BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya...

26
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilan Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Asrinah, 2010). Tanda-tansda bahaya kehamilan yang terjadi pada masa kehamilan muda dan lanjut, pada kehamilan muda meliputi perdarahan pervaginam, hiperemesis gravidarum, hipertensi, sedangkan pada kehamilan lanjut tanda-tanda bahaya kehamilan yang sering terjadi adalah perdarahan pervaginam, sakit kepala yang berat, penglihatan kabur, bengkak di wajah, keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa, nyeri abdomen yang hebat dan anemia (Kusmiyati, 2008). 2.2. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan Muda 2.2.1. Perdarahan Pervaginam Kehamilan normal biasanya identik dengan amenore dan tidak ada perdarahan pervaginam, tetapi banyak juga wanita yang mengalami episode perdarahan pada trimester pertama kehamilan. Darah yang keluar biasanya segar (merah terang) dan berwarna tua (coklat kehitaman). Perdarahan yang terjadi biasanya ringan, tetapi menetap selama beberapa hari atau secara tiba-tiba keluar dalam jumlah besar.Perdarahan pervaginam pada hamil muda kemungkinan disebabkan oleh abortus, kehamilan ektopik dan mola hidatidosa (Varney, 2007). Universitas Sumatera Utara

Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya...

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya

bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak

terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Asrinah, 2010).

Tanda-tansda bahaya kehamilan yang terjadi pada masa kehamilan muda dan

lanjut, pada kehamilan muda meliputi perdarahan pervaginam, hiperemesis

gravidarum, hipertensi, sedangkan pada kehamilan lanjut tanda-tanda bahaya

kehamilan yang sering terjadi adalah perdarahan pervaginam, sakit kepala yang berat,

penglihatan kabur, bengkak di wajah, keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak

terasa, nyeri abdomen yang hebat dan anemia (Kusmiyati, 2008).

2.2. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan Muda

2.2.1. Perdarahan Pervaginam

Kehamilan normal biasanya identik dengan amenore dan tidak ada perdarahan

pervaginam, tetapi banyak juga wanita yang mengalami episode perdarahan pada

trimester pertama kehamilan. Darah yang keluar biasanya segar (merah terang) dan

berwarna tua (coklat kehitaman). Perdarahan yang terjadi biasanya ringan, tetapi

menetap selama beberapa hari atau secara tiba-tiba keluar dalam jumlah

besar.Perdarahan pervaginam pada hamil muda kemungkinan disebabkan oleh

abortus, kehamilan ektopik dan mola hidatidosa (Varney, 2007).

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

2.2.1.1. Abortus

Perdarahan pada trimester pertama kehamilan dapat terjadi pada seperlima dari

seluruh kehamilan dan hampir separuh dari jumlah tersebut mengalami keguguran.

Kejadian aborsi spontan diperkirakan mencapai sekitar 15-22% dari seluruh

kehamilan (Hollyngwort, 2012).

Abortus adalah peristiwa berakhirnya kehamilan pada usia kehamilan <20

minggu atau berat janin <1000 gram. Menurut Kusmiyati (2009) ada bebrapa jenis

abortus:

a. Abortus Imminens

Abortus imminens adalah abortus yang mengancam, perdarahannya bisa

berlanjut beberapa hari atau dapat berulang. Dalam kondisi seperti ini kehamilan

masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.

b. Abortus Insipiens

Abortus insipiens didiagnosa apabila pada wanita hamil ditemukan perdarahan

banyak, kadang-kadang keluar gumpalan darah disertai nyeri karena kontraksi

rahim kuat dan ditemukan adanya dilatasi serviks sehingga jari pemeriksa dapat

masuk dan ketuban dapat diraba. Kadang-kadang perdarahan dapat menyebabkan

kematian bagi ibu dan jaringan yang tertinggal dapat menyebabkan infeksi

sehingga evakuasi harus segera dilakukan. Janin biasanya sudah mati dan

mempertahankan kehamilan pada keadaan ini ,merupakan kontraindikasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

c. Abortus inkomplitus

Didiagnosis apabila sebagian dari hasil konsepsi telah lahir atau teraba pada

vagina, tetapi sebagian tertinggal (biasanya jaringan plasenta). Perdarahan

biasanya terus berlangsung, banyak dan membahayakan ibu. Serviks terbuka

karena masih ada benda di dalam rahim yang dianggap sebagai benda asing, oleh

karena itu, uterus akan berusaha mengeluarkannya dengan mengadakan kontraksi

sehingga ibu merasakan nyeri namun tidak sehebat insipiens. Pada beberapa

kasus perdarahan tidak banyak dan bila dibiarkan serviks akan menutup kembali.

d. Abortus Komplitus

Hasil konsepsi lahir dengan lengkap. Pada keadaan ini kuretase tidak diperukan.

