Bab 7 Graphic Card & Monitor - rezaaditya.staff.gunadarma...
Transcript of Bab 7 Graphic Card & Monitor - rezaaditya.staff.gunadarma...
Bab 7
Graphic Card & Monitor
Pokok Bahasan:
1. Pengertian VGA
2. Sejarah Perkembangan 3D Graphics
3. Komponen-komponen VGA
4. VGA Monitor
Interface VGA (Virtual Graphic Array)
Jenis-jenis monitor
Resolusi monitor
Tujuan Belajar:
Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa
diharapkan mampu:
memahami dan menjelaskan pengertian VGA, sejarah
perkembangan 3D graphics, komponen-komponen yang
terdapat pada VGA, dan VGA monitor yang terdiri dari
interface VGA (Virtual Graphic Array), jenis-jenis monitor, dan
resolusi monitor.
Bab 7. Graphic Card & Monitor 164
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
7.1 Pengertian VGA
Pengertian
VGA singkatan dari Video Graphics Adapter, adalah
standar tampilan komputer analog yang dipasarkan pertama kali
oleh IBM pada tahun 1987. Walaupun standar VGA sudah tidak
lagi digunakan karena sudah diganti oleh standar yang lebih
baru, VGA masih diimplementasikan pada Pocket PC. VGA
merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas
pabrik pembuat kartu grafis komputer. Tampilan Windows
sampai sekarang masih menggunakan modus VGA karena
didukung oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis.
Istilah VGA juga sering digunakan untuk mengacu kepada
resolusi layar berukuran 640×480, apa pun pembuat perangkat
keras kartu grafisnya. Kartu VGA berguna untuk
menerjemahkan keluaran komputer ke monitor. Untuk proses
desain grafis atau bermain permainan video, diperlukan kartu
grafis yang berdaya tinggi. Produsen kartu grafis yang terkenal
antara lain ATI dan nVidia. Terdapat 2 Macam VGA, yaitu:
1. VGA On-Board
VGA yang sudah terintegrasi pada MotherBoard. VGA
On Board menggunakan RAM sebagai Memory VGA
alias Share Memory.
2. VGA Add-On
VGA yang terpisah dengan motherboard yang memiliki
interface semacam PCI atau AGP. Pada VGA Add On
sudah memiliki GPU dan Memori sendiri.
7.2 Sejarah Perkembangan 3D Graphics
Saat ini teknologi sudah semakin maju dan berkembang,
para developer-developer GPU (Graphics Processing Unit)
mulai meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan
sebuah vga card yang bagus. Berikut ini adalah beberapa contoh
vga card dari yang pertama hingga yang sekarang ini:
Bab 7. Graphic Card & Monitor 165
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
S3 ViRGE
Kepanjangan dari “ViRGE adalah Virtual Reality
Graphics Engine”, vga ini merupakan generasi pertama
yang telah menggunakan teknologi 3D grafik. S3 ViRGE
memiliki spec. 64-bit menawarkan 4MB memory onboard,
core dan memory clockspeeds up to 66 MHz, dan juga telah
mendukung fitur fitur seperti Bilinear dan Trilenear texture
filtering, MIP mapping, Alpha blending, Z-buffering, dan
3D tekstur lainnya.
Gambar 7.1 S3 ViRGE
NVIDIA NV3
VGA ini adalah buatan pertama dari Nvidia, vga ini
juga dibuat dengan desain teknologi Microsoft‟s DirectX 5
API. NVIDIA NV3 memiliki spec. 4 MB memory, 100
MHz core clockspeeds, bandwith 1.6 GB/s, 206 MHz
RAMDAC dan mendukung AGP 2x.
Bab 7. Graphic Card & Monitor 166
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Gambar 7.2 NVIDIA NV3
NVIDIA GEFORCE 200 SERIES
VGA ini memiliki chipset keluaran terbaru dari Nvidia
berhasil memaukkan 1.4 billion transistor ke dalam GPU.
