BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 … · Internet sebagai media komunikasi, merupakan...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 … · Internet sebagai media komunikasi, merupakan...
7
BAB 2
LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Pengertian Internet, Intranet dan Ekstranet
2.1.1 Internet
Menurut Turban (2005, p50), internet merupakan suatu sistem
jaringan komputer yang bersifat publik, kooperatif dan mandiri sehingga
dapat menghubungkan akses-akses ke seluruh dunia.
Dengan internet cara pola pikir dalam bisnis dapat dirubah sehingga
dapat memberikan berbagai manfaat bagi pelanggan dan para pemasok
dengan memberikan kelebihan yang utama, yaitu kelebihan dalam hal
kecepatan (Haizer dan Render, 2008, p38).
Internet merupakan suatu sistem informasi global yang berbasis
komputer yang terbentuk melalui jaringan-jaringan komputer yang saling
terkoneksi satu sama lainnya (Nugroho, 2006, p25).
Menurut Purwanto (2008), internet adalah sebuah jaringan komputer
yang luas, besar dan mendunia. Dimana di dalamnya terdapat berbagai
sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan
interaktif, yang menghubungkan pemakai komputer dari satu Negara ke
Negara lain di seluruh dunia.
8
Jadi berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan, Internet adalah suatu sistem
jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan menghubungkan satu komputer ke
komputer lainnya yang ada di seluruh dunia dengan cepat. Internet juga berguna dalam
mempermudah kegiatan-kegiatan bisnis maupun individual. Seperti, Internet dapat
menghubungkan satu perusahaan ke pelanggan & ke pemasok, dan juga Internet dapat
memberikan berbagai informasi bagi individu.
Menurut Quarterman dan Mitchell (2008), fungsi-fungsi dari internet adalah sebagai
berikut :
1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak
digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna
lainnya di seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, menggunakan e-mail, newsgroup dan www (world wide web
– jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling
bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media untuk mencari informasi dan data, perkembangan internet yang sangat pesat,
menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Fungsi komunitas, internet dapat membentuk masyarakat baru yang beranggotakan
para pengguna internet dari seluruh dunia. Fungsi Komunitas ini berguna dalam
berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, melakukan transaksi bisnis dan
sebagainya.
9
Layanan Internet
Berbagai layanan di dalam internet dapat digunakan, diantaranya :
Penemuan
Layanan penemuan tersebut mencakup penulusuran informasi dan menyediakan
kepada pelanggan kemampuan untuk menemukan, melihat, mendownload dan memproses
informasi. Karena jumlah informasi di internet dan intranet terus bertumbuh cepat, maka
penemuan di fasilitasi dengan adanya agen piranti lunak (biasa disebut dengan search
engine).
Komunikasi
Internet menyediakan layanan komunikasi yang cepat dan murah, seperti pesan yang
dipasang di papan buletin elektronik dan juga pertukaran informasi yang kompleks diantara
banyak organisasi. Layanan komunikasi mencakup e-mail, chatting, newsgroup dan
telepon melalui internet (Internet Telephone, yang biasa disebut dengan voice over Internet
Protocol atau disingkat dengan VoIP) dan lain sebagainya.
Kerjasama
Layanan Internet ini memungkinkan adanya alat kerjasama elektronik antara individu
dan kelompok, serta kerjasama antar organisasi.
Layanan Web
10
Layanan Web (Web Service) adalah bisnis yang mandiri dalam hal isi dan deskripsi.
Layanan web dapat dipilih oleh pengguna dan digabungkan dengan alat apapun (dari
komputer pribadi hingga telepon seluler).
WWW (World Wide Web)
World Wide Web (atau orang sering menyebutnya Web) merupakan suatu ruang
informasi yang dipakai oleh Uniform Resource Identifier (URI) untuk mengidentifikasi
sumber-sumber daya yang berguna. WWW hanyalah bagian dari Internet. Dalam
membedakan antara internet dan WWW dapat dilihat dari segi pengirimannya. Internet
berfungsi sebagai mekanisme pengiriman, sedangkan WWW berfungsi sebagai aplikasi
yang menggunakan fungsi-fungsi pengiriman tersebut (Turban, 2005, p680).
Jadi dapat disimpulkan Internet terbagi kedalam layanan-layanannya, diantaranya
layanan bagi pelanggan untuk dapat menemukan berbagai informasi-informasi, layanan
komunikasi antar organisasi dengan cepat dan murah, menyediakan alat kerjasama secara
elektronik bagi organisasi, layanan web yang dapat diakses darimanapun dan juga Internet
menyediakan World Wide Web sebagai suatu aplikasi untuk dapat mengirim.
2.1.2 Intranet
Menurut Turban et al. (2005, p51) Intranet adalah suatu jaringan pribadi, yang
biasanya terdapat di dalam satu perusahaan, dengan menggunakan teknologi web, seperti
browser dan internet protokol.
11
Intranet adalah jaringan milik suatu perusahaan yang menerapkan teknologi dan
arsitektur internet. Intranet juga menggunakan TCP/IP yang dapat menghubungkan
berbagai jenis komputer dan dapat berbagi informasi (Suyanto, 2005, p43).
2.1.3 Ekstranet
Menurut Turban et al. (2005, p51), Ekstranet merupakan suatu jaringan yang
diamankan oleh internet dan mengizinkan dua atau lebih perusahaan untuk dapat
berkomunikasi dan berkolaborasi.
