Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
-
Upload
rahmatia-azzindani -
Category
Education
-
view
1.811 -
download
1
Transcript of Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab III
Sistem Informasi Akuntansi
Adalah system pengumpulan dan pemprosesan data transaksi serta penyebaran
informasi keuangan kepada pihak – pihak yang berkepentingan.
Terminology dasar
Kejadian : peristiwa yang berpengaruh
Transaksi : kejadian eksternal yang melibatkan transfer atau pertukaran
antara dua entitas atau lebih
Akun : catatan sistematis yang memperlihatkan pengaruh dari transaksi
dan kejadian lainnya terhadap aktiva tertentu atau ekuitas
Akun riil dan nominal. Akun riil adalah akun – akun aktiva, kewajiban, dan
ekuitas (akun-akun ini muncul pada neraca). Akun nominal
adalah akun – akun pendapatan, beban, dan deviden. Akun –
akun ini muncul di laporan laba rugi kecuali deviden. Akun
nominal ditutup secara periodic sementara akun riil tidak.
Buku besar : buku yang mengandung akun – akun.
Jurnal : buku pencatat awal dimana transaksi dan kejadian – kejadian
lainnya dicatat pertama kali.
Pemindah bukuan : proses pemindahan fakta – fakta dan angka – angka penting
dari jurnal keakun buku besar.
Neraca saldo : daftar semua akun terbuka dalam buku besar beserta saldonya
Ayat jurnal penyesuaian : ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi
untuk memperbaharui semua akun menurut akuntansi akrual agar
laporan keuangan yang tepat bisa dibuat.
Laporan keuangan ; laporan yang mencerminkan pengumpulan, tabulasi, dan
ikhtisar akhir dari data akuntansi. Empat laporan yang umum
adalah : neraca (menunjukkan kondisi keuangan pada akhir suatu
periode), laporan laba – rugi (mengukur hasil operasi selama
periode bersagkutan), laporan arus kas (yang melaporkan
persediaan dan digunakan oleh aktivitas operasi, investasi, dan
pembiayaan selama suatu periode), dan laporan laba ditahan
(yang merekonsiliasi saldo akun laba ditahan dari awal periode
sampai akhir periode)
Ayat jurnal penutup : proses formala yang dipakai untuk mengurangi semua akun
nominal menjadi nol dan menentukan serta mentransfer laba/rugi
bersih keakun ekuitas pemilik yang juga disebut “menutup buku
besar”,”menutup buku”,atau “menutup apa saja”.
Prosedur pembuatan neraca saldo adalah:
Membuat daftar judul akun beserta saldonya.
Menjumlahkan kolom debet dan kredit
Membuktikan kesamaan antara kedua kolom itu.
Jenis – jenis ayat penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian dapat diklasifikasikan sebagai pembayaran di muka
ataupun akrual. Masing – masing kelompok ini memiliki dua sub-kategori, yaitu:
Pembayaran di muka:
1. beban dibayar dimuka. Beban – beban yang dibayar tunai dan dicatat
sebagai aktiva sebelum digunakan atau dikonsumsi
2. pendapatan yang belum dihasilkan pendapatan yang diterima dalam
bentuk kas dan dicatat sebagai kewajiban sebelum dihasilkan
Akrual :
1. pendapatan akrual. Pendapatan yang telah dihasilkan namun belum
diterima dalam bentuk kas atau belum dicatat
2. beban akrual. Beban yang telah terjadi namun belum dibayarkan secara
tunai atau belum dicatat.
Penyusutan adalah proses pengalokasian biaya aktiva menjadi beban
sepanjang umur manfaatnya secara rasional dan sistematis.
Pendapatan akrual adalah pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum
diterima dalam bentuk kas atau dicatat pada tanggal laporan keuangan.
Beban akrual adalah beban yang telah terjadi tetapi belum dibayarkan atau
dicatat pada tanggal laporan keuangan. Bunga, sewa, pajak, dan gaji seringkali
dapat diklasifikasikan sebagai beban akrual.
