BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC...

32
12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 2003 : 79). Definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior). Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Who Says What in Which Channel to Whom Whith What Effect?. Paradigma Lasswell di atas menunjukanbahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan yakni komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Jadi, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media massa yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2002 : 10).

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada

orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap pendapat atau perilaku, baik

langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 2003 : 79).

Definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude),

pendapat (opinion), atau perilaku (behavior).

Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi

adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Who Says What in

Which Channel to Whom Whith What Effect?. Paradigma Lasswell di atas

menunjukanbahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan

yang diajukan yakni komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Jadi, komunikasi

adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media

massa yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2002 : 10).

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

13

2.1.1 Fungsi Komunikasi

Berikut ini adalah 4 fungsi komunikasi yang dikemukakan

oleh William I.Gorden (Mulyana, 2007 ; 5-33)

1. Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun

konsep diri kita. Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan

manusia bisa dipastikan akan “tersesat”, karena ia tidak sempat

menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Tanpa melibatkan

diri dalam komunikasi seseorang tidak akan tahu bagaimana

makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan

manusia lain secara beradab, karena cara-cara berprilaku tersebut

harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan

orang lain yang intinya adalah komunikasi

2. Komunikasi Ekspresif

Komunikasi Ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi

orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut

menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan emosi

kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama

melalui pesan-pesan nonverbal.perasaan sayang,peduli, rindu,

prihatin, sedih, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-

kata, namun terutama lewat perilaku nonverbal.

3. Komunikasi Ritual

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

14

Komunikasi ini biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu

komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang

tahun dan sepanjang hidup yang sering disebut para antropolog

sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan,

ulang tahun (nyanyi Happy birthday dan pemotongan kue),

pertunangan (melamar, tukar cincin), siraman, pernikahan (ijab-

qabul,sungkem kepada orang tua, sawer, dan sebagainya), ulang

tahun perkawinanm hingga upacara kematian, dalam acara oitu

orang-orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-

perilaku simbolik. Mereka yang berpatisipasi dalam bentuk

komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka

kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, Negara,

ideology, atau agama mereka.

4. Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum

yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap

dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan

tindakan dan juga menghibur.Maka dari semua tujuan tersebut

dapat disebut membujuk (bersifat persuasif).Komunikasi yang

berfungsi memberitahukan dan menerangkan (to inform)

mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa pembicara

menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau

informasi yang disampaikannya akurat dan layak

diketahui.Sebagai instrumen komunikasi tidak saja kita gunakan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

15

untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk

menghancurkan hubungan tersebut.( Mulyana , 2007; 5-38)

2.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik

cetak(surat kabar, majalah) atau elektronik (radio atau televisi) berbiaya tarif mahal,

yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada

sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen (Mulyana,

2007; 85)

2.2.1 Ciri-ciri Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:19-31) :

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga.

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi

kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur

dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.

2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heteregon.

Komunikan dalam komunikasi massa misalnya dalam media

televisi bersifat heterogen. Penonton televisi beragam pendidikan,

umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan dan

kepercayaan yang juga tak sama. Namun, mereka semua adalah

komunikan televisi.

3. Pesannya Bersifat Umum.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

16

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu

orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain,

pesan-pesannya ditujukan kepada khalayak yang

plural.Komunikasinya Berlangsung Satu Arah.Hampir di semua

komunikasi massa hanya berlangsung satu arah yaitu kita, sebagai

komunikan tidak bisa langsung memberikan respons kepada

komunikatornya berbeda dengan komunikasi tatap muka.

Kalaupun bisa berlangsung dua arah tapi sifatnya tertunda.

4. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakkan.

Dalam komunikasi massa ada keserempakkan dalam proses

penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa

menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. Bersamaan

tentu juga bersifat relatif.

5. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis.

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan

kepada khalayaknya sangat membutuhkan peralatan teknis.

Peralatan teknis yang dimaksud adalah misalnya pemancar untuk

media elektronik, satelit, dan lain lain.

6. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper.

Gatekeeper atau yang sering disebut penjaga gawang, adalah

orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui

media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut

menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar

semua informasi yang

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

17

disebarkan lebih mudah dipahami.

