Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

download Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

of 60

Transcript of Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    1/60

    6

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Konsep Sistem Informasi

    2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

    Sistem merupakan sekumpulan komponen-komponen operasional

    yang tersusun sedemikian rupa sehingga saling berkaitan dan saling

    melengkapi satu dengan lainnya dalam mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mathiassen et al. (2000,p9),

    System is a collection of components that implement modeling

    requirement, function, and interface, yang berarti sistem adalah

    kumpulan dari komponen yang mengimplementasikan persyaratan model,

    fungsi dan interface. Pendapat Hall yang diterjemahkan oleh Jusuf (2001,

    p5), adalah sekelompok atau lebih komponen-komponen yang saling

    berkaitan (interrelated) atau sub-sub yang bersatu untuk mencapai tujuan

    yang sama (common purpose). Romney (2003, p2), System is a set of

    two or more interrelated component that interact to achieve a goal, yang

    berarti adalah suatu set dari dua atau lebih komponen yang saling

    berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

    OBrien (2001,p8), System is a group of interrelated components

    working together toward a command goal by accepting inputs and

    producing output in an organized transformation process, yang berarti

    adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan yang bekerja

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    2/60

    7

    bersama-sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan melalui

    penerimaan input dan menghasilkan output dalam sebuah proses

    transformasi yang terorganisasi.

    Dari pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan sistem

    adalah kumpulan unsur-unsur yang berhubungan untuk melaksanakan

    kegiatan-kegiatan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

    Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang

    bermakna dan bermanfaat bagi pemakai. Pendapat Gondodiyoto (2003,

    p96), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang

    sesuai dengan keinginan si penerima. McLeod (1996, p25) yang

    diterjemahkan oleh Teguh, Informasi adalah salah satu dari lima jenis

    sumber daya yang dapat dipakai oleh manajer. Romney (2003, p9),

    Information is data that have been organized and processed to provide

    meaning, yang berarti informasi adalah data yang telah diorganisasi dan

    diproses serta memiliki arti.

    Pendapat Hall yang telah diterjemahkan oleh Teguh (2001, p14),

    Informasi bukan sekedar fakta yang diproses dalam suatu laporan

    formal. Informasi memungkinkan para pemakainya melakukan tindakan

    yang menyelesaikan konflik, mengurangi ketidakpastian, dan melakukan

    keputusan. Ada tiga jenis syarat yang harus dipenuhi agar suatu

    informasi dapat dikatakan mempunyai kualitas yang tinggi, yaitu:

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    3/60

    8

    a) AkuratArtinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus

    jelas mencerminkan maksudnya sehingga menimbulkan banyak

    gangguan yang dapat merubah dan merusak informasi.

    b) Tepat waktuArtinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

    Sebab informasi yang terlambat menjadi tidak bernilai lagi karena

    informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

    c) RelevanArtinya informasi tersebut harus mempunyai manfaat bagi para

    pemakai.

    Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi

    adalah data yang telah diorganisasi dan diproses sehingga memiliki arti

    yang memungkinkan pemakainya melakukan suatu tindakan tertentu.

    Muchtar (1999, p3) berpendapat bahwa, Sistem informasi dapat

    diartikan sebagai suatu pengorganisasian peralatan untuk mengumpulkan,

    menginput, memproses, menyimpan, mengatur, mengontrol, dan

    melaporkan informasi untuk pencapaian tujuan perusahaan. Hall (2001,

    p7) yang diterjemahkan oleh Jusuf, Sistem informasi adalah sebuah

    rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi

    informasi dan didistribusikan kepada para pemakai. Whitten et al (2001,

    p8), Information sistem is an arrangement of people, data, processes,

    information presentation and information technology that interact to

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    4/60

    9

    support the problem-solving and decision-making needs of management

    and user, yang berarti informasi adalah penataan dari orang-orang,

    data, proses, persentase informasi, dan teknologi informasi yang

    berinteraksi untuk mendukung pemecahan masalah dan kebutuhan

    pengambilan keputusan dari manajemen dan pemakai.

    Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem

    Informasi adalah sekumpulan data yang telah diproses menjadi informasi

    yang didistribusikan kepada pemakai untuk mencapai tujuan.

    2.1.2 Siklus Proses Transaksi Akuntansi

    Pemrosesan transaksi merupakan aktivitas dalam perusahaan yang

    perlu dilaksanakan dalam mendukung kegiatan operasinya sehari-hari.

    Bodnar dan William S.Hopwood yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A.

    (1996, p.136) bahwa arus transaksi operasional dapat dikelompokkan

    sesuai dengan siklus aktivitas bisnis:

    a) Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan

    pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan. Siklus

    pendapatan perusahaan umumnya mencakup sistem aplikasi entri

    pesanan pelanggan, penagihan, piutang dagang dan pelaporan

    penjualan.

    b) Siklus pengeluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan denganperolehan barang dan jasa dari entitas lain dan pelunasan kewajiban-

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    5/60

    10

    kewajiban yang berkaitan. Siklus pengeluaran umumnya mencakup

    sistem aplikasi yang meliputi pemilihan dan permohonan pemasok,

    pembelian, hutang dagang dan penggajian.

    c) Siklus produksi. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa. Siklus produksi

    mencakup sistem-sistem aplikasi yang meliputi pengendalian

    produksi, akuntansi biaya produksi, pengendalian persediaan, dan

    akuntansi kekayaan.

    d) Siklus keuangan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehandan manajemen dana-dana modal termasuk kas. Siklus keuangan

    perusahaan mencakup sistem aplikasi yang berkaitan dengan

    pengendalian dan manajemen kas, manajemen hutang, dan

    administrasi pensiun karyawan.

    Gondodiyoto (2003, p.34) menyatakan bahwa pada hakekatnya

    tipe transaksi yang dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis siklus

    transaksi (transaction cycle type), yaitu (1) yang berkaitan dengan

    penjualan dan piutang dagang, (2) yang berkaitan dengan pembelian dan

    utang usaha, (3) dan yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Hall

    (2001, p.12) yang diterjemahkan oleh Jusuf, agar perusahaan dapat secara

    efisien menangani volume transaksi sebesar itu, transaksi yang sejenis

    dikelompokkan dalam siklus proses transaksi ( accounting transaction

    cycles), yaitu dalam siklus pendapatan (revenue cycle), siklus

    pengeluaran (expenditure cycle), siklus gaji dan upah ( personnel cycle)

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    6/60

    11

    dan siklus konversi (conversion cycle) yang mencakup penggunaan mesin

    sebagai komponen harga pokok penjualan barang yang dihasilkan oleh

    suatu perusahaan.

    Pemahaman mengenai siklus transaksi sangat penting bagi para

    akuntan didalam menjalankan tugasnya sebagai evaluator sistem atau

    sebagai auditor. Konsep siklus-siklus pemrosesan transaksi sebagai

    subsistem-subsistem dari sistem informasi akuntansi akan dapat lebih

    memudahkan pembagian tugas dalam kelompok kerja di antara para

    anggota tim.

    2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

    Sistem informasi penjualan merupakan sekumpulan data

    penjualan yang telah diproses menjadi informasi penjualan yang berguna

    dan didistribusikan kepada para pemakainya untuk mencapai tujuan

    tertentu. Dalam penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah

    terpenuhi dengan pengiriman barang atau jasa, untuk jangka waktu

    tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

    Standar akuntansi keuangan (1999) mendefinisikan, Penjualan

    barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan

    barang yang dibeli untuk dijual kembali seperti barang dagang yang

    dibeli pengecer atau tanah properti lain yang dibeli untuk dijual kembali.

    Hal ini sesuai dengan pendapat Swastha (1999, h8), Penjualan

    merupakan suatu ilmu atau seni untuk mempengaruhi pribadi, yang

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    7/60

    12

    dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli

    barang atau jasa yang ditawarkan.

    Larson et al. (2002, p223), In sales transaction, each sales

    transaction for a seller of merchandise involves two part. One part is the

    revenue received in the form of an aset from a customer. The second part

    is the recognition of the cost of merchandise sold to a customer. More

    over, sells transaction of merchandiser ussualy include both sells for cash

    and sells on creadit. Yang berarti dalam transaksi penjualan, setiap

    transaksi penjualan untuk penjualan barang yang melibatkan dua bagian.

