bab 3.2

53
BAB III ANALISA STRUKTUR Keterangan : Golongan I : Jenis kendaraan dengan sumbu 2 as 2 ton contoh Sedan, jeep, Oplet, Pick-up dan mini bus Golongan II: Jenis kendaraan dengan sumbu 2 as 8 ton contoh Bus kecil dan Bus besar Golongan III: Jenis kendaraan dengan sumbu 2 as 13 ton contoh Truck ringan 2 sumbu dan Truck sedang 2 sumbu Golongan IV: Jenis kendaraan dengan sumbu 3 as 20 ton Truck 3 sumbu dan Truck Gandengan Golongan V: Jenis kendaraan dengan sumbu 5 as 30 ton Truc Semi Trailer 3.1.1 Perhitungan Perkembangan Lalu Lintas. Menggunakan Rumus P = F * ( 1 + i ) n Keterangan : P = Jumlah kendaraan pada tahun terakhir dalam smp ( 2009 ); F = Jumlah kendaraan pada tahun awal dalam smp ( 2005 ); i = Perkembangan Lalu Lintas rata-rata dalam 5 tahun; n = Jumlah tahun ( 5 tahun ) P = F * ( 1+ i ) n Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507 51

Transcript of bab 3.2

Page 1: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Keterangan :

Golongan I : Jenis kendaraan dengan sumbu 2 as 2 ton contoh Sedan, jeep,

Oplet, Pick-up dan mini bus

Golongan II: Jenis kendaraan dengan sumbu 2 as 8 ton contoh Bus kecil dan

Bus besar

Golongan III: Jenis kendaraan dengan sumbu 2 as 13 ton contoh Truck ringan

2 sumbu dan Truck sedang 2 sumbu

Golongan IV: Jenis kendaraan dengan sumbu 3 as 20 ton Truck 3 sumbu dan

Truck Gandengan

Golongan V: Jenis kendaraan dengan sumbu 5 as 30 ton Truc Semi Trailer

3.1.1 Perhitungan Perkembangan Lalu Lintas.

Menggunakan Rumus

P = F * ( 1 + i )n

Keterangan :

P = Jumlah kendaraan pada tahun terakhir dalam smp ( 2009 );

F = Jumlah kendaraan pada tahun awal dalam smp ( 2005 );

i = Perkembangan Lalu Lintas rata-rata dalam 5 tahun;

n = Jumlah tahun ( 5 tahun )

P = F * ( 1+ i )n

12.302 = 10.169 * ( 1 + i )5

( 1 + i )5 = 1,210

( 1 + i ) = 5 1,210

i = 0,038

i = 3,8%

LHR masa perencanaan

n = 2 tahun

i = 3,8 %

LHR rencana = LHR tahun 2009 * ( 1 + i )n

= 12.302* (1+ 0,038)2

= 13.254,716Smp

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

51

Page 2: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

LHR awal umur rencana

n = 5 tahun

i = 3,8 %

LHR pelaksanaan = LHR masa perencanaan * ( 1+ i )n

= 13.254,716* (1+ 0,038)5

= 15.971,920Smp

LHR akhir umur rencana

n = 20 tahun

i = 3,8 %

LHR pelaksanaan = LHR awal umur rencana * (1 + i )n

= 15.971,920* (1+0,038)20

= 27.945,860 Smp

LHR rata-rata

LHR rata-rata = ½ * ( LHR awal umur rencana + LHR akhir umur rencana )

= ½ * (15.971,920+27.945,860)

=35.931,820 Smp

Tabel 3.3 Klasifikasi Jalan Menurut Kelas Jalan Berdasarkan Muatan Sumbu

Terberat

Fungsi KelasMuatan Sumbu Terberat

MST (ton)

ArteriIII

IIIA

>10108

KolektorIIIAIIIB

8

Sumber : Direktort Jendral Bina Marga,”Peraturan Perencanaan Geometrik

Jalan Raya, September 1997, hal 4”

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

52

Page 3: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Berdasarkan Direktorat Jendral Bina Marga, Peraturan Perencanaan

Geometrik Jalan Raya, Agustus 1970 hal 4, LHR jalan tersebut > 20000 smp atau

MST > 10 ton sehingga merupakan jalan Arteri Kelas I.

Tabel 3.4 Lebar Lajur Jalan Ideal

Fungsi Kelas Lebar Lajur Ideal (m)

Arteri I 3,75

II, III A 3,50

Kolektor III A, III B 3,00

Lokal III C 3,00

Sumber: Direktorat Jendral Bina Marga “Tata Cara Perencanaan

Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/T/BM/1997, hal 17”

Dari VLHR < 25000 jadi jalan Rembang-Bulu Bts Jatim Terdiri dari 4

lajur 2 arah dengan lebar lajur 3,75 m dan lebar bahu jalan 2 m

Gambar 3.1 Diagram Implementasi Proyek

Pendataan Lalu Lintas th 2009 untuk 4 lajur 2 arah ( kend/hari )

Mobil 5428 kendaraan/hari

Bus ( 8 ton ) 890 kendaraan/hari

Truck 2 as ( 13 ton ) 3351 kendaraan/hari

Truck 3 as ( 20 ton ) 2412 kendaraan/hari

Truk 5 as (30 ton ) 221 kendaraan/hari

Total 12.302kendaraan/hari

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

53

Design

Construction

2009 2011 2016 20312021 2026

Page 4: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

3.2 Perhitungan Tebal Perkerasan

a. LHR perencanaan (2011) i = 3,8 % n = 2 tahun

LHR Awal Umur Rencana = LHR (2009)x( 1+ i )n

Mobil (1+1) = 5428 x (1+0,038)2 = 5848,366

Bus 8 ton (3+5) = 890 x (1+0,038)2 = 958,925

Truk 2as (5+8) = 3351 x (1+0,038)2 = 3610,515

Truk 3as (6+7,7) = 2412 x (1+0,038)2 = 2598,795

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 221 x (1+0,0 38 ) 2 = 238,115

