Bab 2 Uji Hipotesis
-
Upload
haidar-alatas -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Bab 2 Uji Hipotesis
-
7/26/2019 Bab 2 Uji Hipotesis
1/13
2 Landasan teori
2.1. Definisi hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang sering dibuat untuk menjelaskanhal itu sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Jika asumsi atau dugaan itu dikhususkanmengenai populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi, maka hipotesis itu disebuthipotesis statistik. Kecuali dinyatakan lain, disini dengan hipotesis dimaksudkan hipotesis statistik.Demikian misalnya, yang berikut dapat dianggap sebagai hipotesis:
a) Peluang lahirnya bayi berjenis laki-laki !.".
b) #! $ masyarakat termasuk golongan %.
c) &ata-rata pendapatan keluarga disuatu daerah &p #".!!!,!! tiap bulan.
'etiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya perlu diadakan penelitian sebelumhipotesis itu diterima atau ditolak. (angkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerimaatau menolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis. Perumusan sementara mengenai sesuatuhal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan untuk menuntun atau mengarahkan penelitian
selanjutnya. (angkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesisdinamakan uji hipotesis. Dalam pengujian hipotesis akan sering kita gunakan istilah menerimaatau menolak sebuah hipotesis. Penting untuk dipahami baha penolakan suatu hipotesis berartimenyimpulkan baha hipotesis itu tidak benar, sedangkan penerimaan suatu hipotesis hanyalahmenunjukkan baha tidak cukup petunjuk untuk mempercayai sebaliknya. Karena itulah, yangmelakukan percobaan seharusnya selalu menyatakan sebagai hipotesisnya pernyatan yang
diharapkan akan ditolak.
Dalam penelitian tentang ciri-ciri peristia tertentu umumnya memiliki suatu dugaan penelitiandengan mengemukan sebuah hipotesis yang dapat memberikan suatu model aspek atau ciri-ciritertentu dari peristia yang diteliti. Hipotesis sepeti itu akan memberikan dan memiliki nilaiilmiah jika sesuai dengan atau mendekati kenyataan empiris. Hipotesis semacam itu dapat diuji
dengan jalan membandingkan hasil teoritisnya dengan hasil sampel yang bersi*at empiris. Jikahipotesis tersebut tidak sesuai dengan data empirisnya, maka harus diperbaiki atau menolakkeabsahannya. Jika cara pengumpulan data sampelnya memang baik sekali, maka penolakan danpenerimaan hipotesis secara statistik. Dalam hal tersebut, hipotesis dapat bersi*at statistik ataumenggambarkan nilai parameter distribusi populasi teoritis dimana data sampel empirisnya dipilih.
Perumusan sementara mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan untukmenuntun atau mengarahkan penelitian selanjutnya. (angkah atau prosedur untuk menentukanapakah menerima atau menolak hipotesis dinamakan uji hipotesis.
Dalam pengujian hipotesis akan sering kita gunakan istilah menerima atau menolak sebuahhipotesis. Penting untuk dipahami baha penolakan suatu hipotesis berarti menyimpulkan baha
hipotesis itu tidak benar, sedangkan penerimaan suatu hipoitesis hanyalah menunjukkan bahatidak cukup petunjuk untuk mempercayai sebaliknya. Karena itulah, yang melakukan percobaanseharusnyalah selalu menyatakan sebagai hipotesisnya pernyatan yang diharapkan akan ditolak.
Pengertian hipotesis menurut para ahli:
a) +realese /!) memberikan de*inisi hipotesis sebagai suatu keterangan semnatara dari suatu*akta yang dapat diamati.
b) 0ood dan scates "1) menyatakan baha hipotesis adalah sebuah taksiran atau re*erensi
yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan *akta-*akta yang
-
7/26/2019 Bab 2 Uji Hipotesis
2/13
diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-
langkah selanjutnya.
c) Kerlinger 2#) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersi*at terkaan dari hubunganantara dua atau lebih 3ariable.
