BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi...

25
31 BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian selatan Kepala Burung yang dibatasi oleh MOKA di bagian utara, jalur lipatan-anjakan Seram di bagian selatan, dan busur lipatan Lengguru di bagian timur. Daerah utara Seram ini juga meliputi bagian selatan dari daerah Misool yang dibatasi oleh MOKA, sehingga memperlihatkan ketidakselarasan pada sikuen berumur Pliosen Awal dan erosi pada sikuen-sikuen Tersier hingga Mesozoik di daerah tersebut. Lapisan-lapisan tipis yang diendapkan di dekat MOKA semakin menebal serta mengalami pembebanan dan tilting di bagian selatan menuju Seram Trough, yang kemudian terlipat dan tersesar anjakkan secara signifikan membentuk jalur lipatan-anjakan Seram. Analisis stratigrafi pada daerah Seram dilakukan berdasarkan “Correlation Main Formation Names-East Indonesia and Northwest Shelf” (de Smet, 2000). Analisis stratigrafi dilakukan melalui empat korelasi (Tabel 4.1.) yang menunjukkan distribusi dan penyebaran litologi didalamnya. Tabel 4.1. Korelasi sumur daerah Seram No. Arah Garis Penampang Sumur Sumur 1. Baratlaut-Tenggara TBF-1X, CS-1X, Siganoi-1, TBE-1X 2. Baratlaut-Tenggara TBF-1X, CS-1X, Gunung-1X 3. Baratlaut-Tenggara Kayu Manis-1, Bolifar Utara-1, East Nief-1 4. Utara-Selatan TBF-1X, Daram Selatan-1, Kayu Manis-1, Bolifar Utara-1

Transcript of BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi...

Page 1: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

31

BAB 4

GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

4.1. Interpretasi Stratigrafi

4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram

Daerah Seram termasuk pada bagian selatan Kepala Burung yang dibatasi oleh

MOKA di bagian utara, jalur lipatan-anjakan Seram di bagian selatan, dan busur

lipatan Lengguru di bagian timur. Daerah utara Seram ini juga meliputi bagian

selatan dari daerah Misool yang dibatasi oleh MOKA, sehingga memperlihatkan

ketidakselarasan pada sikuen berumur Pliosen Awal dan erosi pada sikuen-sikuen

Tersier hingga Mesozoik di daerah tersebut. Lapisan-lapisan tipis yang

diendapkan di dekat MOKA semakin menebal serta mengalami pembebanan dan

tilting di bagian selatan menuju Seram Trough, yang kemudian terlipat dan

tersesar anjakkan secara signifikan membentuk jalur lipatan-anjakan Seram.

Analisis stratigrafi pada daerah Seram dilakukan berdasarkan “Correlation Main

Formation Names-East Indonesia and Northwest Shelf” (de Smet, 2000). Analisis

stratigrafi dilakukan melalui empat korelasi (Tabel 4.1.) yang menunjukkan

distribusi dan penyebaran litologi didalamnya.

Tabel 4.1. Korelasi sumur daerah Seram

No. Arah Garis Penampang

Sumur Sumur

1. Baratlaut-Tenggara TBF-1X, CS-1X, Siganoi-1, TBE-1X

2. Baratlaut-Tenggara TBF-1X, CS-1X, Gunung-1X

3. Baratlaut-Tenggara Kayu Manis-1, Bolifar Utara-1, East Nief-1

4. Utara-Selatan TBF-1X, Daram Selatan-1, Kayu Manis-1,

Bolifar Utara-1

Page 2: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

32

Pada umur Jura Awal-Tengah, diendapkan batugamping yang semakin menebal

relatif ke bagian barat, sedangkan di bagian timurya endapan semakin menipis

berupa endapan serpih (Gambar 4.1). Distribusi endapan Jura Awal-Tengah

tersebut menunjukkan dominasi endapan serpih dengan lensa batupasir (sumur

TBE-1X) dan lensa batupasir serpihan (sumur Gunung-1 dan CS-1X, Gambar

4.2 & 4.4). Distribusi endapan Jura Awal-Tengah dan endapan Jura Akhir

memperlihatkan indikasi adanya struktur horst dan graben dengan endapan

batupasir mendominasi didalamnya.

Endapan Kapur memperlihatkan adanya dominasi serpih dengan breksi volkanik

di bagian baratlaut hingga ke bagian tenggara daerah Seram. Endapan serpih

menjadi semakin dominan di bagian selatan, namun mendekati MOKA (sumur

Daram Selatan-1) endapan batugamping mulai muncul terutama pada awal

kemunculan endapan Oligosen. Hal ini juga menginterpretasikan adanya struktur

horst dan graben pada daerah utara Seram sehingga menyebabkan adanya

perubahan endapan secara signifikan.