    Bagian pertama adalah pendapatan yang diterima dalam bentuk aset dari

    pelanggan. Bagian kedua adalah pengakuan dari biaya barang dagangan

    yang terjual ke pelanggan. Lebih lanjut, transaksi penjualan dari penjual

    biasanya meliputi baik penjualan tunai maupun penjualan kredit. Dalam

    transaksi penjualan, tidak semua penjualan berhasil mendatangkan

    pendapat bagi perusahaan. Adakalanya pembeli mengembalikan dan

    membatalkan barang yang sudah dibeli atau dipesan karena barang tidak

    sesuai dengan pesanan atau dalam keadaan rusak.

    Sistem penjualan menurut Sidharta (1996,h.46), Adalah struktur

    interaksi antara manusia, peralatan, metode-metode, dan kontrol-kontrol

    yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dalam menyediakan aliran

    informasi yang mendukung:

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    8/60

    13

    a) Rutinitas kerja dalam bagian order penjualan, bagian kredit, danbagian pengiriman (yaitu dengan menangkap dan mencatat data yang

    berhubungan dengan penjualan).

    b) Pembuatan keputusan untuk personil-personil yang mengatur fungsipenjualan dan fungsi pemasaran.

    Dalam sistem akuntansi penjualan Kredit informasi yang diperlukan oleh

    manajemen harus dipertimbangkan, karena dengan informasi yang

    dihasilkan dapat digunakan oleh pihak manajemen dalam mengambil

    keputusan dan perencanaan selanjutnya.

    Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

    penjualan merupakan pemindahan resiko dan manfaat kepemilikan

    barang atau jasa dari pihak yang memiliki barang atau jasa (penjual)

    kepada pihak yang membutuhkan barang atau jasa tersebut (pembeli).

    Kegiatan ini merupakan salah satu sumber penghasilan utama bagi setiap

    perusahaan.

    Piutang adalah klaim moneter apa saja untuk debitur. Kredit

    dapat diakui dalam dua bentuk: perkiraan terbuka atau dibuktikan dengan

    suatu alat resmi. Ketika alat resmi kredit berupa surat promes, kreditur

    mempunyai klaim hukum yang lebih kuat dan dapat mengesahkannya

    kepada pihak ketiga. Pihak yang menjanjikan pembayaran dikenal

    sebagai pembuat, dan pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran

    adalah pihak yang dibayar. Niswonger, Warren, Reeve dan Fess yang

    diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait (1999, h. 241), Piutang meliputi

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    9/60

    14

    semua klaim dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk

    individu, perusahaan, atau organisasi lainnya.

    Horngren, Harrison, Robinson dan Secokusumo yang

    diterjemahkan oleh Salemba Empat (1997, h. 402), Piutang merupakan

    klaim uang pada perusahaan maupun individu. Klaim tersebut biasanya

    didapatkan dari penjualan barang atau jasa ataupun peminjaman uang.

    Bodnar dan William S. Hopwood yang diterjemahkan oleh Jusuf (2000,

    h.272), Piutang dagang adalah uang yang terhutang oleh pelanggan atas

    barang yang telah kita jual atau jasa yang kita berikan kepadanya.

    Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

    piutang merupakan semua klaim atau tagihan dalam bentuk uang, barang,

    jasa terhadap perorangan, organisasi, organisasi lainnya yang timbul dari

    penjualan barang atau jasa secara kredit.

    2.1.3.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

    Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya,

    seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data

    menjadi informasi. Informasi ini digunakan untuk beragam

    pengambilan keputusan.

    Bodnar dan William S. Hopwood yang diterjemahkan oleh

    Jusuf (2000, h264), Pada dasarnya tujuan sistem informasi

    akuntansi penjualan kredit adalah untuk mengolah data-data

    masukan yang ada menjadi informasi yang berguna dalam

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    10/60

    15

    pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penjualan

    kredit, seperti informasi mengenai jumlah total penjualan yang

    dilakukan dalam periode transaksi tertentu, piutang tak tertagih,

    dan lain sebagainya.

    2.1.3.2 Unit/Fungsi Yang Terkait Penjualan Kredit

    Bodnar dan William S. Hopwood yang diterjemahkan oleh

    Jusuf (2000, h265), Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan

    kredit adalah

    a) Fungsi Order PenjualanFungsi order penjualan mengawali pemrosesan order

    pelanggan dengan menyiapkan order penjualan.

    b) Fungsi KreditKredit pelanggan harus diverifikasi sebelum dilakukan

    pengiriman barang untuk pelanggan tetap, cek kredit memuat

    penetapan jumlah kredit yang diberikan yang sudah mendapat

    otorisasi umum atau khusus manajemen.

    c) Fungsi Produk JadiFungsi produk jadi menerima order seperti yang terdapat pada

    rangkapan persediaan dari order penjualan.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    11/60

    16

    d) Fungsi PengirimanFungsi pengiriman menerima order untuk pengiriman setelah

    mencocokkan rangkapan slip pengepakan dengan rangkapan

    persediaan dari formulir order penjualan.

    e) Fungsi PenagihanFungsi pengiriman menyerahkan dokumen pengiriman ke

    fungsi penagihan.

    2.1.3.3 Dokumen/Form Yang Lazim Digunakan

    Formulir merupakan media perekam data transaksi yang

    pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Dalam

    sistem akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk

    merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir

    yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam sistem akuntansi

    berbasis komputer, formulir yang digunakan disebut formulir

    elektronik (electronic form) yang merupakan ruang yang

    ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk

    menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data

    elektronik.

    Mulyadi (2001, h214), Dokumen yang digunakan dalam

    sistem penjualan kredit adalah

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    12/60

    17

    a) Surat Order Pengiriman dan TembusannyaDokumen ini merupakan lembar pertama surat order

    pengiriman yang memberi otorisasi kepada fungsi pengiriman

    untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan

    spesifikasi seperti yang tertera dalam dokumen tersebut.

    Tembusan dokumen ini berupa :

    1. Tembusan Kredit (Credit Copy)Dokumen ini digunakan untuk memperoleh status kredit

    pelanggan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit

    dari fungsi kredit.

    2. Surat Pengakuan (Acknowledgement Copy)Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada

    pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya telah

    diterima dan dalam proses pengiriman.

    3. Surat Muat (Bill of Lading)Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyerahan barang

    dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.

    4. Slip Pembungkus (Packing Slip)Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk

    memudahkan fungsi penerimaan di perusahaan pelanggan

    dalam mengidentifikasi barang-barang yang diterimanya.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    13/60

    18

    5. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman

    yang dikirim ke fungsi gudang untuk menyiapkan jenis

    barang dengan spesifikasi sesuai yang tercantum

    didalamnya, agar menyerahkan barang tersebut ke fungsi

    pengiriman, dan untuk mencatat barang yang dijual dalam

    kartu gudang.

    6. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-upCopy)

    Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman

    yang diarsipkan oleh fungsi penjualan menurut tanggal

    pengiriman yang dijanjikan. Jika fungsi penjualan telah

    menerima tembusan surat order pengiriman dari fungsi

    pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan

    pengiriman barang, arsip pengendalian pengiriman ini

    kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip order

    pengiriman yang telah dipenuhi. Arsip pengendalian

    pengiriman ini merupakan sumber informasi untuk

    membuat laporan mengenai pesanan pelanggan yang

    belum dipenuhi.

    7. Arsip Index Silang (Cross-index File Copy)Merupakan tembusan surat order pengiriman yang

    diarsipkan secara alfabetik menurut nama pelanggan untuk

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    14/60

    19

    memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari

    pelanggan mengenai status pesanannya.

    b) Faktur dan tembusannyaFaktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan

    sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. Faktur

    penjualan merupakan lembar pertama yang dikirim oleh

    fungsi penagihan kepada pelanggan. Tembusan dokumen ini

    berupa :

    1. Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)Dokumen ini merupakan tembusan faktur penjualan yang

    dikirimkan oleh oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi

    sebagai dasar untuk mencatat piutang dalam kartu piutang.

