BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

11

Transcript of BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

Page 1: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI
Page 2: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN : pembangunan konvensional

menuju pembangunan Islami

1. Harapan vs kenyataan pembangunan di Indonesia

➢ Harapan: pemerintahan SBY = Indo menjadi negara maju dengan PDB/kapita

US$ 18,000 dan McKinsey menyatakan Indo pd 2030 menempati posisi 7 dlm hal

total PDB.

➢ Harapan: pemerintahan Jokowi targetkan 2045 PDB US$ 7T serta memanfaatkan

bonus demografi, MP3EI(Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia).

➢ Kenyataan: Pembangunan nasional tanpa nilai yang jelas, bercorak teknokrasi dan

bersifat materi dari banyak sektor.

➢ Kenyataan hasil pembangunan: kedaulatan ekonomi dipertanyakan, penguasaan lahan

oleh korporat&asing, adanya neokolonialisme(penjajahan ekonomi), kemiskinan dan

ketimpangan semakin meningkat.

2. Pembangunan dan peradaban di Dunia dan Indonesia

➢ Peradaban dunia berawal dari mesir kuno 3100 SM hingga Global/Western civilization

1800 – saat ini.

➢ Peradaban nusantara dari Nusantara-1 zamannya Sriwijaya tahun 700an berlanjut pada

Nusantara-2 zamannya Majapahit tahun 1400an lalu melewati masa penjajahan hingga

Nusantara-3 tahun 2000 hingga sekarang.

3. Peran pendidikan dalam membangun peradaban

➢ Dunia ini lebih dari cukup

- Mahatma Gandhi “Earth provide enough to satisfy every man’s need, but not every

man’s greed”

- Soekarno pun mengatakan quotes yang menegaskan tentang cinta tanah air

➢ Pnedidikan: konsep membangun. Perubahan paradigma untuk meningkatkan

kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan

- Pembangunan dari growth oriented tahun 1950an hingga spiritual development

tahun 2020an

- Social protection: dari subsidi komoditas hingga transfer langsung

- Pemberdayaan masyarakat: menuju ke CDD(pembangunan berbasis masyarakat)

Page 3: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

➢ Hakikat Pembangunan Nasional

- Memanusiakan manusia

- Mempertahankan bahkan memperkuat nilai-nilai luhur bangsa

➢ Definisi ulang PN

- Pembangunan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD-45 menuju masyarakat yang

lebih beradab, dengan memperkuat nilai-nilai luhur tsb sebagai modal dasar

pembangunan.

- Pemb. Ekonomi bagian dari PN

- Melibatkan masyarakat secara aktif

- FEUI yang dibangun untu partisipasi dalam PN baik dlm pemikiran maupun secara

aktif

➢ Kenyataan pendidikan

- Pendidikan formal termasuk Ilmu Ekonomi: proses dehumanisasi, proses

generalisasi, proses yang sangat deduktif, proses menyekat ilmu.

- Pendidikan formal menjauhkan peserta didik dan lulusan dari: masyarakat, alam

lingkungan, jati diri, Tuhan.

➢ Pendidikan perlu di revitalisasi dengan berbagia aspek diantaranya pendidikan

karakter, pembelajaran mengenali alam, pembelajaran mengenal diri.

➢ Metoda Ilmiah(cara seseorang memahami kebenaran)

➢ Menyeimbangkan kuantitatif dan kualitatif dalam ilmu sosial

➢ Pentingnya knowledge creation

4. Pergeseran paradigma: pembangunan yang mengatasi kemiskinan dan ketimpangan

➢ Perubahan paradigma

- Orang non-miskin enggan mengubah paradigmanya dalam melihat kemiskinan.

Perlunya paradigma baru yang berbasis HAK.

- Pendekatan neo klasik: kemiskinan terjadi akibat distorsi pasar dan diskriminasi.

Yang terjadi justru proses kemiskinan.

- Kemiskinan berbasis hak: orang miskin memiliki hak-hak dasar(gizi, pendidikan,

pekerjaan layak) dan kemiskinan terjadi karna tidak terpenuhinya hak tersebut.

