BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00425-STIF-Bab 2.pdfBAB...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00425-STIF-Bab 2.pdfBAB...
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Sejarah Perkembangan notebook
Notebook pertama kali didesain oleh Briton, William Moggridge, untuk
perusahaan Sistem Grid, grid compass yang beratnya hanya seperlima dari berat seluruh
model perangkat yang ekivalen dalam performa dan digunakan oleh NASA pada
pemrograman pesawat ulang alik di awal tahun 1980. 340 Kbyte bubble memory pada
notebook dengan die-cast magnesium case dan folding electroluminescent graphics
display screen.
Komputer yang dianggap portable computer pertama oleh sejarawan adalah
Osborne 1. Adam Osborn, mantan penrbit buku menemukan komputer Osborne dan
memproduksi Osborne 1 pada tahun 1981, sebuah portable computer yang bobotnya 24
pon dan harganya $1795. Osborne 1 dilengkapi dengan layar 5 inch, port modem, dua
buah 415 floppy drives, beberapa software program, dan sebuah baterai. Selain itu, pada
tahun ini juga dikeluarkan Epson HX-20 yang dilengkapi baterai dengan 20 karakter
LCD dan sebuah printer.
Tahun 1982, Kazuhiko Nishi dan Bill Gates memulai diskusi untuk mendisain
sebuah notebook menggunakan LCD (Liquid Crystal Display). Manny Fernandesz
mempunyai ide untuk notebook yang didesain untuk para eksekutif yang mulai
menggunakan komputer. Fernandez memulai pembuatan komputer Gavilan dan
mempromosikan mesin-mesinnya sebagai notebook pertama pada bulan Mei 1983.
Komputer Gavilan dianggap sebagai notebook pertama yang memiliki fungsi-fungsi
komputer yang lengkap.
Radio Shack meluncurkan juga TRS-80 Model 100 pada tahun 1983.
Pada Februari 1984, IBM memperkenalkan IBM 5155 portable personal computer.
Tiga tahun kemudian pada tahun 1986, Radio Shack meluncurkan notebook yang sudah
diperbaiki dan lebih kecil yaitu TRS Model 200.
Tahun 1988, Compaq Computer memperkenalkan notebook pertama menggunakan
VGA yaitu Compaq SLT/286.
Tahun 1989 NEC Ultralite dikeluarkan, notebook dengan berat dibawah 5 kilogram.
Pada September 1989, Apple mengeluarkan Macintosh Portable yang kemudian
dikembangkan menjadi powerbook.
Pada tahun yang sama yaitu tahun 1989, zenith data system meluncurkan Zenith
Minisport dengan berat 6 pon dan pada bulan Oktober Compaq Computer mengeluarkan
notebook PC pertamanya yaitu Compaq LTE.
Pada bulan Maret 1991, Microsoft merilis Microsoft Ballpoint Mouse yang
menggabungkan teknologi mouse dan trackball pada alat penunjukyang didesain unutk
notebook. Dan pada bulan oktober di tahun yang sama, Apple merilis Macintosh
Powerbook 100, 140, dan 170.
Bulan Oktober Tahun 1992, IBM mengeluarkan ThinkPad 700. Dan pad tahun yang
sama, Intel dan Microsoft mengeluarkan spesifikasi APM (Advanced Power
Management) untuk notebook.
Sedangkan pada tahun 1993, PDA (Personal Digital Assistants) mulai dirilis.
2.2. Komponen-komponen Notebook
2.2.1. Processor
Mikroprosesor, atau CPU bekerja dengan OS (Operating system) untuk
mengontrol komputer. Prosesor berperan sebagai otak pada komputer. CPU
menghasilkan panas jadi desktop Computer menggunakan sirkulasi udara, yaitu dengan
kipas dan heat sink, sebuah sistem dari piringan, saluran dan radiator fins digunakan
untuk menyerap panas dari prosesor dan mendinginkan. Sejak notebook dibuat untuk
dibawa kemana saja dimana jauh dari sistem pendingin, maka CPU biasanya :
1. Dijalankan pada voltase rendah dan clock speed
Hal ini dilakukan agar mengurangi panas yang dihasilkan dan konsumsi listrik, tapi
akan menurunkan kecepatan prosesor. Kebanyakan notebook juga dijalankan pada
voltase tinggi dan clock speed ketika dihubungkan dengan sumber listrik dan seting
yang lebih rendah saat menggunakan baterai.
2. Dipasang pada motherboard tanpa menggunakan penjepit
Penjepit dan socket membutuhkan ruangan yang cukup besar pada desktop PC.