Perdarahan segera berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-

lambatnya dalam 10 hari perdarahan akan berhenti sama sekali, karena dalam

masa ini luka rahim telah sembuh dan epitelisasi telah selesai. Serviks dengan

segera menutup kembali.

e. Abortus Tertunda (missed abortion)

Apabila buah kehamilan yang tertahan dalam rahim selama 8 minggu atau lebih.

Sekitar kematian janin kaddang-kadang ada perdarahan pervaginam sedikit

sehingga menimbulkan gambaran abortus imminens. Selanjutnya, rahim tidak

membesar bahkan mengecil karena absorpsi air ketuban dan laserasi jalan.

2.2.1.2. Mola Hidatidosa

Menurut Varney (2007) mola hidatidosa merupakan kehamilan yan secara

genetik tidak normal, yang muncul dalam bentuk kelainan perkembangan plasenta.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

Kehamilan mola hidatidosa biasanya dianggap sebagai satu tumor jinak, tetapi

berpotensi menjadi ganas. Tanda dan gejala kehamilan mola adalah:

a. Mual dan muntah yang menetap, sering kali menjadi parah

b. Perdarahan uterus yang terlihat pada minggu ke-12; bercak darah atau perdarahan

hebat mungkin terjadi, tetapi biasanya hanya berupa rabas bercampur darah,

cenderung berwarna merah dari pada coklat yang terjadi secara terus menerus.

c. Ukuran uterus besar

d. Sesak nafas

e. Ovarium biasanya nyeri tekan dan membesar

f. Tidak ada denyut jantung janin

g. Tidak ada aktivitas janin

h. Pada palpasi tidak ditemukan bagian-bagian janin

i. Hipertensi akibat kehamilan, preeklamsia atau eklamssi sebelum usia kehamilan

24 minggu.

2.2.1.3. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik adalah kehamilan ketika implantasi dan pertumbuhan hasil

konsepsi berlangsung di luar endometrium kavum uteri. Biasanya kehamilan ektopik

terjadi pada tuba, dan sangat jarang terjadi di ovarium atau rongga abdomen (perut).

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat implantasi

janin tidak memberi janin kesempatan untuk berrkembang hingga mencapai aterm

(Mangkuji, 2013).

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

Faktor-faktor predisposisi kehamilan ektopik meliputi infeksi pelvis, alat

kontrasepsi dalam rahim (IUD), riwayat kehamilan ektopik dan riwayat pembedahan

tuba. Gejala awal kehamilan ektopik adalah perdarahan pervaginam dan bercak

darah, dan kadang-kadang nyeri panggul. Perubahan bentuk uterus tidak dapat

digunakan untuk menegakkan diagnosa sebab peningkatan ukuran uterus dan

konsistensinya sama dengan ukuran dan konsistensi uterus padda trimester pertama

kehamilan akibat pengaruh hormon plasenta (Varney, 2007).

Karena tuba bukan merupakan tempat yang tepat ntuk pertumbuhan hasil

konsepsi, tidak mungkin janin tumbuh secara utuh seperti didalam uterus. Sebagian

besar kehamilan tuba terganggu pada ussia kehamilan 6-10 minggu. Diagnosa

kehamilan ektopik dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang. Kemungkina KET dapat ditegakkan berdasarkan keluhan

nyeri perut bawah yang hebat dan tiba-tiba, ataupun nyeri perut bawah yang muncul

bertahap, disertain dengan keluhan perdarahan pervaginam setelah keterlambatan

haid, pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda akut abdomen, kavum douglas

menonjol, nyeri goyang porsio, atau massa di samping uterus (Mangkuji, 2013).

2.2.2. Hiperemesis Gravidarum

Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan

paling menyebabkan stres yang dikaitkan dengan kehamilan. Mual dan muntah ini

biasanya diseebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama

kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar hCG (human

chorionic gonadotrophin) (Woolfson, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

Mual dan muntah biasanya dirasakan di pagi hari “morning sickness”, rasa

mual ini tak membahayakan kesehatan bayi selama ibu hamil bisa mengkonsumsi

makanan secara seimbang dan banyak minum. Sebagian besar wanita yang

mengalami mual di pagi hari cukup cepat mengetahui apa yang bisa dan tidak bisa di

cerna (Page, 2009).

