BAB 3 Backup Operasional Diubah Terbaru Populasi Baru

download BAB 3 Backup Operasional Diubah Terbaru Populasi Baru

of 26

Transcript of BAB 3 Backup Operasional Diubah Terbaru Populasi Baru

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi yang termasuk dalam pengujian hipotesis (Hypothesis Testing). Hal ini didasari pendapat yang diutarakan oleh Sekaran (2007:162), Studi yang termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antarkelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi. Dari Jenis investigasinya maka penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional (correlational study), sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Sekaran (2007:165), Jika peneliti berminat untuk menemukan variabel penting yang berkaitan dengan masalah, studi tersebut disebut studi korelasional.. Menurut horizon waktunya, maka penelitian ini dikategorikan sebagai studi cross-sectional, karena data hanya sekali dikumpulkan. Melalui metode pengumpulan data maka penelitian ini ini dapat dikategorikan sebagai penelitian survei. Survey pada umumnya merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu bersamaan dalam jumlah besar dan luas. Tujuannya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel, bukan individu. Hal ini didukung oleh pendapat Wirartha (2006:143) yang menyebutkan, Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil data yang dipelajari diambil dari populasi tersebut sehingga dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif distribusi dan hubungan antarvariabel, sosiologis maupun psikologi.

3.2 Variabel Operasional

30

Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2006:118). Menurut Suryabrata (2003:29), operasional adalah sifat-sifat hal yang dapat didefinisikan yang dapat diamati. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 3.2.1 Variabel Bebas/Independent (X) Variabel bebas menurut Sugiyono (2008:39) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat. 1) Kepemimpinan (X1) 2) Motivasi (X2) 3) Lingkungan Kerja (X3) Data terkait variabel-variabel tersebut diperoleh melalui dengan karyawan PT.INTI (Persero) Bandung. 3.2.2 Variabel Terikat/dependent (Y) Dikatakan Sugiyono (2008:39) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan, atau kinerja karyawan PT.INTI (Persero) Bandung lebih tepatnya. interaksi

31

Lebih jelasnya tentang variabel dan indikatornya dijabarkan dalam tabel berikut: TABEL 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Kepemimp inan (X1) Indikator Sebagai perencana Sebagai pembuat kebijakan Item Pertanyaan pada Kuesioner Atasan mampu membuat rencana dan strategi yang dibutuhkan untuk mencapai target kelompok. Setiap kebijakan/keputusan yang dibuat atasan adalah hanya untuk kebaikan organisasi dan tidak merugikan karyawan Sebagai ahli Atasan selalu siap membantu bawahan yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya Sebagai pelaksana Atasan selalu memonitor dan memastikan kegiatan kantor berjalan sebagai mana mestinya Sebagai pengendali Atasan mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif 5 4 3 2 No. Item 1 Skala Interval (Likert 1-4)

31

Sebagai pemberi hadiah atau hukuman Sebagai teladan

Dalam memberikan hukuman maupun penghargaan, atasan selalu adil dan melihat dari kinerja orang tersebut

6

Atasan adalah orang yang saya jadikan teladan dalam bekerja

7

Tempat menimpakan kesalahan Pengganti peran anggota lain Motivasi (X2) Kebutuhan fisik

Apabila ada anak buahnya yang terlibat masalah, atasan tidak pernah lepas tangan

8

Saat dibutuhkan, atasan selalu siap turun langsung ke lapangan Saya puas dengan segala upah/gaji/komisi yang saya dapatkan Perusahaan sangat paham akan pentingnya kesehatan jasmani para karyawannya, yang ditunjukkan dengan diadakannya event tertentu secara periodik (senam

9

10

Interval (Likert 1-4)

