BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini...

17
REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019 6-1 BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUN 6.1. Gambaran Geografis dan Administraftif Wilayah Kabupaten Madiun merupakan salah satu dari 29 kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Timur. Hingga kini, pusat pemerintahan Kabupaten Madiun masih berada di Kota Madiun, sekalipun kini perkembangan wilayah yang paling progresif berlangsung di Kecamatan Mejayan. Secara geografis, Kabupaten Madiun terletak di sekitar 7° 12 ' sampai dengan 7° 48 ' 30 ” Lintang Selatan dan 111° 25 ' 45 ” sampai dengan 111° 51 ' Bujur Timur. Keseluruhan luas wilayah 1.010,86 Km 2, terdiri dari 15 wilayah administrasi kecamatan dan 206 wilayah administrasi desa/kelurahan (Lihat Gambar 6.1). Adapun batas administrasi Kabupaten Madiun sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro Sebelah Timur : Kabupaten Nganjuk Sebelah Selatan : Kabupaten Ponorogo Sebelah Barat : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi Selengkapnya, jumlah dan luas wilayah administrasi Kabupaten Madiun dapat dilihat pada Tabel 3.1. 6.2. Gambaran Demografi Aspek kependudukan merupakan hal yang mendasar dalam pembangunan. Jumlah penduduk yang besar bisa menjadi sumber daya pembangunan yang optimal jika pembinaanya tepat dan terarah. Namun bisa juga menjadi ancaman serius jika pemerintah tidak bijak dalam menghadapinya. Dengan total penduduk pada akhir tahun 2013 sebesar 714.122 jiwa, Kabupaten Madiun mencatatkan sex ratio sebesar 100,29 yang menandakan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Salah satu faktor yang turut berpengaruh terhadap tingginya jumlah laki-laki dibandingkan perempuan adalah tercatat kelahiran bayi laki-laki besar dibandingkan dengan bayi perempuan pada tahun 2013. Dinamika jumlah penduduk dipengaruhi oleh faktor alami (kalahiran dan kematian) serta non alami (migrasi masuk dan keluar). Tahun 2013 tercatat ada 7.353 kalahiran , 1826 kematian, 1.015 migrasi masuk dan 4.361 migrasi keluar.

Transcript of BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini...

Page 1: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-1

BAB 6

PROFIL KABUPATEN MADIUN

6.1. Gambaran Geografis dan Administraftif Wilayah

Kabupaten Madiun merupakan salah satu dari 29 kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Timur.

Hingga kini, pusat pemerintahan Kabupaten Madiun masih berada di Kota Madiun, sekalipun kini

perkembangan wilayah yang paling progresif berlangsung di Kecamatan Mejayan. Secara

geografis, Kabupaten Madiun terletak di sekitar 7° 12 ' sampai dengan 7° 48 ' 30 ” Lintang Selatan

dan 111° 25 ' 45 ” sampai dengan 111° 51 ' Bujur Timur. Keseluruhan luas wilayah 1.010,86 Km 2,

terdiri dari 15 wilayah administrasi kecamatan dan 206 wilayah administrasi desa/kelurahan (Lihat

Gambar 6.1). Adapun batas administrasi Kabupaten Madiun sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro

Sebelah Timur : Kabupaten Nganjuk

Sebelah Selatan : Kabupaten Ponorogo

Sebelah Barat : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi

Selengkapnya, jumlah dan luas wilayah administrasi Kabupaten Madiun dapat dilihat pada

Tabel 3.1.

6.2. Gambaran Demografi

Aspek kependudukan merupakan hal yang mendasar dalam pembangunan. Jumlah

penduduk yang besar bisa menjadi sumber daya pembangunan yang optimal jika pembinaanya

tepat dan terarah. Namun bisa juga menjadi ancaman serius jika pemerintah tidak bijak dalam

menghadapinya. Dengan total penduduk pada akhir tahun 2013 sebesar 714.122 jiwa, Kabupaten

Madiun mencatatkan sex ratio sebesar 100,29 yang menandakan bahwa jumlah penduduk laki-laki

lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Salah satu faktor yang turut

berpengaruh terhadap tingginya jumlah laki-laki dibandingkan perempuan adalah tercatat

kelahiran bayi laki-laki besar dibandingkan dengan bayi perempuan pada tahun 2013. Dinamika

jumlah penduduk dipengaruhi oleh faktor alami (kalahiran dan kematian) serta non alami (migrasi

masuk dan keluar). Tahun 2013 tercatat ada 7.353 kalahiran , 1826 kematian, 1.015 migrasi masuk

dan 4.361 migrasi keluar.

