BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi...

48
9 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan teori dan data yang mendukung penulisan Tugas Akhir yang berjudul ”Perancangan Desain Furnitur dan Aksesoris pada Hotel Budget di Jakarta”, yang terbagi atas dua bagian yaitu Tinjauan Umum yang berisikan teori dan data secara umum, serta Tinjauan Khusus yang berisikan teori dan data yang diperoleh dari hasil observasi. 2.1 Tinjauan Umum Pada subbab tinjauan umum dijelaskan teori-teori yang berisi pengetahuan umum yang berkaitan dengan penelitian dan perancangan Hotel Budget di Jakarta dalam rangka menambah wawasan sebagai pedoman perancangan. 2.1.1 Definisi Hotel dan Klasifikasinya Pada subbab berikut dijelaskan pengertian hotel secara umum dan klasifikasi hotel berdasarkan bintang, lokasi, tarif, tamu, durasi inap, ukuran atau kapasitas, struktur bangunan, serta jenis fasilitas yang ditawarkan. 2.1.1.1 Pengertian Hotel Definisi hotel adalah sebuah penyedia layanan dan jasa dalam bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil dan diperuntukkan bagi masyarakat umum yang ingin bermalam ataupun masyarakat umum yang hanya mempergunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel tersebut. Kata Hotel itu sendiri berasal dari bahasa Perancis pengejaan kata “hostelyang memiliki arti tempat menginap bagi pendatang atau bangunan yang menyediakan kamar dan makanan untuk masyarakat umum. Berikut pengertian hotel menurut beberapa sumber, diantaranya: 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat untuk makan bagi orang yang sedang dalam perjalanan, dalam bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil,

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi...

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan teori dan data yang mendukung penulisan Tugas Akhir

yang berjudul ”Perancangan Desain Furnitur dan Aksesoris pada Hotel Budget di

Jakarta”, yang terbagi atas dua bagian yaitu Tinjauan Umum yang berisikan teori dan

data secara umum, serta Tinjauan Khusus yang berisikan teori dan data yang

diperoleh dari hasil observasi.

2.1 Tinjauan Umum

Pada subbab tinjauan umum dijelaskan teori-teori yang berisi pengetahuan

umum yang berkaitan dengan penelitian dan perancangan Hotel Budget di Jakarta

dalam rangka menambah wawasan sebagai pedoman perancangan.

2.1.1 Definisi Hotel dan Klasifikasinya

Pada subbab berikut dijelaskan pengertian hotel secara umum dan klasifikasi

hotel berdasarkan bintang, lokasi, tarif, tamu, durasi inap, ukuran atau kapasitas,

struktur bangunan, serta jenis fasilitas yang ditawarkan.

2.1.1.1 Pengertian Hotel

Definisi hotel adalah sebuah penyedia layanan dan jasa dalam bentuk

akomodasi yang dikelola secara komersil dan diperuntukkan bagi masyarakat umum

yang ingin bermalam ataupun masyarakat umum yang hanya mempergunakan

fasilitas tertentu yang dimiliki hotel tersebut.

Kata Hotel itu sendiri berasal dari bahasa Perancis pengejaan kata “hostel”

yang memiliki arti tempat menginap bagi pendatang atau bangunan yang

menyediakan kamar dan makanan untuk masyarakat umum. Berikut pengertian hotel

menurut beberapa sumber, diantaranya:

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai

tempat untuk menginap dan tempat untuk makan bagi orang yang sedang

dalam perjalanan, dalam bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil,

10

yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan,

makan, dan minum.

2. Menurut Kamus Oxford

Hotel is a building where rooms and usually meals are provided for

people in return for payment.

Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut, bangunan yang berisikan

kamar serta menyediakan makanan sebagai timbal balik dari pembayaran.

3. Menurut keputusan Menteri Parpostel no KM 94/HK103/MPPT 1987

Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian

atau seluruh bangunannya untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan,

makan, dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara

komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan didalam

keputusan pemerintah.

4. Menurut SK.MenHub. RI. No. PM 10/PW.391/Phb-77

Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,

yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan

termasuk makan dan minum di dalamnya.

5. Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA)

Dikutip oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be defined as an

establishment whose primary business is providing lodging facilities for the

general public and which furnishes one or more of the following services:

food and beverage service, room attendant service, uniformed service,

laundering of linens and use of furnitur and fixtures.

Yang dapat diartikan sebagai berikut, sebuah hotel dapat didefinisikan

sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara bisnis yang menyediakan

fasilitas inap untuk umum serta yang menyajikan fasilitas-fasilitas lainnya,

sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan

barang bawaan, pencucian pakaian, dan penggunaan fasilitas atau hiasan-

hiasan yang ada didalamnya.

6. Budi, P., Agung. (2013). Manajemen Marketing Perhotelan. Yogyakarta:

ANDI

Hotel adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa untuk mencari

keuntungan melalui suatu pelayanan kepada para tamunya yang menginap

11

seperti pelayanan resepsionis, tata graha, makan dan minum, MICE (Meeting,

Incentive, Conferencing , and Exhibition), serta rekreasi.

7. Hayes, David K. (2007). Hotel Operations Management. Amerika

“Full service hotel is a lodging property that offers complete food and

beverage products and services.”

Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut layanan hotel secara penuh

dapat diartikan sebagai sebuah properti yang menawarkan penginapan

lengkap makanan dan minuman serta pelayanan.

2.1.1.2 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Bintang

Bintang merupakan simbol yang menunjukkan kelas dan kualitas pada hotel.

Pembagian hotel berdasarkan bintang dibedakan atas rentangnya, bintang satu

sebagai kelas paling rendah sedangkan bintang lima sebagai kelas paling tinggi.

Untuk hotel berbintang memiliki persyaratan sebagai berikut:

1. Hotel Bintang Satu (*)

Hotel bintang satu merupakan jenis hotel yang berukuran tergolong

kecil karena dikelola oleh pemiliknya secara langsung. Biasanya Hotel

bintang satu terletak di kawasan yang ramai dan memiliki transportasi umum

yang dekat serta hiburan dengan harga yang terjangkau. Persyaratan Hotel

bintang satu antara lain:

• Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar

• Kamar mandi di dalam

• Luas kamar standar, minimum 20 m persegi

2. Hotel Bintang Dua (**)

Hotel bintang dua biasanya terletak dilokasi yang mudah dicapai atau

akses menuju lokasi hotel tersebut dikatakan mudah. Bangunannya umumnya

lebih terawat, bersih, dan rapi serta lokasinya bebas polusi. Persyaratan Hotel

bintang dua antara lain :

• Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar

• Kamar suite minimum 1 kamar

• Kamar mandi di dalam

• kamar memiliki telepon dan televisi

• Luas kamar standar, minimum 22 m2

12

• Luas kamar suite, minimum 44 m2

• Pintu kamar dilengkapi pengaman

• Harus memiliki lobi

• Tata udara dengan AC/ventilasi

• Kapasitas penerangan minimum 150 lux

• Terdapat sarana olahraga dan rekreasi

• Ruangan dilengkapi dengan tata udara dengan pengatur udara

• Memiliki bar

3. Hotel Bintang Tiga (***)

Sementara itu untuk hotel bintang tiga biasanya lokasinya dekat tol,

pusat bisnis dan daerah perbelanjaan, dengan menawarkan pelayanan terbaik,

kamar yang luas dan lobi yang penuh dekorasi. Para karyawan hotel yang

bertugas telihat rapi dan profesional. Berikut kriterianya :

• Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar

• Terdapat minimum 2 kamar suite

• Kamar mandi di dalam

• Luas kamar standar, minimum 24 m2

• Luas kamar suite, minimum 48 m2

• Memiliki sarana rekereasi dan olahraga

• Kamar dilengkapi dengan pengatur udara mekanik (AC) dengan suhu

Standar 24 0C

• Tersedia Restoran yang menawarkan hidangan diatas rata-rata pada

saat sarapan, makan siang dan makan malam.

