BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1...

22
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir (2003,p.54) Penelitian asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (mananyakan apakah ada hubungan atau terhadap variable independent mempengaruhi variabel dependent). Tabel 3.1 Desain Penelitian Sumber: Hasil Pengolahan Data Keterangan : T-1 => Untuk mengetahui dan menganalisis kontribusi gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan terhadap profesionalisme karyawan Klinik Citra Insani. T-2=> Untuk mengetahui dan menganalisis kontribusi gaya kepemimpinan,budaya organisasi dan profesionalisme secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan Klinik Citra Insani. Tujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei Individu Karyawan One Shoot – Cross Section T-2 Asosiatif-Survei Individu Karyawan One Shoot – Cross Section

Transcript of BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1...

Page 1: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir

(2003,p.54) Penelitian asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal

(mananyakan apakah ada hubungan atau terhadap variable independent mempengaruhi

variabel dependent).

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Keterangan :

T-1 => Untuk mengetahui dan menganalisis kontribusi gaya kepemimpinan dan

budaya organisasi secara simultan terhadap profesionalisme karyawan

Klinik Citra Insani.

T-2=> Untuk mengetahui dan menganalisis kontribusi gaya

kepemimpinan,budaya organisasi dan profesionalisme secara simultan

terhadap kepuasan kerja karyawan Klinik Citra Insani.

Tujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon

T-1 Asosiatif-Survei Individu Karyawan One Shoot – Cross Section

T-2 Asosiatif-Survei Individu Karyawan One Shoot – Cross Section

Page 2: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

1.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Instrumen Ukuran Skala Skala

Pengukuran

Gaya Kepemimpinan

(X1)

Berorientasi tugas

Penilaian kerja karyawan

Kuesioner Interval Likert Motivasi pimpinan Tingkat kedisiplinan karyawan

Berorientasi hubungan

Hubungan baik

Kuesioner Interval Likert

Perhatian pimpinan Komunikasi pimpinan Perhatian pimpinan atas prestasi kerja

Budaya Organisasi (X2)

Sosialisasi

Interaksi

Kuesioner Interval Likert Rasa percaya

Bahasa

Rasa hormat Kuesioner Interval Likert Kesatuan Bahasa

Seleksi Pengetahuan

Kuesioner Interval Likert Keterampilan

Profesionalisme (Y)

Skills

Kemampuan menerapkan ilmu

Kuesioner Interval Likert Kemampuan menyelesaikan tugas Kemampuan menyelesaikan masalah

Knowledge

Penguasaan ilmu

Kuesioner Interval Likert Bersifat intelektual

Page 3: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Penguasaan iptek

Behavior

Tanggung jawab

Kuesioner Interval Likert

Menghormati nilai sosial Jujur

Bisa dipercaya

Loyal/setia

Terbuka pada kritik

Kepuasan kerja karyawan

(Z)

kerja yang secara mental

menantang

keleluasaan bekerja

Kuesioner Interval Likert

Kesempatan mengerjakan tugas yang beraneka ragam Kesempatan menyampaikan keluhan dan ide Pekerjaan sesuai keahlian Menyenangi tugas yang diberikan

Imbalan yang pantas

Kesetaraan jumlah imbalan dengan perusahaan sejenis

Kuesioner Interval Likert Pendapatan yang memadai Kesesuaian imbalan dengan kontribusi yang diberikan Tunjangan

Rekan kerja Yang

mendukung

Bimbingan pimpinan

Kuesioner Interval Likert Sapaan atasan

Kebijakan

pimpinan adil

Page 4: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Sumber : Data Penelitian

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data yang diperlukan untuk kepentingan penelitian ini dikelompokan dalam dua

golongan, yaitu :

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung berupa tanggapan, saran, kritik, pertanyaan, dan

penilaian dari karyawan sebagai responden, penjelasan dan keterangan pihak Klinik

Citra Insani serta keterangan hasil pengamatan secara langsung atas wawancara

terhadap karyawan Klinik Citra Insani.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung, didapatkan dari data atau arsip Klinik Citra

Insani.

