BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab...
-
Upload
nguyenthuan -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-01259-IF-Bab...
48
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi Perumahan Condet Baru, analisa hasil
kuisioner yang berisi tentang pemanfaatan akses Internet oleh warga perumahan,
perangkat jaringan yang dibutuhkan dalam membangun jaringan nirkabel,
perancancangan jaringan nirkabel yang akan diimplementasikan, perancangan aplikasi
otentikasi, perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dan prosedur bisnis serta prosedur
teknis dalam pengoperasian jaringan yang akan diimplementasikan.
3.1 Sejarah Perumahan Condet Baru
Perumahan Condet Baru berdiri pada tahun 1989. Pada awalnya Perumahan
Condet Baru merupakan lahan kosong milik penduduk setempat yang dibeli oleh
pengembang. Kemudian oleh pengembang dibuat beberapa rumah di atas bidang
tanah tersebut, namun tidak seluruhnya dibangunkan rumah. Beberapa kavling
tanah yang tidak didirikankan bangunan rumah diatasnya, dijual kepada umum.
Seiring dengan waktu, Perumahan Condet Baru berubah menjadi sebuah
perumahan mandiri, dimana pengembang tidak lagi berperan sentral terhadap
perumahan yang dibangunnya. Pembangunan dilanjutkan / dilakukan oleh pemilik
masing-masing kavling tanah.
Pada awalnya struktur kepengurusan Rukun Tetangga (RT) bergabung
dengan RT setempat yang telah berdiri sebelumnya, baru pada tahun 1991
49
kepengurusan RT Perumahan Condet Baru berdiri dan kemudian berpisah dengan
kepengurusan RT sebelumnya.
3.2 Gambaran Perumahan Condet Baru
Perumahan Condet Baru berdiri pada area seluas 2,8 ha dengan jumlah
warga sebanyak 214 orang yang terbagi menjadi 46 keluarga. Perluasan area tidak
mungkin dilakukan karena Perumahan Condet baru terletak di tengah-tengah
pemukiman padat penduduk.
Perumahan Condet Baru dibagi menjadi 3 blok, yaitu blok A terdiri dari 17
rumah, blok B terdiri dari 25 rumah, dan blok C terdiri dari 4 rumah. Terdapat
sebuah lapangan serba guna yang biasa digunakan untuk fasilitas olah raga serta
sebuah pos keamanan.
A1 A6A4A3A2
A9A10A11A12A13A14
C1 C2 C3
A15
A16
A17
B1
B2
B6
B5 B9
B8 B10
B11 B12
B24
B26 B23
B25
B19
B18
B17
B16B15
A5
B20
S
B30 B27
C4
A7
A8
B22
B29B32 B31
700 M
S Pos Keamanan
Lapangan Olah Raga
Gambar 3.1 Denah Perumahan Condet Baru
50
Kondisi permukaan tanah pada Perumahan Condet Baru adalah datar, tidak
ada bagian permukaan tanah yang lebih tinggi atau lebih rendah dari permukaan
tanah yang lain.
Umumnya bentuk rumah pada Perumahan Condet Baru adalah rumah 1
lantai. Seiring waktu, beberapa rumah lama maupun baru dibuat bertingkat namun
jumlahnya tidak banyak.
3.3 Metode Penyebaran Kuisioner
Untuk membantu proses analisa dan perancangan, maka diperlukan suatu
data yang menggambarkan keadaan warga Perumahan Condet Baru. Data tersebut
diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner mengenai pemanfaatan akses
Internet di rumah. Kuisioner ini dibagikan kepada 46 rumah.
3.4 Analisa Hasil Kuisioner
3.4.1 Pekerjaan
Menurut hasil kuisioner, sebagian besar warga Perumahan Condet
Baru memiliki pekerjaan tetap. Pada umumnya warga Perumahan Condet
Baru bekerja sebagai karyawan (43%), wiraswasta (5%), pelajar dan
mahasiswa (32%), ibu rumah tangga (11%), lain-lain (pensiunan, tuna
karya) (9%).
51
Gambar 3.2 Grafik Data Pekerjaan
3.4.2 Kebutuhan Akses Internet
Dari hasil kuisioner diperoleh data bahwa 87% keluarga Perumahan
Condet Baru memiliki komputer/laptop di rumah. Hasil ini menunjukkan
bahwa komputer merupakan sebuah kebutuhan bagi warga Perumahan
Condet Baru.
Gambar 3.3 Grafik Kepemilikan Laptop di rumah
Dari persentase keluarga Perumahan Condet yang memiliki
komputer, 82% diantaranya memiliki akses Internet di rumah. Ini
menandakan bahwa keberadaan akses Internet menjadi sesuatu yang
dibutuhkan keberadaannya oleh warga Perumahan Condet Baru.
