BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc...

31
62 BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1. Profil Perusahaan TRANS7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian yang aktif. TRANS7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Pada 22 Maret 2000, keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan kerjasama strategis antara Para Group dan KKG, TV7 melakukan re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai TRANS7 dan menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya TRANS7. Di bawah naungan PT Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para Group, TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in- house productions yang bersifat informativ, kreatif, dan inovatif. Logo TRANS7 membentuk empat sisi persegi panjang yang merefleksikan ketegasan, karakter yang kuat, serta kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah beradaptasi. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat di antara

Transcript of BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc...

Page 1: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

62

BAB 3

INTI PENELITIAN

3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.1. Profil Perusahaan

TRANS7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan,

menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama

strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) pada tanggal 4

Agustus 2006, TRANS7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan

yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta

kepribadian yang aktif.

TRANS7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen

Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000.

Pada 22 Maret 2000, keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor

8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan kerjasama strategis antara

Para Group dan KKG, TV7 melakukan re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai

TRANS7 dan menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya TRANS7. Di bawah

naungan PT Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para Group,

TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-

house productions yang bersifat informativ, kreatif, dan inovatif.

Logo TRANS7 membentuk empat sisi persegi panjang yang merefleksikan

ketegasan, karakter yang kuat, serta kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah

beradaptasi. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan keindahan batu

safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat di antara

Page 2: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

63

batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan

membawa TRANS7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya.

(http://www.trans7.co.id/frontend/aboutus/view/company/15), diakses pada hari

sabtu. 2.04.11, pukul 21:30 wib)

Gambar 3.1 Logo Perusahaan

Trans7 memiliki 26 stasiun transmisi yang mampu menjangkau lebih dari 133

juta penonton televisi di Indonesia.

1. Jakarta 49 UHF

DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama Chairul Tanjung

Komisaris 1.Agung Adiprasetyo

2. Ishadi SK

3. Asih Winanti

DEWAN DIREKTUR

Direktur Utama AtiekNur Wahyuni

Direktur Wishnutama

Direktur Keuangan dan

Sumber Daya

Ch.Suswati Handayani

Page 3: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

64

2. Bandung 44 UHF

3. Semarang 41 UHF

4. Yogyakarta/Solo 46 UHF

5. Surabaya 56 UHF

6. Madiun 40 UHF

7. Kediri 45 UHF

8. Malang 60 UHF

9. Denpasar 45 UHF

10. Medan 41 UHF

11. Palembang 22 UHF

12. Lampung 22 UHF

13. Pekanbaru 30 UHF

14. Makassar 41 UHF

15. Manado 32 UHF

16. Pontianak 31 UHF

17. Samarinda 49 UHF

18. Banjarmasin 22 UHF

19. Purwokerto 22 UHF

20. Tegal 53 UHF

21. Cirebon 47 UHF

22. Garut 32 UHF

23. Jayapura 22 UHF

24. Kupang 36 UHF

25. Balikpapan 22 UHF

Page 4: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

65

26. Padang 23 UHF

27. Palu 29 UHF

http://id.wikipedia.org/wiki/Trans7

3.1.2. Profil Program Opera Van Java

Opera Van Java (disingkat OVJ) adalah acara komedi di stasiun televisi

Indonesia, Trans 7. Ide acaranya adalah pertunjukkan wayang orang versi moderen. Di

OVJ, aktor dan aktris yang mengisi acara diberi aba-aba untuk berimprovisasi tanpa

menghafal naskah sebelumnya, dengan panduan seorang dalang.

Para "wayang" diperankan oleh beberapa pelawak, seperti Nunung Srimulat,

Azis Gagap, dan Sule. Dalang diperankan Parto Patrio. Adapula para pemain musik

tradisional lengkap dengan alat musik khas Jawa dan sinden yang menyanyikan lagu

pop. Bintang tamu juga kerap ditampilkan pada tiap episodenya. Lakon-lakon yang

dimainkan biasanya tentang cerita rakyat Indonesia yang dimodifikasi, cerita tentang

karir seseorang yang terkenal, cerita rekaan, cerita hantu, cerita dari negara lain, atau

cerita dari hal-hal yang sedang populer.

