BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut...

21
6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI 61 BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI 6.1 Konsep Dasar Proyek Pasar Tradisional Bantaran Sungai di Sintang Kalimantan Barat akan berfungsi sebagai sentral pasar tradisional untuk kebutuhan masyarakat lokal dan menjadi salah satu tempat wisata alternatif yang menawarkan pariwisata bantaran sungai dan perumahan lanting. Proyek ini direncanakan sebagai pembuatan desain baru dengan pendekatan perancangan yang di dasarkan pada adaptabilitas terhadap dampak pasang surut di wilayah bantaran sungai. Konsep Pasar Tradisional Bantaran Sungai melihat tiga jenis ruang yang berbeda yaitu ruang darat, ruang sungai, dan ruang transisi dengan karakternya masing-masing yaitu tetap/diam, bergerak-terombang ambing dan yang merupakan kombinasi antara keduanya atau wilayah peralihan. Berikut berkembang konsep statis, konsep dinamis, dan konsep statis-dinamis. Konsep statis: konsep ini diambil dari karakteristik ruang darat yang tetap/diam, dapat dimengerti bahwa kondisi air sungai pasang tidak memberikan dampak yang hebat terhadap wilayahnya sehingga kecenderungan penataan dilihat dengan potensialnya wilayah darat untuk pertumbuhan. Konsep dinamis: konsep ini diambil dari karakteristik ruang sungai yang dinamis/bergerak/ dan bahkan terombang-ambing, dapat dimengerti bahwa fenomena pasang surut berakibat pada terciptanya gelombang air. Sedangkan konsep statis-dinamis: konsep ini adalah padu padan, integritas dari keduanya. 6.2 Konsep Lansekap Lokasi proyek berada di Kawasan Lanting Sepadan, di pusat Kota Sintang seperti yang tertera dalam Kebijakan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sintang dimana ditempatkan pusat orientasi permodelan perdagangan, pusat sosial ekonomi dan jasa, pusat wilayah pengembangan parsial, pusat pengembangan obyek wisata, serta pusat permukiman. Proyek Pembangunan Pasar Tradisional Bantaran Sungai ini lebih spesifik terletak di penggal Jalan Pattimura dan Jalan Pangeran Muda Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Sintang Raya Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Luasan total lansekap 1,4ha. Kemudian wilayah bantaran sungai yang membagi tapak ke dalam ruang darat seluas ±0,79ha dan sungai seluas ±0,61ha. Wilayah bantaran sungai membentang sepanjang palung sungai hingga batas jalan sebelah dalam yang sejajar dengan sungai.

Transcript of BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut...

Page 1: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

61

BAB 6

KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

6.1 Konsep Dasar

Proyek Pasar Tradisional Bantaran Sungai di Sintang Kalimantan Barat akan

berfungsi sebagai sentral pasar tradisional untuk kebutuhan masyarakat lokal dan

menjadi salah satu tempat wisata alternatif yang menawarkan pariwisata bantaran

sungai dan perumahan lanting. Proyek ini direncanakan sebagai pembuatan desain baru

dengan pendekatan perancangan yang di dasarkan pada adaptabilitas terhadap dampak

pasang surut di wilayah bantaran sungai.

Konsep Pasar Tradisional Bantaran Sungai melihat tiga jenis ruang yang berbeda

yaitu ruang darat, ruang sungai, dan ruang transisi dengan karakternya masing-masing

yaitu tetap/diam, bergerak-terombang ambing dan yang merupakan kombinasi antara

keduanya atau wilayah peralihan. Berikut berkembang konsep statis, konsep dinamis,

dan konsep statis-dinamis. Konsep statis: konsep ini diambil dari karakteristik ruang

darat yang tetap/diam, dapat dimengerti bahwa kondisi air sungai pasang tidak

memberikan dampak yang hebat terhadap wilayahnya sehingga kecenderungan

penataan dilihat dengan potensialnya wilayah darat untuk pertumbuhan. Konsep

dinamis: konsep ini diambil dari karakteristik ruang sungai yang dinamis/bergerak/ dan

bahkan terombang-ambing, dapat dimengerti bahwa fenomena pasang surut berakibat

pada terciptanya gelombang air. Sedangkan konsep statis-dinamis: konsep ini adalah

padu padan, integritas dari keduanya.

6.2 Konsep Lansekap

Lokasi proyek berada di Kawasan Lanting Sepadan, di pusat Kota Sintang seperti

yang tertera dalam Kebijakan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sintang dimana

ditempatkan pusat orientasi permodelan perdagangan, pusat sosial ekonomi dan jasa,

pusat wilayah pengembangan parsial, pusat pengembangan obyek wisata, serta pusat

permukiman. Proyek Pembangunan Pasar Tradisional Bantaran Sungai ini lebih spesifik

terletak di penggal Jalan Pattimura dan Jalan Pangeran Muda Kelurahan Tanjung Sari

Kecamatan Sintang Raya Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Luasan total lansekap

1,4ha. Kemudian wilayah bantaran sungai yang membagi tapak ke dalam ruang darat

seluas ±0,79ha dan sungai seluas ±0,61ha. Wilayah bantaran sungai membentang

sepanjang palung sungai hingga batas jalan sebelah dalam yang sejajar dengan sungai.

Page 2: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

Memiliki fasilitas berupa:

Promosi, (4)

KM

Bersih, (11)

-

-

-

-

-

-

Pasar dengan luas lahan dasaran yang direncanakan lebih dari 2000m

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

Memiliki fasilitas berupa:

romosi, (4)

KM/WC, (8)

ersih, (11)

Konsep ditindaklanjuti sebagai berikut:

Kegiatan pasar berlangsung dari darat dan dari sungai

mengambil tempat di darat (pasar

Secara menyeluruh merupakan bangunan satu lantai.