Page 2: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-2

Tabel 6.1 Jumlah Desa/Kelurahan Dan Luas Wilayah Kecamatan Kabupaten Madiun

Sumber : Kabupaten Madiun Dalam Angka Tahun 2013

Dengan luas wilayah sebesar 1.010,86 km2 tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Madiun

sebesar 706 Jiwa per km2. Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah

Kecamatan Geger. Sebaliknya kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah

Kecamatan Kare. Menurut BPS, Jumlah penduduk usia kerja pada tahun 2013 tercatat sebanyak

515.500 jiwa dengan jumlah angkatan kerja sebesar 360.085 mencatatkan angka TPT sebesar 4,70

dengan TPAK sebesar 69,85 persen. Dilihat dari lapangan kerja yang ada sektor pertanian,

kehutanan, perburuan dan perikanan menjadi sektor yang dominan menyerap tenaga kerja di

Kabupaten Madiun. Tercatat sebanyak 139.366 tenaga kerja bekerja di sektor ini.

A. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Madiun selama kurun waktu lima tahun terakhir selalu

mengalami pertambahan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 jumlah penduduk sebesar 770.440 jiwa

sedangkan perkembangannya pada tahun 2013 sebesar 714.122 jiwa. Jumlah dan persebaran

penduduk di Kabupaten Madiun dari Tahun 2009 – 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.2.

Page 3: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN

2015 - 2019

6.1

Page 4: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-4

Tabel 6.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Madiun Tahun 2009 – 2013

No. Kecamatan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 Kebonsari 60.948 60.887 62.103 61.991 56.104

2 Geger 67.604 67.750 69.688 69.965 63.183

3 Dolopo 62.831 62.862 65.172 64.902 56.907

4 Dagangan 53.822 53.664 56.800 56.356 50.337

5 Wungu 62.907 63.168 63.440 63.119 55.798

6 Karee 35.130 35 192 34.401 34.641 32.014

7 Gemarang 35.869 35.966 38.350 38.452 33.728

8 Saradan 75.331 75.225 82.752 79.013 68.373

9 Pilangkenceng 58.636 58.665 59.998 59.707 54.483

10 Mejayan 50.984 51.381 49.985 50.026 44.885

11 Wonosari 34.897 34.949 37.780 37.992 34.757

12 Balerejo 45.171 45.112 48.628 48.474 43.994

13 Madiun 39.803 39.958 42.325 42.299 38.205

14 Sawahan 26.267 26.182 27.158 27.184 25.108

15 Jiwan 60.240 60.243 64.426 63.821 56.246

Jumlah 770.440 771.204 803.006 797.942 714.122

Sumber : Kabupaten Madiun Dalam Angka 2013

6.3. Gambaran Topografi

Topografi di Kabupaten Madiun membujur dari utara ke selatan dengan posisi terendah

terdapat di lembahlembah Bengawan Madiun berdekatan dengan pusat Kota Madiun dengan

ketinggian antara 21 - 100 mdpl. Kemudian berturut-turut ke arah selatan yang semakin bertambah

tinggi hingga ketinggian hampir 2.000 mdpl. Kecamatan-kecamatan dengan ketinggian antara

1000-2000 mdpl diantaranya adalah Kecamatan Kare, Gemarang dan Dagangan sedangkan

kecamatan dengan ketinggian >2000 mdpl adalah Kecamatan Kare. Untuk lebih jelasnya topografi

beserta luasannya dapat dilihat pada Tabel 6.3, Diagram 6.1 dan Gambar 6.2.

Dari tabel dan diagram berikut terlihat bahwa untuk Kabupaten Madiun prosentase

terbesar didominasi oleh ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan laut disusul kemudian oleh

ketinggian 50 – 100 meter di atas permukaan laut yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten

Madiun.

