BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF...

67
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai definisi sistem, definisi data dan informasi, internet, basis data, Database Management System (selanjutnya disingkat DBMS), Web Database System, Structure Query Language (selanjutnya disingkat SQL), dan UML. 2.1.1 Definisi Sistem Sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan menyebarkan informasi ke seluruh organisasi (Connolly dan Begg, 2005, p282). Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p22), sistem adalah kumpulan elemen yang saling terhubung atau berinteraksi membentuk suatu kesatuan atau sekumpulan komponen yang saling terhubung dan bekerja sama untuk mencapai sasaran dengan menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir. Sedangkan menurut Hoffer et. al. (1999, p41), sistem merupakan suatu set yang terkait antar komponen dengan batasan teridentifikasi dan mampu bekerjasama untuk beberapa tujuan. Jadi, sistem adalah sekumpulan objek yang saling berhubungan dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai definisi sistem, definisi data dan

informasi, internet, basis data, Database Management System (selanjutnya disingkat

DBMS), Web Database System, Structure Query Language (selanjutnya disingkat SQL),

dan UML.

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan

menyebarkan informasi ke seluruh organisasi (Connolly dan Begg, 2005, p282).

Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p22), sistem adalah kumpulan elemen yang

saling terhubung atau berinteraksi membentuk suatu kesatuan atau sekumpulan

komponen yang saling terhubung dan bekerja sama untuk mencapai sasaran dengan

menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi yang

terorganisir.

Sedangkan menurut Hoffer et. al. (1999, p41), sistem merupakan suatu set yang

terkait antar komponen dengan batasan teridentifikasi dan mampu bekerjasama untuk

beberapa tujuan.

Jadi, sistem adalah sekumpulan objek yang saling berhubungan dan berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu masalah

tertentu.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

9

2.1.2 Definisi Data dan Informasi

Menurut Whitten et. al. (2004, p27), data adalah fakta mentah tentang orang,

tempat, kejadian, dan barang yang penting dalam suatu organisasi di mana setiap fakta

itu hampir tidak mempunyai arti.

Berdasarkan O’Brien dan Marakas (2006, p29), data adalah hasil observasi atau

fakta mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis.

Sedangkan menurut Turban et. al. (2005, p38), data adalah deskripsi dasar dari

suatu benda, kejadian, kegiatan, dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan, dan

disimpan tetapi tidak diorganisasikan untuk menyampaikan arti yang spesifik.

Turban et. al. (2005, p38) juga mengungkapkan bahwa informasi adalah data yang

telah diorganisasikan agar data itu mempunyai arti dan nilai bagi penerima.

Menurut Whitten et. al. (2004, p27), informasi adalah data yang telah diproses atau

diorganisasikan menjadi bentuk yang lebih berarti bagi seseorang. Informasi dibentuk

dari kombinasi data yang mempunyai arti bagi penerima.

Menurut Laudon dan Laudon (2010, p46), informasi adalah data yang sudah diolah

menjadi bentuk yang berarti dan berguna bagi manusia.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu yang belum memiliki arti atau

makna bagi penerimanya dan memerlukan suatu pengolahan melalui berbagai analisis

sehingga dapat melahirkan berbagai informasi, sedangkan informasi adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

10

2.1.3 Definisi Internet

Menurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

menghubungkan jaringan komputer dari bisnis, organisasi, lembaga pemerintah, dan

sekolah di seluruh dunia dengan cepat, langsung, dan hemat.

Sedangkan pengertian internet menurut Strauss et. al. (2003, p8) adalah sebuah

jaringan global dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Banyak dari komputer

dalam jaringan tersebut menyimpan banyak file, seperti halaman website, yang nantinya

dapat diakses oleh semua jaringan komputer.

Dapat disimpulkan, internet (Interconnected-Networking) merupakan hubungan

antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia dengan berbagai sistem operasi

maupun aplikasi yang dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi data yang berupa suara,

gambar, video, dan juga teks. Hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media

komunikasi, yaitu dengan menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi

(protokol TCP/IP).

2.1.4 Basis Data

Dalam subbab ini akan dibahas mengenai definisi basis data, siklus basis data,

arsitektur basis data, elemen-elemen basis data, tahapan perancangan basis data, dan

keuntungan basis data.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

11

2.1.4.1 Definisi Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data adalah kumpulan data yang

saling berhubungan satu sama lain secara logis yang digunakan secara bersama-sama

dan kumpulan data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.

Selain itu, Whitten et. al. (2004, p548) mengemukakan definisi basis data secara

sederhana yaitu sebagai kumpulan file yang saling terkait.

Sedangkan menurut Turban et. al. (2005, p37), basis data adalah sekumpulan file,

tabel, dan relasi yang saling terkait dan menyimpan data serta mengasosiasikannya di

antara mereka.

Dan menurut Date (2000, p10), basis data adalah kumpulan data yang tersimpan

dan digunakan oleh sistem aplikasi suatu organisasi.

Jadi menurut penulis, basis data adalah sekumpulan data yang terintegrasi dan

diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan organisasi.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

12

2.1.4.2 Siklus Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p284-309), sebuah basis data dianalisis dan

dirancang berdasarkan siklus hidup yang tergambar pada Gambar 2.1 berikut:

Sumber: Database Systems A Practical Approach to Design, Implementation, and

Management (2005, p284)

Gambar 2.1 Database Development Lifecycle Diagram

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

13

Penjelasan dari Gambar 2.1 adalah sebagai berikut:

a. Database Planning

Tahap ini melakukan perencanaan sehingga tahapan-tahapan perancangan

berikutnya dapat direalisasikan secara efektif dan efisien.

b. System Definition

Tahap ini menspesifikasikan jangkauan dan batasan-batasan aplikasi yang akan

dibuat, seperti penggunaannya dan lingkungan tempat aplikasi akan

diimplementasikan.

c. Requirement Collection and Analysis

Tahap ini merupakan suatu proses mengumpulkan dan menganalisis informasi

tentang bagian dari organisasi yang akan didukung oleh sistem basis data dan

menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem baru.

Ada banyak teknik untuk mengumpulkan informasi ini yang disebut Fact Finding

Techiques, yaitu:

1) Mempelajari Dokumentasi

Mempelajari dokumentasi sangat berguna untuk memperoleh wawasan

mengenai bagaimana kebutuhan basis data muncul, mengidentifikasi bagian

dari organisasi yang terkait dengan masalah, dan memahami sistem yang

berjalan sekarang.

2) Wawancara

Teknik fact finding ini sangat populer dan umum digunakan. Teknik ini

memungkinkan pengumpulan informasi secara individual secara tatap muka.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

14

3) Observasi

Observasi merupakan teknik yang efektif untuk mengerti sistem. Ketika

melakukan observasi, pengamat dimungkinkan untuk berpartisipasi atau

menonton kegiatan tiap orang dalam menggunakan sistem. Teknik ini mudah

digunakan untuk mengumpulkan data terhadap berbagai pertanyaan dan

kompleksitasnya sesuai kebutuhan sistem berdasarkan penjelasan pengguna

akhir.

4) Penelitian

Teknik ini mudah digunakan untuk mengkaji masalah dan penerapan.

Penelitian dapat menggunakan informasi terkini seperti jurnal komputer, buku

referensi, dan internet. Selain itu, dapat juga menggunakan informasi

bagaimana orang lain memecahkan masalah yang sama.

5) Kuesioner

Penyebaran kuesioner memungkinkan fakta disimpulkan dengan cepat dari

banyak responden yang dikelola dengan beberapa kontrol. Ada dua tipe

pertanyaan yakni format bebas dan format terikat.

d. Database Design

Pada tahap ini dilakukan perancangan basis data secara konseptual, logikal, dan

fisikal.

e. DBMS Selection (Optional)

Memilih DBMS yang cocok untuk digunakan bersama dengan aplikasi yang akan

dibuat.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

15

f. Application Design

Tahap ini dilakukan untuk merancang tampilan bagi pengguna, kemudian

merancang program aplikasi yang akan digunakan untuk memproses basis data.

g. Prototyping (Optional)

Tahap ini ditujukan untuk membuat prototype dari aplikasi basis data. Hasil

prototype ini memungkinkan perancang atau pengguna untuk memvisualisasikan

serta mengevaluasi bentuk akhir sistem.

h. Implementation

Dalam tahap ini, dilakukan implementasi basis data fisikal dan rancangan

aplikasinya.

i. Data Convertion and Loading

Melakukan konversi data dari sistem lama ke sistem baru.

j. Testing

Melakukan uji coba untuk mencari kesalahan pada aplikasi. Selain itu, dilakukan

validasi atas kebutuhan yang telah dispesifikasikan sebelumnya oleh pengguna.

k. Operational Maintenance

Sistem diimplementasi secara penuh serta diawasi dan dipelihara secara berkala.

Jika diperlukan kebutuhan-kebutuhan baru, dapat dikerjakan setelah melalui tahapan

perancangan basis data.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

16

2.1.4.3 Arsitektur Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p34), terdapat tiga tingkat arsitektur basis data

(Three-Level ANSI-SPARC Architecture), yaitu:

a. Tingkat Eksternal (External Level)

Tingkat ini merupakan cara pandang pengguna terhadap basis data. Tingkat ini

menggambarkan bagian dari basis data yang relevan bagi pengguna tertentu.

b. Tingkat Konseptual (Conceptual Level)

Tingkat ini menggambarkan data yang tersimpan dalam basis data dan hubungan

antara data tersebut.

c. Tingkat Internal (Internal Level)

Tingkat ini merupakan representasi fisik dari basis data yang menggambarkan

bagaimana data disimpan di dalam basis data dan bagaimana basis data disimpan

secara fisik di dalam peralatan penyimpanan yang berkaitan erat dengan tempat

penyimpanan.

