BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full...

31
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 HRIS HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa informasi tentang manusia organisasi sumber daya yang terdiri dari database, komputer aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mengumpulkan, merekam, menyimpan, mengelola, memberikan, menyajikan dan memanipulasi data untuk fungsi-fungsi sumber daya manusia (Hendrickson, 2003). HRIS dapat melakukan sejumlah fungsi dari penyimpanan sederhana dan komunikasi informasi untuk transaksi yang lebih kompleks. Seiring kemajuan teknologi, beberapa fungsi HRIS pun ikut terkena impact yang positif. Sebenarnya HRIS diperuntukan lebih kepada departemen SDM itu sendiri (Ruel, Bondarouk & Looise, 2004). Tetapi penggunaan/keuntungan dari HRIS dapat memberikan sejumlah manfaat tidak hanya untuk fungsi SDM, tetapi juga manajer lini, dan kepada organisasi secara lebih luas (Parry, 2009). Penggunaan HRIS dinilai sebagai sebuah kesempatan bagi sumber daya manusia yang profesional untuk memiliki hubungan strategis dengan pihak manajemen puncak serta secara adminnistratif & operatif berpartisipasi untuk kegiatan organisasi (Sadiq, et al., 2012). HRIS memungkinkan dan membantu fungsi SDM untuk menjadi lebih efisien dan

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 HRIS

HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi yang

digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa informasi

tentang manusia organisasi sumber daya yang terdiri dari database,

komputer aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan

untuk mengumpulkan, merekam, menyimpan, mengelola, memberikan,

menyajikan dan memanipulasi data untuk fungsi-fungsi sumber daya

manusia (Hendrickson, 2003).

HRIS dapat melakukan sejumlah fungsi dari penyimpanan sederhana

dan komunikasi informasi untuk transaksi yang lebih kompleks. Seiring

kemajuan teknologi, beberapa fungsi HRIS pun ikut terkena impact yang

positif. Sebenarnya HRIS diperuntukan lebih kepada departemen SDM itu

sendiri (Ruel, Bondarouk & Looise, 2004). Tetapi penggunaan/keuntungan

dari HRIS dapat memberikan sejumlah manfaat tidak hanya untuk fungsi

SDM, tetapi juga manajer lini, dan kepada organisasi secara lebih luas

(Parry, 2009).

Penggunaan HRIS dinilai sebagai sebuah kesempatan bagi sumber

daya manusia yang profesional untuk memiliki hubungan strategis dengan

pihak manajemen puncak serta secara adminnistratif & operatif

berpartisipasi untuk kegiatan organisasi (Sadiq, et al., 2012). HRIS

memungkinkan dan membantu fungsi SDM untuk menjadi lebih efisien dan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

8

untuk memberikan informasi yang lebih baik dimana hal ini dapat

digunakan sebgagai bahan pertimbangan dalam pengambilan suatu

keputusan (Beadles, Lowery & Johns, 2005).

Sebuah organisasi harus memperlakukan informasi sebagai sumber

daya (resources) ataupun sebagai aset berharga. Hal ini harus diatur,

dikelola dan disebarkan secara efektif dan baik agar sebuah informasi yang

berkualitas dapat berfungsi secara maksimal dan tepat sasaran. Informasi

pada sebuah organisasi dapat mengalir dalam empat arah dasar yakni atas,

ke bawah, horizontal dan luar / ke dalam (Haag & Cummings, 2008).

Dengan mempertimbangkan bahwa ada sejumlah besar arus informasi dalam

organisasi, maka diperlukan suatu usaha untuk memahami pentingnya untuk

mengimplementasikan sistem informasi pada organisasi tersebut.

Singkatnya HRIS adalah sistem yang didesain agar input datanya

berhubungan dengan sumber daya manusia dan outputnya dapat

memberikan data yang efektif yang dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan. Menurut Mahdi Mahmoudi pada tahun 2008 berikut beberapa

alasan penggunaan HRIS :

• Meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi.

• Proses yang kontiniu.

• Mengembangkan kualitas reporting.

• Integrasi informasi sumber daya manusia.

2.2 E-Human Resource Management (E-HRM)

Istilah E-HR atau E-HRM pertama kali digunakan pada 1990-an

ketika "E-Commerce" sedang booming pada dunia bisnis (Olivas-Lujan et

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

9

al., 2007). Pada beberapa literatur, E-HR digunakan bergantian dengan

virtual HRM, HR intranet, web-based HR, computerized Human Resource

Information System (CHRIS), dan HR portal (Ruel et al., 2004).

Menurut Voermans dan Van Veldhoven (2007), E-HRM dapat

didefinisikan secara sempit sebagai dukungan administrasif dari fungsi SDM

pada sebuah organisasi dengan penggunaan teknologi berbasis internet.

Lengnick-Hall dan Moritz (2003) menyarankan penggunaan atas E-HR

untuk melakukan bisnis transaksi (dan HRM khususnya) dengan

penggunaan Internet bersama-sama dengan teknologi lainnya. Ruel et al.

pada tahun 2004 dan 2007 mendefinisikan bahwa E-HRM adalah suatu cara

untuk menerapkan strategi, kebijakan, dan praktik SDM dalam sebuah

organisasi melalui dukungan dengan penggunaan penuh teknologi berbasis

web.