• Memiliki vallet parking

4. Hotel Bintang Empat (****)

Hotel bintang empat sudah termasuk hotel yang cukup berkelas

dengan para karyawan dan staff yang lebih profesional dalam melayani tamu

yang datang. Mereka juga dibekali informasi mengenai pariwisata di sekitar

hotel. Hotel bintang empat memiliki bangunan yang cukup besar dekat

dengan pusat perbelanjaan, restoran dan hiburan. Pelayan hotel bintang empat

juga diatas rata rata sehingga tamu akan puas bila menginap. Berikut

kriterinya :

• Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar

13

• Memiliki minimum 3 kamar suite

• Kamar mandi di dalam

• Luas kamar standar, minimum 24 m2

• Luas kamar suite, minimum 48 m2

• Memiliki lobi dengan luas minimum 100 m2

• Memiliki bar

• Memiliki sarana rekereasi dan olahraga

• Kamar mandi dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin

• Memiliki toilet yang dipergunakan bagi umum

5. Hotel Bintang Lima (*****)

Terakhir hotel berbintang lima. Hotel ini merupakan hotel termewah

dengan berbagai fasilitas tambahan serta pelayanan multibahasa yang

tersedia. Hotel bintang lima memegang prinsip bahwa tamu didahulukan

nomor satu sehingga ketika tamu datang disambut dipintu masuk hotel,

umumnya diberikan welcome drink dan ketika di kamar diberikan daftar

anggur yang bisa dipilih. Adapun kriteria hotel ini yaitu :

• Jumlah kamar standar, minimum 100 kamar

• Terdapat minimum 4 kamar suite

• Memiliki kamar mandi pribadi didalam kamar

• Luas kamar standar, minimum 26 m2

• Luas kamar suite, minimum 52 m2

• Tempat tidur dan perabot didalam kamar kualitas satu

• Terdapat restoran dengan layanan antar ke kamar selama 24 jam

dalam seminggu.

• Terdapat pusat kebugaran, vallet parking, dan service dari concierge

dengan pengalaman pelayanan matang.

2.1.1.3 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lokasi

Berikut klasifikasi hotel berdasarkan lokasi hotel:

1. Resort Hotel, yaitu hotel yang berlokasi tidak jauh dari tempat rekreasi alam.

Biasanya Resort Hotel terlrtak di pegungungan, pantai, ataupun hutan. Tamu

dapat menikmati waktu liburannya untuk bersantai. Resort Hotel biasanya

14

menyediakan fasilitas seperti ruang meeting untuk bisnis dan grup, fasilitas

olahraga dan rekreasi, spa, dan lainnya.

2. City Hotel, yaitu hotel yang lokasinya berdekatan dengan perkotaan, area

rekreasi, dan juga area bisnis. Hotel ini dapat digunakan masyarakat umum

pada kelas mewah, kelas menengah, kelas bisnis, kelas suite, kelas ekonomi,

atau kelas residensial. City Hotel juga menawarkan beberapa pelayanan

hiburan.

3. Highway Hotel atau Motel. Highway Hotel adalah hotel yang berlokasi ditepi

jalan bebas hambatan, biasanya terletak di perbatasan antar kota. Sedangkan

Motel singkatan dari motor hotel yang artinya hotel bagi pengendara

kendaraan bermotor. Highway Hotel atau Motel bertujuan menyediakan

akomodasi bagi penguna jalan untuk beristirahat dari perjalanan jauh.

4. Airport Hotel, yaitu hotel yang berlokasi dekat dengan lapangan terbang.

Tamu Airport Hotel yang datang biasanya wisatawan, yang dikarenakan

penundaan penerbangan, penukaran penerbangan, juga wisatawan yang baru

tiba.

2.1.1.4 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Tarif

Berikut klasifikasi hotel berdasarkan tarif hotel:

1. Economy atau Budget Hotel, yaitu hotel dengan tarif yang relatif murah

2. First Class Hotel, yaitu hotel dengan tarif sedang

3. Deluxe Hotel, yaitu hotel dengan tarif mahal

2.1.1.5 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Tamu

Berikut klasifikasi hotel berdasarkan tamu:

1. Family hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya terdiri dari keluarga.

2. Business hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya merupakan orang-

orang yang sedang melakukan tugas atau usaha bisnis.

3. Tourist hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah wisatawan.

4. Transit hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah mereka yang

akan melanjutkan perjalanan. Transit Hotel hanya sebagai tempat

persinggahan sementara saja.

5. Cure Hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah dengan tujuan

pengobatan.

15

2.1.1.6 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Durasi Menginap

Berikut klasifikasi hotel berdasarkan durasi menginap:

1. Transit Hotel, yaitu hotel dimana para tamunya rata-rata menginap hanya

untuk satu atau dua malam.

2. Semi Residential Hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menginap lebih dari

dua malam sampai satu minggu.

3. Residential Hotel, yaitu hotel dima para tamunya menginap untuk jangka

waktu lama, lebih dari satu minggu.

2.1.1.7 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Ukuran dan Kapasitas

Berikut klasifikasi hotel berdasarkan ukuran, kapasitas, atau jumlah kamar:

1. Hotel kecil, yaitu hotel dengan jumlah kamar sampai dengan 25 kamar.

2. Hotel menengah, yaitu hotel dengan jumlah kamar antara 25 sampai 100

kamar.

3. Hotel sedang, yaitu hotel dengan jumlah kamar antara 100 sampai 300 kamar.

4. Hotel besar, yaitu hotel dengan jumlah kamar diatas 300 kamar.

2.1.1.8 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Struktur bangunan

Berikut klasifikasi hotel berdasarkan struktur bangunan hotel:

1. Conventional Hotel, yaitu hotel yang bentuknya gedung tinggi bertingkat

menjulang ke atas.

2. Bungalows, yaitu hotel yang bentuknya tidak bertingkat melainkan bangunan-

bangunan yang berlokasi menyebar satu dengan yang lain.

3. Motel atau Motor Hotel, yaitu hotel yang mempunyai garasi pada masing-

masing kamar atau kelompok kamar untuk menempatkan kendaraan. Motor

Hotel biasanya terletak di pinggir jalan.

2.1.1.9 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Fasilitas yang Diawarkan

1. Casino Hotel

Casino Hotels merupakan hotel yang berdekatan atau menyediakan tempat

rekreasi kasino. Sebagai tempat perisirahatan para tamu pengunjung kasino

juga tamu yang sekedar ingin menginap pada hotel ini.

2. Convention Hotel

16

Convention Hotel merupakan hotel yang menyediakan fasilitas dan

kebutuhan kelompok yang akan menghadiri ruang konvensi atau ruang rapat

sebagai fasilitas utama. Biasanya hotel ini memiliki kapasitas besar sekitar

500 kamar dan juga area publik yang besar serta akomodasi untuk ratusan

orang dalam waktu yang bersamaan.

3. Butik Hotel

Butik hotel merupakan hotel menawarkan fasilitas dengan konsep hotel yang

berbeda atau pengalaman yang berbeda. Butik hotel memiliki seni arsitektur,

gaya, dekorasi, ukuran, yang unik. Biasanya Butik Hotel berkapasitas

menegah sekitar 25 sampai 125 kamar dengan sentuhan desain yang khas.

2.1.2 Definisi Hotel Budget

Pada subbab berikut berisi penjelasan mengenai pengertian budget dan

manfaatnya, pengertian Hotel Budget, sejarah dan perkembangan Hotel Budget,

perbedaan antara Hostel, Losmen, dan Hotel Budget, sistem dan karakteristik Hotel

Budget, pengunjung Hotel Budget, fasilitas minimal Hotel Budget, serta

pertimbangan dalam merancang Hotel Budget.

