Bab 3 Teori Perdagangan Internasional

18
Teori Perdagangan Internasional Mata Kuliah Bisnis Internasional Administrasi Bisnis

description

teori perdagangan internasional

Transcript of Bab 3 Teori Perdagangan Internasional

Teori Perdagangan Internasional

Teori Perdagangan InternasionalMata Kuliah Bisnis InternasionalAdministrasi BisnisTUJUAN PEMBELAJARANPerdagangan internasional secara umum dan pentingnya Merkantilisme Adam Smith dan teori keunggulan absolut David Ricardo dan teori keunggulan komparatif The Heckscher-Ohlin (HO, factor proposition) Model Raymond Vernon dan teori siklus hidup produk perdagangan Teori Perdagangan Kontemporer Porters DiamondPERDAGANGAN INTERNASIONAL SECARA UMUM DAN PERANANNYANegara saling terhubung satu sama lainPolitikSosialBudayaKegiatan Komersial, dsbPERDAGANGAN INTERNASIONAL SECARA UMUM DAN PERANANNYASalah Satunya juga perdangangan internasional, yaitu: pertukaran barang/ jasa yang dilakukan antar orang (individu), organisasi dan negara. Pertukaran ini terjadi karena perbedaan dalam biaya produksi antar negara dan karena itu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masing-masing negara dengan memperluas berbagai barang dan jasa yang tersedia untuk konsumsi.PERDAGANGAN INTERNASIONAL SECARA UMUM DAN PERANANNYASemenjak negara dan bisnis ada, perdagangan antar negara telah menjadi sarana vital perekonomian negara-negara dan bisnis. Mengapa perdagangan internasional terjadi dan bagaimana hal itu mempengaruhi keberadaan dan kelangsungan hidup suaut negara dan bisnis?Apakah perdagangan berlangsung antara negara-negara atau antara perusahaan? Apa pentingnya teori perdagangan antar negara dalam rangka daya saing suatu negara? Apakah perdagangan internasional meningkatkan kesejahteraan warga suatu negara? Kemudian apakah perlu mempelajari perdagangan internasional? Semua pertanyaan ini akan dibahas dalam konteks bab ini, dan mudah-mudahan mahasiswa akan memiliki pemahaman yang lebih baik dari perdagangan internasional dan implikasinya dalam lingkungan global saat ini.PERDAGANGAN INTERNASIONAL SECARA UMUM DAN PERANANNYAMerkantilismeMerkantilisme adalah suatu aliran/filsafat ekonomi yang tumbuh dan berkembang dengan pesat pada abad ke 16 sampai abad ke 18 di Eropa Barat. Pada awal abad ke 16 beberapa kota yang relatif besar mulai bermunculan seperti London, Paris dan Napoli. Di kota-kota itu produk untuk keperluan mulai dibuat oleh pengrajin, seperti alat rumah tangga, alat-alat dapur, gerabah dan pakaian jadi. Periode ini menandai kemunculan masyarakat Pasar.Pada dasarnya merkantilime adalah sebuah tahap dalam perkembangan sejarah kebijakan ekonomi, sebuah sistem tentang kebijakan ekonomi yang banyak dipraktekkan oleh banyak bangsawan Eropa dalam rangka menjamin kesatuan politik dan kekuatan nasional. Merkantilis sendiri dapat dibedakan antara kelompok bullionist dan merkantilist murni. Kelompok bullionist berkembang sebagai awal perkembangan kelompok merkantilist murni, Ide dasarnya sebenarnya sama, yaitu berusaha mencapai kemakmuran negara, yang membedakan adalah usaha untuk mencapai kemakmuran tersebut.MerkantilismeMerkantilismeKelompok Bullionist, yang dipelopori oleh Gerald Malynes, mengaitkan kemakmuran negara dengan banyaknya logam mulia, semakin besar stok logam mulia di dalam negeri mencerminkan kemakmuran, kekuasaan dan kemegahan. Oleh karena itu kebijakan dalam perdagangan adalah mendorong ekspor sebesar-besarnya, kecuali logam mulia dan melarang impor dengan ketat, kecuali logam mulia, sehingga apabila terdapat surplus ekspor, maka surplus ekspor ini akan dibayar dengan logam mulia. Menjual barang ke luar negeri selalu lebih baik dari membeli barang dari negara lain, karena menjual barang dari negara lain akan dibayar dengan logam mulia sedangkan membeli barang dari negara lain akan mengurangi logam mulia.Sedangkan golongan merkantilis murni, hal yang paling menonjol adalah aspek suku bunga. Suku bunga yang rendah akan menguntungkan pencari kredit, dan ini diperlukan untuk mendorong kegiatan ekonomi. Agar kegiatan ekonomi dapat berkembang maka harga barang juga harus meningkat dan peningkatan harga barang dapat terjadi apabila jumlah uang beredar meningkat. Agar uang yang berupa logam mulia dapat diperbanyak maka jalan yang paling mudah adalah melakukan perdagangan internasional. Oleh karena itu setiap negara wajib berusaha memperoleh neraca perdagangan yang menguntungkan (favorable balance of trade). Surplus ekspor dapat menambah logam mulia, dan dengan masuknya logam mulai maka negara akan menjadi makmur dan kuat.MerkantilismePada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari imporSurplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif akan dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin besar ekspor netto maka akan semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pembayaran, sehingga negara yang memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat.Logammulia yang banyak tersebut dapat digunakanuntuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama.Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas perdagangan luar negeri diikuti dengan kolonisasi di Amerika Latin, Afrika dan AsiaPendukung utama keompok merkantilis murni adalah Thomas Mun di Inggris, Colbert di Perancis sehingga merkantilis di Perancis dinamakan colbertisme yang lebih menitik beratkan pada perkembangan industri dalam negeri daripada perda-gangan internasional, Von Hornigh dan Becker di Jerman dan Austria dan sistemnya disebut sebagai cameralisme.Ide pokok merkantilis yang mengatakan negara atau raja akan menjadi kuat dengan semakin banyaknya logam mulia mendapat kritikan dari David Hume, yang menyatakan bahwa semakin banyak logam mulia maka ini berarti jumlah uang beredar (money supply) akan semakin banyak. Bila money supply naik sedangkan produksi tetap, maka tentu akan terjadi inflasi dan kenaikan harga. Kenaikan harga di dalam negeri akan menaikkan harga barang-barang ekspor, sehingga kuantitas ekspor akan menurun.Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan peningkatan inflasi akan menyebabkan harga barang-barang impor menjadi lebih rendah, sehingga kuantitas impor akan meningkat. Perkembangan yang demikian akan akan menyebabkan impor lebih besar dari ekspor dan pada akhirnya logam mulia akan menurun atau berkurang (untuk membiayai impor). Dengan berkurangnya logam mulia yang dimiliki maka negara atau raja menjadi lebih miskinDengan adanya kritik David Hume ini, maka teori praklasik merkantilisme menjadi tidak relevan. Selanjutnya muncullah teori klasik atau absolute advantage dari Adam Smith.MerkantilismeMerkantilismeMeskipun era merkantilisme berakhir menjelang akhir dari abad ke 17, argumen dari teori ini masih memiliki aplikasi sampai hari ini. Negara tetap mendorong untuk lebih banyak ekspor dari pada impor barang dan jasa agar supaya dapat memiliki neraca perdagangan yang lebih menguntungkan. Dengan kata lain, ekspor membawa pendapatan ke negara, dan impor menyebabkan negara untuk membayar.Adam Smith Teori Keuntungan AbsolutAdam Smith Absolute Advantage: Setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan (gain from trade) karena melakukan spesialisasi produksi dalam suatu barang dan mengekspornya jika negara tersebut memiliki keuntungan mutlak (absolute advantage), serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidak unggulan mutlak (absolute disadvantage).Asumsi-asumsi yang digunakan dalam teori keuntungan mutlak adalah sebagai berikut:Faktor produksi yang digunakan adalah tenaga kerjaKualitas barang yang diproduksi kedua negara adalah samaPertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang Tidak ada biaya transportasi atau =0Spanyol memiliki keunggulan absolut dalam produksi minyak zaitun (olive oil). Hal ini membutuhkan lebih sedikit orang/jam (2 menjadi kurang dari 4) bagi Spanyol untuk memproduksi 1 unit minyak zaitun. Italia, di sisi lain, memiliki keunggulan absolut dalam produksi sepatu. Hal ini membutuhkan lebih sedikit orang/jam (2 menjadi kurang dari 4) untuk Italia untuk memproduksi 1 unit sepatu. Spanyol jelas lebih efisien dalam produksi minyak zaitun. Dibutuhkan Italia 4 orang/jam untuk menghasilkan 1 unit minyak zaitun sedangkan yang dibutuhkan Spanyol hanya 2 orang/jam untuk menghasilkan unit yang sama dari minyak zaitun. Italia membutuhkan dua kali lebih banyak orang/jam untuk menghasilkan output yang sama. Italia membutuhkan 2 jam kerja untuk memproduksi 1 unit sepatu yang mengambil Spanyol 4 orang/jam untuk menghasilkan. Spanyol ada-kedepan membutuhkan 2 lebih orang/jam dari Italia untuk menghasilkan satuan yang sama sepatu. Kedua negara masing-masing berlawanan dalam efisiensi relatif dari produksiAdam Smith Teori Keuntungan Absolut

