BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di...

18
185 BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 TAHUN2012 Era Baru Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat mewarnai pasca berlakunya UU No 13 tahun 2012. Mandat Undang Undang Keistimewaan DIY pada Lima Urusan Keistimewaan DIY yakni Urusan Tata Cara Pengisian Jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur, Kelembagaan, Kebudayaan, Pertanahan dan Tata Ruang ini bersinggungan dengan Kraton dan berdampak pada dinamika perkembangan Kelembagaan Kraton. Kelembagaan baru yang dibentuk pasca berlakunya UU No 13 tahun 2012 adalah, pertama Lembaga Parampara Manggala: merupakan Lembaga komunikasi antara Sultan dengan para manggala Kraton. Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait bidang Keistimewaan (Tata Cara Pengisian Jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur, Kelembagaan, Kebudayaan, Pertanahan dan Tata Ruang). Mereka bekerja untuk Sultan, melakukan kajian dan kemudian memerika saran profesional kepada Sultan dalam mengawal Keistimewaan DIY. Kedua, Lembaga Pandite Aji. Lembaga ini memiki tugas dan wewenang melakukan penelitian dan pengembangan Kraton. Pandite Aji terdiri dari Pakar di bidang Hukum, Agama, Adat dan Budaya, Bidang Politik, Ekonomi dan Sosial, serta Bidang Pertanahan. Lembaga ini berada dan berkantr di Kraton. Pada era sebelum berlakunya UU NO 13 tahun 2012, Kraton belum memiliki lembaga ini. Pasca berlakunya UU No 13 tahun 2012, Kraton melakukan penyesuaian dan diharapkan keberadaan lembaga baru ini memperkuat Kraton dalam pelaksanaan Keistimewaan DIY.

Transcript of BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di...

Page 1: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

185

BAB 7

DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA

UU NO. 13 TAHUN2012

Era Baru Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat mewarnai pasca

berlakunya UU No 13 tahun 2012. Mandat Undang Undang

Keistimewaan DIY pada Lima Urusan Keistimewaan DIY yakni Urusan

Tata Cara Pengisian Jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang

Gubernur dan Wakil Gubernur, Kelembagaan, Kebudayaan,

Pertanahan dan Tata Ruang ini bersinggungan dengan Kraton dan

berdampak pada dinamika perkembangan Kelembagaan Kraton.

Kelembagaan baru yang dibentuk pasca berlakunya UU No 13

tahun 2012 adalah, pertama Lembaga Parampara Manggala: merupakan

Lembaga komunikasi antara Sultan dengan para manggala Kraton.

Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur

DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait bidang

Keistimewaan (Tata Cara Pengisian Jabatan, kedudukan, tugas dan

wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur, Kelembagaan, Kebudayaan,

Pertanahan dan Tata Ruang). Mereka bekerja untuk Sultan, melakukan

kajian dan kemudian memerika saran profesional kepada Sultan dalam

mengawal Keistimewaan DIY.

Kedua, Lembaga Pandite Aji. Lembaga ini memiki tugas dan

wewenang melakukan penelitian dan pengembangan Kraton. Pandite

Aji terdiri dari Pakar di bidang Hukum, Agama, Adat dan Budaya,

Bidang Politik, Ekonomi dan Sosial, serta Bidang Pertanahan. Lembaga

ini berada dan berkantr di Kraton. Pada era sebelum berlakunya UU

NO 13 tahun 2012, Kraton belum memiliki lembaga ini. Pasca

berlakunya UU No 13 tahun 2012, Kraton melakukan penyesuaian dan

diharapkan keberadaan lembaga baru ini memperkuat Kraton dalam

pelaksanaan Keistimewaan DIY.

Page 2: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

186

Ketiga, Lembaga Adhyaksa dengan dua lembaga operasionalnya

Lembaga Adhyaksa Pratyaksa: memiliki tugas melakukan pengawasan

terhadap seluruh kegiatan secara umum kraton, berkaitan dengan

kedisiplinan, hukum dan tata tertib berkaitan pengamanan personil

maupun material. Lembaga Adhyaksa Kahartakan: Melakukan

pengawasan terhadap seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa serta

keuangan. Kedua lembaga ini memiliki tugas melaporkan seluruh

kegiatan langsung kepada Sultan bertahta. Pada tepas ini formasi

auditor keuangan diisi oleh 3 orang yang memiliki kapasitas dan

kopetenmsi serta berpengalaman dalam bidang audit keuangan. Ini

merupakan dampak positif pasca berlakunya UU No 13 tahun 2012.

Kraton menerima Dana Keistimewaan Yogyakarta dan semua kegiatan

menyangkut keuangan harus dipertanggung jawabkan sesuai aturan

yang berlaku di Pemerintahan NKRI.

Keempat, berbenahnya Kantor Sekretariat Negara Kraton

(Kawedanan Hageng Panitrapura). Kawedanan Hageng (Departemen)

ini menambah tiga Tepas (Kantor) baru yang berada di bawah

Kawedanan Hageng Panitrapura, adalah Tepas Tandha Yekti (Pusat

Informasi Data), Tepas Purwo Aji Laksana (Tata Kelola Administrasi

Kraton) dan Tepas Witardana (Bidang Sosial).

