BAB I aspek pasar.docx

19
BAB I PENDAHULUAN Dimasa lalu sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikenal secara luas seperti sekarang ini, setiap perusahaan berusaha untuk terlebih dahulu berproduksi sebanyak-banyaknya, dan kemudian berusaha menjualkannya kembali. Dalam kondisi semacam ini mereka tidak peduli dengan kondisi permintaan yang ada, sehingga banyak diantara produsen mengalami kegagalan dan bahkan terus merugi, akibat jumlah produksi tidak sesuai dengan jumlah permintan. Begitu pentingnya peranan pemasaran dalam menentukan kelanjutan usaha suatu perusahaan, sehingga banyak diantara perusahaan dalam manajemennya menempatkan posisi pemasaran paling depan. Seorang pemasar harus selalu tahu terlebih dahulu pasar yang akan dimasukinya, seperti: 1. Ada tidaknya pasar 2. Seberapa besarnya pasar yang ada 3. Potensi pasar 4. Tingkat persaingan yang ada, termasuk besarnya market share yang akan direbut dan market share pesaing. Dari latar belakang diatas, maka disini penulis akan membahas makalah yang berjudul tentang aspek pasar yang sudah kami rangkum sedemikian rupa agar mudah untuk dipahami dan untuk dimengerti.

Transcript of BAB I aspek pasar.docx

BAB IPENDAHULUAN

Dimasa lalu sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikenal secara luas seperti sekarang ini, setiap perusahaan berusaha untuk terlebih dahulu berproduksi sebanyak-banyaknya, dan kemudian berusaha menjualkannya kembali. Dalam kondisi semacam ini mereka tidak peduli dengan kondisi permintaan yang ada, sehingga banyak diantara produsen mengalami kegagalan dan bahkan terus merugi, akibat jumlah produksi tidak sesuai dengan jumlah permintan.Begitu pentingnya peranan pemasaran dalam menentukan kelanjutan usaha suatu perusahaan, sehingga banyak diantara perusahaan dalam manajemennya menempatkan posisi pemasaran paling depan. Seorang pemasar harus selalu tahu terlebih dahulu pasar yang akan dimasukinya, seperti:1.Ada tidaknya pasar2.Seberapa besarnya pasar yang ada3.Potensi pasar4.Tingkat persaingan yang ada, termasuk besarnya market share yang akan direbut dan market share pesaing.Dari latar belakang diatas, maka disini penulis akan membahas makalah yang berjudul tentang aspek pasar yang sudah kami rangkum sedemikian rupa agar mudah untuk dipahami dan untuk dimengerti.

BAB IIPEMBAHASANASPEK PASAR

A.PENGERTIAN PASARPasar, menurut para ahli merupakan tempat pertemuan antarapenjual dan pembeli atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuksuatu harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan bahwa pasarmerupakan suatu sekelompok orang yangdiorganisasikan untuk melakukan tawar menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga.[1]Salah seorang ahli pemasaran Stanton, mengemukakan pengertian yanglain tentang pasar, yaitu merupakan kumpulan orang-orangyang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untukmembelanjakannya. Jadi, ada tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya, sertatingkah laku dalam pembelianya.[2]

B.PENGERTIAN PERMINTAAN DAN PENAWARANAnalisis permintaan yang menghasilkanprakiraan permintaanterhadap suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan. Dari prakiraan penjualan, perusahaan dapat memprakirakan anggaran perusahaan, dan dari anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya jumlah danmacam tenaga kerja yang dibutuhkan, kecukupan alat-alat produksi, ketersediaan bahan mentah dan daya tampung gudang.[3]

Telah disebutkan diatas, mengenai beberapa faktor yang mempengaruhipenawaran, pada bagian ini beberapa faktor yang dijelaskan adalah sebagai berikut:1.Harga barang-barang lainPada permintaan barang, barang-barang ada yang saling bersaing (jika merupakan barang-barang pengganti) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.2.Biaya faktor produksiPengeluaran untuk sektor ini merupakan hal penting dalam proses produksi. Jikapengeluaran-pengeluarannya tidak efisien, maka tindakan ini dapat mengurangi penawaran di dalam sesuatu kegiatan ekonomi tertentu.3.Tujuan perusahaanJika tujuan perusahaan ini adalahmemaksimalkan keuntungan, dapat saja ia tidak berusaha menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapipada tingkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungannya. Tujuan perusahaan dapat bermacam-macamdan dapat menimbulkan pengaruh yang berbeda pula terhadap penentuan tingkat produksinya.4.Tingkat teknologiTingkat teknologi mempunyai peran yang penting dalam menentukan jumlah barangyang ditawarkan. Kemajuan teknologi dapat mengurangiongkosproduksi, mempertinggi produksivitas dan mutu, yang cenderung mengakibatkan terjadinyakenaikan penawaran.[4]

