BAB 429comp

77
BAB 4 PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LAPANGAN 4.1 PERALATAN Peralatan yang memadai dengan mutu yang baik berpengaruh terhadap hasil konstruksi bangunan, oleh karena itu perlu adanya pengawasan dari berbagai pihak baik owner, pengawas maupun pelaksana proyek. Pemanfaatan peralatan di bidang konstruksi dalam rangka mewujudkan industri konstruksi yang kokoh, handal, dan berdaya saing tinggi berperan penting pada pembangunan sebuah proyek konstruksi. Pemasangan peralatan juga memerlukan pengawasan, hal ini karena keselamatan pekerja adalah hal yang utama. Pemasangan peralatan perancah, tangga darurat yang sesuai dengan aturan dan diawasi dengan teliti maka resiko kegagalan struktur dapat dihindari. 4.1.1 Excavator 47

Transcript of BAB 429comp

Page 1: BAB 429comp

BAB 4

PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LAPANGAN

4.1 PERALATAN

Peralatan yang memadai dengan mutu yang baik berpengaruh terhadap

hasil konstruksi bangunan, oleh karena itu perlu adanya pengawasan dari berbagai

pihak baik owner, pengawas maupun pelaksana proyek. Pemanfaatan peralatan di

bidang konstruksi dalam rangka mewujudkan industri konstruksi yang kokoh,

handal, dan berdaya saing tinggi berperan penting pada pembangunan sebuah

proyek konstruksi. Pemasangan peralatan juga memerlukan pengawasan, hal ini

karena keselamatan pekerja adalah hal yang utama. Pemasangan peralatan

perancah, tangga darurat yang sesuai dengan aturan dan diawasi dengan teliti

maka resiko kegagalan struktur dapat dihindari.

4.1.1 Excavator

Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah umumnya

menggunakan tenaga diesel engine dan full hydraulic system. Operasi excavating

paling efisien adalah menggunakan metode heel dan toe (ujung dan pangkal),

mulai dari atas permukaan sampai kebagian bawah. Bagian atas bisa berputar

(swing) 360 derajat.

Pada proyek pembangunan gedung MNC News Center, roda back hoe

dilapisi dengan pelat baja untuk memudahkan mobilitas alat dikarenakan tanah

galian di lokasi proyek merupakan tanah lunak.

47

Page 2: BAB 429comp

Ada dua tipe excavator, yaitu excavator yang menjalankan menggunakan

roda kelabang. Excavator yang menggunakan roda karet dipompa (wheel

excavator). Bagian-bagian utama dari excavator antara lain adalah bagian atas

yang dapat berputar (revolving unit), bagian bawah untuk berpindah tempat

(travelling unit), bagian bagian tambahan (attachement) yang dapat diganti sesuai

dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.

Kelebihan excavator adalah bisa mendistribusikan muatan keseluruh

bagian vessel dengan merata. Artinya lebih mudah dalam mengatur muatan

sehingga dump truck bisa seimbang.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan excavator

adalah kapasitas bucket, kondisi kerja, bisa menggali pada daerah yang lunak

sampai keras, tetapi bukan tanah asli berupa batuan keras, bila batuan keras perlu

dilakukan blasting atau ripping terlebih dulu. yang berlebihan.

Gambar 4.1 Excavator

4.1.2 Concrete Mixing Truck

Concrete mixing truck digunakan oleh pabrik beton untuk mengangkut

adukan beton segar dari pabrik ke lokasi proyek. Truk ini berfungsi untuk

mendistribusikan dan menjaga beton segar yang dibuat di pabrik tetap mudah

48

Page 3: BAB 429comp

dikerjakan setelah sampai di lokasi proyek. Kapasitas angkut truk ini adalah 5m3

hingga 7 m3 per truk mixer.

Gambar 4.2 Concrete Mixing Truck

4.1.3 Concrete Pump

Concrete pump digunakan untuk mendistribusikan adukan beton segar

pada form work yang sudah disiapkan. Concrete pump memudahkan distribusi

beton segar ke tempat – tempat yang sulit dijangkau oleh tower crane seperti

lokasi lantai basement, pondasi lift dan lokasi lain yang membutuhkan beton segar

dalam volume besar.

Gambar 4.3 Concrete Pump

49

Page 4: BAB 429comp

4.1.4 Tower Crane

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam yaitu crane

gelegar, crane kolom putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel,

dan mobie crane. Crane yang dipakai dalam pembangunan gedung adalah crane

dengan jenis tower crane yang ditempatkan di area dimana semua tempat dapat

dijangkau oleh lengan crane. Tower crane digunakan untuk mengangkut material

konstruksi dan peralatan konstruksi.

Gambar 4.4 Tower Crane

4.1.5 Drilling Machine

Drilling machine adalah alat berat yang digunakan untuk menggali tanah

dengan kedalaman tertentu pada proses penggalian lubang pondasi borpile.

Drilling machine yang digunakan di komplek pembangunan gedung MNC News

Center dapat menggali tanah hingga kedalaman lebih dari 100 meter. Berat mesin

utuk alat ini sekitar 60-70 ton.

50

Page 5: BAB 429comp

Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan mengebor tanah menggunakan

alat bor auger kemudian tanah diangkat ke permukaan tanah. Proses ini terus

diulang hingga mendapatkan kedalaman tanah keras.

Gambar 4.5 Drilling Machine

4.1.6 Concrete Bucket

Concrete bucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer

sampai ke tempat pengecoran. Setelah dilakukan pengetesan slump dan telah

memenuhi syarat yang ditetapkan, maka beton dari truck mixer concrete

dituangkan ke dalam concrete bucket, kemudian pengangkutan dilakukan dengan

tower crane.

