BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan data 4 ...sekunder. Dimana data primer ini yang diperoleh...
Transcript of BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan data 4 ...sekunder. Dimana data primer ini yang diperoleh...
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan data
Pada penelitian ini data yang dikumpulkan yaitu berupa data primer dan data
sekunder. Dimana data primer ini yang diperoleh dari data hasil penyebaran kuisioner
kepada pengguna sistem iformasi Primary Care pada Puskesmas Tualang. Sedangkan data
sekunder didapatkan dari literatur-literatur yang terkait dengan penelitian ini.
4.1.1 Responden
Dimana jumlah populasi dalam penelitian ini adalah pengguna sistem informasi
Primary Care pada Puskesmas Tualang berjumlah 18 responden. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan
sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Sampling adalah
suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan obyek penelitian (Nursalam, 2008). Alasan mengambil total sampling karena
menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi
dijadikan sampel penelitian semuanya
4.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden
Penelitian ini ditujukan kepada pengguna Sistem Informasi Primary Puskesmas
Tualang yang berjumlah 18 orang. Subjek diminta mencheklis bebas dari setiap
pernyataan yang berjumlah 7 instrumen yang digunakan untuk mengukur masing-masing
variabel. Instrumen-instrumen tersebut untuk mengukur variabel Self effecacy (SE),
Kerumitan (C), Keterbatasan Waktu (LT), Kegunan (PU), kemudahan pengguna (PEOU),
intensi (BIU) dan penggunaa teknologi sesungguhnya (ATU). Instrumen penelitian ini
dikembangkan meggunakan skala likert dengan 4 titik dengan menghilangkan jawaban
netral. Skor terendah diberi nilai 1 dan tertinggi diberi nilai 4. Alternatif jawaban yag
tersedia yaitu “Sangat setuju”,”setuju”,”tidak setuju”,”sangat tidak setuju”. Skala likert
ini digunakan karena skala ini dapat mengungkapkan intensitas sikap / prilaku atau
perasaan responden. Hasil pengukuran dari skala likert berupa data interval. Perolehan
data yang dilakukan dan didapatkan dari hasil penyebaran angket disajikan kedalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Keterangan Angket
Keterangan Jumlah Angket
Angket yang disebar 18
Angket yang kembali 18
Angket yang tidak kembali 0
Angket yag dapat diolah 18
Sumber: Data olahan jawaban responden
4.1.3 Analisa indikator Technology Acceptance Model (TAM)
Indikator-indikator yang digunakan dalam instrumen penelitian ini merupakan
adopsi dari penelitian-penelitian sebelumnya. Indikator tersebut tercantum dalam tabel
4.2
Tabel 4.2 Indikator Technologi Acceptance Model (TAM)
No Variabel Indikator No. Butir
1. Self Efficacy a. Keyakinan pengguna dalam
menemukan informasi pada
sistem informasi Primary Care
1
b. Keyakinan bahwa pengguna
memiliki kemampuan untuk
menggunakan rimary care
2
2. Kerumitan
(Complexity)
a. Penggabungan hasil pekerjaan
dari sistem Primary Care
dengan pekerjaan yang sudah
ada
3
b. Dapat mengetahui dengan jelas
tugas mana yang harus saya
kerjakan
4
c. Resiko kerusakan sistem
primary care dan hilangnya
5
data
3. Keterbatasan waktu
(Lack of Time)
a. Kepadatan mengurus pasien
6
b. Adanya tugas lain yang harus
diselesaikan perawat
7
c. Waktu yang dipelukan perawat
dalam mengentry data pasien
8
4. Kegunaan (Perceived
userfiness)
a. Menggunakan Primary Care
dapat membuat pekerjaan lebih
cepat
9
b. Menggunakan Primary Care
dapat meningkatkan kinerja
10
c. Menggunakan primary care
sangat memudahkan pekerjaan
11
d. Secara keseluruhan primary
care sangat berguna untuk
pekerjaan
12
e. Produltivitas kerja meningkat
dengan menggunakan primary
care
13
f. Pekerjaa mudah terselesaikan 14
5. Kemudahan
penggunaan (perceived
ease of use)
a. Primary care sangat mudah
untuk dioperasikan
15
b. Primary care memudahkan
pekerjaan seperti yang
diharapkan
16
c. Semua menu yang ada lengkap
dan bisa digunakan secara
maksimal
17
d. Primary Care sangat mudah
dpelajari
18
e. Fleksibel interaksi 19
f. Interaksi jelas dan mudah
dimengerti
20
6 Intensi (behavioural
intetion to use)
a. Penggunaan primary care
untuk menyelesaikan pekerjaan
21,22,
b. Rencana pemanfaatan primary
care dimasa depan
23,24
7. Penggunaan teknologi
sesungguhnya (actual
technology use)
a. Penggunaan sesungguhnya 25,26
b. Frekuensi penggunaan 27
c. Kepuasan pengguna 28
Sumber: Data Diolah Kembali
Indikator dari variabel Technolgy Acceptance Model (TAM) diatas sebagai acuan
untuk variabel yang ada di setiap pernyataan kuisioner penelitian yang di sebar pada
pegguna Sistem Informasi Primary Care Pada Puskesmas Tualang yang di sebar secara
langsung.
4.2 Uji coba instrumen
Instrument dalam penelitian ini adalah kuisioner, kuisioner ini akan digunakan
untuk mengumpulkan data, dalam penelitian terlebih dahulu di uji dengan uji validitas
dan reliabilitas. Dimana dalam pengujiannya menggunakan program software SPSS 23
for windows.
4.2.1 Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation
yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-
pertanyaan. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikansinya berada di
bawah 0,05. (Ghozali, 2012: 52). Menurut Sudarmanto (2005), dimana kriteria yang
digunakan atau batas minimum suatu angket atau instrument sebuah bahan tes untuk
dinyatakan valid apabila harga koefisien r hitung ≥ 0,3061 berarti tidak valid. Dimana
tarif signifikan adalah 10% dan jumlah sampelnya 18 Responden
Tabel 4.3 Uji Validitas
Variabel Pernyataan Nilai
Kolerasi
r-Tabel Kesimpulan
Self Effeciacy CE1 0,873 0,468 Valid
CE2 0,888 Valid
Complexity
CP1 0,816 0,468 Valid
CP2 0,568 Valid
Cp3 0,827 Valid
Lack Of Time
LOT1 0,839 0,468 Valid
LOT2 0,564 Valid
LOT3 0,846 Valid
Perceived
Userfullnes
PU1 0,650 0,468 Valid
PU2 0,832 Valid
PU3 0,722 Valid
PU4 0,650 Valid
PU5 0,858 Valid
Perceived Ease
Of Use
PEOU1 0,806 0,468 Valid
PEOU2 0,588 Valid
PEOU3 0,837 Valid
PEOU4 0,588 Valid
PEOU5 0,688 Valid
PEOU6 0,806 Valid
Behaviour BIU1 0,826 0,468 Valid
Intention Use BIU2 0,693 Valid
BIU3 0,663 Valid
BIU4 0,850 Valid
BIU5 0,663 Valid
Actual Technology
Use
ATU1 0,676 0,468 Valid
ATU2 0,729 Valid
ATU3 0,697 Valid
ATU4 0,815 Valid
Berdasarkan hasil yang tertera pada tabel 4.3, keseluruhan penyataan memiliki
nilai korelasi (r-hitung) diatas (r-Tabel) untuk n=18 yaitu 0,468. Jadi semua penyataan
dinyatakan valid. Dari tabel diatas telah dibuktikan bahwa uji validitas dari variabel yang
ada diatas yang telah dihitung menggunakan Statiscticaal Program For Social Science
(SPSS) For Windows.
4.2.2 Uji Reabilitas
Selain harus valid, instrumen yang digunakan dalam penelitian juga harus
reliabel. Sebuah instrumen dikatakan reliabel apabila menunjukkan ketetapan atau
kejengan dalam proses pengukuran. (Mulyatiningsih dkk,2013) dalam saras 2016. Dalam
penelitian ini digunakan pengujian reliabilitas instrumen secara internal dengan rumus
alpha crobach. Rumus alpha crobach digunakan karena instrumen berupa angket yang
skornya bukan 1 dan 0 (lestari.2013) dalam Saras, 2016.
