BAB 4 Sistem

20
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memperoleh masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan (Kristanto, 2003). Gambar 4.1 Model Dasar Sistem 4.1.1 Komponen Sistem Didalam komponen sistem terdapat beberapa elemen yang saling mendukung diantaranya: a. Masukan sistem: Unsur dimasukkan ke dalam sistem. b. Proses sistem: Kegiatan yang dibutuhkan didalam sistem yang berjalan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. c. Keluaran sistem: Hasil akhir sistem. d. Umpan balik: Sebagai pengendali. IV-1 Proses Kel Masu

description

Pengertian Sistem

Transcript of BAB 4 Sistem

BAB IVTINJAUAN PUSTAKA4.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memperoleh masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan (Kristanto, 2003).

Gambar 4.1 Model Dasar Sistem4.1.1 Komponen Sistem

Didalam komponen sistem terdapat beberapa elemen yang saling mendukung diantaranya:a. Masukan sistem: Unsur dimasukkan ke dalam sistem.

b. Proses sistem: Kegiatan yang dibutuhkan didalam sistem yang berjalan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

c. Keluaran sistem: Hasil akhir sistem.

d. Umpan balik: Sebagai pengendali.

e. Lingkungan sistem: Elemen di luar sistem.

f. Batas sistem: Batas pemisah sistem dan lingkungannya.4.2 Pengertian Infomasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto).Informasi merupakan sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut (MCFadden,dkk,1999).Informasi adalah Data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi yang menerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini dan saat mendatang (Davis, 2002).4.3 Konsep Dasar Sistem Infomasi

Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, managemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis (Kroenke, 1992).

Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai (Hall, 2001).Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain:

a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses.

b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah

c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas.

d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

e. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.4.4 Absensi

Absensi secara umum merupakan suatu pendataan kehadiran, bagian dari laporan aktifitas suatu institusi atau komponenkomponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.4.4.1 Pengertian Absensi

Absensi adalah program yang digunakan untuk menangani kehadiran/absen karyawan atau keluar masuk karyawan dalam suatu perusahaan. Program ini dilengkapi dengan laporan-laporan yang sangat membantu dalam memantau aktivitas karyawan. Program ini juga dilengkapi dengan jadwal pekerjaan yang harus dikerjakan karyawan.4.4.2 Jenis-Jenis Absensi

Pada prinsipnya jenis-jenis absensi bisa kita golongkan menjadi 2 bagian, yaitu jenis Manual dan Non Manual (menggunakan alat) (Sugiono, 2007).

a. Absensi Manual

Absensi jenis manual adalah absensi yang sepenuhnya dikerjakan langsung oleh manusia. Absensi manual ini terdiri dari:a) Absensi harian, adalah absensi yang dikerjakan setiap hari.b) Rekapitulasi absensi bulanan, yaitu rekapitulasi yang datanya diambil dari absensi harian, adapun pengerjaannya bisa harian, mingguan atau juga bulanan.