    2. Tembusan Jurnal Penjualan (Sales Journal Copy)Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh

    fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar

    mencatat transaksi penjualan dalam jurnal penjualan.

    3. Tembusan Analisis (Analysis Copy)Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh

    fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk

    menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam

    kartu persediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk

    perhitungan komisi wiraniaga.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    15/60

    20

    4. Tembusan Wiraniaga (Salesperson Copy)Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penagihan kepada

    wiraniaga untuk memberitahu bahwa order dari pelanggan

    yang lewat di tangannya telah dipenuhi sehingga

    memungkinkannya untuk menghitung komisi penjualan

    yang menjadi haknya.

    c) Rekapitulasi Harga Pokok PenjualanRekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen

    pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga

    pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

    Data yang dicantumkan dalam dokumen ini berasal dari kartu

    persediaan. Secara periodik harga pokok produk yang dijual

    selama jangka waktu tertentu dihitung dalam rekapitulasi

    harga pokok penjualan dan kemudian dibuatkan dokumen

    sumber berupa bukti memorial untuk mencatat harga pokok

    produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

    d) Bukti memorialBukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar

    pencatatan kedalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan

    kredit, bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk

    mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode

    akuntansi tertentu.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    16/60

    21

    2.1.3.4 Prosedur Sistem Informasi Penjualan Kredit

    Bodnar dan William S. Hopwood yang diterjemahkan oleh

    Jusuf (2000, h265), Prosedur sistem informasi penjualan kredit

    diawali dengan pemrosesan order pelanggan dengan menyiapkan

    order penjualan. Order penjualan memuat deskripsi mengenai

    produk yang dipesan, harga produk, dan keterangan mengenai

    pelanggan seperti nama, alamat pengiriman dan jika perlu alamat

    penagihan. Pada titik ini jumlah aktual yang dikirimkan dan biaya

    pengiriman (jika ada) belum diketahui. Faktur dibuat setelah

    barang dikirimkan dengan memberitahukan kegiatan ini kedalam

    departemen penagihan.

    Kredit pelanggan harus diverifikasi sebelum dilakukan

    pengiriman barang. Untuk pelanggan tetap, cek kredit memuat

    penetapan jumlah kredit yang diberikan yang sudah mendapat

    otorisasi manajemen. Untuk pelanggan baru, cek kredit diperlukan

    untuk menetapkan syarat penjualan kepada pelanggan. Setelah

    kredit disahkan, fungsi order penjualan mendistribusikan

    kumpulan order penjualan dan membuat beberapa rangkap order

    penjualan tersebut untuk didistribusikan ke fungsi terkait lainnya.

    Satu rangkapan dari setiap order penjualan dikirimkan ke

    penagihan. Rangkapan itu diarsip sebagai order yang masih

    terbuka, guna memungkinkan fungsi penagihan untuk

    mengantisipasi penerimaan nota pengiriman yang cocok dari

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    17/60

    22

    fungsi pengiriman. Rangkapan order penjualan yang lain

    diberikan ke fungsi pengiriman yang sekaligus mengotorisasi

    pengiriman untuk menerima barang dari fungsi produk jadi untuk

    dikirimkan. Rangkapan lainnya diberikan ke fungsi produk jadi.

    Rangkapan ini mengesahkan departemen produk jadi untuk

    mengeluarkan barang dari gudangnya untuk dikirimkan kepada

    pelanggan. Fungsi pengiriman menerima order untuk pengiriman

    barang setelah mencocokkan rangkapan slip pengepakan dengan

    rangkapan persediaan dari formulir order penjualan.

    Dalam beberapa kasus, order pelanggan mensyaratkan

    bahwa order produksi harus diterbitkan untuk memproduksi

    barang, karena barang tidak ada dalam persediaan. Situasi seperti

    itu timbul jika order dilakukan untuk barang-barang yang sangat

    khusus yang tidak terdapat dalam persediaan. Jika rentang waktu

    antara penerimaan order dan pengiriman order yang bersangkutan

    cukup signifikan rangkapan pemberitahuan dari order penjualan

    dikirimkan ke pelanggan untuk memberitahukan bahwa order

    telah diterima dan sedang dalam pemrosesan. Setelah barang

    dikirimkan, fungsi pengiriman menyerahkan dokumen pengiriman

    ke fungsi penagihan. Dokumentasi ini disebut nota pengiriman

    dan biasanya mencakup rangkapan persediaan dari formulir order

    penjualan dan rangkapan bukti pengiriman barang. Fungsi

    penagihan menerima dokumen-dokumen order terbuka yang

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    18/60

    23

    berkaitan, memverifikasi order, dan kemudian membuat faktur

    dengan mencatat biaya sesuai kuantitas aktual yang dikirimkan,

    biaya pengiriman jika ada, pajak jika ada. Faktur-faktur

    dikirimkan kepada pelanggan. Faktur-faktur dicatat dalam jurnal

    penjualan, dan rangkapan pemindahbukuan dikirimkan ke fungsi

    piutang dagang. Secara berkala voucher jurnal disajikan dan

    dikirimkan ke fungsi buku besar untuk posting ke buku besar.

    Keterangan mengenai data flow diagram dapat dilihat

    dalam lampiran (lampiran L43).

    2.1.3.5 Manajemen Data Sistem Informasi Penjualan Kredit

    Wilkinson (2004, p489), Data-data dalam suatu

    perusahaan penting adanya dalam mendukung pengambilan

    keputusan termasuk kegiatan pemrosesan transaksi. Data-data

    tersebut dikelompokkan menurut fungsi. Dibawah setiap fungsi,

    file-file dikategorikan sebagaifile induk,file transaksi,file riwayat

    danfile referensi.

    Dalam databasepenjualan,file-file yang biasa digunakan adalah:

    1. File induk pelanggan, berisi keterangan mengenai pelangganseperti nama, alamat, No ID, batas kredit, juga termasuk

    riwayat pembayaran kredit pelanggan.

    2. File induk barang, berisi keterangan selengkapnya mengenaibarang seperti nama barang, No Barang, kuantitas barang.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    19/60

    24

    3. File transaksi persediaan, menunjukkan perubahan padapersediaan akibat transaksi penjualan yang terjadi.

    4. File transaksi retur barang, menunjukkan jumlah barang yangdiretur pelanggan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    5. File transaksi piutang dagang, menunjukkan jumlah piutangdagang yang timbul akibat transaksi penjualan yang terjadi.

    6. File transaksi penjualan, menunjukkan besarnya jumlah penjualan yang terjadi dalam suatu periode. Pada akhir

    periode, darifile transaksi penjualan ini dibuat laporan

    penjualan.

    Gambar 2.1 Diagram struktur data yang menjalin jenis-jenis record

    di dalam database penjualan

    Sumber: Joseph W. Wilkinson (2004, p489)

    Record

    pelanggan

    Record

    jenis

    transaksi

    Record

    penjualan

    Recordpiutang

    dagang

    Recordretur

    barang

    Recordbarang

    Record

    persediaan

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    20/60

    25

    2.1.3.6 Resiko dan Pengendalian Sistem Informasi Penjualan Kredit

    Didalam Sistem Informasi Penjualan terdapat resiko-

    resiko yang harus dihadapi serta pengendalian-pengendaliannya.

    Ancaman Kerugian Pengendalian Internal

    PenjualanRetail Piutang tidak terbayar Komunikasi prosedur

    penjualan yang jelas antara

    customerdan vendor,

    pemisahan tugas antara

    departemen penjualan dan

    pembelian.

    Pengiriman stockantar

    cabang

    Pendapatan yang tidak

    lengkap disembunyikan

    Pengambilan stockyang

    simultan (serempak).

    Customer Kesulitan mendapatkan

    informasi yang detail

    mengenai customer.

    Kontrol yang cukup terhadap

    master file customer.

    Customer credit limit Penjualan invalidyang

    menyebabkan kerugian.

    Prosedur untuk mencetak

    customer credit limit.

    Kesalahan pengiriman

    barang

    Keluhan customer, timbul

    kerugian.

    Daftar pengepakan barang

    yang baik, pemisahan tugas

    antara departemen gudang dan

    logistik, prosedur menerima

    keluhan customeryang cukup

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    21/60

    26

    (customer service), rekonsiliasi

    order penjualan, surat jalan dan

    faktur.