Piutang tak tertagih. Penanding antara pendapatan dengan beban secara tepat
akan memerlukan pencatatan piutang ragu – ragu atau piutang tak tertagih sebagai
beban pada periode pendapatan itu dihasilkan, bukan pada periode piutang atau
wesel dihapuskan. Di sini penilaian saldo piutang secara tepat mengharuskan
pengakuan piutang yang diperkirakan tak dapat tertagih. Penandingan dan
penilaian piutang secara tepat memerlukan ayat jurnal penyesuaian.
Ringkasan siklus akuntansi :
Mencatat transaksi periode berjalan pada jurnal yang tepat.
Memposting dari jurnal ke buku besar
Membuat neraca saldo yang belum disesuaikan
Membuat ayat jurnal penyesuaian dan kemudian mempostingnya ke buku
besar
Membuat neraca saldo setelah penyesuaian
Menyusun laporan keuangan dari neraca saldo kedua
Membuat ayat jurnal penutup dan kemudian mempostingnya ke buku
besar
Membuat neraca saldo pasca-penutupan.
Membuat ayat jurnal pembalik (opsional) dan kemudian mempostingnya
ke buku besar.
Laporan Rugi – laba
Laporan rugi – laba yang disajikan di atas berlaku untuk sebuah perusahaan
dagang, bagi perusahaan manufaktur, akun persediaan akan mencangkup bahan
baku, barang dala proses, dan barang jadi.
Neraca
Neraca yang dibuat dari neraca lajur 10-kolom berisi pos – pos baru yang
berasal dari ayat jurnal penyesuaian akhir tahun. Piutang bunga, asuransi yang
belum jatuh tempo, dan beban sewa dibayar dimuka dimasukkan sebagai aktiva
lancer. Aktiva – aktiva ini dipandang lancar karena akan dikonversikan menjadi
kas atau dikonsumsi sebagai bagian dari operasi rutin selama periode waktu
kurang dari setahun.
Penggunaan neraca lajur pada akhir setiap bulan atau kuartal akan memungkinkan
pembuatan laporan keuangan interim meskipun pembukuan hanya ditutup pada
akhir tahun saja.
Siklus akuntansi
Pengidentifikasian dan pengukuranTransaksi serta kejadian lainnya
Ayat jurnal pembalik
Neraca saldo pasca –penutupan (opsional)
Penutupan (akun nominal)
Pembuatanlaporan
keuangan
Neraca saldoyang disesuaikan
Jurnalisasi- jurnal umum- jurnal penerimaan kas- jurnal pengeluaran kas- jurnal pembelian- jurnal penjualan- jurnal khusus lainnya
Pemindah bukuan
Pembuatan neraca saldo
Neracalajur Penyesuaian
AkrualPembayaran dimukaItem – item yangdiestimasi
Rangkuman tujuan pembelajaran:
1. Memahami terminology dasar akuntansi. Merupakan hal yang penting
untuk memahami sebelas istilah berikut : kejadian, transaksi, akun, akun
riil dan akun nominal, buku besar, jurnal, posting, neraca saldo, ayat jurnal
penyesuaian, laporan keuangan, ayat jurnal penutup.
2. Menjelaskan aturan – aturan system berpasangan. Sisi kiri dari setiap akun
sisi debet, sisi kanannya adalah sisi kredit. Semua akun aktiva dan beban
akan bertambah jika didebet dan berkurang jika dikredit. Sebaliknya,
semua akun kewajiban dan pendapatan akan bertambah jika dikredit dan
berkurang jika didebet. Akun ekuitas pemegang saham, saham biasa, dan
laba ditahan akan bertambah jika dikredit, sementara deviden akan
bertambah jika didebet.
3. Mengidentifikasikan langkah – langkah dalam siklus akuntansi. Lanhkah –
langkah dalam siklus akuntansi adalah : mengidentifikasikan dan
pengukuran transaksi serta kejadian lainnya, penjurnalan, posting, neraca
saldo yang belum disesuaikan, penyesuaian, neraca saldo yang telah
disesuaikan, pembuatan laporan keuangan, penutupan.
