Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

download Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

of 18

Transcript of Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    1/46

    Penyusunan Masterplan Pengembangan Wisata Bahari Pulau BiawakKabupaten Indramayu

    ANALISIS KONDISI

    TAPAK PERENCANAAN

    4.1. GAMBARAN UMUM PULAU BIAWAK 

    Pulau Biawak atau Pulau Rakit merupakan salah satu pulau kecil

    yang terletak di Laut Jawa sebelah utara dari Kabupaten

    Indramayu. Salah satu yang menonjol dari pulau ini adalah populasi biawak 

    Varanus Salvator   dalam jumlah besar. Oleh karena itu pulau ini lebih populer 

    dengan nama Pulau Biawak daripada Pulau Rakit. Pulau Biawak sendiri

    adalah satu dari tiga pulau yang terdapat dalam Kawasan

    Konserasi Laut !aerah Pulau Biawak. "elain Pulau biawak

    terdapat pula Pulau #osong dan Pulau $andikian.

    "ecara administrati% Pulau Biawak termasuk ke dalam wilayah

    Kabupaten Indramayu yang memiliki luas daerah &'() *a

    dengan letak geogra+s ),),-))(/ L" dan ')0)(()',/ B12!ir3en KP4K ()'(5. Batas dari Kawasan Konserasi Laut Pulau

    Biawak seperti tercantum dalam Perda kabupaten Indramayu 6o.

    '7 tahun ())- adalah se3auh 7 mil yang diukur dari garis batas

    pangkal pulau8pulau terluar dalam wilayah kabupaten Indramayu.

    "edangkan untuk Kabupaten Indramayu sebelah barat berbatasan

    dengan Kabupaten "ubang9 sebelah timur dengan Kabupaten

    $irebon9 sebelah utara dengan Laut Jawa9 dan sebelah selatan

    berbatasan dengan Kabupaten "umedang9 Ma3alengka9 dan

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48'

    4

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    2/46

    Penyusunan Masterplan Pengembangan Wisata Bahari Pulau BiawakKabupaten Indramayu

    $irebon. Jarak dari Kabupaten Indramayu menu3u Pulau Biawak

    sekitar (- mil 2&,) km5.

    "ecara umum penggunaan lahan berdasarkan hasil analisis citra

    satelit Landsat 1M 0 dan surey lapang adalah hutan mangroe

    kurang lebih 0) hektar dan mendominasi penggunaan lahan Pulau

    Biawak9 serta sisanya adalah hutan pantai

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    3/46

    Penyusunan Masterplan Pengembangan Wisata Bahari Pulau BiawakKabupaten Indramayu

    berkisar (> A 44 ppt 2Purba dkk . ()'(5. *asil pengamatan pada

    Bulan Cktober suhu perairan berkisar antara (0$ dan 4($

    sedangkan salinitas air laut antara (084' ppt.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 484

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    4/46

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    5/46

    4.2. K  ONDISI K ERAGAMAN HAYATI

    Keragaman hayati meliputi keragaman ekosistem dan keragaman 3enis. !i Pulau Biawak terdapat keanekaragaman ekosistem dan

    species yang dapat men3adi daya tarik pariwisata sekaligus harus

    men3adi perhatian dalam pengembangan wisata dan konserasi

    keragaman hayatinya.

    Keanekaragaman ekosistem yang ditemukan di Pulau biawak

    terdiri dari kawasan binaan9 pantai yang terdiri dari ekosistem

    terumbu karang dan lamun9 hutan pantai

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    6/46

    ramping. Kepalanya runcing dan telinganya terbuka 3elas. Lubang

    hidung terbuka berbentuk bundar dan diu3ung depan kepalanya

    berbentuk oal atau berbentuk celah. Rahangnya kuat9 giginya

    pipih yang melengkung agak ke belakang. 1ubuhnya agak besar

    dengan keempat kakinya yang kuat9 masing8masing setiap kaki

    memiliki lima cakar di3arinya. Matanya memiliki kelopak mata dan

    bi3i mata yang bulat. Hkornya padat dan pan3ang ber%ungsi

    sebagai kemudi bila di air9 ekornya 3uga sebagai anggota badan

    yang kelima yang dapat digunakan untuk memegang serta

    sebagai sen3ata. Pan3ang tubuh biawak dewasa dapat mencapai(' A (>) cm dan beratnya dapat mencapai '4, kg.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48-