Total = 13.254,716 kendaraan/hari

b. LHR Awal Umur Rencana (2011) i= 3,8 % n = 5 tahun

LHR Awal Umur Rencana = LHR (2011) x( 1+ i )n

Mobil (1+1) = 5848,366 x (1+0,038)5 = 7047,277

Bus 8 ton (3+5) = 958,925 x (1+0,038)5 = 1155,504

Truk 2as (5+8) = 3610,515 x (1+0,038)5 = 4350,668

Truk 3as (6+7,7) = 2598,795 x (1+0,038)5 = 3131,546

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 238,115x (1+0,0 38 ) 5 = 286,928

Total = 15.971,92 kendaraan/hari

c. LHR pada tahun ke 10(2016) i= 3,8 % n = 10 tahun

LHR pada tahun ke 10 = LHR (2011) x( 1+ i )n

Mobil (1+1) = 5848,366 x (1+0,038)10 = 8491,963

Bus 8 ton (3+5) = 958,925 x (1+0,038)10 = 1392,381

Truk 2as (5+8) = 3610,515 x (1+0,038)10 = 5242,551

Truk 3as (6+7,7) = 2598,795 x (1+0,038)10 = 3773,510

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 238,115 x (1+0,0 38 ) 10 = 345,749

Total = 19.246,154 kendaraan/hari

d. LHR pada tahun ke 15 (2021) i= 3,8 % n = 15 tahun

LHR pada tahun ke 15 = LHR (2011) x( 1+ i )n

Mobil (1+1) = 5848,366 x (1+0,038)15 = 10232,808

Bus 8 ton (3+5) = 958,925 x (1+0,038)15 =1677,819

Truk 2as (5+8) = 3610,515 x (1+0,038)15 = 6317,269

Truk 3as (6+7,7) = 2598,795 x (1+0,038)15 = 4547,077

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

54

Page 5: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 238,115 x (1+0,0 38 ) 15 = 416,627

Total = 23.191,601 kendaraan/hari

e. LHR pada tahun ke 20 (2031) i = 1,2 % n = 20 tahun

LHR pada tahun ke 20 = LHR (2011) x( 1+ i )n

Mobil (1+1) = 5848,366 x (1+0,038)20 = 12.330,526

Bus 8 ton (3+5) = 958,925 x (1+0,038)20 = 2.021,770

Truk 2as (5+8) = 3610,515 x (1+0,038)20 = 7.612,305

Truk 3as (6+7,7) = 2598,795 x (1+0,038)20 = 5.479,224

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 238,115 x (1+0,038)20 = 502,034

Total = 27.946 kendaraan/hari

3.2.1 Jumlah Lajur dan Koefisien Distribusi Kendaraan (C)

Jumlah lajur untuk ruas jalan yang direncanakan yaitu 4 lajur 2 arah.

Sedangkan jenis kendaraan yang melintasi meliputi kendaraan ringan dan

kendaraan berat, yaitu:

.Kendaraan ringan = 5428 kendaraan/hari

Kendaraan berat

Bus ( 8 ton ) = 890 kendaraan/hari

Truck 2 as ( 13 ton ) = 3351 kendaraan/hari

Truck 3 as ( 20 ton ) = 2412 kendaraan/hari

Truck 5 as ( 30 ton ) = 221 kendaraan/hari

Total = 6.874 kendaraan/hari

Prosentase kendaraan ringan ( < 5 ton )

= × 100 %= × 100 %

= 44,12%

Prosentase kendaraan berat ( > 5 ton )

= × 100 % = × 100 %

= 55, 88 %

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

55

Page 6: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Karena terdiri dari 4 jalur 2 arah maka koefisien distribusi kendaraan

ringan sebesar 0,30 dan kendaraan berat yang lewat lajur rencana ditetapkan

sebesar 0,45.

3.2.2 Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan (E)

Mobil (1+1) = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004

Bus 8 ton (3+5) = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593

Truk 2as (5+8) = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648

Truk 3as (6+7,7) = 0,2923 + 0,7452 = 1,0375

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 1,0375 + 0,2820 = 1,3195

3.2.3 Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)

LEP = LHR masa pelaksanaan x C x E

Mobil (1+1) = 5848,366 x 0,30 x 0,0004 = 0,702

Bus 8 ton (3+5) = 958,925 x 0,45 x 0,1593 = 68,741

Truk 2as (5+8) = 3610,515 x 0,45 x 1,0648 = 1730,014

Truk 3as (6+7,7) = 2598,795 x 0,45 x 1,0375 = 1213,312

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 238,115 x 0, 45 x 1,3195 = 141,387

LEP = 3154,156 kendaraan

3.2.4 Lintas Ekivalen Akhir (LEA)

a. Lintas Ekivalen Akhir (LEA) awal unur rencana 5 tahun

LEA = LHR umur rencana x C x E

Mobil (1+1) =7047,277x0,30 x 0,0004 = 0,846

Bus 8 ton (3+5) = 1155,504x 0,45 x 0,1593 = 82,832

Truk 2as (5+8) = 4350,668x 0,45 x 1,0648 = 2084,666

Truk 3as (6+7,7) = 3131,546 x 0,45 x 1,0375 = 1462,040

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 286,929x 0, 45 x 1,3195 = 170,371