2.3 Cloud Computing

Cloud computing adalah sebuah model yang memungkinkan akses

dimanapun (dengan koneksi internet), tingkat kenyamanan yang tinggi, dan

on-demand akses kepada sumber daya komputasi yang dapat dengan mudah

dikonfigurasi (misalnya, jaringan, server, penyimpanan (storage), aplikasi,

dan layanan) yang dapat dengan cepat ditetapkan dan dirilis dengan upaya

manajemen atau interaksi dengan penyedia layanan yang minimal.

Model cloud terdiri dari lima karakteristik penting, tiga model

layanan, dan empat model deployment (Mell & Grance, 2011). Menurut

KPMG cloud computing merupakan masa depan dari dunia bisnis, yang saat

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

10

ini digunakan oleh kebanyakan organisasi di seluruh dunia (Vanhegan S.,

2013).

2.3.1 Karakteristik Cloud Computing (Bhadauria R, et al., 2012):

On-demand self-service. Pelanggan dapat secara sepihak

(uniletarally) memiliki kemampuan komputasi, seperti setting waktu

server dan penyimpanan jaringan, sesuai kebutuhan secara otomatis tanpa

memerlukan adanya interaksi manusia pada masing-masing penyedia

layanan.

Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan

dan diakses melalui mekanisme standar yang mengijinkan penggunaan

oleh beberapa platform yang heterogen esperti thin client atau thick client

(misalnya, ponsel, tablet, laptop, dan workstation).

Resource pooling. Resource dari penyedia dikumpulkan untuk

memberikan pelayanan (service) pelanggan dengan beberapa

menggunakan model multi-rental, dimana sumber daya fisik dan virtual

yang berbeda ditetapkan secara dinamis dan dapat dipindahkan sesuai

dengan permintaan pelanggan. Pelanggan memiliki kebebasan dalam hal

menentukan lokasi dimana pada umumnya pelanggan tidak memiliki

kontrol atau pengetahuan atas lokasi yang tepat dari sumber daya yang

disediakan, namun pelanggan mungkin dapat menentukan lokasi pada

tingkat yang lebih tinggi dari abstraksi (misalnya, negara, negara bagian,

atau datacenter). Contoh sumber daya mencakup penyimpanan,

pengolahan, memori, dan bandwidth jaringan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

11

Rapid elasticity. Kemampuan yang elastis yang artinya kemampuan

ini dapat beradaptasi sesuai dengan permintaan pelanggan, dalam beberapa

kasus setting dapat dikonfigurasi secara otomatis, dan untuk skala lebih

cepat dapat disesuaikan dengan permintaan. Untuk konsumen, akses yang

tersedia untuk melakukan perubahan terhadap sistem menjadi sering

muncul dan tidak terbatas sehingga dapat disesuaikan sesuai keinginan

pelanggan setiap saat.

Measured service. Sistem Cloud otomatis mengontrol dan

mengoptimalkan penggunaan resources dengan memanfaatkan fitur

capability metering pada beberapa tingkat abstraks yang dapat disesuaikan

dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan, pengolahan, bandwidth,

dan account pengguna aktif). Penggunaan resources dapat dipantau,

dikendalikan, dan dilaporkan sehingga akan memberikan transparansi bagi

penyedia dan konsumen mengenai informasi terkait layanan digunakan.

2.3.2 Model layanan Cloud Computing :

Software as a Service (SaaS). Menurut Bhat et al tahun 2010 SaaS

Kadang-kadang disebut sebagai "software on demand," merupakan

software yang didistribusikan melalui internet. Dengan SaaS, penyedia

lisensi aplikasi dapat melayani pelanggan dengan jenis layanan yang

bersifat on demand baik melalui metode berlangganan (rental), model

"pay-as-you-go", atau tanpa biaya apapun. Pendekatan untuk pengiriman

aplikasi merupakan bagian dari utility computing model dimana semua

teknologi ini berbentuk "cloud" yang diakses melalui Internet. Pendekatan

adalah pendekatan dimana data disimpan secara permanen di remote

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

12

server dan diakses melalui Internet dengan cache yang bersifat sementara

pada perangkat keras klien yang dapat berupa desktop, tablet komputer,

notebook, perangkat genggam, ponsel, dll, hal ini dikenal dengan Software

sebagai Service (SaaS).

Platform as a Service (PaaS). Kemampuan yang diberikan kepada

konsumen adalah untuk utilisasi atas infrastruktur cloud yang disediakan

oleh penyedia layanan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan

seperti programming, penyimpanan data, dan lain-lain. Konsumen

mempunyai akses untuk mengelola atau mengendalikan infrastruktur

cloud yang basic termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau

penyimpanan, namun memiliki kontrol atas aplikasi yang digunakan dan

control atas pengaturan konfigurasi untuk environment dari hosting

application.

Infrastruktur as a Service (IaaS). Kemampuan yang diberikan

kepada konsumen adalah proses penyediaan, penyimpanan, jaringan, dan

sumber daya komputasi yang mendasar dimana konsumen dapat

menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak dengan full access,

dimana hal ini dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Konsumen

tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang basic namun

memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, termasuk aplikasi

yang digunakan, dan kontrol terbatas atas komponen jaringan (misalnya,

firewall host) (Bhadauria R, et al., 2012) (Mell & Grance, 2011).

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

13

Berikut perbandingan infrastruktur beberapa jenis cloud vs on-

premises menurut Sasko Ristov, Marjan Gusev and Magdalena Kostoska

pada tahun 2012 :

Gambar 0.1. Perbandingan layanan cloud computing vs On-Premises.