Concrete bucket yang digunakan pada proyek ini mempunyai kapasitas

bucket 300 kg yang memerlukan tenaga kerja sebanyak 3 orang. Satu sebagai

operator yang bertugas untuk membuka atau mengunci penutup bucket pada

bagian bawah agar pasta beton segar tidak tumpah saat dibawa ke area pengecoran

dan dua orang sebagai pengatur posisi yang berada di bawah concrete bucket.

51

Page 6: BAB 429comp

Gambar 4.6 Concrete Bucket

4.1.7 Mobile Crane

Proyek excavasi pada pembangunan gedung perkantoran MNC News

Center memerlukan pekerjaan penggalian tanah dengan volume yang besar.

Alat ini bekerja di daerah permukaan tanah untuk mengambil tanah yang

telah digali sehingga truck tidak perlu masuk kedala galian sebab ada

kemungkinan truck terjebak dalam lumpur dan tak dapat keluar.

Mobile crane adalah alat pengangkut tanah yang bisa digunakan pada

lokasi berlumpur dan penuh air. Lengan boom yang panjang memudahkan proses

penggalian tanah pada lokasi yang berlumpur maupun berpasir.

Gambar 4.7 Mobile crane

(Sumber: STC-NRC J.O. 2013)

52

Page 7: BAB 429comp

4.1.8 Trowel

Trowel adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan permukaan pelat

beton segera setelah dicor. Penggunaan trowel pada pelat beton diajurkan tidak

terlalu lama. Hal ini dikarenakan getaran dari trowel yang terlalu lama akan

mengakibatkan pemisahan agregat pada beton segar.

Gambar 4.8 Trowel

4.1.9 Retaining Wall Formwork

Bekisting retaining wall atau retaining wall form work digunakan untuk

menahan beton segar pada retaining wall. Pemasangan form work pada retaining

wall harus teliti agar ketebalan beton tidak berubah setelah form work dibuka.

Pemasangan form work ini bergantung pada bracing yang dipasang pada

stek besi yang telah ditanam pada pelat lantai. Tujuannya adalah untuk menopang

berat dari beton segar yang dicor pada tulangan retaining wall dan menjaga agar

posisi bekisting tidak berubah.

53

Page 8: BAB 429comp

Gambar 4.9 Retaining Wall Form Work

4.1.10 Kompresor

Kompresor digerakan motor listrik, yang digunakan untuk menggerakan

atau menyalurkan tenaga pada berbagai jenis peralatan dan membersihkan lokasi

sebelum pengecoran. Ditempatkan diatas kerangka besi yang diberi roda.

Gambar 4.10 Kompresor

4.1.11 Termokopel

Termokopel digunakan untuk mengukur suhu beton setelah mengecoran

mass concrete. Kerapatan elektron untuk setiap bahan logam berbeda tergantung

dari jenis logam. Jika dua batang logam disatukan salah satu ujungnya, dan

kemudian dipanaskan, maka elektron dari batang logam yang memiliki kepadatan

tinggi akan bergerak ke batang yang kepadatan elektronnya rendah, dengan

54

Page 9: BAB 429comp

demikian terjadilah perbedaan tegangan diantara ujung kedua batang logam yang

tidak disatukan atau dipanaskan. Termokopel kemudian mengubah perbedaan

tegangan tersebut kedalam satuan digital untuk mempermudah pembacaan suhu.

Gambar 4.11 Termokopel

4.1.12 VSL Hydraulic Jack

Suatu alat yang digunakan untuk menjangkarkan tendon kepada komponen

struktur beton dalam sistem pasca tarik atau suatu alat yang digunakan untuk

menjangkarkan tendon pada pelat lantai basement yang menggunakan tambahan

beton prategang sebagai perkuatan lantai basement.

Gambar 4.12 VSL Hydraulic Jack

55

Page 10: BAB 429comp

4.1.13 Kompresor Grouting

Kompresor grouting berfungsi memampatkan, mengalirkan udara yang

mendorong campuran pasta semen untuk keluar dari saluran grouting compressor

kemudian adukan semen diinjeksikan kedalam selongsong steel duct.

Gambar 4.13 Kompresor Grouting

4.1.14 Total Station

Total station adalah alat yang digunakan untuk membaca dan mencatat

sudut horizontal dan vertikal bersamaan dengan jarak miringnya. Alat ini dapat

diperbaiki secara individu apabila ada kesalahan penutupan polygon. Saat ini

terdapat total station yang mampu mengukur jarak datar, jarak miring dan sudut

vertikal dari suatu objek hanya dengan menekan satu tombol pada TS.

Gambar 4.14 Total Station

56

Page 11: BAB 429comp

4.1.15 Steel Cutter

Steel cutter digunakan untuk memotong besi tulangan sesuai dengan

ukuran yang dibutuhkan. Mekanisme kerja alat ini adalah dengan memasukkan

besi tulangan pada mesin pemotong dengan panjang yang telah ditentukan.

Patokan ukuran panjang besi tulangan dibuat pada dudukan di sampil mesin

pemotong agar lebih memudahkan dalam proses pemotongan besi tulangan.

Gambar 4.15 Steel Cutter

4.1.16 Mesin Las

Mesin las adalah alat yang digunakan untuk mengelas atau

menyambungkan besi tulangan. Prisip kerja alat ini adalah dengan membakar

elektrode besi dengan pembakaran dari tabung gas untuk menyambungkan

tulangan antar besi ataupun penyambungan antar pelat baja.

57

Page 12: BAB 429comp

Gambar 4.16 Mesin Las

4.1.17 Passanger Hoist

Passanger hoist digunakan untuk mengangkut penumpang dan material

konstruksi pada lokasi pembangunan proyek. Maksimal beban yang mampu

ditopang oleh passsanger hoist sebesar 1,8 ton atau sekitar 18 orang. Ketinggian

passanger hoist akan selalu mengikuti ketinggian bangunan.

Passanger hoist dapat menghemat waktu pekerja untuk berpindah tempat

dibandingkan jika menggunakan tangga konvensional.

