BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber:...

14
33 BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR Bab ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan menjelaskan mengenai gambaran umum Kabupaten Kuningan dan bagian kedua akan menjelaskan mengenai gambaran umum Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur. Adapun pembahasan mengenai gambaran umum wilayah kajian studi yang meliputi aspek geografis, kependudukan, ketenagakerjaan, kondisi perekonomian, serta kondisi IPM ini terkait dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui sejauhmana kemampuan usaha tape ketan sebagai motor penggerak pengembangan ekonomi lokal yang diantaranya meliputi aspek tenaga kerja, modal, bahan baku, jiwa wirausaha dan kemampuan manajerial. Selanjutnya pada bagian ketiga akan dijelaskan mengenai gambaran umum usaha tape ketan di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur. 3.1 Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana gambaran umum Kabupaten Kuningan yang meliputi kondisi geografis, kependudukan, ketenagakerjaan, kondisi perekonomian dan IPM menurut kecamatan. Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 3.1.1 Letak dan Keadaan Geografis Kabupaten Kuningan memiliki luas wilayah sebesar 1.117,95 Km 2 Secara administratif, Kabupaten Kuningan berbatasan dengan: dan terletak pada titik koordinat 108° 23' - 108° 47' Bujur Timur dan 6° 47' - 7° 12' Lintang Selatan. Sedangkan ibu kotanya terletak pada titik koordinat 6° 45' - 7° 50' Lintang Selatan dan 105° 20' - 108° 40' Bujur Timur. • Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon • Sebelah Timur : Kabupaten Brebes (Jawa Tengah) • Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) • Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka

Transcript of BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber:...

Page 1: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

33

BAB 3

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN,

KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR

Bab ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan menjelaskan mengenai

gambaran umum Kabupaten Kuningan dan bagian kedua akan menjelaskan mengenai

gambaran umum Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur. Adapun pembahasan

mengenai gambaran umum wilayah kajian studi yang meliputi aspek geografis,

kependudukan, ketenagakerjaan, kondisi perekonomian, serta kondisi IPM ini terkait

dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui sejauhmana kemampuan usaha tape

ketan sebagai motor penggerak pengembangan ekonomi lokal yang diantaranya meliputi

aspek tenaga kerja, modal, bahan baku, jiwa wirausaha dan kemampuan manajerial.

Selanjutnya pada bagian ketiga akan dijelaskan mengenai gambaran umum usaha

tape ketan di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur.

3.1

Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana gambaran umum Kabupaten Kuningan yang

meliputi kondisi geografis, kependudukan, ketenagakerjaan, kondisi perekonomian dan

IPM menurut kecamatan.

Gambaran Umum Kabupaten Kuningan

3.1.1 Letak dan Keadaan Geografis

Kabupaten Kuningan memiliki luas wilayah sebesar 1.117,95 Km2

Secara administratif, Kabupaten Kuningan berbatasan dengan:

dan terletak

pada titik koordinat 108° 23' - 108° 47' Bujur Timur dan 6° 47' - 7° 12' Lintang Selatan.

Sedangkan ibu kotanya terletak pada titik koordinat 6° 45' - 7° 50' Lintang Selatan dan

105° 20' - 108° 40' Bujur Timur.

• Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon

• Sebelah Timur : Kabupaten Brebes (Jawa Tengah)

• Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah)

• Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka

Page 2: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

Gambar 3.1

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan

Pengembangan Kebijakan

Institut Teknologi Bandung

2008

KABUPATENMAJALENGKA

PasawahanPancang

Mandirancan

GUNUNGCIREMAI Cilimus

JalaksanaJapara

Kramatmulya Cipicung

Ciawigebang

Kalimanggis

Cidahu

Cimahi

Luragung

Lebakwangi

Garawangi

Ciniru

KUNINGAN

NusaherangDarma

Kadugede

Hantara

Selajambe

Subang

Ciwaru

CilebakKarangkancana

Cibeureum

Cibingbin

PROVINSI JAWA TENGAH

KABUPATEN CILACAP

KABUPATEN CIAMIS

KABUPATEN CIREBON

KABUPATENBREBES

Cigugur

Peta Administrasi Kabupaten Kuningan

Batas Provinsi

Batas Kabupaten

Batas Kecamatan

Sungai

Danau

Ibukota Kabupaten

Ibukota Kecamatan

Gunung

Wilayah Kajian Studi

U Skala 1 : 290.000

2.9 0 2.9 5.8 Km

LEGENDA

Sumber : Bapeda Kabupaten Kuningan

34

Page 3: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

35

Adapun karakteristik penggunaan lahan di Kabupaten Kuningan dapat dilihat

pada tabel 3.1 di bawah.

