BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf ·...

33
63 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Penyajian Data Penelitian Setelah kuisioner dikumpulkan kembali, kemudian kuisioner diolah dengan cara mengelompokkan jawaban responden berdasarkan kategori pertanyaan, yaitu profil responden, produktifitas, dan komponen sistem komputer. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan dalam perhitungan korelasi dan regresi juga memudahkan dalam pengelompokkan responden. Data penelitian selengkapnya ditampilkan pada lampiran halaman L6 – L8. Dari hasil kuisioner yang terkumpul sebanyak 40 lembar, gambaran mengenai pengguna sistem ERP ini dapat diketahui. Pertanyaan untuk mengetahui profil responden ini ditampilkan pada lampiran halaman L1. Kuisioner mengenai produktifitas sistem ERP pada lampiran halaman L2 – L3 dan kuisioner mengenai 5 komponen sistem komputer pada lampiran halaman L4 – L5 digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh 5 komponen sistem komputer dengan produktifitas sistem ERP. 4.1.1 Profil Responden Dari sebanyak 57 karyawan PT. Adhisakti Solusi Komputindo, terdapat 40 orang pengguna sistem ERP, sedangkan sisanya 17 orang bukan pengguna sistem tersebut. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengguna Sistem ERP Karyawan PT. Adhisakti Solusi Komputindo Jumlah Pengguna Sistem ERP 40 Bukan Pengguna Sistem ERP 17

Transcript of BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf ·...

Page 1: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

63

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN USULAN PEMECAHAN MASALAH

4.1 Penyajian Data Penelitian

Setelah kuisioner dikumpulkan kembali, kemudian kuisioner diolah dengan cara

mengelompokkan jawaban responden berdasarkan kategori pertanyaan, yaitu profil

responden, produktifitas, dan komponen sistem komputer. Hal ini dilakukan untuk

memberikan kemudahan dalam perhitungan korelasi dan regresi juga memudahkan

dalam pengelompokkan responden. Data penelitian selengkapnya ditampilkan pada

lampiran halaman L6 – L8.

Dari hasil kuisioner yang terkumpul sebanyak 40 lembar, gambaran mengenai

pengguna sistem ERP ini dapat diketahui. Pertanyaan untuk mengetahui profil

responden ini ditampilkan pada lampiran halaman L1. Kuisioner mengenai produktifitas

sistem ERP pada lampiran halaman L2 – L3 dan kuisioner mengenai 5 komponen

sistem komputer pada lampiran halaman L4 – L5 digunakan untuk mengetahui

hubungan dan pengaruh 5 komponen sistem komputer dengan produktifitas sistem ERP.

4.1.1 Profil Responden

Dari sebanyak 57 karyawan PT. Adhisakti Solusi Komputindo, terdapat 40 orang

pengguna sistem ERP, sedangkan sisanya 17 orang bukan pengguna sistem tersebut.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengguna Sistem ERP

Karyawan PT. Adhisakti Solusi Komputindo Jumlah

Pengguna Sistem ERP 40

Bukan Pengguna Sistem ERP 17

Page 2: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

64

Pengguna Sistem ERP

70%

Bukan Pengguna

Sistem ERP30%

Pengguna Sistem ERP

Bukan Pengguna SistemERP

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Pengguna Sistem ERP

Kemudian, dari hasil kuisioner yang telah terkumpul yang berjumlah 40 lembar,

diketahui bahwa responden pengguna sistem ERP tersebut terdiri dari 21 responden pria

dan 19 orang responden wanita. Berikut merupakan profil responden pengguna sistem

ERP :

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Pria 21

Wanita 19 Total 40

Pria52%

Wanita48%

PriaWanita

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 3: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

65

2. Berdasarkan Usia

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia

Usia Jumlah 21 – 30 13 31 – 40 22 41 – 50 5

> 50 0

> 500%

31 - 4054%

41 - 5013%

21 - 3033%

21 - 3031 - 4041 - 50> 50

Gambar 4.3 Grafik Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia

3. Berdasarkan Periode Bekerja di PT. Adhisakti Solusi Komputindo

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Periode Bekerja

Lama Bekerja Jumlah < 1 tahun 0

1 - 5 tahun 11 > 5 tahun 29

> 5 tahun72%

1 - 5 tahun28%

< 1 tahun0%

< 1 tahun1 - 5 tahun> 5 tahun

Gambar 4.4 Grafik Distribusi Frekuensi Berdasarkan Periode Bekerja

Page 4: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

66

4. Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Minimal

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Minimal

Latar Belakang Pendidikan Minimal Jumlah

SMA 0 D1 2 D3 5 S1 33

SMA0% D1

5% D313%

S182%

SMAD1D3S1

Gambar 4.5 Grafik Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Latar belakang Pendidikan Minimal 5. Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jumlah Jenis Pekerjaan

Pria Wanita Total Finance 3 3 6

Accounting 2 3 5 Inventory 1 1 2 Delivery 1 1 2

Sales 2 3 5 Purchasing 2 3 5

Dewan Direksi 3 2 5 Service and Support 5 2 7

GA 2 1 3

Page 5: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

67

0

1

2

3

4

5

6

Pria 3 2 1 1 2 2 3 5 2

Wanita 3 3 1 1 3 3 2 2 1

Finance Accounting Inventory Delivery Sales Purchasing Dew an Direksi Service and Support

GA

Gambar 4.6 Grafik Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan

4.2 Pengolahan Terhadap Data Yang Terkumpul

4.2.1 Deskripsi Penelitian

Kuisioner yang diberikan kepada responden terdiri dari tiga kategori pertanyaan,

yaitu pertanyaan mengenai identitas responden, mengenai produktifitas, dan mengenai

komponen sistem komputer. Bentuk kuisioner dapat dilihat pada lampiran halaman L1-

L5.

