BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab...

37
48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan Condet Baru, analisa hasil kuisioner yang berisi tentang pemanfaatan akses Internet oleh warga perumahan, perangkat jaringan yang dibutuhkan dalam membangun jaringan nirkabel, perancancangan jaringan nirkabel yang akan diimplementasikan, perancangan aplikasi otentikasi, perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dan prosedur bisnis serta prosedur teknis dalam pengoperasian jaringan yang akan diimplementasikan. 3.1 Sejarah Perumahan Condet Baru Perumahan Condet Baru berdiri pada tahun 1989. Pada awalnya Perumahan Condet Baru merupakan lahan kosong milik penduduk setempat yang dibeli oleh pengembang. Kemudian oleh pengembang dibuat beberapa rumah di atas bidang tanah tersebut, namun tidak seluruhnya dibangunkan rumah. Beberapa kavling tanah yang tidak didirikankan bangunan rumah diatasnya, dijual kepada umum. Seiring dengan waktu, Perumahan Condet Baru berubah menjadi sebuah perumahan mandiri, dimana pengembang tidak lagi berperan sentral terhadap perumahan yang dibangunnya. Pembangunan dilanjutkan / dilakukan oleh pemilik masing-masing kavling tanah. Pada awalnya struktur kepengurusan Rukun Tetangga (RT) bergabung dengan RT setempat yang telah berdiri sebelumnya, baru pada tahun 1991

Transcript of BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab...

Page 1: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

48

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan Condet Baru, analisa hasil

kuisioner yang berisi tentang pemanfaatan akses Internet oleh warga perumahan,

perangkat jaringan yang dibutuhkan dalam membangun jaringan nirkabel,

perancancangan jaringan nirkabel yang akan diimplementasikan, perancangan aplikasi

otentikasi, perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dan prosedur bisnis serta prosedur

teknis dalam pengoperasian jaringan yang akan diimplementasikan.

3.1 Sejarah Perumahan Condet Baru

Perumahan Condet Baru berdiri pada tahun 1989. Pada awalnya Perumahan

Condet Baru merupakan lahan kosong milik penduduk setempat yang dibeli oleh

pengembang. Kemudian oleh pengembang dibuat beberapa rumah di atas bidang

tanah tersebut, namun tidak seluruhnya dibangunkan rumah. Beberapa kavling

tanah yang tidak didirikankan bangunan rumah diatasnya, dijual kepada umum.

Seiring dengan waktu, Perumahan Condet Baru berubah menjadi sebuah

perumahan mandiri, dimana pengembang tidak lagi berperan sentral terhadap

perumahan yang dibangunnya. Pembangunan dilanjutkan / dilakukan oleh pemilik

masing-masing kavling tanah.

Pada awalnya struktur kepengurusan Rukun Tetangga (RT) bergabung

dengan RT setempat yang telah berdiri sebelumnya, baru pada tahun 1991

Page 2: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

49

kepengurusan RT Perumahan Condet Baru berdiri dan kemudian berpisah dengan

kepengurusan RT sebelumnya.

3.2 Gambaran Perumahan Condet Baru

Perumahan Condet Baru berdiri pada area seluas 2,8 ha dengan jumlah

warga sebanyak 214 orang yang terbagi menjadi 46 keluarga. Perluasan area tidak

mungkin dilakukan karena Perumahan Condet baru terletak di tengah-tengah

pemukiman padat penduduk.

Perumahan Condet Baru dibagi menjadi 3 blok, yaitu blok A terdiri dari 17

rumah, blok B terdiri dari 25 rumah, dan blok C terdiri dari 4 rumah. Terdapat

sebuah lapangan serba guna yang biasa digunakan untuk fasilitas olah raga serta

sebuah pos keamanan.

A1 A6A4A3A2

A9A10A11A12A13A14

C1 C2 C3

A15

A16

A17

B1

B2

B6

B5 B9

B8 B10

B11 B12

B24

B26 B23

B25

B19

B18

B17

B16B15

A5

B20

S

B30 B27

C4

A7

A8

B22

B29B32 B31

700 M

S Pos Keamanan

Lapangan Olah Raga

Gambar 3.1 Denah Perumahan Condet Baru

Page 3: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

50

Kondisi permukaan tanah pada Perumahan Condet Baru adalah datar, tidak

ada bagian permukaan tanah yang lebih tinggi atau lebih rendah dari permukaan

tanah yang lain.

Umumnya bentuk rumah pada Perumahan Condet Baru adalah rumah 1

lantai. Seiring waktu, beberapa rumah lama maupun baru dibuat bertingkat namun

jumlahnya tidak banyak.

3.3 Metode Penyebaran Kuisioner

Untuk membantu proses analisa dan perancangan, maka diperlukan suatu

data yang menggambarkan keadaan warga Perumahan Condet Baru. Data tersebut

diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner mengenai pemanfaatan akses

Internet di rumah. Kuisioner ini dibagikan kepada 46 rumah.