4. Mencatat transaksi alam jurnal, mempostingnya keakun buku besar dan
membuat neraca saldo. Bentuk jurnal yang paling sederhana adalah daftar
transaksi serta kejadian kronologis yang diekspresikan melalui debet dan
kredit kea kun – akun tertentu. Pos – pos yang terdapat dalam jurnal umum
harus ditransfer (posting) ke buku besar umum. Neraca saldo yang belum
disesuaikan harus dibuat pada akhir periode pelaporan, setelah ayat – ayat
jurnal selesai dicatat dalam jurnal dan diposting ke buku besar.
5. Menjelaskan alasan – alasan pembuatan ayat jurnal penyesuaian.
Penyesuaian diperlukan untuk menandingkan pendapatan dengan beban
secara tepat dalam rangka menentukan laba bersih periode berjalan.
Penyesuaian juga berguna untuk menciptakan keakuratan saldo akhir
periode dari akun – akun aktiva kewajiban, dan ekuitas pemilik.
6. Membuat ayat jurnal penutup. Dalam proses penutupan, semua saldo akun
pendapatan dan beban (pos – pos laporan laba – rugi) ditransfer ke suatu
akun kliring yang bernama ikhtisar laba – rugi yang hanya digunakan pada
akhir tahun fiscal. Pendapatan dan beban akan ditandingkan dalam akun
ikhtisar laba – rugi. Hasil bersih dari penanganan ini yang mencerminkan
laba bersih atau rugi bersih periode berjalan, selanjutnya ditransfer lagi kea
kun ekuitas pemilik (laba ditahan untuk korporasi dan akun modal bagi
perusahaan perorangan serta persekutuan)
7. Menjelaskan bagaimana akun – akun persediaan disesuaikan pada akhir
tahun. Berdasarkan system persediaan perpetual, saldo akun persediaan
mencerminkan jumlah persediaan akhir. Namun jika perusahaan memakai
system persediaan arus periodic mka akun pembelian akan di gunakan;
saldo akun persediaan sendiri tidak berubah sepanjang tahun dan
merupakan jumlah persediaan awal selama periode berjalan. Pada akhir
periode akuntansi, akun persediaan harus disesuaikan dengan menutup
persediaan awal dan mencatat jumlah persediaan akhir.
8. Membuat neraca lajur 10-kolom. Neraca lajur 10-kolom menyediakan
kolom – kolom untuk neraca saldo pertama, penyesuaian, neraca saldo
yang telah disesuaikan, laporan laba-rugi dan neraca. Kertas kerja bukan
merupakan pengganti laporan keuangan. Neraca lajur hanya merupakan
alat bantu informal yang digunakan keuangan. Sebaliknya, neraca ini akan
membantu akuntan untuk mengakumulasi dan mensortir informasi –
informasi yang dibutuhkan bagi tujuan pembuatan laporan keuangan.
9. membedakan antara akuntansi dasar kas dengan akuntansi dasar akrual.
Akuntansi dasar akrual menyediakan informasi tentang arus kas masuk
dan arus kas keluar yang berhubungan dengan aktivitas operasi sepanjang
arus kas ini dapat diestimasi dengan tingkat kepastian yang memadai.
Yaitu, akuntansi dasar akrual membantu kita memprediksikan arus kas
masa depan karena melaporkan transaksi serta kejadian lainnya yang
memiliki konsekwensi kas pada saat transaksi atau kejadian itu terjadi,
bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan.
10. mengidentifikasi ayat jurnal penyesuai yang bisa dibalik. Ayat jurnal
pembalik sering digunakan untuk membalik dua jenis ayat jurnal
penyesuaian yaitu : pendapatan akrual dan beban akrual. Pembayaran
dimuka juga bisa dibalik jika ayat jurnal awal untuk mencatat transaksi
dibuat pada akun beban atau pendapatan.
