Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang...

16
5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Aplikasi penjadwalan ujian skripsi ini pernah dibuat sebagai topik skripsi di Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. Dalam pengembangannya, aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman Java dengan berbasis desktop application. Sedangkan untuk metode pengambilan keputusan dalam pemilihan dosen penguji aplikasi ini menggunakan algoritma Fuzzy Multi- Attribute Decision Making (FMADM). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making adalah penggabungan antara logika fuzzy dan multi-attribute decision making. Fuzzy dalam multi-attribute decision making, digunakan untuk mengolah atribut suatu alternatif yang tidak dapat disajikan dengan lengkap, mengandung ketidakpastian atau ketidakkonsistenan. Secara umum, FMADM memiliki suatu tujuan tertentu, yang dapat diklasifikasikan dalam dua tipe, yaitu menyeleksi alternatif dengan atribut dengan ciri-ciri terbaik and mengklasifikasi alternatif berdasarkan peran tertentu (Simoes-Marques dalam Ashinta, 2009). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making, akan mencari hubungan antara skripsi dengan dosen melalui lebih dari satu atribut yang berpengaruh dalam pemilihan dosen penguji, yaitu keterkaitan bidang minat, keterkaitan bahasa pemrograman, keterkaitan mata kuliah dan kesesuaian jadwal. Penggunaan banyak atribut sebagai

Transcript of Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang...

Page 1: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

5

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Penelitian TerdahuluAplikasi penjadwalan ujian skripsi ini pernah dibuat sebagai

topik skripsi di Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen

Satya Wacana. Dalam pengembangannya, aplikasi ini menggunakan

bahasa pemrograman Java dengan berbasis desktop application.

Sedangkan untuk metode pengambilan keputusan dalam pemilihan

dosen penguji aplikasi ini menggunakan algoritma Fuzzy Multi-

Attribute Decision Making (FMADM).

Fuzzy Multi-Attribute Decision Making adalah penggabungan

antara logika fuzzy dan multi-attribute decision making. Fuzzy dalam

multi-attribute decision making, digunakan untuk mengolah atribut

suatu alternatif yang tidak dapat disajikan dengan lengkap,

mengandung ketidakpastian atau ketidakkonsistenan. Secara umum,

FMADM memiliki suatu tujuan tertentu, yang dapat diklasifikasikan

dalam dua tipe, yaitu menyeleksi alternatif dengan atribut dengan

ciri-ciri terbaik and mengklasifikasi alternatif berdasarkan peran

tertentu (Simoes-Marques dalam Ashinta, 2009).

Fuzzy Multi-Attribute Decision Making, akan mencari

hubungan antara skripsi dengan dosen melalui lebih dari satu atribut

yang berpengaruh dalam pemilihan dosen penguji, yaitu keterkaitan

bidang minat, keterkaitan bahasa pemrograman, keterkaitan mata

kuliah dan kesesuaian jadwal. Penggunaan banyak atribut sebagai

Page 2: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

6

penentu dalam pemilihan dosen penguji diharapkan mampu

memberikan hasil yang lebih optimal (Ashinta, 2009).

Aplikasi penjadwalan yang telah dibuat tersebut sudah

memiliki kemampuan yang cukup untuk menyusun sebuah jadwal

ujian, mengatur dosen sesuai dengan jadwal, dan kuota yang

dibagikan juga relatif seimbang. Namun masih ada beberapa hal

yang harus diperbaiki, antara lain jadwal dosen masih harus

dimasukkan oleh pengguna sistem. Pengisian dilakukan satu persatu

dan apabila ada kesalahan dalam pengisian, jadwal dosen harus

dihapus satu persatu juga, sehingga hal tersebut dirasa kurang

efisien. Kemudian, jadwal-jadwal yang terbentuk masih terdapat

kesalahan, yaitu dengan adanya jadwal yang tidak ada dosen

pengujinya atau hanya terdapat seorang penguji.

Untuk memperbaikinya, akan digantikan dengan penerapan

Web Service yang berhubungan dengan database SIASAT, sehingga

tidak perlu melakukan input jadwal dosen berulang-ulang. Selain itu,

aplikasi yang akan dibuat ini akan dibuat dengan berbasis web,

sehingga aplikasi ini dapat diakses di mana saja, tanpa melakukan

peng-install-an terlebih dahulu.