3.4 Analisa Hasil Kuisioner

3.4.1 Pekerjaan

Menurut hasil kuisioner, sebagian besar warga Perumahan Condet

Baru memiliki pekerjaan tetap. Pada umumnya warga Perumahan Condet

Baru bekerja sebagai karyawan (43%), wiraswasta (5%), pelajar dan

mahasiswa (32%), ibu rumah tangga (11%), lain-lain (pensiunan, tuna

karya) (9%).

Page 4: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

51

Gambar 3.2 Grafik Data Pekerjaan

3.4.2 Kebutuhan Akses Internet

Dari hasil kuisioner diperoleh data bahwa 87% keluarga Perumahan

Condet Baru memiliki komputer/laptop di rumah. Hasil ini menunjukkan

bahwa komputer merupakan sebuah kebutuhan bagi warga Perumahan

Condet Baru.

Gambar 3.3 Grafik Kepemilikan Laptop di rumah

Dari persentase keluarga Perumahan Condet yang memiliki

komputer, 82% diantaranya memiliki akses Internet di rumah. Ini

menandakan bahwa keberadaan akses Internet menjadi sesuatu yang

dibutuhkan keberadaannya oleh warga Perumahan Condet Baru.

Page 5: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

52

Gambar 3.4 Grafik kepemilikan akses Internet di rumah

43 % dari 18 % keluarga Perumahan Condet Baru yang tidak

memiliki akses Internet di rumah, menyatakan bahwa tingginya biaya

online menjadi alasan untuk tidak menggunakan akses Internet di rumah.

Gambar 3.5 Grafik alasan untuk tidak mengakses/memiliki akses Internet

di rumah

Pada umumnya keluarga yang tidak memiliki akses Internet di

rumah memanfaatkan akses Internet di kantor, sekolah/kampus atau warnet.

Keluarga yang menggunakan koneksi Internet di rumah, mayoritas

menggunakan koneksi dialup ketika ingin terhubung dengan Internet.

Besarnya persentase keluarga yang menggunakan koneksi dialup adalah

sebesar 94 %. Sedangkan warga yang menggunakan koneksi GPRS adalah

Page 6: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

53

sebesar 3% dan yang menggunakan koneksi lainnya (Radio Packet,

Broadband Cable, Wi-fi) adalah sebesar 3%.

Gambar 3.6 Grafik Koneksi Internet yang digunakan

Pemilihan dialup sebagai koneksi Internet yang sangat diminati

adalah hal yang wajar karena koneksi dialup merupakan salah satu cara

untuk terhubung ke Internet yang paling mudah dan praktis.

Dari semua keluarga yang menggunakan akses Internet dengan

menggunakan koneksi dialup, 23 % diantaranya merasa puas dengan

layanan yang diberikan oleh koneksi dialup tersebut. 47 % diantaranya

merasa tidak puas dan 30 % memilih bersikap netral, karena mereka merasa

koneksi dialup yang mereka peroleh tidak terlalu cepat maupun terlalu

lambat.

Faktor ketidakpuasan terhadap koneksi dialup disebabkan oleh

lambatnya akses ke Internet. Kualitas jaringan telepon pada Perumahan

Condet Baru yang berbeda pada tiap-tiap rumah turut menjadi faktor yang

mempengaruhi kualitas akses Internet yang diperoleh warga Perumahan

Condet Baru.

Page 7: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

54

Gambar 3.7 Grafik tingkat kepuasan warga Perumahan Condet Baru dalam

mengakses Internet

Dari hasil tingkat kepuasan di atas, menunjukan bahwa kualitas

akses Internet yang dibutuhkan oleh warga Perumahan Condet Baru harus

lebih baik daripada kualitas akses Internet yang ditawarkan oleh penyedia

jasa koneksi dialup.

Masing-masing warga memiliki tujuan tertentu untuk mengakses

Internet. Dari hasil kuisioner, diperoleh data bahwa warga Perumahan

Condet Baru pada umumnya menggunakan Internet untuk keperluan

hiburan (31%), mencari informasi/berita (29%), tugas sekolah/kuliah

(26%), pekerjaan (11%) dan berbelanja online (3%).

Page 8: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

55

Gambar 3.8 Grafik Keperluan Internet

Warga Perumahan Condet Baru yang menggunakan Internet,

sebagian besar mengakses aplikasi www dan email ketika mengakses

Internet.

Gambar 3.9 Grafik splikasi Internet yang sering digunakan

Dari hasil analisis terhadap penggunaan serta kepuasan akses

Internet dapat di tarik kesimpulan bahwa:

1. Warga Perumahan Condet Baru mengenal Internet dan

menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari.

2. Akses Internet dengan menggunakan dialup merupakan cara akses

Internet yang paling banyak digunakan oleh Warga Perumahan Condet

Baru.