2.2.2 Efek Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki tiga efek yaitu :

1. Efek Kognitif (Pengetahuan)

Efek yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi

dirinya.Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa

dapatmembantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dalam

mengembangkan keterampilan kognitifnya. Gapaian komunikator dalam efek

kognitif ini hanya sampai batas memberi tahu saja. (Ardianto, 2005 : 50)

2. Efek Afektif (Perasaan)

Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari penggunaan media massa

timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu

bisa bermacam – macam, senang sehingga tertawa terbahak – bahak, sedih

hingga menangis, takut sampai merinding, dan lain – lain. (Effendy, 2000 : 319)

3. Efek Behavioral (Perilaku)

Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalambentuk

perilaku, tindakan, atau kegiatan. (Ardianto, 2004 : 56)Efek behavioral tidak

langsung timbul sebagai akibat terpaan mediamassa, melainkan didahului oleh

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

18

efek kognitif dan atau efek afektif. Denganlain perkataan, timbulnya efek

behavioral stelah muncul kognitif dan atauefek afektif. Dampak behavioral

adalah dampak yang timbul pada komunikandalam bentuk perilaku, tindakan,

atau kegiatan. (Effendy, 2000 : 318)

2.3 Media Massa

Media massa adalah sarana yang membawa pesan. Kebanyakan ahli teori

menganggap media sebagai wahana yang netral dalam memuat pesan.

Media massa biasanya dianggap sebagai sumber berita dan hiburan.

Media massa juga membawa pesan persuasi. Media massa telah merasuk ke dalam

kehidupan modern karena memiliki jangkauan yang luas. Media massa memiliki fungsi

sebagai sumber informasi dan hiburan.

2.3.1 Jenis-jenis media massa

1. Media cetak

Media cetak merupakan kegiatan yang menggunakan media cetak sebagai

media penyampaiannya.Jurnalistik media cetak menggunakan tulisan maupun

gambar dan simbol-simbol yang dapat divisualkan untuk penyampaian pesannya.

Media cetak terdiri atas :

• Koran/ surat kabar

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

19

surat kabar merupkan media massa paling tua dibandingkan

dengan jenis media massa lainnya. Fungsi paling menonjol dari

surat kabar adalah informasi. (Ardianto, 2005 : 104)

• Majalah

1. General costumer magazine, majalah ini diperuntukkan untuk

siapa

saja.

2. Business publication, melayani secara khusus informasi bisnis,

industri, atau profesi.

3. Literacy reviews and academic journal, majalahyang

mengkritik

sastra dan ilmiah.

4. Newsletter, majalah dengan bentuk khusus.

5. Public realtion magazines, diterbitkan oleh perusahaan dan

dirancang

untuk sirkulasi pada perusahaan, karyawan agen, pelanggan, dan

pemegang saham. (Ardianto, 2004 : 107 - 108)

2. Media elektronik

Media massa elektronik adalah alat-alat yang digunakan dalam

penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat

yang mengandung

• Sound recording

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

20

• Film

• Radio

• Televisi

b. Media modern

• Internet

2.4 Radio

Pengertian radio merujuk pada pengertian the encyclopedia of America

international (1983 : 121a) radio merupakan alat komunikasi yang

menggunakan gelombang elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang

pada kecepatan cahaya. Gelombang elektromagnetik yang digunakan

dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan gelombang panas,

tetapi frekuensinya tetap rendah, sedangkan radio menurut moeryanto

ginting yang dikutip Ritonga (1996:93) radio merupakan alat komunikasi

massa yang menggunakan lambing komunikasi yang berbunyi

(Lee,1965). Suatu pemancara radio yang sedang in operation tidak

membawa pengaruh apa-apa pada pendengar kalau gelombang-

gelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti entah itu berupa sinyal,

kata-kata yang terucapkan, maupun nada-nada, atau sesuatu yang

berirama (kertapati, 1981)

2.4.1 Sejarah Radio ( Triartanto,2010;24-26)

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

21

Mencoba menelusuri jejak kronologi histori dan sepak terjangnya semenjak ditemukan

awal ditemukan pada 1877, benda yang mengandalkan gelombang elektromagnetik ini

terus mengalami perkembangan dalam beberapa eksperimen, dan fungsinya sebagai

perwujudan aplikasi teknologi media telah dilakukan oleh James Clerk Maxwell,

Hendrich Hertz, Guilermo Marconi, Lee De Forst, Regisnald Fessenden, serta Charles