Tujuan utama dari tiga level ini adalah untuk mendapatkan dan memelihara

kemandirian data (data independence) agar perubahan yang terjadi pada tingkat yang

lebih rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi, sehingga aplikasi yang

sudah ada tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada basis data.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

17

2.1.4.4 Elemen-Elemen Basis Data

Menurut Whitten et. al. (2004, p550-552), dalam sebuah basis data terdapat

beberapa elemen sebagai berikut:

a. Field merupakan unit terkecil dari data yang berarti, untuk disimpan pada sebuah

basis data. Ada empat macam tipe field yang dapat disimpan, yaitu:

1) Primary key merupakan field yang secara unik mengidentifikasi record pada

tabel. Contohnya PELANGGAN_ID secara unik mengidentifikasi sebuah

record tunggal pada tabel PELANGGAN di basis data.

2) Secondary key merupakan sebuah field yang mengidentifikasi record tunggal

atau sebuah subset dari record yang terkait. Misalnya, semua PESANAN yang

memiliki STATUS ‘lunas’. Untuk memfasilitasi pencarian dan pengurutan,

maka dibuatlah index untuk kunci-kunci tersebut.

3) Foreign key merupakan field yang menunjuk kepada record pada tabel lain

dalam basis data. Contohnya, pada tabel PESANAN, berisi foreign key

PELANGGAN_ID untuk mengidentifikasikan record PELANGGAN yang

diasosiasikan dengan PESANAN.

4) Descriptive field merupakan semua field lainnya (nonkey) yang menyimpan

data. Misalnya, pada tabel KARYAWAN, ada field NAMA, ALAMAT, GAJI,

dan lain-lain.

b. Record merupakan kumpulan field yang disusun dalam format yang telah

ditetapkan. Contohnya, record PELANGGAN dapat dideskripsikan dengan field

berikut. Field yang digaris bawahi merupakan primary key. Contoh:

Pelanggan (Pelanggan_Id, Nama, Alamat, Kota, Kredit, Hutang, …)

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

18

c. Table merupakan kumpulan record yang sama. Misalnya, record yang berisi data

tentang pelanggan akan diorganisasikan membentuk tabel PELANGGAN.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p342), sebuah basis data memiliki elemen-

elemen yang dijelaskan dalam Entity Relationship Modeling (selanjutnya disingkat

ERM). ERM didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas

kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas (entity) dan relasi (relationship).

Berikut ini adalah contoh notasi ERM pada Gambar 2.2:

Gambar 2.2 Notasi ERM

ERM memiliki elemen-elemen, yaitu:

a. Tipe Entitas

Tipe entitas adalah kumpulan objek-objek dengan properti yang sama, yang

didefinisikan oleh organisasi. Konsep dasar dari bentuk relasi entitas adalah tipe

entitas. Sebuah tipe entitas memiliki keberadaan yang bebas dan bisa menjadi objek

dengan keberadaan fisik maupun menjadi objek dengan keberadaan konseptual. Hal

ini berarti dengan perancang yang berbeda memungkinkan mengidentifikasi entitas

yang berbeda. Entity Occurrence adalah objek dan tipe entitas yang dapat

diidentifikasi secara unik.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

19

b. Tipe Relasi

Tipe relasi adalah gabungan dari tipe entitas yang mempunyai arti. Setiap tipe relasi

diberi nama sesuai dengan fungsinya. Relationship Occurence adalah suatu

gabungan yang dapat diidentifikasi secara unik, yang meliputi suatu kejadian dari

setiap tipe entitas yang berpartisipasi.

Entitas yang berkaitan dalam sebuah tipe relasi dikenal sebagai partisipan dan

jumlah partisipan dalam relasi disebut sebagai derajat dari relasi. Oleh karena itu,

derajat dari sebuah relasi menunjukkan jumlah dari entitas terkait dalam relasi.

Sebuah relasi berderajat dua disebut binary, sedangkan relasi berderajat tiga disebut

ternary, dan relasi berderajat empat disebut quarternary.

c. Atribut

Atribut adalah sebuah sifat atau karakteristik yang melekat pada sebuah entitas dan

relasi. Atribut menyimpan sebuah nilai dari setiap Entity Occurence dan mewakili

bagian utama dari data yang akan disimpan dalam basis data.

Simple Attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal dengan

keberadaan yang bebas. Composite Attribute adalah atribut yang terdiri dari

beberapa komponen dengan keberadaan yang bebas. Dalam hal ini, beberapa atribut

dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen yang lebih kecil lagi dengan

keberadaan yang bebas.

Single Value Attribute adalah atribut yang memiliki nilai tunggal untuk masing-

masing kejadian dari entitas. Multi Value Attribute adalah atribut yang memiliki

banyak nilai untuk masing-masing kejadian dari entitas.

Derived Attribute adalah atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat

diturunkan dari atribut atau tabel lain yang berhubungan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

20

d. Strong and Weak Entity Type

Strong entity type adalah tipe entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada tipe

entitas yang lain. Karakteristiknya adalah setiap kejadian entitas tersebut secara unik

mampu diidentifikasi menggunakan atribut primary key pada entitasnya.

Weak entity type adalah tipe entitas yang bergantung pada tipe entitas yang lain.

Karakteristiknya adalah setiap kejadian entitas tersebut tidak bisa diidentifikasi

secara unik menggunakan atribut yang bergantung pada entitasnya.

e. Structural Constraints

Tipe utama dari batasan hubungan di dalam relasi disebut multiplicity. Multiplicity

adalah sejumlah kemungkinan kejadian-kejadian dari sebuah tipe entitas di dalam

sebuah hubungan n-ary ketika nilai-nilai yang lain (n-1) ditentukan. Multiplicity

biasanya terdiri dari dua batasan terpisah, yaitu:

1) Cardinality: mendeskripsikan jumlah maksimum dari kemungkinan kejadian-

kejadian yang saling berhubungan untuk sebuah partisipasi entitas pada proses

penentuan tipe relasi.

2) Participation: menentukan apakah semua kejadian-kejadian entitas akan ikut

berpartisipasi dalam sebuah relasi atau hanya beberapa saja yang ikut

berpartisipasi.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

21

Jenis-jenis multiplicity menurut Connolly dan Begg (2005, p356) adalah:

1) One-to-One (1:1) Relationship

Gambar 2.3 berikut ini merupakan contoh dari relasi one-to-one:

Gambar 2.3 One-to-One Relationship

Pada Gambar 2.3, dapat terlihat bahwa A hanya terhubung one-to-one (1:1)

dengan C, dan B hanya terhubung one-to-one (1:1) dengan D. Jadi dari gambar

di atas dapat dituliskan notasi multiplicity–nya dengan Gambar 2.4:

Gambar 2.4 One-to-One Relationship Notation

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

22

2) One-to-Many (1:*) Relationship

Berikut ini merupakan contoh dari relasi one-to-many pada Gambar 2.5:

Gambar 2.5 One-to-Many Relationship

Pada Gambar 2.5, dapat terlihat bahwa B terhubung one-to-many (1:*) dengan

D dan E. Jadi dari Gambar 2.5 dapat dituliskan notasi multiplicity-nya seperti

Gambar 2.6:

Gambar 2.6 One-to-Many Relationship Notation

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

23

3) Many-to-Many (*:*) Relationship

Berikut ini merupakan contoh relasi many-to-many seperti pada Gambar 2.7:

Gambar 2.7 Many-to-Many Relationship

Pada Gambar 2.7, dapat terlihat bahwa A terhubung one-to-many (1:*) dengan

D dan E, sedangkan E terhubung one-to-many (1:*) dengan A dan B. Jadi dari

entitas Group 1 (nilainya A dari Gambar 2.7) dan Group 2 (nilainya E dari

Gambar 2.7) terhubung many-to-many (*:*). Dari Gambar 2.7, dapat dituliskan

notasi multiplicity-nya seperti Gambar 2.8:

Gambar 2.8 Many-to-Many Relationship Notation

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

24

f. Keys

Key memiliki peran yang sangat penting untuk menghubungkan satu objek dengan

objek yang lainnya. Key diletakkan pada suatu atribut yang telah ditentukan

kedudukannya agar dapat dihubungkan dengan atribut pada entitas yang lain.

Beberapa jenis key yang bisa digunakan antara lain:

1) Candidate key, yaitu himpunan atribut minimal yang secara unik

mengidentifikasikan tiap-tiap keberadaan suatu entitas.

2) Primary key, yaitu candidat key yang dipilih secara unik untuk

mengidentifikasikan tiap-tiap keberadaan suatu entitas.

3) Foreign key, yaitu himpunan atribut dalam suatu relasi yang cocok dengan

candidat key dari beberapa relasi.

4) Alternate key, yaitu candidat key yang tidak terpilih menjadi primary key.

Masalah yang akan timbul dari model tipe entitas adalah:

a. Fan Traps, terjadi karena sebuah model merepresentasikan sebuah relasi antara tipe-

tipe dari entitas, tetapi jalur yang terdapat di antara kejadian-kejadian entitas masih

ambigu.

b. Chasm Traps, terjadi ketika sebuah model menganjurkan keberadaan sebuah relasi

di antara tipe-tipe dari entitas, tetapi tidak terdapat jalur di antara kejadian-kejadian

entitas tersebut.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

25

2.1.4.5 Tahapan Perancangan Basis Data

Metodologi perancangan basis data didefinisikan oleh Connolly dan Begg (2005,

p438) menjadi tiga tahapan, yaitu:

a. Perancangan Basis Data Konseptual

Tahap ini adalah proses pembuatan model informasi yang digunakan agar tidak

tergantung pada semua masalah fisik. Tahap ini dimulai dengan pembuatan model

data konseptual organisasi yang secara keseluruhan terbebas dari detail

implementasi DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform untuk

hardware, tingkat kinerja, maupun bentuk masalah fisik lainnya.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah:

Langkah 1: Membuat model data konseptual lokal untuk setiap tampilan.

