BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Organisasi...
Transcript of BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Organisasi...
43
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Organisasi Perusahaan
3.1.1 Latar Belakang Perusahaan
PT Kamajaya Tri Laksana (PT KTL) merupakan salah satu agen
tunggal PT Yuasa Battery Indonesia. PT KTL didirikan pada tanggal 4
September 1998 dengan ruang lingkup sebagai dealer battery Yuasa untuk
keperluan otomotif dan kendaraan bermotor yang beroperasi di daerah
Jabotabek.
Pada awal berdirinya, PT KTL hanya mendistribusikan aki untuk
kendaraan bermotor dalam berbagai jenis dan ukuran yang terbatas, khususnya
tipe-tipe aki standar Jepang. Namun dengan meningkatnya volume dan
kapasitas produksi aki PT Yuasa Battery Indonesia, seiring dengan semakin
berkembangnya permintaan akan jenis dan ukuran aki kendaraan, saat ini telah
diproduksi dan didistribusikan pula beberapa tipe aki untuk keperluan otomotif
dan industri dengan standar Eropa. Jenis produknya pun semakin beragam
dengan spesifikasi, keunggulan dan harga tersendiri.
Sebagai anak perusahaan yang bernaung langsung dibawah PT Yuasa
Battery Indonesia, PT KTL pun berorientasi pada komitmen untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan secara cepat, tepat dan memuaskan, serta meningkatkan
pemasaran dengan mengutamakan 3 faktor penting untuk kepuasan pelanggan
yaitu kualitas, harga dan pengiriman tepat waktu. Visi kedepan PT KTL adalah
menjadi perusahaan pemasok aki untuk otomotif, kendaraan bermotor dan
keperluan industri untuk daerah Jawa Barat. PT KTL juga memiliki
tanggung jawab untuk selalu menjamin kualitas produk PT Yuasa Battery
Indonesia yang didistribusikannya, karena produk Yuasa telah lama dipercaya
dan dipakai sebagai suku cadang orisinil oleh kendaraan terkemuka karena
memiliki variasi tipe dan kapasitas yang lengkap.
Saat ini PT KTL dikenal sebagai salah satu perusahaan pemasok aki
terbesar untuk daerah Jakarta dan sekitarnya, meliputi sekitar 65 sub area. PT
KTL berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Taman Kebon Sirih II No 7A
Jakarta Pusat.
3.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT KTL
45
3.1.3 Wewenang dan Tanggung jawab
A. Direktur
• Mengendalikan perusahaan secara global dan memberikan result area
yang jelas bagi General Manager di bawahnya.
• Menetapkan arah, gagasan dan tujuan jangka panjang bagi perusahaan.
B. General Manager
• Mengendalikan dan mengawasi jalannya seluruh kegiatan operasional
dan keuangan perusahaan.
• Mengambil keputusan dan menentukan arah operasional perusahaan
sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan.
• Memberikan progress report perusahaan kepada Direktur dalam jangka
waktu tertentu.
C. Sales Manager
• Menentukan dan mengontrol para salesman dalam melakukan
pemasaran produk di sektor-sektor unggulan perusahaan.
• Mengontrol dan melakukan penjualan produk kepada para pelanggan.
• Memberikan masukan kepada pelanggan mengenai spesifikasi produk
serta membantu pelanggan dalam menentukan kebutuhan.
• Memberikan masukan kepada pihak manajemen akan kebutuhan
pelanggan.
D. HRD & GA
• Bertanggung jawab untuk membuat pendataan gaji seluruh karyawan.
46
• Menerima, memberhentikan dan menetapkan posisi karyawan pada
masing-masing bagian.
• Membuat iklan lowongan pekerjaan.
• Melakukan pelatihan pada karyawan baru.
• Menyeleksi karyawan baru.
• Mengecek slip gaji.
E. FI-CO Manager
• Mengatur dan mengawasi bagian Accounting, Finance dan IS dalam
menjalankan tugasnya masing-masing.
• Memberikan laporan perusahaan mengenai keuangan kepada General
Manager.
H. SPV AMB
• Bertugas mengawasi para salesman yang menjual produk untuk
otomotif battery.