Keunikan OVJ adalah lawakan dilakukan dengan improvisasi dan mengandalkan

panduan dalang, namun selalu berantakan karena para pelawak pasti melenceng dari

garis besar yang dibacakan dalang. Kalau sudah seperti itu, sang dalang sendiri akan

turun tangan dengan perasaan kesal karena diabaikan. Ia akhirnya ikut naik ke panggung

dan mengawasi cerita, seringkali ikut campur atau bahkan malah dipermainkan.

Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan kalimat terakhir khas Opera Van

Java yang berbunyi: "Di sana gunung, di sini gunung, di tengah-tengahnya Pulau Jawa.

Page 5: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

66

Wayangnya bingung, dalangnya juga bingung, yang penting bisa ketawa. Ketemu lagi di

Opera Van Java... Ya... E...!'"

Gambar 3.2 . Logo Opera Van Java

Serbaneka :

1. Seluruh mebel dari stirofoam yang dibuat menyerupai kursi, meja, batu-

batuan, gerobak, makanan, mesin, pohon, mobil dan sebagainya untuk latar

cerita selalu hancur lebur karena para pemain akan saling mendorong tokoh

lain sampai jatuh ke arah perabotan, melempar, membanting dan

memukulkannya dengan sengaja. Benda-benda itu bisa saja diperuntukkan

jadi benda lain yang sama sekali beda fungsinya, misalnya kompor gas

sengaja dijadikan toilet, sapu jadi gitar, dan sebagainya.

2. Setelah OVJ semakin populer, beberapa pelawak utama mulai mengeluarkan

singel lagu yang sering mereka nyanyikan di atas panggung, bahkan akan

menjadi medley apabila seluruh pemain menyanyikan lagu mereka masing-

masing.

3. Pada cerita tentang hantu, biasanya akan ada salah seorang tokoh yang mati

karena terbunuh menjadi hantu dengan berganti pakaian pocong atau

kuntilanak untuk balas dendam.

Page 6: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

67

Beberapa episode yang pernah ditayangkan

1. Bandung Bondowoso

2. Meteor Garmen

3. Manokara

4. Telaga Angker

5. Kisah Nyi Pelet

6. Si Buta dari Goa Hantu

7. Siti Ariah dan Mak Emper

8. Tarzan Pergi ke Kota

9. Romeo & Juliet

10. Kisah Pendekar Bergitar

11. Drakula Cari Mangsa

12. Lahirnya Gatot Kaca

13. Lutung Kasarung

14. Tangkuban Parahu

Page 7: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

68

Pemain

Dalang

Parto Patrio

Sinden

1. Dewi Gita

2. Eca

Sinden Tamu

1. Titi DJ

2. Winda Viska Ria

3. Nindy

4. Gisella Anastasia

Wayang

1. Sule

2. Andre Taulany

3. Azis Gagap

4. Nunung Srimulat

5. Olga Syahputra

Mantan Pemain

1. Komeng

2. Rina Jurnal (sinden)

3. Titi DJ (Sinden edisi Ramadhan)

4. Yadi Sembako

5. Olga Syahputra

Produser eksekutif Sambodo

Produser Yustina Pramita Lama waktu 60 menit

(http://id.wikipedia.org/wiki/Opera_Van_Java), diakses pada hari sabtu. 2.04.11, pukul

21:56 wib)

Page 8: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

69

3.2. Metode Pengumpulan Data

3.2.1. Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu

pendekatan yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

digeneralisasikan. Peneliti dituntut bersifat obyektif dan mementingkan aspek keluasan

data sehingga hasil penelitian dapat diperoleh dengan pengujian alat ukur yang sudah

memenuhi prinsip validitas dan reabilitas (Kriyantono, Rakhmat. Teknis Praktis Riset

Komunikasi, (Jakarta : PT. Kencana, 2007), hlm 57).

Pendekatan kuantitatif menggunakan cara berpikir deduktif dimana teori

ditempatkan sebagai titik tolak utama untuk menjawab permasalahan yang diangkat dan

proses penelitian dilakukan secara bertahap mengikuti satu garis lurus atau linier.

Secara umum, pendekatan kuantitatif memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

(ibid)

1. Hubungan peneliti dengan subjek: jauh. Peneliti menganggap

bahwa realitas terpisah dan ada diluar dirinya. Karena itu harus ada jarak

supaya objektif.

2. Penelitian bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis,

mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori

atau teori dibuktikan dengan data.

3. Penelitian harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut

sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta

alat ukur yang valid dan reliabel.

4. Prosedur penelitian rasional-empiris, artinya penelitian erangkat

dari konsep-konsep atau teoti-teori yang melandasinya.