- Perubahan paradigma dalam pendefinisian kemiskinan dan penanggulannya

dengan mengubah basic-need approach menjadi rights-based approach.

Page 4: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

BAB 9 - SEBUAH PERTANYAAN TENTANG MAKNA

PERKEMBANGAN ILMIAH DAN JUJUR

A. Pondasi Maqashid Sharia dan Pembangunan yang Spiritual.

➢ Perbedaan utama antara ekbangis dan ekbang adalah aspek spritualitas.

- Spiritualitas bermakna ihsan, aspek pertama dari maqhasid saria (merealisasikan

kemanfaatan untuk umat manusia).

- Ihsan dalam pembangunan berarti bahwa dalam proses pengembangan (mulai dari

menentukan tujuan, hingga memantau dan mengevaluasi) kita semua bersama

Tuhan Yang Maha Esa.

- Spiritualitas dapat dicapai melalui tazkiyatun nafs(penyucian jiwa).

- Dalam praktiknya, spiritualitas, dengan demikian keadilan, moral, dan etika

penting dalam ekonomi pembangunan Islam.

➢ Growth = pemakmuran bumi. Poverty = kurangnya kebutuhan dasar dan spiritual(Al-

Ghazali). Inequality = spiritualitas melalui moral dan etika untuk keadilan sosial.

➢ Spiritualitas: mengesakan Tuhan, Tauhid

➢ Spiritualitas: manusia (pikiran-tubuh-ruh)

- Hakikat = Air – Ruh – Tidak berbentuk.

Botol – Jasmani – punya bentuk fisik

Rasa dan warna air – jiwa – perasaan

dan pikiran

- Pikiran dan tubuh mengungkung manusia sehingga tidak ada kesadaran ruhiyah

yang memadai. Pemenuhan kebutuhan yang tak henti-henti menyebabkan manusia

tidak menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya. Diperlukan

awakening(kesadaran) diri yang sejati.

➢ Spiritualitas: gimana kita bisa? – pengetahuan diri

• Semua orang yang saleh dan bijak menyarankan pengetahuan diri sebagai

pengetahuan penting bagi setiap orang

• Tanpa pengetahuan yang benar tentang satu diri, dia akan kehilangan dalam

hidupnya, tidak tahu arti hidup dan dengan demikian tidak dapat mengarahkan

hidupnya ke tujuan akhir kehidupan.

• Tanpa mengetahui diri sejati kita, kita tidak dapat menggunakan semua dan banyak

memberi dari Tuhan untuk mencapai tujuan kita dalam kehidupan ini.

• Dengan mengetahui diri sejati kita, kita tahu:

- Dari tempat kita datang,

- Siapa kita sebenarnya,

- Kenapa kita ada di sini di dunia ini, dan

- Ke mana kita akan pergi.

➢ Spiritualitas: pemikiran spiritualitas

Budaya pemikiran kita dalam kaitannya dengan spiritualitas.

• Pandangan dunia spiritual (non-sekuler),

• Rasionalitas = pemikiran + perasaan + kontemplasi

• Inklusif, empati, dan cinta

Page 5: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

➢ Spiritualitas: Ihsan dalam Islam

- Spiritualitas dalam Islam adalah Ihsan. Ilmunya adalah Tasawuf dan dipraktikan

dengan tazkiyatun nafs

- Tergambar dari akhlak Nabi. Secara horizontal(sikap sosial yang selalu

membangun) dan vertikal(selalu bergantung pada Allah Swt).

➢ Spiritualitas vs Religiusitas

- Perlu dibedakan. Religiusitas – aspek syariah. Spiritualitas – aspek tasawuf

- Dan Islam yang kaffah memiliki kedua itu

- Syarat amal diterima seperti pada Al-Kahfi ayat 110 yaitu Amal Saleh(aspek

syariah) dan Ikhlas(aspek tasawuf).

➢ Keutamaan Ikhlas

- Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat(menilai)

bentuk tubuh umat manusia dan tidak pula menilai ketampanan wajahnya, tetapi

Allah melihat(menilai) keikhlasan hati hambanya”.(HR.Muslim)

- Ilmu yang diamalkan dan tidak tertipu

➢ Nabi SAW berakhlak mulia

- Rasulullah diutus untuk memperbaiki akhlak dan tujuan perbuatan/akhlak manusia

adalah mendapatkan ridha dari Allah.