Tabel 3.1

Karakteristik Penggunaan Lahan Kabupaten Kuningan Tahun 2006

No. Guna Lahan Luas (%) 1. Hutan 347,38 Km2 (29,47%) 2. Lahan pertanian • Sawah Irigasi 18.040 Ha (15,31 %) • Sawah Tadah Hujan 11.648 Ha (9,88 %) • Kebun Campuran 19.552 Ha (16,59 %) • Danau 475 Ha (0,4 %) • Lain-lain 5.557 Ha (4,71 %)

3. Lahan Kritis - 4. Permukiman 9.780 Ha (8,3%)

Sumber: Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat, 2007

Guna lahan di Kabupaten Kuningan didominasi oleh lahan pertanian yang

luasnya mencapai 62,23% dari luas wilayah total. Lahan pertanian sendiri terbagi ke

dalam beberapa jenis yaitu sawah, kebun, danau, dan lain-lain. Sebagian besar sawah di

Kabupaten Kuningan telah memiliki pengairan yang baik. Namun, luas sawah tadah

hujan juga masih besar yaitu sekitar 39,23% dari luas total lahan sawah.

Komposisi guna lahan yang didominasi oleh lahan pertanian ini selanjutnya

berpengaruh terhadap lapangan kerja penduduk Kabupaten Kuningan dimana sebagian

besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Sementara terkait dengan penelitian,

tata guna lahan di Kabupaten Kuningan turut mempengaruhi aspek bahan baku usaha

tape ketan.

3.1.2 Kependudukan

Menurut Hasil Suseda, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Kuningan

adalah sebesar 1,17% pertahun. Jumlah penduduk Kabupaten Kuningan terus meningkat

baik adanya kelahiran maupun karena migrasi. Kondisi kependudukan Kabupaten

Kuningan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2

Page 4: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

36

Tabel 3.2 Penduduk dan Beberapa Informasi Demografi

Kabupaten Kuningan Tahun 2005 – 2007

Informasi Demografi Tahun 2005 2006 2007

1. Jumlah Penduduk Total Laki-laki Perempuan

1.069.448

534.415 535.033

1.089.620

542.645 546.975

1.102.354

549.118 553.236

2. Laju Pertumbuhan Penduduk 2,80 1,89 1,17 3. Komposisi Umur

0 – 14 15 – 54 65+

287.231 714.032

68.185

287.962 726.846

74.812

280.119 734.830

87.405 Sumber : Suseda Tahun 2005 – 2007 Struktur umur penduduk Kabupaten Kuningan masih relatif muda dengan jumlah

penduduk antara laki-laki perempuan yang tidak terlalu jauh berbeda. Laju pertumbuhan

penduduk Kabupaten Kuningan semakin berkurang dari tahun ke tahun.

Tabel 3.3

Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Kabupaten Kuningan Tahun 2006-2007

Pendidikan yang Ditamatkan 2006 2007

(%) (%) <SD 23,55 20,84 SD 50,31 51,82 SLTP sederajat 13,43 13,73 SMA sederajat 10,25 10,88 Akademi/PT 2,46 2,72 Jumlah (%) 100,00 100,00 Nominal 907.791 932.630

Sumber: Data Suseda Kab. Kuningan, 2007

Menurut tabel di atas, latar belakang pendidikan penduduk Kabupaten Kuningan

lebih dari separuhnya (sebanyak 51,82% pada tahun 2007) masih merupakan lulusan

SD. Dan secara keseluruhan, penduduk yang telah menempuh pendidikan wajar

pendidikan dasar 9 tahun (lulusan SMP ke bawah) di Kabupaten Kuningan terdapat

sebanyak 69,55%.