Page 9: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

70

5. Penelitian harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut

sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta

alat ukur yang valid dan reliabel.

6. Prosedur riset rasional-empiris, artinya penelitian berangkat dari

konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya. Konsep atau teori ini

yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan di lapangan

(Kriyantono, Rakhmat. Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : PT.

Kencana, 2007), hlm 56) .

Oleh karena itu, dengan menggunakan penelitian kuantitatif akan diperoleh skor-

skor empiris yang menginformasikan perilaku remaja, dimana dalam penelitian ini

respondennya adalah siswa-siswi SMP Tarsisius 2 Jakarta Barat

3.2.2. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti bermaksud untuk menjelaskan hubungan yang

kausal antar variabel melalui ujian hipotesa. Jadi, penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan jenis penelitian eksplanatif, yaitu penelitian yang bermaksud

menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu

variabel dengan variabel yang lain (Sugiyono. Statistik untuk Penelitian, (Jakarta

:CV. Alfabeta, 2002), hlm 11) .

Penelitian eksplanatif umumnya digunakan apabila penelitian dimaksudkan

untuk :

1. Memahami tingkah laku manusia. Melihat apakah variabel-variabel tertentu pada

manusia berhubungan dengan variabel-variabel lainnya.

Page 10: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

71

2. Membuat prediksi tentang kemungkinan yang akan terjadi. Apabila ada hubungan

antara dua variabel, berarti jika variabel yang satu diketahui maka dapat dibuat

prediksi apa yang akan terjadi pada variabel yang satunya lagi (Kountur, Ronny.

Metode Penelitian: Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Cetakan Kedua. Jakarta:

PPM, Anggota Ikapi, 2004, hal. 108-109) .

Oleh karena itu, penelitian eksplanatif menggunakan sampel dan hipotesis.

Untuk menguji hipotesis digunkan statistik inferensial. Beberapa pakar menggunakan

format eksplanasi digunakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan teori. Juga

dikatakan bahwa penelitian eksplanatif memiliki kredibilitas untuk mengukur dan

menguji hubungan sebab-akibat dari dua atau beberapa variabel dengan menggunakan

analisis statistik inferensial itu (Burhan, , 2009: 38) .

Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha

menjelaskan hubungan antara prop comedy dalam program “Opera Van Java” di

tayangkan Trans7 dengan perilaku agresif remaja awal.

3.2.3. Metode Penelitian

Metode survei adalah metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai

instrumen pengumpul data. Tujuan dari metode survei adalah memperoleh informasi

tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu (Kriyantono,

Rakhmat. Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : PT. Kencana, 2007), hlm 60) .

Dalam penelitian ini, metode survei diterapkan dengan penggunaan angket sebagai alat

pengumpul data yang disebarkan kepada 161 responden yang mewakili remaja awal di

jakarta barat.

Page 11: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

72

3.2.4. Populasi dan Sample

1. Populasi

Pengertian populasi (universal), menurut Sugiyono dalam buku “Statistik

untuk Penelitian”, adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan

(Sugiyono, 2002: 55) . Penelitian yang meneliti seluruh elemen-

elemen tertentu suatu populasi disebut penelitian sampel (Rosady, 2003: 133-

139) . Murid-murid di SMP Tarsisius 2 yang merupakan populasi dalam

penelitian ini.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulan akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus

benar-benar representatif, bila sampel tidak representatif maka dapat

menimbulkan kesimpulan yang salah nantinya. Dengan kata lain, sampel adalah

sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber

data dan dapat mewakili seluruh populasi. Pengertian sampel menurut Sugiyono

ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2004:73).

Soehartono menambahkan bahwa penelitian pada sampel hanya

merupakan pendekatan pada populasinya. Ini berarti selalu ada resiko kesalahan

dalam menarik kesimpulan untuk keseluruhan populasi. Oleh karena itu setiap

Page 12: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

73

penelitian dengan menggunakan sampel akan selalu berusaha untuk memperkecil

resiko kesalahan tersebut (Soeharto, 2002: 57).

3.2.5. Teknik Sampling

Cara mengambil sampel dari populasi disebut sampling (teknik sampling).

Teknik sampling adalah cara tertentu (yang secara metodologis dibenarkan) yang

digunakan untuk menarik (mengambil atau memilih) anggota sampel dari anggota

populasi, sehingga peneliti memperoleh kerangka sampel dalam ukuran yang telah

ditentukan (Hamidi. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. (Malang : Universitas

Muhammadiyah Malang, 2007), hal. 129 dan 133).