1) Mengidentifikasi tipe entitas

Langkah pertama dalam membangun model data konseptual lokal adalah

menentukan objek utama untuk membangun basis data. Setelah menentukan

objek, maka dapat dilakukan identifikasi entitas yang diperlukan untuk

membangun basis data tersebut.

2) Mengidentifikasi tipe relasi

Setelah mengidentifikasi semua entitas yang diperlukan, langkah selanjutnya

adalah menentukan relasi dari semua entitas yang ada.

3) Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan entitas atau relasi

Dalam langkah ini dilakukan identifikasi atribut yang dapat mewakili entitas

dan relasi yang telah dibuat.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

26

4) Menentukan domain atribut

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menentukan semua batasan nilai dari

atribut yang telah dibuat.

5) Menentukan atribut yang termasuk candidate key dan primary key

Pada langkah ini dilakukan pemilihan candidate key dari semua atribut pada

setiap entitas yang ada, kemudian dari candidate key tersebut dipilih satu atribut

yang akan menjadi primary key.

6) Pertimbangkan penggunaan konsep enhanced modelling (optional)

Dalam langkah ini, model entitas yang telah ada dapat dikembangkan, misalnya

membuat spesifikasi, generalisasi, agregasi, maupun komposisi dari entitas

yang ada.

7) Memeriksa model dari redundansi

Pada tahap ini dilakukan pengecekan redundansi dari model data konseptual

lokal yang telah dibuat.

8) Memvalidasikan model konseptual lokal terhadap transaksi pengguna

Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa model data konseptual lokal

yang telah dibuat dapat mendukung semua transaksi yang dilakukan oleh

pengguna.

9) Meninjau model data konseptual lokal dengan pengguna

Sebelum menyelesaikan langkah pertama, maka harus dilakukan peninjauan

kembali dari model data konseptual lokal dengan pengguna. Dalam model data

konseptual terdapat Entity Relationship Diagram (selanjutnya disingkat ERD)

dan dokumen yang menjelaskan model data.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

27

b. Perancangan Basis Data Logikal

Setelah melakukan langkah-langkah perancangan basis data konseptual, langkah

selanjutnya adalah membuat perancangan basis data logikal, yaitu:

Langkah 2: Membangun dan memvalidasikan model data logikal lokal untuk setiap

tampilan.

1) Menghilangkan fitur-fitur yang tidak sesuai dengan model data relasional

Pada langkah ini harus menghilangkan many-to-many binary relationship types,

many-to-many recursive relationship types, complex relationship types, dan

multi-valued attributes.

2) Membuat relasi untuk model data logikal lokal

Langkah ini bertujuan agar dapat membuat relasi untuk model data logikal lokal

yang menggambarkan entitas, relasi, dan atribut yang telah diidentifikasi.

Berikut ini yang harus dibuat untuk menunjukkan struktur relasi pada model

data:

a) Strong entity types;

b) Weak entity types;

c) One-to-many (1:*) binary relationship types;

d) One-to-one (1:1) binary relationship types;

e) Superclass/subclass relationship types;

f) Many-to-many (*:*) binary relationship types;

g) Complex relationship types;

h) Multi-valued attributes;

3) Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi.

4) Memvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

28

5) Menentukan integrity constraints.

6) Meninjau model data logikal lokal dengan pengguna.

Langkah 3: Membangun dan memvalidasi model data logikal global.

1) Menggabungkan model data logikal lokal ke model global.

2) Memvalidasi model data logikal global.

3) Mengecek perkembangan di masa yang akan datang.

4) Meninjau model data logikal global dengan pengguna.

c. Perancangan Basis Data Fisikal

Perancangan ini merupakan sebuah proses pembuatan deskripsi dari implementasi

database secondary storage yang menjelaskan basis relasi, organisasi file, indeks

yang digunakan untuk memperoleh akses pada data yang efisien, masalah integritas

lainnya yang berkaitan, serta menentukan mekanisme keamanan.

Tahap ini memungkinkan perancang untuk menentukan bagaimana basis data

diimplementasikan. Oleh karena itu, rancangan fisikal dirancang untuk DBMS yang

khusus. Antara rancangan logikal dan fisikal terdapat keterkaitan, hal ini disebabkan

karena keputusan yang diambil selama perancangan fisikal untuk meningkatkan

kinerja bisa mempengaruhi model data logikal.

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk merancang basis data pada tahap

basis data fisikal yaitu:

Langkah 4: Menerjemahkan model data logikal global untuk target DBMS.

1) Merancang relasi-relasi dasar;

2) Merancang representasi dari derived data;

3) Merancang enterprise constraints.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

29

Langkah 5: Merancang representasi fisik.

1) Menganalisis transaksi;

2) Memilih organisasi file;

3) Memilih indeks;

4) Estimasi kebutuhan disk space.

Langkah 6: Merancang user views.

Langkah 7: Merancang mekanisme keamanan.

Langkah 8: Mempertimbangkan pengenalan dari kontrol redundansi.

Langkah 9: Mengawasi dan menyesuaikan sistem operasional.

2.1.4.6 Keuntungan Basis Data

Menurut Date (2000, p15), keuntungan dari penggunaan basis data yaitu:

a. Compactness: penggunaan kertas dapat dikurangi;

b. Speed: mengambil dan mengubah data lebih cepat;

c. Less drudgery: penulisan dengan tangan dapat dikurangi;

d. Currency: basis data lebih akurat dan up to date.

2.1.5 Database Management System

Pada subbab ini, akan dijelaskan mengenai definisi Database Management System

(selanjutnya disingkat DBMS), fungsi DBMS, serta keuntungan dan kerugian DBMS.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

30

2.1.5.1 Definisi Database Management System

Menurut Anonimus (2005, p1), DBMS adalah sebuah perangkat lunak yang dapat

membantu pengguna untuk membuat dan memelihara suatu basis data.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), DBMS merupakan sistem perangkat

lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, merawat, dan

mengontrol akses basis data.

Berdasarkan Whitten et. al. (2004, p554), DBMS adalah sistem perangkat lunak

komputer khusus yang disediakan oleh vendor-vendor komputer yang digunakan untuk

membuat, mengakses, mengontrol, dan mengelola basis data. DBMS bekerja seperti

mesin dengan merespon perintah-perintah khusus untuk membuat struktur basis data,

kemudian membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus record-record pada basis

data tersebut. Oleh karena itu, DBMS sering disebut database engine. DBMS dapat

dibeli dari sebuah vendor teknologi basis data seperti Oracle, IBM, Microsoft, atau

Sybase.

Dari pengertian-pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa DBMS adalah

perangkat lunak yang dapat menangani semua pengaksesan basis data dan mempunyai

fasilitas menyimpan, mengakses, memanipulasi, serta memelihara basis data.

Dalam DBMS dikenal dua istilah, yaitu Data Definition Language (selanjutnya

disingkat DDL) dan Data Manipulation Language (selanjutnya disingkat DML). DDL

merupakan sebuah bahasa yang digunakan oleh DBMS untuk menentukan sebuah basis

data atau melihat isi basis data. Dalam menentukan sebuah basis data, DDL digunakan

untuk menetapkan secara fisik tipe, record, field, dan hubungan struktural. Sedangkan

DML merupakan bahasa DBMS yang digunakan untuk membuat, membaca,

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

31

memperbarui, dan menghapus record-record serta untuk menjelajahi record-record

yang ada walaupun tipenya berbeda-beda.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p18), terdapat lima komponen penting DBMS,

yaitu:

a. Data

Merupakan komponen terpenting yang menghubungkan antara komponen mesin

(hardware dan software) dan komponen manusia (procedures dan people).

b. Software

Meliputi aplikasi software, DBMS, dan sistem operasi. Jika dalam penggunaannya

menggunakan jaringan, maka sistem jaringan juga termasuk.

c. Hardware

Untuk menjalankan DBMS dan aplikasi-aplikasinya, dibutuhkan hardware yang

meliputi Personal Computer (selanjutnya disingkat PC), mainframe, dan jaringan

komputer.

d. Procedures

Prosedur adalah instruksi dan aturan yang mengatur perancangan dan penggunaan

basis data.

e. People

Komponen ini meliputi database administrators, database designers, application

developers, dan end users.

Ada beberapa tipe DMBS menurut cara menyusun record, salah satunya adalah

Relational Database Management System (selanjutnya disingkat RDBMS) yang

mengimplementasikan data pada satu seri tabel dua dimensi yang dihubungkan satu

dengan yang lain melalui foreign key. Ada pula Object Oriented Database Management

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

32

System (selanjutnya disingkat OODBMS) yang menggunakan konsep pemrograman

berbasis objek serta Object Relational Database Management System (selanjutnya

disingkat ORDBMS) yang merupakan gabungan dari konsep RDBMS dan OODBMS.

Vendor RDBMS terkemuka saat ini seperti Oracle, Microsoft, dan IBM mulai

mengembangkan sistem mereka menjadi ORDBMS.

Tiga istilah kunci yang sering digunakan pada RDBMS adalah relasi, atribut, dan

domain. Relasi merupakan tabel dengan kolom dan baris (disebut juga tuple), sedangkan

atribut disebut kolom dan domain merupakan nilai yang boleh dimiliki atribut. Konsep

dasar dari RDBMS adalah database schema yang merupakan struktur logis dari

sekumpulan tabel yang berhubungan satu sama lain dalam basis data. Schema selalu

dikaitkan dengan pengguna dan dapat didefinisikan juga sebagai koleksi objek yang

dimiliki seorang pengguna.

