Bab 7 Kesimpulan
-
Upload
evi-nuraeni-ukung -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Bab 7 Kesimpulan
-
Bab 7 Kesimpulan 7-1
77..
7.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek-aspek yang ditinjau dalam proses Pekerjaan
Studi Kelayakan Bandar Udara Singkawang, dengan lokasi terpilih yaitu pada lokasi
PANGMILANG dimana seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
disampaikan suatu kesimpulan sebagai berikut :
A. Aspek Kelayakan Teknis
1). Kondisi Topografi, Struktur Tanah, Hidrologi & Geologi/Fisiografi
a. Untuk kondisi topografi pada lokasi Pangmilang relatif datar sehingga layak
digunakan sebagai lokasi bandar udara
b. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah untuk kedua lokasi rencana lokasi
bandar udara struktur tanah tersebut dalam keadaan baik dan dapat
digunakan sebagai lokasi bandar udara dengan nilai CBR 5,491 9,012 %
c. Adapun untuk kondisi hidrologi dilokasi Pangmilang tidak adanya genangan,
karena aliran air mengalir kedaerah yang lebih rendah disekitarnya
2). Adapun alternatif lokasi bandar udara di Pangmilang Layak digunakan dan
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Singkawang.
-
Bab 7 Kesimpulan 7-2
3). Berdasarkan data angin dari stasiun BMG terdekat (dalam hal ini diambil dari
Stasiun Pontianak dan Stasiun Singkawang II) dan berdasarkan pengamatan
angin dilapangan maka arah landas pacu disesuaikan dengan kondisi dilapangan
dan tetap mengacu lepada persyaratan keselamatan penerbangan sehingga
didapat data untuk semua arah angin dapat digunakan, arah landasan terbaik
dan tidak ada obstacle (halangan) pada kedua Kawasan Pendekatan dan Lepas
Landas memungkinkan pergerakan pesawat lebih optimal untuk lepas landas
dan mendarat sehingga untuk arah landas pacu disesuaikan dengan kondisi
dilapangan sehingga ketiga alternatif lokasi memiliki arah landas pacu yang
sesuai dengan arah angin.
4). Ketersediaan ruang udara dalam hal ini berdasarkan hasil survey lapangan yang
telah dilaksanakan oleh konsultan dari 3 (tiga) rencana lokasi yang disurvey
ketiga alternatif lokasi memenuhi syarat dikarenakan arah untuk take
off/landing tidak adanya halangan, sehingga dapat disimpulkan layak
5). Untuk ketersediaan lahan pengembangan bandar udara dimasa mendatang
lokasi Pangmilang memiliki lahan untuk mengantisipasi pengembangan bandar
udara pada masa mendatang sehingga bandar udara pada lokasi memungkinkan
untuk berkembang
6). Ketersediaan bahan/material bangunan di Kota Singkawang dapat diperoleh
didaearah sendiri dimana cukup melimpahnya bahan material yang berasal
dari bukit-bukit yang terdapat di Kota Singkawang.
B. Aspek Kelayakan Operasional
1). Kondisi Meteorologi untuk kedua rencana alternatif lokasi dimana daerah
Pangmilang pada umumnya dapat dikatakan baik sehingga rencana lokasi
tersebut layak dikarenakan kondisi meteorologi yang sangat mendukung
2). Untuk pengaturan dan pelayanan lalu lintas udara tidak terbatas dimana
rencana bandar udara di Kota Singkawang layak dipergunakan untuk digunakan
sebagai lokasi bandar udara
3). Untuk rencana penggunaan ruang udara di bandar udara baru di Kota
Singkawang tidak dikendalikan dikarenakan bandar udara tersebut hanya
sebagai bandar udara kecil
-
Bab 7 Kesimpulan 7-3
4). Jumlah penumpang dan tuntutan permintaan akan angkutan udara yang terus
meningkat menuntut peningkatan jenis pesawat dari tipe M50 menjadi tipe
yang lebih besar dan pengembangan rute penerbangan dari Singkawang ke
daerah lain selain yang telah direncanakan
5). Untuk jaringan transportasi dan prasarana darat untuk lokasi Pangmilang sudah
tersedia, dimana jalan tersebut merupakan jalan penghubung antara ibukota
kecamatan, dimana rencana lokasi bandara dilewati oleh jalan tersebut,
sehingga layak sebagai lokasi bandar udara
6). Untuk waktu tempuh dari pusat Kota Singkawang untuk saat ini waktu tempuh
sekitar 20 s/d 30 menit
7). Untuk ketersediaan utilitas pada lokasi Pangmilang sudah tersedia sehingga
memudahkan masyarakat sekitarnya untuk menuju lokasi bandar udara
8). Pada daerah Pangmilang sudah tersedianya sarana dan prasarana umum guna