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    7/46

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48>

    G

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    8/46

    Biawak akti% mecari makan pada siang hari 2diurnal5. Hkornya

    pipih masing8masing disebelah sisinya yang berguna

    membantunya berenang. Ia merupakan perenang yang handal

    dan merupakan 3enis biawak aFuatic yang paling menyukai air9

    sering berenang 3auh ke laut lepas. Ia dapat melindungi dirinya

    dengan ekor yang dapat mencambuk. Ia akan menggigit dan

    mencakar. :naknya seringkali diketemukan di atas pohon untuk

    melindungi dirinya dari predator lainnya. Jantan dewasa 3uga

    menggunakan cabang pohon untuk ber3emur di panas matahari

    sambil mengawasi mangsanya.

     

    Biawak berkembangbiak dengan cara bertelur 2oiparous5. Betina

    menggali lubang sarang untuk meletakkan telurnya di bawah akar

    pohon9 lubang pohon atau gundukan rayap. Bertelur sebanyak > A

    ,> butir yang dikubur di dalam lubang sarang. "etiap telur rata8

    rata pan3angnya (-97 cm dan berat (,9> gram. "etelah dierami

    oleh alam selama '>) A '>- hari9 telur8telur tersebut menetas.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 480

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    9/46

    Walaupun berdasarkan data I$6

    termasuk hewan yang tidak dilindungi

    2least concern5 namun sebagai ikon

    wisata kehadiran biawak men3adi aktraksi

    yang menarik.

    4.2.1. Keragama Ha!a"#

    E$%&"em Magr%'e

    Hkosistem mangroe adalah suatu

    lingkungan yang mempunyai ciri khususkarena lantai hutannya secara teratur

    digenangi oleh air yang dipengaruhi oleh

    salinitas serta Duktuasi ketinggian

    permukaan air karena adanya pasang

    surut air laut. Hkosistem mangroe di

    Pulau Biawak mendominasi wilayah

    daratan pulau9 dengan %ormasi

    mengelilingi hampir seluruh bagian pulaudengan ketebalan antara ,)8 ()) meter.

    Kondisi ekosistem mangroe secara

    umum masih sangat baik 2#ambar 7.45.

    Keberadaan ekosistem mangroe

    berperan penting dalam mendukung

    kehidupan organisme dan kondisi Pulau

    Biawak. ?ungsi hutan mangroe tersebutdapat berupa %ungsi +sik dan biologis9

     3uga %ungsi ekonomis. ?ungsi +sik

    ekosistem mangroe bagi Pulau Biawak

    yaitu men3aga garis pantai Pulau Biawak

    dari proses abrasi agar tetap stabil9

    mempercepat perluasan lahan9

    mengendalikan intrusi air laut9

    melindungi daerah belakang

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48@

    #ambar 7.(. Kondisi Hkosistem

    Mangroe 2Koleksi Pribadi9 ()'75

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    10/46

    mangroe

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    11/46

    telur terbalik. 3ungE membundar. kuranE ,8'(9, 48@ cm.

    "emenara itu bunga biseksual gagang bunga tumpul pan3angnya

    ' cm. LetakE di u3ung atau pada cabang kecil. ?ormasiE soliter8

    kelompok 2'84 bunga per kelompok5. !aun mahkotaE putih9

    mudah rontok. Kelopak bungaE -80 berkulit9 bagian luar hi3au9 di

    dalam kemerahan. "eperti lonceng9 pan3angnya (8(9, cm. Benang

    sariE banyak9 u3ungnya putih dan pangkalnya kuning9 mudah

    rontok.

    2.  Avicennia &((

     Avicennia  spp merupakan 3enis pionir pada habitat rawa

    mangroe di lokasi pantai yang terlindung9 3uga di bagian yang

    lebih asin di sepan3ang pinggiran sungai yang dipengaruhi pasang

    surut9 serta di sepan3ang garis pantai. Mereka umumnya

    menyukai bagian muka teluk. :karnya dilaporkan dapat

    membantu pengikatan sedimen dan mempercepat proses

    pembentukan daratan. Perbungaan ter3adi sepan3ang tahun.