Pada kuisioner mengenai identitas responden, responden diminta mengisi

identitas diri yang bertujuan untuk mengetahui profil pengguna sistem ERP ini, mulai

dari jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan minimal, periode bekerja, dan jenis

pekerjaan responden. Pada kuisioner mengenai produktifitas, responden diminta

pendapatnya mengenai sistem ERP yang sedang berjalan mulai dari performansi sistem,

ketepatan waktu, komunikasi, kualitas informasi, dan kualitas layanan secara

keseluruhan. Pada kuisioner mengenai komponen sistem komputer, responden diminta

pendapatnya mengenai sistem komputer yang digunakan pada sistem ERP tersebut

Page 6: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

68

dengan tujuan untuk menganalisis sejauh mana peranan sistem komputer terhadap

produktifitas sistem ERP.

Untuk mengetahui produktifitas sistem ERP dan komponen sistem komputer,

pendapat responden pada setiap pertanyaan diberi penilaian sebagai berikut:

Tabel 4.7 Nilai Pendapat Responden

Pendapat Responden Nilai

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Cukup Setuju 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

4.2.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Sebelum dilakukan pengolahan data lebih lanjut, hal pertama yang harus

dilakukan terhadap kuisioner adalah melakukan pengujian terhadap validitas dan

reliabilitas item pertanyaan pada kuisioner. Tujuan dari pengujian validitas ini adalah

untuk mengetahui seberapa besar tingkat ke-validitas-an tiap item pertanyaan pada

kuisioner yaitu bahwa item-item pertanyaan tersebut memang benar-benar dapat

mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas ini digunakan dengan

menggunakan rumus korelasi Pearson.

Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L9-L12, nilai korelasi yang

dihasilkan secara ringkas adalah sebagai berikut :

Page 7: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

69

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas

UJI VALIDITAS PRODUKTIFITAS SISTEM KOMPUTER

VAR Pearson Correlation VAR Pearson Correlation P1 0,660** S1 0,355* P2 0,647** S2 0,663** P3 0,568** S3 0,408** P4 0,584** S4 0,325* P5 0,731** S5 0,758** P6 0,600** S6 0,345* P7 0,523** S7 0,477** P8 0,519** S8 0,709** P9 0,521** S9 0.368*

P10 0,540** S10 0,577** S11 0,698** S12 0,561** S13 0,651** S14 0,606** S15 0,523** S16 0,666** S17 0,699** S18 0,683**

S19 0,746** S20 0,533**

Setelah diketahui hasil uji korelasi (nilai r hitung) pada semua item pertanyaan,

maka selanjutnya akan dilakukan pengujian terhadap tingkat signifikansi item

pertanyaan pada kuisioner, yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai

r tabel yang terdapat pada lampiran halaman L30 dengan taraf signifikan (α) sebesar 5%.

Dari data r tabel, dengan taraf signifikansi 5% dan N = 40 adalah sebesar = 0,312.

Sehingga apabila nilai r hitung yaitu nilai dari korelasi lebih besar daripada nilai r tabel,

maka pertanyaan tersebut memiliki korelasi yang tinggi yang membuatnya memiliki

tingkat validitas yang tinggi. Tanda bintang (*) pada hasil pengujian dengan

menggunakan SPSS mengartikan bahwa nilai tersebut adalah signifikan. Dari semua

hasil diatas, maka terbukti bahwa setiap pertanyaan dari kuisioner adalah valid.

Setelah dilakukan pengujian validitas terhadap hasil kuisioner, kemudian

Page 8: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

70

dilanjutkan dengan melakukan pengujian reliabilitas terhadap item pertanyaan pada

kuisioner. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kepercayaan pada pertanyaan

yang terdapat pada kuisioner. Jadi apabila hasil dari pengujian menunjukkan hasil yang

tetap maka dapat dikatakan bahwa kuisioner memiliki tingkat kepercayaan atau

reliabilitas yang tinggi. Dalam pengujian terhadap reliabilitas kuisioner, dilakukan

dengan menggunakan metode belah dua (split-half method). Metode ini dilakukan

dengan cara mengkorelasikan total nilai pertanyaan yang ganjil dengan total nilai

pertanyaan yang genap pada kuisioner. Pengujian korelasi yang digunakan adalah

pengujian korelasi Produk Momen-Pearson.

Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L13, nilai korelasi yang

dihasilkan secara ringkas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Reliabilitas

UJI RELIABILITAS VAR Pearson Correlation Spearman-Brown

Produktifitas 0,897** 0,95 Sistem Komputer 0,797** 0,89

Dari hasil diatas, hasil korelasi antara skor item ganjil dan genap untuk

produktifitas adalah sebesar 0,897** dan untuk sistem komputer adalah 0,797**.

Korelasi ini menunjukkan tingkat signifikansi yang tinggi. Tanda bintang dua (**)

menunjukkan bahwa korelasi signifikan pada α = 1%. Walaupun demikian, korelasi

diatas harus dilanjutkan lebih dahulu dengan pengujian menggunakan rumus Spearman-

Brown : ( )2

12

112

12

1211

r

rr

+=

Dari hasil perhitungan Spearman-Brown diatas, didapat korelasi yang tinggi.

Hasil tersebut dikatakan memiliki reliabilitas apabila nilai tersebut (r hitung) lebih besar

Page 9: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

71

dari nilai r tabel yaitu 0,403. Dilihat dari tabel diatas, maka terbukti bahwa pertanyaan

pada kuisioner memiliki reliabilitas atau tingkat kepercayaan yang tinggi.

Pada kuisioner produktifitas sistem ERP, item pertanyaan terbagi atas 5 bagian

menurut 5 parameter produktifitas yaitu performansi, ketepatan waktu, komunikasi,

kualitas informasi, dan kualitas layanan secara keseluruhan. Dari hasil kuisioner,

berdasarkan nilai rata-rata pada gambar 4.7 maka dapat diketahui bahwa yang

mempengaruhi produktifitas sistem ERP adalah faktor kualitas informasi yaitu sebesar

21% dan kualitas layanan juga sebesar 21%, diikuti dengan performansi sebesar 20%,

kemudian ketepatan waktu dan komunikasi sebesar 19%.

