BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga...

18
55 BAB IV HASIL PEhIELITIAN DAI\ PEMBAHASAI{ A. Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singakat Program Akselerasi MAN Malang I Program Akselerasi di MAN Malang I mulai berdiri pada bulan Agustus 2008. Sedangkan pada tahun 2008 pula, Program Akselerasi di MAN Malang 1 sudah meperoleh ijin penyelenggaman dari kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Nomor: Kw.13.4/4|PP/00.0512437/SK/2008 Tanggal 22 September 2008. Program ini dilaksanakan di MAN Malang I dengan alamat Jl. Baiduri Bulan 40 Tlogomas Malang Telp/Fax. (0341) 551752 dengan website : www.manrnalans I . sch. id dan email : rnanm I g 1 @vahoo. co. id ' Pada awal dibukanya program Akselerasi jumlah siswa yang mengikuti ada 16 siswao namun dalam perjalanan waktu setelah melalui komperensi kasus dan usulan dari guru pengajar, dua siswa dipertimbangan tidak dapat mengikuti program ini, sehingga jumlah siswa angkatan pertama menjadi 14 siswa. Sementara angkatan kedua tahun pelajaran 2009 - 2010 berjumlah 19 sisw4 namun dalam perjalanan waktu juga jumlah angkatan kedua berkurang meqiadi 17 siswa. Sedangkan pada tahun pelajaran 2010 - 2011 yang merupakan angkatan ketiga, jumlah siswa yang mengikuti program Akselerasi berjumlah 21 siswa dalam perjalanan wa*f,u jumlah angkatan berkurang sehingga menjadi 17 siswa. Pada tahun pelajaran 2011 - 2al2 merupakan angkatan keempat jumlah siswa 22

Transcript of BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga...

Page 1: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

55

BAB IV

HASIL PEhIELITIAN DAI\ PEMBAHASAI{

A. Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singakat Program Akselerasi MAN Malang I

Program Akselerasi di MAN Malang I mulai berdiri pada bulan Agustus

2008. Sedangkan pada tahun 2008 pula, Program Akselerasi di MAN Malang 1

sudah meperoleh ijin penyelenggaman dari kantor wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur Nomor: Kw.13.4/4|PP/00.0512437/SK/2008 Tanggal 22

September 2008. Program ini dilaksanakan di MAN Malang I dengan alamat

Jl. Baiduri Bulan 40 Tlogomas Malang Telp/Fax. (0341) 551752 dengan website :

www.manrnalans I . sch. id dan email : rnanm I g 1 @vahoo. co. id

' Pada awal dibukanya program Akselerasi jumlah siswa yang mengikuti

ada 16 siswao namun dalam perjalanan waktu setelah melalui komperensi kasus

dan usulan dari guru pengajar, dua siswa dipertimbangan tidak dapat mengikuti

program ini, sehingga jumlah siswa angkatan pertama menjadi 14 siswa.

Sementara angkatan kedua tahun pelajaran 2009 - 2010 berjumlah 19 sisw4

namun dalam perjalanan waktu juga jumlah angkatan kedua berkurang meqiadi 17

siswa. Sedangkan pada tahun pelajaran 2010 - 2011 yang merupakan angkatan

ketiga, jumlah siswa yang mengikuti program Akselerasi berjumlah 21 siswa

dalam perjalanan wa*f,u jumlah angkatan berkurang sehingga menjadi 17 siswa.

Pada tahun pelajaran 2011 - 2al2 merupakan angkatan keempat jumlah siswa 22

Page 2: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

56

siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun

pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l siswa.

Dengan berjalannya program Akselerasi selama tiga angkatan, program ini

juga sudah meluluskan rcA % siswa kelas Akselerasi dan 95 % sudah diterima di

Perguruan Tinggi favorit.

2. Tujuan Program Penyelenggaraan Akselerasi untuk siswa Cerdas

Istimewa dan Bakat Istimewa

a) Tujuan Umum

1. Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik

spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektif serta memiliki

kemampuan yang lebih dibandingkan siswa yang lain.

2. Memenuhi hak asasi peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan

' pendidikan bagi dirinya sendiri.

3. Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik.

4. Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri peserta didik.