Gambar 4.17 Passanger Hoist

58

Page 13: BAB 429comp

4.1.18 Scaffholding

Perancah atau scaffholding adalah alat penopang pelat selama proses

pengecoran berlangsung hingga proses curing pada pelat lantai selesai

dilaksanakan. Komponen scaffholding meliputi base plate PD8, spindle PD8,

quick jack nut, frame, diagonal brace, head plate, girder GT 24 L=360, sengkang,

balok kayu 60/120 mm, besi L.40.40.4 +screw serta triplek 15 single side.

Gambar 4.18 Scaffholding

4.1.19 Water Tank

Water tank digunakan untuk menampung air bersih keperluan mandi dan

sanitasi pekerja di Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran MNC News Center.

Water tank ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi dari permukaan tanah untuk

memudahkan aliran air ke tempat penampungan air di kamar mandi pekerja dan

kamar mandi kantor.

59

Page 14: BAB 429comp

Gambar 4.19 Water Tank

4.1.20 Concrete Mixer

Concrete mixer machine adalah alat yang digunakan untuk membuat

campuran pasta semen sebagai perekat batako dan finishing dinding pada Proyek

Pembangunan Gedung Perkantoran MNC News Center.

Gambar 4.20 Concrete Mixer Machine

4.1.21 Soil Bucket

Soil bucket digunakan untuk mengangkut tanah hasil pengerukan ke

tempat penimbunan tanah sementara. Soil bucket membawa beban tanah dengan

kapasitas tanah yang dibawa sekitas 1 m3.

60

Page 15: BAB 429comp

Proses lifting soil bucket menggunakan crane dengan dikaitkan

menggunakan rantai sehingga mempermudah mobilitas dan mempercepat waktu

pemindahan tanah.

Gambar 4.21 Soil Bucket

4.1.22 Bar Bender

Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkal tulangan

baja sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Batas besi yang dapat dibengkokkan

adalah besi diameter 32 mm.

Gambar 4.22 Bar Bender

61

Page 16: BAB 429comp

4.1.23 CCTV Monitor

CCTV monitor digunakan pada lokasi proyek untuk mengecek distribusi

material yang datang, mengantisipasi adanya pencurian material dan berfungsi

sebagai pengecekan jam keluar dan jam masuk bagi pekerja. Dengan adanya

CCTV monitor pengawas dapat mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dari

dalam kantor.

Gambar 4.23 CCTV Monitor

4.1.24 Baby Roller

Vibratory roller atau Baby roller adalah alat yang digunakan untuk

meratakan permukaan tanah dengan operting weight kurang dari 810 kg. Alat ini

62

Page 17: BAB 429comp

digunakan untuk meratakan tanah di sekitar retaining wall untuk membuat jalur

pejalan kaki pada Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran MNC News Center.

Gambar 4.24 Baby Roller

4.1.25 VSL Hydraulic Pump

VSL hydraulic pump adalah alat yang digunakan untuk mengukur gaya

jacking pada beton prategang. Hidraulic pump mampu mendorong oli melalui

silinder hydraulic.

63

Page 18: BAB 429comp

Gambar 4.25 VSL Hydraulic Pump

4.2 MATERIAL

Material konstruksi berperan penting dalam menghasilkan produk

konstruksi yang berkualitas tinggi. Pengelolaan komoditas material jasa

konstruksi yang baik adalah suatu keharusan guna menjamin ketersediaan material

yang cukup untuk pelaksanaan proyek konstruksi. Material yang dipergunakan di

proyek harus memenuhi standar. Material yang dipergunakan pada struktur utama

bangunan telah diuji di laboratorium sebelum dipergunakan di lapangan.

4.2.1 Baja Tulangan

Baja tulangan merupakan salah satu material utama yang digunakan

pada proyek pembangunan gedung MNC News Center. Baja tulangan yang

digunakan terdiri dari baja tulangan polos dan baja tulangan ulir. Baja tulangan

berasal dari P.T. Krakatau Steel Tbk.

64

Page 19: BAB 429comp

Gambar 4.26 Baja Tulangan

Ukuran baja tulangan sesuai gambar perencanaan berbeda menurut

fungsinya. Untuk substructure digunakan baja tulangan berdiameter besar seperti

D25-D32. Sedangkan untuk upperstructure digunakan baja tulangan ulir dengan

diameter 10-25 mm.

Spesifikasi tulangan :

Panjang : 12 meter

Diameter : D10, D13, D15, D16, D19, D20, D22, D25, D32

Supplier : PT Krakatau Steel Tbk.

Mutu : BJTP 24 dan BJTD 40

4.2.2 MU-380 (Perekat Bata Ringan)

MU-380 merupakan perekat batako yang dipakai di proyek

pembangunan gedung MNC News Center. Ketebalan pasta semen 3 mm dengan

daya sebar per sak seberat 40 kg adalah seluas 10-16 m2.

65

Page 20: BAB 429comp

Untuk mempercepat pemasangan batako, pelaksana menggunakan MU-

380. Hal ini dikarenakan dengan MU-380 mudah digunakan, semen dicampur

dengan air sesuai kekentalan yang diinginkan, kemudian pasta semen digunakan

sebagai perekat antar bata ringan.

Gambar 4.27 Perekat MU-380

4.2.3 MU-200 Acian Plesteran & Beton

Mortar utama MU-200 digunakan untuk merekatkan bata ringan dengan

ketebalan 1,5 mm. Daya sebar dalam satu sak semen seberat 40 kg adalah 20 m2.

Proses acian menjadi lebih cepat dengan menggunakan MU-200. Prinsip

kerjanya adalah mencampur semen acian dan plesteran batako dengan air agar

didapat pasta semen. Sebelum dilakukan pekerjaan plesteran, dinding harus dalam

keadaan bersih, umumnya disiram dengan air kemudian pasta semen MU-200

diaplikasikan pada dinding.