LEA = 3800,755 kendaraan

b. Lintas Ekivalen Akhir (LEA) awal unur rencana ke 10 tahun

LEA = LHR umur rencana x C x E

Mobil (1+1) = 8491,963x 0,30 x 0,0004 = 1,019

Bus 8 ton (3+5) = 1392,382x 0,45 x 0,1593 = 99,813

Truk 2as (5+8) = 5242,551x 0,45 x 1,0648 = 2512,021

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

56

Page 7: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Truk 3as (6+7,7) = 3773,51 x 0,45 x 1,0375 = 1761,758

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 345,749x 0, 45 x 1,3195 = 205,297

LEA = 4579,907 kendaraan

c. Lintas Ekivalen Akhir (LEA) awal unur rencana ke 15 tahun

LEA = LHR umur rencana x C x E

Mobil (1+1) = 10232,808x0,30 x 0,0004 = 1,228

Bus 8 ton (3+5) = 1677,819x 0,45 x 0,1593 = 120,274

Truk 2as (5+8) = 6317,270x 0,45 x 1,0648 = 3026,983

Truk 3as (6+7,7) = 4547,077 x 0,45 x 1,0375 = 2122,916

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 416,627x 0, 45 x 1,3195 = 247,383

LEA = 5518,784 kendaraan

d. Lintas Ekivalen Akhir (LEA) awal unur rencana ke 20 tahun

LEA = LHR umur rencana x C x E

Mobil (1+1) = 12330,526x0,30 x 0,0004 = 1,480

Bus 8 ton (3+5) = 2021,770x 0,45 x 0,1593 = 144,931

Truk 2as (5+8) = 7612,305x 0,45 x 1,0648 = 3647,512

Truk 3as (6+7,7) = 5479,224 x 0,45 x 1,0375 = 2558,113

Truk 5as (6+7,7)+(5+5) = 502,035x 0, 45 x 1,3195 = 298,096

LEA = 6650,131 kendaraan

3.2.5 Perhitungan Lintas Ekivalen Tengah (LET)

a. LET 5 tahun = Σ LEP + Σ LEA

2

= 3154,156+ 3800,755

2

LET = 3477,456 kendaraan

b. LET 10 tahun = Σ LEP + Σ LEA

2

= 3154,156+ 4579,907

2

LET = 3867,032 kendaraan

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

57

Page 8: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

c. LET 15 tahun = Σ LEP + Σ LEA

2

= 3154,156+ 5518,785

2

LET = 4336,470 kendaraan

d. LET 20 tahun = Σ LEP + Σ LEA

2

= 3154,156+ 6650,131

2

LET = 4902,144 kendaraan

3.2.6 Perhitungan Lintas Ekivalen Rencana

a. LER 5 tahun = LET x FP (faktor pengaruh), FP = umur rencana / i

= 3477,456 x

LER = 1738,728 kendaraan

b. LER 10 tahun = LET x FP (faktor pengaruh), FP = umur rencana / i

= 3867,032 x

LER = 3867,032 kendaraan

c. LER 15tahun = LET x FP (faktor pengaruh), FP = umur rencana / i

= 4336,470 x

LER = 6504,705 kendaraan

d. LER 20 tahun = LET x FP (faktor pengaruh), FP = umur rencana / i

= 4902,144 x

LER = 9804,288 kendaraan

3.2.7 Mencari ITP ( Index Tebal Perkerasan)

a. CBR tanah dasar = 13,9 %

Daya Dukung Tanah = 6,4, diperoleh dari korelasi antara

DDT dan CBR

Prosentase kendaraan berat = 59,89 %

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

58

Page 9: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

LER 5 tahun = 1738,728 kendaraan

FR = 2.0

IP = 2.5

Sehingga dipakai Nomogram No.4 didapatkan ITP = 9

Gambar 3.2 Nomogram ITP 5 Tahun

b. CBR tanah dasar = 13,9 %

Daya Dukung Tanah = 6,4, diperoleh dari korelasi antara

DDT dan CBR

Prosentase kendaraan berat = 59,89 %

LER 10 tahun = 3867,032 kendaraan

FR = 2.0

IP = 2.5

Sehingga dipakai Nomogram No.4 didapatkan ITP = 10

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

59

Page 10: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Gambar 3.3 Nomogram ITP 10 Tahun

c. CBR tanah dasar = 13,9 %

Daya Dukung Tanah = 6,4, diperoleh dari korelasi antara

DDT dan CBR

Prosentase kendaraan berat = 59,89 %

LER 15 tahun = 6504,705 kendaraan

FR = 2.0

IP = 2.5

Sehingga dipakai Nomogram No.4 didapatkan ITP =11,4

Gambar 3.4 Nomogram ITP 15 Tahun

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

60

Page 11: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

d. CBR tanah dasar = 13,9 %

Daya Dukung Tanah = 6,4, diperoleh dari korelasi antara

DDT dan CBR

Prosentase kendaraan berat = 59,89 %

LER 20 tahun = 9804,288 kendaraan

FR = 2.0

IP = 2.5

Sehingga dipakai Nomogram No.4 didapatkan ITP = 12,4

Gambar 3.5 Nomogram ITP 20 Tahun

Rumus umum ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3

Keterangan :

a1, a2, a3 = koefisien relatif bahan-bahan perkerasan

D1, D2, D3 = Tebal masing-masing perkerasan

(angka 1, 2, 3 masing-masing berarti lapis permukaan, lapis pondasi, dan

lapis pondasi bawah) Koefisien relatif bahan :

a. Lapis permukaan : Laston = 0,40

b. Lapis base course : Batu Pecah Klas A(a2) = 0,14

c. Lapis sub base course : Sirtu kelas B (a3) = 0,12

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

61

Page 12: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Lapis Permukaan Laston adalah (D1), dan tebal lapis pondasi atas

minimum 20 cm (D2). Sedangkan untuk setiap nilai ITP digunakan tebal lapis

pondasi bawah 35 cm (D3).