Keberadaan Tepas Tandha Yekti (Pusat Informasi Data) tidak

lepas dari peran Sultan Hamengku Buwono X dan putri keempatnya

GKR Hayu, Ide Sultan bertahta ini menurut Pengageng II Tepas

Tandha Yekti KHP Yudahadiningrat (Romo Noer) merupakan angan

angan Sultan sejak tahun 20131, yang disambut GKR Hayu lulusan

1 Romo (merupakan sebutan bagi Individu yang dituakan, dihormati karena keseniorannya dalam kepangkatan di Pemerintahan Kraton maupun kepakarannya) Noer ditimbali (diundang) Sultan Hamengku Buwono ke Kraton Kilen (Tempat Sultan Tinggal dan Bekerja di Kraton). Tradisi Kraton Ngayogyakarta selama ini Sultan selaku pucuk pimpinan Kraton bekerja dalam satu tepas(kantor) yang sama dengan para bawahannya. Sultan berada di Kraton Kilen dan manajemen kraton mengikuti model timbalan . Bukan tradisi disini Sultan masuk ke Tepas-Tepas, Sultan hanya nimbali para Pengageng Tepas untuk memonitor kinerja kami dan jika Sultan nimbali kami, disitu pula Sultan maringi dawuhnya. Wawancara dengan Pengageng II Tepas Tandha Yekti Romo Noer(KPH Yudahadiningrat), 26 Januari 2017 pukul 10.30 WIB -13.00

Page 3: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

187

Pasca Sarjana Program Studi IT Amerika. Meski bertempat tinggal di

Washington mengikuti suaminya yang bekerja di salah satu badan

PBB, Gusti Hayu merancang dan memfasilitasi Romo Noer pada

terwujudnya Tepas Tandha Yekti. Tepas ini selain diawaki oleh Abdi

Dalem lama (berusia diatas 50 tahun dan berpendidikan SMA), juga

dikuatkan jajaran Abdi Dalem muda lulusan sarjana. Adalah Sapto

Sarjana Ekonomi lulusan UGM, dengan nama pemberian kraton

sebagai Abdi Dalem Punokawan Wedono Raharjo Guritno; Bimo

sarjana Arsitektur lulusan UGM dengan nama pemberian kraton

sebagai Abdi Dalem Wedono Punokawan Bimo Guritno. Para Abdi

Dalem muda ini membawa pada suasana modern di kraton. Tepas yang

semula tidak mengenal server, sekarang ramah server. Operasional

Tepas Tandha Yekti didukung oleh 30 para kaum muda, para sarjana

yang direkrut tepas inisesuai dengan kebutuhan masing masing

program milik tepas ini. Seperti Aya, sarjana Ilmu Komunikasi

Universitas Atmajaya, sejak April 2017 bergabung di Tepas Tandha

Yekti dengan spesifikasi tugas menyusun Artikel bagi website Kraton,

situs resmi milik kraton. Aya bukan Abdi Dalem Punokawan, ia

direkrut tepas ini untuk memperkuat Tepas Tandha Yekti.

Kelima, Tepas baru pasca berlakunya UUNo 13 tahun 2012

adalah Tepas Purwo Aji Laksana (Tata Kelola Administrasi Kraton).

Tepas ini sebagai pusat administrasi dan tata laksana yang melayani

Sultan dan Permaisuri, meliputi tugas tugas kerumah tanggaan,

protokoler, fasilitas transportasi/kendaraan dan keamanan Sultan dan

Permaisuri. Pembentukan tepas ini merupakan manifestasi Era Baru

Kraton. Semula tugas tata kelola administrasi kraton melekat pada KH

Panitrapura. Tepas ini memiliki 40 Abdi Dalem guna mendukung

kegiatan – kegiatan Tepas Purwa Aji Laksana.

Keenam, penambahan Tepas Sriwandawa. Tepas ini memiliki 8

Abdi Dalem memiliki tugas merawat dan mengelola data Trah,

merawat Pusaka-Pusaka Kraton, melayani kegiatan Kalurahan

Pangeran (pangeran/sederek dalemkakung saudara laki laki Sultan),

Kalurahan Keputren (garwa/istri pangeran, putri Sultan yang belum

menikah), Kalurahan Putri (para putri Sultan yang sudah menikah dan

Page 4: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

188

saudara putri Sultan). Tepas ini juga memiliki tugas melayani kegiatan

kegiatan-kegiatan hajad Sultan.

Era Baru Kraton ditandai dengan penambahan kelembagaan

dalam wujud Lembaga dan Tepas/Kantor ini membawa pada perubahan

Struktur Tata Pemerintahan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Bagan

Struktur Tata Pemerintahan Era Baru Kraton dapat dilihat pada

lampiran.

Perubahan Regulasi

Mandat Undang Undang Keistimewaan DIY pada lima urusan

keistimewaan DIY ini suka tidak suka membawa pada dinamika

perubahan regulasi menyangkut tata kelola pemerintahan kraton

maupun birokrasinya. Pertama, Urusan Tata Cara Pengisian Jabatan,

kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur.

Instrumen hukum bagi pelaksanaan urusan ini mengacu pada Perdais

(Peraturan Daerah Istimewa) yang dibuat atas persetujuan bersama

DPRD DIY dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada urusan

Urusan Tata Cara Pengisian Jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang

Gubernur dan Wakil Gubernur, Kawedanan Hageng Panitrapura

menjadi lembaga yang berwenang sepenuhnya melaksanakan mandat

ini.

