BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab...

27
57 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Astra International Tbk didirikan pada tahun 1957 oleh tiga bersaudara William Soeryadjaya, Almarhum Tjia Kian Tie dan Benjamin Suriadjaja. Perusahaan didirikan berdasarkan akta notaris No. 19 tanggal 20 Februari 1957, pengesahan dari Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. J.A.5/169/11 tanggal 5 Agustus 1958, serta diumumkan kembali dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 29 April 1985. Saat ini, PT Astra International Tbk beralamat di Jalan Gaya Motor Raya no. 8, Sunter II, Jakarta 14330. Kondisi awal perusahaan ini sangat sederhana. Kantor pertama terletak di jalan Sabang dan sebuah ruang tamu di rumah keluarga di Bandung. Portofolio perusahaan pada saat awal adalah agen corned beef CIP dan soft drink Prem Club. Masa pertumbuhan yang pesat baru terjadi pada sekitar 1969-1976. Bisnis yang ada saat ini umumnya didirikan pada tahun itu. Hal ini dimulai dari daerah Gaya Motor yang merakit Toyota, Fuji Xerox, sepeda motor Honda, Daihatsu, serta United Tractors yang menjadi agen Komatsu. Industri perkebunan dimulai pada tahun 1972, antara lain berupa tanaman kelapa dan singkong. Pada tahun 1976, jumlah karyawan mencapai 7.300an dan net sales sekitar 110 milyar rupiah. Pada tahun 1982-an dibuka bisnis consumer financing untuk menopang penjualan mobil dan motor. Tahun 1990 memasuki agribisnis. Tahun 1990 merupakan tahun yang bersejarah karena pada tahun itu PT Astra International resmi tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dengan pemegang sahan terbesar yaitu William Suryajaya. Dengan demikian, Astra secara resmi menjadi PT Astra International Tbk. Dua tahun kemudian, Astra bekerja sama dengan General Electric dalam bisnis keuangan. Akibat krisis moneter yang terjadi di Indonesia, tahun 1999, sebagian saham Astra berpindah tangan kepada IBRA. Pada bulan Maret 2000, Cycle & Carriage (C & C) membeli 40% saham Astra dari IBRA. Dan pada bulan Juni 2004, Jardine C&C menjadi pemegang 42% saham Astra.

Transcript of BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab...

Page 1: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

57

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Perkembangan Perusahaan

PT Astra International Tbk didirikan pada tahun 1957 oleh tiga bersaudara William

Soeryadjaya, Almarhum Tjia Kian Tie dan Benjamin Suriadjaja. Perusahaan didirikan berdasarkan

akta notaris No. 19 tanggal 20 Februari 1957, pengesahan dari Menteri Kehakiman RI dengan

Surat Keputusan No. J.A.5/169/11 tanggal 5 Agustus 1958, serta diumumkan kembali dalam

Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 29 April 1985. Saat ini, PT Astra

International Tbk beralamat di Jalan Gaya Motor Raya no. 8, Sunter II, Jakarta 14330.

Kondisi awal perusahaan ini sangat sederhana. Kantor pertama terletak di jalan Sabang dan

sebuah ruang tamu di rumah keluarga di Bandung. Portofolio perusahaan pada saat awal adalah

agen corned beef CIP dan soft drink Prem Club. Masa pertumbuhan yang pesat baru terjadi pada

sekitar 1969-1976. Bisnis yang ada saat ini umumnya didirikan pada tahun itu. Hal ini dimulai dari

daerah Gaya Motor yang merakit Toyota, Fuji Xerox, sepeda motor Honda, Daihatsu, serta United

Tractors yang menjadi agen Komatsu. Industri perkebunan dimulai pada tahun 1972, antara lain

berupa tanaman kelapa dan singkong. Pada tahun 1976, jumlah karyawan mencapai 7.300an dan

net sales sekitar 110 milyar rupiah. Pada tahun 1982-an dibuka bisnis consumer financing untuk

menopang penjualan mobil dan motor. Tahun 1990 memasuki agribisnis.

Tahun 1990 merupakan tahun yang bersejarah karena pada tahun itu PT Astra International

resmi tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dengan pemegang sahan terbesar yaitu William

Suryajaya. Dengan demikian, Astra secara resmi menjadi PT Astra International Tbk. Dua tahun

kemudian, Astra bekerja sama dengan General Electric dalam bisnis keuangan.

Akibat krisis moneter yang terjadi di Indonesia, tahun 1999, sebagian saham Astra berpindah

tangan kepada IBRA. Pada bulan Maret 2000, Cycle & Carriage (C & C) membeli 40% saham Astra

dari IBRA. Dan pada bulan Juni 2004, Jardine C&C menjadi pemegang 42% saham Astra.

