BAB 2 perlakuan panas
-
Upload
kautsar-cigozir-tea -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of BAB 2 perlakuan panas
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 1/12
BAB II
PERLAKUAN PANAS
2.1. Tujuan1. Mengetahui macam-macam proses perlakuan panas .
2. Mengetahui tahapan proses perlakuan panas khusus nya hardening .
3. Mengetahui tempertur ,waktu penahanan (holding time) dan media
quenching yang tepat untuk memperoleh kekerasan optimal sesuai dengan
jenis baja .
2.2. Teori Dasar
A. Pengertian Heat Treatment
Heat Treatment ( perlakuan panas ) adalah salah satu proses untuk
mengubah struktur logam dengan jalan memanaskan spesimen pada
elektrik terance ( tungku ) pada temperature rekristalisasi selama periode
waktu tertentu kemudian didinginkan pada media pendingin seperti udara,
air, air garam, oli dan solar yang masing-masing mempunyai kerapatan
pendinginan yang berbeda-beda.
Siat-siat logam yang terutama siat mekanik yang sangat
dipengaruhi oleh struktur mikro logam disamping posisi kimianya,
contohnya suatu logam atau paduan akan mempunyai siat mekanis yang
berbeda-beda struktur mikronya diubah. !engan adanya pemanasan atau
pendinginan dengan kecepatan tertentu maka bahan-bahan logam dan
paduan memperlihatkan perubahan strukturnya.
Perlakuan panas adalah proses kombinasi antara proses pemanasan
atau pendinginan dari suatu logam atau paduannya dalam keadaan padat
untuk mendapatkan siat-siat tertentu. "ntuk mendapatkan hal ini makakecepatan pendinginan dan batas temperature sangat menetukan.
#. Proses-proses Heat Treatment $
6
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 2/12
#A# %% P&'A"A* PA*AS
Ada beberapa proses-proses pada perlakuan pada Heat Treatment yaitu
sebagai berikut$
+. Quenching ( pengerasan )
Proses quenching atau pengerasan baja adalah suatu proses
pemanasan logam sehingga mencapai batas austenit yang homogen. "ntuk
mendapatkan kehomogenan ini maka austenit perlu waktu pemanasan
yang cukup. Selanjutnya secara cepat baja tersebut dicelupkan ke dalam
media pendingin, tergantung pada kecepatan pendingin yang kita inginkan
untuk mencapai kekerasan baja.%ni mencegah proses suhu rendah, seperti
transformasi fasa, dari terjadi hanya menyediakan jendela sempit waktu
di mana reaksi ini menguntungkan kedua termodinamika dan kinetis
diakses, dapat mengurangi kristalinitas dan dengan demikian
meningkatkan ketangguhan dari kedua paduan dan plastik (dihasilkan
melalui polimerisasi).
Pada waktu pendinginan yang cepat pada ase austenit tidak
sempat berubah menjadi ferit atau perlit karena tidak ada kesempatan bagi
atom-atom karbon yang telah larut dalam austenit untuk mengadakan
pergerakan difusi dan bentuk sementit oleh karena itu terjadi fasa lalu
yang mertensit , imi berupa fasa yang sangat keras dan bergantung pada
keadaan karbon.
2. Anneling
Proses anneling atau melunakkan baja adalah proses pemanasan
baja di atas temperature kritis ( /0 )selanjutnya dibiarkan beberapa
lama sampai temperature merata disusul dengan pendinginan secara
perlahan-lahan sambil dijaga agar temperature bagian luar dan dalam kira-kira sama hingga diperoleh struktur yang diinginkan dengan menggunakan
media pendingin udara.1ujuan proses anneling $
+. Melunakkan material logam
. Menghilangkan tegangan dalam 2 sisa
. Memperbaiki butir-butir logam.