66

Page 21: BAB 429comp

Gambar 4.28 Semen MU-200

4.2.4 Sika Viscocrete

Sika viscocrete 3115 ID digunakan untuk beberapa tipe beton yaitu high

flow concrete, self compacting concrete, high strength concrete, watertight

concrete, dan pre-cast concrete.

Berat bersih per tabung adalah 200 kg/191 liter. Dengan penggunaan Sika

Viscocrete maka beton akan memiliki kemudahan dalam pengaliran sehingga

mudah dikerjakan, memadat dengan baik. Beton segar akan cepat mengeras.

Sika viscocrete tidak mengandung klorida sehingga tidak mengakibatkan korosi

pada besi tulangan.

67

Page 22: BAB 429comp

Gambar 4.29 Sika Viscocrete 3115 ID

4.2.4 Antisol S

Antisol S diaplikasikan pada beton segar berguna pada pembangunan

gedung dan manufaktur. Cairan ini digunakan untuk mencegah hidrasi yang cepat

pada beton. Dengan penggunaan Antisol S, maka akan mencegah dusting pada

beton, sebagai curing pada beton, dan sebagai perlindungan terhadap kerapatan

evaporasi air selama tahap curing.

68

Page 23: BAB 429comp

Gambar 4.30 Antisol S

4.2.5 Nikko Steel Electrode

Elektroda Nikko Steel digunakan untuk proses pengelasan pelat baja

maupun baja tulangan. Elektroda dipatri dengan menggunakan alat las untuk

menyambung baja tulangan di lapangan.

Gambar 4.31 Nikko Steel Electrodes

69

Page 24: BAB 429comp

4.2.6 Batu Split

Batu split digunakan sabagai campuran perekat batako dan campuran

beton segar. Ukuran batu split ini umumnya sebesar 0,6 cm-1 cm.

Batu split dibuat dari batuan granit yang diproses menggunakan mesin

stone crusher untuk memperoreh ukuran batu granit berukuran kecil sesuai

dengan permintaan dan keperluan pengerjaan di lapangan.

Gambar 4.32 Batu Split

4.2.7 Strand Prategang

Strand prategangatau kabel strand merupakan komponen utama pada

pelaksanaan pengangkeran tendon prategang. Ukuran umum strand adalah D-16.

Strand ini nantinya akan dimasukkan kedalam steel duct dan kemudian dilakukan

jacking untuk pekerjaan lantai parker.

70

Page 25: BAB 429comp

Gambar 4.33 Strand Prategang

4.2.8 Steel Duct

Selongsong tendon digunakan untuk menyelubungi beton grouting dan

kabel strain pada beton prategang, mencegah beton yang digrouting agar tidak

menyebar keluar. Selongsong terbuat dari galvanis.

Gambar 4.34 Steel Duct

71

Page 26: BAB 429comp

4.2.9 Stop Cor

Stop cor digunakan untuk menjaga agar beton segar sesuai dengan

rencana volume beton yang akan diisikan ke form work tidak melebihi batas dari

form work. Stop cor digunakan karena distribusi beton segar dari pabrik dilakukan

secara bertahap sehingga proses pengecoran dilakukan bertahap pula. Stop cor

akan memisahkan bagian yang telah dicor dengan bagian yang akan di cor

kemudian.

Gambar 4.35 Stop Cor

72

Page 27: BAB 429comp

4.2.11 Pipa PVC

Pipa PVC diperlukan dalam pengerjaan suatu proyek untuk pengerjaan

pemasangan kabel MEP, serta sebagai saluran air.

Ukuran pipa PVC yang digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung

MNC News Center terdiri dari berbagai macam meliputi pipa PVC ukuran pipa

PVC Ø ¾ “ Aw, pipa PVC Ø 1 “ Vinilon Aw, pipa PVC Ø ½ “ Wavin, pipa

PVC Ø 2 “ Vinilon Aw, pipa PVC Ø 2.1/2 “ Wavin Aw, pipa PVC Ø 3 “

Vinilon Aw, pipa PVC Ø 4 “ Vinilon Aw, pipa PVC Ø 6” D Vinilon dan pipa

PVC Ø 10 “ Vinilon.

Gambar 4.36 Pipa PVC

73

Page 28: BAB 429comp

4.2.12 Sikafloor Chapdur

Sikafloor Chapdur digunakan untuk pelat lantai yang berfungsi untuk

mengurangi debu, memperhalus permukaan pelat lantai dan cocok untuk

digunakan pada lokasi garasi dan workshop mekanikal. Berat per zak 25 kg.

Gambar 4.37 Sikafloor Chapdur

4.2.13 Baja Profil

Baja profil digunakan sebagai bracing pada soldier pile di sekitar zona

R0 untuk menambah daya dukung soldier pile terhadap tekanan lateral dari tanah.

Ukuran profil baja dengan ketebalan 8-8,5 mm. Baja ini merupakan

material dari raker shoring atau perkuatan sementara pada saat proses excavasi

pada Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran MNC News Center yang

digunakan sebagai stabilisator tanah agar tidak longsor dan membahayakan

pekerja.

74

Page 29: BAB 429comp

Gambar 4.38 Baja Profil

4.2.14 Batako

Batako digunakan sebagai form work fondasi dan dinding bangunan.

Batako yang digunakan adalah Hebel yaitu batako ringan yang terbuat dari pasir

silika. Umumnya berukuran panjang 40 cm lebar 10 cm tinggi 20 cm.

Pemakaiannnya lebih hemat dari beberapa segi. Misalnya permeter persegi luas

tembok lebih sedikit jumlah batako yang diperlukan.

75

Page 30: BAB 429comp

Gambar 4.39 Batako

4.2.15 Hilty Hilt

Hilty Hilt adalah epoxy yang digunakan untuk menyambung pelat lantai

dengan stek besi. Injeksi mortar Hilty Hilt dapat merekatkan stek besi pada pelat

beton dengan lebih kuat dibandingkan injeksi beton normal.

