Bab 4 : Dinamika Perubahan Atmosfer dan Dampaknya
-
Upload
goldy-fariz-dharmawan -
Category
Documents
-
view
909 -
download
11
Transcript of Bab 4 : Dinamika Perubahan Atmosfer dan Dampaknya
KELAS X
Matahari
Litosfer Atmosfer
Struktur atmosferSifat fisik atmosfer
Cuaca dan iklim
Pengaruh iklim terhadappersebaran vegetasi
Gangguan iklim global:- efek rumah- el nino- la nina
Aktivitas manusia
Klasifikasi iklim
A. Lapisan Atmosfer1. Sifat-Sifat Fisik Atmosfer Bumi
Komposisi Gas-Gas dalam Atmosfer
Nomor Nama Gas Jumlah
1 Nitrogen 78.8%
2 Oksigen 20,95%
3 Argon 0,93%
4 Karbondioksida 0,034%
5 Neon 0,0018%
6 Helium 0,052%
7 Kripton 0,00011%
8 Xenon Sangat kecil
9 Ozon 0,00005%
10 Metana 0,000015%
Jumlah 100%
2. Struktur Atmosfer Bumi
a. Troposfer
b. StratosferMerupakan tempat ozon berakumulasi.
c. MesosferAtas stratosfer, gelombang radio. Kalian mungkin tidak asing dengan gelombang UHF, VHF, AM, FM, dan SW. Di lapisan inilah gelombang-gelombang tersebut dirambatkan.
d. TermosferRadiasi sinar-x dari ultra violet (UV). Lapisan ini disebut pula ionosfer, karena terjadi gejala ionisasi.
e. EkosferLapisan ini adalah tidak adanya udara (ruang hampa udara) dan gravitasi bumi nol.
B. Cuaca dan Iklim
1. Suhu udara
a. Lamanya penyinaran matahari
b. Kemiringan sudut datang sinar matahari
c. Ketinggian tempat
d. Kondisi awan
2. Tekanan Udara
3. Kelembapan Udara
a. Kelembapan spesifik
Kelembapan spesifik adalah perbandingan besarnya kandungan uap air dalam tiap unit berat udara. Biasanya dinyatakan dalam satuan berat (g/kg). Misalnya dalam 1 kg udara terdapat 60 g uap air, berarti kelembapan spesifiknya 60 g/kg.
b. Kelembapan absolut
Kelembapan absolut adalah perbandingan besarnya kandungan uap air dalam tiap-tiap volume udara. Biasanya dinyatakan dalam satuan berat g/l atau g/m3. Misalnya dalam 1 liter udara terdapat uap air sebanyak 30 g, maka kelembapan absolutnya adalah 30 g/l.
c. Kelembapan relatif
Kelembapan relatif adalah perbandingan jumlah
uap air yang ada secara nyata / aktual dengan
jumlah uap air maksimum yang mampu
ditampung oleh setiap unit volume udara dalam suhu
yang sama.
Suatu ruangan mempunyai volume 200 m3 dengan jumlah uap air dikandung
4.000 g. Jika uap air maksimum dalam ruangan tersebut 25 g/m3, hitunglah :
a. Kelembapan absolut
b. Kelembapan relatif
Penyelesaian
Diketahui : V 200 m3, uap air = 4.000 g, kelembapan
maksimum = 25 g/m3
Ditanya : a. kelembapan absolut
b. kelembapan relatif
Jawab :
a. Kelembapan absolut : b. Kelembapan relatif
3g/m 20
200
4000
ruangan volume
air uap jumlah
%80
x100%25
20
x100%maksmimum kelembapan
absolut kelembapan
4. Hujan
a. Hujan orografis
b. Hujan konveksi
c. Hujan frontal
5. Angin
a. Angin tetap
b. Angin tidak tetap
c. Angin lokal
Yang termasuk jenis angin lokal adalah angin darat, angin laut, angin gunung, angin lembah, dan angin fohn (angin terjun).
Angin darat terjadi pada malam hari kerasa sifat daratan yang lebih cepat menerima panas, namun juga lebih cepat melepaskan panas, sedangkan sifat air adalah lambat menrima panas dan lambat melepaskan panas.
Contoh angin fohn di Indonesia antara lain :
1) angin Bohorok di daerah Deli Serdang, Sumatera Utara.
2) angin Kumbang di daerah Cirebon dan Brebes,
3) angin Brubu di daerah Makasar, Sulawesi Selatan,
4) angin Gending di Pasuruan dan Probolinggo, dan
5) angin Wambraw di daerah Biak, Papua.
6. Awan
1). Awan cumulus, yaitu awan yang berbentuk bulat putih, biasanya
dijumpai pda awal musim penghujan;
2). Awan stratus, adalah awan yang berlapis-lapis, biasanya berwarna
kehitaman;
3). Awan nimbus, adalah awan tebal kehitaman yang sering
menimbulkan hujan;
4). Awan cirrus, adalah hawan yang tipis berwarna putih menyerupai
bulu.