2.3.3 Deployment Model:

Private Cloud. Private cloud adalah model yang diperuntukan

kepada penggunaan eksklusif oleh satu organisasi yang terdiri dari

beberapa konsumen (misalnya, unit usaha). Hal ini dapat dimiliki,

dikelola, dan dioperasikan oleh organisasi itu sendri, ataupun kepada pihak

ketiga. Private cloud memberikan pengguna akses yang cukup bebas

terhadap cloud itu sendiri, tingkat keamananpun dapat diset sesuai

kebutuhan organisasi (Bhat, M, A, et al., 2010).

Public Cloud. Infrastruktur dari model ini adalah model yang

diperuntukan kepada penggunaan terbuka oleh masyarakat umum. Biasana

dikenal dengan istilah “off-premises” karena layanan disediakan oleh

pihak ketiga. Public cloud pada umumnya dihosting diluar infrastruktur

organisasi, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko dan biaya. Public

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

14

cloud bukan berarti data pribadi organisasi dapat diakses oleh siapapun,

pada umumnya vendor akan menyediakan hak akses kontrol bagi para

pengguna (Bhat, M, A, et al., 2010).

Hybrid cloud. Infrastruktur dari model ini adalah model yang

menggabungkan dari dua infrastruktur cloud yang berbeda (private &

public) namun tetap merupakan suatu entitas yang unik, namun tetap

mempunyai hubungan dengan teknologi standar atau kepemilikan yang

memungkinkan akses data dan aplikasi (misalnya, cloud bursting untuk

load balancing antar cloud).

2.4 HRIS Tipe SaaS

Menurut Affinity salah satu perusahaan consulting HR bahwa

perusahaan di seluruh dunia telah menyadari nilai software HRM dalam

mengelola departemen HR mereka. Setengah dari pendapatan dari pasar

software 9,5 miliar USD HRM dalam HRIS aplikasi jenis suite, yang berarti

perusahaan secara aktif menginginkan software yang terintegrasi

dibandingkan stand alone software. (sumber : http://affinityes.com.au/hris-

saas-is-rapidly-growing).

Porsi revenue dari jenis aplikasi HRIS yang on-premises, dimana

perusahaan harus membeli lisensi dan perangkat lunak yang diinstal pada

sistem mereka. Sistem perlu dikonfigurasi untuk memenuhi kebutuhan

perusahaan dan perusahaan juga akan harus membayar biaya maintenance

untuk mendukung keberlangsungan dari sistem tersebut.

Meskipun ada banyak keuntungan untuk HRIS sistem on-premises,

tipe ini juga memiliki beberapa kelemahan. Pengaturan awal dan konfigurasi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

15

perangkat lunak memerlukan waktu yang tidak pendek. Untuk sebuah

perusahaan yang memiliki beberapa lokasi, implementasi perangkat lunak di

setiap lokasi akan memakan waktu tambahan. Bisa dibayangkan berapa

banyak waktu yang dibutuhkan bagi perusahaan yang secara global untuk

mengimplementasikan sebuah sistem, belum lagi berapa banyak uang yang

harus mereka keluarkan untuk membayar biaya lisensi dan maintenance.

Ini adalah beberapa alasan mengapa HRIS SaaS bertumbuh pada

tingkat yang lebih cepat daripada pasar HRIS secara keseluruhan. Banyak

perusahaan yang menyadari manfaat SaaS dan lebih condong ke arah

penerapan ini dibandingkan dengan cara implementasi application on-

premises.

SaaS HRIS menyediakan semua fungsi on-premis software, tetapi

dengan beberapa keuntungan utama:

Fast Implementation - Sebagai akses ke HRIS SaaS

berbasis internet, software tersebut sudah bangun dan

berjalan. Sebuah perusahaan tidak lagi perlu menghabiskan

terlalu banyak waktu mengkonfigurasi perangkat lunak dan

mengimplementasikannya. Perusahaan global dapat

memiliki semua lokasi mereka di seluruh dunia

menggunakan perangkat lunak dalam jumlah yang sangat

kecil waktu. On-Premise Implementation biasanya

membutuhkan waktu 3-9 bulan untuk menyelesaikan suatu

implementasi (tergantung tingkat kesulitan) namun HRIS

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

16

SaaS bisa mempersingkat waktu implementasi menjadi 1 –

2 bulan.

Automatic Software Upgrades - Tidak seperti sistem on-

premises dimana sebuah perusahaan sangat bergantung

pada produsen perangkat lunak untuk menyediakan

upgrade, dengan SaaS HRIS, sebuah perusahaan tidak lagi

perlu khawatir tentang software upgrade. Penyedia SaaS

mengakomodir semua tanggung jawab untuk memastikan

bahwa perangkat lunak yang up to date dengan upgrade

terbaru.

Mengurangi biaya dalam infrastruktur TI - Ketika sebuah

perusahaan memiliki software HRIS yang bersifat on-

premises, maka perusahaan juga perlu untuk berinvestasi

dalam komputer, server, dan tenaga kerja untuk

memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik. Biaya

investasi tersebut bisa sangat besar tergantung dari skala

perusahaan. Dengan SaaS HRIS, perusahaan tidak perlu

mengeluarkan biaya tambahan untuk infrastruktur TI

mereka. Biaya pemeliharaan sistem semua ditangani oleh

penyedia SaaS.