52
Gambar 3.4 Grafik kepemilikan akses Internet di rumah
43 % dari 18 % keluarga Perumahan Condet Baru yang tidak
memiliki akses Internet di rumah, menyatakan bahwa tingginya biaya
online menjadi alasan untuk tidak menggunakan akses Internet di rumah.
Gambar 3.5 Grafik alasan untuk tidak mengakses/memiliki akses Internet
di rumah
Pada umumnya keluarga yang tidak memiliki akses Internet di
rumah memanfaatkan akses Internet di kantor, sekolah/kampus atau warnet.
Keluarga yang menggunakan koneksi Internet di rumah, mayoritas
menggunakan koneksi dialup ketika ingin terhubung dengan Internet.
Besarnya persentase keluarga yang menggunakan koneksi dialup adalah
sebesar 94 %. Sedangkan warga yang menggunakan koneksi GPRS adalah
53
sebesar 3% dan yang menggunakan koneksi lainnya (Radio Packet,
Broadband Cable, Wi-fi) adalah sebesar 3%.
Gambar 3.6 Grafik Koneksi Internet yang digunakan
Pemilihan dialup sebagai koneksi Internet yang sangat diminati
adalah hal yang wajar karena koneksi dialup merupakan salah satu cara
untuk terhubung ke Internet yang paling mudah dan praktis.
Dari semua keluarga yang menggunakan akses Internet dengan
menggunakan koneksi dialup, 23 % diantaranya merasa puas dengan
layanan yang diberikan oleh koneksi dialup tersebut. 47 % diantaranya
merasa tidak puas dan 30 % memilih bersikap netral, karena mereka merasa
koneksi dialup yang mereka peroleh tidak terlalu cepat maupun terlalu
lambat.
Faktor ketidakpuasan terhadap koneksi dialup disebabkan oleh
lambatnya akses ke Internet. Kualitas jaringan telepon pada Perumahan
Condet Baru yang berbeda pada tiap-tiap rumah turut menjadi faktor yang
mempengaruhi kualitas akses Internet yang diperoleh warga Perumahan
Condet Baru.
54
Gambar 3.7 Grafik tingkat kepuasan warga Perumahan Condet Baru dalam
mengakses Internet
Dari hasil tingkat kepuasan di atas, menunjukan bahwa kualitas
akses Internet yang dibutuhkan oleh warga Perumahan Condet Baru harus
lebih baik daripada kualitas akses Internet yang ditawarkan oleh penyedia
jasa koneksi dialup.
Masing-masing warga memiliki tujuan tertentu untuk mengakses
Internet. Dari hasil kuisioner, diperoleh data bahwa warga Perumahan
Condet Baru pada umumnya menggunakan Internet untuk keperluan
hiburan (31%), mencari informasi/berita (29%), tugas sekolah/kuliah
(26%), pekerjaan (11%) dan berbelanja online (3%).
55
Gambar 3.8 Grafik Keperluan Internet
Warga Perumahan Condet Baru yang menggunakan Internet,
sebagian besar mengakses aplikasi www dan email ketika mengakses
Internet.
Gambar 3.9 Grafik splikasi Internet yang sering digunakan
Dari hasil analisis terhadap penggunaan serta kepuasan akses
Internet dapat di tarik kesimpulan bahwa:
1. Warga Perumahan Condet Baru mengenal Internet dan
menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari.
2. Akses Internet dengan menggunakan dialup merupakan cara akses
Internet yang paling banyak digunakan oleh Warga Perumahan Condet
Baru.
56
3. Tingkat kepuasan warga Perumahan Condet Baru terhadap kualitas
akses Internet melalui dialup masih rendah. Warga yang merasa kurang
puas merasa perlu adanya alternatif cara akses ke Internet yang lebih
baik dari akses Internet melalui dialup.
Untuk memfasilitasi kebutuhan akan akses Internet bagi warga
Perumahan Condet Baru pada umumnya, dan warga Perumahan Condet
Baru yang merasa kurang puas terhadap akses Internet pada khususnya,
maka diusulkan sebuah rancangan dan implementasi jaringan akses Internet
dengan menggunakan teknologi nirkabel LAN. Dengan demikian
diharapkan tingkat penggunaan serta kepuasan terhadap akses Internet di
Perumahan Condet Baru akan meningkat.