Karena itu prosesor dipasang di motherboard tanpa menggunakan socket. Beberapa
menggunakan Micro-FCBGA (Flip Chip Ball Grid Array), yang menggunaka bola-
bola pengganti penjepit (Pins). Model ini dapat menghemat ruangan. Tapi di
beberapa kasus tertentu, berarti bahwa prosesor tidak dapat diganti ataupun di-
upgrade.
3. Mempunyai fungsi sleep atau slow-down mode
Komputer dan OS bekerja sama untuk mengurangi kecepatan CPU ketika komputer
tidak sedang digunakan atau ketika prosesor tidak perlu dijalankan pada kecepatan
yang tinggi. Prosesor G4 Apple juga mengutamakan data untuk meminimisasi
pemakaian baterai.
2.2.2. Memory
Memory pada notebook dapat mengatasi menurunnya performa kecepatan
prosesor. Beberapa notebook memiliki cache memory didekat CPU, untuk mengakses
data lebih cepat. Dan yang lain juga mempunyai busses yang lebih besar, yang
memungkinkan data berpindah diantara prosesor, motherboard dan memory lebih cepat.
Notebook menggunakan memory yang lebih kecil untuk menghemat tempat.
Tipe-tipe memory yang biasa digunakan di notebook, antara lain :
• Small Outline Dual Inline Memory Module (SODIMM)
• Dual Data Rate Synchronous RAM (DDR SDRAM)
• Single data rate Synchronous RAM (SDRAM)
• Proprietary memory modules
Sama seperti PC biasa, notebook juga memiliki hard disk drive internal, yang
menyimpan aplikasi OS dan file–file data. Bagaimanapun juga hard disk pada notebook
secara fisik lebih kecil dan bekerja lebih pelan daripada hard disk drive pada PC untuk
mengurangi panas dan pemakaian listrik.
2.2.3. Display dan Sound
GPU (Graphics Processing Unit) adalah sebuah mikroprosesor yang dapat
mengatasi perhitungan yang dibutuhkan untuk grafik 3-D. Seperti CPU, GPU
menghasilkan panas. Biasanya notebook memiliki kemampuan grafik yang ditanam atau
sudah ada pada motherboard ataupun memiliki graphic card yang lebih kecil dengan
desain GPU yang dikhususkan untuk notebook. GPU memproduksi ATI dan NVidia
yang dikhususkan untuk notebook. Notebook seringkali membagi memory anatar CPU
dan GPU untuk menghemat tempat dan mengurangi konsumsi listrik.
Banyak orang tidak memperhatikan penurunan performa grafis pada notebook.
Bagaimanapun juga grafis pada notebook telah disesuaikan dengan permainan 3-D yang
terbaru. Beberapa notebook didesain untuk penggemar games, termasuk kelebihan pada
kekuatan GPU dan video memory tambahan.
Display pada notebook menggunakan LCD (Liquid Crystal Display). Biasanya
berukuran antara 12 dan 17 inch, dan ukuran layer mempengaruhi ukuran dari notebook.
Layar-layar pada notebook antara lain :
• Black-and-white (16 grayscale) or color (65,536 colors)
• Active or passive matrix
• Reflective or backlit
Display active matrix memiliki image yang lebih tajam dan lebih mudah
dibaca, dan backlit screen lebih baik untuk kondisi pencahayaan level rendah.
Notebook juga memiliki sound card atau integrated sound processing pada
motherboard, speaker built-in. Bagaimanapun juga tidak ada tempat didalam
notebook untuk top of the line sound card atau speaker dengan kualitas yang tinggi.
Penggemar games dan audiophiles dapat menyuplemen notebook nya dengan sound
controllers, yang menggunakan USB atau firewire ports untuk dihubungkan ke
notebook.
2.2.4. Power Supplies
Notebook dan PC, keduanya memerlukan listrik. Keduanya memiliki baterai
kecil untuk menjaga real-time clock (CMOS RAM).
Baterai Nikel-Cadmium (NiCad) adalah tipe baterai pertama yang biasanya
digunakan untuk komputer dan notebook lama. Daya tahannya sekitar dua jam setelah di
charge. Tapi daya tahannya akan berkurang sesuai dengan pemakaian memory.
Kekurangan dari NiCad adalah jika baterai di charge terlalu lama, dapat meledak.
Nickel Metal Hydride (NMH) adalah jembatan antara NiCad dan model baterai
terbaru Lithium-Ion (LiIon). Mempunyai daya tahan lebih lama daripada NiCad tapi
memiliki waktu hidup lebih pendek.