4iri-ciri suatu hipotesis antara lain sebagai berikut:
a) Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan statement) bukan dalam bentuk kalimattanya.
b) Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti. Hal ini berarti baha hipotesishendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang sedang atau akan diteliti.
c) Hipotesis harus dapat diuji, Hal ini berarti baha suatu hipotesis harus mengandung atauterdiri dari 3ariabel-3ariabel yang diukur dan dapat dibanding-bandingkan. Hipotesis yangtidak jelas pengukuran 3ariabelnya akan sulit mencapai hasil yang objekti*.
d) Hipotesis harus sederhana dan terbatas. %rtinya hipotesis yang tidak menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu luas si*atnya.
5erikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
a) Hipotesis harus menduga hubungan diantara beberapa 3ariable
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua 3ariabel atau lebih, disini harus dianalisis3ariabel-3ariabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudiandiselidiki sampai dimana perubahan dalam 3ariabel yang satu membaa perubahan pada3ariabel yang lain.
b) Hipotesis harus dapat diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukandengan mengumpulkan data-data empiris.
c) Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalambeberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untukmengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkansebagai dasar. 'erta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literaturdengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitiansebelumnya.
d) Hipotesis dinyatakan secara sederhana
'uatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklarati*,hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkanpeneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.
'ecara garis besar hipotesis dalam penelitian mempunyai peranan sebagai berikut:
a) 6emberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.
b) 6em*okuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data.
c) 'ebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan *akta atau data.
-
7/26/2019 Bab 2 Uji Hipotesis
3/13
d) 6embantu mengarahkan dalam mengidenti*ikasi 3ariabel-3ariabel yang akan diteliti diamati).
2.2. Bentuk hipotesis
5entuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. 5ila dilihat
dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu: rumusanmasalah deskripti* 3ariabel mandiri), komparati* perbandingan) dan asosiati* hubungan). 7leh
karena itu, maka bentuk hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu: hipotesis deskripti*, komparati*,dan asosiati*8hubungan.
a) Hipotesis deskripti* adalah dugaan tantang nilai suatu 3ariable mandiri. +idak membuatperbandingan atau hubungan. 'ebagai contoh bila rumusan masalah penelitian sebagai berikutini, maka hipotesis jaaban sementara) yang dirumuskan adalah hipotesis deskripti*. Dalamperumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol H!) dan hipotesis alternati3e H) selalu
berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain diterima sehingga dapat dibuat keputusanyang tegas, yaitu kalau H!ditolakpasti Hditerima.
4ontoh : 'eorang dokter mengatakan baha lebih /!$ pasien kanker adalah karena merokok.H!: 9 !.!
H: 9 ;!.!
b) Hipotesis asosiati* adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubunganantara dua 3ariable atau lebih. 4ontoh rumusan masalahny adalah . &umus dan hipotesis nolnya adalah: +idak adahubungan antara gaya gaya hidup dengan kesuksesan. Hipotesis statistiknya adalah:H!: ? !
H: ? @ !
c) Pengertian Hipotesis Komparati* adalah dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel ataulebih. Hipotesis komparati* merupakan salah satu dari macam macam hipotesis. Dalam halkomparasi ini terdapat beberapa macam, yaitu :
) Komparasi berpasangan related) dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel k sampel).
A) Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel k sampel).
4ontoh :
'ampel 5erpasangan, komparati* dua sampelHo : +idak terdapat perbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan.Ha : +erdapat berbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan
'ampel Bndependen, komparati* tiga sampelHo : +idak terdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
Ha : +erdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
2.3. Hipotesis nol (Ho)
0una pengujian hipotesis yang akan diuji secara statistik, dibuat hipotesis nol yaitu rumusanpernyataan yang didahului dengan kalimat yang tidak ada hubungan atau tidak ada pengaruh
antara 3ariabel bebas terhadap 3ariabel terikat. Cntuk menguji kebenaran hipotesis yang artinyaada penolakan terhadap hipotesis nol, jika kita menggunakan nilai p !,!" maka apabila nilai daridata yang diperoleh setelah dihitung dengan menggunakan rumus statistik tertentu angka p ; !,!"berarti hipotesis nol ditolak atau dengan kata lain hipotesis diterima, sedangkan jika nilai hitunganternyata nilai p !,!" atau p !,!" berarti hipotesis nol diterima. 4ontoh hipotesis nol atauhipotesis statistik:
a) +idak ada hubungan antara kebiasaan minum susu botol dengan karies rampan kesehatangigi anak).
