Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning...

14
Bab2 Lingkungan BisnisPerbankan 1. PENGANTAR Bank, seperti halnya lembaga-lembaga lainny,a,tumbuh dan berkembangbukan dalam alam yang hampa, melainkan tumbuhdan berkembangdalam masyarakatyangpenuh dengan dinamika. Dana yang dihimpun oleh bank manapun berasal dari masyarakat. Kredit yang mereka pasok, masyarakat juga yang menampung dan memanfaatkannya. Semua sumber daya manusia yang dipekerjakan di ban~, mulai dari dewan direksi sampai ke juru ketik, semuanya diperoleh dan berasal dari masyarakat. Bangungan-bangunan dan semua perabot peralatan kantor yang mereka miliki atau mereka sewa semuanya mereka beli atau mereka sewa dari masyarakat juga. Dari sini jelaslah kiranya, bahwa bank, seperti halnya dengan perusahaan-perusahaan lainnya, dalam segala sepak-terjangnya tidak lepas dari keharusan mempertimbangkan faktor-faktor yang ada disekitarnya. Keadaan "di sekitar" perusahaan yang diperkirakan besar sekali pengaruhnya terhadap jalannya perusahaan inilah yang biasa disebut sebagai lingkungan perusahaan atau 'business environment'. Pengertian lingkungan perusahaan/lingkungan bisnis yang cakupannya tidak dibatasi oleh bidang usaha tertentu, seperti dimaksudkan di atas, dengan sendirinya berlaku umum, dalam arti berlaku untuk semua bidang usaha. Yaitu berlaku untuk bidang usahal'industry' manufaktur, bidang usaha pertanian, bidang usaha pertambangan, bidang usaha jasa transportasi, bidang usaha jasa keuangan, bidang usaha jasa perdagangan, dan sebagainya. Selain faktor lingkungan (dalam artian umum seperti dimaksudkan di atas), faktor- faktor di luar perusahaan lainnya yang perlu mendapatkan perhatian oleh semua manaje1 perusahaan untuk semua macam bidang usaha, khususnya dalam menyusun strategi dan kebijakan, ialah unsur keadaan 'industry " yang sering disebutjuga dengan istilah keadaan persaingan atau keadaan bentuk pasar. Kalau kita membicarakan mengenai keadaan persaingan atau bentuk pasar, secara implisit yang kita maksud telah menjurus pada 'industry'/ bidang usaha tertentu. Dengan mendasarkan pada uraian di atas, maka apa yang dimaksud dengan lingkungan bisnis perbankan dalam buku ini sudah mencakup baik unsur lingkungan perusahaan/ 'business environment', khususnya yang relevan untuk bi~ang usaha perbankan di Indo- nesia, maupun unsur keadaan 'industry', termasuk di dalamnya keadaan persaingan di bidang usaha perbankan. 13

Transcript of Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning...

Page 1: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

Bab2 LingkunganBisnisPerbankan

1. PENGANTAR

Bank, seperti halnya lembaga-lembaga lainny,a,tumbuh dan berkembangbukan dalamalamyang hampa,melainkantumbuhdan berkembangdalam masyarakatyangpenuh dengandinamika. Dana yang dihimpun oleh bank manapun berasal dari masyarakat. Kredit yangmereka pasok, masyarakat juga yang menampung dan memanfaatkannya. Semua sumberdaya manusia yang dipekerjakan di ban~, mulai dari dewan direksi sampai ke juru ketik,semuanya diperoleh dan berasal dari masyarakat. Bangungan-bangunan dan semua perabotperalatan kantor yang mereka miliki atau mereka sewa semuanya mereka beli atau merekasewa dari masyarakat juga. Dari sini jelaslah kiranya, bahwa bank, seperti halnya denganperusahaan-perusahaan lainnya, dalam segala sepak-terjangnya tidak lepas dari keharusanmempertimbangkan faktor-faktor yang ada disekitarnya. Keadaan "di sekitar" perusahaanyang diperkirakan besar sekali pengaruhnya terhadapjalannya perusahaan inilah yang biasadisebut sebagai lingkungan perusahaan atau 'business environment'.

Pengertian lingkungan perusahaan/lingkungan bisnis yang cakupannya tidak dibatasioleh bidang usaha tertentu, seperti dimaksudkan di atas, dengan sendirinya berlaku umum,dalam arti berlaku untuk semua bidang usaha. Yaitu berlaku untuk bidang usahal'industry'manufaktur, bidang usaha pertanian, bidang usaha pertambangan, bidang usaha jasatransportasi, bidang usaha jasa keuangan, bidang usaha jasa perdagangan, dan sebagainya.

Selain faktor lingkungan (dalam artian umum seperti dimaksudkan di atas), faktor-faktor di luar perusahaan lainnya yang perlu mendapatkan perhatian oleh semua manaje1perusahaan untuk semua macam bidang usaha, khususnya dalam menyusun strategi dankebijakan, ialah unsur keadaan 'industry" yang sering disebutjuga dengan istilah keadaanpersaingan atau keadaan bentuk pasar. Kalau kita membicarakan mengenai keadaanpersaingan atau bentuk pasar, secara implisit yang kita maksud telah menjurus pada'industry'/ bidang usaha tertentu.

Dengan mendasarkan pada uraian di atas, maka apa yang dimaksud dengan lingkunganbisnis perbankan dalam buku ini sudah mencakup baik unsur lingkungan perusahaan/'business environment', khususnya yang relevan untuk bi~ang usaha perbankan di Indo-nesia, maupun unsur keadaan 'industry', termasuk di dalamnya keadaan persaingan dibidang usaha perbankan.