3.5 Kebutuhan Perangkat Jaringan
3.5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun sebuah base
station jaringan nirkabel adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi
Linux digunakan sebagai sistem operasi jaringan karena tingkat
reliability–nya tinggi, serta banyak aplikasi-aplikasi jaringan dapat
berjalan dengan baik di atas sistem operasi Linux. Selain itu, Linux
bebas digunakan tanpa memerlukan lisensi secara khusus. Adapun
distribusi Linux yang akan digunakan adalah Fedora Core 4. Alasan
dipilihnya Fedora Core 4 adalah karena banyak aplikasi-aplikasi
57
jaringan yang mendukung Fedora Core 4 dan tersedia secara luas
(mudah didapatkan).
2. Proxy Server
Proxy Server digunakan untuk meningkatkan kecepatan dalam
mengakses Internet, khususnya layanan http. Kecepatan dalam
mengakses layanan http menjadi sangat penting, karena mayoritas
warga Perumahan Condet Baru menggunakan layanan tersebut ketika
mengases Internet untuk keperluan browsing/aplikasi www. Aplikasi
Proxy Server yang akan digunakan adalah Squid. Alasan dipilih Squid
sebagai aplikasi Proxy Server karena Squid berjalan di atas platform
Linux. Selain itu banyak fitur-fitur yang ditawarkan Squid bermanfaat
untuk pengembangan.
Selain perangkat lunak utama yang telah disebutkan di atas,
diperlukan juga perangkat lunak penunjang. Perangkat lunak penunjang
tersebut antara lain:
1. Firewall
Aplikasi ini harus dimiliki agar jaringan lokal bisa terlindungi
dari akses yang tidak diinginkan yang berasal dari luar, dalam hal ini
disebabkan oleh hacker atau cracker. Aplikasi yang akan digunakan
adalah IPTABLES. Alasan digunakan IPTABLES adalah karena
IPTABELS telah didukung secara penuh oleh kernel Linux.
2. Authentication Server
Selain mengamankan jaringan dari ancaman orang luar, jaringan
juga harus diamankan dari gangguan orang dalam, dalam hal ini adalah
58
user yang tidak memiliki hak untuk mengakses Internet. Agar user
yang tidak memiliki hak tidak bisa mengakses Internet, maka perlu
dilakukan proses otentikasi sebelum client mengakses Internet. Oleh
sebab itu, aplikasi otentikasi sangat diperlukan sehingga hanya user
yang berhak yang bisa mengakses Internet.
3. Web Server
Keberadaan web server diperlukan untuk menunjang perangkat
lunak Authentication Server, karena perangkat lunak tersebut
memanfaatkan web sebagai tampilan antar-muka (interface). Aplikasi
yang digunakan untuk web server adalah THTTPD. Alasan
digunakannya THTTPD karena aplikasi ini ringan dan cepat. Selain itu,
fungsi dari web server hanya sebagai pendukung Authentication Server.
4. Database Server
Database Server digunakan untuk menyimpan data-data yang
berkaitan dengan user, seperti data otentikasi, penggunaan akses
Internet. Selain menyimpan data-data yang berkaitan dengan user,
Database Server juga dapat digunakan untuk menyimpan data-data
yang berkaitan dengan aplikasi server lain seperti dengan mail server
untuk keperluan email mapping. MySQL akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan Database Server. Banyaknya aplikasi yang
mendukung MySQL membuat MySQL menjadi pilihan utama sebagai
59
database server. Selain itu, MySQL bersifat open source sehingga dapat
digunakan secara bebas.
3.5.2 Kebutuhan Perangkat Keras
Pembangunan jaringan nirkabel membutuhkan peralatan-peralatan
jaringan yang umumnya digunakan adalah access point, wireless bridge,
pigtail dan antena. Untuk mempermudah menentukan spesifikasi perangkat
jaringan nirkabel, maka diambil acuan spesifikasi perangkat jaringan
nirkabel yang tersedia dipasaran. Adapun spesifikasi yang digunakan
sebagai acuan :
1. Access point
o Standard IEEE 802.11b/g , 802.3 , 802.3u
o Modulation QPSK, DSSS, OFDM
o TX Output Power 15dBm
o Rx sensitivity -82 dB
2. Wireless Bridge
o Standard IEEE 802.11b, 802.3
o Modulation QPSK, DSSS
o TX Output Power 19dBm
o Rx sensitivity -81 dB
3. Pigtail
o Cable Loss 0.5dB
o Connector type vary
60
4. Antenna
o Omni Directional
Gain 8dB
Connector type vary
o Directional
Gain 15db
Polarization Horizontal & Vertical
Connector type vary
Untuk mengetahui apakah dengan spesifikasi di atas dapat
mencukupi kebutuhan perangkat jaringan CBNetwork, maka dilakukan
perhitungan Signal Operational Margin (SOM). Untuk melakukan
perhitungan SOM, maka diperlukan faktor jarak jangkauan maksimum
yang harus dimiliki oleh suatu alat.