Page 5: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

37

Latar belakang pendidikan sebagian besar masyarakat Kabupaten Kuningan yang

masih rendah berpengaruh terhadap supply tenaga kerja usaha kecil yang melimpah. Hal

ini dikarenakan usaha kecil dapat mudah dimasuki oleh masyarakat dengan latar

belakang pendidikan dan keterampilan yang rendah.

3.1.3 Ketenagakerjaan

Masalah-masalah dasar ketenagakerjaan pada umumnya selama ini berkisar pada

pemutusan hubungan kerja (PHK), sempitnya lapangan kerja, lambannya transformasi

tenaga kerja dari sektor primer ke sektor sekunder, produktivitas yang rendah, dan

masalah pengangguran. Berikut adalah gambaran mengenai kondisi ketenagakerjaan di

Kabupaten Kuningan.

Tabel 3.4

Beberapa Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Kuningan Tahun 2006-2007

Indikator 2006 2007

N % N % 1. Jumlah Angkatan Kerja 491.001 54,1 505.865 57,1 2. Jumlah yang Bekerja 444.950 90,6 453.058 89,6 3. Pola Distribusi Sektoral

3.1 Pertanian 3.2 Industri 3.3 Perdagangan 3.4 Jasa-jasa 3.5 Lainnya

175.148

24.093 130.275

48.288 67.146

39,3 5,41 29,3 10,9 15,1

185.270

20.743 136.461

49.628 60.956

40,89 4,58

30,12 10,95 13,45

4. Pengangguran/Mencari Pekerjaan Total Laki-laki Perempuan

46.051 24.099 21.952

9,4 7,1

14,5

52.807 24.083 28.724

10,44 6,99

17,82 Sumber: Data Suseda Kab. Kuningan, 2007 Lapangan pekerjaan penduduk Kabupaten Kuningan didominasi oleh sektor

pertanian, perdagangan, serta sektor jasa. Sektor pertanian merupakan lapangan usaha

yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Dari jumlah penduduk total Kabupaten

Page 6: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

38

Kuningan yang bekerja, sebanyak 40,89% bekerja pada sektor pertanian, 30,12%

bekerja pada sektor perdagangan, dan sebanyak 10,95% bekerja pada sektor jasa.

Masalah pengangguran juga semakin membutuhkan perhatian lebih karena

terdapat peningkatan angka pengangguran dari tahun 2006 ke tahun 2007 di Kabupaten

Kuningan. Hal ini diakibatkan oleh adanya ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan

angkatan kerja dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja. Selain itu, luas lahan

pertanian tidak mungkin bertambah dengan adanya pembangunan-pembangunan.

Terkait dengan hal ini, kreatifitas masyarakat dalam memanfaatkan talenta yang dimiliki

seperti salah satunya dengan mengolah tape ketan dapat membantu memecahkan

persoalan ketenagakerjaan di Kabupaten Kuningan.

3.1.4 Kondisi Perekonomian

Salah satu indikator untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah

Laju Pertumbuhan PDRB. Indikator tersebut menggambarkan laju pertumbuhan produk

yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi (LPE) yang bisa digambarkan dengan

data pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan.

Tabel 3.5

PDRB Kab. Kuningan Menurut Sub Sektor Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2003-2005 (Jutaan Rupiah)

Lapangan Usaha Tahun

2003 2004*) 2005**) 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan

Perikanan 1.295.202,54 1.336.077,15 1.358.185,65

2. Pertambangan dan Penggalian 25.034,77 25.112,47 25.137,58 3. Industri Pengolahan 55.996,85 63.456,72 66.599,20 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 12.518,96 12.733,72 12.603,92 5. Bangunan 144.54,95 146.691,33 148.227,80 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 581.024,21 602.784,80 633.161,12 7. Pengangkutan dan Komunikasi 24.315,55 23.672,07 264.015,35 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Persh 151.897,30 178.992,56 183.957,59 9. Jasa-Jasa 453.185,83 461.290,76 489.608,66