11

32

rutin/pertandingan olahraga/dsb). Keamanan Perusahaan tidak pernah memberhentikan karyawan secara sepihak dan semena-mena Perusahaan selalu memastikan keselamatan maupun keamanan perusahaan Sosial Saya memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan kerja dan atasan Saya merasa PT.INTI adalah bagian dari hidup saya Penghargaan Perusahaan memberikan penghargaan khusus bagi 15 16 14 para karyawannya dalam lingkungan 13 12

karyawan yang berprestasi Saya giat bekerja karena kesempatan untuk mendapatkan promosi selalu terbuka Aktualisasi diri Perusahaan memberikan fasilitas pelatihan untuk 18 17

pengembangan diri karyawan

33

Ada rasa kebanggaan tersendiri bagi saya menjadi bagian dari PT.INTI Lingkunga n Kerja (X3) Suasana Kerja Tersedianya fasilitas kerja Fasilitas yang disediakan perusahaan sudah memadai untuk mendukung pekerjaan saya. Intensitas cahaya/penerangan dalam ruangan sudah baik Saya selalu merasa aman saat berada di lingkungan kantor Kebersihan dan sirkulasi udara dalam lingkungan kantor baik Hubungan antar karyawan Hubungan antar karyawan perusahaan penuh respek dan keharmonisan Sesama karyawan saling menghargai andil karyawan lain bagi perusahaan, baik yang status jabatannyanya lebih rendah maupun lebih tunggi Kinerja Kesetiaan Saya bekerja dengan dedikasi tinggi bagi perusahaan Saya selalu menjaga nama baik perusahaan

19

20

Interval (Likert 1-4)

21 22 23

24

25

26 27

34

(Y) Prestasi Kerja Saya selalu dapat memenuhi deadline tugas yang diberikan kepada saya Selama ini hasil pekerjaan saya dinilai memuaskan oleh atasan Tanggung jawab Saya selalu memperhatikan kesempurnaan hasil pekerjaan saya dengan mengerjakannya secara sungguh-sungguh serta memperhatikan detail sekecil-kecilnya. Saya dapat mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan saya Kedisiplinan Saya selalu hadir tepat waktu Saat waktu istirahat berakhir saya langsung kembali bekerja Kerjasama Saya senang bekerja sama dengan rekan-rekan kerja saya Saya memiliki kapabilitas untuk bekerja sebagai bagian 34 35 32 33 31 30 29 28

35

dari tim Kepemimpinan Saat pimpinan memberikan masukan terkait kinerja saya, saya selalu menanggapinya dengan sungguh-sungguh Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, saya mengikuti tata cara yang berlaku 37 36

36

3.1 Tahapan Penelitian Dalam penyusunan laporan ini penulis telah melewati beberapa tahapan dan telah merencanakan langkah-langkah penelitian ini ke depannya. Berikut adalah bagan tahap-tahap penelitian mulai dari tahap persiapan sampai penyusunan laporan akhir. GAMBAR 3.1Identifikasi dan Identifikasi dan Observasi Penyusunan variabelPengolahan data Interpretasi dan Kesimpulan Hasil Desain penelitian Studi Kepustakaan Pengumpulan Penyusunan perumusan variabel Laporan (9)masalah (8) wawancara awal (10) (11)hipotesis sarandatapenelitian (4) kerangka (7) (2) dan literatur (6) terhadap Objek Studi (3) (5) (1)

37

3.2 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi menurut Sekaran (2007:121) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Dalam penelitian ini populasinya adalah mayoritas karyawan PT.INTI (Persero) Bandung, dengan tingkat jabatan staf, officer, dan senior officer yang berjumlah 475 orang. Pembatasan populasi penelitian ini dilakukan setelah penulis melakukan diskusi dengan Bapak Ohan Juhana, dari divisi MSDM, selaku pembimbing penulis. Komposisi atau persebarannya sendiri ditunjukkan dalam tabel berikut: TABEL 3.2 Rekapitulasi Karyawan PT.INTI (Persero) Bandung Direktorat Direktorat Utama Direktorat SDM dan Umum Direktorat Keuangan Divisi SEK PER SPI MAN SDM HUKUM DAN PAT UUM KUG SISTEK FO TAN ACCOUNT CELCO I ACCOUNT CELCO II ACCOUNT TELCO SE ACC GRUP PE BANG PROD OPS TELCO OPS CELCO OP JUAL Jumlah 12 6 56 9 31 29 14 16 2 4 4 19 3 6 63 93 14

