BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH...

69
BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN KARYA RENDRA 3.1 Analisis Kumpulan Puisi Disebabkan Oleh Angin dalam Kepenyairan Rendra 3.1.1 Biografi Rendra dan Karya-karyanya Willybrodus Surendra Broto adalah nama aslinya. Dengan nama panggilan Mas Willy atau cukup Rendra. Dilahirkan di kampung Jayengan Solo pada hari Kamis 7 November 1935 jam 1705. Meskipun ia lahir dan besar di Solo, tetapi sebenarnya kedua orang tuanya dan nenek moyangnya berasal dari Yogyakarta. Ayahnya adalah seorang guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa, dan Ibunya pernah menjadi penari di keraton Yogyakarta. Rendra berkeputusan untuk menetap di kota leluhurnya itu bersama grup dramanya yang bernama Bengkel Teater bermarkas di Ketanggungan Wetan, Yogyakarta. Ia memulai karirnya dengan menulis sajak sejak ia masih duduk di kelas dua SLA di Solo. Ia masih di SLA pula ketika pada tahun 1954 merebut hadiah- hadiah dari Kementrian PD & K untuk naskah dramanya yang dijuduli Orang- orang di Tikungan Jalan. Dua tahun kemudian ia mendapat hadiah lagi dari majalah KISAH untuk sebuah cerita pendek yang ditulisnya. Cerita-cerita pendeknya dikumpulkan dengan judul Ia Sudah Bertualang (1963). Kemudian pada tahun 1957 terbitlah kumpulan sajak -sajaknya yang berbentuk balada – yang sebenarnya telah ia tulis sejak di SLA – dan kumpulan

Transcript of BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH...

Page 1: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

BAB 3

ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN

KARYA RENDRA

3.1 Analisis Kumpulan Puisi Disebabkan Oleh Angin dalam Kepenyairan

Rendra

3.1.1 Biografi Rendra dan Karya-karyanya

Willybrodus Surendra Broto adalah nama aslinya. Dengan nama panggilan

Mas Willy atau cukup Rendra. Dilahirkan di kampung Jayengan Solo pada hari

Kamis 7 November 1935 jam 1705. Meskipun ia lahir dan besar di Solo, tetapi

sebenarnya kedua orang tuanya dan nenek moyangnya berasal dari Yogyakarta.

Ayahnya adalah seorang guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa, dan Ibunya

pernah menjadi penari di keraton Yogyakarta. Rendra berkeputusan untuk

menetap di kota leluhurnya itu bersama grup dramanya yang bernama Bengkel

Teater bermarkas di Ketanggungan Wetan, Yogyakarta.

Ia memulai karirnya dengan menulis sajak sejak ia masih duduk di kelas

dua SLA di Solo. Ia masih di SLA pula ketika pada tahun 1954 merebut hadiah-

hadiah dari Kementrian PD & K untuk naskah dramanya yang dijuduli Orang-

orang di Tikungan Jalan. Dua tahun kemudian ia mendapat hadiah lagi dari

majalah KISAH untuk sebuah cerita pendek yang ditulisnya. Cerita-cerita

pendeknya dikumpulkan dengan judul Ia Sudah Bertualang (1963).

Kemudian pada tahun 1957 terbitlah kumpulan sajak -sajaknya yang

berbentuk balada – yang sebenarnya telah ia tulis sejak di SLA – dan kumpulan

Page 2: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

tersebut diberi judul Balada Orang-Orang Tercinta. Rendra tentu saja mengucap

syukur ketika buku ini juga memenangkan hadiah dari Badan Kemusyawarahan

Kebudayaan Nasional di tahun itu juga. Ia patut bersyukur dan bergembira oleh

karena pada waktu itu ialah satu-satunya penyair yang menulis dengan gaya epik

dan balada, sementara penyair lainnya menulis dengan gaya ekspresif dan liris.

Rupa-rupanya khasanah tembang-tembang Jawa dan fragmen-fragmen epos

wayang kulit sangat mempengaruhi jiwa remajanya waktu itu.

Masih dalam tahun yang sama, Rendra jatuh cinta secara dewasa untuk

pertama kalinya dengan seorang gadis dari Jalan Sawojajar Yogyakarta yang

bernama Sunarti. Dan, sejak saat itu ia lalu banyak menulis sajak-sajak liris

dengan tema cinta yang selalu dihubungkan dengan rasa keagamaan yang mistis.

Sajak-sajak itu ia kumpulkan dalam empat kumpulan dengan judul Kakawin

Kawin, Malam Stanza, Nyanyian dari Jalanan, dan Sajak Duabelas Perak.

Keempat kumpulan sajak ini kemudian terbit menjadi satu buku kumpulan sajak

pada tahun 1961 yang oleh penerbitnya di beri judul Rendra: Empat Kumpulan

Sajak.

Tahun itu juga Rendra mulai tertarik pada seni drama dan lalu mendirikan

“Studi Grup Drama Yogya” dimana ia membina kader – kadernya: Arifin C.

Noer, Deddy Sutomo, Parto Tegal, Mochtar Hadi, Louis Wangge, dan lain-lain.

Sementara itu, Rendra juga menghayati sedalam-dalamnya tema-tema agama dan

episode-epidode introspektif di dalam hidupnya. Tema-tema ini kemudian ia

garap dalam puisi-puisi yang ia kumpulkan menjadi dua kumpulan puisi yang

berjudul Mazmur Mawar dan Sajak-sajak Sepatu Tua, dan baru ia terbitkan pada

Page 3: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

tahun 1972. Dalam puisinya ini seakan membuktikan bahwa pada dasarnya puisi

adalah juga semacam wicara yang jernih, wajar, mengalir, yang di sana-sini

terpotong oleh majas yang sungguh tak terduga-duga; namun anasir yang seperti

sumbang dan mengagetkan ini tetap tunduk di bawah nalar puitik yang tak hendak

lagi mencari keganjilan. Maka, bila si penyair membentangkan tamsya,

menyerukan protes, menyampaikan pesan, dan melayangkan do`a, misalnya, kita

pun tahu bahwa kita bisa mencapai kedalaman (keajaiban) pengalaman seperti itu

karena bahasanya adalah bahasa kita juga.

Uraiannya tentang bermain drama diterbitkan dengan judul Tentang

Bermain Drama (1976) yang mendapat hadiah pertama dari Yayasan Buku Utama

1976 untuk karya non-fiksi. Ia pun banyak menerjemahkan drama klasik dunia, di

antaranya yang sudah terbit karya-karya Sophokles yaitu oedipus Sang Raja,

Oedipus di Kolonus, dan Antigone. Tahun 1993 terbit bukunya Seni Drama untuk

Remaja, panduan yang lengkap dan mudah dipahami.

Pada tahun 1964 Rendra pergi ke Amerika Serikat selama tiga tahun. Di

sana ia berkenalan dengan ilmu-ilmu sosial yang ternyata memberikan pengaruh

besar di dalam perkembangan pemikirannya. Ia mulai tertarik pada masalah-

masalah sosial, dan muncullah kini variasi baru dalam puisinya, yaitu tema sosial.

Puisi-puisinya ini ia kumpulkan di bawah judul Blues Untuk Bonnie dan terbit

pada tahun 1971. Dalam puisi ini Rendra seperti menggunakan bahasa sehari-hari,

bahasa yang dijauhi oleh para penyair, tapi dengan patahan-patahan frase yang

mengejutkan, puisi-puisi itu tetap menjaga siluet cerita, sambil melantur

menggamit berbagai idiom yang surrealistik namun yang sungguh menghidupkan.

Page 4: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Di sini antara tegangan yang dangkal dan yang fantastik, yang prosais dan yang

puitis, yang murahan dan yang luhur, terselenggara dengan begitu baik dan wajar,

dan inilah yang membuat Rendra kian berbeda dengan para penyair utama kita.

Pulang dari Amerika Serikat, yakni pada tahun 1967, ia mendirikan

Bengkel Teater. Pementesan dramanya mendapatkan penghargaan berupa

Anugerah Seni dari Mentri P & K Masyhuri, pada tahun 1979. Sedang pada tahun

1975 Rendra kecipratan rezeki lagi berupa hadiah dari Akademi Jakarta untuk

karya-karya seninya terhitung dari tahun 1970-1975.

Masalah-masalah politik pun akhirnya menarik perhatian Rendra sejak

tahun 1975. Puisi-puisinya yang bertema politik ia kumpulkan dalam bendera

Pamplet Penyair. Pada tahun 1971 Rendra diundang untuk membacakan puisinya

di Poetry Internasional Festival di Rotterdam, Holland. Kesmpatan itu ia

manfaatkan membaca puisi-puisinya dari Blues Untuk Bonnie. Di tahun 1971 juga

sehubungan dengan kiprahnya di bidang teater Rendra mendapat Anugerah Seni

dari Pemerintah RI. Undangan Serupa datang lagi untuknya pada tahun 1979

yang kali ini Rendra membaca puisi-puisinya dari Pamflet Penyair. Dan, pada

tahun 1983 buku puinya adalah Potret Pembangunan Dalam Puisi.

Mengenai kumpulan eseinya adalah Mempertimbangkan Tradisi (1983).

Adapun esai-esainya dari masa awal belakangan terbit dengan judul Catatan-

catatan Rendra Tahun 1960-an (1995)

Dan, pada tahun 1993 terbitlah kumpulan puisinya Disebabkan Oleh

Angin. Judul ini diambil dari judul sajaknya Disebabkan Oleh Angin yang ia tulis

di Jakarta 24 Maret 1970 untuk dimainkan Di TVRI. Puisi ini merupakan

Page 5: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

perkembangan dari satu puisi panjang dengan judul yang sama, yang ditulisnya di

New York, pada tahun 1964, saat ia mengalami goncangan batin dan rindu pada

sahabat-sahabatnya di Indonesia. Puisi ini adalah untuk pementasan, tapi alih-alih,

mengabdi pada kepentingan panggung, antara yang maya dan yang nyata bergerak

mondar-mandir dalam jiwa, antara kenangan lampau dan aku kini, antara suara

dan kekosongan. Dengan bahasa yang jauh dari kesan dramatik dan tokoh-tokoh

yang ibarat kelebat wayang pada kelir, puisi ini memelihara tegangan naratif di

bawah permukaan dengan piawai. Di sinilah puisi naratif Rendra bukan lagi puisi

epik melainkan anti- epik Puisi- puisi Rendra adalah puisi yang meletakkan

kekuatannya pada komunikasi tematik, dengan bahasa yang tidak rumit. Pada

tahun ini juga (1993) ia membuat buku puisi Orang-orang Rangkasbitung dan

buku puisinya Mencari Bapa pada tahun 1997.

Lebih dari setengah abad kiprah perpuisan Rendra semakin menunjukan

jalan lain perpuisian Indonesia. Ketika mayoritas penyair terpukau berlebihan

pada lirisisme dan kerap terjatuh pada puisi semu dan gelap, Rendra menulis puisi

naratif dengan bahasa yang penuh hiasan dan pendar-pendar. Ia adalah contoh

pertama bagi penyair asal Jawa yang piawai berbahasa Indonesia. Ketika para

penyair utama gemar menyuling bahasa demi mencapai puncak puitik, Rendra

justru mendaur ulang bahasa orang ramai. Ia juga contoh utama bahwa

modernisme artistik bisa memeuk mesra lingkunagan budaya asal. Puisi, bagi

penyair kelahiran 1935 ini, adalah upaya untuk mengungkai kecerdasan kolektif

sekaligus memelihara kewajaran dan kebaruan Bahasa Indonesia.

Page 6: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Puisi-puisi Rendra memang hebat, terbukti sudah banyak diantaranya yang

diterjemahkan dalam bahasa Jepang, Rusia, Inggris, Belanda, Perancis dan

Jerman. Terbitan dalam bentuk buku, untuk Rendra, di antaranya adalah Rendra :

Ballads and Blues, merupakan terjemahan sajak-sajak Rendra pada tahun 1954-

1967 yang diterjemahkan oleh Burton Raffel, Harry Aveling dan Derwent May.

Penerbitya adalah Oxford University Press, 1974. Rendra : Pamfletten van een

Dichter, merupakan terjemahan dari Pamplet Penyair yang dikerjakan oleh Prof A

Teew, diterbitkan oleh Thomas&Erras tahun 1979. Terjemahan dalam bahasa

Inggris disiapkan oleh Australia.Kumpulan puisi yang di terbitkan pertama kali

oleh Lembaga Studi Pembangunan ini, merupakan kumpulan puisi yang pernah

dibaca oleh pengarangnya di muka umum dalam variasi koleksi yang berbeda.

Kesempatan baca tersebut adalah di Taman Ismail Marzuki, Apel Siaga Kampus

ITB, Mimbar Bebas Kampus Unpad, Asrama Mahasiswa UI Daksinapati, Gedung

Olah Raga Yogya, Rotterdam, Leiden, Amsterdam, Berlin, Hamburg, Frankfurt,

Giesen dan Aachen. Rendra :The Struggle of the Naga Tribe, adalah terjemahan

dalam naskah drama Rendra Kisah Perjuangan Suku Naga yang dikerjakan oleh

Max Lane dan diterbitkan oleh University Of Queensland Press tahun 1979).

Dan, di Jerman Barat, Dr. Rainer Carle menulis sebuah buku tebal :

Rendras Gedichtsammlungen (1957-1972) Ein Beitrag zur Kenntnis der

Zeitgenossischen Indonesischen Literatur. Buku ini menelaah karya – karya puisi

Rendra dalam kaitannya dengan aktivitas serta karya-karya Rendra lainnya dari

tahun 1957-1972. .

Page 7: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

3.1.2 Visi Estetik dan Ekstra Estetik Rendra

Karya sastra sebagai karya seni terdiri atas bahan dan struktur estetik.

Kedua aspek tersebut berjalinan erat. Dalam karya sastra yang baik (bernilai),

keduanya melebur menjadi satu hingga sukar dipisahkan secara nyata. Dengan

adanya dua aspek atau komponen itu, maka dalam menilai karya sastra dikenakan

dua kriteria secara bersama-sama, yaitu kriteria estetik dan ekstra estetik. Kriteria

estetik dikenakan pada struktur estetik karya sastra. Kriteria ekstra estetik

dikenakan pada bahan-bahan karya sastra.

Kriteria estetik adalah semua usaha yang tersusun untuk mendapatkan nilai

estetik (seni) karya sastra, misalnya persajakan (rima), penyusunan irama,

pemilihan kata yang tepat, gaya bahasa, penyusunan alur (suyet), konflik-konflik,

humor, dan sebagainya. Termasuk dalam kriteria ini adalah kebaruan dan

kemampuan untuk membuat orang kagum dan terpesona. Sedangkan yang

dimaksud kriteria ekstra estetik dikenakan pada bahan-bahan karya sastra. Bahan-

bahan karya sastra dapat berupa kata-kata, tingkah laku manusia, gagasan, dan

sikap manusia. Ciri-ciri ekstra estetik misalnya: individualisme menonjol, dalam

arti, kesadaran kepada keberadaan diri pribadi terpancar, puisi mengekspresikan

kehidupan batin/kejiwaan manusia lewat peneropongan batin sendiri,

mengemukakan masalah kemanusiaan umum (humanisme universal) dengan jelas,

seperti tentang kesengsaraan hidup, hak asasi manusia, masalah kemasyarakatan

menonjol: dikemukakan kepincangan dalam masyarakat, seperti gambaran

perbedaan yang mencolok antara golongan kaya dan miskin, ungkapan masalah

sosial: kemiskinan, pengangguran filsafat hubungan hidup manusia dan dunia

Page 8: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

mulai muncul, belum adanya pemerataan kenikmatan hidup, banyaknya

dikemukakan cerita-cerita dan kepercayaan rakyat sebagai pokok-pokok puisi

balada. Semuanya itu, termasuk bahasa, berada di luar karya sastra. Sebuah karya

sastra yang bernilai tinggi berdasarkan bahan-bahannya ini biasa dikatakan karya

besar. Karya seni disebut besar (agung) bila dapat mengekspresikan nilai

kehidupan yang besar. Nilai-nilai kehidupan besar itu di antaranya meliputi

pikiran-pikiran yang tinggi atau cemerlang, perwatakan yang kompleks, cerita

yang hebat, dan gambaran-gambaran kehidupan yang menimbulkan renungan

(kontemplasi).