Ekstranet merupakan jaringan yang aman yang menghubungkan antara intranet
perusahaan satu dengan perusahaan lainnya (Suyanto, 2005, p44).
2.2 E-Business dan E-Payment
2.2.1 E-Business
E-business merupakan penggunaan internet dan teknologi informasi untuk dapat
mendukung e-commerce, komunikasi perusahaan dan proses bisnis web, dimana keduanya
berada di dalam suatu jaringan perusahaan untuk memfasilitasi pelanggan dan rekan bisnis.
E-business meliputi e-commerce, yang mana melibatkan pembelian, penjualan dan
pemasaran, serta service produk, service dan informasi pada internet dan jaringan (O’brien
dan Marakas, 2006, p214).
12
Menurut (Bantley and Whitten, 2007, p18) e-Business atau Electronic Busines
merupakan suatu bentuk dari kegunaan internet dalam mengurus dan mensupport kegiatan
bisnis dalam suatu perusahaan setiap harinya.
E-Business tidak hanya menjual atau membeli barang dan jasa tetapi juga melayani
konsumen, kerjasama dengan berbagai partner bisnis, melakukan e-learning dan
melakukan transaksi elektronik di dalam sebuah organisasi (Turban, Leidner, McLean dan
Wheterbe, 2008, p167).
Empat dimensi ruang lingkup e-Business
Cara yang digunakan untuk lebih mengenali ruang linkup dari e-business menurut
(Turban, Efraim,2009, p167), adalah dengan 4 W, yaitu What, Where, Who, Why. Berikut
penjelasan dari keempat dimensi ruang lingkup e-Business tersebut :
1. What
E-Business memiliki cakupan yang lebih luas dari e-Commerce karena e-Commerce
hanya merupakan bagian dari e-Business.
2. Where
e-Business dapat dilakukan dimana saja melalui fasilitas elektronik yang mendukung.
3. Who
13
E-Business dilakukan oleh agen bisnis, pelanggan, karyawan, keluarga dan
pemerintah.
4. Why
Dengan menerapkan konsep e-Business, maka perusahaan dapat melihat peluang
bisnis baru yang nantinya akan menguntungkan perusahaan tersebut.
2.2.2 E-payment
Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p556) sistem pembayaran elektronik adalah
suatu metode pembayaran alternatif tunai atau kredit dengan menggunakan berbagai
teknologi elektronik untuk membayar produk dan jasa pada electronic commerce.
Sistem Pembayaran Elektronik (e-Payment system) merupakan penggunaan
teknologi digital seperti kartu kredit, smart card dan sistem pembayaran berbasis internet
lain dalam hal membayar barang-barang dan jasa secara elektronik (Chrisman Jimmy
Lumban Gaol, 2009, p249).
E-payment adalah Elektronik dan Ilmu Komputer / Komunikasi & Informasi , Bisnis
pembayaran digital untuk bertransaksi yang dilakukan di Internet (The Free Dictionary, 17 juni
2011, http://www.thefreedictionary.com/e-payment).
Manfaat Penggunaan E-Payment
Dalam pengimplementasiannya, e-Payment memiliki berbagai manfaat, diantaranya
adalah sebagai berikut:
14
o Meningkatkan efisiensi pembayaran
o Meningkatkan customer loyalty
o Memberikan keamanan bertransakasi yang lebih dibandingkan cash
o Meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu
o Memberikan kemudahan pembayaran dan perluasan media pembayaran
Kelebihan Penggunaan E-Payment
E-Payment memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
o Lebih cepat atau nyaman dalam melakukan transaksi pembayaran
o Pilihan produk layanan dapat terus ditingkatkan
o Lebih efektif dan efisien waktu
o Memberikan keamanan dalam bertransaksi
Kerugian Yang Mungkin Muncul
Selain kelebihan, e-Payment juga memiliki kerugian yang mungkin muncul.
Kerugian tersebut diantaranya adalah:
o Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih
relatif lebih mahal
o Orang Indonesia masih belum/tidak terbiasa melakukan pembayaran elektronik
o Masalah keamanan yang membuat orang takut melakukan transaksi
o Munculnya kejahatan-kejahatan yang baru
o Kurangnya pengetahuan IT di Indonesia
15
o Tidak semua orang memiliki akses terhadap internet
Jenis Sistem Pembayaran Elektronik
Sistem Pembayaran Kartu Kredit Digital (Digital Credit Card Payment System)
Kartu kredit ini dapat digunakan untuk melakukan pembayaran belanja secara online.
Layanan tersebut membuat kartu kredit menjadi lebih aman dan nyaman untuk penjual dan
pelanggan online dengan menyediakan mekanisme untuk memeriksa keaslian kartu kredit
pembeli.
Sistem Pembayaran Nilai Tersimpan (Stored Value Payment System)
Dapat memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran online langsung ke penjual
dan orang-orang lainnya yang didasarkan pada nilai yang tersimpan di dalam sebuah
rekening digital.
Sistem Pembayaran rekan ke rekan (Peer to peer Payment System)
Sistem Pembayaran rekan ke rekan yang berbasis web, seperti PayPal, melayani
konsumen yang ingin mengirimkan uang kepada penjual atau perorangan yang belum
memiliki sarana untuk menerima pembayaran melalui kartu kredit.
Sistem Pembayaran Cek Digital (Digital Checking)
Sistem Pembayaran Cek Digital seperti e-Check, dapat memperluas fungsi rekening
cek yang sudah ada sehingga cek dapat digunakan untuk pembayaran belanja secara online.