13

Page 2: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

-

2. LINGKUNGANBISNIS PERBANKANSeperti diuraikan di atas, lingkungan bisnis perbankan terdiri dari dua unsur pokok~

yaitu:unsurlingkunganperusahaandanunsurkeadaanpersainganduniaperbankan.Mengingatbahwa unsur lingkungan perusahaan berlaku sangat umum, maka di l1awahini untuk unsurlingkungan perusahaan, hanya akan disinggung secara garis besar dan ~ebagianbesat jugahanyadengancaramengetengahkancontoh-contohbagaimanaunsur-unsurtertentupembentuklingkungan bisnis berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya sektor perbankan diIndonesia. Selanjutnyadenganmenguraikan mengenai sejarah perbankail,khususnya sejarahperqankandi Indonesia, kebijakan-kebijakan Pemerintah dalam bidang perbankan, danstruktur perbankan di Indonesia, diharapkan kita dapat menyelarni lingkungan bisnisperbankan di Indonesia dengan lebih seksama.

L~ngkunganbisnis, yang sering kita sebut juga lingkungan perusahaan atau 'busines.environment' padapokoknya terdiridari lingkungan-lingkungan(seringjugadisebutkeadaar.suasana!'conditions') sosial,budaya,politik,ekonomi,teknologidanhukum,yangperanannyaterhadap dunia perusahaan pada umumnya cukup besai. Kata "keadaan" dalam kontekspengertian di atas,hendaknyadiartikan dalam artianmencakupdi sampingkeadaan sekarang,juga keadaan yang akandatang. Mengingat bahwaproses bekerjanya hubnngan sebab-akibatdalam masyarakat memerlukan waktu, di mana unsur sebabnyamendahului unsur'akibatnya,maka mudah kiranya difahami pendapat yang mengatakan bahwa waktu yang akan datangtidak lain merupakan kelanjutan dari keadaan waktu sHam.Betdasarkan kenyataan ini pula,maka kiranya bisa difahami bahwa pengetahuan mengenai keadaan waktu sHamdan waktusekarang terutama diperlukan untuk memperoleh prakiraan ya~g lebih baik mengenai apayang akan terjadi di waktu-w.aktumendatang.

Lingkungan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat, pengaruhnya terhadapperkembangan dunia perbankan kiranya mudah difaharni. Misalnya saja, nienurunnyadengan cepat jumlah penduduk yang bebas dari buta aksara, cenderimg mendukungberkembangnya lembaga perbankan. Contoh lain ialah bahwa masyarakat agraris dimanasistem pengupahan banyak dilakukari dalam bentuk in natura akan kurang mendukungperkembangan lembaga perbankan relatif dibandi ngkan dengan masyarakat industrial dimana banyak dipergunakan pengupahan dengan,menggunakan uang. Selanjutnya lembagaperbankan cenderung sukar berkembang dalam masyarakat di mana bunga uang dianggapsebagai riba. Demikian seterusnya.

Keadaan politik, secara langsungmaupun tidak langsung banyak berpengaruh terhadapperkembangan lembaga-Iembaga keuangan pada umumnya dan lembaga-Iembaga bankpada khus~snya.Negara di mana stabilitas politik dan stabilitas ekonominyasangat rendah,jelas tidak mendukung berkembangnya sistem perballkan. Demikian juganegara di manaperanan sektor swasta mendapatkan ruang gerak yang sangat sempit, cen<ierungsukar bagilembaga-Iembaga perbankan untuk berkembang. Selanjutnya, semua peraturan hokum,terutama sekali yang berbentuk undang-undang di mana persetujuan dan lembaga legilatir'diperlukan, adalah merupakan keputusan politik. Dengan demikian, distribusi kekuatanpOlitikserta unsur suasana politik yang terjadi, secara tidak langsung melalui suasana'dunia

14

Page 3: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

usaM!' economic environment' ataupun secara langsung besar pula peranannya terhadapperkembangan dunia bisnis perbankan.

Unsur lingkungan bisnis berikutnya ialah lingkungan kepemerintahanl'governmentenvironment' .Oleh karena peraturan hukum banyak yang dihasilkan oleh Pemerintah, baiktanpa maupun dengan ratifikasi badan legislatif, maka dengan menghubung-hubungkannyadenganuraian sebelumnya,dapatdisimpulkanbahwa sering-seringsukaruntukdapatditarikbatas-batas yang jelas antara ketiga unsur lingkungan perusahaan dalam bentuk-bentuk'political environment'llingkungan' politik, 'government environment'llingkungankepemerintahan ' dan 'legal envirohment'/lingkungan hukuml.

Di antara unsur:.unsur lingkungan hukum, ~elain dijumpai adanya peraturan-peraturanyang penginterpretasiannya dapat dikatakan sangat longgar, dan bahkan ada yang hanyaberupa pengarahan belaka, juga tidak jarang dijumpai pengaturan-pengaturan yang sangatterinci dan penginterpretasiannya juga harns dilakukan secara cermat. Khususnya untukpengaturan-pengaturan yang termasuk dalam kategori yang disebutkan terakhir, BankIndonesia menerbitakan buku berjudul Ikhtisar Ketentuan-Ketentuan Perbankan Indonesia,

dengan akronim resminya IKPI. Kalau melihat isinya, dan juga kenyataannya, dapat kiranyadisimpulkan, bahwa dari waktu ke waktu bilamana ada perubahan peraturan selalu diadakan.peJiyesuaian perbaikan, maka tidak ada keragu-raguan untuk menyarankan bagi setiap bankumum dan para manajer bank di Indonesia untuk menjadi anggota pelanggan IKPI tersebut.

Dalam buku IKPI tersebut dimuat ikhtisar dari ketentuan-ketentuan yang diatur dalamUndang-Undang, Peraturan Pemerintah, Sur at Keputusan Menteri Keuangan, Surat KeputusanDireksi Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia dan surat dan kawat Book Indonesia

kepada bank-bank yang kenyataannya telah dijadikan pedoman pelaksanaan suatu peraturan.

Namun demikian perlu kiranya diingatkan bahwa sekalipun yang dimuat dalam bukuIKPI tersebut sebagian mengacu ataupun mendasarkan pada peraturan-peraturan hukumkonkrit yang berlaku di Indonesia, akan tetapi buku tersebut bukan merupakan landasanhukum bagi berlakunya suatu peraturan atau pengganti peraturan-peraturan yang ada;melainkan sekedar merupakan ikhtisar ketentuan-ketentuan dengan tujuan utamanya untukmemudahkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam memahami peraturan-peraturan dibidang perbankan2.