3. ormali!ing
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ 7
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 3/12
#A# %% P&'A"A* PA*AS
ormali!ing adalah suatu proses pemanasan logam hingga
mencapai fasa austenit yang kemudian diinginkan secara perlahan-lahan
dalam media pendingin udara. 5asil pendingin ini berupa perlit dan ferit
namun hasilnya jauh lebih mulus dari anneling . Prinsip dari proses
normali!ing adalah untuk melunakkan logam. *amun pada baja karbon
tinggi atau baja paduan tertentu dengan proses ini belum tentu
memperoleh baja yang lunak. Mungkin berupa pengerasan dan ini
tergantung dari kadar karbon.
2.3. Tata Cara Praktikum
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ 8
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 4/12
Lakukan pengikiran dan Pengampelasan
Siapkan alat dan Bahan
Masukan kedalam tungku Mufe
Uji kekerasan , catat dan Amati
Simpan spesimen kedalam Keranjang
Panaskan spesimen sampai temperatur 8!"# dan h$lding time selama % Menit
dinginan masing &masing spesimen dengan media pendinginan 'ang Ber(eda 'aitu air, $li, uda
Analisa dan Kesimpulan
#A# %% P&'A"A* PA*AS
2.3.1. Skema Proses
6ambar .+. skema proses perlakuan panas
2.3.2.Penjeasan Skema Proses
+. Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu.
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ )
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 5/12
#A# %% P&'A"A* PA*AS
. Spesimen uji dimasukan kedalam keranjang .
. Spesimen uji yang sudah ada di dalam keranjang dimsukan
kedalam tungku muffle .
7. Setelah dimasukan kedalam tungku muffle "tungku dinyalakan
setelah itu spesimen di panaskan sampai 893:0 dan ditahan
temperaturnya selama 9 menit.
9. Spesimen diangkat dari tungku .
4. Masing ; masing spesimen di lakukan proses pendinginan dengan
media pendinginan yang berbeda-beda , yaitu media air, media
udara (normali!ing ) ,media oli, dan media pendinginan didalam
tungku yang sudah dimatikan (anealing).
. Setelah spesimen dingin angkat spesimen dan bersihkan
8. Spesimen dilakukan pengikiran pada kedua permukaan masing-
masing spesimen dengan menggunakan kikir dan spesimen di jepit
dengan ragum supaya si permukaan rata setelah itu dihaluskan
dengan menggunakan ampelas 43 kemudian 83 mesh .
<. Setelah itu spesimen dilakukan uji kekerasan dengan menggunakan
alat uji kekerasan rock#ell c.
+3. !icatat dan di amati
11. !i analisa dan di simpulkan
2.!.Aat Dan Ba"an
2.!.1. Aat
1. 1ungku muffle + buah
2. Penjepit spesimen + buah
3. Mesin uji kekerasan rock#ell c + buah
!. ikir + buah
#. 'agum + buah
$. Sarung tangan + pasang
%. eranjang tempat spesimen 7 buah
2.!.2. Ba"an
1. Ampelas secukupnya
2. Spesimen uji A%S% +379 7 buah
3. Media pendinginan air, oli , udara
2.#.Pen&um'uan Dan Pen&oa"an Data
2.#.1.Pen&um'uan Data
• =enis tungku $ tungku muffle
• Metode pengujian kekerasan $ $ndentasi
• Alat pengujian kekerasan $ %ock#ell &
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ *!
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 6/12
#A# %% P&'A"A* PA*AS
• =enis indentor $ kerucut intan
• #eban minor $ +3 kg
• #eban ma'or $ +73 kg
• #eban total $ +93 kg
• >aktu penekanan $+3 detik
• 1emperatur pemanasan $ 893:0
• Holding time $ 9 menit
• =enis material $ A%S% +379
1abel .+.A%S% +379
1abel .. ekerasan Spesimen "ji 1erhadap #erbagai =enis Perlakuan Panas
No
.