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan selama

kehamilan. Muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning sickness normal

yang umunya dialami wanita hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal dan

berlangsung selama trimester pertama kehamilan. Sehubungan dengan adanya

ketonemia, penurunan berat badan, dan dehidrasi, hiperemesis gravidarum dapat

terjadi disetiap trimester dengan tingkat keparahan yang bervariasi (Varney, 2007).

Hiperemesis gravidarum sering disertai dengan dehidrasi, gangguan elektrolit,

dan ketosis. Sebaiknya penyebab dari mual muntah segera dievaluasi. Menurut

Fadlun (2011) penyakit hiperemesis gravidarum dibagi dalam beberapa tingkat yaitu

sebagai berikut:

a. Tingkat 1

Gejala: lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, nyeri epigastrium,

nadi meningkat, turgor kulit berkurang, tekanan darah sistolik menurun, lidah

kering dan mata cekung.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

b. Tingkat 2

Gejala: apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering dan kotor, mata sedikit ikterik,

kadang suhu sedikit meningkat, oliguria, serta aseton tercium dalam hawa

pernafasan.

c. Tingkat 3

Keadaan umum lebih lemah lagi, muntah-muntah berhenti, kesadaran menurun

dari samnolen sampai koma, nadi lebih cepat, tekanan darah lebih turun,

komplikasi fatal ensefalopati wernicke: nistagmus, diplopia, perubahan mental,

dan ikterik.

2.2.3. Hipertensi

Hipertensi didiagnosa secara empiris bila pengukuran tekanan darah sistolik

melebihi 140 mmHg atau tekanandarah diastolik melebihi 90 mmHg. Ibu hamil yang

mengalami peningkatan tekanan sistolik sebanyak 30 mmHg atau diastolik sebanyak

15 mmHg harus dipantau lebih sering. Tidak diragukan lagi bahwa kejang eklamtik

dapat terjadi padda beberapa perempuan yang memiliki tekanan darah dibawah

140/90 mmHg (Cunningham,2013).

Menurut Billington (2010) gangguan hipertensi pada kehamilan dapat dibagi

ke dalam dua kelompok walaupun tidak terdapat kesepakatan universal mengenai

defenisi yang tepat:

a. Gangguan hipertensi yang khas pada kehamilan, yang mempengaruhi sekitar 12%

kehamilan meliputi: pre eklamsi dan elamsi, hipertensi akibat

kehamilan/hipertensi gestasional yang didefenisikan sebagai peningkatan tekanan

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

darah (TD) pada paruh kedua atau trimester ketiga kehamilantanpa gambaran lain

pre eklamsi.

b. Hipertensi yang sudah terjadi sebelum kehamilan. Hipertensi kronis diperkirakan

terjadi antara 3 dan 5% wanita usia subur, dan dapat disebabkan oleh proses

penyakit yang mendasari, seperti penyakit ginjal, feokromositoma, atau yang

lebih umum terjadi hipertensi esensial.

Pra eklamsia adalah suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan terjadi

setelah minggu ke-20 gestasi, ditandai dengan hipertensi dan proteinuria dan edema.

Proteinuria adalah konsentrasi protein sebesar 0,3 g/l atau lebih pada sedikitnya 2

spesimen urine yang diambil secara acak dan pada selang waktu 6 jam atau lebih.

Wanita yang menderita pra eklamsia jarang mengalami proteinuria sebelum ada

kenaikan dalam tekanan darahnya. Edema sendiri bukanlah tanda pra eklamsi yang

dapat dipercaya kecuali jika edema terjadi pada tangan atau wajah, edema ini dapat

termanifestasi sendiri dalam bentuk kenaikan berat badan mendadak sebanyak 1 kg

atau lebih dalam seminggu (Wijayarini, 2012).

Eklamsia merupakan kejang yang tidak disebabkan oleh hal lain pada seorang

wanita dengan preeklamsia. Untuk mendeteksi prenatal dini secara tradisional waktu

pemeriksaan perinatal dijadwalkan setiap 4 minggu sampai usia kehamilan 28

minggu. Peningkatan kunjungan prenatal selama trimester terakhir memungkinkan

untuk mendeteksi dini preeklamsi (Fadlun, 2011).

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

2.3. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut

2.3.1. Perdarahan Per Vaginam

Perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan pada trimester terakhir

dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan, dikatakan tidak normal jika darah berwarna

merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri.