5. Menyiapkan peserta didik sebagai pemimpin masa depan

b) Tujuan Khusus

1. Memberikan pelayanan untuk dapat menyelesaikan program

pendidikan secara lebih cepat.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran peserta

didik.

Page 3: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

57

3. Mencegah rasa bosan terhadap iklim kelas yang kurang mendukung

untuk berkembangnya potensi peserta didik secara optimal sesuai

dengan kecerdasan dan bakatnya.

4. Memacu mutu peserta didik untuk meningkatan kecerdasan spiritual,

intelekf,ual, dan emosionalnya secara berimbang dengan selalu

memberikan pendampingan secara berkala.

5. Mewujudkan Visi dan Misi MAN Malang 1.

3.Manfaat Program Akselerasi

a. Bagi Guru

1. Dapat memberikan motivasi dalam mengembangkan kemampuan dan

profesionalitas untuk siswa yang mempunyai kemampuan dan bakat

khusus.

' 2. Bisa memberikan dan menyajikan materi pada siswa yang mempunyai

tingkat kemampuan yang relatif berbeda.

3. Lebih tertantang dan berinovasi untuk selalu menggunakan metode

pembelajaran berbasis IT dan bervariasi.

b. Bagi Siswa

1. Memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pada kelompok yang

homogen.

2. Terpenuhi model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat

kemampuan.

3. Dapat menyelesaikan program studinya lebih cepat.

Page 4: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

58

4. Pengelola Akselerasi

Untuk memudahkan manajemen dalam kegiatan Program Akselerasi maka

dibentuklah pengelola hogram Akselerasi berdasarkan SK Kepala MAN

Malang I tahun 2013 sebagai berikut ;

Penanggung Jawab

Ketua Program

Sekretaris

Bendahara

Wali Kelas

Drs. Samsudin, M.Pd

Drs. Sabilal Rosyad

Erlangga, S.Pd

Reny Suswiyanti, S.Psi

Erlangga, S.Pd(Wali Kelas XI IPA 4)

Joko Sugiarto, S.Pd : (Wali Kelas XII IPA 4)

B. Hasil Penelitian

t. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian

a. Deskripsi Data Dukungan Sosial Orangtua

Deskripsi tingkat dukungan sosial orangtua pada siswa akselerasi

MAN Malang I didasarkan atas skor hipotetik. Dari hasil penghitungan

skor hipotetik tersebut, selanj utnya dilakukan pengelompokan menj adi

tiga kategori yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah. Hasil

penghitungan selengkapnya dijabarkan sebagai berikut ini:

1) Menghitungmean hipotetik (p), dengan nrmus:

t-.F = firnax+ imin) Xk p : mean hipotetik

=]{++t)tl i,na* :skormaksimalitem

:]tS)fl imin ,skorminimalitem

= 48 tk : jumlah item

Page 5: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

59

2) Menghitung deviasi standar hipotetik (o), dengan rumus:

o:|(X*a*-X'in) o :deviasistandarhipotetik

=!Q+ - lt) Xm* : skor maksimal subjek

= | t:o) , Xmin :skor minimal subjek

-6

Tabel 4

Rumusan Kategori Dukungan Sosial Orangtua

Berdasarkan dishibusi diatas, dapat ditentukan besamya

frekuensi untuk masing-masing kategori berdasarkan skor yang

diperoleh. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5

Hasil Prosentase Variabel Dukungan Sosial Orangtua

Berdasarkan tabel diataso dapat diketahui bahwa tingkat

dukungan sosial orangtua pada siswa akselerasi MAN Malang I adalah

No Kategori Rumusan Skor Skala

I Tinggi Mean+1SD>X x>542. Sedang Mean- 1 SD <X<Mean+ 1 SD 42 <X<54

J. Rendah X<Mean - I SD x< 42

No. Kategori Kriteria Frekuensi Total

I Tinggi x >54 28 66.60/o

1 Sedang 42<X<54 13 30.9%

3. Rendah x<42 I 2.5%

Jumlah 42 l00o/o

Page 6: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

60

kategori tingkat tinggi yaitu 66.60/o (28 responden), tingkat sedang

30.9% (13 responden), dan tingkat rendah 2.5% (l responden).