2.1.5.2 Fungsi Database Management System

Menurut Anonimus (2005, p1), fungsi dari DBMS yaitu menspesifikasi tipe data,

struktur dan konstrain data, menyimpan data, manipulasi basis data seperti query basis

data, update basis data, dan membuat laporan dari data yang tersimpan dalam basis data.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p48), DBMS seharusnya memiliki fungsi-

fungsi sebagai berikut:

a. Data Storage, Retrieval, dan Update

DBMS memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengambil, dan mengubah

data.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

33

b. A User-Accessible Catalog

Katalog yang berisikan deskripsi data item dan dapat diakses oleh pengguna.

c. Transaction Support

Mekanisme yang akan menjamin seluruh perubahan data yang berhubungan dengan

transaksi yang sudah ada maupun yang akan dibuat.

d. Concurrency Control Services

Mekanisme yang menjamin perubahan data secara benar ketika beberapa pengguna

melakukan perubahan terhadap data yang sama secara bersama-sama.

e. Recovery Services

Mekanisme untuk pemulihan basis data ke keadaan semula ketika terjadi kerusakan

atau kesalahan pada suatu basis data.

f. Authorization Services

Mekanisme yang menjamin bahwa hanya pengguna yang terotorisasi yang dapat

mengakses basis data.

g. Support for Data Communication

Terintegrasi dengan sofware komunikasi sehingga basis data dapat diakses dari

lokasi yang jauh.

h. Integrity Services

Memiliki sarana yang menjamin semua data di dalam basis data maupun perubahan-

perubahan terhadap data tersebut mengikuti aturan-aturan yang berlaku (constraint).

i. Services to Promote Data Independent

Mendukung kemandirian data sehingga software tidak terpengaruh terhadap struktur

aktual dari basis data.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

34

j. Utility Services

Menyediakan berbagai program, seperti program analisis statistik, pengawasan

fasilitas, fasilitas reorganisasi indeks, dan lain-lain.

Beberapa fasilitas yang disediakan dalam DBMS, yaitu:

a. DBMS memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan struktur atau kerangka

suatu basis data dengan DDL, yang memungkinkan pengguna untuk

menspesifikasikan tipe dan struktur data serta batasan-batasan data yang akan

disimpan dalam basis data.

b. DBMS memungkinkan pengguna untuk melakukan insert, update, delete, dan

retrieve terhadap data-data yang ada di dalam basis data melalui DML dengan query

language.

c. DBMS menyediakan kontrol terhadap pengaksesan suatu basis data, dengan

mencegah pengaksesan basis data oleh pengguna yang tidak terotorisasi.

2.1.5.3 Keuntungan dan Kerugian Database Management System

Menurut Connolly dan Begg (2005, p26), DBMS memiliki keuntungan dan

kerugian sebagai berikut:

a. Keuntungan DBMS

1) Kontrol terhadap redundansi data

Basis data berusaha untuk menghilangkan pengulangan dengan

mengintegrasikan file sehingga berbagai copy dari data yang sama tidak

tersimpan. Bagaimanapun juga, pendekatan ini tidak menghilangkan

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

35

pengulangan secara menyeluruh, tetapi mengendalikan jumlah pengulangan

dalam basis data.

2) Data yang konsisten

Dengan menghilangkan atau mengendalikan pengulangan, resiko ketidak-

konsistenan yang terjadi telah dikurangi. Jika item data disimpan hanya sekali

di dalam basis data, maka berbagai update bagi nilai data tersebut harus dibuat

hanya sekali dan nilai baru tersebut harus tersedia dengan segera kepada semua

pengguna. Jika item data disimpan lebih dari sekali, sistem dapat memastikan

bahwa semua copy dari item tersebut tetap konsisten.

3) Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama

Dengan data operasional yang terintegrasi, hal ini memungkinkan bagi

organisasi untuk mendapatkan informasi tambahan dari data yang sama.

4) Pembagian data

Basis data termasuk bagian dari keseluruhan organisasi dan dapat dibagikan ke

semua pengguna yang terotoritas.

5) Meningkatkan integritas data

Integritas basis data mengacu pada validitas dan konsistensi data yang

disimpan. Integritas biasanya diekspresikan dalam istilah batasan, yang berupa

aturan konsisten yang tidak boleh dilanggar oleh basis data. Integritas

memungkinkan Database Administrator (selanjutnya disingkat DBA) untuk

menjelaskan dan memungkinkan DBMS untuk membuat batasan integritas.

6) Meningkatkan keamanan data

Keamanan basis data dilakukan dengan cara melindungi data dari pengguna

yang tak terotoritas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan ID pengguna

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

36

dan kata sandi untuk mengidentifikasi siapa saja yang terotoritas untuk

menggunakan basis data. Akses pengguna yang terotoritas pada basis data

mungkin dibatasi oleh jenis operasi seperti select, insert, update, dan delete.

7) Penetapan standarisasi

Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan membuat standar

yang diperlukan. Standar ini termasuk standar departemen, organisasi, nasional,

atau internasional dalam hal format data untuk memfasilitasi pertukaran data

antar sistem, ketetapan penamaan, standar dokumentasi, prosedur update, dan

aturan akses.

8) Pengurangan biaya

Dengan menyatukan semua data operasional organisasi ke dalam satu basis data

dan pembuatan sekelompok aplikasi yang bekerja pada satu sumber data dapat

menghasilkan pengurangan biaya. Penyatuan biaya pengembangan dan

pemeliharaan sistem pada setiap departemen akan menghasilkan total biaya

yang lebih rendah, sehingga biaya lainnya dapat digunakan untuk membeli

konfigurasi sistem yang sesuai bagi kebutuhan organisasi.

9) Menyeimbangkan konflik kebutuhan

Setiap pengguna mempunyai kebutuhan yang mungkin bertentangan dengan

kebutuhan pengguna lain. Basis data dikendalikan oleh DBA dan dapat

membuat keputusan berkaitan dengan perancangan dan penggunaan operasional

basis data yang menyediakan penggunaan terbaik dari sumber daya bagi

keseluruhan organisasi.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

37

10) Meningkatkan kemampuan akses dan respon pada data

Adanya pengintegrasian data yang meliputi beberapa departemen membuat

sistem memiliki lebih banyak fungsi dan dapat menyediakan data yang

diperlukan oleh pengguna akhir. Banyak DBMS menyediakan query language

yang memungkinkan pengguna untuk menanyakan pertanyaan ad-hoc dan

memperoleh informasi yang diperlukan dengan segera pada terminal mereka,

tanpa memerlukan programmer menulis beberapa software untuk mengubah

informasi ini dari basis data.

11) Meningkatkan produktivitas

DBMS menyediakan banyak fungsi standar dimana biasanya programmer

harus menulis dalam suatu aplikasi berbasis file. DBMS juga menyediakan alat

untuk menyederhanakan aplikasi pengembangan basis data. Hal ini

menyebabkan produktivitas pemrograman meningkat dan mengurangi waktu

pengembangan.

12) Meningkatkan pemeliharaan

DBMS memisahkan deskripsi data dari aplikasi, sehingga membuat aplikasi

kebal terhadap perubahan dalam deskripsi data.

13) Meningkatkan konkurensi

DBMS mengelola akses basis data secara bersamaan dan memastikan tidak ada

masalah yang akan terjadi.

14) Layanan backup dan recovery

DBMS menyediakan fasilitas untuk meminimalkan jumlah proses yang hilang

setelah terjadi kegagalan.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

38

b. Kerugian DBMS

1) Kompleksitas

Ketentuan dari fungsi yang diharapkan dari DBMS yang baik membuat DBMS

menjadi sebuah software yang sangat kompleks.

2) Ukuran

Fungsi yang kompleks dan luas membuat DBMS menjadi software yang sangat

besar, memerlukan banyak ruang harddisk dan jumlah memori yang besar

untuk berjalan dengan efisien.

3) Biaya dari DBMS

Biaya DBMS bervariasi, tergantung pada lingkungan dan fungsi yang

disediakan. Selain itu terdapat pula biaya pemeliharaan tahunan yang juga

dimasukkan dalam daftar harga DBMS.

4) Biaya penambahan perangkat keras

Kebutuhan tempat penyimpanan bagi DBMS dan basis data sangat memerlukan

pembelian tempat penyimpanan tambahan. Lebih lanjut, untuk mencapai

performa yang diperlukan, mungkin diperlukan untuk membeli mesin yang

lebih besar lagi. Hal ini tentu memerlukan tambahan biaya yang tidak sedikit,

tergantung pada spesifikasi perangkat keras yang diperlukan.

5) Biaya konversi

Dalam beberapa situasi, biaya DBMS dan hardware tambahan mungkin tidak

signifikan dibandingkan dengan biaya mengkonversi aplikasi yang ada untuk

berjalan di DBMS baru dan perangkat keras. Biaya ini juga mencakup biaya

pelatihan staf untuk menggunakan sistem baru dan mungkin kerja dari staf

spesialis untuk membantu dengan konversi dan menjalankan sistem.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

39

6) Kinerja

Umumnya, sistem berbasis file ditulis untuk aplikasi tertentu seperti faktur.

Akibatnya, kinerja secara umum sangat baik. Namun, DBMS ditulis untuk

menjadi lebih umum, yaitu untuk melayani banyak aplikasi. Efeknya adalah

beberapa aplikasi mungkin menjadi tidak secepat dulu.

7) Dampak kegagalan yang tinggi

Sentralisasi sumber daya meningkatkan kerentanan sistem karena semua

pengguna dan aplikasi bergantung pada ketersediaan DBMS. Kegagalan

komponen tertentu dapat menyebabkan operasi terhenti.