Cara penarikan sample dari penelitian ini ada 2 jenis yaitu penarikan sampel

wilayah penelitian dan penarikan sampel responden. Untuk penarikan sampel wilayah

penelitian menggunakan multi stage cluster sampling yaitu penarikan sampel bertahap

secara random (Alan , 2008: 175-176). Tahap pertama peneliti mengambil wilayah Kota

Jakarta Terdiri dari 5 kota administratif dan 1 kabupaten, dikocok secara acak dipilih

menjadi 10% terpilih wilayah Jakarta Barat. Jakarta Barat terdiri dari 8 kecamatan.

Secara random dipilih 10 % yaitu satu wilayah, Kecamatan Kebon Jeruk. Tahap kedua,

Kecamatan Kebon Jeruk memiliki 13 sekolah setara SMP, diambil 10% secara random,

dan terpilih satu sekolah swasta yaitu SMP Tarsisius 2 Jakarta barat.

Penarikan sampel responden menggunakan Proposionate Stratified Random

Sampling yaitu mengambil sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata

secara proporsional, dilakukan sampling ini karena anggota populasi homogen (sejenis)

(Rakhmat, 2007: 154.). Di dalam penelitian ini sampel diambil dari kelompok pemirsa

program “Opera Van Java” yang berada di SMP Tarsisius 2 Jakarta Barat, peneliti

Page 13: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

74

menyebarkan kuesioner kepada seluruh murid yang pernah menonton program “Opera

Van Java” dari SES ABCDE.

Alasan peneliti memilih remaja awal yang merupakan murid-murid di SMP

Tarsisius 2 Jakarta Barat karena murid-murid di sana mengetahui Program “Opera Van

Java”, selain karena remaja awal merupakan salah satu target audiens program “Opera

Van Java(http://www.trans7.co.id/frontend/home/view/154) , juga karena lokasi tersebut

dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehinggi peneliti dapat melakukan efisiensi waktu,

tenaga, dan dana.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Data Primer

Penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan data dan informasi yang

diperlukan serta berhubungan dengan hal yang akan diteliti. Untuk pengumpulan data

serta informasi yang diperlukan, peneliti menggunakan daftar pertanyaan, atau biasa

disebut kuesioner.

Menurut Sugiyono (2007), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupkan teknik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah

responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono, 2007: 142). Dan

Kriyantono (2007) menambahkan bahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus

diisi oleh responden (disebut juga angket), dan bertujuan untuk mencari informasi yang

lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden

Page 14: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

75

memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar

pertanyaan (Kriyantono2007: 95) .

Jenis kuesioner terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Angket terbuka, dimana pertanyaan yang ada diformulasikan sedemikian rupa

sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab tanpa adanya

alternatif jawaban yang diberikan peneliti.

2. Angket tertutup, dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh peneliti.

Responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang

dialaminya, biasanya dengan memberikan tanda X atau √ (Kriyantono, 2007: 95-

96).

3.3.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder dari data yang dibutuhkan (Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif

: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya,

(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009), hlm 122). Pengumpulan data dengan cara

mencarinya di buku-buku atau benda-benda pustaka lainnya. Biasanya teknik ini

dilakukan untuk mencari teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang sedang

dilakukan.

3.4. Teknik Analisis Data

Pada dasarnya analisis data adalah sebagai proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesisnya. (Rachmat K., 2008 : 165)

Page 15: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

76

Kemudian data – data yang telah dihasilkan dari kuesisoner atau angket,

dikumpulkan, dikelompokkan dan dijumlahkan sehingga menghasilkan angka hasil yang

mencerminkan jumlah responden secara keseluruhan.

Maka dalam penelitian ini, analisis dapat dilakukan setelah data – data terkumpul

kemudian di olah melalui tahap – tahap sebagai berikut :

1. Editing

yaitu melakukan pemeriksaan semua jawaban pertanyaan responden dari

kuisioner yang telah disebar oleh penulis dan juga mengkaji ulang semua

pertanyaan dan jawaban yang telah dijawab.

2. Coding

Coding yaitu memberikan angka – angka atau kode tertentu pada jawaban

responden agar mudah untuk dikelompokan.