C.BENTUK PASARBentuk pasar, dapat dilihat dari sisi produsen/ penjual dan sisi konsumen. Dari sisi produsen/penjual, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan monopolistis, oligopoli, dan monopoli. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bentuk-bentuk pasar produsen sebagai berikut:1.Pasar persaingan sempurnaPada jenis pasar persaingan sempurna, aktivitas persaingannya tidaklah nampak karena tidak terbatasnya jumlah produsen (sehingga pangsa pasar mereka menjadi terkotak-kotak atau kecil-kecil) dan konsumen dapat menjual atau membeli berapa saja tanpa ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada harga pasar. Jadi,pada pasar ini, justru tidak ada gunanya mengadakan persaingan.2.Pasar monopoliPasar monopoli adalah sebuah bentuk pasar yangdikuasai oleh seseorang penjual saja. Dalam hal ini, tidak ada barangsubstitusi terhadap barang yang dijual oleh penjual tunggal tersebut, serta terdapat hambatan untukmasuknya pesaing dari luar. Penyebab terjadinya monopoli bisa bermacam-macam misalnya karena menguasai bahan mentah, penguasaanteknik produksi tertentu yangdimiliki, tindakan yuridis dalam perolehanhak paten dan secara alamiah karena luas pasar yang tak cukup besar untuk dilayani oleh lebih dari satu produsen dengna menggunakan skala pabrik yang optimal.3.Pasar persaingan monopoliPasar ini merupakanbentuk campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli. Dikatakan mirip persaingan sempurna karena ada kebebasan bagi perusahan untuk masuk-keluar pasar, selain itu, barang yang dijual pun tidak homogen. Oleh karena itu, barang-barang yang heterogenitu dimiliki oleh beberapa perusahaan besar saja, pasar ini mirip dengan monopoli.[5]Dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan menjadi empat bentuk, yaitu pasarkonsumen, pasar industri, pasar penjual kembali dan pasar pemerintah. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:

1.Pasar konsumenPasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yangdibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan).2.Pasar industriPasar ini adalah paar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk diproses lebih lanjut).3.Pasar penjual kembaliAdalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan/atau organisasi yang biasa di sebut dengan para pedagang menengah yang terdiri daridealer, distributor, grosir, agentdanretailer.Kesemuaresellerini memerlukan penjualan kembali dalam rangka mendapatkan keuntungan.4.Pasar pemerintahMerupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah, misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain sebagainya.[6]

D.TUJUAN PERUSAHAAN DALAM PEMASARANTujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan suatu produk, baik perusahan dagang ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin dicapainya oleh perusahaan tersebut.Tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya ini dapat bersifat jangka pendek ataupun jangka panjang.[7]Penentuan sasaran perusahaandalam memasarkan produknya sangat penting untuk diketahui, sehingga dapat disusun target yangakan dicapai melalui berbagai strategi pemasaran yangakan diterapkan nantinya. Jika tujuan perusahaan sudah kita hendaki, maka dapatlah kita susun strategipemasaran yang akan kita jalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini pun dapat bersifat jangka pendek, menengah dan untukjangka panjang sesuai dengan rencana yang telah disusun.[8]Secara khusus, dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahan untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut:1.Untuk meningkatkan penjualan dan labaArtinya, tujuan pemasaran dalam hal ini bagaimana caranya memperbesar omset penjualan dari waktu kewaktu. Dengan meningkatnya omset penjualan, maka diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.2.Untuk menguasai pasarUntuk perusahaan jenis ini jelas tujuannya bagaimana caranya menguasai pasar yang ada dengan cara memperbesarmarket share-nya untuk wilayah-wilayah tertentu. Peningkatanmarket sharedapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan cara mencari atau menciptakan peluang baruatau merebutmarket sharepesaing yang ada.3.Untuk mengurangi sainganTujuan perusahaan model ini adalah dengan cara menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi dengan harga yang lebih rendah dari produk utama. Tujuannya adalah untuk mengurangi saingan dan antisipsi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk kedalam industri tersebut.4.Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaranDalam hal produk tertentu, terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan perusahaan memasarkan dalah untuk mengangkat prestise produk di depanpelangganya dengan cara promosi atau cara lainnya. Cara lainnya juga dilakukan dengan meningkatkanmutu, selera yang sesuai dengan keinginan konsumen.