Kedua, perubahan regulasi menyangkut urusan bidang

Kelembagaan. Guna menyikapi pemenuhan kebutuhan sesuai mandat

undang undang keistimewaan, maka perubahan tidak hanya

menyangkut aspek pembentukan lembaga baru, namun juga regulasi

sebagai kelengkapan operasinalisasi lembaga baru yang dibentuk

sebagai penyesuaiannya.

Ketiga, perubahan regulasi menyangkut Urusan Bidang

Kebudayaan, Pertanahan dan Tata Ruang. Budaya meliputi kebudayaan

katagori kasat mata (tangible) dan tidak kasat mata (intangible).

Serangkaian regulasi ditetapkan melalui Peraturan Gubernur terkait

urusan Bidang Budaya, Pertanahan dan tata Ruang akan bersinggungan

Page 5: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

189

dan membawa dampak pada keberadaan regulasi di Kraton

Ngayogyakarta Hadiningrat. Produk-produk hukum yang terbit pasca

berlakunya Undang Undang Keistimewaan DIY seperti pada tabel 7.1

diyakini menjadi dasar munculnya regulasi regulasi baru di ranah Tata

Pemerintahan Kraton Ngayogyakarta sebagai pada tabel berikut:

Tabel: 7.1 Produk Hukum Pasca Berlakunya UU No 13 tahun 2012

No Produk Hukum Substansi

1. Perdais No 1 tahun 2015 Kewenangan Dalam Urusan Keistimewaan(Urusan Tata Cara Pengisian Jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur, Kelembagaan, Kebudayaan, Pertanahan dan Tata Ruang

1. Pergub No 112 Tahun 2014

Pemanfaatan Tanah Desa

2. Perda DIY No 4/2012 Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Perdais No 1 Tahun 2015 khususnya urusan Pengisian Tata

Cara Pengisian Jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur

dan Wakil Gubernur, memunculkan regulasi baru di Kawedanan

Hageng Panitrapura. Pengageng I Kawedanan Hageng Panitrapura

ditetapkan sebagai pejabat berwenang mengajukan calon Gubernur dan

Wakil Gubernur DIY.

Pada urusan Kelembagaan, seperti diuraikan pada 7.1. tentang

Perubahan Kelembagaan dan Struktur Pemerintahan Kraton

terbentuknya enam lebaga dan atau tepas/ kantor pada Tata

Pemerintahan Kraton membawa pada terbentuknya berbagai regulasi

baru mengikuti kebutuhan masing masing lembaga/ tepas (kantor)

tersebut.

Penunjukan Lembaga Kraton sebagai Badan Hukum yang dapat

menjadi subyek hak milik atas tanah. Penunjukkan Kasultanan sebagai

Badan Hukum tersebut disatu sisi memberikan kepastian status

kedudukannya sebagai subyek hak atas tanah, namun disisi lain akan

menimbulkan perubahan terhadap pengelolaan tanah Kasultanan.

Page 6: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

190

bahwa penetapan Kraton sebagai Badan Hukum yang dapat menjadi

subyek hak milik atas tanah mengakibatkan adanya perubahan status

lembaga Kraton menjadi Badan Hukum yang setara dengan Badan

Hukum privat. Konsekuensi dari perubahan tersebut mengakibatkan

adanya perubahan pengelolaan tanah Kasultanan dan timbulnya beban

kewajiban dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh lembaga

Kraton dalam rangka pengelolaan tanah Kraton. Dan ini memaksa

kraton membuat regulasi baru sebagai penyesuaian atas berubahnya

Kraton dari semula Lembaga Adat semata menjadi Badan Hukum.

Perubahan Struktur Pemerintahan Kraton

Kedudukan Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat,

pasca terbentuknya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 sebatas

lembaga adat. Kewenangan politis Kraton sebatas pemilihan gubernur

melalui Sultan yang menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa

Yogyakarta, sesuai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang

Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai lembaga adat

tugas dan kewenangan Kraton adalah memelihara, menjaga,

melestarikan kebudayaan di Yogyakarta. Namun, Kratontetap memiliki

hak dan kewajiban untuk ikut dalam menyusun Perdais (Peraturan

Daerah Istimewa).

Namun secara tidak langsung Kraton mengalami gejolak

perubahan dalam tatanan struktur pemerintahan pasca berlakunya UU

13 tahun 2012. Seperti terlihat pada kedua bagan struktur

pemerintahan Kraton, sebelum dan pasca berlakunya UU no 13 tahun

2012 berikut.

Page 7: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

191

Bagan 7.1 Struktur Pemerintahan Kraton Sebelum Berlakunya UU No. 13

Tahun 2012

SRI

PALIMBANGAN

PANDHITE AJI

Kawedanan Hageng

Punakawan

NITYA BUDAYA

Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku

Buwono Senopati Ing Ngalaga Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah

Ingkang Jumeneng Kaping X Ing Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat

Kawedanan Hageng

Punakawan

PARASRAYABUDAY

A

Kawedanan Hageng

PANITRAPURA

GBPH

PRABUKUSUMO

GKR. BENDARA

1) Kawedanan Widya

Budaya

2) Kawedanan Banjar

Wilapa

3) Kawedanan

Purayakara

4) Kawedanan

Museum

5) Kawedanan

6) Pariwisata

GBPH.