Page 2: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

58

3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan

3.2.1 Keadaan Keuangan

Keadaan Permodalan dan Keuangan PT Astra International Tbk tahun 2000-2004 dapat

dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004

Sumber: Laporan Tahunan 2004 PT Astra International Tbk, 2005, p.4

Keterangan Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 Laporan Laba Rugi Pendapatan Bersih 28.404 30.123 30.685 31.513 44.345 Laba Kotor 5.119 5.657 6.625 7.679 10.313 Laba Usaha 2.577 2.624 2.811 3.398 4.858 EBITDA 3.34 3.441 3.704 4.296 6.098 Laba Bersih / (Rugi) (239) 845 3.637 4.422 5.406 Neraca Jumlah Aktiva 26.863 26.574 26.186 27.404 39.145 Aktiva Lancar 8.930 10.174 10.469 9.221 13.577 Aktiva Tetap 7.205 7.335 6.680 6.338 8.803 Kewajiban Jangka Pendek 10.100 10.355 7.983 7.733 13.235 Jumlah Pinjaman 17.774 16.506 11.954 8.704 10.460 Jumlah Ekuitas 1.705 2.567 6.499 11.711 16.485 Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas 3.455 4.550 8.921 13.506 19.720 Analisis Rasio dan Informasi Lain Laba Terhadap Aktiva -1% 3% 13% 17% 16% Laba Terhadap Ekuitas -18% 46% 74% 49% 38% Marjin Laba Kotor 18% 19% 22% 24% 23% Marjin Laba Usaha 9% 9% 9% 11% 11% Rasio Lancar 0,9 1,0 1,3 1,2 1,0 Saham Terdaftar (dalam jutaan) 2.507 2.538 2.608 4.035 4.048 Laba Bersih / (Rugi) per saham (Rp) (96) 244 1.024 1.100 1.335 Nilai Aktiva Bersih per saham (Rp) 680 1.011 2.492 2.902 4.072 Deviden Kas Interim per saham (Rp) 0 0 0 50 100 Deviden Kas Remaining per saham (Rp) 0 0 0 170 - Rasio Hutang Bersih Terhadap Ekuitas (X) 7,1 4,4 0,9 0,1 -

Page 3: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

59

3.2.2 Kegiatan Usaha dan Produk

Gambar 3.1 Struktur Bisnis PT Astra International Tbk

Sumber: Laporan Tahunan 2004 PT Astra International Tbk , p. 29

Tinjauan Operasional Perusahaan:

1. Otomotif

a. Mobil : Toyota, Isuzu, Daihatsu, BMW, Peugeot, Nissan Diesel

b. Sepeda Motor : Honda

c. Komponen: PT Astra Otoparts Tbk

d. Lain-lain: Astra World, TRAC, Mobil '88.

2. Jasa Keuangan

a. Pembiayaan Mobil: Astra Credit Companies

b. Pembiayaan Sepeda Motor: PT Federal International Finance (FIF)

c. Perbankan: PT Bank Permata Tbk

Astra International OPERATIONS ASTRA motor

INVESTMENTS ASTRA Industries

ASTRA Finance

ASTRA Resources

ASTRA Systems

Page 4: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

60

d. Asuransi Kerugian: PT Asuransi Astra Buana

e. Asuransi Jiwa: PT Astra CMG Life

3. Alat Berat

a. Mesin Konstruksi: PT United Tractors Tbk, PT Traktor Nusantara

b. Kontraktor Pembangunan: PT Pamapersada Nusantara

4. Agribisnis

a. Minyak Sawit Mentah: PT Astra Argo Lestari Tbk

5. Teknologi Informasi

a. Solusi Dokumen: PT Astra Graphia Tbk

b. Solusi TI: PT SCS Astragraphia Technologies

6. Infrastruktur

a. Infrastruktur Umum: PT Astratel Nusantara, PT Intertel Nusaperdana.

3.2.3 Analisis Porter

Lima kekuatan Porter yang mempengaruhi persaingan PT Astra International Tbk yaitu

pendatang baru, produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-

menawar pemasok, dan persaingan diantara pemain yang sudah ada.

Page 5: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

61

Gambar 3.2 Analisis Porter

Ancaman Pendatang Baru

Pendatang baru yang potensial adalah mobil asal Korea (Hyundai dan Kia) dan motor asal China

(Jialing dan Beijing).

Produk Pengganti

Produk pengganti yang ada yaitu kereta api, pesawat terbang, angkutan umum, dan kapal laut.

Antara lain yaitu, Air Asia, Lion Air, Pegadaian, daan lain sebagainya.

Pendatang Baru Potensial: - Hyundai - Kia - Jialing - Beijing - Bakrie

Telecomunication

Pembeli: - Semua

lapisan masyarakat

Pemasok: - JI - GT - TMC - SC - SM

Produk Pengganti: - Bus, Kereta Api,

Pesawat Terbang, Kapal Laut

- Pegadaian, Bank Syariah

- dll

Para Pesaing Industri: - Imora Motor, - Yamaha, Honda - Jasindo, Sinar Mas, AXA - BCA, Bank Mandiri, Lippo - Bimoli, Filma, Barco - Kawan Lama

Page 6: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

62

Pembeli

Dengan luasnya bidang bisnis PT Astra International Tbk , maka pembeli bisa berasal dari

lapisan masyarakat yang luas.

Pemasok

Para pemasok PT Astra International Tbk yaitu JI, GT, TMC, SC, SM (tidak dapat disebutkan

secara terbuka demi kerahasiaan perusahaan).

Pesaing industri yang ada

Pesaing yang ada saat ini, yaitu mobil Honda, Suzuki, Mitshubishi, motor Yamaha, Beijing, BCA,

Bank Mandiri, BRI, dll.