2.1.6 Web Database System

Pada subbab ini akan dibahas mengenai definisi web database dan siklus web

database.

2.1.6.1 Definisi Web Database

Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p34), sistem basis data dapat dihubungkan

ke internet untuk digunakan melalui web. Berikut ini adalah tipe-tipe dari koneksi yang

digunakan:

a. Remote Connections: sebuah sistem basis data yang dapat diakses melalui web

dimanapun pengguna berada.

b. Client-Server Architecture: bentuk umum dari program aplikasi basis data yang

menggunakan internet.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

40

c. Distributed Databases: beberapa DBMS mempunyai fasilitas untuk mengizinkan

bagian tertentu dari basis data disimpan pada komputer yang berbeda-beda. Data ini

didistribusikan dan diletakkan di berbagai tempat berbeda yang tidak disadari oleh

pengguna.

d. Multidatabase: teknologi ini membuat beberapa basis data tunggal untuk disatukan

sehingga mendukung akses yang terintegrasi ke tempat penyimpanan.

Jadi web database adalah web yang dihubungkan dengan sistem basis data yang

menyebabkan transaksi pada web dapat tersimpan pada basis data dan data dapat diakses

oleh pengguna dimanapun mereka berada melalui web.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

41

2.1.6.2 Siklus Web Database

Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p264), web database design digambarkan

seperti Gambar 2.9 berikut:

Sumber : Web database systems (2001, p264)

Gambar 2.9 Web Database Design

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

42

Tahapan-tahapan dalam web database design yaitu:

a. Requirement Analysis

Requirement analysis adalah proses mengumpulkan dan menganalisis informasi

tentang bagian dari organisasi yang didukung oleh sistem basis data dan

menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem baru.

b. Data Analysis

Data analysis adalah proses yang menggambarkan kegiatan organisasi yang harus

disimpan dalam basis data.

Ada beberapa pendekatan, yaitu:

1) Top-Down

Pendekatan yang dimulai dengan mengidentifikasikan entitas, menentukan

relasi, dan atribut yang dibutuhkan dalam basis data.

2) Bottom-Up

Pendekatan yang dimulai dengan menganalisis atribut, menentukan relasi antar

atribut, dan mengidentifikasi entitas. Pendekatan ini baik digunakan untuk basis

data yang sederhana dengan jumlah atribut yang sedikit.

3) Inside-Out

Pendekatan ini hampir sama dengan pendekatan bottom-up, perbedaannya

terdapat pada identifikasi pertama dari pembentukan entitas-entitas yang

kemudian menyebar dengan membentuk relasi dan atribut yang

mengidentifikasikan entitas yang dibentuk

4) Mixed

Pendekatan campuran antara top-down dan bottom-up untuk model-model data

yang bervariasi sampai dengan mengkombinasikan semua bagian menjadi satu.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

43

c. Web Data Analysis

Web data analysis adalah proses mendefinisikan model konseptual dari informasi

yang digambarkan dalam halaman web dan dalam basis data.

Tujuan web data analysis adalah sebagai berikut:

1) Memetakan antara informasi yang digambarkan pada halaman web dan

disimpan dalam basis data.

2) Memeriksa validitas basis data.

3) Verifikasi detail desain dan implementasi.

4) Menghindari kompleksitas.

d. Logical Database Design

Logical database design adalah proses mendefinisikan model data logikal yang

mengimplementasikan model konseptual basis data.

Langkah-langkahnya yaitu:

1) Mengubah model data konseptual ke dalam relational database dengan

beberapa aturan.

2) Normalisasi.

Output database design berupa ERD normal.

e. Logical Web Data Design

Logical web data design adalah proses mendefinisikan struktur data halaman web,

termasuk link antar bagian dengan halaman web lain.

f. Physical Database Design

Physical database design adalah fase dalam proses desain dimana desainer

memutuskan bagaimana basis data disimpan dalam DBMS.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

44

g. Physical Web Data Design

Physical web data design adalah proses mengimplementasikan halaman web dan

menghubungkannya ke sistem basis data.

2.1.7 Structured Query Language

Menurut Whitten et. al. (2004, pp556-557), SQL merupakan bahasa standar yang

telah digunakan secara resmi dan luas sebagai DDL dan DML pada DBMS. SQL ini

merupakan bahasa non-prosedural yang mengandung kata dalam Bahasa Inggris

sederhana seperti CREATE, SELECT, INSERT dan DELETE yang dapat digunakan

oleh profesional maupun non-profesional. Selain mendefinisikan dan memanipulasi

basis data, SQL juga mendukung trigger dan stored procedure. Trigger merupakan

sebuah program yang dilekatkan pada sebuah tabel dan akan dijalankan secara otomatis

dengan memperbarui tabel lain. Sebagai contoh, jika sebuah record dihapus dari tabel

PELANGGAN, trigger dapat secara otomatis menghapus semua record yang terkait

pada tabel PESANAN pelanggan tersebut, sedangkan stored procedure adalah program-

program yang dilekatkan di dalam sebuah tabel yang dapat dipanggil dari program

aplikasi. Contohnya, sebuah algoritma validasi data dapat dilekatkan pada sebuah tabel

untuk menjamin bahwa record-record baru dan yang telah diperbarui berisi data yang

valid sebelum record itu disimpan. Stored procedure pada Microsoft disebut Transact

SQL, sedangkan pada Oracle disebut programming language/SQL.

Jadi menurut penulis, SQL adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk

mengakses dan memanipulasi basis data.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

45

2.1.8 Unified Modeling Language

Pada subbab ini akan dibahas mengenai definisi dari UML dan sembilan

deliverables UML.

2.1.8.1 Definisi Unified Modeling Language

Menurut Whitten et .al. (2004, p30), UML adalah satu kumpulan konvensi

pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem

software yang terkait dengan objek.

Sedangkan menurut Silberschatz et. al. (2002, p68), UML adalah standar yang

dibuat untuk menciptakan spesifikasi dari berbagai komponen sistem software.

Jadi dapat disimpulkan bahwa UML merupakan bahasa yang telah menjadi standar

untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem software.

2.1.8.2 Deliverables Unified Modeling Language

Menurut Whitten et. al.(2004, p441-442), UML menawarkan sembilan diagram

yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem

informasi. Diagram-diagram tersebut yaitu:

a. Diagram Model Use Case

Diagram use case secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem

eksternal, dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis mendeskripsikan siapa

yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna mengharapkan

interaksi dengan sistem ini.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

46

Contoh use case diagram seperti Gambar 2.10 berikut:

Gambar 2.10 Use Case Diagram

b. Diagram Struktur Statis

UML menawarkan dua diagram untuk memodelkan struktur sistem informasi statis,

yaitu:

1) Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur objek sistem yang menunjukkan kelas

objek yang menyusun sistem dan juga hubungannya antara kelas objek tersebut.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

47

Contoh class diagram seperti pada Gambar 2.11 berikut:

Gambar 2.11 Class Diagram

2) Object Diagram

Object diagram memodelkan instance objek aktual dengan menunjukkan nilai-

nilai saat ini dari atribut instance. Contoh object diagram seperti pada Gambar

2.12 berikut:

Gambar 2.12 Object Diagram

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

48

c. Diagram Interaksi

Diagram interaksi menggambarkan sebuah interaksi yang terdiri dari satu set objek,

hubungan-hubungannya, dan pesan yang terkirim di antara objek. Model diagram

ini memodelkan kebiasaan sistem yang dinamis dan UML memiliki dua diagram

untuk tujuan ini, yaitu:

1) Sequence Diagram

Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi

satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi.

Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara

objek dalam suatu sekuensi.

Contoh sequence diagram seperti pada Gambar 2.13 berikut:

Gambar 2.13 Sequence Diagram

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

49

2) Collaboration Diagram

Collaboration diagram menggambarkan interaksi atau kolaborasi antara objek

dalam sebuah format jaringan. Contoh collaboration diagram seperti pada

Gambar 2.14 berikut:

Gambar 2.14 Collaboration Diagram

d. State Diagram

Diagram state memodelkan tingkah laku dinamis dari sistem dengan:

1) Statechart Diagram

Statechart diagram digunakan untuk memodelkan tingkah laku objek khusus

yang dinamis dan mengilustrasikan siklus hidup objek, berbagai keadaan yang

dapat diasumsikan oleh objek, dan kejadian-kejadian yang menyebabkan objek

beralih dari satu state ke state lain.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

50

Contoh statechart diagram seperti pada Gambar 2.15 berikut:

Gambar 2.15 Statechart Diagram

2) Activity Diagram

Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarakan rangkaian

aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case, memodelkan tindakan yang

akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari

action tersebut.

Contoh activity diagram seperti pada Gambar 2.16 berikut:

Gambar 2.16 Activity Diagram

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

51

e. Diagram Implementasi

Diagram implementasi juga memodelkan struktur sistem informasi, yakni:

1) Component Diagram

Component diagram digunakan untuk menggambarkan organisasi dan

ketergantungan komponen-komponen sistem software. Diagram ini dapat

digunakan untuk menunjukkan bagaimana kode pemrograman dibagi menjadi

modul-modul. Contoh component diagram seperti pada Gambar 2.17 berikut:

Gambar 2.17 Component Diagram

2) Deployment Diagram

Deployment diagram mendeskripsikan arsitektur fisik dalam istilah “node”

untuk hardware dan software dalam sistem. Diagram ini menggambarkan

konfigurasi komponen-komponen software run-time, prosesor, dan peralatan

yang membentuk arsitektur sistem.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

52

Contoh deployment diagram seperti pada Gambar 2.18 berikut:

Gambar 2.18 Deployment Diagram

2.2 Teori Khusus

Pada teori khusus akan dibahas mengenai website, interaksi manusia dan komputer,

pendidikan, e-Learning, PHP, MySQL, dan normalisasi.