3. Tabulasi

Tabulasi adalah proses pemasukan keseluruhan data yang telah di koding

kemudian setelah itu akan dihitung dan akan dimasukan ke dalam tabel

tunggal.

3.5. Definisi dan Operasionalisasi Konsep

3.5.1. Variabel Independent (X)

Untuk skala kuesioner yang digunakan, peneliti telah memilih skala Likert.

Dalam buku Teknik Praktik Riset Komunikasi, skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap. Objek sikap telah ditentukan secara spesifik

Page 16: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

77

dan sistematik oleh periset. Indikator-indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek

merupakan titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diidi

responden. Setiap pernyataan atau pertanyaan tersebut tersebut dihubungkan dengan

jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-

kata: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item

– item atau data instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Untuk itu, maka setiap jawaban pada variabel X akan diberi skor, seperti

misalnya :

1. Sangat Setuju diberi skor 5

2. Setuju diberi skor 4

3. Netral diberi skor 3

4. Tidak Setuju diberi skor 2

5. Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

3.5.2. Variabel Dependen (Y)

Sedangkan untuk itu, maka setiap jawaban pada variabel Y akan diberi skor,

seperti misalnya :

1. Sangat Setuju diberi skor 5

2. Setuju diberi skor 4

3. Netral diberi skor 3

4. Tidak Setuju diberi skor 2

5. Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Page 17: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

78

Berikut adalah rumus perhitungan presentase angka dalam tabulasi tunggal yang

diungkapkan oleh Umar :

F

P = ——— x 100 %

N

Keterangan :

P : Presentase

F : Frekuensi jumlah responden yang menjawab

N : Jumlah responden keseluruhan

Tabel 3.1 Operasional Konsep

Variabel X dan Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator Skala Motif Menonton 1. Perilaku Agresif

Menggunakan Properti

dalam “Opera Van Java”

dapat menarik perhatian.

2. Perilaku Agresif Menggunakan Properti dalam “Opera Van Java” mampu memenuhi kebutuhan akan hiburan.

3. Pengaruh teman yang

menonton “Opera Van

Java”membuat penasaran.

4. Agar tidak ketinggalan acara TV yang sedang digemari oleh remaja.

Perilaku Agresif dengan Menggunakan Properti dalam “Opera Van Java”

Daya Tarik Perilaku Agresif dengan Menggunakan

5. Perilaku Agresif

Menggunakan Properti

Page 18: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

79

Properti dalam “Opera Van Java”

lucu.

6. Properti yang digunakan

dalam program “Opera

Van Java” bervariasi.

7. Perilaku Agresif

Menggunakan Properti

dalam “Opera Van Java”

terlihat menyenangkan dan

menarik.

8. Cara penggunaan properti

dalam “Opera Van Java”

menarik.

9. Perilaku Agresif

Menggunakan Properti

dalam tayangan “Opera

Van Java” bisa melepas

stres.

10. Perilaku Agresif Menggunakan Properti dalam “Opera Van Java” mudah dipraktekkan

Media Exposure 11. Saya selalu menonton

“Opera Van Java” dari

mulai hingga selesai.

12. Saya selalu berusaha

monton “Opera Van

Java” setiap hari.

13. Saya selalu fokus ketika

menonton “Opera Van

Java” tanpa melakukan

hal lain.

Page 19: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

80

Persepsi tentang OVJ

14. Memukul teman dengan

menggunakan barang

adalah hal yang biasa

dalam pergaulan.

15. Mendorong ke arah sebuah

barang adalah hal yang

biasa dalam pergaulan.

16. Membuat lelucon dengan

barang adalah hal yang

biasa dalam pergaulan.

17. Perilaku Agresif

Menggunakan Properti

dalam “Opera Van Java”

adalah gambaran dari

pergaulan sehari-hari.

18. Penggunaan Perilaku

Agresif Menggunakan

Properti dalam kehidupan

sehari-hari berpengaruh

pada kepopuleran dalam

pergaulan.

19. Perilaku remaja yang

dipengaruhi oleh Perilaku

Agresif Menggunakan

Properti dalam “Opera

Van Java” bukanlah

perilaku yang buruk.

Perilaku Agresif Khalayak Remaja Awal

Perilaku Agresif setelah Menonton

20. Setelah mononton

Perilaku Agresif

Menggunakan Properti

dalam “Opera Van Java”

Page 20: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

81

timbul keinginan untuk

menirunya

21. Saya suka mengikuti

adegan memukul teman

dengan barang setelah

menonton Perilaku Agresif

Menggunakan Properti

dalam “Opera Van Java”.