3.2.4 Tata Kelola Perusahaan

Dewan Komisaris dan Direksi Astra mempunyai komitmen untuk menjalankan standar paling

tinggi atas tata kelola perusahaan dan Grup Astra sering diakui melalui penghargaan dari

institusi ternama dan badan regulasi sebagai perusahaa yang kompeten dalam menjalankan

praktik terbaik dalam tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance). Tata kelola

perusahaan telah dimulai sejak lama di Astra, dalam kenyataannya sejak didirikan pada tahun

1957, pendiri perusahaan secara konsisten menjalankan kontrol yang bijaksana sejalan dengan

secara aktif menghargai etika dan pelaksanaan usaha secara terus menerus. Praktik dari hari

kehari ini merupakan perwujudan dari Catur Dharma, yang merupakan filosofi Perseroan yang

masih menjadi bagian dari kegiatan bisnis lebih dari empat puluh tahun kemudian.

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan melakukan tugas dan fungsinya secara profesional,

terbuka dan bertanggung jawab dengan memperhatikan kepentingan Perseroan, pemegang

saham, stakeholder serta mematuhi standar dan peraturan yang berlaku.

Menurut Laporan Keuangan PT Astra International Tbk 2004 (2005, p.92-99), PT Astra

International Tbk memiliki beberapa komite untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan aktifitas

Good Corporate Governance, yaitu: Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite

Eksekutif, Grup Manajemen Risiko dan Departemen Internal Audit.

Page 7: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

63

Komite Audit (KA)

KA membantu Dewan Komisaris dalam mengemban tanggung jawab pengawasan sesuai

ketentuan Bapepam dan Bursa Efek Jakarta yang berlaku.

Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN)

KRN bertugas untuk menetapkan kebijakan remunerasi, menetapkan dasar untuk pembayaran

bonus dan pembagian tugas di antara para anggota Direksi. Komite ini juga ditugaskan untuk

menyeleksi calon eksekutif yang berpotensi (di luar jabatan Direktur).

Komite Eksekutif (KE)

KE meninjau semua keputusan bisnis penting yang memerlukan persetujuan dari Dewan

Komisaris termasuk anggaran tahunan, kinerja operasional dan keuangan Grup Astra secara

umum.

Audit Internal

Obyektif yang penting dalam Grup Audit Internal adalah menyediakan jaminan dalam perluasan

dan efektif dari sistem kontrol internal Perseroan, dengan mengikuti panduan dari Charter Audit

Internal, dimana akan memperkuat Grup Audit Internal untuk melaksanakan kegiatan Audit

Internal yang luas. Struktur dari devisi Audit Internal ditetapkan untuk peningkatan perluasan

dan kualitas dari pelayanan Audit Internal.

Grup Manajemen Risiko (GMR)

GMR berperan ganda baik sebagai konsultan maupun penjamin. Sebelumnya, RMG memberikan

fasilitas dan saran dalam pelaksanaan manajemen risiko dan hal-hal yang berhubungan di

seluruh Grup Astra. GMR bertanggung jawab untuk memberikan jaminan secara mandiri kepada

Direksi dan Komite Audit dalam menjalankan peraturan termasuk kepastian dalam risiko besar

dan keefektifan dalam pengendalian yang ditetapkan oleh manajemen.

Page 8: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

64

Komunikasi Karyawan

Selama tahun 2004, sejumlah kegiatan rutin tetap dijalankan untuk meningkatkan hubungan

internal, membangun moral dan menjaga keefektifan lingkungan kerja. Setiap tahun Presiden

Direktur Perseroan menyampaikan pesannya melalui surat kepada semua eksekutif dan

karyawan perusahaan-perusahaan dalam Grup Astra yang berisikan perkiraan Perseroan

mengenai ekonomi makro, lingkungan kegiatan usaha, strategi kunci dan sasaran Astra. Direksi

mengundang eksekutif untuk mengkomunikasikan isi surat tersebut kepada semua karyawan.

Selain itu, Direksi juga mengunjungi beberapa kota besar seperti Bandung, Pekanbaru,

Surabaya, dan Jakarta guna mengkomunikasikan secara langsung kepada para manajemen

tingkat menengah dan kepala cabang Grup Astra guna memastikan kebijakan dan strategi

dipahami sepenuhnya.

Sekretaris Perusahaan

Untuk terus meningkatkan dan menjaga reputasi Astra sebagai perusahaan publik terkemuka di

Indonesia, Sekretaris Perusahaan mengemban tanggung jawab untuk mempertahankan

komunikasi yang wajar, konsisten dan terbuka dalam hal seputar tata kelola perusahaan,

transaksi material dan kegiatan perseroan. Dalam kegiatan sehari-hari, fungsi hubungan

masyarakat di bawah pengarahan Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan menyediakan

informasi terkini mengenai perseroan kepada pemegang saham, publik, investor pasar modal,

analis dan media. Sebagai tambahan, Sekretaris Perusahaan memantau hal-hal yang

berhubungan dengan kepatuhan dan ketentuan pasar modal yang berlaku dan memberikan

informasi kepada Direksi mengenai perubahan ketentuan dan implikasinya.

Implementasi

Setiap karyawan diharapkan dapat mematuhi prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam budaya dan

lingkungan kerja di Grup Astra. Publikasi Buku Pedoman Etika Kerja dan Etika Bisnis merupakan

petunjuk lugas dan praktis bagi karyawan untuk melakukan tugasnya termasuk dalam

Page 9: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

65

berhubungan dengan pihak ketiga dan masyarakat pada umumnya yang harus dilakukan secara

profesional dan dengan cara yang bertanggung jawab. Secara berkala Perseroan melakukan

survei mengenai efektifitas kontrol, tingkat kepatuhan terhadap etika bisnis dan etika kerja,

kepatuhan terhadap EHS, dan perlakuan yang adil terhadap para karyawan Grup Astra.

