Bab 5 Rekomendasi

download Bab 5 Rekomendasi

of 21

Transcript of Bab 5 Rekomendasi

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

BAB 5REKOMENDASI

Setelah melalui proses identifikasi isu-isu strategis, identifikasi kebijakan, rencana dan program, penelaahan isu dan KRP, kajian pengaruhnya, mitigasi terbaik dan bagi hingga alternatif KRP memunculkan solusi pencegahan, KRP pengendalian, Kabupaten Adapun dampak RTRW

Kotawaringin Barat, maka selanjutnya disusun rekomendasi kebijakan dalam pembangunan berkelanjutan. rekomendasi ini akan dituangkan secara menyeluruh mulai tahap awal penyusunan KLHS sebagai berikut:

Laporan Akhir

V-1

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

Tabel 5. 1 Pencegahan, Pengendalian dan Mitigasi KRP KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o 1. Kebijakan/ Rencana/ Program Perencanaan sistem jaringan prasarana Transportasi wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat Pembangunan terminal penumpang Tipe C Natai Suka (Antar Kota dalam Provinsi) di Pangkalan Bun;

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

Secara umum berkurangnya daerah resapan air (RTH), disamping kemungkinan meningkatnya timbunan sampah

Rencana pembangunan dan peningkatan status terminal Tipe B pada bundaran GM Arsyad menuju Kabupaten Sukamara dan Kab. Lamandau;

Meningkatnya aktivitas di terminal baik aktivitas transportasi dan perekonomian di sekitar terminal sekaligus berdampak meningkatnya timbunan sampah disamping selama proses pengembangan dan pembangunan

Pembangunan terminal penumpang Tipe C Natai Suka (Antar Kota dalam Provinsi) di Pangkalan Bun; dengan memperhatikan kajian AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL serta sistem pengelolaan sampah/limbah 3R sehingga proses pembangunan tetap berwawasan lingkungan Rencana pembangunan dan peningkatan status terminal Tipe B pada bundaran GM Arsyad menuju Kabupaten Sukamara dan Kab. Lamandau; dengan memperhatikan kajian AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL ; daya dukung dan daya tampung kawasan pengembangan serta

Pengembangan prasarana berupa terminal, pelabuhan maupun bandar udara perlu penjelasan rinci mengenai kegiatan-kegiatan penunjang program/ rencana sehingga kawasan pengembangan dan sekitarnya (yang terimplikasi) dapat diantisipasi dampaknya. Beberapa kegiatan pendukung tersebut diantaranya meliputi proses :

- Feasibility study untukmengetahui daya dukung dan daya tampung kawasan serta kelayakan, kemampuan dan kesesuaian lahan lokasi rencana Pengendalian lingkungan melalui studi AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL dari masing-masing program yang dilaksanakan pada tahap pra proyek

Laporan Akhir

V-2

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

Pengembangan Terminal Tipe C pengumpul yang berlokasi di Simpang Runtu, Amin Jaya, dan Kumai;

akan mengurangi luasan resapan air hujan Secara umum berkurangnya daerah resapan air dan Ruang Terbuka Hijau (RTH), disamping kemungkinan akan meningkatnya timbunan sampah

pengelolaan sampah/limbah 3R Pengembangan Terminal Tipe C pengumpul yang berlokasi di Simpang Runtu, Amin Jaya, dan Kumai; dengan memperhatikan kajian AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL termasuk luas area resapan, serta sistem pengelolaan sampah/limbah 3R Pengembangan Terminal Tipe C untuk mendukung fungsi PPK yang berlokasi di Kotawaringin Lama; dengan memperhatikan kajian AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL, zona regulation serta daya dukung dan daya tampung kawasan pengembangan Kotawaringin Lama dan -

sehingga dampak lingkungan yang mungkin terjadi dapat ditekan Kontrol kebijakan, yaitu pengendalian fungsi lahan baik lokasi program maupun kawasan sekitar sehingga tetap singkron dengan kebijakan tata ruang. pengelolaan sampah/limbah 3R (reduce, reuse, recycle) sehingga proses pembangunan tetap berwawasan lingkungan.