Baterai LiIon merupakan standar baterai yang digunakan notebook saat ini.
Dimana bobotnya lebih ringan dan mempunyai waktu hidup yang lebih panjang. Baterai
LiIon tidak dipengaruhi memory, dapat di charge secara bebas, dan tidak akan
kepanasan jika terlalu lama di charge. Selain itu Baterai LiIon lebih ramping daripada
baterai-baterai jenis lain yang tersedia untuk notebook. Baterai LiIon dapat bertahan
sekitar 950 sampai 1200 charges.
Banyak notebook dengan baterai LiIon memiliki rata-rata daya tahan 5 jam. Tapi
ukuran ini tidak tepat, daya tahan baterai tergantung pada bagaimana notebook tersebut
digunakan. Hard disk dan LCD display semua menggunakan baterai. Bahkan untuk
pengaturan wireless dan koneksi internet membutuhkan tenaga dari baterai. Banyak
notebook sudah mempunyai software power management untuk memperpanjang waktu
hidup baterai atau menghemat baterai ketika baterai notebook sudah mulai habis.
2.3. Riset Pemasaran
Menurut Supranto (1991) Riset pemasaran adalah suatu kegiatan pengumpulan
(collecting), pengolahan (processing) serta analisa (analysis) seluruh fakta atau data
yang menyangkut persoalan yang berhubungan dengan pemindahan dan penjualan
(transfer and sales) barang-barang dan jasa (goods and service) dari produsen ke
konsumen (producers to consumers).
Riset pemasaran diperlukan karena persoalan pemasaran menjadi luas dan
kompleks, dimana para pimpinan perusahaan dihadapkan pada kenyataan bahwa jumlah
langganan sudah jutaan sehingga jurang pemisah antara pimpinan perusahaan dengan
konsumen terlalu jauh.
Riset pemasaran dalam arti luas pada umumnya mencakup hal berikut :
1. Riset kesempatan menjual (sales opportunity research) yang dibagi menjadi dua,
yaitu :
a. Riset barang produksi (product Reseacrh)
b. Riset pemasaran (market research) dalam arti sempit, sering disebut riset pasar
(pasar dalam arti fisik)
2. Riset di dalam usaha menjual (sales effort research) yang bisa dibagi menjadi tiga,
yaitu :
a. Riset organisasi penjualan (sales organization reserach)
b. Riset tentang saluran distribusi (channels of distribution research)
c. Riset advertensi (advertising research)
Riset barang produksi bertujuan untuk memperoleh barang-barang produksi yang
baru atau kombinasi dari barang-barang produksi yang akan
perusahaan. Apakah dari segi kecepatan prosesor, harga murah, banyaknya fasilitas
tambahan, dan masih banyak lagi yang lain.
2.4. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dibutuhkan untuk mengetahui faktor penyebab timbulnya
suatu masalah yang umumnya lebih dari satu faktor. Menurut Supranto (2004),
berdasarkan tujuan penelitian, analisis multivariat dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Gambar 2.1. Bagan Teknik Analisis Multivariat Analisis dependensi bertujuan untuk menjelaskan atau meramalkan nilai variabel
tak bebas berdasarkan lebih dari satu variabel bebas yang mempengaruhinya.
( ,,....,, 21 kXXX dan Y).
Analisis Multivariat
Metode Dependensi
Metode Interdependensi
Satu variabel tak bebas
- Anova dan
Ancova - Regresi
berganda - Analisis
diskriminan - Analisis
konjoin
Lebih dari satu variabel tak bebas
- Manova dan
Mancova - Korelasi
kanonikal
Fokus pada variable
- Analisis Faktor
Fokus pada Objek
- Analisis klaster - Penskalaan
multidimensi (diantaranya analisis korespondensi)
Analisis interdependensi bertujuan untuk memberikan arti kepada suatu set
variabel (kelompok variabel) atau mengelompokkan suatu set variabel menjadi
kelompok yang lebih sedikit jumlahnya dan masing-masing kelompok membentuk
variabel baru yang disebut faktor. Pada umumnya di dalam riset pemasaran, analisis
interdependensi untuk membentuk segmen pasar. Objek (responden) dalam segmen akan
homogen atau relatif homogen akan tetapi antar-segmen sangat heterogen / bervariasi.