    #enus ini kadang8kadang bersi%at iipar9 dimana sebagian buah

    berbiak ketika masih menempel di pohon.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48''

    #ambar 7.,.:ecenia

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    12/46

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    13/46

    Ceriops sp

    umumnya

    tersebar di

    sepan3ang hutan

    pasang surut9

    akan tetapi lebih

    umum pada

    bagian daratan

    dari perairan

    pasang surut.Menyukai

    substrat pasir

    atau lumpur.

    Perbungaan

    ter3adi sepan3ang

    tahun. "ebaran

     3enis ini relati% 

    lebuh sedikit

    dibandingkan

     3enis mangroe

    lain. 

    ). Bruguiera sp

    Bruguiera sp  di3umpai tumbuh mengelompok di bagian tengah

    egetasi mangroe kearah laut. Jenis ini memiliki kemampuan

    untuk tumbuh pada tanah

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    14/46

    6. Pempis acidula

     Jenis ini

    di3umpai

    pada

    pantai

    berpasir.

    *abitus

    berupa

    pohonatau

    belukar9

    menyebar

    rimbun

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    15/46

    Pada beberapa bagian9

    khususnya di bagian utara

    ter3adi kerusakan habitat

    mangroe. Menurut para

    nelayan kerusakan ter3adi

    akibat pencemaran

    minyak mentah dari

    pengeboran minyak pada

    tahun ())4. Menurut

    mereka9 tumpahan minyaktersebut mengakibatkan

    kerusakan mangroe yang

    cukup luas. "alah satu

    akibat kerusakan tersebut

    terlihat dari akar

    mangroe yang men3adi

    hitam karena tertutup

    tumpahan minyak

    sehingga tumbuhan

    mangroe tersebut mati.

    Mangroe yang mati pada

    umumnya di tandai oleh

    bagian akarnya yang

    kering kemudian daunnya

    rontok dan mati.

    *asil pengamatan

    menun3ukan pada daerah

    tumpahan minyak

    kerusakan ekosistem

    mangroe sudah mulai

    pulih dengan adanya

    proses pemulihan baik

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48',

    Gambar !."#. $ondisi $erusakan %kosistem&angrove dan 'paya rehabilitasi

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    16/46

    secara alami maupun rehabilitasi yang dilakukan masyarakat dan

    dinas terkait.

    4.2.2. Keragama Ha!a"# E$%&"em H*"a

    Pa"a#+Da"ara Re,a-

    Hkosistem hutan pantai merupakan tipe ekosistem yang terdapat

    di daerah8daerah kering tepi pantai dengan kondisi tanah berpasir

    dan terletak di atas garis pasang tertinggi. Jenis83enis yang

    banyak ditemukan dan men3adi ciri khas tumbuhan dataranrendah adalah (erminalia cattapa 2ketapang5) Casuarina sp.

    2cemara laut59 *ibiscus tiliaceus 2waru laut59 Calophyllum

    inophylum 2bintangur laut59 dan andanus tectorius 2pandan laut5.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48'-

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    17/46

    Koleksi pribadi9 ()'7

    Gambar 4.1.  Jenis !ominan Pada ?ormasi *utan Pantai2waru9 ketapang9 dan cemara laut5

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48'>

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    18/46

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48'0

    G

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    19/46

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    20/46

    sebarannya mudah meluas secara alami karena mudahnya

    permudaan alami. Kondisi tersebut mengganggu keindahan

    %ormasi alami pantai. !isamping itu kondisi cemara laut 3uga

    banyak di3umpai dalam kondisi merana dan mati.

    4.2./. Keragama Ha!a"# E$%&"em La*" ,a Pa,ag

    Lam*

    Padang lamun 2seagrass bads5 merupakan salah satu ekosistem

    yang dapat di3umpai di Pulau Biawak. Lamun 2segrass5 tumbuh diperairan dangkal yang agak berpasir. "ering pula di3umpai di

    terumbu karang. Lamun adalah tumbuhan berbi3i tunggal

    2monokotil5dari kelas angiospermaea. 1umbuhan ini telah

    menyesuaikan diri untuk hidup terbenamdi dalam laut terdiri atas

    rhiome9 daun dan akar. Rhiome merupakan batang

    yangterbenam dan merayap secara mendatar dan berbuku8buku.