3.2.5 Visi, Cita-cita dan Motto Astra

Visi Astra 2006 :

• Menjadi satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan menitikberatkan

pada:

a. membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia

b. struktur keuangan yang kuat

c. kepuasan pelanggan

d. efisiensi.

• Menjadi perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan.

Cita-cita Astra (Corporate Human Resources Development, 2005, p.7):

"Sejahtera Bersama Bangsa"

Motto Astra: "Bekerja Keras Mencapai Bintang"

3.2.6 Sistem Nilai Astra

Sistem nilai merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan sebagai dasar dalam

menjalankan roda usahanya, agar dapat menjadi kokoh dan berkembang. Yang dimaksud

dengan sistem nilai adalah norma-norma yang menjadi pegangan secara moral untuk

menentukan:

• Hal-hal yang baik dan buruk

• Hal-hal yang terpuji dan hal-hal tercela

• Hal-hal yang dihargai dan hal-hal yang tidak dihargai.

Norma-norma tersebut, pada umumnya memiliki beberapa ciri, yaitu:

Page 10: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

66

• Tidak bersifat universal, suatu norma di suatu komunitas atau organisasi bisa berbeda

dengan norma di komunitas atau organisasi lainnya.

• Terus berubah, berkembang sesuai dengan tuntutan Zaman.

• Bersifat moral, demikian pula sanksinya, sehingga norma-norma atau etika memerlukan

penjabaran operasional untuk dapat secara efektif menjadi pegangan segenap anggota

organisasi yang bersangkutan dan sekaligus dalam hubungannya dengan sistem manajemen.

Gambar 3.3 Struktur Sistem Nilai Astra

Sumber: Pedoman Etika Bisnis & Etika Kerja PT Astra International Tbk, p. 15

Keterangan :

AMS : Astra Management System (Sistem Manajemen Astra)

AHRM : Astra Human Resources Management (Manajemen Sumber Daya Manusia Astra)

Lainnya : Sistem Manajemen Astra yang lain, contohnya Sistem Manajemen Pabrik, Sistem

Manajemen Pemasaran, dll.

AMS

AHRM

Lainnya

BUDAYA PERUSAHAAN

ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA

PRINSIP-PRINSIP DASAR ASTRA

CATUR DHARMA

Seperangkat Nilai Seperangkat Sistem Perilaku

Page 11: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

67

Filosofi Perusahaan

Filosofi Perusahaan adalah Catur Dharma, merupakan sumber dari segala sistem yang

menjadi acuan dari semua nilai-nilai, prinsip-prinsip, etika dan kebijakan perusahaan dalam Grup

Astra maupun functional policies atau kebijakan-kebijakan segenap bidang manajemen.

Catur Dharma terdiri dari:

• Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara

• Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan

• Saling menghargai dan membina kerjasama

• Berusaha mencapai yang terbaik.

Prinsip-Prinsip Dasar Astra

Prinsip-prinsip Dasar Astra terdiri dari:

• Menjadi warga usaha yang baik akan melanggengkan bisnis Astra

• Sikap kerja profesional dan beretika akan meningkatkan nilai stakeholder

• Proses kerja yang terbaik dan unggul akan menghasilkan produk dan jasa berkualitas tinggi

untuk memberikan nilai terbaik bagi pelanggan

• Kesempatan yang sama tanpa membedakan senioritas, gender, suku, ras, agama dan antar

golongan akan menumbuhkan transparansi, kreatifitas, inovasi, dan peningkatan pribadi.

• Peraih prestasi terbaik layak mendapatkan penghargaan tertinggi

• Karyawan dengan motivasi dan kompetensi tinggi yang bekerja sebagai tim akan

menghasilkan kinerja yang laur biasa

• Aliran kompetensi dan karyawan tanpa batas dalam lingkungan Grup Astra akan

mempercepat tercapainya Astra Excellance.

Page 12: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

68

Etika Bisnis

Etika bisnis menjelaskan bagaimana perusahaan dan karyawan beretika, bersikap dan

bertindak bila berhubungan dengan pihak-pihak di luar perusahaan. Mengingat adanya hal-hal

yang bersifat umum, maka etika bisnis dibagi dalam dua bagian: Pertama, memuat hal-hal yang

umum, sedangkan Kedua menjelaskan tentang etika yang perlu diperhatikan dalam

berhubungan dengan pihak-pihak tertentu.

I. Umum

a. Good Corporate Citizen

Perusahaan, direksi, jajaran manajemen dan seluruh karyawan (selanjutnya disebut

'Perusahaan') dan Komisaris dalam bersikap, menjalankan bisnis serta kewajibannya,

memberikan manfaat daan dirasakan kontribusinya oleh masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam mencapai Good Corporate Citizen maka:

1. Perusahaan secara konsisten menjalankan kewajibannya sebagai institusi bisnis sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Perusahaan memilih dan menjalankan bisnis dengan cara yang sah, jujur, terbuka,

bertanggung jawab dan sesuai dengan norma moral dan sosial serta tidak merugikan

masyarakat umum.

3. Perusahaan membina dan melakukan hubungan baik dengan berbagai pihak dalam

rangka berjejaring (networking) seperti: institusi, lembaga, LSM, dan asosiasi.