• Memberikan laporan penjualan produk otomotif battery kepada Sales
Manager.
I. SPV MCB
• Bertugas mengawasi para salesman yang menjual produk untuk
motorcycle battery.
• Memberikan laporan penjualan produk motorcycle battery kepada Sales
Manager.
47
J. S/O (Spesial Outlet)
• Melakukan penjualan produk untuk pemesanan dan penjualan dalam
partai besar.
K. Warehouse
• Mengontrol persediaan barang.
• Melayani klaim yang diajukan oleh pelanggan jika barang yang dibeli
cacat atau rusak.
• Melakukan distribusi barang ke pelanggan.
D. Sales Admin
• Membuat laporan setiap transaksi yang terjadi.
• Membuat surat jalan untuk distribusi barang.
• Mengeluarkan faktur penjualan jika terjadi transaksi.
• Mencatat setiap transaksi yang dilakukan
E. Sales Counter
• Menghubungi para pelanggan untuk memberitahu jika tanggal batas
waktu pembayaran akan jatuh tempo.
• Melayani pelanggan dalam melakukan pembayaran.
L. Finance
• Mengatur jalannya seluruh perputaran uang perusahaan.
• Mengembangkan sistem anggaran yang layak sebagai dasar
pengendalian dan pengukuran kinerja.
• Menyusun data keuangan sampai terciptanya laporan keuangan.
48
M. Accounting
• Menyelenggarakan akuntansi atas permintaan, penyimpangan, dan
pengeluaran serta akuntansi perusahaan.
• Membuat rencana kerja dan anggaran belanja tahunan akuntansi dan
informasi sesuai dengan jangka panjang perusahaan.
N. I S (Information System)
• Bertanggung jawab dalam pemasukan data ke dalam komputer.
• Menangani pengoperasian komputer dalam perusahaan.
3.2 Sistem yang Berjalan
Sejak awal berdirinya PT KTL sejak tahun 1998, seluruh kegiatan bisnis dan
administrasi PT KTL seperti kegiatan transaksi penjualan dan pembelian;
penyimpanan data pelanggan, rekan supplier serta salesman, pengontrolan stock dan
pencetakan laporan berkala telah dilakukan dengan prasarana otomatisasi sebuah
aplikasi transaksi berbasiskan Visual Basic dan memakai database Microsoft
Access. Saat ini, database Access ini telah menyimpan kira-kira 3.400.000 record
dan kapasitasnya mencapai 2,2 Gb.
Rapat perencanaan strategi PT KTL diselenggarakan berdasarkan jadwal:
• Tiap minggu. Melibatkan supervisor dengan sales manager, untuk mengetahui
progress antara kondisi pemasaran dengan target yang ditentukan.
• Tiap bulan. Melibatkan pihak eksekutif, seperti direktur, general manager,
sales manager. Bertujuan untuk mengecek transaksi selama sebulan terakhir
dan menentukan estimasi pemasaran untuk bulan berikutnya.
49
• Tiap kuarter. Bertujuan untuk mengecek transaksi selama satu kuarter terakhir
dan menentukan estimasi pemasaran untuk kuarter berikutnya.
• Tiap semester. Bertujuan untuk mengecek transaksi selama satu semester
terakhir dan menentukan estimasi pemasaran untuk semester berikutnya.
• Tiap tahun. Bertujuan untuk melihat akumulasi data pemasaran selama satu
tahun terakhir dengan tujuan untuk menentukan rencana pemasaran tahun
depan.
Dalam rapat perencanaan strategi ini, digunakan laporan-laporan yang
dihasilkan dari modul pencetakan data transaksi dalam menu aplikasi transaksional
PT KTL. Laporan-laporan tersebut merupakan laporan yang sangat mendetail
berbasiskan transaksi perharian.
3.3 Teknologi Informasi PT Kamajaya Tri Laksana
Dalam pelaksanaan kegiatan transaksi operasional sehari-hari, PT Kamajaya
Tri Laksana sudah menerapkan sistem yang terkomputerisasi. Teknologi informasi
pada PT Kamajaya Tri Laksana terdiri atas perangkat keras dan perangkat piranti
lunak.
3.3.1 Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan PT Kamajaya Tri Laksana untuk
menunjang aktivitas kerja :
• 1 server.