Page 5: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-5

Tabel 6.3 Jenis Dan Luas Topografi Kabupaten Madiun

No. Kecamatan

Jenis dan Luas Topografi (Ha)

0-50 mdpl

50-100 mdpl

100-500 mdpl

500-1000 mdpl

1000-2000 mdpl

>2000 mdpl

Jumlah

1 Kebonsari 0,00 3.940,16 804,84 0,00 0,00 0,00 4.745,00

2 Geger 0,00 2.427,94 1.233,06 0,00 0,00 0,00 3.661,00

3 Dolopo 0,00 0,14 4.881,93 2,66 0,00 0,00 4.885,00

4 Dagangan 0,00 485,14 5.134,75 1.378,99 237,12 0,00 7.236,00

5 Wungu 0,00 1.809,78 2.744,22 0,00 0,00 0,00 4.554,00

6 Karee 0,00 0,00 8.885,10 6.125,13 4.002,56 72,21 19.085,00

7 Gemarang 0,00 0,00 0,18 8.790,93 1.391,16 14,73 10.197,00

8 Saradan 0,00 2.540,13 12.579,44 172,42 0,00 0,00 15.292,00

9 Pilangkenceng 0,00 6.034,58 2.099,42 0,00 0,00 0,00 8.134,00

10 Mejayan 0,00 2.290,89 3.231,11 0,00 0,00 0,00 5.522,00

11 Wonosari 0,00 2.059,79 1.333,21 0,00 0,00 0,00 3.393,00

12 Balerejo 0,00 5.198,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5.198,00

13 Madiun 1,89 3.263,73 327,38 0,00 0,00 0,00 3.593,00

14 Sawahan 12,07 2.202,93 0,00 0,00 0,00 0,00 2.215,00

15 Jiwan 0,00 3.376,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.376,00

Jumlah 13,96 35.629,49 43.254,63 16.470,13 5.630,84 86,95 101.086,00

Sumber : Peta Bakosurtanal

Diagram 6. 1 Ketinggian Di Kabupaten Madiun

Page 6: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

KABUPATEN MADIUN 2015 - 2019

6.2

Page 7: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-7

6.4. Gambaran Hidrogeologi

Daerah Aliran Sungai di Jawa Timur terdiri dari delapan daerah aliran sungai yaitu DAS

Brantas, DAS Bengawan Solo Hilir, DAS Kali Madiun, DAS Kali Grindulu, DAS Kali Bondoyudo, DAS

Kali Sampean, Das Kali Pekalen, dan DAS Madura. Kondisi hidrogeologi Kabupaten Madiun

termasuk dalam Zona Madiun yang merupakan dataran rendah yang luas. Zona Madiun umumnya

ditutupi oleh endapan alluvial yang sebagian besar ditutupi oleh endapan alluvium yang terdiri dari

bahan rombakan rempah gunung berapi seperti kerikil, tuff, pumice, dan pasir yang bejari jemari.

Akuifer utama tersusun oleh lapisan pasir dan kerikil yang mempunyai kelulusan sedang sampai

tinggi. Dengan adanya selingan lapisan kedap air yang terdiri dari lempung, maka air tanah bebas

terdapat pada lapisan yang relative tidak dalam. Sedangkan pada lapisan-lapisan lebih dalam

terbentuk akumulasi air tanah tertekan pada sistem akuifer berlapis banyak.

Page 8: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN

2015 - 2019

6.3

Page 9: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-9

6.5. Gambaran Geologi

Jenis batuan yang membentuk Kabupaten Madiun sebagai berikut :

Morfoset Jeding - Patukbanteng (Qj)

Batuan ini merupakan bentang alam yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi Kepundan

Jeding –Patukbanteng. Penyebarannya meliputi Kecamatan Kebonsari dan Kare dengan luas

mencapai 7.667,99 ha.

Morfonit Tanjungsari (Qjt)

Batuan ini dikuasai oleh tuf lapili batuapung dengan sisipan batupasir gunungapi dan tuf

kerikilan di beberapa tempat. Morfonit ini mempunyai permukaan topografi yang lebih luas,

serta kemiringan lereng lebih landai, jika dibandingkan dengan seluruh morfosetnya yang

kurang padat sehingga mudah tererosi. Batuan ini tersebar di Kecamatan Kebonsari, Geger,

Dolopo, Dagangan, Wungu dan Kare dengan luas mencapai 13.918,18 ha.