b. Absensi otomatik/ elektrik

Pada era modernisasi seperti sekarang ini dalam pembuat absensi kita dapat menggunakan alat bantu elektrik. Jadi absensi otomatik adalah absensi yang menggunakan alat bantu elektronika.Sistem informasi ini sangat penting karena data absensi dan lembur karyawan sangat diperlukan untuk menghitung gaji karyawan yang nantinya berkaitan dengan laporan keuangan sebuah perusahaan, selain itu data absensi juga diperlukan dalam pemberian Surat Peringatan kepada karyawan. Oleh karena itu, data absensi dan lembur karyawan harus selalu tersimpan dengan baik di dalam basis data sebuah perusahaan. Dengan adanya sistem pengolahan data absensi dan lembur karyawan yang baik maka akan mempermudah perusahaan dalam melakukan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan data-data tersebut.Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencanaan dan pelaku aktif dari seriap aktivitas perusahaan. Mereka mempunyai pikiran, keinginan, status, latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi perusahaan (Sujatmoko, 2007).Perusahaan-perusahaan meyakini bahwa sistem imbalan pada umumnya dan sistem intensif pada khususnya mempengaruhi kinerja (prestasi kerja). Untuk menunjang keberhasilan perusahaan maka dibutuhkan sebuah sistem absensi karyawan yang berguna untuk pencatatan kehadiran dan mengurangi terjadinya kesalahan maupun kecurangan dalam pencatatan kehadiran karyawan.Pencatatan absensi karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM/ human resources management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang karyawan dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji/ upah, produktivitas, atau kemajuan instansi/lembaga secara umum. Pada alat pencatatan absensi karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi SDM maupun kejujuran karyawan yang sedang dicatat kehadirannya. Hal ini sering memberikan peluang adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya.Kedisiplinan karyawan dalam hal mematuhi jam kerja merupakan salah satu bagian kecil pada proses pembangunan etos kerja, selain kualitas kerja karyawan itu sendiri. Faktor ini dapat diukur dengan akumulasi tingkat kehadiran karyawan per minggu, per bulan, per tahun, dan periode-periode lain yang dibutuhkan. Tingkat kehadiran karyawan dapat dilakukan berdasarkan absensi. Absensi karyawan harus dilakukan secara mudah, akurat, dan tepat. Sehingga mudah dan sederhana di sisi pengguna dan informatif di sisi manajemen atau pengambilan keputusan (Kusnendi, 2007). Begitu pentingnya absensi karyawan, hingga dapat digunakan sebagai salah satu faktor untuk memberikan reward and punishment. Hal ini dapat terlihat pada banyaknya organisasi yang menggunakan tingkat kehadiran sebagai salah satu point guna memformulasikan besar gaji karyawan.Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme absensi karyawan yang tepat. 4.5 Pengertian Kinerja karyawan

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakan. Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika, 2006).

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya (A.A Anwar Prabu Mangkunegoro, 2000).

Kinerja sebagai tingkat keberhasilan individu dalam melaksanakan pekerjaan, dimana ukuran kesuksesan yang dicapainya tidak dapat disamakan individu lain. Kinerja adalah suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai seorang pekerja dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu dan dievaluasi oleh orang orang tertentu (Flippo,1984).4.6 Pengaruh

Menurut Stuart pengaruh yaitu perbedaan antara apa yang dirasakan, dipikirkan, dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima sesuatu. (Cangara, 2000:163). Pengaruh adalah salah satu elemen yang sangat penting untuk mengetahui berhasil atau tidaknya sesuatu yang di inginkan.

Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuataan seseorang. Dari pengertian diatas telah dikemukakan sebelumnya bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain.4.7 Pembuatan Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang digunakan peneliti untuk memperoleh data secara langsung dari sumber melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan. Untuk penelitian eksploratori seperti wawancara atau diskusi grup terfokus, daftar pertanyaan yang diajukan peneliti berperan sebagai pedoman untuk mengarahkan jalannya pembicaraan atau diskusi dari masalah penelitian yang sedang diteliti. Daftar pertanyaan bersifat longgar atau fleksibel, sebab dapat berkembang sesuai pembicaran.

Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi dengan validitas dan reliabilitas setinggi mungkin. Kuesioner adalah alat (tools) yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data primer.

4.7.1 Penetapan VariabelVariabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu:a. Variabel Independen (X)Variabel Independen adalah variabel bebas yang nantinya akan mempengaruhi variabel dependen yang terdiri dari:

1) Pengaruh teknologi informasi (X1)

Teknologi merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan ilmiah mengenai penciptaan sistem-sistem dan pengoperasian sistem-sistem ciptaan tersebut.

Dalam hal ini komputerisasi adalah salah satu dari teknologi informasi yang sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Teknologi tersebut dapat mempermudahkan dalam penyelesaian tugas maupun pekerjaan di sebuah kantor pemerintahan. Namun demikian komputer tetap saja sebuah alat atau sarana yang diperlukan khusus oleh penggunanya.Manfaat yang dapat diambil dari komputer tergantung dari pengguna bukan dari kecanggihannya.

Skala yang digunakan dalam kategori pengaruh teknologi yaitu dengan menggunakan skala likert setiap item pertanyaan yaitu:

a. SS= Sangat Setuju dengan skor 5

b. S= Setuju dengan skor 4

c. KS= Kurang Setuju dengan skor 3

d. TS= Tidak Setuju dengan skor 2

e. STS = Sangat Tidak Setuju dengan skor 12) Penggunaan teknologi informasi (X2).