Endapan Oligosen pada daerah Seram hampir semua didominasi oleh

batugamping dengan sisipan serpih (sumur CS-1X, Gambar 4.4) kecuali di

bagian selatan, yang didominasi oleh serpih dengan shaly-sand di bagian bawah

sikuen. Endapan batugamping terus mendominasi hingga sikuen berumur Miosen

Akhir walau di beberapa tempat memperlihatkan adanya endapan serpih pada

lingkungan yang lebih dalam (Kayu Manis-1 dan Bolifar Utara-1). Endapan

serpih juga terlihat pada bagian atas sumur Gunung-1 yang memperlihatkan

lingkungan pengendapan yang lebih dalam dibandingkan dengan bagian bawah

sikuen pada sumur yang sama (Gambar 4.4). Endapan berumur Pliosen Awal

didominasi oleh batugamping, namun pada beberapa sumur (Bolifar Utara-1 dan

Kayu Manis-1) serpih lebih banyak ditemukan.

Page 3: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

33

Gambar 4.1. Penampang 1 korelasi stratigrafi arah baratlaut-tenggara.

Page 4: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

34

Gambar 4.2 Penampang 2 korelasi stratigrafi arah baratlaut-tenggara

Page 5: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

35

Gambar 4.3. Penampang 3 korelasi stratigrafi arah baratlaut-tenggara

Page 6: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

36

Gambar 4.4. Penampang 4 korelasi stratigrafi arah utara-selatan

Page 7: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

37

4.1.2. Interpretasi Stratigrafi daerah Misool dan Salawati

Daerah Misool dan Salawati termasuk pada daerah Kepala Burung dan Paparan

Selatan (southern shelf) yang saling berasosiasi dan dibatasi oleh Busur Lipatan

Lengguru di bagian timur, SFZ di bagian utara, dan Seram Trough di bagian

selatan. Batas barat dari daerah ini merupakan bagian blok yang turun, dicirikan

oleh penebalan ke arah barat dari sedimen klastik yang berumur Plio-Plistosen.

Analisis stratigrafi dilakukan berdasarkan “Correlation Main Formation Names-

East Indonesia and Northwest Shelf” (de Smet, 2000). Lima garis korelasi dibuat

dalam kerangka sikuen stratigrafi untuk memahami distribusi dan penyebaran

litologi di daerah Misool dan Salawati (Tabel 4.2.)

Tabel 4.2. Korelasi sumur daerah Misool dan Salawati

No. Arah Garis Penampang

Sumur Sumur

1. Barat-Timur TBK-1X, TBA-1X, TBB-1X, TBD-1X

2. Utara-Baratdaya Klalin-1, Merak-Emas-1, TBD-1X

3. Utara-Selatan North Batanta-1, TBA-1X, Daram Selatan-

1, Bolifar Utara-1

4. Baratlaut-Tenggara TBK-1X, TBB-1X, TBF-1X, CS-1X, Onin

North-1

5. Utara-Tenggara Klalin-1, Merak Emas-1, CS-1X, TBJ-1X

Sedimen tertua yang ditemukan pada daerah Misool dan Salawati adalah serpih

hitam (black phyllitic shale) dengan sedikit sisipan kuarsit dan batupasir wacky

(greywacke) berumur Silur, yang tersingkap di bagian utara daerah ini. Serpih

hitam tersebut ditutupi secara tidak selaras oleh kuarsit, serpih, batubara, dan

batugamping berumur Permo-Karbon, yang ditemukan pada sumur-sumur di

bagian Utara-Tenggara (Klamono). Daerah tersebut relatif stabil secara tektonik

selama Mesozoikum, termasuk daerah utara hingga baratlaut Kepala burung.

Page 8: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

38

Daerah Misool dan Salawati di bagian selatan merupakan daerah laut dangkal

pada Jura-Kapur, dengan sikuen sedimen berupa klastik halus. Hingga ke Jura

Akhir, suplai sedimen menurun dengan cepat sehingga terjadi perubahan

sedimentasi menjadi fasies karbonat (Gambar 4.5, sikuen Jura Awal-Tengah

pada sumur TBF-1).