76

Page 31: BAB 429comp

Gambar 4.40 Hilty Hilt

4.2.16 Papan Form work

Papan form work digunakan sebagai komponen form work retaining wall,

shear wall, pelat dan kolom. Papan plywood dipakai sebagai cetakan beton.

Papan form work ini merupakan papan kayu jenis polyfilm.

77

Page 32: BAB 429comp

Gambar 4.41 Papan Form work

4.3 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pelaksanaan pekerjaan di lapangan akan menentukan kualitas produk

bangunan yang dihasilkan. Sehingga diperlukan adanya pengawasan dalam setiap

tahap pelaksanaan pekerjaan. Berikut ini penjelasan mengenai berbagai tahap

pelaksanaan pekerjaan yang ada di Pembangunan Gedung MNC News Center.

Pelaksanaan pekerjaan di proyek terbagi menjadi pekerjaan persiapan,

pekerjaan substructure dan pekerjaan upper structure.

4.3.1 Pekerjaan Persiapan

Jenis tanah menentukan metode penggalian yang digunakan. Pada

pekerjaan persiapan Pembangunan Gedung MNC News Center tahap pertama

adalah pembersihan lahan yang akan digali. Pembersihan lahan ini bertujuan

untuk memudahkan mobilitas alat berat untuk menggali tanah.

Selain penggalian tanah pekerjaan lain pada tahap persiapan adalah

pembuatan bedeng pekerja, gudang dan kantor sementara. Waktu yang diperlukan

untuk menggali tanah sedalam 12 meter dipengaruhi oleh jenis tanah. Semakin

kohesif jenis tanah yang digali maka semakin banyak tenaga dan peralatan yang

digunakan.

Alat yang diperlukan pada pekerjaan persiapan adalah mobile crane,

excavator, dump truck dan tower crane. Operasional alat memerlukan

pengawasan agar waktu yang diperlukan pada pekerjaan ini menjadi lebih efektif.

78

Page 33: BAB 429comp

Kapasitas kerja alat, biaya operasional, dan shift tenaga kerja mempengaruhi

efektifitas pada tahap pekerjaan persiapan.

Gambar 4.42 Pembukaan Lahan

Gambar 4.43 Proses Penggalian Tanah

79

Sumber : STC-NRC J.O.

Sumber : STC-NRC J.O.

Page 34: BAB 429comp

Gambar 4.44 Proses Penggalian Tanah

Gambar 4.45 Proses Pembuatan Bedeng

Kantor sementara dibangun di lokasi proyek untuk memudahkan proses

administrasi, sebagai tempat bekerja karyawan dari kontraktor pelaksana. Gudang

80

Sumber : STC-NRC J.O.

Sumber : STC-NRC J.O.

Page 35: BAB 429comp

dibangun di lokasi proyek untuk menyimpan material dan alat konstruksi agar

terhindar dari gangguan cuaca.

Gambar 4.46 Marking Lokasi Galian

Marking lokasi galian adalah menentukan luas area lokasi yang akan

digali. Pengukuran volume galian digunakan untuk menentukan waktu kerja

excavator, biaya operasional alat per hari dan biaya pekerja.

Lokasi galian memudahkan pengawas lapangan untuk mengkoordinir

pekerja untuk mengoptimalkan waktu operasional alat, sehingga volume tanah

yang digali per hari menjadi lebih banyak. Peralatan yang digunakan pada proses

ini adalah excavator, bulldozer dan truk pengangkut tanah.

4.3.2 Pekerjaan Struktur Bawah

Proses selanjutnya adalah penentuan lokasi titik pengeboran pondasi.

Jenis pondasi yang digunakan ada proyek pembangunan MNC News Center

adalah pondasi bor dengan P.T. Borpile Land sebagai kontraktor pelaksana.

81

Sumber : STC-NRC J.O.

Page 36: BAB 429comp

Crane telah terpasang pada tanggal 1 April 2013, proses penggalian

tanah masih berlanjut. Dapat dilihat pada gambar 4.47 terdapat beberapa kepala

borpile yang nantinya akan dipotong ataupun dicabut dari tanah sesuai dengan

perencanaan. Borpile yang melebihi elevasi bangunan akan dilas dan

disambungkan dengan tie beam basement 3.

Gambar 4.47 Lokasi Proyek MNC News Center

Gambar 4.48 Proses Penggalian Borpile

82

Page 37: BAB 429comp

Metode lifting bor pile disesuaikan dengan kondisi lapangan dan apabila

ada perubahan metode kerja perlu dikoordinasikan dengan pengawas lapangan.

Lifting borpile yang tidak terganggu adanya kenaikan muka air tanah akan

memudahkan proses pengangkatan borpile.

Proses penggalian tanah memerlukan keahlian khusus dengan kondisi

tanah kohesif dan tiang borpile yang sebelumnya telah dibor. Adanya borpile

maka mobilitas excavator terbatas dan perlu komando dari pengawas pekerjaan

galian untuk berpindah tempat. Borpile yang digunakan berdiameter 80 cm.

Gambar 4.49 Pekerjaan Form work Pondasi

Pekerjaan struktur bawah dimulai dari tahapan pekerjaan pembuatan

form work pondasi menggunakan batako. Kemudian dilanjutkan dengan

pembesian baja tulangan untuk lantai basement. Setelah pekerjaan pembesian

dilanjutkan dengan pengecoran mass concrete. Pengecoran mass concrete

memerlukan perhatian khusus dikarenakan suhu beton yang dicor bervolume

besar maka perlu adanya curing menggunakan styrofoam ataupun balok es untuk

83

Page 38: BAB 429comp

menjaga agar suhu beton tidak terlalu panas. Hal ini dikarenakan, mass concrete

yang dicor pada pondasi gedung tidak boleh mengalami keretakan untuk

mencegah masuknya air tanah pada pondasi.