Pertumbuhan pendapatan tingkat HRIS sistem SaaS menunjukkan

bahwa perusahaan-perusahaan di seluruh dunia telah mulai mengenali

kenyamanan jenis layanan ini. Mereka tidak hanya menghemat banyak

uang dalam investasi IT, lisensi perangkat lunak infrastruktur dan

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

17

perkembangan (updates), mereka memiliki HRIS yang cukup kuat untuk

memenuhi kebutuhan mereka. Sistem HRIS dapat diimplementasikan di

lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk

menerapkan sistem on-premises, dan maintenance sistem menjadi

tanggung jawab penyedia layanan SaaS. Pertumbuhan HRIS sistem SaaS

sangatlah menakjubkan karena banyak perusahaan lebih telah mulai

menyadari manfaatnya.

2.5 Keterbatasan HRIS berbasis Web

Personel SDM perlu menyadari bahwa ada beberapa keterbatasan saat

teknologi web digunakan untuk penyokong HRIS. Mirip dengan kebanyakan

usaha e-bisnis, keamanan informasi employee pada sistem SDM merupakan

prioritas utama. Organisasi yang serius dalam penggunaan internet

mendukung ataupun mengelola SDMnya maka mereka harus mengevaluasi

masalah-masalah seperti otentikasi, keamanan, akses aturan, dan jejak audit

yang terkait dengan jaringan penyedia layanan, server, dan aplikasi

(Karakanian, 2000).

Di sisi lain bisa ada konsekuensi yang tidak diinginkan dan tak terduga

dalam implementasi HRIS. Konsekuensi yang tidak diinginkan salah satu

contohnya adalah untuk meningkatnya kuantitas pelamar pekerjaan namun

terjadi penurunan kualitas pelamar dalam e-recruitment (Strohmeier, 2009).

Hal ini perlu disadari agar pengguna dapat menyadari resiko yang dihadapi

ketika penggunaan sistem berlangsung dan dapat mengatisipasinya dengan

baik.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

18

Salah satu aspek penting lain dari implementasi HRIS berbasis web

adalah tingkat kepuasan pengguna, banyak hal yang dapat mengakibatkan

kualitas kepuasan pengguna yang rendah antara lain, kualitas aplikasiyang

buruk, kurangnya level expertise dari konsultan, tidak sesuainya hasil

aplikasi dengan harapan pengguna, dan lain-lain. Oleh sebab itu hal ini

sering disarankan sebagai indikator keberhasilan implementasi dari sebuah

system informasi.

Banyak peneliti empiris IS telah menganggap kepuasan pengguna

sebagai faktor penting keberhasilan sebuah implementasi IS, hal ini

merupakan ukuran yang paling akurat terhadap kesuksesan proyek sistem

informasi karena penerapannya dan kemudahannya dalam penggunaan.

Dalam beberapa literatur karakteristik ini telah menjadi elemen inti pada

faktor-faktor kepuasan pengguna yang didefinisikan sebagai sikap bahwa

pengguna mendukung ketersedian dari sebuah sistem informasi (Shibly,

2011).

2.6 Resiko dan Kesiapan HRIS Cloud Computing

Sistem Cloud sering berbeda dari infrastruktur IT tradisional yang

dibentuk oleh perusahaan itu sendiri karena mereka biasanya layanan ini

disediakan oleh pemasok pihak ketiga, sehingga perusahaan tidak memiliki

banyak kontrol atas sistem cloud karena mereka akan melalui infrastruktur

IT mereka sendiri.

Untuk alasan ini, cloud computing dapat menimbulkan resiko baru

untuk keamanan informasi perusahaan. Sebagai contoh, akan sulit untuk

menelusuri sejarah browsing web seorang karyawan yang mengakses

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

19

internet dalam cloud (karena mungkin akan mengakses email berbasis web

untuk memindahkan dokumen keluar lingkungan cloud), dan sering

mungkin dengan lingkungan cloud sang karyawan dapat mengambil data

dan memperbanyak atau mengcopy menjadi data pribadi (Vanhegan S.,

2013).

Mengapa hal ini dapat mempengaruhi HR? Bagi perusahaan

mempertimbangkan untuk pindah ke sistem berbasis cloud (atau bagi

mereka yang baru saja melakukannya) oleh sebab itu sangat penting bagi tim

HR mereka untuk memastikan kebijakan staf IT yang cukup untuk

melindungi perusahaan diera cloud terhadap resiko karyawan menghapus

informasi perusahaan untuk tujuan tidak sah (Vanhegan S., 2013).

Sebagai langkah pertama, HR harus duduk dengan tim IT untuk

memastikan bahwa mereka memahami teknologi dan apa yang terlibat

dengan sistem cloud tertentu yang perusahaan menggunakan atau dapat

menggunakan. Jika setelah didiskusikan ternyata mengungkap resiko yang

potensial maka hal ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan terhadap

layanan cloud yang akan dipilih (Vanhegan S., 2013).