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

memanfaatkan fasilitas terminal yan

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

10-20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

ruang-

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

space kosong sungai sebagai area tambatan/ha

Untuk kenyamanan thermal, bangunan dibuat tidak masif sehingga

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

kota.

Pasar dengan luas lahan dasaran yang direncanakan lebih dari 2000m

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

Memiliki fasilitas berupa:

romosi, (4) Tempat

, (8) Sarana

Instalasi

Konsep ditindaklanjuti sebagai berikut:

Kegiatan pasar berlangsung dari darat dan dari sungai

mengambil tempat di darat (pasar

Secara menyeluruh merupakan bangunan satu lantai.

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

memanfaatkan fasilitas terminal yan

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

-ruang sederhana yang bisa difungsikan sebagai sarana meditasi.

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

space kosong sungai sebagai area tambatan/ha

Untuk kenyamanan thermal, bangunan dibuat tidak masif sehingga

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

Pasar dengan luas lahan dasaran yang direncanakan lebih dari 2000m

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

Memiliki fasilitas berupa:

empat Pelayanan

arana Pengamanan, (9)

nstalasi Listrik, (12)

Konsep ditindaklanjuti sebagai berikut:

Kegiatan pasar berlangsung dari darat dan dari sungai

mengambil tempat di darat (pasar

Secara menyeluruh merupakan bangunan satu lantai.

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

memanfaatkan fasilitas terminal yan

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

ruang sederhana yang bisa difungsikan sebagai sarana meditasi.

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

space kosong sungai sebagai area tambatan/ha

Untuk kenyamanan thermal, bangunan dibuat tidak masif sehingga

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

transisi: 1745

Sumber: Penulis, 2011Pasar dengan luas lahan dasaran yang direncanakan lebih dari 2000m

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

(1) Tempat

elayanan Kesehatan, (5)

ngamanan, (9)

istrik, (12) Penerangan

Konsep ditindaklanjuti sebagai berikut:

Kegiatan pasar berlangsung dari darat dan dari sungai

mengambil tempat di darat (pasar

Secara menyeluruh merupakan bangunan satu lantai.

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

memanfaatkan fasilitas terminal yan

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

ruang sederhana yang bisa difungsikan sebagai sarana meditasi.

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

space kosong sungai sebagai area tambatan/ha

Untuk kenyamanan thermal, bangunan dibuat tidak masif sehingga

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

transisi: 1745 m

6 KONSEP

Sumber: Penulis, 2011Pasar dengan luas lahan dasaran yang direncanakan lebih dari 2000m

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

empat Parkir, (2)

sehatan, (5)

ngamanan, (9) Sarana

enerangan

Konsep ditindaklanjuti sebagai berikut:

Kegiatan pasar berlangsung dari darat dan dari sungai

mengambil tempat di darat (pasar lelang

Secara menyeluruh merupakan bangunan satu lantai.

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

memanfaatkan fasilitas terminal yang cukup dekat (± 30m).

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

ruang sederhana yang bisa difungsikan sebagai sarana meditasi.

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

space kosong sungai sebagai area tambatan/ha

Untuk kenyamanan thermal, bangunan dibuat tidak masif sehingga

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

m2

KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sumber: Penulis, 2011Pasar dengan luas lahan dasaran yang direncanakan lebih dari 2000m

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

arkir, (2)

sehatan, (5) Tempat

arana Pengelolaan

enerangan Umum,

Konsep ditindaklanjuti sebagai berikut:

Kegiatan pasar berlangsung dari darat dan dari sungai

lelang) dan di sungai (pasar apung).

Secara menyeluruh merupakan bangunan satu lantai.

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

g cukup dekat (± 30m).

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

ruang sederhana yang bisa difungsikan sebagai sarana meditasi.

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

space kosong sungai sebagai area tambatan/ha

Untuk kenyamanan thermal, bangunan dibuat tidak masif sehingga

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

darat:

sempadan: 1788

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sumber: Penulis, 2011 Pasar dengan luas lahan dasaran yang direncanakan lebih dari 2000m

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

Tempat

mpat Ibadah, (6)

engelolaan

mum, dan (13)

Kegiatan pasar berlangsung dari darat dan dari sungai

) dan di sungai (pasar apung).

Secara menyeluruh merupakan bangunan satu lantai.

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

g cukup dekat (± 30m).

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

ruang sederhana yang bisa difungsikan sebagai sarana meditasi.

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

space kosong sungai sebagai area tambatan/haluan kapal kecil, perahu dan boat.

Untuk kenyamanan thermal, bangunan dibuat tidak masif sehingga

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

darat: 4422 m2

sempadan: 1788 m2

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Pasar dengan luas lahan dasaran yang direncanakan lebih dari 2000m

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

empat Bongkar

badah, (6)

engelolaan Kebersihan (10)

(13) Radio P

Kegiatan pasar berlangsung dari darat dan dari sungai sehingga bangunan pasar

) dan di sungai (pasar apung).

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

g cukup dekat (± 30m).

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

ruang sederhana yang bisa difungsikan sebagai sarana meditasi.

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

luan kapal kecil, perahu dan boat.

Untuk kenyamanan thermal, bangunan dibuat tidak masif sehingga

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

2

sungai: 6089

2

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Pasar dengan luas lahan dasaran yang direncanakan lebih dari 2000m

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

ongkar Muat, (3)

Kantor P

ebersihan (10)

Pasar.

sehingga bangunan pasar

) dan di sungai (pasar apung).

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

ruang sederhana yang bisa difungsikan sebagai sarana meditasi.

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

luan kapal kecil, perahu dan boat.

Untuk kenyamanan thermal, bangunan dibuat tidak masif sehingga

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

sungai: 6089 m2

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Pasar dengan luas lahan dasaran yang direncanakan lebih dari 2000m2 dapat

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C

uat, (3) Tempat

Pengelola, (7)

ebersihan (10) Sarana

sehingga bangunan pasar

) dan di sungai (pasar apung).