HADIWINOTO

GKR. MADURETNO

1) Kawedanan Wahana

Sarta Kriya

2) Kawedanan

Panitikisma

3) Kawedanan

Puraraksa

4) Kawedanan

Halpitapura

5) Kawedanan Prajurit

6) prajurit

GBPH.

CONDROKIRONO

GBPH.CONDRO-

DININGRAT

1) Tepas Parentah

Hageng

2) Tepas Sri Wandawa

3) Tepas Danartapura

4) Tepas Dwarapura

Kawedanan Hageng

Punakawan

PARWA BUDAYA

GBPH.

YUDANINGRAT

GKR. PEMBAYUN

1) Kawedanan

Pengulon

2) Kawedanan

Pularaya

3) Kawedanan

Petilasan

4) Kawedanan Keparak

5) Kawedanan

6) Kridhamardawa

Page 8: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

192

Bagan 7.2 Struktur Pemerintahan Kraton Pasca Berlakunya UU No. 13

Tahun 2012

Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku

Buwono Senopati Ing Ngalaga Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah

Ingkang Jumeneng Kaping X Ing Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat

PARAMPARA

MANGGALA

SRI PALIMBANGAN

PANDHITE AJI

ADHYAKSA

ADHYAKSA

PRATYAKSA ADHYAKSA

KAHARTAKAN

Kawedanan

Hageng

Punakawan

PARWA BUDAYA

Kawedanan Hageng

Punakawan

NITYA BUDAYA

Kawedanan Hageng

Punakawan

PARASRAYABUD

AYA

GBPH.

YUDANINGRAT

GKR.

PEMBAYUN

1. KawedananPengu

lon 2. Kawedanan

Pularaya

3. Kawedanan Petilasan

4. Kawedanan

Keparak

5. Kawedanan

Kridhamardawa

GBPH

PRABU

KUSUMO

GKR. BENDARA

1. Kawedanan Widya Budaya

2. Kawedanan

Banjar Wilapa 3. Kawedanan

Purayakara

4. Kawedanan Museum

5. Kawedanan

Pariwisata

GBPH.

HADIWINOTO

GKR.

MADURETNO

1. Kawedanan

Wahana Sarta Kriya

2. Kawedanan

Panitikisma 3. Kawedanan

Puraraksa

4. Kawedanan

Halpitapura

5. Kawedanan

Prajurit

GBPH.CONDRO

KIRONO

GBPH.

CONDRODINING

RAT

1. Tepas Parentah Hageng

2. Tepas Sri

Wandawa

3. Tepas Purwa

Aji Laksana

4. Tepas

Danartapura

5. Tepas Dwarapura

6. Tepas Tandha

Yekti

7. Tepas

Witardana

Kawedanan

Hageng

PANITRAPURA

Page 9: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

193

Dapat dilihat dari bagan diatas bahwa terlihat perbedaan

struktur pemerintahan lama dan baru diantaranya adanya penambahan

struktur baru yaitu Kelembagaan baru yang dibentuk pasca berlakunya

UU No 13 tahun 2012 adalah, pertama Lembaga Parampara Manggala:

merupakan Lembaga komunikasi antara Sultan dengan para manggala

Kraton. Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor

Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

bidang Keistimewaan (Tata Cara Pengisian Jabatan, kedudukan, tugas

dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur, Kelembagaan,

Kebudayaan, Pertanahan dan Tata Ruang). Mereka bekerja untuk

Sultan, melakukan kajian dan kemudian memerika saran profesional

kepada Sultan dalam mengawal Keistimewaan DIY.

Kedua, Lembaga Pandite Aji. Lembaga ini memiki tugas dan

wewenang melakukan penelitian dan pengembangan Kraton. Pandite

Aji terdiri dari Pakar di bidang Hukum, Agama, Adat dan Budaya,

Bidang Politik, Ekonomi dan Sosial, serta Bidang Pertanahan. Lembaga

ini berada dan berkantr di Kraton. Pada era sebelum berlakunya UU

NO 13 tahun 2012, Kraton belum memiliki lembaga ini. Pasca

berlakunya UU No 13 tahun 2012, Kraton melakukan penyesuaian dan

diharapkan keberadaan lembaga baru ini memperkuat Kraton dalam

pelaksanaan Keistimewaan DIY.

Ketiga, Lembaga Adhyaksa dengan dua lembaga operasionalnya

Lembaga Adhyaksa Pratyaksa: memiliki tugas melakukan pengawasan

terhadap seluruh kegiatan secara umum kraton, berkaitan dengan

kedisiplinan, hukum dan tata tertib berkaitan pengamanan personil

maupun material. Lembaga Adhyaksa Kahartakan: Melakukan

pengawasan terhadap seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa serta

keuangan. Kedua lembaga ini memiliki tugas melaporkan seluruh

kegiatan langsung kepada Sultan bertahta.Pada tepas ini formasi

auditor keuangan diisi oleh 3 orang yang memiliki kapasitas dan

kopetenmsi serta berpengalaman dalam bidang audit keuangan. Ini

merupakan dampak positif pasca berlakunya UU No 13 tahun 2012.