4. Perusahaan peka dan peduli terhadap masalah sosial dan ekonomi yang terjadi di

lingkungan khususnya dan yang dihadapi bangsa pada umumnya.

5. Perusahaan menjaga kelestarian lingkungan, serta mengelola limbah sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

6. Perusahaan aktif berpartisipasi dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan serta

bersikap terbuka.

7. Perusahaan di manapun berada agar bermanfaat dan dapat diterima serta didukung

oleh masyarakat lingkungannya.

Page 13: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

69

8. Khusus kepada pemasok usaha kecil dan menengah, Perusahaan dapat memberikan

bimbingan teknis untuk menjaga atau meningkatkan kualitas barang dan jasanya.

b. Good Corporate Governance

Pengelolaan perusahaan dan bisnis dilakukan secara jujur, terbuka, dan bertanggung

jawab dalam mencapai tujuan perusahaan yang mengacu pada dokumen Good Corporate

Governance Code of Conduct.

Dalam menerapkan Good Corporate Governance:

1. Perusahaan melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yaitu Fairness,

Transparency, Accountability, dan Responsibility untuk meningkatkan kinerja

perusahaan yang lebih baik dengan tujuan akhir meningkatkan stakeholder value.

2. Komisaris dan jajaran manajemen memahami dan melaksanakannya sebagai contoh

perilaku bagi karyawan.

3. Perusahaan menekankan pada pelaksanaan etika bisnis yang kuat dan konsisten untuk

membentuk, memelihara dan membangun sikap perilaku manajemen dan karyawan

yang terpuji.

4. Perusahaan melaksanakannya secara efektif untuk meningkatkan nilai bagi pemegang

saham serta melindungi hak-hak stakeholder lainnya.

5. Komisaris dan jajaran manajemen menghindari timbulnya benturan kepentingan baik

secara langsung maupun tidak langsung, antara lain seperti melakukan transaksi orang

dalam (insider trading).

6. Komisaris dan perusahaan tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk

imbalan dari pihak yang bertransaksi atau berkepentingan baik lansung maupun tidak

langsung.

7. Komisaris dan perusahaan menjaga keamanan dan kerahasiaan serta membatasi akses

dari pihak yang tidak berkepentingan atas data dan informasi perusahaan.

Page 14: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

70

c. KEMITRAAN

Segala bentuk interaksi dengan pihak-pihak di luar perusahaan yang berkepentingan

dengan kegiatan untuk perusahaan sebagai mitra usaha seperti prinsipal, distributor,

dealer, kreditur dan mitra usaha lain.

Dalam menjalin kerjasama dengan mitra usaha:

1. Perusahaan mendasarkan pada persamaan, kesetaraan dan saling percaya

berlandaskan keadilan dan tanggung jawab sosial, tidak membedakan suku, agama,

ras, antar golongan.

2. Perusahaan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku.

3. Komisaris, direksi, dan karyawan perusahaan tidak diperkenankan mempunyai

benturan kepentingan.

4. Semua kesepakatan dituangkan dalam suatu dokumen tertulis yang disusun

berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan.

5. Pemilihannya berdasarkan pada profesionalisme, prinsip keselarasan nilai-nilai dan

QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral).

6. Diupayakan prinsip pemberdayaan bagi mitra usaha kecil dan menengah.

d. KARYAWAN

Individu yang bekerja pada perusahaan yang menerima upah berdasarkan hubungan

kerja.

Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan karyawan:

1. Perusahaan menghormati hak asasi manusia secara universal, serta hak dan kewajiban

karyawan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Perusahaan memberika kesempatan yang sama tanpa membedakan senioritas, gender,

suku, agama, ras, dan antara golongan.

3. Perusahaan memperlakukan karyawan sebagai aset yang berharga, karena itu perlu

dihargai dan ditingkatkan kompetensi dan karakternya.

Page 15: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

71

4. Perusahaan membangun suasana keterbukaan dan komunikasi dua arah.

5. Perusahaan memberi penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

II. HUBUNGAN DENGAN PUBLIK

a. PELANGGAN

Pembeli atau pemakai produk atau jasa yang diproduksi dan atau dipasarkan perusahaan.

Dalam interaksi dengan pelanggan:

1. Perusahaan menghormati hak-hak pelanggan sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku.

2. Perusahaan memenuhi komitmennya dari segi harga, kualitas, waktu pengiriman,

layanan purna jual, maupun jaminan produk sesuai dengan standar yang berlaku.

3. Perusahaan memberikan layanan yang sama kepada semua pelanggan.

4. Perusahaan tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk imbalan, baik

langsung maupun tidak langsung.

5. Perusahaan menjaga kerahasiaan informasi mengenai pelanggan.

6. Perusahaan mengacu pada etika periklanan dan peraturan perundangan yang berlaku.

b. PESAING

Perusahaan di luar Grup Astra, yang memproduksi atau memasarkan barang dan jasa

yang sama atau yang bersifat sebagai pengganti dari barang dan jasa yang diproduksi

atau dipasarkan oleh Grup Astra.

Dalam menghadapi pesaing:

1. Perusahaan menjaga terciptanya persaingan yang adil, sehat, dan transparan sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Perusahaan tidak dibenarkan untuk mengembangkan kerjasama dengan para pesaing,

yang dapat merugikan pelanggan dan atau mengarah pada praktek-praktek monopoli.

Page 16: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

72

3. Perusahaan tidak dibenarkan mendiskreditkan pesaing, baik dalam kegiatan

pemasaran, promosi atau periklanan.