5.Untukmemenuhi pihak-pihak tertentuTujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau lembaga tertentu.[9]

Sedangkan tujuan kegiatan pemasaran suatu produk atau jasa secara umum adalah sebagai berikut:1.Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi2.Memaksimalkan kepuasan konsumen3.Memaksimalkan pilihan (ragam produk)4.Memaksimalkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga pokok barang, mutu lingkungan fisik, dan mutu lingkungan kultur)5.Meningkatkan penjualan barang dan jasa6.Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing7.Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa8.Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa.[10]

E.IMPLIKASI PADA STUDI KELAYAKAN BISNISBerkenaan dengan permasalahan permintaan konsumen dan penawaranprodusen, serta bentuk-bentuk pasar diatas, maka tugas analisis dalam melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) dari aspek pasar, hendaknya mampu:1.Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikanbenchmarkbagi rancanganproduk/jasa yang akan dijual. Jika belum ada produk yang beredar dipasar, maka rancangan produk/jasa dari studi ini akan menjadi pelopor dipasar.2.Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen maupun secara sisi konsumen. Dengan penentuan ini, maka manajemen selanjutnya akan mempersiapkan strategi dan kebijakannya.3.Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan permintaan konsumen akan produk yang akan dijual serta pergerakan kemampuan para produsen dalam penawarannya di pasar, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.4.Selain PLC-nya, analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentangpangsa psar, produk-produk sejenis yangdianggap sebagai pesaing baik untuk saat inimaupun prakiraan kedepan. Dengan demikian, analisis dapat memprediksi peluang-peluang, ancaman-ancaman, sekaligus kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam rangka meningkatkanpangsa pasar atau paling tidak mempertahankannya.[11]

BAB IIIKESIMPULAN

Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwaBerkenaan dengan permasalahan permintaan konsumen dan penawaranprodusen, serta bentuk-bentuk pasar diatas, maka tugas analisis dalam melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) dari aspek pasar, hendaknya Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikanbenchmarkbagi rancanganproduk/jasa yang akan dijual. Jika belum ada produk yang beredar dipasar, maka rancangan produk/jasa dari studi ini akan menjadi pelopor dipasar.Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen maupun secara sisi konsumen. Dengan penentuan ini, maka manajemen selanjutnya akan mempersiapkan strategi dan kebijakannya. Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan permintaan konsumen akan produk yang akan dijual serta pergerakan kemampuan para produsen dalam penawarannya di pasar, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Husein Umar,Studi Kelayakan Bisnis:Tekhnik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif,Edisi Ketiga Revisi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997).

Kasmir, Jakfar,StudiKelayakanBisnis,EdisiKedua, (Jakarta: Kencana, 2010).

[1]Husein Umar,Studi Kelayakan Bisnis:Tekhnik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif,Edisi Ketiga Revisi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), hal. 35.[2]Ibid.[3]Ibid,hal. 36.[4]Ibid,hal. 38.[5]Ibid,hal.38-39.[6]Ibid,hal. 59-40.[7]Kasmir, Jakfar,Studi Kelayakan Bisnis,Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana, 2010), hal.41.[8]Ibid,hal. 41.[9]Ibid,hal.42.[10]Ibid.[11]Ibid,hal. 49-50.

BAB I

PENDAHULUANLatar belakangSebelum menggarap bisnis, hendaknya analisis terhadap pasar potensial yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan terlebih dahulu. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud. Atau, bisnis akan menciptakan pasar potensilnya sendiri sehingga produk dapat menjadi leader.Atau, oleh karena hasil analisis menyatakan bahwa produk dari bisnis yang akan di tawarkan akan sulit diterima oleh pasar pontensialnya, maka recana bisnis akan dianggap tidak layak. Keseluruhan analisis ini hendaknya dilakukan dalam salah satu aspek SKB yaitu aspek pasar.Bab ini dimaksudkan untuk melakukan review terhadap konsep dan teori perihal pasar.Salah satu aspek recana bisnis yang perlu dikaji kelyakannya adalah aspek pasar. Jika pasar yang akan dituju tidak jelas, maka risiko kegagalan bisnis menjadi besar.Dan disini memaparkan hal- hal pokok dalam aspek pasar, yaitu : pengertian permitaan dan penawaran, bentuk pasar, proyeksi permitaan dan penawaran produk,indetifikasi siklus kehidupan produk, perkiraan penjualan bisa dicapai Perusahaan, perkiraan market share yang bisa dikuasai perusahaan.

BAB IIISIASPEK PASAR

2.1 Pengertian PasarPasar adalah sebuah mekanisme yang melaluinya para pembeli dan para penjual berinteraksi untuk menentukan harga dan melakukan pertukaran barang dan jasa.