Kraton menerima Dana Keistimewaan Yogyakarta dan semua kegiatan

Page 10: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

194

menyangkut keuangan harus dipertanggung jawabkan sesuai aturan

yang berlaku di Pemerintahan NKRI.

Keempat, berbenahnya Kantor Sekretariat Negara Kraton

(Kawedanan Hageng Panitrapura). Kawedanan Hageng (Departemen)

ini menambah tiga Tepas (Kantor) baru yang berada dibawah

Kawedanan Hageng Panitrapura, adalah Tepas Tandha Yekti (Pusat

Informasi Data), Tepas Purwo Aji Laksana(Tata Kelola Administrasi

Kraton) dan Tepas Witardana (Bidang Sosial).

Gambar 7.1 Romo Noer dan Abdi Dalem Tepas Tanda Yekti

Keberadaan Tepas Tandha Yekti (Pusat Informasi Data) tidak

lepas dari peran Sultan Hamengku Buwono X dan putri keempatnya

GKR Hayu, Ide Sultan bertahta ini menurut Pengageng II Tepas

Tandha Yekti KHP Yudahadiningrat (Romo Noer) merupakan angan

angan Sultan sejak tahun 20132, yang disambut GKR Hayu lulusan

Pasca Sarjana Program Studi IT Amerika. Meski bertempat tinggal di

2 Romo (merupakan sebutan bagi Individu yang dituakan, dihormati karena keseniorannya dalam kepangkatan di Pemerintahan Kraton maupun kepakarannya) Noer ditimbali (diundang) Sultan Hamengku Buwono ke Kraton Kilen (Tempat Sultan Tinggal dan Bekerja di Kraton). Tradisi Kraton Ngayogyakarta selama ini Sultan selaku pucuk pimpinan Kraton bekerja dalam satu tepas(kantor) yang sama dengan para bawahannya. Sultan berada di Kraton Kilen dan manajemen kraton mengikuti model timbalan . Bukan tradisi disini Sultan masuk ke Tepas-Tepas, Sultan hanya nimbali para Pengageng Tepas untuk memonitor kinerja kami dan jika Sultan nimbali kami, disitu pula Sultan maringi dawuhnya. Wawancara dengan Pengageng II Tepas Tandha Yekti Romo Noer(KPH Yudahadiningrat), 26 Januari 2017 pukul 10.30 WIB -13.00.

Page 11: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

195

Washington mengikuti suaminya yang bekerja di salah satu badan

PBB, Gusti Hayu merancang dan memfasilitasi Romo Noer pada

terwujudnya Tepas Tandha Yekti. Tepas ini selain diawaki oleh Abdi

Dalem lama (berusia diatas 50 tahun dan berpendidikan SMA), juga

dikuatkan jajaran Abdi Dalem muda lulusan sarjana. Adalah Sapto

Sarjana Ekonomi lulusan UGM, dengan nama pemberian kraton

sebagai Abdi Dalem Punokawan Wedono Raharjo Guritno; Bimo

sarjana Arsitektur lulusan UGM dengan nama pemberian kraton

sebagai Abdi Dalem Wedono Punokawan Bimo Guritno. Para Abdi

Dalem muda ini membawa pada suasana modern di kraton. Tepas yang

semula tidak mengenal server, sekarang ramah server. Operasional

Tepas Tandha Yekti didukung oleh 30 para kaum muda, para sarjana

yang direkrut tepas inisesuai dengan kebutuhan masing masing

program milik tepas ini. Seperti Aya, sarjana Ilmu Komunikasi

Universitas Atmajaya, sejak April 2017 bergabung di Tepas Tandha

Yekti dengan spesifikasi tugas menyusun Artikel bagi website Kraton,

situs resmi milik kraton. Aya bukan Abdi Dalem Punokawan, ia

direkrut tepas ini untuk memperkuat Tepas Tandha Yekti.

Gambar 7.2 Abdi Dalem di Tepas Parentah Hageng

Page 12: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

196

Kelima, Tepas baru pasca berlakunya UUNo 13 tahun 2012

adalah Tepas Purwo Aji Laksana (Tata Kelola Administrasi Kraton).

Tepas ini sebagai pusat administrasi dan tata laksana yang melayani

Sultan dan Permaisuri, meliputi tugas tugas kerumah tanggaan,

protokoler, fasilitas transportasi/kendaraan dan keamanan Sultan dan

Permaisuri. Pembentukan tepas ini merupakan manifestasi Era Baru

Kraton. Semula tugas tata kelola administrasi kraton melekat pada KH

Panitrapura. Tepas ini memiliki 40 Abdi Dalem guna mendukung

kegiatan-kegiatan Tepas Purwa Aji Laksana.

Keenam, penambahan Tepas Sriwandawa. Tepas ini memiliki 8

Abdi Dalem memiliki tugas merawat dan mengelola data Trah,

merawat Pusaka-Pusaka Kraton, melayani kegiatan Kalurahan

Pangeran (pangeran/sederek dalemkakung saudara laki laki Sultan),

Kalurahan Keputren (garwa/istri pangeran, putri Sultan yang belum

menikah), Kalurahan Putri (para putri Sultan yang sudah menikah dan

saudara putri Sultan). Tepas ini juga memiliki tugas melayani kegiatan

kegiatan-kegiatan hajad Sultan.