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

luan kapal kecil, perahu dan boat.

Untuk kenyamanan thermal, bangunan dibuat tidak masif sehingga dapat

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

62

dapat

dikategorikan sebagai Pasar Kelas I dengan golongan jenis dagang antara B dan C.

empat

engelola, (7)

arana Air

sehingga bangunan pasar

Tidak perlu diadakan ruang parkir untuk kendaraan umum dan bus karena akan

Tidak perlu diadakan tempat ibadah (mushola) karena akan dikoordinasikan untuk

bisa mengakses mushola yang menjadi bagian dari komplek RSUD ADE M. DJOEN (±

20m). Tapi kalau memang harus, mungkin akan lebih kepada menambahkan

Karena tidak menanggani transportasi kapal besar, dermaga pasar tidak akan

memperhitungkan ruang untuk perhentian dan belok kapal; hanya menetapkan

luan kapal kecil, perahu dan boat.

dapat

mendukung fungsi bangunan ke dalam dan berkontribusi baik pada lingkungan

Page 3: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

63

6.3 Konsep Ruang

Tabel 6.1 Dasar Kebutuhan Ruang Divisi Fungsi Kebutuhan Ruang Kapasitas Luasan(m2) Statis Pasar los pasar daging & ikan 163 lapak daging & ikan 815

Luas + Sirkulasi 30% 1060 los pasar sayur & buah 144 lapak sayur & buah 720 Luas + Sirkulasi 30% 936 ruang kios 10 unit kios portabel 25 kantor pengelola ruang admin, radio

pasar, ruang penerima tamu, ruang karyawan, ruang kepala pengelola

68,5

ruang tunggu pasar lavatori, unit informasi 62,5 gudang bahan pokok 1 unit chiller dan genset 20 instalasi sampah 2 unit bak sampah 12 instalasi air bersih 4 unit tandon air 16 instalasi air kotor sewer treatment unit 10 Luas + Sirkulasi 30% 257,4

Total 2278,4 Parkir & Pendukung ruang parkir lahan parkir (20 mobil

penumpang, 1mobil aksesibel, 75 motor), security

1394

Total 1394 Statis-Dinamis

Rekreasi taman riverfront taman bermain, ruang memancing, pengawas 1 unit toilet, 2 unit kakus

1745

Total 1745 Dinamis

Dermaga dock 2 unit + apron 288,6 Rumah Lanting rumah tinggal 10 unit 200

rumah penginapan 3 unit cabin, 5 unit adventurer, 2 unit couple

119,4

kafe 5 meja makan (1 meja @4 orang), bar, dapur

70

Luas + Sirkulasi 30% 506,2 Fungsi Lainnya Security dan lainnya pos jaga, ruang fasilitas,

toilet, kakus 74,1

Rekap Luas Keseluruhan 6286,3 Sumber: Penulis, 2011

Page 4: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6.4

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

perluasan bangunan. Gubahan di wilayah sungai adalah permainan

dekoratif

modifikasi lingkaran atau persegi.

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

massa berbentuk garis datar ataupun melen

Ruang Darat

Ruang Transisi

Ruang Sungai

6.4 Konsep Gubahan BentukGubahan di wilayah darat adalah permainan garis

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

perluasan bangunan. Gubahan di wilayah sungai adalah permainan

dekoratif

modifikasi lingkaran atau persegi.

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

massa berbentuk garis datar ataupun melen

Ruang Darat

Ruang Transisi

Ruang Sungai

Konsep Gubahan BentukGubahan di wilayah darat adalah permainan garis

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

perluasan bangunan. Gubahan di wilayah sungai adalah permainan

dan diputar sehingga berkesan dinamis dengan penambahan maupun

modifikasi lingkaran atau persegi.

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

massa berbentuk garis datar ataupun melen

Ruang Darat

Ruang Transisi

Ruang Sungai

Konsep Gubahan BentukGubahan di wilayah darat adalah permainan garis

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

perluasan bangunan. Gubahan di wilayah sungai adalah permainan

putar sehingga berkesan dinamis dengan penambahan maupun

modifikasi lingkaran atau persegi.

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

massa berbentuk garis datar ataupun melen

Konsep Gubahan Bentuk Gubahan di wilayah darat adalah permainan garis

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

perluasan bangunan. Gubahan di wilayah sungai adalah permainan

putar sehingga berkesan dinamis dengan penambahan maupun

modifikasi lingkaran atau persegi.

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

massa berbentuk garis datar ataupun melen

6 KONSEP

Gubahan di wilayah darat adalah permainan garis

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

perluasan bangunan. Gubahan di wilayah sungai adalah permainan

putar sehingga berkesan dinamis dengan penambahan maupun

modifikasi lingkaran atau persegi. Gubahan di wilayah transisi cenderung masih

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

massa berbentuk garis datar ataupun melen

KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Gubahan di wilayah darat adalah permainan garis

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

perluasan bangunan. Gubahan di wilayah sungai adalah permainan

putar sehingga berkesan dinamis dengan penambahan maupun

Gubahan di wilayah transisi cenderung masih

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

massa berbentuk garis datar ataupun melengkung.