- Berakhlak mulia harus diupayakan dan dilatih menuju penyucian jiwa(dzikir qalbi)

yaitu bermujahadah dan riyaddah.

- Pelakasanaan ekonomi haruslah dengan akhlak mulia para pelakunya agar

merealisasi hal tersebut.

➢ kondisi yang diperlukan dan cukup untuk IEI

B. IEI untuk pembangunan

➢ Riba adalah akar masalah

- Sistem ini mengokohkan berutang bagi semua negara tak terkecuali dan juga bagi

individu2 dalam negara

- Sistem perdagangan dunia tidak adil yang menciptakan malapetaka.

➢ Utang negara

Page 6: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

➢ Paradigma pembangunan mengatasi kemiskinan

- Sejatinya pembangunan ialah membangun manusia selanjutnya komunitas dan

masyarakat serta bangsa. Mahkluk spiritual, bergotong-royong, beradab.

- Pembangunan pedesaan membangun komunitas berbasis hak yang terutama

pengembalian hak.

➢ Kemiskinan di pedesaan dan kurangnya pemahaman tentang siapa yang miskin di desa

- Solusinya = mengembalikan hak dasar petani/nelayan miskin

- Pemberdayaan berbasis komunitas: perjuangan hak demi keadilan diantaranya

dapat direalisasikan dengan pendidikan dan koperasi

C. Kesimpulan

➢ Pembangunan dimulai dari individu – tazkiyatun nafs. Selanjutnya komunitas melalui

pemberdayaan dan akan menghasilkan masyarakat dan bangsa yang bermartabat juga

beradab.

➢ Membangun sistem ekonomi makro dengan pelaksanaan kegiatan mikro yang

berlandaskan niat ikhlas agar dapat optimal dalam aktivitas ekonominya.

➢ Pembangunan pedesaan dengan penanggulangan kemiskinan, yaitu pengembalian hak

(lahan, alat lengkap, penghidupan yang layak dan adil, pendidikan, kesehatan dll.)

➢ IEI adalah IE non-ribawi dilandasi niat ikhlas dan dilaksanakan akhlak mulia. Syariat

syarat perlu bagi ekonomi yang akan menjamin kesejahteraan dan keadilan.

Spiritualitas dengan ikhlas dan akhlak mulia untuk dapatkan Ridha Tuhan.

BAB 10-KEMISKINAN, KETIMPANGAN, DAN PERTUMBUHAN

EKONOMI

A. Kemiskinan

➢ Pengertian umum

• World Bank:

- Ketidakmampuan memenuhi standar hidup minimal (1990)

- Kesenjangan dari hidup yang sejahtera (2000/2001)

- Kelaparan, tuna wisma, sakit namun tidak mampu menemui dokter, tidak dapat

membaca padahal sudah sekolah, tidak punya pekerjaan, takut akan masa depan,

kurang dianggap dan kurang sejahtera.

• United Nation/PBB : ketiadaan kemampuan yang mendasar untuk hdup layak

• BPS : pendekatan kebutuhan dasar, kesukupan kalori(2100kcal/cap/hari) dan non

makanan

• BKKBN : pendekatan kesejahteraan keluarga(ibadah, makan 2x, pakaian, rumah,

sarana kesehatan), kel.prasejahtera dan sejahtera I.

➢ Kemiskinan Absolut dan Relatif

- Absolut = kesejahteraan secara materi berada dibawah GK(garis kemiskinan)

yaitu nilai uang dari semua barang dan jasa (exc.public goods) sebagai standar

hidup. Y>GK tidak miskin, sebaliknya miskin.

- Relatif = berdasarkan pendapatan, bila status ekonomi/kesejahteraan seseorang

dibandingkan dengan orang lain.

*analisis distribusi pendapatan = fungsional(faktor saham) dan distribusi

ukuran(ukuran/level pendapatan).