Perdarahan seperti ini bisa menandakan adanya plasenta previa atau abrupsio placenta

(Asrinah dkk, 2010).

Menurut Kusmiyati (2008) ada beberapa jenis perdarahan antepartum pada

kehamilan lanjut yaitu:

2.3.1.1. Plasenta Previa

Adanya plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi

sebagian/seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang normal adalah pada

dinding depan dan belakang rahim atau di daerah fundus uteri. Gejala-gejalanya

adalah:

a. Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-tiba

dan kapan saja.

b. Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian bawah

rahim sehingga bagian terndah tidak dapat mendekati pintu atas panggul.

c. Pada plasenta previa,ukuran panjang rahim berkurang maka plasenta previa lebih

sering disertai kelainan letak.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

2.3.1.2. Solusio Plasenta

Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta terlepas

setelah anak lahir. Tanda dan gejalanya adalah:

a. Darah dari tempat plasenta keluar dari serviks dan terjadilah perdarahan keluar

atau perdarahan tampak.

b. Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul dibelakang plasenta (perdarahan

tersembunyi/perdarahan ke dalam)

c. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang

lebih khas (rahim keras seperti papan) karena sseluruh perdarahan tertahan di

dalam. Umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan yang keluar tidak sesuai

dengan beratnya syok.

d. Perdarahan disertai nyeri

e. Nyeri abdomen pada saat di pegang

f. Palpasi sulit dilakukan

g. Fundus uteri makin lama makin naik

h. Bunyi jantung biasanya tidak ada

2.3.2. Sakit Kepala yang Berat

Sakit kepala seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam

kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala

yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala

yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau

berbayang.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia,

untuk itu lakukan pemeriksaan edema pada muka/tangan, periksa tekanan darah,

protein urine dan refleks.

2.3.3. Penglihatan Kabur

Gangguan penglihatan secara tiba-tiba pada ibu hamil disebabkan oleh

pengaruh hormonal, keadaan ini mengancam jika perubahan visual terjadi secara

mendadak misalnya pandangan kabur dan berbayang. Perubahan penglihatan ini

mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan prereklamsi.

2.3.4. Bengkak di Wajah

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan

tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.

Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau preeklamsi.

2.3.5. Keluar Cairan Pervaginam

Keluarnya cairan berupa air dari vagina pada trimester 3, air tersebut bisa jadi

bersal dari ketuban yang pecah. Pecaahnya selaput ketuban dapat terjadi pada

kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm,

ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung,

normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala II.

2.3.6. Gerakan Janin tidak Terasa

Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6,

beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika bayi tidur maka

gerakannya akan melemah, gerakan bayi akan mudah terasa jika ibu berbaring atau

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Biasanya tanda dan gejala

nya adalah gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.

2.3.7. Nyeri Abdomen yang Hebat

Nyeri abdomen yang berhubungan dengan persalinan normal adalah normal,

nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang menganccam keselamatan

jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa

berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan

preterm, gastritis, penyakit kantung empedu, uterus yang iritable, abrupsio plasenta,

ISK atau infeksi lain.

2.3.8. Anemia

Anemia merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dijumpai pada

kehamilan, diagnosa anemia dalam kehamilan ditegakkan bila kadar hemoglobin

(Hb) <11 g/dL (7,45 mmol/L) dan hematokrit < 0,33. Anemia jelas menjadi momok

karena memiliki dampak yang signifikan bagi mortalitas dan morbiditas maternal dan

perinatal di seluruh dunia, terlebih di negara berkembang (Hollingworth, 2012).

Anemia adalah suatu keadaan ketika kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah

eitrosit turun di bawah nilai normal. Pada penderita anemia, kondisi ini sering disebut

kurang darah karena kadar sel darah merah (hemoglobin ata Hb) di bawah nilai

normal. Penyebabnya bisa karena kekurangan gizi untuk pembentukan darah,

misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B 12 (Mangkuji, 2013).

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

2.3.8.1. Macam-macam Anemia pada Kehamilan

Menurut Cunningham (2013) ada beberapa macam anemia yang terjadi pada

masa kehamilan antara lain:

a. Anemia defisisensi besi

Anemia pada kehamilan adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin ibu <11

g% pada trimester pertama dan ketiga atau <10,5g% pada trimester kedua.

Keluhan lemah, pucat, dan mudah pingsan padahal tekanan darah pada batas

normal perlu dicurigai anemia defisiensi besi. Oleh sebab itu, pemeriksaan

hematokrit dan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan darah rutin selama

pengawasan antenatal (Mangkuji, 2013).