Idealnya, bisnis harus mulai dengan menerapkan pembatasan berbasis

teknologi pada staf apa saja yang bisa dilakukan. Sebagai contoh, adalah

satu hal untuk memberitahu staf bahwa mereka tidak dapat mengirim email

pekerjaan account email pribadi mereka tanpa izin, namun akan jauh lebih

mudah untuk mencegah lalu lintas email dengan menggunakan teknologi

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

20

Beralih ke buku pegangan staf, HR juga harus memeriksa apakah

pertanyaan berikut ini tercakup secara memadai dalam setiap kebijakan IT:

• Apakah kebijakan IT membuat jelas bahwa email dan internet

dan umum aktivitas IT di tempat kerja dapat dipantau?

• Ketika perusahaan akan menggunakan cloud untuk semua

infrastruktur IT atau hanya sebagian aplikasi.

• Apakah perusahaan memungkinkan karyawan untuk

mengakses webmail pribadi di tempat kerja? Apakah akses

diperbolehkan dalam atau di luar cloud?

• Apakah staf diizinkan untuk email sendiri ke account pribadi

mereka, misalnya untuk memfasilitasi pekerjaan di luar kantor?

• Apakah perusahaan memungkinkan karyawan untuk

mengakses sistem penyimpanan cloud, seperti Dropbox, di

tempat kerja? Apakah perusahaan memungkinkan karyawan

untuk menaruh informasi perusahaan ke dalam sistem tersebut?

• Apakah karyawan dapat menggunakan perangkat pribadi untuk

tujuan kerja misalnya, laptop atau komputer tablet, untuk log-

in jarak jauh?

Hal ini juga penting bahwa kebijakan IT yang jelas tentang apa yang

bisa dan tidak bisa mengenai akses informasi dan properti perusahaan,

dimana hal ini secara eksplisit mencakup dokumen softcopy (Vanhegan S.,

2013).

Pada akhirnya ketika perusahaan siap untuk memungkinkan karyawan

untuk menggunakan webmail pribadi dan sistem penyimpanan coud pribadi

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

21

di tempat kerja, untuk meminimalkan risiko penggunaan tidak sah dari

informasi perusahaan, kebijakan tersebut harus diperjelas bahwa tidak boleh

mempergunakan informasi perusahaan untuk tujuan pribadi tanpa ijin, atau

mereka harus digunakan, mengirim atau menyimpan informasi perusahaan

di luar perusahaan (Vanhegan S., 2013).

Akhirnya, kebijakan IT juga harus didukung oleh up-to-date dan

klausa kerahasiaan perusahaan properti dalam kontrak kerja perusahaan.

Dengan kemungkinan baru bahwa cloud computing menimbulkan

untuk perusahaan, sangat penting bahwa bisnis memperbarui kebijakan TI

dan kontrak kerja untuk membantu melindungi perusahaan dari pencurian

karyawan (Vanhegan S., 2013).

2.7 Information Technology Consulting

Information Technology consulting (atau biasa yang disebut dengan IT

Consulting, Computer Consultancy, and IT Advisory, etc) adalah bidang

ilmu yang berfokus kepada pemberian nasihat terhadap suatu bisnis atas

bagaimana sebuah teknologi informasi dapat digunakan untuk membantu

bisnis dalam mencapai tujuannya. Selain memberikan saran, konsultan TI

sering memperkirakan, mengelola, melaksanakan, menyebarkan, dan

mengelola sistem IT atas nama bisnis, yang dikenal sebagai Outsourcing.

2.7.1 4 Prinsip Dasar

• Fokus pada relasi: mendapatkan pengertian secara mendalam atas

keinginan dan harapan pelanggan, organisasi mereka dan para

stakeholder.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

22

• Mendefinisikan peran secara jelas : definisi secara jelas dari peran

dan tanggung jawab antara pelanggan, para stakeholder dan tim

konsultan.

• Visualisasi kesuksesan : membantu pelanggan untuk melihat akhir

dari project pada saat project di mulai.

• Konsultant memberikan saran pelanggan yang memutuskan :

pelanggan merupakan pilihan terbaik untuk menentukan

keputusan.

2.7.2 Kendala & Persyaratan

Setelah pemilik bisnis mendefinisikan kebutuhan untuk membawa

bisnis ke tingkat berikutnya, seorang pengambil keputusan akan menentukan

ruang lingkup, biaya dan waktu-frame proyek. Peran perusahaan konsultasi

IT adalah untuk mendukung dan memelihara perusahaan dari awal proyek

sampai akhir, dan menyelesaikan proyek tidak hanya dalam waktu, ruang

lingkup dan biaya tetapi juga berfokus atas kepuasan pelanggan yang baik

(Schwalbe, K., 2005). Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:

• Perencanaan ruang lingkup proyek : Masalah yang biasa dihadapi

adalah bahwa pemilik bisnis (pelanggan) tidak mengetahui detail

dari apa hasil proyek ini sampai proses dimulai. Dalam banyak

kasus, penambahan usaha ataupun ruang lingkup dalam beberapa

proyek dapat menyebabkan kerugian keuangan yang signifikan.

• Proses bisnis dan desain sistem : Ruang lingkup proyek ini terkait

erat dengan proses bisnis yang diharapkan dan sistem yang akan

dihasilkan oleh proyek tersebut. Terlepas dari apakah proyek ini

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

23

adalah untuk menghasilkan berbagai produk baru atau

menghentikan proses bisnis yang tidak menguntungkan, perubahan

akan memiliki beberapa dampak pada proses bisnis dan system

organisasi. Pendokumentasian atas proses bisnis dan persyaratan

system (system requirement) adalah sebagai dasar scope proyek

sebagai panduan rencana akan untuk menetapkan biaya dan

pembatasan ruang lingkup.