16
Lima alasan pembayaran Elektronik sehingga dapat meningkatkan profitabilitas :
1. Kenyamanan - menghilangkan sumber daya yang dibutuhkan oleh administrasi,
seperti faktur, cek dan uang tunai.
2. Kedekatan - kartu kredit mengaktifkan pembelian instan (tanpa adanya delay).
3. Peningkatan arus kas - pembayaran pada saat pembelian mengurangi tekanan
yang disebabkan oleh 30 hari faktur.
4. Pertumbuhan - membuka saluran pembayaran tambahan melalui telepon, mail
order dan Internet dan meningkatkan basis pelanggan. Dengan adanya banyak
pelanggan berarti pendapatan semakin lebih banyak.
5. Keunggulan kompetitif – berlomba-lomba dengan pesaing untuk dapat
meningkatkan layanan pelanggan.
Pengertian Paypal
Paypal merupakan sistem yang membolehkan pedagang menerima bayaran dari para
pembeli secara elektronik. Paypal dapat berfungsi seolah-olah sebagai bank maya.
Sebagaimana bank, PayPal juga mempunyai polisi yang melindungi penggunanya (Ilmuit,
17 juni 2011, http://www.ilmuit.com/review/207).
Paypal adalah suatu bisnis e-commerce yang mengakomodasikan pembayaran dan
transfer uang melalui internet. Paypal merupakan suatu pelayanan alternatif yang
menggunakan media elektronik dari metode tradisional yang menggunakan kertas. Paypal
melaksanakan proses pembayaran untuk penjualan online, situs pelelangan, dan para
17
pengguna perusahaan, dimana akan dibebankan suatu nilai pembayaran jasa (Dindie
Rezkiawan et. al , 2008,p20).
Kartu kredit adalah bagian dari sebuah sistem pembayaran yang dapat
memungkinkan pemegangnya untuk membeli barang dan jasa dalam membayar barang-
barang dan jasa tersebut (David Montague, 2010, p7).
2.3 Website
Website merupakan kumpulan halaman web yang dirangkum dalam sebuah domain atau
sub domain yang berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet, dengan menggunakan
aplikasi software browser. Kumpulan halaman web dapat diakses melalui sebuah URL atau biasa
disebut dengan Homepage.
Halaman-halaman website dapat diakses melalui URL atau Homepage. URL dapat
mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah tingkatan, meskipun, hyperlink mengatur
para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini
berjalan. Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa
mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut
(Petra, 17 September 2011, http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php).
Menurut O’Brien (2006, p262) Website yaitu sebuah fasilitas yang menawarkan ruang
bincang, e-mail, maupun pesan instan dimana para surfer internet dapat menjelajahi World Wide
Web dengan menggunakan software browser untuk mendapatkan berbagai macam informasi,
hiburan maupun untuk kepentingan bisnis.
18
Hal yang dapat menjadi acuan bagi Kualitas Website yang baik
Terdapat beberapa faktor sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan baik / buruknya
kualitas sebuah website. Namun diantara sekian banyak tersebut, ada beberapa hal yang sudah
umum dipakai sebagai acuan, yakni (Promosi Web, 9 November 2011, http://www.promosi-
web.com/hot/news011003.php) :
1. Kecepatan Download
Pengguna internet pada umumnya tidak suka berlama-lama hanya untuk menunggu
munculnya informasi dari web yang diakses. Sedapat mungkin harus mengoptimalkan
desain web agar tidak terlalu berat untuk diakses, sekalipun menggunakan koneksi dial-up.
8-12 detik adalah kecepatan akses yang ideal. Optimalkan kembali komponen-komponen
web (seperti image, html, java script, css) jika belum mencapai angka tersebut.
2. Isi mudah dibaca
Dalam menggunakan font janganlah menggunakan font yang terlalu kecil, dan warna
yang contrast sehingga cepat membuat mata lelah. Buatlah pengunjung nyaman untuk
membaca informasi yang telah disediakan, tanpa harus merubah setting font pada browser
atau bahkan sampai merubah brightness dan contrast pada monitor.
3. Tata letak desain yang konsisten
Desain dari satu halaman ke halaman lain harus dibuat konsisten untuk memudahkan
pengunjung menemukan konten yang disediakan. Pengunjung akan merasa bingung jika
menu yang diletakan di halaman pertama dan kedua berubah-rubah posisinya. Buatlah
mereka mudah beradaptasi, dengan desain ringan dan navigasi yang user friendly.
19
Kriteria website yang baik
Menurut Ferdianto (2006, p51-52) dalam menampilkan produk di website, sedapat
mungkin memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Interaktif
Dapat memfasilitasi komunikasi dengan calon pelanggan, dengan melalui e-mail
maupun online.
b) Representatif
Website dapat mewakili dalam menawarkan produk yang akan dijual, karena web
yang baik akan membawa calon pelanggan seolah benar-benar sedang mendengar langsung
presentasi anda.
c) Ringkas dan sederhana
Dalam pembuatan web hendaklah ringkas dan fokus pada satu produk yang
ditawarkan. Apapun variasi kata-kata, yang penting semuanya mengarah kepenjelasan
produk atau pelayanan yang di tawarkan. Fokus sangat penting karena setiap orang
memiliki keterbatasan waktu serta pemahaman dalam membaca suatu keterangan produk.