Pengendapan pada umur Tersier dicirikan oleh transgresi yang terjadi pada Kapur

Akhir-Eosen, regresi Oligosen-Miosen Bawah, Transgresi Miosen Tengah, dan

diakhiri oleh regresi pada Miosen Akhir. Pada umur Tersier Awal daerah Misool

dan Salawati relatif terendam akibat proses transgresi sehingga menyebabkan

terendapkannya batugamping laut dangkal pada daerah ini (sikuen Miosen pada

garis korelasi).

Bagian utara Misool dan Salawati terangkat pada umur Oligosen, dan pada bagian

selatan daerah yang terangkat diendapkan sikuen batupasir kuarsa yang tidak

mengandung fosil (unfossiliferous quatz sand) dan serpih pasiran dengan lapisan

tipis batubara. Bagian selatan ini relatif berada pada lingkungan laut dangkal

dengan endapan batugamping dan sedimen klastik didalamnya (Gambar 4.6 &

4.7, sikuen Oligosen Akhir). Pada Miosen Tengah-Akhir sebagian besar daerah

ini terendam air, terutama di daerah Salawati (bagian barat paparan selatan Kepala

Burung) yang membentuk Cekungan Salawati. Pada umur ini batugamping

pelagik diendapkan (sikuen Miosen pada garis korelasi) dan suplai sedimen

klastik yang terjadi secara gradual melebihi kecepatan penurunan cekungan

(subsiden) hingga Miosen Akhir, dengan sikuen transisi berupa perselingan

batugamping koral argilik dan batulempung yang menutupi batas batugamping

(sikuen Pliosen Awal pada garis korelasi). Erosi yang kuat pada sikuen yang

berumur Pliosen Awal terjadi pada beberapa tempat di batas Cekungan Salawati,

membentuk batugamping yang permukaannya sangat tidak teratur (irreguler)

(Gambar 4.7 pada sumur Daram Selatan-1).

Page 9: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

39

Gambar 4.5. Penampang 1 korelasi stratigrafi arah barat-timur

Page 10: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

38

Gambar 4.6. Penampang 2 korelasi stratigrafi arah utara-selatan

Page 11: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

41

Gambar 4.7 Penampang 3 korelasi stratigrafi arah utara-selatan

Page 12: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

42

Gambar 4.8. Penampang 4 korelasi stratigrafi arah baratlaut-tenggara

Page 13: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

43

Gambar 4.9. Penampang 5 korelasi stratigrafi arah utara-selatan

Page 14: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

44

4.2. Interpretasi Seismik

Data seismik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data seismik 2D

yang diproduksi oleh TGS NOPEC Geophysical Company pada tahun 1998,

1999, dan 2007. Data seismik ini meliputi daerah penelitian seluas 111.498,29

km2

4.2.1. Interpretasi Horizon dan Karakterisasi Seismik

. Terdapat 204 lintasan seismik 2D yang telah diinterpretasi dengan

menerapkan konsep seismik stratigrafi yang dikembangkan oleh Vail, 1987.

Mengingat kualitas data seismik yang kurang baik pada beberapa lokasi, maka

dalam penelitian ini hanya dilakukan interpretasi penampang seismik tanpa

melakukan analisis atribut seismik terutama dalam penentuan fasies dan

lingkungan pengendapan.

Pengikatan data seismik pada daerah penelitian dilakukan dengan menganalisis

lintasan seismik yang dilewati oleh sumur Daram Selatan-1 pada daerah Seram,

dan sumur Batanta Utara-1x untuk daerah Misool dan Salawati. Interpretasi

tersebut memperihatkan pembagian sikuen sejak umur Mesozoik hingga Kuarter.

Sebanyak 8 sikuen (Gambar 4.10.) telah diinterpretasi di daerah penelitian yang

meliputi:

• Batuan dasar (horison ungu)

• Sikuen Trias (horison hijau tua)

• Sikuen Jura Awal-Tengah (horison hijau muda)

• Sikuen Jura Akhir (horison biru muda)

• Sikuen Kapur Awal (horison cyan)

• Sikuen Oligosen Akhir (horison merah)

• Sikuen Miosen Akhir (horison biru tua)

• Sikuen Pliosen Awal (horison merah muda)

Page 15: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

45

Gambar 4.10. Horison seismik yang ditarik berdasarkan marker pada sumur dan kolom stratigrafi daerah Seram, Misool, dan Salawati. (Modifikasi dari

Fraser dkk, 1993, Pairault dkk, 2003, dan Satyana, 2003)

Page 16: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

46

4.2.1.1. Seismik stratigrafi daerah Seram

Analisis seismik stratigrafi daerah Seram dilakukan berdasarkan hasil pengikatan

lintasan seismik dengan sumur Daram Selatan-1 (Gambar 4.11.). 8 sikuen yang

digunakan sebagai batas horison pada interpretasi seismik di daerah Seram

memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Horison ungu: Top batuan dasar

Top batuan dasar dicirikan oleh peralihan antara paket reflektor kuat

dengan paket reflektor lemah. Kemenerusan reflektor cukup baik.