• Dukungan manajemen proyek: Proyek-proyek bisnis yang paling

sukses adalah proyek-proye yang didukung dengan individu yang

memiliki kewenangan, visi dan pengaruh untuk mendorong

perubahan yang penting dalam bisnis. Hal ini sangat tidak mungkin

bahwa pemilik bisnis (pengambil keputusan atau serupa) akan

menyadari kebutuhan atas suatu perubahan kecuali salah satu dari

individu ini menginformasikan kepada sang owner. Namun, peran

pemimpin proyek biasanya membutuhkan pengalaman yang

signifikan dan keterampilan yang biasanya tidak ditemukan di

dalam sebuah perusahaan yang berfokus pada operasional sehari-

hari. Karena beberapa persyaratan ini oleh sebab itu dalam proyek-

proyek perubahan / program bisnis yang lebih signifikan, para

konsultan sering dicari dari perusahaan-perusahaan yang dapat

membawa keterampilan khusus yang ditetapkan untuk membantu

perusahaan melakukan perubahan yang diinginkan demi memenuhi

kebutuhan bisnis. (Sumber : www.wikipedia.org)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

24

2.8 Value Chain

Value Chain untuk perusahaan berjenis layanan (services) proses pada

perencanaan bisnis ini terdiri dari aspek Primary dan Supporting (Gabriel,

2006).

Gambar 0.2. Value Chain for Services (VACSE) (Sumber : Gabriel, 2006)

Primary Attributes

1. Service Design

Penyedia layanan harus sangat yakin benefit yang dibeli oleh

pelanggan. Ini adalah Kegiatan penting dalam value chain. Tidak ada

keraguan bahwa sekali ada desain yang buruk maka akan ada

ketidakpuasan pelanggan. Merancang layanan lebih rumit daripada

merancang suatu produk fisik. Dalam produk fisik, mudah untuk

menggunakan formula, pengukuran dll sedangkan dalam produk jasa, ada

kebutuhan untuk memahami sifat target pasar dan seberapa sensitif adalah

pelanggan dengan kualitas dibandingkan dengan harga.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

25

Karya desain seharusnya berorientasi pelanggan. Karena itu saya

menyarankan bahwa ada kebutuhan untuk riset pasar yang baik untuk

mendahului pekerjaan merancang. Siklus hidup produk untuk layanan

berubah sangat cepat. Ini merupakan design yang dibutuhkan untuk

menjadi sensitif dan adaptif untuk perubahan pada pasar.

Dalam setiap kasus, para pemilik usaha harus menjadi seinovatif

mungkin. Mereka seharusnya tidak hanya akan menemukan lebih banyak

pelanggan untuk produk yang sudah ada tetapi juga menjual lebih banyak

produk untuk yang ada dan calon pelanggan. Dalam kegiatan merancang

maka akan ditemui pertanyaan tentang harga dari sebuah produk.

Perancangan harga sangat penting karena ketika hal ini tidak

dilakukan dengan benar maka dapat membahayakan investor atau nasabah.

Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk memastikan bahwa harga yang tepat

diperuntukan untuk produk yang tepat pula sehingga keseimbangan

diperoleh. Harus ada strategi harga yang jelas untuk mengakomodir hal ini

Sektor manufaktur, di industri jasa tidak memiliki bahan baku

langsung. Ide, informasi, tempat, peristiwa, kepribadian, ekuitas merek,

dll, merupakan aspek utama untuk menjadi diperhitungkan ketika

merancang produk-layanan. Layanan adalah tentang persepsi, sehingga

desain harus diarahkan untuk meyakinkan pelanggan bahwa mereka akan

bisa sepenuhnya puas dengan apa yang mereka dapatkan.

2. Knowledge Management

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

26

Manajemen Pengetahuan memiliki dua sisi, seperti koin. Satu sisi dari

koin adalah tentang bagaimana penyedia layanan mengetahui kebutuhan

rumit pelanggan tersebut. Sisi lain dari koin adalah tentang bagaimana

pelanggan mengetahui (knowledgable) tentang tipe layananan yang dia

perlukan dan perlu di deliver kepada pelanggan.

3. Delivery System Management

Dalam industri manufaktur, sistem pengiriman sederhana, jelas dan

langsung. Hal ini dapat menjadi pra-direncanakan dan digunakan sebagai

Blue Print. Ini sekarang, dan akan pernah terjadi di industri jasa.

Mengingat beberapa karakteristik layanan; (perishability and

inseparability) tahan lama dan tidak terpisahkan, jelas bahwa, pelanggan

tidak bisa menyetok layanan untuk penggunaan masa depan, mereka juga

tidak bisa terpisah dari si penyedia layanan.

4. Moment of truth

Terkadang terdapat perbedaan persepsi antara penyedia layanan

dan pelanggan, mungkin penyedia layanan Penyedia layanan harus

memastikan impresi yang didapat oleh pelanggan bernilai baik, merasa

sudah melayani dengan baik namun sebaliknya pelanggan belum puas

dengan layanan yang sudah ada, oleh sebab itu diperlukan encounter

antara penyedia layanan dan pelanggan untuk meluruskan persepsi-

persepsi yang salah.