Perbedaan dari penelitian yang dilakukan oleh Ashinta dengan

aplikasi yang akan dibuat dalam skripsi ini adalah metode yang akan

digunakan dalam pemilihan dosen penguji. Fuzzy multi-attribute

decision making (FMADM) digunakan dalam penelitian yang

dilakukan oleh Ashinta, sedangkan dalam skripsi ini akan

menggunakan metode yang termasuk di dalam FMADM itu sendiri,

yaitu metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal

Solution (TOPSIS). Metode TOPSIS ini didasarkan pada konsep

Page 3: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

7

dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak

terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak

terpanjang dari solusi ideal negatif (Kusumadewi dalam Mahanani,

2006). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Ashinta dibuat

dengan berbasis desktop application, sedangkan aplikasi yang akan

dibuat dalam skripsi ini adalah sistem berbasis web dan berhubungan

dengan Web Service. Web Service ini akan berhubungan dengan

database SIASAT, sehingga tidak perlu melakukan input jadwal

dosen berulang-ulang.

Penelitian lain yang berhubungan dengan penjadwalan ujian

skripsi ini sudah dilakukan oleh Sinaga dalam penelitiannya yang

berjudul Perancangan Aplikasi Agenda Ujian Tugas Akhir Berbasis

Web. Aplikasi yang dibuat mampu membantu pengguna untuk

memilih jadwal yang sesuai baik dalam hal waktu maupun ruangan

yang tersedia. Kedua, aplikasi menyediakan informasi bagi dosen

mengenai daftar mahasiswa yang sedang mengajukan ujian tugas

akhir, daftar ujian yang akan dilaksanakan, dan daftar ujian yang

sudah dilaksanakan. Ketiga, aplikasi membantu mahasiswa dalam

menentukan jadwal ujian tugas akhir mulai dari pengajuan jadwal

kepada ketiga dosen penguji hingga memperoleh jadwal ujian yang

disetujui oleh ketiga dosen penguji (Sinaga, 2011). Jadwal ujian

dapat terbentuk dalam penelitian yang dilakukan, namun tidak ada

sistem auto-generate dalam penjadwalan yang dilakukan. Dosen

akan mengisi sendiri pada jadwal dimana dosen tersebut dapat

melakukan pengujian.

Penerapan Web Service dalam pengembangan aplikasi sudah

banyak dilakukan, sebagai contoh yaitu dalam penerapan Web

Page 4: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

8

Service dalam sistem informasi pembelian kendaraan bermotor

secara kredit. Penggunaan Web Service dalam sistem tersebut

disebabkan karena teknologi Web Service memiliki kelebihan, yaitu

merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan

komputer-komputer yang berbeda sistem operasi dapat saling

bertukar data. Kelebihan yang lain adalah language independent,

yang memungkinkan Web Service dapat diakses menggunakan

bahasa pemrograman apa saja. Jembatan penghubung dengan

database, umumnya sebuah aplikasi memerlukan driver database

agar dapat melakukan koneksi ke dalam database. Web Service

dapat dijadikan sebagai penghubung antara aplikasi dengan

database, sehingga pertukaran data antar perusahaan akan lebih

mudah dan cepat daripada harus menyesuaikan aplikasi dan

database yang digunakan (Muaya, 2010).

2.2 Java ServletJava Servlet adalah sebuah teknologi dari Java yang digunakan

untuk pembuatan aplikasi web. Servlet adalah kelas pada Java yang

berjalan pada server (server side) dan melakukan proses untuk

halaman web dinamis dalam sebuah aplikasi web. Oleh karena hal

itu, penulisan Servlet dalam pembuatan sebuah aplikasi web

dilakukan oleh seorang web programmer, bukan oleh web designer.

Setelah proses selesai, Servlet akan mengembalikan kode-kode

HTML kepada web browser menggunakan fungsi println() (Murach

dan Steelman, 2008).

Servlet adalah kelas Java yang dirancang untuk merespon

dengan konten dinamis untuk permintaan klien melalui jaringan.

Page 5: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

9

Servlet ter-install dalam web containers sebagai bagian dalam

aplikasi web. Aplikasi-aplikasi ini adalah kumpulan dari web

resources seperti halaman HTML, gambar, multimedia, Servlet,

Java Server Pages (JSP), XML, kelas pendukung Java, dan library

pendukung Java. Ketika sebuah aplikasi web diletakkan dalam

sebuah web container, container tersebut akan membuat dan

memuat instansi-instansi dari kelas Java Servlet ke dalam Java

Virtual Machine (JVM) untuk menangani permintaan yang ditujukan

pada Servlet (Perry, 2004).