    Faktur dari vendor

    tidak sesuai dengan

    penerimaan barang.

    Harga jual yang tinggi. Pengecekan kualitas dan

    kuantitas barang saat

    penerimaan barang, pemisahan

    tugas antara departemen

    gudang dan fungsi piutang,

    rekonsiliasi faktur dari vendor

    dan laporan penerimaan

    barang.

    Tabel 2.1 Resiko dan Pengendalian Sistem Informasi Penjualan

    Sumber: Eddy Vaassen (2002, p67)

    2.1.3.7 Laporan Yang Dihasilkan

    Laporan merupakan hasil akhir proses akuntansi. Laporan

    berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

    Mulyadi (2001,h232), Laporan yang digunakan dalam penjualan

    kredit adalah laporan order penjualan, laporan pengiriman barang,

    laporan pencatatan piutang, laporan penagihan dan laporan

    pencatatan penjualan.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    22/60

    27

    2.2 Sistem Pengendalian Internal

    2.2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

    Sistem pengendalian internal adalah aturan, prosedur, praktek dan

    struktur organisasional, dirancang untuk menyediakan jaminan yang

    layak dimana objektivitas bisnis dapat diterima dan kejadian-kejadian

    yang tidak diinginkan akan dicegah, atau dideteksi dan dikoreksi.

    Hal tersebut sesuai dengan pendapat Weber (1999, p35), A

    control is a system that prevents, detects, or corrects unlawful events.

    Sistem pengendalian adalah suatu sistem untuk mencegah, mendeteksi,

    dan mengoreksi kejadian yang timbul saat transaksi dari serangkaian

    pemrosesan. Committee On Sponsoring Organization (COSO),

    Pengendalian Internal adalah sebuah proses yang dipengaruhi oleh

    sejumlah jajaran pimpinan, manajemen dan personel lainnya, dirancang

    untuk menyediakan jaminan yang layak dalam hal pencapaian

    objektivitas dalam:

    a) Keefektifitasan dan efisiensi operasib) Kepercayaan pada laporan keuanganc) Pemenuhan hukum dan regulasi yang dapat dipakai

    Mukhtar (1999,p41-42), Pengendalian internal merupakan

    perencanaan organisasi guna mengkoordinasikan metode atau cara

    kontrol dalam suatu perusahaan untuk menjaga aset perusahaan guna

    meningkatkan tingkat kepercayaan dan akurasi data, serta menjalankan

    operasional perusahaan secara efisien. Michael P.Cangemi dan Tommie

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    23/60

    28

    Singleton (2002, p.66), Pengendalian internal adalah aturan, praktek,

    prosedur, dan peralatan yang dirancang untuk:

    a) Keamanan aset yang berhubungan dengan badan hukumb) Menyakinkan akurasi dan kepercayaan perolehan data dan informasi

    produk

    c) Mendapatkan efisiensid) Mengukur pemenuhan dengan aturan yang berhubungan dengan

    badan hukum

    e) Mengukur pemenuhan dengan regulasi-regulasif) Mengatur kejadian-kejadian negatif dan pengaruh dari penyuapan,

    kejahatan, dan aktivitas pengrusakan.

    Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

    sistem pengendalian internal meliputi metode dan kebijakan yang

    terkoordinasi didalam perusahaan untuk mengamankan kekayaan

    perusahaan, menguji ketepatan. Ketelitian dan keandalan catatan/data

    akuntansi serta untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen.

    2.2.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal

    Tujuan dari sistem pengendalian internal adalah untuk

    mengurangi resiko atau mengurangi pengaruh yang sifatnya merugikan

    akibat suatu kejadian (penyebab). Berdasarkan pengertian diatas maka

    pengendalian dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    24/60

    29

    a) Preventive ControlPengendalian ini digunakan untuk mencegah masalah sebelum

    masalah tersebut muncul.

    b) Detective ControlPengendalian ini digunakan untuk menemukan masalah yang

    berhubungan dengan pengendalian segera setelah masalah tersebut

    muncul.

    c) Corrective ControlPengendalian ini digunakan untuk memperbaiki masalah yang

    ditemukan pada Detective Control. Pengendalian ini mencakup

    prosedur untuk menentukan penyebab masalah yang timbul,

    memperbaiki kesalahan atau kesulitan yang timbul, memodifikasi

    sistem proses. Dengan demikian bisa mencegah kejadian yang sama

    dimasa mendatang.

    Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Jusuf (1997, h.218),

    Tujuan sistem pengendalian intern terdiri dari:

    a) Menyajikan data yang dapat dipercayaPimpinan hendaklah memiliki informasi yang tepat dalam rangka

    melaksanakan kegiatannya. Mengingat bahwa berbagai jenis

    informasi dipergunakan untuk bahan mengambil keputusan sangat

    penting artinya, karena itu suatu mekanisme atau sistem yang dapat

    mendukung penyajian informasi yang akurat sangat diperlukan oleh

    pimpinan organisasi/perusahaan.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    25/60

    30

    b) Mengamankan aktiva dan pembukuanPengamanan atas berbagai harta benda dan catatan pembukuan

    menjadi semakin penting dengan adanya komputer. Data/informasi

    yang begitu banyaknya disimpan di dalam media komputer seperti

    magnetic tape dapat dirusak apabila tidak diperhatikan

    pengamanannya.

    c) Meningkatkan efesiensi operasionalPengawasan dalam suatu organisasi merupakan alat untuk mencegah

    penghamburan usaha, menghindarkan pemborosan dalam setiap segi

    dunia usaha dan mengurangi setiap jenis penggunaan sumber-sumber

    yang ada secara tidak efisien.

    d) Mendorong pelaksanaan kebijakan yang adaPimpinan menyusun tata cara dan ketentuan yang dapat dipergunakan

    untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem pengendalian intern berarti

    memberikan jaminan yang layak bahwa kesemuanya itu telah

    dilaksanakan oleh karyawan perusahaan.

    Tujuan pengendalian intern harus dipandang dalam kaitannya

    dengan individu yang menjalankan sistem pengendalian tersebut. Sistem

    harus dirancang sedemikian rupa sehingga para pegawai merasakannya

    sendiri dan yakin bahwa pengendalian bertujuan mengurangi kesulitan-

    kesulitan dalam operasi, melindungi organisasi, merupakan persyaratan

    tercapainya tujuan, dan dengan demikian mendorong terpenuhinya

    kebijakan manajemen yang telah digariskan.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    26/60

    31

    2.2.3 Model Sistem Pengendalian Internal

    Model sistem pengendalian internal banyak membuktikan bahwa

    auditor internal dapat mengembangkan dan memelihara sistem

    pengendalian internal yang berlaku.

    COSO CobiT eSAC SYSTRUST

    Penyelenggara Manajemen Manajemen,

    pengguna,

    proses,

    pemilik,

    auditor

    Auditor

    Internal

    Auditor

    Eksternal

    Internal Controls

    dipandang sebagai

    Proses Proses-

    proses

    termasuk

    kebijakan,

    prosedur,

    praktek, dan

    stuktur

    organisasi

    Proses-

    proses,

    subsistem,

    dan

    manusia

    Tidak

    dijelaskan:

    dipandang

    sebagai

    Tujuan-tujuan

    organisasi Internal

    Controls

    Operasi

    efektif dan

    efisien,

    laporan

    Operasi

    efektif dan

    efisien,

    kerahasiaan,

    Operasi

    efektif dan

    efisien,

    laporan

    Efektifitas

    tujuan bisnis

    dan

    manajemen,

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    27/60

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    28/60

    33

    keseluruhan entitas

    keseluruhan

    Efektifitas Internal

    Controls

    Sesuai

    waktu

    Jangka

    waktu

    tertentu

    Jangka

    waktu

    tertentu

    Sesuai waktu

    Tanggung jawab

    sistem Internal

    Controls

    Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen

    Ukuran 353

    halaman

    dalam 4

    volume

    664

    halaman

    dalam 5

    volume

    1.193

    halaman

    dari 12

    modul

    Beberapa

    halaman

    online

    Tabel 2.2 Perbandingan Model Pengendalian Internal

    Sumber: Michael P.Cangemi dan Tommie Singleton (2002, p85)