Dukungan Sosial Orangtua SiswaAkselerasi MAN Malang 1

Rendah2% AV'

finggi67%

b. Deskripsi Data Penyesuaian Sosial

Deskripsi tingkat penyesuaian social pada siswa akselerasi MAN

Malang 1 didasarkan atas skor hipotetik. Dari hasil penghitungan skor

hipotetik tersebut, selanjutnya dilakukan pengelompokan menjadi tiga

kategori yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penghitungan

selengkapnya dijabarkan sebagai berikut ini:

l) Menghitung mean hipotetik (p,), dengan rumus:

F = fi'*+ imin) Xk

:|{+ * r) ss

:Its)::

:83

tr : mean hipotetik

ima* ; skor maksimal item

imin :skor minimal item

Xk : jumlahitem

Page 7: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

61

2) Menghitung deviasi standar hipotetik (o), dengan rumus:

o:|(X'*-X*io) o :deviasistandarhipotetik

=!Qzz*lz) Xmax :skor maksimal subjek

: I tOO) ., Xmin :skor minimal subjek

=10

Tabel 6

Rumusan Kategori Penyesuaian Sosial

No Kategori Rumusan Skor Skala

I Tinggi Mean+lSD>X x>93

2. Sedang Mean-lSD<X<Mean+1SD 73 <X<93

J. Rendah X<Mean- I SD x<73

Berdasarkan distribusi diatas, dapat ditentukan besarnya frekuensi untuk

masing-masing kategori berdasarkan skor yang diperoleh. Untuk data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 7

Hasil Prosentase Variabel Penyesuaian Sosial

No. Kategori Kriteria Frekuensi Total

I Tinggi x >93 29 69.0%

2. Sedang 73< X <93 t2 28.5%

J. Rendah x <73 I 25%

Jumlah 42 100%

Page 8: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

62

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tingkat penyesuaian sosial

pada siswa akselerasi MAN Malang ladalah kategori tingkat tinggi yartu 69.ao/o

(28 responden), tingkat sedang 28.5% (13 responden), dan tingkat rendah 2.5% (l

responden).

Tinggi69%

Penyesuaian Sosial Siswa Akselerasi MANMalang 1

Rendah

3% a%

2. I{asil Uji Normalitas

Sebelum melakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pengajian

model distribusi normal yang digunakan sebagai sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas data digunakan

untuk mengetahui bentuk distribusi data yang digunakan dalam penelitian.

Data yang digunakan harus berbentuk distribusi normal jika nilai signifikan

dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov 2 0.05.

Page 9: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

63

Tabel 8

Onc-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Uji normalitas dilakukan pada variabel bebas dan variabel terikat.

Hasil output One-Sample Kolmogorov-SmirnovTest dapat diketahui nilai

Arymp. Sig (2+ailed) untuk variabel dukungan sosial orangtua 0.960 dan

untuk variable penyesuaian sosial 0.397 dimana Asymp. Sig. (2-tailed) 2

0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan

suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis

tersebut. Hipotesis untuk analisis korelasi dirumuskan dalam bentuk

hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.

iukungansosial_or

angtua

penyesuaran_sosl€

I

{

!,lormal Parametersa Mean

Std. Deviation

Vost Extreme Differences Absolute

Positive

Negative

Kolmogorov-Smimov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

42

56.81

7.853

.078

.072

-.078

.505

.96C

42

98.21

l?.032

.138

.13t

-.081

.89'

.39i

a. Test distribution is Normal.

Page 10: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

64

Pengujian hipotesis bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya

hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian sosial siswa

akselerasi MAN Malang 1. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada

korelasi positif antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian sosial

siswa akselerasi MAN Malang'1. Semakin tinggi tingkat dukungan sosial

orangtua maka semakin tinggi pula tingkat penyesuaian sosial seseorang

dan sebaliknya jika semakin rendah tingkat dukungan sosial orangtua maka

semakin rendah pula tingkat penyesuaian sosial siswa. Pengujian hipotesis

tersebut menggunakan computer program SPSS 16.00 forwindows.