Performansi20%

Ketepatan Waktu

19%

Komunikasi19%

Kualitas Layanan

21%

Kualitas Informasi

21%

PerformansiKetepatan WaktuKomunikasiKualitas InformasiKualitas Layanan

Gambar 4.7 Grafik Rata-Rata Produktifitas Sistem ERP

Pada kuisioner mengenai komponen sistem komputer, item pertanyaan juga

terbagi atas 5 bagian menurut 5 komponen sistem komputer yaitu hardware, software,

brainware, informasi, dan prosedur. Dari hasil kuisioner, berdasarkan nilai rata-rata

pada gambar 4.8, maka dapat diketahui bahwa informasi berpengaruh terhadap

produktifitas sistem ERP sebesar 22 %, diikuti dengan software sebesar 21%, prosedur

sebesar 20%, brainware sebesar 19%, dan hardware sebesar 18%.

Page 10: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

72

Hardware18%

Software21%

Brainware19%

Prosedur20%

Informasi22%

HardwareSoftwareBrainwareInformasiProsedur

Gambar 4.8 Grafik Rata-Rata Komponen Sistem Komputer

4.2.3 Pengujian Korelasi Linier

Setelah diketahui tingkat keabsahan dan kepercayaan item-item pertanyaan pada

kuisioner melalui pengujian validitas dan reliabilitas, maka selanjutnya data diolah

menggunakan metode korelasi dan regresi berganda. Metode korelasi harus dilakukan

terlebih dahulu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sistem komputer

dengan produktifitas sistem ERP. Pada tiap variabel, yakni hardware, software,

brainware, informasi, dan prosedur dihubungkan dengan tiap parameter produktifitas,

yakni performansi, ketepatan waktu, komunikasi, kualitas informasi, dan kualitas

layanan.

Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L14, di bawah ini merupakan

ringkasan dari hasil uji korelasi antara kelima komponen sistem komputer dengan

performansi :

Page 11: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

73

Tabel 4.10 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Performansi

Performansi VAR Pearson Correlation

hardware 0,249 software 0,387*

brainware 0,381* informasi 0,485* prosedur 0,383*

Pada tabel 4.10 di atas, dapat dilihat hasil perhitungan koefisien korelasi (r)

untuk semua variabel Hasil dari korelasi (r hitung) kemudian dibandingkan dengan nilai

r tabel pada lampiran hal L30. Dari tabel r dengan N sebesar 40 dan taraf signifikan (α)

sebesar 5% didapatkan nilai 0,312. Apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel,

maka ditemukan hubungan atau korelasi. Dari hasil korelasi diketahui bahwa

performansi berhubungan dengan software, brainware, informasi, dan prosedur. Tanda

bintang satu (*) pada hasil pengujian dengan menggunakan SPSS mengartikan bahwa

nilai r hitung adalah signifikan untuk α = 5%.

Selanjutnya seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L15, di bawah ini

merupakan ringkasan dari hasil uji korelasi antara kelima komponen sistem komputer

dengan ketepatan waktu :

Tabel 4.11 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Ketepatan Waktu

Ketepatan Waktu VAR Pearson Correlation

hardware 0,354* software 0,437**

brainware 0,256 informasi 0,362* prosedur 0,224

Kemudian, sama seperti tabel 4.10, hasil perhitungan korelasi (r hitung) akan

dibandingkan dengan nilai r tabel produk momen pada lampiran halaman L30. Cara ini

Page 12: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

74

juga digunakan untuk semua pengujian korelasi selanjutnya. Dapat diketahui bahwa

komponen yang mempengaruhi ketepatan waktu adalah hardware, software, dan

informasi.

Selanjutnya seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L16, di bawah ini

merupakan ringkasan dari hasil uji korelasi antara kelima komponen sistem komputer

dengan komunikasi :

Tabel 4.12 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Komunikasi

Komunikasi VAR Pearson Correlation

hardware 0,439** software 0,609**

brainware 0,545** informasi 0,572** prosedur 0,441**

Seperti yang dilihat dari tabel 4.12 di atas, bahwa komunikasi berhubungan

dengan kelima komponen sistem komputer.

Selanjutnya seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L17, di bawah ini

merupakan ringkasan dari hasil uji korelasi antara kelima komponen sistem komputer

dengan kualitas informasi :

Tabel 4.13 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Kualitas Informasi

Kualitas Informasi VAR Pearson Correlation

hardware 0,420** software 0,230

brainware 0,577** informasi 0,550** prosedur 0,523**

Seperti yang dilihat dari tabel 4.13, bahwa kualitas informasi berhubungan

Page 13: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

75

dengan hardware, brainware, informasi, dan prosedur.

Selanjutnya seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L18, di bawah ini

merupakan ringkasan dari hasil uji korelasi antara kelima komponen sistem komputer

dengan kualitas layanan secara keseluruhan :

Tabel 4.14 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Kualitas Layanan

Kualitas Layanan VAR Pearson Correlation

hardware 0,341* software 0,450**

brainware 0,524** informasi 0,445** prosedur 0,560**

Seperti yang dilihat dari tabel 4.14 di atas, bahwa kualitas layanan berhubungan

dengan kelima komponen sistem komputer.

Kemudian dilakukan pengujian secara keseluruhan yaitu antara kelima

komponen sistem komputer dengan rata-rata produktifitas sistem ERP. Hasil

perhitungan SPSS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran halaman L19. Berikut

merupakan hasil korelasi yang dihasilkan :

Tabel 4.15 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Produktifitas

Produktifitas VAR Pearson Correlation

hardware 0,539** software 0,630**

brainware 0,697** informasi 0,745** prosedur 0,662**

Secara keseluruhan produktifitas sistem ERP pada PT. Adhisakti Solusi

Komputindo berhubungan dengan kelima komponen sistem komputer.

Semua hubungan yang diperoleh pada pengujian korelasi antara produktifitas

Page 14: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

76

sistem ERP dengan sistem komputer dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut :

Tabel 4.16 Hasil Korelasi yang Signifikan

Hasil Korelasi Produktifitas Sistem Komputer

software brainware informasi

Performansi

prosedur hardware software Ketepatan Waktu informasi hardware software

brainware informasi

Komunikasi

prosedur hardware brainware informasi

Kualitas Informasi

prosedur hardware software

brainware informasi

Kualitas Layanan

prosedur

Dari hasil korelasi pada tabel 4.15, diketahui bahwa sistem komputer memang

mempunyai hubungan erat dengan produktifitas sistem ERP. Hal tersebut dapat dilihat

dari tanda bintang dua (**) yang menunjukkan bahwa hubungan tersebut sangat tinggi,

yakni pada tingkat signifikansi 99%.

