Bab 2_K3

38
Konsep Dasar Safety di Lab & Tempat Kerja Oleh: Grace Erlinda Harimisa

description

Safety Concept

Transcript of Bab 2_K3

Page 1: Bab 2_K3

Konsep Dasar Safety di Lab & Tempat Kerja

Oleh:Grace Erlinda Harimisa

Page 2: Bab 2_K3

PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA BAHAN KIMIA

Page 3: Bab 2_K3

EMPAT PRINSIP DASAR PENGENDALIAN OPERASIONAL

Tujuan Pengendalian: Upaya menghilangkan atau menurunkan tingkat bahaya sampai pada tingkat terendah/sekecil mungkindari bahan kimia yg dapat kontak dengan pekerja /lingk. yg dpt menimbulkan kebakaran atau peledakanMenghilangkan bahaya: mengilangkan bhy/proses / menggantinya dg bahan yng lebih amanJaga jarak atau menggunakan pelindung antara pekerja dengan bahan berbahaya: cegah kontak dg bhn kimiaVentilasi: Memasang ventilasi umum dan setempatMelindungi Pekerja : Penggunaan APD

Page 4: Bab 2_K3

Menghilangkan atau menggantiDilarang menggunakan bahan yg toksik atau bahan yg mgd risiko

kebakaran/peledakanPemilihan bahan mulai dari tahap disain & perencanaanUntuk proses yg telah berjalan dilakukan dg penggantianBebarapa contoh Penggantian Bahan:Menggunakan cat cair sbg pengganti pelarut organikMgd larutan detergen sbg pengganti bhn pelarutMgd bahan kimia yg mempunyai titik nyala tinggiBebarapa contoh penggantian proses:Mgt cat semprot dg elekrostatic atau cat celupPengisian manual dg pengisian mechanicalAbrasive blasting kering dengan basah

Page 5: Bab 2_K3

Menetukan jarak/tirai pelindung antara pekerja dg bahan kimia

Meliputi pemagaran /penutupan peralatan dalam proses dg maksud mencegah penyebaran kontaminan di udara lingkungan kerja /mengisolasi sumber bahaya

Pekerja mendapatkan kontak yang rendah dg bahan kimia Bebarapa contoh metode ini: Pemagaran seluruh mesin Menutup titik daerah penyebar debu (conveyor) Memasang tirai oprasi Contoh isolasi Abrasive blasting dibangun di daerah yg jauh Memisahkan proses spray painting dari proses lainnya

Page 6: Bab 2_K3

VENTILASI

Dianggap pengendalian terbaik selain substitusi & penutupan proses

Dgn ventilasi dpt menangkap kontaminan yg terlepas di udara

Kontaminan yg tertangkap dialirkan melalui alat ke tempat pengumpulan

Ventilasi ada dua setempat dan umum

Page 7: Bab 2_K3

Alat pelindung diri Merupakan pengendalian sbg Alternatif terakhir Contoh APD Kimia Respirator:Menutup hidung & mulut pemakaianya dibatasi

pd situasi: Dilakukan tind pengendalian sementara sblm pengendalian

teknis terpasang Pengendalian teknis dpt dilaksanakan Sbg pelengkap pemngendalian teknis waktu perawatan Selama keadaan darurat

Page 8: Bab 2_K3

• Respirator dipilih dengan kriteria:Untuk jenis kontaminan tertentuDiketahui konsentrasi maksimum

kontaminan dtkDpt diterima pekerjaSesuai dengan pekerjaan yg dilakukanPas dengan wajah pemakai

Page 9: Bab 2_K3

APD yang lain:KacamataPerisai wajahKaos tanganCelemekSepatu bolt

Page 10: Bab 2_K3

Higiene PeroranganDitujukan utk menjaga kebersihan badan mencegah material menempel utk wkt yg lama dan diserap oleh kulitAturan dasar Higiene dalam pemakaian bahan kimiaHindari paparan BK dg mengikuti cara aman dan memakai alat pelindungCucilah badan yg terpapar selesai bekerja, sebelum makan, minum atau merokokPeriksa badan secara teraturBerilah kain pelindung pada bagian badan yg lukaCegah kontaminasi sendiriAmbil & cuci terpisah pakian pelindungJaga kuku bersih dan pendekHindari bekerja dengan produk yg menyebabkan alergi