2.5. Analisis Korespondensi
Hair, et. al. (1998) mendefinisikan bahwa analisis korespodensi adalah salah satu
teknik analisis peubah banyak untuk menganalisis tabel kontingensi dua arah (tabulasi
silang dari dua variabel kategori). Sedangkan tabel kontingensi merupakan tabel
klasifikasi dua arah dari peubah-peubah kategori yang memuat data kategori dengan
skala nominal dan ordinal, yang digunakan sebagai input yang menunjukkan suatu
asosiasi kualitatif antara baris dan kolom. Data dengan skala nominal dan ordinal
merupakan data yang sangat sederhana karena hanya berupa frekuensi hasil pencacahan
atau enumerasi. Analisis untuk data berupa frekuensi ini sangat terbatas karena sifatnya
yang hanya boleh dijumlahkan. Secara deskriptif, data berupa frekuensi untuk peubah
kategori digambarkan dalam diagram batang. Secara Inferensia analisis ini mengukur
derajat kebebasan antara dua peubah kategori. Pengukuran kebebasan ini merupakan
indeks numerik yang menggambarkan kedekatan hubungan antar dua peubah kategori
tersebut.
Sedangkan menurut Supranto (2004) analisis korespondensi adalah suatu teknik
penskalaan multidimensional untuk penskalaan data kualitatif dalam riset pemasaran.
Dan menurut Wahyudian, et. al.,(2003) analisis korespondensi merupakan metode
pemetaan untuk data-data yang bersifat cacahan dan biasanya didahului dengan analisis
tabulasi silang yang bersifat dua arah.
Manfaat analisis korespondensi dibandingkan dengan teknik penskalaan
multidimensional adalah bahwa analisis korespondensi akan mengurangi permintaan
pengumpulan data yang dibebankan pada responden, sebab hanya data binary atau
kategoris yang diperoleh (Supranto,2004).
Menurut Johnson dan Wichern (2002), jika kedua peubah kategori saling bebas
maka sifat kebebasan tersebut dapat dijelaskan dengan
jiij PPP ..=
dimana ijP : frekuensi relatif peubah kategori ke-i dan ke-j terhadap total umum
.iP : peluang marjinal peubah kategori (baris) ke-i
jP. : peluang marjinal peubah kategori (kolom) ke-j
Analisis korespondensi menyediakan suatu kerangka kerja untuk menganalisis data
dalam tabel kontingensi untuk lebih dari dua peubah kategori. Ciri dan metode
pendekatan analisis akar ciri pada analisis korespondensi adalah pada cara
mentransformasi data asli dan cara mendapatkan sumbu koordinat dari vektor ciri.
Kelebihan analisis korespondensi adalah didapatkannya kedekatan hubungan antar
peubah kategori dalam baris dan kolom secara bersama-bersama seperti pada Jurnal
yang meneliti “Komunitas Lamun di Rataan Terumbu Pantai Bama, Taman Nasional
Baluran, Jawa Timur”.
2.5.1. Transformasi Data
Menurut Sartono (2003), bahwa hasil pengamatan disajikan dalam tabel
kontingensi (matriks berukuran a x b). Dimana dapat diolah menjadi matriks
koresponden (P) yang diperoleh dari :
( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛==
nn
PP ijijaxb
Matriks koresponden (P) merupakan dasar dari analisis selanjutnya. Matriks
koresponden dengan total marjinal kolom dan total marjinal baris dapat ditulis sebagai
berikut :
tb
aabaa
b
b
PPPPPPPP
PPPPPPPP
.2.1.
.21
.222221
.111211
ΛΛ
ΜΜΛΜΜΛΛ
Buat matriks dari jumlah kolomnya dan jumlah baris :
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
=
.
.2
.1
000
0000
a
r
P
PP
DΜΟΜΜ
ΛΛ
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
=
b
c
P
PP
D
.
2.
1.
000
0000
ΜΟΜΜΛΛ
Dibentuk matriks R dan C yang didapatkan dari :
⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
== −
..
2
.
1
.2
2
.2
22
.2
21
.1
1
.1
12
.1
11
1
i
ij
i
i
i
i
j
b
r
PP
PP
PP
PP
PP
PP
PP
PP
PP
PDR
Λ
ΜΟΜΜ
Λ
Λ
⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
== −
b
ab
b
b
b
b
a
a
c
PP
PP
PP
PP
PP
PP
PP
PP
PP
PDC
..
2
.
1
2.
2
2.
22
2.
21
1.
1
1.
12
1.