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Gubahan di wilayah darat adalah permainan garis-garis tegak lurus dan bidang

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

perluasan bangunan. Gubahan di wilayah sungai adalah permainan

putar sehingga berkesan dinamis dengan penambahan maupun

Gubahan di wilayah transisi cenderung masih

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

garis tegak lurus dan bidang

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

perluasan bangunan. Gubahan di wilayah sungai adalah permainan

putar sehingga berkesan dinamis dengan penambahan maupun

Gubahan di wilayah transisi cenderung masih

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

garis tegak lurus dan bidang

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

perluasan bangunan. Gubahan di wilayah sungai adalah permainan bidang

putar sehingga berkesan dinamis dengan penambahan maupun

Gubahan di wilayah transisi cenderung masih

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

Sumber: Penulis, 2011

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

garis tegak lurus dan bidang

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

bidang-bidang kaya

putar sehingga berkesan dinamis dengan penambahan maupun

Gubahan di wilayah transisi cenderung masih

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

Sumber: Penulis, 2011

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

64

garis tegak lurus dan bidang-

bidang repetitif dengan bentuk dasar persegi yang fleksibel terhadap pertumbuhan

bidang kaya

putar sehingga berkesan dinamis dengan penambahan maupun

Gubahan di wilayah transisi cenderung masih

menerima perluasan dalam bentuk pelebaran sekaligus menerima adanya penambahan

Sumber: Penulis, 2011

Page 5: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

65

6.5 Konsep Penataan Massa Bangunan

Bangunan ini terdiri dari satu lantai dengan fungsi yang fleksibel dan multi massa.

Massa di ruang darat digambarkan statis dengan melihat permainan bidang persegi

dengan organisasi cluster yang menerima keleluasan dalam pertumbuhan. Massa di

sungai digambarkan dinamis dengan melihat massa utamanya lanting kafe yang menjadi

dasar gerak dinamis gerak berputar lanting-lanting mengelilingi ruang kafe (lihat

organisasi hubungan ruang). Dan massa di ruang transisi digambarkan sebagai

pertemuan kedua massa statis dan dinamis, sebagai elemen penghubung dengan

organisasi linear megikuti bentuk dan menaiki kemerengan lereng.

Sumber: Penulis, 2011

6.6 Konsep Sirkulasi

6.6.1 Akses

Pencapaian dua arah; dari darat dan dari sungai. Akses dari darat dicapai dari

sisi jalan yang bersinggungan dengan tapak, sedangkan akses dari sungai dicapai

dari wilayah perairan sungai dengan dermaga.

Di darat terdapat 3 akses entrance yang pertama masuk melalui Jalan

Pattimura menuju bangunan pasar; untuk kendaraan masuk menuju parkir khusus

karyawan atau pengunjung. Akses yang kedua untuk kendaraan truk sampah

masuk dari timur Jalan Pattimura dan langsung parkir. Kemudian akses yang ketiga

melalui Jalan Pangeran Muda menuju taman riverfront; untuk kendaraan bisa

langsung parkir.

Di sungai direncanakan terdapat 2 dermaga utama pertama yang ditempatkan

bersama fungsi lanting dan yang ditempatkan bersama dengan fungsi pasar.

Namun demikian kedua dermaga tersebut dapat saling mengakses.

Page 6: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6.6.2 Sirkulasi Makro

Sirkulasi makro mengikuti akses

dalam tapak terbagi atas 3 jenis; sirkulasi darat, sirkulasi lereng, sirkulasi

- Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

karena ad

- Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

Melewati

- Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

6.6.3 Sirkulasi Mikro

S

berhubungan

Walaupun begitu, sirkulasi tidak semena

harus berada pada suatu tempat melainkan dapat melakukan eksplorasi; peng

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

membawanya berjalan di dalam tapak; didukung pula dengan adanya spot

sebaran jalur sirku

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

menjalankan fungsi untuk mengamati.

Sirkulasi Makro

Sirkulasi makro mengikuti akses

dalam tapak terbagi atas 3 jenis; sirkulasi darat, sirkulasi lereng, sirkulasi

Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

karena ad

Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

Melewati

Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

Sirkulasi Mikro

Sirkulasi mikro

berhubungan

Walaupun begitu, sirkulasi tidak semena

harus berada pada suatu tempat melainkan dapat melakukan eksplorasi; peng

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

membawanya berjalan di dalam tapak; didukung pula dengan adanya spot

sebaran jalur sirku

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

menjalankan fungsi untuk mengamati.

Sirkulasi Makro

Sirkulasi makro mengikuti akses

dalam tapak terbagi atas 3 jenis; sirkulasi darat, sirkulasi lereng, sirkulasi

Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

karena adanya kebutuhan kecepatan.

Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

Melewati ruang dan

Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

Sirkulasi Mikro

irkulasi mikro merupakan cabang dari sirkulasi makro yang bi

berhubungan dengan fungsi

Walaupun begitu, sirkulasi tidak semena

harus berada pada suatu tempat melainkan dapat melakukan eksplorasi; peng

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

membawanya berjalan di dalam tapak; didukung pula dengan adanya spot

sebaran jalur sirkulasi yang bercabang

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

menjalankan fungsi untuk mengamati.

Sirkulasi makro mengikuti akses

dalam tapak terbagi atas 3 jenis; sirkulasi darat, sirkulasi lereng, sirkulasi

Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

anya kebutuhan kecepatan.

Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

ruang dan melewati

Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

merupakan cabang dari sirkulasi makro yang bi

dengan fungsi-fungsi pendukung lainnya.

Walaupun begitu, sirkulasi tidak semena

harus berada pada suatu tempat melainkan dapat melakukan eksplorasi; peng

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

membawanya berjalan di dalam tapak; didukung pula dengan adanya spot

lasi yang bercabang

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

menjalankan fungsi untuk mengamati.

6 KONSEP

Sirkulasi makro mengikuti akses

dalam tapak terbagi atas 3 jenis; sirkulasi darat, sirkulasi lereng, sirkulasi

Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

anya kebutuhan kecepatan.

Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

melewati jalan tembusan

Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

merupakan cabang dari sirkulasi makro yang bi

fungsi pendukung lainnya.

Walaupun begitu, sirkulasi tidak semena

harus berada pada suatu tempat melainkan dapat melakukan eksplorasi; peng

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

membawanya berjalan di dalam tapak; didukung pula dengan adanya spot

lasi yang bercabang

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

menjalankan fungsi untuk mengamati.

KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sirkulasi makro mengikuti akses untuk fasilitas

dalam tapak terbagi atas 3 jenis; sirkulasi darat, sirkulasi lereng, sirkulasi

Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

anya kebutuhan kecepatan.

Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

jalan tembusan

Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

merupakan cabang dari sirkulasi makro yang bi

fungsi pendukung lainnya.

Walaupun begitu, sirkulasi tidak semena-mena untuk mengarahkan pengunjung

harus berada pada suatu tempat melainkan dapat melakukan eksplorasi; peng

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

membawanya berjalan di dalam tapak; didukung pula dengan adanya spot

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

menjalankan fungsi untuk mengamati.

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

untuk fasilitas

dalam tapak terbagi atas 3 jenis; sirkulasi darat, sirkulasi lereng, sirkulasi

Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

jalan tembusan

Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

merupakan cabang dari sirkulasi makro yang bi

fungsi pendukung lainnya.

mena untuk mengarahkan pengunjung

harus berada pada suatu tempat melainkan dapat melakukan eksplorasi; peng

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

membawanya berjalan di dalam tapak; didukung pula dengan adanya spot

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

untuk fasilitas-fasilitas

dalam tapak terbagi atas 3 jenis; sirkulasi darat, sirkulasi lereng, sirkulasi

Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

merupakan cabang dari sirkulasi makro yang bi

mena untuk mengarahkan pengunjung

harus berada pada suatu tempat melainkan dapat melakukan eksplorasi; peng

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

membawanya berjalan di dalam tapak; didukung pula dengan adanya spot

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

fasilitas utama

dalam tapak terbagi atas 3 jenis; sirkulasi darat, sirkulasi lereng, sirkulasi

Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

merupakan cabang dari sirkulasi makro yang bi

mena untuk mengarahkan pengunjung

harus berada pada suatu tempat melainkan dapat melakukan eksplorasi; peng

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

membawanya berjalan di dalam tapak; didukung pula dengan adanya spot

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

utama, dimana di

dalam tapak terbagi atas 3 jenis; sirkulasi darat, sirkulasi lereng, sirkulasi sungai

Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

merupakan cabang dari sirkulasi makro yang bisa langsung

mena untuk mengarahkan pengunjung

harus berada pada suatu tempat melainkan dapat melakukan eksplorasi; pengunjung

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

membawanya berjalan di dalam tapak; didukung pula dengan adanya spot-spot dan

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

66

dimana di

sungai

Untuk sirkulasi darat diutamakan bagi sisrkulasi pejalan kaki, sepeda, sepeda

motor, mobil pribadi. Sirkulasi menembus ruang dari pasar sampai dermaga

Untuk sirkulasi lereng diutamakan bagi sirkulasi pejalan kaki dan servis.

Untuk sirkulasi sungai diutamakan untuk sirkulasi perahu dan pejalan kaki.

langsung

mena untuk mengarahkan pengunjung

unjung

yang menyebar. Dalam bayangan penulis pengunjung yang sudah selesai dengan

kegiatannya ditarik ke dalam rasa sekedar ingin tahu dan oleh sirkulasi akan

spot dan

Sirkulasi untuk jalur pengelola pasar dibuat tersebar sehingga mudah

Page 7: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6.7

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

manapun yang bersinggungan dengan jalan, perancanga

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

6.7 Konsep Struktur dan Konstruksi

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

massa dalam jumlah besar dalam

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

Untuk memenuhi peran sebagai ruang transisi, kombinasi

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

diterapkan

Kemudian, adalah

ambing dalam artian mengikut

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

Sintang yang hidup di bantaran sungai.

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

manapun yang bersinggungan dengan jalan, perancanga

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

Konsep Struktur dan Konstruksi

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

massa dalam jumlah besar dalam

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

Untuk memenuhi peran sebagai ruang transisi, kombinasi

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

diterapkan sebagian

Kemudian, adalah

ambing dalam artian mengikut

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

Sintang yang hidup di bantaran sungai.

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

manapun yang bersinggungan dengan jalan, perancanga

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

Konsep Struktur dan Konstruksi

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

massa dalam jumlah besar dalam

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

Untuk memenuhi peran sebagai ruang transisi, kombinasi

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

sebagian panggung

Kemudian, adalah

ambing dalam artian mengikut

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

Sintang yang hidup di bantaran sungai.

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

manapun yang bersinggungan dengan jalan, perancanga

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

Konsep Struktur dan Konstruksi

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

massa dalam jumlah besar dalam

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

Untuk memenuhi peran sebagai ruang transisi, kombinasi

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

panggung

Kemudian, adalah struktur

ambing dalam artian mengikut

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

Sintang yang hidup di bantaran sungai.

6 KONSEP

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

manapun yang bersinggungan dengan jalan, perancanga

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

Konsep Struktur dan Konstruksi

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

massa dalam jumlah besar dalam satu

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

Untuk memenuhi peran sebagai ruang transisi, kombinasi

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

panggung dan atau sebagian lagi terapung.

struktur khas lanting dengan suasana yang terombang

ambing dalam artian mengikut sapuan air sungai terutama ketika kapal dan perahu

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

Sintang yang hidup di bantaran sungai.

KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

manapun yang bersinggungan dengan jalan, perancanga

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

satu kurun waktu

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

Untuk memenuhi peran sebagai ruang transisi, kombinasi

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

dan atau sebagian lagi terapung.

khas lanting dengan suasana yang terombang

sapuan air sungai terutama ketika kapal dan perahu

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

Sintang yang hidup di bantaran sungai.