- Penerapan sistem

Pengembangan Terminal Tipe C untuk mendukung fungsi PPK yang berlokasi di Kotawaringin Lama;

Secara umum pengembangan akan mengurangi daerah resapan air dan Ruang terbuka hijau (RTH), disamping secara khusus berpotensi meningkatnya timbunan sampah. Selain itu pengembangan

Laporan Akhir

V-3

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

sedikitnya akan mengkonversi lahan pertanian. Pembangunan Terminal Tipe C yang berlokasi di Arut Utara;

sekitarnya.

Secara umumberkurangnya daerah resapan air dan Ruang terbuka hijau (RTH), disamping berpotensi meningkatnya timbunan sampah dan limbah cair di sungaisungai Aruta

Terminal barang berupa terminal truk angkutan barang yang lokasinya di dekat pergudangan, pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan yaitu

Secara umummenyebabkan degradasi kawasan sempadan sungai, berkurangnya daerah resapan air dan Ruang terbuka hijau (RTH), disamping berpotensi

Pembangunan Terminal Tipe C yang berlokasi di Arut Utara; dengan penerapan instrumen pengendalian terkait pengendalian lingkungan hidup seperti AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL dan penerapan sistem pengelolaan sampah/limbah 3R sehingga proses pembangunan tetap berwawasan lingkungan. Pengembangan terminal angkutan barang di Kumai berlokasi di dekat pergudangan, pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan; dengan penerapan instrumen pengendalian terkait

Laporan Akhir

V-4

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program di Kumai;

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

meningkatnya pencemaran sungai, timbunan sampah, dan makin meningkatkan munculnya bangunan sarang walet

Pengembangan Jembatan Timbang di Simpang Runtu ; dan

Proses pengembangandan pembangunan akan mengurangi luasan resapan air hujan disamping berpotensi meningkatnya timbunan sampah dan polusi

Pengembangan Gedung Uji Kendaraan bermotor di Bundaran Pangkalan Lima.

Proses pengembangandan pembangunan akan mengurangi luasan resapan air hujan disamping

pengendalian lingkungan hidup seperti AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL termasuk penerapan zona regulation kawasan pelabuhan dan sekitarnya; penyediaan sumur resapan dan pengolahan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) pada lokasi pembangunan. Pengembangan Jembatan Timbang di Simpang Runtu; dengan memperhatikan penerapan instrumen pengendalian kawasan dalam Zona Regulation, termasuk penyediaan RTH, sumur resapan, dan pengelolaan sampah secara 3R. Pengembangan Gedung Uji Kendaraan bermotor di Bundaran Pangkalan Lima; dengan memperhatikan penetapan garis sempadan

Laporan Akhir

V-5

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

berpotensi meningkatnya timbunan sampah dan polusi

Pengembangan dermaga LLASDP di Pangkalan Bun, Kumai dan Kotawaringin Lama

Pengembangandermaga yang tak terencana dengan baik akan menurunkan kualitas air sungai dan permukaan, degradasi kawasan sempadan sungai, juga berpotensi meningkatnya pencemaran sampah di sungai, dan potensi makin meningkatnya bangunan walet dan mengancam

bangunan dan dilanjutkan dengan penerapan instrumen pengendalian kawasan dalam Zona Regulation, termasuk penyediaan RTH, sumur resapan, dan pengelolaan sampah secara 3R di kawasan Pangkalan Lima Pengembangan dermaga LLASDP di Pangkalan Bun, Kumai dan Kotawaringin Lama; dengan Penerapan instrumen pengendalian terkait pengendalian lingkungan hidup seperti AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL kawasan sempadan sungai; Penekanan daya dukung dan daya tampung kawasan pengembangan dan sekitarnya dan ; Penerapan Zonasi atau zona Regulation dan penerapan sistem

Laporan Akhir

V-6

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

perlindungan thd mangrove. Pengembangan pelabuhan multi purpose Tanjung Kalap di Bumiharjo

Pengembangandermaga yang tidak terencana dengan baik akan menurunkan kualitas air sungai dan permukaan, degradasi kawasan sempadan sungai, berpotensi meningkatnya pencemaran sampah di sungai, dan potensi makin meningkatnya bangunan walet serta mengancam perlindungan thd mangrove.