Nilai Koefisien alpha crobach minimal 0,600 untuk menyatakan bahwa sebuah
instrumen adalah reliabel (Murti, 2011) dalam Saras, 2016. Perhitungan nilai reliabilitas
instrumen dibantu dengan perangkat lunak Statiscticaal Program For Social Science
(SPSS) For Windows. Hasil perhitungan nilai koefisien alpha crobach dapat dilihat pada
tabel 4.4
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas
Variabel Pernyataan alpha crobach Nilai alpha Kesimpulan
Self Effeciacy CE1
0,710 0,600 Reliable
CE2 Reliable
Complexity C1
0,600 0,600 Reliable
C2 Reliable
C3 Reliable
Lack Of Time
LOT1
0,631 0,600
Reliable
LOT2 Reliable
LOT3 Reliable
Perceived
Userfullnes
PU1
0,799 0,600
Reliable
PU2 Reliable
PU3 Reliable
PU4 Reliable
PU5 Reliable
Perceived Ease
Of Use
PEOU1
0,815 0,600
Reliable
PEOU2 Reliable
PEOU3 Reliable
PEOU4 Reliable
PEOU5 Reliable
PEOU6 Reliable
Behaviour
Intention Use
BIU1
0,795 0,600
Reliable
BIU2 Reliable
BIU3 Reliable
BIU4 Reliable
BIU5 Reliable
Actual C Use
ATU1
0,690 0,600
Reliable
ATU2 Reliable
ATU3 Reliable
ATU4 Reliable
Sumber: Data diolah Tahun 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa setiap item pernyataan
adalah reliabel sesuai pengukuran dengan standarisasi Cronbach Alpha, nilai
lebih besar dari 0,60 semua hasil uji reliabilitas dari setiap variabel diatas yang
telah dihitung dengan SPSS.
4.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan meliputi statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran
tentang obyek yang diteliti sebagaimana adanya, sedangkan statistik inferensial
digunakan untuk menarik kesimpulan. Statistik deskriptif memberi gambaran
mengenai objek yang diteliti melalui ukuran pemusatan data (mean, median dan
modus), ukuran penyebaran data (standar deviasi, varian dan maksimum
minimum). Untuk menarik kesimpulan, digunakan statistik inferensial berupa
analisis jalur (path analysis). Sebelum melakukan analisis jalur, perlu dibuat
struktur lengkap atau diagram jalur secara keseluruhan, memecah struktur lengkap
menjadi 4 substruktur jalur berdasarkan variabel dependen yang terlibat serta
melakukan uji prasyarat analisis jalur. Terdapat 4 uji prasyarat yaitu uji
normalitas, uji linearitas, uji homoskedastisitas dan uji multikolinearitas.
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, ada 3 tahap yang
dilakukan. Tahap-tahap tersebut dilakukan berdasarkan substruktur jalur yang
telah dibuat sebelumnya. Ketiga tahap tersebut adalah: (1) Menentukan pengaruh
secara simultan, (2) Menentukan koefisien jalur dan (3) Menguji kemaknaan atau
signifikansi koefisien jalur. Dari ketiga tahap tersebut kemudian dijadikan acuan
untuk menjawab hipotesis. Telah disebutkan sebelumnya pada subbab Hipotesis
Penelitian di Bab II, menyatakan bahwa terdapat 10 hipotesis yang masing-
masing terdapat Ho dan Ha. Ho menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
signifikan variabel independen terhadap variabel dependennya, sedangkan Ha
menyatakan bahwa antara variabel independen dan dependennya terdapat
pengaruh yang signifikan. Kriteria penerimaan atau penolakan Ho dapat dilihat
dari hasil menguji kemaknaan koefisien jalur yang menggunakan uji signifikansi
t. Ho ditolak jika nilai signifikansi t hasil perhitungan < 0,05, yang artinya
terdapat pengaruh yang signifikan.
Dari hasil rekapitulasi jawaban responden terhadap jawaban pernyataan yang
telah diolah dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 23, Keseluruhan data yang
diperoleh dinyatakan layak untuk analisis. Data tersebut kemudian diolah menggunakan
software SPSS dan Microsoft Excel. Analisis deskriptif yang disajikan berupa mean,
median, modus, nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi. Deskripsi masing-
masing variabel dijelaskan sebagai berikut.
4.3.1 Self-Efficacy
Dari jawaban 18 responden didapat jawaban responden atau pernyataan mengenai
variabel kepercayaan terhadap sistem dapat dilihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut.
Tabel 4.5 Hasil Pernyataan Variabel Self Efficacy
Variabel
Frekuensi
Total
STS TS TT S ST
SE1 0,00% 0,00% 5,56% 55,56% 38,89% 100%
SE2 0,00% 0,00% 33,33% 33,33% 33,33% 100%
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa jawaban responden mengenai
penyataan SE1 yaitu “Keyakinan pengguna dalam menemukan informasi” Hasilnya
adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 0%, menjawab
ragu 5,56%, menjawab setuju 55,56%, menjawab sangat setuju 38,89%. Dari hasil
jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab setuju terhadap pernyataan SE
Jawaban responden mengenai penyataan SE2 yaitu “Keyakinan bahwa pengguna
memiliki kemampuan untuk menggunakan primary care”. Hasilnya adalah yang
menjawab sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 33,33%,
menjawab setuju 33,33%, menjawab sangat setuju 33,33%. Dari hasil jawaban responden
persentase jawaban netral, setuju dan sangat setuju sama.
4.3.2 Complexity
Dari jawaban 18 responden, didapat jawaban responden atau pernyataan mengenai
variabel kerumitan dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 4.6 Hasil Pernyataan Variabel Complexity
Variabel
Frekuensi
Total
STS TS TT S ST
C1 0,00% 0,00% 33,33% 44,44% 22,22% 100%
C2 0,00% 0,00% 22,22% 61,11% 16,67% 100%
C3 0,00% 0,00% 38,89% 38,89% 22,22% 100%
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa jawaban responden mengenai
penyataan C1 yaitu “Penggabungan hasil pekerjaan dari sistem Primary Care dengan
pekerjaan yang sudah ada” Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 33,33%, menjawab setuju 44,44%, menjawab
sangat setuju 22,22%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab
setuju terhadap pernyataan C1
Jawaban responden mengenai penyataan C2 yaitu “Dapat mengetahui dengan jelas
tugas mana yang harus saya kerjakan”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak
setuju 0%, menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 22,22%, menjawab setuju 62,89%,
menjawab sangat setuju 16,67%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan
setuju terhadap pernyataan C2.
Jawaban responden mengenai penyataan C3 yaitu “Resiko kerusakan sistem
primary care dan hilangnya data”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju
0%, menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 38,89%, menjawab setuju 38,89%,
menjawab sangat setuju 22,22%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan
antara ragu-ragu dan setuju.
4.3.3 Lack of Time
Dari jawaban 18 responden, didapat jawaban responden atau pernyataan mengenai
variabel Keterbatasan waktu dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 4.7 Hasil Pernyataan Variabel Lack Of Time
Variabel
Frekuensi
Total STS TS TT S SS
LOT1 0,00% 0,00% 16,67% 38,89% 44,44% 100%
LOT2 0,00% 0,00% 16,67% 38,89% 44,44% 100%
LOT3 0,00% 27,78% 44,44% 27,78% 0,00% 100%
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa jawaban responden mengenai
penyataan LOT1 yaitu “Kepadatan mengurus pasien” Hasilnya adalah yang menjawab
sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 16,67%, menjawab
setuju 38,89%, menjawab sangat setuju 44,44%. Dari hasil jawaban responden tersebut
lebih dominan menjawab sangat setuju terhadap pernyataan LOT1
Jawaban responden mengenai penyataan LOT2 yaitu “Adanya tugas lain yang
harus diselesaikan perawat”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 16,67%, menjawab setuju 38,89%, menjawab
sangat setuju 44,44%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab
sangat setuju terhadap pernyataan LOT2.
Jawaban responden mengenai penyataan LOT33 yaitu “Waktu yang dipelukan
perawat dalam mengentry data pasien”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak
setuju 0%, menjawab tidak setuju 27,78%, menjawab ragu 44,44%, menjawab setuju
27,78%, menjawab sangat setuju 0%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih
dominan dengan ragu-ragu terhadap pernyataan LOT3.