Servlet dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembuatan

sebuah web dinamis. Berikut ini adalah keuntungan yang dapat

diberikan oleh Servlet untuk pengembangan web (Hunter, 2001).

1. Portability

Karena Servlet ditulis dalam bahasa Java, maka Servlet bisa

digunakan di berbagai jenis sistem operasi dan berbagai server.

Dengan menggunakan Servlet, prinsip Java “tulis sekali, dipakai di

mana saja” dapat diterapkan. Servlet bekerja hanya pada server yang

digunakan untuk pengembangan dan deployment.

2. Power

Servlet dapat memanfaatkan semua kekuatan yang dimiliki

oleh Java APIs, yaitu jaringan dan akses URL, multithreading,

manipulasi gambar, kompresi data, koneksi basis data (JDBC),

object serialization, internationalization, Remote Method Invocation

(RMI), dan legaly integration (CORBA). Selain itu, Servlet juga

mengambil kelebihan dari platform J2EE yang meliputi support

Enterprise JavaBeans (EJBs), distributed transactions (JTS),

Page 6: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

10

standardized messaging (JMS), directory lookup (JNDI), dan

advanced database access (JDBC 2.0). Dengan adanya standar API

dalam Servlet, pengembangan aplikasi web menjadi lebih cepat,

mudah, dan dapat diandalkan.

3. Efficiency and endurance

Permintaan kepada Servlet sangat efisien. Sekali sebuah

Servlet dimuat, Servlet akan tinggal di dalam memory server sebagai

sebuah instansi objek. Setelah itu, server meminta kepada Servlet

untuk menangani permintaan dengan metode yang mudah dan

ringan. Servlet dapat langsung menangani hampir semua permintaan

yang datang.

Servlet menahan objek secara alami. Karena Servlet bertahan

dalam memory server, maka Servlet akan mempertahankan keadaan

dan sumber dari luar, seperti koneksi kepada database.

4. Safety

Servlet menurunkan tipe keamanan yang kuat dari bahasa

Java, karena Servlet ditulis dalam bahasa Java. Servlet secara umum

aman dari masalah pengaturan memory, seperti dangling pointers,

invalid pointer references, dan memory leaks.

Servlet dapat menangani kesalahan dengan aman, karena

adanya mekanisme penanganan kesalahan dari Java. Jika dalam

Servlet terdapat operasi-operasi yang salah, maka Servlet akan

memberikan peringatan yang dapat diambil dan ditangani secara

aman oleh server.

Page 7: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

11

5. Elegance

Kemewahan dari kode Servlet sangat mencolok. Kode Servlet

tersebut jelas, object oriented, modular, dan sangat sederhana. Satu

alasan dari kesederhanaannya adalah dari Servlet API itu sendiri,

termasuk method-method dan kelas yang menangani tugas rutin dari

pengembangan Servlet.

6. Integration

Servlet memiliki integrasi yang sangat kuat dengan server.

Dengan integrasi ini, mengijinkan Servlet untuk bekerja sama

dengan server yang tidak bisa dilakukan oleh CGI. Sebagai contoh,

Servlet dapat menggunakan server untuk menerjemahkan alamat

file, perform logging, check authorization, dan perform MIME type

mapping.

7. Extensibility and flexibility

Servlet dirancang agar dapat dengan mudah dikembangkan.

Seperti sekarang ini, API berisi kelas-kelas dengan dukungan khusus

untuk HTTP Servlet. Untuk ke depannya, bisa juga ditambah dan

dioptimalkan untuk jenis Servlet yang lain. Kemungkinan juga,

dukungan untuk HTTP Servlet dapat lebih ditingkatkan.

Servlet juga cukup fleksibel dalam pembuatan sebuah konten.

Servlet dapat membuat sebuah konten secara sederhana

menggunakan pernyataan out.println() atau membuat halaman-

halaman yang rumit menggunakan sebuah template engine. Servlet

dapat membuat sebuah halaman HTML dan memperlakukan

Page 8: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

12

halaman tersebut sebagai sebuah objek dari Java atau membuat

halaman HTML dengan melakukan perubahan dari XML ke HTML.

2.3 Web ServiceWeb Service adalah sebuah sistem software yang dirancang

untuk mendukung interoperabilitas interaksi antara mesin ke mesin

pada sebuah network. Interface dideskripsikan pada format mesin

seperti WSDL. Sistem lain yang berinteraksi dengan Web Service

dilakukan melalui antarmuka menggunakan pesan seperti pada

SOAP. Pada umumnya pesan ini memanfaatkan HTTP dan XML

yang merupakan salah satu standar web (Wulandari dan Wicaksana,

2006).