Suhu beton mass concrete selalu dicek setiap hari karena hidrasi beton

akan mengeluarkan energi panas. Dengan pengecekan suhu setiap titik mass

concrete yang telah dicor menggunakan termokopel, maka curing lokasi yang

mengalami hidrasi dapat dioptimalkan untuk menghindari adanya retak thermal

pada mass concrete.

Kendala form work pondasi selain kondisi tanah yaitu adanya kenaikan

muka air tanah. Untuk mengantisipasi kenaikan muaka air tanah yang terlalu cepat

sehingga mengganggu pemasangan form work pondasi, dipasang dewatering

system yang memompa air tanah di sekitar pondasi menuju kolam penampungan

air..

Gambar 4.50 Pondasi Lift Basement 1

84

Page 39: BAB 429comp

Gambar 4.51 Pekerjaan Pembesian Struktur Basement 1

Pekerjaan pembesian pondasi basement 1 merupakan pekerjaan yang

membutuhkan banyak pekerja. Diameter tulangan yang digunakan adalah D25-

D32. Pekerjaan pembesian tie beam disambungkan pada kepala borpile

menggunakan las. Peralatan yang digunakan adalah set scaffholding dan form

work retaining wall serta alat excavasi yang terdiri dari excavator, dragline dan

dump truck. Pekerjaan ini memerlukan pengawasan dari pelaksana maupun

konsultan pengawas.

85

Page 40: BAB 429comp

Gambar 4.52 Curing Mass Concrete Basement 3

Dalam pengerjaan basement ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu :   

1. Mempelajari gambar basement.

2. Penentuan lokasi basement dan elevasinya.

3. Persiapan peralatan kerja :

a. Alat gali (escavator)

b. Pompa air dan selang / pipa.

c. Lampu penerang dengan generator listrik.

d. Papan, balok kayu scopolding untuk penahan kayu.

e. Terpal untuk perlindungan dari hujan.

4. Perencanaan Kerja

5. Penentuan galian awal sampai dengan akhir

6. Sirkulasi pembuangan tanah

7. Pembuatan water treatment (bak penampung air sementara) dan

dipasang pompa untuk pembuangan.

86

Page 41: BAB 429comp

8. Pengamanan terhadap dinding dari longsor maupun dari penurunan

bangunan sekitar. Dapat dilaksanakan dengan pemasangan turap

penahan tanah.

9. Penentuan intalasi air hujan, air kotor, sparing-sparing intalasi

listrik dan plumbing ,bak kontrol serta bak penampung air (sumpit)

10. Pembuatan form work pile cap, tie beam, balok dari batu

bata/bataco,dan diplester dan dilanjutkan dengan ploor lantai kerja.

11. Pekerjaan waterproofing, dapat dilaksanakan dengan dua jenis

material, yaitu waterproofing sheet yang dikerjakan setelah floor

lantai kerja. Waterproofing cair yang dilaksanakan pada saat cor.

(dicampur dengan material cor).

12. Pekerjaan cor beton

Apabila dikehendaki maka, waterproofing cair, dapat dicampur

dengan material cor sebelum dituangkan, ditentukan komposisi

campurannya.

13. Sebelum cor dilakukan lantai harus dibersihkan dari kotoran dan

lumpur/tanah, form work kayu untuk dinding harus dilapisi dengan

minyak form work.

14. Cor dapat dilakukan mulai dari lantai ,setelah itu dapat dilanjutkan

dengan dinding basement mutu beton harus yang bermutu tinggi

K225 maupun K300.

15. Dipersiapkan kubus beton untuk sample pengujian.

16. Disediakan vibrator untuk mengatur pelaksanaan cor beton.

87

Page 42: BAB 429comp

4.3.3 Pekerjaan Struktur Atas

Pekerjaan struktur atas merupakan pekerjaan pada elemen-elemen

struktur yang berada diatas permukaan tanah terdiri pelat lantai, balok, shear wall,

core wall, tangga dan kolom. Tahap pekerjaan struktur atas dimulai dari proses

penulangan sambungan kolom, penulangan balok, penulangan pelat lantai serta

penulangan shear wall. Tahap pelaksanaan pekerjaan struktur atas sebagian besar

adalah pekerjaan typical.

4.3.3.1 Pekerjaan Kolom

Kolom adalah struktur yang merupakan penyangga atau pilar yang

menyalurkan beban atau gaya vertikal dan lateral ke pondasi. Konstruksi

kekakuan kolom akan menentukan besarnya gaya lateral yang dipikul oleh kolom.

Ukuran kolom bergantung pada distribusi pembebanan. Dari bagan alur pekerjaan

kolom dan shear wall dapat dijelaskan sebagai berikut:

88

Page 43: BAB 429comp

Gambar 4.47 Bagan Alur Pekerjaan Kolom dan Shear wall

1. Langkah awal adalah pekerja surveyor melakukan pengukuran pada

dareah yang akan dibuat kolom dan shear wall dengan menggunakan

theodolite. Hal ini dilakukan untuk menentuan as kolom dan shear wall

guna memastikan letak kolom dan shear wall agar sesuai rencana.

89

Page 44: BAB 429comp

2. Pembuatan stek kolom yang berguna sebagai patok penahan tumpuan yang

dapat menjaga kolom tetap tegak vertikal selama pengerjaan.

3. Pemasangan tulangan dengan bentuk dan ukuran kolom dan shear wall

yang sesuai serta ukuran besi dan jarak besi yang telah ditentukan.

4. Pemasangan beton decking, pada tiap sisi kolom dan shear wall sesuai

kebutuhan.

5. Pembersihan dengan menggunakan alat air compressor dan pengecekan

oleh Quality Control, pengawasan agar sesuai dengan rencana dan bersih

dari kotoran-kotoran yang menempel sebelum dipasang form work.