    2.2.4 Unsur- Unsur Pengendalian Internal

    Pendapat Weber (1999, p49), pengendalian internal terdiri dari

    lima unsur/komponen yang saling berintegrasi, antara lain:

    a) Control EnvironmentKomponen ini diwujudkan dengan cara pengoperasian, cara

    pembagian wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan,

    cara komite audit berfungsi, dan metode-metode yang digunakan

    untuk merencanakan dan memonitor kinerja.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    29/60

    34

    b) Risk AssessmentKomponen untuk mengidentifikasi dan menganalisa resiko yang

    dihadapi oleh perusahaan dan cara-cara untuk menghadapi resiko

    tersebut.

    c) Control ActivitiesKomponen yang dioperasikan untuk memastikan transaksi telah

    terotorisasi, adanya pembagian tugas, pemeliharaan terhadap

    dokumen dan record, perlindungan aset dan record, pengecekan

    kinerja dan penilaian dari jumlah recordyang terjadi.

    d) Information and CommunicationKomponen dimana informasi digunakan untuk mengidentifikasi,

    mendapatkan, dan menukarkan data yang dibutuhkan untuk

    mengendalikan dan mengatur operasi perusahaan.

    e) MonitoringKomponen yang memastikan pengendalian internal beroperasi secara

    dinamis.

    Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Jusuf (1996, h.270-271),

    sistem pengendalian internal dibagi menjadi lima komponen yaitu :

    a) Lingkungan pengendalianTindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap

    manajemen puncak yang harmonis, sikap manajemen dan pemilik

    satu entitas mengenai arti pentingnya suatu pengendalian intern.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    30/60

    35

    b) Penetapan resiko oleh manajemenIdentifikasi/analisis oleh manajemen atas resiko yang relevan

    terhadap penyiapan laporan keuangan agar sesuai dengan prinsip

    akuntansi yang berlaku secara umum.

    c) Sistem komunikasi dan informasi akuntansiMetode yang dipakai mengidentifikasi, menggabungkan, menyusun

    klasifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi satu entitas untuk

    menjamin akuntabilitas aktiva yang terkait.

    d) Aktivitas pengendalianMerupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen untuk

    memenuhi tujuannya di dalam pelaporan keuangan. Aktifitas

    pengendalian yang umumnya ditetapkan di dalam sistem manual

    dikategorikan menjadi:

    1. Otorisasi yang memadai atas transaksi dan kegiatan.2. Adanya pemisahan tugas yang memadai.3. Adanya dokumentasi dan pencatatan yang memadai.4. Adanya pengendalian yang memadai atas akses dan penggunaan

    aktiva perusahaan dan catatan.

    5. Adanya pengecekan atas kinerja yang dilakukan secaraindependen (oleh unit/orang terpisah), sering disebut dengan

    istilah verifikasi independen.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    31/60

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    32/60

    37

    3. Adanya resiko yang mungkin timbul bila: ada bidang baru, perubahan sistem, teknologi baru, perkembangan pesat entitas,

    hukum dan sebagainya.

    c) Aktivitas Pengendalian1. Pemisahan tugas dan fungsi.2. Otorisasi yang memadai.3. Adanya dokumentasi yang layak.4. Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan akuntansi.5. Verifikasi independen atau review atas kegiatan/kinerja.

    Unsur-unsur sistem pengendalian intern sangat penting karena

    sistem mempunyai beberapa unsur dan sifat-sifat tertentu yang dapat

    meningkatkan kemungkinan dapat dipercayainya data-data akuntansi

    serta tindakan pengamanan terhadap aktiva dan catatan perusahaan.

    2.2.5 Jenis Pengendalian Internal Komputer

    Pendapat Weber (1999, p67), ruang lingkup kontrol dibedakan

    atas dua jenis, yaitu pengendalian umum dan pengendalian khusus.

    a) Pengendalian UmumPengendalian umum artinya ketentuan-ketentuan yang berlaku

    dalam pengendalian tersebut, berlaku untuk seluruh kegiatan

    komputerisasi di perusahaan tersebut. Apabila tidak dilakukan

    pengendalian ini ataupun pengendaliannya lemah maka dapat

    berakibat negatif terhadap aplikasi.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    33/60

    38

    Pengendalian umum berupa:

    1. Top Management ControlMengontrol peranan manajemen dalam perencanaan

    kepemimpinan dan pengawasan fungsi .

    2. System Development Management ControlMengontrol alternatif dari model proses pengembangan sistem

    informasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar perkumpulan

    dan pengevaluasian bukti.

    3. Control Programming ManagementMengontrol tahapan utama dari siklus program dan

    pelaksanaan dari tiap tahap.

    4. Data Resource Management ControlMengontrol peranan dan fungsi dari data administrator atau

    database administrator.

    5. Operation Management ControlMengontrol fungsi utama yang harus dilakukan oleh quality

    assurancemanagementuntuk meyakinkan bahwa pengembangan,

    pelaksanaan, pengoperasian, pemeliharaan dari sistem informasi

    sesuai dengan standar kualitas.

    6. Security Management ControlMengontrol fungsi utama dari security administrator dalam

    mengidentifikasi ancaman utama terhadap fungsi sistem informasi

    dan perancangan, pelaksanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    34/60

    39

    terhadap pengontrolan yang dapat mengurangi kemungkinan

    kehilangan dari ancaman ini sampai pada tingkat yang dapat

    diterima. Secara garis besar pengendalian terhadap manajemen

    keamanan bertanggung jawab dalam menjamin aset sistem

    informasi tetap aman.

    Ancaman utama terhadap keamanan aset sistem informasi :

    a) Ancaman kebakaranBeberapa pelaksanaan pengamanan untuk ancaman

    kebakaran :

    1. Memiliki alarm kebakaran otomatis yang diletakkan padatempat dimana aset-aset sistem informasi berada.

    2. Memiliki tabung kebakaran yang diletakkan pada lokasiyang mudah diambil.

    3. Gedung tempat penyimpanan aset sistem informasidibangun dari bahan tahan api.

    4. Memiliki pintu/tangga darurat yang diberi tanda dengan jelas sehingga karyawan dapat dengan mudah

    menggunakannya.

    5. Ketika alarm berbunyi, sinyal langsung dikirimkan kestasiun pengendalian yang selalu dijaga oleh staf.

    6. Prosedur pemeliharaan gedung yang baik menjamintingkat polusi rendah disekitar aset sistem informasi yang

    bernilai tinggi. Contoh: ruang komputer dibersihkan secara

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    35/60

    40

    teratur dan kertas untuk printer diletakkan diruang

    terpisah. Untuk mengantisipasi ancaman kebakaran

    diperlukan pengawasan rutin dan pengujian terhadap

    sistem perlindungan kebakaran untuk dapat memastikan

    bahwa segala sesuatunya telah dirawat dengan baik.

    b) Ancaman banjirBeberapa pelaksanaan pengamanan untuk ancaman banjir:

    1. Usahakan bahan untuk atap, dinding, dan lantai yang tahanair.

    2. Menyediakan alarm pada titik strategis dimana materialaset sistem informasi diletakkan.

    3. Semua material aset sistem informasi diletakkan ditempatyang tinggi.

    4. Menutup peralatan hardware dengan bahan yang tahan airsewaktu tidak digunakan.

    c) Perubahan tegangan sumber energiPelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi perubahan

    tegangan sumber energi listrik, misalnya menggunakan

    stabilizer ataupun uninteruptable power supply (UPS)

    memadai yang mampu mengcover tegangan listrik jika tiba-

    tiba turun.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    36/60

    41

    d) Kerusakan strukturalPelaksanaan struktural terhadap aset sistem informasi

    dapat terjadi karena adanya gempa, angin, dan salju. Beberapa

    pelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi kerusakan

    struktural misalnya adalah memilih lokasi perusahaan yang

    jarang terjadi gempa dan angin ribut.

    e) PolusiBeberapa pelaksanaan pengamanan untuk mengatasi

    polusi, misalnya situasi kantor yang bebas debu dan tidak

    memperbolehkan membawa binatang peliharaan. Atau dengan

    melarang karyawan membawa/meletakkan minuman didekat

    peralatan komputer.