4.2.4 Pengujian Regresi Linear Berganda

Setelah melakukan uji korelasi dan mengetahui hubungan antara sistem

komputer dengan produktifitas sistem ERP kemudian dilakukan pengujian regresi

berganda antara keduanya. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

sistem komputer terhadap produktifitas sistem ERP.

Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L20, berikut merupakan

Page 15: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

77

ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan performansi :

Tabel 4.17 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Performansi

Performansi Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig

(Constant) - -0,305 - Hardware Hardware - - Software Software - - Brainware Brainware - - Informasi - 1,042 0,002 Prosedur Prosedur - -

Pada tabel 4.17 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan

dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat bahwa

variabel-variabel yang pengaruhnya relatif lebih rendah terhadap performansi

dikeluarkan, yaitu hardware, software, brainware, dan prosedur.

Dari hasil regresi ini diketahui nilai dari koefisien a dan b serta tingkat

signifikansi. Berikut merupakan model regresi untuk performansi :

ŷ = -0,305 + 1,042x1

dimana: ŷ = performansi dan x1 = informasi

Konstanta sebesar -0,305 menyatakan bahwa jika tidak ada informasi maka

produktifitas pada performansi adalah -0,305. Nilai 1,042x1 merupakan koefisien

regresi, yang menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada informasi maka

akan meningkatkan performansi sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu

nilai tersebut diperoleh melalui informasi yang lengkap, reliable, disajikan dengan tepat

waktu, akurat, mudah dimengerti, dan up-to-date.

Setelah itu, dilakukan pengujian koefisien regresi berdasarkan probabilitas yaitu

dengan membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan. Apabila nilai signifikan yang

dihasilkan lebih kecil dari 0,05 maka dibuktikan bahwa komponen berpengaruh secara

Page 16: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

78

signifikan, sedangkan apabila terdapat nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 maka

komponen tidak berpengaruh secara signifikan.

Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan performansi,

diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara signifikan adalah informasi,

sedangkan komponen yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah hardware,

software, brainware, dan prosedur.

Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L22, berikut merupakan

ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan ketepatan waktu :

Tabel 4.18 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Ketepatan Waktu

Ketepatan Waktu Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig

(Constant) - 1,241 - Hardware Hardware - - Software - 0,606 0,005 Brainware Brainware - - Informasi Informasi - - Prosedur Prosedur - -

Pada tabel 4.18 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan

dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat bahwa

variabel-variabel yang pengaruhnya relatif lebih rendah terhadap ketepatan waktu

dikeluarkan, yaitu hardware, brainware, informasi, dan prosedur.

Berikut merupakan model regresi untuk ketepatan waktu :

ŷ = 1,241 + 0,606x1

dimana: ŷ = ketepatan waktu dan x1 = software

Konstanta sebesar 1,241 menyatakan bahwa jika tidak ada software maka

produktifitas pada ketepatan waktu adalah 1,241. Nilai 0,606x1 menunjukkan bahwa

setiap penambahan satu nilai pada software maka akan meningkatkan ketepatan waktu

Page 17: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

79

sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu nilai tersebut diperoleh bila

software yang digunakan mudah dimengerti, memiliki fasilitas yang memuaskan, dan

didukung oleh sistem operasi yang ada. Dari hasil pengujian regresi antara sistem

komputer dengan ketepatan waktu, diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara

signifikan adalah software sedangkan komponen yang tidak berpengaruh secara

signifikan adalah hardware, brainware, informasi dan prosedur.

Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L24, berikut merupakan

ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan komunikasi :

Tabel 4.19 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Komunikasi

Komunikasi Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig

(Constant) - 0,797 - Hardware - 0,146 0,000 Software - 0,328 0,000 Brainware Brainware - - Informasi - 0,269 0,000 Prosedur Prosedur - -

Pada tabel 4.19 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan

dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat bahwa

variabel-variabel yang pengaruhnya relatif lebih rendah terhadap komunikasi

dikeluarkan, yaitu brainware dan prosedur.

Berikut merupakan model regresi untuk komunikasi :

ŷ = 0,797 + 0,146x1 + 0,328x2 + 0,269x3

dimana: ŷ = komunikasi, x1 = hardware, x2 = software, dan x3 = informasi

Konstanta sebesar 0,797 menyatakan bahwa jika tidak ada hardware, software,

dan informasi maka produktifitas pada komunikasi adalah 0,797. Nilai 0,146x1

menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada hardware maka akan

Page 18: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

80

meningkatkan komunikasi sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu nilai

tersebut diperoleh melalui penggunaan hardware yang dapat mempercepat pemrosesan

data, baik dari segi processor, memory, dan harddisk. Nilai 0,328x2 menunjukkan bahwa

setiap penambahan satu nilai software, maka akan meningkatkan komunikasi sebesar

nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu nilai pada software tersebut diperoleh bila

software yang digunakan mudah dimengerti, memiliki fasilitas yang memuaskan, dan

didukung oleh sistem operasi yang ada. Nilai 0,269x3 menunjukkan bahwa setiap

penambahan satu informasi, maka akan meningkatkan komunikasi sebesar nilai pada

koefisien regresi. Penambahan satu nilai pada informasi tersebut diperoleh melalui

informasi lengkap, reliable, disajikan dengan tepat waktu, akurat, mudah dimengerti,

dan up-to-date.

Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan komunikasi,

diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara signifikan adalah hardware,

software, dan informasi, sedangkan komponen yang tidak berpengaruh secara signifikan

adalah brainware dan prosedur.

Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L26, berikut merupakan

ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan kualitas informasi :

Tabel 4.20 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Kualitas Informasi

Kualitas Informasi Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig

(Constant) - 0,180 - Hardware Hardware - - Software - -0,405 Brainware - 0,562 Informasi - 0,550 Prosedur - 0,326

0,000

Pada tabel 4.20 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan

Page 19: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

81

dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat bahwa

variabel-variabel yang pengaruhnya relatif lebih rendah terhadap kualitas informasi

dikeluarkan, yaitu hardware.