6. Selanjutnya pemasangan form work pada kolom, pekerjaan ini dilakukan

jika pihak Quality Control memberikan izin.

7. Pengecekan/check list kolom dan shear wall telah berdiri tegak lurus atau

tidak, biasanya uji ini dilakukan sesaat sebelum pengecoran dilakukan, dan

disebut juga dengan uji verticality. Pihak dari owner berhak menolak atas

akurasinya.

8. Sebelum di cor kolom ataupun shear wall diberi cairan calbond terlebih

dahulu sebagai perekat antara beton lama dengan beton baru. Pekerjaan

pengecoran dilakukan jika pekerjaan diatas telah selesai dan sesuai dengan

rencana, dan lulus check list dari QC dan perwakilan dari pihak owner.

Pengecoran dilakukan dengan bantuan concrete bucket dan dibantu dengan

tower crane. Beton segar dimasukkan perlahan ke dalam form work yang

telah berisi tulangan serta penggetaran ke dalam form work dengan

menggunakan vibrator dengan tujuan agar beton segar masuk ke seluruh

luasan yang akan dicor sehingga beton padat dengan baik.

90

Page 45: BAB 429comp

9. Pembongkaran form work dilakukan setelah 6 jam setelah pengecoran.

10. Perawatan/curing untuk kolom adalah dengan menggunakan cairan

compound yang diolesi secara merata.

Gambar 4.48 Proses Penekukan Tulangan

Gambar 4.49 Proses Penulangan Kolom

91

Page 46: BAB 429comp

Gambar 4.50 Proses Penyambungan Tulangan Kolom

Gambar 4.51 Proses Pemasangan Form Work Kolom

92

Page 47: BAB 429comp

Gambar 4.52 Penulangan Kolom dan Pemasangan Scaffholding

Gambar 4.53 Proses Pengecoran Kolom

93

Page 48: BAB 429comp

Gambar 4.54 Proses Pengecoran Shear Wall

Gambar 4.54 Pekerjaan Pembesian Struktur Atas

94

Page 49: BAB 429comp

Pemasangan form work pada struktur atas memerlukan pengawasan dari

berbagai pihak dikarenakan lokasi paling beresiko ada pada daeran pinggir

bangunan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang terjadi akibat human eror

maka kontraktor pelaksana dalam hal ini bagian K3 selalu mengawasi pekerja.

Sebelum pengecoran pelat lantai dilakukan land marking yang bertujuan untuk

memberi tanda batas ketebalan beton segar yang akan dicor pada pelat lantai.

Pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan dengan penulangan kolom

adalah pemasangan scaffholding. Pemasangan perancah merupakan bagian utama

dari pekerjaan struktur atas karena beban dari pelat lantai atas yang diterima oleh

kolom ditopang oleh scaffholding. Setelah bagian kolom dicor secara keseluruhan

dan beton pada kolom telah berumur 28 hari maka scaffholding dapat dibongkar.

Kerapatan perancah menjadi penentu perkuatan struktur selama masa

pemeliharaan kolom.

Gambar 4.55 Pemasangan Scaffholding

95

Page 50: BAB 429comp

Desain rangka scaffholding dengan ketinggian tertentu memerlukan

tambahan frame dari kayu dolken dikarenakan ketinggian scaffholding yang ada

tidak memungkinkan untuk dipasang sesuai ketinggian lantai bangunan yaitu

6200 mm. Dengan perhitungan struktur dari scaffholding yang tepat dan

pemasangan jarak antar scaffholding yang rapat maka dapat dipastikan struktur

aman terhadap keruntuhan.

Mekanisme marking area yang akan dicor adalah pengecekan vertikalitas

dan pengecekan sipat datar menggunakan waterpass. Langkah kedua adalah

pengukuran ketebalan lantai beton. Selain menggunakan waterpass, surveyor

menggunakan unting-unting dan benang agar elevasi antara titik pengukuran satu

dengan yang lainnya benar- benar sesuai.

Surveyor harus benar-benar fokus dalam mengukur elevasi untuk

menghindari terjadinya pembongkaran ulang apabila terdapat ketidaksesuaian

ketebalan pelat lantai.

4.3.3.2 Pekerjaan Pelat Lantai

Slab lantai atau pelat lantai adalah elemen horizontal utama yang

menyalurkan beban hidup maupun beban mati ke rangka pendukung vertikal suatu

sistem struktur. Ketebalan pelat lantai pada basement adalah 210 mm. Hal ini

dikarenakanrencana total beban yang ditopang sebesae 1 ton/m2 . Berikut ini

akan dijelaskan bagan alur dari pekerjaan slab lantai.

96

Page 51: BAB 429comp

Gambar 4.57 Skema Pekerjaan Pelat Lantai

Pelaksanaan pekerjaan pelat lantai adalah:

1. Pengukuran pada daerah yang akan dibuat slab dengan menggunakan alat

ukur theodolite maupun waterpass.

97

Page 52: BAB 429comp

2. Pemasangan scaffolding sebagai penyangga beban dari form work,

tulangan, beban beton, dan beban pekerja itu sendiri.

3. Pemasangan form work yang telah dirakit dipabriknya yang berfungsi

menompang beban dari beton.

4. Pemasangan tulangan yang sesuai dengan desain dan perhitungan

sebelumnya.

5. Pemasangan beton decking agar beton memiliki kulit beton yang berfungsi

untuk melindungi tulangan dari udara bebas dan kondisi air lembab dari

luar.

6. Pembersihan pada daerah yang akan dicor dengan menggunakan air

compressor, hal ini dilakukan dengan tujuan agar cetakan bersih, sehingga

kotoran tidak mempengaruhi kekuatan lekat antara tulangan dan beton.

7. Pengecekan/check list apakah pelat dikerjakan sesuai dengan rencana atau

tidak baik dari segi kualitas tulangan, ukuran tulangan, serta bentuknya.