Rendra sebagai seorang penyair memiliki dua kriteria ini. Sebagaimana

diungkapkan Teeuw (1980:21) bahwa sarana puitis Bahasa Indonesia

dimanfaatkan oleh Rendra dengan sangat tepat. Bahasa Indonesia memiliki sajak-

kata; yang dimaksudkan bahwa kata-katalah yang merupakan satuan pokok dalam

kalimat (jadi bukanlah suku kata atau kelompok kata atau”kaki sajak”). Dalam

kumpulan puisi Disebabkan Oleh Angin mungkin terlihat seperti membosankan

bahkan kurang daya pikat. Dari luar terlihat kesederhanaan bentuk dan kata-kata

kolot ia pakai dalam puisinya, kalau dilihat secara sekilas, namun jika lebih jauh

kita memikirkan dan berkontemplasi, akan lebih tampak keindahan serta gagasan-

gagasan luhur di dalamnya. Identifikasi diri, manusia dengan alam semesta

menjadi suatu perwujudan metafora, paralelisme yang memuaskan dan imajinasi

yang luar biasa, teranyam dalam kesatuan yang harmonis. Kata-kata yang berdiri

sendiri menyuguhkan sebuah pesan filosofis, berkaitan erat dengan penghayatan

kenyataan.

Page 9: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Dalam puisi yang berjudul penuh Disebabkan Oleh Angin menggandeng

nilai etis-filosofis hidup. Metafor-metafor hidup muncul mandiri “bicara dengan

sendirinya”, ia masukan ke dalam konteks puisinya, ke dalam dunia pengertian

atau konsep yang memberikan pesan filosofis.

“Kesadaran hidup adalah pembertontakan Hidup tidak hanya untuk hidup Kita hidup untuk menerima kehidupan” “Hidup bukan perlawanan” “Hidup ialah mempergunakan kesempatan” “Hidup adalah berlomba dengan mati” “Hidup itu seperti teka-teki” “Hidupku adalah kekuatanku”

Dalam puisi yang berjudul Wanitaku! Wanitaku! Sebuah puisi lyris yang

bernalurikan cinta seorang lelaki kepada wanitanya. Cinta seorang lelaki tersebut

terwujud dalam kesetiaan sejati.

Sukmaku menjelma menjadi seekor kucing tua yang lalu mengembara luput ke dalam perkampungan sudah sekian lama sudah berbulan-bulan sudah bertahun-tahun sudah berabad-abad.

Namun, dalam duka-sepi yang dialami lelaki tersebut, kekuatan cinta

menjadi sumber tenaga, keberanian penuh harapan. Cinta inilah yang meimbulkan

sebuah evolusi yang positif, sebuah transformasi. Orang yang menjalani

penderitaan akan menjadi lebih pandai, lebih kuat, dan sabar.

melewati kepulan debu melewati angin panas

Page 10: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

melewati serdadu dan algojo melewati anjing-anjing aku memburu memburu memburu berburu

Dalam puisi yang berjudul Setelah Rambutmu Tergerai terlihat pula kasih

sayang dan cinta sejati yang terwujud dalam seksualitas. Cinta ini membuat

seseorang melihat segala sesuatu dengan jernih, akurat dan berpikiran positif

penuh pujian serta pengagungan.

Kamu adalah Ratu Sheba Cleopatra Drupadi Kamu adalah Dewi Durga

Penderitaan yang sama, pasangan yang saling mengasihi mereka akan saling

terbuka tanpa hambatan.

Kita saling menerka dan meraba. – . … Aku ada. Tetapi siapakah aku?

Bait di atas menjelaskan seorang lelaki mengalami kehampaan, ini

disebabkan mereka belum saling mengenal kesejatian jiwa masing-masing. Energi

seks menjadi bahan bakar spiritual, penuh makna, dan mengandung daya

iluminasi yang tinggi, ketika berada dalam penyatuan murni, kesamaan dan seks

kita pandang realistis dan suasana hati yang ringan.

Dua tubuh satu getaran. Dua jiwa satu bahasa. Astaga.

Page 11: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Kau gigit pundakku. Dan segera aku alami apa maknanya.

Kita akan tersenyum ketika kita mengerti membaca bait di atas. Kata-kata

yang polos-sederhana, namun merupakan suatu totalitas utuh; berdimensi rasa,

emosional, imajinasi dan intelektual yang tinggi. Rendra mungkin selalu terlibat

dengan aspek-aspek pengalaman dan pencarian kebenaran filosofis secara

keseluruhan. Eksistensi hidup dan sifat kemanusiaan yang melekat berdasar

pengalaman dalam benaknya ia transferkan melalui media seni berbahasa yang

kita sebut puisi dalam rangka memberi pemahaman yang lebih baik, sehingga

terwujud kehidupan yang bermakna dan bijaksana.

3.2 Analisis Kumpulan Puisi Disebabkan Oleh Angin dalam Perspektif

Pembaca

Disebutkan oleh seorang ahli bahwa puisi Rendra Disebabkan Oleh Angin

(yang ditulisnya pada 1964, namun baru terbit 1993) adalah sajak panjang untuk

pementasan, tapi alih-alih mengabdi pada kepentingan panggung, lingkaran pentas

itulah yang bergaung-gema dalam sajak, membawa kita mondar-mandir antara

yang nyata dan yang maya, antara kenangan lampau dan laku kini, antara suara

dan kekosongan. Dengan bahasa yang jauh dari kesan dramatik dan tokoh-tokoh

yang ibarat kelebat wayang pada kelir, puisi ini memelihara tegangan naratif di

bawah permukaan dengan piawai. Di sinilah puisi naratif Rendra buman lagi puisi

epik, melainkan anti epik.

Page 12: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

3.3 Analisis Kumpulan Puisi Disebabkan Oleh Angin dalam Perspektif Sosial

Budaya Indonesia

Rendra sebagai seorang sastrawan sekaligus anggota masyarakat yang

bernegara tentu tidak lepas dari tata kebudayaan dan sosial. Di mana budaya dan

sosial akan sangat berpengaruh dan tercermin dalam karya sastranya, khususnya

puisinya. Situasi sosial dan wujud budaya selalu melatarbelakangi dalam

pembuatan puisinya yang secara tidak langsung terungkap dalam sistem tanda

bahasa, seperti misalnya dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin

(Vasco da Gama) dari bait ke-34 sampai bait ke-38, di mana diterangkan situasi

masyarakat Indonesia dan keadaan rakyatnya serta tidak lepas dari para

sastrawannya. Juga dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Priangan)

pengetahuannya tentang kebiasaan, adat-istiadat, pergaulan, sifat, serta watak

orang Sunda, meskipun ia sendiri bukanlah orang Sunda, tetapi semuanya adalah

tuntutan bagi seorang sastrawan seperti Rendra.

Puisi-puisi dalam kumpulan yang berjudul Disebabkan Oleh Angin ini

ditulis antara rentang waktu 1964 dan diterbitkan oleh penerbit Pustaka Jaya,

Jakarta, pertama kali tahun 1993. Di tengah limpahan lirik yang tercurah

membentuk arus utama perpuisian Indonesia modern, mungkin puisi Rendra

adalah sebuah perkecualian. Bahasa puisi yang berbeda dengan bahasa puisi yang

telah dibuatnya dahulu. Dalam puisi ini mungkin Rendra ingin membuktikan

bahwa ia tak sepenuhnya anti-liris, bahasa seolah menjadi miliknya, ia

Page 13: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

membebaskan diri dari pemikiran dangkal yang melanda generasinya. Dengan

pusinya yang berbentuk naratif, kata-kata yang tajam dan menggugat dalam tema-

tema sosial, sekilas politik, budaya yang kritis, membuktikan sisi lain Rendra,

dapat dibilang di sini bahwa puisinya kali ini anti-epik. Puisi yang diberi Judul

Disebabkan Oleh Angin ini adalah juga sebagai contoh utama bahwa modernisme

artistik bisa menggandeng lingkungan budaya asal.

3.4 Analisis Struktur Kumpulan Puisi Disebabkan Oleh Angin

3.4.1 Struktur Global

Puisi dalam kumpulan yang diberi judul Disebabkan Oleh Angin adalah

puisi modern, bukan puisi lama dan juga bukan puisi baru (angkatan Pujangga

Baru). Hal ini dapat kita lihat dari struktur baris dan baitnya yang jauh berbeda

dengan puisi lama. Secara keseluruhan dalam kumpulan puisi Disebabkan Oleh

Angin merupakan jawaban atau kesimpulan atas masalah-masalah dalam puisi

sebelumnya yang selalu menjadi pertanyaan penyair. Pernyataan ini dapat dilihat

dari cara pengolahan kata-kata, penggambaran alam, suasana yang dilukiskan

penyair, tema-tema yang diusungnya, dan filsafat hidup yang ditonjolkannya

melukiskan berbagai arti kesadaran, pembenaran, dan penetapan atas pendiriannya

dalam puisi sebelumnya ketika keluhan, kegelisahan menghantui jiwa penyair.

Kekeliruan dalam memahami dan menghargai hidup dibahasnya secara panjang

lebar. Rentetan-rentetan hidup yang mengikat jiwa dan mengganggu kehidupan

diberi pengertian dan makna secara bijaksana. dilema-dilema yang menggangu

pikiran penyair dikumpulkan dan diolah secara keseluruhannya bahkan dijadikan

Page 14: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

sebagai dasar untuk mencapai kebenaran dan menempuh jalana ke arah

kebahagiaan.

3.4.2 Struktur Fisik

Dalam hal pembahasan struktur fisik, penulis hanya akan memberikan

contoh-contoh yang mewakili pada tiap unsur kebahasaan yang dipakai penyair

dalam membuat puisinya. Sebab jika diuraikan secara keseluruhan akan memakan

waktu dan hanya kelelahan yang didapat.

1) Diksi

Diksi adalah pemilihan kata. Dalam berjudul Wanitaku! Wanitaku! penyair

ada memakai diksi-diksi yang umum dipakai sehari-hari dan juga berwujud majas,

namun diksi-diksi tersebut memiliki makna yang totalitas, seperti contoh pada bait

awal larik awal penyair memilih kata wanitaku. Kata wanitaku berkonotasi

‘seorang perempuan nakal atau pengkhianat’ sebab antara hubungan dengan larik

berikutnya gambaran wnita tersebut meninggalkan sang lelaki. Diksi ini dipilih

penyair berdasarkan pertimbangan yang utuh sebagai pemberi makna secara

keseluruhan. Di larik selanjutnya: Di manakah kamu wanitaku/kamu menghilang

di belakang hotel, kamu lari ke dalam bis kota. Di bait kedua : Aku bernyanyi di

kamar mandi, apakah kamu mengerti kesepianku. Di bait ketiga: Gambar-gambar

wanita telanjang, meja makan yang berantakan, aku menangis/hubungan kita sia-

sia. Di bait kelima: Sudah sekian lama/sudah berbulan-bulan, sudah bertahun-

Page 15: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

tahun. Diksi yang berupa majas: Sukmaku menjelma menjadi seekor kucing tua.

Kata-kata kucing tua berkonotasi seorang yang sudah lemah tak berdaya sebab

telah menunggu sekian lama. Pada bait kelima penyair memilih kata anjing-anjing

sebagai pemberi makna terhadap brandalan-brandalan.

Ditinjau dari bentuknya puisi Wanitaku! Wanitaku! selain menggunakan kata

dasar juga menggunakan kata yang telah mengalami proses morfologis, baik itu

berupa pengimbuhan, pengulangan maupun pemajemukan. Kata gerimis adalah

kata dasar. Sementara kata menampar, buku-buku, kucing tua merupakan kata

yang telah mengalami proses morfologis tertentu. Proses morfologis pada kata-

kata tersebut tentunya berimplikasi pada ciri semantisnya. Pengimbuhan -ber pada

kata berburu dapat memberikan gambaran intensitas kesungguhan. Atau -ber pada

kata berabad-abad dapat memberikan gambaran ketakterhinggaan dibandingkan

berabad. Begitu juga kata kucing dan tua bukan lagi merujuk pada kucing yang

tua, melainkan merujuk pada acuan lain, yaitu suatu proses perjalanan dalam

pencarian si aku yang memakan waktu yang lama.

Dalam puisi Setelah Rambutmu Tergerai diksi-diksi yang dipilih penyair ada

berupa kata-kata sehari, berbentuk majas, juga diksi yang dipilih untuk

pencapaian rima. Contoh diksi sebagai ungkapan sehari-hari: Di luar kata-

kata/banyak kita bicara, betapa kamu lihat diriku/aku ada/tetapi siapkah aku?;

astaga/kau gigit pundakku. Sebagai contoh diksi-diksi yang berupa majas:

pelepah palma diungkapkan sebagai keindahan rambut perempuan yang panjang

dan lebat. Pelabuhan zaman, teluk alam memiliki makna pusat rangsangan nafsu

berahi pertama seorang wanita yang mana seorang lelaki menyentuhnya. Perahu

Page 16: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

yang memiliki arti pinggul yang indah. Ratu Sheba, Cleopatra, Drupadi, dewi

Durga berkonotasi wanita yang memiliki wibawa dan suci, juga sebagai

penghormatan dan penghargaan si aku terhadap wanita yang sangat dikagumi dan

dicintainya.. Pada bait sepuluh diksi yang dipakai penyair: denyut

jantungmu/berjawaban dengan denyut jantungku/dua tubuh satu getaran/dua jiwa

satu bahasa, tidak hanya dipilih untuk sekadar pencapaian rima dalam, tetapi juga

memiliki pertimbangan makna.

Dalam puisi Kupanggili Kamu Kekasihku, diksi yang berupa ungkapan sehari-

hari:Hatiku berduka/neng/hatiku kecewa penyair mengungkapkan kata neng

adalah sebutan wanita dalam budaya sunda. Di bait ketujuh: ketika kamu bertanya

apakah aku bahagia/aku menjawab: ya/dan waktu itu aku tidak lagi menipumu.

Diksi yang berupa jargon yang digunakan : Pengembara di perjalanan akan

selalu sendirian. Kata pengembara berkonotasi seorang lelaki yang pergi dalam

pencariannya akan harapan. Kenangan hanyalah beban dan harapan hanyalah

ujian. Kata, beban, harapan, ujian adalah diksi sebagai pencapaian bunyi ‘n’.

Penyair memilih berkata-kata terbiasa mencinta aku gampang dikhianati/ terbiasa

percaya aku gampang bermimpi, kata-kata yang sederhana, polos, dan berirama

tentu saja bukan hanya sekedar pencapaian bunyi “i”, tetapi juga diksi tersebut

dipilih sebagai pencapaian makna. Diksi yang berupa jargon terlihat pula di bait

kesembilan : Tuhan merahmati jiwaku yang berduka. Kata Tuhan berkonotasi

sebagai sumber utama penggerak alam. Sebagian kecil diksi yang dipilih penyair

adalah berupa kata-kata arkaik yang diambil dari ajaran yang biasa dipakai kaum

spiritual, seperti prana.

Page 17: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama), sebuah

puisi yang ditulis dalam bentuk sarat dengan dialog dan dideklamasikan dalam

bentuk koor. Penyair memilih diksi-diksi: Wajah leluhur kembali kepadaku,

terbayang wajah bayi di masa datang. Di bait ketiga larik sebelas penyair

memilih kata yang biasa dipakai kaum piritual : plexus solaris, tidak hanya

sebagai penghias puisinya, tetapi juga adalah sebagai pertimbangan makna

tehadap kata yang sebelumnya diungkapkan. Waktu tergunjing dan berpusing,

berkejar-kejaran dan berbauran, satu pusaran, berkilatan, diksi tersebut tidak

hanya sebagai pencapaian bunyi “n”, tetapi juga sebagai pemberi makna secara

totalitas. Lalu pada bait keempat penyair memilih kata-kata: angin

bahorok/bagaikan naga yang menjalar, dan ditusuk, dipukul, dijerat. Di bait

kelima: angin muson, mutiara-mutiara kelabu, ganggang laut yang terlena,

cendrawasih yang kasmaran, burung-burung colibri, pohon-pohon pina, semak-

semak putri malu/menguncupkan daun-daunnya, adalah contoh diksi-diksi yang

digunakan penyair dalam pencapaian rasa pada naluri alam. Pada bait ke delapan:

Angin pagi itu ramping itu ramping dan rambutnya tergerai. Hari ini angin pagi

mengenakan gaun sutra. Buah dadanya yang kecil dan remaja/mengeluarkan bau

wangi yang suci. Bau akar pohon terlarang. Di bait kesebelas: Tangan yang

hanya bisa menerima/tangan yang gagu. Arus duka yang abadi. Di bait

ketigabelas: hari makin larut/mengalir dalam jam-jam. Pesta berkembang/seperti

bunga gaib. Di bait keenam belas: You berdansa seperti kijang. You pergi dari

irama ke melodi/dari melodi ke irama; kalimat-kalimat tersebut adalah diksi yang

dipilih Rendra untuk memperkuat dan menjelaskan lebih dalam maknanya. Pada

Page 18: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

bait selanjutnya: Onggokan sampah, suara makhluk purba, gelembung-gelembung

dari rawa kehidupan, buset!, berdamai dengan mimpi-mimpi kita, berkaca di

dalam sepi. Irama kehidupan. Tenggelam di dalam kegelisahan. Keterbatasan itu

suatu rahasia. Brisik! Hidupku adalah kekuatanku. Seni hidup itu manipulasi.