    f) PenyusupPelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi penyusup

    dapat dilakukan dengan penempatan staf penjaga dan

    penggunaan alarm.

    g) VirusPelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi virus

    meliputi tindakan:

    1. Preventive, seperti menginstall anti virus dan mengupdatesecara rutin, melakukan scan file yang akan digunakan

    2. Detective, sepeti melakukan scan secara rutin.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    37/60

    42

    3. Corrective, seperti memastikan backup data bebas virus,pemakaian antivirus terhadapfile yang terinfeksi.

    h) HackingBeberapa pelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi

    hacking:

    1. Penggunaan kontrol logika seperti penggunaan passwordyang sulit untuk ditebak.

    2. Petugas keamanan secara teratur memonitor sistem yangdigunakan.

    Apabila ancaman keamanan benar-benar telah terjadi,

    pengendalian akhir yang dapat dilaksanakan antara lain adalah:

    a) Rencana Pemulihan BencanaRencana pemulihan menjadi keadaan normal setelah

    terjadinya bencana dilakukan kegiatan-kegiatan yang pada

    hakekatnya terdiri dari 4 bagian yaitu:

    1. Rencana Darurat (Emergancy Plan)Yaitu jika terjadi sesuatu, tindakan apa yang segera harus

    dilakukan, siapa melakukan apa, dan bagaimana

    melakukannya.

    2. Rencana Backup (Backup Plan) Back-up plan dilakukan misalnya membuat persetujuan

    dengan unit komputer/instalasi lain, yaitu bila terjadi

    masalah dapat menggunakan komputer di tempat tersebut.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    38/60

    43

    Sudah barang tertentu perjanjian tersebut dilakukan

    dengan instalasi yang setara, baik jenis mesinnya maupun

    kapasitasnya.

    3. Rencana Pemulihan (Recovery Plan)Prosedur apa yang harus dilakukan untuk dapat kembali

    beroperasi dengan starting point pada saat kerusakan

    terjadi (tidak mengulang lagi proses yang sudah dikerjakan

    dari start-up sampai mesin down atau listrik mati) atau

    tidak melompat ke proses berikutnya dengan

    mengabaikan data yang tersisa belum selesai diolah dalam

    proses terhenti.

    4. Rencana Pengujian (Test Plan)Seluruh program kerja yang direncanakan perlu diuji-caba

    lebih dahulu untuktestatau uji kesahihannya.

    b) AsuransiPerlu dipertimbangkan cost/benefit-nya untuk memiliki

    asuransi untuk peralatan, fasilitas, media penyimpanan,

    gangguan bisnis, dokumen dan kertas yang berharga yang

    ada di instalasi. Jika perlu dalam suatu proyek komputerisasi

    yang besar perlu dibuat asuransi mengenai kemungkinan

    biaya tambahan proyek bila terjadi overrun cost and

    schedule.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    39/60

    44

    b) Pengendalian KhususPengendalian khusus dilakukan dengan tujuan untuk menentukan

    apakah pengendalian sistem informasi dari sistem yang

    terkomputerisasi pada aplikasi komputer tertentu sudah memadai

    untuk memberikan jaminan bahwa data dicatat, diolah, dan

    dilaporkan secara akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan kebutuhan

    manajemen.

    Pengendalian khusus berupa :

    1. Boundary ControlMengontrol sifat dan fungsi kontrol akses, penggunaan

    pengkodean dalam kontrol akses, PIN, digital signatures, dan

    plastic cards.

    Menurut Weber (1999, p.368), pengendalian boundary adalah

    suatu pengendalian yang memiliki tiga tujuan utama yaitu:

    a. Mengatur identitas dan otentifikasi dari calon user.b. Mengatur identitas dan otentifikasi dari sumber daya

    komputer yang diminta oleh user.

    c. Membatasi tindakan yang dilakukan oleh user yangmenggunakan sumber daya komputer dari serangkaian hak

    yang diberikan kepadanya.

    Beberapa permasalahan yang berkaitan denganpassword, seperti:

    a. Untuk mengingat password, user sering menuliskannya didekat terminal yang digunakan oleh user sendiri.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    40/60

    45

    b. User memilih passwordyang mudah ditebak oleh orang lain,misalnya nama anggota keluarga, bulan lahir, dan lainnya.

    c. User tidak mengubahpasswordsetelah waktu yang ditentukanuntuk pengubahanpasswordterlewati.

    d. User tidak memahami dan menghargai pentingnyapassword.e. User menjelaskan passwordnya kepada teman atau

    keluarganya.

    f. Beberapa mekanisme pengendalian akses mengharuskan useruntuk mengingat beberapapassword.

    g. Mekanisme pengendalian akses menyimpan data-datapassworddalam bentuk yang tidak dienkripsi.

    h. Passwordtidak dihapus ketika user keluar dari organisasi.i. Password ditransmisikan melalui jalur komunikasi dalam

    bentukcleartext.

    2. Input ControlMerupakan hal yang kritis didasarkan tiga alasan, yaitu jumlah

    pengendalian yang paling besar pada sistem informasi terhadap

    kehandalan subsitem input, aktivitas pada sub yang bersifat rutin

    dalam jumlah besar dan campur tangan manusia dapat mengalami

    kebosanan sehingga cenderung mengalami error, sub inputsering

    menjadi target kecurangan. Banyak ketidakberesan yang

    ditemukan dengan cara penambahan, penghapusan atau

    pengubahan transaksi di input.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    41/60

    46

    Pengendalian inputsangat penting dilakukan karena:

    a. Dalam sistem informasi, pengendalian terbesar ada dalamsubsistem input, jadi auditor akan menghabiskan banyak

    waktu untuk menilai apakah pengendalian input dapat

    dipercaya.

    b. Aktivitas subsistem input terkadang melibatkan besarnyarutinitas, campur tangan manusia yang monoton, sehingga

    mudah terjadi kesalahan.

    c. Subsistem input sering menjadi sasaran tindak kejahatan, banyak keanehan telah ditemukan yang melibatkan

    penambahan, pengurangan, atau perubahan input transaksi.

    3. Process ControlMencakup pengendalian terhadap kemungkinan kehilangan data

    atau tidak diprosesnya data, perhitungan aritmatik dengan

    keakuratan pemrograman.

    4. Output ControlDigunakan untuk memastikan bahwa data yang diproses tidak

    mengalami perubahan yang tidak sah oleh operator komputer dan

    memastikan hanya orang yang berwenang saja yang menerima

    output. Pengendalian outputberupa:

    a. Mencocokkan data output (khususnya total pengendalian)dengan total pengendalian yang sebelumnya telah ditetapkan

    yang diperoleh dalam tahap inputdari siklus pemrosesan.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    42/60

    47

    b. Mereview data output untuk melihat format yang tepat yangterdiri dari judul laporan, tanggal dan waktu pencetakan,

    banyaknya copy laporan untuk masing-masing pihak yang

    berwenang, periode laporan, nama program (termasuk

    versinya yang menghasilkan laporan), nama personil yang

    bertanggung jawab atas dikeluarkannya laporan tersebut, masa

    berlaku laporan, nomor halaman, tanda akhir halaman.

    c. Mengendalikan data input yang ditolak oleh komputer selam pemrosesan dan mendistribusikan data yang ditolak itu ke

    personil yang tepat.

    d. Mendistribusikan laporan-laporan output ke departemenpemakai tepat pada waktunya.

    5. Database ControlDigunakan untuk menjaga integritas data dalam suatu database.

    Pengendalian yang dilakukan untuk menjaga integritas data

    tersebut mencakup pengendalian terhadap pelaporan kemacetan,

    kamus data, kamus data yang terintegrasi, tanggung jawab unsur

    data, pengendalian data bersama, dan pemecahan hambatan.

    6. Application Communication ControlDigunakan untuk mengendalikan pendistribusian, pembukaan

    komunikasi sub, komponen fisik, kesalahan jalur komunikasi,

    aliran dan hubungan, pengendalian topologi, pengendalian akses

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    43/60

    48

    hubungan, pengendalian atas ancaman subversif, pengendalian

    internet working, dan pengendalian arsitektur komunikasi.