5. Service Competition Management

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

27

Kompetisi harus selalu tersedia untuk menciptakan situasi bahwa

pelanggan mempunyai kekuatan untuk memilih diantara para penyedia

layanan. Hal ini akan menstimulate para penyedia layanan untuk lebih

inovatif dan tidak pernah berhenti untuk mengembangkan layanannya.

Support Attributes

1. People Berbeda dari produk, service bentuknya tidak berwujud dan harus

selalu disediakan dan digunakan secara bekesinambungan. Value dari

orang-orang yang bekerja pada sistem services delivery, pemilihan orang

yang tepat dapat memberikan value pada produk layanan yang di deliver

2. Process Information

Penyedia layanan harus memiliki pengetahuan yang baik tentang

bagaimana layanan itu di ciptakan dan di sampaikan kepada

pelanggan. Oleh sebab itu aspek komunikasi dan strategi memiliki

peranan penting dalam penyampaian informasi. Proses information

adalah segala sesuatu tentang natura dari value creation dan delivery

system. Karena pelanggan tidak bisa melihat sebuah layanan maka

kepercayaan terhadap layanan terletak pada bagaimana informasi

tersebut di sampaikan oleh penyedia layanan tentang keseluruhan

bisnis proses dari layanan tersebut.

3. Physical Aspect (Customer Service)

Merupakan satu satunya physical appearance dalam penyedia

layanan terhadap layanan yang ditawarkan.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

28

4. Punctuality & Reliability

Dalam industri jasa, Ketepatan waktu adalah sangat penting. Hal

ini untuk mengatakan bahwa waktu adalah fungsi kualitas pelayanan

dalam industri jasa. Aspek waktu memiliki signifikan mengingat nilai

yang melekat pada layanan pelanggan. Selain menjadi tepat

waktu,reliabilitas juga diperlukan. Keandalan menunjukkan tingkat

konsistensi dan jaminan bahwa sistem pemberian pelayanan akan

memberikan apa yang telah dijanjikan kepada pelanggan.Perananan IT

sangat dibutuhkan dalam proses memberikan informasi yang cepat dan

tepat.

2.9 SWOT Analysis

Analsis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan

untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu

spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT

(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan

penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan

mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang

tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan

memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian

menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah

bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)

dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

29

(weakness) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang

(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)

mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah

bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat

ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut :

Analisis Internal :

• Analisis Kekuatan (Strenght)

Setiap perusahaan perlu menilai atau mengkaji keunggulan dan

kekuatan yang dimiliki perusahaan. Penilaian tersebut dapat

didasarkan pada beberapa faktor-faktor seperti teknologi,

sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan

pemasaran, dan basis pelanggan yang dimiliki.

• Analisis Kelemahan (Weakness)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing

mempunyai keterbatasan dan kekurangan. Yang dimaksud

ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sarana dan

prasarana yang tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang

rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan

tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh

para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan

keuntungan yang kurang memadai.

Analisis Eksternal:

• Analisis Peluang (Opportunity)

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

30

Analisis peluang adalah suatu kesempatan untuk yang dapat

mendorong seseorang untuk memulai usaha.

• Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah suatu kecenderungan atau suatu

perkembangan yang tidak menguntungkan dalam lingkungan

yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan.

Ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor

lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.

Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan untuk bisnis

yang sedang berjalan atau baru dibangun.

Sedangkan pengertian SWOT menurut salah satu pakar SWOT

Indonesia, yaitu Freddy Rangkuti. Kurang lebih seperti ini : “Analisa SWOT

adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi

antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur

unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.

Diagram dari analisis SWOT dikemukakan oleh Rangkuti (2008 : 19)

dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini :

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

31

Gambar 0.3. Diagram Analisis SWOT

Kuadran I : Pada kuadran I ini perusahaan sangat diuntungkan

dengan berbagai peluang dan kekuatan yang dimiliki, sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. strategi yang harus digunakan didalam

kuadran ini adalah dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

(Growth oriented strategy).

Kuadran II : Pada situasi ini meskipun perusahaan dihadapkan

dengan berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi

internal. Strategi yang harus diterapkan perusahaan adalah dengan

menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang

jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III : Situasi yang ada didalam kuadran ini adalah disatu

sisi perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi perusahaan

juga menghadapi beberapa kendala berupa kelemahan internal. Dan yang

menjadi fokus utama strategi dari perusaahan adalah untuk meminimalkan

masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar

yang lebih baik. Misalnya, Perusahaan Apple menggunakan strategi

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

32

peninjauan kembali teknologi yang telah digunakan yakni dengan cara

menawarkan produk-produk baru dalam industri mikro komputer.

Kuadran IV : Situasi pada kuadran ini merupakan situasi yang

paling tidak menguntungkan, karena perusahaan mengalami berbagai

ancaman dari luar dan juga terdapat kelemahan pada internal perusahaan.

2.10 TOWS Analysis

Menurut Shahzad Trading & Consulting FZE analisa SWOT akan

menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan dengan mengaplikasikan analisa

TOWS dimana kekuatan (Strength) yang digunakan untuk memanfaatkan

peluang (Opportunity) untuk melawan ancaman (Threat), dan kelemahan

(Weakness) sedaya upaya diminimalkan dengan menggunakan peluang

(Opportunity) dan bersama-sama kelemahan (Weakness) dan ancaman

(Threat) sebisa mungkin dihindari.