Direktorat Pemasaran Direktorat Operasi dan Teknik

38

PROD DAN PUR JU DAAN DAN LOG TOTALSumber: bagian pengembangan SDM PT.INTI (Persero) Bandung

50 44 475

3.4.2 Sampel Dalam melakukan penelitian, sebelum mulai mengumpulkan data, terutama data primer, tentukan terlebih dahulu populasi dan teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling dilakukan agar dapat ditarik sampel, yang menurut Sekaran (2007b:123), terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Tujuan dilakukan sampling adalah untuk efisiensi waktu, biaya, dan sumber daya manusia lainnya. Dalam penelitian ini dikarenakan data populasi yang diketahui namun besar, maka akan diambil sampel untuk mewakilinya, dengan rumus Slovin:

n=NNd2+1=475475.0,01+1=82,6=83Dimana, n D 0,01 Jadi, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 83 orang responden, dari populasi sebesar 475 orang karyawan. Sedangkan untuk persebarannya, karena populasi mempunyai persebaran yang berbeda di tiap direktorat, maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling (Masud, 2004:122). Dengan demikian persebaran sampel = jumlah sampel N = Jumlah populasi = presisi yang ditetapkan, menggunakan

39

yang diambil dapat mewakili populasi penelitian. Jumlah sampel pada masing-masing bagian didapat melalui perhitungan berikut:

ni=NiN x nDimana, ni n Ni N = jumlah sampel menurut strata = jumlah sampel seluruhnya = Jumlah populasi menurut strata = Jumlah populasi seluruhnya

Dengan rumus diatas didapat persebaran sampel dalam populasi sebagai berikut TABEL 3.3 Proporsi Persebaran SampelNo 1 2 3 4 5 Direktorat Direktorat Utama Direktorat SDM dan Umum Direktorat Keuangan Direktorat Pemasaran Direktorat Operasi dan Teknik Jumlah Jumlah 18 96 59 32 270 475 orang Sampel 18/475x83 96/475x83 59/475x83 32/475x83 270/475x83 Jumlah 3 orang 17 orang 10 orang 6 orang 47 orang 83 orang

3.3 Pengumpulan Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Untuk pengumpulan data primer digunakan kuesioner. Sekaran (2007b:82) mendefinisikan kuesioner (questionnaires) sebagai daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dengan alternatif yang didefinisikan jelas. Alternatif jawaban yang diberikan kepada responden dalam skala nominal untuk merecord data diri responden, dan skala interval likert untuk mencari data terkait variabel penelitian. Dimana untuk skala Likert ini disediakan jawaban (option) dengan skor masing-masing sebagai berikut:

40

1) Untuk jawaban SS responden dinilai 4 2) Untuk jawaban S responden dinilai 3 3) Untuk jawaban TS responden dinilai 2 4) Untuk jawaban STS responden dinilai 1 Sedangkan untuk data sekunder, mengenai tinjauan dan data pendukung objek studi serta teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, penulis melakukan studi kepustakaan serta wawancara dengan pihak dari PT.INTI (persero) Bandung. 3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas Menurut Suharsimi (2006:168), Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Untuk menguji validitas instrumen, digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson, dengan formulasi sebagai berikut:

Keterangan: rxy N X Y X Y = Besarnya korelasi = Besarnya Populasi = Skor butir (nilai skor tertentu) = Skor total butir = Jumlah skor item = Jumlah skor total