11
1 '
Λ
ΜΟΜΜ
Λ
Λ
Vektor c disebut sebagai rataan profil baris (average row profile). Sedangkan vekor r
disebut sebagai rataan profil kolom (average column profile). Rataan profil baris dan
profil kolom ini merupakan rata-rata pembobot atau dengan kata lain rataan profil baris
dan profil kolom merupakan rata-rata pembobot dari profil kolom dan profil baris.
Dimana profil baris dan kolom didefinisikan sebagai berikut :
∑=
=a
iii rPc
1
'. ∑
=
=b
ijj cPr
1
'..
Pendekatan jarak yang digunakan adalah jarak Khi kuadrat. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan uji statistik Khi kuadrat Pearson untuk menguji kebebasan antara X dan Y,
( ) ( )[ ]crDcrnPPPPP
Pn
nnn
nnn
n
icii
ii
jji
ij
ii
a
i
b
j ji
jiij
−−=⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
= −
= =∑∑∑∑∑ 1
..
2
..1 1 ..
2..
2 '/χ
∑=i
ii dPn 2.
m = rank (E) =rank (P-rc’) = rank (P) = min (a,b) - 1
dimana,
Jarak antara dua individu baris ke-i dan i’ adalah :
( )2
1 '.
'
..
2 1', ∑=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−=
J
j i
ji
i
ij
j ff
ff
fiid
Jarak antara dua individu kolom ke-j dan j’ adalah :
( )2
1 '.
'
..
2 1', ∑=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−=
I
i j
ij
j
ij
i ff
ff
fjjd
Besaran 2id merepresentasikan jarak kuadrat antara profil baris ke-I dan rata-rata profil
baris. Jarak ini disebut jarak khi kuadrat (chi-squared distance). Kenyataannya 2id mirip
dengan jarak Euclid ( ) ( )crcr ii −− ' antara vektor ir dan c, kecuali jarak Euclid diboboti
dengan unsur-unsur vektor c, rataan profil baris.
Besaran n/2χ merupakan total inertia. Sedangkan ∑i
ii dP 2. menunjukkan total
inersia yang dinyatakan sebagai rata-rata pembobot dari jarak kuadrat khi kuadrat antara
profil baris-profil baris dengan rata-ratanya.
Hal tersebut serupa dengan jarak kuadrat Euclid ( ) ( )jiji rrrr −− ' antara dua vektor ir
dan jr , kecuali rataan profil digunakan sebagai pembobot. Jarak khi kuadrat antara
sebuah profil kolom dengan rataannya, dan antara dua kolom profil mempunyai definisi
yang sama.
2.5.2. Analisis Akar Ciri
Menurut Maryatin (2003), penguraian nilai singular (singular value
decomposition) digunakan untuk mereduksi nilai data berdasarkan keragaman data (
nilai eigen / inersia ) terbesar dengan mempertahankan informasi yang optimum,
diperlukan penguraian nilai singular. Penguraian nilai singular (SVD) merupakan salah
satu konsep aljabar matriks dan konsep eigendecomposition yang terdiri dari nilai eigen
dan vektor eigen. Di bawah ini adalah ringkasan materi penguraian nilai singular dimana
penguraian nilai singular diekspresikan dalam I X J matriks A. Secara umum penguraian
nilai singular dari matriks P adalah :
'' BADrcP μ=−
dengan syarat :
IBDBADA cr == −− 11 '' 0....21 ⟩⟩⟩⟩ kμμμ
dimana
A = Matriks yang elemennya adalah vektor eigen matriks ( )( )''' rcPrcP −−
B = Matriks yang elemennya adalah vektor eigen matriks ( ) ( )''' rcPrcP −−
μD = Matriks diagonal μ dengan 2μ nilai eigen tak nol.
Tiap himpunan titik dapat dihubungkan dengan sumbu utama dari himpunan titik yang
lain, yaitu :
μADDF r1−= dan μBDDG c
1−=
2.5.3. Dekomposisi Inersia
Nilai inersia menunjukkan kontribusi dari baris ke-i pada inersia total.
Sedangkan yang dimaksud inersia total adalah jumlah bobot kuadrat jarak titik-titik ke
pusat, massa, dan metric (jarak) yang didefinisikan :
Inersia total baris : in (I) = ( ) ( )crDcrr ici
I
ii −− −
=∑ 1'
1
Inersia kolom : in (J) = ( ) ( )rcDrcc jrj
J
jj −− −
=∑ 1'
1
2.6. Interpretasi Analisis Korespondensi
Matriks F dan G memiliki tiga lajur yang sebenarnya merupakan tiga komponen
analisis korespondensi dari setiap peubah. Komponen-komponen ini menunjukkan
korelasi antar kategori. Transformasi vektor ciri ke dalam komponen-komponen analisis
korespondensi merupakan metode penskalaan untuk mencari jarak antar kategori.