Tabel 9

Correlations

Skala I Skala 2

ikala_l Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Sum of Squares and Cross-

products

Covariance

N

2.52883

61.670

42

I .433-

.004

l.619Ea

40.944

42

ikalq_2 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Sum of Squares and Cross-

products

Covariance

N

.433"

.004

1.67983

44.944

42

I

5.93583

144.758

42

**. Correlation is sigrificant at the 0.01 level (2-tailed).

Korelasi antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian

sosial yaitu N: 42, dengan nilai kolerasi 0.433 yang artinya kedua variabel

Page 11: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

55

dalam kategori koefisien kolerasi yang cukup. Kemudian nilai signifikan

0.004, dimana nilai signifikan < 0.05, yang artinya terdapat hubungan

yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan penyesuaian

sosial.

C. Pembahasan

1. Tingkat Dukungan Sosial Orangtua pada Siswa Akselerasi MAN

Malang I

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa siswa akselerasi

MAN Malang I memiliki tingkat dukungan sosial orangtua yang berbeda-

beda, yaitu didapatkan sebanyak 28 siswa atau setara dengan 66,60/o dafi

total responden berada pada tingakat dukungan sosial orangtua yang

tinggi, selanjutnya sebanyak l3 siswa atau setara denagan 30,9yo dari total

' responden berada pada kategori sedang dan pada kategori terakhir didapati

I siswa atau apabila diperosentasekan akan didapatkan hasil sebesar 2,57o

dari keseluruhan responden yang berjumalah 42 memiliki dukungan sosial

orangtua yang cukup rendah, hal tersebut dikarenakan berbagai factor

intemal dan eksternal yang berbeda-beda.

Dari hasil analisis dari angket terbuka" dukungan social orangtua

siswa akselerasi MAN Malang I yang berada di kategori 66,60 adalah

siswa yang rata+ata memiliki keaktifan dalam mengikuti organisasi di

lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat dimana ia tinggal.

Siswa akselerasi dengan tingkat dukungan sosial yang tinggi,

memberikan waktu buat berinteraksi dengan lingkungan sosial. Misalny4

Page 12: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

66

melalui belajar bersam4 siswa akselerasi menganggap mampu

memecahkan masalah bersama jika ia menemui kesulitan dalam belajar.

Seperti yang dikatakanSarafino bahwa terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi apakah seseorang akan menerima dukungan

sosial atau tidak. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor dari penerima

dukungan (recipient) yakni seseorang tidak akan menerima dukungan

sosial dari orang lain jika ia tidak suka bersosial, tidak suka menolong

orang lain, dan tidak ingin orang lain tahu bahwa ia membutuhkan

bantuan. Selanjutnya faktor dari pemberi dukungan Qroviders), yakni

seseorang terkadang tidak memberikan dukungan sosial kepada orang lain

ketika ia sendiri tidak memiliki sumberdaya untuk menolong orang

lain, atau tengah menghadapi stres, harus menolong dirinya sendiri, atau

kurang sensitif terhadap sekitarnya sehingga tidak menyadari bahwa

orang lain membutuhkan dukungan darinya.TT

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat dukungan

sosial oranglua siswa akselerasi MAN Malang I yang rata-rata beada pada

kategori tinggi dikarenakan siswa tersebut aktif mengikuti kegiatan ekstra

kulikuler di sekolahnya dan mendapatkan dukungan sosial dari orangtua.

Hal ini dapat membantu siswa untuk melakukan penyesuaian sosial

dengan baik.

7?Suri Mutia Siregar. (Sumatera Utara skripsi USU, 2009). Op.cit.Hlm 16

Page 13: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

67

2. Tingkat Penyesuaian Sosial pada Siswa Akselerasi MAN Malang I

Berdasarkan hasil peelitian dapat diketahui bahwa siswa akselerasi

MAN Malang 1 memiliki tingkat penyesuaian sosial yang berbeda-beda

yaitu didapatkan hasil sebanyak 29 siswa dengan perosentase sebesar 697o

selanjutnya 12 siswa dengan'perosentase 28,5a yang tergolong tingkat

penyesuaian sosial sedang, dan pada kategori terakhir didapati I siswa

atau apabila di perosentasekan akan didapatkan hasil2,5Yo yang memiliki

kategori rendah.

Kemampuan penyesuaian sosial seseorang dipengaruhi oleh

lingkungan sekitamya. Jika lingkungan tersebut mendukung untuk

berkembangnya penyesuaian sosial seseorang maka akan semakin baik

peyesuaian sosial orang tersebut.