Morfonit Ngebel (Qjn)

Batuan ini tersusun oleh breksi gunung api, tuf dan konglomerat gunung api, lapisannya tidak

jelas. Batuan ini tersebar di Kecamatan Dolopo dan Dagangan dengan luas mencapai 601,30

ha.

Alluvium (Qa)

Batuan ini merupakan bahan gunung api berupa lumpur, pasir, kerikil, kerakal dan sedikit

bongkah. Batuan ini tersebar di seluruh Kecamatan kecuali Dolopo, Kare dan Gemarang

dengan luas mencapai 26.343,77 ha.

Morfoset Argokalangan Qav)

Batuan ini merupakan satuan termuda dari ketiga morfoset di Kompleks Gunung Wilis.

Batuannya berupa endapan tefra dan lava andesit horenblenda. Batuan ini tersebar di

Kecamatan Dagangan, Wungu, Kare, Gemarang, Saradan, Mejayan, Wonoasri dan Madiun

dengan luas mencapai 34.486,70 ha.

Formasi Notopuro (Qpnv)

Satuan ini merupakan breksi gunungapi, tuf dan aglomerat. Satuan ini dijumpai di Kecamatan

Saradan, Pilangkenceng, Mejayan dan Wonoasri dengan luas sebesar 13.871,88 ha.

Formasi Kabuh (Qpk)

Satuan ini merupakan batuan konglomerat, batupasir setempat bersisipan lempung dan napal.

Satuan ini dijumpai di Kecamatan Saradan dan Pilangkenceng dengan luas mencapai 2.055,88

ha.

Page 10: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-10

Breksi Pandan (Qpv)

Satuan ini merupakan breksi andesit dan dijumpai di Kecamatan Saradan dengan luas 993,69

ha.

Formasi Pucangan (Qtp)

Satuan ini merupakan batuan breksi dan batu pasir tufan. Satuan ini dijumpai di Kecamatan

Saradan dan Pilangkenceng dengan luas mencapai 1.016,96 ha.

Formasi Klitik (Tpk)

Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu

lempung. Satuan ini dijumpai di Kecamatan Pilangkenceng dengan luas mencapai 72, 71 ha.

Formasi Sonde (Tpso)

Satuan ini merupakan perselingan batu lempung dan batu pasir tufan, bersisipan batu

gamping. Satuan ini dijumpai di Kecamatan Pilangkenceng seluas 11,84 ha.

Formasi Kalibeng (Tmpk)

Satuan ini merupakan napal, setempat bersisipan tuf, batu pasir tufan dan Kalkarenit. Jenis

batuan ini dijumpai di Kecamatan Pilangkenceng seluas 45,91 ha.

Morfonit Sedudo (Qas)

Satuan ini dikuasai lava andesit horenblenda dengan sisipan breksi gunung api. Jenis batuan ini

dijumpai di Kecamatan Kare dan Gemarang seluas 8.341,16 ha.

Untuk lebih jelasnya jenis batuan yang membentuk Kabupaten Madiun dapat dilihat pada

Diagram 6.2

Diagram 6.2 Jenis Batuan Di Kabupaten Madiun

Page 11: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-11

6.6. Gambaran Klimatologi

Keadaan iklim di Kabupaten Madiun ditandai dengan keadaan curah hujan dan intensitas

hujan, sedangkan kondisi iklim sendiri ditandai dengan keadaan dimana suatu wilayah mempunyai

keadaan bulan basah dan bulan kering. Dengan tipe iklim yang ada di Kabupaten Madiun maka

berdasarkan Schmidt dan Ferguson, wilayah ini termasuk iklim dengan Tipe C yaitu iklim sedang

yang merupakan daerah tidak kering dan tidak basah. Kabupaten Madiun dipengaruhi oleh iklim

laut dan iklim pegunungan dengan temperatur berkisar antara 200 - 350 C.

Intensitas hujan merupakan nilai perbandingan antara curah hujan dengan hari hujan baik

dalam bulanan maupun tahunan. Berdasarkan jumlah hari hujan di masing-masing kecamatan,

rata-rata hari hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada bulan Desember hingga Maret dan hari

hujan dengan intensitas rendah terjadi pada bulan Juli hingga Oktober.