Page 11: Bab 2_K3

PENGENDALIAN SECARA ORGANISASI

Pengendalian Organisasi merupakan tindakan dan prosedur yg dilaksanakan manejemen sbg bagian dari programutk mengendalikan paparan, yg meliputi:IdentifikasiPemasangan LabelLDKBPenyimpanan yg amanProsedur pengangkutan yg amanPenanganan dan pemakaian yg amanKebersihan dan kerapihanCara pembuanganMonitor dari paparanPengamatan medisPengumpulan pencatatanPelatihan dan pendidikan

Page 12: Bab 2_K3

Identifikasi Untuk mengetahui BK yg dipakai & diproduksi, bgmn BK dpt

kontak dg tubuh & bgmn dpt menyebabkan kebakaran dan peledakan

Setiap bk ditempat kerja harus dikenal dgn label yg benar dan LDKB

Bhan kimia yg tdk mempunyai label dan ldkb tidak boleh dipakai sampai mendapatkan informasi K3 dari pemasok dengan bahasa yg mudah dimengerti

Page 13: Bab 2_K3

Aturan Umum Laboratorium• Penataan ruang yang baik.• Harus akrab dengan lokasi dan perlengkapan darurat, seperti

P3K, pemadam kebakaran, botol cuci mata, dll.• Gunakan perlengkapan yang sesuai.• Sebelum bekerja, kenali kemungkinan bahaya yang mungkin

terjadi.• Berikan tanda peringatan pada setiap perlengkapan.• Eksperimen yang tanpa izin harus dilarang.• Dilarang bekerja sendirian dalam laboratorium.• Gunakan sistem pembuangan yang sesuai prosedur.• Setiap percikan atau kebocoran yang ditemukan harus segera

dibersihkan.

Page 14: Bab 2_K3

Pemasangan label

Tujuan pemasangan label: utk mengingatkan pekerja akan bhy potensial bk, tindakan yg perlu dan apa yg harus dikerjakan dalam keadaan darurat

Info label meliputi:Nama dagangIdentitas dari BKNama, alamat, no. telp pemasokSimbol bahayaRisiko tertentu shubungan dg bahayaTindakan pengamananIdentifikasi dari kelompok produksiPernyataan bahwa LDKB tersedia dari pengusahaKlasifikasi sesuai aturan dari pejabat yg berwenang

Page 15: Bab 2_K3

LDKB Nama produk & identifikasi perusahaan termasuk nama dagang dan umum Informasi mengenai komposisi dr bhn pembuatnya Nama & alamat pemasok dan pembuatnya Identifikasi bahaya Tindakan P3K Tindakan Pemadam kebakaran Tindakan terhadap penyebaran Penanganan & penyimpanan Pengendalian paparan Sifat fisik dan Kimia Stabilitas dan daya reaksi Informasi keracunan Informasi ekologi Pertimbangan pembuangan Informasi pengangkutan, dll

Page 16: Bab 2_K3

PenyimpananBahan-bahan berbahaya harus disimpan secara tepat, bilamana ingin dicegah kemungkinan bahaya-bahayanya. Selain itu, perlu dijamin agar bahan berbahaya tidak bereaksi dengan bahan-bahan lain yang disimpan.

Dibawah ini disajikan keselamatan yang bertalian dengan penyimpanan bahan-bahan berbahaya sebagai berikut :

Page 17: Bab 2_K3

1. Bahan-bahan yang mudah meledak. Bahan bubuk peledak harus disimpan pada tempat penyimpanan khusus dan detonator, alat-alat material lain tidak boleh disimpan dalam tempat penyimpanan bahan explosif. Bahan lain yang tidak meledak harus disimpan pada bangunan terpisah yang jauh dari pabrik.

2. Bahan-bahan yang mengoksidasi. Bahan ini harus disimpan di tempat penyimpanan yang dapat mengoksidasi harus sejuk, mendapat pertukaran udara yang baik dan tahan api.