Dengan mengetahui jarak, maka akan diketahui pula hubungan kedekatan atau korelasi.
Hasil transformasi vektor ciri menjadi komponen-komponen inilah yang akan
ditampilkan secara grafis.
Salah satu alasan digunakannya tiga akar ciri pertama selain karena ketiganya
sudah mewakili keragaman total juga karena didapatkan tiga komponen analisis
korespondensi yang berfungsi sebagai sumbu koordinat. Vektor kolom untuk komponen
I diabaikan karena selalu bernilai 1 atau -1 sebagai hasil dari transformasi ganda
terhadap data awal dan transformasi vektor ciri ke dalam komponen-komponen analisis
korespondensi. Sumbu koordinat dibentuk dari komponen II yang berfungsi sebagai
absis dan komponen III sebagai ordinat.
Hasil akhir dari analisis korespondensi adalah didapatkannya dua tampilan grafis
untuk kategori peubah I (baris) dan kategori peubah II (kolom). Dalam analisis
Korespondensi, hubungan antar peubah I dan II tidak harus dicari semuanya, Tergantung
kepada peneliti dan tujuan penelitian, misalnya hanya ingin diketahui hubungan antar
kategori dalam setiap peubah. Terdapat bermacam-macam aplikasi dari analisis
korespondensi, misalnya untuk mengelompokkan peubah-peubah kategori berdasarkan
kedekatan hubungan antar mereka.
2.7. Teknik Pengambilan Sampel
2.7.1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok yang menjadi pusat penelitian bagi peneliti yang
dijadikan sebagai tempat untuk mengeneralisasi hasil penelitiannya.
Sampel merupakan bagian dari populasi. Dalam pelaksanaan penelitian, ruang
lingkup populasi merupakan area yang amat luas batasnya sehingga penggunaan
populasi sebagai instrumen penelitian sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, untuk
memenuhi kelayakan dalam pelaksanaan penelitian, ditentukan populasi sasaran (target
population), yaitu populasi yang digunakan untuk mengeneralisasi hasil penelitian.
Namun demikian, populasi sasaran ini masih relatif sulit untuk ditentukan, karena belum
tentu semua populasi sasaran dapat dijangkau. Untuk menentukan pengambilan sample
digunakan accessible population, yaitu populasi yang dapat dijangkau. Pada tingkat ini
peneliti menarik sample untuk digunakan dalam penelitian.
2.7.2. Teknik Pengambilan Data
Dilihat dari sumber datanya, data dibagi menjadi dua, data primer, yaitu data
yang diambil langsung dari sumbernya, dan data sekunder, yaitu data yang diambil
melalui tangan kedua.
Metode pengumpulan data adalah teknik yang digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data yang akan digunakan pada penelitian. Metode menunjuk suatu kata
abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan
penggunaannya melalui : angket, wawancara, pengamatan, ujian (test), dokumentasi,
dan lainnya (Riduwan,1997)
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan mempermudah olehnya (Suharsimi Arikunto, 1997 di dalam Riduwan,
1997). Selanjutnya instrument yang diartikan sebagai alat bantu merupakan saran yang
dapat diwujudkan dalam benda, contohnya : angket (questionnaire), daftar cocok
(checklist), skala (scale), pedoman wawancara (interview guide atau interview
schedule), soal ujian (test inventory), dan sebagainya.
Ada keterkaitan antara metode pengumpulan data dan jenis instrument yang
digunakan. Setiap metode pengumpulan data mempunyai ketentuan jenis instrumen
yang sesuai untuk dipakai sehingga proses pengumpulan data akan lebih sistematis.
Adapun kaitan antara metode pengumpulan data dan jenis instrumennya dapat dilihat
pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Kaitan antara metode dan instrumen pengumpulan data
No Jenis metode Jenis instrumen
1. Angket (quesionneaire) Angket (quesionneaire)
Daftar cocok (checklist)
Skala (scale)
Inventori (Inventory)
2. Wawancara (Interview) Pedoman wawancara (Interview guide)
Daftar cocok (checklist)
3. Pengamatan/Observasi
(Observation)
Lembar pengamatan
Panduan pengamatan
Panduan observasi (Observation shet atau
Observation schedule)
4. Ujian atau tes (test) Soal ujian (soal tes)
Inventori (inventory)
5. Dokumentasi Daftar cocok (checklist)
Tabel
Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan sebagai landasan dalam
mengambil kesimpulan, oleh karena itu data yang dikumpulkan haruslah data yang
benar. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, maka instrumen pengumpulan
datanya pun harus benar.