Ikhtisar pedoman untuk ayat jurnal pembalik adalah :
a. Semua pos – pos akrual bisa dibalik
b. Semua pos dibayar di muka di mana transaksi kas awalnya didebet atau
diredit ke suatu akun beban atau pendapatan bisa dibalik.
c. Ayat jurnal penyesuaian untuk penyusutan dan piutang tak tertagih tidak
dibalik.
BAB IVLAPORAN LABA RUGI DAN LAPORAN
LABA DI TAHAN
1. Laporan laba rugi dan laba ditahan
A. Laporan Laba RugiLaporan laba rugi yang sering juga disebut statement of income
atau statement of camunes adalah laporan yang mengukur keberhasilanoperasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas bisnis daninfenstasi menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas,nilaiinvestasi dan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasipinjaman.1. Kegunaan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi membantu pemakai laporan keuanganmemprediksikan arus kas masa depan dengan berbagai cara. Investor dan
Laporan Laba Rugi danInformasi yangBerhubungan
Laporan labarugi
Format laporanlaba rugi
Pelaporan pos-pos tidak biasa
Masalahpelaporan khusus
KegunaanKeterbatasanKualitas laba
Unsure-unsurLangsungBertahapKomponen-komponenintermediateLaporan labarugi ringkas
Operasi yg dihentikanPos-pos luarbiasaKeuntungandan kerugiantidak biasaPerubahanprinsipakuntansiPerubahanestimasi
AlokasipajakintraperiodeLaba persahamLaporan labaditahan labakomprehensif
kreditor dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan labarugi untuk :a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaanb. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depanc. Membantu menilai resiko dan ketidakpastian pencapaian arus kas masa
depanSingkatnya informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi-
pendapatan,beban,keuntungan dan kerugian membantu para pemakaimengevaluasi kinerja masa lalu dan memberikan masukan tentangpencapaian tingkat arus kas tertentu di masa depan.
2. Keterbatasan Laporan Laba RugiKarena laba bersih merupakan suatu estimasi dan
mencerminkan sejumlah asumsi.para pemakai laporan laba rugi perlumenyadari keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporanlaba rugi,beberapa diantaranya yaitu :
a. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.b. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.
Singkatnya,beberapa keterbatasan laba rugi akan mengurangimanfaat dari laporan ini tidak meramalkan jumlah,penetapan waktu danketidakpastian arus kas masa depan.
3. Kualitas LabaBaru-baru ini SEC telah mengekspresikan kekhawatirannya
bahwa motivasi untuk memenuhi target laba bisa membuat perusahaanmengabaikan praktek bisnis yang baik. Akibatnya,kualitas laba dankualitas pelaporan keuangan menjadi menurun. Seperti dikatakan olehketua SEC,”pengelolaan laba dapat menciptakan manipilasi,integritasdikalahkan oleh ilusi” karenanya SEC telah mulai mengambil tindakantegas untuk mencegah praktek pengelolaan laba. Pengelolaan laba yaituperencanaan waktu pendapatan,beban,keuntungan dan kerugian untukmengurangi gejolak laba. Dalam sebagian besar kasus,pengelolaan labadigunakan untuk menaikkan laba tahun berjalan sehingga menurunkanlaba tahun-tahun berikutnya. Pengelolaan laba juga dapat digunakan untukmenurunkan laba tahun berjalan dalam rangka menaikkan laba masadepan.
B. Format Laporan Laba Rugi1. Unsur-unsur laporan laba rugi
a. Pendapatan : arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktivaentitas atau pelunasan kewajibannya selama suatu periode yangditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang,penyediaan jasaatau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atauoperasi sentral perusahaan.
b. Beban : arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuahentitas atau penambahan kewajiban selama suatu periode,yangditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang,penyediaan jasa,atauaktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atauoperasi sentral perusahaan.
c. Keuntungan : kenaikan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan daritransaksi sampingan atau insidentil kecuali yang dihasilkan daripendapatan atau investasi oleh pemilik.
d. Kerugian : penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksisampingan atau insidentil kecuali yang berasal dari beban ataudistribusi kepada pemilik.