Lingkungan teknologi, yaitu keadaan tingkat teknologi beserta perkembangannya,pengarnhnya juga sangat besar. Penggunaan teknologi elektronik dalam berbagai bidang,khususnya dalam dunia perbankan dewasa ini, nampaknyatidak dapat ditawar-tawar lagi.Tanpa memanfaatkan teknologi komputer, sebuah bank tidak akan dapat mampu bersaing,baik dalam menekan biaya operasionalnya, dalam kecapatan serta kecermatan melayani paradebitur, para pemegang rekening giro, deposito maupun tabungan, para pemakai berbagaimacamjasa perbankan lainnya, juga dalam memenuhi ketepatan waktu penyerahan laporan-laporan yang harns disampaikan kepada Bank Indonesia.

'Uhat misalnya Koontz dan Folmer, 1975: ha1.55.IIKPI, 1982: hal. Pengantar.

15

- - - --

Page 4: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

3. SUASANA DUNIA USAHA

Kebanyakan dari unsur-unsur pembentuk lingkungan bisnis seperti diuraikan diatas,pengamhnya terhadap pasang-surutnya dunia perb.ankan, ada yang sifatnya lang~ung, tetapitidak sedikit pula yang sifatnya tidak langsung, me~ainkan melalui lingkungan ekono.mi.Istilah-istilah lain untuk lingkungan ekonoml antara lain adalah suasana dunia usaha, ,atau ''business conditions'. Hasil yang bisa diharapkan dari perenc~aan, strategi dan kebijakansebuah bank umum yang didasarkan atas hasil prakiraan suasan dunia usaha, terutamaditurunkan dari kenyataan, bahwa baikunsur penerimaan maupun unsur beban biaya s~buahbank pada umumnya merupakan fungsi dari sejumlah variabel ekonomi agregatif, seperti'misalnya:pendapatan nasional, tingkatharga, tingkat bunga, ekspor, impor, tingkatkesempatankerja dan sebagainya. Oleh karena itulah, maka dalaffi usaha untuk merumuskan perencanaan,strategi dan kebijakan yang berdaya guna dan berhasil guna, bank perlu membuat prakiraanmengenai yariabel-varia/;JeLagregatij yang me.rupakan variabel-variabel penjelas I'ex-planatory variables' ,dari hasil prakiraan mana dapat diturunkan prakiran-prakiraan mengenai,- I .

keadaan persaingan pasar penjualan keluaran bank, keadaan persaingan pasar sumber-sumber daya, dan sebagainya3.

Dari berbagai variabel ekonomi agregatif yang merupakan variabel-vadabelpenjelasseperti disebut-sebut di atas, ada yang peranannya terhadap jalRJ'lnyabank-bank umum sangatbesar, ada pula yang demikian kedl hingga beral~an untuk tidak banyak diperhatikan.Variabel-variabel ekonomi agregatif yang sangat penting untuk diperhatikan antara lain ialah:tingkat bunga, besarnya 'spread' yang merupakan selisih antara tingkat bunga kredit dengantingkat bunga dana simpanan (giro;' deposito dan tabungan), besarnya produk domestik bruto .

ataupun neto, besarnya produk nasional bruto ataupun neto, aliran modalluar negeri, ekspor,impor, perubahan cadangan valuta asing, tingkat harga dan angka persentase tingkatpengangguran. Untuk variabel-variabel ekonomi agregatif tersebut, dengan sendirinya bagisemuaperusahaan di Indonesia tidak berbeda.Den~ kata lain, lingkungan bisnis bagi semuabank di Indonesia adalah sarna. Oleh karena itu, jelas bahwa mengetahui lingkungan besertafaktor-faktornya saja belum cukup. Kita hams meninjau lingkungan bisnis tersebut denganmenggunakan kacarnata yang diiniliki oleh masing-masing bank. Disinilah unsur persaingandalarn pasar penjualan dan juga pasar pembelian sumber daya menuntut untuk diperhatikan.

Berbincang mengenai masalah persaingan, teori ekonomi mikro banyak membantumenyajikan alat-alat analisis. Teori ekonomi mikro termaksud membedakan empat bentuk.pasar, yaitu pasar monopoli, pasar persaingan sempurna atau persaingan murni, pasaroligopoli dan pasai-persaiQganmonopolistik.

4. STRUKTUR PERBANKAN

Dalarn membahas struktur perbankan, kiranya ada manfaatnya sebagai langkah pertama

3Disementara katalog kurikulum prog ram studi manajemen perusahaan yang dlterbltkan oleh perguruantinggl-perguruan tinggl tertentu di Amerlka Serlkat dijumpai mata kuliah .Business ondltlon Analysis. Bagl merekayang fertarlk untuk menyelami bidang Inl, dapat diketengahkan bahwa buku Turner, Business Conditions Analysis.kalau dilihat islnya cukup dlkatakan mewakili buku teks standar di bidang tersebut.

16

Page 5: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

kita meninjau pengertian struktur perbankan itu sendiri. Menurut kenyataan istilah tersebutsering digunakan dalam artian yang berbeda-beda. Selain itu dalam literaturtidakjarang yangmenggantikari istilah struktur perbankan dengan organisasi perbankan. Kenyataan sepertiini dengan sendirinya mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan kesulitan dalammengkomunikasikan pendapat ataupun informasi bentuk lainnya. Untok memecahkanmasalah ini kiranya ada baiknya dengan didasarkan pada kesepakatan kita membedakanantara struktur (organisasi) eksternal perbankan dengan struktur organisasi (internal) bank.

Kalau struktur perbankan mengungkapkan bentuk-bentuk hubungan yang ada antara bankyang satu dengan dunia luar, khususnya dengan sesama bank dan sesama lembaga keuangan,tetapi juga dengan lembaga-Iembaga lain, khususnya dengan Bank Indonesia dan denganPemerintah.