Pada jaringan CBNetwork, jarak yang dimaksud adalah 403m. Nilai
ini adalah ½ diagonal dari wilayah Perumahan Condet Baru, dengan
catatan, access point akan diletakkan di tengah Perumahan Condet Baru.
Posisi tengah merupakan posisi terbaik, karena access point ini akan
berfungsi sebagai pusat dengan menggunakan antena omni-directional.
Pola radiasi dari antena omni-directional adalah menyebar 360o, sehingga
dengan posisi tengah diharapkan seluruh wilayah bisa masuk dalam pola
radiasinya.
Adapun hasil perhitungan SOM adalah sebagai berikut:
Frekuensi = 2412 Mhz
Jarak = 403 m = 0,25 miles
61
Untuk koneksi Access Point ke Wireless Bridge :
FSL = 20Log(Frequency)+20Log(Distance)+36.6
= 20Log(2412)+20Log(0,25)+36.6
= 92.2 dB
Rx Signal Level = Tx Power-Tx Cable Loss + Tx Antenna Gain +
Rx Antenna Gain-Rx Cable Loss-FSL
= 15-0.5 + 8 + 15-0.5-92.2
= - 55.2 dB
SOM = Rx Signal Level-Rx Sensitivity
= - 55.2 + 82
= 26.8dB
Untuk koneksi Wireless Bridge ke Access Point :
FSL = 20Log(Frequency)+20Log(Distance)+36.6
= 20Log(2412)+20Log(0,25)+36.6
= 92.2 dB
Rx Signal Level = Tx Power-Tx Cable Loss + Tx Antenna Gain +
Rx Antenna Gain-Rx Cable Loss-FSL
= 19-0.5 + 15 + 8-0.5-92.2
= - 51.2 dB
SOM = Rx Signal Level-Rx Sensitivity
= - 51.2 + 81
= 29.8 dB
Berdasarkan hasil perhitungan SOM di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa spesifikasi perangkat jaringan nirkabel tersebut sangat
62
mencukupi untuk membangun jaringan CBNetwork karena nilai SOM
minimal yang diperlukan adalah 15 db.
Walau merupakan jaringan nirkabel, tidaklah berarti bebas 100%
dari unsur kabel. Jaringan nirkabel juga membutuhkan kabel sebagai media
penghubung antara access point dengan router. Untuk itu diperlukan juga
perangkat jaringan kabel seperti Fast Ethernet Switch dan kabel UTP.
Untuk kebutuhan otentikasi gateway dibutuhkan sebuah PC dengan
spesifikasi sebagai berikut:
• Processor Pentium IV1,8 Ghz atau kompatibelnya
• Memori 256 MB
• Kapasitas Hard Disk 40 GB
Sedangkan untuk proses routing digunakan sebuah broadband
router yang mendukung fungsi NAT.
3.6 Perancangan Jaringan
3.6.1 Perancangan Jaringan Fisik
Setiap access point memiliki jumlah maksimum host yang dapat
dilayani. Secara umum, access point hanya mampu melayani 30-40 host.
Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan pada Perumahan Condet Baru
yang memiliki 46 host, maka dibutuhkan 2 access point. Sedangkan untuk
jumlah wireless bridge yang diperlukan sebanyak 46 buah, sesuai dengan
jumlah rumah yang ada.
63
Agar access point dapat menjangkau seluruh kawasan Perumahan
Condet Baru, maka access point harus diletakkan pada posisi tengah.
Karena access point yang akan digunakan ada dua buah, maka kedua
access point tersebut akan diletakkan terpisah agar wilayah yang dapat
dicakup menjadi lebih luas. Setiap access point akan bertanggung jawab
untuk memenuhi kebutuhan pada setengah wilayah Perumahan Condet
Baru.
Berdasarkan denah Perumahan Condet Baru pada gambar 3.1, maka
access point akan diletakkan pada rumah A16 dan B12. Pemilihan A16
dikarenakan hanya rumah tersebut (pada blok A dan C) yang memberikan
kewenangan untuk membangun base station. Sedangkan pemilihan B12
dikarenakan rumah tersebut merupakan titik tengah dari sebagian besar
blok B.
Penggunaan dua buah access point ini akan membuat topologi fisik
yang akan digunakan adalah extended star. Selain alasan di atas,
penggunaan extended star sebagai topologi dasar sangat tepat untuk
mengatasi perkembangan jaringan yang mungkin terjadi di masa yang
akan datang. Karena dengan topologi extended star, penambahan node baru
menjadi lebih mudah.
Pada jaringan nirkabel, topologi logika yang digunakan adalah
ethernet dengan metode penanganan collision adalah Carrier Sense
Multiple Access/Collision Avoidance (CSMA/CA).