2. Laporan laba rugi bentuk langsungDalam melaporkan pendapatan,beban,keuntungan dan
kerugian,format yang dikenal dengan laporan laba rugi bentuk langsungsering digunakan. Dalam laporan laba rugi bentuk langsung,hanya ada duapengelompokan : yaitu pendapatan dan beban. Pendapatan dikurangkandengan beban untuk menghitung laba bersih dan rugi bersih. Istilahlangsung muncul karena perhitungan laba bersih hanya memerlukan satupengurangan. Keunggulan utama format langsung terletak padakesederhanaan penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pospendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya. Dengandemikian,format langsung menghilangkan masalah klasifikasi yang bisamuncul.
3. Laporan laba rugi bertahapBeberapa pihak berpendapat bahwa pencantuman data
pendapatan dan beban penting lainnya membuat laporan laba-rugi menjadilebih informative dan lebih bermanfaat. Klasifikasi lanjutan ini meliputi :a. Pemisahan aktivitas operasi dan non-operasi perusahaan.b. Klasifikasi beban menurut fungsi,seperti barang dagang dan
manufaktur (harga pokok penjualan),penjualan danadministrasi.Laporan laba rugi bertahap digunakan untuk mengakui
hubungan tambahan ini. Laporan ini memisahkan transaksi operasi daritransaksi non-operasi, serta menandingkan biaya dan beban denganpendapatan yang berhubungan. Format bertahap menampilkan berbagaikomponen laba yang digunakan untuk menghitung rasio yang akan dipakaidalam menilai kinerja perusahaan.
4. Komponen intermediate dari laporan laba rugia. Bagian operasi : bagian yang melaporkan pendapatan dan beban dari
operasi utama perusahaan. Bagian penjualan atau pendapatan : subbagian yang menyajikan
penjualan,diskon,retur penjualan,harga dan informasi lainnya yangberhubungan.
Bagian harga pokok penjualan : subbagian yang memperlihatkanharga pokok barang yang dijual untuk mendapatkan penjualan.
Beban penjualan : subbagian yang mencantumkan daftar beban-beban yang berasal dari upaya perusahaan untuk melakukanpenjualan.
Beban administrasi dan umum : subbagian yang melaporkanbeban-beban administrasi umum.
b. Bagian non-operasi : laporan pendapatan dan beban yang berasal dariaktivitas sekunder atau tambahan dari perusahaan. Selain itukeuntungan dan kerugian khusus yang jarang muncul atau tidakbiasa,tetapi tidak keduanta,biasanya juga dilaporkan dalam bagian ini.Umumnya pos-pos ini dibagi menjadi dua subbagian utama : Pendapatan dan keuntungan lain. Beban dan kerugian lain.
c. Pajak penghasilan : bagian pendek yang melaporkan pajak penghasilanfederal dan Negara bagian yang dikenakan atas laba dari operasiberlanjut.
d. Operasi yang dihentikan : keuntungan atau kerugian material yangberasal dari disposisi segmen bisnis.
e. Pos-pos luar biasa : keuntungan dan kerugian material yang bersifattidak biasa dan jarang terjadi.
f. Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi.g. Laba persaham.
5. Laporan laba rugi ringkasDalam beberapa kasus,tidak mungkin menyajikan semua rincian
beban yang diinginkan dalam satu laporan laba rugi yang biasa. Masalahini dapat dipecahkan dengan hanya mencantumkan total kelompok bebandalam laporan laba rugi,dan menyusun skedul beban tambahan untukmendukung total-total tersebut. Seberapa banyak rincian yang harusdimasukkan dalam laporan laba rugi selalu menjadi masalah. Pada satu sisikita ingin menyajikan laporan ringkas yang sederhana agar para pemakaidapat langsung menemukan factor-faktor yang penting. Pada sisi lain,kitaingin mengungkapkan hasil-hasil dari semua aktivitas dan menyajikanlebih dari sekedar kerangka laporan.