-
7/26/2019 Bab 2 Uji Hipotesis
4/13
b) +idak ada perbedaan antara resorbsi jaringan lunak pada pemakai protesa *ee end denganpemakai protesa penuh prostodonti).
c) +idak ada perbedaan ukuran dimensi 3ertikal pada kasus klas B dan kals BB ortodonti).
d) +idak ada pengaruh pemberian preparat Einc terhadap pendarahan pascabedah
odontektomi bedah mulut).
e) +idak ada pengaruh hasil pengobatan stomatitis aptosa dengan preparat merek kenalogdengan kelompok kontrol penyakit mulut).
2.4. Hipotesis alternatif (H)
Hipotesisi alternati* adalah suatu pernyataan sementara yang laEimnya dimuat dengan adahubungan atau pengaruh atau apabila nilai 3ariabel bebas naik diikuti naiknya nilai 3ariabel terika.4ontoh :
a) JBka plak gigi bersih, tidak terjadi radang gusi.
b) Jika kebiasaan anak minum susu botol dihilangkan, anak bebas karies rampan.
c) Jika kebiasaan menghisap ibu jari dilakukan semenjak usia dini, gigi anak maloklusi.
d) 6enggosok gigi sebelum makan lebih menghambat demineralisasi email dibandingkan
menggosok gigi setelah makan.
Hipotesis harus menggambarkan hubungan 3ariabel bebas dengan 3ariabel terikat dan 3ariabelnyaharus dapat diamati dan diukur. Hipotesis mencakup ruang lingkup membatasi daerah penelitian,membuat periset peka terhadap data yang penting, dan menyajikan serta menggabungkan konsep.
2.5. Tingkat signifikasi () dan tingkat keper!a"aan (#)
Dalam bahasan statistika istilah tingkat signi*ikansi signi*icance le3el) dan tingkat kepercayaancon*idence le3el) dan sering digunakan. +ingkat signi*ikansi F) menunjukkan probabilitas ataupeluang kesalahan yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak atau
mendukung hipotesis nol, atau dapat diartikan juga sebagai tingkat kesalahan atau tingkatkekeliruan yang ditolerir oleh peneliti, yang diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahandalam pengambilan sampel sampling error).
+ingkat signi*ikansi dinyatakan dalam persen dan dilambngkan dengan F. 6isalnya, ditetapkantingkat signi*ikansi F "$ atau F !$. %rtinya, keputusan peneliti untuk menolak ataumendukung hipotesis nol memiliki probabilitas kesalahan sebesar "$ atau !$. Dalam beberapaprogram statistik berbasis komputer, tingkat signi*ikansi selalu disertakan dan ditulis sebagai 'ig. signi*icance), atau dalam program komputer lainnya ditulis ?-3alue. Gilai 'ig atau ? 3alue,seperti telah diuraikan di atas, adalah nilai probabilitas kesalahan yang dihitung atau menunjukkantingkat probabilitas kesalahan yang sebenarnya. +ingkat kesalahan ini digunakan sebagai dasar
untuk mengambil keputusan dalam pengujian hipotesis.
'ementara tingkat kepercayaan pada dasarnya menunjukkan tingkat keterpercayaan sejauhmanastatistik sampel dapat mengestimasi dengan benar parameter populasi dan8atau sejauhmana
pengambilan keputusan mengenai hasil uji hipotesis nol diyakini kebenarannya. Dalam statistika,
-
7/26/2019 Bab 2 Uji Hipotesis
5/13
tingkat kepercayaan nilainya berkisar antara ! sampai !!$ dan dilambangkan oleh F. 'ecara
kon3ensional, para peneliti dalam ilmu-ilmu sosial sering menetapkan tingkat kepercayaanberkisar antara "$ $. Jika dikatakan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah "$, iniberarti tingkat kepastian statistik sampel mengestimasi dengan benar parameter populasi adalah"$, atau tingkat keyakinan untuk menolak atau mendukung hipotesis nol dengan benar adalah
"$.