Angket (Quesionnaire)
Angket (Quesionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna
(Riduwan, 1997, p52). Tujuan penyebaran angket adalah untuk mencari informasi yang
lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar
pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang diminta.
Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu angket terbuka dan tertutup.
a. Angket terbuka (angket tidak berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam
bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak
dan keadaannya.
b. Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai
dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda check
(✓).
2.7.3. Teknik Pengambilan Sampel
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penetapan sampel. Cara-cara
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu probability sampling dan
nonprobability sampling (Sugiyono, 1997). Selanjutnya masing-masing kelompok dapat
diuraikan lagi sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.2. Bagan Teknik penarikan Sampel
2.7.4. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berhubungan dengan pengumpulan dan
peringkasan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data statistik yang telah
diperoleh dari kuesioner adalah data yang masih ‘mentah’ dan tidak terorganisir dengan
baik. Data-data ini harus diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau
presentasi grafis, sebagai dasar untuk berbagai pengambilan keputusan.
Setelah data dideskripsikan, maka data yang sudah teratur itu baru dapat diproses
dan dianalisis dengan statistik inferensi.
2.8. Skala Pengukuran
Teknik Pengambilan Sampel
A. Probability Sampling
B. Non Probability Sampling
1. Simple random sampling 2. Systematic sampling 3. Stratified random sampling 4. Cluster sampling 5. Multistage sampling
1. Quota sampling 2. Convenience/accidental
sampling 3. Purposive sampling 4. snowball sampling
Skala pengukuran digunakan untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur
supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian
selanjutnya (Riduwan, 1997). Jenis-jenis skala pengukuran ada empat, yaitu Skala
Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval, dan Skala Ratio.
2.8.1. Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang paling sederhana, disusun menurut jenis
(kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai symbol untuk membedakan sebuah
karakteristik lainnya.
Ciri-ciri skala nominal antara lain : Hasil penghitungan dan tidak dijumpai
bilangan pecahan, angka yang tertera hanya label saja, tidak mempunyai urutan
(ranking), tidak mempunyai ukuran baru, dan tidak mempunyai nol mutlak.
Menggunakan tes statistik, yaitu statistik non parametrik.
2.8.2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang
yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. Sebuah ukuran yang bukan
hanya dikategorikan tetapi juga mengurutkan kategori dengan baik. Berbeda dengan
skala nominal yang hanya memberikan informasi dasar dan membedakan kelompok
responden, skala ordinal selain mengelompokkan responden dalam kategori tertentu juga
mengurutkan berdasarkan ranking. Menggunakan tes statistik, yaitu statistik non
parametrik.
2.9. Rekayasa Perangkat Lunak
Menurut Pressman (2001) rekayasa perangkat lunak adalah pengembangan dan
penggunaan prinsip pengembangan suara untuk memperoleh perangkat lunak secara
ekonomis yang terpercaya dan bekerja secara efisien pada mesin nyata.
Menurut Pressman (2001) rekayasa perangkat lunak terbagi menjadi tiga lapisan
yang mampu mengontrol kualitas dari perangkat lunak, yaitu :
1. Proses
Proses-proses rekayasa perangkat lunak adalah perekat yang menyatukanlapisan-
lapisan teknologi dan memungkinkan perkembangan perangkat lunak yang tepat
waktu dan rasional. Lapisan proses ini membentuk dasar bagi control manajemen
proyek perangkat lunak serta membangun konteks dimana metode teknis
diaplikasikan, produk usaha (model, dokumen , data, laporan, form, dan lain-lain)
dihasilkan, fondasi dibangun, kualitas dijamin, dan perubahan diatur secara rapi.
2. Metode
Metode rekayasa perangkat lunak memberikan teknik untuk membangun perangkat
lunak yang mencakup serangkaian tugas yang luas yang menyangkut analisis
kebutuhan, konstruksi program, desain, pengujian, dan pemeliharaan.
3. Alat Bantu
Alat Bantu rekayasa perangkat lunak memberikan topangan yang otomatis ataupun
semi otomatis pada proses-proses dan metode-metode yang ada. Alat Bantu ini
contohnya adalah CASE (Computer Aided Software Engineering) dan CAD
(Computer Aided Design).