41

X2 = Jumlah skor kuadrat nilai X Y2 = Jumlah skor kuadrat nilai Y

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan pilot testing terhadap 30 responden terlebih dahulu dengan sistem simple random sampling. Untuk membuktikan validitas instrumen digunakan software SPSS, dengan membandingkan rhitung (rhitung tiap butir dilihat pada tampilan output Cronbach Alpha pada kolom Corrected Item Total Correlation dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel). Dengan jumlah sampel 30, df=28 dab alpha 0,05 berarti rtabel = 0,361. Jika rhitung > rtabel dan bernilai positif, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut: TABEL 3.4 Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Angket Kepemimpinan (X1) Scale Mean Corrected ItemCronbach's Item if Item Total Correlation Alpha if Item number Deleted (r hitung) r-tabel Deleted 1 25.7000 .749 .361 .884 2 25.6667 .479 . 361 .902 3 25.5667 .666 . 361 .890 4 25.6667 .721 . 361 .886 5 25.8333 .707 . 361 .888 6 25.9333 .725 . 361 .885 7 26.0667 .696 . 361 .888 8 25.6000 .615 . 361 .893 9 25.7000 .706 . 361 .887Sumber : Data primer diolah, 2011

TABEL 3.5 Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Angket Motivasi (X2)

42

Item number10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Scale Mean if Item Deleted29.8000 28.9000 29.0000 28.9000 28.9000 28.8667 29.2000 29.1667 28.9667

Corrected ItemTotal Correlation (r hitung).516 .587 .610 .755 .623 .544 .699 .651 .681 .707

28.7000 Sumber : Data primer diolah, 2011

r-tabel .361 . 361 . 361 . 361 . 361 . 361 . 361 . 361 . 361 .361

Cronbach's Alpha if Item Deleted.886 .880 .880 .869 .878 .883 .873 .878 .876 .873

TABEL 3.6 Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Angket Lingkungan Kerja (X3) Item number20 21 22 23 24 25

Scale Mean if Item Deleted15.9000 15.7000 15.7667 15.7333 15.7333

Corrected ItemTotal Correlation (r hitung).804 .750 .869 .714 .804 .406

15.8333 Sumber : Data primer diolah, 2011

r-tabel .361 . 361 . 361 . 361 . 361 . 361

Cronbach's Alpha if Item Deleted.861 .871 .853 .877 .867 .915

TABEL 3.7 Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Angket Kinerja (Y)

43

Item number

Scale Mean if Item Deleted

Corrected ItemTotal Correlation (r hitung)

r-tabel

Cronbach's Alpha if Item Deleted

44

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

36.2000 36.1333 36.3333 36.4667 36.4333 36.3000 36.9000 36.4667 36.2000 36.2333 36.2000

.406 .774 .632 .514 .524 .799 .365 .611 .809 .855 .829 .532

36.1000 Sumber : Data primer diolah, 2011

.361 . 361 . 361 . 361 . 361 . 361 .361 . 361 . 361 . 361 . 361 . 361

.908 .890 .897 .903 .902 .889 .912 .898 .888 .886 .887 .902

Dari hasil penghitungan terhadap data yang diperoleh selama pretest dapat disimpulkan bahwa item-item yang terdapat di dalam kuesioner valid, karena rhitung > rtabel. Dengan alasan ini maka kuesioner sudah layak dipakai sebagai instrumen penelitian. 3.6.2 Uji Reliabilitas Terkait Reliabilitas Suharsimi (2006:178) berpendapat, suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujuan apakah suatu instrumen pengumpulan data reliable atau tidak, dapat diuji dengan rumus alpha, selama alternatif jawabannya bukan 1 dan 0 (skala nominal). Berikut rumusnya,

Dimana,

r11 K

= Reliabilitas Instrumen = Banyak butir pertanyaan

45

b2 t2

= Jumlah varian butir = Varian total.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2009:45). Menurut Nunnally (dalam Ghozali,2009:46) Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Selanjutnya reliabilitas dicari dengan software SPSS. Berikut adalah output dari penghitungan tersebut: TABEL 3.8 Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Angket Kepemimpinan (X1) Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .902