• 11 unit PC sebagai workstation yang digunakan pada semua departemen.
50
• Jaringan LAN yang menghubungkan server dengan workstation pada
bagian terkait.
• 9 unit printer.
• 4 unit modem.
3.3.2 Piranti Lunak
Sistem operasi yang digunakan PT Kamajaya Tri Laksana pada bagian
server adalah Windows NT, sedangkan untuk bagian workstation
menggunakan Windows XP. Database yang digunakan adalah Microsoft
Access 2000 dengan aplikasi transaksi berbasis Visual Basic 6.0.
3.4 Analisis Perancangan dan Perencanaan
3.4.1 Metode Analisis dan Perancangan
Metode yang dapat dipakai untuk menganalisis dan merancang sebuah
data warehouse antara lain: top-down, bottom-up, dan gabungan antara top-
down dan bottom-up.
Metode top-down dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan dan
rencana perusahaan, dimulai dari pihak pimpinan lalu dilanjutkan ke bagian
dibawahnya. Keputusan untuk mengembangkan sistem dibuat oleh pihak
pimpinan.
Metode bottom-up dimulai dengan melakukan perancangan dan
pencobaan prototipe dimana data didapatkan dari formulir serta dokumen-
dokumen yang ada.
51
Dalam penelitian ini digunakan metode gabungan antara top-down dan
bottom-up, dimana metode top-down digunakan dalam analisis struktur
organisasi, deskripsi tugas, analisis matriks dan tujuan bisnis, sedangkan
metode bottom-up digunakan dalam analisis sistem informasi yang berjalan,
hardware dan software yang digunakan, serta permasalahan yang dihadapi.
Data warehouse yang dirancang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi pada PT KTL. Perancangan yang dilakukan meliputi arsitektur
perancangan tabel, metadata, skema bintang serta rancangan layar dan output
yang dihasilkan.
3.4.2 Subyek Data
Subyek data adalah kumpulan data-data yang telah dikelompokkan
pada suatu sistem yang memiliki fungsi tertentu dari hasil penelitian. Subyek
data ini merupakan kelompok sumber data yang berguna untuk menampilkan
informasi yang dibutuhkan pihak eksekutif.
Subyek data yang ada pada PT Kamajaya Tri Laksana terdapat pada
tabel 3.1 berikut ini :
52
No Subyek Data Keterangan
1 Produk Berisi informasi mengenai produk yang dijual ke pelanggan
2 Pelanggan Berisi informasi mengenai daftar nama pelanggan
3 Penjualan Berisi informasi mengenai aktifitas yang berhubungan
dengan penjualan produk
4 Persediaan Berisi informasi mengenai daftar stok produk yang tersedia
di gudang
5 Pembelian Berisi informasi mengenai aktifitas yang berhubungan
dengan pembelian produk
6 Pengiriman Berisi informasi mengenai daftar tempat-tempat yang akan
dikirim barang
7 Karyawan Berisi informasi mengenai daftar nama karyawan
8 Keuangan Berisi informasi mengenai keuangan perusahaan
Tabel 3.1 Tabel Subyek Data
3.4.3 Analisis Fungsi Bisnis
Fungsi bisnis adalah kelompok dari aktifitas perusahaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh masing-masing bagian dalam perusahaan yang dilakukan
secara bersama-sama agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Dari hasil penelitian, diperoleh fungsi bisnis seperti pada tabel 3.2 berikut ini :
53
No Fungsi Bisnis
1 Penjualan Produk
2 Klaim Penjualan Produk
3 Penerimaan Pembayaran
4 Penetapan Harga
5 Perencanaan Pemasaran
6 Analisa Penjualan
7 Pelayanan Pelanggan
8 Peramalan Penjualan
9 Laporan Keuangan
10 Evaluasi Hasil
11 Perencanaan Taktis
12 Perencanaan Strategik
13 Pengawasan Produk
14 Klaim Pembelian
15 Penggajian Karyawan
16 Rekrutmen Karyawan
17 Pengawasan Internal
Tabel 3.2 Tabel Fungsi Bisnis
3.4.4 Analisa Matriks
Analisa yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang
model perusahaan dalam bentuk matriks.