Adapun mengenai keterangan data primer dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut :

Rekan kerja menghargai hasil kerja Kesempatan berinteraksi dengan rekan kerja

Kondisi kerja Yang

mendukung

Peralatan kantor yang memadai

Kuesioner Interval Likert

Ruang kerja yang terbaik Kondisi keamanan di lingkungan kerja Kondisi kesehatan di tempat kerja

Page 5: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Sumber : Data Penelitian

3.4. Tempat dan waktu penelitian

Tempat yang peneliti tentukan adalah Klinik Citra Insani, Gedung Citra Insani

Foundation Jl. Selabintana No 113 Sukabumi Jawa Barat. Dan sebagai objek dari penelitian

ini adalah karyawan Klinik Citra Insani. Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Juli tahun

2009.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akan diolah, maka teknik pengumpulan data yang

dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan/ Riset Lapangan (Field Research)

• Observasi, tinjauan langsung ke lapangan untuk membantu pengidentifikasian

perilaku pasien.

• Kuesioner, menggunakan format pertanyaan yang menggunakan skala

Data Sumber Data Tujuan T-1 T-2

Data Gaya Kepemimpinan

Data primer dari kuesioner karyawan √ √

Data Budaya Organisasi

Data primer dari kuesioner Karyawan √ √

Data Profesionalisme Data primer dari kuesioner karyawan √ √

Data Kepuasan kerja Data primer dari kuesioner karyawan √

Page 6: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

2. Studi kepustakaan/ Riset kepustakaan (Library Research)

Studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku- buku wajib (textbooks), buku-buku

pelengkap atau referensi, majalah, jurnal, laporan resmi dari perusahaan, internet

research dan catatan kuliah yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.Dengan studi

kepustakaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan landasan teori

sebagai bahan untuk studi perbandingan.

3.6. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menduga/

mewakili nilai suatu populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Klinik Citra

Insani Teknik Pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane sebagai

berikut:

Dimana: n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

3.7. Metode Analisis

Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian

Tabel 3.4 Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian

Tujuan Alat analisis

T-1 Path Analysis dan Korelasi Pearson

T-2 Path Analysis dan Korelasi Pearson

Sumber : Data Penelitian

Page 7: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Ha: Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

Dasar pengambilan keputusan

Sig ≥ α Ho diterima, Ha ditolak

Sig < α Ho ditolak, Ha diterima

Ket: α (alpha) = tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-tingkat kepercayaan)

B. Path Analysis

Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson &

Wichern, 1992). Path Analysis diartikan oleh Bhornstedt (1974 dalam Kusnendi,

2005,p.1)yang dikutip oleh Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p.1) bahwa “a

technique for estimating the effect’s a set of independent variables han on a dependent

caribale from a set of observed correlations, given a set of hypothesized causal asymmetric

relation among the varibales.” Sedangkan Tujuan utama path analysis adalah ….. a method

of measuring the direct influence along each separate path in such a system and thus of

finding the degree to which variation of a given effect is determined by each particular

cause. The method depend on the combination of knowledge og the degree of correlation

among the variables in a system with such knowledge as may possessed of the causal

relations (Maruyama, 2000,p.16).

Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat

variabel bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen).

Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan

(kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur hubungan kausal

Page 8: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

antara variable X1, X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi dan

regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur.

Al Rasyid dalam Sitepu (1994,p.24) yang dikutip oleh Riduwan dan Kuncoro (2007,

p.115) mengatakan bahwa dalam penelitian social tidak semata-mata hanya mengungkapkan

hubungan variable sebagai terjemahan statistic dari hubungan antara variable alami, tetapi

terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variable.

Manfaat lain model path analysis adalah untuk: (1) Penjelasan (explanation) terhadap

fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti; (2) Prediksi nilai variable terikat

(Y) berdasarkan nilai variable bebas (X), dan prediksi dengan path analysis ini bersifat

kualitatif; (3) Faktor determinan yaitu penentuan variable bebas (X) mana yang berpengaruh

dominan terhadap variable terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme

(jalur-jalur) pengaruh variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y); (4) Pengujian model,

menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas (uji kejegan) konsep yang sudah

ada ataupun uji pengembangan konsep baru.

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p.2), asumsi-asumsi yang mendasari path

analysis sebagai berikut:

1. Pada model path analysis, hubungan antar variable adalah bersifar linier, adaptif dan

bersifat normal.

2. Hanya system aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik.

3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio.

4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk

memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel.

5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrument pengukuran valid dan reliable)

artinya variable yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.