Page 7: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

➢ Kemiskinan multidimensi

- Ekonomi: tidak cukupnya pemasukan, nutrisi, rumah, kain

- Sosial: kurangnya sosial. hubungan / keterasingan, rasa tidak aman

- Politik: ketidakberdayaan, tiada perwakilan politik

- Budaya: harga diri rendah, rendahnya tingkat melek huruf / pendidikan

❖ Indokator kesejahteraan = moneter(pendapatan) dan non-moneter

➢ Indeks Pembangunan Manusia

➢ Ukuran kemiskinan

- Poverty ancidence = prevalensi kemiskinan, independen dari jurang kemiskinan

- Poverty gap = mengukur seberapa jauh jurang/degree pendapatan si miskin dari

GK, tidak menggambarkan jumlah si miskin juga tdk terdeteksi distribusi yg lebih

timpang

- Poverty severity = seberapa parah kemiskinan dg berikan bobot yg lebih tinggi bagi

poverty gap yg lebih miskin drpd yg kurang miskin. Tdk gmbrkan jml si miskin

➢ Indeks FGT (Foster-Greer-Thorbecke)

➢ Garis kemiskinan

• Untuk perbandingan antar negara, $1 PPP/capita/day (extreme/ultra/poor)

• Sederhana dan mudah digunakan, tapi tidak memiliki dasar teori yang kuat

Page 8: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

• Ukuran relatif

- Poverty Bias of Growth (PBG)

- Pro-poor Growth Index (PPGI)

- Poverty Equivalent Growth Rate (PEGR)

- Poverty Growth Curve (PGC)

B. Ketimpangan

➢ Ukuran ketimpangan

Kurva Lorenz

^Indeks Gini

C. Hubungan kemiskinan-pertumbuhan-ketidak merataan

➢ Masih adanya perdebatan tentang elemen yang sebaiknya ada dlm strategi

penganggulangan. Dalam suatu negara dideginisikan sebagai fungsi dari perubahan

dalam Income rata2 dan distribusi pendapatan.

➢ Kesepakatan umum

• Growth adlh syarat dasar penanggulangan kemiskinan

• Growth lebih baik diikuti dg perubahan progresif

• Inequality yang tinggi saat awal akan menahan penurunan poverty level

• Poverty ciptakan barier bagi pengurangan kemiskinan dan ketidakmerataan

pemilikan aset halangi pengurangan poverty level di masa depan

D. Pro-poor Growth

➢ 2 jenis

• Relatif, bila pertumbuhan pendapatan yang miskin > yang tidak miskin

• Absolut, jika org miskin memperoleh keuntungan secara absolut (terlihat dari

penurunan tingkat kemiskinan).

➢ Pengukuran

• Ukuran agregat

- Growth Incidence curve (GIC)

- Dekomposisi growth dan inequality

• Ukuran absolut

- Growth elasticity of poverty rate

- Rate of pro-poor growth

➢ Growth Incidence Curve

• Hubungkan growth (vertikal) dan kelompok penduduk mnrt persentil (horizontal).

• Diperlukan 2 time period

• Penduduk diurut

berdasarkan konsumsi

perkapita dan persentil

Page 9: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

➢ Growth elasticity of poverty rate

• Dapat dihitung dengan elastisitas pertumbuhan total

• Ɛ adalah % perubahan kemiskinan Head Count (H) antara 2 time period akibat dari

perubahan 1% mean income (µ).

➢ Pembangunan

• Sejarah pembangunan di Indonesia.

- Orla = Panasbede (Perencanaan Nasional Berencana Delapan) dan Sandang-

pangan-papan.

- Orba = Repelita

- Reformasi = kartu miskin dan pemberdayaan masyarakat secara nasional

• Konsep membangun

Perubahan paradigma membangun u/ kesejahteraan dan penanggulangan

kemiskinan :

- Inclusive growth

- Bantuan sosial = direct transfer

- Pemberdayaan masyarakat, lebih bersifat partisipatoris = community driven

development (CDD).