2.2 Bentuk-bentuk Pasar2.2.1 Pasar Persaingan SempurnaPasar persaingan sempurna (perfect competition market) adalah pasar tempat kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa.Adapun ciri-ciri persaingan sempurna adalah sebagai berikut :a. Jumlah pembeli dan penjual banyakDalam pasar persaingan sempurna ini, pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar.

b. Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogenKonsumen menganggap bahwa barang yang diperjualbelikan sama mutunya. Atau paling tidak, konsumen tidak dapat membedakan antara barang satu dengan lainnya.c. Sumber produksi bebas bergerakSumber produksi, seperti bahan baku ataupun tenaga modal bebas bergerak, bebas berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, kemanapun yang menguntungkan. Tidak ada yang menghalangi, baik kendala peraturan maupun kendala teknik.

d. Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasarPembeli dan penjual satu sama lain saling mengetahui dalam hal biaya, harga, mutu, tempat dan waktu barang-barang yang diperjualbelikan.

e. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasarPembeli bebas mengambil keputusan untuk membeli atau tidak terhadap suatu barang atau jasa. Penjual pun memiliki kebebasan entah untuk mendirikan atau membubarkan perusahaan, bebas masuk dan keluar dari jenis usaha tertentu. Hal ini tergantung pada kemungkinan ada tidaknya keuntungan yang akan diperoleh penjual atau produsen.

f. Bebas dari campur tangan pemerintahDalam pasar persaingan sempurna ini, tidak ada campur tangan pemerintah dalam menentukan harga. Akibatnya, harga barang atau jasa betul-betul terjadi sebagai akibat interaksi permintaan dan penawaran di pasar.2.2.2 Pasar Persaingan Tidak SempurnaPasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana terdapat satu atau beberapa penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar atau harga. Jika suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga pasar, maka pasar tempat perusahaan itu menjual produknya digolongkan sebagai pasar persaingan yang tidak sempurna.Adapun bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna adalah :a. MonopoliMonopoli menunjuk pada suatu kondisi di mana dalam suatu pasar hanya ada satu penjual, sehingga tidak ada pihak lain yang menyaingi. Dalam monopoli, penjual tersebut adalah satu-satunya produsen dalam industri. Tidak ada industri lain yang memproduksi barang yang sama.Macam-macam monopoli :1) Monopoli alamiah, yang timbul karena keadaan alam yang khas. Misalnya, Palembang terkenal dengan buah dukunya sehingga buah tersebut cenderung memonopoli pasar. Begitu juga dengan apel hijau dari Malang, atau intan dari Martapura.2) Monopoli masyarakat, yang terjadi akibat tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap suatu hasil produksi. Misalnya, kecap merek X memonopoli paar karena kecap merek tersebut sudah menjadi favorit masyarakat, sehingga sulit beralih ke kecap merek lain.3) Monopoli undang-undang, yang muncul karena pemberlakuan secara hukum kebijakan atau peraturan tertentu. Monopoli undang-undang ini antara lain berupa pemberian hak paten, pembatasan masuknya barang-barang baku dalam industri, dan pembatasan perdagangan luar negeri dalam bentuk tarif dan kuota oleh pemerintah.

b. OligopoliOligopoli, menunjuk pada kondisi dimana beberapa penjual menguasai penawaran (pasar). Dalam oligopoli ini, masing-masing perusahaan memproduksi dan menjual produk yang serupa atau hampir serupa.Di sini, masing-masing perusahaan yang terlibat dalam oligopoli mempunyai pengaruh yang besar terhadap harga pasar. Karena itu, setiap kebijakan yang ditempuh oleh suatu perusahaan harus betul-betul dipertimbangkan pengaruhnya terhadap perusahaan lain.

c. MonopsoniMonopsoni menunjuk pada kondisi permintaan dan pasar yang dikuasai oleh pembeli tunggal. Kondisi ini lebih sering terdapat di kalangan produsen dan jarang di kalangan konsumen.

d. OligopsoniOligopsoni menunjuk pada suatu kondisi pasar di mana terdapat beberapa pembeli. Masing-masing pembeli memiliki peran cukup besar untuk mempengaruhi harga barang ataupun yang dibelinya.

2.2.3 Pasar Persaingan MonopolistikKondisi pasar semacam ini akan terjadi jika pasar dikuasai oleh beberapa penjual atau produsen dari satu jenis barang atau jasa yang berlainan kualitas, bentuk, ukuran, atau yang diistilahkan sebagai product differentation (pembedaan produk). Dengan kata lain, pasar persaingan monopolistik pada dasarnya merupakan pasar di antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli.

Pasar persaingan monopolistik mempunyai unsur monopoli sekaligus unsur-unsur persaingan.Secara umum, ciri-ciri pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut :1. Jumlah penjual atau produsen cukup banyak, namun tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna.2. Masing-masing penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga, walaupun tidak mutlak.3. Barang yang diperjualbelikan tidak homogen sekali, melainkan ada perbedaan, meskipun perbedaan tersebut hanya pada warna, merek, mutu dan ukuran.4. Ada pembatasan dalam pendirian perusahaan, walaupun tidak sesulit pada monopoli dan tidak semudah pada pasar persaingan sempurna.