Pengembangan Pelabuhan Roro

Pengembangandermaga yang tidak

pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) di kawasan pengembangan. Pengembangan pelabuhan multi purpose Tanjung Kalap di Bumiharjo; dengan Penerapan instrumen pengendalian terkait pengendalian lingkungan hidup seperti AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL kawasan sempadan sungai; Penekanan daya dukung dan daya tampung kawasan pengembangan dan sekitarnya; Penerapan Zonasi atau zona Regulation serta penerapan sistem pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) di kawasan pengembangan dan kawasn mangrove. Pengembangan Pelabuhan Roro (ASDP) di Kecamatan

Laporan Akhir

V-7

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program (ASDP) di Kecamatan Kumai

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

terencana dengan baik akan menurunkan kualitas air sungai dan permukaan, degradasi kawasan sempadan sungai, berpotensi meningkatnya pencemaran sampah di sungai, dan potensi makin meningkatnya bangunan walet serta mengancam perlindungan thd mangrove.

Peningkatan pelabuhan penumpang Kumai

Peningkatan dermaga yang tak terencana dengan baik akan mendukung degradasi kawasan sempadan sungai, potensi meningkatnya

Kumai; dengan penekanan pada daya dukung dan daya tampung kawasan pengembangan dan sekitarnya; Penerapan Zona Regulation (sempadan bangunan, sempadan sungai) serta penerapan instrumen pengendalian terkait pengendalian lingkungan hidup seperti AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL sempadan sungai, termasuk pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) di kawasan pengembangan. Peningkatan dan pengembangan sarana prasarana pelabuhan penumpang Kumai; dengan memperhatikan Zona regulation; penetapan garis sempadan

Laporan Akhir

V-8

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

pencemaran sampah di sungai

Peningkatan pelabuhan pengumpul Pangkalan Bun

Peningkatan dermagayang tidak terencana dengan baik akan mendukung degradasi kawasan sempadan sungai, potensi meningkatnya pencemaran sungai dan bantaran sungai

sungai dan bangunan serta penerapan instrumen pengendalian terkait pengendalian lingkungan hidup seperti AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL sempadan sungai dan pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) di kawasan pelabuhan. Peningkatan dan pengembangan sarana prasarana pelabuhan pengumpul Pangkalan Bun; dengan memperhatikan Zona regulation (penetapan garis sempadan sungai dan bangunan) serta penerapan instrumen pengendalian terkait pengendalian lingkungan hidup seperti AMDAL/ ANDAL/ UKL/ UPL sempadan sungai dan

Laporan Akhir

V-9

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

Rencana pengembangan pelabuhan niaga berada di Kecamatan Kumai

Perencanaanpengembangan pelabuhanyang tak terencana dengan baik akan mendukung degradasi kawasan sempadan sungai, potensi meningkatnya pencemaran sampah di sungai Pengembangan berpotensi berkurangnya daerah resapan air, degradasi dan alih fungsi kawasan hutan untuk kepentingan non hutan

pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) di kawasan pelabuhan. Rencana pengembangan pelabuhan niaga berada di Kecamatan Kumai dengan memperhatikan Zona regulation (intensitas bangunan dan garis sempadan sungai) serta pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) di kawasan pelabuhan. Pengembangan Bandar Udara baru di Bogam Raya sebagai bandar udara pengumpul di Kecamatan Kumai diikuti dengan instrumen pengendalian lingkungan, zona regulation, serta pengelolaan sampah 3R di kawasan bandar udara. Pengembangan perumahan baru dengan

Pengembangan Bandar Udara baru di Bogam Raya sebagai bandar udara pengumpul di Kecamatan Kumai

2.