Cronbach's Alpha .900

N of Items 9

Sumber : Data primer diolah, 2011

TABEL 3.9 Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Angket Motivasi (X2)Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .889 .896 Sumber : Data primer diolah, 2011

N of Items 10

TABEL 3.10 Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Angket Lingkungan Kerja (X3)

46

Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .894 .895 Sumber : Data primer diolah, 2011

N of Items 6

TABEL 3.11 Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Angket Kinerja (Y)Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .905 .907 Sumber : Data primer diolah, 2011

N of Items 12

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja, dan kinerja reliabel, karena seluruh Cronbach Alpha bernilai > 0,60. 3.2 Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan bantuan program SPSS dan Microsoft Excel. Metode-metode berikut ini digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data yang berwujud angka-angka kemudian mengambil kesimpulan. 3.7.1 Analisis Deskriptif Persentase Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan data yang berhasil dikumpulkan melalui instrumen kuesioner. Data yang dideskripsikan merupakan variabel-variabel dependent dan independent dalam penelitian, yaitu kepemimpinan (X1), motivasi (X2), Lingkungan

47

kerja (X3), serta kinerja (Y). Prosedur teknik analisis Deskriptif Persentase adalah: 1) Membuat tabel distribusi jawaban angket (X1, X2, X3, dan Y)

2) Menentukan sistem skor yang telah ditentukan terhadap masingmasing item jawaban. 3) Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap responden, kemudian masukkan skor tersebut ke dalam rumus:

%= nN x 100%Dimana, n = skor yang diperoleh N = skor ideal % = tingkat keberhasilan yang dicapai Selanjutnya, disusun kriteria sebagai berikut:

1) % terendah (% r) = (1:4) x 100% = 25% 2) % tertinggi (% t) = (4:4) x 100% = 100% 3) Jarak= 100% - 25% = 75%

4) Interval kriteria = 75% : 4 = 18,75%TABEL 3.12 Kriteria Penilaian Skor Interval Kriteria 81,25% < %skor < 100% 62,5% < %skor < 81,25% 43,75% < %skor < 62,5% 25% < %skor < 43,75% Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik

48

3.7.2 Pengujian Asumsi Klasik Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah model tersebut dapat digunakan sebagai dasar estimasi yang tidak bias. Asumsi klasik ini akan menguji antara lain:

1) Uji MultikolinieritasUji ini ditujukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang diajukan ditemukan korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dicari besar Variance Inflamation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Jika VIF < 10 dan nilai tolerance > 0.1 maka regresi bebas dari multikolinieritas. Dalam penelitian ini digunakan program SPSS untuk pengujiannya. TABEL 3.13 Hasil Perhitungan Uji Coba MultikolinieritasCoefficients Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.397 .505 .060 .151 .355 .183 .180 .186a

Model 1

Standardized Coefficients Beta .072 .414 .208

(Constant) Kepemimpinan Motivasi Lingkungan Kerja

t 2.769 .393 1.937 .969

Sig. .010 .697 .064 .342

Collinearity Statistics Tolerance VIF .706 .522 .519 1.417 1.914 1.927

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Data primer diolah, 2011

Dari tabel diatas, diketahui bahwa niai tolerance untuk ketiga variabel kurang dari 1 dan besarnya VIF tidak lebih dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi mutikolinieritas antar variabel bebas.

2) Uji Normalitas Ditujukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi normal. Kembali peneliti menggunakan program SPSS dalam melakukan uji ini.