2.$. %rosedur u&i hipotesis
Prosedur pengujian hipotesis statistik adalah langkah-langkah yang di pergunakan dalam
menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. 5erikut ini langkah-langkah pengujian hipotesisstatistic adalah sebagai berikut:
a) 6enentukan *ormulasi hipotesis
Iormulasi atau perumusan hipotesis statistik dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu sebagai
berikut:
) Hipotesis nol 8 nihil Ho)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan di uji.Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan hipotesis
sebenarnya.
A) Hipotesis alternati*8 tandingan H 8 Ha)
Hipotesis alternati* adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai laan atau tandingan darihipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternati*, timbul # keadaan berikut:
i) H menyatakan baha harga parameter lebih besar dari pada harga yang dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujiansisi atau arah kanan.
ii) H menyatakan baha harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujiansisi atau arah kiri.
iii) H menyatakan baha harga parameter tidak sama dengan harga yang di hipotesiskan.Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah
kanan dan kiri sekaligus.
%pabila hipotesis nol Ho) diterima benar) maka hipotesis alternati* Ha) di tolak.Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternati* Ha) di terima benar) maka hipotesisnol Ho) ditolak.
b) 6enentukan tara* nyata F)
+ara* nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadapnilai parameter populasinya. 'emakin tinggi tara* nyata yang di gunakan, semakin tinggi pulapenolakan hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.
5esaran yang sering di gunakan untuk menentukan tara* nyata dinyatakan dalam $, yaitu: $
!,!), "$ !,!"), !$ !,), sehingga secara umum tara* nyata di tuliskan sebagai F !,!, F
-
7/26/2019 Bab 2 Uji Hipotesis
6/13
!,!", F !,. 5esarnya nilai F bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal
ini berapa besarnya kesalahan yang menyebabkan resiko) yang akan di tolerir. 5esarnyakesalahan tersebut di sebut sebagai daerah kritis pengujian critical region o* a test) atau daerahpenolakan region o* rejection).
Gilai F yang dipakai sebagai tara* nyata di gunakan untuk menentukan nilai distribusi yang digunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal ), distribusi t, dan distribusi LM. Gilai itusudah di sediakan dalam bentuk tabel di sebut nilai kritis.
c) 6enentukan kriteria pengujian
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolakhipotesis nol Ho) dengan cara membandingkan nilai F tabel distribusinya nilai kritis) dengan
nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. Nang di maksud dengan bentuk
pengujian adalah sisi atau arah pengujian.
) Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilaipositi* atau negati* dari F tabel. %tau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.
A) Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilaipositi* atau negati* dari F tabel. %tau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.
Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di baah ini
'aar 3.2.1*%engu&ian u&i hipotesis
d) 6enentukan nilai uji statistik
Cji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu dalampengujian hipotesis. Cji statistik merupakan perhitungan untuk menduga parameter data sampel
yang di ambil secara random dari sebuah populasi. 6isalkan, akan di uji parameter populasiP), maka yang pertama-tama di hitung adalah statistik sampel ').
e) 6embuat kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakanhipotesis nol Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukansetelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai F tabel atau nilai kritis.
) Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
A) Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.
-
7/26/2019 Bab 2 Uji Hipotesis
7/13
2.+. Huungan pendugaan dengan pengu&ian hipotesis
'ecara *ungsional, tujuan pendugaan tentang parameter populasi berbeda dari pengujian hipotesis.+ujuan pendugaan parameter ialah penyajian hasil pendugaan tentang nilai parameter populasiyang didasarkan pada data sampel, sebaliknya pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan
pilihan terhadap tindakan-tindakan alternati* dalam masalah pengambilan keputusan. 'ecarastatistik yang berdasarkan pada hasil sampel. Hubungan antara pengujian hipotesis dan
pengambilan keputusan ini merupakan aplikasi teori statistik yang paling penting dalam bidangekonomi. 6eskipun demikian hubungan antara pendugaan parameter dengan pengujian hipotesissudah jelas erat sekali.
