BAB 3-C D Revisi3

9
BAB III SPESIFIKASI BAHAN C. Bahan Pengemas PT. Raratori Fresh menggunakan botol kaca untuk bahan pengemas yang didatangkan dari PT. Multi Glassindo. Pengemasan sirup ubi jalar ungu menggunakan botol yang terbuat dari kaca dengan komponen utamanya silika. Silika adalah bahan yang mengandung silikon dioksida. Pengemasan sirup ubi jalar ungu ini menggunakan botol sirup yang berbentuk silinder. Botol kaca yang digunakan berwarna hijau gelap dengan spesifikasi ukuran tinggi botol 32 cm, diameter botol 7,45 cm, berat 520 gram dan memiliki kapasitas volume 750 ml. Ruang antara/ head space diberikan sebesar 4 cm. Volume isi sirup ubi ungu yang akan dimasukkan dalam botol sebanyak 600 ml. Botol yang dipakai dipilih yang berwarna hijau gelap untuk menghindari rusaknya antioksidan yang sensitif terhadap paparan cahaya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Laleh et. al. (2006) menunjukkan bahwa peningkatan pH, suhu, dan paparan cahaya dapat merusak molekul antosianin . Paparan cahaya juga dapat memperbesar degradasi pada molekul

description

BAB 3-C D Revisi3

Transcript of BAB 3-C D Revisi3

BAB III SPESIFIKASI BAHANC. Bahan PengemasPT. Raratori Fresh menggunakan botol kaca untuk bahan pengemas yang didatangkan dari PT. Multi Glassindo. Pengemasan sirup ubi jalar ungu menggunakan botol yang terbuat dari kaca dengan komponen utamanya silika. Silika adalah bahan yang mengandung silikon dioksida. Pengemasan sirup ubi jalar ungu ini menggunakan botol sirup yang berbentuk silinder. Botol kaca yang digunakan berwarna hijau gelap dengan spesifikasi ukuran tinggi botol 32 cm, diameter botol 7,45 cm, berat 520 gram dan memiliki kapasitas volume 750 ml. Ruang antara/ head space diberikan sebesar 4 cm. Volume isi sirup ubi ungu yang akan dimasukkan dalam botol sebanyak 600 ml. Botol yang dipakai dipilih yang berwarna hijau gelap untuk menghindari rusaknya antioksidan yang sensitif terhadap paparan cahaya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lalehet. al.(2006) menunjukkan bahwa peningkatan pH, suhu, dan paparan cahaya dapat merusak molekul antosianin. Paparan cahaya juga dapat memperbesar degradasi pada molekul antosianin. Penyebab utama kehilangan pigmen warna berhubungan dengan hidrolisis antosianin (Ozela, Stringheta, and Chauca 2007).Pengemasan sirup menggunakan tutup botol bentuk crown cork untuk menghemat biaya produksi. Tutup botol sirup menggunakan bahan yang terbuat dari kuningan supaya tidak mudah berkarat dan dilapisi segel plastik supaya kualitas sirup lebih terjamin. Tutup Botol (Crown Cork) yang digunakan oleh PT. Raratori Fresh berasal dari PT. LocoSeal Indonesia. Crown Cork ini dikemas dalam plastik (primer) dan peti atau kardus (sekunder). Crown Cork ini disimpan dalam gudang logistik yang selanjutnya digunakan dalam kegiatan produksi yang sebelumnya telah diuji sehingga tidak terjadi kerusakan pada produk yang dihasilkan. Untuk memberikan perlindungan pada botol sirup ubi ungu dalam jumlah besar diperlukan pengemasan sekunder berupa kardus / karton box berwarna coklat yang disuplai dari PT. Sedya Utama Karton dengan spesifikasi ukuran panjang 42 cm lebar 33 cm dan tinggi 35 cm, jenis bahan adalah double wall terdiri dari tujuh bagian kertas (7 ply) dengan ketebalan 7 mm dan telah diberi cetakan label keterangan dan merk produk. Kardus ini mampu menampung 12 botol sirup sibingu. Agar tertutup rapat kardus ini ditutup dengan lakban warna bening merk HAMACHI memiliki daya rekat yang kuat dan bagus untuk packing, menutup kardus atau box dengan ukuran 48 mm X 90 YDS. Lakban ini dipesan dari distributor Sentosa Supplaytindo Distribusi yang lokasi kantornya dekat dengan pabrik yaitu masih di seputaran wilayah kabupaten Kuningan, Jawa Barat.Pada labelling pengemasan sirup ubi jalar ungu dicantumkan judul produk, komposisi, cara penyajian, netto, ijin produksi dari dinas kesehatan atau Badan POM, tanggal pembuatan produk dan kadaluarsa serta produsen produk. Labelling ini bertujuan untuk mempromosikan produk yang sudah siap dipasarkan yang sudah mendapatkan ijin produksi. Labelling pada sirup ubi jalar ungu ini menggunakan kertas double-side paper dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 8 cm. Walaupun harga kertas ini lebih mahal dari kertas stiker tetapi jenis kertas ini dapat mencetak label dengan resolusi tinggi dan menghasilkan cetakan foto yang maksimal dan lebih cerah. Kertas label double-side paper sangat awet, tahan air dan tidak mudah pudar.