    2.3 Audit

    2.3.1 Pengertian Audit

    The America Accounting Association Committee on Basic

    Auditing Concepts mendefinisikan auding sebagai, A systematic process

    of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions

    about economic actions and events to ascertain the degree of

    correspondence between those assertions and established criteria and

    communicating the result to interested user, (sesuatu proses sistematis,

    secara objektif memperoleh dan menilai bukti-bukti yang berkaitan

    dengan asersi tentang tindakan ekonomi dan kejadian-kejadian untuk

    menyakinkan tingkat hubungan antara asersi tersebut dengan kriteria

    yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasil kepada pemakai atau yang

    berkepentingan).

    Hall (2001,p.42) dalam terjemahan Jusuf mengatakan, Auditing

    adalah salah satu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh

    seorang ahli auditor yang menunjukkan pendapatnya tentang kejujuran

    sebuah laporan keuangan. Arens and loebbecke (1997, p1) dalam

    terjemahan Jusuf mengatakan, Auditing adalah proses pengumpulan dan

    pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur

    mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    44/60

    49

    kompeten dan indenpenden untuk menentukan dan melaporkan

    kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah

    ditetapkan.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

    pengertian auditing adalah kegiatan memeriksa dengan mengumpulkan

    bukti atau data dan mengevaluasinya berdasarkan standar atau kinerja

    yang ditetapkan, kemudian akan menghasilkan laporan dari auditor

    mengenai kesesuaian kegiatan atau kejadian yang diperiksa tersebut.

    2.3.2 Jenis-jenis Audit

    Arens and loebbecke (1997, p1) dalam terjemahan Jusuf

    mengatakan, ada tiga jenis audit yaitu

    a) Audit Laporan KeuanganAudit laporan keuangan bertujuan menetukan apakah laporan

    keuangan secara keseluruhan yang merupakan informasi terukur yang

    akan diverifikasi telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria

    tertentu.

    b) Audit OperasionalAudit operasional merupakan penelaahaan atas bagian manapun dari

    prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi

    dan efektifitasnya.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    45/60

    50

    c) Audit KetaatanAudit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah audit (klien)

    telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan

    pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi.

    Selain yang disebutkan diatas ada juga jenis audit yang lainnya yaitu:

    a) Audit Forensik (Forensic Audit)Audit forensik adalah audit yang dilaksanakan dalam kaitannya

    sebagai dukungan dalam proses litigasi dan investigasi.

    b) Audit terhadap Kecurangan (Fraud Audit)Audit terhadap kecurangan (fraud audit):

    1. Merupakan proses audit yang memfokuskan padakeanehan/keganjilan objek yang perlu dilakukan audit.

    2. Mencegah terjadinya kecurangan, mendeteksi maupunpemeriksaan kecurangan.

    c) Audit Keuangan yang lebih rinci, bukan hanya audit terhadap laporankeuangan seperti yang disebutkan diatas, melainkan yang sudah

    bersifat lebih mendalam (special assisgnment misalnya

    audit/pemeriksaan tuntas, due diligent) atau pemeriksaan bersifat

    investigasi (investigative audit).

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    46/60

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    47/60

    52

    mekanisme pengamanan aset yang memadai, serta menjamin

    integritas data yang memadai.

    Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan

    bahwa Audit Sistem Informasi merupakan serangkaian kegiatan

    untuk menentukan apakah sistem komputer telah menerapkan

    sistem pengendalian yang memadai agar tidak disalahgunkan dan

    dapat menyajikan informasi yang akurat.

    2.3.3.2 Tujuan Audit Sistem Informasi

    Audit sistem informasi bertujuan untuk menjaga harta

    kekayaan, menjaga integritas data, membuat sistem menjadi

    efektif dan efisien.

    Hal ini sesuai dengan pendapat Muchtar (1999, h 125),

    Tujuan audit sistem informasi adalah untuk mereview dan

    mengevaluasi pengawasan internal yang digunakan untuk

    menjaga keamanan dan memeriksa tingkat kepercayaan sistem

    informasi serta mereview operasional aplikasi. Apabila audit

    sistem informasi akan dilaksanakan secara lengkap maka auditor

    harus berusaha untuk memenuhi setiap tujuan berikut ini :

    a) Untuk menemukan bahwa sistem keamanan yang adaberfungsi dengan baik untuk memperoleh peralatan, program,

    file data dari pemakaian dan perubahan oleh yang tidak

    berhak.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    48/60

    53

    b) Untuk menemukan bahwa desain dan implementasi programaplikasi sesuai dengan spesifikasi dan otorisasi manajemen.

    c) Untuk menemukan bahwa semua modifikasi program aplikasimemiliki otorisasi dan persetujuan manajemen.

    d) Untuk menemukan akurasi dan integrasi dari proses transaksi,file, laporan, dan record-recordlainnya.

    e) Untuk menemukan sumber data dari program aplikasi yangtidak akurat dan mengidentifikasikan serta mencocokkannya

    dengan kebijaksanaan manajemen.

    f) Untuk menemukan apakah ada usaha untuk memenuhi syaratakurasi proses data, kelengkapan data, serta tingkat

    kerahasiaanfile data.

    Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber (1999,

    p.11-13) dapat disimpulkan secara garis besar terbagi menjadi

    empat tahapan, yaitu:

    a) Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaanAset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras

    (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya

    manusia,file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian

    intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset

    perusahaan. Dengan demikian sistem pengaman aset

    merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi

    oleh perusahaan.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    49/60

    54

    b) Meningkatkan integritas dataIntegritas data adalah salah satu konsep dasar sistem

    informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti:

    kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan. Jika integritas data

    tidak terpelihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi

    memiliki hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan

    dapat menderita kerugian.

    c) Meningkatkan efektifitas sistemEfektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan

    penting dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem

    informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi

    tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user.

    d) Meningkatkan efisiensi sistemEfisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu

    komputer tidak lagi memiliki kapasitas yang memadai. Jika

    cara kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka pihak

    manajemen harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih

    memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu

    sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat

    memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi

    yang minimal.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    50/60

    55

    2.3.3.3Standar AuditingPada tahun 1972 untuk pertama kalinya Ikatan Akuntasi

    Indonesia berhasil menerbitkan Norma Pemeriksaan Akuntansi.

    Pada kongges Ke IV IAI tanggal 25-26 Oktober 1982, Komisi

    Norma Pemeriksaan Akuntan mengusulkan agar dilakukan

    penyempurnaan terhadap norma pemeriksaan akuntan tersebut.

    Baru pada kongges IAI ke VII pada tahun 1994 disahkan Standar

    Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang secara garis besar

    memuat uraian mengenai standar profesional akuntan publik,

    berbagai pernyataan standar auditing yang telah diklasifikasikan,

    berbagai pernyataan standar atestasi yang telah diklasifikasikan

    serta pernyataan jasa akuntansi dan review.

    Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam

    menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Standar-standar ini

    meliputi pertimbangan mengenai kualitas profesional mereka,

    seperti keahlian dan independensi, persyaratan pelaporan dan

    bahan bukti. Pedoman utama adalah sepeluh standar auditing atau

    10 generally auditing standar-GAAS.

    Kesepuluh standar tersebut adalah:

    a) Standar Umum:1. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang

    memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai

    auditor

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    51/60

    56

    2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh

    auditor

    3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya

    secara cermat dan seksama.

    b) Standar Pekerjaan Lapangan:1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika

    digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

    2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalianintern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan

    menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang harus

    dilakukan.

    3. Bukti audit yang kompeten yang cukup harus diperolehmelalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan

    konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk

    menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

    c) Standar Lapangan:1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan

    telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

    umum.

    2. Laporan audit harus menunjukkan keberadaan yang didalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    52/60

    57

    ditetapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode

    berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi

    yang ditetapkan dalam periode sebelumnya.

    3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harusdipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam

    laporan audit.

    4. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapatmengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu

    asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.

    Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan,

    maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang

    mana auditor dihubungkan dengan laporan keuangan,

    laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas

    mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat

    tanggung jawab yang dipikulnya.