Web Service berbeda dengan web pada umumnya. Web berisi

informasi-informasi yang dapat dipahami langsung oleh manusia

dan memungkinkan terjadi interaksi di dalamnya. Sedangkan Web

Service, tidak berisi informasi yang dapat dipahami secara langsung

oleh manusia, karena hanya berisi layanan-layanan yang dapat

dipakai oleh sistem. Informasi dapat diperoleh setelah layanan yang

diambil dari Web Service telah diolah oleh sistem menjadi informasi

yang dapat dipahami oleh manusia.

Web Service muncul seiring dengan perkembangan aplikasi

berbasis client-server. Sesuai dengan definisi yang dikeluarkan oleh

konsorsuim W3C, Web Service diartikan sebagai sebuah sistem

perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas

interaksi mesin ke mesin lewat sebuah jaringan. Web Service

memiliki sebuah interface yang dibangun dalam sebuah format yang

dapat diproses oleh mesin, yang disebut dengan Web Service

Page 9: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

13

Description Language (WSDL). Sistem-sistem yang lain

berinteraksi dengan Web Service melalui WSDL yang sudah

ditetapkan sebelumnya menggunakan Simple Object Access

Protocol (SOAP), yang biasanya dilangsungkan dengan

menggunakan HTTP dengan sebuah serialisasi XML dalam

penggabungan dengan standar web terkait lainnya.

Inti dari adanya Web Service adalah mengenai

interoperabilitas. Interoperabilitas ini berbicara bukan hanya

interoperabilitas atas sebuah bahasa pemrograman yang sama,

namun juga berbicara mengenai interoperabilitas antar bahasa

pemrograman yang berbeda, antar server dan platform yang berbeda

pula, meliputi J2EE Server, .NET Framework, Perl, Apache Axis,

Python, C++, dan sebagainya. Teknologi Web Service memampukan

untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan sistem yang berbeda,

hal ini disebabkan karena Web Service adalah teknologi yang bebas

platform, dengan kata lain, Web Service adalah media perantara

yang digunakan untuk berkomunikasi yang tidak terbatas hanya

pada bahasa pemrograman, sistem operasi, dan hardware tertentu

(Muaya, 2010).

Keuntungan-keuntungan penggunaan Web Service (Wulandari

dan Wicaksana, 2006) :

1. Web Service menyediakan interoperabilitas antar berbagai

aplikasi perangkat lunak yang running pada platform yang

berbeda.

2. Web Service menggunakan standard dan protokol yang

open. Jika memungkinkan protokol dan format data

Page 10: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

14

adalah text-based, membuatnya mudah bagi pengembang

untuk memahami.

3. Dengan pemanfaatan HTTP, Web Service dapat bekerja

melalui banyak pengukuran keamanan firewall yang

umum tanpa menuntut perubahan bagi aturan firewall

filtering.

4. Web Service mengijinkan perangkat lunak dan service dari

perusahaan dan lokasi yang berbeda untuk

dikombinasikan dengan mudah untuk menyediakan suatu

service yang terintegrasi.

5. Web Service mengijinkan penggunaan kembali service

dan komponen di dalam suatu infrastruktur.

6. Web Service dapat secara bebas digabungkan (loosely

coupled) dengan demikian memudahkan suatu pendekatan

terdistribusi ke pengintegrasian aplikasi.

Kekurangan dari Web Service adalah (Wulandari dan

Wicaksana, 2006) :

1. Karakteristik standard Web Service saat ini masih dalam

tahap perkembangan awal dibandingkan open standard

komputer terdistribusi yang lebih matang seperti CORBA.

2. Web Service dapat saja memiliki performance/kinerja

yang lemah dibandingkan dengan pendekatan komputasi

terdistribusi lain seperti RMI, CORBA, atau DCOM.

Page 11: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

15

2.4 Sistem Penjadwalan Ujian Skripsi di FTI UKSWSkripsi merupakan tugas akhir dari seorang mahasiswa untuk

memperoleh gelar sarjananya. Dalam penyusunan laporan skripsi,

mahasiswa dibimbing oleh dua orang dosen. Dosen pembimbing 1

harus memiliki tingkat pendidikan terakhir minimal S2, sedangkan

untuk dosen pembimbing 2 harus memiliki tingkat pendidikan

terakhir minimal S1 atau di atasnya.

Untuk memperoleh gelar sarjana, mahasiswa harus

mengujikan skripsinya di hadapan tiga orang penguji yang memiliki

kompentensi yang sesuai dengan topik skripsi serta memiliki hak

untuk menguji skripsi tersebut.