Page 9: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

56

3. Tingkat kepuasan warga Perumahan Condet Baru terhadap kualitas

akses Internet melalui dialup masih rendah. Warga yang merasa kurang

puas merasa perlu adanya alternatif cara akses ke Internet yang lebih

baik dari akses Internet melalui dialup.

Untuk memfasilitasi kebutuhan akan akses Internet bagi warga

Perumahan Condet Baru pada umumnya, dan warga Perumahan Condet

Baru yang merasa kurang puas terhadap akses Internet pada khususnya,

maka diusulkan sebuah rancangan dan implementasi jaringan akses Internet

dengan menggunakan teknologi nirkabel LAN. Dengan demikian

diharapkan tingkat penggunaan serta kepuasan terhadap akses Internet di

Perumahan Condet Baru akan meningkat.

3.5 Kebutuhan Perangkat Jaringan

3.5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun sebuah base

station jaringan nirkabel adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi

Linux digunakan sebagai sistem operasi jaringan karena tingkat

reliability–nya tinggi, serta banyak aplikasi-aplikasi jaringan dapat

berjalan dengan baik di atas sistem operasi Linux. Selain itu, Linux

bebas digunakan tanpa memerlukan lisensi secara khusus. Adapun

distribusi Linux yang akan digunakan adalah Fedora Core 4. Alasan

dipilihnya Fedora Core 4 adalah karena banyak aplikasi-aplikasi

Page 10: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

57

jaringan yang mendukung Fedora Core 4 dan tersedia secara luas

(mudah didapatkan).

2. Proxy Server

Proxy Server digunakan untuk meningkatkan kecepatan dalam

mengakses Internet, khususnya layanan http. Kecepatan dalam

mengakses layanan http menjadi sangat penting, karena mayoritas

warga Perumahan Condet Baru menggunakan layanan tersebut ketika

mengases Internet untuk keperluan browsing/aplikasi www. Aplikasi

Proxy Server yang akan digunakan adalah Squid. Alasan dipilih Squid

sebagai aplikasi Proxy Server karena Squid berjalan di atas platform

Linux. Selain itu banyak fitur-fitur yang ditawarkan Squid bermanfaat

untuk pengembangan.

Selain perangkat lunak utama yang telah disebutkan di atas,

diperlukan juga perangkat lunak penunjang. Perangkat lunak penunjang

tersebut antara lain:

1. Firewall

Aplikasi ini harus dimiliki agar jaringan lokal bisa terlindungi

dari akses yang tidak diinginkan yang berasal dari luar, dalam hal ini

disebabkan oleh hacker atau cracker. Aplikasi yang akan digunakan

adalah IPTABLES. Alasan digunakan IPTABLES adalah karena

IPTABELS telah didukung secara penuh oleh kernel Linux.

2. Authentication Server

Selain mengamankan jaringan dari ancaman orang luar, jaringan

juga harus diamankan dari gangguan orang dalam, dalam hal ini adalah

Page 11: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

58

user yang tidak memiliki hak untuk mengakses Internet. Agar user

yang tidak memiliki hak tidak bisa mengakses Internet, maka perlu

dilakukan proses otentikasi sebelum client mengakses Internet. Oleh

sebab itu, aplikasi otentikasi sangat diperlukan sehingga hanya user

yang berhak yang bisa mengakses Internet.

3. Web Server

Keberadaan web server diperlukan untuk menunjang perangkat

lunak Authentication Server, karena perangkat lunak tersebut

memanfaatkan web sebagai tampilan antar-muka (interface). Aplikasi

yang digunakan untuk web server adalah THTTPD. Alasan

digunakannya THTTPD karena aplikasi ini ringan dan cepat. Selain itu,

fungsi dari web server hanya sebagai pendukung Authentication Server.

4. Database Server

Database Server digunakan untuk menyimpan data-data yang

berkaitan dengan user, seperti data otentikasi, penggunaan akses

Internet. Selain menyimpan data-data yang berkaitan dengan user,

Database Server juga dapat digunakan untuk menyimpan data-data

yang berkaitan dengan aplikasi server lain seperti dengan mail server

untuk keperluan email mapping. MySQL akan digunakan untuk

memenuhi kebutuhan Database Server. Banyaknya aplikasi yang

mendukung MySQL membuat MySQL menjadi pilihan utama sebagai

Page 12: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

59

database server. Selain itu, MySQL bersifat open source sehingga dapat

digunakan secara bebas.