2.3 Permintaan dan Penawaran2.3.1 Permintaan2.3.1.1 PengertianApakah yang dimaksud dengan permintaan? Untuk memahami arti permintaan, perlu kita ketahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen. Faktor pertama adalah barang dan jasa. Kebutuhan konsumen pada dasarnya merupakan permintaan akan barang dan jasa tertentu. Faktor kedua adalah harga. Konsumen cenderung memilih barang dan jasa semurah-murahnya. Faktor ketiga adalah situasi. Dalam situasi tertentu, misalnya untuk pesta ultah emas atau saat persediaan di pasar menipis, konsumen bersedia membeli barang dan jasa tertentu dengan harga mahal.Macam-macam permintaan :a. Permintaan efektifyaitu permintaan dari konsumen atau pembeli yang disertai kemampuan membayar. Permintaan efektif akan mendorong kehidupan ekonomi sehingga akan memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan ekonomi.

b. Permintaan potensialyaitu permintaan yang memiliki kemampuan untuk membeli tetapi belum melaksanakan pembelian tersebut.

c. Permintaan absolutyaitu permintaan yang tidak berdaya beli atau permintaan yang tidak disertai kemampuan membayar harganya.

2.3.1.2 Kurva PermintaanPermintaan dapat digambarkan dalam bentuk grafik, yaitu kurva permintaan. Untuk menggambarkan kurva permintaan, harga dianggap sebagai faktor dominan yang mempengaruhi permintaan. Faktor-faktor lain dianggap tidak berubah (cateris paribus). Dengan demikian, kurva permintaan memperlihatkan pengaruh harga terhadap jumlah barang atau jasa yang dibeli.

Mengapa kurva permintaan memiliki kemiringan negatif? Latar belakang kondisi itu antara lain sebagai berikut :a. Pada harga yang tinggi, banyak pembeli yang tidak mampu membeli, atau mungkin cenderung mencari barang substitusi dengan harga terjangkau. Sedangkan pada harga rendah, pembeli menjadi mampu untuk membeli.b. Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan catatan pendapatan tetap). Hal inilah yang memberikan dorongan bagi pembeli yang kurang mampu untuk mengambil keputusan lebih baik untuk tidak membeli pada saat harga barang atau jasa sedang tinggi.

2.3.1.3 Hukum PermintaanKurva permintaan dapat dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan norma atau hukum yang umum berlaku untuk setiap permintaan. Namun perlu kita ingat, hukum ekonomi itu berlaku cateris paribus (di luar obyek yang diselidiki, keadaannya tetap tidak berubah.Hukum permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta akan bertambah apabila harga turun dan akan berkurang apabila harga naik, pada periode tertentu.Hukum permintaan terutama dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa orang harus memenuhi kebutuhan sebatas anggaran atau pendapatan tertentu. Muncul masalah, mengapa manusia harus memenuhi berbagai kebutuhan, sementara anggaran yang dimilikinya terbatas? Alasannya, setiap benda pemuas kebutuhan mempunyai nilai guna (utilitas) masing-masing sehingga orang akan berupaya memenuhi kebutuhan dengan menyamakan nilai guna marginal atau utilitas marginal (marginal utility, MU) benda pemuas kebutuhan yang dikonsumsi.Contoh yang cukup jelas antara lain kebutuhan akan beras dan ikan. Seseorang akan merasa puas apabila dapat mengkonsumsi kedua barang tersebut. Akibatnya, ia akan berusaha menghubungkan marginal utility (MU) ikan berdasarkan harga masing-masing. Selama perbandingan antara MU beras dan harga beras (UMb/Pb) masih lebih besar daripada perbandingan antara MU ikan dan harga ikan (MUi/Pi), maka ia akan cenderung membeli beras lebih banyak lagi. Akan tetapi, setiap tambahan konsumsi beras akan mengurangi MUb berikutnya. Demikian seterusnya. Tindakan mengkonsumsi beras lebih banyak akan berhenti apabila perbandingan antara MU dan harga telah sama untuk kedua barang tersebut. Dalam kasus ini, konsumen telah mencapai keseimbangan dalam mengkonsumsi beras dan ikan.

atau

Setiap benda pemenuhan kebutuhan akan diminta, jika keadaan utilitas marginal dari setiap Rupiah yang dibelanjakan atas barang itu adalah sama dengan utilitas marginal dari setiap Rupiah yang dibelanjakan barang lain. Secara umum, syarat keseimbangan konsumen dalam mengkonsumsi berbagai alat pemuas kebutuhan dirumuskan sebagai berikut :

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Permintaan2.3.2.1 SeleraJika selera masyarakat sedang mengarah kepada keinginan untuk membeli sesuatu jenis barang atau jasa pada tingkat harga tertentu, maka akan terjadi pergeseran permintaan sekaligus pergeseran penawaran. Misalnya, mode pakaian wanita yang sedang disenangi kaum remaja akan mengakibatkan banyaknya permintaan. Gejala ini mengakibatkan terjadinya permintaan tekstil yang semakin banyak untuk jenis tertentu. Sudah barang tentu, naiknya jumlah permintaan akan mengakibatkan naiknya jumlah penawaran baik tekstil maupun pakaian wanita model terbaru pada tingkat harga tertentu.2.3.2.2 Perubahan PendapatanApabila pendapatan masyarakat bertambah, maka sudah barang tentu terjadi perubahan pola permintaan di pasar, sekaligus perubahan penawaran untuk komoditi tertentu. Misalnya, kenaikan gaji pegawai negeri dan karyawan swasta sudah pasti akan meningkatkan pendapatan pegawai negeri dan karyawan yang bersangkutan. Kenaikan ini mengakibatkan terjadinya perubahan baik permintaan maupun penawaran terhadap beberapa komoditi tertentu pada tingkat harga tertentu, terhadap barang-barang kebutuhan pokok, pendidikan, rekreasi dan lain-lain.