Yang terkuat adalah sang maut. Hidup itu seperti teka-teki/hubungan kita juga

seperti teka-teki. Terbang dalam waktu terkenang.

Kalimat-kalimat yang berupa simbol-simbol: Maut terbang bersama cinta.

Cahaya menjadi semangat jiwa. Tubuhmu yang indah menjadi patung tembaga

adalah diksi yang dipilih Rendra. Dan, kata-kata sehari-hari pun banyak

digunakan di sini sebagai percakapan tanya-jawab, seperti lelaki suara lantang

yang bertanya pada wanita suara basah : “Bagaimana keadanmu sekarang?”

Dijawabnya “untuk sementara lumayan”. Atau, dalam koor sebagai penjelasan

kata-kata koloqual disisipkan dialek geografis atau sosial: neng, ganti bajumu;

neng, tukang pos membawa surat dari ibumu; hei, neng! Duilah! Lampunya lupa

kamu padamkan; itulah sebabnya/di koran selalu ada kritikan/mengasihani diri

sendiri memang tidak perlu/tapi kita mesti bersabar/mendengarkan keluhan.

Kerna hidup adalah menguji keterbatasan merupakan koloqual yang berupa

majas. Rendra memilih juga ungkapan sehari-hari seperti: itulah sebabnya di

pojok koran selalu ada sindiran; suka gaya; tahan, neng! Jangan ke sana!;

biarkan ia ke sana/jangan di tahan.

Dalam sajak Disebabkan Oleh Angin (Priangan), diksi-diksi yang digunakan

Rendra lebih sederhana dengan ungkapan sehari-hari atau berupa majas, namun

merupakan sebuah perwujudan yang khas mengidentitaskan perjalanan, situasi

Page 19: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

dan keadaan dirinya dan tempat yang dikunjunginya, contoh: Inilah syair orang

Indonesia/yang berada di rantau, matanya bertanya-tanya, ia mengucap salam

pada pembaca/kemudian menulis sajak-sajak ini yang bertaburan/bagaikan

kertas-kertas catatan/yang dijambret oleh angin, di jaman bahari, sukmanya yang

gagap/di dalam kantong celananya, trem ekspres lewat menderu/menyebabkan

bau logam dan debu, kemiskinan adalah penjara, kegembiraan kecil menjadi

cengeng, kesabaran menjadi kekalahan, bulan seperti sundal, Paman Doblang,

ketika salju di tanah sekarat, bukit-bukit jelita, bukit dan rimba bersimbah birahi,

angin lewat dari depan/membawa bau arak ketan. Bahasa sehari-hari yang

diambil dari dialek geografis dan sosial asing, seperti: crazy, sir. Diksi tersebut

untuk menyesuaikan dan menyeimbangkan dengan isi puisi. Sementara diksi

pertengahan yang digunakan adalah seperti: konservatip, argumentasi, oedipus

complex. Diksi-diksi seperti itu pun digunakan sebagai penyeimbang antara

dialog-dialog yang terjadi dalam puisi tersebut sehingga menimbulkan kesan lebih

dan nyata.

2) Pengimajian

Dalam puisi-puisi Rendra banyak digunakan pengimajian di antranya imaji

visual, imaji auditif, dan imaji taktil (cita rasa) sehingga pembaca tegugah untuk

menggunakan mata hati untuk melihat benda-benda, warna dengan telinga hati

mendngar bunyi-bunyian, dan dengan perasaan hati kita menyentuh kesejukkan

dan dan keindahan benda dan warna..

Page 20: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Dalam puisi yang berjudul Wanitaku ! Wanitaku ! menunjukkan adanya

imaji visual, seperti larik sukmaku mengembara ke dalam rumah/di antara buku-

buku tua. Dalam puisi Setelah Rambutmu Tergerai kekaguman pada wanita

ditunjukkan dengan imaji visual Matamu yang lebar/memantulkan wajahku. Imaji

auditif terlihat pada larik Denyut jantungmu/bejawaban dengan denyut jantungku.

Dalam puisi yang berjudul Kupanggili Kamu, Kekasihku! penggunaan

imaji visual tampak pada larik-larik di antaranya : Matahari yang menyala siang

ini//Sejak kulihat kamu turun dari tangga//serta melihat warna pastel di

bajumu//Wajahmu yang cantik/Kulihat senja di atas lautan. Dalam puisi yang

berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama) untuk melukiskan lautan yang

indah imaji visual dimunculkan air tersibak/puncak-puncak ombak

berkilatan//dan akhirnya mengeluarkan warna-warna, juga dimunculkan imaji

auditif untuk menunjukkan kekagumannya pada lautan terdengar suaar selaksa

raksasa/bergumam bersama. Imaji visual terlihat pula untuk menggambarkan

wajah Vasco da Gama Wajahnya menjadi merah jambu//matanya terpicing

karena cahaya surya. Untuk menggambarkan kapal yang ditumpangi imaji visual

dimunculkan dengan layar-layar bertambal/bertiang tiga/dan empat puluh awak

kapal yang tak pernah tidur. Dalam dialog-dilog terlihat pula imaji visual Ketika

hari masih gelap//di waktu subuh/di dalam baju pesta, juga imaji taktil dapat kita

hayati dalam dialog Hari makin larut mengalir dalam jam-jam/pesta

berkembang/seperti bunga gaib/yang setiap kelopaknya berbeda warna/Pesta

menyebar/terapung. Larik-larik tersebut adalah bayanggan keramaian pesta dan

kesenangan yang dirasakan. Ditampilkannya kata ’Pesta berkembang/Pesta

Page 21: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

menyebar/terapung’ dalam suasana yang wah seolah membuat kita ikut merasakan

keadaan pesta. Imaji auditif terlihat pada larik sebuah koor Kami dengar

suaramu/agak ganjil kedengarannya//Suara yang datang dari tempat dan waktu

yang jauh, juga dalam pembicaraan Lelaki Suara Lantang Brisik!Brisik.

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Priangan) terlihat

imaji visual Ketika hari siang hujan salju/Dari gambar ke gambar, disusul dengn

imaji taktil bayangan perasaan terasing dan kesepian, yaitu pada bait kedua Dan

ia berjalan di antara gedung-gedung tinggi/ bayangannya teroantul di tembok-

tembok kaca/Hari dingin. Jalan becek/Siang tanpa surya. Imaji visual pun terlihat

pada larik Lihatlah ke langit dari jendela/mega yang tadi tak ada lagi. Untuk

melukiskan suasana kengerian dan penderitaan digunakan imaji taktil Hidup tanpa

surya/Dan di malam hari/bulan seperti sundal/Kemiskinan adalah penjara/Dalam

lapar tak ada banyak pilihan. Larik-larik tersebut membawa kita merasakan

betapa kegetiran dalam ketakutan. Bayangan kesepian dan kesendirian dilukiskan

dengan imaji taktil Badai salju sudah reda/Keheningan meliputi udara/cahaya

lampu-lampu nampak merah/hadir tanpa suara/Kursi-kursi, meja-meja, dan

semua benda/dengan latar belakang sepi/bentuknya menjadi lebih berarti.

3) Kata Konkret

Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, penyair

memperkonkret kata-katanya dengan maksud bahwa kata-kata itu dapat menyaran

kepada arti yang menyeluruh. Penyair sangat mahir memperkonkret kata-kata

sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasa apa yang

Page 22: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

dilukiskan penyair. Dengan demikian, maka pembaca terlibat penuh secara batin

ke dalam puisinya.

Dalam puisinya yang berjudul Wanitaku ! Wanitaku ! untuk melukiskan

pengorbanan cintanya yang setia, digunakan kata: Sukmaku menjelma menjadi

seekor kucing tua/yang lalu mengembara/luput ke dalam

perkampungan//melewati kepulan debu/melewati angin panas/melewati serdadu

dan algojo/melewati anjing-anjing. Dalam puisi yang berjudul Setelah Rambutmu

Tergerai, untuk memperkonkret rasa kebahagiaanya yang terlengkapi digunakan

kata: Denyut jantungmu/berjawaban dengan denyut jantungku/Dua tubuh satu

getaran/Dua jiwa satu bahasa. Dalam puisi yang berjudul Kupanggili Kamu,

Kekasihku!, untuk menggambarkan kesepiannya digunakan ungkapan

Pengembara di perjalanan/akan selalu sendirian. Dan, untuk memperkonkret

betapa wanitanya adalah dambaan hatinya yang suci digunakan ungkapan: Kamu

adalah rahmat yang murni/Kamu adalah kedamaianku/Warna putih yang tak

boleh bernoda. Rasa kekagumannya diperkonkret dengan ungkapan: Wajahmu

yang cantik/penuh rahasia/mengandung perbawa/menandingi lautan.

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama),

untuk menggambarkan keluhan yang tak berguna digunakan ungkapan: Kata-kata

yang kulepas dalam tangisku/bagai onggokan sampah/yang akhirnya menimbun

diriku. Untuk memperkonkret gambaran jiwanya yang kacau digunakan kata:

Gelembung-gelembung dari rawa kehidupan/Asal mula uban di kepala

kita/Buset!. Untuk memperkonkret gambaran pemberontakan hidupnya,

digunakan kata: Kita harus menyerang sebelum diserang/Kita hanya menyerang

Page 23: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

bila pasti akan menang. Untuk memperkonkret jiwanya yang romantis dalam

kemuliaan cinta digunakan kata: Camar laut terbang antara karang/Camar laut

terbang dua-dua/Terbang di dalam waktu terkenang/Bersama di tempat yang tak

terbatas luasnya/Camar laut terbang dua-dua/Maut terbang bersama cinta.

Untuk memperkonkret gambaran semangat jiwanya digunakan ungkapan: Panas

menjadi cahaya. Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Priangan),

untuk memperkonkret rs kesepiannya digunakan kata: Ketika hari siang hujan

salju. Dan, untuk melukiskan keadaan kemiskinan yang menjadi sebab seorang

berada dalam ketakutan dan kegelapan digunakan kata: Hidup tanpa surya/bulan

seperti sundal. Untuk memperkonkret gambaran jiwanya yang sepi digunakan

kata: Langkah-langkah pelayan di permadani/terdengar seperti bisikan./Dan kopi

menjadi komunikasi.

4) Bahasa Figuratif

Puisi-puisi Rendra banyak menggunakan majas bersimbol kosmis;

identifikasi manusia dengan alam semesta lebih dari metafora atau imajinasi

pribadi biasa. Ada keterkaitan yang erat antara kenyataan dan penghayatan

eksistensi dirinya sendiri, kehidupan bermasyarakat alam kosmos dan Tuhan

menjadi suatu kesatuan. Dalam puisi Wanitaku! Wanitaku! , contoh gaya bahasa

di bait keempat:sukmaku menjelma menjadi seeokor kucing tua. Metafora ini

menggambarkan bagaimana seorang lelaki yang telah lama mencari wanita yang

diharapkannya sehingga lelaki tersebut hampir tak berdaya. Di bait ke lima baris

ke 1-4 penyair mengungkapkan penderitaan di hari-harinya dalam mengejar

Page 24: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

wanitanya dengan menggunakan teknik paralelisme-klimaks : sudah sekian

lama/sudah berbulan-bulan/ sudah bertahun-tahun/sudah berabad-abad, dan di

baris ke 5-9 yang ditambah dengan ambiguitas: melewati kepulan debu/melewati

angin panas/melewati serdadu dan algojo/melewati anjing-anjing. Semua baris

tersebut menggambarkan keadaan usaha yang menguras tenaga, berbagai derita

yang dilewati si aku. Di baris ke 10-14 kembali digambarkannya lagi di mana

menunjukan kesetiaan si aku sebab mengharap wanitanya kembali dengan tanpa

putus asa : aku memburu/ memburu/berburu/ berburu di atas Harley Davidson. Di

baris ke 15-16 akhirnya si aku menyatakan ketragisannya, kegagalannya dalam

pencariannya wanitanya yang sampai membawanya pada kematiannya: mencari

sukmaku dan sukmamu/yang telah lenyap bersama.

Pada puisi Setelah Rambutmu Tergerai, ada koherensi atau pertautan yang

erat antara unsur-unsurnya dan gaya bahasa yang digunakannya di mana banyak

memunculkan metafora yang memiliki satuan-satuan bermakna. Dalam

mengungkapkan keindahan rambut seorang wanita yang panjang, lebat dan hitam

diserupakan pelepah palma yang menyentuh rerumputan. Rambutmu yang rimbun

tergerai bagaikan pelepah palma menyentuh rumputan. Leher dan pundak

seorang wanita diserupakannya sebagai pelabuhan zaman dan teluk alam. Leher

dan pundakmu/ adalah pelabuhan zaman/teluk alam yang mampu menanggapi

badai lelaki. Karena memang leher dan pundak seorang wanita adalah pusat

rangsangan. Dimunculkan untuk menggambarkan keindahan pinggul seorang

wanita: pinggulmu yang sentosa bagai perahu. Kamu adalah Ratu

Sheba/Cleopatra/Drupadi/kamu adalah Dewi Durga; baris menunjukan metafora

Page 25: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

tersebut adalah pernyataan si aku terhadap kekagumannya pada wanita yang

didambakannya. Dalam kelelahan, kelemahannya, ketidakberdayaannya antara

kecemasan dan harapan si aku rupanya ingin melepaskan kerealistisan hidup yang

penuh kekalutan dan kegelisahan, seolah kini si aku mencarinya dalam kehidupan

asmara percintaan, kata-kata adalah bayangan dari harapan/tetapi bukan

harapan yang sebenarnya/kata-kata adalah janji tetapi bukannya isi hati/ di

dalam badai jiwa/kita saling menerka dan meraba, aku ada tetapi siapakah aku?.

Akhirnya, ternyata si aku mendapatkan energinya kembali serta kesadarannya

dalam melakukan penyatuan cinta-kasih hubungan jiwa dengan wanitanya yang

ternyata energi keduanya cocok dan seimbang sehingga melahirkan suatu energi

hidup dan makna baru ia mengungkapkan: Denyut jantungmu/berjawaban dengan

denyut jantungku/dua tubuh satu getaran/dua jiwa satu bahasa, dan segera aku

alami apa maknanya.

Dalam puisi yang berjudul Kupanggili Kamu Kekasihku, bait kedua baris

ke 3-6 terungkap gaya bahasa metafora, di mana metafora tersebut

mengungkapkan rasa kecewa: teman-teman yang lama hanyalah sekutu/kenangan

hanyalah beban/dan harapan hanya ujian. Pernyataan bait tersebut terlihat bahwa

si aku ingin melepaskan semua yang tengah dialaminya. Majas yang digunakan

penyair dalam menyatakan seorang wanita yang diharapkannya seperti terlihat

dalam larik berikut. Kamu adalah rahmat yang murni/kamu adalah

kedamaianku/warna putih yang tak boleh bernoda. Wajahmu yang cantik penuh

rahasia/mengandung perbawa menandingi lautan.

Page 26: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama), bait

pertama dimulai dengan paralelisme, Rendra mengulang isi kalimat yang maksud

tujuannya serupa untuk mencapai makna totalitas: Disebabkan oleh

angin/nyanyianku sampai padamu/disebabkan oleh angin wajah leluhur kembali

padaku/disebabkan oleh angin terbayang wajah bayi di masa datang/disebabkan

oleh angin/disebabkan oleh angin.