PDRB 2.943.730,96 3.060.81,58 3.181.496,8 Sumber: Kabupaten Kuningan dalam Angka 2003-2005

*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara

Page 7: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

39

Pada tabel 3.5 dapat dilihat bahwa kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB

Kabupaten Kuningan pada tahun 2005 sangat dominan yaitu sebesar Rp 1.358,2 milyar

atau sekitar 42,69% dari jumlah total PDRB. Sementara kontribusi sektor listrik, gas dan

air bersih hanya berperan sebesar 0,4% dan menjadi sektor yang memberikan

sumbangan paling rendah terhadap PDRB Kabupaten Kuningan.

Sementara jika dilihat dari kondisi industrinya, secara keseluruhan industri di

Kabupaten Kuningan belum dapat berkembang secara optimal. Selain jumlahnya yang

masih sedikit, nilai investasi yang ditanamkan pemodal juga belum dapat dikatakan

cukup untuk menjadikan hasil bumi di Kabupaten Kuningan dapat dikembangkan

menjadi agroindustri.

Tabel 3.6

Jumlah Industri Menurut Skala Kabupaten Kuningan Tahun 2007

No. Jenis Jumlah 1. Besar 4 2. Sedang 51 3. Kecil 231 4. UKM 19.564 5. UKM Dibina Diskop PUKM 45.169

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Kuningan, 2007

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah industri skala besar di Kabupaten

Kuningan masih sangat rendah, yaitu hanya terdapat empat buah industri. Jenis industri

yang paling mendominasi adalah usaha kecil menengah, baik yang dibina maupun tidak

dibina Diskop dan UKM. Sehingga dapat dikatakan keberadaan UKM seperti usaha tape

ketan memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten

Kuningan karena UKM telah menjadi sumber pendapatan bagi banyak masyarakat lokal.

3.1.5 Kondisi IPM per Kecamatan

Melalui Suseda Kabupaten Kuningan 2007, dapat diketahui gambaran mengenai

kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sampai tingkat kecamatan. Secara garis

besar, kondisi IPM per kecamatan dapat dilihat pada tabel 3.7

Page 8: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

40

Tabel 3.7 Stratifikasi IPM Kecamatan Berdasarkan Kriteria UNDP

di Kabupaten Kuningan Tahun 2007

Kategori IPM Kecamatan Tinggi (IPM>=80)

Kuningan, Jalaksana, Kramatmulya, Cilimus, Mandirancan, Cigugur, Darma, Ciawigebang, Garawangi, Pasawahan, Nusaherang, Subang,

Sindangagung, Kadugede, Cigandamekar, Cipicung, Luragung, Ciwaru, Lebakwangi, Cidahu, Ciniru,

Pancalang, Cilebak, Kalimanggis, Hantara, Japara, Maleber, Salajambe, Karangkancana, Cimahi

Menengah Atas (66<=IPM<80)

Cibeureum, Cibingbin Menengah Bawah (50=<IPM<66) Rendah (IPM<50)

Sumber : Suseda Tahun 2005-2007

Jika kita lihat maka seluruh kecamatan terbagi menjadi dua kategori yaitu kategori

“menengah atas” dan “menengah bawah”. Tidak ada kecamatan yang masuk kategori

IPM tinggi dan rendah. Stratifikasi ini dapat dijadikan acuan dalarn mengalokasikan

anggaran pembangunan. Jumlah kecamatan yang IPM nya masuk kategori “menengah

bawah” pada tahun 2007 adalah dua kecamatan yaitu Kecamatan Cibeureum dan

Cibingbin dan merupakan wilayah kajian studi dalam penelitian ini.

3.2 Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana gambaran umum Kecamatan Cibeureum,

Cibingbin, dan Cigugur yang merupakan wilayah kajian studi dalam penelitian

mengenai usaha tape ketan di Kabupaten Kuningan.

Gambaran Umum Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur

3.2.1 Kondisi Geografis dan Kependudukan

Berikut akan dijelaskan mengenai bagaimana gambaran letak geografis dan

kependudukan di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur.