4.3.4 Perceived userfiness
Dari jawaban 18 responden, didapat jawaban responden atau pernyataan mengenai
variabel Kegunaan dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 4.8 Hasil Pernyataan Variabel Perceived Userfulness
Variabel
Frekuensi
Total STS TS TT S ST
PU1 0,00% 0,00% 11,11% 38,89% 50,00% 100%
PU2 0,00% 27,78% 38,89% 33,33% 0,00% 100%
PU3 0,00% 61,11% 16,67% 22,22% 0,00% 100%
PU4 0,00% 0,00% 22,22% 44,44% 33,33% 100%
PU5 0,00% 27,78% 27,78% 44,44% 0,00% 100%
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa jawaban responden mengenai
penyataan PU1 yaitu “Menggunakan Primary Care dapat membuat pekerjaan lebih cepat”
Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 0%,
menjawab ragu 11,11%, menjawab setuju 38,89%, menjawab sangat setuju 50,00%. Dari
hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab sangat setuju terhadap
pernyataan PU1
Jawaban responden mengenai penyataan PU2 yaitu “Menggunakan primary care
sangat memudahkan pekerjaan”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
menjawab tidak setuju 27,78%, menjawab ragu 38,89%, menjawab setuju 33.33%,
menjawab sangat setuju 0%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan
menjawab setuju terhadap pernyataan PU2
Jawaban responden mengenai penyataan PU3 yaitu “Produktivitas kerja meningkat
dengan menggunakan primary care”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju
0%, menjawab tidak setuju 61,11%, menjawab ragu 16,67%, menjawab setuju 22,22%,
menjawab sangat setuju 0%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan dengan
Tidak setuju terhadap pernyataan PU3
Jawaban responden mengenai penyataan PU4 yaitu “Menggunakan primary care
sangat memudahkan pekerjaan”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 22,22%, menjawab setuju 44,44%, menjawab
sangat setuju 33,33%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan dengan setuju
terhadap pernyataan PU4
Jawaban responden mengenai penyataan PU5 yaitu “Produltivitas kerja meningkat
dengan menggunakan primary care ”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju
0%, menjawab tidak setuju 27,78%, menjawab ragu 27,78%, menjawab setuju 44,44%,
menjawab sangat setuju 0%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan dengan
setuju terhadap pernyataan PU5
4.3.5. perceived ease of use
Dari jawaban 18 responden, didapat jawaban responden atau pernyataan mengenai
variabel Kemudaha Penggunaan dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 4.9 Hasil Pernyataan Variabel Perceived Ease Of Use
Variabel
Frekuensi
Total
STS TS TT S ST
PEOU1 0,00% 0,00% 11,11% 38,89% 50,00% 100%
PEOU2 0,00% 11,11% 33,33% 44,44% 11,11% 100%
PEOU3 0,00% 0,00% 33,33% 22,22% 44,44% 100%
PEOU4 0,00% 0,00% 33,33% 44,44% 22,22% 100%
PEOU5 0,00% 0,00% 38,89% 61,11% 0,00% 100%
PEOU6 0,00% 0,00% 5,56% 27,78% 66,67% 100%
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa jawaban responden mengenai
penyataan PEOU 1 yaitu “Primary care sangat mudah untuk dioperasikan” Hasilnya
adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 0%, menjawab
ragu 11,11%, menjawab setuju 38,89%, menjawab sangat setuju 50,00%. Dari hasil
jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab sangat setuju terhadap pernyataan
PEOU
Jawaban responden mengenai penyataan PEOU2 yaitu “Primary care memudahkan
pekerjaan seperti yang diharapkan”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju
0%, menjawab tidak setuju 11,11%, menjawab ragu 33,33%, menjawab setuju 44,44%,
menjawab sangat setuju 11,11%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan
menjawab setuju terhadap pernyataan PEOU2
Jawaban responden mengenai penyataan PEOU3 yaitu “Semua menu yang ada
lengkap dan bisa digunakan secara maksimal”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat
tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 33,33%, menjawab setuju
22,22%, menjawab sangat setuju 44,44%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih
dominan menjawab angat setuju terhadap pernyataan PEOU3
Jawaban responden mengenai penyataan PEOU4 yaitu “Primary Care sangat
mudah dipelajari”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%, menjawab
tidak setuju 0%, menjawab ragu 33,33%, menjawab setuju 44,44%, menjawab sangat
setuju 22,22%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab setuju
terhadap pernyataan PEOU4
Jawaban responden mengenai penyataan PEOU5 yaitu “Fleksibel interaksi”.
Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 0%,
menjawab ragu 38,89%, menjawab setuju 61,11%, menjawab sangat setuju 0%. Dari
hasil jawaban responden tersebut lebih dominan dengan setuju terhadap pernyataan
PEOU5
Jawaban responden mengenai penyataan PEOU6 yaitu “Interaksi jelas dan mudah
dimengerti”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak
setuju 0%, menjawab ragu 5,56%, menjawab setuju 27,78%, menjawab sangat setuju
66,67%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab sangat setuju
terhadap PEOU6
4.3.6 behavioural intetion to use
Dari jawaban 18 responden, didapat jawaban responden atau pernyataan mengenai
variabel intensi dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 4.10 Hasil Pernyataan Variabel Behaviour Intention to Use
Variabel
Frekuensi
Total
STS TS TT S ST
BIU1 0,00% 0,00% 22,22% 66,67% 11,11% 100%
BIU2 0,00% 0,00% 5,56% 55,56% 38,89% 100%
BIU3 0,00% 0,00% 5,56% 61,11% 33,33% 100%
BIU4 0,00% 5,56% 44,44% 27,78% 22,22% 100%
BIU5 0,00% 0,00% 33,33% 27,78% 38,89% 100%
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa jawaban responden mengenai
penyataan BIU1 yaitu “Penggunaan primary care untuk menyelesaikan pekerjaan”
Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 0%,
menjawab ragu 22,22%, menjawab setuju 66,67%, menjawab sangat setuju 11,11%. Dari
hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab setuju terhadap pernyataan
BIU1
Jawaban responden mengenai penyataan BIU2 yaitu “Penggunaan primary care
untuk menyelesaikan pekerjaan”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 5,56%, menjawab setuju 55,56%, menjawab
sangat setuju 38,89%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab
setuju terhadap pernyataan BIU2
Jawaban responden mengenai penyataan PEOU3 yaitu “Penggunaan primary care
untuk menyelesaikan pekerjaan”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 5,56%, menjawab setuju 61,11%, menjawab
sangat setuju 33,33%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjaw
setuju terhadap pernyataan BIU3
Jawaban responden mengenai penyataan BIU4 yaitu “Rencana pemanfaatan
primary care dimasa depan”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
menjawab tidak setuju 5,56%, menjawab ragu 44,44%, menjawab setuju 27,78%,
menjawab sangat setuju 22,22%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan
menjawab ragu terhadap pernyataan BIU4
Jawaban responden mengenai penyataan BIU5 yaitu “Rencana pemanfaatan
primary care dimasa depan”. Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%,
menjawab tidak setuju 0%, menjawab ragu 33,33%, menjawab setuju 27,78%, menjawab
sangat setuju 38,89%. Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab
ragu terhadap pernyataan BIU5
4.3.7 Actual technology use
Dari jawaban 18 responden, didapat jawaban responden atau pernyataan mengenai
variabel penggunaan technology sesungguhnya dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 4.11 Hasil Peryataan Variabel Actual Technology Use
Variabel
Frekuensi
Total
STS TS TT S ST
ATU1 0,00% 22,22% 22,22% 38,89% 16,67% 100%
ATU2 0,00% 0,00% 44,44% 22,22% 33,33% 100%
ATU3 0,00% 11,11% 16,67% 22,22% 50,00% 100%
ATU4 5,56% 50,00% 16,67% 27,78% 0,00% 100%
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa jawaban responden mengenai
penyataan ATU1 yaitu “Penggunaan sesungguhnya” Hasilnya adalah yang menjawab
sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 22,22%, menjawab ragu 22,22%,
menjawab setuju 38,89%, menjawab sangat setuju 16,67%. Dari hasil jawaban responden
tersebut lebih dominan menjawab setuju terhadap pernyataan ATU1
Jawaban responden mengenai penyataan ATU2 yaitu “Penggunaan sesungguhnya”.
Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 0%,
menjawab ragu 44,44%, menjawab setuju 22,22%, menjawab sangat setuju 33,33%. Dari
hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab dengan ragu terhadap
pernyataan ATU2
Jawaban responden mengenai penyataan ATU3 yaitu “Frekuensi penggunaan”.
Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 0%, menjawab tidak setuju 11,11%,
menjawab ragu 16,67%, menjawab setuju 22,22%, menjawab sangat setuju 50,00%. Dari
hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab sangat setuju terhadap
pernyataan ATU3
Jawaban responden mengenai penyataan ATU4 yaitu “Kepuasan pengguna”.
Hasilnya adalah yang menjawab sangat tidak setuju 5,56%, menjawab tidak setuju
50.00%, menjawab ragu 16,67%, menjawab setuju 27,78%, menjawab sangat setuju 0%.
Dari hasil jawaban responden tersebut lebih dominan menjawab sangat setuju terhadap
pernyataan ATU4
4.4 Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan uji prasyarat analisis, perlu dibuat persamaan
substruktur berdasarkan struktur lengkapnya. Untuk mempermudah penulisan
persamaan maka setiap variabel diberi nama dengan X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan
Y seperti tertera pada Gambar berikut.
Gambar 4.1 Model Variabel (Sumber: saras,2016)
Bagan struktur lengkap pada Gambar di atas dapat dibagi menjadi 4 substruktur.
Terdapat 4 substruktur karena dalam struktur lengkap terdapat 4 variabel dependen, yaitu
variabel-variabel yang dikenai anak panah. Rincian variabel dependen dan independen
pada setiap substruktur dijelaskan pada Tabel di bawah ini.
Tabel 4.13 Rincian Persamaan variabel
Variabel Dependen Variabel independen
Peggunaan teknologi sesungguhnya (Y) Keterbatasan waktu (X3)
Intensi (X6)
Intensi (X6) Keterbatasan waktu (X3)
Kegunaan (X4)
Kemudahan penggunaan
(X5)
Kemudahan penggunaan (X5) Kerumitan (X1)
Self efficacy (X2)
Kegunaan (X4) Kerumitan (X1)
Self Efficacy (X2)
Kemudahan penggunaan
(x5)
Rincian variabel tersebut dapat dijadikan acuan untuk membuat diagram jalur
yang nantinya akan digunakan pula pada pengujian hipotesis. Diagram-diagram jalur
yang dapat dibuat divisualisasikan pada Gambar 4.2 di bawah ini.
Gambar 4.2 Lack Of Time (X3) dan Behavioral Intention to Use (X6) terhadap
Actual Use (Y)
Dilihat dari gambar 4.2 sumbu Y merupakan variabel bebas (dependent). X3 dan
X6 Merupakan Variabel independen. Diagram jalur berikutnya dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar 4.3 Lack Of time (X3), Perceived Userfullness (X4) dan perceive ease of
use (X5) terhadap Behavioral Intention Use (X6)
Dilihat dari gambar 4.3 Sumbu X6 merupakan variabel dependent (variabel
bebas) dan sumbu X3,X4 dan X5 merupakan sumbu independent. Diagram jalur
berikutnya dapat dilihat dari gambar berikut.
Gambar 4.4 Complexity (X1) dan Self Efficiecy (X2) terhadap Perceived Ease Of
Use (X5)
Dilihat dari gambar 4.4 variabel dependen yaitu X5 dan variabel independent
nya terdiri X1 dan X2. Diagram jalur berikutnya dapat dilihat dari gambar berikut ini.
Gambar 4.5 Complexity (X1), Self Effeciecy (X2) dan Perceeived Ease Of Use (X5)
terhadap Perceived Userfulness (X4)
Dilihat dari gambar 4.5 sumbu X4 merupakan variabel dependent (Variabel bebas)
dan variabel independent yaitu X1, X2 dan X5 Sebelum digunakan untuk pengujian
hipotesis, substruktur menjadi dasar untuk melakukan uji prasyarat analisis jalur.
Terdapat 4 uji yang digunakan yaitu Uji normalitas, uji linearitas, uji homoskedastisitas
dan uji multikolinearitas.
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah residu data yang digunakan
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan pada
setiap substruktur dengan melakukan uji One-sample Kolmogorov-Smirnov pada variabel
Unstandarized Residual. Apabila nilai signifikansi (asymp. Sig) menunjukkan nilai lebih
kecil dari taraf signifikansi (0,05) maka residual tidak berdistribusi normal, sedangkan
apabila nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi (0,05) maka residual
dinyatakan berdistribusi normal. Berikut adalah hasil pengujian normalitas dapat dilihat
pada tabel 4.14
Tabel. 4.14 hasil pengujian normalitas
Variabel Taraf Signifikan Nilai Signifikan Kesimpulan
Lack Of Time
(X3) dan Behavioral
Intention to Use (X6)
terhadap Actual Use
(Y)
0,05 0,200 Normal
Lack Of time (X3),
Perceived Userfullness
(X4) dan perceive ease
of use (X5) terhadap
Behavioral Intention
Use (X6)
0,05 0,200 Normal
Complexity (X1) dan
Self Efficiecy (X2)
terhadap Perceived
Ease Of Use (X5)
0,05 0,069 Normal
Complexity (X1), Self
Effeciecy (X2) dan 0,05 0,200 Normal
Perceeived Ease Of Use
(X5) terhadap
Perceived Userfulness
(X4)
Berdasarkan Tabel 4.14, hasil perhitungan setiap substruktur menunjukkan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 untuk semua substruktur. Artinya, residu data semua
substruktur dinyatakan berdistribusi berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah setiap pasangan variabel
memiliki hubungan yang linear atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam ujian
linear terdapat 2 cara yaitu dengan cara membandingkan nilai signifikan (Sig) dengan
0,05, dengan catatan jika nilai Deviation from linearity Sig > 0,05 maka ada hubungan
yang linear secara signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.
Namun jika nilai Deviation from linearity Sig < 0,05 maka tidak akan ada hubungan yang
linear secarasignifikan antara variabel independen dengan variabel dependent.
Cara yang kedua yaitu membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, dengan
catatan jika nilai F hitung < F tabel maka ada hubungan yang linear secara signifikan
antara variabel independent. Namun jika F hitung > F tabel maka, tidak akan ada
hubungan yang linear secarasignifikan antara variabel independen dengan variabel
dependent.
Dalam penelitian ini, uji linearitas menggunakan 2 pengambilan keputusan dalam
uji linear yaitu dengan membandingkan nilai signifikan (Sig) dengan 0,05 dalam setiap
substruktur dan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Hasil uji Linearitas dapat
dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 4.15 hasil Uji Linearitas
Substruktur Taraf
Signifikan
Nilai
Signifikan
F Tabel F Hitung
Lack Of Time (X3)
dan Behavioral
Intention to Use (X6)
terhadap Actual Use
0,05 0,999 3,20 0,033
(Y)
Lack Of time (X3),
Perceived
Userfullness (X4)
dan perceive ease of
use (X5) terhadap
Behavioral Intention
Use (X6)
0,05 0,295 3,11 1,390
Complexity (X1) dan
Self Efficiecy (X2)
terhadap Perceived
Ease Of Use (X5)
0,05 0,574 3,20 0,797
Complexity (X1),
Self Effeciecy (X2)
dan Perceeived Ease
Of Use (X5)
terhadap Perceived
Userfulness (X4)
0,05 0,910 3,20 0,288
Berdasarkan Tabel 4.15 Lack Of Time (X3) dan Behavioral Intention to Use (X6)
terhadap Actual Use (Y) Nilai Devation From Linearity Sig adalah 0,999 lebih besar dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan linear secara signifikan antara variabel
independent dengan variabel dependent. Berdasarkan Nilai F dilihat dari hasil yang
diperoleh nilai F hitung adalah 0,033 < F tabel 3,20. Karena nilai F hitung lebih kecil di
bandingkan nilai F tabel maka dapat disimpulkan hubungan linear secara signifikan
antara variabel independent dengan variabel dependent
Nilai F Tabel harus berpedoman dari nilai F tabel yang di cari dengan rumus df .