22. Saya suka mengikuti

adegan mendorong teman

ke arah suatu barang

hingga jatuh setelah

menonton Perilaku Agresif

Menggunakan Properti

dalam “Opera Van Java”.

23. Mempraktekan Perilaku

Agresif Menggunakan

Properti dalam “Opera

Van Java” memberikan

kepuasan tersendiri

24. Adegan memukul teman

dengan barang adalah

adegan yang paling saya

tunggu dalam “Opera Van

Java”

25. Adegan mendorong ke

arah barang hingga jatuh

adalah adegan yang paling

saya tunggu dalam “Opera

Van Java”.

Page 21: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

82

3.6. Teknik Analisis dan Pengelolaan Data

Dari hasil data survei yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada

responden yang telah peneliti tentukan jumlah sampelnya. Teknik analisis data yang

akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif, yaitu suatu

analisis data yang berbentuk angka-angka, dimana analisis datanya berupa perhitungan

melalui uji statistic (Kriyantono, Rakhmat. Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta :

PT. Kencana, 2007), hlm 95-96) . Kegiatan dalam analisis data adalah:mengelompokkan

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan (Sugiyono.

Statistik untuk Penelitian, (Jakarta :CV. Alfabeta, 2002), hlm 142) .

Sedangkan penggunaan statistik di sini dimaksudkan untuk mendapatkan

kesimpulan yang lebih meyakinkan. Pada penelitian ini, sifat data yang diperoleh adalah

berupa interval nilai. Skala interval adalah skala yang jarak antara satu dengan data

lainnya sama tetapi tidak mempunyai nilai/ nol (0) absolut (Sugiyono, 2002: 71) .

a. Analisis Univariat

Data univariat disampaikan melalui tabel distribusi frekuensi yang

memperlihatkan sebaran jawaban dari tiap-tiap indikator atau pertanyaan.

b. Analisis Bivariat

Di dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan analisis regresi sederhana

untuk mengetahui besar pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lain. Peneliti tidak

melakukan uji korelasi sebab di dalam uji regresi terlihat juga koefisien korelasi untuk

melihat kuat lemahnya hubungan antar dua variabel.

Page 22: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

83

3.7. Keabsahan Penelitian

3.7.1. Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat pengumpulan data pada dasarnya menunjukkan tingkat

ketetapan alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu,

walaupun dilakukan pada waktu-waktu yang berbeda. Dengan demikian pengukuran

tingkat reabilitas alat pengumpulan data hanya dapat dilakukan dengan perhitungan

statistik korelasi. Reliabilitas adalah istilah yang dilakukan untuk menunjukkan sejauh

mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengujian diulang dua kali atau

lebih (Singarimbun & Effendy:122). Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang

pengaruh variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam

pengujian tersebut. Pengujian hipotesa penelitian tidak akan mengena sasarannya

bilamana data yang dipakai untuk menguji hipotesa adalah data yang tidak reliabel dan

tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur.

Reliabel berarti memiliki sifat bisa dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan memiliki

reliabilitas apabila saat digunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau peneliti lain

tetap memberikan hasil yang sama. Alat ukur baru dikatakan memiliki reliabel bila alat

ukur tersebut memberikan hasil yang tetap selama variabel yang diukur itu tidak

berubah.

Reliabilitas dapat diuji dengan tes-tes dilakukan dengan cara mencobakan

instrument beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal ini instrumennya sama dan

waktunya berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi positif dan signifikasi

maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel (Sugiono:273-274).

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik perhitungan Alpha Cronbach

dengan taraf signifikasi (0,05) atau (0,01) maka nilai tersebut dinyatakan signifikasi dan

Page 23: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

84

itu berarti instrumen yang diuji cobakan tersebut dinyatakan reliabel. Hasil yang

diharapkan sebisa mungkin memiliki nilai sekecil mungkin di bawah (<) 4 % (0,05) atau

1 % (0,01).