Di bait kedua dengan memakai majas simile suara lautan dipersamakan

dengan raksasa: terdengar suara selaksa raksasa/bergumam bersama. Di bait

ketiga baris 9 wajahnya menjadi merah jambu merupakan metafora yang

berfungsi untuk menjelaskan kebahagiaan Vasco da Gama kerna gairah hidup

menggelora di dalam tubuhnya. Di baris 23, 24 Rendra menggunakan

personifikasi untuk memberi kejelasan pada baris sebelumnya dan berikutnya:

angin meniupkan air dan waktu/angin menyiarkan mimpi. Di bait keempat baris

1,2 dengan menggunaklan simile angin bahorok diserupakan naga yang menjalar:

angin bahorok bagaikan naga yang menjalar. Paralelisme dimunculkan kembali

untuk menggambarkan keadaan di baris 1-3 bait keempat: ditusuk oleh

mimpi/dipukul oleh asmara/dijerat oleh harapan. Angin muson/berjalan di dalam

tidurnya/angin muson tersaruk langkahnya di pegunungan; majas personifikasi

tersebut memberi kejelasan tentang keadaan alam yang dirasakan. Angin Priangan

menegur anda, memberi kesan bahwa lelaki suara ringan ingin mengingatkan

kembali kampung halaman yang telah dilupakan oleh saudara azwar: ingin

mengingatkan akan catatan-catatan yang anda lupakan. Dan, di bait berikutnya

yang tujuannya serupa: angin pagi itu ramping dan rambutnya tergerai, atau di

Page 27: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

bait kesembilan baris pertama dengan metafora : angin pagi adalah wanita

remaja/rambutnya hitam tergerai. Hari makin larut mengalir dalam jam-jam

Pesta berkembang seperti bunga gaib yang setiap kelopaknya bebeda warna gaya

bahasa tersebut menjelaskan tentang lamunan wanita suara basah ketika

mengalami malam tidak berada di tanah kelahirannya. Di bait ke-14 sebuah koor

seolah-olah mengingatkan serta memperjelas kepada wanita suara basah tentang

beberapa kabar yang mesti diingat yang dipersamakan dengan angin: biarlah

angin malam masuk ke dalam/ kalau ia bertiup, dari selatan/maka ia dari masa

lampau/kalau ia bertiup dari utara/maka ia dari masa datang/kalau ia bertiup

dari barat/maka ia berasal dari alam mimpi/dan kalau ia bertiup dari timur/ ia

datang dari alam arwah leluhur kita.

Daerah selatan adalah bagai masa lampau ketika tercipta bumi. Arah utara

sebagai makna nasib bumi di masa depan karena permulaan akibat diperkirakan

memasuki daerah utara terlebih dahulu. Daerah barat yang sarat akan teknologi

dan kurangnya moral hanyalah mimpi-mimpi bagi kita, bangsa yang

berkebudayaan menjunjung tinggi moral. Daerah timur merupakan tanah

kelahiran bapak manusia, yaitu Nabi Adam as. Pada koor bait ke 17 baris 4-7

dengan simile Rendra menjelaskan tentang sebuah keluhan berlebihan yang

hakekatnya tidak berguna, ia umpamakan sebagai onggokan sampah: kata-kata

yang kulepas dalam tangisku/bagai onggokan sampah/yang akhirnya menimbun

diriku. Di antara metafor-metafor yang dipergunakan Rendra sebagai identifikasi

penghayatan eksistensi diri dengan sentuhan pribadi yang menyandang isi, makna,

ekspresi dan dimensi baru, namun begitu erat kaitannya dengan kehidupan dan

Page 28: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

kematian sebagai berikut. Di bait 36 baris ketiga: kesadaran hidup adalah

pemberontakan. Di bait ke-48: hidup adalah perlawanan. Di bait ke-50: …hidup

adalah menguji keterbatasan. Di bait ke-51 baris ke-16: hidup adalah berlomba

dengan mati, baris ke-19: hidupku adalah kekuatanku. Di bait ke-53 baris ke-2,3:

manipulasi adalah seni menambah dan membagi/ mengalikan dan mengurangi.

Di bait ke-55 baris kesembilan: pendapat adalah suasana perasaan. Bait ke -61

…yang terkuat adalah sang maut.

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Priangan), gaya

bahasa yang digunakan: kemiskinan adalah penjara, kesabaran menjadi

kekalahan, sepi menjadi ketenangan. Di bait ke-11 baris ke-15: bulan seperti

sundal, gaya bahasa ini menunjukkan keadaan yang menyeramkan. Di bait ke-12

bari ke-1,2: kepada angin pertanyaanku kulemparkan/ dan tidak kepada

kantongmu, memiliki makna kata-kata yang tidak tersampaikan. Kata-kata bukit-

bukit jelita, merupakan penisbatan makna keindahan suasana Priangan. Kata-kata

bukit dan rimba yang bersimbah birahi, merupakan gambaran yang wah suasana

di Pennsylvania. Seekor Penyu merupakan simbol orang yang konservatip, pasrah

dan menerima pada keadaan, santai, bangga dengan apa yang ia punya, orang

yang terlalu fanatik terhadap sukunya, menjadikan lamban bahkan tidak ingin

untuk mengejar kemajuan zaman. Suara-suara berdesah/suara-suara

menderu/suar angin/suara salju/suara gung bertalu-talu/suara ribuan

manusia//suara seruling degung di tanah Sunda, kata-kata tersebut merupakan

lamunan si aku ketika berada di luar tanah Sunda, namun ketika mendengar suara-

suara tersebut ia teringat akan tanah Sunda.

Page 29: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

5) Verifikasi

Dalam puisi-puisi Rendra terlihat bagaimana ia mengolah bunyi dalam

susunan larik atau baitnya. Seperti contoh pada puisi yang berjudul Wanitaku!

Wanitaku. Rima akhir dengan bunyi: Wanitaku, wanitaku/gerimis menamparkan

mukaku/dan aku berseru kepadamu. Aku bernyanyi di kamar mandi/dan tiba-tiba

tubuhmu yang telanjang terbayang lagi. Rima dalam: dan aku berseru

kepadamu// ...telanjang terbayang... . Rima rupa, pada pengulangan kata : sudah,

melewati, dan memburu. Rima-rima yang digunakan Rendra bukan sekedar,

ulangan bunyi, permainan kata atau variasi terhadap puisinya, melainkan juga

mempunyai fungsi sebagai mempertegas isi makna dalam puisinya yang ia

hadirkan dengan kesadaran.

Dalam puisi Kupanggili kamu, Kekasihku! ditemukan adanya asonansi,

misalnya antara bunyi [a] pada kata kenangan dengan [a] pada kata beban, juga

dapat ditemukan sebuah paduan bunyi konsonan. Pada larik ke-7 ditemukan

pengulangn bunyi [m] pada kata teman dan [m] pada kata lama. Selain itu,

ditinjau dari hubungan antarlarik, juga dapat ditemukan adanya paduan bunyi [an]

pada kata beban dan [an] pada kata ujian. Kedua bunyi tersebut yaitu [an] pada

beban dan ujian memunculkan suatu keselarasan dan gambaran yang saling

berkait, selain itu memiliki makna dengan bunyi [an] pada kata sebelumnya, yaitu

kenangan dan harapan. Sehingga dapatlah dikatakan keempat kata tersebut yang

berbunyi [an] adalah suatu rangkaian kata-kata yang harmonis yang menyimpan

suatu gagasan tertentu.

Page 30: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasvo da Gama)

tergunjing dan berpusing dapat ditafsirkan mempunyai hubungan asosiatif.

Penafsiran demikian karena adanya paduan bunyi [ng]. Ditinjau dari bunyi

anaforisnya, bunyi [ng] pada tergunjing merupakan bunyi anaforis yang merujuk

[ng] pada kata berpusing. Sedangkan bentuk Hummmm/Hummmm/Hummmm

dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (vasvo da Gama) merupakan

peniru bunyi, yaitu berdehem atau bergumam seperti disebutkan pada larik

sebelumnya (bergumam bersama 3x). Dalam puisi Disebabkan Oleh Angin

(Priangan) ada tersebut bunyi Hahaha/Hohoho/Hihihi yang ditampilkan oleh

seekor penyu merupakan pemberian gambaran dunia acuan secara imajinatif akan

sebuah makna kebahagiaan, keceriaan sebab melihat pada bait sebelumnya ”Dan,

orang Sunda rata-rata berbahagia”

6) Tipografi

Tifografi merupakan unsur visual sebuah puisi yang secara sederhana

dapat dikatakan seni mencetak dengan disain khusus, susunan atau rupa

penampilan barang cetak. Tipografi mempunyai peranan penting karena berfungsi

untuk menarik perhatian pembaca dan juga membantu pembaca memahami

makna atau situasi yang tergambar dalam puisi . Tipografi yang digunakan oleh

Rendra tersusun secara sederhana lurus, yang berarti menggambarkan kepasrahan,

penerimaan, keputusasaan, lepas dari pemberontakan. Contoh tipografi puisi

Rendra, misalnya dalam puisi yang berjudul Wanitaku! Wanitaku!.

Page 31: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

WANITAKU! WANITAKU! Wanitaku.wanitaku. Gerimis menampar mukaku dan aku berseru kepadamu. Di manakah kamu, wanitaku? Kamu menghilang di belakang hotel. Di dalam kabut kuburu kamu. Kamu lari ke dalam bis kota dan lenyaplah kamu untuk selama-lamanya. Aku bernyanyi di kamar mandi dan tiba-tiba tubuhmu yang telanjang terbayang lagi. Apakah kamu mengerti kesepianku? Sukmaku mengembara ke dalam rumah di antara buku-buku gambar-gambar wanita telanjang meja makan yang berantakan ranjang yang berbau mimpi. Aku menangis. Hubungan kita sia-sia. Sukmaku menjelma menjadi seekor kucing tua yang lalu mengembara luput ke dalam perkampungan. Sudah sekian lama sudah berbulan-bulan sudah bertahun-tahun sudah berabad-abad melewati kepulan debu melewati angin panas melewati serdadu dan algojo melewati anjing-anjing aku memburu memburu memburu berburu berburu di atas Harley Davidson mencari sukmaku dan sukmamu yang telah lenyap bersama.

Sementara dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da

Gama), puisi Rendra berbentuk koor dengan dialog-dialog perbait antara tokoh-

tokohnya (lihat dalam lampiran), namun tetap tersusun sederhana dan lurus.

Page 32: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

3.4.3 Struktur Batin

Dalam hal pembahasan struktur batin, penulis hanya akan memberikan

contoh-contoh yang mewakili pada tiap unsur batin (ruh) yang dipakai penyair

dalam membuat puisinya. Sebab jika diuraikan secara keseluruhan akan memakan

waktu dan hanya kelelahan yang didapat.

1) Tema

Tema yang merupakan konsep utama atau ide sentral yang mencakup

segala kehidupan manusia, misalnya cinta, perjuangan, kritik sosial, penderitaan,

kebahagiaan, ketuhanan, kereligiusan, dll. Tema diungkapkan secara langsung

maupun tidak langsung. Tema tersebut umumnya banyak dipengaruhi oleh

lingkungan yang melatarbelakangi penyair.

Puisi Rendra yang bertemakan cinta dalam lingkaran derita, yaitu dalam

puisinya yang berjudul Wanitaku! Wanitaku! Puisi ini menggambarkan seorang

lelaki yang berada dalam kesepian dan penderitaan karena ditinggal pergi

wanitanya: Di manakah kamu wanitaku? Sampai-sampai ia mengkhayalkan tubuh

wanitanya karena memang bayang wanitanya selalu menghantuinya di setiap

waktu: Dan tiba-tiba tubuhmu yang telanjang terbayang lagi//di antara buku-

buku//gambar-gambar wanita telanjang//meja makan yang berantakan/ranjang

yang berbau mimpi/aku menangis/hubungan kita sia-sia. Akhirnya sebab terlalu

lama menunggu sementara rindu begitu menggebu: sukmaku menjelma menjadi

seekor kucing tua, mencarilah sang lelaki : yang lalu mengembara/luput ke dalam

Page 33: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

perkampungan. Waktu berputar, bulan ke bulan, tahun ke tahun dilewatinya

dengan berani berbagai macam rintangan dan derita: melewati kepulan

debu/melewati angin panas/melewati serdadu dan algojo/melewati anjing-anjing,

tanpa mengenal kata putus asa: aku memburu/memburu/memburu /berburu.

Namun, ia kehabisan daya dan tenaga untuk terus mencarinya sebab daya dan

tenaganya adalah wanitanya: mencari sukmaku dan sukmamu/yang telah lenyap

bersama.

Dalam puisi yang berjudul Setelah Rambutmu Tergerai, diceritakan

bagaimana kegelisahan seorang lelaki yang terobati ketika sang lelaki berada di

pangkuan wanitanya: Maka teduhlah pangkuanmu/ dan kegelisanku menggeletak

di situ. Kesepian dan derita yang sama antara lelaki dan wanitanya membawa

kesadaran hidup bagi mereka berdua: kata-kata adalah bayangan dari

harapan/tetapi bukan harapan yang sebenarnya/kata-kata adalah janji/tetapi

bukannya isi hati. Dalam keadaan begitu, mereka memutuskan untuk kembali

menyatukan tenaga jiwa. Kesepian dan derita yang sama menjadi suatu kecocokan

untuk melakukan penyatuan:, saling menyalurkan rasa sepi dan derita melalui

persenggamaan, di mana persenggamaan ini mereka transmusikan menjadi cinta

dan welas asih, kecerdasan yang lebih tinggi, dan menjadi energi sprituil.: denyut

jantungmu/berjawaban dengan denyut jantungku/dua tubuh satu getaran/dua jiwa

satu bahasa.

Dalam puisi yang berjudul Kupanggili Kamu Kekasihku digambarkan

bagaimana ekspresi seorang lelaki yang begitu membutuhkan kekasihnya hadir di

sisinya untuk mengobati lukanya: Kupangili kamu, kekasihku/kubutuhkan kamu di

Page 34: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

meja makanku/duduk di sisi dukaku/membelai luka-luka di dalam jiwa. Sang

lelaki merasa kecewa dan berduka ketika ia mesti sendiri menghadapi derita hidup

yang juga membawanya mencapai kesadaran: hatiku berduka, neng, hatiku

kecewa/di dalam kesukaran aku berdiri sendirian/teman-teman yang

lama/ternyata hanya sekutu/kenangan hanyalah beban/dan harapan hanyalah

ujian//pengembara di perjalanan akan selalu sendirian. Akan tetapi, saat

kesendiriannya tiba-tiba kekasihnya datang yang membuatnya terkejut tak bisa

berkata-kata, sang lelaki merasa merdeka: Tetapi begitu kamu berada di

sampingku/aku tak bisa berkata apa-apa//aku merasa merdeka. Sang lelaki pura-

pura tersenyum dengan tenang menyembunyikan dukanya, ia tak ingin derita-

sepinya membebani kekasihnya: aku menyimpan rahasia dukaku/dan menipumu

dengan senyuman//warna putih yang tak boleh bernoda.//ketika kamu bertanya

apakah aku bahagia/aku menjawab :ya.

Kesadaran akan rahmat Tuhan muncul: Tuhan merahmati jiwaku yang

berduka. Karena memang kekasihnya menjadi tenaga hidup jiwanya: napasmu

mengandung prana.//sementara terapung dalam waktu/kamulah kaitanku. Dalam

puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama), Rendra lebih

mengarahkan temanya tentang kebenaran segala apek pengalaman hidup,

penderitaan dan kebahagiaan serta pemberontakan: kata-kata yang kulepas dalam

tangisku/bagai onggokan sampah/yang akhirnya menimbun diriku//yang diharap

tidak ada/yang ada tidak diharapkan//kesadaran hidup adalah

pemberontakan/hidup tidak hanya untuk hidup/kita hidup untuk menerima

Page 35: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

kehidupan/kita harus belajar dengan mimpi-mimpi kita/kita harus berkaca di

dalam sepi.

Ketika terjadi perdebatan teori dan metode kesusastraan, antara teori kritik

sastra metode Ganzheit yang dilakukan oleh Goenawan Muhammad dan Sok Hok

Djin (Arif Budiman) serta S. Effendi dan J.U. Nasution di pihak analitik atau

akademik yang belangsung dari tahun akhir 1950-an sampai tahun 1970-an,

Rendra dengan bijak membuat kritikan terhadap kedua belah pihak dalam

puisinya, Rendra mengungkapkan: Benarkah sekarang ada krisis

kesusastraan?/tetapi kesusastraan tidak berdiri sendiri/hidup juga mengalami

krisisnya/maksudku ini bukan soal metode/atau kesalahan suatu sistem/ini adalah

irama kehidupan/bukannya aku menyarankan untuk tidak berbuat apa-apa/tapi

hendaknya dikenangkan/bahwa bahwa yang terpenting: daya hidup/bukan teori

dan metode/karena semua berasal dari kehidupan///begitulah hendaknya. Rendra

juga mengungkapkan mengenai keterbatasan hidup yang menghantui masa-masa

remajanya: Aku tidak sempat berbangga/aku tenggelam di dalam kegeisahan//aku

gelisah arena keterbatasanku//keterbatasan itu suatu rahasia/ia baru menjadi

nyata kalau kita melawannya//Ya. Hidup adalah perlawanan. Dan, dalam sebuah

koor: Itulah sebabnya/di koran selalu ada kritikan/mengasihani diri sendiri

memang tidak perlu/tapi kita mesti bersabar/mendengarkan keluhan/kerna

hidup/adalah menguji keterbatasan. Akan tetapi, di sisi lain ia juga membantah

perlawanan akan keterbatasan hidup melalui lelaki suara lantang: Brisik kata-kata

tidak mengubah dunia/menutup mulut lebih bijaksana/hidup bukan

perlawanan/hidup ialah mempergunakan kesempatan/hidup Cuma sekali/kini

Page 36: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

yang terpenting Cuma hidupku kerna kesempatan orang lain/bukan

kesempatanku/hidup adalah berlomba dengan mati//brisik/hidupku adalah

kekuatanku/keluh-kesahmu brisik!/kegelisahanmu brisik/aturan mesti

dipegang/pemberontakan tak ada gunanya/seni hidup itu manipulasi/jadi terima

saja aturan yang ada/sesudah itu manipulasikan ia. Dan, Rendra mengungkapkan

teka-teki antara hubungan hidup dan manusia yang dijodohkan untuk bertemu:

Hidup itu seperti teka-teki/hubungan kita juga seperti teka-teki.