S'esimen uji (enis 'erakuan
'anas
Keteran&an )RC )RC
Rata*rata1 2 3
+. & Q&H$* +,$ 3 + +,
9
3,8
. ? Q&H$* A$% 9< 94,9 43,9 98,4
. 6 +%A,$$* 4 9 4 9,4
7. 5 AA,$* <,9 8,9 ++,9 <,8
2.#.2. Pen&oa"an Data
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ **
=enis
Material
@0 @Mh @Si @Mo @p @S
A%S% +379 3,7-3,79 3,4-3,< 3,+-3, 3,39 3,37 maks 3,39 maks
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 7/12
#A# %% P&'A"A* PA*AS
+ - .!
*!
%!
/!
0!
!6!
7!
8!
)!
*!!
SP+S1M+2 U31
.4#
6ambar ..6raik ekerasan 'ata-'ata
* % /!
*!%!
/!
0!
!
6!
7!
8!
)!
*!!
Series *
SP+S1M+2 U31 5uenching li
.4#
6ambar.. 6raik Perlakuan Panas !engan Media Quenching li
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ *%
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 8/12
#A# %% P&'A"A* PA*AS
* % /!
*!
%!
/!
0!!
6!
7!
8!
)!
*!!
Series *
SP+S1M+2 U31 5uenching air
.4#
6ambar .7. 6raik Perlakuan Panas Media Air
* % /!
*!
%!
/!
0!
!
6!
7!
8!
)!
*!!
Series *
SP+S1M+2 U31 5uenching li
.4#
6ambar .9. 6raik Perlakuan Panas Media ormali!ing
* % /!
%!
0!
6!
8!
*!!
Series *
SP+S1M+2 U31 5uenching li
.4#
6ambar .4 6raik Perlakuan Panas Media Anealing
1
893:0 +933 detik
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ */
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 9/12
#A# %% P&'A"A* PA*AS
(t)
Air oli udara anealing
6ambar .. 6raik Holding Time
5'0 rata-rata spesimen uji & quenching oli
E=20+21+21,25
3=20,83 HRC
• 5'0 rata-rata spesimen uji ? quenching air
F =59+56,5+60,65
3=58,67 HRC
• 5'0 rata-rata spesimen uji 6 ormali!ing
G=6+5+6
3=5,67 HRC
• 5'0 rata-rata spesimen uji 5 Anealing
H =9,5+8,5+11,5
3=9,83 HRC
2.$.Anaisa Dan Pem+a"asan
Proses heat treatment harus dilakukan pada kondisi solid dan pada
temperatur austenisasi B(93 sampai dengan +33):0 dan pada daerah
austenit , karena luas daerah austenite adalah paling besar dan batas
kelarutan karbon pada baja adalah paling tinggi.
!ipanaskan 893:0 dan dilakukan holding time selama 9 menit
agar pada pemanasan pada bidang spesimen tersebut rata antara
permukaan dan bagian dalam spesimen tersebut ,agar proses perlakuan
panas menjadi baik dan menghasilkan siat mekanik yang kita inginkan .
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ *0
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 10/12
#A# %% P&'A"A* PA*AS
Pada pengujian kekerasan rock#ell c permukaan spesimen harus
rata serta bersih dan halus dikarenakan akan mempengaruhi hasil
pengujian rock#ell c tersebut.
setelah fasa tunggal austenit terbentuk adalah pendinginan, dimana
mekanismenya dipengaruhi oleh temperatur, waktu, serta media yang
digunakan. Pada pendinginan secara perlahan-lahan perubahan fasa
berdasarkan mekanisme difusi, dimana kehalusan dan kekasaran struktur
yang dihasilkan tergantung pada kecepatan difusi. #ila pendinginan
dilakukan secara cepat, maka perubahan fasan'a berdasarkan mekanisme
geser menghasilkan struktur mikro dengan siat mekanik yang keras dan
getas. Perubahan struktur mikro selama proses pendinginan dapatmerupakan paduan dari mekanisme difusi dan mekanisme geser.
Pembentukan siat-siat dalam baja tergantung pada kandungan
karbon,temperatur pemanasan, sistem pendinginan, serta bentuk dan
ketebalan bahan.