2.2.1 Website

Menurut Sardi (2004, p4), website adalah sekumpulan dokumen yang

dipubikasikan melalui jaringan internet sehingga dapat diakses oleh pengguna melalui

browser.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

53

Terdapat dua jenis website, yaitu:

a. Website Statis

Bentuk website yang isinya tetap, jarang berubah, dan isi dari informasi website

tersebut bersifat satu arah.

b. Website Dinamis

Bentuk website yang secara struktur diperuntukkan untuk dilakukan update

informasi/isi sesering mungkin.

Dapat disimpulkan bahwa website merupakan kumpulan halaman yang dapat

menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara,

video, dan gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait di mana masing-masing

dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Website application adalah jenis aplikasi yang dibangun dengan berbasiskan web.

Website application memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi dengan hanya

terhubung dengan internet. Umumnya, website application adalah website dinamis yang

dibangun sebagai sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui jaringan internet.

Web ini diharuskan untuk ditempatkan pada suatu server yang disebut dengan web

server. Untuk menjadikan sebuah komputer menjadi web server, diperlukan

program/aplikasi web server yang dapat menerima request informasi dari client.

Adapun istilah-istilah yang berhubungan antara internet dan web yaitu:

a. Browser

Menurut Turban et. al. (2005, p483), browser adalah aplikasi perangkat lunak yang

digunakan oleh pengguna untuk mengakses web. Browser menjadi alat akses umum

karena memberikan tampilan yang sama pada berbagai sistem operasi.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

54

Dan menurut Kamarga (2002, p22), browser merupakan suatu program yang

dirancang untuk mengambil informasi-informasi dari suatu server komputer pada

jaringan internet.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa browser adalah sebuah aplikasi perangkat

lunak yang memungkinkan pengguna untuk melihat, menampilkan, dan berinteraksi

dengan tulisan, gambar, video, musik, dan berbagai informasi lainnya yang terdapat

pada halaman web.

b. URL

Sebuah nama yang terhubung pada sebuah alamat IP (Internet Protocol) dalam DNS

(Domain Name Service) disebut juga dengan URL, yang mengidentifikasikan

sebuah node pada internet secara unik. (Zeid, 2000, p10).

Sedangkan menurut penulis, URL adalah serangkaian karakter yang digunakan

untuk menunjukkan alamat suatu sumber di internet.

c. WWW (World Wide Web)

World Wide Web juga disebut web, www, dan w3 adalah ruang informasi di internet,

tempat dokumen-dokumen hypermedia disimpan dan dapat diambil melalui suatu

skema alamat yang unik. Web menyediakan metode untuk menyimpan dan

mengambil dokumen-dokumennya (McLeod dan Schell, 2001, p55).

Menurut penulis, www adalah layanan yang paling sering digunakan dan memiliki

perkembangan yang sangat cepat karena dengan layanan ini, seseorang dapat

menerima informasi dalam berbagai format.

d. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

Menurut Simarmata (2010, p49), HTTP adalah protokol komunikasi stateless yang

berbasiskan TCP (Transmission Control Protocol) yang awalnya digunakan untuk

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

55

mengambil kembali file Hypertext Markup Language (selanjutnya disingkat HTML)

dari server web.

Sedangkan menurut penulis, HTTP adalah suatu protokol internet yang digunakan

oleh World Wide Web. Dengan protokol ini, sebuah web client (dalam hal ini

browser) dapat melakukan pertukaran data hypermedia, seperti teks, gambar, suara,

bahkan video dengan web server.

e. HTML

HTML merupakan sebuah dokumen yang memuat kalimat-kalimat yang diproses

oleh browser, sehingga ditayangkan ketika dipanggil dari internet. HTML sendiri

merupakan sebuah dokumen dalam format ASCII dan dapat dibuat dengan

sembarang perangkat lunak pengedit naskah (Bustani, 1999, p13-14).

Jadi, HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah

halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser

internet.

2.2.2 Interaksi Manusia dan Komputer

Dalam subbab ini akan dibahas mengenai definisi interaksi manusia dan komputer

(selanjutnya disingkat IMK), delapan aturan emas perancangan antarmuka, dan sepuluh

kesalahan utama website.

2.2.2.1 Definisi Interaksi Manusia dan Komputer

IMK adalah ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan

implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

56

fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya (Shneiderman dan Plaisant,

2010, p22).

Berdasarkan penulis, IMK adalah ilmu yang digunakan untuk merancang

antarmuka pengguna untuk mempermudah pengguna mengoperasikan komputer selama

ia sedang bekerja pada sebuah sistem komputer.

2.2.2.2 Delapan Aturan Emas Perancangan Antarmuka

Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010, p88-89), dalam merancang suatu situs

web yang baik harus memperhatikan suatu aturan, yang disebut Eight Golden Rules of

Interface Design atau delapan aturan emas perancangan antarmuka, yaitu sebagai berikut:

a. Berusaha untuk konsisten

Mematuhi aturan ini cukup sulit karena konsistensi mempunyai banyak bentuk.

Urutan aksi yang konsisten diperlukan pada situasi yang sama, istilah yang sama

harus digunakan pada prompts, menu, dan help screen. Konsistensi pada warna,

layout, kapitalisasi, font, dan lainnya juga harus diperhatikan.

b. Memungkinkan pengguna menggunakan shortcut

Saat pengguna sudah sering melakukan suatu aksi, maka mereka akan lebih

menginginkan pengurangan jumlah dari interaksi. Respon yang pendek dan

tampilan yang cepat adalah hal yang menarik bagi pengguna yang sudah sering

menggunakan aplikasi.

c. Memberikan umpan balik yang informatif

Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik.

Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

57

umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting,

maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika

salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.

d. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir)

Urutan tindakan harus diatur ke dalam kelompok dengan awal, tengah, dan akhir.

Umpan balik yang informatif pada penyelesaian sekelompok pengguna tindakan

menunjukkan aktivitas mereka telah selesai dengan sukses.

e. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana

Sebisa mungkin membuat sebuah sistem di mana pengguna tidak dapat membuat

kesalahan yang serius. Jika pengguna melakukan kesalahan, sistem harus

mendeteksi kesalahan dan menawarkan instruksi yang sederhana, membangun, dan

spesifik untuk pemulihan.

f. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah

Sebanyak mungkin aksi harus dapat diulang.

g. Mendukung pusat kendali internal (internal locus of control)

Operator yang berpengalaman menginginkan mereka yang berkuasa pada sistem

dan sistem merespon aksi mereka.

h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Ingatan manusia terbatas untuk jangka pendek. Oleh karena itu, tampilan harus

sederhana. Tampilan untuk beberapa halaman harus dikonsolidasi, animasi windows

dikurangi.

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

58

2.2.2.3 Sepuluh Kesalahan Utama Website

Menurut Nielsen (2000, p234), dalam perancangan website seringkali melakukan

kesalahan dalam pembuatan rancangan layar. Berikut ini merupakan sepuluh kesalahan

utama yang sering terjadi dalam pembuatan website design:

a. Penggunaan frame;

b. Penggunaan teknologi baru dengan serampangan;

c. Gerakan teks dan animasi yang berjalan terus;

d. URL yang kompleks;

e. Orphan pages;

f. Halaman yang terlalu panjang gulungannya;

g. Kurangnya dukungan navigasi;

h. Warna link yang tidak standar;

i. Informasi yang tidak up to date;

j. Waktu download yang terlalu lama.

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

59

2.2.3 E-Learning

Dalam subbab ini akan dibahas mengenai definisi e-Learning, kebutuhan

pendorong e-Learning, internet dan pengajaran, tipe-tipe e-Learning, fitur e-Learning,

keuntungan e-Learning, dan kekurangan e-Learning.

2.2.3.1 Definisi E-Learning

E-Learning menurut Turban et. al. (2004, p358) adalah pembelajaran secara online

yang mengirimkan informasi untuk tujuan pendidikan, pelatihan, atau manajemen

pengetahuan.

Effendi dan Zhuang (2005, p6) mengartikan e-Learning mengacu pada semua

kegiatan pendidikan yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi.

E-Learning menurut Allen (2006, p27) adalah suatu aplikasi dan proses seperti

pembelajaran berbasis web, pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual, dan

kolaborasi digital, di mana materi pembelajaran dimasukkan dengan menggunakan

internet, intranet/ekstranet (LAN/WAN), audio dan video tape, TV interaktif, dan CD-

ROM.

Menurut Polla (2002, p19), e-Learning didefinisikan sebagai suatu cara baru dari

pembelajaran di rumah, di tempat kerja, ataupun di sekolah dengan menggunakan

jaringan khusus seperti internet, intranet, dan alat teknologi digital.

Menurut Holmes dan Gardner (2006, p1), e-Learning merupakan hal yang sangat

penting atau utama dalam sistem pendidikan di seluruh dunia untuk saat ini dan masa

yang akan datang, yang bermanfaat untuk mengoptimalkan proses pengajaran dan

pembelajaran.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

60

Jadi, e-Learning merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi

informasi (dalam hal ini adalah internet) sebagai sarana efektif dan memperluas

pengetahuan.