49

Norm P-P Plot of R al egression S tandardized Residual

GAMBAR 3.2 Dependent NormalVariable:Plot of Regression Standardized Redisual P-P Kinerja1.0

Expected Cum Prob

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 0.0 0.2 0.4 0 .6 0.8 1.0

O served C mPro b u b

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik cenderung mengikuti garis dan membentuk garis diagonal, sehingga dapat disimpulakan bahwa baik variabel bebas maupun terikat memiliki distribusi normal. 3) Uji Heteroskedastisitas Pengujian terhadap heterokedastisitas dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot setelah melakukan pengolahan data pada program SPSS. Bila titik-titik tersebar di atas dan dibawah titik nol dan tidak membentuk pola tertentu, maka dianggap model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas.

GAMBAR 3.3 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

50

Dapat dilihat bahwa titik-titik dalam grafik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah pada sumbu Y. Keadaan ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokesdastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai sebagai cara untuk memprediksi kinerja karyawan terkait kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja. 3.7.3 Pengujian Regresi Berganda Menurut Uma Sekaran (2007b:299), analisis regresi berganda dilakukan untuk menguji pengaruh simultan dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang berskala interval. Fungsi pengujian ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menguji secara simultan dan parsial pengaruh antara kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Selain itu regresi berganda seringkali digunakan untuk menguji hipotesis, sebagaimana disebutkan oleh Cooper & Schindler (2006:307), Penggunaan regresi berganda adalah untuk menguji dan menjelaskan teori sebab-akibatdigunakan untuk menggambarkan seluruh struktur hubungan yang telah dikembangkan dari sebuah teori sebab-akibatjuga digunakan sebagai alat untuk menarik

51

kesimpulan untuk menguji hipotesis dan untuk mengestimasi nilainilai populasi. Analisis regresi berganda dirumuskan dalam fungsi berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana, Y = variabel dependen (kinerja karyawan) a = bilangan konstanta b1= (kepemimpinan) b2= koefisien regresi untuk X2 (motivasi) b3= koefisien regresi untuk X3 (lingkungan kerja) X1= kepemimpinan X2= motivasi X3= lingkungan kerja (Sugiyono,2008:258) Dalam prakteknya penulis menggunakan software SPSS untuk mempermudah pengujian ini. Bilangan konstanta dan koefisien regresi untuk masing-masing variabel yang dicari dari persamaan ini didapat dilihat pada tabel Coefficients, B Unstandardized Coefficients, pada Output pengolahan SPSS. Hasilnya seperti yang dapat dilihat pada bagian dari tabel 3.13 Uji coba Multikolinieritas. Bilangan Konstanta menunjukkan besar/nilai variabel dependen (kinerja) bila seluruh variabel bebas dalam penelitian ini bernilai 0 (nol). Sedangkan koefisien regresi untuk masing-masing variabel menunjukkan besarnya kenaikan pengaruh terhadap variabel dependen bila variabel bebas tersebut mengalami kenaikan sebesar satu satuan. 3.7.4 Uji Simultan (uji-f) koefisien regresi untuk X1

52

Uji simultan (uji-f) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabelvariabel independen (kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (kinerja). Pengujian dilakukan menggunakan tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 5%. Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, dengan melihat tabel ANOVA. Model dikatakan signifikan jika Sig. F . Apabila besarnya probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, sedangkan jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. 3.7.5 Uji Parsial (uji-t) Pengujian ini bertujuan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat dengan anggapan, variabel lain bersifat konstan. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dan terikat, dengan cara melihat nilai t pada taraf signifikansi 5%. t hitung diperoleh melalui bantuan software SPSS, tepatnya pada tabel coefficients. Model dikatakan signifikan jika nilai sig. t . Apabila besarnya probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, sedangkan jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. 3.7.6 Koefisien determinasi (r2) Dengan pengujian ini diukur seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Nugroho, 2005:50). Nilai dari koefisien (r2) dapat dilihat dalam output SPSS. Bila koefisien determinasi (R2) = 1 maka variabel bebas berpengaruh 100% terhadap variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R Square, namun untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau

53

tertulis Adjusted R Square karena disesuaikan dengan variabel independen yang digunakan dalam penelitian (Nugroho, 2005:51).

54