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pemerintahan.

Variabel ini diukur dengan instrument yang membuktikan bahwa factor social, efektif, kesesuaian tugas (job fit) memiliki pengaruh dan mempunyai hubungan yang positif antara penggunaan teknologi informasi dan kinerja pegawai.

Skala yang digunakan dalam kategori penggunaan teknologi yaitu dengan menggunakan skala likert setiap item pertanyaan yaitu:

a. SS= Sangat Setuju dengan skor 5

b. S

= Setuju dengan skor 4

c. KS= Kurang Setuju dengan skor 3

d. TS= Tidak Setuju dengan skor 2

e. STS = Sangat Tidak Setuju dengan skor 1

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen adalah variabel yang tergantung keberadannya dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam hal ini variabel dependen adalah kinerja pegawai.Kinerja pegawai merupakan kombinasi dari kemampuan usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerja (Sulistiyani, 2003). Kinerja merupakan hasil kerja atau karya yang dihasilkan oleh masing-masing pegawai untuk membantu badan usaha dalam pencapaian dan mewujudkan tujuan badan usaha (Dale, 1992). Pada dasarnya kinerja dari seseorang merupakan hal yang bersifat individu karena masing-masing pegawai memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Kinerja seseorang tergantung pada kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang diperoleh.

Skala yang digunakan dalam kategori kinerja pegawai yaitu dengan menggunakan skala likert yaitu skala untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pertanyaan yang mengukur suatu objek, setiap item pertanyaan yaitu (Istijanto, 1997):

a. SS= Sangat Setuju dengan skor 5

b. S

= Setuju dengan skor 4

c. KS= Kurang Setuju dengan skor 3

d. TS= Tidak Setuju dengan skor 2

e. STS = Sangat Tidak Setuju dengan skor 14.7.2 Jenis Pertanyaan

Ada 2 jenis pertanyaan, yaitu:1. Pertanyaan Tertutup

Pertanyaan tertutup cenderung dilakukan pada penelitian deskritif. Dalam pertanyaan tertutup responden diberi alternatif jawaban dan cukup memilih jawaban yang dianggap paling cocok dengan pendapatnya. Dalam pertanyaan tertutup, jawaban responden cenderung singkat, sebab responden memilih alternatif yang tersedia. 2. Pertanyaan Terbuka

Untuk penelitian eksploratori, penggunaan pertanyaan terbuka lebih umum dilakukan. Pertanyaan terbuka tidak memberi pilihan jawaban, sehingga responden lebih bebas mengungkapkan pendapat dan perasannya.Namun, yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pertanyaan tertutup, responden tinggal menjawab jawaban yang sudah tersedia yang diberikan oleh peneliti.4.7.3 Perhitungan Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat (Azwar, 2000). Validitas ditentukan dengan cara menghitung korelasi r masing-masing pertanyaan (X) dengan skor total (Y).

Teknik yang digunakan untuk mengetahui suatu item test dikatan valid yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut (Arikunto, 2002):

Keterangan:

r= Koefisien validitas item yang dicari

n= Jumlah responden

x= Skor yang diperoleh subyek dalam setiap item

y= Skor yang diperoleh subyek dalam setiap item

= Jumlah skor dalam variabel x

= Jumlah skor dalam variabel y

Kriteria dalam pengujian hipotesis validitas dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner dikatakan valid apabila r hitung > r tabel2. Kuesioner nyatakan valid apabila r hitung r table4.8 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel

Dalam melakukan penelitian penentuan populasi, teknik sampling dan pengambilan jumlah sampel sangat diperlukan guna memperoleh data yang akurat.4.8.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek atau subyek yang memepunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Guritno. S dkk, 2010). Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang disebutkan secara tersurat. Tujuan perlunya populasi dalam penelitian adalah agar kita dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi (Usman, 1995).4.8.2 Teknik SamplingPenelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total atau sensus, penggunaan ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil. Untuk anggota populasi relatif besar, maka diperlukan pengambilan sebagian dari anggota populasi. Pengambilan tersebut harus dilakukan dengan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.