Berikut adalah gambaran topologi logika dan topologi fisik dari
jaringan nirkabel Perumahan Condet Baru.
64
Gambar 3.10 Topologi Logika Jaringan
Gambar 3.11 Topologi Fisik Jaringan
Access point akan dihubungkan dengan sebuah antena. Pada sisi
base station, antena yang digunakan adalah jenis omni-directional. Hal ini
65
dilakukan karena pola polarisasi antena omni-directional menyebar ke
segala arah. Dengan pola radiasi yang menyebar ini, maka wilayah yang
dapat dicakup oleh jaringan nirkabel akan semakin luas. Selain itu, jumlah
access point yang dibutuhkan juga bisa minimal.
Pada sisi client, jenis antena yang akan digunakan adalah
directional. Hal ini disebabkan client hanya perlu mengarahkan antenanya
ke antena yang berada pada sisi base station. Pola radiasi antena directional
yang menuju ke arah tertentu sudah cukup untuk memenuhi persyaratan
tersebut.
Antena dan access point ini akan diletakkan pada suatu menara.
Ketinggian dari menara yang akan digunakan bisa bervariasi, tergantung
dari site survey. Berdasarkan site survey yang dilakukan, ketinggian
minimal menara yang dibutuhkan adalah 20 meter dengan posisi antena
omni-directional berada pada ketinggian 12 meter dari permukaan tanah.
Hal ini sudah memperhatikan faktor Line of Sight dan Freznel Zone.
3.6.2 Perancangan Jaringan Logika
Jumlah client maksimum yang terdapat pada Perumahan Condet
Baru ada 46. Dengan mengasumsikan setiap node memiliki maksimum 4
host, maka jumlah total host pada Perumahan Condet Baru ada 184.
Berarti, jumlah alamat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
jaringan adalah 184. Mengingat jumlah maksimal alamat yang dibutuhkan
adalah 184, maka IP kelas C cukup untuk memenuhi kebutuhan alamat IP,
karena IP kelas C mampu menyediakan 254 alamat.
66
Perencanaan alokasi alamat IP kelas C yang akan digunakan adalah
sebagai berikut :
Network ID : 192.168.1.0
Subnet Mask : 255.255.255.0
Broadcast ID : 192.168.1.255
Range Useable IP : 192.168.1.1-192.168.1.254
DMZ Allocation : 192.168.1.1-192.168.1.10
User Allocation : 192.168.1.11-192.168.1.254
3.6.3 Perancangan Aplikasi Otentikasi
Aplikasi Otentikasi digunakan untuk menunjang operasional
jaringan. Sebelum customer bisa terhubung ke Internet, maka customer
terlebih dahulu melakukan proses otentikasi dengan menggunakan aplikasi
ini. Selain itu, pada aplikasi ini juga terdapat feature untuk melakukan
pengaturan account yang bisa dilakukan melalui dua priviledge, yaitu dari
sisi customer dan sisi adminstrator.
Untuk menggambarkan tahapan dalam aplikasi ini, maka digunakan
State Transition Diagram (STD). Berikut adalah STD dari aplikasi
otentikasi ini :
67
1. State Transition Diagram Kewenangan Client
Gambar 3.12 STD Kewenangan Client
2. State Transition Diagram Kewenangan Administrator
Layar Utama
Layar Login
Layar KejadianLayar Kelola Customer
Layar Tambah Customer
Layar Ubah Customer
Layar Hapus Customer
Layar Kelola Bandwidth
Layar Tambah Group
Layar Ubah Group
Layar Hapus Group
Penekanan tombol kembaliMenampilkan Layar Utama
Penekanan tombol Kelola CustomerMenampilkan Layar Kelola Customer
Penekanan tombol TambahMenampilkan Layar Tambah Customer
Penekanan tombol Kelola BandwidthMenampilkan Layar Kelola Bandwidth
Penekanan tombol KembaliMenampilkan Layar Utama
Penekanan tombol TambahMenampilkan Layar Tambah Group Penekanan tombol Ubah
Menampilkan Layar Ubah Group
Penekanan tombol HapusMenampilkan Layar Hapus Group
Penekanan tombol HapusMenampilkan Layar Kelola Bandwidth
Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola Bandwidth
Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola Bandwidth
Penekanan tombol UbahMenampilkan Layar Ubah Customer
Penekanan tombol HapusMenampilkan Layar Hapus Customer