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Priangan), Rendra

mengusung tema kemanusiaan dan kritik ideologi-sosial. Rendra meyatakan

melalui kata-kata puitisnya yang sedikit banyak menyindir dalam dioalog antara

seekor penyu dan Sok-Hok-Gie. Ketika Sok-Hok-Gie mengungkapkan bahwa

:...bahasa Inggris itu perlu/untuk bergaul dalam lingkungan yang lebih luas/dan

lagi itu bukan bahasa yang sukar. Sang penyu menjawab dengan tenang:”Bukan

soal gampang dan sukar/tetapi soal membuang waktu/untuk yang tak

perlu/kenyataan sehari-hari adalah/bahasa Indonesia pun jarang digunakan/ di

sini/ bahasa Sunda sudah menjawab segalanya. Sok-Hok-Gie: ”Tetapi bahasa

Inggris itu penting/apabila anda hendak ke luar negeri. Sang penyu

menjawab:”Siapa yang ingin ke luar negeri/apa kekurangan Priangan?/orang

bisa jauh-jauh mengembara/akhirnya kedamaian didapat/di hati sendiri juga.”

Rendra juga mengungkapkan tentang kesepian yang penuh arti: Kursi-kursi, meja-

meja, dan semua benda/dengan latar belakang sepi/bentuknya menjadi lebih

berarti. Juga menyatakan penyadaran akan kelemahan diri manusia dan

kekerdilannya ketika seorang manusia dilanda kegelisahan: ”Di dalam

Page 37: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

kegelisahan/kenangan dan impian menjadi kaitan/bagi kepingan-kepingan

diri/menjadi rangsangan penyadaran/penyadaran kenyataan diri.”

2) Perasaan

Dalam puisi-puisi Rendra tergambar berbagai macam perasaan, di

antaranya, kesedihan, terlihat dalam puisi yang berjudul Wanitaku! Wanitaku!

”Aku menangis/hubungan kita sia-sia”. Perasaan kegelisahan dan kesepian terlihat

dalam puisinya yang berjudul Setelah Rambutmu Tergerai, ..”kegelisahanku

menggeletak di situ//suara kita mengambang/terapung dalam waktu/melayang-

layang di cakrawala jiwa/ditelan sepi yang abadi”. Dalam puisi yang berjudul

Kupanggili Kamu Kekasihku tergambar suasana perasaan kekecewaan, , kesepian,

keterpencilan kecemasan. Kekecewaan, ”hatiku berduka, neng, hatiku kecewa/di

dalam kesukaran aku berdiri sendirian/teman-teman yang lama/ternyata

hanyalah sekutu/kenangan hanyalah beban/dan harapan hanyalah ujian//terbiasa

mencinta aku gampang dikhianati/terbiasa percaya aku gampang bermimpi/dan

kini kenyataan telah membuang kedoknya/mengejutkan daku dari

mimpiku/membuatku kaget, menjublek tak berdaya”. Kesepian, ”jauh dari kamu,

neng, hari-hariku sepi”. Kecemasan, ”Hatiku yang lemas mencari kamu,

kekasihku”. Keterpencilan, ”pengembara di perjalanan/akan selalu sendirian”.

Juga tergambar suasana yang khusyu akan kesadaran keberadaan Tuhan, ”Tuhan

menguraikan rambutmu dengan angin//Tuhan merahmati jiwaku yang berduka”.

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama)

tergambar perasaan romantis ”bersandarlah di dadaku dan jangan bicara” .

Page 38: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Perasaan hedonisme, ”pesta menyebar/terapung dalam bir, martini, whisky-

soda//ayo, neng goyang!/ah, begitu!”. Perasaan yang penuh pemberontakan dan

kebangkitan, ”kesadaran hidup adalah pemberontakan//ya, hidup adalah

perlawanan//kita harus menyerang sebelum diserang//berjalan masuk ke dalam

kehidupan/bersama mentari yang menyala//berjalan masuk ke dalam

kehidupan/bersama pawai warna senjakala//berjalan masuk ke dalam

kehidupan/bersama bintang-bintang di cakrawala”. Dalam puisi yang berjudul

Disebabkan Oleh Angin (Priangan) terlukis perasaan kesepian dalam ketenangan

yang penuh arti, ” kursi-kursi, meja-meja, dan semua benda/dengan latar

belakang sepi/bentuknya menjadi lebih berarti//langkah-langkah pelayan di

permadani/tedengar seperti bisikan/sepi menjadi ketenangan”.

3) Nada dan Suasana

Dalam puisi-puisi Rendra banyak menuangkan nada dan suasana yang

berbeda. Nada duka dan pasrah terdapat dalam puisi yang berjudul Wanitaku !

Wanitaku ! Terlihat pada kalimat : Aku menangis hubungan kita sia-sia//mencari

sukmaku dan sukmamu/ yang telah lenyap bersama. Nada duka dan pasrah ini

menimbulkan iba di hati pembaca.

Dalam puisi yang berjudul Setelah Rambutmu Tergerai terdapat nada

gelisah, memelas : Dan kegelisahanku menggeletak di situ//Aku mencari

jiwamu//Aku ada tetapi/siapakah aku. Selain itu juga terdapat nada yang bersifat

kebahagiaan yang menimbulkan kepuasaan. Dua tubuh satu getaran/Dua jiwa

satu bahasa.

Page 39: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Dalam puisi yang berjudul Kupanggili Kamu, Kekasihku ! kita hayati nada

minta belas kasihan. Hal itu terlihat pada bait pertama : Kupanggili kamu,

kekasihku/kubutuhkan kamu di meja makanku/ duduk di sisi dukaku/membelai

luka-luka di dalam jiwa. Juga pada bait kedua Hatiku berduka, neng, hatiku

kecewa. Dan, pada bait keempat hatiku lemas mencari kamu, kekasihku. selain

itu, nada bahagia terdapat juga dalam puisi ini setelah pertemuannya dengan

kekasihnya Kamu adalah rahmat yang murni/Kamu adalah kedamaianku//Ketika

kamu bertanya apakah aku bahagia/aku menjawab: ya.

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama)

terlihat berbagai nada yang bermacam-macam di antaranya nada yang bersifat

memberi nasihat penuh perenungan filosofis: Maaf, saudara Azwar, tapi anda

harus belajar bahasa angin//Kesadaran hidup adalah pemberontakan/Hidup

tidak hanya untuk hidup/Kita hidup untuk menerima kehidupan/Kita harus belajar

berdamai dengan mimpi-mimpi kita/Kita harus berkaca di dalam sepi. Nada

nasihat penuh perenungan filosofis yang berupa saran-saran tajam agar kita

merenungkan kehidupan Tapi hendaknya dikenangkan bahwa yang terpenting

daya hidup.Bukan teori dan metode/Karena semua berasal dari kehidupan/Kita

harus berpaling kepada kehidupan/Hidup adalah perlawanan/...hidup adalah

menguji keterbatasanHidup ialah mempergunakan kesempatan/Hidup adalah

berlomba dengan mati/Hidupku adalah kekuatanku/Kita harus menyerang

sebelum diserang/Kita hanya menyerang bila pasti akan menang. Nada gelisah

karena keterbatasan diri : Aku tidak sempat berbangga/ Aku tenggelam di dalam

kegelisahan/Aku gelisah karena keterbatasanku. Nada yang bersifa gemas karena

Page 40: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

teka-teki hidup: Apakah kamu teka-teki?/Kemarin ku menebak teka-teki/Sampai

kini belum ketemu jawabnya/Hidup itu seperti teka-teki/Hubungan kita juga

seperti teka-teki//Teka-teki itu seperti langit/Maksudku: terus-menerus. Dalam

puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Priangan), terlihat nada yang bersifat

kesepian, keterasingan : Inilah sajak orang Indonesia yang sedang berada di

rantau//Dan ia berjalan di antara gedung-gedung tinggi/bayangannya terpantul

di tembok-tembok kaca/Di dalam hujan salju/berjam-jam ia berjalan/Dan tiba-

tiba salju itu menjadi pertanyaannya//Badai salju sudah reda//Keheningan

meliputi udara//kenangan-kenagan dan impian menjadi kaitan/bagi kepingan-

kepingan diri/Sepi menjadi ketenangan. Juga nada-yang bersifa renungan

kesadaran : Kursi-kursi, meja-meja, dan semua benda/dengan latar belakang

sepi/bentuknya lebih berarti.

4) Amanat

Puisi-puisi Rendra menuangkan banyak amanat baik yang tersirat ataupun

tersurat. Dalam puisi yang berjudul Wanitaku! Wanitaku tersimpan amanat tersirat

bahwa jangan terlalu percaya kepada wanita, cinta menuntut keberanian dan

perngorbanan. Dalam puisi yang berjudul Setelah Rambutmu Tergerai tersimpan

amanat bahwa kita manusia memiliki penderitaan yang sama. Kita harus berusaha

menepati kata-kat yang kita ucapkan karena kita berkata berarti kita telah

menyimpan pengharapan kepada orang yang kita ajak bicara, dan kita harus

mewaspadai terkadang manusia manusia berkata tetapi tidak sesuai dengan isi

Page 41: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

hatinya : kata-kata adalah bayangan dari harapan/tetapi bukan harapan yang

sebenarnya/kata-kata adalah janji/tetapi bukannya isi hati.

Dalam puisi yang berjudul Kupanggili Kamu, Kekasihku memiliki amanat

disebabkan banyaknya mimpi-mimpi kita akan terbiasa untuk percaya pada

seseorang, dan laku seperti itu akan gampang dikhianati sebab rasa cinta yang

terlalu berlebihan: Terbiasa mencinta aku gampang dikhianati/terbiasa percaya

aku gampang bermimpi. Kita juga harus selalu ingat akan rahmat yang Tuhan

berikan pada kita ketika kebahagiaan itu kembali karena segala sesuatu telah

diatur oleh Tuhan:Tuhan menguraikan rambutmu dengan angin//Tuhan merahmati

jiwaku yang berduka.

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama)

terdapat banyak amanat yang tersurat maupun yang tersirat. Keluhan-keluhan

yang berlebihan yang kita ucapkan kepada seseorang atau didi kita endirri hanya

akan menjadi sia-sia bahkan mencelakakan diri kita sendiri: kata-kata yang

kulepas dalam tangisku/baga onggokan sampah/yang akhirnya menimbun diriku.

Jangan terlalu mengekang seseorang karena akan membuatny tidak betah

berdampingan dengan kita atau terlalu membebaskannya itu akan memmbuat

seseorang mengkhianati kita: Bila kamu pegang aku terlalu kerasaku tercekik

mati/bila kamu pegang aku terlalu/longgar aku tergoda pergi. Harapkanlah

sesuatu yang berada dihadapan kita, pergunakanlah dan bahagiakanlah ia, jangan

terlalu mengangan-angankan sesuatu yang tidak ada: Yang diharap tidak ada/yng

ada tidak diharapkan. Kita mesti berusaha menggunakan segala daya dan upaya

kita untuk menghadapi hidup, tak boleh gampang menyerah : Kesadaran hidup

Page 42: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

adalah pemberontakan. Dan, menerima segala kehidupan (penderitaan), ambillah

hikmahnya. Serta jangan terlalu banyak bermimpi:Kita hidup untuk menerima

kehidupan/kita harus belajar berdamai dengan mimpi-mimpi kita. Juga cobalah

untuk merenung, menafakuri hidup kita: Kita harus berkaca di dalam sepi. Kita

tak perlu terlalu banyak berdebat mengenai masalah yang kurang penting, dan

cobalah berpaling kepada kehidupan, kembali memandang nurani kemanusiaan

bahwa disamping kita banyak yang terjadi, di antaranya masalah yang paling

mengkhawatirkan adalah krisis hidup.

Sudah semestinya manusia dalam hidup belajar berprihatin, masa remaja

jangan disia-siakan, itulah yang mesti kita sadari. Kita coba mengatasi

keterbatasan kita hanyalah untuk sejauh mana kelemahan kita: Keterbatasan itu

suatu rahasia/ia baru menjadi nyata kalau kita melawannya. Dalam hidup tak

perlulah banyak mengeluh, tapi sebaliknya kita pun mesti mendengarkan keluhan

orang: Mengasihani diri/memang tidak perlu/tapi kita mesti bersabar

mendengarkan keluhan/kerna hidup/adalah menguji keterbatasan. Kita juga mesti

mengingat bahwa kematian sedang menunggu dan mengejar kita: Hidup adalah

berlomba dengan mati. Kita tak bisa melawan kematian karena dia lebih kuat dari

kita:Dan yang terkuat adalah sang maut.

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Priangan) amanat

yang tersimpan di antaranya sebagai berikut. Di dunia ini tak ada yang abadi:

Disebabkan oleh angin/ tak ada yang abadi. Setiap ilmu mesti dipelajari

seperlunya. Kiata diseru untuk berhati-hati terhadap kemiskinan, apakah itu

kemiskinan ilmu, pangan, hati, atau bahkan keimanan, sebab kemiskinan adalah

Page 43: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

penjara. Di dalam kemiskinan alangkah jeleknya hdup ini: kegembiraan kecil

menjadi cengeng/kesabaran menjadi kekalahan/hidup tanpa surya/ dan di malam

hari/ bulan seperti sundal/dalam lapar tak banyak pilihan. Dalam keadaan miskin

seseorang biasanya tidak berpikir panjang, khususnya kemiskinan pangan yang

menyebabkan orang kelaparan, karena ia akan berani berbuat sesuatu yang tidak

masuk di akal, seperti saling membunuh sesama saudara, merampas hak yang

bukan haknya. Dengan kemiskinan hati dan pikiran akan banyak diliputi

ketakutan.

Mengenai kehidupan dan kebahagian serta kedamaiannya, penyair

memberi amanat bahwa damainya hidup kita di dunia adalah berpusat di hati kita

sendiri :...kedamaian didapat di hati sendiri. Jadilah orang yang berbahagia

menerima dengan keadaan sebab: Orang yang berbahagia tidak gampang terhina.

Ketika manusia sedang gelisah cobalah untuk menenagkan diri, yaitu dengan cara

merenung dalam sepi, kita akan lebih sadar akan segala arti kehidupan ini dan

kelemahan diri kita. Kita akan mendapati makna akan kenyataan diri :Dengan

latar belakang sepi/bentuknya menjadi lebih berarti/Di dalam

kegelisahan/kenangan dan impian menjadi kaitan/bagi kepingan-kepingan

diri/menjadi rangsangan penyadaran/penyadaran kenyataan diri.

Begitulah struktur teks dan konteks puisi-puisi Rendra. Dalam hal

pemilihan katanya, Rendra terkadang memakai bahasa sehari-hari, jargon, arkaik

(kuno), atau bahkan kata-kata formal dan bermartabat; namun kesemuanya diksi

yang dipilih Rendra untuk memadatkan suasana, kata-kata dalam puisinya

menyampaikan makna secara lembut dan bersifat ekonomis. Penyusunannya yang

Page 44: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

sedemikian rupa adalah untuk menyalurkan pikiran, perasaannya, sehingga

menjadi totalitas utuh. Penggunaan majas penuh dengan simbol-simbol kosmis;

identifikasi manusia dengan alam semesta lebih dari metafora atau imajinasi

pribadi biasa. Ada keterkaitan yang erat antara kenyataan dan penghayatan

eksistensi dirinya sendiri, kehidupan bermasyarakat, alam kosmos dan Tuhan

menjadi suatu kesatuan. Dalam hal tifografi, Rendra menyusunnya secara

sederhana, lurus, tetapi juga memiliki arti tersendiri, di antaranya menggambarkan

kepasrahan, penerimaan, keputusasaan, lepas dari pemberontakan. Rendra juga

menusun tipografi berbentuk koor dengan dialog perbait antara tokoh-tokohnya.