melayani masyarakat didesa seperti jaringan listrik, sarana ibadah dan sarana
tersebut sudah disediakan oleh Pemerintah Kota Singkawang
9). Untuk kondisi keamanan dilokasi Pangmilang khususnya dan Kota Singkawang
pada umumnya sampai saat ini dalam keadaan kondusif (tidak adanya huru
hara, perang dsb)
C. Aspek Kelayakan Lingkungan
a. Kondisi lingkungan di Pangmilang sebagai lokasi terpilih untuk lokasi bandar
udara Sangat mendukung berdasrkan hasil identifikasi dampak lingkungan
terhadap komponen Geofisik Kimia, Biologi (Flora & Fauna) dan Sosekbud
Kesmas
b. Terpilihnya Pangmilang sebagai lokasi bandar udara diperkirakan tidak akan
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap ketiga komponen lingkungan
kecuali dampak kebisingan, debu, tata air / hidrologi dan sosial yang perlu
penelitian lebih lanjut
D. Aspek Kelayakan Pengusahaan Angkutan Udara
a. Hasil analisis kondisi angkutan udara memberikan gambaran adanya potensi
penumpang angkutan udara. Hasil proyeksi secara Moderat 2 menunjukkan
bahwa jumlah penumpang tahunan pada tahun 2015 mencapai 782.476
-
Bab 7 Kesimpulan 7-4
penumpang, tahun 2020 mencapai 1.012.489 penumpang, tahun 2025 mencapai
1.242.502 penumpang, tahun 2030 mencapai 1.472.516 penumpang dan pada
tahun 2035 mencapai 1.702.529 penumpang
b. Karakteristik pengguna bandar udara didominasi oleh pola perjalanan dalam
zone di wilayah Kalimantan Barat (Singkawang) yang mencapai 85% dari jumlah
penumpang tahunan dan terdapat potensi sekitar 15% dari penumpang tahunan
yang memiliki pola perjalanan dari/menuju luar wilayah Kalimantan Barat
E. Aspek Kelayakan Ekonomi dan Finansial
a. Analisis kelayakan ekonomi menghasilkan nilai NPV DF 13 % = 10.454,89 > 0,
EIRR = 18,646% serta BCR = 1,08 > 1. Pembangunan bandar udara dilokasi
terpilih secara ekonomi dinyatakan layak, dalam arti nilai manfaat ekonomi
yang diterima oleh penduduk dan pemerintah baik secara langsung maupun
tidak langsung lebih tinggi dibandingkan dengan biaya operasional dan
perawatan bandar udara
b. Analisis kelayakan finansial menghasilkan nilai NPV = - 116.983,26 < 0,
FIRR = -2,197% serta BCR = 0,16 < 1, sehingga secara finansial pembangunan
bandar udara baru belum layak, dalam arti nilai manfaat atau pendapatan yang
diterima oleh unit pengelola bandar udara atas layanan jasa yang diberikannya
masih lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk
pembangunan/pengembangan bandar udara, biaya operasional dan biaya
perawatan
c. Keberadaan bandar udara baru memiliki potensi sebagai salah satu fasilitas
transportasi yang dapat memungkinkan timbulnya Multiplier Effect dalam
peningkatan ekonomi regional
Berdasarkan uraian diatas mengenai terpilihnya lokasi Pangmilang sebagai lokasi bandar
udara di Kota Singkawang dapat disimpulkan bahwa lokasi tersebut layak dan dapat
dilihat pada tabel matrik rekomendasi kelayakan di berikut ini.
-
Bab 7 Kesimpulan 7-5
No Aspek kelayakan Ada / Tidak Layak / Tidak1 Kelayakan Ekonomi
a. Net Present Value (NPV) - (Rp) Ada NPV = 10.454,89 Juta (Layak)b. Economic Internal Rate of Return (EIRR) Ada EIRR = 18,646%c. Benefit Cost Ratio (BCR) Ada BCR = 1,08 (Layak)d. Payback Period Ada Setelah tahun 2018
2 Kelayakan Finansiala. Net Present Value (NPV) - (Rp) Ada NPV = -116.983,26 Juta (Tidak Layak)b. Finansial Internal Rate of Return (FIRR) Ada FIRR = -2,197%c. Profitability Index (PI) / Benefit Cost Ratio (BCR) Ada BCR = 0,16 (Tidak Layak)d. Payback Period Ada Lebih dari tahun 2030
3 Kelayakan Sosiala. Keserasian / keseimbangan dengan budaya setempat Ada Meningkatkan pariwasata dengan adanya Fastival Imlek dan Gawai Dayak
Kekerabatan masyarakat Tionghoa di Singkawang dengan masyarakat Tionghoa yang berada di luar daerah Singkawang
b. Kependudukan / lapangan Kerja Ada Terbukanya peluang usaha dan bisnis (Layak)c. Natural environment / Lingkungan alam Ada Tidak ada yang menonjol, karena tidak ada flora dan fauna yang langka
4 Kelayakan Pengembangan Wilayaha. Kesesuaian dengan RTRW Propinsi, Kabupaten/Kota Ada Belum sesuai RTRW, akan disesuaikan b. Kesesuaian dengan TATRAWIL / TATRALOK Tidak Ada Sedang studic. Kebijakan pengembangan wilayah setempat Ada Mengembangkan Citra Positif Kota Singkawang sebagai Kawasan Perdagangan, Jasa, Hunian dan