2.2.3.2 Kebutuhan Pendorong E-Learning

Anonimus (2000, p33) menyatakan beberapa faktor kebutuhan yang mendorong

penggunaan e-Learning secara global, yaitu:

a. Perubahan ekonomi konvensional menjadi ekonomi yang knowledge-based;

b. Adanya perubahan paradigma dalam cara penyampaian pendidikan;

c. Adanya permintaan untuk mereformasi sistem pendidikan dikarenakan ada gap

pengetahuan;

d. Globalisasi bisnis berakibat pada hadirnya tantangan-tantangan dalam kompetisi

korporat;

e. Perubahan sosial dan demografi turut mengubah penyampaian pendidikan bagi

pembelajaran masa datang;

f. Pembelajaran telah menjadi suatu proses yang berkelanjutan daripada dianggap

sebagai suatu aktivitas sekali waktu (statis);

g. Pertumbuhan provider internet yang pesat menghadirkan adanya saluran pendidikan

baru.

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

61

2.2.3.3 Internet dan Pengajaran

Menurut pendapat Prakoso (2005, p5-8), terdapat dua jenis pemanfaatan internet

dalam pengajaran, yaitu:

a. Web Enhanced Course

Model ini menggunakan internet sebagai penunjang peningkatan kegiatan belajar-

mengajar di kelas. Jadi, peningkatan kualitas pengajaran masih sangat

mengutamakan tatap muka di kelas. Model web enhanced course menjadikan

internet sebagai penyedia sumber belajar yang bisa diakses secara online. Internet

juga menjadi sarana bagi peserta didik untuk meningkatkan komunikasi, baik

sesama peserta didik, peserta didik dengan pengajar, atau peserta didik dengan

kelompok lain di luar institusi sekolah.

b. Distance Learning

Pada model ini, pengajar dan peserta didik terpisah oleh ruang dan waktu. Walau

demikian, diskusi masih bisa dilaksanakan, baik secara sinkron maupun asinkron.

Seluruh kegiatan pengajaran dilakukan melalui internet sehingga tatap muka secara

fisik tidak diperlukan. Dalam distance learning, internet bukan hanya berperan

sebagai pendukung kegiatan pengajaran, melainkan juga faktor utama yang

menentukan jalannya pengajaran.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

62

2.2.3.4 Tipe-Tipe E-Learning

Menurut Effendi dan Zhuang (2005, p7), e-Learning mempunyai dua tipe, yaitu:

a. Synchronous Training

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous training adalah

tipe pelatihan di mana proses pembelajaran pada saat yang sama ketika pengajar

sedang mengajar dan murid sedang belajar. Synchronous training mengharuskan

guru dan semua siswa mengakses internet bersamaan. Pengajar memberikan

makalah dengan slide presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan

presentasi melalui hubungan internet. Peserta pun dapat mengajukan pertanyaan

atau komentar melalui chat window. Jadi, synchronous training sifatnya mirip

pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya hanya bersifat maya (virtual) dan peserta

tersebar di seluruh dunia dan terhubung melalui internet. Oleh karena itu,

synchronous training sering pula dinamakan virtual classroom.

b. Asynchronous Training

Asynchronous berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, seseorang dapat

mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan

pelatihan. Pelatihan ini lebih popular di dunia e-Learning karena memberikan

keuntungan yang lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan

kapanpun dan dimanapun.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

63

2.2.3.5 Fitur E-Learning

Menurut Clark dan Mayer (2008, p10), fitur yang terdapat dalam e-Learning

adalah:

a. Konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran.

b. Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu

pembelajaran.

c. Menggunakan media (seperti teks dan gambar) untuk menyampaikan konten dan

metode.

d. Membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang terkait dengan

tujuan dari pembelajaran.

2.2.3.6 Keuntungan E-Learning

E-Learning dapat menghemat biaya dan waktu pembelajaran. Dengan e-Learning,

para siswa harus berpartisipasi lebih aktif lagi karena proses belajar tidak lagi terpusat

pada guru tetapi beralih ke siswa. Dengan koneksi ke internet, seorang siswa dapat

mengakses berbagai sumber informasi yang tak terbatas. Selain itu, e-Learning bersifat

individual sehingga siswa yang aktif dan dapat cepat menyerap materi pelatihan akan

bisa maju dengan lebih cepat.

Menurut Turban et. al. (2004, p359), ada beberapa keuntungan e-Learning, yaitu:

a. Menghemat waktu proses pembelajaran

E-Learning dapat menghemat waktu pembelajaran atau pelatihan sekitar 50%.

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

64

b. Volume besar dan keanekaragaman perbedaan

E-Learning dapat menyediakan pelatihan untuk angka pekerja yang banyak dengan

bermacam-macam latar belakang budaya dan tingkat pendidikan bahkan dapat

berbeda tempat dengan waktu yang berbeda.

c. Mengurangi biaya

E-Learning mampu mengurangi biaya pelatihan. Akan tetapi, pengelola pelatihan

pun harus berhati-hati karena manajemen e-Learning yang tidak tepat akan

membuat biaya pelatihan semakin membengkak.

d. Mendapat pengetahuan yang lebih banyak

Pelajar yang menggunakan e-Learning biasanya mempunyai inisiatif dan

mengambil langkah sendiri. Mereka termotivasi untuk menambah pengetahuan

untuk mengembangkan keahliannya.

e. Lebih fleksibel

Kita dapat menggunakan e-Learning di tempat dan waktu yang berbeda, sehingga

akan lebih fleksibel untuk mengatur jadwal.

f. Lebih update dan materi yang konsisten

Untuk meng-update infomasi dalam textbook hampir tidak mungkin untuk setiap

dua atau tiga tahun. Dengan memakai e-Learning, informasi yang didapat akan

lebih update karena bersifat digital teknologi.

g. Hilang rasa kekhawatiran akan kesalahan

E-Learning dapat memfasilitasi pembelajaran untuk pelajar yang sulit untuk

bergabung diskusi atau berpartisipasi di kelas karena dalam e-Learning disediakan

forum diskusi di mana kita dapat bertanya dan memberikan tanggapan tanpa harus

khawatir pertanyaan atau tanggapan yang diberikan salah.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

65

2.2.3.7 Kekurangan E-Learning

Walaupun e-Learning banyak menawarkan keuntungan, tetapi dengan memakai

metode e-Learning juga mempunyai kekurangan dan tantangan yang harus diperhatikan

sebelum memakai e-Learning guna mendapatkan hasil yang maksimal. Menurut Turban

et. al. (2004, p360), terdapat kekurangan dan tantangan yang harus diperhatikan untuk

menggunakan e-Learning, yaitu:

a. Perlu adanya pelatih yang terlatih dalam e-Learning

Banyak pelatih yang tidak mempunyai kemampuan dalam pembelajaran secara e-

Learning, sehingga membuat proses pembelajaran dengan e-Learning tidak

mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, sangatlah penting bila ada pelatih

yang sudah dapat menggunakan e-Learning secara maksimal.

b. Diperlukan peralatan dan pelayanan pendukung

Dalam organisasi atau perusahaan, jika ingin menggunakan e-Learning harus

membeli peralatan media untuk menyediakan pelayanan pendukung untuk

menggunakan, mengkreasikan, dan perawatan e-Learning.

c. Kekurangan untuk berinteraksi tatap muka dalam kelas

Pengajar terkadang berbeda dalam proses pembelajaran secara langsung di kelas

dan secara e-Learning. Apalagi tidak semua materi bisa disampaikan melalui e-

Learning seperti kegiatan olahraga dan instrument musik.

d. Penilaian

Dalam lingkungan sekolah atau kampus, pelajar terkadang tidak cukup efektif

memakai e-Learning, sehingga tidak menjamin jika ada seseorang yang selesai

mengerjakan tugas atau ujian.

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

66

e. Perawatan dan updating

Walaupun bahan atau materi e-Learning lebih mudah untuk di update daripada

dengan cara tradisional untuk meng-update bahan atau materi, dalam hal prakteknya

sulit untuk dijalankan (contoh: biaya dan waktu) dalam menjaga materi atau bahan

tetap up to date. Perawatan e-Learning juga sulit untuk diimplementasikan.

f. Paham komputer

E-Learning tidak dapat disampaikan dengan efektif jika pelajar tidak paham

komputer.

2.2.4 PHP

Dalam subbab ini dijelaskan mengenai pengertian PHP dan keuntungan PHP.

2.2.4.1 Pengertian PHP

Menurut Welling dan Thomson (2001, p2), PHP adalah sebuah scripting pada

lingkungan server yang dirancang khusus untuk web. Kode PHP dapat disatukan dalam

halaman yang berisi tag-tag HTML dan akan dieksekusi setiap halaman tersebut

dikunjungi. Kode PHP yang telah dibuat diinterpretasikan oleh web server kemudian

akan menghasilkan tag-tag HTML atau output lainnya yang dapat dibaca oleh pengguna.

Sebuah website yang hanya dibuat dengan tag-tag HTML bersifat statis. Dengan adanya

PHP ini, dapat dibuat suatu website yang dinamis bahkan interaktif.

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

67

2.2.4.2 Keuntungan PHP

Menurut Welling dan Thomson (2001, p4), beberapa keunggulan penting PHP

dibandingkan dengan bahasa scripting lainnya adalah sebagai berikut:

a. Performa yang tinggi

PHP sangat efisien, menggunakan sebuah server yang tidak mahal dan dapat

melayani jutaan hits setiap hari.

b. Tampilan ke banyak sistem basis data

PHP memiliki hubungan atau koneksi ke banyak sistem basis data. Pengguna dapat

langsung terkoneksi ke postgresql, msql, oracle, dbm, filepro, hyperware, informix,

interbase, sybase database, dan lain-lain.

c. Memiliki library untuk berbagai web yang umum

PHP dirancang untuk digunakan di web, sehingga menjadikannya dapat dibangun

dalam fungsi untuk menampilkan banyak kegiatan web yang berhubungan.

d. Biaya yang murah

PHP bersifat gratis.

e. Mudah dipelajari dan digunakan

Sintaks-sintaks PHP berdasarkan bahasa pemrograman, seperti C dan Perl.

f. PHP dapat digunakan hampir di semua sistem operasi, seperti Linux dan Windows.

g. PHP bersifat cross platform

Dapat dipakai hampir di semua web server, seperti Apache, AOL Server, dan

Micrososft Internet Information Service. Selain itu, PHP dapat juga dijalankan pada

berbagai sistem operasi, seperti Linux, Unix, maupun berbagai versi Windows.