VGA ini juga merupakan seri Nvidia yang paling
terkencang dan kemampuan yang powerful.
Graphic Accelerator
Chipset-chipset masa kini sudah memasukkan
kemampuan akselerasi 3D built in pada kartu VGA. Selain
kartu VGA, sekarang ada pheriperal komputer pendukung
yang dinamakan 3D accelerator. 3D accelerator berfungsi
untuk mengolah/menterjemahkan data/gambar 3D secara
lebih sempurna. Akselerator 3D yang keberadaannya tidak
memerlukan IRQ lagi mampu melakukan manipulasi-
manipulasi grafik 3D yang kompleks. Contohnya pada
game-game 3D bisa ditampilkan citra yang jauh lebih
realistis. Sebab banyak fungsi pengolahan grafik 3D yang
dulunya dilakukan oleh prosesor pada motherboard, kini
dikerjakan oleh prosesor grafik 3D pada 3D accelerator
tersebut.
Dengan pembagian kerja ini maka prosesor dapat lebih
banyak melakukan kerja pemrosesan yang lain. Selain itu
Bab 7. Graphic Card & Monitor 167
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
programmer tidak perlu membuat fungsi grafik 3D, karena
fungsi tersebut sudah disediakan oleh akselerator 3D.
Chipset 3D pada kartu VGA tidak sebaik jika menggunakan
3D accelerator sebagai pendukungnya (3D accelerator
dipasang secara terpisah bersama dengan kartu VGA)
Meskipun begitu Chipset 3D pada kartu VGA juga
mendukung „beberapa‟ fasilitas akselerasi 3D pada 3D
accelerator. Sebagai catatan penting bahwa, fungsi 3D
accelerator akan optimal jika Software/game yang
dijalankan memanfaatkan fungsi-fungsi khusus pada 3D
accelerator tersebut. Software/game yang mendukung
fasilitas ini mulai berkembang, yang sudah terkenal adalah
dukungan terhadap 3D accelerator yang memiliki chipset
VooDoo 3D FX, Rendition Verite, dan Permedia 3D Labs.
VGA PCI
VGA card ini bisa digunakan dengan memasang pada
slot VGA, VGA jenis ini sudah jarang sekali digunakan,
karena keterbatasan fitur, ciri-cirinya adalah bagian slot-nya
pada bagian depan terdapat coakan, dan jenis pin-nya lurus
secara vertical.
VGA AGP
Awal dibuatnya VGA AGP, karena peningkatan yang
signifikan terhadap transfer data dari memory, cpu ke
peralatan display, sehingga dibuatkan slot AGP untuk
memasang VGA kenis AGP, VGA AGP diluncurkan
berdasarkan nilai voltase yang digunakan, yaitu agp 1x dan
2x dengan voltase 3.3 v, sedangkan 4x dan 8x 1,5 volt.
VGA agp terakhir yang muncul adalah jenis pro dan pro
universal dengan kemampuan 3.3 dan 1.5 volt. Ciri-ciri
VGA ini adalah bentuk pin-nya yang vertikal dengan
bentuk mirip formasi sarang lebah.
VGA PCI EXPRESS
Perkembangan slot PCI selanjutnya memiliki
kemampuan yang luar biasa, dengan nama PCI Express,
Bab 7. Graphic Card & Monitor 168
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
dirancang untuk memasang peralatan-peralatan mutakhir, 2
versi slot PCI Express yang terkenal adalah PCI Express 1 x
dan 16 x, PCI Express 16 x digunakan khusus untuk
memasang VGA jenis PCI Express, dan 1x untuk keperluan
memasang peralatan-peralatan tambahan. Ciri fisik VGA
jenis PCI express adalah dengan melihat bentuknya yang
memiliki bentuk kebalikan dari PCI biasa.