berikut ini merupakan tabel distribustion Nilai Tabel F (0,05)
Tabel 4.16 Nilai Tabel F
1 2 3 4 5
z1 161 200 216 225 230
2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3
3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97
8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69
9 5,12 4,26 3,86 3,36 3,48
10 4,96 4,10 3,71 3,63 3,33
11 4,84 3,98 3,59 3,48 3,20
12 4,75 4,89 3,49 3,36 3,11
13 4,67 3,81 3,41 3,26 3,03
14 4,60 3,74 3,34 3,13 3,96
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90
Uji linearitas dilakukan dengan melihat pola grafik matrix scatter pada hubungan
antara variabel-variabel independen dan dependen dalam setiap substruktur. Apabila garis
yang dibentuk dari pencaran titik memiliki kemiringan maka dapat dikatakan pasangan
variabel memiliki hubungan yang linear. Sebaliknya, apabila garis yang dibentuk dari
pencaran titik tidak memiliki kemiringan maka dapat dinyatakan bahwa pasangan
variabel tidak memiliki hubungan linear. Berikut adalah gambar matrik scatter Lack Of
Time (X3) dan Behavioral Intention to Use (X6) terhadap Actual Use (Y)
Gambar 4.6 Grafik Matriks scatter Lack Of Time (X3) dan Behavioral Intention to Use
(X6) terhadap Actual Use (Y)
Dilihat dari Gambar 4.6 Hubungan antara X3 dengan sumbu Y adalah Linear
berpengaruh positif dan hubungan antara X6 Linear dan berpengaruh positif
Dilihat dari gambar 4.6 Nilai Devation From Linearity Sig adalah 0,295 lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan linear secara signifikan antara
variabel independent dengan variabel dependent. Berdasarkan Nilai F dilihat dari hasil
yang diperoleh nilai F hitung adalah 1,39 < F tabel 3,11. Karena nilai F hitung lebih kecil
di bandingkan nilai F tabel maka dapat disimpulkan hubungan linear secara signifikan
antara variabel independent dengan variabel dependent. Berikut adalah gambar Grafik
Matriks scatter Lack Of time (X3), Perceived Userfullness (X4) dan perceive ease of use
(X5) terhadap Behavioral Intention Use (X6)dapat dilihat pada gambar 4.7
Gambar 4.7 Grafik Matriks scatter Lack Of time (X3), Perceived Userfullness (X4) dan
perceive ease of use (X5) terhadap Behavioral Intention Use (X6)
Output Complexity (X1) dan Self Efficiecy (X2) terhadap Perceived Ease Of Use
(X5) Nilai Devation From Linearity Sig adalah 0,574 lebih besar dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan linear secara signifikan antara variabel independent
dengan variabel dependent. Berdasarkan Nilai F dilihat dari hasil yang diperoleh nilai F
hitung adalah 0,797 < F tabel 3,20. Karena nilai F hitung lebih kecil di bandingkan nilai
F tabel maka dapat disimpulkan hubungan linear secara signifikan antara variabel
independent dengan variabel dependent
Gambar 4.8 Grafik Matriks scatter Complexity (X1) dan Self Efficiecy (X2) terhadap
Perceived Ease Of Use (X5)
Selanjutnya Complexity (X1), Self Effeciecy (X2) dan Perceeived Ease Of Use
(X5) terhadap Perceived Userfulness (X4) Nilai Devation From Linearity Sig adalah
0,910 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan linear secara
signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.
Berdasarkan Nilai F dilihat dari hasil yang diperoleh nilai F hitung adalah 0,288
< F tabel 3,20. Karena nilai F hitung lebih kecil di bandingkan nilai F tabel maka dapat
disimpulkan hubungan linear secara signifikan antara variabel independent dengan
variabel dependent
Gambar 4.6 Grafik Matriks scatter Complexity (X1), Self Effeciecy (X2) dan Perceeived
Ease Of Use (X5) terhadap Perceived Userfulness (X4)
Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan Grafik Matriks scatter berdasarkan
variabel dapat dilihat pada tabel 4.17
Tabel 4.17 Detail Interpretasi Grafik Matriks scatter setiap substruktur
Variabel Hipotesis
Pasangan Variabel
Hubungan
Dependen Independen Positif /
Negatif
Lack Of Time
(X3) dan
Behavioral
Intention to
Use (X6)
terhadap Actual
Use (Y)
H8
Penggunaan
Teknology
Sesungguhnya
(Y)
Inyensi (X6) Posotif
H10 Keterbatasan
Waktu (X3)
Positif
Lack Of time
(X3), Perceived
H6 Intensi (X6)
Kegunaan (X4) Positif
H7 Kemudahan Negatif
Userfullness
(X4) dan
perceive ease
of use (X5)
terhadap
Behavioral
Intention Use
(X6)
Penggunaan
(X5)
H9 Keterbatasan
waktu (X3)
Positif
Complexity
(X1) dan Self
Efficiecy (X2)
terhadap
Perceived Ease
Of Use (X5)
H2 Kemudahan
penggunaan
(X5)
Kerumitan (X1) Positif
H4 Self Efficacy
(X2)
Positif
Complexity
(X1), Self
Effeciecy (X2)
dan Perceeived
Ease Of Use
(X5) terhadap
Perceived
Userfulness
(X4)
H1
Kegunaan (x4)
Kerumitan (X1) Positif
H3 Self Efficacy
(X2)
Positif
H5 Kemudahan
Penggunaan
(X5)
Positif
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya gejala Heteroskedastisitas dalam model
regresi adalah dengan melakukan uji glejser, prinsip kerja uji Heteroskedastisitas
menggunakan uji glejser ini adalah dengan cara meregresikan variabel indipendent
terhadap nilai aabsolute residual. Dasar pengambilan keputusan uji Heteroskedastisitas
adalah jika nilai Signifikan (Sig) lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya tidak terjadi
gejala Heteroskedastisitas dalam model regresi, jika nilai Signifikan (Sig) lebih kecil
maka kesimpulannya terjadi gejala Heteroskedastisitas dalam model regresi. Hasil Uji
Heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat diliihat pada tabel berikut.
Tabel 4.18 Hasil uji Heteroskedastisitas
Variabel
Pasangan Variabel
Taraf Sig Nilai Sig
Dependen Independen
Lack Of Time
(X3) dan
Behavioral
Intention to
Use (X6)
terhadap Actual
Use (Y)
Penggunaan
Teknology
Sesungguhnya
(Y)
Intensi (X6) 0,05 1,000
Keterbatasan
Waktu (X3) 0,05 1,000
Lack Of time
(X3), Perceived
Userfullness
(X4) dan
perceive ease
of use (X5)
terhadap
Behavioral
Intention Use
(X6)
Kegunaan (X4) 0,05 1,000
Intensi (X6)
Kemudahan
Penggunaan
(X5)
0,05 1,000
Keterbatasan
waktu (X3) 0,05 1,000
Complexity
(X1) dan Self
Efficiecy (X2)
terhadap
Perceived Ease
Of Use (X5)
Kemudahan
penggunaan
(X5)
Kerumitan (X1) 0,05 1,000
Self Efficacy
(X2) 0,05 1,000
Complexity
(X1), Self
Effeciecy (X2)
dan Perceeived
Ease Of Use
(X5) terhadap
Perceived
Kerumitan (X1) 0,05 1,000
Kegunaan (x4) Self Efficacy
(X2)
0,05 1,000
Kemudahan
Penggunaan
0,05 1,000
Userfulness
(X4)
(X5)
4.4.4 Uji Multikulinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear
antara satu variabel bebas dan variabel bebas yang lainnya dalam satu substruktur
(Sudarmanto, 2005 dalam saras,2016). Persamaan regresi yang memenuhi syarat adalah
tidak ada hubungan linear antar variabel bebas atau tidak terjadi multikolinearitas.