3.5.2 Kebutuhan Perangkat Keras

Pembangunan jaringan nirkabel membutuhkan peralatan-peralatan

jaringan yang umumnya digunakan adalah access point, wireless bridge,

pigtail dan antena. Untuk mempermudah menentukan spesifikasi perangkat

jaringan nirkabel, maka diambil acuan spesifikasi perangkat jaringan

nirkabel yang tersedia dipasaran. Adapun spesifikasi yang digunakan

sebagai acuan :

1. Access point

o Standard IEEE 802.11b/g , 802.3 , 802.3u

o Modulation QPSK, DSSS, OFDM

o TX Output Power 15dBm

o Rx sensitivity -82 dB

2. Wireless Bridge

o Standard IEEE 802.11b, 802.3

o Modulation QPSK, DSSS

o TX Output Power 19dBm

o Rx sensitivity -81 dB

3. Pigtail

o Cable Loss 0.5dB

o Connector type vary

Page 13: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

60

4. Antenna

o Omni Directional

Gain 8dB

Connector type vary

o Directional

Gain 15db

Polarization Horizontal & Vertical

Connector type vary

Untuk mengetahui apakah dengan spesifikasi di atas dapat

mencukupi kebutuhan perangkat jaringan CBNetwork, maka dilakukan

perhitungan Signal Operational Margin (SOM). Untuk melakukan

perhitungan SOM, maka diperlukan faktor jarak jangkauan maksimum

yang harus dimiliki oleh suatu alat.

Pada jaringan CBNetwork, jarak yang dimaksud adalah 403m. Nilai

ini adalah ½ diagonal dari wilayah Perumahan Condet Baru, dengan

catatan, access point akan diletakkan di tengah Perumahan Condet Baru.

Posisi tengah merupakan posisi terbaik, karena access point ini akan

berfungsi sebagai pusat dengan menggunakan antena omni-directional.

Pola radiasi dari antena omni-directional adalah menyebar 360o, sehingga

dengan posisi tengah diharapkan seluruh wilayah bisa masuk dalam pola

radiasinya.

Adapun hasil perhitungan SOM adalah sebagai berikut:

Frekuensi = 2412 Mhz

Jarak = 403 m = 0,25 miles

Page 14: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

61

Untuk koneksi Access Point ke Wireless Bridge :

FSL = 20Log(Frequency)+20Log(Distance)+36.6

= 20Log(2412)+20Log(0,25)+36.6

= 92.2 dB

Rx Signal Level = Tx Power-Tx Cable Loss + Tx Antenna Gain +

Rx Antenna Gain-Rx Cable Loss-FSL

= 15-0.5 + 8 + 15-0.5-92.2

= - 55.2 dB

SOM = Rx Signal Level-Rx Sensitivity

= - 55.2 + 82

= 26.8dB

Untuk koneksi Wireless Bridge ke Access Point :

FSL = 20Log(Frequency)+20Log(Distance)+36.6

= 20Log(2412)+20Log(0,25)+36.6

= 92.2 dB

Rx Signal Level = Tx Power-Tx Cable Loss + Tx Antenna Gain +

Rx Antenna Gain-Rx Cable Loss-FSL

= 19-0.5 + 15 + 8-0.5-92.2

= - 51.2 dB

SOM = Rx Signal Level-Rx Sensitivity

= - 51.2 + 81

= 29.8 dB

Berdasarkan hasil perhitungan SOM di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa spesifikasi perangkat jaringan nirkabel tersebut sangat

Page 15: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

62

mencukupi untuk membangun jaringan CBNetwork karena nilai SOM

minimal yang diperlukan adalah 15 db.

Walau merupakan jaringan nirkabel, tidaklah berarti bebas 100%

dari unsur kabel. Jaringan nirkabel juga membutuhkan kabel sebagai media

penghubung antara access point dengan router. Untuk itu diperlukan juga

perangkat jaringan kabel seperti Fast Ethernet Switch dan kabel UTP.

Untuk kebutuhan otentikasi gateway dibutuhkan sebuah PC dengan

spesifikasi sebagai berikut:

• Processor Pentium IV1,8 Ghz atau kompatibelnya

• Memori 256 MB

• Kapasitas Hard Disk 40 GB

Sedangkan untuk proses routing digunakan sebuah broadband

router yang mendukung fungsi NAT.

3.6 Perancangan Jaringan

3.6.1 Perancangan Jaringan Fisik

Setiap access point memiliki jumlah maksimum host yang dapat

dilayani. Secara umum, access point hanya mampu melayani 30-40 host.

Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan pada Perumahan Condet Baru

yang memiliki 46 host, maka dibutuhkan 2 access point. Sedangkan untuk

jumlah wireless bridge yang diperlukan sebanyak 46 buah, sesuai dengan

jumlah rumah yang ada.

Page 16: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

63

Agar access point dapat menjangkau seluruh kawasan Perumahan

Condet Baru, maka access point harus diletakkan pada posisi tengah.

Karena access point yang akan digunakan ada dua buah, maka kedua

access point tersebut akan diletakkan terpisah agar wilayah yang dapat

dicakup menjadi lebih luas. Setiap access point akan bertanggung jawab

untuk memenuhi kebutuhan pada setengah wilayah Perumahan Condet

Baru.

Berdasarkan denah Perumahan Condet Baru pada gambar 3.1, maka

access point akan diletakkan pada rumah A16 dan B12. Pemilihan A16

dikarenakan hanya rumah tersebut (pada blok A dan C) yang memberikan

kewenangan untuk membangun base station. Sedangkan pemilihan B12

dikarenakan rumah tersebut merupakan titik tengah dari sebagian besar

blok B.

