BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit...

12
21 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan menggunakan metode post test only control group design. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dengan estimasi waktu 36 hari pada bulan Maret 2017 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Kriteria Subjek Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih Rattus novergicus strain wistar jantan yang di peroleh dari Laboratorium Biomedik FK UMM. 4.3.2 Sampel Sampel penelitian adalah tikus Rattus novergicus strain wistar jantan yang di ambil secara random dari populasi tikus. 4.3.3 Besar sampel Besar sampel penelitian dapat diambil dari populasi tikus wistar putih Rattus novergicus strain wistar jantan dengan menggunakan rumus Frederer dan Resource Equation Methode :

Transcript of BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit...

Page 1: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

21

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

menggunakan metode post test only control group design.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Fakultas kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang dengan estimasi waktu 36 hari pada bulan

Maret 2017

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Kriteria Subjek

Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih Rattus novergicus

strain wistar jantan yang di peroleh dari Laboratorium Biomedik FK

UMM.

4.3.2 Sampel

Sampel penelitian adalah tikus Rattus novergicus strain wistar

jantan yang di ambil secara random dari populasi tikus.

4.3.3 Besar sampel

Besar sampel penelitian dapat diambil dari populasi tikus wistar

putih Rattus novergicus strain wistar jantan dengan menggunakan rumus

Frederer dan Resource Equation Methode :

Page 2: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

22

(r – 1)(p – 1) ≥ 15

(r – 1)(4 – 1) ≥ 15

4r – 4 ≥ 15

r ≥ 4,5 (Supranto, 2007)

Untuk menetukan jumlah total hewan coba yang akan digunakan oleh penelitian

ini dihitung menggunakan rumus Resource Equation Methode.

E = total number of animal – total number of group

= (5x4) – 4 = 16

Untuk mengantisipasi terjadinya drop out maka dilakukan koreksi dengan :

Cadangan = 𝑛

1−𝑓

= 4

1−0,2

= 5

Setalah dihitung menggunakan rumus diatas didapatkan 16 ekor tikus

dibutuhkan untuk penelitian, dan ditambah dengan cadangan sebanyak 4 ekor

tikus. Total sampel tikus yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 16 ekor

dengan debagi 4 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus dan

1 cadangan.

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Page 3: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

23

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan

cara simple random sampling.

4.3.5 Kriteria Sampel Penelitian

a. Kriteria Inklusi

1. Tikus putih Rattus novergicus strain wistar jantan

2. Umur 2-3 bulan

3. Berat badan 150-200 gram

4. Gerakan tikus yang aktif

b. Kriteria Eksklusi

1. Tikus yang cacat sebelum perlakuan

2. Tikus sakit sebelum perlakuan

3. Tikus mati sebelum perlakuan

c. Kriteria Drop out

1. Tikus yang sakit dalam perlakuan ditandai dengan gerakan yang

kurang aktif, diare atau feses lunak tidak mau makan dan

minum,postur tubuh cendrung tiduran pada lantai kandang,

suara akan lebih banyak mencicit ketika dipegang (Koolhas,

2010).

2. Tikus mati selama perlakuan

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kulit jeruk lemon

(Citrus limon)

4.4.2 Variabel Tergantung

Page 4: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

24

Variabel tergantung pada peneilitian ini adalah kadar LDL

dalam darah tikus putih Rattus novergicus strain wistar jantan.

4.5 Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Ekstrak Kulit Jeruk Lemon

Kulit jeruk lemon didapatkan dari UPT. Materia Medika kota

Batu. Kulit jeruk lemon kering yang dimaserasi menggunakan sistem

pelarut etanol 96% dan aseton dengan dosis 125 mg/kgBB, 250

mg/kgBB dan 300 mg/kgBB, diberikan kepada tikus menggunakan

sonde selama 15 hari.

4.5.2 Kadar LDL

Kadar LDL dalam plasma tikus yang diukur setelah perlakuan

dengan metode direct precipitat yang akan dilakukan di

Laboratorium Biomedik FK UMM.

4.6 Bahan dan Instrumen peelitian

a. Alat dan bahan pemeliharaan tikus :

1) Kandang tikus

2) Penutup kandang

3) Air mineral dan botol minum untuk tikus

4) Diet pakan BR-1

b. Alat dan bahan pembuatan elstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon)

c. Alat dan bahan pembedahan tikus:

1) Alat bedah minor

2) Papan bedah

3) Handscoon

Page 5: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

25

4) Kapas dan tisu

5) Kloroform

6) Spuit 3 cc

7) Botol sediaan

d. Alat dan bahan analisis serum:

1) Pipet mikro 100 dan 1000 ul

2) Rak kuvet

3) Tabug kuvet

4) Reagen Presipitat

5) Reagen kolesterol total

6) Sentrifuge

e. Alat lain :