Berikut merupakan model regresi untuk kualitas informasi :

ŷ = 0,180 - 0,405x1 + 0,562x2 + 0,550x3 + 0,326x4

dimana: ŷ = kualitas informasi, x1 = software, x2 = brainware, x3 = informasi,

dan x4 = prosedur.

Konstanta sebesar 0,180 menyatakan bahwa jika tidak ada software, brainware,

informasi dan prosedur maka produktifitas pada kualitas informasi adalah 0,180. Nilai -

0,405x1 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada software, maka akan

menurunkan kualitas informasi sebesar nilai pada koefisien regresi. Nilai 0,562x2

menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada brainware, maka akan

meningkatkan kualitas informasi sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu

nilai tersebut diperoleh bila user memiliki kemampuan yang baik dalam pengoperasikan

sistem ERP, dapat memperbaiki kerusakan kecil pada komputer, dan dapat

menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Nilai 0,550x3 menunjukkan bahwa setiap

penambahan satu nilai pada informasi, maka akan meningkatkan kualitas informasi

sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu nilai tersebut diperoleh melalui

informasi lengkap, reliable, disajikan dengan tepat waktu, akurat, mudah dimengerti,

dan up-to-date. Nilai 0,326x4 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada

prosedur, maka akan meningkatkan kualitas informasi sebesar nilai pada koefisien

regresi. Penambahan satu nilai tersebut diperoleh dari prosedur pengoperasian sistem

yang mudah, prosedur backup data yang baik, kesigapan bagian IT dalam mendeteksi

dan menangani error yang terjadi yang terjadi pada sistem ERP, jaminan keamanan data

Page 20: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

82

dan maintenance sistem yang baik.

Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan kualitas informasi,

diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara signifikan adalah software,

brainware, informasi, dan prosedur sedangkan komponen yang tidak berpengaruh secara

signifikan adalah hardware.

Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L27, berikut merupakan

ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan kualitas layanan :

Tabel 4.21 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Kualitas Layanan

Kualitas Layanan Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig

(Constant) - 0,851 - Hardware Hardware - - Software Software - - Brainware - 0,488 0,000 Informasi Informasi - - Prosedur - 0,425 0,000

Pada tabel 4.21 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan

dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat variabel-

variabel yang pengaruhnya relatif lebih rendah terhadap kualitas layanan dikeluarkan,

yaitu hardware, software, dan informasi.

Berikut merupakan model regresi untuk kualitas informasi :

ŷ = 0,851 + 0,488x1 + 0,425x2

dimana: ŷ = kualitas informasi, x1 = brainware dan x2 = prosedur.

Konstanta sebesar 0,851 menyatakan bahwa jika tidak ada brainware dan

prosedur maka produktifitas pada kualitas informasi adalah 0,851. Nilai 0,488x1

menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada brainware, maka akan

meningkatkan kualitas layanan sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu

Page 21: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

83

nilai tersebut diperoleh bila user memiliki kemampuan yang baik dalam hal

pengoperasikan sistem ERP, dapat memperbaiki kerusakan kecil pada komputer, dan

dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Nilai 0,425x2 menunjukkan bahwa

setiap penambahan satu nilai pada prosedur, maka akan meningkatkan kualitas layanan

sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu nilai tersebut diperoleh dari

prosedur pengoperasian sistem yang mudah, prosedur backup data yang baik, kesigapan

bagian IT dalam mendeteksi dan menangani error yang terjadi yang terjadi pada sistem

ERP, jaminan keamanan data dan maintenance sistem yang baik.

Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan kualitas layanan,

diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara signifikan adalah brainware dan

prosedur sedangkan komponen yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah

hardware, software dan informasi.

Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L29, berikut merupakan

ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan produktifitas :

Tabel 4.22 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Produktifitas

Produktifitas Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig

(Constant) - 0,133 - Hardware - 0,106 Software - 0,162 Brainware - 0,204 Informasi - 0,335 Prosedur - 0,192

0,000

Pada tabel 4.22 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan

dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat bahwa tidak

ada variabel yang dikeluarkan yang berarti semua variabel tersebut berpengaruh

terhadap produktifitas.

Page 22: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

84

Berikut merupakan model regresi untuk produktifitas :

ŷ = 0,133 + 0,106x1 + 0,162x2 + 0,204x3 + 0,335x4 + 0,192x5

dimana: ŷ = kualitas informasi, x1 = hardware, x2 = software, x3 = brainware,

x4 = informasi, dan x5 = prosedur.

Konstanta sebesar 0,133 menyatakan bahwa jika tidak ada komponen sistem

komputer maka produktifitas adalah 0,133. Nilai 0,106x1 menunjukkan bahwa setiap

penambahan satu nilai pada hardware, maka akan meningkatkan produktifitas sebesar

nilai pada koefisien regresi. Nilai 0,162x2 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu

nilai pada software, maka akan meningkatkan produktifitas sebesar nilai pada koefisien

regresi. Nilai 0,204x3 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada brainware,

maka akan meningkatkan produktifitas sebesar nilai pada koefisien regresi. Nilai

0,335x4 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada informasi, maka akan

meningkatkan produktifitas sebesar nilai pada koefisien regresi. Nilai 0,192x5

menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada prosedur, maka akan

meningkatkan produktifitas sebesar nilai pada koefisien regresi. Dari hasil regresi juga

diketahui bahwa komponen informasi merupakan komponen yang paling berpengaruh

dalam produktifitas sistem ERP dan oleh karenanya perlu mendapat perhatian lebih dari

perusahaan dalam meningkatkan produktifitas sistem ERP.