Dalam statistika sampel terbagi atas dua jenis yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif. Statistika induktif ialah suatu proses yang berusaha untuk menarik kesimpulan tentang keadaan populasi berdasarkan sampel yang diambil dengan menggunakan metode tertentu.Teknik pengambilan sampel (teknik sampling) dapat dilakukan dengan dua cara (Usman, 1995), yaitu:4.8.2.1 Teknik Sampling RandomTeknik pengambilan sampel random ini terdiri dari beberapa cara diantaranya adalah :1. Sampling Random Sederhana

Ciri utama dari sampling ini adalah setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Caranya ialah dengan menggunakan undian, ordinal, tabel bilangan random, atau komputer. Keuntungannya adalah anggota sampel mudah dan cepat diperoleh. Sedangkan kelemahannya adalah terkadang data yang didapatkan tidak sepenuhnya mewakili populasi (Usman, 1995). 2. Teknik Sampling Bertingkat

Teknik sampling ini disebut juga dengan teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala. Teknik ini digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok-kelompok yang bertingkat, dimana penetuan tingkat dapat didasarkan oleh karakteristik tertentu. Teknik ini akan semakin baik jika dilengkapi dengan penggunaan proporsional, sehingga setiap tingkat diwakili oleh jumlah yang sebanding. Keuntungan menggunakan cara ini ialah anggota sampel yang diambil lebih representatif. Kelemahannya ialah lebih banyak memerlukan usaha pengenalan terhadap karakteristik dari populasinya (Usman, 1995).3. Teknik Sampling Kluster

Teknik sampling ini disebut juga dengan teknik sampling daerah, teknik ini digunakan apabila populasi tersebar dalam beberapa daerah propinsi, kabupaten, kecamatan dan seterusnya. Pada peta daerah diberi petak-petak dan diberikan nomor kemudian nomor itu diambil secara acak untuk dijadikan anggota sampelnya. Keuntungannya yaitu dapat mengambil populasi besar yang tersebar diberbagai daerah, pelaksanaannya lebih mudah dan murah dibandingkan dengan teknik lainnya. Sedangkan kelemahannya adalah jumlah individu dalam setiap pilihan tidak sama, ada kemungkinan penduduk satu daerah berpindah ke daerah lainnya tanpa sepengetahuan peneliti (Usman, 1995).4. Teknik Sampling Sistematis

Teknik ini sebenarnya adalah teknik random sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya anggota sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu. Keuntungan teknik ini adalah lebih cepat dan mudah sedangkan kelemahannya terkadang kurang mewakili populasinya.4.8.2.2 Teknik Sampling Nonrandom

Teknik pengambilan sampel nonrandom ini terdiri dari beberapa cara diantaranya adalah :

1. Teknik Sampling Kebetulan

Teknik ini digunakan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai. Keuntungan menggunakan teknik ini adalah murah, cepat dan mudah sedangkan kelemahannya ialah kurang representatif.2. Teknik Sampling Bertujuan

Tekni ini digunakan apabila anggota sampel dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian. Keuntungan menggunakan teknik ini adalah murah, cepat dan mudah serta relevan dengan tujuan penelitiannya, sedangkan kerugiannya ialah tidak representatif untuk mengambil kesimpulan secara umum.

3. Teknik Sampling Kuota

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dalam jumlah tertentu dengan ciri-ciri tertentu. Keuntungan dan kerugiannya sama dengan teknik sampling bertujuan.

Untuk lebih jelasnya teknik pengambilan sampel (teknik sampling) dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2 Teknik Pengambilan Sampel4.8.3 Sampel

Besarnya anggota sampel harus dihitung berdasarkan teknik-teknik tertentu agar kesimpulan yang berlaku untuk populasi dapat dipertanggung jawabkan, di samping itu harus pula memenuhi teknik teknik sampling seperti yang diuraikan sebelumnya.

Untuk mengukur besarnya sampel yang dipilih, penulis menggunakan rumus slovin yaitu

dimana

n :jumlah sampel

N : jumlah populasi

e :batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.

Proses

Teknik Sampling

Non Random

Kebetulan

Bertujuan

Kuota

Random

Keluaran

Masukan

Sistematis

Klutser

Bertingkat

Sederhana

IV-13

_1432952454.unknown

_1432952455.unknown

_1071364019.unknown