Hurlock menjelaskan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilan remaja untuk mengadakan penyesuaian sosial dengan baik

yaitu apabila keluarga tidak mampu mengembangkan pola perilaku sosial

yang baik akan menyebabkan remaja mengalami kesulitan penyesuaian

sosial diluar rumah meskipun diberi motivasi yang kuat untuk

melakukannya dan faktor pengalaman awal yang tidak menyenangkan

didalam keluarga akan menyebabkan kurangnya motivasi untuk belajar

melakukan penyesuaian sosial dimana remaja itu selalu mengalami kurang

percaya diri karena takut atau cemas.t*

Tt Hurlock B. Elizabeth 1990. Op cit. Hal. 213

Page 14: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

58

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa akselerasi

MAN Malang I memiliki tingkat penyesuaian sosial yang tinggi. Hal ini

terbukti dafi 42 siswa, dan hanya ada I siswa yang memiliki tingkat

penyesuaian sosial yang rendah.

3. Hubungan antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Penyesuaian

SosialSiswa Akselerasi MAN Malang I

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, membulqtikan bahwa

dukungan sosial orangtua merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi penyesuaian sosial siswa akselerasi, hal ini ditunjukkan

dengan didapatkannya hasil bahwa hubungan antara dukungan sosial

orangtua dengan penyesuaian sosial siwa akselerasi MAN Malang I

dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0.433 dengan taraf signifikansi

0.004 (S0.05). Sehingga Tanda positif dapat diinterpretasikan bahwa

semakin tingg tingkat dukungan sosial orangfua maka semakin tinggi pula

tingkat penyesuaian sosial siswa akselerasi. Sebaliknya jika semakin

rendah tingkat dukungan sosial orangfua maka semakin rendah pula

tingkat penyesuian sosial siswa akselerasi tersebut.

Menurut Weis terdapat enam komponen yang menjadi ketersediaan

dukungan sosial yang diperoleh dari hubungan individu dengan orang lain.

Aspek yang pertama Attachment yaitu aspek dukungan kasih sayang yang

diberikan kepada individu memberikan adanya perasaan kedekatan

emosional, rasa aman, tentram, damai bagi penerima. Individu yang

mendapatkan dukungan sosial berupa kasih sayang bersikap lebih tenang

Page 15: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

69

dan tidak gegabah dalam menghadapi permasalahan. Sumber dukungan

kasih sayang adalah dari orang-orang terdekat individu, yaitu orangtua,

keluarg4 pasangan hidup, teman dekat dan individu lain yang memiliki

hubungan yang harmonis.

Aspek yang kedua yaitu ^Sosra I integration (intregasi social) yaitu

perasaan menjadi bagian dari kelompok, tempat berbagi mina! perhatian,

serta melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama. Dalam

penelitian ini, sub indikator integrasi sosial meliputi siswamerasa menjadi

bagian dari keluarga dan memiliki kesempatan bersama orangtua untuk

saling berbagi minat dan beraktivitas bersama.

Individu mendapatkan pengakuan atas kemampuan dan minatnya

dari oranglain atau lembaga. Dalam penelitian ini, Reassurarrce of Worth

merupakan aspek ketiga yang meliputi segala pemikiran, pendapa! minat

dan kemampuannya mendapat penghargaan dari orangfua secara pantas

dan bijaksana. Aspek berikutnya Reliable Alliance, pada dukungan sosial

ini individu mendapatkan kepastian atau jaminan bahwa individu dapat

mengharapkan oranglain untuk membantu dalam semua keadaan. Remaja

merasakan jaminan yang pasti bahwa orangtua akan membantunya dalam

setiap keadaan.

Guidance (bimbingan), dukungan sosial ini adalah adanya

hubungan sosial atau juga hubungan kerja yang memungkinkan individu

mendapatkan nasehat, saran dan pemberian informasi yang diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan dalam mengatasi permasalahan yang sedang

Page 16: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

70

dihadapi. Remaja sangat membutuhkan bimbingan atau nasihat terutama

dari orang dewasa untuk dapat memilih jalan keluar yang terbaik untuk

permasalahan yang sedang ia hadapi. Aspek yang terakhir

yaihtOpportunity for nuturance (kesempatan untuk mengasuh) merupakan

aspek yang penting dalam hubungan interpersonal adalah perasaan

dibutuhkan oleh oranglain. Dengan adanya kesempatan untuk mengasuh

individu merasa dirinya dibutuhkan dan penting bagi oranglain sehingga

individu dapat merasa lebih berharga dan bernilai.