2.3.2.3 Perubahan PendudukPertambahan penduduk merupakan faktor yang sangat dominan terhadap perubahan permintaan dan penawaran. Gejala ini mudah dimengerti, mengingat tidak mungkin seorang anak manusia yang lahir di dunia ini akan dibiarkan demikian saja tanpa perawatan, makanan, pakaian, tempat tinggal dan pendidikan sebagaimana layaknya manusia yang harus hidup wajar. Jadi jelaslah bahwa semakin banyaknya jumlah penduduk akan mengakibatkan meningkatnya permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa.

2.3.2.4 HarapanHarapan masa depan mengacu kepada suatu idaman untuk hidup sejahtera, yaitu hidup yang nyaman, aman dan sudah pasti bahagia. Untuk hidup yang demikian diperlukan benda pemuas kebutuhan yang lengkap, antara lain, pendidikan, tabungan dan lain sebagainya. Jadi untuk memenuhi harapan masa depan minimal seseorang harus memiliki pendidikan dan pekerjaan. Untuk itu permintaan terhadap pendidikan dan lapangan pekerjaan akan bertambah terus dan sudah pasti penawarannya pun akan bertambah. Pendidikan dan pekerjaan tidak mungkin berdiri sendiri. Pendidikan yang bermutu membutuhkan sarana yang lengkap. Begitu pula dengan pekerjaan. Berarti, keperluan untuk pendidikan dan pekerjaan pada gilirannya akan mempengaruhi keperluan barang dan jasa lainnya. Dengan demikian permintaan serta penawaran akan benda-benda pemuas kebutuhan lainnya akan meningkat.

2.3.2.5 Barang PenggantiBarang pengganti (substitusi) juga bisa menggeser kurva permintaan dan penawaran suatu produk. Munculnya barang pengganti yang lebih murah, misalnya akan menggeser kurva permintaan suatu produk ke kiri. Permintaan terhadap produk tersebut akan menurun.2.3.3 Penawaran2.3.3.1 PengertianApakah yang dimaksud dengan penawaran? Permintaan merupakan kegiatan ekonomi yang dilihat dari sudut konsumen/pembeli. Pembicaraan mengenai penawaran kepada kutub lainnya, yaitu dilihat dari sudut produsen/penjual.Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu. Harga yang ditawarkan beragam sesuai dengan situasi yang mempengaruhi. Tampak kembali di sini unsur-unsur yang termuat dalam permintaan, tetapi dengan sudut pandang yang berbeda. Permintaan berkaitan dengan pembelian dan pemakaian, sedangkan penawaran berkaitan dengan penyediaan dan penjualan.

2.3.3.2 Kurva PenawaranPenjual (produsen) biasanya ingin menjual barang atau jasa yang diproduksinya dengan harga yang tinggi, walaupun risikonya adalah barang yang terjual sedikit. Untuk menjual pada tingkat harga yang diinginkan, seorang penjual harus mempunyai pengamatan yang cermat terhadap perilaku pasar. Penjual buah-buahan, misalnya, ingin menjual dengan harga yang cukup tinggi di pasar. Sayangnya keinginan tersebut bertepatan dengan musim panen raya. Akibatnya, di pasar akan berkerumun penjual buah-buahan sehingga harga buah-buahan pun akan jatuh. Sebaliknya, apabila sedang tidak musim panen raya, dengan akibat konsumen sulit mendapatkan buah-buahan segar, maka penjual dapat memenuhi keinginannya untuk menjual dengan harga yang cukup tinggi.

2.3.3.3 Hukum PenawaranHukum penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat apabila harga naik dan akan berkurang jika harga turun.

2.3.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Penawaran1. Teknologi produksiTingkat kemampuan teknologi perusahaan menentukan kemampuan berproduksi perusahaan itu. Makin tinggi teknologi semakin tinggi pula tingkat produksi barang dan menyebabkan penawaran bertambah.

2. Munculnya produsen baruMunculnya produsen baru di pasaran akan menambah jumlah barang yang dijual dan ditawarkan.3. Harga sumber-sumber produksiNaik turunnya harga sumber-sumber produksi akan mengakibatkan naik turunnya biaya produksi. Hal ini akan mempengaruhi penawaran suatu jenis produksi barang.