Reliabilitas alpha cronbach dapat dipergunakan baik untuk instrumen yang

menjawab berskala, maupun jika dikehendaki bersifat dikotoomis yakni hanya mengenal

dua jawaban (1) benar dan (0) salah. Jawaban berskala tidak memberlakukan jawaban

salah dan yang ada adalah tingkat ketepatan opsi jawaban yang diberikan (Nugiono:339-

340). Maka tiap opsi tersebut memiliki skor. Dalam penelitian ini menggunakan

instrumen yang menggunakan skala jawaban “positif-negatif” oleh karena itu pilihan

jawaban dalam kuesioner dari sangat setuju hingga tidak setuju yang memiliki skor

tertentu.

Untuk Variabel X diukur melalui pertanyaan 1-13 menggunakn bantuan

program spss.

Dimensi α Cronbach Keterangan Motif Menonton .842 Reliabel

Daya TarikPerilaku

Agresif dgn Gunakan Properti

.619 Reliabel

Media Exposure .855 Reliabel

Page 24: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

85

Untuk Variabel Y diukur melalui pertanyaan 1-12 menggunakn bantuan

program spss

Tabel 3.7.1.2 Reliabilitas Uji penonton

Dimensi α Cronbach Keterangan Persepsi Tentang

OVJ .842 Reliabel

Perilaku Agresif setelah Menonton

.798 Reliabel

Untuk uji reliabilitas, dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut :

1. Jika Cronbach Alpha > 0.5, maka dapat dikatakan reliabel

2. Jika Cronbach Alpha < 0.5 , maka tidak dapat dikatakan reliabel

3.7.2. Validitas

Sementara itu, validitas berkaitan dengan kesesuaian antara suatu konstruk

dengan indikator yang digunakan untuk mengukurnya (Krisnamurti, 2003:7). Dengan

kata lain, adakah yang sedang diukur dalam suatu penelitian adalah yang benar-benar

ingin diukur. Validitas lebih abstrak dan lebih sulit untuk diukur daripada reabilitas.

Dalam validitas suatu alat ukur, si peneliti mempertanyakan apakah alat ukur

mencerminkan variabel atau konsep yang hendak diukur. Hasil dari penelitian valid

apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti dan hasil penelitian reliabel.

Bagian lain dari validitas bisa bermakna apakah konsep yang ada memang diukur

dengan akurat. Validitas merupakan keseusaian antara definisi konseptual dengan

definisi operasional. Semakin dekat definisi dengan definisi konseptual dengan definisi

Page 25: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

86

operasional, maka validitas perangkat ukur tersebut semakin tinggi. Pada setiap

penelitian, alat ukur yang dibuat harus dapat mengukur variabel yang dimaksudkan

untuk diukur, bukan variabel lain. Bila suatu alat ukur tidak bisa mengukur variabel

yang akan diukurnya, maka bisa dikatakan alat ukur tersebut tidak valid.

Suatu alat ukur atau skala pengukuran dikatakan valid jika skala pengukuran

tersebut mengukur dengan baim apa yang dimaksudkan untuk diukur. Hal ini

disebabkan karena peneliti tidak mengukur objek, namun yang diukur adalah sifat-sifat

obyek. Dengan menggunakan alat ukur tertentu, dalam hal ini menggunakan kuesioner,

akan diusahakan untuk dilihat apakah memang peneliti mengukur variabel yang ingin

diukur, bukan variabel lain.

Diketahui r table = 0,301. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah

sebagai berikut :

1. Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel (0,301), maka butir pertanyaan

tersebut valid.

2. Jika r hitung negatif, serta r hitung > r tabel (0,301), maka butir pertanyaan

tersebut tidak valid.

Untuk variabel X diukur melalui pertanyaan 1-13 dengan menggunakan bantuan

program SPSS 17 didapat hasil sebagai berikut :

Page 26: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

87

Tabel 3.7.2.1 Validitas variabel Segmen

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

1 .571 0,301 Valid

2 .521 0,301 Valid

3 .499 0,301 Valid

4 .559 0,301 Valid

5 .496 0,301 Valid

6 .584 0,301 Valid

7 .470 0,301 Valid

8 .324 0,301 Valid

9 .407 0,301 Valid

10 .483 0,301 Valid

11 .453 0,301 Valid

12 .352 0,301 Valid

13 .439 0,301 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Untuk variabel Y diukur melalui pertanyaan 6-10 dengan menggunakan bantuan

program SPSS 17 didapat hasil sebagai berikut :

Page 27: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

88

Tabel 3.7.2.2 Validitas variabel Segmen

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

1 .483 0,301 Valid

2 .488 0,301 Valid

3 .533 0,301 Valid

4 .585 0,301 Valid

5 .444 0,301 Valid

6 .345 0,301 Valid

7 .506 0,301 Valid

8 .468 0,301 Valid

9 .599 0,301 Valid

10 .474 0,301 Valid

11 .470 0,301 Valid

12 .266 0,301 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Karena hasil penelitian ini bersifat empirik yakni memerlukan data-data di

lapangan maka dari hasil uji coba berwujud dan kuantitatif dengan analisis statistik, dan

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas variabel dari pengaruh tayangan

“Opera Van Java” terhadap pengaruh agresif remaja awal.