Tabel 4.23 Model Summary Sistem Komputer dengan Produktifitas

Model R R

Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,894(a) 0,8 0,771 0,28751 2,218

a Predictors: (Constant), prosedur, software, hardware, brainware, informasi b Dependent Variable: produktifitas

Pada tabel 4.23 ditampilkan nilai R, R2, Adjusted R2, dan Standar Error of

Estimate (SEE). Dimana nilai Adjusted R2 menunjukkan gabungan korelasi kelima

Page 23: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

85

variabel bebas hardware, software, brainware, informasi, dan prosedur terhadap

produktifitas adalah sebesar 0,771. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan dari

pengaruh secara bersama-sama (multiple regression) antara kelima komponen sistem

komputer terhadap produktifitas adalah sebesar 77,1%. Semakin tinggi nilai Adjusted R

Square maka model regresi yang dihasilkan akan semakin baik karena variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependen lebih besar. Selebihnya 22,9%

dipengaruhi oleh faktor lain dan nilai SEE adalah sebesar 0,29.

Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan produktifitas,

diketahui bahwa semua komponen sistem komputer berpengaruh secara signifikan

terhadap produktifitas sistem ERP. Sedangkan hipotesis utama adalah :

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara kelima komponen sistem komputer terhadap

produktifitas sistem ERP.

H1 : Terdapat pengaruh antara kelima komponen sistem komputer terhadap

produktifitas sistem ERP.

Ini berarti terbukti bahwa kelima komponen sistem komputer memang

berpengaruh terhadap produktifitas sistem ERP. Untuk menguji hipotesis utama, dapat

juga dilakukan dengan menganalisis hasil tabel anova, dimana pada tabel 4.24

diperlihatkan nilai F dan juga tingkat signifikansi untuk sistem komputer. Dapat dilihat

bahwa tingkat signifikansi pada tabel Anova adalah 0,000. Jadi probabilitas 0,000 < α

0,05. Dengan demikian H0 : ditolak dan H1 : diterima.

Page 24: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

86

Tabel 4.24 Tabel Anova

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11,247 5 2,249 27,213 ,000(a)

Residual 2,81 34 0,083 Total 14,058 39

a Predictors: (Constant), prosedur, software, hardware, brainware, informasi b Dependent Variable: produktifitas

Dapat disimpulkan bahwa kelima variabel hardware, software, brainware,

informasi, dan prosedur secara bersama memang berpengaruh terhadap produktifitas.

Dengan demikian faktor penjelas hardware, software, brainware, informasi, dan

prosedur dapat digunakan untuk memprediksi produktifitas sistem ERP.

Dari tiap model regresi yang dihasilkan akan memudahkan untuk melakukan

peningkatan produktifitas sistem ERP, yaitu dengan meningkatkan koefisien regresi

pada komponen sistem komputer yang berpengaruh secara signifikan.

Produktifitas sistem ERP sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

keseluruhan 3,65 (dari skala 1 – 5) dan dari rasio produktifitas 73% (dari skala 1 – 100).

Untuk dapat melihat lebih jelas mengenai rata-rata rasio produktifitas, dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.25 Rasio Produktifitas Tiap-Tiap Parameter Produktifitas

Performansi Ketepatan Waktu Komunikasi Kualitas

Informasi Kualitas Layanan Produktifitas

Rata-Rata 3,68 3,46 3,48 3,75 3,90 3,65 Rasio Produktifitas 73,6% 69,2% 69,6% 75,0% 78,0% 73,08%

4.3 Usulan Pengembangan Sistem

Usulan produktifitas sistem ERP bila dilihat dari setiap parameter yang ada,

yaitu:

1. Performansi

Dari nilai rata-rata performansi yaitu 3,68 (dari skala 1-5) dan rasio produktifitas

Page 25: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

87

73,6% (dari skala 1-100), diketahui bahwa performansi sistem ERP sudah baik.

2. Ketepatan Waktu

Dari nilai rata-rata ketepatan waktu yaitu 3,46 (dari skala 1-5) dan rasio

produktifitas 69,2% (dari skala 1-100), diantara parameter yang lain rasio

produktifitas ketepatan waktu paling rendah namun rasio tersebut lebih dari 50%

yang berarti keadaan yang cukup baik.

3. Komunikasi

Dari nilai rata-rata komunikasi yaitu 3,48 (dari skala 1-5) dan rasio produktifitas

69,6% (dari skala 1-100), diketahui bahwa komunikasi dengan menggunakan

sistem ERP cukup baik.

4. Kualitas Informasi

Dari nilai rata-rata kualitas informasi yaitu 3,75 (dari skala 1-5) dan rasio

produktifitas 75,0% (dari skala 1-100), diketahui bahwa kualitas informasi

dengan menggunakan sistem ERP sudah baik.

5. Kualitas Layanan

Dari nilai rata-rata kualitas layanan yaitu 3,90 (dari skala 1-5) dan rasio

produktifitas 78,0% (dari skala 1-100), diketahui bahwa kualitas informasi

dengan menggunakan sistem ERP sudah baik.

Untuk meningkatkan masing-masing parameter produktifitas, dilakukan dengan

menganalisis sistem komputer yang digunakan oleh PT. Adhisakti Solusi Komputindo.

Dari tabel 4.25 di bawah ini yang merupakan tabel jawaban responden mengenai

5 komponen sistem komputer, ditemukan beberapa permasalahan, yaitu :

Page 26: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

88

Tabel 4.26 Jawaban Responden Mengenai 5 Komponen Sistem Komputer

Sistem Komputer Nilai Pertanyaan

1 2 3 4 5 Total

s1 7 16 12 1 4 40 Hardware s2 1 6 6 20 7 40 s3 0 2 16 15 7 40 s4 0 2 12 18 8 40 Software s5 1 0 23 9 7 40 s6 7 14 12 3 4 40 s7 0 2 17 15 6 40 Brainware s8 1 2 17 12 8 40 s9 0 0 21 10 9 40

s10 0 0 18 13 9 40 s11 0 1 20 10 9 40 s12 1 0 7 18 14 40 s13 0 1 12 15 12 40

Informasi

s14 0 1 14 20 5 40 s15 2 0 7 19 12 40 s16 7 12 5 9 7 40 s17 5 0 6 10 19 40 s18 1 1 24 4 10 40 s19 1 3 21 3 12 40

Prosedur

s20 10 12 6 7 5 40

Dari persamaan regresi pada tabel 4.22, berikut merupakan model regresi untuk

produktifitas :

ŷ = 0,133 + 0,106x1 + 0,162x2 + 0,204x3 + 0,335x4 + 0,192x5

dimana: ŷ = kualitas informasi, x1 = hardware, x2 = software, x3 = brainware,

x4 = informasi, dan x5 = prosedur.