Gambar 7.3 VGA PCI
7.3 Komponen-Komponen VGA
Gambar 7.4 Komponen VGA
Bab 7. Graphic Card & Monitor 169
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
VGA merupakan komponen pendukung yang sangat
penting bagi komputer atau PC, karena VGA ini akan sangat
berpengaruh terhadap tampilan Graphic pada PC Anda. VGA
tersebut memiliki beberapa komponen, yaitu diantaranya:
1. PCB (Printed Circuit Board)
Pada video card, warna dasar yang digunakan beragam.
Mulai dari warna merah, hijau dan kuning keemasan. Ada
dua form factor yang digunakan. Kebanyakan berukuran
standar dengan ketinggian sekitar 99 mm (tinggi bracket
sekitar 127 mm) dan lebar yang bervariasi. Ukuran yang
lebih mungil, dengan ketinggian setengahnya, dikenal
dengan form factor low-profile. Video card semacam ini
digunakan seperti pada mini PC. Sesekali ditemukan
beroperasi dengan sebuah riser card.
2. GPU/VPU
Inilah inti dari sebuah video card. Sebuah IC (integrated
circuit), tugasnya seperti CPU pada sebuah motherboard. Ia
yang menangani proses 2D dan 3D. Biasanya tertutup oleh
heatsink dan fan.
3. Memory
Untuk membedakan dengan RAM/memory yang
terinstalsi pada motherboard, lebih spesifik disebut sebagai
video RAM. Kesamaan antara RAM dengan video RAM
cukup banyak. Namun pada praktiknya, RAM video card
terutama seri-seri high-end, sering menggunakan chip
memory yang lebih cepat ketimbang RAM motherboard.
4. Bus Interface
Untuk sekarang, pilihannya hanya ada dua macam
interface. Yaitu, AGP (Accelerated Graphics Port) dan PCI
Express. Sebelumnya sempat digunakan slot ISA dan PCI
untuk video card ini.
5. Cooling System
Sempat memiliki sebuah video card yang sama sekali
tidak menggunakan fan pendingin, atau bahkan tanpa
heatsink? Untuk GPU terkini, sebuah hal yang hampir tidak
mungkin. Dengan clock yang demikian cepat, panas selama
beroperasi dapat mencapai suhu yang cukup tinggi. Sebagai
informasi, suhu pada heatsink pasif (tanpa fan) sebuah
Bab 7. Graphic Card & Monitor 170
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
video card GeForce FX5200 dapat mencapai kisaran 60°C.
Dapat dibayangkan panas yang dapat dihasilkan sebuah
video card kelas high-end.
6. Display Interface
Kebanyakan video card menawarkan tiga jenis port
interface: DVI, VGA dan TV-Out. Dan yang lain, hanya
merupakan kombinasi minor dari tiga port tersebut. Ada
yang menawarkan dual DVI, untuk dapat menghasilkan dua
tampilan pada display digital. Ada yang menyertakan
fasilitas dukungan output HDTV (high-definition TV), atau
VIVO (video input video output). Dua yang disebut
terakhir, biasanya dengan menyertakan fungsi tambahan
tersebut pada port video.
7. RAMDAC
Random Access Memory Digital-to-Analog Converter,
yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital yang
dihasilkan oleh kartu video menjadi sinyal analog yang
akan ditampilkan pada layar monitor. Komponen ini
merupakan sebuah jenis memori RAM yang berfungsi
sebagai pengubah sinyal. Namun untuk saat ini, ketika
monitor sudah berubah menjadi digital (layar LCD),
komponen RAMDAC ini tidak diperlukan lagi. Kecuali jiga
masih menggunakan monitor analog (CRT atau LCD
analog).