• Horison hijau: Top Trias

Top sikuen Trias dicirikan oleh peralihan antara paket reflektor lemah di

bagian bawah dengan paket reflektor kuat di bagian atasnya. Kemenerusan

reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang semakin lemah ke bawah.

• Horison hijau muda: Top Jura Awal-Tengah

Top sikuen Jura Awal-Tengah dicirikan dengan peralihan antara paket

reflektor kuat di bagian bawah dengan paket reflektor lemah di bagian

atas. Kemenerusan reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang

semakin kuat ke bawah.

• Horison biru muda: Top Jura Akhir

Top sikuen Jura Akhir dicirikan dengan peralihan antara paket reflektor di

bagian bawah dengan paket reflektor kuat di bagian atasnya. Kemenerusan

reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang semakin lemah ke bawah.

• Horison cyan: Top Kapur Awal

Top sikuen Kapur Awal dicirikan dengan peralihan antara paket reflektor

kuat di bagian bawah dengan paket reflektor lemah di bagian atasnya.

Kemenerusan reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang semakin

kuat ke bawah.

• Horison merah: Top Oligosen Awal

Top sikuen Oligosen Awal dicirikan dengan peralihan antara paket

reflektor kuat di bagian bawah dan paket reflektor lemah di bagian

atasnya. Kemenerusan reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang

semakin kuat ke bawah.

Page 17: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

47

• Horison biru: Top Miosen

Top sikuen Miosen dicirikan dengan peralihan antara paket reflektor

lemah di bagian bawah dengan paket reflektor kuat di bagian atasnya

Kemenerusan reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang semakin

lemah ke bawah.

• Horison merah muda: Top Pliosen Awal

Top sikuen Pliosen Awal dicirikan dengan peralihan antara paket reflektor

kuat di bagian bawah dengan paket reflektor lemah di bagian atasnya.

Kemenerusan reflektor relatif baik dengan konfigurasi internal paralel dan

paket refleksi semakin kuat ke bawah.

Karakterisasi seismik di daerah Seram dapat dilihat pada Gambar 4.13.

Page 18: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

48

Gambar 4.11. Interpretasi lintasan seismik pada daerah Seram diikat dengan sumur Daram Selatan-1. Data sumur memperlihatkan susksesi sikuen berumur

Mesozoik hingga Kuarter.

Page 19: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

49

4.2.1.2. Seismik stratigrafi daerah Misool dan Salawati

Analisis seismik stratigrafi daerah Misool dan Salawati dilakukan berdasarkan

hasil pengikatan lintasan seismik dengan sumur Batanta Utara-1x. Sikuen pada

sumur Batanta Utara-1x memperlihatkan suksesi sikuen batuan dasar, sikuen

Oligosen Akhir yang tidak selaras dengan batuan dasar di bawahnya, sikuen

Miosen, dan sikuen Pliosen Awal. Sikuen sedimen berumur Mesozoik yang tidak

ditemukan di sumur ini, diinterpretasikan onlap terhadap batuan dasar di bagian

barat lintasan seismik. Batuan dasar tersebut pada sumur Batanta Utara-1x

dikenali sebagai batuan metamorf serpentinit, yang diasumsikan merupakan

komponen batuan dari lempeng Pasifik (oceanic). Secara keseluruhan terdapat 8

sikuen (Gambar 4.12.) yang digunakan sebagai batas horison pada interpretasi

seismik di daerah Misool dan Salawati memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Horison ungu: Top batuan dasar

Top batuan dasar dicirikan oleh peralihan antara paket reflektor kuat

dengan paket reflektor lemah. Kemenerusan reflektor cukup baik.

• Horison hijau: Top Trias

Top sikuen Trias dicirikan oleh peralihan antara paket reflektor lemah di

bagian bawah dengan paket reflektor kuat di bagian atasnya. Kemenerusan

reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang semakin lemah ke bawah.

• Horison hijau muda: Top Jura Awal-Tengah

Top sikuen Jura Awal-Tengah dicirikan dengan peralihan antara paket

reflektor kuat di bagian bawah dengan paket reflektor lemah di bagian

atas. Kemenerusan reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang

semakin kuat ke bawah.