8. Pekerjaan pengecoran dilakukan jika pekerjaan diatas telah selesai dan

sesuai dengan rencana, dan telah lulus check list dari Quality Control dan

perwakilan dari pihak owner. Beton segar dimasukkan perlahan ke dalam

form work yang telah berisi tulangan serta penggetaran ke dalam form

work dengan menggunakan vibrator dengan tujuan agar beton segar

masuk keseluruh luasan yang akan dicor sehingga beton cukup padat

dengan baik.

9. Pembongkaran form work dilakukan setelah 4 hari setelah pengecoran,

apabila beton belum cukup menopang bebannya maka pelepasan

dilakukan setelah 7 hari setelah pengecoran.

98

Page 53: BAB 429comp

10. Perawatan/curing untuk pelat lantai berbeda dengan kolom. Perawatan

untuk pelat lantai menggunakan air yang disemprotkan kemudian ditutup

dengan karung goni.

Gambar 4.58 Pekerjaan Form Work Pelat Lantai 3

Gambar 4.59 Pekerjaan Jacking Pelat Lantai Basement 2

99

Page 54: BAB 429comp

Gambar 4.60 Pengecekan Tedon Pelat Lantai Basement 2

4.3.3.3 Pekerjaan Balok Lantai

Balok adalah elemen struktur yang menyalurkan beban-beban tributary

dari lantai ke slab kolom penyangga yang vertikal. Elemen balok dicor monolit

dengan slab lantai.

100

Page 55: BAB 429comp

Gambar 4.61 Skema Pekerjaan Balok

Pelaksanaan pekerjaan balok sebagai berikut :

1. Pengukuran pada daerah yang akan dibuat balok dengan menggunakan

meteran agar tinggi pada balok dan panjangnya sesuai dengan rencana.

2. Pemasangan scaffolding sebagai penyangga beban dari form work,

tulangan, beban beton, beban pekerja.

101

Page 56: BAB 429comp

3. Pemasangan form work yang berfungsi menopang beban dari beton dan

sebagai cetakan0 sehingga bentuknya sesuai rencana.

4. Pemasangan tulangan yang sesuai dengan desain dan perhitungan

sebelumnya.

5. Pemasangan beton decking agar beton memiliki kulit beton yang berfungsi

untuk melindungi tulangan dari udara bebas dan kondisi air lembab dari

luar.

6. Pembersihan pada daerah yang akan dicor dengan menggunakan

kompresor, hal ini dilakukan dengan tujuan agar cetakan bersih, sehingga

kotoran tidak mempengaruhi kekuatan lekat antara tulangan dan beton.

Mengingat kotoran debu, sisa-sisa tanah dan lain-lain dapat mempengaruhi

hal itu.

7. Pengecekan pekerjaan balok baik dari segi kualitas tulangan, ukuran

tulangan, serta bentuknya.

8. Pekerjaan pengecoran dilakukan jika pekerjaan diatas telah selesai dan

sesuai dengan rencana, dan telah lulus check list dari Quality Control dan

perwakilan dari pihak owner. Beton segar dimasukkan perlahan kedalam

form work yang telah berisi tulangan serta penggetaran kedalam form

work.

9. Sama halnya dengan pekerjaan struktur atas yang lainnya, proses

pelaksanaan pekerjaan balok sebagai berikut :

10. Pertama melakukan pengukuran pada daerah yang akan dibuat balok

dengan menggunakan alat ukur. Sehingga tinggi pada balok dan

panjangnya bisa diketahui dan disesuaikan dengan rencana.

102

Page 57: BAB 429comp

11. Memasang scaffolding sebagai penyangga beban dari form work, tulangan,

beban beton, beban pekerja.

12. Memasang form work yang berfungsi menopang beban dari beton dan

sebagai cetakan sehingga bentuknya sesuai dengan apa yang direncanakan.

13. Memasang tulangan yang sesuai dengan desain dan perhitungan

sebelumnya. Memasang beton decking agar beton memiliki kulit beton

yang berfungsi untuk melindungi tulangan dari udara bebas dan kondisi air

lembab dari luar.

14. Pembersihan pada daerah yang akan dicor dengan menggunakan

kompresor, hal ini dilakukan dengan tujuan agar cetakan bersih, sehingga

kotoran tidak mempengaruhi kekuatan lekat antara tulangan dan beton.

15. Pengecekan/check list apakah balok dikerjakan sesuai dengan rencana atau

tidak baik dari segi kualitas tulangan, ukuran tulangan, serta bentuknya.

16. Pekerjaan pengecoran dilakukan jika pekerjaan diatas telah selesai dan

sesuai dengan rencana, dan telah lulus check list dari Quality Control dan

perwakilan dari pihak owner. Beton segar dimasukkan perlahan kedalam

form work yang telah berisi tulangan serta penggetaran kedalam form work

dengan menggunakan vibrator dengan tujuan agar beton segar masuk

keseluruh luasan yang akan dicor sehingga beton cukup padat dengan

baik.

17. Pembongkaran form work dilakukan setelah 4 hari setelah pengecoran,

apabila beton belum cukup menopang bebannya maka pelepasan

dilakukan setelah 7 hari setelah pengecoran.

18. Perawatan/curing.

103

Page 58: BAB 429comp

Gambar 4.62 Pembesian Balok Lantai 1

Gambar 4.63 Pekerjaan Form work Lift

104

Page 59: BAB 429comp

Gambar 4.64 Pekerjaan Pembesian Balok pada Pelat Lantai

Gambar 4.65 Proses Vibrasi Beton Segar pada Pelat Lantai

105

Page 60: BAB 429comp

Gambar 4.66 Proses Pekerjaan Pengecoran

Gambar 4.67 Meratakan Beton Segar Pada Pelat Lantai

106

Page 61: BAB 429comp

Gambar 4.68 Field Check List

Gambar 4.69 Land Marking and Leveling

107