3.4.4.1 Matriks Unit Organisasi VS Subyek Data
Matriks unit organisasi vs subyek data dapat dilihat pada tabel 3.3
berikut ini :
54
SUBYEK DATA
UNIT
ORGANISASI
Prod
uk
Pela
ngga
n
Penj
uala
n
Pers
edia
an
Peng
irim
an
Pem
belia
n
Keu
anga
n
Kar
yaw
an
Direktur * * * General Manager
* * * * * * * *
Sales Manager * * * * HRD & GA * * FI-CO Manager
* * * * *
SPV AMB * * * SPV CMB * * * S/O * * * Warehouse * * * Sales Admin * * Sales Counter * Finance * Accounting *
Tabel 3.3 Matriks Unit Organisasi vs Subyek Data
Dari tabel matriks di atas dapat diketahui bahwa General
Manager berhubungan dengan seluruh subyek data yang ada, di mana
General Manager dalam melakukan analisis dan perencanaan serta
pengambilan keputusan terlibat dengan keseluruhan subyek data,
sehingga General Manager membutuhkan laporan yang mencakup
keseluruhan subyek data.
55
3.4.4.2 Matriks Fungsi Bisnis VS Unit Organisasi
Matriks fungsi bisnis vs unit organisasi dapat dilihat pada tabel
3.4 berikut ini :
Dire
ctor
Gen
eral
M
aang
er
Sale
s Man
ager
HR
D &
GA
FI-C
O M
anag
er
SPV
AM
B
SPV
CM
B
S/O
War
ehou
se
Sale
s Adm
in
Sale
s Cou
nter
Penjualan Produk IEW
IEW
IEW
IEW
IEW
IEW
Klaim Penjualan Produk IW RAEW
Penerimaan Pembayaran IW IEW
Penetapan Harga RA EW
RAEW
IEW
Analisa Penjualan RA EW
RAEW
Pelayanan Pelanggan IEW
IEW
IEW
IEW
IW
Peramalan Penjualan IW IW
Laporan Keuangan RAEW
Perencanaan Pemasaran RA EW
RAEW
Evaluasi Hasil RA EW
IEW
Perencanaan Taktis RAEW
Perencanaan Strategik RA EW
Pengawasan Produk RA EW
IW
Klaim Pembelian Produk RAEW
Penggajian Karyawan RA EW
Perekrutan Karyawan RA EW
IEW
Pengawasan Internal RAEW
RA EW
Tabel 3.4 Matriks Fungsi Bisnis vs Unit Organisasi
56
Keterangan:
R: Direct Management Responsibility, menunjukkan bahwa unit organisasi
yang menerima pertanggung jawaban langsung dalam melaksanakan fungsi
bisnis.
A: Executive/Policymaking authority, menunjukkan bahwa unit organisasi
yang mempunyai wewenang membuat dan melaksanakan kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan dengan fungsi bisnis.
I: Involved in the function, menunjukkan bahwa unit organisasi ikut terlibat
dalam kegiatan pada fungsi bisnis, tapi tidak bertanggung jawab dan tidak
memiliki hak atau kuasa atas kegiatan fungsi bisnis tersebut.
E: Technical expertise, menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan pada
fungsi bisnis tersebut diperlukan keahlian teknis dari unit organisasi yang
terkait.
W: Actual execution of the work, menunjukkan bahwa unit organisasi yang
terkait melakukan seluruh kegiatan pekerjaan dan fungsi bisnis yang
sedang berjalan.
57
3.4.4.3 Matriks Fungsi Bisnis VS Subyek Data
Matriks fungsi bisnis vs subyek data dapat dilihat pada tabel 3.5
berikut ini :
Prod
uk
Pela
ngga
n
Penj
uala
n
Pers
edia
an
Peng
irim
an
Pem
belia
n
Keu
anga
n
Kar
yaw
an
Penjualan Produk R R CUDR
R
Klaim Penjualan Produk R R R CUDR
Penerimaan Pembayaran R R CUDR
Penetapan Harga CUDR
R R
Analisa Penjualan R R R
Pelayanan Pelanggan CUDR
R R
Peramalan Penjualan R R
Laporan Keuangan R R R R
Perencanaan Pemasaran R R R R
Evaluasi Hasil R R R R R R R
Perencanaan Taktis R R R R R R R
Perencanaan Strategik R R R
Pengawasan Produk R R
Klaim Pembelian Produk CUDR
R
Penggajian Karyawan CUDR
R
Rekrutmen Karyawan C
Pengawasan Internal R R R R R R R
Tabel 3.5 Matriks Fungsi Bisnis vs Subyek Data
58
Keterangan:
C = Create, menunjukkan subyek data yang diciptakan dalam
melaksanakan fungsi bisnis.