Herrold. Ada sejumlah peristiwa fenomenal berkaitan dengan kehadiran pesawat radio

sebagai medium bunyi, seperti dikutip Effendy (1991:21) dalam buku radio siaran teori

dan praktik dan introduction to Radio and television yang ditulis David C Phillips, John

M.Grogran, dan Earl H Ryan, menjelaskan penemuan bagi kemajuan radio adalah berkat

tiga orang cendikiawan muda. Di antaranya James Clark Maxwell yang mendapat

julukan scientific father of wireless, berhasil menemukan rumus-rumus (1865) yang

diduga mewujudkan gelombang elektro magnetis, yakni gelombang radio dan televisi.

Berdasarkan teori tersebut, Maxwell menyatakan gerakan magnetis dapat mengarungi

ruang angkasa secara bergelombang dengan kecepatan tertentu, yakni diperkirakan sama

dengan kecepatan cahaya, yakni 186.000 mil per detik dan akhirnya teori itu dapat

membuktikan kebenarannya.

Rumus Maxwell kemudian diuji eksperimen oleh Henrich hertz (1884) yang dilanjutkan

Gluglielmo Marconi (Italy) pada 1894 untuk mewujudkan penemuan radio ke arah yang

lebih sempurna, yaitu pada 1895 penemuannya itu dapat menerima tanda-tanda tanpa

kawan dalam jarak 1 mil dari sumbernya, pada tahun 1896 jarak menjadi 8 mil

klimaksnya menurut William Alibig dalam buku modern public opinion menjelaskan

cara-cara pengiriman tanda-tanda kawat yang dilakukan Marconi dengan

memperkenalkan lampu vakum (vacuum tube) yang memungkinkan suara dapat

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

22

disiarkan (1906). Kejutan lain yang juga mengagumkan adalah upaya David Sarnoff,

sang penghayal sejati pada 1916 dengan memonya Radio Music Box mengenai usulan

agar pesawat penerima radio diproduksi secara massal sehingga musik dapat dinikmati

oleh banyak orang. Dengan begitu menurut Albig, istilah radio siaran (broadcasting)

yang kali pertama memperkenalkannya adalah David Sarnoff.

2.5 Progam Radio ( Triartanto,2010;24-26)

Kata Program berasal dari bahasa Inggris”programme” yang berarti acara atau

rencana.Program adalah segala hal yang ditayangkan media penyiaran untuk memenuhi

kebutuhan audiennya.Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat

luas.Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik

untuk mengikuti siaran yang dipancarkan oleh media penyiaran. Program dapat

dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual

kepada pihak lain, dalam hal ini audiens.

2.4.1 Karakteristik Radio Siaran( Triartanto,2010;31-33)

Sebagai media massa, radio siaran memiliki karakteristik unik dank has, yang juga

tentunya mempunyai keunggulan dan kelemahannya, dalam penyampaian pesan atau isi

pernyataannya yang dikemas dalam suatu program, radio mempunyai cara tersendiri

yang disebut dengan gaya radio meliputi bahasa kata-kata lisan, musik/lagu, dan efek

suara yang menjadi kunci utama identitas sebuah stasiun radio dalam menyajikan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

23

programmnya untuk memikat pendengarnya. Gaya radio secara karakteristiknya

mencakup:

1. Imajinatif karena radio siaran hanya bisa didengar, ketika

penyiar berbicara di depan micropon, maka pendengar hanya

bisa membayangkan suaranya tanpa mengetahui sosok

penyiarnya seperti apa. Radio dapat menciptakan theatre of

mind. Pendengar bisa terhanyut perasaannya saat ia

mendengarkan drama radio yang disiarkan.

2. Auditori radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa

dikonsumsi oleh telinga, maka itu apa yang didengar oleh

telinga kemampuannya cukup terbatas. Ada sebuah istilah

berbunyi lebih baik memiliki satu catatan daripada seribu

ingatan. Begitupun telinga memiliki keterbatasan dalam

mengingat pesan yang didengarnya. Untuk itu pesan radio

harus jelas, singkat, dan sepintas lalu.

