Bab 3 Sistem Penambangan.pdf

7
Pengantar Teknologi Pertambangan Teknik Pertambangan-ITM 3-1 3. SISTEM PENAMBANGAN Ciri-ciri utama industri pertambangan antara lain : 1. Endapan bijih itu bersifat westing assets atau non renewable resources, artinya sekali endapan bijih tersebut ditambang pada suatu tempat, maka tidak ada gantinya lagi pada tempat tersebut. 2. Endapan bijih itu tersebar di permukaan bumi secara tidak merata. 3. Padat modal, padat teknologi, yang dalam operasinya membutuhkan sinergi dari berbagai disiplin ilmu dan teknologi. Sistem-sistem penambangan yang ada terdiri dari : 1. Tambang Terbuka (Surface Mining). 2. Tambang Bawah tanah (Underground Mining). 3. Tambang Bawah Air (Under Water Mining). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sistem penambangan antara lain : 1. Karakteristik ruang dari endapan/deposit (ukuran, bentuk, letak dan kedalaman). 2. Sifat-sifat fisik dari endapan/deposit dan batuan di sekitarnya. 3. Airtanah dan kondisi hidrolis. 4. Faktor-faktor ekonomi (kadar, ongkos penambangan, ongkos transport, produksi, dan sebagainya). 5. Faktor lingkungan. Keuntungan tambang terbuka dan tambang bawah tanah antara lain : 1. Kondisi kerja lebih baik karena langsung berhubungan dengan udara luar. 2. Pengawasan dan pengamatan lebih mudah. 3. Alat-alat besar lebih leluasa digunakan. 4. Pemakaian bahan peledak lebih efisien karena segala jenis bahan peledak dapat digunakan. 5. Ongkos operasi penambangan lebih murah.

description

df

Transcript of Bab 3 Sistem Penambangan.pdf

Page 1: Bab 3 Sistem Penambangan.pdf

Pengantar Teknologi Pertambangan

Teknik Pertambangan-ITM

3-1

3. SISTEM PENAMBANGAN

Ciri-ciri utama industri pertambangan antara lain :

1. Endapan bijih itu bersifat westing assets atau non renewable resources, artinya

sekali endapan bijih tersebut ditambang pada suatu tempat, maka tidak ada

gantinya lagi pada tempat tersebut.

2. Endapan bijih itu tersebar di permukaan bumi secara tidak merata.

3. Padat modal, padat teknologi, yang dalam operasinya membutuhkan sinergi dari

berbagai disiplin ilmu dan teknologi.

Sistem-sistem penambangan yang ada terdiri dari :

1. Tambang Terbuka (Surface Mining).

2. Tambang Bawah tanah (Underground Mining).

3. Tambang Bawah Air (Under Water Mining).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sistem penambangan antara lain :

1. Karakteristik ruang dari endapan/deposit (ukuran, bentuk, letak dan kedalaman).

2. Sifat-sifat fisik dari endapan/deposit dan batuan di sekitarnya.

3. Airtanah dan kondisi hidrolis.

4. Faktor-faktor ekonomi (kadar, ongkos penambangan, ongkos transport, produksi,

dan sebagainya).

5. Faktor lingkungan.

Keuntungan tambang terbuka dan tambang bawah tanah antara lain :

1. Kondisi kerja lebih baik karena langsung berhubungan dengan udara luar.

2. Pengawasan dan pengamatan lebih mudah.

3. Alat-alat besar lebih leluasa digunakan.

4. Pemakaian bahan peledak lebih efisien karena segala jenis bahan peledak dapat

digunakan.

5. Ongkos operasi penambangan lebih murah.

Page 2: Bab 3 Sistem Penambangan.pdf

Pengantar Teknologi Pertambangan

Teknik Pertambangan-ITM

3-2

Kerugian tambang terbuka dari tambang bawah tanah :

1. Pekerjaan dipengaruhi langsung oleh cuaca sehingga pada musim hujan efisiensi

kerjanya menurun.

2. Dalamnya penggalian tambang terbatas.

3. Adanya persoalan pembuangan over burden.

4. Alat-alat besar tersebar letaknya.

3.1 Tambang Terbuka (Surface Mining)

Suatu sistem penambangan dimana seluruh aktivitas kerjanya berhubungan langsung

dengan atmosfir atau udara luar.

Klasifikasi penambangan terbuka pertama sekali dikembangkan oleh Peele (1941),

Young (1946), Lewis dan Clark (1964) yang merupakan dasar klasifikasi

penambangan terbuka. Dasar klasifikasi ini merupakan kombinasi atas pertimbangan

dari; ruang atau tempat keterdapatan deposit, geologi dan faktor geoteknik. Kemudian

klasifikasi ini berkembang lagi dengan pengaturan klasifikasi metoda penambangan

bawah tanah dan penambang batubara (Morrison dan Russel, 1973 ; Boshkov dan

Wright, 1973 ; Thomas, 1978 ; Nicholas, 1981 ; Hamrin 1982).

Berdasarkan material yang ditambang, tambang terbuka dapat dibagi

menjadi :

3.1.1 Open Pit/Open Cut/Open Cast/Open Mine

Suatu sistem penambangan yang diterapkan untuk endapan bijih yang mengandung

logam. Penambangan dengan metoda open pit dapat juga disebut dengan open cut.

Contoh :

Tambang nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, mineralnya garnierite.

Tambang nikel di Soroako, Sulawesi Tengah, mineralnya garnierite.

Tambang aluminium di Kijang, P. Bintan, mineralnya gibbsite, lochmite, dispore

(bauxite).