Hunian dan Destinasi Wisata yang Kondusifd. Rawan bencana, terisolir, perbatasan Tidak Ada -
5 Kelayakan Teknis Pembangunana. Daya Dukung Tanah Ada Lempung, pasir padat CBR = 5,491 - 9,012 % (Layak)b. Kondisi Permukaan Tanah Ada Datar, (Layak)c. Kelandaian rata-rata permukaan tanah Ada Landai dengan kemiringan rata - rata 0 - 8 %d. Jarak Dari Pusat Kota Ada 10 Km ke Kota Singkawang (Layak bersyarat)e. Infrastruktur dan Jaringan Utilitas Ada Sudah tersedia tapi belum memadai (Tidak Layak)
6 Kelayakan Operasionala. Kondisi Ruang Udara Ada Obstacle paling banyak ada di Kawasan Di Bawah Permukaan Horizontal Luar (Layak Bersyarat)b. Usability Factor Ada Wind Rose = 99,46% (Layak), dengan arah RW 09 - 27 c. Ceiling ( Ketinggian awan / atau berawan di lokasi ) Tidak Ada -d. Visibility ( jarak pandang / berkabut di lokasi tsb ) Tidak Ada -e. Jarak terhadap bandar udara terdekat Ada 121 Km dari Bandara Supadio dan 312 Km dari Bandara Ketapang
7 Kelayakan Lingkungana. Peruntukan Lahan Ada Kebun Sawit, Semak rawa dan Hutan (Layak)b. Penguasaan Lahan Ada Dapat dikuasai (Layak)c. Relokasi Penduduk Ada Tidak ada relokasi penduduk (Layak)d. Aliran Air Permukaan / sistem drainase bandara Ada Aliran air berasal dari bukit -bukit di sekitar Kelurahan Pangmilang (Layak)
8 Kelayakan Usaha Angkutan Udaraa. Potensi Penumpang Ada Pergerakan penumpang tahunan berdasarkan prakiraan angkutan udara :
Tahun 2015 : 782.476 penumpangTahun 2020 : 1.012.489 penumpangTahun 2025 : 1.242.502 penumpangTahun 2030 : 1.472.516 penumpangTahun 2035 : 1.702.529 penumpang
b. Potensi Rute Penerbangan Ada Singkawang - Pontianak, Singkawang - Batam, Singkawang - Ketapang dan Singkawang - Jakarta
c. Potensi ketersediaan armada / pesawat Ada Tahap 1 : ATR-42, MA-60, Dash 8(M50)Tahap Ultimate : B737-200/500(M100)
-
Bab 7 Kesimpulan 7-6
7.2. REKOMENDASI
Berangkat dari kesimpulan sebagaimana diuraikan diatas, maka konsultan memberikan
rekomendasi pembangunan bandar udara di Kota Singkawang yaitu sebagai berikut.
Agar bandar udara nantinya dapat dioperasikan dalam jangka waktu yang lama sesuai
dengan tahun perencanaannya, maka diharapkan :
a. Agar persyaratan teknis, persyaratan operasional dan persyaratan lingkungan tetap
harus dipenuhi dan dijaga
b. Agar Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) mengatur tata guna lahan disekitar
bandar udara sesuai dengan persyaratan Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP) dan Kawasan Kebisingan, sehingga kondisi lingkungan disekitar
bandar udara tetap terus mampu mendukung pengoperasian bandar udara dan
sebaliknya operasional bandar udara tidak menimbulkan dampak terhadap
lingkungan sekitarnya terutama dampaknya terhadap masyarakat dengan
dibuatkannya/diterbitkannya PERDA yang mengatur tata ruang kawasan sekitar
bandar udara
c. Mengingat hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa pembangunan bandar udara
di Kota Singkawang layak maka direkomendasikan proyek dapat direalisasikan
antara lain dengan pertimbangan dengan adanya bandar udara akan mendukung
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah
d. Dengan adanya potensi perkebunan, perikanan & pariwisata yang ada di Kota
Singkawang, direkomendasikan untuk mempertimbangkan kemungkinan
mewujudkan konsep bandar udara sebagai Bussiness Airport di masa yang akan
datang, yakni konsep bandar udara yang dikelola dan dioperasikan dengan inisiatif
dan kreativitas pemerintah daerah dengan arahan teknis dari pihak Departemen
Perhubungan (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara).
-
Bab 7 Kesimpulan 7-7
7. ........................................................................................................................................7-1
7.1. KESIMPULAN ..................................................................................................7-1 7.2. REKOMENDASI ...............................................................................................7-6