/stilah struktur organisasi bank (bukan perbankan), yang bisa disebut juga strukturorganisasi internal bank pada azasnya mengungkapkan hubungan berbagai un sur-un sur atauorgan-orgaI! yang ada di dalam sebuah bank. Mengenai masalah cakupannya, ada yangmenganggap cakupannya mulai dari pemegang saham sampai dengan karyawan padatingkatan paling rendah..Tetapi ada pula yang menekankan mulai direktur ataupun dewandireksi ke bawah.

Batasan-batasan seperti yang diutarakan di atas antara lain disimpulkan dari kenyataan,bahwa dalam literatur bagian-bagian yang membahas struktur perbankan yang dibahasdisekitar materi bahas-materi bahas: 'unit banking', 'multiple banking', 'dual banking' ,'national banking', 'state banking', 'branch banking', 'group banking', 'chain banking','correspondent banking', hubungan bank dengan Pemerintah, hubungan bank dengan BankSentral dan sebagainya.

Dari berbagai jenis bank dalam kaitannya dengan struktur bank tersebut, tidak semuanyarelevan bagi perekonomian kita. Contohnya ialah: 'national banking', 'state banking' dan'dual banking'. 'National bank' merupakan bank yang akte pendiriannya disyahkan oleh

pemerintah fe~eraVpusat, 'state bank' merupakan bank yang akte pendiliannya disyahkanoleh pemerintah negara bagian, dan 'dual banking' mengheD:daki baik pemerintah negarabagian maupun pemerintah federal mengesyahkan akte pendiriannya. Dengan sendirinyakonsep ini tidak relevan bagi Indonesia yang merupakan negara kesatuan.

'Unit banking system' bias a dilawankan dengan 'multiple banking system'. Selanjutnya'm~ltiple banking system' memiliki tigamacam. bentuk, yaitu: 'branch banking', 'groupbanking'dan 'chain banking'. Bank dengan sisfem cabangl 'branch banking' terjadi apabilase'buah bank beroperasi di dua lokasi atau lebih. ~ank dengan sistem grup atau sistemkelompok terjadi apabila sebuah 'holding company' menguasai dua bank atau lebih.Selanjutnya, bank dengan sistem rantail' chain banking' terjadi apabila ada orang perorangan,keluarga atau sebuah perkumpulan menguasai dua bank atau lebih4. Menurut pengamatan, diIndonesia dijumpai keempat macam bank tersebut, yaitu 'unit banking', 'branch banking "'group banking' dan 'chain banking' .

4Kent, 1966: ha1170.

17

Page 6: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

--- --

$. SEJARAH PERBANKAN 01 INDONESIA

Melalui uraian di atas, diharapkan kita bisa menyadari akan pentingnya seorang manajerberwawasan luas danjugamenyadari akan relevannya mengetabui lingkungan 'bisnis di manabOOanusaba yang dipimpinnya berkecimpung. Mengingat babwa keadaan lingkungan bisnj,syang akan dijumpai di waktu mendatang hanya merupakan mata-rantai kelanjutan lingkunganbisnis masa lampau dan masa kini, maka tinjauan sejarab perkembangan bank di ~asa.masasilam banyak membawa manfaat juga, terutamfl dalam usaha memprakirakan lingkunganperbankan untuk masa-masa mendatang.

Pada awal abadke 19Bangsa Indonesia telah mulai mengenallembaga bank. Didirikannyabank sentral pada jaman penjajahan Belanda dengan mima De Javasche Bank pada tanggal100ktober 1827, merupakan bukti bahwa perbankan di bumi Nusantara ini sampai sekarangtelah berkipral) lebih dari 160 tabun. Selama dalam keberadaannya, beberapa kali ketentuanyang mengatur De Javasche Bank mengalami perubahan. Pet'Ubahan yang berarti yang terjaditerakhir kalinya sebelum dinasionalisasi oleh Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indo-nesia terjadi pada tahun 1928. Setelah melalui masa perang antara 1942.1945, yangdilanjutkan dengan Masa Agresi Tentara Belanda antara tabun 1945-1949, pada tabun 1951De Javasche Bank tersebut dengan melalui Undang-Undang No. 24 Tabuo 1951, olehPemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia dinasionalisasi dan .selanjutnya diberinama barn Bank Indonesia, -sedangkan fungsinya sebagai bank sentral, tetapi juga sebagaibank umum, dilanjutkan.

De Javasche Bank termaksud, sebenarnya lebih tepat untuk disebat sebagai bankcampuran. Pertama, campuran karena dwi fungsinya yang disatu pihak ber:t:indakseblJ,gaibank sentral dan di lain pihak juga bertindak melakukan kegiatan-kegiatan yang lazimdilakukan oleh bank umum. Pertimbangan kedua mengapa DeJ"wasche Bankdisehut sebagaibank campuran ialah karena dari segi kepemilikan, dengan bentuk yuridisnya sebagai NV.('Naamloze ¥enootschap'IPerseoan Terbatas), bank tersebut didirikan dan dinliliki olehpihak swasta, tetapi dari segi kenyataan bahwa anggota-anggota direksinya diangkat olehpemerintab (Belanda), unsurnya sebagai lembaga publik sangat menonjoL Setelah berlakunyaUndang-Undang No. 13 Tahun 1968 kegiatan Bank Indonesia sebagai bank umum betUl-betul ditinggalkan.

SelaiDDe Javasche Bank, pada inasa penjajaban Belanda, dijumpai sejumlah bank umum;antara lain: De Postpaarbank (yang pada akhirnya bernamaBank TaburiganNegara pada tabun1968), De Algemene Volkscredietbank (yang pada akhirnya bernama Bank Rakyat Indonesia),Nederlandsch-Indische Handelsbank (yang pada akhirnya bernama Bank Bumi Daya), De~scomptobank, (yang pada akhirnya bernama Bank Dagang Negara), Bank Boemi, BankNasional Indonesia, The Chartered Bank of India, dan masih ada beberapa lagi lainnyas.

Pada tabun 1965, melalui Penetapan Presiden No.17, lima buah bank Pemerintab, yaituBank Indonesia, Bank Koperasi Tani dan Nelayan (yang pada akhirnya bernama Bank

'UhatThomas Suyatno dkk., 1988: hal.4.