3. Bahan-bahan yang dapat terbakar. Daerah penyimpanan harus terletak jauh dari setiap sumber panas atau bahaya kebakaran.

4. Bahan-bahan beracun. Pada bahan ini jika panas berakibat penguraian , tempat penyimpanan harus sejuk dengan pertukaran udara yang baik, tidak terkena sinar matahari langsung, dan jauh dari sumber panas. Dan disimpan secara terpisah.

5. Bahan-bahan korosif. Daerah penyimpanan bahan ini harus terpisah dari bagian bangunan lainnya dengan dinding dan lantai tak tembus dan disertai perlengkapan untuk penyaluran tumpahan.

Page 18: Bab 2_K3

Syarat-syarat cara-cara penyimpanan1. Penyimpanan bahan-bahan berbahaya harus diawasi oleh orang kompeten

dan tenaga kerja yang bersangkutan harus terlatih dalam praktek keselamatan kerja.

2. Tenaga kerja dengan kelainan penglihatan, pendengaran atau penciuman dan meeka yang berusia kurang dari 18 tahun tidak dibenarkan bekerja dengan bahan-bahan yang berbahaya.

3. Dalam hal ini bahan peledak, yang berwenang mungkin mensyaratkan bahwa tenaga kerja yang memasuki tempat penyimpanan bahan demikian harus memiliki izin khusus sesudah pemeriksaan tentang bahaya-bahaya yang mungkin ada.

4. Mereka yang memasuki daerah penyimpanan bahan yang eksplosif atau dapat terbakar tidak boleh membawa korek api dan harus dilarang merokok

5. Jika perlu, pakaian pelindung yang tepat harus dipakai.6. Inspeksi periodik terhadap semua tempat penyimpanan bagi bahan

berbahaya harus dilakukan oleh pengawas ahli keselamatan kerja atau orang-orang kompeten.

7. Kebersihan dan tata rumah tangga yang sebaik-baiknya harus diperhatikan8. Tenaga kerja tidak boleh bekerja sendiri

Page 19: Bab 2_K3

PengangkutanKeamanan pengangkutan sehubungan dengan bahan-bahan yang berbahaya adalah sangat penting, agar dicegah bahaya bagi tenaga kerja, bahaya terhadap masyarakat dan kerusakan harta kekayaan termasuk alat angkutan.Klasifikasi bahan-bahan berbahaya dalam hubungan pengangkutan adalah:1. Bahan peledak2. Gas ditekan, dicairkan/dilarutkan dengan tekanan3. Cairan yang dapat terbakar4. Zat padat yang dapat terbakar5. Bahan-bahan yang mengoksidasi, yaitu peroksida, dll.6. Bahan-bahan beracun7. Bahan-bahan radioaktif8. Bahan-bahan korosif9. Bahan-bahan berbahaya lainnya.

Page 20: Bab 2_K3

Penanganan & pemakaian yg aman

Baca dan mengerti LDKBPemakai harus mendapat pelatihanPastikan alat pengendalian berfungsi dengan

baikKontrol bahaya bk yg lan menimbulkan

resikoPeriksa APD dan alat K3Pastikan alat dalam keadaan darurat tersedia

Page 21: Bab 2_K3

Kerapihan dan KebersihanPembuangan rutinMonitor paparanPengamatan medisPengumpulan catatanPendidikan dan latihan

Page 22: Bab 2_K3

• • Pembasuh badan darurat

• Pembasuh mata – steril

• Chemical Spill Kit

• Alat pemadam kebakaran

• Baju tahan api

Emergency Equipment

Page 23: Bab 2_K3

• A. Pembasuh Badan Darurat (Safety Shower)a. Memiliki kualitas air standar air minumb. Debit minimum 30 l/menitc. Aliran air tidak berhenti otomatisd. Harus dilakukan cek rutin (sebulan sekali)

• B. Pembasuh Muka (Eye Washes)a. Berfungsi sebagai pembasuh mata.b. Dapat diset sehingga tepat dengan posisi mata.c. Jangan menggunakan botol steril yang sudah dibuka, segera ganti dengan botol baru yang masih steril.