Era Baru Kraton ditandai dengan penambahan kelembagaan

dalam wujud Lembaga dan Tepas/Kantor ini membawa pada perubahan

Struktur Tata Pemerintahan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sri palimbangan sebagai dewan penasehat kraton namun masa

pemerintahan kraton sultan bertahta belum berfungsi sebagaimana

mestinya sehingga tata rakit paprentahan Kraton Ngayogyakarta

Hadiningrat secara keseluruhan tidak berjalan dengan baik. Diduga

dominasi kekuasaan sultan bertahta menjadikan selama ini sri

palimbangan belum difungsikan sebagaimana telah ditetapkan dalam

tata rakite paprintahan Kraton. Saat ini dewan Sri Palimbangan sebatas

bermakna simbolis dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Perubahan Perubahan Habitus/ Kebiasaan

Terkait kewenangannya seperti diuraikan pada uraian terdahulu,

maka hubungan antara Kraton dengan Pemerintahan Daerah Istimewa

Page 13: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

197

Yogyakarta adalah koordinasi dan tidak bersifat struktural namun lebih

pada hubungan fungsional. Selain pembentukan Perdais, koordinasi

Kraton dan pemerintahan daerah juga terjalin dalam urusan pengisian

jabatan Gubernur.

Hal tersebut nampak dalam proses perekruitan Abdi dalem

seperti penjelasan dibawah ini :

Bagan 7.1. Sistem Perekruitan Abdi Dalem Pasca Berlakunya UU 12 Tahun

2012

Terjadi pergeseran kebiasaan/habitus Tata Cara Rekrutmen

Abdi Dalem. Kebiasaan yang berlaku selama ini di Kraton, calon Abdi

Dalem datang dan mendaftarkan diri ke Kraton. Proses ini diikuti

dengan serangkaian test atau uji kelayakan calon Abdi Dalem, meliputi

penguasaan bahasa Jawa, Pengetahuan tentang Sejarah Kraton dan

Perilaku (Sopan Santun/Unggah Ungguh). Saat ini Sultan

memberlakukan aturan baru, Sultan berhak merekrut Abdi Dalem bagi

Abdi dalem

Sebelum adanya UU 12

Tahun 2012 1. Abdi Dalem mendapatkan

honor dari kraton/kekucah

dalem adalah pemberian

raja/sultan. 2. Rekrutmen Abdi Dalem : calon Abdi Dalem datang dan

mendaftarkan diri ke

Kraton.Proses ini diikuti

dengan serangkaian testatau

uji kelayakan calon Abdi

Dalem

Pasca adanya UU 12

Tahun 2012 1. Abdi Dalem mendapatkan

honor dari kraton/ kekucah

dalem adalah pemberian

raja/sultan.

2. Abdi Dalem mendapatkan

honor dari pemerintah melalui

Dana Keistimewaan.

3. Rekrutmen Abdi Dalem:

Sultan berhak merekrut Abdi

Dalem bagi Individu yang

dirasa memberi manfaat pada

kepentingan Kraton.

(biasanya abdi dalem Keprajan)

Page 14: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

198

Individu yang dirasa memberi manfaat pada kepentingan Kraton. Dan

perubahan lainnya adalah persyaratan Abdi Dalem Keprajan, yang

semula Abdi Dalem Keprajan terdiri dari aparat pemerintah(PNS),

TNI/ABRI. Namun sekarang Abdi Dalem Keprajan berasal dari

berbagai kalangan seperti BUMN, Swasta dan sebagainya.

Fenomena Patroen Client terlihat pada relasi Abdi Dalem

Keprajan (Abdi Dalem aparat pemerintah( Pegawai Negeri Sipil). Pada

Tradisi Hari Raya Idul Fitri semua Abdi Dalem melakukan Upacara

Sowan Sungkem Sultan. Para Abdi Dalem wajib berbusana Jawa

Lengkap (Beskap, Kain Jarik dan Blangkon), dengan Laku Dodok

(berjalan dalam posisi jongkok), kemudian diawali dengan menyembah (mempertautkan dua telapak tangan didepan hidung), dan kemudian

Sungkem (mencium) lutut Sultan3. Fenomena relasi antara Gubernur

dalam sisi modernitasnya dan Sultan pada Sisi Kulturalnya dengan

Bupati dan Walikota di lingkungan pemerintahan DIY unik dan

bernuansa penundukan relasi formal antara Sultan dan Abdi

Dalemnya.

Himbauan bagi PNS untuk menjadi Abdi Dalem pernah

dilakukan Abdi Dalem Kraton bernama Tri Harjun Ismaji bergelar

KPH(Kanjeng Pangeran Haryo) Kepala Dinas Prasarana Wilayah DIY

melalui Surat Edaran No 800/3945/2009. Berisi Himbauan agar para

birokrat dilingkungan Pemda DIY menjadi Abdi Dalem Keprajan

Kraton dalam Rangka Berpartisipasi Secara Aktif Mempertahankan dan

Melestarikan Kebudayaan Tradisionil Jawa. Semua pimpinan SKPD

diharuskan memberi suri tauladan dengan menjadi Abdi Dalem

Keprajan Kraton. Kedekatan Tri Harjun dengan Sultan membawanya

pada kedudukan sebagai Sekda DIY .