Penggunaan dua buah access point ini akan membuat topologi fisik

yang akan digunakan adalah extended star. Selain alasan di atas,

penggunaan extended star sebagai topologi dasar sangat tepat untuk

mengatasi perkembangan jaringan yang mungkin terjadi di masa yang

akan datang. Karena dengan topologi extended star, penambahan node baru

menjadi lebih mudah.

Pada jaringan nirkabel, topologi logika yang digunakan adalah

ethernet dengan metode penanganan collision adalah Carrier Sense

Multiple Access/Collision Avoidance (CSMA/CA).

Berikut adalah gambaran topologi logika dan topologi fisik dari

jaringan nirkabel Perumahan Condet Baru.

Page 17: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

64

Gambar 3.10 Topologi Logika Jaringan

Gambar 3.11 Topologi Fisik Jaringan

Access point akan dihubungkan dengan sebuah antena. Pada sisi

base station, antena yang digunakan adalah jenis omni-directional. Hal ini

Page 18: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

65

dilakukan karena pola polarisasi antena omni-directional menyebar ke

segala arah. Dengan pola radiasi yang menyebar ini, maka wilayah yang

dapat dicakup oleh jaringan nirkabel akan semakin luas. Selain itu, jumlah

access point yang dibutuhkan juga bisa minimal.

Pada sisi client, jenis antena yang akan digunakan adalah

directional. Hal ini disebabkan client hanya perlu mengarahkan antenanya

ke antena yang berada pada sisi base station. Pola radiasi antena directional

yang menuju ke arah tertentu sudah cukup untuk memenuhi persyaratan

tersebut.

Antena dan access point ini akan diletakkan pada suatu menara.

Ketinggian dari menara yang akan digunakan bisa bervariasi, tergantung

dari site survey. Berdasarkan site survey yang dilakukan, ketinggian

minimal menara yang dibutuhkan adalah 20 meter dengan posisi antena

omni-directional berada pada ketinggian 12 meter dari permukaan tanah.

Hal ini sudah memperhatikan faktor Line of Sight dan Freznel Zone.

3.6.2 Perancangan Jaringan Logika

Jumlah client maksimum yang terdapat pada Perumahan Condet

Baru ada 46. Dengan mengasumsikan setiap node memiliki maksimum 4

host, maka jumlah total host pada Perumahan Condet Baru ada 184.

Berarti, jumlah alamat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

jaringan adalah 184. Mengingat jumlah maksimal alamat yang dibutuhkan

adalah 184, maka IP kelas C cukup untuk memenuhi kebutuhan alamat IP,

karena IP kelas C mampu menyediakan 254 alamat.

Page 19: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

66

Perencanaan alokasi alamat IP kelas C yang akan digunakan adalah

sebagai berikut :

Network ID : 192.168.1.0

Subnet Mask : 255.255.255.0

Broadcast ID : 192.168.1.255

Range Useable IP : 192.168.1.1-192.168.1.254

DMZ Allocation : 192.168.1.1-192.168.1.10

User Allocation : 192.168.1.11-192.168.1.254

3.6.3 Perancangan Aplikasi Otentikasi

Aplikasi Otentikasi digunakan untuk menunjang operasional

jaringan. Sebelum customer bisa terhubung ke Internet, maka customer

terlebih dahulu melakukan proses otentikasi dengan menggunakan aplikasi

ini. Selain itu, pada aplikasi ini juga terdapat feature untuk melakukan

pengaturan account yang bisa dilakukan melalui dua priviledge, yaitu dari

sisi customer dan sisi adminstrator.

Untuk menggambarkan tahapan dalam aplikasi ini, maka digunakan

State Transition Diagram (STD). Berikut adalah STD dari aplikasi

otentikasi ini :