Setelah membuat produk yang bagus, langkah berikutnya adalah dengan mengembangkan
website yang bagus (great website).
d) Aman dan terjamin
Keamanan merupakan hal yang paling utama dalam melindungi website serta produk
dari serangan hacker. Keamanan web akan menambah ketentraman pelanggan dalam
melakukan transaksi.
e) Desain yang menarik
20
Desain merupakan ujung tombak dalam menawarkan produk (ujung tombaknya
tentu adalah tulisan). Profesionalitas dapat dilihat dari desain dan tulisan penjualan di
website. Sebagus apapun produk, tetapi tidak disertai dengan tulisan dan desain yang
menarik, maka kemungkinan besar pelanggan tidak akan tertarik.
Kegunaan Website
Pada saat ini terdapat dua jenis website, yaitu static website dan dinamic website.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dibawah ini akan dijelaskan
beberapa pengertian dari static website dan dynamic website, sebagai berikut :
a. Static website (website statik) adalah website yang isinya dirancang untuk dapat sering
berubah secara manual dan bisa juga dikelola oleh perorangan dengan menggunakan
beberapa software editor.
b. Dinamic website (website dinamis) adalah website yang isi dan informasinya
dirancang untuk sering berubah.
Kualitas Desain Website
Kualitas desain website adalah faktor penting yang mempengaruhi perilaku konsumen pada
awal pembelian secara online. Disamping perilaku konsumen yang membeli kembali, kualitas
desain website, juga merupakan faktor penting karena secara signifikan memiliki efek lebih kuat
pada kepercayaan konsumen dan kepuasan yang mengarah keinginan mereka untuk membeli
kembali (Tao Zhou et.al, 2009, p332).
21
Menurut Tan, Felix B (2009, p155-177) mendesain website B2C yang efektif sangatlah
penting, perancang web dianggap sebagai atribut yang “efektif” dalam sebuah website B2C.
Sebagai konsekuensinya, desain website memainkan peran penting dalam mempengaruhi
konsumen. Desain website juga dapat mempengaruhi pengunjung, dapat mempengaruhi
keputusan untuk membeli dan juga mempengaruhi pengunjung untuk datang kembali ke situs.
Kriteria efektifitas web termasuk kekayaan informasi, update yang konstan, navigasi yang baik
& interaktif.
Website B2C didefinisikan sebagai situs di World Wide Web, dimana pelanggan dapat
memperoleh produk atau jasa dari perusahaan B2C. Dasar karakteristik website B2C adalah
konten dan desain. Konten web, merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi kebutuhan
pembelian bagi user. Sementara desain, membantu untuk menarik dan mempertahankan
konsumen di dalam situs. Efektifitas web didefinisikan sebagai indikator dari kualitas sistem
situs (website, misalnya kemanannya), konten website / informasi yang berkualitas, layanan
kualitas situs (misalnya fasilitas pembelian), penggunaan situs web (misalnya penggunaan
frekuensi fungsi belanja online), kepuasan pengguna web, dampaknya terhadap individu
(misalnya niat untuk membeli atau kembali) dan dampaknya terhadap organisasi (misalnya
kinerja perusahaan).
Membangun Identitas Situs:
• Penggunaan logo untuk menggambarkan identitas perusahaan dan citra dari situs.
22
• Desain yang serupa dan tata letak di seluruh halaman menciptakan identitas yang kuat
yang dapat tersingkronisasi .
Penyajian Informasi:
• Keterbacaan (kontras antara huruf dan latar belakang, ukuran font, spasi antar kata, spasi
baris, spasi paragraf, panjang garis, dll) adalah salah satu aspek penting dalam desain
web.
Iklan, Pop-up dan Animasi:
• Hong et al. (2004, p60-86) menegaskan bahwa flash tidak menarik pengguna. Dan
mereka juga menunjukkan bahwa item berkedip mungkin tidak meningkatkan keingatan
akan produk tersebut pada layar.
• Sutcliffe (2001, p183-198) mengklaim bahwa memiliki terlalu banyak banner animasi
bersaing satu sama lain membuat situs menjengkelkan.
• Headlines dapat mengurangi kebingungan pengguna dan dapat menarik perhatian
pengguna
Prinsip – prinsip Desain Website
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik dan efektif
dalam pembuatan website:
1. Situs web dibuat untuk pengguna
23
Dalam merancang suatu web, harus memfokuskan desain pada kepentingan
user. Karena bagi perancang web, user merupakan seorang yang awam dalam situs
web.
2. Utility dan Usability
Utility adalah kegunaan fungsionalitas suatu web. Sedangkan Usability adalah
sifat situs web yang dapat mendukung kemampuan user dalam memanipulasi situs
web sehingga pengguna memperoleh apa yang dibutuhkan.
3. Correctness
Correctness maksudnya tidak terdapat kesalahan dalam penulisan script situs
web, yaitu : tidak ada kesalahan dalam sistem navigasi (link yang kosong atau link
yang rusak).
4. Batasan media internet dan web
1. Browser
- Membuat situs web yang dapat dipakai di setiap browser.
- Buatlah situs web dengan teknologi yang paling compatible dan dapat di load oleh
sebagian besar browser sehingga dapat diterima oleh lebih banyak user.
2. Bandwidth
- Untuk menghasilkan situs web yang menarik namun tetap cepat di load. Hal
tersebut juga berpengaruh terhadap besarnya file total situs web yang akan dibuat.