• Pentingnya Knowledge Creation

- Penelitian merupakan proses yang komplit

1. Knowledge creation

2. Knowledge management

3. Knowledge dissemination

E. Perubahan paradigma

➢ Pendekatan neo-klasik pada kemiskinan

• Kemiskinan akibat distorsi pasar dan diskriminasi

• Kebijakan2 memarjinalkan banyak masyarakat dilapisan menengah dan bawah

➢ Kemiskinan berbasis Hak

• Hak2 orang miskin = makanan bergizi, pendidikan dasar, dan pekerjaan yang layak

• Kemiskinan karena hak dasar tidak terpenuhi

F. Pendidikan

➢ Perguruan Tinggi

• Landasan nilai UI: veritas-probitas-iustitia (benar-jujur-adil)

• 3 pilar utama: Karakter/akhlak mulia, knowledge creation, Awakened individuals

➢ Pendidikan ekonomi dan keuangan.

• Pendidikan yang ber-output cerah dengan bangunnya consciousness sehingga kenal

akan jati dirinya shg mengenali Tuhan.

• Penanaman makna pembangunan dan nilai-nilai ke Indonesiaan melalui

pembelajaran yg kontekstual dan induktif.

G. Kesimpulan

➢ Makna kemiskinan = humanisasi (not just a number), lebih kontekstual, libatkan

kearifan lokal, knowledge creation, interdisiplin.

➢ Pembangunan Nasional/Daerah harus inklusif dan partisipatori oleh seluruh

masyarakat yang akan memperkuat rasa cinta tanah air tanpa terkecuali.

- Pendidikan diciptakan bukan

ditransfer

- KC dari penelitiian kualitatif:

kebenaran, humanisasi, local

wisdom

Page 10: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

BAB 11-ANALISA KEMISKINAN, KETIMPANGAN, DAN

PERTUMBUHAN

A. Ukuran kemiskinan

➢ Ukuran kemiskinan

- Poverty ancidence (P0) = prevalensi kemiskinan, independen dari jurang

kemiskinan

- Poverty gap (P1) = mengukur seberapa jauh jurang/degree pendapatan si miskin

dari GK, tidak menggambarkan jumlah si miskin juga tdk terdeteksi distribusi yg

lebih timpang

- Poverty severity (P2) = seberapa parah kemiskinan dg berikan bobot yg lebih tinggi

bagi poverty gap yg lebih miskin drpd yg kurang miskin. Tdk gmbrkan jml si

miskin

➢ Foster-Greer-Thorbecke (FGT)

➢ Hubungan Poverty-Growth-Inequality

Trickle down effect → McCleary Effect

➢ Ukuran Pro-poor Growth

lnH = α + β lnM

< 0

B. Penelitian

➢ Pengertian

Proses yang sistematis dalam pengumpulan dan penganalisaan data/info untuk

tujuan meningkatkan pemahaman tentang phenomena yang menjadi perhatian

➢ Karkteristik penelitian

1. Berawal dari pertanyaan atau masalah

2. Memerlukan artikulasi yang jelas tentang tujuan

3. Mengikuti suatu rencana dan prosedur tertentu

4. Biasanya main problem dijabarkan dalam beberapa sub-problems

5. Diarahkan oleh suatu pertanyaan, problem atau hipotesa tertentu

6. Menggunakan asumsi-asumsi tertentu

7. Memerlukan pengumpulan data/fakta dan menginterpretasikannya

8. Bersifat helical/cyclical

➢ Distribusi Pendapatan

Page 11: BAB 8 - PARADIGMA PEMBANGUNAN - IBEC FEB UI

➢ Research and Scientific Method

• Penelitian = keseluruhan Scientific Method

• Permasalahan timbul dari:

- Observasi

- Teori yang akan dibuktikan kebenarannya

- Penelitian lain

• Uji hipotesa:

- Eksperimen

- Observasi

- Fakta-fakta

• Quantitative Research

penjelasan dan prediksi, uji teori, variabel yang telah diketahui, sample yang luas,

instrumen yang standar, deduktif.

• Qualitative Research

Penjelasan dan deskripsi, bangun teori, variabel yang tdk diketahui, sample yang

sempit, observasi, wawancara, indukti