Apabila nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor)
lebih kecil dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas dalam substruktur
jalur. Hasil uji multikolinearitas setiap substruktur 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.19 Hasi Uji Multikolinieritas Lack Of Time (X3) dan Behavioral Intention to Use
(X6) terhadap Actual Use (Y)
Multikolinieritas Collinearity Statistic
Tolerance VIF
Intensi (X6) 834 1,199
Lock Of Time (X3) 834 1,199
Berdasarkan tabel diatas maka diketahui untuk masing-masing variabel X6 dan
X3 memiliki nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas dan nilai VIF 1,970
< 10, maka tidak terjadi persoalan multikolinieritas diantara variabel bebas. Jika dilihat
dari keseluruhan model dalam penelitian inin tidak terdapat persoalan multikolinieritas.
Tabel 4.20 Hasi Uji Multikolinieritas Lack Of time (X3), Perceived Userfullness (X4)
dan perceive ease of use (X5) terhadap Behavioral Intention Use (X6)
Multikolinieritas Collinearity Statistic
Tolerance VIF
Kegunaan (X4) 0,909 1,101
Kemudahan Penggunaan
(X5)
0,903 1,108
Keterbatasan waktu (X3) 0,902 1,018
Berdasarkan tabel diatas maka diketahui untuk masing-masing variabel X3, X4,
X5 memiliki nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas dan nilai VIF < 10,
maka tidak terjadi persoalan multikolinieritas diantara variabel bebas. Jika dilihat dari
keseluruhan model dalam penelitian ini tidak terdapat persoalan multikolinieritas.
Tabel 4.21 Hasi Uji Multikolinieritas Complexity (X1) dan Self Efficiecy (X2) terhadap
Perceived Ease Of Use (X5)
Multikolinieritas Collinearity Statistic
Tolerance VIF
Kerumitan (X1) 0,686 1,458
Self Efficacy (X2) 0,686 1,458
Berdasarkan tabel diatas maka diketahui untuk masing-masing variabel X1, dan
X2 memiliki nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas dan nilai VIF < 10,
maka tidak terjadi persoalan multikolinieritas diantara variabel bebas. Jika dilihat dari
keseluruhan model dalam penelitian ini tidak terdapat persoalan multikolinieritas.
Tabel 4.22 Hasi Uji Multikolinieritas Complexity (X1), Self Effeciecy (X2) dan
Perceeived Ease Of Use (X5) terhadap Perceived Userfulness (X4)
Multikolinieritas Collinearity Statistic
Tolerance VIF
Kerumitan (X1) 0,625 1,600
Self Efficacy (X2) 0,547 1,829
Kemudahan Penggunaan
(X5)
0,565 1,769
Berdasarkan tabel diatas maka diketahui untuk masing-masing variabel X1,
X2 dan X5 memiliki nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas dan
nilai VIF < 10, maka tidak terjadi persoalan multikolinieritas diantara variabel bebas.
Jika dilihat dari keseluruhan model dalam penelitian ini tidak terdapat persoalan
multikolinieritas.
4.5 Pengujian Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel kerumitan, self-efficacy
dan keterbatasan waktu dapat memprediksi dan menjelaskan penggunaan sesungguhnya
Primary care oleh pengguna di Puskesmas Tualang melalui variabel-variabel TAM.
Dalam melakukakan pengujian hipotesis terdapat beberapa tahapan yaitu (1) Menentukan
pengaruh secara simultan (2) Menentukan koefision jalur.
4.5.1 Menentukan pengaruh secara simultan
Dalam menentukan pengaruh secara simultan dapat dilihat dari nilai R square
pada tabel Model Summary hasil analisis regresi setiap substruktur. Pengaruh simultan
juga perlu diuji apakah pengaruhnya signifikan (bermakna) atau tidak menggunakan nilai
F. Nilai F dapat diperoleh dari tabel ANOVA hasil analisis regresi setiap substruktur.
Dalam pengambilan keputusan penentuan signifikan atau tidaknya pengaruh simultan
dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung (dalam tabel ANOVA) dengan nilai
Ftabel. Apabila nilai Fhitung ≥ Ftabel, maka dapat dikatakan pada setiap variabel jalur
terdapat pengaruh signifikan dan positif variabel-variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan (bersamaan). Nilai R2, nilai Fhitung dan nilai Ftabel dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel.4.23 Rangkuman Nilai Fhitung, Ftabel dan R2 Setiap Substruktur Jalur
Substruktur Pasangan Variabel
R2 Fhitung Ftabel keterangan
Dependen Independen
Lack Of Time
(X3) dan
Behavioral
Intention to
Use (X6)
terhadap
Actual Use
(Y)
Penggunaan
Teknology
Sesungguhnya
(Y)
Intensi (X6)
0,711 0,917 0.311 Fhitung >
Ftabel
Keterbatasan
Waktu (X3)
Lack Of time
(X3),
Perceived
Userfullness
(X4) dan
Intensi (X6)
Kegunaan
(X4)
0,296 0,758 0,291 Fhitung >
Ftabel Kemudahan
Penggunaan
(X5)
perceive ease
of use (X5)
terhadap
Behavioral
Intention Use
(X6)
Keterbatasan
waktu (X3)
Complexity
(X1) dan Self
Efficiecy
(X2) terhadap
Perceived
Ease Of Use
(X5)
Kemudahan
penggunaan
(X5)
Kerumitan
(X1)
0,424 0,320 0,304 Fhitung >
Ftabel
Self Efficacy
(X2)
Complexity
(X1), Self
Effeciecy
(X2) dan
Perceeived
Ease Of Use
(X5) terhadap
Perceived
Userfulness
(X4)
Kegunaan (x4)
Kerumitan
(X1)
0,073 0,488 0,311 Fhitung >
Ftabel
Self Efficacy
(X2)
Kemudahan
Penggunaan
(X5)
Berdasarkan Tabel 4.23 hasil uji linear regresi seluruh substruktur menunjukkan
nilah Fhitung > Ftabel sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan variabel-variabel independen terhadap variabel dependennya untuk setiap
substruktur jalur. Mengacu pada perolehan nilai R2 serta Fhitung, maka pengaruh
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen pada setiap substruktur jalur
secara simultan adalah sebagai berikut: (1) keterbatasan waktu dan intensi secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya dengan determinasi
sebesar 71,1%, (2) keterbatasan waktu, kegunaan dan kemudahan penggunaan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap intensi dengan determinasi sebesar 29,6%, (3)
kerumitan dan self-efficacy secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kemudahan
penggunaan dengan determinasi sebesar 42,6 serta (4) kerumitan, self-efficacy dan
kemudahan penggunaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan
dengan determinasi sebesar 7,3%.
4.5.2 Menentukan koefisien Jalur
Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang
ditunjukkan oleh koefisien jalur dari hubungan kausal anatar variabel. Nilai koefisien
jalur menunjukkan besarnya pengaruh langsung dari variabel terhadap variabel lain bila
pengaruh-pengaruh lain sudah diperhitungkan (Sudaryono,2011 dalam saras 2016).
Koefisien jalur dilambangkan dengan simbol “p” merupakan nilai koefisien regresi (beta)
yang sudah dalam bentuk standar. Dalam SPSS, nilai p ditentukan menggunakan nilai
standardized coefficients beta pada tabel Coefficients hasil dari analisis regresi setiap
substruktur. Nilai koefisien jalur masing-masing substruktur dapat diliahat pada Tabel
4.24.