6.7. Kondisi Sosial dan Ekonomi

A. Sosial

Karakteristik sosial budaya masyarakat di Kabupaten Madiun tidak terlepas dari sejarah

serta etnik dan budaya masyarakatnya. Kabupaten Madiun ditinjau dari pemerintahan yang sah,

berdiri pada tanggal paro terang, bulan Muharam, tahun 1568 Masehi tepatnya jatuh hari Kamis

Kilwon tanggal 18 Juli 1568 / Jumat Legi tanggal 15 Suro 1487 Be - Jawa Islam.

Berawal pada masa Kesultanan Demak, yang ditandai dengan perkawinan Putra Mahkota

Kesultanan Demak Pangeran Surya Patiunus dengan Raden Ayu Retno Lembah Putri dari Pangeran

Adipati Gugur yang berkuasa di Ngrawan Dolopo. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngrawan

ke Desa Sogaten dengan nama baru Purabaya (sekarang Madiun). Pangeran Surya Patiunus

menduduki kesultanan hingga tahun 1521 dan diteruskan oleh Kyai Rekso Gati (Sogaten = tempat

Rekso Gati).

Page 12: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6.4

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN

2015 - 2019

Page 13: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-13

Pangeran Timoer dilantik menjadi Bupati di Purabaya tanggal 18 Jull 1568 berpusat di Desa

Sogaten. Sejak saat itu secara yuridis formal Kabupaten Purabaya menjadi suatu wilayah

pemerintahan di bawah seorang Bupati dan berakhirlah pemerintahan pengawasan di Purabaya

yang dipegang oleh Kyai Rekso Gati atas nama Demak dari tahun 1518 – 1568. Pada tahun 1575

pusat pemerintahan dipindahkan dari Desa Sogaten ke Desa Wonorejo atau Kuncen, Kota Madiun

sampai tahun 1590. Pada tahun 1686, kekuasaan pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan

oleh Bupati Pangeran Timoer (Panembahan Rama) kepada putrinya Raden Ayu Retno Djumilah.

Bupati inilah selaku senopati manggalaning perang yang memimpin prajurit-prajurit Mancanegara

Timur. Pada tahun 1586 dan 1587 Mataram melakukan penyerangan ke Purabaya dengan Mataram

menderita kekalahan berat. Pada tahun 1590, dengan berpura-pura menyatakan takluk, Mataram

menyerang pusat istana Kabupaten Purbaya yang hanya dipertahankan oleh Raden Ayu Retno

Djumilah dengan sejumlah kecil pengawalnya. Perang tanding terjadi antara Sutawidjaja dengan

Raden Ayu Retno Djumilah dilakukan disekitar sendang di dekat istana Kabupaten Wonorejo

(Madiun).

Pusaka Tundung Madiun berhasil direbut oleh Sutawidjaja dan melalui bujuk rayunya,

Raden Ayu Retno Djumilah dipersunting oleh Sutawidjaja dan diboyong ke Istana Mataram di

Plered (Yogyakarta) sebagai peringatan penguasaan Mataram atas Purbaya tersebut maka pada

hari Jum'at Legi tanggal 16 Nopember 1590 Masehi nama “Purabaya” diganti menjadi “Madiun”

Adapun kebudayaan masyarakat Kabupaten Madiun banyak dipengaruhi oleh budaya

Mataraman dan Islam. Sikap hidup sehari-hari sangat sederhana suka bekerja keras, kenyal tehadap

pengaruh kehidupan dan budaya asing. Adapun seni budaya yang ada meliputi Dungkrek, Thuk

Thuk Brug, Orek-Orek, Kethoprak, Jedor, Campursari, dan Wayang Kulit.

Kesenian khas asli Kabupaten Madiun sendiri adalah seni Dongkrek, yang lahir sekitar tahun

1867 di Wilayah Caruban yang saat ini namanya berganti menjadi Kecamatan Mejayan, Kabupaten

Madiun. Kesenian itu lahir di masa kepemimpinan Raden Ngabehi Lo Prawirodipuro yang menjadi

Demang (jabatan setingkat kepala desa) yang membawahi lima desa.