3.2.8 Menentukan Tebal Perkerasan

a. Untuk LER 5 tahun didapatkan ITP = 9

a1= 0,40 a2 = 0,14 a3 = 0,12

D1= x ; D2 = 20cm; D3 = 35cm

ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3

9 = 0,4*x + 0,14*20 + 0,13*35

9 = 0,4x +7

D1 = 5 cm

Gambar 3.6 Tebal Perkerasan 5 Tahun

b. Untuk LER 10 tahun didapatkan ITP = 10

a1= 0,40 a2 = 0,14 a3 = 0,12

D1= x ; D2 = 20cm; D3 = 35cm

ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3

10 = 0,4*D1 + 0,14*20 + 0,13*35

10 = 0,4*D1 +7

D1 = 7,5 cm

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

62

Laston = 5 cm

Batu pecah kelas A = 20 cm

Sirtu kelas B = 35 cm

Page 13: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Gambar 3.7 Tebal Perkerasan 10 Tahun

c. Untuk LER 15 tahun didapatkan ITP = 11,4

a1= 0,40 a2 = 0,14 a3 = 0,12

D1= x ; D2 = 20cm; D3 = 35cm

ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3

11,4 = 0,4*D1 + 0,14*20 + 0,13*35

11,4 = 0,4*D1 +7

D1 = 11 cm

Gambar 3.8 Tebal Perkerasan 15 Tahun

d. Untuk LER 20 tahun didapatkan ITP = 11,4

a1= 0,40 a2 = 0,14 a3 = 0,12

D1= x ; D2 = 20cm; D3 = 35cm

ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3

12,4 = 0,4*D1 + 0,14*20 + 0,13*35

12,4 = 0,4*D1 +7

D1 = 13,25 cm

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

63

Laston = 7,5 cm

Batu pecah kelas A = 20 cm

Sirtu kelas B = 35 cm

Laston = 11 cm

Batu pecah kelas A = 20 cm

Sirtu kelas B = 35 cm

Page 14: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Gambar 3.9 Tebal Perkerasan 20 Tahun

3.3 Penentuan Tebal Perkerasan Bahu Jalan

Dalam proses menghitung tebal perkerasan pada bahu jalan

menggunakan langkah sebagai berikut:

He = 20

He = h ekivalen terhadap batu pecah

Po = lalu lintas ekivalen yang diperhitungkan

n = lalu lintas ekivalen rencana

η = faktor curah hujan

δ = faktor drainase

μ = umur rencana

Kendaraan yang diperhitungkan yang melewati sumbu jalan diambil yang

terberat adalah truck 5 as dengan beban maksimum 30 ton.

Gambar 3.10 Pembebanan Truck 5 as 30 Ton

S = roda tunggal pada ujung sumbu

D = roda ganda pada ujung sumbu

Beban roda depan = 30 x 18% = 5,4 ton

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

64

Laston = 13.25 cm

Batu pecah kelas A = 20 cm

Sirtu kelas B = 35 cm

27 % 27 %

54 %18 % 28%

D DS

Page 15: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Beban roda belakang 22,68 ton = 30 x 28% = 8,4 ton

Beban roda belakang (ganda) = 30 x ( 27% + 27%) = 16,2 ton

Maka Po didapat = 0.5 x 16,2 = 8,1 ton

Faktor drainase (δ) diambil = 2.5

Faktor curah hujan (η) diambil = 2

CBR untuk bahu jalan 13,9 %

Berdasarkan data lalu lintas sebagai berikut :

LER 5 Tahun = 1738,728 kendaraan

LER 10 Tahun = 3867,032 kendaraan

LER 15 Tahun = 6504,705 kendaraan

LER 20 Tahun = 9804,288 kendaraan

He5 = 20

= 20

= 39,755 cm

He10 = 20

= 20

= 41,213 cm

He15 = 20

= 20

= 47,477 cm

He20 = 20

= 20

= 48,725 cm

Tabel 3.5 Nilai Ekivalen dan koefisien Kekuatan Relatif

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

65

Page 16: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Jenis PerkerasanNilai Ekivalen Terhadap Aspal

Beton

Koefisien Kekuatan

Relatif

Surface

Base

Sub Base

1.00

0.50

0.37

0.40

0.14

0.13

Sumber : Badan Penerbit Pekerjaan Umum,”Konstruksi Jalan Raya”

Perbandingan tiap lapis perkerasan dengan rumus :

Suface = = = 2.5 (a1)

Base = = = 3.57 (a2)

Sub Base = = = 2.85 (a3)

a1,a2,a3 = nilai ekivalen / koefisien kekuatan relatif

Menentukan tebal perkerasan bahu jalan.