C. Pelaporan Pos-Pos Tidak BiasaBaik laporan laba rugi bentuk langsung maupun bertahap bisa
digunakan untuk tujuan pelaporan keuangan : fleksibilitas dalam penyajiankomponen laba akan dimungkinkan. Namun,terdapat dua bidang yang pentingdimana profesi akuntansi telah mengembangkan pedoman khusus. Keduabidang ini berkaitan dengan apa yang perlu dicantumkan sebagai laba danbagaimana pos-pos tidak biasa atau luar biasa tertentu dilaporkan. Sejumlahpengumuman telah dikeluarkan yang mengharuskan pos-pos tidak biasaditampilkan agar para pemakai laporan keuangan dapat menentukan denganlebih baik kemampuan menghasilkan laba jangkka panjang dari perusahaanbersangkutan. Pos-pos ini dibagi menjadi lima kategori,yaitu:1. Operasi yang dihentikan
Salah satu jenis paling umum dari pos-pos tidak biasa berkaitandengan operasi yang dihentikan. Untuk memenuhi kualifikasi sebagai operasi
yang dihentikan,aktiva hasil operasi dan aktiva segmen bisnis harus bisadibedakan secara jelas,baik secara fisik maupun operasional dengan aktivahasil moperasi dan aktiva entitas lainnya. Persyaratan pelaporan untuk operasiyang dihentikan cukup kompleks. Umumnya kategori laporan laba rugi yangterpisah untuk keuntungan atau kerugian dari pelepasan segmen bisnis harusdiberikan. Selain itu hasil operasi dari suatu segmen yang telah atau akandilepas juga harus dilaporkan dalam hubungannya dengan keuntungan ataukerugian atas pelepasan terpisah dari operasi berlanjut. Pengaruh dari operasiyang dihentikan setelah pajak sebagai kategori terpisah yaitu setelah operasiberlanjut tetapi sebelum pos-pos luar biasa.2. Pos-pos luar biasa
Pos-pos luar biasa didefinisikan sebagai pos-pos material yangjarang muncul yang secara signifikan berbeda dengan aktivitas bisnis utamaperusahaan. Criteria untuk pos-pos luar biasa adalah :
a. Bersifat tidak biasa : kejadian atau transaksi yang mendasari harusmemiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan merupakan jenis yangsecara jelas tidak berhubungan dengan,atau hanya bersifat insidentilberkaitan dengan,aktivitivitas normal dan umum perusahaan denganmemperhitungkan lingkungan dimana perusahaan beroperasi.
b. Kejarangan terjadinya : kejadian atau transaksi yang mendasari harusmerupakan jenis yang tidak diharapkan akan terjadi kembali dimasamendatang dengan memperhatikan lingkungan dimana perusahaanberoperasi.
3. Keuntungan dan kerugian tidak biasaKarena criteria yang ketat dari pos-pos luar biasa,maka para
pemakai laporan keuangan harus memperhatikan secara seksama pos-poslaporan keuangan yang tidak biasa atau jarang terjadi tetapi tidak keduanya.Seperti telah diindikasikan sebelumnya,pos-pos seperti penghapusanpersediaan serta keuntungan dan kerugian dari fluktuasi valuta asing tidakdianggap sebagai pos luar biasa. Jadi pos-pos ini adakalanya disajikanbersama dengan pendapatan,biaya,dan beban normal yang berulang. Jikajumlahnya tidak material,maka pos-pos ini digabungkan dengan pos-poslainnya dalam laporan laba rugi. Jika jumlahnya materiil maka pos-pos iniharus diungkapkan secara terpisah tetapi disajikan di atas laba (rugi) sebelumpos luar biasa.4. Perubahan prinsip akuntansi
Perubahan akuntansi lainnya terjadi ketika suatu prinsip akuntansi yangdigunakan berbeda dengan yang digunakan sebelumnya. Perubahanprinsip akuntansi akan mencakup perubahan metode penetapan hargapersediaan dari FIFO ke biaya rata-rata atau perubahan penyusutan darimetode saldo menurun berganda ke garis lurus. Perubahan prinsipakuntansi diakui dengan mencantumkan pengaruh kumulatif awal tahun,laba bersih setelah pajak dalam laporan laba-rugi tahun berjalan. Jumlahini didasarkan atas perhitungan retroaktif dari perubahan ke prinsipakuntansi baru. Pengaruh penggunaan prinsip akuntansi baru terhadap laba
bersih harus diungkapkan sebagai pos terpisah sesudah pos-pos luar biasadalam laporan laba-rugi.