18

Page 7: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

Rakyat Indonesia), Bank Negara Indonesia (yang pada akIrlrnyabemama BNI 1946),&InkUmum Negara dan Bank Tabungan Negara dilebur menjadi satu dengan nama baru BankNegara Indonesia. Pada taboo yang sarna kelima bank tersebut, melalui Surat KeputusanMenteri Bank Sentral, ditetapkan bahwa masing-masing beroperasi dengan menggunakannama, berturut-turut ialah Bank Negara Indonesia (BNI) Unit I, BNI Unit n, BNI Unit m,BNI Unit IV dan BNI Unit V.

Semenjak masuknya pasukan tentara Jepang ke Indonesia, perekonomian banyakditandai oleh inflasi yang hebat, sistem ekonomi komando, yang antara lain dalam bentuk-bentuk:sistemjatab, sistempengawasandevisa,sistempengawasanharga,sistempengawasansuku bunga, inflasi yang tinggi, kesulitan neraca pembayaranluar negeri, dan sebagainya.Dengan lingkungan bisnisperbankan seperti inibank swasta cenderung tidaledapat tumbuh,apalagi berkembang.

6. KEBIJAKAN DEREGULASI

Seperti diuraikan di atas, semenjak masa pendudukan tentara Jepang, di bumiNusantara ini dipraktekkan sistem ekonomi yang boleh dikatakan merupakan kebalikandari sistem ekonomi pasar; yaitu yang kita sebut sistem ekonomi komando. Berbedadengan sistem ekonomi pasar di mana dalam memecahkan ketiga macam masalah pokokperekonomian 'what, how and for whom '/apa, bagaimana dan untuk siapa , dilakukanmelalui mekanisme pasar, dalam sistem ekonomi komando dilakukan melalui dekrit atauperaturan pemerintah. Sekalipun dari waktu ke waktu imbangan bobot antara unsurkomando dengan unsur mekanisme pasar berubah-ubah, namun baru pada masapemerintahan Orde Baru, setapak demi setapak secara konsisten sistem ekonomi komandoditinggalkan dengan jalan mengurangi secara berangsur berbagai macam canpur tanganlangsung pemerintah terhadap perekonomian, dan menggantikannya dengan peraturanlewat pasar. Pada azasnya kebijakan pengurangan terhadap campur tangan langsungoleh pemerintah di bidang ekonomi inilah yang dimaksud dengan kebijakan deregulasi.

Perjalanan sejarah perekonomian Indonesia menunjukkan bahwa hingga saat inigelombang kebijakan deregulasi di bidang perbankan telah melalui empat tonggak sejarah.Keempat tonggak sejarah perbankan termaksud ialah: PAIQUN'83,PAKTO'88,PAKFEB'91 dan Undang -Undang Perbankan 1992.

Paket kebijakan Pemerintab di bidang apa yang kita sebut pJ\KJUN '83tersebut padaintinya berupa pemberian kebebasan bank-bank dalam menentukan suku bunga dana pihakketiga maupun suku bunga kredit dan dihapusnya palO kredit oleh Bank Indonesia selakubank sentral. Sebelumkebijakan deregulasi PAKJUN'83 tersebut tingginya suku booga danjuga besar-keciblya kredit dibatasi oleh pemerint ah. Dengan palO bunga dana pihak ketiga(yaitu giro, diposito dan taboogan) yang demikian rendahnya (yang nilairii1nyatidalejarangsangat rendah, hingga tidalejarang bertanda negatit), telah menyebabkan:sangat sedikitnyadana yang terSedia dalam masyarakat yang berl1asildikumpu1kanoleh lembaga4embagabank pada khususnya dan oleb lembaga-Iembaga keuangan pada umumnya. Di lain pihak,terlalu rendahnya suku bonga kredit telah menyebabkan kelebihaQ permintaanl'excess

Page 8: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

demand' akankredit. Vntukmengatasi masalah tersebut, melal~i'BankIndonesiaPemerintahmelaksanakan kebijakan memberikan kredit~kreditkhusus/prioritas, seperti misalnya KIK(Kredit I nvestasi Keci!), KMK (Kredit Modal Kerja), KCK (Kredit Candak Kulak), KreditEkspor, dan masih banyak lagi lainnya, yang pendanaannya tidak berasal dari dana simpananpihak ketiga, akan tetapi disediakan langsung (sekRIipununtuk jenis-jenis kredit tertentuhanya sebagian) oleh Bank Indonesia. Kredit-1qeditsemacaminilah yang dalam pelaksanaanpenyalurannya banyak dilakukan melalui bank-bank milik negara. Dengan demikian kiranyamudah dipahami kenyataan bahwa pada masa pradereguh'lsiperanan bank-bank milik negaradalajn perekonomian, baik dinyatakan dalam besarnya porsi nilai kredit yang dipasoknyamaupun dalam hal besarnya porsi aktiva yang dikuasainya, adalah sangat besar.

Data penebaran pemilikan aktiva, antara berbagai jenis bank untuk kurun waktu 1983-(dimana Deregulasi Perbankan gelombang pa sang pertama berlangsung) sampai dengantahun 1986 adalah sepen:iterlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1TOTAL AKTIV A PERBANKAN 1983 -1988

(dalam milyar rupiah, per 31 Maret)

1983 1984 1985 1986 1987 1988

Bank PemerintahBank VmumSwasta Nasional

Bank PembangunanDaerahBank ,Asing

, Total

Sumber Bank Indonesia

Dari TabeI2.1. dapat disaksikan, bahwa nilai aktiva totel selama empat tahun mengalamipertumbuhan rata..rata sebesar 22%. Semuajenis bank mengalami kenaikan. Dari kenaikantersebut kenaikan rata-rata tertlnggi dicapai oleh Bank Vmum Swasta Nasional

7. LEMBAGA KEUANGAN SELAIN BANK DIINDONESIALembaga perbankan bukanlah merupakan satu-satunya lembaga yang berfungsi memasok

kredit bagi masyarakat. Lembaga-Iembagakeuangan lainnyapun peranannya sebagai pemasokkredit bagi masyarkat cukup besarpula. Oleh karena itu dalam menganalisis unsurpersainganban~ kita harus pula memperhitungkan persaingan yang datangnya dari berbagai macamlembaga keuangan selain bank.