2.4 Mengukur dan Meramalkan Permintaan PasarApabila perusahaan menemukan suatu pasar yang menarik, maka ia perlu mengestimasi besarnya pasar pada masa sekarang dan masa yang akan datang dengan cermat. Perusahaan akan kehilangan sejumlah laba karena terlalu besar atau terlalu kecil mengestimasi besarnya pasar.

2.4.1 Mengukur Permintaan Pasar Saat IniManajemen perlu mengestimasi tiga aspek dari permintaan pasar sekarang. Ada tiga metode praktis untuk mengestimasi permintaan ini, yaitu total permintaan pasar, wilayah permintaan pasar, penjualan aktual dan pangsa pasar (market-share).

Penjelasan ringkasnya disajikan di bawah ini :

Mengestimasi Total Permintaan PasarTotal permintaan pasar suatu produk adalah total volume yang dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu tertentu dalam suatu lingkungan pemasaran tertentu. Salah satu metode praktis untuk mengestimasi total permintaan pasar adalah dengan menggunakan persamaan :Q = n . p . qdimana :Q = total permintaan pasarn = jumlah pembeli di pasarp = harga rata-rata satuanq = jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli per tahun

Mengestimasi Wilayah Permintaan PasarDalam hal memilih wilayah yang terbaik, serta mengalokasikan anggaran pemasaran yang optimal, dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode Market-Build Up dan Market Factor Index. Metode Market-Build Up digunakan terutama oleh perusahaan barang industri untuk mengidentifikasi semua pembeli potensial dalam setiap pasar dan mengestimasikan pembelian potensialnya, sedangkan Metode Market Factor Index digunakan terutama oleh perusahaan barang konsumsi, dengan mengidentifikasi faktor-faktor pasar yang ada korelasinya dengan potensi dan menggabungkannya ke dalam sebuah indeks tertimbang.

Mengestimasi Penjualan Aktual dan Pangsa PasarPerusahaan perlu mengetahui penjualan sebenarnya dari industri bersangkutan yang terjadi di pasar, jadi ia harus mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi penjualan mereka. Data dapat dikumpulkan baik dari asosiasi atau dari lembaga riset.2.4.2 Meramal Permintaan MendatangSetelah membahas cara-cara mengestimasi permintaan sekarang, selanjutnya manajemen perlu menelaah permintaan mendatang. Ada banyak cara untuk meramal penjualan masa datang, di antaranya dipaparkan berikut ini :

Survei nilai pembeli, yaitu dengan menanyakan kepada mereka secara langsung dengan harapan mereka akan menjawab secara obyektif.

Pendapat para tenaga penjual (wiraniaga), yaitu perusahaan meminta para tenaga penjualnya untuk mengestimasi penjualan tiap produk untuk daerah mereka masing-masing, kemudian semua estimasi individu dijumlahkan untuk mendapat ramalan penjualan secara keseluruhan. Dalam mengestimasi, dibutuhkan bermacam data.Contoh :Misalnya, para wiraniaga setelah selesai melakukan kunjungan, dimana untuk membuat laporan yang sering disebut Laporan Kunjungan. Laporannya, misalnya berisi :1. rata-rata jumlah kunjungan per orang per hari,2. rata-rata waktu yang diperlukan per kunjungan,3. rata-rata biaya perkunjungan,4. rata-rata pendapatan per kunjungan,5. rata-rata biaya jamuan per kunjungan,6. presentase pesanan per 100 kunjungan penjualan,7. jumlah pelanggan baru per periode,8. jumlah debitur macet per periode,9. biaya wiraniaga, jika merupakan persentase dari total penjualan.

Dari data di atas diharapkan prakiraan permintaan produk dapat ditentukan.

Pendapat para ahli, yaitu pendapat yang dihasilkan berdasarkan data dan analisis yang lengkap dan ilmiah baik dari para akademisi maupun dari para praktisi. Untuk mengetahui pendapat para ahli, dapat digunakan teknik Delphi.

Contoh :Menganalisis lingkungan industri perbankan sudah tentu memerlukan data. Variabel-variabel apa saja yang dibutuhkan serta bobot dari tiap komponen perlu ditentukan terlebih dahulu.

Secara ringkas, langkah kerja teknik ini adalah sebagai berikut :1. Menyerahkan kuesioner yang sudah disiapkan kepada para ahli dalam bidangnya masing-masing. Akan lebih baik jika mereka tidak saling mengenal. Alasannya sederhana, yakni agar mereka tidak saling bekerjasama dalam mengisi kuesioner tersebut.2. Buat ringkasan data dari kuesioner putaran pertama yang telah disebarkan tadi. Isi ringkasan itu misalnya berupa statistik seperti rata-rata, median, dan kwartil dari jawaban yang dikirimkan responden. Kemudian, ringkasan dari kuesioner putaran pertama dikirimkan kembali kepada responden pertama yang telah menjawab di kuesioner putaran pertama. Hal ini dilakukan untuk mencek jawaban putaran pertama yang mereka kirimkan.3. Buat ringkasan data dari kuesioner putaran kedua (terakhir). Pada ringkasan ini akan segera terlihat konsensus yang terbentuk.