Page 9: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori

dan konsep-konsep yang relevan artnya model teori yang dikaji atau dibangun

berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas

antar variable yang diteliti.

Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu: (a) anak panah satu

arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variable eksogen [variable penyebab

(X)] terhadap sebuah variable endogen [variable akibat (Y)], misalnya:

dan (b) anak panah dua anak yang menyatakan hubungan korelasional antara

variable eksogen, misalnya

Langkah-langkah menguji Path Analysis sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural

Struktur: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan

persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.

Hipotesis: Naik turunnya variable endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh

variable eksogen (X1 dan X2).

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien

regresi untuk struktur yang telah dirumuskan:

Persamaan regresi ganda: Y = a + b1X1 + b1X2 + ε1

Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresiyang distandarkan yaitu

koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau

Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien

Page 10: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

jalur yang distandarkan (standardize path coefficient) ini digunakan untuk menjelaskan

besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variable bebas (eksogen) terhadap variable

lain yang diberlakukan sebagai variable terikat (endogen). Koefisien path ditunjukkan

oleh output yang dinamakan Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada

diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variable eksogen

dengan variable endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan koefisien

korelasi r sederhana.

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)

Uji secara keseluruhan hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut

Ha: ρyx1 = ρyx2 = ....... = ρyxk ≠ 0

Ho: ρyx1 = ρyx2 = …….. = ρyxk = 0

a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: Menggunakan Tabel F

Keterangan:

n= jumlah sampel

k= jumlah variable eksogen

R2yxk= R square

Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan

F hitung ≤ F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05

Carilah nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan menggunakan rumus:

F tabel = F {(1-α) (dk=k), (dk=n-k-1) atau F {(1-α) (v1=k), (v2=n-k-1)}

Cara mencari F tabel : nilai (dk=k) atau V1 disebut sebagai nilai pembilang

Page 11: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Nilai (dk=n-k-1) atau V2 disebut sebagai nilai penyebut

b. Kaidah pengujian signifikansi: Program SPSS

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[0,05 ≤ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

4. Menghitung Koefisien jalur secara Individu

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic berikut:

Ha: ρyx1 > 0

Ho: pyx1 = 0

Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus

(Kusnendi, 2005,p.12)

Keterangan:

Statistik SeρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah

data ordinal ditansformasi ke interval.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai

probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya siginifikan.

Page 12: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

5. Meringkas dan menyimpulkan

Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah ringkasan dari hasil

penelitian tersebut kemudian dianalisis dan disimpulkan yang berguna untuk

pengambilan keputusan penelitian.

3.8. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang

diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan

pengujian validitas instrument menurut Riduwan (2004,p.109-110) menjelaskan bahwa

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur. Untuk

menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari

alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan

skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur yang

digunakan rumus:

Dimana:

r hitung = Koefisien korelasi

∑ Xi = Jumlah skor item

∑ Yi = Jumlah skor total

n = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

Page 13: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Dimana:

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2)

Kaidah keputusan : Jika t hitung > t table berarti valid seblaiknya

t hitung < t table berarti tidak valid

Jika instrument itu valid, maka dilihat criteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r)

sebagai berikut:

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Antara 0600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah

3.9. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau

keajegan) alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Uji reliabilitas instrument

dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis

realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha.

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung Varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

Page 14: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Dimana:

Si = Varians skor tiap-tiap item

Σ Xi2 = Jumlah kuadrat item Xi

(ΣXi)2 = Jumlah item Si dikudratkan

N = Jumlah responden

Langkah 2: Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

Σ Si = S1 + S2 + S3……. Sn

Dimana:

Σ Si = Jumlah Varians semua item

S1 + S2 + S3……. Sn = Varians item ke- 1,2,3…….n

Langkah 3: Menghiting Varians total dengan rumus:

Dimana:

St = Varians total

ΣX t2 = Jumlah kuadrat X total

(Σ X t)2 = Jumlah X total dikuadratkan

Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

Dimana:

r11 = Nilai Reliabilitas

Σ Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item

Page 15: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

St = Varians total

K = Jumlah item

Kemudian diuji dengan uji Reliabilitas instrument dilakukan dengan rumus Korelasi Pearson

Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:

Harga r xy atau rb ini baru menunjukkan reabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut r awal-

akhir. Untuk mencari reabilitas seluruh tes digunakan rumus spearman Brown yakni:

Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r)

untuk alpha 0,05 atau alpha 0,01 dengan derajad kebebasan (dk = n-2). Kemudian

membuat keputusan membandingkan r11 dengan r table. Adapun kaidah keputusan: Jika r11

> r tabel berarti reliabel dan r 11 < r tabel berarti Tidak Reliabel

3.10. Rancangan Uji Hipotesis

Rancangan Uji Hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana tingkat presisi (α)

= 5%=0,05

Dasar Pengambilan Keputusan:

‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤

Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05

≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya siginifikan.