    2.3.3.4Pendekatan-pendekatan Audit Sistem InformasiPendapat Weber (1999, p55-57), metode audit meliputi :

    a) Auditing around the computerMerupakan suatu pendekatan audit dengan

    memperlakukan komputer sebagai black box, maksudnya

    metode ini tidak menguji langkah-langkah proses secara

    langsung, tetapi hanya berfokus pada input dan output dari

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    53/60

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    54/60

    59

    penyalahgunaan tidak akan terlewat untuk dideteksi, sebagai

    akibat dari keluaran dapat diterima.

    Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah dapat

    meningkatkan kekuatan terhadap pengujian sistem aplikasi

    secara efektif, dimana ruang lingkup dan kemampuan dari

    pengujian yang dilakukan dapat diperluas sehingga tingkat

    kepercayaan terhadap keandalan dari pengumpulan dan

    pengevaluasian bukti dapat ditingkatkan. Selain itu dengan

    memeriksa secara langsung logika pemrosesan dari sistem

    aplikasi, dapat diperkirakan kemampuan sistem dalam

    menangani perubahan dan kemungkinan kehilangan yang

    terjadi pada masa yang akan datang.

    Kelemahannya sebagai berikut:

    1. Biaya yang dibutuhkan relatih tinggi yang disebabkan jumlah jam kerja yang banyak untuk dapat lebih

    memahami stuktur kontrol internal dari pelaksanaan

    sistem aplikasi

    2. Butuh banyak keahlian teknis yang lebih mendalam untukmemahami cara kerja.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    55/60

    60

    2.3.3.5Prosedur AuditProsedur auditing adalah petunjuk terperinci tentang

    pengumpulan jenis-jenis bukti auditing tertentu, yang harus

    didapatkan pada sesuatu waktu di dalam pelaksanaan auditing.

    Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Jusuf (1996,

    p.153-158), Dalam menentukan prosedur audit digunakan tujuh

    kategori bahan bukti yang dapat digunakan oleh auditor yaitu :

    a) Pemeriksanaan FisikPemeriksanaan fisik sebagai alat yang langsung digunakan

    untuk memverifikasi apakah suatu aktiva secara aktual ada,

    dianggap sebagai salah satu bahan bukti yang paling handal

    dan berguna.

    b) KonfirmasiKonfirmasi digambarkan sebagai penerimaan jawaban tertulis

    maupun lisan dari pihak ketiga yang independen dalam

    memverifikasi akurasi informasi yang telah diminta oleh

    auditor.

    c) DokumentasiDokumentasi merupakan bentuk bahan bukti yang digunakan

    secara luas dalam setiap audit karena biasanya sudah tersedia

    bagi auditor dengan biaya yang relatif rendah. Seringkali

    hanya bahan bukti jenis ini yang tersedia.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    56/60

    61

    d) PengamatanPengamatan adalah penggunaan perasaan untuk menetapkan

    aktifitas tertentu. Dalam keseluruhan audit akan ada banyak

    kesempatan untuk melihat, mendengar, menyentuh, dan

    mencium untuk mengevaluasi bermacam benda.

    e) Tanya Jawab dengan klienTanya jawab adalah mendapatkan informasi tertulis atau lisan

    dari klien dengan menjawab pertanyaan dari auditor.

    Meskipun sebagai bahan bukti yang diperhitungkan dapat

    memperoleh dari klien melalui tanya jawab, biasanya tanya

    jawab tidak dapat diperlakukan sebagai kemampuan

    memberikan kesimpulan, karena didapat dari sumber yang

    tidak independen dan mungkin memihak kepentingan klien.

    Dengan demikian, apabila auditor memperoleh bahan bukti

    tanya jawab, biasanya perlu untuk mendapatkan bahan bukti

    lain yang menguatkan melalui prosedur yang lain.

    f) Pelaksanaan UlangMencakup pengecekan ulang suatu sampel perhitungan dan

    perpindahan informasi yang dilakukan klien selama periode

    yang diaudit.

    g) Prosedur AnalitisProsedur analitis adalah menggunakan perbandingan dan

    hubungan untuk menentukan apakah saldo akun tersaji secara

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    57/60

    62

    layak. Prosedur analitis sangat penting sehingga harus

    dilakukan selama tahap perencanaan dan penyelesaian di

    setiap audit.

    Pendapat Weren (1999,p.60) ketika eksternal auditor

    mengumpulkan bukti-bukti untuk melihat apakah telah terjadi

    kesalahan yang meterial atau informasi keuangan telah salah

    dicatat (misstated) material, mereka menggunakan lima

    prosedur yaitu:

    a) Prosedur to obtain an understanding of controls.Penyelidikan, inspeksi dan observasi dapat digunakan

    untuk memperoleh pengertian apakah kontrol ada,

    seberapa bagus didesain dan apakah digunakan.

    b) Tests of controls. Dengan cara diatas dapat diketahuiapakah operasional efektif.

    c) Substantive tests of details of transaction. Test inidigunakan untuk mengetahui apakah transaksi telah

    dibukukan dengan benar.

    d) Substantive tests of details of account balance. Test inifokus pada saldo akhirledgerpada neraca dan rugi laba.

    e) Analytical review procedures. Test ini fokus padahubungan antara data dengan tujuan audit.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    58/60

    63

    2.3.3.6Teknik Penilaian Resiko dan Sistem Pengendalian InternalGede Karya (Integral., Vol 9 No.1, Maret 2004), Standar

    penilaian kondisi sistem mutu ISO 9001-2000 mempunyai 4 skala

    yaitu P (Poor), W (Weak), F (Fair), S (Strong). Ceklist

    pengendalian intern mewakili kondisi setiap pengendalian dalam

    suatu organisasi. Isi ceklist secara keseluruhan meliputi sistem

    pembobotan yang menggunakan skala nilai 0=tidak berpengaruh;

    1=rendah; 2=sedang; 3=tinggi.

    Dengan demikian, pernyataan atau pertanyaan dalam

    ceklist yang tidak berpengaruh terhadap suatu hasil audit diberi

    bobot 0 terhadap hasil tersebut. Skala penilaian diadopsi dari

    standar penilaian ISO 9001-2000 yaitu 0=weak; 5=medium;

    10=strong. Indeks hasil untuk masing-masing tujuan audit,

    dihitung dengan rumus:

    Indeks = (nilai x bobot)

    (bobot)

    Pendapat Michael P.Cangemi dan Tommie Singleton

    (2002, p.71), hal yang paling penting di dalam pengendalian

    internal adalah penggunaan dari Analisa Keuangan Biaya di

    dalam suatu pengendalian. Kontrol aktivitas adalah sebuah subjek

    yang sama untuk dapat menganalisa keuangan biaya dari aktivitas

    manajemen lainya. Peluang resiko dari 2x2 dan menyediakan

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    59/60

    64

    biaya bimbingan tambahan didalam sebuah keputusan untuk

    keamanan dan kontrol. Sebagai contoh, resiko tersebut

    mempunyai sebuah kemungkinan dan biaya yang rendah yang

    secara sederhana dapat diabaikan.

    Tetapi dengan tingkat kemungkinan dan biaya yang tinggi,

    kebutuhan aktivitas pengendalian diimplementasikan untuk

    mencegah suatu resiko yang terjadi. Sebagai contoh suatu

    ancaman mungkin mempunyai kemungkinan yang rendah tetapi

    mempunyai biaya yang tinggi. Oleh karena itu, manajemen

    memerlukan jaminan pegawai dan atau rencana cadangan sama

    seperti aktivitas pengendalian yang tepat. Model ini

    membutuhkan manajemen untuk mengidentifikasi apa yang

    dilindungi, apa resiko untuk aset dan tingkat dari dampak suatu

    biaya untuk beberapa resiko. Masukkan dari auditor internal dan

    ahli SI lebih sering dibutuhkan untuk menampilkan tahap yang

    tepat.

  • 8/14/2019 Bab 2(Contoh skripsi akutansi 4)

    60/60

    65

    Gambar 2.2 Control Decision Making Overview

    Sumber: Michael P.Cangemi dan Tommie Singleton (2002, p71).

    Insurance

    or Backup

    Plan

    Ignore

    PreventContain

    and

    Control

    High Probability

    Low Probability

    Low Impact

    (cost)

    High Impact

    (cost)