Penekanan tombol HapusMenampilkan Layar Kelola Customer
Penekanan tombol Lihat KejadianMenampilkan Layar Lihat Kejadian
Penekanan tombol LogoutMenampilkan Layar Login
Layar Pemakaian
Layar Kelola User
Layar Tambah User
Layar Ubah User
Layar Hapus User
Penekanan tombol KembaliMenampilkan Layar Utama
Penekanan tombol KembaliMenampilkan Layar Utama
Penekanan tombol Kelola UserMenampilkan Layar Kelola User
Penekanan tombol Tambah UserMenampilkan Layar Tambah User
Penekanan tombol UbahMenampilkan Layar Ubah User
Penekanan tombol Hapus UserMenampilkan Layar Hapus User
Penekanan tombol HapusMenampilkan Layar Kelola user
Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola User
Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola User
Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola Customer
Admin memasukan AdminID, password, dan menekan tombol LoginMenampilkan Layar Utama
Penekanan tombol Simpan/KembaliMenampilkan Layar Kelola Customer
Penekanan tombol KembaliMenampilkan Layar Utama
Penekanan tombol Lihat PemakaianMenampilkan Layar Pemakaian
Gambar 3.13 S TD Kewenangan Administrator
68
3. State Transition Diagram Otentikasi Internet
Gamber 3.14 STD Otentikasi Internet
Berikut adalah rancangan layar yang terdapat pada aplikasi
otentikasi ini :
1. Rancang Layar Otentikasi Koneksi Internet
a. Layar Login
Gambar 3.15 Layar Login
b. Layar Challenge
Gambar 3.16 Layar Challenge
69
c. Layar Login Berhasil
Gambar 3.17 Layar Login Berhasil
d. Layar Logout
Gambar 3.18 Layar Logout
2. Rancang Layar Customer Control
a. Layar Login
Gambar 3.19 Layar Login
70
b. Layar Menu Utama
Gambar 3.20 Layar Menu Utama
c. Layar Data Pribadi
Gambar 3.21 Layar Data Pribadi
d. Layar Perbarui Data Pribadi
Gambar 3.22 Layar Perbarui Data Pribadi
71
e. Layar Kelola User
Gambar 3.23 Layar Kelola User
f. Layar Tambah User
Gambar 3.24 Layar Tambah User
g. Layar Ganti Password
Gambar 3.25 Layar Ganti Password
72
h. Layar Ganti Challenge
Gambar 3.26 Layar Ganti Challenge
i. Layar Data Pemakaian
Gambar 3.27 Layar Data Pemakaian
3. Rancang Layar Administrator Control
a. Layar Login
Gambar 3.28 Layar Login
73
b. Layar Menu Utama
Gambar 3.29 Layar Menu Utama
c. Layar Data Pelanggan
Gambar 3.30 Layar Data Pelanggan
d. Layar Daftar Pelanggan Baru
Gambar 3.31 Layar Daftar Pelanggan Baru
74
e. Layar Edit Data Pelanggan
Gambar 3.32 Layar Edit Data Pelanggan
f. Layar Detil Data Pelanggan
Gambar 3.33 Layar Detil Data Pelanggan
g. Layar Kelola User
Gambar 3.34 Layar Kelola User
75
h. Layar Daftar User Baru
BANNER
Menu Utama | Data Pelanggan | Data User | Kelola Bandwidth | Lihat Kejadian | Lihat Pemakaian | Keluar
:: Daftar User Baru ::
UsernamePasswordChallenge
[Simpan] [Kosongkan] [ Kembali ]
Customer ID
Gambar 3.35 Layar Daftar User Baru
i. Layar Ganti Password
Gambar 3.36 Layar Ganti Password
j. Layar Ganti Challenge
BANNER
Menu Utama | Data Pelanggan | Data User | Kelola Bandwidth | Lihat Kejadian | Lihat Pemakaian | Keluar
:: Ganti Challenge ::UsernameChallenge
[Simpan] [Kosongkan] [ Kembali ]
Gambar 3.37 Layar Ganti Challenge
76
k. Layar Kelola Bandwidth
Gambar 3.38 Layar Kelola Bandwidth
l. Layar Tambah Group Bandwidth Baru
Gambar 3.39 Layar Tambah Group Bandwidth Baru
m. Layar Edit Group Bandwidth
BANNER
Menu Utama | Data Pelanggan | Data User | Kelola Bandwidth | Lihat Kejadian | Lihat Pemakaian | Keluar
:: Edit Data Bandwidth ::
Uplink Speed (kbps)Downlink Speed (kbps)Prioritas Group
[Simpan] [Kosongkan] [ Kembali ]
Nama Group
Gambar 3.40 Layar Edit Group Bandwidth
77
n. Layar Data Pemakaian
Gambar 3.41 Layar Data Pemakaian
o. Layar Lihat Kejadian
Gambar 3.42 Layar Lihat Kejadian
Berikut adalah gambar skema file yang akan digunakan dalam
aplikasi otentikasi.