Kualitas VGA card dapat ditentukan dari:
1. Jumlah warna yang tergantung dengan ukuran RAM
dan jenis DAC
2. Resolusi yang tergantung dengan RAM dan jenis VGA
Controller
3. Refresh rate yang tergantung jenis VGA Controller
4. Besarnya RAM yang menentukan resolusi dan jumlah
warna
5. Kecepatan yang tergantung kepada:
- Jenis bus : ISA, VL-BUS, PCI
- Jenis RAM
- Jenis VGA Controller : S3, Cirrus Logic, NVDIA
6. Tersedianya driver yang sesuai.
Bab 7. Graphic Card & Monitor 171
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
7.4 VGA Monitor
Untuk saat ini setidaknya ada dua jenis output dari kartu video
yang umum digunakan. Kedua jenis output ini memiliki sistem
pentransmisian data yang berbeda: yaitu cara transmisi analog
dan cara transmisi digital. Untuk monitor CRT atau tabung
biasanya menggunakan cara pentransmisian analog, sementara
untuk layar LCD menggunakan transmisi digital. Tapi tidak
semuanya begitu, ada juga CRT yang menerima cara
pentrasmisian data digital dari kartu video. Ada banyak kabel
dan konektor yang memungkinkan anda menghubungkan
berbagai perangkat ke perangkat.
7.4.1 Interface VGA (Virtual Graphics Array)
a. D-SUB
Gambar 7.5 Kabel D-Sub
Untuk transmisi data analog dikenal dengan
nama D-SUB atau Port VGA. Cara pentransmisian
data analog ini sudah menjadi standar sejak 1987.
Selama ini, standar VGA sudah cukup bagus
digunakan untuk monitor-monitor CRT dengan
resolusi standar. Namun, dengan perkembangan
teknologi khususnya perkembangan kebutuhan
akan resolusi gambar dan refresh rate pada monitor
komputer yang semakin tinggi, standar VGA ini
mulai menemukan kelemahannya. Untuk resolusi
gambar yang tinggi dan refresh rate yang tinggi,
Bab 7. Graphic Card & Monitor 172
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
kualitas gambar yang ditampilkan pada monitor
menjadi menurun.
b. DVI (Digital Visual Interface)
Gambar 7.6 Kabel DVI
DVI merupakan salah satu kabel digital video
paling umum yang ada di dekstop dan LCD
monitor saat ini. Jika standar analog atau VGA
hanya terdapat satu standar, maka standar untuk
transmisi data digital ada beberapa standar yang
umum digunakan. Standar analog hanya memiliki
satu tipe atau satu jenis konektor dengan nama DB-
15, maka untuk standar DVI ada yang berjenis
DVI-I dan DVI-D. Perbedaan antara DVI-I dengan
DVI-D adalah port DVI-I bisa digunakan untuk
monitor analog dan monitor digital, sementara
DVI-D hanya bisa digunakan untuk monitor digital.
c. HDMI (High-Definition Multimedia Interface)
Gambar 7.7 Kabel HDMI
Bab 7. Graphic Card & Monitor 173
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Port HDMI ini sama dengan port DVI
menggunakan standar pentransmisian data digital.
Perbedaannya untuk HDMI bisa digunakan atau
dihubungkan dengan monitor beresolusi tinggi atau
panel LCD bermultimedia (selain video/gambar,
juga bisa sekaligus mentransmisikan audio/suara).
HDMI adalah kabel default pada HDTV, Blue-ray
player, Apple TV, komputer dan video card baru,
dan seabrek video device lainnya.
Kabel HDMI mudah dipasang, semudah anda
mencolokkan perangkat basis USB. Anda cukup
push and play. Kabel-kabel HDMI dapat
menstream digital video dan audio secara
bersamaan lewat kabel yang sama.
d. DISPLAY PORT
Gambar 7.8 Kabel Display Port
DisplayPort merupakan video connector baru
lainnya yang mulai muncul di banyak perangkat
baru, khususnya laptop. Ia dirancang menggantikan
DVI dan VGA di komputer, tapi penggunaannya
tidak sebanyak DVI atau HDMI. Akan tetapi , ia
sudah banyak tertanam ke komputer baru Mac,
Dell, HP dan Lenovo. Sebenarnya ia sangat mirip
HDMI, dan dapat menstream baik HD video dan
audio kabel yang sama, dan bisa mensupport
resolusi hingga 1920A~1080 dan 8 channel audio
di seutas kabel.