5. Perubahan estimasiEstimasi selalu melekat dalam proses akuntansi. Jarang terjadi sepertiberlalunya waktu, perubahan kondisi, atau informasi tambahan yangdiperoleh, bahkan estimasi yang pada awalnya dibuat dengan niat baikharus diubah. Perubahan estimasi semacam ini disajikan dalam periodeterjadinya perubahan itu jika hanya mempengaruhi periode bersangkutan,atau dalam periode terjadinya perubahan serta periode di masa depan jikaperubahan itu mempengaruhi keduanya.
D. Masalah Pelaporan Khusus1. Laba per saham
Hasil operasi perusahaan biasanya diikhtisarkan dalam satu angka penting,yaitu laba bersih. Namun, karena pengikhtisaran ini seolah-olah belumcukup sebagai penyederhanaan dunia keuangan telah menerima secara luassebuah angka yang lebih padat lagi sebagai indikator bisnis yang palingsignifikan, yaitu laba per saham. Perhitungan laba per saham biasanyabersifat langsung. Rumus perhitungan laba per saham adalah laba bersihdikurangi deviden saham preferen (laba yang tersedia bagi pemegangsaham biasa) dibagi dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar.Laba bersih per saham atau laba per saham adalah rasio yang umumnyadigunakan dalam prospektus, bahan penyajian, dan laporan tahunankepada pemegang saham.
2. Laporan laba ditahanLaba bersih akan menaikkan laba ditahan atau rugi bersih akanmenurunkan laba ditahan. Sementara itu, baik deviden tunai maupundeviden saham akan menurunkan laba ditahan. Penyesuaian periodesebelumnya bisa menaikkan atau menurunkan laba ditahan. Penyesuaianperiode sebelumnya adalah koreksi kesalahan dalam laporan keuanganperiode sebelumnya. Penyesuaian periode sebelumnya harus dibebankanatau dikredit ke saldo awal laba ditahan, sehingga tidak dimasukkan dalampenentuan laba bersih periode berjalan. Informasi yang berhubungandengan laba ditahan bisa ditunjukkan dengan beberapa cara”a. Apropriasi laba ditahan
Laba ditahan seringkali dibatasi/diapropriasi sesuai dengan persyaratankontraktual, kebijakan dewan direktur atau karena kebutuhanmendesak. Jumlah laba ditahan yang diapropriasi ditransfer ke labaditahan yang diapropriasi. Bagian laba ditahan dengan demikian dapatmelaporkan dua jumlah yang terpisah, yaitu laba ditahan yang bebasdan laba ditahan yang diapropriasi. Total dari kedua jumlah ini adalahsama dengan total laba ditahan.
b. Laba konfrehensifKonsep laba mencakup semua digunakan dalam menentukan kinerja keuangan
selama periode waktu tertentu. Menurut konsep ini, semua pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian yang diakui selama periode berjalan dimasukkan dalam
laba. Namun, dari waktu ke waktu muncul pengecualian khusus atas konsep
umum ini sehingga pos-pos tertentu tidak dimasukkan lagi ke dalam laba, tetapi
dilaporkan secara langsung dalam ekuitas. Salah satu contoh dari pos-pos tersebut
keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas sekuritas yang tersedia untuk
dijual.