personalInfo
PK UserIDPK CustomerID
PasswordCustomerTypeCustomerActiveNameAddressPhoneEmailWebsiteYMMSNuserGroupIDuserLimitlastUpdate
loginInfo
PK,FK1 userIDPK,FK2 userName
userPassworduserChallengeuserMacuserActivelastUpdate
FK2 AccountingID
bandwidthManagement
PK,FK1 userGroupID
FK1 CustomerIDuserGroupNameuserGroupDownlinkuserGroupUplinkuserGroupPriority
accounting
PK AccountingID
userNameuserIPDateStartDateStopStartStopDuration
Gambar 3.43 Skema File Otentikasi dan Accounting
78
personalInfo PK userID ID unik yang digunakan sebagai User ID PK CustomerID ID unik yang digunakan sebagai Customer ID
Password Sebagai tempat menyimpan password customer
CustomerType Menyimpan informasi hak customer dalam sistem
CustomerActive Sebagai flag keaktifan customer Name Menyimpan informasi nama customer Address Menyimpan informasi alamat customer Phone Menyimpan informasi nomor telepon customerEmail Menyimpan informasi alamat email customer Website Menyimpan informasi alamat web customer
(opsional) YM Menyimpan informasi alamat Yahoo
Messenger customer (opsional) MSN Menyimpan informasi alamat MSN Messenger
customer (opsional) userGroupID Menyimpan informasi keanggotaan group userLimit Menyimpan informasi batasan pembuatan user
login
lastUpdate Menyimpan informasi perbaruan terakhir Tabel 3.1 Keterangan Tabel PersonalInfo
loginInfo PK,FK1 userID ID unik yang digunakan sebagai User ID PK,FK2 userName ID unik yang digunakan sebagai username
untuk otentikasi FK2 AccountingID Menyimpan informasi ID unik untuk
perhitungan pemakaian internet userPassword Menyimpan informasi password untuk
otentikasi userChallenge Menyimpan informasi challenge key userMac Menyimpan informasi MAC address dari
perangkat userActive Sebagai flag keaktifan user
lastUpdate Menyimpan informasi perbaruan terakhir Tabel 3.2 Keterangan Tabel LoginInfo
79
bandwidthManagement PK,FK1 userGroupID ID unik yang digunakan sebagai ID
Group FK1 CustomerID ID unik yang digunakan sebagai
Customer ID userGroupName Menyimpan informasi nama group userGroupDownlink Menyimpan informasi batas kecepatan
downlink yang diizinkan userGroupUplink Menyimpan informasi batas kecepatan
uplink yang diizinkan
userGroupPriority Menyimpan informasi prioritas yang diberikan kepada group
Tabel 3.3 Keterangan Tabel BandwidthManagement
Accounting PK AccountingID ID unik yang digunakan sebagai ID
perhitungan/accounting userName Menyimpan informasi username userIP Menyimpan informasi IP address DateStart Menyimpan informasi tanggal mulai perhitungan DateStop Menyimpan informasi tanggal selesai perhitunganStart Menyimpan informasi jam mulai perhitungan Stop Menyimpan informasi jam selesai perhitungan
Duration Menyimpan informasi durasi pemakaian Tabel 3.4 Keterangan Tabel Accounting
Gambar 3.44 Skema File Pencatatan Kejadian
eventLog PK eventID ID unik yang digunakan sebagai ID sebuah
kejadian eventDate Menyimpan informasi tanggal kejadian eventRecord Menyimpan informasi kejadian apa yang terjadi
Tabel 3.5 Keterangan Tabel EventLog
80
Gambar 3.45 Skema File Pengaturan Tampilan dan Menu
userPreference PK userPreferenceID ID unik yang digunakan sebagai ID set
tampilan/preference userPreferenceType Menyimpan informasi
tampilan/menu/halaman yang diperkenankan tampil dengan privilege user tertentu
userPreferencePage Menyimpan informasi nama halaman userPreferenceCaption Menyimpan informasi judul halaman userPreferenceIcon Menyimpan informasi letak icon
userPreferenceOrder Menyimpan informasi urutuan tampil sebuah menu/halaman/tampilan
Tabel 3.6 Keterangan Tabel UserPreference
3.7 Estimasi Biaya
Untuk membangun sebuah jaringan Internet berbasiskan teknologi jaringan
nirkabel diperlukan biaya sebagai berikut :
1. Initial Cost Base Station