Menurut Pressman (2001), dalam perancangan perangkat lunak, dikenal model
sekuensial linier atau yang sering disebut classic life cycle atau waterfall model. Model
ini mengusulkan pendekatan pada pengembangan perangkat lunak yang sistematis dan
sekuensial melalui aktivitas-aktivitas seperti yang terlihat pada gambar berikut :
Rekayasa & PermodelanSistem
Analisis kebutuhanperangkat lunak
Perancangan
Pengkodean
Pengujian
Pemeliharaan
Gambar 2.3. Model Sekuensial Linier (Pressman,1992)
a. Rekayasa dan permodelan system
Karena perangkat lunak merupakan sebuah bagian dari sistem yang besar, maka
yang perlu dilakukan pertama kali adalah menetapkan kebutuhan untuk seluruh
elemen sistem dan mengalokasikan sebagian dari kebutuhan tersebut ke perangkat
lunak.
b. Analisis kebutuhan perangkat
Untuk dapat memahami sifat program yang dibangun, perekayasa perangkat lunak
harus memahami domain informasi, tingkah laku, cara kerja, dan interface yang
dibutuhkan.
c. Perancangan
Perancangan perangkat lunak adalah proses yang berfokus pada empat atribut sebuah
program yang berbeda, yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi
tampilan dan algoritma procedural. Perancangan menerjemahkan kebutuhan kedalam
suatu representasi perangkat lunak yang dilakukan sebelum pengkodean.
d. Pengkodean
Perancangan yang telah dilakukan diterjemahkan kedalam bentuk yang dimengerti
oleh computer.
e. Pengujian
Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, yaitu untuk
memastikan semua pernyataan sudah diuji dan pada eksternal fungsional, yaitu untuk
mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan dan memastikan bahwa input
yang divalidasi akan memberikan hasil actual yang sesuai dengan kebutuhan.
f. Pemeliharaan
Digunakan untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan akibat perubahan-perubahan
dalam lingkungan eksternalnya atau adanya kebutuhan untuk pengembangan
fungsional maupun cara kerja.
2.10. Diagram Alir (Flowchart)
Menurut Hansen (2005), diagram alir merupakan representasi grafis dari
serangkaian aktivitas operasi, pergerakan,inspeksi, penundaan, keputusan, dan
penyimpanan dari sebuah proses. Diagram alir menggunakan simbol-simbol yang sudah
distandarisasikan. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan
diagram alir :
Tabel 2.2. Simbol Flowchart dan artinya (Hollander et. al., 2000)
Notasi Arti Notasi
Proses
Predefined proses
Operasi input / output
Decision, berupa pertanyaan atau penentuan suatu keputusan
Terminal, untuk menandai awal dan akhir program
Panah, sebagai penghubung antar komponen dan penunjuk arah
Manual input, input dari pengguna
On-page connector, sebagai penghubung dalam satu halaman
Off-page connector, sebagai penghubung antar halaman yang berbeda
2.11. State Transition Diagram (STD)
Menurut Pressman (2001, p302), STD mengindikasikan bagaimana sebuah
sistem berperilaku sebagai sebuah konsekuensi dari kejadian (event) eksternal. Untuk
itu, STD mewakili sejumlah mode dari behavior yang disebut sebagai kondisi (state)
dari sistem dan cara dalam perubahan yang dihasilkan dari satu kondisi ke kondisi
lainnya.
State Transition Diagram dapat juga didefinisikan sebagai sebuah modeling tool
yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang memiliki ketergantungan terhadap
waktu. STD merupakan suatu kumpulan keadaan atau atribut yang mencirikan suatu
keadaan pada waktu tertentu. Komponen-komponen utama STD adalah:
1. State, disimbolkan dengan
State merepresentasikan reaksi yang ditampilkan ketika suatu tindakan dilakukan.
Ada dua jenis state yaitu: state awal dan state akhir. State akhir dapat berupa beberapa
state, sedangkan state awal tidak boleh lebih dari satu.
2. Arrow, disimbolkan dengan
Arrow sering disebut juga dengan transisi state yang diberi label dengan ekspresi
aturan, label tersebut menunjukkan kejadian yang menyebabkan transisi terjadi.
3. Condition dan Action, disimbolkan dengan:
State 1 State 2
Condition
Action
Gambar 2.4. Simbol pada STD
Untuk melengkapi STD diperlukan 2 hal lagi yaitu condition dan action. Condition
adalah suatu event pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem,
sedangkan action adalah yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau
merupakan reaksi terhadap kondisi. Aksi akan menghasilkan keluaran atau tampilan.