3. Akrab media radio siaran adalah intim karena penyiar

menyampaikan pesannya secara personal/individu, walaupun

radio itu didengarkan oleh orang banyak. Sapaan penyiar yang

khas seolah ditujukan pada diri pendengar secara seorang diri,

menjadikan si penyiar seakan-akan berada di sekitarnya.

Sehingga radio bisa menjadi “teman” di kala seseorang sedang

sedih ataupun gembira

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

24

4. Gaya percakapan bahasa yang digunakan bukan tulisan, tapi

gaya obrolan sehari-hari. Bahasa-bahasa percakapan yang

unik muncul dari dunia radio yang diperkenalkan oleh penyiar

menjadi sesuatu yang ngetrend

2.4.2 Genre Program Radio

Program radio dibagi menjadi 2 yaitu program artistik dan program jurnalistik, berikut

adalah contoh-contoh program artistik

1. Program musik suatu program yang materi siarannya

mengutamakan aspek atau yang berkaitan dengan musik dan

lagu dalam penyajian siarannya. Misalnya acara tangga lagu,

profil artis musik, program jenis musik (pop, rock, dangdut,

dll)

2. Program drama radio suatu program yang menyajikan secara

audio pada pelakonan dalam suatu tema cerita tertentu dengan

gaya naratif, monolog, dialog, yang diselingi dengan suara

musik, lagu, serta efek suara seperlunya.

3. Program kuis radio suatu program yang materi siarannya

didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan, teka-teki,

permainan/games bersifat auditif yang ditujukan kepada

pendengar agar menanggapinya sebagai suatu bentuk

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

25

partisipasinya atau interaktif, yang dikompensasikan dengan

suatu hadiah

4. Program variety show suatu program sajian yang terdiri dari

sejumlah kombinasi dari beragam format acara, yang dikemas

secara dinamis dan menarik dengan diselingi sisipan musik

dan efek suara. Isi program variety show terdiri dari beberapa

segmen. Bila berupa tips-tips, wawancara, kuis, permintaan

lagu, info aktual, gossip, dialog interaktif, dan lain-lain.

5. Program komedi atau humor adalah suatu program yang

menyajikan unsur-unsur yang menggelitik dan kelucuan

secara auditif sehingga merangsang pendengar untuk

tersenyum atau tertawa.

6. Program sponsor, suatu program yang isi siarannya dimuati

oleh informasi dan data produk tertentu yang disajikan dengan

gaya perbincangan atau wawancara.

7. Program cerita dongeng atau legenda bentuk penyajian

program yang disajikan secara dramatisasi atau naratif

berdasarkan kisah-kisah dongeng dan cerita legenda yang

sudah dikenal luas

Setelah mengurai mengenai karya artistic giliran dijabarkan tentang karya jurnalistik,

karya jurnalistik sebagai berikut

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

26

1. Program buletin berita suatu sajian program berita aktual yang

dikemas dengan tingkatan gradasi sangat penting, penting, dan

kurang penting yang perlu diketahui masyarakat

2. Program documenter program yang didasarkan pada peristiwa

penting yang telah berlalu dan memilik relevansi aktualitas

dengan kekinian

3. Program majalah udara program adopsi dari majalah cetak

yang disajikan dalam bentuk versi auditif yang berisi

mengenai aneka ragam topik, tema, serta peristiwa yang perlu

diketahui masyarakat

4. Program feature program informasi yang membahas suatu

topik persoalan yang saling melengkapi, mengurai dan

mengkritik, yang disajikan dalam berbagai format

5. Program talk show, program yang mengutamakan sajian

perbincangan atau obrolan yang didasari penentuan tema,

topik, serta bahasan yang dikemas secara dinamis dan aktual,

menarik, dan juga menghibur

2.5 Feature

Feature merupakan karya jurnalistik yang menggabungkan cara pelaporan fakta yang

pendekatan sastrawi (kurnia,2004).

Jenis-jenis feature : (Astuti, 2008; 145-147)

• News Feature :

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

27

Kisah yang bernilai berita, peristiwanya berkembang dari waktu ke waktu. secara

sepotong potong, beritanya diudarakan dalam bentuk straight news. kemudian,

menimbang nilai pentingnya, topik yang sama dijadikan feature beberapa hari

kemudian setelah kasusnya selesai atau ketika fakta yang dikumpulkan sudah cukup

memadai untuk menjelaskan duduk perkara isu yang diangkat menjadi news feature

• Sidebar:

Ini merupakan feature yang menyoroti satu detail atau sebuah aspek dari berita

besar. biasanya breaking news.