Pengaruh unsur karbon ekerasan baja ini tergantung dari pada
jumlah karbon yang terkandung didalam baja, dimana makin tinggi
prosentase karbonn'a makin keras baja. #erdasarkan kandungan
karbonnya, baja dapat dikelompokkan menjadi $a.#aja karbon rendah (lo# carbon steel ) yang mengandung karbon
kurang dari3.@
b.#aja karbon sedang (medium carbon steel ) yang mengandung karbon
3.@-3.@
c.#aja karbon tinggi (high carbon steel ) kandungan karbon sekitar 3.@-
+.@.
Pengaruh suhu pemanasann #aja karbon rendah dipanaskan diatas
titik kritis atas (tertinggi). Seluruh unsur karbon masuk ke dalam larutan
padat dan selanjutnya didinginkan. #aja karbon tinggi biasanya
dipanaskan hanya sedikit diatas titik kritis terendah(bawah). !alam hal ini,
terjadi perubahan perlit menjadi austenit . Pendinginan yang dilakukan
pada suhu itu akan membentuk martensit . =uga sewaktu kandungan
karbon diatas 3,8@ tidak terjadi perubahan sementit bebas menjadi
austenit ,karena larutannya telah menjadi keras. Sehingga perlu dilakukan
pemanasan padasuhu tinggi untuk mengubahnya dalam bentuk austenit.
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ *
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 11/12
#A# %% P&'A"A* PA*AS
amanya pemanasan bergantung atas ketebalan bahan tetapi bahan harus
tidak berukuran panjang karenaakan menghasilkan struktur yang kasar.
Pengaruh pendinginan =ika baja didinginkan dengan kecepatan
minimum yang disebut dengan kecepatan pendinginan kritis maka seluruh
austenit akan berubah ke dalam bentuk martensit . Sehingga akan
dihasilkan kekerasan baja yang maksimum. Adapun kecepatan
pendinginan kritis adalah bergantung pada komposisi kimia
baja.ecepatan pendinginan tergantung pada pendinginan yang digunakan.
"ntuk pendinginan yang cepat digunakan larutan garam atau soda api
yang dimasukkanke dalam air. Sementara itu, untuk pendinginan yang
sangat lambat digunakan embusan udara secara cepat melalui bataslapisannya.
7.Pengaruh bentuk #aja cair bila didinginkan melai membeku pada
titik-titk inti yang cukup banyak. Atom-atom yang tergabung dalam
kelompok di sekitar suatu inti cenderung memiliki letak yang serupa.
"kuran butir tergantung pada beberapa factor anatara lain laju
pendinginan sewaktu pembekuan. #aja dengan butiran yang kasar kurang
tangguh dan kecenderungan untuk distorsi. #esar butir dapat di kendalikan
melalui komposisi pada waktu proses pembuatan , akan setelah baja jadi
dapat dikendalikan melalui perlakuan panas.
4.Pengaruh ketebalan bahan Pengaruh ketebalan bahan terhadap lama
pemanasan atau penahanan padasuhu tertentu adalah semakin tebal bahan
yang akan di heat treatment makasemakin lama waktu penahanan yang
diperlukan.
2.%.Kesim'uan
+. Permukaan spesimen berpengaruh pada uji kekerasan rock#ell c.. tahapan proses hardening yaitu perlakuan panas dengan media
pendinginan quenching air dan oli.
. Pembentukan siat siat dalam baja tergantung pada kandungan
karbon,temperatur pemanasan ,sistem pendinginan , serta bentuk
dan ketebalan benda .
0 1emperatur yang di pakai pada pemanasan spesimen yaitu 893/0
serta waktu penahanan temperatur yaitu 9 menit dan media
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ *6
8/16/2019 BAB 2 perlakuan panas
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-perlakuan-panas 12/12
#A# %% P&'A"A* PA*AS
quenching yang tepat untuk memperoleh kekerasan optimal sesuai
dengan baja A%S% +379 yaitu quenching air dan oli .
aboratorium ogam 1eknik Metalurgi 1.A . 3+423+ *7