Variabel:

X1 = Gaya Kepemimpinan

Page 16: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

X2 = Budaya Organisasi

Y = Profesionalisme

Z = Kepuasan Kerja Karyawan

1. Tujuan 1 (T-1)

Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:

Y= ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

Sumber: Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro

Gambar 3.1 Substruktur 1 Analisis Jalur

a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Y

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρyX1 = 0

Ha : ρyX1 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

X1

X2

Y

ρyX1

ρyX2

ε1

Page 17: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis

regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Y

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho :ρyX2 = 0

Ha : ρyX2 > 0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis

regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

c. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:

Ho: ρyX1 = ρyX2 ≠ 0

Ha: ρyX1 = ρyX2 = 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat:

Ho: Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap

Variabel Y

Ha: Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variable Y

2. Tujuan 2 (T-2)

Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:

Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2

Page 18: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Sumber: Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro

Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur

a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρzX1 = 0

Ha : ρzX1 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis

regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

ΡZY

X1

X2

Y Z

ρZX1

ρZX1

ε2

ρyX1

ρyX2

ε1

Page 19: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Ho : ρzX2 = 0

Ha : ρzX2 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis

regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

c. Uji korelasi variable Y dengan variable Z

Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρzy = 0

Ha : ρzy >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: Y tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Ha: Y ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

Keterangan: Statistik Se ρy diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis

regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval

d. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:

Ho: ρzy = ρzX2 = ρzX1 ≠ 0

Ha: ρzy = ρzX2 = ρzX1 = 0

Page 20: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Hipotesis dalam bentuk kalimat:

Ho: Variabel X1, X2 dan Y tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap

Variabel Z

Ha: Variabel X1 , X2 dan Y berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap

variable Z

Persamaan Struktural diagram Jalur adalah:

Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2

3.11 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil analisis

telah selesai dikumpulkan, maka selanjutnya dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada

karyawan Klinik Citra Insani, akan digunakan untuk menggambarkan bagaimana hubungan

antara implementasi gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap profesionalisme

dan dampaknya terhadap kepuasan kerja karyawan Klinik Citra Insani.

Dari analisis diatas, apabila terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara

implementasi gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap profesionalisme maka

artinya gaya kepemimpinan yang di miliki pimpinan Klinik Citra Insani sudah baik karena

mampu menciptakan nilai yang baik kepada profesionalisme. Jika dilihat dari profesionalisme

yang sudah baik atau tinggi maka karyawan seharusnya menjadi puas akan pekerjaan

mereka. Jika gaya kepemimpinan dan budaya organisasi sudah baik, profesionalisme tinggi

tetapi tidak membuat karyawan merasa puas akan pekerjaan mereka, berarti ada faktor lain

yang menyebabkan hal ini, begitu juga sebaliknya.

Page 21: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

A. Koefisien Korelasi Pearson

Berdasarkan Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p61) untuk mengetahui

hubungan antara variable X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1 dan X2 terhadap Y digunakan

teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment, dengan

rumus:

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-

1≤r≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada

korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan ditampilkan

pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai berikut.

Tabel 3.5 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000

0,60 – 0,799

0,40 – 0,599

0,20 – 0,399

0,00 – 0,199

Sangat Kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007:62)

Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signifikansi dari

hubungan antara variable X terhadap Y. Uji signifikansi adalah sebagai berikut:

Hipotesis

Ho: Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

Page 22: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00448-mn bab 3.pdfTujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei

Dengan adanya gambaran ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi mengenai gaya

kepemimpinan dan budaya organisasi yang telah ada selama ini dalam meningkatkan

profesionalisme agar karyawan menjadi puas akan hasil pekerjaan mereka.