Bab 7. Graphic Card & Monitor 174
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
7.4.2 Jenis-jenis Monitor
Monitor adalah salah satu jenis soft-copy
device, karena keluarannya adalah
berupa sinyal elektronik, dalam hal ini berupa gambar
yang tampil di layar monitor. Gambar yang tampil
adalah hasil pemrosesan data ataupun informasi
masukan. Monitor memiliki berbagai ukuran layar
seperti layaknya sebuah televisi. Tiap merek dan
ukuran monitor memiliki tingkat resolusi yang berbeda.
Resolusi ini lah yang akan menentukan ketajaman
gambar yang dapat ditampilkan pada layar monitor.
Selama tahap pengembangannya layar monitor
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu Cathod Ray Tube
(CRT), Liquid Crystal Display (LCD), Light Emitting
Diode (LED) dan Plasma gas.
Monitor Cathod Ray Tube (CRT)
Gambar 7.9 CRT
Cathod Ray Tube (CRT) atau dalam Bahasa
Indonesia disebut sebagai tabung sinar katoda,
ditemukan oleh Karl Ferdinan Braun. Pada awalnya
monitor yang ada selama perkembangan generasi
komputer, menggunakan teknologi tabung sinar
katoda sebagai layar penampilnya. Monitor CRT
memanfaatkan tumbukan elektron untuk
memunculkan titik cahaya pada layar. Teknologi
ini juga umum digunakan pada layar televisi.
Bab 7. Graphic Card & Monitor 175
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Karena menggunakan tabung sinar katoda, monitor
jenis ini biasanya memiliki ukuran yang relatif
besar dan tidak ringan. Tampilan layar biasanya
cembung, dan terkadang mendistorsi tampilan
gambar, yang seharusnya ditampilkan datar bisa
jadi tampak melengkung pada monitor CRT.
Monitor Liquid Crystal Display (LCD)
Gambar 7.10 LCD
Monitor LCD (Liquid Crystal Display)
menggunakan teknologi yang disebut dengan
„kristal cair‟ sebagai penghasil gambar monitor.
Kelebihan monitor LCD adalah minimnya
konsumsi energi yang digunakan juga memiliki
kontras gambar yang lebih tajam dibandingkan
dengan CRT. Pengertian monitor LCD merujuk
kepada penggunaan varian pixels (titik warna
cahaya) yang tidak memancarkan cahayanya
sendiri seperti halnya monitor CRT. Pada teknologi
LCD sumber cahaya berasal dari lampu neon
berwarna putih yang tersusun secara merata pada
bagian belakang susunan pixel (kristal cair) tadi
yang jumlahnya mencapai jutaan piksel hingga
membentu sebuah gambar.Kutub kristal cair yang
dilewati oleh arus listrik akan berubah karena
pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul
Bab 7. Graphic Card & Monitor 176
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
dan oleh karenanya akan hanya membiarkan
beberapa warna diteruskan sedangkan warna
lainnya tersaring.
Monitor Light Emitting Diode (LED)
Gambar 7.11 LED
Monitor LED (Light Emitting Diode) memiliki
teknologi yang sama dengan LCD. Perbedaan
secara fisik pada LED komputer umumnya terletak
pada bentuknya yang lebih ramping/tipis. Pada
beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang
lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti
kemampuan digital touch screen, Digital TV
internet, Digital TV tuner. Sedangkan perbedaan
secara umum antara LED dan LCD hanya terletak
pada sistem pencahayaannya yang menggunakan
teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD
yang menggunakan CCFL Backlight (lampu neon
berjenis fluorescent), monitor LED mampu
menghemat konsumsi listrik hingga 50 – 70%
dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan
menghasilkan gambar yang sangat tajam.