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

68

h. Ketersediaan source code

Diberikan akses ke source code PHP. Jika ada sesuatu yang ingin ditambahkan atau

dimodifikasi, bebas melakukannya.

i. PHP adalah program yang bersifat open source

Karena bersifat open source, siapapun dapat mengubah atau menambahkan fungsi-

fungsi baru secara bebas. Oleh karena itu, PHP memiliki life cycle yang sangat

singkat atau selalu up to date dan mengikuti perkembangan teknologi internet.

Jadi, PHP adalah sebuah bahasa pemrograman web yang bekerja di sisi server

(server side scripting) yang dapat melakukan konektifitas pada basis data dan banyak

dipakai untuk memprogram situs web dinamis.

2.2.5 MySQL

Pada subbab ini akan dibahas mengenai definisi MySQL dan keuntungan MySQL.

2.2.5.1 Definisi MySQL

Menurut Welling dan Thomson (2001, p3), MySQL adalah sistem manajemen

basis data yang berhubungan dan sangat cepat. Sebuah basis data memungkinkan untuk

menyimpan, mencari, mengurutkan, dan menerima data secara efisien. MySQL adalah

multi user, multi thread server, dan menggunakan SQL atau bahasa pemrograman yang

terstruktur.

Sedangkan menurut penulis, MySQL merupakan suatu perangkat lunak yang

digunakan untuk memanajemen suatu basis data dengan menggunakan perintah dasar

SQL.

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

69

2.2.5.2 Keuntungan MySQL

Menurut Welling dan Thomson (2001, p5), beberapa keunggulan MySQL adalah:

a. Performa tinggi

MySQL tidak diragukan lagi kecepatannya.

b. Biaya yang rendah

MySQL gratis dan bersifat open source serta biayanya yang rendah dan di bawah

izin komersial jika dibutuhkan untuk aplikasi perusahaan atau organisasi.

c. Mudah dikonfigurasi dan dipelajari

Kebanyakan basis data modern menggunakan MySQL, sehingga lebih mudah untuk

diatur dibanding produk lain yang sejenis.

d. Dapat digunakan hampir di semua sistem operasi, seperti Linux dan Windows.

e. Ketersediaan source code

Seperti PHP, source code untuk MySQL ini juga dapat diubah.

2.2.6 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2005, p388), normalisasi merupakan teknik untuk

menghasilkan sekumpulan tabel dengan karakteristik yang tepat dan sesuai dengan

kebutuhan data suatu organisasi. Dengan kata lain, normalisasi merupakan proses untuk

mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau

lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud sering disebut juga

dengan istilah anomali.

Karakteristik sekumpulan relasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Jumlah minimal atribut yang memenuhi kebutuhan data perusahaan;

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

70

b. Atribut-atribut yang memiliki hubungan logis yang dekat (disebut juga functional

dependency) terdapat pada tabel yang sama;

c. Tingkat redundansi yang minimal ditandai dengan setiap atribut hanya didefinisikan

sekali selain atribut yang merupakan foreign key.

Manfaat menggunakan basis data yang sudah dinormalisasi adalah basis data

tersebut akan lebih mudah diakses dan dipelihara datanya oleh pengguna serta tempat

penyimpanan yang dibutuhkan jauh lebih sedikit.

Normalisasi dilakukan dengan cara menganalisis tabel dari primary key dan

functional dependency melalui serangkaian aturan sehingga basis data dapat

dinormalisasikan menjadi beberapa tingkat.

Ada beberapa tingkatan normalisasi, tetapi tidak semuanya dilakukan. Tiga tingkat

dasar normalisasi yang disarankan adalah First Normal Form (1NF), Second Normal

Form (2NF), dan Third Normal Form (3NF). Tingkat yang lebih tinggi seperti Boyce-

Codd Normal Form (BCNF), Fourth Normal Form (4NF), dan Fifth Normal Form (5NF)

tidak harus dilakukan. Penjelasan lebih lanjut mengenai tiga tingkat dasar normalisasi

adalah sebagai berikut:

a. First Normal Form (1NF)

Unnormalized Form (selanjutnya disingkat UNF) merupakan tabel yang memiliki

satu atau lebih kelompok data yang berulang, sedangkan 1NF merupakan UNF yang

sudah dinormalisasikan sehingga tidak ada kelompok data berulang. Pada tabel 1NF,

perpotongan antara setiap baris dan kolom hanya mengandung satu nilai. Cara

menghilangkan kelompok data berulang ini adalah sebagai berikut:

1) Memasukkan data yang tepat ke kolom kosong pada baris-baris yang

mengandung data berulang.

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

71

2) Mengganti data berulang dengan atribut kunci dan diletakkan pada tabel

terpisah.

b. Second Normal Form (2NF)

Second Normal Form merupakan tabel yang sudah dalam bentuk 1NF dan setiap

atribut yang bukan primary key bergantung penuh pada primary key.

c. Third Normal Form (3NF)

Third Normal Form merupakan tabel yang sudah dalam bentuk 2NF dan setiap

atribut yang bukan primary key tidak bergantung secara transitif pada primary key.

d. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Suatu relasi dikatakan BCNF, jika dan hanya jika setiap determinan merupakan

candidate key.

e. Fourth Normal Form (4NF)

Fourth Normal Form merupakan relasi dalam BCNF dan tidak mengandung non

trivial multivalued dependency.

f. Fifth Normal Form (5NF)

Fifth Normal Form merupakan relasi yang tidak mempunyai join dependency.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa normalisasi merupakan suatu proses untuk

menciptakan tabel dengan struktur yang diinginkan sehingga tidak ada data yang

redundan untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

Page 65: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

72

2.2.7 Pendidikan

Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau

sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan (proses, perbuatan, cara mendidik).

Menurut Wanei (2001, p1), ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah yang bersifat

kritis, metodis, dan sistematis. Kritis artinya semua pernyataan harus mempunyai dasar

yang kuat. Metodis artinya proses berfikir dan menyelidiki dengan menggunakan cara-

cara tertentu. Dan sistematis artinya pemikiran ilmiah dalam prosesnya dijiwai oleh ide

yang menyeluruh sehingga pikiran dan pendapatnya merupakan satu kesatuan.

Jadi, pokok-pokok penting pendidikan, yaitu:

a. Pendidikan adalah proses pembelajaran;

b. Pendidikan adalah proses sosial;

c. Pendidikan adalah proses mendewasakan manusia;

d. Pendidikan berusaha mengubah atau mengembangkan kemampuan, sikap, dan

perilaku yang positif;

e. Pendidikan merupakan perbuatan atau kegiatan sadar dan terarah.

Proses pendidikan bukan hanya apa yang disebut dengan transfer of knowledge,

transfer of value, transfer of skill, namun keseluruhan kegiatan yang dapat mengarahkan

manusia sehingga menjadi individu yang mampu mengembangkan dirinya dalam

menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupannya, sehingga

pendidikan dapat dikatakan sebagai perencanaan masa depan suatu bangsa.

Berdasarkan Wanei (2001,p10-11), penggolongan pendidikan menurut pola

pengelolaannya adalah sebagai berikut:

Page 66: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

73

a. Pendidikan Informal

Pendidikan yang diperoleh seseorang secara sadar atau tidak sadar dalam kehidupan

sehari-hari sepanjang hidupnya (keluarga, pekerjaan, pergaulan). Ciri-cirinya seperti:

1) Tidak diselenggarakan secara khusus;

2) Lingkungan pendidikan tidak diadakan dengan maksud khusus

menyelenggarakan pendidikan;

3) Tidak diprogram secara khusus;

4) Tidak ada waktu belajar tertentu;

5) Metodenya tidak formal;

6) Tidak ada evaluasi yang sistematis;

7) Tidak diselenggarakan oleh pemerintah.

b. Pendidikan Formal

Pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis bertingkat,

dan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Ciri-cirinya seperti:

1) Diselenggarakan secara khusus;

2) Usia siswa relatif homogen;

3) Isi pendidikan bersifat akademis umum;

4) Mutu pendidikan ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan di masa yang

akan datang.

c. Pendidikan Non Formal

Pendidikan yang diperoleh seseorang secara teratur, terarah, dan disengaja tetapi

tidak mengikuti peraturan yang ketat. Ciri-cirinya seperti:

1) Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah;

2) Peserta pada umumnya sudah tidak bersekolah;

Page 67: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00149-IF Bab 2.pdfMenurut Turban et. al. (2005, p478), internet adalah jaringan besar yang

74

3) Tidak mengenal jenjang;

4) Program pendidikan untuk jangka pendek;

5) Usia tidak perlu homogen;

6) Ada waktu belajar dan metode formal serta evaluasi sistematis;

7) Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus;

8) Keterampilan kerja merupakan jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf

hidup. 

  

2.2.8 Pembelajaran

Pembelajaran (learning) adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadinya proses perolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, pembentukan sikap, dan kepercayaan

pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses untuk membantu

peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Menurut Rosenberg (2001, p4), pembelajaran (learning) adalah suatu proses di

mana orang-orang memperoleh ilmu atau keahlian baru dengan tujuan untuk

meningkatkan kinerja mereka.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu

proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara pengajar dan pendidik serta

komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

belajar.