Tren peningkatan peminat PNS menjadi Abdi Dalem Keprajan

terlihat sejak periode tahun 2010(156 orang) dan 2011 (204 orang),

angka ini turun pada tahun 2012 (75 orang) dan meningkat lagi pada

tahun 2013 (283), turun lagi pada tahun 2014 (117). Angka peminat

3 Mencium lutut Sultan sebagai simbolisasai para bawahan dan kawula mengikuti langkah langkah(aturan dan kebijakan) Sultan.

Page 15: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

199

menjadi Abdi Dalem Keprajan terus meningkat pada tahun 2015 (141

orang), tahun 2016 (169 orang).

Pada Upacara Wisuda Abdi Dalem Keprajan tahun 2012

terdapat nama para pejabat di lingkungan DIY seperti Bupati Bantul Sri

Surya Widati bergelar Nyai KRT Suryawati. Bupati Sleman Sri

Purnomo bergelar KMT Purnomo Pradipto. Kepala Kejaksaan Tinggi

DIY M Ali Muthohar bergelar KMT Nitiwidhyaksa. Kepala Kanwil

Pajak DIY Jangkung Sujarwadi bergelar KMT Wasita Pranadipura.

Wisuda Abdi Dalem Keprajan pada periode tahun 2014 terlihat para

pejabat di lingkungan DIY seperti: Kakanwil BPN DIY Arie Yuwirin

bergelar Nyi R. Riya Kismanggalawati. Walikota Yogyakarta Haryadi

Sayuti bergelar KMT Kusumodipuro. Bupati Kulon Progo Hasto

Wardoyo bergelar Hasta Husadadipura.

Perubahan struktur dan lembaga pasca berlakunya UU 13

Tahun 2012 merupakan salah satu wujud bahwa Sultan Hamengku

Buwono X sedang menyongsong masa depan baru, melakukan

perubahan agar kompabilitas antara iklim sosiokultural yang ada di

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sesuai dengan kebutuhan zaman.

Mengingat NKRI telah mengakui kesederajatan antara laki-laki dan

perempuan (gender). Sama halnya yang tertuang dalam UU 13 Tahun

2012 bahwa Pemimpin Kraton juga merupakan salah satu pemimpin

dari pemerintahan Yogyakarta. Dengan demikian upaya yang

dilakukan oleh Sultan terkait pengangkatan Sultan perempuan

merupakan sebuah kebijakan yang beralasan. Karena sultan bertahta di

kraton akan menjadi gubernur dan akan menjalankan pemerintahan

Yogyakarta secara keseluruhan. Sehingga perlu dilakukan sebuah

musyawarah bersama para pihak berkepentingan agar paugeran

kompatibel dengan UU No 13 tahun 2012. Kedepan, penobatan Sultan

Perempuan merupakan fenomena pro gender yang sedang

diperjuangkan sultan bertahta. Apa yang diperjuangkan oleh Sultan,

kawula mataram dan para LSM dalam perwujudan UU 13 tahun 2012

harusnya diimplementasikan sesuai dengan apa yang terkandung

didalamnya dan tidak menjadikan satu sama lain saling berkonflik

untuk mempertahankan pendapat masing masing kelompok.

Page 16: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

200

Diharapkan UU 13 tahun 2012 merupakan landasan hukum bagi

terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Yogyakarta berjalan

beriringan mempertahankan Kraton lestari sebagai inti budaya dan

kestabilan pemerintahan DIY.

Perubahan Kesejahteraan Abdi Dalem

Dengan disahkannya Undang-Undang Keistimewaan No.13

Tahun 2012 berdampak pada Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Mekanisme pelaksanaan yang ada dalam UU No.13 Tahun 2012

kemudian dijabarkan dan diatur melalui Peraturan Daerah Istimewa

(Perdais) No.1 Tahun 2013. Pemerintah memberikan dana (hibah)

untuk membantu melestarikan kebudayaan DIY, salah satunya adalah

meningkatnya kesejahteraan Abdi Dalem Punokawan.

Abdi Dalem Punokawan yang telah memiliki serat kekancingan mendapatkan honor dari Danais. Pemberian honor

disesuaikan oleh pangkat atau kalenggahan abdi dalem. Selama ini

setiap akhir bulan tanggal 28, abdi dalem mendapatkan kekucah dalem.

Besaran kekucah dalem sangatlah kecil dan sebenarnya bukan

merupakan gaji Abdi Dalem, tradisi lama, kekucah dalem adalah

pemberian raja/sultan. Pengabdian kawula alit kepada raja/sultannya

tanpa pamrih ekonomi.

Pasca diberlakukannya UU no 13 tahun 2012, melalui Perdais

No 1 Tahun 2012, semua Abdi Dalem mendapatkan honor dari

pemerintah melalui Dana Keistimewaan. Honor dari Dana

Keistimewaan diterima oleh seluruh Abdi Dalem baik yang sowan maupun yang caos dan diterima setiap empat bulan sekali. Abdi Dalem

Kaprajan tidak mendapatkan honor dari Dana Keistimewaan karena

golongan Kaprajan tidak memiliki beban tugas di Kraton

Ngayogyakarta Hadiningrat.