• Horison biru muda: Top Jura Akhir

Top sikuen Jura Akhir dicirikan dengan peralihan antara paket reflektor di

bagian bawah dengan paket reflektor kuat di bagian atasnya. Kemenerusan

reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang semakin lemah ke bawah.

• Horison cyan: Top Kapur Awal

Top sikuen Kapur Awal dicirikan dengan peralihan antara paket reflektor

kuat di bagian bawah dengan paket reflektor lemah di bagian atasnya.

Page 20: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

50

Kemenerusan reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang semakin

kuat ke bawah.

• Horison merah: Top Oligosen Awal

Top sikuen Oligosen Awal dicirikan dengan peralihan antara paket

reflektor kuat di bagian bawah dan paket reflektor lemah di bagian

atasnya. Kemenerusan reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang

semakin kuat ke bawah.

• Horison biru: Top Miosen

Top sikuen Miosen dicirikan dengan peralihan antara paket reflektor

lemah di bagian bawah dengan paket reflektor kuat di bagian atasnya

Kemenerusan reflektor cukup baik dengan paket refleksi yang semakin

lemah ke bawah.

• Horison merah muda: Top Pliosen Awal

Top sikuen Pliosen Awal dicirikan dengan peralihan antara paket reflektor

kuat di bagian bawah dengan paket reflektor lemah di bagian atasnya.

Kemenerusan reflektor relatif baik dengan konfigurasi internal paralel dan

paket refleksi semakin kuat ke bawah.

Karakterisasi seismik di daerah Misool dan Salawati dapat dilihat pada Gambar

4.13.

Page 21: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

51

Gambar 4.12. Interpretasi lintasan seismik pada daerah Misool dan Salawati di ikat dengan sumur Batanta Utara-1x. Data sumur memperlihatkan susksesi

sikuen batuan dasar dengan sikuen Oligosen Akhir yang diendapkan tidak selaras di atas batuan dasar, sikuen Miosen, dan sikuen Pliosen Akhir.

Page 22: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

52

Gambar 4.13.Karakter psket seismik pada daerah Seram, Misool, dan Salawati. Terlihat 8 paket faseis seismik yang berbeda sebagai penunjuk beda umur dan sikuen pada daerah tersebut. Beberapa perbedaan karakter seismik pada ketiga daerah

tersebut menunjukkan adanya perbedaan litologi pada umur yang sama.

Page 23: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

53

4.3. Peta Struktur Waktu

Interpretasi seismik sepanjang daerah Seram, Misool, dan Salawati

memperlihatkan empat pola struktur utama, yaitu:

• Sesar-sesar normal yang berkembang sebagai graben dan horst pada

sikuen-sikuen berumur Perm-Jura Akhir. Beberapa struktur ini masih

terpetakan sebagai sesar-sesar normal dengan arah utara-selatan

• Sesar-sesar normal yang berkembang di bagian barat Misool dan Salawati

yang berasosiasi dengan sesar geser. Pada peta struktur waktu terpetakan

sebagai arah struktur timurlaut-baratdaya yang diinterpretasikan sebagai

suatu zona sesar mendatar.

• Sesar-sesar anjakan di bagian utara Seram yang mendeformasi hingga

sikuen berumur Pliosen Awal. Sesar anjakan tersebut terpetakan dalam

arah relatif barat-timur.

• Sesar-sesar naik di bagian baratlaut Kepala Burung. Sesar-sesar ini

terpetakan dalam arah relatif timurlaut-baratdaya.

Ke empat arah pola struktur tersebut dapat dilihat pada peta struktur waktu

(Gambar 4.14 & 4.15) untuk setiap horizon. Pola struktur dianggap mencermikan

rezim tensional horst dan graben, yang terbentuk sebagai ekstensi multi-fasa

selama Paleozoik Akhir hingga Mesozoik di Australia. Peristiwa ini diikuti oleh

rezim kompresi Neogen yang tampak pada struktur-struktur berarah baratlaut-

tenggara berupa sesar-sesar anjakan dan struktur berarah barat-timur dan

timurlaut-baratdaya yang berkaitan dengan zona sesar mendatar.

Page 24: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

54

Gambar 4.14. Peta struktur waktu untuk sikuen berumur Mesozoik-Kapur.

Page 25: BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. … BAB 4 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Interpretasi Stratigrafi 4.1.1. Interpretasi Stratigrafi daerah Seram Daerah Seram termasuk pada bagian

55

Gambar 4.15. Peta struktur waktu untuk sikuen berumur Oligosen-Pliosen Awal.