5. Struktur Link dan Navigasi
24
Di dalam situs web harus memiliki navigasi dan link yang jelas, agar pengguna
tidak tersesat karena link yang disediakan kurang jelas. Alat bantu dalam struktur
Link dan Navigasi antara lain :
- Search engine
Memudahkan pengguna dalam mencari informasi yang diinginkan
sehingga pengguna cukup mengetikkan kata kunci untuk informasi yang
diinginkan dan informasi dapat segera ditampilkan.
- Help System
Untuk pengguna yang awam terhadap situs web yang dibuat, biasanya
pengguna akan merasa kesulitan dalam menelusuri dan mencari informasi yang
diinginkan.
6. Tampilan visual
Disesuaikan dengan tema dari suatu situs tersebut. Situs web menjadi menarik
tidak selalu harus dengan menggunakan warna – warna yang cerah atau meniru
sebuah design dari sebuah website yang sudah populer. Tetapi yang terpenting adalah
desain suatu web tersebut memiliki keunikan tersendiri.
25
7. Kombinasi tampilan, isi, teknologi, kegunaan dan tujuan
Merupakan gabungan dari semua prinsip di atas karena sebuah situs web yang
baik harus dapat menggabungkan semua prinsip tersebut menjadi satu kesatuan yang
mendukung tujuan pembuatan situs web tersebut.
Elemen 7C
Menurut Rayport dan Jaworski (2006, p567) dalam buku Marketing Management yang
dikutip oleh Kotler, sebuah website harus memiliki 7 komponen desain yang penting dalam
pembuatannya yang disebut dengan 7C.
7C tersebut adalah sebagai berikut :
Context merupakan bagian tata letak atau yang sering disebut layout dan
desainnya.
Content melingkupi text, gambar, suara dan video.
Community merupakan fungsi dimana website memungkinkan penggunaannya
untuk saling berkomunikasi.
Customization kemampuan website untuk menyesuaikan diri kepada pengguna
yang berbeda atau untuk mengizinkan pengguna untuk mempersonalisasi
websitenya.
Communication bagaimana sebuah website memungkinkan komunikasi
website ke pengguna, pengguna ke website, atau komunikasi dua arah.
26
Connection suatu koneksi yang menghubungkan website kita dengan website
lain.
Commerce kemampuan website untuk mengaktifkan transaksi komersial.
2.4 CSF
Keberhasilan akan suatu situs web perusahaan berdasarkan (web desain experts, 9
November 2011, http://www.webdesignexperts.com.au/9-website-critical-success-factors.htm ) :
1. Kualitas Konten, menyediakan konten merupakan hal yang mendasar ketika membuat
web.
2. Daya guna, mendaya gunakan navigasi yang inovatif di dalam web agar pengunjung mudah
dalam menemukan situs kita.
3. Aksesibilitas, situs web harus dapat mudah diakses baik melalui web maupun secara mobile.
4. Memiliki Strategi yang baik dalam mengembangkan situs web.
5. Mempunyai situs yang memiliki sebuah Desain yang menarik bagi pengunjung.
6. Secara aktif harus membangun sebuah Strategi pemasaran untuk mempromosikan situs.
7. Harus menawarkan proporsi nilai yang menarik bagi pengunjung agar pengunjung mempunyai
alasan untuk datang kembali ke situs kita.
8. Menggunakan analisis untuk meningkatkan efektivitas suatu situs.
9. Dan juga Pembaharuan situs secara teratur merupakan cara yang ampuh dalam
menarik minat pelanggan.
2.5 8 Golden Rules dalam Perancangan User Interface
Menurut Shneiderman (2010,p74-76) ada 8 aturan emas perancangan user interface atau
eight golden rules dalam perancangan User Interface, yaitu:
27
1. Strive for consistency (berusaha untuk tetap konsisten)
Konsisten dilakukan pada urutan tindakan perintah dan istilah yang digunakan pada
prompt, menu, serta layar bantuan.
2. Enable frequent users to use shortcuts (memungkinkan pengguna dalam
menggunakan shortcut)
Adanya kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan
interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, dan fasilitas makro.
3. Offer informative feedback (memberikan umpan balik yang informatif)
Untuk setiap tindakan sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik terhadap
tindakan yang paling sering dilakukan dan juga tindakan yang tidak terlalu penting, dapat
di berikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang
penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul pesan kesalahan
ketika salah menekan tombol pada waktu menginput data.
4. Design dialog to yield closure (merancang dialog untuk menghasilkan suatu
penutupan)
Urutan tindakan sebaiknya di kelola dalam suatu kelompok dengan bagian awal,
tengah dan akhir. Umpan balik yang informatif akan memberikan indikasi bahwa cara yang
dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.
5. Offer simple error handling (memberikan penanganan kesalahan yang sederhana)
Sistem ini dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan yang fatal.
Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan
mekanisme yang sederhana sehingga mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.
6. Permit easy reversal of actions (mudah kembali ketindakan sebelumnya)
28
Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran pengguna karena pengguna mengetahui
kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga pengguna tidak takut untuk
mengeksplorasi pilihan-pilihan lain yang belum dapat digunakan.
7. Support internal locus of control (mendukung tempat pengendalian internal)
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang
dilakukan pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikian rupa sehingga pengguna
mempunyai inisiatif dari pada responden.
8. Reduce short-term memory load (mengurangi beban ingatan jangka pendek )
Keterbatasan ingatan pada manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau
banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan
untuk kode dan urutan tindakan.