Banyak bisnis dewasa ini baik yang sudah berjalan ataupun baru

dalam tahap perencanaan akan terlibat dalam perencanaan strategis

(Strategic Planing), meskipun kadar tingkatan dan formalitasnya bervariasi

bergantung pada konseptual perencanaan strategis yang sederhana :

menganalisa situasi saat ini (current situation) dan keadaan yang diharapkan

pada masa yang akan datang (expected future), dengan tujuan penentuan

arah perusahaan dan bagaimana cara pengembangannya untuk mencapai

misi dan visi organisasi atau perusahaan. Pada kenyataannya proses ini

sangatlah kompleks yang menuntut pendekatan sistematis untuk

mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor eksternal pada perusahaan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

33

yang kemudian untuk dicocokan dengan keunggulan ataupun kemampuan

perusahaan itu sendiri (Weihrich, 2004)

Gambar 0.4. Proses strategi perusahaan dan analisa TOWS

2.11 Porter Five Forces Analysis

Porter five forces dikembangkan pertama kali oleh Michael porter.

Porter five forces adalah suatu tool untuk menganalisa lingkungan yang

kompetitif yang berpengaruh pada pemasaran suatu produk. Michael E.

Porter merupakan salah satu marketing merupakan salah satu ahli marketing

terkenal. Teori Porter yang paling terkenal adalah Porter’s Five Forces

Analysis. Menurut Porter (2008:3) definisi analisis Five Forces ini bertujuan

untuk mengidentifikasi apakah suatu produk memiliki potensi yang

menguntungkan dimana keuntungan tidak hanya diambil dari kondisi yang

baik tetapi juga harus dari kondisi yang lemah.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

34

Gambar 0.5. Lima kekuatan bersaing pada 5 porter forces

Porter’s Five Forces Analysis terdiri dari lima analisis yaitu :

Ancaman Produk atau Jasa pengganti (Threat Of Subtitute Product

and Services), dimana cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat

menjadi alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada, khususnya yang

dibuat dengan biaya lebih murah.

Persaingan di antara pemain yang sudah ada (Rivalry Among Existing

Firms), dimana analisis Bagaimana kuatnya persaingan diantara pemain

yang sudah ada.Apaka ada pemain yang sangat dominan atau semuanya

sama.

Masuknya Kompetitor (The Threat of New Entrants), dimana di dalam

analisis ini melihat bagaimana Cara yang mudah atau sulit untuk kompetitor

baru untuk mulai bersaing industri yang sudah ada.

Daya tawar dari supplier (The Bargaining Power Of Suppliers),

dimana analisis ini melihat bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

35

banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka

memonopoli supply barang.

Daya tawar dari pembeli (Bargaining Power of Customers), dimana

analisis ini Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai

kekuatan utk menentukan kemana dia akan melakukan transaksi

2.12 Marketing Strategy

Menurut Armstrong dan Kotler (2000 : 5), marketing adalah “A

societal process by which individuals and groups obtain what they need and

want through creating, offering and freely exchanging products and services

of value with others”.

Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan

Kotler (2000:37), yaitu “The marketing logic by which the business unit

hopes to achieve its marketing objective”. Menurut Guiltinan dan Paul

(1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak

yang diharapkan dan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang

ditentukan. Zikmund dan D’Amico (1989, p.669) yang menyatakan bahwa

“Marketing strategy includes the identification and evaluation of

opportunities, analysis of market segments, selection of a target market or of

target markets, and planning an appropriate marketing mix.”

Dari beberapa pengertian strategi pemasaran yang dikemukakan oleh

para penulis di atas, didapat gambaran bahwa strategi pemasaran pada

hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka

mencapai tujuan tertentu. Untuk kepentingan kita dalam merancang strategi

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

36

pemasaran, kita akan merujuk pada pengertian strategi pemasaran yang

disampaikan oleh William Zikmund dan Michael D’Amico.

2.13 Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Menurut Ibidunni (2011) bahwa "Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk

mencapai tujuan pemasarannya., dalam sasaran pasar" Sifat internet dapat

memberikan dampak besar dalam marketing mix dan membawa hal yang

berbeda untuk setiap marketing mix (Radbata, 2011). Dalam marketing mix

terdapat istilah 7P untuk pemasaran jasa, sedangkan untuk pemasaran non-

jasa sendiri terdiri dari 4P (Gabriel, 2005).

Marketing mix terdiri dari 7P berisi (Enache, 2011) :

1. Product (produk), merupakan produk tidak berwujud yang

ditawarkan.

2. Price (harga), merupakan harga yang harus dibayar berdasarkan

biaya, jumlah permintaan, dan harga pesaing dari jasa yang

ditawarkan.

3. Place (tempat), merupakan tempat atau media yang digunakan

untuk mentransfer informasi dari penjual ke pembeli di dalam

pasar.

4. Promotion (promosi), merupakan cara yang digunakan untuk

mentransfer informasi dari penjual ke pembeli di dalam pasar.

5. People (orang), merupakan penyedia jasa yang memberikan

layanan jasa dan mempengaruhi pembeli.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Full Thesis Daniel bab 2... · HRIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi

37

6. Process (proses), dokumen secara tersirat maupun birokrasi yang

harus dilakukan untuk memperlancar pelayanan yang diberikan.

7. Physical evidence (bukti fisik), mengarah pada fisik perusahaan,

seperti gedung, perangkat keras, dan segala bentuk benda yang

tangible untuk mencerminkan kualitas layanan yang akan

disampaikan.