• Special event features

Serupa dengan sidebar tetapi yang diangkat bukanlah aspek dari saty kisah berita,

melainkan berfokus pada satu momen dari rangkaian peristiwa, misalnya

dokumentert tentang peringatan peristiwa Bandung lautan api dapat mengangkat

special features berupa persiapan dan penjabaran program pemda untuk menyambut

hari istimewa tersebut

• News backgrounders

Feature ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai latar belakang dari

sebuah berita yang ditampilkan adalah informasi latar disamping kronologi

perkembangnnya, tjuannya adalah membuat khlayak umtuk memahami awal

peristiwa hingga situasi berkembang

• Historical features

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

28

Feature jenis mengangkat peristiwa-peristiwa bersejarah. Tujuannya selain sebagai

penggugah kenangan juga memperlihatkan betapa pentingnya peristiwa yang terjadi

di masa lalu bagi generasi sekarang

• Human interest stories

Features yang menampilkan peristiwa-peristiwa unik, ganjil, lucu, menyangkut

orang, yang menyegakan hidup

• Personality sketches/profile

Features yang mengangkat profil sosok-sosok tertentu. Fokus utama pada feature ini

adalah sosok tersebut. Features ini berusaha untuk mengkonstrujsi opino-opini dan

aktivitas-aktifitas dari sosok tersebut

• Descriptive feature

Feature yang mengambarkan pendeskripsian akan suatu aktivitas yang didalamnya

terdapat gambaran mengenai lokasi, waktu, serta, kebiasaan-kebiasaan di dalam

aktivitas tertentu

• Seasoal feature ;

Feature yang isinya merupakan rangkaian program dari event-event tertentu

misalahnya lebaran, natal dll

2.6 Penyiar(Triartanto, 2010; 49)

Penyiar dapat juga disebut sebagai komunikator radio yang merupakan sekelompok

atau seorang yang menyampaikan pesan atau isi pernyataan kepada manusia lain

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

29

untuk mewujudkan motif komunikasinya, motif komunikasi dapat berupa kata-kata,

ucapan, musik serta efek suara. Penyiar sebagai ujung tombak siaran radio tentunya

identik sebagai representasi dari stasiun radionya oleh karena itu peran seorang

penyiar sangatlah vital. Penyiar memiliki nama lain seperti DJ(disc jockey),

announcer, newscaster, presenter, atau host.

Fungsi penyiar adalah :(Triartanto, 2010; 50)

• Sebagai juru bicara radio

• Sebagai alat persaingan dengan stasiun radio lainnya

• Penyampai pesan komersial

• Menjadi identitas stasiun radio

• Pelaku “awareness” dengan pendengar

• Menjadi unsur kekuatan untuk mencapai “leader station”

• Anggota perusahaan yang mempunyai hak dan kewajiban

• Memiliki kebutuhan dan harapan dalam karir dan jabatan

• Sebagai temen bicara

• Profesi khusus dalam dunia komunikasi

Penyiar dibagi menjadi beberapa kategori yang diantara lain sebagai berikut

• Berita/ narrator informasi

Kategori penyiar ini hanya berfungsi sebagai pembaca berita

• Penyuluh pendidik

Penyiar ini berperan sebagai penyuluh dalam berbagai bidang melalui siarannya

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

30

• Pewawancara

Penyiar ini berfungsi sebagai pewawancara bintang tamu, narasumber dalam

suatu program siaran.

• Reportase

Penyiar yang melaporkan peristiwa dari tempat kejadian

• Penghibur

Penyiar yang berfungsi sebagai penghibur dalam gaya penyiarannya

• Obrolan

Penyiar ini biasanya tampil ber-2 untuk membahas suatu masalah

• Program musik

Penyiar ini harus menguasai lagu, teknik dan operasionalisasi siaran serta mampu

berbicara secara indah diatas lagu yang diputar

• Komedi

Penyiar ini memiliki sense humor yang baik

• Radioplay

Penyiar ini berfungsi sebagai seorang aktor dan mampu menjadi pencerita yang

handal

• Games

Penyiar ini dituntut untuk menghidupkan suasana pada acara yang dibawakannya

• Dakwah

Penyiar yang spesialisasinya adalah agama

• Kontak pendengar

Penyiar ini mampu memahami keinginan pendengar (Triartanto, 2010; 50-52)