Kesenian Dongkrek hanya mengalami masa kejayaan antara 1867 – 1902. Setelah itu,

perkembangannya mengalami pasang surut seiring pergantian kondisi politik di Indonesia. Pada

masa penjajahan Belanda, kesenian Dongkrek sempat dilarang oleh pemerintahan Belanda untuk

dipertontonkan dan dijadikan pertunjukan kesenian rakyat. Saat masa kejayaan Partai Komunis

Indonesia (PKI) di Madiun, kesenian ini dikesankan sebagai kesenian genjer-genjer yang

dikembangkan PKI untuk memperdaya masyarakat umum, sehingga kesenian Dongkrek

mengalami masa pasang surut akibat imbas politik.

Page 14: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-14

Asal usul seni Dongkrel berawal dari konon rakyat desa Mejayan terkena wabah penyakit,

ketika siang sakit sore hari meninggal dunia atau pagi sakit malam hari meninggal dunia. Dalam

kesedihannya, Raden Prawirodipuro sebagai pemimpin rakyat Mejayan mencoba merenungkan

metode atau solusi penyelesaian atas wabah penyakit yang menimpa rakyatnya. Renungan,

meditasi dan bertapa di wilayah gunung kidul Caruban. Beliau mendapatkan wangsit untuk

membuat semacam tarian atau kesenian yang bisa mengusir bala tersebut.

Nama Dongkrek terinspirasi dari bunyi alat musik yang mengiringinya. Bunyi ‘dung’ berasal

dari bedug, dan bunyi ’krek’ berasal dari alat musik yang disebut korek. Ukuran bedugnya sama

dengan bedug yang biasa kita lihat di masjid (mungkin ukurannya lebih kecil), yang menarik adalah

korek, korek ini tidak ada padanannya di kesenian lain, hanya ada di Dongkrek, sehingga menjadi

ciri khas seni Dongkrek.

B. Ekonomi

1. Pertanian

Penduduk Kabupaten Madiun sebagian besar tinggal di daerah pedesaan sehingga

sesuai potensi daerah yang agraris maka mata pencaharian penduduk Kabupaten

Madiun sebagian besar adalah bekerja di bidang pertanian. Baik sebagai petani pemilik

lahan maupun petani penggarap alias buruh tani. Berdasarkan data luas panen dan

produksi untuk sektor tanaman pertanian dalam hal ini mencakup tanaman pangan,

tanaman obat, tanaman buah, dan tanaman sayur mengalami peningkatan jumlah luas

panen dan produksi di tahun 2013. Dimana, komoditi padi masih memberikan

kontribusi luas panen dan hasil produksi terbesar di Kabupaten Madiun Pada sektor

perkebunan terbesar seperti kopi, karet, dan cengkeh mengalami penurunan hasil

produksi di tahun 2013. Akan tetapi untuk komoditi porang mengalami kenaikan nilai

produksi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada,

untuk ketersediaan ternak di Kabupaten Madiun mayoritas mengalami peningkatan

angka jumlah di setiap jenis ternak dan unggas. Untuk produksi daging, kulit, susu, dan

telur mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nilai konsumsi

daging dan ikan untuk Kabupaten Madiun mengalami peningkatan setiap tahunnya.

2. Industri

Selama Tahun 2013 pemakaian listrik terus meningkat, kecuali pada bulan Maret.

Pemakaian listrik terbanyak terjadi pada bulan Desember, sedangkan yang terendah

adalah di bulan Januari. Sementara jumlah pelanggan seperti biasa terus naik setiap

bulan sehingga pada akhir 2013, jumlahnya telah mecapai angka 2.154.591 pelanggan.

Industri formal menurut dinas terkait yang menjadi sumber data adalah industri yang

Page 15: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-15

telah memiliki ijin usaha. Sebaliknya adalah industri non formal. Industri kecil ada yang

formal, ada juga yang non formal. Pada Tahun 2013 terdapat sejumlah 690 industri

formal yang tersebar merata di 15 kecamatan. Dari jumlah 690 unit usaha formal

tersebut telah menyerap sejumlah 6.405 tenaga kerja. Jenis-jenis industri formal

tersebut beserta tenaga kerja, investasi , produksi, nilai tambah dan bahan bakunya

disajikan pada halaman 263-264.