1) Sonde

2) Spuit 3 cc

3) Kertas label

4) Kamera

Page 6: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

26

4.7 Alur Penelitian

20 ekor tikus putih wistar jantan dibagi menjadi 4 keompok

Adaptasi selama 7 hari dan pemberian pakan BR-1

14 hari dilakukan perlakuan pemberian induksi 1ml/100 gram minyak

goreng deep frying pada semua kelompok

Kelompok 1

Kontrol positif

Tidak diberikan

ekstrak kulit

jeruk lemon

(Citrus limon)

Setiap 1 ekor tikus dianatesi dengan klorofom dengan cara inhalasi

Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada

ventrikel kirir hewan coba dengan menggunakan spuit 3 cc

Analisis data

Laporan

Kelompok 2

Diberikan

ekstrak kulit

jeruk lemon

dengan dosis

sebesar

450mg/ekor/hari

selama 14 hari

Kelompok 3

Diberikan

ekstrak kulit

jeruk lemon

dengan dosis

sebesar

600mg/ekor/hari

selama 14 hari

Kelompok 4

Diberikan

ekstrak kulit

jeruk lemon

dengan dosis

sebesar

750mg/ekor/hari

selama 14 hari

Pengukuran LDL dalan darah pada sampel darah hewan coba

Page 7: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

27

4.8 Prosedur penelitian

4.8.1 Proses adaptasi

Adaptasi yang dilakukan kepada hewan coba selama 7 hari dengan

suhu ruangan 20-22 ̊C agar tikus dapat beradaptasi dengan lingkungan

yang baru.

4.8.2 Pembagian kelompok sampel

Sampel hewan coba yang digunakan pada penelitian ini sebanyak

20 ekor yang akan dibagi menjadi 4 kelompok seperti berikut :

a. Kelompok 1 : terdapat 4 ekor tikus putih wistar jantan dengan

perlakuan pemberian induksi minyak goreng deep frying sebanyak 1

ml/gram BB tikus selama 14 hari

b. Kelompok 2 : terdapat 4 ekor tikus putih wistar jantan dengan

perlakuan pemberian induksi minyak goreng deep frying sebanyak 1

ml/gram BB tikus selama 14 hari, setelah itu dilanjutkan dengan

pemberian ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) dengan dosis 450

mg/ekor/hari selama 14 hari.

c. Kelompok 3 : terdapat 4 ekor tikus putih wistar jantan dengan

perlakuan pemberian induksi minyak goreng deep frying sebanyak 1

ml/gram BB tikus selama 14 hari, setelah itu dilanjutkan dengan

pemberian ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) dengan dosis 600

mg/ekor/hari selama 14 hari.

d. Kelompok 4 : terdapat 4 ekor tikus putih wistar jantan dengan

perlakuan pemberian induksi minyak goreng deep frying sebanyak 1

ml/gram BB tikus selama 14 hari, setelah itu dilanjutkan dengan

Page 8: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

28

pemberian ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) dengan dosis 750

mg/ekor/hari selama 14 hari.

4.8.3 Pembuatan ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon)

a. Bahan baku ekstrak : kulit jeruk lemon dikumpulkan dan dicuci bersih,

dipotong kecil-kecil dan dikeringkan, kulit jeruk lemon yang sudah

keringkan kemudian di tumbuh menjadi bubuk, hasil bubuk dari kulit

jeruk lemon akan di ekstrak.

b. Proses ekstrak : bubuk kulit jeruk lemon direndam dengan etanol 96%

dan aseton dengan perbandingan 4:1 dan dijauhkan dari jangkauan

matahari selama 3 hari proses ini disebut proses maserasi, setelah

proses maserasi selesai kemudian difilter dengan corong Buchner, jika

masih terdapat ampas dari proses tersebut maka lakukan maserasi

kembali. Hasil dari filtrasi dipekatkan menggunakan evaporator untuk

mendapatkan ekstrak kering.

4.8.4 Penentuan dosis ekstrak kulit jeruk lemon

Dosis ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) yang dibutuhkan

dalam penelitian ini adalah 2250 mg/kgBB, 3000 mg/kbBB dan 3750

mg/kgBB (Solihah, 2016). Dosis yang di perlukan oleh tikus dengan berat

200 gr pada penelitian ini sebesar:

a. Dosis 1 = 2250 mg/kgBB x 0,2 = 450 mg/ekor/hari

b. Dosis 2 = 3000 mg/kgBB x 0,2 = 600 mg/ekor/hari

c. Dosis 3 = 3750 mg/kgbb x 0,2 = 750 mg/ekor/hari

Untuk dosis selama 15 hari perlakuan di perlukan dosis sebanyak:

Page 9: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

29

a. Dosis 1 = 450 mg x 15 x 5 = 33750 mg (untuk 5 tikus dalam

15 hari)

b. Dosis 2 = 600 mg x 15 x 5 = 45000 mg (untuk 5 tikus dalam

15 hari)

c. Dosis 3 = 750 mg x 15 x 5 = 56250 mg (untuk 5 tikus dalam

15 hari)

Dosis yang dibutuhkan oleh kelompok perlakuan 1,2 dan 3

dalam 15 hari masa perlakuan pada penelitian ini sebanyak 135000 mg

= 135 g.