Kesalahan dugaan nilai parameter karena terletak diluar batas keyakinan sebetulnya sama dengankesalahan BB dalam pengujian hipotesis. 6enguji hipotesis yang menyatakan baha interval
keyakinan bagi parameter yang bersangkutan, jika nilai yang dispesi*ikasikan bagi hipotesisnyaseharusnya ditolak.Prosedur pendugaan dengan sendirinya dapat merupakan pengujian hipotesis dalam arti nilaidugaannya dapat dianggap sebagai hipotesis. Kedua masalah di atas diuraikan secara terpisahkarena pendugaan berhubungan hanya dengan parameter populasi sedangkan pengujian hipotesis
tidak demikian.
Pengujian memerlukan obser3asi atau hasil pemilihan sampel yang bersi*at random tentang*rekuensi kerusakan O8n hasil pentensilan itu sendiri. 7bser3asi pemilihan sampel seperti itu dapatdilakukan secara berulang-ulang kali atau sekali saja, atas dasar nilai statistik sampel keputusan,diambil guna menentukan apakah Hodiatas diterima atau ditolak. Jika Hotidak sama artinya Hditerima. Dalam hal ini salah satu tahap prosedur yang terpenting ialah menentukan nilai statistik
sampel yang dianggap sebagai dasar. Gilai statistik sedemikian itu menentukan daerah kritispengujian itu sendiri.
Pada hakekatnya, intervalkeyakinan membutuhkan pemilihan koe*isien keyakinan -
gunasekaligus menentukan sepasang nilai batas keyakinannya. Dalam prosedur pengujian hipotesis kita
menolak atau menerima pernyataan katakanlahPoPO =
rata-rata hipotesis) tergantung pada
apakah
o terletak atau tidak dalam intervalkeyakinan yang rele3an, jelas sekali baha istilah
dan sebetulnya mengukur hal yang sama.
+iap pengujian tentang keyakinan menggunakan keyakinan interval secara implisit, sebaliknya
tiap intervalkeyakinan dapat merupakan dasar bagi pengujian tentang kenyataan. Pada umumnya,pada pengujian tentang pernyataan, koe*isien keyakinan sebesar "$ dan $ banyak digunakan.
%ndaikan Hobenar, penolakan
hipotesis dengan statistik sampel cukup nyata. Jika koe*isien
keyakinan sebesar $ digunakan, maka beda antara
hipotesis dengan hasil sampel menjadi
sangat nyata, jika kita menerima Hoberarti beda keduanya tidak nyata.
2.,. -esalahan &enis 1 dan &enis 2
Hipotesis yang merumusankan dengan harapan untuk menolak disebut hipotesis aal yang
dinyatakan dengan Homenjurus pada penerimaan suatu hipotesis alternati* dinyatakan dengan H .5ila sebuah statistik O jatuh di daerah penolakan daerah kritis) maka H oditolak dan dianggapbaha hipotesis alternati* Hyang benar. 5ila statistik O jatuh di daerah penerimaan maka H oditerima. 4ara pengambilan keputusan seperti ini mungkin saja membaa kita pada duakesimpulan yang salah yaitu:
a) Kesalahan jenis B, terjadi karena keputusan menolak Ho dan menerima H dansesungguhnya Hoyang benar. Peluang melakukan kesalahan jenis B disebut tingkat signi*ikan
-
7/26/2019 Bab 2 Uji Hipotesis
8/13
uji
hipotesis dan dinyatakan dengan
p=menolak H, Hobenar). +inglat signi*ikan adalah
ukuran nilai kemungkinan) daerah kritis.
b) Kesalahan jenis BB, terjadi karena keputusan menolak Hodan menerima H dan
sesungguhnya Ho yang salah. Peluang melakukan kesalahan jenis BB dinyatakan denganp=
menolak H, Hosalah). Peluang ini dapat dihitung bila hipotesis alternati*nya telahditentukan.