He5 = (a1 . D1) + (a2 . D2) + (a1 . D3)

39,755 = 0 + 0 + 2.85 . D3

D3 = 13,494 cm 20 cm

He10 = (a1 . D1) + (a2 . D2) + (a1 . D3)

41,213 = 0 + 0 + 2.85 . D3

D3 = 14,460 cm 20 cm

He10 = (a1 . D1) + (a2 . D2) + (a1 . D3)

47,477 = 0 + 0 + 2.85 . D3

D3 = 16,658 cm 20 cm

He20 = (a1 . D1) + (a2 . D2) + (a1 . D3)

48,725 = 0 + 0 + 2.85 . D3

D3 = 17,096 cm 20 cm

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

66

20 cm

20 cm

20 cm

20 cm

Page 17: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

3.3.1 Menentukan Jenis Medan Jalan

Dari data tanah eksisting yang diperoleh dari gambar shop drawing pada

Pembangunan Jalan Rembang-Bulu Bts.Jatim STA. 112+407s/d 114+507, Jawa

Tengah ini, dapat diketahui jenis medan, yaitu :

Tabel 3.6 Menentukan kemiringan medan

STA Elevasi Kanan Elevasi Kiri DamijaKelandaian

(%)112+407 1,0 0,9 60 0,032112+457 0,5 0,49 60 0,0165112+507 0,75 0,8 60 0,026112+557 1 1,15 60 0,036112+607 1,4 1,35 60 0,046112+657 1,35 1,3 60 0,044112+707 1,3 1,25 60 0,043112+757 1 0,96 60 0,033112+807 0,75 0,8 60 0,026112+857 0,55 0,6 60 0,019112+907 0,58 0,5 60 0,018112+957 0,75 0,7 60 0,024113+007 0,85 0,8 60 0,028113+057 1 1,05 60 0,034113+107 1,25 1,2 60 0,041113+157 1,5 1,49 60 0,050113+207 1,1 1,15 60 0,038113+257 1,15 1,1 60 0,038113+307 0,8 0,7 60 0,025113+357 0,5 0,75 60 0,021113+407 1 1,25 60 0,038113+457 1,25 1,5 60 0,046113+507 1,3 1,48 60 0,046113+557 1,55 1,75 60 0,055113+607 1,75 1,8 60 0,059113+657 1,8 1,65 60 0,058113+707 1,49 1,1 60 0,043113+757 1,25 1,2 60 0,041113+807 1,2 1,15 60 0,039113+857 0,75 1,1 60 0,031113+907 1,15 1,2 60 0,039113+957 1 1,5 60 0,042114+007 1,25 1,3 60 0,043114+057 1,9 2 60 0,065

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

67

Page 18: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

114+107 2,25 3,15 60 0,090114+157 2,45 3,25 60 0,095114+207 3 3,5 60 0,108114+257 3,5 3,85 60 0,123114+307 3,85 4 60 0,131114+357 4,2 4,25 60 0,141114+407 4,5 4,45 60 0,149114+457 4,8 4,65 60 0,1575114+507 4,7 4,9 60 0,160

Kelandaian Rata-rata ( % )

0,057Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jenis medan Pembangunan

Jalan Rembang-Bulu Bts.jatim STA. 112+407 s/d 114+507 adalah kondisi medan

datar dengan kemiringan rata-rata 0,057 %.

3.4 Perencanaan Geometrik Jalan

3.4.1 Perhitungan Alinemen Horizontal

TitikKoordinat

TikunganX Y

A 74070,95 758372,14    P1 74860,06 758427,1  

      11°4'41,56"P2 75653,94 758328,3  

      23°40'28,12"B 76133,15 758470,98  

Tabel 3.7 Hasil perhitungan sudut dan koordinat

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

68

A

P1

P2

αα

β

Page 19: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Gambar 3.11 Koordinat Horisontal PI

α = Arc tan = 3°59’2,79’’

β = Arc tan

= α+β = 11°4’41,56’’

a. Tikungan I

Diperoleh data – data :

- = 11°4’41,56’’

- Medan = Datar

- Vr = 80 km/jam

- R. rencana = 1432 m

- e maks = 0,027 %

- Lebar jalan = 2(2 x 3,75) m

- Ls = 70 tabel 4.7

- Rmin=

127 ( emax +fm)

127(0,099+0,14) = 210,852

- Rrencana > Rmin ok

- Rrencana 1432 FC Sesuai

- Tc = Rrencana tan ( )

= 1432 tan (1/2 x 11˚4’41,56’’) = 138,872 m

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

69

Page 20: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

- Ec = Tc tan = 138,872tan1/4* 11˚4’41,56’’ = 6,718 m

- Lc = 0.01745 * * Rc = 0,01745*11˚4’41,56’’*1432 = 276,827 m

-

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

70

L

TT

PI

E

Rc Rc

TC CT

Tangent Tangent½Δ

Δ

Δ

Gambar 3.12 Lengkung FC

Gambar 3.13 Diagram Superelevasi

Page 21: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Pelebaran Perkerasan pada Tikungan PI

Kendaraan rencana = kendaraan besar = ( b = 2.5 m )

Kriteria jalan = 2 jalur = 4 lajur (berdasarkan Bina Marga )

= = 0.22

Rc = R – ½ lebar perkerasan 1 lajur + ½ b

= 1432 – ½ x 3.5 + ½ x 2.5

= 1431,5 m

dengan : p = jarak antar gandar = 6.5 m

A = tonjolan depan kendaraan = 1.5 m

b = lebar kendaraan = 2.5 m

B = Rw – Ri

-

- = 1431,514059– 1431,49738

= 0.01667 m

Bt = n ( B + C ) + Z = 4 (0.01667 + 1 ) + 0.22 = 4,287 m

Δb = Bt – Bn = 4,287 – 14 = -9,713 m

Karena ∆b = -9,713 m < 0.6 m maka pelebaran dianggap tidak ada

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

71

Page 22: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Gambar 3.14 Koordinat Horisontal P2