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

31

Jadi penelitian ini mengenai Program Polisi-Polisi Numpang Tanya terdapat di

dalam beberapa kategori diatas seperti penyuluh pendidik karena informasi yang

disampaikan di dalam program tersebut secara tidak langsung mendidik

pendengarnya, komedi karean pembawaan dalam program tersebut dibawakan

secara komedi, dan radioplay karena penyiar di dalam program tersebut mampu

berperan sebagai aktor yang menceritakan secara handal.

Penyiar harus menguasai dengan menguasai segala sesuatu yang berkaitan

dengan materi atau bahan siaran karena merupakan atribut yang vital dan dapat

diwujudkan dalam hal penguasaan, perbendaharaan kata.Kata-kata yang

dituturkan bukan merupakan kata-kata klise tapi merupakan kata standart yang

ditetapkan oleh radio tersebut.Meliputi : slogan, kata panggilan, kata sebutan,

terminology musik, istilah-istilah khusus dan standart pengumuman.

Sebagai contohnya penyiar pada program Polisi-Polisi Numpang Tanya juga

mempunya kosa kata yang khas seperti Cyin, dll. (Triartanto, 2010; 54-55)

Beberapa kritera seorang penyiar yang baik antara lain :

• Mampu menciptakan hal-hal kreatif yang unik

• Siap dengan konsep

• Memiliki kerja kooperatif

• Sikap keterbukaan

• Memiliki rasa humor

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

32

• Menghindari kekeliruan

• Senang dan pandai bergaul

• Kebiasaan dalam melakukan latian terutama dalam menyusun radio script

Sedangkan hal-hal tabu untuk seorang penyiar antara lain :

• Salah pengucapan kata-kata

• Menggurui

• Tidak ada ekspresi

• Salah penggunaan kata-kata

• Membosankan

• Klise

• Miskin pembendaharaan kata

• Melanggar etika

• Menyinggung perasaan

• Melebih-lebihkan

• Menimbulkan kesan buruk (triartanto,2010;56-57)

2.7 Pemahaman

Pemahaman merupakan salah satu daerah ranah kognitif dari taksonomi Bloom.Menurut

Sudijono (2005:50) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah

kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah itu diketahui dan

diingat.

Bloom membedakan tiga jenis pemahaman (Ruseffendi, 1991:221)

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

33

1. Translation (pengubahan) yaitu pengalihan dari bahasa konsep kedalam bahasa

sendiri atau pengalihan dari konsep abstrak kesuatu model atau symbol, misalnya

mampu mengubah soal kata-kata kedalam symbol atau sebaliknya.

2. Interpretation (mengartikan) yaitu, menghubungkan bagian-bagian terdahulu

dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik

dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan bukan pokok, misalnya mampu

mengartikan suatu kesamaan.

3. Ekstrapolation (perkiraan) misalnya mampu memperkirakan sesuatu kecendrungan

atau gambar. Dengan ektrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang

tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi

dalam arti waktu, dimensi, kasus ataupun masalah.

Kaitan Pemahaman dengan penelitian peneliti adalah bahwa program Polisi-Polisi

Numpang Tanya mempunyai fungsi untuk mendidik, memberikan pengetahuan kepada

khlayak mengenai peraturan lalu lintas sehingga pengetahuan dan didikan tersebut

dijadiakan tolak ukur bagi khlayak untuk memahami informasi yang diberikan oleh

program Polisi-Polisi Numpang Tanya.

2.7.1 PengertianLalu lintas

lintas merupakan gabungan dua kata yang masing-masing dapat diartikan tersendiri.

Menurut djajoesman (1976:50) Lalu mengemukakan bahwa secara harfia lalu lintas

diartikan sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari satu tempat ketempat

lainnya dengan menggunakan sarana jalan umum.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

34

Menurut poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia (1993:55) menyatakan

bahwa lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal perjalanan di jalan

dan sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan tempat lainnya.