Pada persamaan di atas, nilai informasi lebih besar dibanding komponen yang

lain. Oleh karenanya, urutan usulan pengembangan sistem yang dapat diprioritaskan

oleh PT. Adhisakti Solusi Komputindo adalah sebagai berikut :

Pada Aspek Informasi

Pada sistem ERP, data dan informasi ditampilkan secara realtime dimana tidak

Page 27: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

89

terdapat ketergantungan data seperti sistem manual dimana output suatu bagian

merupakan input pada bagian lainnya. Pada sistem ERP setiap bagian bisa mengirim

data tanpa perlu menunggu bagian yang lain. Hal ini sudah baik mengingat sistem ERP

memang bertujuan mengoptimalkan data dan informasi. Untuk meningkatkan informasi,

yang perlu dilakukan adalah peng-update-an data langsung setiap ada perubahan data

pada masing-masing divisi.

Pada Aspek Brainware

Tiap user pada client memiliki user id dan password masing-masing untuk

berhubungan dengan server. Masing-masing user memiliki keterbatasan dalam

mengakses server sesuai dengan bidangnya. Kebijaksanaan yang diterapkan sudah baik

Pada kuisioner mengenai brainware yaitu pada pertanyaan pertama (s6), 10%

responden menyatakan sangat setuju bahwa sistem ERP ini mempercepat penyelesaian

pekerjaan, 8% responden menyatakan setuju, 30% responden menyatakan cukup setuju,

34% responden menyatakan tidak setuju, dan 18% responden menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini disebabkan kecepatan komputer yang kurang mendukung sistem ERP.

Usulan pengembangan yang dapat diberikan bagi perusahaan yaitu penyediaan Help

Desk Staff untuk membantu user bila mengalami masalah atau kesulitan-kesulitan dalam

mengoperasikan sistem ERP dengan kualifikasi sebagai berikut :

1. Mengerti dasar-dasar pengoperasian komputer.

2. Mengerti program aplikasi-aplikasi umum pada komputer seperti Microsoft

Office.

3. Mengerti dasar-dasar internet seperti e-mail.

4. Mengerti tentang pengoperasian sistem operasi.

5. Mengerti tentang aplikasi sistem ERP.

Page 28: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

90

Help Desk Staff ini bertanggung jawab dalam menerima dan menyelesaikan

masalah-masalah dari user melalui pesawat telepon. Jika masalah tidak dapat

diselesaikan melalui pesawat telepon maka Help Desk Staff akan menangani langsung

ke lapangan.

Pada Aspek Prosedur

Pada kuisioner mengenai prosedur yaitu pada pertanyaan kedua (s16), 18%

responden menyatakan sangat setuju bahwa backup data sering dilakukan bagian IT,

22% responden menyatakan setuju, 13% responden menyatakan cukup setuju, 29%

responden menyatakan tidak setuju, dan 18% responden menyatakan sangat tidak setuju.

Dalam kenyataannya, pem-backup-an data pada server perusahaan dilakukan sekali

dalam sehari dan pada server itu sendiri. Hal ini kurang baik, mengingat jika pem-

backup-an dilakukan 1 kali sehari memerlukan waktu backup yang lama dikarenakan

data dan informasi yang besar, karena dilakukan pada saat jam kerja selesai sehingga

diperlukannya seorang operator yang mengawasi jalannya backup. Oleh karena itu,

usulan yang dapat diberikan pada perusahaan adalah melakukan incremental backup

yaitu pem-backup-an yang dilakukan pada perubahan data, backup data dilakukan 2 kali

dalam sehari dimana pengbackupan server dilakukan pada jam 12 siang dan jam 5 sore

yang dilakukan oleh bagian IT. Tujuan dari peng-backup-an 2 kali dalam sehari adalah

proses backup jauh lebih cepat karena perubahan data belum terlampau banyak dari

sebelumnya.

Backup yang dilakukan pada server juga memiliki resiko yang sangat besar.

Apabila pada komputer server terjadi kerusakan hardware atau software maka dapat

terjadi kehilangan data walaupun ada backup. Untuk mencegah terjadinya keadaan fatal

ini, maka alangkah baiknya data di-backup pada komputer server backup atau komputer

Page 29: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

91

lain.

Untuk pengaksesan komputer client maupun server, masing-masing user

memiliki user id dan password yang unik sehingga tiap user hanya dapat memakai user

id-nya sendiri untuk mengakses server atau client. Penerapan ini sudah baik untuk

mengurangi kecurangan dalam pengaksesan data. Selain itu, apabila terjadi kesalahan

maka dapat dilacak siapa yang login pada saat itu.

Kemudian pada kuisioner mengenai prosedur yaitu pada pertanyaan keenam

(s20) mengenai maintenance sistem yang sering dilakukan bagian IT, 13% responden

menyatakan sangat setuju, 18% responden menyatakan setuju dan 15% responden

menyatakan cukup setuju, 29% menyatakan tidak setuju, dan 25% responden

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menjadi pemicu mengapa sistem ERP ini belum

menampakkan hasil yang maksimal, oleh karenanya, IT Developer harus terus

mengembangkan sistem ini agar tidak terjadi kesalahan atau kerusakan sistem baik

secara internal maupun eksternal dengan cara merancang sebuah jadwal secara periodik

untuk mengevaluasi apa saja kekurangan yang terdapat dari sistem dan terus

meningkatkan kemampuan dari sistem, dengan cara melakukan maintenance sistem

setiap satu bulan sekali atau bila ada masalah untuk server, dan enam bulan sekali untuk

client, dengan melakukan hal-hal berikut :

Pada Hardware:

1. Memeriksa log untuk melihat history sistem.

2. Memeriksa apakah ada komponen hardware (Harddisk, NIC, Power Supply) yang

rusak pada server dan client.