Sebelum dilakukan pengujian, KPTA akan membuat sebuah

jadwal skripsi dari mahasiswa-mahasiswa yang telah mengajukan

skripsinya untuk diujikan, serta memilih dosen-dosen penguji yang

memiliki kompentensi sesuai dengan topik-topik skripsi dan

membagi tugas antara penguji yang satu dengan yang lain secara

rata. Penjadwalan juga dilakukan dengan mempertimbangkan jadwal

dosen yang bersangkutan serta ruang yang digunakan untuk

melakukan ujian skripsi.

Diagram alur (Flowchart) dari sistem penjadwalan ujian

skripsi ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Page 12: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

16

Gambar 2.1 Flowchart Diagram Penjadwalan Ujian Skripsi

Page 13: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

17

2.5 Multi-Attribute Decision MakingMulti Attribute Decision Making (MADM) adalah suatu

metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari

sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. MADM menentukan

nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses

perangkingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.

Pada dasarnya, ada tiga pendekatan untuk mencari nilai bobot

atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif, dan

pendekatan integrasi antara subyektif dan obyektif. Pada pendekatan

subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para

pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses

perangkingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan

pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis

sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan

(Kusumadewi dalam Mahanani, 2006).

MADM dilakukan melalui 2 langkah. Yang pertama adalah

melakukan agregasi terhadap keputusan-keputusan yang tanggap

terhadap semua tujuan pada setiap alternatif. Langkah kedua adalah

melakukan perangkingan alternatif-alternatif keputusan tersebut

berdasarkan hasil agregasi keputusan untuk mendapatkan alternatif

yang terbaik.

2.5.1 Technique for Order Preference by Similarity Ideal Solution

(TOPSIS)

Metode TOPSIS merupakan salah satu metode pengambilan

keputusan multikriteria. Metode TOPSIS didasarkan pada konsep

dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak

Page 14: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

18

terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak

terpanjang dari solusi ideal negatif (Kusumadewi dalam Mahanani,

2011).

Metode TOPSIS memperhatikan jarak ke solusi ideal positif

maupun solusi ideal negatif, dengan mengambil keputusan yang

dekat dengan solusi ideal positif. Solusi ideal positif adalah nilai

terbaik dari setiap atribut, sedangkan solusi ideal negatif adalah nilai

terburuk dari setiap atribut. Nilai preferensi dapat ditentukan dengan

memperhatikan jarak antar keduanya.

Konsep TOPSIS banyak digunakan pada beberapa model

MADM untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis. Hal

tersebut dikarenakan konsep TOPSIS yang sederhana dan mudah

dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan untuk

mengukur kinerja relatif dan alternatif-alternatif keputusan dalam

bentuk matematis yang sederhana (Kusumadewi dalam Mahanani,

2006).

Dalam proses pemilihan dosen penguji, metode TOPSIS

digunakan untuk mencari pilihan terbaik dari dosen-dosen penguji

yang ada, didasarkan pada topik skripsi yang bersangkutan dan

kompetensi-kompetensi dari dosen penguji. Nilai-nilai kompetensi

dosen penguji diperoleh dari hasil wawancara dengan masing-

masing dosen penguji.

Prosedur TOPSIS secara umum terdiri dari langkah-langkah

sebagai berikut (Kusumadewi dalam Mahanani, 2006):

1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.

TOPSIS membutuhkan rating kerja setiap alternatif Ai pada setiap

kriteria Ci yang ternormalisasi.

Page 15: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

19

= ∑ (2.1)

dengan i = 1, 2, …, m; dan j = 1, 2, …, n

2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.= (2.2)

dengan i = 1, 2, …, m; dan j = 1, 2, …, n

3. Menentukan matriks solusi ideal positif (A+) dan matriks solusi

ideal negatif (A-) berdasarkan rating bobot ternormalisasi yij.= ( , , … , ) (2.3)= ( , , … , ) (2.4)

dengan= maxmin= minmax

4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks

solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif= ∑ − (2.5)

Jika j adalah atribut keuntunganJika j adalah atribut biaya

Jika j adalah atribut keuntunganJika j adalah atribut biaya

Page 16: Bab 2 Tinjauan Pustakarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1736/3/T1...merupakan teknologi yang lintas platform, sehingga memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi

20

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif= ∑ − (2.6)

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi).= (2.7)

Nilai Vi yang paling besar merupakan alternatif terbaik yang

didapat.