Tambang tembaga di Estberg, Irian Jaya; mineralnya chalcopyrite, cuprite.

Tambang Mangan di Tasikmalaya, Karangnunggal; mineralnya psilomelane,

pyrolusite.

Page 3: Bab 3 Sistem Penambangan.pdf

Pengantar Teknologi Pertambangan

Teknik Pertambangan-ITM

3-3

3.1.2 Quarry Mine

Suatu sistem penambangan terbuka yang dilakukan untuk bahan galian industri dan

konstruksi.

Conrtoh :

• Tambang Batu Pualam, di Tulung Agung, Jawa Timur; batuan : marmer.

• Tambang Aspal, di P. Buton, batuannya gamping beraspal.

• Tambang granit di P. Karimun, Sumatera; Batuan : granit.

• Tambang kaolin di P. Bangka, Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat

dan Jawa Barat; mineral : kaolinit.

• Tambang batugamping, Lempung, pasir silika (PT. Semen Padang, PT. Semen

Andalas Banda Aceh).

Berdasarkan letak endapan yang digali, quarry secara garis besar dapat dibagi

menjadi dua, yaitu :

1. Side hill type; adalah sistem penambangan yang dipakai untuk batuan atau

endapan mineral industri yang terletak di lereng bukit. Berdasarkan jalan masuk

(access road) ke front kerja, side hill type mine memiliki dua kemungkinan untuk

membuatnya :

a. Jalan masuk berbentuk spiral, apabila seluruh lereng akan digali dari atas ke

bawah.

b. Jalan masuk langsung, apabila sebagian dari lereng saja yang akan digali dan

front kerja dibuat memanjang.

Gambar 3.1 Side hill type dengan jalan masuk spiral

Page 4: Bab 3 Sistem Penambangan.pdf

Pengantar Teknologi Pertambangan

Teknik Pertambangan-ITM

3-4

Gambar 2.2 Side hill type dengan jalan masuk langsung

2. Pit type mine adalah penambangan untuk batuan atau mineral industri yang

terletak pada suatu daerah yang relatif mendatar. Jadi front kerja digali ke arah

bawah membentuk pit. Berdasarkan jalan masuk ke front kerja, pit type mine

memiliki tiga kemungkinan untuk membuatnya yaitu jalan masuk spiral, jalan

masuk langsung dan jalan masuk zigzag.

Gambar 3.3 Pit type mine dengan jalan masuk langsung dan Pit type mine dengan

jalan masuk zigzag

3.1.3 Strip Mine

Suatu sistem penambangan yang digunakan untuk endapan yang letaknya horizontal

atau agak miring.

Contoh :

1. Tambang batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (PT. Bukit Asam).

2. Tambang batubara di Sawahlunto, Sumatera Barat (PT. CK).

3. Tambang batubara di Kalimantan Timur (PT. Nipindo Prima Tama).

Page 5: Bab 3 Sistem Penambangan.pdf

Pengantar Teknologi Pertambangan

Teknik Pertambangan-ITM

3-5

3.1.4 Alluvial Mine

Suatu sistem penambangan yang digunakan untuk endapan bijih aluvial (sedimenter)

dan umumnya disebut juga tambang semprot dengan menggunakan monitor.

Contoh :

1. Tambang timah di P. Bangka, Belitung, Singkep, Karimun; mineral : cassiterite.

2. Tambang bijih besi di Cilacap; mineral : magnetite, hematite, ilmenite.

3. Tambang intan di Martapura; mineral : intan.

3.2 Tambang Bawah Tanah

Suatu sistem penambangan dimana seluruh aktivitas kerjanya tidak berhubungan

secara langsung dengan atmosfir atau udara luar. Berdasarkan cara penyangganya dan

jenis endapan yang ditambang, tambang bawah tanah dapat dibagi atas :

1. Untuk endapan batubara

a. Long wall method

Cara penambangan ini dilakukan dengan membuat front berupa dinding yang panjang

antara 75 – 150 m. Contoh : tambang batubara di Ombilin, TMS, Sumatera Barat.

Sistem ini dapat dibagi menjadi dua yaitu :

- Retreating yaitu suatu cara penambangan yang pengambilan bahan galiannya

menuju jalan utama.

- Advancing yaitu cara penambangan yang arah penggaliannya menjauhi jalan utama.

Batubara

jalan

Batubara

jalan

Page 6: Bab 3 Sistem Penambangan.pdf

Pengantar Teknologi Pertambangan

Teknik Pertambangan-ITM

3-6

b. Room and pillar method

Suatu sistem penambangan dengan membuat ruangan penambangan dengan

meninggalkan pillar sebagai penyangga.

Contoh : tambang batubara di Ombilin, Sumatera Barat.

Gambar 3.4 Sistem penambangan Room and Pillar

2. Untuk endapan bijih (ore)

a. Open stope methods :

- Glory hole.

- Gophering tambang mangan di Salaman, Magelang; mineralnya :

pyrolusit dan psilomelane.

- Shrinkage stoping.

- Sub level stoping.

b. Supported methods :

- Cut and fill tambang emas dan perak di Kliripan, Wates; Jawa Tengah;

mineralnya : electrum.

- stull stoping

- square setting

- shrink and fill stoping

Page 7: Bab 3 Sistem Penambangan.pdf

Pengantar Teknologi Pertambangan

Teknik Pertambangan-ITM

3-7

c. Caving methods :

- Block caving tambang tembaga di Tembaga Pura, mineralnya :

chalcopyrite.

- Sublevel caving

- Top slicing