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

manapun yang bersinggungan dengan jalan, perancanga

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

kurun waktu, sehingga diputuskan untuk

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

Untuk memenuhi peran sebagai ruang transisi, kombinasi

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

dan atau sebagian lagi terapung.

khas lanting dengan suasana yang terombang

sapuan air sungai terutama ketika kapal dan perahu

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

manapun yang bersinggungan dengan jalan, perancangan tetap didukung dengan

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

, sehingga diputuskan untuk

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

Untuk memenuhi peran sebagai ruang transisi, kombinasi

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

dan atau sebagian lagi terapung.

khas lanting dengan suasana yang terombang

sapuan air sungai terutama ketika kapal dan perahu

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

n tetap didukung dengan

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

Sumber: Penulis, 2011

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

, sehingga diputuskan untuk

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

Untuk memenuhi peran sebagai ruang transisi, kombinasi yang memisah

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

dan atau sebagian lagi terapung.

khas lanting dengan suasana yang terombang

sapuan air sungai terutama ketika kapal dan perahu

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

n tetap didukung dengan

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

Sumber: Penulis, 2011

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

, sehingga diputuskan untuk

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

yang memisah

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

khas lanting dengan suasana yang terombang

sapuan air sungai terutama ketika kapal dan perahu

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

67

Walaupun memiliki konsep ruang terbuka publik yang bisa dicapai dari sisi tapak

n tetap didukung dengan

adanya pintu masuk sebagai olah kesan visual yang mengundang dan membingkai.

Sumber: Penulis, 2011

Karena fungsi utama bangunan adalah sebagai pasar yang mengumpulkan

, sehingga diputuskan untuk

menggunakan sistem struktur rangka. Sistem struktur yang dapat dikombinasikan

untuk memperoleh variasi bentuk atap dan terbuka terhadap pertambahan fungsi.

yang memisah

sekaligus menghubungkan ruang darat dan ruang sungai sebagai fungsi perubahan

khas lanting dengan suasana yang terombang

sapuan air sungai terutama ketika kapal dan perahu

lewat. Selain itu bentuk rakit merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat

Page 8: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6.8

Ruang Darat

Ruang Transis

Ruang Sungai

6.8 Konsep

6.8.1 Sistem Tata Udara dan Cahaya

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

Didukung dengan lokasi yang membawa uap ai

pepohonan peneduh yang intensif.

6.8.2 Sistem Bebauan

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

(wahana bebauan roti, kopi)

dan tanaman beraroma segara (lavender).

Ruang Darat

Ruang Transis

Ruang Sungai

Konsep Aklimatisasi Bangunan

Sistem Tata Udara dan Cahaya

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

Didukung dengan lokasi yang membawa uap ai

ohonan peneduh yang intensif.

Sistem Bebauan

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

(wahana bebauan roti, kopi)

dan tanaman beraroma segara (lavender).

Aklimatisasi Bangunan

Sistem Tata Udara dan Cahaya

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

Didukung dengan lokasi yang membawa uap ai

ohonan peneduh yang intensif.

Sistem Bebauan

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

(wahana bebauan roti, kopi)

dan tanaman beraroma segara (lavender).

Aklimatisasi Bangunan

Sistem Tata Udara dan Cahaya

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

Didukung dengan lokasi yang membawa uap ai

ohonan peneduh yang intensif.

Sistem Bebauan

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

(wahana bebauan roti, kopi)

dan tanaman beraroma segara (lavender).

6 KONSEP

Aklimatisasi Bangunan

Sistem Tata Udara dan Cahaya

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

Didukung dengan lokasi yang membawa uap ai

ohonan peneduh yang intensif.

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

(wahana bebauan roti, kopi) serta penanaman tanaman anti polutan (sansievera)

dan tanaman beraroma segara (lavender).

KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

Didukung dengan lokasi yang membawa uap ai

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

serta penanaman tanaman anti polutan (sansievera)

dan tanaman beraroma segara (lavender).

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

Didukung dengan lokasi yang membawa uap air dari sungai dan penempatan

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

serta penanaman tanaman anti polutan (sansievera)

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

r dari sungai dan penempatan

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

serta penanaman tanaman anti polutan (sansievera)

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sumber: Penulis, 2011

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

r dari sungai dan penempatan

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

serta penanaman tanaman anti polutan (sansievera)

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sumber: Penulis, 2011

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

r dari sungai dan penempatan

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

serta penanaman tanaman anti polutan (sansievera)

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

68

Sumber: Penulis, 2011

Sistem pengudaraan dan pencahayaan akan dimanfaatkan secara alami.

r dari sungai dan penempatan

Sistem pengontrol bau dengan memanfaatkan kios dan warung makan

serta penanaman tanaman anti polutan (sansievera)

Page 9: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6.9

6.9 Konsep Utilitas Bangunan

6.9.1 Sistem Distribusi Air Bersih

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

down feed. Dimana sumber air bersih berasal dari:

- Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

- Air hujan;

penampung hujan.

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

kebutuhan tersebut air hu

baru di distribusikan.

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

standar menggunakan tandon

memenuhi kebutuhan fungsional (penangkap air

estetika, sehingga bisa ditempatkan menyebar tanpa menganggu visual.

6.9.2 Sistem Pembuangan

a. Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

pipa-

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

adalah

Konsep Utilitas Bangunan

Sistem Distribusi Air Bersih

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

down feed. Dimana sumber air bersih berasal dari:

Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Air hujan;

penampung hujan.

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

kebutuhan tersebut air hu

baru di distribusikan.

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

standar menggunakan tandon

memenuhi kebutuhan fungsional (penangkap air

estetika, sehingga bisa ditempatkan menyebar tanpa menganggu visual.

Sistem Pembuangan

Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

-pipa horisontal menuju

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

adalah sewage treatment plant

Konsep Utilitas Bangunan

Sistem Distribusi Air Bersih

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

down feed. Dimana sumber air bersih berasal dari:

Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Air hujan; curah hujan yang tinggi dimanfaatkan dengan menciptakan model

penampung hujan.

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

kebutuhan tersebut air hu

baru di distribusikan.

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

standar menggunakan tandon

memenuhi kebutuhan fungsional (penangkap air

estetika, sehingga bisa ditempatkan menyebar tanpa menganggu visual.