Page 24: Bab 2_K3

C. Alat Pemadam Kebakaran (Fire Extinguishers)

• Penggolongan Jenis KebakaranClass A: Kebakaran karena bahan solid, material organic (kayu, kertas dsb)Class B: Kebakaran karena cairanva (alkohol, minyak, paraffin)

Class C: Kebakaran karena gas (hidrogen, methane, acetylene)Class D: Kebakaran karena logam (aluminium, sodium potasium, dsb)

Page 25: Bab 2_K3

D. Baju Tahan Api Cara Menggunakan Baju Tahan Api

o Letakkan baju tahan api disekitar leher orang yang terbakar, pertama-

tama lindungilah wajahnya.o Hilangkan oksigen dengan mengurut baju dari atas hingga bawaho Gunakan untuk mematikan api kecil ( Kebakaran karena minyak, dsb )o Gunakan untuk melindungi diri anda sendiri !

Page 26: Bab 2_K3

E. Chemical Spill Kit for spill hazards• Spill kit adalah seperangkat peralatan yang digunakan untuk

membersihkan tumpahan, umumnya cairan kimia yang dikategorikan sebagai bahan berbahaya dan beracun atau B3.

• Dikatakan seperangkat karena banyak produsen peralatan Clean Up Spill yang menjualnya dalam set lengkap namun dapat juga dibeli secara terpisah.

• Spill kit tersedia untuk 2 jenis tumpahan yaitu tumpahan produk minyak bumi ( hydrocarbon oil spill ) dan tumpahan bahan kimia ( chemical spill )

Page 27: Bab 2_K3
Page 28: Bab 2_K3

Absorbent Boom

Page 29: Bab 2_K3

Absorbent Boom

• Bentuknya mirip seperti guling berisi bahan aktif penyerap (absorber) dengan diameter bervariasi dari 1” hingga 3” dan panjang bervariasi hingga 3 meter, dilengkapi dengan hook untuk menyambungkan antar absorbent boom.

A. Warna Putih untuk menyerap tumpahan oli, minyak dan minyak bakar ( hydrocarbon spill )

B. Warna Merah atau Kuning untuk menyerap ceceran cairan asam, air, dan larutan kimia ( chemical spill )

Page 30: Bab 2_K3

Absorbent Sock

• Berisi serbuk absorber yang dapat digunakan secara universal untuk menyerap berbagai jenis tumpahan minyak, cairan dan air. Biasanya berwarna abu – abu.

Page 31: Bab 2_K3

Absorbent Pan

• Digunakan untuk menampung tetesan minyak & oli sehingga tidak mencemari dan mengotori lantai atau tanah. Dapat juga diganti dengan ember plastik untuk menampung tumpahan minyak.

Page 32: Bab 2_K3

Absorbent Pad

• A. Warna Putih untuk menyerap ceceran oli, minyak dan minyak bakar ( hydrocarbon spill )

• B. Warna Merah untuk menyerap ceceran air dan larutan kimia ( chemical spill )

• Oil absorbent pad dapat menyerap minyak antara 2 – 3 liter.

Page 33: Bab 2_K3

Absorbent Pillows

• Kegunaannya sama dengan Absorbent pad dan Absorbent Boom hanya bentuknya yang segi empat dan lebih tebal seperti bantal, untuk memudahkan penggunaan pada areal ceceran yang tidak luas serta memiliki kapasitas serap yang besar dari pada Absorbent pad. Absorbent pillows dapat menyerap minyak antara 7 – 8 liter.

Page 34: Bab 2_K3

Absorbent Granules

• Absorbent dengan bentuk serbuk yang memiliki daya serap tinggi, dapat digunakan berulang kali

Page 35: Bab 2_K3

Barrel Top Absorbent Pad

• Digunakan untuk menutupi tutup bagian atas dari drum oli atau minyak bakar sehingga drum tersebut tidak kotor oleh oli atau minyak bakar.

Page 36: Bab 2_K3

4-Wheel Drum Barrel Dolly

• Digunakan untuk memindahkan drum yang terisi penuh cairan.

Page 37: Bab 2_K3

Spill Kit Cabinet

• Lemari penyimpanan material spill kit, akan lebih baik jika memiliki roda agar mudah dipindahkan.

Page 38: Bab 2_K3

Terima kasih