Bab 9 Attribute Sampling Untuk Pengujian Pengendalian

5
Attribute Sampling untuk Pengujian Pengendalian Statistical Sampling Models Statistical sampling dibagi menjadi dua : 1. Attribute sampling atau disebut pula roportional sampling digunakan untuk menguji efektivitas pengendalian intern (dalam pengujian pengendalian). 2. Variable sampling digunakan terutama untuk menguji nilai rupiah yang tercantum dalam akun (dalam pegnujian substantif). Attribute sampling models 1. Fixed sample size attribute sampling Model pengambilan sampel ini adalah model yang paling banyak digunakan dalam audit. Pengambilan sampel dengan model ini ditujukan untuk memperkirakan persentase terjadinya mmutu tertentu dalam suatu populasi. Misalnya dengna model ini auditor dapar memperkirakan berapa persen bukti kas keluar yang terdapat dalam populasi tidak dilampiri dengan bukti pendukung yang lengkap. 2. Stop or go sampling

description

pemeriksaan akuntansi

Transcript of Bab 9 Attribute Sampling Untuk Pengujian Pengendalian

Attribute Sampling untuk Pengujian Pengendalian

Statistical Sampling ModelsStatistical sampling dibagi menjadi dua :1. Attribute sampling atau disebut pula roportional sampling digunakan untuk menguji efektivitas pengendalian intern (dalam pengujian pengendalian).2. Variable sampling digunakan terutama untuk menguji nilai rupiah yang tercantum dalam akun (dalam pegnujian substantif).

Attribute sampling models1. Fixed sample size attribute samplingModel pengambilan sampel ini adalah model yang paling banyak digunakan dalam audit. Pengambilan sampel dengan model ini ditujukan untuk memperkirakan persentase terjadinya mmutu tertentu dalam suatu populasi. Misalnya dengna model ini auditor dapar memperkirakan berapa persen bukti kas keluar yang terdapat dalam populasi tidak dilampiri dengan bukti pendukung yang lengkap.2. Stop or go samplingModel pengambilan sampel ini sering juga disebut dengan decision attribute sampling. Model ini dapat men cegah auditor dari pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara menghentikan pengujian sedini mungkin. Model ini digunakan jika auditor yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil.3. Discovery samplingmodel pengambilan sampel ini cocok digunakan jika tingakt kesalahan yang diperkirakana dalam populasi sangat rendah (mendekati nol). Dalam model ini audiotr menginginkan kemungkinkan tertentu untuk menemukan paling tidak satu kesalahan, jika kenyataannya tingkat kesalahan sesungguhnya lebih besar dari yang diharapkan. Discovery sampling dipakai oleh auditor untuk menemukan kecurangnan, pelanggaran yang serius dari unsur pengendalian intern, dan ketidakberesan yang lain.

Fixed sample size attribute samplingProsedur pengambuilan samel adalah sebagai berikut :1. Penentuan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian intern2. Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya3. Penentuan besarnya sampel4. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi5. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas unsur pengendalian intern6. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel

Stop or go samplingJika auditor menggunakan fixed sample size attribute sampling, kemungkinan ia akan terlalu banyak mengambil sampel. Hal ini dapat diatasi dengna menggunakan model attribute sampling yang lain, yaitu stop or go sampling. Dalam stop or go sampling, jika auditor tidak menemukan adanya penyimpangan atau menemukan jumlah penyimpangan tertentu yang telah ditetapkan, ia dapat menghentikan pengambilan sampelnya, prosedur yang harus ditempuh oleh auditor dalam menggungkana stop or go sampling adalah sebagai berikut :1. Tentukan desired upper precision limit dan tingakt keandalan2. Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian guna menentukan sampel pertama yang harus diambil3. Buatlah tabel stop or go decision4. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel

Discovery samplingUmumnya, kondisi yang diperlukan sebagai dasar penggunaan discovery samplingadalah :1. Jika auditor memperkirakan tingkat kesalahan dalam populasi sebesar nol atau mendekati nol persen2. Jika auditor mencari karakteristik yang sangat kritis, yang jika hal ini ditemukan, merupakan petunjuk adanya ketidakberesan yang lebih luas atau kesalahan yang serius dalam laporan keuangan.Discovery sampling digunakan pula oleh auditor dalam pengujian substantif. Jika tujuan audit untuk menemukan paling tidak satu kesalahan yang mempunyai dampak potensial terhadap suatu akun, discovery sampling umumnya dipakai untuk tujuan tersebut.Prosedur pengambilan sampel dalam discovery sampling adalah seabgai berikut :1. Tentukan attribute yang akan diperiksa2. Tentukan populasi dan bear populasi yang akan diambil sampelnya3. Tentukan tingkat keandalan4. Tentukan desired upper precision limit5. Tentukan besarnya sampel6. Periksa attribute sample7. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sample