(a) (b)

Gambar 4.1 (a) Desain Labelling Sirup (b) Desain Botol Kaca SirupD. Produk AkhirSirup sibingu merupakan produk minuman yang kaya antioksidan, anthosianin, prebiotik dan pro vitamin A didalamnya (Usmiati, 2005). Sirup sibingu merupakan minuman ringan berupa larutan kental dengan citarasaberaneka ragam. Minuman ini memiliki rasa manis dengan aroma khas ubi jalar ungu. Sibingu dapat dikatakan sebagai produk minuman yang menyehatkan. Produk ini biasa dikonsumsi dalam bentuk minuman segar yang dilarutkan dalam air, campuran dengan bahan minuman yang lain, seperti soda, jus atau berbagai resep mocktail, dan bisa juga sebagai campuran untuk jenis makanan penutup seperti puding. Selain rasanya yang enak dan unik sirup ini juga memiliki beberapa kasiat yang menyehatkan.

Untuk mengendalikan mutu sirup sibingu diproduksi dalam batasan standar kualitas produk yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional berupa SNI Sirup dengan nomor SNI 01-3544-1994. Aroma dan rasa sirup sibingu diperiksa untuk mengetahui apakah sirup masih dalam batas normal yang berarti telah memenuhi salah satu kriteria SNI. Aroma normal dalam arti berupa aroma khas sirup ubi ungu tanpa adanya bau menyengat, tajam atau bau busuk yang dapat mempengaruhi kualitas produk sirup. Sedangkan rasa yang normal artinya rasanya manis khas ubi ungu. Sesuai dengan standar SNI sirup sibingu dibuat tanpa menggunakan pemanis buatan. Pemanis yang digunakan adalah gula pasir yang berasal dari tebu. Sedangkan pengawet yang digunakan adalah asam sitrat yang masuk dalam daftar bahan tambahan pangan yang aman digunakan sesuai dengan SNI 01-0222-1995. Sirup sibingu tidak menggunakan pewarna tambahan karena dalam ubi jalar ungu mengandung pewarna ungu alami yang disebut anthosianin. Selain itu pada divisi quality control dilakukan pemeriksaan laboratorium pada beberapa sampel yang diambil acak secara berkala berupa jumlah mikroba lempeng total dan yang berbentuk coliform serta mikroba pathogen seperti bakteri escherichia coli yang tidak boleh lebih dari tiga APM/ml, dan bakteri salmonella, staphylococcus aureus serta vibrio cholera yang harus dicek jika terdapat salah bakteri tersebut maka sudah dikatakan tidak memenuhi syarat standar kualitas produk SNI. Ubi jalar ungu mengandung protein sebesar 4,4 %, lemak 0,75 %, dan karbohidrat 93,23 % (Astawan dan Widowati, 2005). Dengan penambahan gula akan terbentuk produk sirup sibingu yang lebih tinggi kandungan karbohidratnya. Sirup Sibingu mengandung senyawa tinggi antioksidan yang dapat menghambat oksidasi lipida, mencegah kerusakan, perubahan dan degradasi komponen organik dalam bahan pangan sehingga dapat memperpanjang waktu simpan. Antioksidan merupakan senyawa penting untuk menjaga kesehatan tubuh karena berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Pada produk ini terkandung senyawa polifenol yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Selain itu salah satu jenis antioksidan yang terdapat di produk ini adalah betakaroten. Fungsi betakaroten tersebut adalah sebagai prekursor vitamin A yang secara enzimatis berubah menjadi retinol, zat aktif vitamin A dalam tubuh. Konsumsi vitamin A yang cukup dalam jangka waktu beberapa tahun, di dalam hati akan tertimbun cadangan vitamin A yang dapat memenuhi kebutuhan sampai sekitar tiga bulan tanpa konsumsi vitamin A dari makanan. Selain mengandung serat tinggi, ubi jalar mengandung rafinosa yang berfungsi sebagai prebiotik, karotenoid, dan antosianin. Antosianin merupakan zat pewarna alami berwarna ungu sehingga tidak perlu pewarna sintetis tambahan (Usmiati, 2005).

Berdasarkan hasil penelitian pemberian ekstrak air ubi ungu dapat menurunkan kadar malondialdehid (MDA) pada darah, hati, jantung dan pada usus setelah pemberian beban maksimal pada mencit. Malondialdehid(MDA) merupakan indikator terjadinya stres oksidatif. Adapun khasiat dari sirup ubi ungu ini adalah menurunkan kadar malondialdehid (MDA) dalam darah, hati, jantung dan usus, menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara dan rahim, menurunkan kadar kolestrol dan asam urat, dan menurunkan tekanan darah tinggi (Jawi, dkk, 2007). DAFTAR PUSTAKA

Astawan M dan Widowati S. 2005. Evaluasi Mutu Gizi dan Indeks Glikemik Ubi jalar sebagai Dasar Pengembangan Pangan Fungsional. Laporan Hasil Penelitian Rusnas Diversifikasi Pangan Pokok. Institut Pertanian BogorJawi, dkk, 2007. Efek Antioksidan Ekstrak Air Umbi Ubi Ungu (lpopomea batatas L) Terhadap Darah dan Berbagai Organ Pada Mencit Yang Diberikan Beban Aktivitas Fisik Maksimal. Universitas Udayana, BaliLaleh, G.H.; H. Frydoonfar, R. Heidary, R. Jameei, and S. Zare. 2006. The Effect of Light, Temperature, pH and Species on Stability of Anthocyanin Pigments in four berberis species. PakistanJournal of Nutrition. 5(1): 90-92.Ozela EF, Stringheta PC, Chauca MC. 2007. Stability of Anthocyanin in Spinach Vine (Basella rubra) fruits. Cien. Inv. Agr. 34(2): 115-120Usmiati, 2005. Sumber karbohidrat : Ubi Jalar. Penerbit Kanisius, Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.