Analisis Regresi, yaitu seperangkat prosedur statistik untuk menentukan faktor-faktor nyata yang paling penting yang mempengaruhi penjualan.

Contoh :Berikut dicontohkan aplikasi dari regresi linier sederhana. Jika terdapat data dari dua variabel penelitian yang sudah diketahui mana variabel bebas X (independen) dan variabel terikat Y (dependen)-nya, lalu akan dihitung atau dicari nilai-nilai Y yang lain berdasarkan nilai X yang diketahui, langkah penyelesaiannya dijelaskan di bawah ini.

Rumus :Y = a + b Xdimana :Y = variabel tidak bebasX = variabel bebasa = nilai intercept (konstan)b = koefisien arah regresi

a = Y (X) -X - XY

n X (X)

Harga b dihitung dengan rumus :

b = XY - X Yn X (X)

Contoh :Pembahasan teknik peramalan ini hanya menggunakan model klasik yang bersifat deskriptif, sedangkan model probabilitas yang lebih kompleks dengan menggunakan teori Ekonometrika yang tidak disajikan dalam buku ini. Salah satu metodenya adalah metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method). Dengan memakai metode ini, untuk yang berbentuk linier, sederhana, persamaannya adalah :Yt = a + btHarga-harga a dan b ditentukan dengan rumus :

dimana :Y = nilai-nilai data hasil ramalann = jumlah data deret waktut = waktu tertentu yang telah ditransformasikan dalam bentuk kode

2.5 Emplikasi dalam SKBBerkenan dengan permasalaha permintaan konsumen dan penawaran produsen, serta bentuk bentuk pasar diatas, maka tugas analisis dalam melakukan stuti kelayakn bisnis (SKB) dari aspek pasar, hendaknya :

1. Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan benchmark bagi rancangan produk/ jasa yang akan dijual. jika belum ada produk yang beredar di pasar, maka rancangan produk / jasa dari studi ini akan menjadi pelopor di pasar2. Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen maupun dari sisi konsumen.Dengan penentuan ini, maka manajemen selanjutnya akan dipersiapkan strategi dan kebijkannya.3. Mampu melakukan analisis untuk menentukan pergerakan permintaan konsumen akan produk yang akan di jual serta pergeraka kemampuan para produsen penawaran di pasar, baik untu masa sekarang maupun untu masa depan.analisis dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara kuntitatif, misalnya dengan metode statistika berupa teknik regresi dan forecasting. Dalam penentuan pergerakan permintaan konsumen di atas, hendaknya informasi mengenai product life cycle (PLC) dari produk sejenis dapat dibuat. Karena dengan diketahui bahwa produk berada pada posisi PLC nya maka perusahaan dapat melakukan strategi yang tepat4. Selain PLC nya, analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentang pangsa pasar ( market share ) produk produksejenis dianggap sebagai pesaing baik untuk saat ini maupun perikaraan ke depan. Dengan demekian, analis dapat memprediksikan peluang peluang, ancaman ancaman, sekaligus kekuatan kekuatan dan kelemahan kelemahan yang ada dalam rangka meningkatka pangsa pasar atau paling tidak mempertahankannya.

BAB IIIP E N U T U P

3.1 KesimpulanDi dalam studi kelayakan bisnis banyak aspek yang mempengaruhinya. Salah satu aspek yang mempengaruhi dan dianggap paling penting yaitu aspek pasar. Gunanya kita memahami dan mempelajari aspek pasar yaitu agar kita mengetahui bagaimana pengertian aspek pasar, bentuk-bentuk pasar, permintaan dan penawaran serta mengukur dan meramalkan permintaan pasar. Jika aspek pasar tidak diperhatikan maka secara otomatis aspek-aspek yang lain tidak akan berjalan dengan efisien dan lancar.

3.2 S a r a nDengan adanya makalah tentang aspek pasar maka diharapkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama bagi produsen dan konsumen dapat memahami dan mengerti aspek pasar maka secara otomatis pihak produsen dan konsumen akan bisa mengukur dan meramalkan tentang permintaan dan penawaran pasar yang akan datang, sehingga pihak tersebut tidak merasa saling dirugikan diantara sesamanya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Edisi 9. Jakarta : Salemba Empat, 2004.

2.Husnan, Suad dan Suwarsono. Studi Kelayakan Besar Proyek. Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2003.

3. Umar, Husein. Riset Pemasaran dan Prilaku Besar Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002.

4. Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis Besar, Edisi 2. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.