Sementara dalam hal Rima yang digunakan Rendra bukan sekedar, ulangan bunyi,

permainan kata atau variasi terhadap puisinya, melainkan juga mempunyai fungsi

sebagai mempertegas isi makna dalam puisinya yang ia hadirkan dengan

kesadaran.

3.5 Analisis Nilai-Nilai Etis Kumpulan Puisi Disebabkan Oleh Angin

3.5.1 Pencarian Diri

Manusia yang berpikir selalu ingin berusaha untuk mengetahui dirinya

sendiri guna melaksanakan kebajikan dan menjadi seorang bijak. Namun, perlu

ujian bertahap untuk mencapainya. Di antaranya sebagaimana yang akan penulis

uraikan dalam bagian ini.

1) Penderitaan

Page 45: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Penderitaan adalah termasuk produk diri yang mesti ada dan dimunculkan

seorang manusia, tiada terkecuali sebagai awal pencarian diri seorang manusia

yang ingin meraih kebajikan dan mencapai kebijaksanaan. Gagasan penderitaan

muncul dalam puisi yang berjudul Wanitaku! Wanitaku ! dengan secara global

menyiratkan derita seorang lelaki yang mengejar wanitanya sebagai harapan

hidupnya. ”Wanitaku! Wanitaku! /gerimis menampar mukaku/ di manakah kamu,

wanitaku?//dan lenyaplah kamu untuk selama-lamanya”. Lenyap dan hilangnya

wanita si aku seolah menciptakan kesepian terhadap si aku yang ingin dimengerti

oleh wanitanya. ”Apakah kamu mengerti kesepianku?” dan kesepian ini adalah

salah satu unsur yang membuatnya terpaksa mesti dirundung oleh derita batin.

Simbol derita juga diutarakan melalui tangis dan hubungan, angan yang tak

tersampaikan dan terlaksana. Aku menangis/hubungan kita sia-sia. Pencarian si

aku akan wanitanya menyebabkan derita yang sangat melebihi awal mulanya ia

menderita. ”Sudah berabad-abad/melewati kepulan debu/melewati angin

panas/melewati serdadu dan algojo/melewati anjing-anjing.” Derita fisik dan

batin berpadu dalam diri si aku disebabkan pemberontakannya terhadap kenyataan

hidup. Si aku mungkin tidak menyadari bahwa setiap orang mesti memiliki

harapan yang tidak realistis bahwa semua berubah. Harapannya yang tidak

realistis dan pencariannya malah menyebabkan si aku menemui ajalnya seiring

lenyapnya wanitanya dalam pandangannya dan hidupnya. ”Mencari sukmaku dan

sukmamu yang telah lenyap bersama.”

Gagasan penderitaan muncul pula dalam puisi yang berjudul Setelah

rambutmu Tergerai, ”dan segera saling merasa/bahwa kita punya derita yang

Page 46: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

sama.” Larik ini menerangkan kesadaran akan derita yang sama dalam setiap

langkah perjalanan hidup manusia, dimana tiada lain penderitaan tersebut

disebabkan kegelisahan yang melanda manusia dan perasaan jenuh menunggu,

menjawab sang waktu serta sepinya hidup di lembah mayapada. Di sini si aku pun

mengalaminya sehingga membuatnya menderita. Akan tetapi, penderitaan ini

mendorongnya ke arah lain, yakni ke arah untuk berbagi secara fisik dan nonfisik.

”Aku menyebut namamu/kamu menyebut namaku/suara kita mengambang

terapung dalam waktu/melayang di cakrawala jiwa/ditelan sepi yang abadi/dan

segera saling merasa/bahwa kita/punya derita yang sama.” Untuk melepas derita

setiap manusia mesti berusaha mencari sebab yang muncul dalam dirinya dan

orang dekat yang sama berbagi, seperti juga si aku terhadap istrinya, aku mencari

jiwamu. Dan, si aku mencoba menjawab derita yang dialaminya dengan diam.

”Kita tak bisa bicara/kita tak usah bicara/kata-kata adalah bayangan dari

harapan/tapi bukan harapan yang sebenarnya”. Si aku telah menyadari bahwa

penyebab derita yang melanda dirinya adalah karena harapan yang tidak realistis

bahwa semuanya tidak akan berubah. ”Kata-kata adalah janji/tetapi bukannya isi

hati//di luar kata-kata banyak kita bicara.” Larik ini memberi simbol bahwa

penderitaan juga disebabkan persepsi yang tidak tepat akan penilaiannya terhadap

dirinya sendiri, sehingga si aku tidak mengenal siapa dirinya. Aku ada/tetapi

siapakah aku?

Salah satu unsur yang mengikuti derita seseorang adalah kedukaan. Dalam

puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama), penderitaan

menjadi suatu alat perubahan yang positif meskipun ia selalu ada mengiringi

Page 47: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

kegembiraan kita. ”Orgel listrik bisa bernyanyi dengan merdu/namun selalu

terkandung jeritan dalam kemerduannya/seperti arus duka yang abadi/yang

mengalir di bawah permukaan air yang nampaknya tenang dan berkilatan/bagiku

ini suatu keistimewaan.” Di balik kehidupan yang terlihat menyenangkan selalu

terkandung duka, dalam larik ini diibaratkan dengan orgel listrik, tetapi dengan

menderita membuat hati kita akan lebih pandai menentukan pilihan hidup, lebih

kuat menghadapi berbagai persoalan hidup, lebih tabah dan sabar berharmoni

mengalir menjalani hidup. Sebab derita manusia ini akan selalu mengikuti selama

manusia hidup di dunia, dalam puisi ini juga diibaratkan dengan arus bawah dan

dalam lariknya menggunakan tanda seru yang berarti kita pun harus waspada

terhadap derita yang akan datang. ”Wahai arus bawah!/engkau selalu

beramaku!.” Dalam sebuah koor di bait ke-17 kita diperingatkan bahwa tak

perlulah kita mengeluh dengan kata-kata rintihan tak berguna yang justru akan

membuat kita bertambah menderita, yang diibaratkan dengan onggokan sampah.

”Di dalam gelap jiwaku merintih/tanganku menggapai/meraba-raba/kata-kata

yang kulepas dalam tangisku/bagai onggokan sampah/yang akhirnya/menimbun

diriku. ”

Gagasan penderitaan juga muncul dalam puisi yang berjudul Disebabkan

Oleh Angin (Priangan), dihubungkannya penderitaan dengan kemiskinan,

kesepian, dan kebodohan. ”...Setiap tempat punya deritanya/kalau tidak

kemiskinan, kesepian/atau kebodohan... .” Kemiskinan diumpakan sebagai penjara

hidup manusia. Kemiskinan adalah penjara; dimana setiap kegembiraan kecil

menjadi cengeng/kesabaran menjadi kekalahan. Kemiskinan di sini adalah

Page 48: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

multitafsir bisa kemiskinan harta, ilmu, hati atau bahkan keimanan, dan lainnya.

Hidup kita menjadi gelap bila berada dalam kemiskinan, seperti hidup tanpa

surya/dan di malam hari/bulan seperti sundal, mungkin kita tidak mempunyai

banyak pilihan, jika hidup dalam kemiskinan, dalam arti kurang berpikir panjang

dengan apa yang diperbuat, khususnya kemiskinan pangan. ”Dalam lapar/tak

banyak pilihan;” sebab kelaparaan orang bisa rampas-merampas hak orang lain,

bahkan dapat dengan kejam membunuh sesama saudaranya sendiri. Kemikinan

dapat menyebabkan ketakutan yang tidak menentu, yang tidak masuk di akal.

2) Kewajiban

Kewajiban dapat termasuk dalam kategori norma perbuatan yang baik.

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Priangan), konsep kewajiban

terlihat ketika si aku bertanya kepada Sok Hoek Djin, ”Tapi bagaimana

tugasku?/apa tugasku?”. ketika Soe Hok Djin menjawab, ”Kamu tak usah terikat

apa/Asal kamu hadir saja/tugasmu yang khusus tidak ada. Si aku

menjawab,”Tetapi aku tak bisa diam saja”. Dan, si aku pun menawarkan diri,

”Aku ingin tugas.” Kata-kata tugas terulang tiga kali yang berarti dengan penuh

kesadaran akan tanggung jawab dirinya, si aku sadar akan kewajibannya sebagai

manusia yang mesti memiliki tugas tertentu demi kehormatannya. Dengan niat

yang baik dan kemauannya sendiri, ia berharap di beri tugas khusus.

Sebab ia menginginkan tugas karena ia terangsang oleh dorongan dari luar,

yaitu alamnya, tempat ia berada dalam lingkungan kesenian di mana setiap orang

Page 49: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

diberi tugasnya masing-masing, maka dorongan tersebut masuk ke hati kecilnya

menjadi suara halus dirinya yang memerintah agar si aku seperti mereka yang

dibebankan tugas-tugas tertentu. Akan tetapi, setelah si aku tidak dipercaya untuk

mengemban tugas karena akan membuat acara kacau, ”kalau kamu ikut

kerja/rencana akan kacau jadinya!” mekipun si aku telah berjanji,”Aku berjanji”,

tetap saja Soe Hoek Djin tidak mempercayainya,”kamu sudah sering janji/tapi tak

pernah kamu tepati.” kata-kata Soe Hoek Djin tersebut yang merupakan bentuk

pemikiran yang dipakaikan pada pengalaman yang berdasarkan kepercayaan

membuat si aku melepaskan kemauan dirinya untuk diberi tugas, ”Baik aku

terima saja/Sekarang aku bebas/Tak ada kerja.?” Dengan masih tanda tanya si

aku melepaskan tugas dapat disimpulkan bahwa kebebasan yang diterima tidaklah

dijabarkan dari akal, tetapi dari kepercayaan. Si aku masih menyadari adanya

kewajiban di dalam batinnya, tetapi tujuan untuk mewujudkannya tidak tercapai

karena lebih dulu tidak dipercaya. Meskipun begitu, kebaikan niat baik si aku

tetap diterima, sebab Soe Hoek Djin dan kawan-kawan yang lainnya

mengharapkan ia hadir bahkan mengharapkan spontanitasnya,” Tapi Kami ingin

kamu ada/dan mengharapkan spontanitasmu.” Kata-kata tersebut menyiratkan

perbuatan-perbuatan yang terarah dan pandangan ke depan menjadi lebih jauh.

3) Kesenangan dan Cinta

Kesenangan (hedone) oleh sebagian masyarakat dipandang sebagai tujuan

pokok di dalam kehidupan. Tokoh yang memprakarsai aliran ini adalah

Democritus (400 Sm-370 Sm) dan yang dimaksud bukan kesenangan fisik, tetapi

Page 50: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

kesenangan sebagai perangsang intelek manusia. Akan tetapi, pengikut Socrates,

Aristippus (395 Sm), berpandangan kesenangan sebagai rasa senang yang

diperdapat melalui pancaindera yang merupakan satu-satunya nilai yang ingin

dicari oleh manusia. Dan, rasa senang ini mesti timbul dari dasar cinta terhadap

sesuatu yang walaupun akhirnya jika tidak tercapai akan menimbulkan kecewa

dan rasa sakit.

Gagasan nilai etis-filosofis cinta tertuang secara keseluruhan di setiap

judul dalam puisi Disebabkan Oleh Angin secara nyata tersurat ataupun simbolik.

Dalam puisi yang berjudul Wanitaku! Wanitaku ! dipaparkan sebuah perjalanan

cinta yang memerlukan pengorbanan tanpa pamrih, di mana nilai kesetiaan

mendominasi hati seorang lelaki kepada wanita. Di manakah kamu

wanitaku?//sukmaku menjelma menjadi seekor kucing tua. Kucing tua merupakan

metafor yang menggantikan suatu keadaan yang sudah hampir mencapai titik

darah terakhir, menunjukkan ketakberdayaan, kelelahan hatinya disebabkan

pencariannya terhadap wanitanya (istri, kekasihnya), tambahan yang lalu

mengembara/luput ke dalam perkampungan adalah memberi gambaran bahwa si

aku tetap akan mencarinya walaupun dalam keadaan sudah tak berdaya sekalipun.

Sudah sekian lama/sudah berbulan-bulan/sudah bertahun-tahun/sudah berabad-

abad, menunjukkan pencariannya yang begitu memakan waktu yang lama, terus-

menerus tak terkira. Melewati kepulan debu/melewati angin panas/melewati

serdadu dan algojo/melewati anjing-anjing adalah merupakan simbol keberanian

muncul sebagai wujud cinta si aku, aku memburu memberikan arti tambahan,

yaitu pencariannya yang sungguh-sungguh disebabkan cintanya yang membara,

Page 51: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

seolah-olah si aku bagaikan pemburu hewan liar yang tanpa jejak, tersesat

sehingga harus melewati berbagai rintangan. Mencari sukmaku dan

sukmamu/yang telah lenyap bersama, merupakan titik terakhir pengorbanannya,

sehingga si aku sendiri mulai kehilangan jati dirinya, si aku berada dalam

keputusasaan. Dalam puisi Setelah Rambutmu Tergerai, cinta memerlukan

jawaban persentuhan dan penyatuan fisik dan batin. Wujud fisik disimbolkan

dengan penyebutan bagian-bagian tubuh wanita. Sementara wujud batin adalah

pengharapan akan sifat yang ada pada si wanita disebabkan cintanya, maka segala

yang ada akan lebih meninggikan daya angan si aku sehingga si aku dapat

mendudukkan si wanita di tempat yang istimewa dalam pandangannya dan mata

hatinya ’Kamu adalah Ratu Sheba/Cleopatra/Drupadi/Kamu adalah Dewi

Durga’, juga metafor-metafor yang ditujukan pada si wanita itu menunjukan cinta

sucinya dan betapa memang sempurnanya wanita tersebut (istrinya). Dalam wujud

fisik seakan cinta adalah keadaan yang akan terwujud dengan persenggamaan,

maka cinta begini ibarat cinta yang bersumber dari nafsu hewani yang merupakan

hasrat berlebihan terhadap kesenangan dengan ditunjukan dalam larik-larik

berikut: Menghamburlah badaiku kepadamu/badai dari kuku/badai dari ujung

jari/badai dari kulit perut/badai dari mimpi kanak-kanakku/badai dari hasrat

yang terpendam/badai dari naluri purbakala/badai tigapuluhenam tahun hidupku

melanda/pinggulmu. Akan tetapi, si aku setelah merasakan kehampaannya,

merasa ada yang kosong dalam sebagian dirinya, ’aku ada/tetapi siapakah aku?’

dalam krisis hidupnya pertanyaannya ini mengakibatkan ia langsung mempelajari

dan menemukan objek cinta spiritual dengan kapasitas fitrah ’denyut

Page 52: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

jantungmu/berjawaban dengan denyut jantungku’, bait tersebut menggambarkan

penyatuan kasih sayang dan sikap spiritual yang timbul dari rasa cinta. Jantung

merupakan organ utama paling penting pada manusia, maka dengan penyatuan

denyut jantung seolah-olah memberi suatu perumpamaan ketika si aku dan

wanitanya merasa punya derita yang sama, mereka berdua mencari tenaga yang

cocok untuk saling melengkapi ’aku mencari jiwamu’, secara tidak langsung si

aku berharap untuk saling mengisi energi yang hilang dalam dirinya, si aku berada

dalam kehampaan dan kekalutan, sehingga ia tak mengenal jati dirinya sendiri

’aku ada/tetapi siapakah aku?. Bait yang mengungkapkan dua tubuh satu

getaran/dua jiwa satu bahasa adalah memberi gambaran bahwa penyatuan energi

jiwa keduanya telah cocok dan sama, dalam arti saat mereka melakukan

persetubuhan, mereka saling menyalurkan energi seks sebab mereka dalam

melakukan persetubuhan adalah bertujuan untuk mengembalikan energi mereka,

dan mereka pun membutuhkan peningkatan mutu sel-sel otak dan krisis jiwa yang

telah terganggu dikarenakan kegelisahannya, kesepiannya, penderitaannya,

kebimbangannya, dan rasa kecewa-putus asa akan berbagai pengharapan serta

janji yang ternyata hanya sebatas kata-kata ’kata-kata adalah bayangan dari

harapan/tetapi bukan harapan yang sebenarnya/kata-kata adalah janji tetapi

bukannya isi hati/di dalam badai jiwa/kita saling menerka dan meraba’ dalam

keadaan parah tersebut yang hampir melenyapkan seluruh energi hidupnya untuk

menjalani hidup, maka dari itu mereka melakukan transmutasi energi dengan

segala wujud kepasrahan dan keikhlasan sehingga berharap kembali menjadi

cinta, kasih sayang, kecerdasan, dan iluminasi yang tinggi. Sebab berdasarkan

Page 53: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

larik-larik setelahnya di mana cinta objek hewani lalu diikuti spiritual suci yang

berakhir ditemukan jawabannya ’dan segera aku alami apa maknanya’, pasrah

secara spiritual berarti tidak boleh ada penolakan, seperti si aku tersebut yang

menghadapi masa berontak, tapi juga tidak menolak, si aku tidak melepaskan

kemampuan berpikir dan kemauan, ia tetap melakukan dan menjalani cinta

dengan menikmatinya tanpa menyerah dalam pencariannya yang berarti inilah

sebuah wujud kecerdasan si aku.