Dengan demikian lalu lintas adalah merupakan gerak lintas manusia dan atau barang

dengan menggunakan barang atau ruang di darat, baik dengan alat gerak ataupun

kegiatan lalu lintas din jalan yang dapat menimbulkan permasalahan seperti terjadinya

kecelakaan dan kemacetan lalu lintas.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan lalu lintas adalah kegiatan kendaraan

bermotor dengan menggunakan jalan raya sebagai jalur lintas umum sehari-hari.Lalu

lintas identik dengan jalur kendaraan bermotor yang ramai yang menjadi jalur

kebiutuhan masyarakat umum.Oleh kerena itu lalu lintas selalu dentik pula dengan

penerapan tata tertib bermotor dalam menggunakan jalan raya.

2.7.2 Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, otoritas dan saling bantu-

membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial, sistem

pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks dan selalu

berubah dari relasisosial.

Jadi, Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup

bersama denagn tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan lain-lain.Masyarakat dalam

arti sempit merupakan sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek

tertentu.Oleh karena itu dapat disimpulkan.Masyarakat adalah kelompok manusia yang

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

35

telah lama bertempat tinggal disuatu daerah yang tertentu dan memilki aturan bersama

untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kesejahteraan.

2.8 Teori S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response

semula berasal dari ilmu psikologi. Kalau menjadi teori komunikasi, tidak

mengherankan, karena objek material dari ilmu psikologi dan ilmu komuniasi

adalah sama, yaitu manusia dan jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap,

opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi ( Effendy, 2003).

Menurut teori stimulus organis response ini, efek yang ditimbulkan

adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi

komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah :

1. Pesan (Stimulus, S)

2. Komunikan (Organism, O)

3. Efek (Response, R)

“Pesan yang disampaikan oleh komunikator ke komunikan akan

menimbulkan suatu efek yang kehadirannya terkadang tanpa disadari

oleh komunikan” (Effendy, 2003, p.255).

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

36

Gambar 2.1. Model Komunikasi S-O-R ( Effendy, 2003, p.255).

Stimulus atau pesan yang diterima oleh komunikan melalui media, salah

satunya yaitu media televisi diterima oleh organism atau komunikan yang

kemudian menimbulkan response atau efek. Seperti telah dijelaskan diatas

bahwa efek - efek dari penerimaan pesan yang terjadi pada komunikan antara

lain mengubah opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin

diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi berlangsung jika ada perhatian dari

komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan

inilah yang kemudian melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan

mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan komunikan untuk

mengubah sikap ( Effendy, 2003).

Maka sesuai dengan teori yang telah dijelaskan diatas, stimulus dalam

penelitian ini adalah content program Polisi-polisi Numpang tanya

Response

(efek)

Organism

(komunikan)

Stimulus

(pesan atau informasi)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

37

2.9 Teori Kultivas

Analisis kultivasi (2010:402) merupakan teori bahwa televisi “menanamkan”

atau menciptakan pandangan terhadap dunia, yang walaupun kemungkinan tidak akurat,

tetapi pada realitas hanya karena orang-orang percaya pada “realitas” tersebut.

Menurut teori kultivasi, televisi menjadi media atau alat utama dimana para

penonton televisi belajar tentang masyarakat dan kultur lingkungannya, persepsi apa

yang terbangun di benak penonton tentang masyarakat dan budaya sangat ditentukan

oleh televisi. Ini artinya, melalui kontak penonton dengan televisi, ia belajar tentang

dunia, orang-orangnya, nilai-nilai, serta adat kebiasaaanya.

Penelelitian kultivasi menekankan bahwa media massa merupakan agen

sosialisasi dan menyelidiki apakah penonton televisi itu lebih mempercayai apa yang

disajikan televisi daripada apa yang mereka lihat sesungguhnya, Gerbner melihat bahwa

apa yang disajikan di televisi mempunyai pengaruh, tetapi sangat penting di dalam

mengubah sikap, kepercayaan, atau pandangan penonton yang berhubungan dengan

lingkungan sosialnya (2007:167)

Efek kultivasi memberikan kesan bahwa televisi mempunyai dampak yang sangat kuat

pada diri individu, bahkan, mereka menganggap bahwa lingkungan di sekitarnya sama

seperti apa yang tergambar di televisi (2007:171)