α = Arc tan = 16°34’49,35’’

= α+β = 23°40’28,12’’

b. Tikungan II

Diperoleh data – data :

- = 23°40’28,12’’

- Medan = Datar

- Vr = 80 km/jam

- R. rencana = 573 m

- e maks = 0,059 %

- Lebar jalan = 2(2 x 3,75) m

- Didapat e = 0,059 %

- Ls = 70 m

- s = Ls . 90 = 70 . 90 =

3°30’5,46”

. R . 573

- c = - (2 . s ) = 23°40’28,12’’ - ( 2 . 3°30’5,46” )

= 16°40’17,2”

- Lc = c . 2 .RC = 166,642 m

360°

- p* = 0,0051251 p = Ls.p* = 0,359 m

- k* = 0,4999377 k = Ls.k* = 34,995 m

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

72

P1 B

P2β

β

P1

α

Page 23: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

- Ts = ( RC + P ) . tg ½ + k = ( 573 + 0,359 ) . tg ½ 23°40’28,12’’

+ 34,995 = 155,165 m

- Es = ( RC + P ) . sec½ - RC

= ( 573 + 0,359 ) . sec ½ 23°40’28,12’’ – 573 = 12,817 m

- Xs = Ls . ( = 70 = 55,02 m

- Ys = = = 1,425 m

-

Ts

Tc

Es Ec Xs

k

s s

Rc c

Gambar 3.15 Lengkung Spiral – circle – spiral

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

73

Page 24: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

SC CS

I II

TS ST

SUMBU JALAN

LS LC LS

-2% - 2%

-2% -2% 10% 10% -2% -2%

Gambar 3.16 Superelevasi Spiral – circle – spiral

Pelebaran Perkerasan pada Tikungan PI

Kendaraan rencana = kendaraan besar = ( b = 2.5 m )

Kriteria jalan = 2 jalur = 4 lajur (berdasarkan Bina Marga )

= = 0.35

Rc = R – ½ lebar perkerasan 1 lajur + ½ b

= 573 – ½ x 3.5 + ½ x 2.5 = 572,5m

dengan : p = jarak antar gandar = 6.5 m

A = tonjolan depan kendaraan = 1.5 m

b = lebar kendaraan = 2.5 m

B = Rw – Ri

-

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

74

Page 25: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

- = 572,535– 572,493 = 0.0415 m

Bt = n ( B + C ) + Z

= 4 (0.0415 + 1 ) + 0.35

= 4,516 m

Δb = Bt – Bn

= 4,516 – 14 = -9,484 m

Karena ∆b = -9,484 m < 0.6 m maka pelebaran dianggap tidak ada

3.4.2 Perhitungan Elinyemen Vertikal

Lengkung I (Cekung )Sta 113+507

Gambar 3.17 Vertikal Cekung

Kelandaian

g1 = x 100% = 0%

g2 = x 100% = 0,29 %

Kondisi medan = datar

Vr = 80 km/jam

A = = = 0,29%

Syarat-syarat perhitungan lengkung vertikal :

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

75

+1

+2.,88

+1

g1 G

2,87

1100 650

PLV

PTV

PVI

Page 26: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

a. Syarat keamanan

Vr = 80 km/jam

Dari grafik V (PPGJR): didapatkan Lv = 45 m

b. Syarat kenyamanan

c. Syarat keluwesan bentuk

Lv = 0,6 x Vr = 0,6 x 80 = 48 m

d. Syarat drainase

Lv = 50 x A = 50 x 0,29 =14,5 m

Maka dipakai Lv = 50 m

a = = = 0,000029

Perhitungan landai peralihan

Elevasi PLV = elevasi PV I + g1 x ½ Lv

= 1 + x 25 = 1

Elevasi PTV = elevasi PV I +g2 x ½ Lv

= 1 + 25 = 1,0725

Tabel 3.8 Perhitungan Elevasi Pada Lengkung Vertikal

STA x (dari PLV)

Elevasi Pada Tangen

y =a.x² Elevasi Pada Lengkung

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

76

Page 27: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

(PLV- g1% . x)( elevasi pada tangent

+ y  113+482 0 1 0 1 113+487 5 1 0,000725 1,000725 113+492 10 1 0,0029 1,0029 113+497 15 1 0,006525 1,006525 113+502 20 1 0,0116 1,0116113+507 25 1 0,018125 1,018125 113+512 30 1 0,0261 1,0261 113+517 35 1 0,035525 1,035525 113+522 40 1 0,0464 1,0464 113+527 45 1 0,058725 1,058725 113+532 50 1 0,0725 1,0725