Page 20: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

67

1. State Transition Diagram Kewenangan Client

Gambar 3.12 STD Kewenangan Client

2. State Transition Diagram Kewenangan Administrator

Layar Utama

Layar Login

Layar KejadianLayar Kelola Customer

Layar Tambah Customer

Layar Ubah Customer

Layar Hapus Customer

Layar Kelola Bandwidth

Layar Tambah Group

Layar Ubah Group

Layar Hapus Group

Penekanan tombol kembaliMenampilkan Layar Utama

Penekanan tombol Kelola CustomerMenampilkan Layar Kelola Customer

Penekanan tombol TambahMenampilkan Layar Tambah Customer

Penekanan tombol Kelola BandwidthMenampilkan Layar Kelola Bandwidth

Penekanan tombol KembaliMenampilkan Layar Utama

Penekanan tombol TambahMenampilkan Layar Tambah Group Penekanan tombol Ubah

Menampilkan Layar Ubah Group

Penekanan tombol HapusMenampilkan Layar Hapus Group

Penekanan tombol HapusMenampilkan Layar Kelola Bandwidth

Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola Bandwidth

Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola Bandwidth

Penekanan tombol UbahMenampilkan Layar Ubah Customer

Penekanan tombol HapusMenampilkan Layar Hapus Customer

Penekanan tombol HapusMenampilkan Layar Kelola Customer

Penekanan tombol Lihat KejadianMenampilkan Layar Lihat Kejadian

Penekanan tombol LogoutMenampilkan Layar Login

Layar Pemakaian

Layar Kelola User

Layar Tambah User

Layar Ubah User

Layar Hapus User

Penekanan tombol KembaliMenampilkan Layar Utama

Penekanan tombol KembaliMenampilkan Layar Utama

Penekanan tombol Kelola UserMenampilkan Layar Kelola User

Penekanan tombol Tambah UserMenampilkan Layar Tambah User

Penekanan tombol UbahMenampilkan Layar Ubah User

Penekanan tombol Hapus UserMenampilkan Layar Hapus User

Penekanan tombol HapusMenampilkan Layar Kelola user

Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola User

Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola User

Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola Customer

Admin memasukan AdminID, password, dan menekan tombol LoginMenampilkan Layar Utama

Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola Customer

Penekanan tombol KembaliMenampilkan Layar Utama

Penekanan tombol Lihat PemakaianMenampilkan Layar Pemakaian

Gambar 3.13 S TD Kewenangan Administrator

Page 21: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

68

3. State Transition Diagram Otentikasi Internet

Gamber 3.14 STD Otentikasi Internet

Berikut adalah rancangan layar yang terdapat pada aplikasi

otentikasi ini :

1. Rancang Layar Otentikasi Koneksi Internet

a. Layar Login

Gambar 3.15 Layar Login

b. Layar Challenge

Gambar 3.16 Layar Challenge

Page 22: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

69

c. Layar Login Berhasil

Gambar 3.17 Layar Login Berhasil

d. Layar Logout

Gambar 3.18 Layar Logout

2. Rancang Layar Customer Control

a. Layar Login

Gambar 3.19 Layar Login

Page 23: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

70

b. Layar Menu Utama

Gambar 3.20 Layar Menu Utama

c. Layar Data Pribadi

Gambar 3.21 Layar Data Pribadi

d. Layar Perbarui Data Pribadi

Gambar 3.22 Layar Perbarui Data Pribadi

Page 24: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

71

e. Layar Kelola User

Gambar 3.23 Layar Kelola User

f. Layar Tambah User

Gambar 3.24 Layar Tambah User

g. Layar Ganti Password

Gambar 3.25 Layar Ganti Password

Page 25: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

72

h. Layar Ganti Challenge

Gambar 3.26 Layar Ganti Challenge

i. Layar Data Pemakaian

Gambar 3.27 Layar Data Pemakaian

3. Rancang Layar Administrator Control

a. Layar Login

Gambar 3.28 Layar Login

Page 26: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

73

b. Layar Menu Utama

Gambar 3.29 Layar Menu Utama

c. Layar Data Pelanggan

Gambar 3.30 Layar Data Pelanggan

d. Layar Daftar Pelanggan Baru

Gambar 3.31 Layar Daftar Pelanggan Baru

Page 27: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

74

e. Layar Edit Data Pelanggan

Gambar 3.32 Layar Edit Data Pelanggan

f. Layar Detil Data Pelanggan

Gambar 3.33 Layar Detil Data Pelanggan

g. Layar Kelola User

Gambar 3.34 Layar Kelola User

Page 28: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

75

h. Layar Daftar User Baru

BANNER

Menu Utama | Data Pelanggan | Data User | Kelola Bandwidth | Lihat Kejadian | Lihat Pemakaian | Keluar

:: Daftar User Baru ::

UsernamePasswordChallenge

[Simpan] [Kosongkan] [ Kembali ]

Customer ID

Gambar 3.35 Layar Daftar User Baru

i. Layar Ganti Password

Gambar 3.36 Layar Ganti Password

j. Layar Ganti Challenge

BANNER

Menu Utama | Data Pelanggan | Data User | Kelola Bandwidth | Lihat Kejadian | Lihat Pemakaian | Keluar

:: Ganti Challenge ::UsernameChallenge

[Simpan] [Kosongkan] [ Kembali ]

Gambar 3.37 Layar Ganti Challenge

Page 29: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

76

k. Layar Kelola Bandwidth

Gambar 3.38 Layar Kelola Bandwidth

l. Layar Tambah Group Bandwidth Baru

Gambar 3.39 Layar Tambah Group Bandwidth Baru

m. Layar Edit Group Bandwidth

BANNER

Menu Utama | Data Pelanggan | Data User | Kelola Bandwidth | Lihat Kejadian | Lihat Pemakaian | Keluar

:: Edit Data Bandwidth ::

Uplink Speed (kbps)Downlink Speed (kbps)Prioritas Group

[Simpan] [Kosongkan] [ Kembali ]