R = Read, menunjukkan subyek data yang dibaca dalam
melaksanakan fungsi bisnis.
U = Update, menunjukkan subyek data yang diubah dalam
melaksanakan fungsi bisnis.
D = Delete, menunjukkan subyek data yang dihapus dalam
melaksanakan fungsi bisnis.
59
3.4.4.4 Matriks Fungsi Bisnis vs Aplikasi
PT.K
TL
App
licat
ion
Mic
roso
ft
Off
ice
Fungsi Bisnis
* Penjualan Produk
* Klaim Penjualan Produk
* Penerimaan Pembayaran
* Penetapan Harga
* Perencanaan Pemasaran
* Analisa Penjualan
* Pelayanan Pelanggan
* * Peramalan Penjualan
* Laporan Keuangan
* Evaluasi Hasil
* Perencanaan Taktis
* Perencanaan Strategik
* Pengawasan Produk
* Klaim Pembelian Produk
* Penggajian Karyawan
* * Rekrutmen Karyawan
* Pengawasan Internal
Tabel 3.6 Matriks Fungsi Bisnis vs Aplikasi
60
3.4.4.5 Matriks Subyek Data vs Aplikasi
PT.K
TL
App
licat
ion
Mic
roso
ft
Off
ice
Subyek Data
* Produk
* Pelanggan
* Penjualan
* Persediaan
* Pengiriman
* Pembelian
* Keuangan
* * Karyawan
Tabel 3.7 Matriks Subyek Data vs Aplikasi
3.4.5 Analisis SWOT
SWOT yang terdapat pada PT KTL dapat diuraikan sebagai berikut:
Strength :
1. Merk YUASA yang sudah terkenal dari bertahun-tahun lalu secara
nasional dan internasional sebagai produk berkualitas tinggi dan banyak
digunakan sebagai spare part asli di seluruh dunia.
2. Terdapat begitu banyak variasi aki YUASA untuk semua merk motor
dan mobil nasional maupun internasional, dengan spesifikasi, harga dan
kualitas tersendiri, untuk memenuhi keanekaragaman keinginan pasar.
3. Tersedia beberapa paket harga dan diskon yang cukup besar untuk
pembelian dalam jumlah banyak dan dalam masa-masa promosi.
61
4. Sudah terkomputerisasi, yakni sudah menggunakan teknologi untuk
mengolah sistem informasinya.
Weakness:
1. Penganalisaan kondisi pasar PT KTL kurang sensitif, karena hanya
didasarkan pada laporan umum yang merupakan pencetakan dari
laporan data detil transaksi perharinya. Hal ini menyebabkan tindakan
promosi dan perencanaan target penjualan cenderung monoton, yakni
hanya menjalankan rencana pemasaran yang sama tiap tahun, tanpa
melakukan analisa perkembangan kondisi pasar dalam jangka waktu
yang lebih lama.
2. Pengembangan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen
dirasakan lamban karena dibutuhkan ijin resmi dari Yuasa
internasional.
Opportunity:
1. Pertumbuhan populasi kendaraan yang tinggi di Jakarta terus
membutuhkan produk battery.
Threat:
1. Terdapat banyak pesaing yang menjual produk yang sama walaupun
tidak berskala besar.
2. Munculnya pesaing atau produk baru dengan harga murah.
62
3.4.6 Matriks SWOT
Strength Weakness
Opportunity Strategi SO
• Mengadakan promosi atau
event tertentu untuk
meningkatkan pangsa pasar.
Informasi: total penjualan,
diskon penjualan.
Strategi WO
• Melakukan penganalisaan
kondisi pasar yang makin
berkembang.