Secara administratif, batas-batas Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur

dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut.

Page 9: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

41

Tabel 3.8 Batas Administratif

Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur

Orientasi

Kecamatan Cibeureum Cibingbin Cigugur

Utara Kec. Cimahi Kec.Cimahi Kec.Kramatmulya Selatan Kab. Cilacap Kab. Cilacap Kec. Kadugede Barat Kec. Karangkancana Kec. Cibeureum Kab. Majalengka Timur Kec. Cibingbin Kab. Brebes Kec. Kuningan

Sumber: Bapeda Kab. Kuningan, 2008 Kondisi luas wilayah, jumlah penduduk, dan kepadatan di masing-masing

kecamatan dapat dilihat pada tabel 3.9. Sedangkan komposisi penduduk menurut jenis

kelamin di masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel 3.10

Tabel 3.9

Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Rata-Rata Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2007

Kecamatan Luas Daerah

(Km2Jumlah Penduduk

) (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/Km2)

Cibeureum 31,46 20.672 657 Cibingbin 72,77 40.243 553 Cigugur 27,77 42.956 1.547

Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecamatan dengan luas wilayah terbesar

adalah Kecamatan Cibingbin, sementara Kecamatan Cigugur memiliki luas wilayah

terkecil dibandingkan dua kecamatan lainnya. Namun, Kecamatan Cibingbin justru

memiliki kepadatan yang terendah, dan Kecamatan Cigugur memiliki kepadatan

tertinggi.

Tabel 3.10

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan, Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2007

Kelompok

Umur Kec. Cibeureum Kec. Cibingbin Kec. Cigugur

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 0-4 380 456 1.432 664 1.314 1.654 5-9 912 684 2.234 2.304 1.366 968

Page 10: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

42

Kelompok Umur

Kec. Cibeureum Kec. Cibingbin Kec. Cigugur Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

10-14 912 760 1.790 1.716 2.036 1.940 15-19 912 912 1.784 1.628 1.984 1.914 20-24 836 760 714 1.164 1.488 890 25-29 912 1.064 1.786 2.556 1.366 2.110 30-34 523 380 1.697 2.756 1.266 2.022 35-39 836 760 3.302 1.828 2.058 1.328 40-44 608 912 1.969 676 966 1.984 45-49 988 836 894 764 1.884 124 50-54 456 608 538 1.052 940 1.446 55-59 684 304 1.068 852 1.240 1.632 60-64 380 532 446 1.152 1.514 590 65-69 152 532 804 576 1.066 864 >70 912 760 270 100 422 1.480

Jumlah 10.412 10.260 20.455 19.788 20.910 22.046 Jumlah L+P 20.672 40.243 42.956

Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk perempuan dan laki-laki

di ketiga kecamatan hampir berimbang. Di Kecamatan Cibingbin dan Cigugur, jumlah

penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan. Namun sebaliknya dengan

kondisi di Kecamatan Cibeureum dimana jumlah penduduk perempuan lebih banyak

dari penduduk laki-laki, meskipun tidak selisihnya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 182

jiwa. Secara keseluruhan, jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan Cigugur yang

mencapai 42.361 jiwa. Selanjutnya diikuti oleh Kecamatan Cibingbin sebanyak 39.917

jiwa, dan jumlah penduduk terendah adalah di Kecamatan Cibeureum yaitu sebanyak

20.414 jiwa. Jumlah penduduk perempuan di wilayah kajian studi selanjutnya

berpengaruh terhadap ketersediaan tenaga kerja usaha tape ketan.

Sementara kondisi penduduk menurut tingkat pendidikan di wilayah kajian studi

dapat dilihat dari tabel 3.11 berikut.