2.1.2.1 Pengertian Budget dan Manfaatnya

Pengertian kata budget atau anggaran secara umum adalah prediksi finansial

yang menguraikan pendapatan dan pengeluaran secara sistematis dari suatu rencana

atau kegiatan yang sedang berlangsung. Budget juga dapat diartikan sebagai sesuatu

yang berhubungan dengan sifat hemat, berorientasi keuntungan, serta ekonomis.

Manfaat budget secara umum yaitu:

1. Sebagai pedoman pelaksanaan kerja

Budget berfungsi sebagai sarana yang memberikan arahan, koordinasi,

sekaligus memberikan target yang harus dicapai oleh suatu kegiatan. Dengan

demikian kelancaran jalannya suatu kegiatan lebih terjamin.

2. Sebagai pengawasan pelaksanaan kerja

Budget berfungsi sebagai sarana pengawasan jalannya suatu kegiatan untuk

menghindari terjadinya kesalahan atau kecurangan.

3. Sebagai acuan pembanding rencana kerja

17

Budget berfungsi juga sebagai tolak ukur atau sarana pembanding dalam

mengevaluasi realisasi kegiatan di masa datang. Dengan membandingkan

pelaksana dan perencana dapat menilai apakah kegiatan telah terlaksana

dengan lancar.

2.1.2.2 Pengertian Hotel Budget

Hotel Budget atau hotel kelas ekonomi adalah sebuah penyedia layanan dan

jasa penginapan dengan tarif relatif terjangkau. Oleh karena ketatnya anggaran, Hotel

Budget dirancang dengan kebutuhan seminimal mungkin dan sefungsional mungkin

dalam operasinya. Hotel Budget tidak memiliki fasilitas selengkap ataupun semewah

hotel internasional pada umumnya. Hotel Budget biasanya hanya dilengkapi fasilitas

untuk menginap dan sarapan. Tetapi ada pula Hotel Budget yang tidak memiliki

restoran atau area makan didalamnya karena pihak hotel hanya menghidangkan

sarapan pagi untuk tamu di kamar masing-masing.

Berdasarkan penjelasan diatas, terdapat dua pokok pikiran dalam pemahaman

Hotel Budget diantarnya berupa:

1. Pelayanan berupa akomodasi dan sarapan

Hotel Budget memberikan pelayanan berupa tempat untuk menginap serta

layanan makanan dan minuman. Fasilitas minimal dalam memenuhi

kebutuhan ini adalah kamar berisikan tempat tidur, tempat untuk

membersihkan diri, serta area untuk makan dan minum.

2. Pelayanan dengan tarif rendah

Sebagai daya tarik tarif Hotel Budget relatif rendah. Oleh karena itu fasilitas

yang disediakan juga relatif terbatas, dimana fasilitas tidak semewah atau

selengkap dengan fasilitas hotel pada umumnya. Tarif Hotel Budget biasanya

berkisar di rentangan harga Rp200.000,00 sampai dengan Rp400.000,00, ada

pula yang memasang tarif dibawah itu. Oleh karena itu, setiap manajemen

Hotel Budget menyusun strategi masing-masing dalam menekan biaya

operasional maupun biaya perawatan.

2.1.2.3 Sejarah dan Perkembangan Hotel Budget

Perkembangan bisnis Hotel Budget di Indonesia mulai terjadi pada saat

perkembangan bisnis maskapai penerbangan, khususnya maskapai berbiaya rendah

18

marak di tanah air sekitar tahun 2000-an. Berawal dari berkembangnya bisnis

tersebut peluang permintaan akan kebutuhan Hotel Budget meningkat cukup besar.

Wisatawan yang bepergian menggunakan maskapai murah biasanya

cenderung memilih hotel yang juga bertarif murah untuk akomodasinya. Oleh karena

itu, pasar Hotel Budget mengimbangi pertumbuhan maskapai berbiaya rendah.

Semakin banyak penumpang maskapai berbiaya rendah, maka semakin terbuka

peluang bisnis Hotel Budget.

Disamping itu, trend pertumbuhan ekonomi pada masyarakat kelas menegah

ke bawah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan

perjalanan mendorong kebutuhan hotel yang ramah anggaran. Dengan demikian

Hotel Budget kian berkembang yang tersedia layanan sederhana namun

berkecukupan dalam beristirahat serta melakukan aktivitas seperti bisnis dan wisata.

Persentase okupansi pada Hotel Budget juga relatif tinggi dibanding dengan

hotel-hotel lain. Menurut Wakil Ketua Association of the Indonesia Tour and Travel

Agencies, Rudiana, tingkat okupansi Hotel Budget sepanjang tahun 2011-2014

mencapai di atas 70%. Bahkan, saat high season dan long weekend tingkat okupansi

mencapai 80%-90%.

Rendahnya investasi serta perhitungan balik modal yang relatif cepat

dibanding investasi bisnis hotel berbintang, mendorong Hotel Budget kian menjamur

di Indonesia.

2.1.2.4 Perbedaan Antara Hostel, Losmen, dan Hotel Budget

Hostel, Losmen, dan Hotel Budget pada intinya merupakan suatu bentuk

pelayanan penyedia akomodasi yang dipergunakan untuk beristirahat atau menginap

dengan tarif yang terjankau. Walaupun memiliki jangkauan tarif yang hampir sama,

Hostel, Losmen, dan Hotel Budget memiliki banyak perbedaan yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Hostel

Hostel menawarkan akomodasi penginapan yang sangat menekan biaya.

Tempat penginapan biasanya terdiri atas tumpukan tempat tidur dalam satu

19

ruangan besar. Satu kamar hostel biasanya dapat menampung 5 sampai 15

orang. Konsep hostel tidak mengutamakan privasi sehingga setiap pengguna

hostel harus menyesuaikan diri dengan pengguna yang lain. Area makan dan

kamar mandi pun pada hostel biasanya dipergunakan secara bersama-sama.

(Gambar 2.1 Patong Backpacker Hostel, Phuket, Thailand)

Sumber : http://www.hostelworld.com

2. Losmen

Losmen menawarkan akomodasi penginapan yang berupa kamar-kamar

privat tetapi tidak berada dalam satu gedung. Biasanya kamar penginapan

memiliki pintu masuk yang menghadap langsung keluar atau langsung

menghadap ke halaman yang dapat dipergunakan bersama. Losmen biasanya

tidak memberikan layanan hidangan bagi tamunya, tetapi adapula beberapa

losmen yang menyediakan layanan hidangan dengan tambahan biaya.

20

(Gambar 2.2 Inada Losmen, Kuta, Bali)

Sumber : http://www.tripadvisor.com

3. Hotel Budget

Sedangkan Hotel Budget menawarkan akomodasi penginapan berupa kamar

privat dan restoran yang berada di dalam satu gedung. Biasanya kamar-kamar

hotel dihubungkan oleh sebuah koridor atau lorong. Setiap kamar merupakan

ruangan privat masing-masing tamu hotel. Hanya restoran, lobi, dan fasilitas

hiburan yang dipergunakan secara bersama-sama. Biasanya Hotel Budget

memberikan layanan satu paket dengan hidangan tetapi adapula Hotel Budget

yang tidak menawarkan layanan restoran.

(Gambar 2.3 Amaris Hotel Bandara, Benda, Tangerang)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

21

2.1.2.5 Sistem dan Karakteristik Hotel Budget

Trend baru pada pasar bisnis dan pariwisata di kalangan menengah ke bawah

adalah menciptakan Hotel Budget yang sesuai dengan kebutuhan. Hotel Budget

mereduksi fasilitas-fasilitas hotel yang dianggap tidak perlu atau berlebihan,

sehingga dapat menekan anggaran. Jadi, Hotel Budget hanya menyediakan fasilitas

kebutuhan dasar bagi para tamunya.