Penanganan anemia defisiensi besi adalah melalui pemberian preparat besi oral

atau parenteral. Terapi oral yang diberikan antara lain preparat besi ferosulfat,

fero glukonat. Di Indonesia, pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah

melakukan berbagai upaya penanggulangan anemia defisiensi zat besi pada ibu

hamil.

1. Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin selama jangka waktu untuk

meningkatka kadar hemogobin secara tepat. Tablet besi untuk ibu hamil

sudah tersedia dan telah didistribusikan.

2. Buku pedoman pemberian zat besi dan poster-poster tahun 1995

3. Buku Pedoman Operasional penanggulangan Anemia Gizi pada tahun 1996

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

4. Sekarang kemasan Fe yang tadinya menimbulkan bau kurang sedap sekarang

telah diperbarui dalam bentuk tablet salut yang dikemas sebanyak 30 tablet

pembungkus aluminium dengan komposisi yang sama (Mangkuji, 2013).

b. Anemia akibat kehilangan darah akut

Pada kehamilan dini, anemia kehilangan darah akut merupakan hal yang umum

pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik dan mola hidatidisa.

c. Anemia defisiensi asam folat

Asam folat diperlukan dalam dosis yang lebih besar dalam kehamilan karena

terjadi peningkatan replikasi sel pada janin, uterus, dan sumsum tulang. Asupan

harian yang dianjurkan adalah sebesar 800 µg. Defisiensi folat kerap dialami

pada kehamilan dan dapat mengakibatkan defek tabung syaraf, aborsi, retardasi

pertumbuhan, solusio plasenta dan pre-eklamsi (Hollyngworth, 2012).

d. Anemia yang berkaitan dengan penyakit kronik

Rasa lesu, penurunan berat badan, dan pucat telah lama diketahui sebagai

karakteristik penyakit kronik. Beragam penyakit misalnya gagal ginjal kronik,

kanker dan kemoterapi, infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan

peradangan kronik menyebabkan anemia derajat sedang dan kadang berat.

Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan anemia,

termasuk insufisiensi ginjal, supurasi, penyakit radang usus, neoplasma ganas,

dan artritis rematoid. Anmeia kronik biasanya meningkat seiring dengan ekspansi

volume plasma yang melebihi ekspansi massa sel darah merah.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

2.3.8.2. Pencegahan Anemia

Menurut Jimenez (2000) ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk

mencegah terjadinya anemia antara lain:

a. Makanlah makanan yang kaya akan zat besi dari sumber hewani, seperti hati,

lidah, jantung, dan organ lain atau daging tanpa lemak, tiram, kerang dan telur.

b. Untuk produk hewani yang rendah kolesterol dan lemaknya, pilihlah ikan atau

ayam.

c. Untuk sumber makanan vegetarian, pilih kacang-kacangan, polong-polongan,

biji-bijian, kismis, sayuran berdaun hijau dan molase.

d. Diet anda harus cukup mengandung kalsium dan vitamin C, yang dapat

meningkatkan kemampuan tubuh menyerap zat besi.

e. Seimbangkan diet anda karena selain zat besi, sejumlah nutrisi lain juga berperan

dalam pembentukan hemoglobin. Setiap hari, makanlah beberapa porsi buah dan

sayuran segar, biji-bijian, dan produk olahan susu.

f. Makanlah tambahan vitamin dan mineral yang mengandung zat besi setiap hari.

2.4. Asuhan Antenatal

2.4.1. Pengertian

Asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak

terjadinya konsepsi hingga awal persalinan. Tujuannya adalah memantau

perkembangan kehamilan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan perkembangan

janin normal (Fraser, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

Asuhan antenatal adalah melakukan screening untuk memprediksi suatu

penyakit, oleh karena itu kita dapat mengetahui mereka yang akan mengalami bahaya

pada kehamilannya. Dengan mendeteksi dini penyakit dapat dibedakan ibu hamil

yang akan mengalami dan yang sudah mengalami komplikasi, hal ini selalu diabaikan

sehingga ibu hamil tidak pernah mendapat informasi mengenai komplikasi kehamilan

dan cara penanganannya (Kusmiyati, 2008).

Pelayanan asuhan antenatal bertujuan memberikan pelayanan antenatal

berkualitas dan melakukan deteksi dini terhadap komplikasi sedini mungkin. Proses

pelaksanaannya selama kehamilan petugas kesehatan harus mengupayakan memeberi

asuhan kebidanan antenatal paling sedikit empat kali selama kehamilan (Mandriwati,

2012).