Tabel 3.11

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Tahun 2007

Ijazah Tertinggi

yang Dimiliki Kecamatan Cibeureum

Kecamatan Cibingbin

Kecamatan Cigugur

Tidak/Belum Pernah Sekolah 380 (2,08%) 2.878 (8,56%) 608 (1,61%) Tidak/Belum Tamat SD 2.812 (15,42%) 3.832 (11,40%) 5.334 (14,17%)

Page 11: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

43

Ijazah Tertinggi yang Dimiliki

Kecamatan Cibeureum

Kecamatan Cibingbin

Kecamatan Cigugur

SD/MI 9.728 (53,33%) 19.841 (59,03%) 17.740 (47,11%) SLTP/MTs Sederajat 4.028 (22,08%) 5.154 (15,34%) 5.206 (13,83%)

SLTA/Sederajat 1.064 (5,83%) 1.358 (4,04%) 5.554 (14,75%) SMK 152 (0,83%) 368 (1,09%) 2.364 (6,28%)

PT 76 (0,42%) 178 (0,53%) 848 (2,25%) Jumlah 18.240 (100%) 33.609 (100%) 37.654 (100%)

Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007

Dari tabel 3.11 dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk di masing-masing

kecamatan merupakan tamatan SD. Di Kecamatan Cibeureum dan Cibingbin bahkan

lebih dari 50% penduduknya merupakan tamatan SD. Sementara penduduk yang telah

menempuh pendidikan wajar pendidikan dasar 9 tahun (lulusan SLTP ke bawah) di

Kecamatan Cibeureum adalah sebanyak 92,91%, di Kecamatan Cibingbin sebanyak

94,33%, dan di Kecamatan Cigugur sebanyak 76,72%. Kondisi rendahnya latar belakang

pendidikan masyarakat di wilayah kajian studi juga turut mempengaruhi ketersediaan

tenaga kerja usaha tape ketan.

3.2.2 Ketenagakerjaan

Kondisi ketenagakerjaan di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur

dapat digambarkan melalui jumlah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja serta

jumlah penduduk yang bekerja menurut sektor.

Tabel 3.12

Jumlah Penduduk Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Menurut Kecamatan Tahun 2007

Kecamatan Kegiatan Utama Jumlah

Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Bekerja Mencari

Pekerjaan Jumlah Sekolah Mengurus

RMT Lainnya Jumlah

Cibeureum 9.348 (93,91%)

606 (6,09%)

9.954 (100%)

2.584 (31,19%)

5.244 (63,29%)

458 (5,53%)

8.286 (100%)

18.240

Cibingbin 17.525 (93,86%)

1.146 (6,14%)

18.671 (100%)

3.768 (25,22%)

9.634 (64,49%)

1.536 (10,28%)

14.938 (100%)

33.609

Cigugur 19.008 (92,03%)

1.674 (7,97%)

20.655 (100%)

5.514 (32,44%)

8.044 (47,32%)

3.441 (20,24%)

16.999 (100%)

37.654

Sumber: Data Suseda Kab. Kuningan, 2007

Page 12: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

44

Dari tabel 3.12 dapat dilihat bagaimana kondisi ketenagakerjaan penduduk di

wilayah kajian studi. Menurut tabel 3.12 jumlah penduduk angkatan kerja di ketiga

wilayah kajian studi lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk bukan angkatan kerja.

Jumlah penduduk angkatan kerja pada ketiga kecamatan sendiri lebih dari 90% telah

memiliki pekerjaan. Sementara dari penduduk yang bukan merupakan angkatan kerja,

sebagian besar adalah mereka yang mengurus RMT.

Sementara gambaran jumlah penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha

pada masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut.

Tabel 3.13

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Lapangan Usaha Tahun 2007

Kecamatan Lapangan Usaha

Pertanian Pertambangan & Penggalian

Industri Listrik, Gas & Air

Konstruksi

Cibeureum 4.484 (47,97%) 76 (0,81%) 152 (1,63%) - 1.216 (13,01%) Cibingbin 7.369 (42,05%) 90 (0,51%) 190 (1,08%) - 1.526 (8,71%) Cigugur 7.818 (41,13%) - 426 (2,24%) - 2.340 (12,31%)

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Daerah, 2007

Tabel 3.14

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Lapangan Usaha Tahun 2007 (Lanjutan)