Informasi: penjualan.
Threat Strategi ST
• Menjamin kualitas produk
Informasi: jumlah persediaan
barang yang keluar masuk
melalui retur.
Strategi WT
• Melakukan penyesuaian
harga untuk menarik
pelanggan.
Informasi: harga penjualan,
harga pembelian.
Tabel 3.8 Matriks SWOT
3.4.7 Analisis Critical Success Factor
Menurut James Martin (1990, p89), Critical Success Factors (CSF)
adalah area terbatas dimana kemajuan hasilnya akan menjamin kemajuan
kompetitif untuk individu, departemen, atau organisasi. CSF adalah area kunci
dimana semuanya harus berjalan dengan baik agar bisnis bisa berkembang dan
mencapai target manajer. CSF bukan tujuan, sasaran, atau target, melainkan
apa yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut.
Adapun yang menjadi CSF pada PT Kamajaya Tri Laksana adalah :
1. CSF pada bagian pemasaran demi mencapai target peningkatan volume
penjualan, yang terlihat pada peningkatan jumlah produk yang dijual
63
kepada pelanggan dan total penjualan produk sehingga meningkatkan profit
(keuntungan) perusahaan.
• Kualitas produk yang terus dijamin. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
retur penjualan yang terjadi.
• Jenis produk yang bervariasi dengan spesifikasi unik masing-masing.
• Keefektifan promosi.
• Tersedia bermacam paket harga yang menarik dengan berbagai
bermacam jenis diskon.
• Penganalisaan kondisi pasar yang sensitif, agar bisa mengadaptasikan
diri dengan perubahan permintaan pasar secara cepat dan tepat.
• Pengorganisasian stok yang teratur
• Pemberian ranking pada salesman yang mampu memenuhi target
penjualan tertinggi dapat memberikan dorongan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan dan target penjualan.
2. CSF pada bagian pembelian, yang bertujuan untuk menggunakan modal
seefisien dan seefiktif mungkin.
• Penganalisaan penjualan dan target pemasaran yang cepat dan tepat,
agar dapat menentukan batasan pembelian yang sesuai.
• Pemberian ranking pada supplier yang terbaik dalam harga dan
pelayanan memberikan kemudahan dalam menjalankan strategi
pembelian.
64
3. CSF pada bagian persediaan, yang bertujuan untuk memberikan jaminan
terhadap fungsi gudang berkaitan dengan kegiatan pemasaran dan
pembelian yang dilakukan.
• Tersimpannya data-data yang akurat dan konsisten antara jumlah
persediaan barang yang keluar masuk dari gudang dengan jumlah
barang yang keluar masuk melalui transaksi jual beli yang dilakukan.
3.4.8 Analisis Kebutuhan Data dan Informasi
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran, pihak
eksekutif PT Kamajaya Tri Laksana menyadari bahwa keperluan data dan
informasi yang bersifat rincian maupun ringkasan sangat penting bagi mereka
dalam proses pengambilan keputusan yang tepat, cepat dan akurat untuk
kemajuan perusahaan. Pihak eksekutif ini meliputi Direktur sebagai penentu
tujuan jangka panjang perusahaan, General Manager sebagai pengambil
keputusan dan penentu arah operasional perusahaan, dan Sales Manager
sebagai pengontrol kegiatan pemasaran.
Agar pihak eksekutif dapat melakukan analisis terhadap data dan
informasi secara lebih efektif, maka data dan informasi tersebut disajikan
dalam bentuk laporan yang ringkas dengan data yang akurat dan terintegrasi
serta dengan penyajian informasi dalam bentuk tabel multidimensi dan grafik
untuk menunjukkan perbandingan dan trend dalam kurun waktu tertentu.
Penyajian informasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pihak
manajemen tingkat atas untuk menentukan langkah-langkah yang harus
65
dijalankan sehingga menghasilkan keputusan yang tepat demi kemajuan
perusahaan.
Berikut ini gambaran data dan informasi yang dibutuhkan :
• Dibutuhkan informasi penjualan pada tiap area yang ada, dimaksudkan
untuk melihat dan memantau area mana saja yang angka penjualannya
tinggi dan mana saja yang kurang, sehingga dapat dilakukan tindakan
lebih lanjut.