Beberapa karakteristik umum pada Hotel Budget diantaranya:

1. Tidak memiliki fasilitas kolam renang.

2. Tidak memiliki fasilitas olah kebugaran seperti gym, spa, pijat, dan sauna.

3. Tidak memiliki fasilitas bar, karoke, atau club malam.

4. Tidak memiliki fasilitas auditorium atau conference hall.

5. Area parkir terbatas, tidak memiliki layanan vallet, adapula yang dikenakan

tarif ekstra untuk parkir.

6. Area makan terbatas, adapula yang tidak memiliki area makan karena sarapan

antarkan ke kamar masing-masing.

7. Area lobi terbatas, tidak terlalu luas, adapula yang tidak dilengkapi area

tunggu pada lobi.

8. Kamar mandi di dalam dan biasanya menggunakan shower.

9. Peralatan kamar terbatas, adapula terdapat fasilitas yang dikenakan tarif

ekstra.

10. Layanan resepsionis terbatas, biasanya tidak 24 jam

11. Layanan hiburan seperti TV kabel dan Wifi terbatas, adapula yang tidak

memiliki layanan TV kabel dan Wifi.

12. Sirkulasi vertikal biasanya menggunakan tangga.

13. Luas kamar tidak terlalu besar kurang lebih 20 meter persegi.

14. Jumlah kamar tidak terlalu banyak minimal 15 kamar.

2.1.2.6 Pengunjung Hotel Budget di Jakarta

Target pasar Hotel Budget dengan fasilitas yang tidak selengkap atau

semewah hotel internasional umumnya diperuntukan bagi masyarakat pada kelas

ekonomi menengah ke bawah karena tarifnya yang relatif rendah. Akan tetapi, tidak

menutup kemungkinan bagi masyarakat kelas menengah ke atas yang ingin

22

melakukan penghematan maupun mencari suasana baru. Berdasarkan status dan

profesi pengunjung Hotel Budget dapat dikelompokan sebagai berikut:

1. Wisatawan asing dan wisatawan lokal

Jakarta sebagai kota yang memiliki banyak destinasi historis maupun hiburan

menjadi daya tarik bagi para wisatawan asing maupun lokal yang hanya

sekedar ingin mampir dan berlibur. Para petualang asing maupun lokal yang

memiliki keterbatasan dana tentu tidak perlu berkecil hati karena Hotel

Budget menyediakan pelayanan dengan tarif terjangkau. Wisatawan yang

datang mulai dari perorangan, pasangan, keluarga, maupun rombongan.

2. Pendatang dari desa

Jakarta sebagai pusat bisnis, ekonomi, dan infrastruktur menjadi lokasi favorit

bagi masyarakat pendatang dari desa dengan tujuan untuk mencari nafkah

ataupun berbisnis. Hotel Budget dapat menjadi akomodasi yang terjangkau

bagi pendatang yang ingin bermalam.

3. Karyawan

Jakarta merupakan lokasi pusat perkantoran yang memperkerjakan para

karyawan. Bagi karyawan yang pulang terlalu malam, atau tertinggal kereta,

bus, atau tranportasi lainnya, dapat bermalam di Hotel Budget dengan tarif

yang relatif terjangkau.

4. Pebisnis

Hotel Budget sangat cocok bagi para pebisnis yang ingin menjamu tamu atau

sekedar melakukan rapat atau meeting penting dengan tarif yang terjangkau.

Akan tetapi pada adapula Hotel Budget yang tidak memiliki ruang berkumpul

atau meeting.

5. Organisasi atau institusi

Organisasi atau institusi seperti pendidikan, ormas, dan lain-lain dalam grup

menengah atau kecil yang ingin melakukan acara gathering dengan

akomodasi terjangkau. Kendala yang biasa terjadi diantaranya adalah

kapasitas Hotel Budget yang relatif tidak terlalu besar memiliki kapasitas

yang terbatas.

6. Pengguna jalan

Jakarta terkenal sebagai kota rawan macet di jalan-jalan besar terutama pada

jam kerja atau jam pulang. Kemacetan yang terjadi berjam-jam tentu

mengakibatkan kelelahan dan stress. Bagi pengguna jalan yang ingin

23

menghindar dari kemacetan, beristirahat sejenak, ataupun mengginap dapat

mempergunakan akomodasi ini dengan tarif terjangkau.

7. Pengungsi bencana

Jakarta terkenal sebagai kota rawan banjir setiap tahunnya. Dengan bentuk

bangunan Hotel Budget yang umumnya berbentuk bangunan bertingkat,

Hotel Budget dapat dijadikan akomodasi pengungsi bencana sementara yang

terjangkau oleh masyarakat.

2.1.2.7 Fasilitas Minimal Hotel Budget

Fasilitas dan pelayanan minimal yang ditawarkan oleh Hotel Budget biasanya

fasilitas kebutuhan dasar bagi tamu hotel. Fasilitas sekunder seperti hiburan tidak

diperioritaskan atau bahkan ditiadakan dalam rangka menjaga tarif yang tetap

terjangkau. Berikut fasilitas standar yang minimal harus dimiliki oleh sebuah Hotel

Budget:

1. Pelayanan kamar

Kamar adalah fasilitas utama pada Hotel Budget. Di dalam kamar hotel minimal

terdapat matras untuk tempat tidur, serta sebuah meja dan kursi untuk duduk.

Beberapa kamar pada hotel budget memberikan fasilitas TV berlangganan, adapula

yang tidak.

2. Pelayanan kamar mandi dalam

Semua Hotel Budget wajib memiliki kamar mandi dalam kamar hotel. Kamar mandi

tersebut berisikan fasilitas kamar mandi pada umumnya yakni kakus, wastafel, dan

air pancuran. Biasanya Hotel Budget tidak menyediakan bathtub pada kamar

mandinya.

3. Pelayanan sarapan pagi

Beberapa tarif layanan Hotel Budget sudah termasuk dengan sarapan pagi. Tetapi

adapula yang tidak memberikan layanan sarapan pagi atau dikenakan biaya

tambahan untuk fasilitas tersebut.

4. Pelayanan resepsionis

Hotel Budget sebagaimana hotel umumnya wajib memiliki area resepsionis dalam

menyambut tamu, melakukan check-in, atau melakukan check-out.

5. Pelayanan housekeeping

Pelayanan housekeeping wajib diberikan kepada tamu hotel dalam beroperasinya

suatu hotel. Pelayan housekeeping bertugas melayani kebutuhan tamu, menjawab

24

pertanyaan, ataupun membersihkan fasilitas. Biasanya pelayanan housekeeping

termasuk dengan pelayanan laundry, tetapi adapula beberapa Hotel Budget yang

tidak memiliki atau dikenakan biaya tambahan untuk layanan tersebut.

6. Pelayanan area berkumpul

Meskipun luasan total Hotel Budget pada umumnya relatif sempit, Hotel Budget

minimal memberikan sedikit area untuk berkumpul bagi para tamu hotel. Area

berkumpul ini biasanya berupa area terbuka yang difungsikan sekaligus sebagai area

merokok.

7. Pelayanan area parkir

Meskipun luasan total Hotel Budget pada umumnya relatif sempit, Hotel Budget

minimal memberikan sedikit area parkir bagi para tamu hotel yang membawa

kendaraannya.

2.1.2.8 Pertimbangan Dalam Merancang Hotel Budget

Dalam perancangan suatu Hotel Budget seorang desainer perlu dibekali oleh

pengetahuan umum maupun khusus mengenai hotel mulai dari sistem, operasional,

fasilitas dan aktivitas, pengunjung, karyawan, dan sebagainya. Terdapat enam

elemen penting yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan Hotel Budget

diantaranya:

1. Dana atau anggaran

Alokasi anggaran dalam merancang desain Hotel Budget harus dilaksanakan

seefisien mungkin dan seminimal mungkin dalam mencapai tarif terjangkau.