ShoesOlive OilPerdagangan internasional akan terjadi dan menguntungkan kedua negara apabila masing-masing negara mempunyai keunggulan absolut yang berbeda.Dengan demikian, bila hanya satu negara yang memiliki keuntungan untuk kedua jenis produk maka tidak akan terjadi perdagangan internasional.Hal ini merupakan kelemahan teori keuntungan absolut dari Adam Smith.Untuk mengatasi kelemahan ini, beberapa teori yang termasuk teori klasik telah telah dikembangkan, seperti teori keuntungan komparatif dari John Stuart Mill, dan perbandingan biaya relatif dari David Ricardo.Adam Smith Teori Keuntungan AbsolutDavid Ricardo Teori Keunggulan KomparatifDavid Ricardo mengambil logika keunggulan mutlak dalam produksi selangkah lebih lanjut dengan menjelaskan bagaimana tiap-tiap negara dapat memanfaatkan keuntungan mereka sendiri dan keuntungan dari perdagangan internasionalDavid Ricardo Teori Keunggulan KomparatifPerdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antar negara. David Ricardo berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negarai tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.David Ricardo Teori Keunggulan KomparatifTeori keunggulan komparatif bertahan sebagai bagian penting dari teori perdagangan internasional saat ini. Secara keseluruhan, keunggulan komparatif menurut Ricardo didasarkan pada apa yang dikorbankan atau trade off dalam memproduksi satu produk dari pada yang lain.