Perangkat Banyaknya Harga Satuan Harga Total Tower 5 stack (25 meter) Rp. 600.000,- Rp. 3.000.000,-Penangkal Petir 1 set Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-Access point 2 unit Rp. 700.000,- Rp. 1.400.000,-Omnidirectional antenna 2 unit Rp. 600.000,- Rp. 1.200.000,-Wireless Bridge 2 unit Rp. 1.000.000,- Rp. 2.000.000,-Directional antenna 2 unit Rp. 200.000,- Rp. 400.000,-Pigtail 4 unit Rp. 50.000,- Rp. 200.000,-Outdoor Box 2 unit Rp. 50.000,- Rp. 100.000,-Unmanageable Fast Ethernet Switch
1 unit Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-
Kabel UTP 100 meter Rp. 2000,- Rp. 200.000,-
81
Konektor RJ45 15 unit Rp. 1500,- Rp. 22.500,-PC 1 unit Rp. 750.000,- Rp. 750.000,-Total Rp. 10.522.500,-
Tabel 3.7 Initial Cost Base Station
2. Additional Cost per Client
Perangkat Banyaknya Harga Satuan Harga Total Wireless Bridge 1 unit Rp.1.000.000,- Rp. 1.000.000,-Directional Antenna 1 unit Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-Outdoor Box 1 unit Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-Pigtail 1 unit Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-Kabel UTP 25 meter Rp. 2.000,- Rp. 50.000,-Konektor RJ45 2 unit Rp. 1.500,- Rp. 3.000,-Total Rp. 1.353.000,-
Tabel 3.8 Additional Cost per Client
Additional cost baru dikeluarkan ketika ada permintaan penambahan
client baru. Beban biaya ini akan ditanggung oleh pihak penyedia layanan.
Adapun perkiraan biaya operasional per bulan adalah sebagai berikut:
Pengeluaran Biaya Akses Internet Dedicated line Rp. 3.000.000,-Listrik Rp. 300.000,-Operasional Rp. 200.000,-Total Rp. 3.500.000,-
Tabel 3.9 Biaya Operasional per bulan
Beban biaya bulanan ini akan ditanggung secara bersama oleh semua client
yang ada ditambah dengan biaya pemeliharaan sebesar Rp. 50.000,- per client. Jadi
dengan biaya operasional per bulan seperti pada tabel 3.8, maka biaya yang akan
ditanggung oleh client per bulan sebesar Rp. 400.000,-
3.8 Prosedur Teknis
Dalam keadaan tertentu, di mana client mengalami gangguan teknis, maka
client dapat menghubungi administrator.
82
3.9 Prosedur Bisnis
3.9.1 Penambahan Client Baru
Berikut adalah prosedur yang ditempuh ketika ada penambahan
client baru :
a. Calon client menghubungi administrator.
b. Administrator mengajukan penawaran kepada calon client.
c. Calon client memberikan tanggapan terhadap penawaran yang
diberikan.
d. Jika penawaran disetujui oleh calon client, administrator melakukan
peninjauan lokasi calon client dan melakukan kesepakatan dengan
calon client maksimal 2 hari setelah calon client menghubungi
administrator.
e. Administrator melakukan instalasi perangkat jaringan dan pendaftaran
client ke dalam sistem, maksimal 3 hari setelah kesepakatan dengan
client.
f. Administrator memberikan client account dan informasi aktivasi
kepada client.
83
Calon Client Administrator Waktu
Mulai
Selesai
SetujuTerhadap
Penawaran
MenghubungiAdministrator
MengajukanPenawaran
MelakukanPeninjauan
Lokasi
InstalasiPerangkatJaringan
MendaftarkanPelanggan Ke
Sistem
MemberikanInformasi
Account danAktivasi
MenerimaInformasi
Account danAktivasi
T YMax. 2
Hari
Max. 3Hari
Gambar 3.46 Proses Penambahan Client Baru
3.9.2 Pencabutan Account Client
Berikut adalah prosedur yang ditempuh ketika ada client yang
berhenti berlangganan :
a. Client menghubungi administrator.
b. Adminstrator menonaktifkan account client (jika dalam waktu 6 bulan
account masih nonaktif maka data langsung dihapus)
84
c. Administrator melakukan pencabutan infrastruktur perangkat jaringan
yang ada pada client, maksimal 3 hari setelah customer menghubungi
administrator.
Client Administrator Waktu
Mulai
Selesai
MenghubungiAdministrator
MenonaktifkanAccount
PencabutanPerangkatJaringan
Max. 3Hari
Gambar 3.47 Proses Pencabutan Account Client
3.9.3 Prosedur Pembayaran
Proses pembayaran dapat dilakukan dengan cara men-transfer biaya
berlangganan ke nomor rekening yang sudah ditentukan. Jika client tidak
melakukan pembayaran selama 1 bulan, maka account client secara
otomatis akan dinonaktifkan. Pencabutan perangkat jaringan akan
dilakukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan setelah penonaktifan
account, client masih belum melunasi pembayaran biaya berlangganan.