Oleh karena itu desainer Hotel Budget harus mengaplikasikan fasilitas

berbiaya rendah dalam pembuatan maupun perawatan disamping memenuhi

kebutuhan konsumen.

2. Rencana keuntungan

Tujuan komersil dari suatu hotel adalah mendapatkan keuntungan. Pada Hotel

Budget target atau rencana untuk mendapatkan keuntungan menjadi sangat

penting dan harus sistematis karena persaingan harga antar bisnis perhotelan

sangat ketat. Promo dan diskon sering diterapkan dalam rencana keuntungan.

3. Permintaan Pasar

Hotel Budget harus dirancang sedemikian rupa menyesuaikan dengan

permintaan pasar terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Kebutuhan pasar pada Hotel Budget mengutamakan fungsionalitas dan

25

kuantitas sebagai kebutuhan primer, kemudian diringi kualitas sebagai

kebutuhan sekunder.

4. Sistem operasional

Dalam operasional, sebuah hotel akan mengeluarkan sejumlah dana untuk

biaya wajib dari pemasukan kotor seperti biaya gaji karyawan, biaya energi

seperti listrik dan gas, penyusutan aset, biaya perawatan, serta pajak.

5. Jangka waktu

Beberapa Hotel Budget menerapkan sistem fast-moving, maksudnya apabila

keuntungan hotel sudah mencapai target maka hotel tersebut dapat

diberhentikan operasionalnya atau dialih fungsikan karena aset telah

mencapai jatuh tempo penyusutan.

6. Kondisi moneter

Kondisi moneter seperti nilai juga mempengaruhi penetapan harga atau tarif

hotel terutama bagi wisatawan asing yang biasanya membawa mata uang

asing ke dalam negeri.

7. Keterbatasan lahan

Lahan, tanah, maupun bangunan Hotel Budget biasanya terbatas, tidak seluas

hotel pada umumnya. Sebuah Hotel Budget harus mampu memenuhi

kebutuhan tamu hotel dalam keterbatasan lahan.

2.1.3 Desain, Ergonomi, dan Estetika

Pada subbab berikut ini diuraikan pengertian desain interior dan desain

furnitur, pengertian ergonomi, aplikasi ergonomi pada Hotel Budget, pengertian

estetika, serta aplikasi estetika pada Hotel Budget.

2.1.3.1 Pengertian Desain Interior dan Desain Furnitur

Desain interior adalah cabang ilmu yang mempelajari proses perencanaan atau

perancangan ruang dalam suatu bangunan yang saling berinteraksi satu sama lain.

Interaksi tersebut meliputi interaksi antara manusia dengan objek desain, manusia

dengan lingkungan, maupun objek desain dengan lingkungan sekitar.

Desain furnitur adalah cabang ilmu yang mempelajari proses perencanaan atau

perancangan perlengkapan ruangan dalam suatu bangunan dengan tujuan

26

mempermudah, memfasilitasi, maupun memecahkan masalah aktivitas pengguna

ruang.

Tujuan dari desain baik desain interior maupun desain furniur adalah untuk

mengubah pola pikir atau trend, mempermudah, memperindah, maupun

memecahkan permasalahan bagi para pengguna ruang. Desain interior dan desain

furnitur sangat berkaitan erat dalam membangun keharmonisan ruang, perlengakapan

dan manusia penggunanya.

2.1.3.2 Pengertian Dasar Ergonomi

Kata “ergonomi” berasal dari kata Yunani, ergo yaitu kerja, nomos yaitu

peraturan. Ergonomi merupakan cabang ilmu desain yang mempelajari tentang

ukuran tubuh manusia secara rata-rata dengan objek desain seperti bangunan, mesin,

furnitur, dan sebagainya. Prinsip ergonomi tercapai apabila desain tersebut dapat

berfungsi secara nyaman efisien di tangan manusia universal. Tujuan dari ergonomic

tersebut adalah efektifitas dalam bekerja atau beraktivitas.

2.1.3.3 Aplikasi Ergonomi pada Kamar Hotel Budget

Berikut data dan gambaran ergonomi pada kamar Hotel Budget dengan fasilitas

minimal standar:

1. Ergonomi pada Kursi

Di dalam suatu kamar hotel biasanya diletakan sebuah sarana duduk

untuk melakukan aktivitas menulis, mengetik, makan, berhias dan

sebagainya. Standar ergonomi dalam desain tempat duduk sangat penting.

Data-data ergonomi harus dijadikan pedoman dasar dalam perancangan kursi

untuk mencapai fungsi dan kenyamanan yang maksimal. Bagian ergonomi

terpenting dalam perancangan kursi adalah sudut kemiringan kursi. Ukuran

standar kemiringan kursi menurut ilmu ergonomi adalah 95-105°. Jika kurang

dari batas tersebut, kursi terlalu tegak dan tidak akan nyaman diduduki.

Sebaliknya jika kemiringan melebihi batas tersebut, harus disesuaikan dengan

kegunaannya.

27

(Gambar 2.4 Ergonomi Pada Kursi Penggunaan Umum)

Sumber : Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.127.

Jakarta:Erlangga

2. Ergonomi pada Tempat Tidur

Tempat tidur merupakan fasilitas utama untuk beristirahat dan

menginap pada kamar hotel. Ergonomi pada tempat tidur yang paling utama

adalah ukuran matras dengan panjang matras yang harus lebih besar dari pada

tinggi manusia, serta lebar matras sesuai dengan lebar tubuh manusia. Ukuran

matras standar juga sudah ditetapkan sesuai dengan jumlah manusia yang

berbaring di atasnya. Berikut beberapa ukuran matras menurut standar

internasional:

(Gambar 2.5 Jenis dan Ukuran Standar Pada Matras)

Sumber : http://www.thebedroomcentre.com

28

Hubungan antara garis pandang terhadap jendela juga menjadi

pertimbangan efisiensi aktivitas manusia. Hal tersebut berhubungan antara

tinggi matras dengan lantai. Tinggi matras ideal dari lantai adalah sekitar 40-

45cm.

(Gambar 2.6 Garis Pandang Pada Kamar Tidur)

Sumber : Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.150.

Jakarta:Erlangga

3. Ergonomi pada Meja Rias atau Meja Tulis

Di dalam kamar suatu hotel biasanya ditempatkan minimal sebuah

meja untuk meletakan barang bawaan, yang dapat berupa meja rias atau meja

tulis. Ergonomi terpenting dalam desain meja rias atau meja tulis adalah

ukuran meja dan sirkulasi bersih agar tercapai pergerakan yang ideal. Area

sirkulasi yang ideal berikut dengan area aktivitas pengguna meja sekitar 100

cm. Berikut merupakan gambaran mengenai area sirkulasi dan area aktivitas

pada meja di dalam hotel:

29

(Gambar 2.7 Ergonomi Pada Meja Rias atau Meja Tulis)

Sumber: Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.153.

Jakarta : Erlangga

4. Ergonomi pada Kamar Mandi

Kamar mandi pada hotel umumnya berada di dalam kamar. Ergonomi

pada kamar mandi meliputi banyak elemen pendukung didalamnya seperti

tinggi wastafel, sirkulasi kakus, serta tinggi standar untuk shower. Berikut

data ergonomi pada wastafel, kakus, serta shower pada kamar mandi hotel:

30

(Gambar 2.8 Ergonomi Pada Lavatory)

Sumber : Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.165.

Jakarta:Erlangga

(Gambar 2.9 Ergonomi dan Jangkauan Pada Shower)

Sumber : Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.167.