Dukungan sosial didapat dari orang-orang yang memiliki

hubungan sosial dengan individu. sumber utama dukungan sosial adalah

orang-orang terdekat individu yang selalu hidup bersama dengan individu

seperti orangtua, keluarga, pasangan hidup dan teman-teman dekat.

Peletak dasar hubungan sosial anak adalah hubungan orangfua dengan

anal! dimana orangtua memiliki peran penting dalam keluarga sebagai

orang dewasa yang memberikan ayoman rasa arnan, kasih sayang,

perlindungano dan pendidikan. Sanfrock menjelaskan bahwa orangtua

berperan sebagai tokoh penting dengan siapa anak menjalin hubungan dan

merupakan suatu sistem dukungan ketika anak menjajaki suatu dunia

sosial yang lebih luas dan kompleks.Te Bandura berpendapat bahwa

orangtua mendorong anak mereka unutk mencoba aktivitas yang baru dan

7e lrnawati Dwi Fibrianti.Op.cit., Hlm 44

Page 17: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

7t

memberikan dukungan pada usaha mereka akan membantu

mengembangkan perasaan mampu pada anak saat meqiumpai tantangan.s0

Remaja dalam salah satu tugas perkembangannya menurut

Havighurst adalah mencapai hubungan yang baru yang lebih matang

dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita. Dalam penyesuaian

sosial, remaja ingin diterima oleh teman sebayanya. Demikian juga dengan

siswa kelas akselerasi.sl

Kurang berkembangnya penyesuaian sosial pada remaja dalam

kelas akselerasi.Menurut Shehan, terdapat beberapa poin sosialisasi yang

diajarkan oleh orangtua pada anakny4 antara lain8z: mengajarkan tentang

cara hidup bermasyarakat. Pada dasarnya, semua orangtua memiliki

keinginan untuk mengajarkan cara hidup bermasyarakat pada anaknya.

Pada awalnya, orangfua akan mulai mengajarkan anaknya tentang bahasa

yang digunakan di masyarakat. Orangtua juga mengajarkan bagaimana

strategi yang harus dimiliki dalam lingkungan pertemanan atau pergaulan.

Hurlock menjelaskan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilan remaja untuk mengadakan penyesuaian sosial dengan baik

yaitu apabila keluarga tidak mampu mengembangkan pola perilaku sosial

yang baik akan menyebabkan remaja mengalami kesulitan penyesuaian

sosial diluar rumah meskipun diberi motivasi yang kuat untuk

melakukannya dan faktor pengalaman awal yang tidak menyenangkan

to lbi4. Hlm 4181 Havighurst dalam Hurlock B. Elizabeth 1990. Op.cit. hlm. 213ttBell, R. R. 2003. Op. cit. hlm. 3l I

Page 18: BAB IVetheses.uin-malang.ac.id/2442/8/09410096_Bab_4.pdf · 56 siswa dalam perjalanan juga berkurang menjadi 2l siswa sedangkan pada tahun pelajaran 2012 - 2013 jumlah siswanya 2l

72

didalam keluarga akan menyebabkan kurangnya motivasi untuk belajar

melakukan penyesuaian sosial dimana remaja itu selalu mengalami kurang

percaya diri karena takut atau cemas.*3

Selain faktor dukungan sosial orangtua, masih ada fakior lain yang

mempengaruhi penyesuaian sosial siswa akaselerasi. Namun hasil

penelitian ini dapat membuktikan bahwa betapa besar dukungan sosial

orangtua terhadap penyesuaian sosial siswa.

Dengan hasil demikian, berarti hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian. Oleh karena itu teori-teori

yang menyatakan tentang hubungan dunkungan sosial orangtua dengan

penyesuaian sosial siswa dan hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa

adanya hubungan yang positif yang signifikan antara dukungan sosial

orangfua dengan penyesuaian sosial siswa akselerasi MAN Malang 1.

83 Hurlock B. Elizabeth 1990. Op.cit. Hal.2l3