Lengkun II ( Cembung ) sta 114+107

Gambar 3.18 Vertikal Cembung

Kelandaian

g2 = x 100% = 0,29%

g3 = x 100% = 0%

Kondisi medan = datar

Vr = 80 km/jam

A = = = 0,29%

Syarat-syarat perhitungan lengkung vertikal :

a. Syarat keamanan

Vr = 80 km/jam

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

77

+1+2.88,

87

+2.88g2

g3

650 350

PLVPTV

+Pvi

Page 28: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Dari grafik V (PPGJR): didapatkan Lv = 40 m

b. Syarat kenyamanan

c. Syarat keluwesan bentuk

Lv = 0,6 x Vr = 0,6 x 80 = 48 m

d. Syarat drainase

Lv = 50 x A = 50 x 0,29=14,5 m

Maka dipakai Lv = 50 m

a = = = 0,000029

Perhitungan landai peralihan

Elevasi PLV = elevasi PV I – g2 x ½ Lv

= 2,88 - x 25 =2,8075

Elevasi PTV = elevasi PV I - g3 x ½ Lv

= 2,88 - x 25 = 2,88

Tabel 3.9 Perhitungan Elevasi Pada Lengkung Vertikal

STA x (dari Elevasi Pada y =a.x² Elevasi Pada

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

78

Page 29: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

PLV)

Tangen Lengkung

(PLV+ g2% . x)( elevasi pada tangent

- y  114+82 0 2,8075 0 2,8075 114+87 5 2,822 0,000725 2,821275 114+92 10 2,8365 0,0029 2,8336 114+97 15 2,851 0,006525 2,844475 114+102 20 2,8655 0,0116 2,8539 114+107 25 2,88 0,018125 2,861875 114+112 30 2,8945 0,0261 2,8684 114+117 35 2,909 0,035525 2,873475 114+112 40 2,9235 0,0464 2,8771 114+127 45 2,938 0,058725 2,879275 114+132 50 2,9525 0,0725 2,88

3.5 Perhitungan Drainase

3.5.1 Perhitungan Saluran Samping

Gambar 3.19 Sketsa Panjang Saluran Drainase

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

79

2 m 2 m

19 m3 m 3 m

Sebelah kiri Sebelah kanan

7,5 m 7,5 m

2 % 2 % 4 %4 %

Page 30: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Gambar 3.20 Sketsa Potongan Melintang Jalan Saluran Drainase

Menghitung Intesitas curah hujan

Tabel 3.10 Data Curah Hujan

Tahun Curah Hujan Terbesar (mm)

1993 471994 601995 501996 541997 251998 111999 02000 452001 02002 802003 552004 552005 442006 362007 592008 1082009 87

Menghitung Standar Deviasi ( Sx )

Tabel 3.11 Standar Deviasi

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

80

Page 31: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

TahunCurah Hujan Terbesar

(Mm)Xi- (Xi- )²

2008 108 48 60 3600

2009 87 48 39 1521

2002 80 48 32 1024

1994 60 48 12 144

2007 59 48 11 121

2003 55 48 7 49

2004 55 48 7 49

1996 54 48 6 36

1995 50 48 2 4

1993 47 48 -1 1

2000 45 48 -3 9

2005 44 48 -4 16

2006 36 48 -12 144

1997 25 48 -23 529

1998 11 48 -37 1369

1999 0 48 -48 2304

2001 0 48 -48 2304

816 13224,0

Sx= =27,890

Menentukan nilai Yt, Yn dan Sn

Yt = 2,8824 tabel 2.32 Variasi Fungsi Periode Ulang

Yn = 0.5181 tabel 2.33 Nilai Yn

Sn = 1.0411 tabel 2.34 Nilai Sn

Menghitung XT

XT = +

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

81

Page 32: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

= 48 +

= 111,337

Menghitung I

I =

= = 25,059 mm/jam

Perhitungan debit rencana dengan metoda Rasional:

Qr = 0,278 x Cw x I x A

Dimana:

Qr = Debit rencana (m3/dt)

A = Luas area (m2)

- Lebar lajur (L1) = 7,5 m

- Lebar bahu jalan (L2) = 2 m

- Lebar tanah samping (L3) = 3 m

- D terpanjang = 1800 m

A1 = 7,5 x 1800 = 13500 m²

A2 = 2x 1800 = 3600 m²

A3 = 3 x 1800 = 5400 m²

A = A1 + A2 + A3 = 22500 m² = 0,02 km²

I = Intensitas hujan = 25,059 mm/jam

Cw = Koefisien rata-rata daerah pengaliran

- Aspal beton (C1) = 0,70

- Bahu jalan (C2) = 0,10

- Tanah Samping (C3) = 0,40

- Cw =

- Cw = = 0.53

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

82

Page 33: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Qr = 0,278 x Cw x I x A

Qr = 0,278 x 0,53 x 25,059 x 0,02 = 0,07 m3/det

Perhitungan Dimensi Saluran Samping

Qr = 0,07 m3/det

V = 0,25-0,30 m3/det ( V diambil 0,30 m3/det )

Tinggi Jagaan (w) = 0,30

Qr = V x A

0,07= 0,30 x A

A = 0,07 / 0,30 = 0,23 m2

Saluran berbentuk segi 4, dengan perbandingan b dan h 1:1

Di pakai lebar saluran (b) drainase 0,5 m, jadi

A = b x h

A = 0,5 x h

h = 0,46 m 0,5 m

Spesifikasi Saluran

b = 0,5 m

h = 0,5 m

w = 0,3 m

Gambar 3.21 Detail Dimensi Saluran Drainase

3.5.2 Perhitungan Gorong-Gorong

Penentuan lokasi gorong – gorong

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

83

Q1

Q2

STA 113+507

1800 650

Page 34: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Gambar 3.22 Lokasi Gorong-gorong

Perhitungan Q

Dengan I = 25,059 mm/jam dan C = 0,53 maka :