Jakarta:Erlangga

31

(Gambar 2.10 Ergonomi Pada Bidet atau Kakus)

Sumber : Panero, Julius. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.166.

Jakarta:Erlangga

2.1.3.4 Pengertian Estetika

Estetika adalah cabang ilmu yang mempelajari suatu keindahan, seni, dan cita

rasa dari suatu objek, kreasi, atau karya sebagai bentuk apresiasi. Keindahan yang

dimaksud tidak memiliki definisi pasti melainkan berdasarkan kemampuan penilai

mengapresiasi atau kemampuan menerima karya, ataupun berdasarkan dampak karya

terhadap kehidupan manusia.

Dalam menciptakan estetika perancangan yang lebih baik dan menarik, prinsip-

prinsip desain perlu untuk dipelajari dan diterapkan dalam rancangan. Prinsip-prinsip

desain itu diantaranya :

1. Harmoni

Harmoni adalah prinsip desain yang menimbulkan kesan selaras

dalam pemilihan atau penyusunan objek serta kesan yang sesuai antara

elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu bidang atau ruang.

2. Proporsi

Proporsi adalah perbandingan dimensi antara bagian yang satu dengan

bagian yang lain, yang dipadukan menjadi suatu desain bentuk. Untuk

mendapatkan suatu desain bentuk yang ideal atau proposional perlu diketahui

perhitungan jarak, perbandingan ukuran objek, serta penerapan skala.

3. Balance

32

Balance atau keseimbangan adalah hubungan yang menyatakan

keseimbangan antar bagian-bagian dalam suatu elemen desain sehingga

menghasilkan susunan yang estetis. Terdapat dua jenis balance dalam

estetika, diantaranya:

a. Keseimbangan simetris yaitu cerminan yang sama antara bagian kiri

dan kanan dengan karakteristik desain yang sama. Keseimbangan ini

dapat memberikan rasa tenang, rapi, agung, dan abadi.

b. Keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan yang diciptakan dengan

cara menyusun beberapa objek yang tidak serupa tapi mempunyai

jumlah perhatian yang sama. Objek ini dapat diletakkan pada jarak

yang berbeda dari pusat perhatian. Keseimbangan ini lebih halus dan

lembut serta menghasilkan variasi yang lebih banyak dalam

susunannya.

4. Irama

Irama dalam desain adalah kesan yang membawa rasa dinamis atau

saling kontinu dari bagian yang satu ke bagian yang lain pada suatu objek

desain, sehingga akan membentuk persepsi. Irama dapat diciptakan melalui :

a. Pengulangan bentuk secara teratur

b. Perubahan atau peralihan ukuran

c. Melalui pancaran atau radiasi

5. Aksen

Aksen merupakan pusat perhatian, yang pertama kali menjadi objek

pandang dalam suatu rancangan. Aksen menonjol secara inividual di antara

objek-objek desain untuk menunjukan kesan penting yang terdapat di dalam

aksen tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

menempatkan aksen :

a. Apa yang akan di jadikan aksen

b. Bagaimana menciptakan aksen

c. Berapa banyak aksen yang dibutuhkan

d. Dimana aksen ditempatkan

6. Unity

Unity merupakan kesan kesatuan setiap elemen desain. Hal ini

tergantung pada bagiamana suatu elemen menunjang elemen yang lain secara

33

selaras atau berkarakter menyerupai sehingga terlihat seperti sebuah benda

yang utuh dan tidak terpisah pisah.

2.1.3.5 Aplikasi Estetika pada Hotel Budget

Hotel Budget umumnya tidak mementingkan keindahan sebagai

pertimbangan utama. Fungsi dan kebutuhan menjadi fokus dalam perancangan suatu

Hotel Budget. Estetika dan dekorasi dipenuhi, setelah kebutuhan utama konsumen

atau tamu hotel terpenuhi.

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi Hotel Budget yang

mengutamakan estetika hotel sebagai sarana strategi yang memiliki daya tarik bagi

konsumen.

2.2 Tinjauan Khusus

Pada subbab tinjauan khusus dijelaskan mengenai hasil survei maupun hasil

wawancara beserta dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian dan perancangan

Hotel Budget di Jakarta dalam rangka menambah wawasan sebagai pedoman

perancangan.

2.2.1 Studi Banding

Studi banding yang dilakukan berupa kegiatan melakukan wawancara dan

observasi pada beberapa lokasi dalam mencari data dan informasi yang dapat

dipergunakan sebagai pedoman dalam perancangan.

2.2.1.1 Studi Banding Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta dipilih sebagai studi banding

disebabkan memiliki konsep Hotel Budget pada hotel tersebut.

2.2.1.1.1 Data dan Profil Hotel

Berikut uraian data dan profil Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta:

• Nama Hotel: Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta

• Jenis Hotel: Hotel Budget, Hotel Transit, City Hotel

• Kelas Hotel: Bintang Tiga

• Alamat Hotel: Jalan Husein Sastranegara No.1

34

• Kelurahan: Benda

• Kecamatan: Tangerang

• Kodepos: 15125

• No. Telepon Hotel: (021) – 54365333

• Jumlah Kamar: 118 kamar

• Website: amarishotel.com

• Logo Hotel:

(Gambar 2.11 Logo Amaris Hotel)

Sumber : http://www.amarishotel.com

(Gambar 2.12 Peta Lokasi Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : http://www.google.com > maps

35

Lokasi Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta terletak di sebelah jalan tol

Prof. Sedyatmo yang merupakan jalan tol utama menuju ke Bandara Soekarno-Hatta.

Jarak antara Amaris Hotel dengan Bandara International Soekarno-Hatta adalah

sekitar 2 km. Akses lain menuju hotel ini adalam melalui jalan belakang yaitu jalan

Husein Sastranegara.

2.2.1.1.2 Sejarah dan Latar Belakang

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta berdiri pada bulan Maret tahun 2010,

merupakan sebuah hotel yang dikelola dibawah PT. Grahawita Santika yang berdiri

pada tahun 1981, ketika Kompas-Gramedia Group, perusahaan media cetak terbesar

di Indonesia, mengembangkan bisnis ke sektor perhotelan.

2.2.1.1.3 Visi dan Misi

Visi Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:

‘’ Menjadi Hotel Budget pilihan masyarakat khusus di wilayah Tangerang ”

Sedangkan, misi Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:

“ Menciptakan keuntungan lebih bagi stakeholder dalam memberikan layanan bed

and breakfast yang profesional menjunjung tinggi nilai ramah-tamah sesuai dengan

standar Amaris service. ’’

2.2.1.1.4 Struktur Organisasi Hotel

Struktur organisasi pada Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai

berikut:

36

(Gambar 2.13 Stuktur Organisasi Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

Staff yang akan bekerja di Amaris Hotel akan dilatih di pusat selama 3 bulan

sebelum menjadi staff tetap. Tujuan dengan adanya pelatihan ini adalah menjaga

kualitas pelayanan serta memberikan informasi dan prosedur pelayanan. Setelah

mengalami pelatihan, calon staff akan ditempatkan sebagai operasional staff oleh

HRD Supervisor berdasarkan deskripsi tugas masing-masing.

2.2.1.1.5 Sistem Operasional Hotel

Sistem operasional Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:

• Waktu Check-In Kamar: 14.00 WIB

• Waktu Check-Out Kamar:12.00 WIB

• Setiap kamar menggunakan akses masuk kartu.

• Tidak melayani ekstrabed, setiap kamar hanya diperuntukan bagi dua orang

dewasa.

• Servis rutin pada kamar setiap hari termasuk servis pendingin ruangan(AC)

untuk 5 kamar setiap harinya.