2.6 Teknik pengumpulan data
Jenis teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2005, p130) :
1. Wawancara
Ketika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan, maka wawancara dapat
digunakan untuk menemukan permasalahan yang harus di teliti dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
wawancara dilakukan kepada pimpinan perusahaan, baik untuk mencari tahu
mengenai sistem yang berjalan ataupun data lainnya.
2. Kuisioner
29
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawab.
3. Studi kepustakaan
Teknik pengumpulan data yang dilakukan berdasarkan informasi yang di
peroleh melalui buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas
dalam penelitian ini. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari data-data
pendukung penelitian.
2.6.1 Skala Likert
Menurut Sugiyono (2008,p132-133), skala likert dapat digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai gejala sosial.
Dalam penelitian, gejala sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Di dalam skala likert, sikap dapat terbagi dari yang paling negatif sampai ke yang
paling positif dan diberi angka-angka sebagai simbol agar dapat dilakukan perhitungan
dalam bentuk sebagai berikut:
a. Sangat setuju : 4
b. Setuju : 3
c. Tidak setuju : 2
d. Sangat tidak setuju : 1
Nilai dari angka-angka tersebut relatif, karena angka tersebut hanya merupakan
simbol dan bukan angka sebenarnya (Sarwano, 2006, p96).
30
2.7 Quality Function Deployment (QFD)
2.7.1 Pengertian
Kualitas Fungsi Penyebaran atau biasa disebut QFD adalah suatu ilmu yang
digunakan untuk memastikan agar kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi selama proses
desain produk berlangsung, selama perancangan dan juga selama pengoperasian dari
sistem suatu produk (James, 2005, p267).
Quality Function Deployment (QFD) yang juga dikenal sebagai rumah kualitas,
menurut Rampersad (2005, p153) merupakan suatu metode untuk perencanaan dan
pengembangan produk yang terstruktur yang dapat memungkinkan untuk menspesifikasi
secara jelas apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pelanggan.
Proses QFD melibatkan pembangunan satu atau lebih matriks, karena bentuknya
matriks itu disebut “House of Quality” atau Rumah Kualitas. Jika QFD digunakan secara
sistematis dan teratur, maka dapat mengubah semua keinginan pelanggan menjadi unsur
produk dan aspek penentu pada tahap dini. Keinginan pelanggan dipenuhi dengan matriks
yang menggunakan parameter teknis dan tujuan proyek yang terperinci.
Jadi berdasarkan teori-teori para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Quality
Function Deployment(QFD) atau Kualitas Fungsi Penyebaran adalah suatu metode yang
digunakan untuk merencanakan dan mengembangkan produk baru, sesuai dengan apa yang
dibutuhkan pelanggan. QFD agar dapat mendengar “suara pelanggan” secara lebih jelas
dalam pengembangan produk dan mengubah semua keinginan pelanggan dengan
membangun matriks-matriks yang biasa disebut dengan House of Quality.
31
2.7.2 Konsep dan Manfaat
QFD merupakan sekumpulan perencanaan dan alat-alat komunikasi yang berfokus
pada kebutuhan pelanggan dalam mengkoordinir desain, manufaktur dan memasarkan
barang, dengan mempunyai manfaat utama yaitu: meningkatkan komunikasi dan kerja
sama dalam proses produksi - pemasaran dan desain, desain dan manufaktur & pembeli
dan pemasok, mendorong munculnya ide-ide desain yang baru dan suatu perusahaan
mendapatkan keunggulan kompetitif.
QFD berfokus dalam melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk
sedini mungkin. Filosofinya adalah bahwa pelanggan tidak akan puas dengan suatu produk,
meskipun suatu produk telah dihasilkan dengan sempurna, bila mereka tidak
membutuhkannya.
Manfaat dari adanya QFD bagi perusahaan yang akan meningkatkan kualitas dan
produktivitasnya antara lain:
1. Fokus pada pelanggan
QFD memerlukan masukan dan umpan balik dari pelanggan. Informasi
tersebut kemudian diterjemahkan kedalam persyaratan pelanggan secara spesifik.
Kemudian, persyaratan tersebut diteliti dan dipelajari, sehingga nantinya akan
mengetahui kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang baru.
2. Efesiensi waktu
32
Dengan adanya QFD maka dapat mengurangi waktu pengembangan produk,
karena memfokuskan pada persyaratan pelanggan yang spesifik dan telah
diidentifikasikan secara jelas.
3. Orientasi kerjasama tim
Setiap individu memahami posisi paling tepat dalam proses tersebut, sehingga
pada gilirannya dapat mendorong kerjasama tim yang lebih baik.
4. Orientasi pada dokumentasi
Salah satu produk yang dihasilkan pada proses QFD adalah dokumen komprehensif
mengenai semua data yang berhubungan dengan segala proses yang ada dan
perbandingannya dengan persyaratan pelanggan.
Rumah Kualitas juga memberikan alat-alat yang penting dalam memahami
kebutuhan pelanggan dan memberikan arahan yang strategis bagi manajemen puncak di
suatu perusahaan. 3 Rumah Kualitas lain untuk menyebarkan suara pelanggan, antara lain:
1. Penyebaran matriks fitur-fitur teknis, yang berarti fitur teknis dari produk jadi,
menjadi persyaratan dalam suatu rancangan bagi komponen-komponen yang
kritis.
2. Perencanaan proses dan pengawasan mutu grafik (chart), yang menerjemahkan
fitur-fitur komponen ke dalam proses yang penting.