2.4.2. Kunjungan Antenatal

Menurut Baston (2013) Kunjungan antenatal pertama mungkin hal yang

paling penting dalam kehamilan dan merupakan kesempatan bagi ibu dan petugas

kesehatan untuk untuk saling mengenal dan memenuhi tujuan besar berikut ini, yaitu:

a. Memulai terbinanya hubungan saling percaya nantara ibu dan bidan

b. Hadir dan mendiskusikan pilihan mengenai tempat melahirkan

c. Hadir dan mendiskusikan pilihan untuk skrining antenatal

d. Mengidentifikasi kemungkinan kemungkinan faktor resiko atau hal-hal yang

dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.

e. Meyepakati jadwal asuhan antenatal yang tepat.

f. Melakukan pemantauan dasar.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

g. Memberi anjuran kesehatan masyarakat dalam upaya mempertahankan kesehatan

ibu dan perkembangan kesehatan janinnya.

2.4.3. Penerapan Manajemen dan Dokumentasi dalam Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney, manajemen kebidanan adalah proses pemecahan

masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam

rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada

klien.

Menurut Varney (1997) dalam Mandriwati (2012), proses manajemen

kebidanan ada 7 langkah yaitu sebagai berikut:

1. Langkah I : Mengumpulkan data dasar yaitu berupa data subjektif dan objektif,

berupa data fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu

sesuai dengan kondisinya, menggunakan anamnesis, pemeriksaan

fisik, penimbangan berat badan, tinggi badan, dan pemeriksaan

laboratorium.

2. Langkah II : Menginterpretasikan/menganalisis data, dalam langkah ini data

subjektif dan objektif yang dikaji dianalisis menggunakan teori

fisiologis dan teori patologis, sesuai dengan perkembangan

kehamilan berdasarkan usia kehamilan ibu pada saat diberi asuhan,

termasuk teori tentang kebutuhan fisik dan psikologis ibu hamil.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

Hasil analisis dan interpretasi data menghassilkan rumusan

diagnosis kehamilan.

3. Langkah III : Merumuskan diagnosis/masalah potensial dan tindakan antisipasi.

Tindakan antisipasi dilakukan untuk mencegah terjadinya ancaman

yang lebih berat sehingga nyawa ibu dan janin dapat terselamatkan.

4. Langkah IV : Mengidentifikasi kebutuhan terhadap tindakan segera untuk

kolaborasi dan rujukan. Petugas kesehatan harus dapat membuat

keputusan untuk melakukan tindakan segera sesuai kewenangannya,

baik tindakan kolaborasi maupun rujukan.

5. Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh. Asuhan menyeluruh

mengacu pada diagnosis dan masalah sesuai kondisi klien.

6. Langkah VI : Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan secara efisien dan aman.

7. langkah VII : Melaksanakan evaluasi terhadap rencana asuhan yang telah

dilaksanakan. Evaluasi ditujukan terhadap efektivitas asuhan yang

telah diberikan, mengacu pada perbaikan kondisi/kesehatan ibu dan

janin. Evaluasi mencakup jangka pendek, yaitu sesaat setelah

intervensi dilaksanakan, dan jangka panjang, yaitu menunggu

proses sampai kunjungan berikutnya/kunjungan ulang.

2.4.4. Konseling Kebidanan

Konseling adalah proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan

secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan

penguasaan pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau

upaya mengatasi masalah tersebut (Tyastuti dkk, 2009).

Konseling asuhan kehamilan adalah satu proses bantuan oleh bidan kepada

ibu hamil, yang dilaksanakan lewat tatap muka dalam bentuk wawancara, dengan

tujuan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kehamilannya,

pemahaman diri tentang permasalahan yang sedang dihadapi, dan penyusunan

rencana pemecahan masalah yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

(Mandriwati, 2012).

Menurut Prawirohardjo (2000), tujuan konseling kesehatan reproduksi adalah:

1. Membantu pasien untuk memahami peristiwa kehamilan, persalinan, nifas dan

risiko yang mungkin dihadapi sehingga dapat dilakukan upaya preventif terhadap

hal-hal yang tidak diinginkan

2. Membantu pasien dan keluarganya untuk menentuan kebutuhan asuhan

kehamilan, pertolongan persalinan yang bersih dan aman atau tindakan klinik

yang mungkin diperlukan.