4. Perusahaan dapat mencari informasi mengenai pesaing sejauh tidak melanggar

peraturan perundangan yang berlaku.

5. Komisaris, direksi, dan karyawan perusahaan tidak diperkenankan untuk ikut serta baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam kepemilikan atau kepengurusan

perusahaan pesaing.

c. PEMASOK (SUPPLIER)

Mitra usaha yang bergerak di bidang usaha penyediaan barang dan atau jasa. Termasuk

dalam arti yang sama dipakai juga istilah vendor, kontraktor, konsultan dan laveransir.

Dalam pengadaaan barang dan atau jasa:

1. Perusahaan melakukan tender terbuka, secara transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan, dengan melibatkan calon pemasok yang mempunyai reputasi

dan track-record yang baik.

2. Perusahaan perlu menghindari pemasok yang mempunyai hubungan keluarga dengan

pengambil keputusan dan atau adanya benturan kepentingan.

3. Perusahaan tidak diperkenankan memberi dan atau menerima imbalan dalam bentuk

apapun baik langsung maupun tidak langsung.

4. Perusahaan menuangkan semua kesepakatan dalam suatu dokumen tertulis yang

disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan.

d. PENYALUR (DEALER)

Mitra usaha yang memasarkan dan menjual produk barang dan atau jasa yang diproduksi

atau dipasarkan oleh perusahaan.

Dalam bekerja sama dengan penyalur:

Page 17: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

73

1. Perusahaan menuangkan semua kesepakatan dalam suatu dokumen tertulis yang

disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan.

2. Perusahaan memberi kesempatan yang sama bagi semua pihak yang memenuhi syarat

dan mampu untuk menjadi penyalur tanpa memandang dan membedakan suku,

agama, ras dan antar golongan dari pemilik / penanggung jawabnya, dengan tetap

memperhatikan keadaaan, kebutuhan pengambangan dan potensi pasar.

3. Perusahaan menetapkan kuota atau alokasi dan distribusi produk perusahaan kepada

dealer secara adil sesuai dengan kubutuhan, potensi dan pengembangan pasar.

4. Pejabat perusahaan tidak menerima segala bentuk imbalan baik langsung maupun

tidak langsung dari para penyalur.

5. Komisaris, direksi dan karyawan perusahaan tidak diperkenankan untuk ikut serta baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam kepemilikan atau penguasaan saham,

atau kepengurusan (manajemen) perusahaan yang bertindak selaku penyalur dalam

berbagai tingkatannya.

e. PEMEGANG SAHAM

Setiap individu atau lembaga yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS)

perusahaan.

Dalam segala bentuk interaksi dengan pemegang saham:

1. Perusahaan memperlakukan pemegang saham sesuai dengan Anggaran Dasar

Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Perusahaan berusaha memberikan kinerja yang optimal dan menjaga citra yang baik

untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

3. Perusahaan memegang teguh pada peraturan perundangan yang berlaku mengenai

"informasi orang dalam" terhadap permintaan akses atas informasi tertentu yang

sensitif dan atau bersifat rahasia.

Page 18: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

74

f. PERUSAHAAN AFILIASI

Perusahaan-perusahaan yang ada keterkaitan kepemilikan dengan PT Astra International

Tbk (selanjutnya disebut "Astra"), baik langsung maupun tidak langsung.

Bersama-sama dengan dan antar perusahaan afiliasi:

1. Perusahaan membangun kerjasama untuk mencapai sinergi dalam berbagai kegiatan

bisnis dari sosial baik di tingkat pusat maupun cabang.

2. Perusahaan menerapkan kebijakan bisnis dan sosial di tingkat pusat yang juga

dilaksanakan sampai cabang.

3. Perusahaan mengutamakan pemakaian produk perusahaan afiliasi yang sesuai dengan

persyaratan Quality Cost Delivery (QCD).

4. Perusahaan membangun citra yang baik dan berupaya saling membantu dalam

menghadapi persaingan.

g. PRINSIPAL

Mitra usaha selaku pemilik teknologi dan lisensi atas barang atau jasa, dimana produksi

atau pemasarannya dilakukan oleh dan atau bersama perusahaan.

Dalam menjalin kerjasama dengan prinsipal:

1. Perusahaan menghormati kesepakatan yang telah disetujui bersama secara profesional

dan saling menguntungkan.

2. Produk dan layanan yang dipasarkan perusahaan, diperoleh dan dilaksanakan dengan

cara yang sah, jujur, terbuka, bertanggung jawab dan sesuai dengan moral serta tidak

merugikan masyarakat umum.

h. INVESTOR

Individu atau lembaga yang berpotensi untuk ikut serta baik langsung maupun tidak

langsung dalam kepemilikan saham perusahaan, antara lain analis dan Fund Manager.

Dalam berinteraksi dengan Investor:

Page 19: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

75

1. Perusahaan memberikan informasi yang aktual, akurat dan prospektif.

2. Perusahaan menerapkan asas perlakuan yang seimbang dalam penyediaan informasi

yang diperlukan.

3. Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung, tidak melakukan kegiatan di pasar

modal yang bertujuan merugikan atau menguntungkan Investor dan atau pemegang

saham tertentu.

i. PENYELENGGARA NEGARA

Institusi pelaksana kenegaraan beserta aparaturnya, yang meliputi legislatif, eksekutif,

yudikatif dan lembaga lainnya, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Dalam berinteraksi dengan penyelenggara negara:

1. Perusahaan menjalin hubungan yang harmonis dan konstruktif atas dasar kejujuran

dan saling menghormati.