- A1 = ½ * Damija *D A2 = ½ * Damija *D

= ½ * 60 * 1800 = ½ * 60 * 650

= 54000 m2 = 0,054 km2 = 19500 m2 = 0,0195 km2

Q1 = * C * I * A Q2 = * C * I * A

= x 0.53 x 25,059 x 0,054 = x 0.53 x 25,059 x 0,0195

= 0,199 m3 /det = 0,072 m3 /det

Q = Q1 + Q2

= 0,199 + 0,072 = 0,271 m3 /det

Karena menggunakan panjang damija maka Q = ½*Q = 0,135 m3 /det

Menentukan dimensi Gorong-gorong

Dengan Q = 0,135 m3 /det dan V =0.3 m/det maka :

Q = A * V

0,135= A * 0.3

A = 0,45 m2

Syarat diameter minimal gorong-gorong = 0.8 m

- A = ¼ * π * D2

0,45 = ¼ * 3.14 * D2

D2 = 0,57

D = 0,75 m D = 1.2 m > 0.8 m Okey.

Jadi, menggunakan gorong-gorong dengan diameter 1.2 meter.

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

84

Page 35: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Gambar 3.23 Ukuran Gorong – gorong

3.5.3 Perhitungan Saluran Induk

Dengan I = 25,059 mm/jam dan C = 0,7 maka :

Atotal = ½ * Damija *D

= ½ * 60 * 2100 = 63.000 m2 = 0,063 km2

Qtotal = * C * I * A

= x 0.7 x 25,059 x 0,063 = 0,307 m3 /det

Menentukan dimensi saluran induk

Dengan Q = 0,307m3 /det dan V = 0.5 m/det maka :

Q = A * V

0,307 = A * 0.5

A = 0,614 m2

Direncanakan menggunakan saluran pasangan batu kali yang berbentuk

persegi dengan b = h

A = b x h

0,614 = b x h

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

85

Page 36: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

b = h =

b = h = 0.78 m 0.8 m

Gambar 3.24 Ukuran Saluran Induk

Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi hasil perhitungan Bab III

Menentukan Kelas JalanPerkembangan Lalu Lintas

Lhr rata-rata 35.931,820 Smp

  jalan Arteri Kelas I.

4 lajur 2 arah

lebar lajur 3,75 m 

Lebar bahu jalan 2 m

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

86

0.8 m

0,8 m

0,30 m

0,3 m

Page 37: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

Perhitungan Tebal PerkerasanTebal perkerasan Perencanaan 13.254,72        

Umur rencana 5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun

      15.971,92 19.246,15 23.191,60 27.946

Prosentase kendaraan Ringan 44,12%        

  Berat 55, 88 %        LEP   3154,156        LEA 5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun      3800,755 4579,907 5518,784 6650,13LET     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun

      3477,456 3867,032 4336,47 4902,14LER     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun      1738,728 3867,032 6504,705 9804,29ITP     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun      9 10 11,4 12,4Laston     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun      5 cm 7,5 cm 11 cm 13,25 cmBatu pecah kelas A     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun      20 cm 20 cm 20 cm 20 cmSirtu kelas B     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun

      35 cm 35 cm 35 cm 35 cmTebal Perkerasan Bahu Jalan

Tebal bahu jalan     5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun

      20 cm 20 cm 20 cm 20 cm

Perencanaan Geometrik Jalan Perhitungan DrainaseTikungan I Full Circle Sx = 27,89 Sx = 27,89Data Yt = 2,8824 Yt = 2,8824Δ = 11°4'41,56''    Yn = 0,5181 Yn = 0,5181medan = datar Sn = 10,411 Sn = 10,411vr = 80 km/ jam XT = 111,337 XT = 111,337R rencana = 1432 I = 25,059 mm/jam I = 25,059 mm/jam

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

87

Page 38: bab 3.2

BAB III ANALISA STRUKTUR

e maks = 0,027 e maks = 0,059 Perhitungan Gorong - gorongLebar jalan = 15 m Lebar jalan = 15 m D = 1.2 mRmin = 210,852 Rmin = 210,852 Perhitungan Saluran Induk

Ls = 70 Ls = 70 D = 1.2 mTc = 138,872 m S =3°30’5,46”

Ec = 6,718 m Lc = 166,642 mLc = 276,827 m Δc =  16°40’17,2”

  P = 0,359 m

  K = 34,995 m

  T = s155,165 m

  Es = 12,817 m

  Xs = 55,02 m

  Ys = 1,425 m

Perhitungan Elinyemen VertikalLengkung I ( Cekung ) Lengkung I ( Cembung )

Data Data

g1 = 0 % g2 = 0,29%

g2 = 0,29% g3= 0 %

kondisi medan = datar kondisi medan = datar

vr = 80 km/ jam vr = 80 km/ jam

A = 0,29% A = 0,29%

Syarat keamanan Lv = 45 m Syarat keamanan Lv = 45 m

Syarat kenyamanan Lv = 4,89 m Syarat kenyamanan Lv = 4,89 m

Syarat Keluesan bentuk Lv = 48 m Syarat Keluesan bentuk Lv = 48 m

Syarat Drainase Lv = 14,5 m Syarat Drainase Lv = 14,5 m

Maka Lv yang dipakai = 50 m Maka Lv yang dipakai = 50 m

a = 0,000029% a = 0,000029%

Elevasi PLV = 1 Elevasi PLV = 2,8075

Elevasi PTV = 1,0725 Elevasi PTV = 2,88

Laporan Kerja Proyek Perencanaan Ruas Jalan Rembang – Bulu STA 112+407 - 114+507

88