Monitor Plasma gas
Bab 7. Graphic Card & Monitor 177
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Gambar 7.12 Plasma Gas
Plasma gas merupakan teknologi monitor
dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas,
ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan
LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih
baik dan ukuran layar yang lebih besar. Plasma gas
menggunakan fosfor untuk menghasilkan cahaya
seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah
bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar
fosfor berpendar.
Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas
yang bertekanan rendah yang terletak di
belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel
tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke
plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan
mengeksitasi fosfor pada layar dan akan
memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata
kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar
tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari belakang
layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik
dibandingkan LCD.
Bebeberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari
sebuah monitor adalah sebagai berikut:
Bandwidth
Jarak frekwensi sinyal yang dapat di atasi oleh
monitor. Hal ini di tentukan dari seberapa banyak
data yang dapat di proses, dan selainitu sebebrapa
Bab 7. Graphic Card & Monitor 178
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
cepat monitor tersebut dapat memproses resolusi
yangtinggi.
Refresh rate
Seberapa kali persatuan detik layar dapat di
“refresh”. Untuk menghindari adanya kejapan,
maka proses refresh setidaknyaharus 72 Hz.
Interlaced or noninterlaced
Interlacing adalah teknik yang dapatdilakukan
oleh monitor untuk memiliki resolusi yang lebih,
tetapi hal itudapat mengurangi kecepatan reaksi
pada monitor.
Dot pitch
Jumlah ruang antara pixel. Semakin kecil dot
pitch, maka akan semakin tajam warna yang
dihasilkan.
Convergence
Kejernihan dan ketajaman akan setiap pixel.
Hubungan VGA card dengan monitor, yaitu:
Kehebatan VGA card sangat bergantung
terhadap kualitas monitornya dan sebaliknya. Berikut
ini sebuah kasus yang menjelaskan hubungan tersebut.
Raka mempunyai computer yang menggunakan
VGA card NVDIA TNT2 64 bit dengan besar RAMnya
4 mb. Ia telah menginstall drivernya dengan diset pada
resolusi 1024 x 768 dengan jumlah warna yang dapat
dihasilkan adalah 4096 warna. Refresh rate yang
digunakan 60 Hz Non Interlacing (NI). Kemudian ia
mencobanya ternyata yang digunakan langsung padam.
Temannya yang bernama Jack mencoba
memberikan solusi dengan meminjamkan monitor yang
dimilikinya dengan spesifikasi sebagai berikut:
H-sync maksimal = 120 KHz
V-sync = 50 – 90 Hz
BW = 140 MHz
Bab 7. Graphic Card & Monitor 179
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Pertanyaan:
a. Apakah penyebabnya karena ukuran RAM VGA?
b. Apakah solusi yang diberikan Jack akan berhasil?
Jawab:
a. Ukuran RAM yang dibutuhkan untuk setting diatas
adalah :
Jumlah pixel = 1024 x 768 = 786432 buah
bpp = 2log 4096 = 12 bpp
besar RAM = jumlah pixel x bpp
= 786432 X 12 = 9437184 bit
= 1152 kb = 1.125 mb
b. Solusi ganti monitor
1. Cek apakah besar refresh rate berada pada V-
sync? Jika ya, maka analisis dilanjutkan.
2. Berapa besarnya H-sync yang digunakan driver
pada saat itiu? Jawabannya H-sync = refresh
rate x (resolusi vertical + 100) = 60 x
(768+100) = 52080 Hz
3. Apakah hasil perhitungan no. 2 melebihi H-
sync monitor? Jika tidak maka analisis
dilanjutkan.
4. Berapa besar Bandwith (BW) yang digunakan
driver pada saat itu? Jawabannya BW =H-sync
x (resolusi horizontal+100) = 52080 x
(1024+100) = 58537920 Hz
5. Apakah hasil perhitungan no. 4 melebihi BW
monitor? Jika tidak maka solusi berhasil
dengan syarat monitornya tidak rusak!
Istilah-istilah Penting:
Refresh rate = banyaknya gambar yang
dapat ditampilkan tiap
detiknya.