2. Perusahaan berupaya mendukung program nasional maupun regional, khususnya di

bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.

j. MASYARAKAT

Individu atau kelompok di luar perusahaan yang mempunyai hubungan langsung maupun

tidak langsung dengan kegiatan perusahaan.

Dalam berinteraksi dengan masyarakat:

1. Perusahaan turut serta memelihara lingkungan hidup yang bersih dan sehat di sekitar

perusahaan.

2. Perusahaan beserta unit-unit usahanya dimana pun berada, membangun dan membina

hubungan yang serasi dan harmonis serta berupaya memberi manfaat melalui

program pemberdayaan, khususnya masyarakat sekitar perusahaan.

Page 20: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

76

3. Perusahaan menghormati Hak Asasi Manusia (HAM), serta aspak sosial, budaya, adat-

istiadat, kesantunan, keyakinan dan agama, khususnya masyarakat sekitar

perusahaan.

k. MEDIA MASSA

Institusi medium komunikasi massa yang meliputi media cetak dan elektronik yang

berfungsi memberikan informasi, edukasi, promosi, kontrol sosial dan hiburan.

Dalam berinteraksi dengan media massa:

1. Perusahaan berpegang pada kebenaran dan keterbukaan informasi sesuai dengan kode

etik jurnalistik dan peratuan perundangan yang berlaku, serta dapat

dipertanggungjawabkan.

2. Perusahaan menempatkan media massa sebagai mitra usaha yang sejajar, karena itu

perlu dibangun kerjasama positif, saling menghargai dan menguntungkan.

3. Pejabat perusahaan tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk

imbalan, baik langsung maupun tidak langsung.

ETIKA KERJA

Kumulasi sikap, perilaku, cara berhubungan dan bagaimana proses kerja dilaksanakan, akan

membangun "Budaya Kerja" yang merupakan salah satu elemen penting dalam perusahaan.

Etika Kerja meliputi hal-hal berikut ini:

1. Sikap karyawan dalam perusahaan,

2. Sikap karyawan dengan wewenang dan jabatannya di perusahaan,

3. Hubungan karyawan dengan atasan dan bawahannya,

4. Hubungan karyawan dengan sesama karyawan.

Page 21: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

77

I. Sikap Karyawan Dalam Perusahaan

1. Menjadi warga perusahaan yang baik, menaati peraturan perusahaan dan peraturan

perundangan yang berlaku.

2. Menggunakan dan mengembangkan potensinya secara optimal untuk kepentingan

perusahaan.

3. Turut menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan secara bersama-sama membangun

budaya kerja yang baik.

II. Sikap karyawan dengan wewenang dan jabatannya di perusahaan

1. Menggunakan dengan penuh tanggung jawab untuk kepentingan perusahaan dan

tidak untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu.

2. Menjaga dan menggunakan seluruh data, informasi, harta, dan fasilitas perusahaan

untuk kepentingan perusahaan dan tidak menggunakannya untuk kepentingan pribadi

atau pihak-pihak tertentu.

3. Menjaga nama baik perusahaan dalam sikap dan pderilakunya, baik di luar maupun di

dalam perusahaan.

III. Sikap karyawan dengan atasan dan bawahannya di perusahaan

1. Atasan sebagai panutan, pengarah dan pembimbing bawahannya dan bertanggung

jawab atas perilaku, kinerja, dan unjuk kerja bawahannya di perusahaan.

2. Bawahan secara aktif mengembangkan diri dan mengekspresikan potensinya dalam

arah dan di bawah tanggung jawab atasannya.

3. Saling menerima, menghargai dan membina kerjasama dalam suasana keterbukaan

didasari ketulusan dan itikad baik.

Page 22: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

78

IV. Sikap karyawan dengan sesama karyawan

1. Saling menghargai, mendorong semangat dan membina kerjasama dalam tugas dan

tanggung jawabnya masing-masing.

2. Mengembangkan integritas, keterbukaan dan kelimpahruahan dalam hubungan yang

harmonis sebagai warga perusahaan.

PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN

Dalam rangka penerapannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Membangun Commitment, Involvement dan Leadership pimpinan baik di kalangan komisaris,

direksi, manajemen, maupun kelompok kerja karyawan.

2. Menjadikan HRD korporasi, grup, perusahaan dan cabang, sebagai penggerak

diterapkembangkannya etika bisnis dan etika kerja ini.

3. Mensosialisasikan etika bisnis dan etika kerja ini dalam New Employee Orientation Program,

dan penyegaran secara berkala bagi seluruh lapisan pada setiap bagian.

4. Mengaitkan penerapan etika sebagai bagian tidak terlepaskan dari praktik bisnis, dan

penilaian karma seluruh karyawan.

5. Mengembangkan pedoman etika bisnis dan etika kerja yang sudah ada, dan menjabarkan

lebih lanjut menjadi berbagai kebijakan dan peraturan perusahaan.

6. Melengkapi peraturan perusahaan dengan sanksi atas pelanggaran, dan membangun sistem

agar dapat dipantau penerapan etika bisnis dan etika kerja ini.

Komitmen dari direksi dalam penerapan etika memegang peran yang sangat penting.