37

2.2.1.1.6 Konsep dan Desain Hotel

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta menerapkan konsep hotel smart

,efisien, serta berpedoman pada “form follow function”, yang artinya terapan setiap

bentuk furnitur maupun detail interior hotel memiliki tujuan dan fungsi masing-

masing. Hotel ini dirancang secara praktis dan efisien yang bergaya modern, serta

berstandar internasional. Hotel yang berkonsep cerdas dan efisien ini melayani

kebutuhan tamu tamu dengan fasilitas dasar sehingga mendapatkan kenyamanan saat

bermalam.

Tema yang dibawakan dalam elemen interior adalah warna-warna yang cerah

pada salah satu bagian dinding di setiap kamar secara seragam yang ditentukan

berdasarkan lantai, diantaranya pada lantai satu memiliki aksen warna merah, lantai

dua berwarna biru, lantai tiga berwarna hijau, serta lantai teratas berwarna kuning.

Pemilihan warna-warna tersebut merupakan warna-warna dasar dari standar Amaris

service. Panel-panel pada dinding yang di cat sesuai tema warna tiap lantai, memiliki

fungsi sebagai penutup saluran air. Pada sebagian besar dinding digunakan cat

berwarna putih sebagai warna dasar, agar terkesan bersih dan luas.

(Gambar 2.14 Fasilitas Kamar Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

Hampir seluruh elemen furnitur yang terdapat di dalam hotel bermaterial

plywood dengan finishing HPL glossy berwarna cerah. Kursi-kursi yang digunakan

pada area makan maupun kamar tidur yaitu kursi plastik berangka stainless yang

berkonsep mudah dalam penumpukan. Sedangkan kursi yang dipergunakan pada

38

area lobi dan lounge merupakan kursi memanjang (bench) yang terbuat dari material

besi dan stainless, dengan tujuan mudah dibersihkan.

Selain area kamar, seluruh area di hotel ini berlantai keramik yang berwarna

cerah kontras dengan warna keramik plint pada dinding. Fungsi dengan adanya plint

pada dinding adalah memudahkan pembersihan lantai. Lantai pada tiap kamar

menggunakan vinil sehingga memberikan kesan hangat pada ruangan.

2.2.1.1.7 Fasilitas dan Layanan Hotel

Berikut fasilitas dan layanan yang ditawarkan Amaris Hotel Bandara

Soekarno-Hatta, diantaranya:

1. Fasilitas kamar

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta memiliki 118 kamar yang terbagi pada

4 lantai dengan satu jenis tipe kamar yakni tipe Smart Room. Yang

membedakan hanya jenis tempat tidur untuk tipe kamar twin atau double.

Tipe kamar double difasilitasi sebuah kasur berukuran queen size, serta tipe

kamar twin difasilitasi dengan dua unit single bed.

2. Shuttle antar-jemput bandara

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta menerima layanan antar dan jemput

tamu hotel dari atau menuju Bandara Soekarno-Hatta. Layanan ini tanpa

dipungut biaya tambahan, serta difasilitasi dengan dua unit minibus yang

aktif dalam antar-jemput.

(Gambar 2.15 Fasilitas Shuttle Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

39

3. Lift

Sebagai Hotel Budget Amaris Hotel telah difasilitasi dengan lift sebagai akses

vertikal tiap-tiap lantai.

4. WiFi

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta telah tersedia layanan internet gratis

pada tiap-tiap kamar hotel, lobi, serta area lounge. Tamu hotel dapat

menanyakan kata kunci akses Wifi kepada petugas hotel.

5. Area parkir dan Vallet

Area parker untuk kendaraan tamu hotel tersedia untuk parker mobil dan

motor. Tersedia pula layanan vallet kendaraan.

6. Staff multibahasa

Sebagai hotel yang kerap dikunjungi oleh wisatawan asing, Amaris Hotel

Bandara Soekarno-Hatta memiliki staff ahli Bahasa dalam membantu

wisatawan asing dalam berkomunikasi.

7. Restoran

Amaris Hotel memiliki sebuah rumah makan padang sebagai restoran hotel

yang berlokasi terpisah aksesnya dengan gedung hotel. Sehingga tamu yang

datang harus keluar dari lobi hotel kemudian berjalan masuk ke pintu utama

restoran. Rumah makan padang tersebut terletak bersebelahan dengan gedung

hotel, yang terbagi menjadi 2 lantai, lantai dua sebagai area makan untuk

breakfast tamu hotel yang beroperasi pukul 06.00- 10.00 WIB, serta lantai

satu yang dibuka untuk umum dan beroperasi pukul 10.00- 24.00 WIB.

Kapasitas kedua lantai ini berkisar antara 40-50 kursi.

40

(Gambar 2.16 Rumah Makan Padang Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

8. Laundry

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan pencucian

pakaian para tamu hotel secara gratis.

9. Layanan TV kabel

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan TV berlanggan

bagi para tamu hotel secara gratis.

10. Lounge

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta memiliki sebuah lounge kecil pada

setiap lantai yang berkapasitas 6-8 orang sebagai ruang duduk tamu yang

sedang menunggu shuttle menuju bandara.

11. Brankas

Brankas ukuran kecil disediakan bagi para tamu hotel yang ingin menyimpan

barang berharga mereka sewaktu meninggalkan kamar hotel.

12. Area merokok

Ruangan khusus perokok pada Amaris Hotel berdekatan dengan ruang duduk

dengan atap yang terbuka.

13. Pendingin ruangan(AC)

41

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta telah difasilitasi dengan sebuat unit

pendingin ruangan pada tiap kamar.

2.2.1.1.8 Tarif Hotel

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta tergolong hotel yang bertarif rendah

dengan pertimbangan fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Tarif satu malam di

Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta yaitu Rp 530.000,00, sudah termasuk

breakfast, Wifi, TV kabel, laundry, dan shuttle.

2.2.1.2 Studi Banding Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta

Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta dipilih sebagai studi banding disebabkan

memiliki konsep Hotel Budget pada hotel tersebut.

2.2.1.2.1 Data dan Profil Hotel

Berikut uraian data dan profil Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta:

• Nama Hotel: Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta

• Jenis Hotel: Hotel Budget, Hotel Transit, City Hotel

• Kelas Hotel: Bintang Dua

• Alamat Hotel: Jalan Raya Bandara No. 106

• Kelurahan: Benda

• Kecamatan: Tangerang

• Kodepos: 15125

• No. Telepon Hotel: (021) – 29405678

• Jumlah Kamar: 150 kamar

• Website: pophotels.com

• Logo Hotel:

Gambar 2.17 Logo POP! Hotel

Sumber : http://www.pophotels.com

42

(Gambar 2.18 Peta Lokasi Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : http://www.pophotels.com

Letak POP! Hotel Bandara Soekarno-Hatta berada di tepi jalan tol Bandara

dan berjarak sekitar 3,23 km dari bandara Soekarno-Hatta. POP! Hotel tidak terletak

persis di depan jalan raya, namun gedung hotel 6 lantai ini dapat terlihat dengan jelas

dibalik rimbunnya pepohonan disekitarnya.

2.2.1.2.2 Sejarah dan Latar Belakang

Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta resmi dibuka pada tanggal 6 Maret 2013.

Pop! Hotel merupakan sebuah brand Hotel Budget yang berkembang dibawah

manajemen Tauzia Group yang berdiri sejak tahun 2001. Tauzia Hotel Management,

memiliki 81 jaringan hotel yang aktif beroperasi dibawah pengembangan brand

Worldhotels Master Franchise, diantaranya:

1. HARRIS Hotels yaitu hotel yang menyediakan layanan dengan gaya hidup

sehat bagi masyarakat berskala menengah

2. YELLO Hotels yaitu hotel yang menyediakan layanan ekonomis bagi para

pengguna internet

3. POP! Hotels yaitu hotel dengan budget terjangkau bagi para wisatawan

cerdas dan ramah lingkungan.