Nama Group

Gambar 3.40 Layar Edit Group Bandwidth

Page 30: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

77

n. Layar Data Pemakaian

Gambar 3.41 Layar Data Pemakaian

o. Layar Lihat Kejadian

Gambar 3.42 Layar Lihat Kejadian

Berikut adalah gambar skema file yang akan digunakan dalam

aplikasi otentikasi.

personalInfo

PK UserIDPK CustomerID

PasswordCustomerTypeCustomerActiveNameAddressPhoneEmailWebsiteYMMSNuserGroupIDuserLimitlastUpdate

loginInfo

PK,FK1 userIDPK,FK2 userName

userPassworduserChallengeuserMacuserActivelastUpdate

FK2 AccountingID

bandwidthManagement

PK,FK1 userGroupID

FK1 CustomerIDuserGroupNameuserGroupDownlinkuserGroupUplinkuserGroupPriority

accounting

PK AccountingID

userNameuserIPDateStartDateStopStartStopDuration

Gambar 3.43 Skema File Otentikasi dan Accounting

Page 31: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

78

personalInfo PK userID ID unik yang digunakan sebagai User ID PK CustomerID ID unik yang digunakan sebagai Customer ID

Password Sebagai tempat menyimpan password customer

CustomerType Menyimpan informasi hak customer dalam sistem

CustomerActive Sebagai flag keaktifan customer Name Menyimpan informasi nama customer Address Menyimpan informasi alamat customer Phone Menyimpan informasi nomor telepon customerEmail Menyimpan informasi alamat email customer Website Menyimpan informasi alamat web customer

(opsional) YM Menyimpan informasi alamat Yahoo

Messenger customer (opsional) MSN Menyimpan informasi alamat MSN Messenger

customer (opsional) userGroupID Menyimpan informasi keanggotaan group userLimit Menyimpan informasi batasan pembuatan user

login

lastUpdate Menyimpan informasi perbaruan terakhir Tabel 3.1 Keterangan Tabel PersonalInfo

loginInfo PK,FK1 userID ID unik yang digunakan sebagai User ID PK,FK2 userName ID unik yang digunakan sebagai username

untuk otentikasi FK2 AccountingID Menyimpan informasi ID unik untuk

perhitungan pemakaian internet userPassword Menyimpan informasi password untuk

otentikasi userChallenge Menyimpan informasi challenge key userMac Menyimpan informasi MAC address dari

perangkat userActive Sebagai flag keaktifan user

lastUpdate Menyimpan informasi perbaruan terakhir Tabel 3.2 Keterangan Tabel LoginInfo

Page 32: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

79

bandwidthManagement PK,FK1 userGroupID ID unik yang digunakan sebagai ID

Group FK1 CustomerID ID unik yang digunakan sebagai

Customer ID userGroupName Menyimpan informasi nama group userGroupDownlink Menyimpan informasi batas kecepatan

downlink yang diizinkan userGroupUplink Menyimpan informasi batas kecepatan

uplink yang diizinkan

userGroupPriority Menyimpan informasi prioritas yang diberikan kepada group

Tabel 3.3 Keterangan Tabel BandwidthManagement

Accounting PK AccountingID ID unik yang digunakan sebagai ID

perhitungan/accounting userName Menyimpan informasi username userIP Menyimpan informasi IP address DateStart Menyimpan informasi tanggal mulai perhitungan DateStop Menyimpan informasi tanggal selesai perhitunganStart Menyimpan informasi jam mulai perhitungan Stop Menyimpan informasi jam selesai perhitungan

Duration Menyimpan informasi durasi pemakaian Tabel 3.4 Keterangan Tabel Accounting

Gambar 3.44 Skema File Pencatatan Kejadian

eventLog PK eventID ID unik yang digunakan sebagai ID sebuah

kejadian eventDate Menyimpan informasi tanggal kejadian eventRecord Menyimpan informasi kejadian apa yang terjadi

Tabel 3.5 Keterangan Tabel EventLog

Page 33: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

80

Gambar 3.45 Skema File Pengaturan Tampilan dan Menu

userPreference PK userPreferenceID ID unik yang digunakan sebagai ID set

tampilan/preference userPreferenceType Menyimpan informasi

tampilan/menu/halaman yang diperkenankan tampil dengan privilege user tertentu

userPreferencePage Menyimpan informasi nama halaman userPreferenceCaption Menyimpan informasi judul halaman userPreferenceIcon Menyimpan informasi letak icon

userPreferenceOrder Menyimpan informasi urutuan tampil sebuah menu/halaman/tampilan

Tabel 3.6 Keterangan Tabel UserPreference

3.7 Estimasi Biaya

Untuk membangun sebuah jaringan Internet berbasiskan teknologi jaringan

nirkabel diperlukan biaya sebagai berikut :