33
3. Petunjuk pengoperasian, mengidentifikasikan operasi apa yang akan dilakukan
oleh perusahaan untuk menjamin proses yang penting dan parameter produk yang
dapat dicapai.
QFD dapat berhasil karena bergantung pada komunikasi yang efektif dan kerja sama
antar semua fungsi utama untuk mendapatkan produk ke dalam pasar. Tujuan perancangan
adalah untuk menciptakan produk yang memenuhi persyaratan fungsional yang diinginkan.
Tujuan insinyur manufaktur adalah untuk menghasilkan produk yang dirancang secara
efisien. Tujuan tenaga penjualan adalah untuk menjual produk, dan pembiayaan personil
adalah untuk membuat keuntungan.
2.7.3 Analisis QFD
Teknik QFD digunakan agar keinginan pelanggan terpenuhi dengan menggunakan
matriks melalui parameter teknis dan tujuan proyek yang terperinci. QFD menggunkan tiga
“rumah seri”, spesifikasi produk dan karakteristik bagian-bagian produk yang merupakan
hal penting. Di rumah ketiga, bagian-bagian produk dan karakteristik proses dihubungkan.
Sebagai hasilnya, terbentuklah di rumah keempat, karakteristik proses diterjemahkan ke
dalam proses manufaktur yang akan dilaksanakan secara terkendali yaitu spesifikasi
manufaktur. Hasilnya, antara lain adanya prosedur kerja baku untuk setiap langkah proses.
QFD digunakan untuk memperbaiki pemahaman tentang pelanggan dan untuk
mengembangkan produk, jasa, serta proses dengan cara yang lebih berorientasi kepada
pelanggan.
34
Gambar 2.1 House Of Quality
(Sumber: Rampersad 2005, p153)
35
2.7.4 Langkah-langkah Membangun QFD
Langkah-langkah yang dilakukan dalam membangun Rumah Kualitas QFD menurut
(Rampersad, 2005, p155) :
1. Menentukan siapa pelanggan, membuat daftar keinginan pelanggan dan mengukur
pentingnya keinginan-keinginan tersebut dengan bantuan nilai pembobotan. Dapat
dilakukan melalui wawancara, pertanyaan dan lain-lain, keinginan pelanggan
dibentuk dengan mencurahkan pendapat dan dikelompokan dalam bagian yang diberi
nama “1a” dalam rumah kualitas. Langkah ini menangani apa yang penting bagi
pelanggan, pentingnya keinginan tersebut ditujukan dengan bantuan faktor bobot.
2. Membandingkan kinerja produk dengan kinerja produk pesaing. Dalam tahap ini
produk dibandingkan dengan satu atau lebih produk pesaing. Dengan cara ini maka
akan mendapatkan masukan mengenai daya saing dari produk dengan produk
pesaing.
3. Mengidentifikasi dan menghitung tujuan perbaikan, tentukan mana keinginan
pelanggan yang perlu diperbaiki agar produk dapat bersaing. Dalam tahap ini
ditunjukkan keinginan pelanggan yang ingin diperbaiki dalam kaitannya dengan
pesaing. Dengan kata lain nilai target setiap sifat produk ditunjukkan dengan angka.
Sedangkan untuk menentukan bobot, tingkat perbaikan X faktor bobot yang relevan.
4. Menerjemahkan keinginan pelanggan ke dalam parameter teknis yaitu spesifikasi
produk. Nyatakan bagaimana cara keinginan pelanggan dapat dimanfaatkan. Setelah
kegiatan menvisualisasikan pentingnya keinginan pelanggan berakhir, diputuskan
cara untuk menangani keinginan itu. Melalui curhat pendapat, ditentukan parameter
atau sifat teknis mana yang akan dipengaruhi oleh keinginan pelanggan yang
36
berbeda-beda. Lebih spesifik lagi, tolak ukur hubungan “Bagaimana” (spesifikasi)
dengan “Apa” (keinginan pelanggan). Desain produk ditentukan oleh parameter itu.
5. Memeriksa hubungan antara keinginan pelanggan dengan parameter teknis.
Tunjukkan dalam metriks sejauh mana keinginan pelanggan dipengaruhi oleh
parameter teknis dan tunjukkan hubungan tersebut dalam bentuk nilai. Dalam
langkah ini dipelajari tingkat pengaruh parameter teknis tahap keinginan pelanggan,
hal itu dilakukan dalam matriks interaksi. Dalam matriks interaksi, dipelajari
hubungan antara keinginan pelanggan atau sifat produk dengan parameter teknis. Hal
itu melibatkan perpaduan antara “Apa” dan “Mengapa”. Baris kosong dalam matriks
menunjukkan tidak adanya hubungan antara karakteristik produk teknis dengan
keinginan pelanggan yang terkait. Kadar pentingnya proyek ditujukan bagi setiap sel
dalam nilai. Untuk menentukan nilai sel: kekuatan hubungan x bobot (%).
6. Mengenali interaksi parameter teknis perorangan. Buat hubungan antar parameter
teknis itu eksplisit di atap rumah kualitas. Interaksi parameter teknis ditujukan pada
atap rumah kualitas. Semua hubungan itu diperlihatkan dengan jelas di atas rumah
kualitas, yang penting untuk perbaikan spesifikasi produk.
7. Mencatat satuan tolak ukur untuk semua parameter teknis. Pada bagian rumah
kualitas ini, satuan tolak ukur dari semua parameter teknis diperlihatkan.