Cinta yang seperti tersebut di atas juga tertungkap kembali dalam puisi

yang berjudul Kupanggili Kamu, Kekasihku!. Akan tetapi, dalam puisi ini setiap

persentuhan indra berakibat langsung munculnya kekuatan pada jiwa ’Pundakmu

menguapkan bau berahi/pipimu panas/napasmu mengandung prana’. ’Prana’

dapat diartikan napas hidup yang berarti kekuatan batinnya. Larik yang berbunyi

’kekuatan yang purba’ adalah tenaga yang memang telah tersimpan dalam diri

manusia yang kemudian terkuak melalui penyatuan fisik dan batin. ’Kamu alirkan

ke dalam tubuhku/melalui ciuman yang mutlak bahasanya’, larik-larik tersebut

menggambarkan suatu keadaan daya kondusif melalui kesengajaan sebab

naluriah, dari sudut pandang intelek adalah menjadi suatu hal yang cerdas untuk

dilakukan, sedang bahasa adalah menunjukan suatu hal yang praktis, berarti

konduktif dari sudut pandang kemauan adalah hal yang praktis untuk dilakukan.

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Priangan), kebahagiaan

dilekatkan sejajar bersama sakit (derita) yang disimbolkan dengan keluh wanita,

”terdengar suara antara sakit dan bahagia: desah dan keluh wanita yang sedang

dicumbu.” Kebahagiaan ini dapat ditafsirkan dengan kesenangan semata karena

Page 54: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

dilihat pada larik-larik sebelumnya di mana kesenangan selalu berwujud semata

dalam persentuhan indra, dalam arti nilainya bersifat inderawi dan terbatas.

Manusia mesti mencari kemungkinan nilai yang lebih tinggi dari pada kesenangan

indera. Sedangkan dalam puisi Wanitaku ! Wanitaku !, untuk meraih kebahagiaan

hidup manusia harus memiliki kesenangan, yaitu bagaimana seseorang itu bisa

melakukan sesuatu dalam hidup ini secara total, maksimal. Aktivitas apapun,

termasuk pencarian terhadap wanita si aku yang memerlukan banyak pengorbanan

dengan mantap, dengan kemauan kuat, keberanian dan melalui persiapan yang

matang, sehingga mampu menangkis tantangan yang datang. Bila seseorang bisa

total dalam melakukan sesuatu, apapun masalahnya pasti terselesaikan walaupun

harus menemui ajalnya, ”mencari sukmaku dan sukmamu/yang telah lenyap

bersama.” Dapat dikatakan inilah kondisi ekstase atau kondisi paling puncak

yang dinantikannya merupakan kesempurnaan kebahagiaan. Cinta dalam

penyatuan fisik dan batin memiliki jangkauan yang luas daripada rasa senang

individual. Cintalah yang diharapkan adalah yang membangkitkan alam semesta,

semangat yang harus mematahkan kesulitan dan kesukaran manusia, serta

merupakan obat yang memberikan kekebalan terhadap seluruh cacat keburukan

manusia

3.5.2 Pengembangan Diri

Landasan bagi pengembangan diri adalah bahwa manusia tidak akan

mencapai apa yang sesungguhnya diharapkan dirinya kalau semata mencari nilai

Page 55: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

yang bersifat inderawi. Dalam penelitian puisi ini ada terdapat dua langkah

pengembangan diri.

Orang yang mengembangkan rasa individualnya lebih jauh akan sadar

bahwa hawa nafsu dan pamrih tidak dapat dipisahkan dari frustasi dan

kekecewaan (Suseno, 1983: 215). Pengembangan diri ini akan mencapai tingkat

yang lebih tinggi apabila ia tidak kalah dalam segala rasa yang dialami pada awal

mencapainya

1) Perwujudan Diri

Konsep perwujudan diri dalam puisi Rendra muncul dari suatu keadaan

kekurangan atau perbedaan hidup, seperti dalam puisi yang berjudul Disesabkan

Oleh Angin (Priangan), karena hidupku tanpa orang tua/sejak remaja selalu aku

berusaha/mencari tahu rahasia diriku. Larik tersebut menunjukkan kelebihan

manusia dari makhluk lainnya dengan mencari rahasia dirinya yang menjadi

misteri. Secara naluriah binatang pun sama, tetapi seorang manusia yang berbuat

seperti itu adalah disebabkan ingin melatih akalnya menuju ke arah kehidupan

akan keunggulannya untuk mencapai kebahagiaan, dan inilah makna manusia

bijak. Dalam puisi Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama) lebih jelas lagi

proses atau cara manusia mewujudkan dirinya berawal dari pengharapan yang

tidak terlaksana,”Yang diharap tidak ada/yang ada tidak diharapkan,”

menunjukkan watak tabiat manusia yang tidak pernah kenyang bahkan

mengharapkan yang tidak ada, sementara sesuatu yang ada tidak dimanfaatkan

seutuhnya, sebenar-benarnya. Sikap seperti ini akan mengakibatkan kegelisahan

Page 56: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

dalam diri. ”Kesadaran hidup adalah pemberontakan”, kesadaran adalah hal

utama yang diperlukan untuk muwujudkan dirinya sendiri. Dengan kesadaran kita

akan tahu keterbatasan diri kita sampai di mana.

Mengenai konsep pemberontakan dijelaskan sendiri oleh penyair “Yang

saya maksud dengan pemberontakan bukanlah pemberontak yang

memperjuangkan kekuasaan pemerintah atau lembaga lainnya. Pendeknya, bukan

mereka yang memberontak dengan orientasi politik atau kekuasaan. Melainkan

mereka yang selalu memberontak terhadap keterbatasan keadaan dirinya.

Pemberontak-pemberontak ini adalah mereka yang mempunyai banyak gairah

hidup, yang selalu mendorong kebutuhan mereka untuk senantiasa menumbuhkan

dirinya. Keadaan kehadiran orang dalam hidup selalu membawa keterbatasannya.

Batas-batas itu ada datang dari dalam dirinya, ada pula dari luar dirinya. Tidak

hanya batas-batas mutlak semacam kelahiran, takdir, menunggu godot, dan

kematian saja yang menjadi batas bagi perkembangan diri kita. Banyak juga hal-

hal sementara, ialah tradisi kebudayaan, dogma agama, doktrin politik, keadaan

sosial yang buruk, kemelaratan, kepicikan pengetahuan, dan lain sebagainya yang

serupa itu yang mungkin menjadi batas pertumbuhan diri kita, apabila mulai

bersifat terlalu mengekang (Teeuw, dalam pengantar pamfletten van Een Dichter,

1980:23). Keterbatasan inilah yang membuat seseorang menjadi gelisah,”aku

gelisah karena keterbatasanku.” Tokoh putri dalam puisi tersebut menjelaskan

bahwa keterbatasan itu suatu rahasia/ia baru menjadi nyata kalau kita

melawannya. Dalam larik berikutnya (wanita suara basah) disebutkan pelawanan-

perlawanan kita akan mengajarkan/di mana batas kita. (Putri): Ya, hidup adalah

Page 57: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

perlawanan.” Pada larik sebelumnya (wanita suara basah): Hidup tidak hanya

untuk hidup/kita hidup untuk menerima kehidupan/kita harus belajar berdamai

dengan mimpi-mimpi kita. Kalimat tersebut bermaksud bahwa tanda tercapainya

tujuan adalah dengan perlawanan terhadap hawa nafsu dengan meninggalkan

keinginan-keinginannya. ”Kita harus berkaca di dalam sepi”. Berkaca dalam sepi

memiliki pengertian melihat segala keadaan diri yang ditujukan agar lebih

akrab/intim dengan dirinya, sehingga kita dapat lebih jauh mengetahui diri dan

kata hati kita serta mengingat cela-celanya. Sebab nafsu dengan sendirinya

cenderung kepada prilaku yang jahat, dan hawa nafsu ini berprilaku sesuai dengan

wataknya dengan cara menentang yang baik, maka seseorang mesti menolak hawa

nafsunya dengan perjuangannya melawan (lelaki suara ringan) racun di dalam

pencernaan, yaitu tuntutan-tuntutan keinginan yang jahat, yang menjadi asal

mula uban di kepala kita , yaitu penderitaan di dalam kegelisahan yang sangat,

karena terus berduka membuat kita beruban (cepat tua). Jadi, seorang yang

bijaksana berarti menjauhkan diri dari segala keinginan. Ia adalah orang yang

terbebas dari kesedihan, karena orang yang bijaksana berani mengasingkan

dirinya. Ketika ia disakiti mungkin ia akan berlari dan berkaca dalam sepi”

Karena hanya sepi yang bisa mengusir dendam dan sakit hati (Sajak Burung-

Burung Kondor). Oleh sebab itu, ia berusaha bebas dari rasa sakit hati agar tidak

menimbulkan dendam yang akan merusak citra dirinya dalam pandangan dirinya

sendiri.Mengenai Kesadaran hidup adalah pemberontakan adalah selaras dengan

etika Jawa yang menyebutkan rame ing gawe, yng berarti seseorang mesti

memahami bahwa ia mempunyai tugasnya di dalam dunia, dan ini akan menjadi

Page 58: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

suatu kebaikan, akan memunculkan perasaan yang menenangkan dan logika

sehatbagi dirinya dan pihak lain di mana mereka menyadari tugas dan kewajiban

yang dibebankan padanya. Kita harus berkaca di dalam sepi adalah selaras

dengan etika Jawa yang berbunyi sepi ing pamrih, yang bertujuan memperdalam

rasa memuat asionalitasnya dalam dirinya sendiri: melalui usaha itu manusia

semakin intensif memiliki diri sendiri, dan pemilikan itu langsung dan secara

intuitif dialami sebagai nilai pada dirinya sendiri.

Terkadang dalam pergolakan kesadarannya manusia beranggapan bahwa

dirinya itu hanya satu, ”Vasco da Gama berdiri di buritan/matanya

terpicing/memandang ke belakang/tapi masa lampau melompat ke muka/masa

kini ke belakang/dan masa depan berada di tempat ia berdiri//waktu tergunjing

dan berpusing/yang lampau,yang kini, dan yang akan datang.” Hingga untuk

masa yang akan datang ia merasa dirinya terikat kepada janji-janji yang dulu atau

sekarang diucapkan olehnya, seperti dalam puisi yang berjudul Setelah Rambutmu

Tergerai, Kata-kata adalah janji/tetapi bukannya isi hati. Pikiran seseorang

seperti itu adalah merupakan tahap mencapai perwujudan diri, di mana ia akhirnya

akan bertanya: Aku ada/tetapi siapakah aku? ”

Dalam bait 55 (lelaki suara lantang) disebutkan, ”Dan kita juga tidak

punya pendapat apa-apa//pendapat itu bukan sisi pikiran/pendapat adalah

suasana perasaan”, menunjukkan bahwa semestinya seorang yang mewujudkan

dirinya untuk menjadi seorang yang bijaksana mampu memurnikan dirinya dari

segala pendapat, dan dapat memiliki sikap tak peduli terhadap hal-hal yang tidak

perlu, jika terdesak ditanya cukup hanya berkata tidak dan ya.

Page 59: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

2) Kebahagiaan

Kebahagiaan merupakan salah satu topik pembicaraan etis tertua tentang

manusia yang tergolong dalam filsafat praktis. Aliran kebahagiaan dinamai aliran

eudaemonisme. Eudamonia berarti dipimpin secara langsung oleh Daemon, yaitu

’jin yang baik’, yang umumnya diterjemahkan dengan kebahagiaan.

Dalam puisi yang berjudul Kupanggili Kamu, Kekasihku! di bait ke-7

berbunyi ”Ketika kamu bertanya apakah aku bahagia, aku menjawab : ya. Dan

waktu itu aku tidak lagi menipu.” Ungkapan bahagia pada bait tersebut memaknai

bait sebelumnya, yaitu bermula ketika si aku sangat membutuhkan kehadiran

kasihnya di hadapannya ”Kupanggili kamu, kekasihku/kubutuhkan kamu di meja

makanku/duduk di sisi dukaku/membelai luka-luka di dalam jiwa.” Dengan lemas

si aku mencari kekasihnya, menyeru hatinya selalu Hatiku yang lemas mencari

kamu, kekasihku. Sehingga si aku sadar dan memutuskan untuk hidup dalam

kesendirian ”Pengembara di perjalanan/akan selalu sendirian.” Akan tetapi,

secara tiba-tiba kekasih si aku berada di sampingnya, membuat si aku terdiam tak

bisa bicara, tetapi begitu kamu berada di sampingku/aku tak bisa berkata apa-

apa//sementara kubawa kau duduk di lobby/setelah mencium bau rambut dan

kulitmu/serta melihat warna pastel dari bajumu/aku merasa merdeka/kamu

menanyakan wajahku yang muram/aku menyimpan rahasia dukaku/ dan

menipumu dengan senyuman. Bait-bait tersebut menunjukan simbol-simbol secara

keseluruhan mengenai tahapan tibanya kebahagiaan. Larik-lariknya seolah

menyiratkan bahwa kebahagiaan itu muncul ketika keputusasaan dan kegelisahan

Page 60: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

berubah menjadi harapan. Dan, kebahagiaan ini diterapkan untuk sesuatu yang

bila sesuatu tersebut tercapai tidak menyebabkan penyesalan. Bila dikatakan

setiap apakah orang menginginkan kebahagiaan? tentu, tetapi bila dikatakan

bahwa seseorang harus mencarinya terlebih dahulu, itu tidaklah benar. Pernyataan

ini dapat terlihat dalam pernyataan kalimat-kalimat berikut. Hatiku yang lemas

mencari kamu, kekasihku/sangat ingin kutatap lagi matamu/ matahari yang

menyala siang ini/telah berkata: ”Pengembara di perjalanan/akan selalu

sendirian. Dalam keadaan yang penuh harapan akan kehadiran kasihnya yang

dinantinya untuk menemani si aku dalam menghadapi kesukaran dan

kebingungannya, namun tak kunjung juga kasihnya datang. Sampai akhirnya ia

kecewa terhadap kenyataan yang dialaminya”teman-teman yang lama tenyata

hanyalah sekutu/kenangan hanyalah beban/dan harapan hanya ujian//terbiasa

mencinta aku gampang dikhianati/terbiasa percaya aku gampang bermimpi.

Setelah si aku sadar bahwa ia mesti dalam kesendirian menjalani segala ujian

hidup, tiba-tiba tanpa diduga apa yang diharapkannya hadir di

sampingnya.”Tetapi begitu kamu berada di sampingku/aku tak bisa berkata apa-

apa,” inilah yang membuatnya bahagia, sementara sesuatu yang pertama

dicarinya hanyalah sebuah kesenangan belaka, maka disinilah harus kita katakan

bahwa semua orang selalu mengejar kebahagiaan yang dirasakannya hilang, tetapi

seringkali mereka berbuat kesalahan mengenai letak kebahagiaan itu berada.

Dalam puisi ini letak kebahagiaan itu berada dalam kemerdekaan setelah si aku

menemukan kekasihnya kembali, si aku begitu merasa merdeka, sehingga ketika

ditanya apakah si aku ini bahagia, si aku hanya sempat menjawab ya, sebab ia

Page 61: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

telah berada dalam ketenangan jiwa. Dan, diawali dengan kesengsaraan,”hatiku

berduka neng, hatiku kecewa.”

Dan, di bait lainnya dalam judul puisi yang sama tersebut ”orang yang

bahagia tidak gampang terhina”, mungkin hanya kalimat inilah yang cocok

menempati tingkatan tertinggi kebahagiaan. Sebab kebahagiaan semacam ini

adalah tingkatan bahagianya orang bijak. Pada puisi ini seorang bijak disimbolkan

dengan seekor penyu. Penyu ini adalah binatang yang tenang dan selalu waspada,

pengertian ini selaras dengan arti Sunda menurut bahasa Sanskerta, di antaranya

waspada. Seekor penyu tidak suka membuang waktu untuk yang tak perlu, ia

tajam memandang kenyataan yang menyerangnya, ia mencintai dirinya sendiri

sebagai negerinya, ia tidak cepat mengambil keputusan untuk berbuat dan tidak

pula gampang terbawa arus (konservatip), sifat demikian ini diibaratkan orang

sunda ”dan orang Sunda rata-rata bahagia”. Tabi`at dan sifat penyu tersebut

dapat terlihat pada kutipan berikut ini.