Tabel 4.24. hasil uji koefisien jalur
Substruktur Pasangan Variabel
Symbol Nilai
Koefisien Dependen Independen
Lack Of
Time (X3)
dan
Behavioral
Intention to
Use (X6)
terhadap
Actual Use
(Y)
Penggunaan
Teknology
Sesungguhnya (Y)
Intensi (X6) Pyx6 0,397
Keterbatasan
Waktu (X3) Pyx3 0,099
Lack Of
time (X3),
Perceived
Userfullnes
(X4) dan
perceive
ease of use
(X5)
terhadap
Intensi (X6)
Kegunaan (X4) Px6x4 0,222
Kemudahan
Penggunaan (X5) Px6x5 -0,008
Keterbatasan
waktu (X3) Px6x3 -0,090
Behavioral
Intention
Use (X6)
Complexity
(X1) dan
Self
Efficiecy
(X2)
terhadap
Perceived
Ease Of Use
(X5)
Kemudahan
penggunaan (X5) Kerumitan (X1) Px5x1 0,283
Self Efficacy (X2) Px5x2 0,458
Complexity
(X1), Self
Effeciecy
(X2) dan
Perceeived
Ease Of Use
(X5)
terhadap
Perceived
Userfulness
(X4)
Kegunaan (x4)
Kerumitan (X1) Px4x1 0,032
Self Efficacy (X2) Px4x2 0,215
Kemudahan
Penggunaan (X5) Px4x5 0,074
Berdasarkan Tabel 4.24 seluruh pasangan variabel menunjukkan pengaruh yang
positif kecuali untuk pasangan variabel intensi dengan kemudahan penggunaan yang
memiliki pengaruh negatif. Berikut ini adalah gambar visual kofisien alur dapat dilihat
pada gambar 4.7
Gambar 4.7 Visual koefisien jalur
4.5.3 Menentukan Kemaknaan Koefisien Jalur
Besarnya koefisien jalur yang diperoleh hanya menunjukkan besarnya nilai
pengaruh antarvariabel. Sedangkan untuk menentukan apakah nilai pengaruh tersebut
signifikan atau tidak digunakanlah pengujian menggunakan nilai signifikansi t
(Sudarmanto, 2005 dalam Saras,2016) Nilai signifikansi t yang diperoleh dari tabel
Coefficients hasil analisis regresi. Koefisien jalur dinyatakan signifikan apabila nilai
signifikansi t kurang dari 0,05. Hasil perhitungan nilai signifikansi t serta kondisinya
dirangkum pada Tabel 4.25
Tabel 4.25 hasil uji signifikan t
Substruktur
Pasangan Variabel
Sig t Kondisi Kesimpulan
Dependen Independen
Lack Of
Time (X3)
dan
Behavioral
Intention to
Penggunaan
Teknology
Sesungguhnya
(Y)
Intensi (X6) 1,570 > 0,05 Tdk
Signifikan
Keterbatasan
Waktu (X3) 0,391 >0,05
Tdk
Signifikan
Use (X6)
terhadap
Actual Use
(Y)
Lack Of
time (X3),
Perceived
Userfullnes
(X4) dan
perceive
ease of use
(X5)
terhadap
Behavioral
Intention
Use (X6)
Intensi (X6)
Kegunaan (X4) -0,030 <0,05 Signifikan
Kemudahan
Penggunaan (X5) 0,815 >0,05
Tdk
Signifikan
Keterbatasan waktu
(X3) -0,346 <0,05 Signifikan
Complexity
(X1) dan
Self
Efficiecy
(X2)
terhadap
Perceived
Ease Of Use
(X5)
Kemudahan
penggunaan (X5) Kerumitan (X1) 1,206 >0,05 Tdk
Signifikan
Self Efficacy (X2) 1,954 >0,05 Tdk
Signifikan
Complexity
(X1), Self
Effeciecy
(X2) dan
Perceeived
Ease Of Use
(X5)
terhadap
Perceived
Userfulness
Kegunaan (x4)
Kerumitan (X1) 0,922 <0,05 Signifikan
Self Efficacy (X2) 0,545 >0,05 Tdk
Signifikan
Kemudahan
Penggunaan (X5) 0,831 >0,05
Tdk
Signifikan
(X4)
Dilihat dari tabel 4.25 dapat dijadikan acuan untuk hipotesis yang telah
dirumuskan. Jawaban dari hipotesis – hipotesis penelitian akan di jelaskan pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.26 Jawaban Hipotesis penelitian
No Hipotesis Keterangan
H1
Ho Kerumitan tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kegunaan Ho diterima
Ha Kerumitan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kegunaan
H2
Ho Kerumitan tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kemudahan penggunaan Ho diterima
Ha Kerumitan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kemudahan penggunaan
H3
Ho self-efficacy tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kegunaan Ho diterima
Ha self-efficacy mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kegunaan
H4
Ho self-efficacy tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kemudahan penggunaan Ho diterima
Ha self-efficacy mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kemudahan penggunaan
H5
Ho Kemudahan penggunaan tidak mempunyai
pengaruh sihnifikan terhadap kegunaan Ho di terima
Ha Kemudahan pengguna mempunyai pengaru
signifikan terhadap kegunaan
H6
Ho Kegunaan tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap intensi Ho ditolak
Ha Kegunaan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap intensi
H7 Ho Kemudahan penggunaan tidak mempunyai Ho diterima
pengaruh signifikan terhadap intensi
Ha Kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap intensi
H8
Ho Intensi tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya Ho diterima
Ha Intensi mempunyai pengaruh signifikan
terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya
H9
Ho Keterbatasan waktu tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap intensi Ho ditolak
Ha Keterbatasan waktu mempunyai pengaruh
signifikan terhadap intensi
H10
Ho Keterbatasan waktu tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap penggunaan teknologi
sesungguhnya Ho diterima
Ha Keterbatasan waktu mempunyai pengaruh
signifikan terhadap penggunaan teknologi
sesungguhnya
4.5.3 Pembahsan hasil penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor self-efficacy, kerumitan
dan keterbatasan waktu berpengaruh terhadap penggunaan Primary Care Oleh
penggunanya pada Puskesmas Tualang melalui beberapa variabel dalam kerangka dari
teori Technology Acceptance Model (TAM). Faktor-faktor asli dalam teori TAM yang
terlibat dalam penelitian ini ada 4 faktor yaitu kegunaan, kemudahan penggunaan, intensi
serta penggunaan teknologi sesungguhnya. Sedangkan 3 faktor yang telah disebutkan di
atas merupakan faktor eksternal sebagai perluasan dari teori TAM dan juga merupakan
fokus permasalahan dalam penelitian ini.
Untuk menjawab rumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian ini, maka
dibentuklah model hubungan antarvariabel yang terkait. Masing-masing hubungan
antarvariabel akan membentuk hipotesis apakah terdapat hubungan yang signifikan antara
satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Model hubungan tersebut yang terdiri dari
variabel asli TAM serta variabel eksternalnya akan menjadi dasar analisis data, yaitu
struktur lengkap. Struktur lengkap yang ada belum dapat dianalisis langsung karena
terdiri dari 4 variabel dependen, sehingga perlu dipecah kembali menjadi 4 substruktur
jalur yang akan dibahas satu per satu di bawah ini.
3.5.3.1 Lack Of Time (X3) dan Behavioral Intention to Use (X6) terhadap Actual
Use (Y)
Terdiri dari satu variabel dependen yaitu Actual Technology to Use (Y) serta 2
variabel independen yaitu Lack Of Time (X3) dan Behavioran Intention Use (X6).
Substruktur 1 juga digunakan untuk menjawab 2 hipotesis, yaitu Hipotesis 8 dan
Hipotesis 10. Secara simultan, intensi dan keterbatasan waktu berpengatuh terhadap
penggunaan primary care sebesar 71,1%. Nilai tersebut diambil dari nilai R2 hasil analisis
regresi. Kemaknaan pengaruh simultan diuji menggunakan nilai F hasil perhitungan
(Fhitung) yang kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan taraf signifikansi
0,05. Pengaruh simultan dinyatakan signifikan jika nilai Fhitung ≥ Ftabel. Untuk
substruktur 1, nilai Fhitung adalah 0,917 sedangkan nilai Ftabel adalah 0,311. Maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa secara simultan variabel intensi dan keterbatasan waktu
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan.
Secara parsial dapat melihat hasil koefisien jalur yang diambil dari nilai
standardized coefficients beta pada analisis regresi. Variabel intensi berpengaruh pada
penggunaan teknologi sesungguhnya sebesar 0,397. Sedangkan variabel keterbatasan
waktu berpengaruh pada penggunaan teknologi sesungguhnya sebesar 0,099. Masing-
masing koefisien jalur perlu diuji apakah signifikan atau tidak menggunakan uji
signifikansi t. Koefisien jalur dinyatakan signifikan apabila nilai signifikansi t hasil
perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berdasarkan analisis tersebut,
diperoleh hasil signifikansi t untuk pengaruh intensi pada penggunaan adalah 1,570 dan
niilai siginifikansi t untuk pengaruh keterbatasan waktu pada penggunaan adalah 0,391.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho pada Hipotesis 8 diterima dan Ho pada
Hipotesis 10 diterima.