Menurut ketinggiannya, digolongkan menjadi :
1). Awan rendah, ketinggiannya kurang dari 2.000 m;
2). Awan sedang, ketinggiannya antara 2.000 m – 6.000 m;
3). Awan tinggi, ketinggiannya lebih dari 6.000 m.
Berdasarkan material pembentuknya, awan dibedakan
menjadi :
1) awan air, seluruhnya terdiri dari bintik-bintik uap air;
2) awan es, seluruhnya terdiri dari kristal-kristal es;
3) awan campuran, terdiri dari bintik-bintik uap air dan kristal es
C. Klasifikasi Iklim
1. Klasifikasi Iklim menurut Garis Lintang
a. Iklim tropis
b. Iklim subtropis
c. Iklim sedang
d. Iklim dingin atau kutub
2. Klasifikasi Iklim menurut Junghun
3. Klasifikasi Iklim menurut Koppen
a). Iklim A (iklim hujan tropis)
b). Iklim B (iklim kering/gurun)
c). Iklim C (iklim sedang basah)
d). Iklim D (iklim dingin)
e). Iklim E (iklim kutub)
4. Iklim Schmidt-Ferguson
Klasifikasi Schmidt-Ferguson sering disebut Q model, yang
didasarkan atas indeks nilai Q.
Ingat! Bulan kering jika curah hujan < 60 mm.
Bulan lembap jika curah hujan 60 - 100 mm.
Bulan basah jika curah hujan > 100 mm.
100% x basah bulan rata-Rata
kering bulan rata-Rata Q
Tabel Konversi Iklim Schmidt-Ferguson
No. Nama Iklim Kategori Iklim Nilai Q (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
A
B
C
D
E
F
G
H
Sangat basah
Basah
Agak basah
Sedang
Agak kering
Kering
Sangat kering
Luar biasa kering
0 – 14,3
14,3 – 33,3
33,3 – 60
60 – 100
100 – 167
167 – 300
300 – 700
> 700
Penyelesaian
Langkah pertama, menentukan nilai Q Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen :
Jadi, Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen beriklim C = kategori agak basah.
56,45%
100% x 7,67
4,33
100% x basah bulan rata-Rata
kering bulan rata-Rata Q
Atau, agar lebih jelas, masukkan nilai Q tersebut ke dalam grafik Schmidt-Ferguson berikut.
5. Klasifikasi Iklim menurut Oldeman
1) iklim A, jika bulan basah > 9 kali berturut-turut;
2) iklim B, jika bulan basah 7 - 9 kali berturut-turut;
3) iklim C, jika bulan basah 5 - 6 kali berturut-turut;
4) iklim D, jika bulan basah 3 - 4 kali berturut-turut;
5) iklim E, jika bulan basah > 3 kali berturut-turut;
D. Iklim dan Persebaran Vegetasi
1. Hutan Hujan Tropis
2. Hutan Musim Tropis
3. Hutan Bakau
4. Sabana
5. Vegetasi Gurun dan Setengah Gurun
6. Padang Rumput
7. Hutan Meranggas
8. Tundra
E. Perubahan Iklim Global
1. Gangguan Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca merupakan gejala atmosferik yang ditandai dengan meningkatnya suhu udara di bumi karena semakin banyaknya zat pencemar (polutan) yang tersebar di udara. Besarnya polutan bisa disebabkan oleh meningkatnya jumlah industri.
1) es di kutub mencair;
2) karena es mencair, maka permukaan air laut menaik;
3) karena permukaan air laut naik, maka daerah pertanian di tepi pantai terancam tergenang air, sehingga produksi bahan pangan akan berkurang;
4) jika produksi pangan berkurang, namun jumlah penduduk terus bertambah, maka akan terjadi bencana kelaparan
2. El Nino dan La Nina
Proses terjadinya El Nino adalah sebagai berikut. Pada saat-saat tertentu air laut yang panas dari perairan Indonesia bergerak ke arah timur menyusuri ekuator, hingga ke pantai barat Amerika Selatan (Peru-Equador). Pada saat yang bersamaan, air laut yang panas dari pantai Amerika Tengah bergerak ke arah selatan, hingga ke pantai barat Peru-Equador. Air laut yang panas dari Indonesia berkumpul dengan air laut yang panas dari Amerika Tengah di pantai barat Peru-Equador. Maka berkumpullah masa air laut panas dalam jumlah yang besar dan menempati daerah yang luas.
La Nina merupakan kebalikan dari El Nino. La Nina menurut bahasa penduduk Amerika Latin berarti bayi perempuan. Proses terjadinya La Nina adalah sebagai berikut. Pada saat El Nino mulai melemah dan air laut yang panas di pantai Peru-Equador kebali bergerak ke barat.