”...Bukan soal gampang dan sukar, Bung Hok-Gie/tetapi soal membuang waktu/ untuk yang tak perlu/kenyataan sehari-hari adalah bahasa Indonesia pun jarabg digunakan/di sini/bahasa Sunda sudah menjawab segalanya//Aku tidak meremehkan apa-apa/ini akal sehat semata-mata/aku ingin menari? Menyanyi? /makan, bercinta/ berdebat tentang filsafat/menghayati agama/atau berbicara tentang negara/di sini semua dilakukan dengan bahasa Sunda/berita dari luar negeri?/peristiwa-peristiwa di segenap pojok dunia?/semua bisa dibaca di koran Sunda/lihat, apakah pandangan jauh aku remehkan?Juga bahasa Inggris itu bagus/Cuma saja/bila bahasa Indonesia pun sedikit gunanya/untuk apa aku membuang waktu lagi/untuk belajar lain bahasa?//Orang bisa jauh-jauh mengembara/akhirnya kedamaian didapat di hati sendiri juga//Aha, Bung Hok-Gie, temanmu datang/kita ahiri saja di sini/kulihat ada urusan baru untuk saudara//Omongan ini tak akan sampai ke mana-mana/tidak baik kita membuang waktu/lebih baik pertanyaan saudara Rendra diberi...”

Page 62: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Dari pada itu tabi`at dan sifat Soe-Hok-Gie adalah memiliki jiwa berontak,

ia selalu ingin mengikuti arus zaman, teoritis, seolah memiliki pandangan jauh,

yang secara tersirat dengan pandangan jauhnya itulah Soe-Hok-Gie akan

memperoleh kebahagiaan. Disini dapatlah disimpulkan bahwa orang, meski

mereka menyatakan mendambakan kebahagiaan mengikuti sasaran-sasaran yang

berbeda dan memilih cara-cara yang berbeda dalam mencapai itu semua, karena

mereka berbeda dalam cara berpikir, atau mereka mengikuti suatu aliran atau

kepercayaan tertentu menyangkut manusia dan dunia, seperti itu pula antara sang

lelaki (si aku), wanita, juga seekor penyu dan Soe Hok-Gie adalah sebagai simbol

perbedaan pandangan mengenai kebahagiaan. Tentu saja setiap orang mempunyai

sejumlah kehendak dan memiliki keinginan besar untuk mencapai kebahagiaan.

Bila ia diminta untuk menerangkan pada hal-hal apa terletak kebahagiaan yang

dicapainya? Ia kan mengutarakan kebutuhan dan keinginannya. Kita bisa saja

mengatakan bahwa kebahagiaan adalah pencapaian kenikmatan yang ada setinggi

mungkin dan pemusnahan sebanyak mungkin penderitaan lalu, atau paling tidak

memperkecilnya. Dengan kata lain, kebahagiaan bisa juga diperoleh melalui

penggunaan sumber-sumber materil dan intelektuil yang selaras dengan proses

mengatasi rintangan-rintangan dan pertentangan-pertentangan situasi dan kondisi

yang mengarah ke kesedihan dan penderitaan. Dapat disimpulkan antara

perbedaan kesenangan dan kebahagiaan adalah pertama, kesenangan berhubungan

dengan suatu kekuatan dan kemampuan khusus manusia atau binatang, tetapi

kebahagiaan bergantung pada semuan kekuatan, kemampuan dan aspek-aspek

kehidupan manusia; kedua, kesenangan adalah pengatur dari yang menyenangkan

Page 63: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

dan tidak menyenangkan, sedangkan kebahagiaan adalah pengatur dari apa-apa

yang disarankan dan yang tidak disarankan; ketiga, kesenangan berhubungan

dengan masa sekarang, sedangkan kebahagiaan berhubungan dengan masa

sekarang dan masa mendatang. Dalam puisi Disebabkan Oleh Angin (Vasco da

Gama) tersebut,”Kesadaran hidup adalah pemberontakan/Hidup tidak hanya

untuk hidup/Kita hidup untuk menerima kehidupan/Kita harus belajar berdamai

dengan mimpi-mimpi kita/Kita harus berkaca di dalam sepi,” menyatakan

kebahagiaan terletak dalam sebuah pemberontakan, yaitu pemberontakan terhadap

keterbatasan diri, keterbatasan itu suatu rahasia/ia baru menjadi nyata kalau kita

melawannya. Pemberontakan ini adalah sebuah wujud perlawanan yang

merupakan kegiatan yang khas bagi perwujudan manusia dan merupakan kegiatan

jiwa yang berakal budi, baik secara murni dalam kontemplasi filosofis yang

bersifat teoritis,”Kita harus berkaca di dalam sepi.” Semakin ’rasa’ manusia

mendalami dimensi-dimensi batin keakuannya, semakin ia akan menjadi sanggup

untuk menghayati suatu pemenuhan ganda eksistensinya sendiri: ia menemukan

diri yang sebenrnya dengan semakin intensif, dan pada dasar kebatinanya ia akan

bertemu dengan realitas Ilahi (Suseno, 1983:215) Atau, ia temukan dengan secara

aktif melibatkan diri dalam komunitas kehidupan yang berarti bersifat praktis,

”kita harus berpaling kepada kehidupan//berjalan masuk ke dalam

kehidupan/bersama pawai warna senjakala//berjalan masuk ke dalam

kehidupan/bersama bintang-bintang di cakrawala.” jadi, untuk mencapai

kebahagian adalah dengan luruskan niat, sempurnakan ikhtiar, dan akhiri dengan

tawakal.

Page 64: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

3) Pembebasan

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (Vasco da Gama)

tersebut larik,”Bila kamu pegang aku terlalu keras/aku tercekik mati/bila kamu

pegang terlalu longgar/aku tergoda pergi”. Dalam pernyataan ini mengandaikan

adanya logika pembebasan. Naluriah manusia adalah kebebasan dalam hidupnya,

mencoba segala sesuatu, mengalami segala sesuatu, agar dirinya tidak hidup di

bawah kasih sayang orang lain. Manusia yang hidup dalam masyarakat tertentu

akan merasa bahwa dirinya adalah orang yang meninggal sebelum ajal yang

sebenarnya. Atau, seorang yang sangat mengharap pembebasan akan

memungkinkan membalik nilai- nilai yang ada dalam masyarakat, seperti dalam

puisi Disebabkan Oleh Angin (Prangan), ”Akulah Sangkuriang//Akulah cermin

hasrat manusia/untuk mencari akarnya/hidupku sepi/batinku yang

mengembara/menyebabkan hidupku penuh debu//pada setiap wanita aku cari

ibuku/sampai akhirnya aku temui Dayang Sumbi/kenapa tiba-tiba dayang sumbi

jadi ibuku?/Dewata sukar ditebak maksudnya/bukankan setiap pacarku adalah

ibuku?/apa salahnya mencari ibu?apakah salahnya mencari sejarah?tetapi

lihatlah kehendak Dewata:aku dapat ibu, aku dapat malu.” Pernyataan ini

mengandaikan adanya dua logika pembebasan. Pertama, setiap wanita sebagai

ibu, tidaklah akan menjadi sosok yang kejam, menakutkan, dan membahayakan,

tetapi setiap wanita yang datang ke dalam jiwanya dengan penuh cinta adalah

sosok ibu yang mulia. Dan, jika diandaikan Oidipus complex yang terjadi, ini

merupakan cerminan pengalaman kanak-kanak semua lelaki, bukan hanya anak

Page 65: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

yang hidup pada masa Yunani kuno. Di sini terdapat kritik tajam, bahwa di balik

nilai-nilai yang tampaknya luhur, Rendra menemukan sesuatu yang sangat lain:

pengharapan, ketakutan, perasaan tak berdaya, kejengkelan, rasa iri hati, pendek

kata sentimen. Ia merasa mesti menerapkan pernyataan tersebut pada masyarakat,

ia beranggapan akan memungkinkannya menyulap ketakberdayaan dan hinanya

seorang wanita menjadi suatu keutamaan, sehingga wanita tidak dilakukan

sewenang-wenang oleh para lelaki karena dalam wanita ada sosok seorang ibu

yang telah melahirkan. Kedua, wanita (Dayang Sumbi) diwujudkan sebagai sosok

seorang wanita yang layaknya sebagai kekasih yang akan memunculkan tempat

harapan dan kepercayaan, sebagai suatu pembebasan, sumber tenaga harapan

masa depan. Dewata disimbolkan sebagai norma yang berlaku di masyarakat

sehingga ia menyapanya dalam konteks horizontal, dialogis, dan seolah bersifat

komunikatif.

3.5.3 Kesadaran Diri

Manusia seharusnya menerima dan menjalankan kehidupan itu

sepenuhnya dengan segala daya kesadaran. Di mana ia harus kembali kepada

’kehidupan’ yang penuh setelah melalui beberapa tahap ujian. Sebagai orang yang

mengerti agama kita tahu bahwa manusia tidak mungkin berkembang dengan utuh

apabila perspektifnya terbatas pada kebahagiaan dunia ini.

1) Kematian

Page 66: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Dalam puisi yang berjudul Disebabkan Oleh Angin (vasco da Gama) ada

tersebut larik ”Hidup adalah berlomba dengan mati”. Larik ini menyatakan

kesadaran hidup individu sebagai seorang manusia yang pasti mati. Pernyataan

dalam puisi ini adalah merupakan penentuan kesadaran diri yang condong

terhadap pelepasan diri akan hal yang dihadapinya,”kata-kata tidak mengubah

dunia/menutup mulut lebih bijaksana/hidup bukan perlawanan/hidup ialah

mempergunakan kesempatan”. Kemungkinan yang timbul mengenai pernyataan

larik tersebut: Pertama, apabila ia tidak lagi terpecah-pecah hanya mengitari inti

pribadinya saja, ”kini yang penting cuma hidupku/kerna kesempatan orang

lain/bukan kesempatanku”; Kedua, jika terbebas dari kertergantungan pada orang

lain, sehingga ia dapat menentukan diri seutuhnya, mencapai identitas sepenuhnya

dengan dirinya sendiri, ”hidupku adalah kekuatanku”; Ketiga, jika berada dalam

penyerahan tanpa batas dengan tidak lagi melakukan pemberontakan,

”pemberontakan tak ada gunanya.”; Keempat, jika seseorang menyadari

kelemahannya, ”Kita hanya berdamai dengan yang kuat//dan yang terkuat adalah

sang maut.

2) Tuhan

Tuhan merupakan Realitas Tertinggi. Dia adalah Sebab Utama yang tidak

disebabkan. Aristoteles dalam Bachtiar, (1999:177) berpandangan bahwa Tuhan

adalah Penggerak Pertama, Zat Yang Immateri (Gaib), Abadi, dan Sempurna.

Begitu pun Al Farabi, filosof muslim yang terkenal sebagai bapak kedua – guru

pertama adalah Aristoteles, mengungkapkan dalil ontologi tentang wujud Tuhan

Page 67: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

lewat dalil kesempurnaan. Untuk mengetahui ada yang sempurna adalah

mengetahui sebab-sebab yang menyebabkan segala wujud menjadi eksis (Al

Farabi dalam Bachtiar,1999:171).

Dalam sajak Kupanggili Kamu, Kekasihku, Tuhan dihadirkan sebagai

Penggerak (Sebab) Yang Menggerakkan sesuatu di alam ini, seperti angin.

”Tuhan menguraikan rambutmu dengan angin”, larik ini menggambarkan sebuah

wujud kesadaran manusia terhadap adanya Tuhan sebagai Sebab Yang

Menggerakan angin yang merupakan makhluk Tuhan yang gaib. Larik ini pun

menguraikan tentang kebebasan Tuhan untuk berkehendak dengan Irodat-Nya

serta berkuasa melakukan sesuatu. Kata rambut yang diuraikan melalui sebab

angin, dalam larik ini menjadi sorotan utama si aku lirik sebagai jembatan

pengakuan adanya Sebab Utama. Rambut adalah objek benda yang bergerak,

sedang angin hanyalah sebagai syariat terurainya rambut, Tuhan-lah hakikatnya

Penyebab seluruh makhluk (rambut, angin, dll) bergerak.

Di sini dapat dilihat pula bagaimana wujud kesadaran si aku lirik

menempatkan Tuhan sebagai Causa Prima (Penyebab Utama) dalam

menggerakan unsur alam semesta, yaitu angin yang merupakan perantara

bergeraknya rambut kekasihnya. Kaitan kosmos dan Tuhan menjadi suatu

kesatuan yang tak terpisahkan. Dengan kata lain, alam yang merupakan sesuatu

yang bukan Tuhan adalah sebagai akibat, dan setiap akibat tentu mempunyai

sebabnya, yaitu Tuhan. Sebab alam seolah menjadi wajib ketimbang akibat, ini

dapat terlihat dari kata Tuhan yang ditempatkan di awal larik, mendahului unsur

alam (makhluk). Bila kita lihat keseluruhan bait kesembilan dapat kita simpulkan

Page 68: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

bahwa Tuhan menggerakkan alam bukan sebagai penyebab efisien (penyebab

karena adanya potensi), tetapi Dia menggerakkan karena sebab tujuan, dan tujuan

ini melibatkan pergerakan yang dicipta ke arah kesempurnaan. Dalam hal ini, bila

kita berfikir bahwa tabiat ciptaan selalu merupakan pergerakan ke arah

kesempurnaan, maka pastilah ada motif dalam penciptaan. Motif penciptaan

manusia ini pada dasarnya merupakan suatu masalah yang merujuk kepada tabiat

manusia. Hal itu menyangkut bakat-bakat yang ada pada dirinya, dan

kesempurnaan-kesempurnaan perseorangan yang memungkinkan baginya. Sekali

kesempurnaan-kesempurnaan itu dicapai oleh seseorang, kita boleh mengatakan

bahwa ia diciptakan untuk kesempurnaan itu. Jadi, singkatnya yang merasakan

kesempurnaan itu di sini adalah si aku lirik seperti tersebut dalam larik berikutnya,

”Wajahmu yang cantik/penuh rahasia mengandung perbawa/menandingi lautan.”

Si aku lirik seakan-akan telah mendapatkan segala-galanya ketika kekasihnya

berada di sampingnya saat itu. ...Begitu kamu berada di sampingku/aku tak bisa

bicara apa-apa//aku merasa merdeka.

Dalam larik berikutnya dengan judul puisi yang sama Kupanggili, Kamu

Kekasihku! Tuhan disifatkan sebagai Absolute Good (Idea Kebaikan, Yang

Mutlak Baik), telihat di bait-9 larik pertama ”Tuhan merahmati jiwaku yang

berduka, kata-kata rahmat yang berarti kasih sayang merupakan tanda yang selalu

dinisbatkan kepada Tuhan Yang Memberikan. Di sini si aku lirik sadar bahwa

segala peristiwa yang berupa kebahagiaan dengan kembalinya sang kekasih di

sampingnya, letakjuban dan kekaguman dirinya terhadap segala kelebihan yang

dimiliki kekasihnya tidak lepas dari kasih sayang (rahmat) Tuhan kepadanya.

Page 69: BAB 3 ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH …a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_043919_chapter3.pdf · ANALISIS KUMPULAN PUISI DISEBABKAN OLEH ANGIN ... pun tahu bahwa

Tuhan disifatkan selalu peduli dengan makhluknya, khususnya dalam keadaan ia

sedang berduka, diselimuti penderitaan. ”Tuhan merahmati jiwaku yang

berduka”, larik tersebut mengungkapkan akan kasih-sayang Tuhan terhadap

makhluknya. Dengan sifat Rohman-Nya Tuhan memberikan dan merahmati

makhluknya tanpa pandang bulu. Dan, tersirat pula sifat manusia dalam larik

tersebut.Manusia yang berasal dari kata mansyia (Arab) yang berarti pelupa, ia

lupa terhadap Tuhannya ketika senang-suka, tetapi saat sedang berduka-cita ia

teringat dan sadar sepenuhnya akan keber-Ada-an Tuhan dengan segala kebaikan

Rahmat-Nya.

Maka, dapatlah diambil pelajaran – nilai etis bagaimana seharusnya sikap

manusia terhadap Tuhan. Manusia sudah semestinya menyadari: Dia Maha Ada,

serta mengakui Kekuasaan-Nya. Ia Maha Berkehendak, Maha Rohman dan

Rohim, Maha Pengatur segala pergerakan yang terjadi di alam ini. Manusia

semestinya selalu ingat, bersyukur, dan memohon pertolongan-Nya. Ia Pemberi

Pertolongan ketika kita jiwa sedang dilanda duka.