4.8.5 Pembuatan minyak goreng deep frying

Minyak goreng deep frying didapatkan dari 1 liter minyak goreng

yang digunakan untuk menggoreng kentang pada suhu 177 ̊C selama 5

kali penggorengan selama 15 menit (Mujahidin, 2014).

Pemberian minyak goreng deep frying yang dapat meningkatkan

kadar LDL dalam darah sebesar 1 ml/100 g berat tikus diberikan secara

oral dengan sonde selama 14 hari (Raharjo et al, 2015).

4.8.6 Proses pembedahan hewan coba

a. Proses anastesi

Proses anastesi dilakukan dengan cara menuangkan klorofoam 0,67

ml pada kapas dan dimasukkan kedalan toples, masukkan satu persatu

hewan coba kedalam toples dan tunggu selama 60 detik agar tikus

benar-benar terbius (Alexandru, 2011).

Page 10: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

30

b. Proses pembedahan

Proses pembedahan dilakukan dengan alat bedah minor, setelah

tikus terbius dengan baik (pingsan) maka tikus diletakkan di papan lilin

dan difiksasi pada keempat kakinya, dibedah pada bagian abdomen

hingga bagian leher, dilakukan pegambilan darah pada ventrikel kiri

jantung tikus sebanyak 3 ml menggunakan spuit 3 cc (Alexandru,

2011).

c. Proses penguburan

Setelah melakukan proses pembedahan bangkai hewan coba harus

dikubur dengan cara dimasukkan kedalam poli bag atau kantong

plastik, masing-masig kantong poli bag atau kantong plastik berisikan

max 10 bangkai hewan coba, kemudian dikubur dalam tanah dengan

kedalaman tanah 1 meter.

4.8.7 Pengukuran kadar LDL

a. Pembuatan precipitant LDL

Ambil sampel serum darah hewan coba menggunakan mikro pipet

sebanyak 100 µl dimasukkan kedalam tabung, ambil precipitant reagent

sebanyak 1000 µl kemudian dicampurkan kedalam tabung yang berisi

sampel, setelah itu dicampur dan diinkubasi pada suhu ruangan selama

15 menit, sentrifuse dengan kecepatan 2500 rpm selama 20 menit

kemudian ambil sebanyak 100 µl untuk di campurkan dengan kolesterol

total.

Page 11: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

31

b. Pembuatan kolesterol total

Reagent koleserol total dimasukkan kedalam 2 tabung sebanyak

1000 µl dimana masing-masing tabung diberi label sempel dan standart,

masukkan sampel precipitant sebanyak 100 µl kedalam tabung yang

bertuliskan label sampel dan serum sampel darah hewan coba sebanyak

100 µl pada tabung yang bertuliskan label standart. Masing-masing

tabung dicampurkan dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu

ruangan, kemudian baca absorban sampel dan standart pada gelombang

500 nm.

Cara menghitung kolestrol total :

𝑘𝑜𝑙𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟𝑜𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = C (sampel)xA (sampel)

A standart

c. Penghitungan LDL

LDL = kolesterol total – kolesterol precipitant

4.8.8 Analisis data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data uji

normalitas, uji one way anova, uji post hoc.

a. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu group data

terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan

shapiro-wilk, data dikatan normal apabila signifikan >0,05.

b. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varian data homogen

atau tidak, dalam penelitain menggunakan uji homogenitas dengan uji

levene

Page 12: BAB 4 METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41295/5/BAB 4.pdf · 1) Sonde 2) Spuit 3 cc 3) ... Dilakukan pembedahan dan pengambilan sampel darah pada ventrikel kirir

32

c. Uji one way anova dilakukan apabila uji shapiro-wilk menunjukkan

hasil data normal. Uji one way anova dilakukan untuk melihat apakah

terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan

kelompok perlakuan, hasil uji one way anova dikatakan signifikan jika

p <0,05.

d. Uji post hoc bonferroni dilakukan apabila uji one way anova

didapatkan hasil ragam homogen, sedangkan uji post hoc tamhane’s

dilakukan apabila uji one way anova didapatkan hasil ragam yang

tidak homogen.

e. Uji regresi linier dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubugan

yang sangat kuat antara ekstrak kulit jeruk lemon terhadap kadar LDL

pada tikus wiatar jantan (Rattus nivergicus) yang diinduksi oleh

minyak goreng deep frying.