3. Perdagangan

Data jumlah pedagang di pasar daerah, nama-nama pasar desa di Tahun 2013 sama

dengan Tahun 2012. Menurut sumber data memang data tersebut statis untuk periode

ini. Stok beras dari BULOG Tahun 2013 juga aman. Yang menggembirakan adalah tren

jumlah pengusaha kecil yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM selama Tahun

2011-2013 terus mengalami peningkatan.

4. Pertambangan

Potensi pertambangan yang terdapat di sebagian kecamatan pada komplek

Pegunungan Wilis antara lain bahan tambang galian C berupa batu andesit/gebal dan

sirtu. Selain itu, Kabupaten Madiun juga memiliki potensi panas bumi yang saat ini

masih dalam proses penyelidikan yang berlokasi di Sareng, Segulung dan Batok. Panas

bumi yang terdapat di lokasi tersebut, diestimasi dapat dijadikan potensi energi listrik

sebesar 120 MWe.

5. Pariwisata

Selain Seni dan Budaya, Kabupaten Madiun memiliki daya tarik wisata yang sangat

beragam. Obyek wisata yang ada di kabupaten Madiun terus-menerus diupayakan

pengembangannya, contohnya adalah Obyek wisata waduk Widas, obyek wisata

Waduk Saradan dan Notopuro, obyek wisata Waduk Dawuhan, obyek wisata Hutan

Grape, obyek wisata Monumen Kresek/Madiun Affair 48, obyek wisata Taman Rekreasi

Umbul, obyek wisata Kebun Kopi Kandangan dan Air Terjun Seweru/Kedung Malem

atau Air Terjun Serondo, obyek wisata Peninggalan Sejarah Nglambangan.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup penting. Sektor ini merupakan

salah satu tempat bergantungnya kehidupan ekonomi sebagian masyarakat dan juga

cukup banyak memberikan pendapatan daerah. Adapun obyek-obyek wisata tersebut

adalah sebagai berikut :

a) Waduk Widas

b) Waduk Saradan dan Notopuro

c) Waduk Dawuhan

Page 16: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-16

d) Waduk Kedungbrubus

e) Hutan Grape

f) Monumen Kresek/Madiun Affair 48

g) Taman Rekreasi Umbul

h) Kebun Kopi Kandangan dan Air Terjun Seweru/Kedung Malem atau Air Terjun

Serondo

i) Peninggalan Sejarah Nglambangan

j) Makam Kuncen

k) Situs Sewulan

l) Makam Mbah Moch Bin Oemar dan Masjid Al Muttaqin

m) Komplek Madiun Lama (Dusun Ngrawan Desa Dolopo Kecamatan Dolopo)

n) Makam Patih Kutho Miring Dusun Gentong Desa Putat Kecamatan Geger dan

Makam Ki Ageng Rendeng Desa Kincangwetan Kecamatan Jiwan

C. Produk Domestik Regional Bruto

Perekonomian suatu wilayah berkembang sesuai dengan nilai historis, geografis dan kultur

masyarakatnya. Dalam perkembangannya, lambat laun akan memberikan corak warna bagi

struktur ekonomi suatu wilayah. Kabupaten Madiun sejak dulu sektor pertaniannya berkembang

cukup baik. Dari tahun ke tahun penyumbang nilai PDRB terbesar di Kabupaten Madiun adalah

Sektor Pertanian. Disusul kemudian oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran di urutan kedua.

Yang paling sedikit adalah sumbangan dari sektor Pertambangan dan Penggalian. Akan tetapi

sama seperti pada publikasi tahun lalu, PDRB sektor pertanian peranannya semakin menurun. Ini

menunjukkan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Madiun perlu pengelolaan sumber daya alam

yang selaras dengan perkembangan teknologi sehingga dapat menguatkan sistem ketahanan

pangan, agropolitan dan agrobisnis.

Page 17: BAB 6 PROFIL KABUPATEN MADIUNsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Satuan ini merupakan batu gamping klastika dan terumbu dengan sisipan napal dan batu lempung.

REVIEW RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 - 2019

6-17

Diagram 6.3 Inflasi Sektoral PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Madiun

Periode 2009-2012 (%)