Sistem Pembuangan

Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

pipa horisontal menuju

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

sewage treatment plant

Konsep Utilitas Bangunan

Sistem Distribusi Air Bersih

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

down feed. Dimana sumber air bersih berasal dari:

Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

curah hujan yang tinggi dimanfaatkan dengan menciptakan model

penampung hujan.

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

kebutuhan tersebut air hujan akan dikumpulkan atau ditampung terlebih dahulu

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

standar menggunakan tandon

memenuhi kebutuhan fungsional (penangkap air

estetika, sehingga bisa ditempatkan menyebar tanpa menganggu visual.

Sistem Pembuangan

Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

pipa horisontal menuju

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

sewage treatment plant

kios portabel; roti, kopi makanan wangi

6 KONSEP

Sistem Distribusi Air Bersih

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

down feed. Dimana sumber air bersih berasal dari:

Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

curah hujan yang tinggi dimanfaatkan dengan menciptakan model

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

jan akan dikumpulkan atau ditampung terlebih dahulu

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

standar menggunakan tandon diadakan pula

memenuhi kebutuhan fungsional (penangkap air

estetika, sehingga bisa ditempatkan menyebar tanpa menganggu visual.

Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

pipa horisontal menuju pipa vertikal yang tertanam pada toilet untuk

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

sewage treatment plant dengan alasan sebagai beri

kios portabel; roti, kopi makanan wangi

KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

down feed. Dimana sumber air bersih berasal dari:

Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

curah hujan yang tinggi dimanfaatkan dengan menciptakan model

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

jan akan dikumpulkan atau ditampung terlebih dahulu

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

diadakan pula

memenuhi kebutuhan fungsional (penangkap air

estetika, sehingga bisa ditempatkan menyebar tanpa menganggu visual.

Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

pipa vertikal yang tertanam pada toilet untuk

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

dengan alasan sebagai beri

kios portabel; roti, kopi makanan wangi

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

down feed. Dimana sumber air bersih berasal dari:

Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

curah hujan yang tinggi dimanfaatkan dengan menciptakan model

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

jan akan dikumpulkan atau ditampung terlebih dahulu

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

diadakan pula

memenuhi kebutuhan fungsional (penangkap air

estetika, sehingga bisa ditempatkan menyebar tanpa menganggu visual.

Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

pipa vertikal yang tertanam pada toilet untuk

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

dengan alasan sebagai beri

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

curah hujan yang tinggi dimanfaatkan dengan menciptakan model

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

jan akan dikumpulkan atau ditampung terlebih dahulu

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

penanganan khusus untuk

memenuhi kebutuhan fungsional (penangkap air & tempat berteduh) serta

estetika, sehingga bisa ditempatkan menyebar tanpa menganggu visual.

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

pipa vertikal yang tertanam pada toilet untuk

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

dengan alasan sebagai berikut:

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sumber: Penulis, 2011

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

curah hujan yang tinggi dimanfaatkan dengan menciptakan model

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

jan akan dikumpulkan atau ditampung terlebih dahulu

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

penanganan khusus untuk

& tempat berteduh) serta

estetika, sehingga bisa ditempatkan menyebar tanpa menganggu visual.

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

pipa vertikal yang tertanam pada toilet untuk

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

kut:

lavendertanaman wangi

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sumber: Penulis, 2011

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

curah hujan yang tinggi dimanfaatkan dengan menciptakan model

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

jan akan dikumpulkan atau ditampung terlebih dahulu

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

penanganan khusus untuk

& tempat berteduh) serta

estetika, sehingga bisa ditempatkan menyebar tanpa menganggu visual.

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

pipa vertikal yang tertanam pada toilet untuk

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

avender & tanaman wangi

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

69

Sumber: Penulis, 2011

Dengan kontur lereng yang menurun, sehingga digunakan sistem distribusi

curah hujan yang tinggi dimanfaatkan dengan menciptakan model

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk mengantisipasi apabila debit air

tidak cukup sehingga air hujan tidak langsung tumpah ke sungai. Dalam memenuhi

jan akan dikumpulkan atau ditampung terlebih dahulu

Model penanganan air hujan yang direncanakan; selain dengan penanganan

penanganan khusus untuk

& tempat berteduh) serta

Karena bangunan berlantai 1, air kotor dan kotoran langsung disalurkan dari

pipa vertikal yang tertanam pada toilet untuk

kemudian disalurkan melalui pipa horizontal dengan kemiringan 2° menuju tempat

pembuangan akhir. Sistem tempat pembuangan akhir utama pasar yang dipilih

tanaman wangi

Page 10: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

70

- Pembuangan yang jumlahnya banyak, sehingga tidak efisien seperti apabila

menggunakan tangki septik.

- Pertimbangan air tanah menjadi jelek.

- Pertimbangan air untuk dimanfaatkan kembali.

- Proses yang lebih praktis dan cepat, walaupun memiliki konsekuensi dalam

biaya pembuatan dan perawatan.

Sedangkan untuk daerah lanting dan kafe yang berada di atas sungai sistem

pembuangan akhirnya berupa sistem tangki septik komunal. Untuk dapur kafe

disalurkan terlebih dahulu ke penangkap lemak kemudian disalurkan ke bak resap

dan berakhir di riol kota.

b. Sistem Pembuangan Sampah

Sistem yang digunakan untuk pembuangan sampah adalah carry out system

dimana sampah-sampah dikumpulkan secara manual untuk kemudian dibawa

menuju ke tempat pembuangan air oleh truk sampah.

Agar sampah tidak merusak pemandangan apalagi menimbulkan bau tak sedap

akan dibuat membaur tanaman beraroma dan ditempatkan berjarak dengan fungsi-

fungsi publik.