Kecamatan Lapangan Usaha

Jumlah Perdagangan Angkutan & Komunikasi

Keuangan Jasa Lainnya

Cibeureum 2.280 (24,39%) 152 (1,63%) - 912 (9,76%) 76 (0,81%) 9.348 (100%) Cibingbin 3.388 (19,33%) 714 (4,07%) - 2.290 (13,07%) 1.958 (11,17%) 17.525 (100%) Cigugur 4.830 (25,41%) 940 (4,95%) 816 (4,29%) 1.764 (9,28%) 74 (0,39%) 19.008 (100%)

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Daerah, 2007

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kondisi umum lapangan kerja di

Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur hampir sama dengan kondisi Kabupaten

Kuningan dimana sektor pertanian menjadi sektor yang paling banyak digeluti penduduk

di ketiga kecamatan untuk dijadikan lapangan usaha yakni mencapai 47,97% di

Kecamatan Cibeureum, 42,05% di Kecamatan Cibingbin, serta 41,13% di Kecamatan

Cigugur. Setelah sektor pertanian, sektor perdagangan menjadi lapangan usaha yang

Page 13: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

45

banyak digeluti penduduk. Di sisi lain, kondisi sawah tadah hujan di wilayah kajian studi

yang pola kerjanya dalam setahun hanya mengandalkan curah hujan, menyebabkan

sektor pertanian menjadi terbatas dalam menyerap tenaga kerja lokal. Dalam hal ini,

keberadaan usaha tape ketan mampu menjadi penyelamat perekonomian.

3.2.2 Kondisi Perekonomian

Kondisi perekonomian Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur akan

digambarkan oleh pendapatan perkapita penduduk di masing-masing kecamatan.

Tabel 3.15

Income Perkapita (Rp) Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2006

Kecamatan Jumlah Pendapatan Jumlah Penduduk Income Perkapita (Rp) Cibeureum 12.948.420.000 20.414 634.291,17 Cibingbin 19.409.433.706 39.917 486.244,78 Cigugur 44.497.316.222 42.361 1.050.431,2

Sumber: Kecamatan dalam Angka, 2007

Tabel 3.15 menunjukkan bahwa Kecamatan Cibingbin memiliki pendapatan

perkapita terendah dan Kecamatan Cigugur memiliki pendapatan perkapita tertinggi dari

ketiga kecamatan. Kecamatan Cigugur yang memiliki jumlah penduduk terbanyak

mampu mengimbangi dengan jumlah pendapatan yang tinggi pula. Sementara

Kecamatan Cibingbin yang memiliki jumlah penduduk kedua terbanyak tidak mampu

mengimbangi dengan jumlah pendapatan yang tinggi sehingga pendapatan perkapita

penduduknya menjadi rendah.

3.5

Tape ketan merupakan makanan kecil khas Kabupaten Kuningan yang berbahan dasar

ketan. Makanan ini merupakan hasil fermentasi yang kemudian dibungkus oleh daun

jambu. Keterampilan membuat tape ketan awalnya dimanfaatkan oleh kaum ibu-ibu

untuk membuat suguhan ketika mengadakan hajatan. Dan selanjutnya tumbuh dan

berkembang menjadi usaha-usaha kecil.

Usaha Tape Ketan

Page 14: BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, · PDF filekependudukan, ketenagakerjaan, ... Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 ; Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecmatan

46

Usaha tape ketan paling banyak berdiri di Kecamatan Cibeureum yaitu sebanyak

25 unit usaha. 18 unit terdapat di Desa Tarikolot, dan 7 unit terdapat di Desa Cibeureum.

Selain di Kecamatan Cibeureum, usaha tape ketan ini juga terdapat di Desa Sindang

Jawa, Kecamatan Cibingbin, sebanyak 2 unit usaha, dan di Desa Cigugur, Kecamatan

Cigugur, sebanyak 3 unit usaha. Sehingga jika jumlah total dari usaha tape ketan di

Kabupaten Kuningan ini adalah sebanyak 30 unit.

Usaha tape ketan kemudian semakin berkembang sehingga mampu menjadi salah

satu komoditas unggulan Kabupaten Kuningan dan tidak dimiliki oleh wilayah lain.

Sehingga untuk produk sejenis, dapat dikatakan usaha tape ketan tidak memiliki pesaing.