    Pada buku8buku tersebut tumbuh batang pendek yang tegak ke

    atas9 berdaun dan berbunga. !engan rhiome dan akarnya inilahtumbuhan tersebut dapat menancapkan diri dengan kokoh di

    dasar lau thingga tahan terhadap hempasan gelombang dan arus.

    Kondisi padang lamun di Pulau Biawak tidak cukup baik atau

    menghatirkan9 kerapatan padang lamun yang ditumbuhi egetasi

    yang sempit bahwa hampir habis dan hanya di3umpai di bagian

    Barat Pulau Biawak.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48()

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    21/46

    #ambar 7.'4. Lokasi "ebaran Padang Lamun di Pulau Biawak

    Berdasarkan hasil identi+kasi hanya terdapat satu 3enis %nhalus

    acoroides yang berasal dari %amily hydrocharitaceae.  1umbuhanini memiliki rhioma yang ditumbuhi oleh rambut8rambut padat

    dan kaku dengan lebar lebih dari '9, cm9 memiliki akar yang

    banyak dan bercabang dengan pan3ang antara ') A () cm dan

    lebar 4 A , mm. !aun dari tumbuhan ini dapat mencapai 4) A ',)

    cm dengan lebar '9(, A '9>, cm . :kar %nhalus acoroides dapat

    mencapai pan3ang lebih dari ,) cm sehingga dapat menancap

    secara kuat pada substrat

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48('

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    22/46

    Gambar 4.14. %nhalus acoroides 2koleksi pribadi9 ()'75

    4.2./.1. Keragama Ma$r%a0ga

    Gegetasi makroalga di perairan Pulau Biawak9 merupakan

    komponen dari ekosistem terumbu karang. Keberadaanya sebagai

    organisme produser memberikan sumbangan berarti bagi

    kehidupan binatang akuatik terutama herbior di laut. Makroalga

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48((

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    23/46

    mempunyai %ungsi ekologis sebagai penyedia karbonat dan

    pengokoh substrat dasar yang berman%aat bagi menun3ang

    kebutuhan hidup manusia sebagai bahan pangan dan industri.

    "ebaran makroalga di perairan laut secara umum mengikuti

    sebaran terumbu karang sebagai habitatnya. 6amun secara lokal

    di daerah terumbu karang9 sebaran makroalga dipengaruhi oleh

    %aktor8%aktor lingkungan dan karakteristik 3enis makroalga

    tersebut 2:tmad3a9 '@@@5.

     1umbuhan air makro tumbuh di perairan laut yang tumbuh didasar perairan 2makroalga

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    24/46

    "ecara ekologi9 komunitas makroalga mempunyai peranan dan

    man%aat terhadap lingkungan sekitarnya yaitu sebagai tempat

    asuhan dan perlindungan bagi 3enis A 3enis ikan tertentu 2nursery 

    grounds59 tempat pemi3ahan 2spawning grounds59 sebagai tempat

    mencari makanan alami ikan A ikan dan hewan herbior 2feeding

    grounds5.

    Berdasarkan hasil identi+kasi Makroalga yang ditemukan di Pulau

    Biawak adalah adina australis) *alimeda  sp.9 *alimeda

    macroloba9 +argassum polycystum) Chlorodesmis sp.) 1yctiota spdan ada dua species yang belum teridenti+kasi.

    Padina australisT*mb*- meem(e0 ba"* ,# ,aera-ra"aa "er*mb* ba#$ ,# "em(a""erb*$a ,# 0a*" ma*(* ,# "em(a""er0#,*g. A0a" (e0e$a"!a !agme0e$a" (a,a ba"* a"a* (a,a (ar"er,#r# ,ar# a$ram (#(#- b#a&a!a"erbag# me3a,# *(#g*(#g (#(#- )5 6 m 0ebar!a. Tag$a# !ag (#(#-