6.9.3 Sistem Radio Pasar dan Komunikasi

Radio pasar akan ditempatkan di pasar dan dermaga melalui intercom,

dengan sistem komunikasi sambungan tidak langsung (melalui operator) yang

dihubungkan dengan jaringan komputer sehingga bisa pula dimanfaatkan untuk

fungsi-fungsi tertentu seperti musik, sambungan provider, info lalu lintas, dan

sebagainya. Untuk mendukung fungsi layanan publik akan ditempatkan antena

sambungan wireless yang mencakup wilayah taman dan kafe.

6.9.4 Sistem Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran

a. Sistem Alarm

Sistem alarm kebakaran dihubungkan dengan detektor panas akan

ditempatkan di daerah yang mudah terbakar, di fasilitas dapur kafe sehingga tidak

perlu menunggu kebakaran besar bisa beraksi. Kemudian ada detektor ionisasi

dengan pertimbangan dapat mendeteksi partikel-partikel yang keluar dari genset

dan panel listrik yang beresiko kebakaran tinggi.

Page 11: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

71

b. Sistem Hidran dan Pemadam Api Ringan (PAR)

Dengan klasifikasi bangunan A berlantai 1 dan bantaran sungai, jumlah hidran

yang akan ditempatkan berupa hidran halaman sebanyak 1 buah; di Jl. Pattimura

dengan jarak antar hidran maksimum 70m, dimana sistem pipa diteruskan

langsung dari dan menuju sungai.

PAR berisi carbon dioxide akan ditempatkan yang mudah terbakar di ruang

pengelola, servis dan kafe, dan pasar yang perlu penanganan cepat. Selain itu

meminimalisir dampak terhadap barang dagangan.

6.9.6 Sistem Keamanan

Melihat proyek pasar akan sangat memperhatikan keamanan untuk

pergerakkan barang dan manusia, maka direncanakan beberapa sistem

pengamanan terpadu yaitu; pengamanan manual (sekuriti/satpam), dan

pengamanan sistem televisi jaringan tertutup.

Untuk pengamanan manual (satpam) ditempatkan di beberapa titik:

- Pos portal menuju pasar

- Pos sekitar taman

Petugas sekuriti akan disebar di sekitar pasar, parkir, gudang, serta dermaga.

Jaringan televisi tertutup akan dimonitor dari ruang kontrol utama, dimana

terhubung dengan kamera pada ruang-ruang dengan pertimbangan ruang publik

dengan kapasitas massa yang besar, seperti pasar dan dermaga utama.

6.9.5 Sistem Listrik

Sumber listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan cadangan genset

sebagai backup menyeluruh 100%, bila ada pemadaman dari PLN. Hal ini

dikarenakan fungsi proyek sebagai bangunan umum dengan kapasitas yang besar,

sehingga kelancaran sistem di dalam gedung sangat diperlukan.

Page 12: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

6 KONSEPKONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAIPASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAIPASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

drainase

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sumber: Penulis, 2011

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

Sumber: Penulis, 2011

PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI

72

Sumber: Penulis, 2011

Page 13: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

73

DAFTAR PUSTAKA

Alland, A. Jr. 1975. Adaptation. Annual Review of Anthropology.

Budihardjo, Eko. 1994. Lingkungan Binaan dan Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Ching, Francis D.K. 1943. Architecture Form, Space, and Order 3rd Edition. Canada: John Willey & Sons, Inc.

Dewan Kerajinan Nasional Kalimantan Barat. 2010. Ragam Hias Kalimantan Barat.

Dinas Pengelolaan Pasar Pemerintah Kota Yogyakarta. 2009. Yogyakarta: Buku Pedoman Pelayanan Pasar.

Harris, Cyrill M. 2006. Dictionary of Architecture and Construction 4th Edition. McGraw-Hill Companies, Inc.

Miller, Elmer S. & Charles A. Weitz. 1979. An Introduction to Anthropology. Englewood Cliffs. New York: Prentice-Hall, Inc.

Moran, Emilio F. 1982. Human Adaptability An Introduction to Ecological Anthropology. Boulder, Colorado: Westview Press, Inc.

Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Triatmodjo, Bambang. 2009. Perancangan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.

White, Edward T. 1985. Site Planning. USA: Architectural Media.

Yunus, Ahmad. 1986. Arsitektur Tradisional Daerah Kalimantan Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 14: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

74

DAFTAR REFERENSI

1001sintang.co.cc/index.php

Buku Penataan Ruang Propinsi Kalimantan Barat, 2003.

BPS Kabupaten Sintang.

Departemen Perhubungan, Dirjen Perhubungan Darat. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir.

Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

disbudpar.kalbarprov.go.id, diakses 2011.

ekonomi.kompasiana.com, diakses 2011.

id.wikipedia.org, diakses 2011.

lib.ugm.ac.id artikel Pengelolaan Sumberdaya Wilayah di Era Otonomi Daerah: Kasus Daerah Konflik (Kabupaten Sintang) oleh Drs. Elyakim Simon Jalil, MM.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai.

penanamanmodalsintang.blogspot.com, diakses 2011.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 112 tahun 2007, tentang Pembangunan, Penataan, dan Pembinaan Pasar, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

sintang.go.id, diakses 2011

Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 640/KPTS/1986 tentang Perencanaan Tata Ruang Kota.

Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup

www.arsiteka.com, diakses 2011

www.pontianakkonline.com, diakses 2011.

www.melayuonline.com, diakses 2011.

www.sintang.go.id, diakses 2011.

Page 15: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas

LAMPIRAN

LAMPIRAN

Page 16: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas
Page 17: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas
Page 18: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas
Page 19: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas
Page 20: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas
Page 21: BAB 6 KONSEP PASAR TRADISIONAL BANTARAN …e-journal.uajy.ac.id/843/6/6TA12910.pdf · pasang surut di wilayah bantaran sungai. ... Bongkar Kebersihan (10) Radio P ... di fasilitas