3. Membantu pasien atau klien untuk membantu pilihan salah satu metode

kontrasepsi yang memenuhi kondisi kesehatan dan sesuai dengan keinginan

mereka.

4. Membantu pasien untuk mengenali gejala atau tanda-tanda tentang akan

terjadinya suatu risiko reproduksi dan fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai

atau mampu untuk menanggulangi berbagai risiko atau komplikasi yang terjadi.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

Menurut Mandriwati (2012) beberapa masalah ibu hamil yang membutuhkan

konseling meliputi:

1. Penerimaan/tanggapan ibu yang tidak positif terhadap kehamilannya.

2. Ketidakmampuan ibu beradaptasi dengan perubahan fisik akibat kehamilannya.

3. Kemampuan yang kurang memadai dalan mengantisipasi tanda bahaya yang

menyertai kehamilan terakit sosial ekonomi/pengetahuan.

4. Dukungan keluarga yang tidak optimal.

5. Pemilihan tempat atau penolong persalinan.

6. Persalinan tindakan.

Menurut Salmah dkk (2006) ada beberapa hak ibu dalam komunikasi dan

konseling, hak ibu harus diberi tanpa memandang suku bangsa, usia, agama, status

sosial-ekonomi, status perkawinan, partai politik, kehidupan seksual, ataupun jumlah

anak dalam keluarga. Ibu mempunyai hak antara lain:

1. Memperoleh informasi tentang kondisi dan keadaan apa yang sedang dialami. Isi

dan waktu pemberian informasi sangat bergantung pada kondisi ibu dan jenis

tindakan yang akan segera dilaksanakan. Informasi harus diberikan langsung

kepada ibu dan keluarga.

2. Bertanya atau mendiskusikan tentang kondisi atau keadaan dirinya dan apa yang

mereka hadapkan dari sistem pelayanan yang ada, dalam suasana yang dianggap

memadai. Proses ini berlangsung secara pribadi dan didasari rasa saling percaya

diantara kedua belah pihak.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

3. Dilayani secara pribadi. Ibu harus diberi tahu siapa dan apa peran mereka

masing-masing (dokter, bidan dan perawat).

4. Menyatakan pandangannya. Ibu dapat menyatakan pandangannya tentang

pelayanan yang telah diberikan. Pendapatnya tentang kualitas pelayanan, yang

baik maupun yang masih kurang, maupun saran-saran perbaikan. Pandangan ibu

harus diterima secara positif dalam kaitannya dengan perbaikan kualitas

pelayanan.

5. Memutuskan secara bebas apakah menerima atau menolak suatu tindakan

kebidanan yang telah diberikan. Persetujuan merupakan persyaratan dalam

melakukan suatu tindakan, termasuk komplikasi kehamilan kegawatdaruratan

akibat komplikasi kehamilan dan persalinan.

Menurut Mandriwati (2012) langkah-langkah pelaksanaan konseling asuhan

kehamilan yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Menyiapkan ruangan yang nyaman, tenang dan kondusif.

b. Menyiapkan alat-alat peraga sesuai kebutuhan

c. Menyiapkan alat tulis, catatan sesuai kebutuhan.

2. Tahap pelaksanaan

G=Greet=Menyapa ibu beserta suami (bila ibu didampingi suami), dengan

memberi salam sesuai dengan kondisi, kemudian mempersilahkan duduk

berhadapan dengan bidan pada tempat yang sudah disediakan. Setelah duduk

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

berhadapan dengan ibu, memulai percakapan dengan tujuan menciptakan suasana

yang akrab dan saling percaya.

A=Ask=Menanyakan secara perinci keadaan ibu tentang permasalahan

kehamilannya yang sedang dihadapi. Dapat juga dengan mempersilahkan ibu

menceritakan keadaan dirinya berkaitan dengan permasalahan kehamilan yang

sedang dialami. Selama proses pembicaraan bidan hendaknya memelihara supaya

hubungan dengan ibu tetap berlangsung secara kondusif dengan cara

memperhatikan kontak mata, menjaga kerahasiaan ibu, tidak menyinggung

perasaan ibu dan menjadi pendengar yang baik.

T=Tell=Memberi informasi kepada ibu tentang cara/metode yang dapat

digunakan untuk memecahkan permasalahan kehamilannya yang sedang

dihadapi.

H=Help=Membantu ibu memilih cara yang tepat untuk mengatasi

permasalahannya sesuai dengan kondisi/kemampuan ibu.