    ,a (e,e$ meg-*b*g$a a0a"(e0e$a" ## ,ega *3*g mer*#g,ar# &e0* ,a* berbe"*$ $#(a&.Se"#a( ,a* mem(*!a# 3ar#3ar# ) ma"a* 0eb#-

    alimeda sp

    Marga ini berkapur dan men3adi salah satupenyumbang endapan kapur di laut. *.tuna terdiri dari rantai bercabang daripotongan tipis berbentuk kipas. :lga initerdapat di bawah air surut9 pada pantaiberbatu dan paparan terumbu9 tetapipotongan8potongannya dapat tersapu ke

    bagian atas pantai setelah ter3adi badai.

    alimeda macroloba

    Marga ini berkapur dan men3adi salah satupenyumbang endapan kapur di laut. *.tuna terdiri dari rantai bercabang daripotongan tipis berbentuk kipas. :lga initerdapat di bawah air surut9 pada pantaiberbatu dan paparan terumbu9 tetapipotongan8potongannya dapat tersapu kebagian atas pantai setelah ter3adi badai.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48(7

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    25/46

    Sargassum pol!c!stum terdapat melimpah mulai dari air surutpada pasang8surut bulan setengah kebawah. :lga ini hidup melekat pada batuatau bongkohan karang dan dapatmenempel dari substratnya selama ombakbesar dan menghanyut kepermukaan lautatau terdampar di bagian atas pantai.Warnanya bermacam8macam dari coklatmuda sampai sampai coklat tua. :latpelekatnya terdiri dari cakram pipih.

    Chlorodesmis sp.

     1umbuh menempel pada batu karang matidi daerah rataan terumbu. Warnanyacoklat tua dan mempunyai thallusbercabang yang terbagi dua. 1hallus yangpipih9 lebarnya ( mm

    "!ct!ota sp.

    Belum teridenti#$asi 

    Belum teridenti#$asi 

    Gambar 4.1).  Keragaman Makroalga di Pulau Biawak 2"urey

     1ahun ()'75

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48(,

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    26/46

    4.2./.2. Keragama E-#%,erma"a

    Populasi echinodermata menyebar di bagian barat Pulau Biawak

    pada sumbrat pasir

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    27/46

    Gambar 4.18. Keragaman

    Hchinodermata di PulauBiawak 21ahun ()'75

    4.2.4. Keragama

    Ga&"r%(%,a

    #astropoda adalah hewan

    bertubuh lunak. #astropoda

    yang ditemukan di Pulau

    Biawak terdiri dari 7 species

    yang berasal dari daerah

    pantai dan ( species yang

    berasal dari kawasan

    mangroe. #astropoda

    pantai yang ditemukanyaitu

    2erita polita  dan2erita

    costatayang berasal dari

    %amily neritidae9 0ambis sp.

    yang berasal dari %amily

    strombidae9 Conus sp. yang

    berasal dari %amily conidae.

    2erita polita memiliki

    cangkang yang tipis tetapi

    berat9 bagian atas cangkang

    hampir rata9 memiliki

    beberapa ariasi warna krem

    keabu8abuan9 krem

    kemerah8merahan9 berwarna

    belang hitam8putih. 2erita

    costata memiliki cangkang

    yang kasar dan berparut

    dengan ariasi warna putih

    kemerahan atau krem

    keabuan. Kedua gastropoda

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48(>

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    28/46

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    29/46

    biota laut lainnya sebagai sumber makanan9 tempat berlindung

    dan tempat berkembang biak.

    Kondisi terumbu

    karang di Pulau

    Biawak hanya

    menyisikan di

    sebalah selatan

    dan se+kit di

    sebelah barat.Berdasarkan data

    sekunder

    2Cngkosongo9'@@05 3enis koral yang ditemukan di Pulau Biawak

    berdasarkan adalah tipe branching 2bercabang59 massive 2padat59

    encrusting  2kerak59 tabulate  2me3a5 dan foliose  2daun5. "pecies

    yang ditemukan ada '' dari > %amily adalah (ubifora musica)

    *eliopora sp.9  Acropora digitata) Acropora millepora) Acropora

    formosa9 avona sp.9 +inularia  spp.9 3avia  sp.9 Goniastrea sp.9

    latygyra  sp.9 &erulina sp. ?amily terbanyak yang ditemukan

    adalah %amily acropoidea dan %aiidae.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 48(@

    #ambar 7.().Kondisi Hksisting 1erumbu Karang 2tahun

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    30/46

    Tabe0 4.1. Keanekaragaman "pecies 1erumbu Karang di Pulau

    Biawak

    N% Nama S(e#e& :am#0!