'ecara skematis, kedua jenis kesalahan itu serta hubungannya dapat dilihat sebagai berikut:
Tael 3.2.1*Tael &enis kesalahan pengailan keputusan hipotesis
0ambaran kedua jenis kesalahan itu secara gra*is adalah sebagai berikut:
a) Jika Hobenar
'aar 3.2.2*Daerah peneriaan
b) Jika Hbenar
Jika HobenarJika Hosalah
(H1benar)
+erima Ho
Keputusan yang betulProbabilitas -
Kesalahan tipe BB
Probabilitas
+olak Ho Keputisan tipe B
Probabilitas
Keputusan yang betul
probabilitas -
-
7/26/2019 Bab 2 Uji Hipotesis
9/13
'aar 3.2.3*Daerah penolakan
2.. Langkah/langkah pengu&ian hipotesis
(angkah-langkah yang umum dan secara logis harus diikuti dapat dibagi ke dalam beberapalangkah yang konsisten sebagai adalah berikut:
a) Gyatakan hipotesis nol serta hipotesis alternati*nya.
b) Pilih statistik yang sesuai sebagai dasar bagi prosadur pengujian. Hal tersebut tergantungpada asumsi tentang bentuk distribusi dan hipotesisnya.
c) Pilih tara* nyata
yang tertentu serta tentukan besaran sampel n.
d) +entukan daerah kritis. Hal tesebut sebagian akan tergantung pada hipotesis alternati*.
e) Kumpulkan data sampel dan hitung dengan cara demikian itu terletak dalam daerahpenolakan, kita harus menolak hipotesis nolnya karena probabilitas memperoleh nilaisatatistik sedemikian itu, jika Hobenar demikian kecilnya sehingga kita menganggap bukan
disebabkan oleh 3ariansi sampel yang normal dan kita menarik konklusi baha Ho
semestinya palsu.
(angkah ke-enam diatas sebetulnya mencerminkan *alsa*ah dasar pengujian hipotesis. Pada setiappengujian sedemikian itu, kita bandingkan nilai yang diobser3asi bagi karekteristik tertentu dengannilai teoritisnya yang dinyatakan oleh hipotesis. Pada umumnya kedua nilai di atas semestinya
berbeda dan penguji harus menentukan apakah beda itu memang sudah sedemikian hipotesisnya.%gar dapat menentukan suatu putusan mengenai hal di atas kita harus melihat beberapaprobalilitas sebesar yang kita peroleh jika hipotesisnya benar.
Jika probabilitas tersebut kecil kita harus anggap beda diatas disebabkan oleh 3ariasi hasilpemilihan sampel tetapi jika probabilitasnya besar kita harus tidak menganggapnya baha beda
tersebut disebabkan oleh *aktor kebetulan dan menghasilkan penolakan hipotesis yang
bersangkutan dinamakan beda nyata. Jika
!.!", maka hasil bedanya dianggap sebaliknya, jika bedanya dapat dianggap sebagai hasil kebetulan sehingga hipotesisnya diterima,maka beda sedemikian itu menjadi tidak nyata atau tidak berarti.
2.10. Bentuk distriusi dengan atas/atas peneriaan dan penolakan
a) Pengujian dua sisi
Ho:
PoP = ( )nQ8F8AKPo-c =
H1:
PoP ( )nQ8F8AKPoAc =
-
7/26/2019 Bab 2 Uji Hipotesis
10/13
'aar 3.2.4*-ura pengu&iaan dua sisi
b) Pengujian satu sisi sisi kanan)
Ho:
PoP= ( )nQ8FKPoc =
'aar 3.2.5*-ura pengu&iaan satu sisi (sisi kanan)
c) Pengujian satu sisi sisi kiri)
Ho:
PoP= ( )nQ8FKPoc =
H:
PoP