20

14.298 16.544 21.184 25.129 29.544 34.657

2,079 3,{)79 4.402 6.149 8.060 11.225

589 i769 1.004 1.174 1.252 1.558.<.1.72 2.258 2.418 2.585 2,894,1.603

18.569 22.118 28.84834.870 41.441, 50.334

Page 9: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

DaIam perekonomian Indonesia diketemukan beberapa jenis lembaga keuangan, yangdapat dikelompokkan sebagai berikut:a. Bank sentraIb. Bankc. Lembaga keuangan selain bank (LKSB).

SekaIipun secara harafiah sepantasnya tidak dibedakan antara ungkapan 'Iembagakeuangan bukan bank' (LKBB)dengan ungkapan 'Iembagakeuangan selainbank' (LKSB),namundenganmempertimbangkankebutuhanpraktek,makapembedaantersebutdiperlukan.Dalam kaitannya dengan masalah tersebut, pengertian LKBB cakupannya lebih sempitdaripada cakupan pengertian LKSB. LKBB hanya merupakan salah satu bentuk saja dariLKSB.

Dengan menggunakan kerangka pemikiran tersebut maka dapat dikatakan bahwalembaga keuangan yang ada di Indonesia terdiri dari:a. Bank Sentralb. Bank

c. -LKSB,beberapa diantaranya ialah: LKBB, perusahaan asuransi, perusahaan 'leasing',dan pegadaian.

Selanjutnyaperlu kiranya dicatatbahwa lemb aga-Iembagakeuanganbank, bank sentraldan LKBB semuanya diatur dalam Undang-Undang No. 14Tahun 1967.

Menurut Pasal 3 Undang-Undang No. 14 Tahun 1967, bersambung Pasal 1 dan 7Undang-UndangNo. 13Tahun 1968,disebutkanbahwaBank Indonesia adalahBank SentralNegara Republik Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar1945. Selanjutnya dapat ditambahkan bahwa Bank Indonesia adalah milik negara danmerupakan badan hukum yang tugas pokoknya membantu pemerintah dalam:

1. Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai (rupiah.2. Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan

kerja.

Selanjutnya, menurut Pasall Undang-Undang No. 14 Tahun 1967"yang dimaksuddenganbank ialah lembagakeuanganyang usahapokoknyamemberikankredit danjasa-jasadalam laIu-lintaspembayaran dan peredaran uang.Di bawah nanti akan diuraikanmen genaiberbagai jenis bank menurut undang-undang tersebut, yang terdapat di Indonesia.

Seterusnya, Keputusan Menteri Keuangan No. 38/MK/IV11/1972memberikan batasanLembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) sebagai badan selain bank, lembaga asuransi danlembaga keuangan lainnya yang diatur kemudian, yang kegiatan utamanya secara langsungatautidak langsungmenghimpun~adari masyarakat,terutamadenganjaIan mengeluarkankertas berharga dan menyaIurkannya ke daIam masyarakat terutama guna membiayaiinvestasi perusahaan. Di Indonesia dijumpai beberapa jenis asuransi, yaitu asliransi jiwa,asuransi sosiaI, asuransi kerugian dan reasuransi. Pada akhir tabun 1987 di Indonesia

21

Page 10: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

- ---

dijumpai 102buab perusabaan 'asuransi yang terdiri dari 68 perusahaan asuransi kerugian,25 buah asuransi jiwa, 5 perusahaan asuransi sosial dan 4 perusahaan reasuransi.

Lembaga leasing merupakan salah saw sarana pembiayaan dalam rangka pengadaanbarang modal yang pembayarannya dilakukan secara berkala dahlInjangka waktu tertentu.Pada tabun 1987 di Indonesia dijumpai sebanyak 83 buab perusahaan leasing.

Sampai saat ini satu-satunya perusahaan pegadaian yang diakui secara resmi olehpemerintah ialah Perusahaan Jawatan Pegadaian, yangpada akhir tahun 1987 memilikikantor sebanyak 480 buah. Lembaga pegadaian sangat bermanfaat khususnya bagi golonganmasyarakat berpenghasilan rendah. Dengan menggunakan barang bergerak sebagai agunan,seorang penggadai pada hari itu juga akan memperoleh dana pinjaman yang dibutuhkan.

8. JENIS-JENIS BANK 01 INDONESIA

Kalau kita membicarakan mengenai jenis-jenis bank di Indonesia, ada baiknyadiketengahkan, bahwa mengenai hal tersebut Undang..Undang No.7 Tahun 1992 isinyasangat berbeda dibandingkan denganisi Undang-Undang No. 14 Tahun 1967.

Menurut ketentuan yang berlaku sekarang, yaitu mengacu pada Undang-Undang No.7Tahun 1992, hanya dibedakan dua macam bank"yaitu bank umum danbank perkreditanra":yat(BPR); Memang tujuan ditetapkannya pembagian bank hanya menjadi dua macambank saja ialah untuk menyederhanakan dan sekaligus memperjelasruang lingkup kegiatanyang boleh dilakukan oleh bank.

Menurut Undang-Undang No. 14Tahun 1967,yang kini sudah tidak berlaku lagi, bankdapat dikelompokkan antara lain berdasarkan kepemilikan, bidang usaha, stniktur modalnyadan sebagainya. Di bawah, ini disajikan pembedaan bank di Indonesia berdasarkan padakepemilikan dan berdasarkan pada bidang usaha utamanya.