3.5.3.2 Lack Of time (X3), Perceived Userfullness (X4) dan perceive ease of use (X5)
terhadap Behavioral Intention Use (X6)
Terdiri dari satu variabel dependen yaitu Behavioral Intention to Use (X6) dan 3
variabel independen yaitu Lack Of Time (X3), Perceived Userfulness (X4) dan Perceived
Ease Of Use (X5). Pada Substruktur 2 juga digunakan untuk menjawab 3 hipotesis, yaitu
Hipotesis 9, Hipotesis 6 dan Hipotesis 7.
Secara simultan kegunaan, kemudahan penggunaan dan keterbatasan waktu
secara simultan berpengaruh terhadap intensi sebesar 29,6%. Nilai tersebut diambil dari
nilai R2 hasil analisis. Kemaknaan pengaruh simultan diuji menggunakan nilai F hasil
perhitungan (Fhitung) yang kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan taraf
signifikansi 0,05. Pengaruh simultan dinyatakan signifikan jika nilai Fhitung ≥ Ftabel.
Untuk substruktur 2, nilai Fhitung adalah 0,758 sedangkan nilai Ftabel adalah 0,291.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan variabel kegunaan, kemudahan dan
keterbatasan waktu berpengaruh signifikan terhadap intensi.
Secara parsial dapat melihat hasil koefisien jalur yang diambil dari nilai
standardized coefficients beta pada analisis regresi. Variabel keterbatasan waktu
berpengaruh terhadap intensi sebesar 0,222, variabel kegunaan berpengaruh terhadap
intensi sebesar -0,008 serta variabel kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap
intensi sebesar 0,090. Masing-masing koefisien jalur perlu diuji apakah signifikan atau
tidak menggunakan uji signifikansi t. Koefisien jalur dinyatakan signifikan apabila nilai
signifikansi t hasil perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berdasarkan
analisis tersebut diperoleh nilai signifikansi t untuk pengaruh keterbatasan waktu terhadap
intensi sebesar -m0,346, untuk pengaruh kegunaan terhadap intensi sebesar -0,030
sedangkan untuk pengaruh kemudahan penggunaan terhadap intensi sebesar 0,805. Maka
dapat ditarik kesimpulan yaitu Ho pada Hipotesis 6 dan hipotesis 9 ditolak, Ho pada
Hipotesis 7 diterima. Kesimpulan tersebut menjelaskan makna sebagai berikut: (1)
penolakan pada Ho pada Hipotesis 6 dan hipotesis 9 menunjukkan bahwa keterbatasan
waktu dan kegunaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap intensi.
3.5.3.3. Complexity (X1) dan Self Efficiecy (X2) terhadap Perceived Ease Of Use
(X5)
Terdiri dari satu variabel dependen yaitu Perceived Ease Of Use (X5) serta 2
variabel independen yaitu Complexity (X1) dan self-efficacy (X2). Substruktur 3 juga
digunakan untuk menjawab 2 hipotesis, yaitu Hipotesis 2 dan Hipotesis 4.
Secara simultan, Complexity dan self-efficacy secara simultan berpengaruh
terhadap kemudahan penggunaan sebesar 42,4%. Nilai tersebut diambil dari nilai R2 hasil
analisis regresi. Kemaknaan pengaruh simultan diuji menggunakan nilai F hasil
perhitungan (Fhitung) yang kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan taraf
signifikansi 0,05. Pengaruh simultan dinyatakan signifikan jika nilai Fhitung ≥ Ftabel.
Untuk substruktur 3, nilai Fhitung adalah 0,320 sedangkan nilai Ftabel adalah 0,304.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan, variabel kerumitan dan self-
efficacy berpengaruh signifikan terhadap kemudahan penggunaan.
Secara parsial dapat melihat hasil koefisien jalur yang diambil dari nilai
standardized coefficients beta pada analisis regresi. Variabel kerumitan berpengaruh
terhadap kemudahan penggunaan sebesar 0,283 dan variabel self-efficacy berpengaruh
terhadap kemudahan penggunaan sebesar 0,458. Masing-masing koefisien jalur perlu
diuji apakah signifikan atau tidak menggunakan uji signifikansi t. Koefisien jalur
dinyatakan signifikan apabila nilai signifikansi t hasil perhitungan lebih kecil dari taraf
signifikansi yaitu 0,05. Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh hasil signifikansi t untuk
pengaruh kerumitan terhadap kemudahan penggunaan adalah 1,206 dan hasil signifkansi
untuk pengaruh self-efficacy terhadap kemudahan penggunaan adalah 1,954. Maka dapat
ditarik kesimpulan yaitu Ho pada Hipotesis 2 diterima dan Ho pada Hipotesis 4 diterima.
3.5.3.4 Complexity (X1), Self Effeciecy (X2) dan Perceeived Ease Of Use (X5)
terhadap Perceived Userfulness (X4)
Terdiri dari satu variabel dependen yaitu Perceived Userfulness (X4) serta 3
variabel independen yaitu Complexity (X1), self-efficacy (X2) dan perceived Ease Of Use
(X5). Substruktur 4 juga digunakan untuk menjawab 3 hipotesis, yaitu hipotesis 1 (H1),
hipotesis 3 (H3) dan hipotesis 5 (H5).
Secara simultan kerumitan, self-efficacy dan kemudahan penggunaan
secara simultan berpengaruh terhadap kegunaan sebesar 7,3%. Nilai tersebut
diambil dari nilai R2 hasil analisis regresi. Kemaknaan pengaruh simultan diuji
menggunakan nilai F hasil perhitungan (Fhitung) yang kemudian dibandingkan
dengan nilai Ftabel dengan taraf signifikansi 0,05. Pengaruh simultan dinyatakan
signifikan jika nilai Fhitung ≥ Ftabel. Untuk substruktur 4 nilai Fhitung adalah
0,488 sedangkan nilai Ftabel adalah 0,311. Maka dapat disimpulkan bahwa secara
simultan variabel kerumitan, self-efficacy dan kemudahan penggunaan
berpengaruh terhadap kegunaan secara signifikan.
Secara parsial dapat melihat hasil koefisien jalur yang diambil dari nilai
standardized coefficients beta pada analisis regresi. Variabel kerumitan berpengaruh
terhadap kegunaan sebesar 0,032, variabel self-efficacy terhadap kegunaan sebesar 0,215
dan kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap kegunaan sebesar 0,074. Masing-
masing koefisien jalur perlu diuji apakah signifikan atau tidak menggunakan uji
signifikansi t. Koefisien jalur dinyatakan signifikan apabila nilai signifikansi t hasil
perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berdasarkan analisis tersebut,
diperoleh hasil perhitungan signifikansi t untuk pengaruh kerumitan terhadap kegunaan
sebesar 0922, nilai signifikansi t untuk pengaruh self-efficacy terhadap kegunaan sebesar
0,545 sedangkan nilai signifikansi t untuk pengaruh kemudahan penggunaan terhadap
kegunaan sebesar 0,831. Maka dapat ditarik kesimpulan yaitu Ho pada H1 ditolak, Ho
pada Hipotesis 3 diterima dan Ho pada Hipotesis 5 diterima.
Dari pembahasan menyeluruh, terdapat 8 hipotesis yang Ho-nya diterima dan 2
hipotesis yang Ho-nya ditolak. Terdapat beberapa alasan mengapa hipotesis yang telah
diajukan tidak terbukti. Secara teori, hubungan antarfaktor sebisa mungkin disusun sesuai
dengan teori yang ada dan didukung oleh penelitian yang relevan.
Selaras dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, hasil penelitian
menunjukkan bahwa self-efficacy dan kerumitan berpengaruh secara tidak langsung
terhadap penggunaan Primary Care oleh pengguna Puskesmas Tualang melalui faktor
kegunaan, kemudahan penggunaan dan intensi. Sedangkan faktor keterbatasan waktu
berpengaruh secara langsung terhadap penggunaan Primary Care secara tidak langsung
melalui faktor intensi. Faktor-faktor yang menjadi perantara pengaruh tidak langsung
merupakan faktor dalam kerangka Technology Acceptance Model (TAM).