Perencanaan sistem sarana

Pengembangan perumahan baru

Proses pengembangandan pembangunan

Terkait pengembangan/ perencanaan sistem sarana

Laporan Akhir

V-10

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program permukiman wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

akan mengurangi luasan resapan air hujan disamping berpotensi meningkatnya timbunan sampah

Perencanaan sarana pendidikan

Proses pengembangandan pembangunan akan mengurangi luasan resapan air hujan disamping alih fungsi kawasan hutan (non hutan),berpotensi meningkatnya timbulan sampah

Perencanaan sarana kesehatan

Proses pengembangandan pembangunan akan mengurangi luasan resapan air hujan disamping alih

memperhatikan kelestarian lingkungan dan sesuai batas intensitas bangunan yang telah ditetapkan serta pengelolan sistem persampahan 3R (reduce, reuse, recycle) di kawasan pengembangan. Perencanaan sarana pendidikan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sesuai batas intensitas bangunan yang telah ditetapkan (RTH, sumur resapan) dan pengelolan sistem persampahan 3R (reduce, reuse, recycle) di kawasan perencanaan. Perencanaan sarana kesehatan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sesuai batas intensitas

permukiman Kabupaten Kotawaringin Barat perlu adanya penegasan terkait: Penetapan intensitas bangunan berupa KDB, KLB, tinggi bangunan dan sempadan bangunan sehingga dapat dijadikan sebagai instrumen pengendali pembangunan lahan bagi sarana permukiman melalui zoning regulation sehingga dapat menekan pertumbuhan permukiman dengan guna lahan yang diambangkan (mix use)

- Penegasan fungsi/ guna

- Penambahan program (KRP)terkait pengendalian secara ketat atau pembatasan pengembangan rumah sarang walet yang

Laporan Akhir

V-11

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

fungsi kawasan hutan (non hutan), berpotensi meningkatnya timbulan sampah Perencanaan sarana peribadatan

Proses pengembangandan pembangunan akan mengurangi luasan resapan air hujan disamping alih fungsi kawasan hutan (non hutan), berpotensi meningkatnya timbulan sampah

Perencanaan sarana perdagangan

Proses perencanaandan pembangunan akan mengurangi luasan resapan air hujan disamping alih fungsi kawasan hutan (non hutan), berpotensi

bangunan yang telah ditetapkan (RTH, sumur resapan) dan pengelolan sistem persampahan 3R (reduce, reuse, recycle) di kawasan perencanaan. Perencanaan sarana peribadatan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sesuai batas intensitas bangunan yang telah ditetapkan (RTH, sumur resapan) dan pengelolan sistem persampahan 3R (reduce, reuse, recycle) di kawasan perencanaan. Perencanaan sarana perdagangan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sesuai batas intensitas bangunan yang telah ditetapkan (RTH, sumur resapan) dan pengelolan

menimbulkan dampak lingkungan yang juga diatur dalam zoning regulation dan atau rencana guna lahan.`

- Penerapan sistempengelolaan sampah/limbah 3R (reduce, reuse, recycle) sehingga proses pembangunan tetap berwawasan lingkungan.

Laporan Akhir

V-12

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat

KRP Sesuai Yang Tertuang Dalam RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat N o Kebijakan/ Rencana/ Program

Rangkuman Kajian Pengaruh

Alternatif KRP

Rekomendasi

meningkatnya timbunan sampah Perencanaan sarana olahraga

Proses perencanaandan pembangunan akan mengurangi luasan resapan air hujan disamping alih fungsi kawasan hutan (non hutan), berpotensi meningkatnya timbunan sampah Proses penyediaan dengan pembukaan lahan berpotensi adanya kebakaran lahan, serta perlindungan terhadap lahan dengan kelerengan