    1 (ubifora musica  1ubi%oridae2 Goniastrea sp.9 ?aiidae/  Acropora digitata :cropoidae4  Acropora formosa :cropoidae)  Acropora millepora :cropoidae7 avona sp :gariciidae8 +inularia spp :lcyoniidae6 *eliopora sp *elioporidae

    9 3avia sp. ?aiidae1 latygyra sp ?aiidae11 &erulina sp Merulinidae

    "umber E Cngkosongo9'@@0

    4./. ANALISIS K ERENTANAN EKOSISTEM 

    Berdasarkan analisis kondisi bio+sik luas kawasan Pulau Biawak

    adalah '() hektar yang terbagi oleh ekosistem hutan mangroe9

    hutan pantai dan ekosistem buatan dengan keragaman hayati

    yang cukup lengkap sebagaimana telah diuraikan pada bahasan

    sebelumnya. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan dapat

    disimpulkan bahwa ekosistem Pulau Biawak termasuk wilayah

    ekosistem rentan.

    Kerentanan ekosistem Pulau Biawak karena posisinya sebagai

    pulau kecil 2small islands

    5 yang memiliki tingkat sensitiitasekosistem yang sangat rapuh9 3ika dibandingkan dengan

    ekosistem pada pulau8pulau besar 2continental islands5.

    Kerentanan ekosistem hutan di Pulau Biawak disebabkan oleh

    beberapa hal pokok9 yaitu E

    2a5. "ering mendapat banyak pengaruh intrusi air laut yang

    masuk ke daratan hal ini menyebabkan air tanah yang

    diabsorbsi akar egetasi mengandung cukup tinggi

    konsentrasi ion natrium9 karbonat dan klorida. "ebagai akibat

    kelebihan ion8ion ini maka ter3adi keracunan bagi sel8sel

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 484)

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    31/46

    tumbuhan yang mengakibatkan egetasi tumbuh dan

    berkembang tidak normal9

    2b5. "etiap saat mendapat hembusan angin laut yang

    membawa banyak uap air laut yang mengandung cukup tinggi

    kadar garam. ap air yang mengandung garam tersebut9

    kemudian diabsorbsi oleh daun tumbuhan yang akibatnya

    ter3adi keracunan oleh adanya kelebihan konsentrasi natrium9

    2c5 "ecara umum memiliki transpirasi tinggi sebagai akibat

    %rekuensi terpaan angin laut yang berlangsung hampir secara

    terus menerus sehingga mekanisme pembukaan dan

    penutupan stomata men3adi terganggu9 dan proses

    %otosintesis berlangsung tidak normal karena konsentrasi $C(men3adi menurun disekitar atmos%er daun karena dipindahkan

    oleh angin ke tempat lain9

    2d5. Gegetasi hutan pantai tumbuh diatas kondisi tanah dengan

    solum tanah dangkal terutama Pulau Biawak merupakan pulau

    coral dan atol. :kibat olume tanah yang rendah seperti ini9

    maka kondisi pertumbuhan hutan disini cendrung didominasi

    oleh 3enis83enis yang perkembangan tinggi pohon dan

    diameter batang sangat lambat.

    2e5 Pulau Biawak berada pada 3alur pelayaran laut yang sangat

    sibuk9 oleh karena itu sangat rentan terhadap ganguan akibat

    pencemaran limbah pelayaran yang membahayakan

    ekosistem yang ada di Pulau Biawak.

    Berdasarkan hasil analisis ekosistem tersebut maka

    pengembangan wisata Pulau Biawak harus berupa 3enis wisata

    minat khusus sebagai kegiatan utama dan kegiatan wisata

    edukati% sebagai kegiatan pendukung.