• Dibutuhkan informasi mengenai jumlah dan jenis-jenis produk yang
terjual, sehingga dapat melihat jenis produk apa yang paling banyak
digemari pelanggan maupun yang kurang terjual.
• Dibutuhkan informasi tentang pelanggan dan salesman mana saja yang
melakukan angka penjualan tinggi, agar dapat dilakukan perankingan
sebagai usaha meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan dan
salesman.
• Dibutuhkan informasi pembelian agar dapat diketahui perubahan harga
pembelian yang terjadi pada kurun waktu tertentu, untuk
mengantisipasinya dengan menyesuaikan harga penjualan.
• Dibutuhkan informasi mengenai persediaan terkait dengan transaksi jual-
beli yang terjadi untuk memantau kekonsistensian antara jumlah barang
yang keluar masuk dari gudang dengan jumlah barang yang tercatat
dalam data transaksi pembelian, penjualan dan retur.
66
• Semua informasi diatas dapat dilihat dalam kurun waktu yang diinginkan,
sehingga dapat memperlihatkan perbandingan keadaan bisnis didalam
kurun waktu tersebut.
3.5 Identifikasi Masalah dan Pemecahan Masalah
3.5.1 Masalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapi PT Kamajaya Tri Laksana yang mempersulit
eksekutif untuk menganalisa, menentukan keputusan dan melakukan
perencanaan strategi pemasaran yang terbaik bagi perusahaan adalah tidak
tersedianya basis data penyimpan data yang strukturnya secara khusus didesain
untuk mendukung kegiatan query demi tujuan penganalisaan.
Database OLTP tidak menunjang kegiatan pengambilan keputusan
karena strukturnya didesain dengan konsep normalisasi untuk memodifikasi
data secara efisien agar dapat menunjang kegiatan basis transaksi tiap harinya,
dan hal ini menyebabkan struktur relasi antar tabel menjadi rumit dan proses
query membutuhkan waktu respon yang lama karena proses join dan filtering
data yang banyak dan kompleks.
Selama ini, PT KTL hanya menggunakan modul pencetakan laporan
bulanan untuk menampilkan data yang dibutuhkan untuk kegiatan analisis.
Laporan-laporan yang dihasilkan dari aplikasi sistem informasi perusahaan
seringkali tidak mendukung kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pihak
eksekutif dalam proses pengambilan keputusan. Pencetakan laporan juga
memakan waktu yang cukup lama, kira-kira 20 menit untuk menghasilkan satu
bulan laporan penjualan. Hal ini dikarenakan laporan yang dihasilkan
67
merupakan pencetakan detil dari data operasional hasil transaksi yang belum
terintegrasi dan hanya menyajikan data mentah dalam jumlah besar namun
justru membingungkan dan mengaburkan informasi yang sedang dicari dan
dibutuhkan penganalisa.
3.5.2 Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang dilakukan pada saat ini adalah dengan cara
membangun data warehouse yang dapat memenuhi kebutuhan data untuk
keperluan pengambilan keputusan, dengan cara memilih data yang dibutuhkan
dan kemudian mentransformasikan data tersebut ke dalam suatu database yang
sudah terintegrasi yang dapat diakses oleh user.
Data warehouse ini menyimpan data yang bersifat analitikal dan
historis karena struktur tabelnya lebih sederhana daripada struktur tabel dalam
OLTP dan informasinya sudah terangkum, sehingga mempermudah
pengaksesan dan pencarian data untuk kebutuhan analisis. Hal ini juga
mempersingkat waktu pengaksesan data dalam data warehouse .
Disediakan pula aplikasi data warehouse yang menyajikan data dalam
bentuk informasi secara fleksibel dan menghasilkan laporan standar yang
sesuai dengan yang telah didesain berdasarkan keinginan pihak eksekutif dan
bersifat rincian maupun ringkasan tiap waktu. Data yang diinginkan disajikan
dalam bentuk tabel multidimensi dan grafik per periode waktu yang dipilih,
sehingga memberikan gambaran yang jelas dan nyata atas kondisi perusahaan
dengan tujuan untuk memberikan landasan atas kebijakan yang akan diambil
penganalisa.