Page 17: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

201

Pada tahun 2013 dan 2014, Dana Keistimewaan untuk Kraton

sepenuhnya dikelola oleh Dinas Kebudayaan DIY, namun sejak tahun

2015 Dana Keistimewaan dikelola pihak Kraton Ngayogyakarta4. Pada

tahun 2016, Pemda DIY mendapatkan Danais sebesar Rp 547 miliar,

sementara pihak kraton menganggarkan dana untuk berbagai kegiatan

dan honor abdi dalem sebesar Rp 19.295.000.000. Dari dana tersebut,

sebesar Rp 12 miliar dialokasikan untuk Honor Abdi Dalem

Punokawan dan sebesar Rp 393.120.000 dialokasikan untuk jaminan

kesehatan abdi dalem.

Dana Keistimewaan DIY, membawa pada peningkatan

kesejahteraan Abdi Dalem dalam wujud Pemberian seperangkat

Busana Kerja lengkap setiap tahun untuk Abdi Dalem. Seperangkat

Busana Kerja Abdi Dalem Laki-laki berupa Blangkon (penutup kepala),

Pakaian Peranakan (Lurik Biru) dan Kain Batik (jarik). Sedangkan

Abdi Dalem Perempuan mendapatkan Kain Kebaya Hitam dan Kain

Batik (jarik).

Peningkatan Fasilitas Kerja di tepas (kantor) seperti adanya

penambahan komputer, Kipas Angin (Fan), Dispenser Air Minum, dan

penyelenggaraan Olah Raga Panahan. Peningkatan kesejahteraan juga

dalam wujud penerimaan honor berasal dari Danais (Dana

Keistimewaan).

Kesejahteraan Abdi Dalem dalam wujud penambahan

penerimaan uang berasal dari Dana Keistimewaan DIY mengikuti

kepangkatan Abdi Dalem seperti terlihat pada tabel berikut

4 Konsekuensi atas pengelolaan Dana Keistimewaan oleh Kraton, dilakukan revitalisasi managemen keuangan di Tepas Kahartakan, dengan menambah 3 tenaga profesional keuangan dengan penguasaan audit. Tiga tenaga keuangan ini direkrut dari Pensiunan Pemda DIY. Wawancara dengan Pengageng II Tepas Tandha Yekti Romo Noer(KPH Yudahadiningrat), 26 Januari 2017 pukul 10.30 WIB -13.00.

Page 18: BAB 7 DINAMIKA KRATON PASCA BERLAKUNYA UU NO. 13 …€¦ · Lembaga ini kesehariannya berkantor di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Sembilan pakar dan atau tokoh masyarakat terkait

202

Tabel : 7.2. Honor Bulanan Abdi Dalem Punokawan Sebelum dan Pasca UU

No 13 Tahun 2012

No Pangkat Sebelum UU No

13/2012 (kekucah dalem)

Pasca UU No 13/2012 (kekucah dalem dan honor

dari Danais)

1 Pangeran Sentana Rp 135.000 Rp 135.000+Rp 660.000

2 Bupati Nayaka Rp 128.000 Rp 128.000+ Rp 631.000

3 Bupati Kliwon Rp 125.000 Rp 125.000+Rp 612.000

4 Bupati Rp 90.000 Rp 90.000+Rp 582.500

5 Bupati Anom Rp 80.000 Rp 80.000+Rp 552.000

6 Riyo Bupati Anom Rp 60.000 Rp 60.000+Rp 512.000

7 Wedana Rp 40.000 Rp 40.000+Rp 495.000

8 Penewu Rp 40.000 Rp 39.000+Rp 453.750

9 Lurah Rp 39.000 Rp 39.000+Rp 437.500

10 Bekel Sepuh Rp 37.500 Rp 37.500+Rp 400.000

11 Bekel Enom Rp 35.000 Rp 35.000+Rp 335.000

12 Jajar Rp 10.000 Rp 10.000+Rp 291.500

Sumber: Analisis Data Tepas Dwarapura, 2017

Perbedaan proses penerimaan uang kekucah dalem dan Honor

Abdi Dalem berasal dari Danais, Kekucah dalem diambil oleh Abdi

Dalem di Tepas Danartapura Kraton, sedangkan Honor berasal dari

Danais diambil di Bank Pembangunan Daerah DIY. Peraturan ini

berlaku pada Abdi Dalem Punokawan maupun Darah Dalem (saudara

kandung) Sultan, seperti penuturan GBRAy Murdho Kusumo.

Sejak berlakunyaUndang undang keistimewaan (UU no 13

tahun 2012) maka kami darah dalem (putra-putri keturunan Sultan

Hamengku Buwono) mendapatkan honor dari Danais. Perbedaan

mengenai proses pengambilan honor dari Danais adalah, kalau

kekuncah dalem (pemberian Sultan), langsung diambil di Tepas

Danartopuro (kantor keuangan) Kraton. Sedang honor yang berasal

dari Danais kami harus mengambil dari Bank Pembangunan

Daerah(BPD) Yogyakarta, setelah mendapatkan surat pengantar dari

Tepas Danartopuro (kantor keuangan) Kraton (Wawancara dengan

BRAy Murdho Kusumo, darah dalem, pada 10 Januari 2017 pukul

10.00 wib di rumah beliau di kompleks kraton).