    4.4. ANALISIS ;ISUAL ESTETIK  DAN NON ;ISUAL ESTETIK 

    "ecara umum Pulau Biawak mempunyai keindahan pemandangan

    2isual estetika5 lanskap yang didominasi laut9 pasir9 karang9

    hutan mangroe9 dan hutan pantai.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 484'

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    32/46

    Gambar 4.21.  Keindahan Lokasi Pulau Biawak

    "elain dominasi keindahan pemandangan lokasi Pulau Biawak9

    Pulau Biawak mempunyai banyak elemen lanskap yang dapat

    men3adi daya tarik tersendiri. Hlemen8elemen tersebut

    diantaranya adalah sunset dan sunrise9 tanaman mangroe9 9terumbu karang9 lamun9 dan elemen bawah laut lainnya 2ikan dan

    binatang laut lainnya59 serta binatang biawak.

     

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 484(

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    33/46

    Gambar 4.22. Hlemen lanskap Nang dapat Men3adi !aya 1arik

    !i lain hal9 terdapat kerusakan pemandangan yang men3adi

    aspek isual tidak estetis 2bad view5 akibat pencemaran seperti

    kerusakan hutan mangroe9 pencemaran limbah padat 2sampah59

    komponen kawasan binaan yang tidak terawat 2pos pemantauan9

    lokasi aFuacultur9 dan lain8lain59 serta 3enis83enis tanaman

    intoduksi yang mendominasi peman%aatan lahan.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 4844

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    34/46

    Gambar 4.22.  Hlemen lanskap Nang Bersi%at 2on Visual %stetik 

    2bad view5

    4.). IDENTI:IKASI OB

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    35/46

    "ebaran lokasi ob3ek wisata disa3ikan pada #ambar 7.(4.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 484,

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    36/46

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 484-

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    37/46

    Gambar 2.24.  Cb3ek

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    38/46

    "aat ini perkembangan pariwisata minat khusus telah banyak

    didorong oleh adanya pergeseran tren per3alanan di tingkat global

    dimana semakin banyak orang ingin memperolah kebebasan dan

    keleluasaan di dalam melakukan per3alanan wisata9 termasuk di

    dalam memilih ob3ek dan daya tarik wisata serta menentukan

     3enis kegiatan wisata yang akan mereka lakukan.

    Wisata minat khusus sangat dipengaruhi oleh motiasi wisatawan

    yang akan melakukan per3alanan wisata ke daerah tu3uan wisata.Pada dasarnya motiasi wisatawan dapat dikategorikan men3adi

    motiasi +sik9 kultural9 sosial dan spiritual. Motiasi +sik berkaitan

    dengan minat wisatawan untuk melakukan hal8hal yang bersi%at

    +sik seperti wisata untuk tu3uan kesehatan9 penyegaran 3iwa dan

    raga9 serta kegiatan olah raga. Motiasi kultural berkaitan dengan

    minat wisatawan untuk mempela3ari budaya bangsa atau

    kelompok masyarakat lain termasuk kesenian 2seni pertun3ukan

    dan seni kera3inan59 peninggalan berse3arah9 bangunan kuno9

    upacara tradisional9 dsb. Motiasi sosial berkaitan dengan

    membina hubungan antara manusia seperti mengun3ungi sanak

    %amili atau teman9 mencari status dan pengakuan masyarakat9

    serta hobi. Motiasi spiritual berkaitan dengan keagamaan seperti

    kegiatan iarah9 meditasi dan se3enisnya.

    *asil wawancara dengan para nelayan yang biasa mengantar

    pengun3ung ke Pulau Biawak diperoleh beberapa motiasi

    pengun3ung yang berku3ung ke Pulau Biawak9 yaitu '5 minat

    pengun3ung untuk melakukan aktiitas wisata bahari seperti

    memancing9 skin diing 2snokeling59 dan diving (5 minat

    pengun3ung untuk melakukan ritual tertentu di situs makan "yari% 

    *asan dan Pulau $andikia9 45 minat pengun3ung untuk melakukan

    kegiatan penelitian9 dan 75 kelompok pengun3ung yang sekedar

    ingin mengetahui kondisi Pulau Biawak.

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 4840

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    39/46

    :ktraksi wisata yang

    menarik adalah mengamati

    dan memberi makan biawak.