Untuk mengetahui analisis validitas akan diolah dengan menggunakan KMO dan

Bartlen’s test dalam analisis faktor didapat nilai KMO (Kaiser, Meyer, dan Okin) yang

menunjukkan variabel yang diukur dapat dilakukan analisis faktor. Bila nilai KMO lebih

Page 28: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

89

KMO and Bartlett's Test

,643

2174,18678

,000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-SquaredfSig.

Bartlett's Test ofSphericity

dari 0,5 dengan signifikasi kurang dari 0,05 maka pada variabel yang akan diukur dapat

dilakukan analisis faktor untuk melihat apakah indikator lainnya yang masih dalam satu

variabel. Setelah itu dari data tersebut diuperiksa tingkat signifikasinya berada di bawah

0,05, maka variabel dinyatakan memadai untuk dianalisis lebih lanjut dan jika signifikasi

berada di atas 0,05, maka variabel dinyatakan tidak memadai untuk dianalisis lebih

lanjut.

Tabel 3.7.2.3 KMO Variabel X

KMO and Bartlett's Test

,734

2488,70078

,000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-SquaredfSig.

Bartlett's Test ofSphericity

Tabel di atas menunjukkan hasil uji KMO sebesar 0,734 yang berarti lebih dari

0,5 dengan demikian data tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian,dan juga

diperkuat dari uji Bartletts’s Test of Sphericity sebesar 2488,700 dengan nilai fix

tersebut lebih besar dari 0,05.

Tabel 3.7.2.4 KMO Variabel Y

Berikut adalah table KMO(Kaiser-Mayer-Measure of sampling

Page 29: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

90

Tabel di atas menunjukkan hasil uji KMO sebesar 0,643 yang berarti lebih dari

0,5 dengan demikian data tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian,dan juga

diperkuat dari uji Bartletts’s Test of Sphericity sebesar 2174,186 dengan nilai fix

tersebut lebih besar dari 0,05.

3.8. Uji Regresi

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung

dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati

(2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel

yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau

dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai

variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel

bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut

berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel

tergantung.

Tujuan

Tujuan menggunakan analisis regresi ialah

Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada nilai

variabel bebas.

1. Menguji hipotesis karakteristik dependensi

2. Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada

nilai variabel bebas diluar jangkaun sample.

Page 30: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

91

2. Analisis Regresi X dan Y

Tabel 3.8 Model Summary X dan Y

Model Summary

,834a ,696 ,694 3,32319Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Perilaku Agresif MenggunakanProperti

a.

Sumber : Hasil Pengolahan data

Dilihat dari tabel Model Summary

kolom R didapatkan nilai korelasi X dan Y sebesar 0,834. Hal berarti hubungan

antara X dan Y tergolong cukup kuat.

Kolom R Square menunjukan nilai 0,696. Hal ini menunjukkan nilai koefisien

determinan (KD) = 0,696 X 100% = 69,6% berarti pengaruh X terhadap Y

sebesar 0,696%

3.9. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian

Adapun kelemahan dan keterbatasan penelitian, yaitu :

1. Jawaban responden yang mungkin bisa dikarenakan ketika responden

menjawab, mungkin berkaitan dengan pengaruh tayangan “Opera Van Java”

yang merupakan hal yang memiliki nilai yang tidak terlalu terpikirkan.

Page 31: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Struktur Organisasi Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00498-mc 3.pdfGambar 3.1 Logo Perusahaan ... Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan

92

2. Pembahasan penelitian tidak mencakup perilaku tetapi hanya dibatasi kepada

kecenderungan pola pikir remaja awal setelah menonton tayangan “Opera

Van Java”.

3. Pembahasan penelitian tidak mencakup penjelasan isi tayangan lebih

mendalam, tetapi hanya melihat pengaruh isi tayangan terhadap minat remaja

awal untuk bertingkah laku terhadap pemain.