1. Initial Cost Base Station

Perangkat Banyaknya Harga Satuan Harga Total Tower 5 stack (25 meter) Rp. 600.000,- Rp. 3.000.000,-Penangkal Petir 1 set Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-Access point 2 unit Rp. 700.000,- Rp. 1.400.000,-Omnidirectional antenna 2 unit Rp. 600.000,- Rp. 1.200.000,-Wireless Bridge 2 unit Rp. 1.000.000,- Rp. 2.000.000,-Directional antenna 2 unit Rp. 200.000,- Rp. 400.000,-Pigtail 4 unit Rp. 50.000,- Rp. 200.000,-Outdoor Box 2 unit Rp. 50.000,- Rp. 100.000,-Unmanageable Fast Ethernet Switch

1 unit Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-

Kabel UTP 100 meter Rp. 2000,- Rp. 200.000,-

Page 34: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

81

Konektor RJ45 15 unit Rp. 1500,- Rp. 22.500,-PC 1 unit Rp. 750.000,- Rp. 750.000,-Total Rp. 10.522.500,-

Tabel 3.7 Initial Cost Base Station

2. Additional Cost per Client

Perangkat Banyaknya Harga Satuan Harga Total Wireless Bridge 1 unit Rp.1.000.000,- Rp. 1.000.000,-Directional Antenna 1 unit Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-Outdoor Box 1 unit Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-Pigtail 1 unit Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-Kabel UTP 25 meter Rp. 2.000,- Rp. 50.000,-Konektor RJ45 2 unit Rp. 1.500,- Rp. 3.000,-Total Rp. 1.353.000,-

Tabel 3.8 Additional Cost per Client

Additional cost baru dikeluarkan ketika ada permintaan penambahan

client baru. Beban biaya ini akan ditanggung oleh pihak penyedia layanan.

Adapun perkiraan biaya operasional per bulan adalah sebagai berikut:

Pengeluaran Biaya Akses Internet Dedicated line Rp. 3.000.000,-Listrik Rp. 300.000,-Operasional Rp. 200.000,-Total Rp. 3.500.000,-

Tabel 3.9 Biaya Operasional per bulan

Beban biaya bulanan ini akan ditanggung secara bersama oleh semua client

yang ada ditambah dengan biaya pemeliharaan sebesar Rp. 50.000,- per client. Jadi

dengan biaya operasional per bulan seperti pada tabel 3.8, maka biaya yang akan

ditanggung oleh client per bulan sebesar Rp. 400.000,-

3.8 Prosedur Teknis

Dalam keadaan tertentu, di mana client mengalami gangguan teknis, maka

client dapat menghubungi administrator.

Page 35: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

82

3.9 Prosedur Bisnis

3.9.1 Penambahan Client Baru

Berikut adalah prosedur yang ditempuh ketika ada penambahan

client baru :

a. Calon client menghubungi administrator.

b. Administrator mengajukan penawaran kepada calon client.

c. Calon client memberikan tanggapan terhadap penawaran yang

diberikan.

d. Jika penawaran disetujui oleh calon client, administrator melakukan

peninjauan lokasi calon client dan melakukan kesepakatan dengan

calon client maksimal 2 hari setelah calon client menghubungi

administrator.

e. Administrator melakukan instalasi perangkat jaringan dan pendaftaran

client ke dalam sistem, maksimal 3 hari setelah kesepakatan dengan

client.

f. Administrator memberikan client account dan informasi aktivasi

kepada client.

Page 36: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

83

Calon Client Administrator Waktu

Mulai

Selesai

SetujuTerhadap

Penawaran

MenghubungiAdministrator

MengajukanPenawaran

MelakukanPeninjauan

Lokasi

InstalasiPerangkatJaringan

MendaftarkanPelanggan Ke

Sistem

MemberikanInformasi

Account danAktivasi

MenerimaInformasi

Account danAktivasi

T YMax. 2

Hari

Max. 3Hari

Gambar 3.46 Proses Penambahan Client Baru

3.9.2 Pencabutan Account Client

Berikut adalah prosedur yang ditempuh ketika ada client yang

berhenti berlangganan :

a. Client menghubungi administrator.

b. Adminstrator menonaktifkan account client (jika dalam waktu 6 bulan

account masih nonaktif maka data langsung dihapus)

Page 37: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab 3.pdf48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan

84

c. Administrator melakukan pencabutan infrastruktur perangkat jaringan

yang ada pada client, maksimal 3 hari setelah customer menghubungi

administrator.

Client Administrator Waktu

Mulai

Selesai

MenghubungiAdministrator

MenonaktifkanAccount

PencabutanPerangkatJaringan

Max. 3Hari

Gambar 3.47 Proses Pencabutan Account Client

3.9.3 Prosedur Pembayaran

Proses pembayaran dapat dilakukan dengan cara men-transfer biaya

berlangganan ke nomor rekening yang sudah ditentukan. Jika client tidak

melakukan pembayaran selama 1 bulan, maka account client secara

otomatis akan dinonaktifkan. Pencabutan perangkat jaringan akan

dilakukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan setelah penonaktifan

account, client masih belum melunasi pembayaran biaya berlangganan.