E=Explain=Menjelaskan secara perinci tehnik pelaksanaan cara-cara yang dipilih

untuk pemecahan masalah dan sepakati dengan ibu dan suami.

R=Return=Membuat kesepakatan dengan ibu untuk pertemuan

berikutnya/kunjungan ulang untuk mengevaluasi keberhasilan cara-cara

pemecahan masalah yang telah dilaksanakan.

R=Refer=Bila diperlukan kolaborasi/rujukan ke tenaga yang berkompeten sesuai

dengan kebutuhan/kondisi ibu.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

2.5. Pengetahuan

2..5.1. Pengertian Pengetahuan

Menurut Bloom (1997) pengetahuan adalah pemberian bukti seseorang setelah

melewati proses pengenalan atau pengingatan informasi atau ide yang sudah

diperolehnya sebelumnya. Pengetahuan dikelompokkan ke dalam ranah koqnitif,

afektif dan psikomotor. Pengetahuan ditempatkan sebagai urutan yang pertama

karena pengetahuan merupakan unsur dasar untuk pembentukan tingkatan-tingkatan

ranah koqnitif yaitu pemahaman (comprefension), penerapan (application), analisa

(analysis), sintesa (synthesis) dan penilaian (evaluation).

Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi orang melakukan pengindraan

terhadap suatu subyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia,

yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2007).

2.5.2. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Bloom (dalam Notoadmodjo, 2007) ada 6 tingkatan pengetahuan

yaitu:

1. Tahu (know)

Bila seseorang hanya mampu menjelaskan secara garis besar apa yang telah

diketahuinya.

2. Memahami (comprehension)

Memahami adalah suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek

yang diketahui dan dapat menguraikan materi tersebut secara benar.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

3. Menerapkan (application)

Menerapkan adalah kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari

dari suatu situasi ke situasi lain.

4. Analisis (analysis)

Mampu untuk menerapkan bagian-bagian yang menyusun suatu bentuk

pengetahuan tertentu dan menganalisis satu dari yang lainnya.

5. Sintesis (syntesis)

Mensisntesis adalah mampu untuk menyusun kembali bentuk semula maupun

bentuk lain.

6. Evaluasi (evaluation)

Merupakan tingkat pengetahuan yang tertinggi dimana telah ada kemampuan

untuk mengetahui secara menyeluruh semua bahan yang dipelajari.

2.6. Ibu Hamil

Ibu hamil adalah wanita yang sedang hamil. Keadaan kesehatan ibu hamil

sangat memepengaruhi kehidupan janin. Untuk melahirkan bayi yang sehat ibu hamil

harus mempunyai kesehatan yang optimal. Menurut Dorland (2002) pengertian

wanita hamil (Gravida) adalah salah satu komponen dari status paritas yang sering

dituliskan dengan notasi G-P-Ab, di mana G menyatakan jumlah kehamilan (gestasi),

P menyatakan jumlah paritas, dan Ab menyatakan jumlah abortus.

Menurut Kusmiyati (2008) ibu hamil mempunyai hak-hak yang sama dengan

klien/pasien dan juga mempunyai hak antara lain:

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

1. Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang diberikan

secara bermartabat dan dengan rasa hormat.

2. Asuhan yang harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk/semua perempuan

dan keluarga.

3. Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya.

2.7. Kerangka Teori

Dalam Saifuddin (2002) didefenisikan bahwa konseling adalah proses

pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan

panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan

klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah

yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah

tersebut. Dalam memberikan pelayanan kebidanan petugas kesehatan harus

memberikan konseling pada saat ibu hamil melakukan kunjungan pertama yang

bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kehamilannya,

pemahaman diri tentang permasalahan yang sedang dihadapi, dan penyusunan

rencana pemecahan masalah yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, salah

satu yang harus disampaikan adalah adanya tanda-tanda bahaya kehamilan yang

mungkin terjadi yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan. Dengan pemberian

konseling diharapkan menambah pengetahuan ibu hamil tentang kondisi

kehamilannya serta tanda-tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda Bahaya Kehamilanrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/4/Chapter... · 2015. 2. 4. · bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila

2.8. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini merupakan penyederhanaan dari

kerangka teori yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

pengaruh konseling pada saat ANC terhadap pengetahuan ibu hamil tentang tanda

bahaya kehamilan.

Variabel Independen Variabel Dependent

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan

ANC dan Konseling (-) Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan

ANC dan Konseling (+)

- Umur - Pendidikan

Pekerjaan

Universitas Sumatera Utara