Dengan mendasarkan pada perbedaan pemiliknya, dapat dibedakan beberapa jenis bank:

a. Bank Milik Negara. Menurut Undang-undang No.14 Tahun 1967, yang dimaksuddengan bank milik negara ialah bank yang didirikan dengan undang-undang tersendirimenurut ketentuan undang-undang yang mendasari pendirian masing-masing bankmilik negara, seluruh modalnya berasal dari negara sebagai kekayaan negara yangdipisahkan. Termasuk (dalam kategori ini ialah:1. Bank Umum Milik Negara.2. Bank Tabungan Milik Negara3. Bank Pembangunan Negara dan Bank Pembangunan Daerah.

b. Bank Swasta. Yang dimaksud dengan Bank Swasta, ialah bank yang didirikan dalambentuk hukum Perseroan Terbatas dan saham-sabamnya dikeluarkan atas nama sertaseluruhnya milik warga negara Indonesia atau badan-badan hukum Indonesia yangpeserta-pesertanyadan pimpinannyaterdiriatas warganegara Indonesia.Yangdimaksuddengan bank swasta dalam buku ini terdiri atas: bank umum, bank tabungan dan bankpembangunan.

c. Bank Koperasi. Yang dimaksud dengan Bank Koperasi ialah bank yang didirikandalam bentuk hukum koperasi. Yang,dimaksuddengan bank koperasi dalam buku bisa

22

Page 11: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

berupa bank umum, bank tabungan, dan bank pembangunan. Bank koperasi anggotanyaterdiri dari badan-badan hukum Kopera~i.

d. Bank Asing. Yang dimaksud dengan Bank Asing ialah bank yang didirikan dalambentuk cabang bank yang sudah ada di luar negari atau dalam bentuk campuran antarabank asing yang sudah ada di luar negeri dengan bank nasional di Indonesia yangberbadan hukum Indonesia dan berbentuk perseroan terbatas. Bank asing hanyadiperkenankan menjalankan usahanya di Indonesia di bidang bank umum dan atau bankpembangunan.Kalau didasarkan pada bidang usaha utamanya, maka kita bisa membedakan:

a. Bank Umum. Yang dimaksud dengan Bank Umunm, ialah bank yang dalam pengumpulandananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalamusahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.

b. Bank Tabungan. Yang dimaksud dengan Bank Tabung~n, ialah bank yang dalampengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalamusahanya terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga.

c. Bank Pembangunan. Yang dimaksud dengan Bank Pembangunan, ialah bank yangdalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito danatau dalam bent uk kertas berharga jangka menengah dan jangka panjang dan dalamusahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan jangka panjang di bidangpembangunan.

d. Bank Perkreditan Rakyat. Yang dimaksud dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR),adalah bank desa, lumbung desa, bank pasar, bank pegawai dan bank-bank lainnya yangdapat dipersamakan dengan itu, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang PokokPerbankan.

e. Bank Devisa. Yang dimaksud dengan Bank Devisa ialah bank umum milik negara danbank-bank lain yang memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia untuk melakukanusaha perbankan dalam valuta asing.

Dengan menggabungkan kedua klasifikasi atau pengelompokan tersebut, yaitu klasifikasiberdasarkan pembedaan pemilikan dan klasifikasi berdasarkan pembedaan bidang usahamaka kita menemukan kemungkinan-kemungkinan berikut:

a. Bank Umum: Bank Umum Milik Negara, Bank Umum Swasta «Nasional, Bank UmumKoperasi, Bank Umum Asing.

b. Bank Pembangunan: Bank Pembangunan Milik Negara, Bank Pembangunan SwastaNasional, Bank Pembangunan Koperasi, Bank Pembangunan Asing.

c. Bank Tabungan: Bank Tabungan Milik Negara, Bank Tabungan Swasta Nasional danBank Tabungan Koperasi.

d. Bank Sentral, yaitu Bank Indonesia.

Dengan menghayati struktur perbankan yang terdapat dalam perekonomian, yangmeliputi antara lain banyak sertamacam ragamlembaga-lembaga keuangan pada umumnyadan pada lembaga-Iembagaperbankan pada khususnya disertai dengan memahami tentang

23

Page 12: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

karakteristik yang dimiliki olehmasing-masingjenis lembagake1.langantersebut, diharapkanmanajer bank dapat memahami keadaan persaingan yang dihadapinya dengan lebih baik.Keadaan persaingan' bagi sebuah bank merupakan salah satiI unsur lingkungan bisnis

. perbankanyang sangatrelevanbagipimpinanbankuntukmenghayatinyaterutamadalamtugasnya merumuskan kebijakan manajemen bank yang berdaya guna dan berhasil guna.

9. RANGKUMAN

Bank tumbuhdan berkembangbukanlahdalamalam yang hampa,melainkandalamalam yang penuh dinamil)a.Kenyataan ini membawa konsekuensi berupa tuntutan terhadap .

setiap manajer bank untUk senantiasa tanggap terhadap lingkungan, khususnya lingkunganbisnis perbankan. Lingkungan bisnis perbankan terdiri dari dua unsur pembentuk, yaitu /

unsur lingkungan bisnis dalam artian yang luas dan unsur keadaan persaingan duniaperbankan.

Lingkungan bisnis, yang sering disebut juga lingkungan perusahaan atau 'businessenvironment' pada pokoknya terdiri dari lingkungan-lingkunganlkeadaan-keadaan sosial,kebudayaan, politik, ekonomi, teknologi dan hukum, yang perananny.a terhadap duniaperusahaan pad.aumumnya cukup besar.

Manajer bank tidak hanya ditu,ntutsekedar mengikuti perkembangan lingkungan bisnis,melainkan juga meramalkan atau memprakirakannya. Khusus mengenai unsur lingkungan'legal conditions' , perlu diketengahkan bahwa Bank Indonesia menerbitkan buku berjudul

Ikhtisar Ketentuan-Ketentuan Perbankan Indonesia, dengan akro~im resmtnyaIKPI. Dalambuku IKPI tersebut dimuat ikhtisar dari ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Surat Keputusan Menteri Keuangan, Surat KeputusanDireksi Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia dan surat dan kawat Bank Indonesiakepada bank-bank yang kenyataannyatelah dijadikan pedoman pelaksanaan suatuperaturan.Dari wak:tuke waktubihunana adaperubahanperaturan IKPI selalumengadakan penyesuaianperbaikan. Kiranya cukup;beralasan untuk menyarankan bagi setiap bank umum dan paramanajer bank di Indonesia untuk menjadi anggota pel~mgganIKPI tersebut.