    Biawak memiliki indra

    penciuman yang sangat

    ta3am sehingga pemberian

    umpan ikan akan segera

    menarik biawak ke lokasi

    pengumpanan9 aktraksi inimen3adi totonan yang

    menarik karena biawak yang

    ada telah cukup 3inak kepada

    pengun3ung. Mengamati

    biawak yang berenang dan

    menangkap ikan di alam

     3uga men3adi tontonan yang

    lebih mengasikkan karena

    bisa secara langsung melihat

    perilaku hewan liar9 biawak

    dalam mencari mangsa.

    !isamping mengamati

    biawak9 aktraksi wisata yang

    menarik adalah menaiki

    menara mercusuar untuk

    mengamati panorama alam

    Pulau Biawak dan

    mengamati burung 2bird

    watching5.

    4.7. SARANA DAN

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 484@

    Gambar 4.45. engamatan Aktivitas &akanBiawak 

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    40/46

    PRASARANA

    "arana pariwisata adalah %asilitas atau perusahaan yang dapatmemberikan pelayanan kepada wisatawan9 seperti '5 sarana di

    bidang usaha 3asa pariwisata9 seperti E biro per3alanan wisata9

    agen per3alanan wisata9 pramuwisata9 konensi9 per3alanan

    insenti% dan pameran9 konsultan pariwisata9 in%ormasi pariwisata

    dan (5 sarana +sik pariwisata9 seperti9 hotel

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    41/46

    N

    %

    Saraa ,a

    Pra&aa

    Ke"eraga

    ' (erminalemberangkatan

     1erdapat dua tempat pemberangkatanutama9 yaitu Pantai 1irtamaya danKarangsong. Kondisi terminalpemberangkatan di Pantai 1irtamaya cukupbaik dengan dilengkapi pendaratan dantambat kapal 23etty5.

     1erminal pemberangkatan lainnya9 terutamauntuk kelompok pengun3ung wisata iarahlebih banyak9 yaitu di Brondong9 !adap9Hretan9 Kandanghaur9 bahkan dari #entengdan $ilamaya 2kabuoaten "ubang5

    ( endaratan6tambat 

    kapal 7/etty8 di

    ulau Biawak 

    Kondisi 3etty cukup baik9 namun pada saat

    surut kapal

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    42/46

    N

    %

    Saraa ,a

    Pra&aa

    Ke"eraga

    4 $apal wisata

    '. !ua kapal wisata milik !isporabudpar

    Kab. Indramayu dengan kondisi sangat

    baik(. Kapal nelayan yang bukan merupakan

    alat angkut khusus untuk angkutan

    wisata sehingga kondisi dan standar

    keselamatannya rendah

    7 enginapan

     1erdapat dua bangunan yang dapat

    di3adikan tempat menginap wisatawan9

    yaitu mess !ir3en Perhubungan Laut dan

    penginapan yang dibangun oleh !inas

    Perikanan dan Kelautan. Kondisi

    penginapan tidak terawat9 banyak

    mengalami kerusakan sehingga tidak layak

    huni

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 487(

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    43/46

    N

    %

    Saraa ,a

    Pra&aa

    Ke"eraga

    , Pusat In%ormasi !alam kondisi tidak terawat9 danmengalami kerusakan

    - &ushola !alam kondisi tidak terawat9 dan

    mengalami kerusakan> Pos Jaga

    !alam kondisi rusak0 Jalur pedistrian

    !alam kondisi baik9 dan beberapa 3alur

    pedistrian yang menghubungkan ob3ek

    wisata belum terbangun

    L a p o r a n : k h i r ; Bab 4874

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    44/46

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    45/46

    N

    %

    Saraa ,a

    Pra&aa

    Ke"eraga

    diolah.

    '' Jasa wisata Belum berkembang

    4.8.

  • 8/19/2019 Bab 4. Analisis Kondisi Tapak

    46/46

    Cktober86opember merupakan waktu terbaik mengun3ungi Pulau

    Biawak karena kondisi perairan laut umumnya sangat tenang.

    Bulan8bulan lainnya9 atau pada waktu Peneduh Barat dan 1onggar

     1imur kondisi perairan laut berombak sedang walaupun nelayan

    dapat melaut namun 3arang wisatawan megun3ungi pulau pada

    bulan8bulan tersebut.