H-sync = banyaknya garis yang
dapat dihasilkan untuk
membentuk gambar tiap
detiknya.
V-sync = refresh rate
Bab 7. Graphic Card & Monitor 180
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Bandwith = besarnya lebar frekuensi
yang digunakan untuk
melewatkan sinyal analog
dari VGA card.
Pixel = Picture of element
Bpp = bits per pixel
RGB = Red Green Blue
Non Interfacing = Teknik pengambaran garis
yang tidak berselang seling.
Interfacing = Teknik pengambaran garis
yang dimulai dari nomor
ganjil setelah selesai
dilanjutkan dengan nomor
genap
7.4.3 Resolusi Monitor
CGA (Color Graphics Adapter)
Dikenalkan oleh IBM pada tahun 1981 sebagai monitor
warna standar untuk komputer IBM. Pada saat itu
standar CGA video card-nya hanya dengan kapasitas
video RAM sekitar 16 MB saja.
EGA (Enhanced Graphics Adapter)
Dikenalkan oleh IBM pada tahun 1984. Resolusinya
640×350 pixel dengan 16 warna (4 bpp –bits per pixel).
MCGA (Multicolor Graphics Adapter)
Monitor ini adalah versi murah dari monitor tipe VGA
yang dikenalkan pada tahun 1987. MCGA
memiliki 320×200 pixel dan 256 warna, dan
dengan 640×480 pixel untuk monochrome (hitam
putih). Monitor ini relatif murah karena kapasitas
memorinya juga kecil, yaitu sekitar 64kb video
RAM(dibandingkan dengan VGA saat itu dengan
kapasitas memori 256kb).
VGA (Video Graphics Array)
Dikenalkan oleh IBA pada tahun 1987. VGA
sebenarnya ada beberapa resolusi, tetapi yang umum
saat VGA mengacu pada resolusi 640 × 480 pixel
Bab 7. Graphic Card & Monitor 181
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
dengan 16 warna (4 bpp) dan dengan 4:3 aspect ratio.
Monitor dengan resolusi yang lain, misal 320×200
dengan 256 warna (8 bpp) atau resolusi 720×400 (text
mode) juga didefinikan sebagai VGA.
SVGA (Super Video Graphics Array)
Standar monitor yang dibuat oleh VESA untuk
komputer IBM. SVGA memiliki resolusi 800×600 dan
dikenalkan pada tahun 1989.
XGA (Extended Graphics Array)
Standar monitor yang dikenalkan oleh IBM pada tahun
1990. XGA mendukung resolusi hingga 1024×768
dengan jumlah warna lebih banyak dan refresh rate
yang tinggi. XGA juga bisa mendukung resolusi hingga
1360×1024 dalam mode 16 warna (4 bits per pixel).
WXGA (Widescreen Extended Graphics Array)
Merupakan monitor XGA dengan format layar lebar.
Umumnya digunakan untuk komputer jinjing.
SXGA (Super Extended Graphics Array)
Monitor ini memiliki resolusi hingga 1280×1024 dan
32 bit truecolor. Dengan aspect ratio yang tidak umum
5:4 (yang umum saat itu 4:3), sehingga jika discala
gambar akan terlihat lebih lebar di monitor SXGA
dibandingan dengan monitor XGA.
WSXGA (Widescreen Super Extended Graphics Array)
Nama lainya (WXGA+), adalah versi turunan dari
WXGA. Resolusinya adalah 1440×900 dengan aspect
ratio 61:10. Umumnya digunakan untuk komputer
jinjing.
WSXGA+ (Widescreen Super Extended Graphics
Array Plus)
Merupakan versi turunan dari WSXGA yang umumnya
dipakai oleh komputer jinjing format layar lebar dengan
resolusi max 1680×10500.
UXGA (Ultra XGA)
Merupakan standar true color dengan resolusi
1600×1200 dengan aspect ratio 4:3.
WUXGA (Widescreen Ultra Extended Graphics Array)