Komitmen disini dalam tiga bentuk:

a. Komitmen untuk mensosialisasikan etika bisnis ini ke seluruh karyawan di dalam perusahaan.

b. Komitmen untuk memberi contoh kepada karyawan bagaimana bersikap sesuai dengan etika

tersebut.

c. Komitmen untuk memberikan penalti terhadap pelanggaran etika.

Page 23: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

79

Astra Human Resources Management

Gambar 3.4 Astra Human Resources Management

Sumber : Corporate Human Resources Development PT Astra International Tbk, 2005, p.12

Keterangan:

Organization Development Management

proses membangun kemampuan melakukan pemecahan masalah dan pembaharuan

organisasi melalui diagnosa yang efektif dan pengelolaan budaya korporasi untuk dapat

beradaptasi terhadap perubahan bisnis dan terciptanya sinergi dengan komitmen,

keterlibatan dan keteladanan pimpinan.

Recruitment Management

proses pemenuhan kubutuhan tenaga kerja sesuai dengan manpower plan.

People Development Management

proses menumbuh kembangkan karakter dan kompetensi untuk menunjang pertumbuhan

perusahaan dan dilakukan secara sistemik dan sistematis.

Performance Management

proses perencanaan dan evaluasi kinerja karyawan, pengarahan dan bimbingan, dan

penilaian karma demi tercapainya tujuan organisasi dan juga optimalisasi potensinya.

Organization Development Management

RECRUITMEN MANAGEMENT

PEOPLE DEVELOPMENT MANAGEMENT

PERFORMANCE MANAGEMENT

REWARD MANAGEMENT

INDUSTRIAL RELATIONS MANAGEMENT

TERMINATION MANAGEMENT

Page 24: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

80

Reward Management

proses pemberian balas jasa dalam rangka meningkatkan motivasi dan produktivitas

karyawan.

Industrial Relations Management

proses menciptakan hubungan yang harmonis dan dinamis antara pengusaha dan pekerja,

pemerintah, dan masyarakat.

Termination Management

pengelolaan pemutusan hubungan kerja yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban

antara pekerja dan pengusaha.

Page 25: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

81

3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan

3.3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.5 Struktur Perusahaan PT Astra International Tbk

Sumber: Laporan Tahunan 2004 PT Astra International Tbk, 2005, p.Lxii

Dewan Komisaris

Dewan Direksi

Chief Executive Officer

Audit Committee

Executive Committee

Remuneration and Nomination Committee

Presiden Direktur

Corporate Secretary

Corporate Communications

Corporate Business Process

Multibrand Sales Operations

Corporate Strategic Planning and Business Development

Corporate Environment, Health, Safety, Security and Community

Development

Corporate Legal

Corporate Human Resources Development

Toyota Sales Operations

AstraWorld

Yayasan Dharma Bhakti Astra

Koperasi Astra International

Wakil Presiden Direktur

Corporate Finance

Group Internal Audit & Risk Management

Corporate Information System & Technology

Direktur

Direktur

Direktur

Isuzu Sales Operation

Daihatsu Sales Operation

Peugeot Sales Operation

BMW Sales Operation

Nissan Diesel Sales Operation

Honda Sales Operation

Dana Pensiun Astra

Politeknik Manufaktur Astra

Page 26: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

82

3.3.2 Uraian Pekerjaan

1. Dewan Komisaris Sebagai perwakilan dari pemilik atau pemegang saham, memiliki

kewajiban untuk mengadakan pertemuan minimal 1 kali dalam

setahun.

2. Presiden Direktur Penanggung jawab tertinggi dalam pengelolaan perusahaan

(Holding Company), pengambil keputusan tertinggi dalam bidang

'Multibrand Sales Operation'.

3. Wakil Presiden Direktur Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi seluruh bisnis

non-otomotif perseroan, strategi perusahaan serta

beberapa fungsi eksekutif perusahaan lainnya, termasuk

sebagai direktur Grup Divisi Toyota Otomotif dan Divisi

Infrastruktur.

4. Direktur Bertanggung jawab atas divisi otomotif I dan IV ( sepeda motor dan

komponen ).

5. Direktur Bertanggung jawab dalam keuangan, sistem informasi, dan tata kelola

perusahaan.

6. Direktur Bertanggung jawab atas divisi III otomotif (BMW, Daihatsu, Isuzu, Nissan

Diesel dan Peugeot) serta Astra Honda Motorcycle Sales Operation.

7. Direktur Bertanggung jawab sebagai direktur grup untuk divisi teknologi informasi

dan divisi jasa keuangan Astra.

8. Komite Audit (AC) AC membantu Dewan Komisaris dalam mengemban tanggung

jawab pengawasan sesuai ketentuan Bapepam dan Bursa

Efek Jakarta yang berlaku.

9. Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC)

RNC bertugas untuk menetapkan kebijakan remunerasi, menetapkan dasar untuk

pembayaran bonus dan pembagian tugas di antara para anggota Direksi. Komite ini

Page 27: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00862-MN-Bab 3.pdf · Tabel 3.1 Ringkasan Keuangan PT Astra International Tbk 2000-2004 ... Mesin

83

juga ditugaskan untuk menyeleksi calon eksekutif yang berpotensi (di luar jabatan

Direktur).

10. Komite Eksekutif (EC) EC meninjau semua keputusan bisnis penting yang

memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris termasuk

anggaran tahunan, kinerja operasional dan keuangan

Grup Astra secara umum.