3. Maintenance hardware dilakukan selama 2 – 3 jam.

Page 30: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

92

Pada Software:

1. Meng-update antivirus.

2. Meng-update sistem operasi.

3. Mengambil patch-patch dari Microsoft untuk Microsoft Great Plains dan kemudian

melakukan tahap-tahap sebagai berikut :

a. Develop, melakukan patching aplikasi.

b. Testing, melakukan pengujian terhadap aplikasi.

c. Production, setelah diuji dan tidak ditemukan masalah maka aplikasi dapat

digunakan.

Setiap tahapan dilakukan selama dua minggu.

Pada Aspek Software

Pada komponen software yang digunakan pada perusahaan yaitu menggunakan

software Microsoft Great Plains pada sistem ERP kemudian sistem operasi yang

digunakan pada server adalah Microsoft Windows server 2000 dengan SQL Server

sebagai database-nya. Sedangkan pada komputer client mengunakan sistem operasi

yang bervariasi (Windows 98, Windows 2000, Windows XP). Untuk mempermudah

troubleshooting dan setting network, sebaiknya digunakan sistem operasi yang sama

pada client yaitu Windows XP karena Windows XP memang didesain untuk network,

user friendly, memory management lebih baik dan stabil, termasuk juga keamanannya

lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan masing-masing sistem operasi dari

situs Microsoft, yang ditampilkan pada lampiran halaman L39. Penggunaan sistem

operasi yang sama pada semua client juga dimaksudkan agar komunikasi antara server

dengan client lebih baik dimana server mengenali sistem operasi tiap client adalah sama.

Page 31: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

93

Pada Aspek Hardware

Pada kuisioner mengenai hardware yaitu pada pertanyaan pertama (s1) mengenai

kecepatan akses data pada sistem ERP, 10% responden menyatakan sangat setuju bahwa

akses data dilakukan dengan cepat, 3% responden menyatakan setuju, 30% responden

menyatakan cukup setuju, 39% responden menyatakan tidak setuju, dan 18% responden

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu

processor, memory, VGA Card, harddisk, dan LAN Card (komunikasi). Namun

menurut fungsinya masing-masing, processor, memory, dan LAN Card yang paling

mempengaruhi kecepatan komputer. Oleh karena itu, dengan menambah memory adalah

cara terbaik untuk menambah kecepatan komputer karena lebih mudah dan lebih efektif

dalam meningkatkan performansi komputer dibandingkan dengan mengganti processor,

VGA Card, atau menambah kapasitas harddisk.

Untuk mengetahui kinerja komponen sistem komputer yang berpengaruh

terhadap kecepatan akses data (processor, memory, dan LAN Card) yang digunakan

perusahaan maka dilakukan benchmark. Benchmark dilakukan dengan membandingkan

kinerja tiga sistem, yaitu : sistem komputer dengan spesifikasi ERP, sistem komputer

(minimum) yang digunakan oleh perusahaan, dan sistem komputer yang diusulkan.

Berikut adalah ringkasan tabel spesifikasi minimum (minimum requirement) dari

processor, memory, dan LAN Card yang digunakan pada sistem ERP, PT. Adhisakti

Solusi Komputindo, dan sistem usulan, yang selengkapnya ditampilkan pada lampiran

halaman L37 :

Page 32: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

94

Tabel 4.27 Spesifikasi Minimum Masing-Masing Sistem Spesifikasi Minimum

Processor Memory LAN Card Sistem ERP 350 MHz 128 Mb / 256 Mb 100 Mbps

PT. Adhisakti Solusi Komputindo 450 MHz 128 Mb 10 Mbps Sistem Usulan 450 MHz 256 Mb 100 Mbps

Seperti pada lampiran halaman L31–L36. Berikut adalah hasil ringkasan

benchmark dari processor :

300

447 449

050

100150200250300350400450500

ERP PT. Adhisakti Usulan

Gambar 4.9 Grafik Hasil Benchmark Processor

Pada gambar 4.9 diketahui bahwa, processor yang digunakan oleh perusahaan

telah memenuhi minimum requirement dari sistem ERP. Oleh karena itu tidak perlu

dilakukan perubahan pada processor.

Seperti pada lampiran halaman L31–L36. Berikut adalah hasil ringkasan

benchmark dari memory :

0

10002000

3000

40005000

6000

ERP 1799 1913 2492 3314

PT. Adhisakti 1799 1913 2492 3314

Usulan 2684 3064 3159 5058

Integer Assignment

Real Assignment

Integer Split Real Split

Gambar 4.10 Grafik Hasil Benchmark Memory

Pada Tabel 4.27 diketahui bahwa sistem ERP membutuhkan memory minimum

sebesar 128 Mb namun jika ditambah dengan penggunaan aplikasi lainnya, misalnya

Page 33: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN …thesis.binus.ac.id/ecolls/Asli/Bab4/LBM2005-29-BAB 4.pdf · Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Jenis Pekerjaan

95

Microsoft Office, Visio, Project, dll diperlukan memory yang lebih besar sebesar 256

Mb. Tetapi, masih banyak user yang menggunakan memory 128 Mb. Dari hasil

benchmark pada gambar 4.10, dapat dilihat bahwa memory 256 Mb hampir dua kali

lebih cepat dibandingkan dengan memory 128 Mb. Oleh karena itu, usulan yang terbaik

adalah menambah memory menjadi 256 Mb untuk mempercepat pengaksesan data

sehingga dapat meningkatkan produktifitas.

Seperti pada lampiran halaman L31–L36. Berikut adalah hasil ringkasan

benchmark dari LAN Card :

1,02

0,45

1,02

0,880,76

0,88

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

ERP PT. Adhisakti Usulan

readwrite

Gambar 4.11 Grafik Hasil Benchmark LAN Card

Pada tabel 4.27 diketahui bahwa masih ada beberapa user yang menggunakan

LAN 10 Mbps yang berarti belum memenuhi minimum requirement dari sistem ERP.

Kecepatan transfer data akan lebih baik jika menggunakan LAN Card dengan kecepatan

koneksi 100 Mbps.

Jadi sebaiknya PT. Adhisakti Solusi Komputindo menyamaratakan semua

spesifikasi memory menjadi sebesar 256 Mb dan kecepatan koneksi LAN sebesar 100

Mbps untuk semua user.