8. Menententukan nilai target desain produk baru atau menunjukkan perbaikan
parameter teknis yang dilakukan. Nilai target ditentukan berdasarkan data teknis dan
prioritas parameter. Nilai target berakaitan dengan perbaikan parameter teknis.
37
Metode QFD diatas dapat menunjukan bahwa mengumpulkan informasi mengenai
opini pelanggan berkaitan dengan produk atau jasa adalah sangat penting. Informasi itu
dapat diperoleh dengan beberapa cara seperti survey pelanggan, wawancara dan diskusi
panel pelanggan. Keluhan pelanggan harus dilihat sebagai sesuatu yang positif, sebagai
kesempatan untuk belajar dari kesalahan.
2.8 Analisis Porter
Model Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five-Forces Model) digunakan untuk
mengembangkan strategi dalam banyak industri. Saat ini persaingan antar perusahaan sejenis
sangatlah tajam, pesaing baru dapat masuk ke industri dengan mudah, serta pemasok dan
pelanggan dapat meningkatkan kekuatan tawar menawar mereka. Hakikat persaingan suatu
industri menurut Porter dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu persaingan
antar perusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk
substitusi, kekuatan tawar menawar penjual / pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli /
konsumen (David, 2006, p130).
38
Gambar 2.2 Model Lima Kekuatan Porter
Sumber : David (2006, p131)
1. Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis (Rivalry Among Existing Firms)
Persaingan diantara perusahaan sejenis pada umumnya merupakan kekuatan terbesar
dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat
berhasil jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan strategi
yang dijalankan pesaing. Perubahan strategi oleh suatu perusahaan mungkin akan
mendapat serangan balasan (David, 2006, p133).
2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru (Threat of New Entrance)
Intensitas persaingan antar perusahaan meningkat, ketika perusahaan baru dapat
dengan mudah masuk ke dalam suatu industri. Tetapi, hambatan yang masuk, dapat
mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi dengan cepat, kebutuhan untuk
mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya
Potensi pengembangan produk substitusi
Persaingan antar perusahaan sejenis
Kekuatan tawar menawar pembeli /
konsumen
Kekuatan tawar menawar penjual / pemasok
Kemungkinan masuknya pesaing baru
39
kesetiaan pelanggan, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang
memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah, lokasi yang
kurang menguntungkan, serangan balasan dari perusahaan yang sudah mapan, dan potensi
kejenuhan pasar (David, 2006, p133).
3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi (Threat of Substitute Product)
Di dalam berbagai industri, perusahaan bersaing dekat dengan produsen produk
substitusi dalam industri yang berbeda. Keberadaan produk substitusi dalam menciptakan
batas harga tertinggi dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke produk substitusi.
Cara terbaik untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi yaitu dengan
memantau pangsa pasar yang didapat oleh produk-produk tersebut, juga dengan memantau
rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar (David, 2006, p133-
134).
4. Kekuatan Tawar Menawar Penjual / Pemasok (Bargaining Power of Supplier)
Kekuatan tawar menawar timbul ketika terdapat sejumlah besar pemasok, sedikit
barang substitusi yang cukup bagus, atau biaya untuk mengganti bahan baku yang sangat
mahal yang nantinya akan mempengaruhi persaingan di dalam suatu industri. Seringkali
kepentingan yang dicari oleh pemasok dan produsen adalah saling memberikan harga yang
masuk akal, memperbaiki kualitas, mengembangkan jasa baru, pengiriman just-in-time dan
mengurangi biaya persediaan, dengan demikian memperbaiki profitabilitas jangka panjang
untuk semua pihak (David, 2006, p134).
5. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli / Konsumen (Bargaining Power of Consumer)
Konsumen yang terkonsentrasi akan pembelian dalam jumlah besar, kekuatan tawar
menawar mereka menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam
40
suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin akan menawarkan garansi yang lebih panjang
atau jasa khusus untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan. Kekuatan tawar menawar
konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak
terdiferensiasi (David, 2006, p134-135).
Jadi kesimpulan Analisis Lima Kekuatan Porter / Porter’s Five Forces Analysis,
diantaranya yaitu Persaingan antar perusahaan sejenis, yang merupakan kekuatan terbesar
dalam lima kekuatan kompetitif yang dapat memberikan keunggulan kompetitif.
Kemungkinan masuknya pesaing baru, kedalam industri tertentu maka intensitas
persaingan antar perusahaan pun akan meningkat. Potensi pengembangan produk
substitusi, dengan menciptakan batas harga tertinggi yang dapat dibebankan ke konsumen.
Kekuatan tawar menawar penjual / pemasok, muncul ketika terdapat sejumlah besar
pemasok, sedikit barang substitusi, atau biaya pengganti bahan baku yang sangat mahal.
Kekuatan tawar menawar pembeli / konsumen, yang akan menjadi kekuatan utama dalam
pengaruh intensitas suatu persaingan.
41
2.9 Kerangka Pemikiran
BAB 3
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Sumber : Penulis
Pengembangan Website
Data Primer
‐ Wawancara
‐ Kuisioner
Data Sekunder
‐ Studi Kepustakaan
Metodologi Penelitian:
‐ Analisis Quality Function Deployment
‐ Analisis Porter’s Five Forces
Hasil pengembangan website pada Gudang Voucher
Analisis dan Pengembangan Website pada Gudang
Voucher