Tujuan dari adanya tayangan Polisi-Polisi Numpang Tanya pada akhirnya

mempunyai suatu tujuan yaitu mengacu pada teori Kulivasi yang dimana audience

program tersebut dapat terpengaruh sehingga mengikuti, menerapkan serta

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

38

mempraktekan pendidikan dan ajaran yang disajikan oleh program Polisi-Polisi

Numpang Tanya

2.10 Kerangka Pemikiran

Untuk mempermudah pemahaman analisis skripsi, peneliti menyusun kerangka

pemikiran sebagai berikut :

2.11 Operational Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk

dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta – fakta yang diperoleh

dari pengamatan. (Kriyantono, 2007 : 17) Pengetahuan tentang konsep perlu

dimengerti karena beberapa alasan. Pertama, untuk menyederhanakan proses riset

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

39

dengan cara mengkombinasikan karakteristik – karakteristik tertentu, objek – objek

atau individu – individu ke dalam kategori yang lebih umum. Kedua, konsep

menyederhanakan komunikasi diantara orang – orang (ilmuwan, akademisi,praktisi,

mahasiswa) yang ingin berbagi pemahaman untuk membangun variabel maupun

skala pengukuran yang digunakan. Ketiga, sebagai dasar untuk membangun

variabel maupun skala pengukuran yang akan digunakan. (Kriyantono,

2007 : 18)

Variabel penelitian dibutuhkan dalam penyusunan operasional konsep. Variabel

Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Operasional konsep dalam penelitian terdiri atas dua variabel, yaitu :

1. Variabel Independent (variabel pengaruh/bebas)

Variabel Bebas (X) sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

anteceden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat.

(Sugiyono, 2009 : 39)

Variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah Program Polisi-Polisi Numpang

Tanya

yang terdiri dari beberapa dimensi, yaitu :

• Penyiar

• Musik

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

40

• Sound Effect

ketiga dimensi dibuat dikarenakan program tersebut termaksud dalam program feature.

Di dalam program feature selalu terdapat ketiga dimensi di atas (astuti, 2008;149)

2. Variabel Dependent (Variabel terikat)

Variabel dependen (Y) : sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2009 : 39)

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah pemahaman berlalu lintas masyarakat

yang terdiri dari beberapa dimensi, yaitu :

1. Translation (pengubahan)

2. Interpretation (mengartikan)

3. Ekstrapolation (perkiraan)

Tabel operasionalisasi konsep dapat dilihat sebagai berikut :

Variabel Dimensi Indikator Skala

Variabel x

Program Radio

Penyiar • Penyiar

menyampaikan

siaran secara

humoris

• Penyiar siap

dengan konsep

siaran

Skala

interval

5= Sangat

Setuju

4 = Setuju

3 = Ragu-

ragu

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

41

• Penyiar

menyajikan acara

secara kreatif

• Penyiar tidak keliru

dalam

menyampaikan

pesan

• Penyiar ekspresif

dalam

membawakan acara

• Penyiar

membosankan

dalam

membawakan acara

• Penyiar melanggar

etika dalam

membawakan acara

• Penyiar melebih-

lebihkan dalam

membawakan acara

• Penyiar

menyinggung

perasaan audiens

2 = Tidak

setuju

1 = Sangat

tidak

setuju

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

42

• Penyiar miskin

dalam

perbendaharaan

kata

• Penyiar

menyampaikan

berita dengan tidak

jelas

• Penyiar menggurui

dalam

menyampaikan

acara

• Penyiar

menimbulkan

kesan buruk bagi

audiens sesudah

acara

Musik • Hanya digunakan jika

diperlukan untuk

kepentingan cerita

Sound Effect • Menggambarkan

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-01153-MC Bab2001.pdfmenginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya

43

kejadian atau situasi

dalam cerita

Variabel y

(Pemahaman

berlalu lintas

Masyrakat)

Translation

(pengubahan)

• Audiens dapat mengerti

simbol-simbol dari

peraturan lalu lintas

• Audiens dapat

mengartikan kata-kata

dari peraturan lalu lintas

Interpretation

(mengartikan)

Ekstrapolation

(perkiraaan)

• Audiens dapat

mengartikan peraturan

lalu lintas dari

pengetahuan sebelumnya

• Audiens dapat memiliki

perkiraan tentang suatu

peraturan lalu lintas

• Audiens dapat

memperkirakan akibat

yang ditimbulkan dari

pelanggaran lalu lintas