Unsur suasana dunia usaha, istilah asingn)'a 'business conditions', dari lingkunganbisnis, sangat dirasakan relevansinya, terutama kalau dikaitkan dengan kegiatan penyusunan'corporate plan' dan kegiatan menentukan kebijakan perusahaan pada umumnya dan bankpada khususnya.

Selanjutnya dalam mencoba me~ahami keadaan persaingan dunia perbankan, strukturperbankan dalam perekonomian tidak dapat dilupakan. Struktur perbankan mengungkapkanbentuk-bentuk hubungan yang ada antara bank yang satu dengan dunia luar, khususnyadengan sesama bank dan sesama lembaga keuangan, tetapi juga dengan lembaga-lembaga-lainseperti misalnya hubungan dengan :t3ankIndQnesia,hubungan dengan Pemerintah dan

. hubungandenganasosiasiprofesibank.. Sebagaibanksentral, BankIndonesiaselainmempunyaitugasmelaksanakanpengawasan

terhadap bank~bankpada umumnya dan bank-bank umum pada khususnya, juga mempunyaitugas melaksanakan pembinaan kepada bank-bank termaksud. Sekedar untuk rrieinberikan

24

Page 13: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

,.

gambaran lebih lanjutmengenai perananBank Indonesiadalam bidangperbankandan dalambidang moneter di Indonesia, maka sebagai Lampiran disajikan suntingan tulisan berjudul"Peranan Bank Sentral Dalam Perekonomian".

Kebijakan Pemerintah berupa kebijakan deregulasi bidang perbankan, khususnya yangtertuangdalamPAKJUN'83dan PAKT0' 88,banyakmewarnailingkunganbisnisperbankandi Indonesia sejak tahun 1983 hingga sekarang. Dampak kedua paket kebijakan tersebut,khususnya paket PAKTO'88 beserta peraturan-peraturan pelaksanaan maupun peraturan-peraturan pelengkapnya, menurut hasil pengamatan dan prakiraan penulis masih belumtuntas.

Dengan singkat dapat diketengahkan bahwa unsur-unsur utama pembentuk suasanadunia usaha perbankan yang perlu diamati dan diprakirakan terjadinya oleh paramanajer bank di Indonesia untuk sisa dasawarsa 90-an, mencakup pada pokoknya:kelanjutan kebijakan deregulasi, semakin terbukanya perekonomian Indonesia, gejalaglobalisasi perekonomian dunia, pasang-surutnya aliran modal asing masuk ke dalamperekonomian Indonesia, dan peningkatan pemberian otonomi keuangan kepadapemerintah daerah.

Menurut Undang-undang No.7 Tahun 1992, dalam perekonomian Indonesia hanyadibedakan antara bank umum dan bank perkreditan rakyat. Beberapa jenis bank yangmenurut perundang-undangan sebelumnya diakui keberadaannya, seperti misalnya bankpembangunan .bank tabungan dan bank de visa, menurut ketentuan yang sekarang berlakumas uk ke dalam kategori bank umum.

SOAL LA TIHAN

Lingkarilah A, B, C, atau D, yang menurut pendapat Anda merupakan pernyataanyang paling tepat!

1) Jenis-jenis bank, yang merupakan unsur struktur perbankan yang tidak relevan bagiIndonesia sampai saat ini (dan mungkin juga untuk setrusnya) antara lain ialah:A. 'state banking' dan 'dual banking'B. 'group banking'C. 'correspondents banking'.D. Pilihan jawaban A, B dan C tidak ada yang betul.

2) Yang tidak termasuk kategori 'multiple banking' ialah:

A. 'dual banking', B. 'group banking',C. 'branch banking', D. Pilihan jawaban A, B dan C tidak ada yang betul.

3) Undang-undang No.7 tahun 1992 tidak mengenal: ialah:A. bank tabungan, B. bank investasi,C. Jawaban a dan b kedua-duanya betul,D. Jawaban A, B, dan C semuanya salah.

25

Page 14: Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan - Elearning Systemelearning.gunadarma.ac.id/.../bab2-lingkungan_bisnis_perbankan.pdf · Bab 2 Lingkungan Bisnis Perbankan 1. PENGANTAR ... bisnis

4) Yang dimaksud dengankatapengurus sebuahbank dalam kebanyakan peraturan hokum'di bidang perbankan ialah: ' '

A Direksi beserta stafnya,B. Direksi,C. Direksi dan Dewan Komisaris.D. Pilihanjawaban A, B dan C tidak ada yang betul.

5) 'Yang bukan merupakan unsur lingkungan bisnis:,perbankanialah:

A. Keadaan politik dan kepemerintahan,B. Keadaan keuangan bank bersangtrutan,C. Keadaansosialbudaya, '

D. Keadaap.teknologi dalam perekonomi~.PilihanjawabanA, B dan C tidak ada yang,.betul.

6) Faktor-faktor yang diperkirakan' paling kecil 'pengamhnya terhadap bentuk pasarlpersaingan di bidang perbankan ialah:

A. Besar-kecilnya modal disetor minimum yang merupakan salah saw syatat untukmemperoleh ijin pendirian bank bam., .

B. Ketentuan hukum mengenaijam dan hari keIja.C. Persyaratan ijin untuk membuka kantor bank bam.,D. Penebaran ukuran besar-kecilnya'bank-bank yang ada dalam pere~onomian.

7) IKPI merupakan:A. suatu macam instrumen kredit,B. publikasi yang meinuat ~ecaragarisbesar ketentuan-ketentuan, yang berlaku,dalam

bidang perbankan;C. singkatan Ikatan Keluarga Perbankan Indo nesi~,D. Ungkapan A, B, dan C tidak ada yang ~etul.

8) Memprakirakankedaan lingkunganbisnisperbankan yangakandatang, dapatdipandangselalusangatpentingterutamadalam melaksanakanberbag~macamkegiatan manajerial,kecuali: ' '

A. kegiatan perencanaan,B. kegiatan penyusunan anggaran,C. kegiatan pembukuan,D. kegiatan merumuskan kebijakan perusahaan.

26