2.2.1.2.3 Visi dan Misi Hotel

Visi Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:

‘’ Menjadi Hotel Budjet terbaik dengan inovasi berkonsep eco-friendly.”

43

Visi Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:

“ Memberikan pelayanan dengan kualitas yang setara kelas atas dengan harga

yang terjangkau.’’

“Meningkatkan kepedulian lingkungan kepada seluruh tamu hotel.”

2.2.1.2.4 Struktur Organisasi Hotel

Berikut struktur organisasi pada Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta:

(Gambar 2.19 Struktur Organisasi Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

2.2.1.2.5 Sistem Operasional Hotel

Sistem operasional Amaris Hotel Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:

• Waktu Check-In : 14.00 WIB

• Waktu Check-Out :11.00 WIB

• Hotel ini tidak melayani servis extrabed. Anak berumur dibawah 12 tahun

tidak dikenakan biaya karena danggap belum melewati batasan penghuni

kamar.

2.2.1.2.6 Konsep dan Desain Hotel

44

Konsep yang dibawakan pada POP! Hotel adalah konsep eco friendly atau

ramah lingkungan dan telah diterapkan di kelima hotel yang berlogo POP! Hotel di

Indonesia. Konsep bangunan Pop! Hotel yang ramah lingkungan difasilitasi panel

surya, serta mengurangi penggunaan pendingin udara di beberapa ruangan.

POP! Hotel memberi perhatian khusus mengenai pembuangan sampah.

Tempat sampah dibedakan menjadi 3 kategori berdasarkan warna, yaitu tempat

sampah organik, tempat sampah anorganik, dan tempat sampah recycle.

(Gambar 2.20 Tempat Sampah Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

Tema yang dibawa dalam elemen interior adalah aplikasi beberapa warna

mencolok dalam satu ruangan sehingga memperlihatkan nuansa yang cheerful dan

colourful. Permainan warna-warna primer yang dipadukan dengan bentuk-bentuk

geometris menjadi daya tarik pada hotel ini, terutama pada bagian kamar. Hotel ini

juga menerapkan desain kamar mandi yang berbeda. Kamar mandi yang umumnya

berbentuk bujursangkar dikreasikan menjadi kamar mandi setengah tabung.

Material yang dipergunakan pada sebagian besar furnitur adalah material

plywood dengan finishing HPL glossy berwarna cerah. Material kursi yang

digunakan pada area makan maupun kamar yaitu kursi plastik dengan aneka ragam

45

warna yang memiliki rangka stainless serta berkonsep mudah dalam penumpukan.

Sedangkan kursi di area lobi mengunakan kombinasi material fiberglass dan

plywood, berbentuk organik, serta diatasnya beralaskan bantalan berwarna kuning.

Seluruh area di hotel ini menggunakan lantai berkeramik berwarna putih,

hingga ke bagian dalam kamar. Oleh karena itu, pembagian fokus pada hotel ini

terdapat pada desain dinding dan langit-langit.

2.2.1.2.7 Fasilitas dan Layanan Hotel

Berikut fasilitas dan layanan yang ditawarkan Amaris Hotel Bandara Soekarno-

Hatta, diantaranya:

1. Fasilitas kamar

Pop! Hotel memiliki 150 kamar dengan akses kartu yang terbagi dalam 6

lantai. Pop! Hotel hanya memiliki satu tipe kamar bertarif sama dengan dua

pilihan twin atau double yang berkapasitas untuk 2 orang dewasa. Keunikan

dari kamar pada hotel ini adalah sofabed yang berintegrasi dengan tempat

tidur, sehingga menghemat tempat untuk aktivitas duduk maupun tidur.

(Gambar 2.21 Fasilitas Kamar Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

2. Shuttle antar-jemput bandara

Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta menerima layanan antar dan jemput tamu

hotel dari atau menuju Bandara Soekarno-Hatta. Layanan ini tanpa dipungut

46

biaya tambahan, serta difasilitasi dengan dua unit minibus yang aktif dalam

antar-jemput.

3. Lift

Sebagai Hotel Budget, Pop! Hotel telah difasilitasi dengan lift sebagai akses

vertikal tiap-tiap lantai.

4. WiFi

Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta telah tersedia layanan internet gratis pada

tiap-tiap kamar hotel, lobi, serta area lounge. Tamu hotel dapat menanyakan

kata kunci akses Wifi kepada petugas hotel.

5. Area parkir

Area parkir untuk kendaraan tamu hotel tersedia untuk parkir mobil dan

motor. Area parker terletak di lantai basement dan tergolong cukup luas.

6. Restoran

POP! Hotel memiliki sebuah restoran didalam gedung hotel yang menyajikan

menu ramah anggaran pada umumnya. Namum jadwal sarapan menyesuaikan

dengan jadwal penerbangan tamu, misalkan tamu memiliki jadwal

keberangkatan jam 5 pagi dapat melakukan permintaan agar sarapannya

disiapkan atau diantar pukul 4 pagi. Untuk kapasitas restoran POP! Hotel

yaitu berkisar antara 50-60 orang.

7. Laundry

Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan pencucian pakaian

para tamu hotel secara gratis.

8. Layanan TV kabel

Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan TV berlanggan

bagi para tamu hotel secara gratis.

9. Lounge

47

POP! Hotel memiliki area duduk yang cukup besar berkapasitas 15-20 orang

serta difasilitasi beberapa unit komputer untuk mengakses internet manupun

memudahkan tamu dalam memilih kamar bermetode visual tour.

10. Brankas

Brankas ukuran kecil disediakan bagi para tamu hotel yang ingin menyimpan

barang berharga mereka sewaktu meninggalkan kamar hotel.

11. Area merokok

Ruangan khusus perokok pada Amaris Hotel berdekatan dengan ruang duduk

dengan atap yang terbuka.

12. Pendingin ruangan(AC)

Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta telah difasilitasi dengan sebuat unit

pendingin ruangan pada tiap kamar.

13. Vending Machine

Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan penjualan

minuman bagi para tamunya. Jasa vending machine ini tentunya dikenakan

biaya tambahan di luar tarif hotel.

(Gambar 2.22 Vending Machine Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

48

14. Meeting Room

POP! Hotel memiliki dua ruangan yang dipergunakan sebagai meeting room.

Masing-masing ruangan tersebut dapat menampung sekitar 12-15 orang.

2.2.1.2.8 Tarif Hotel

Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta tergolong hotel yang bertarif rendah

dengan pertimbangan fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Tarif satu malam di

Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta yaitu Rp 448.000,00, sudah termasuk breakfast,

Wifi, TV kabel, laundry, dan shuttle.

2.2.2 Studi dan Bahasan

Berikut data dan informasi yang dikumpulkan dibeberapa lokasi yang

berhubungan dengan perancangan Hotel Budget sebagai pertimbangan dan

pembahasan:

2.2.2.1 Studi dan Bahasan Keterbatasan Lahan

Hotel Budget pada umumnya tidak memiliki luas bangunan yang sebesar

hotel lainnya karena Hotel Budget dari segi arsitektur telah dirancang sedemikian

rupa mengutamakan jumlah kamar yang maksimal dalam satu bangunan. Oleh

karena itu, biasanya kamar-kamar pada Hotel Budget relatif lebih sempit

dibandingkan hotel lainnya. Berikut beberapa desain dalam keterbatasan lahan Hotel

Budget yang diteliti:

1. Amaris Hotel

Pada kamar tipe double Amaris Hotel Bandara, letak wastafel berada di luar

kamar mandi atau dekat dengan tempat tidur. Hal ini disebabkan luasan kamar mandi

yang sempit sehingga tidak terdapat sirkulasi untuk wastafel dan cermin.

49

(Gambar 2.23 Wastafel dan Cermin Amaris Hotel Bandara, Benda, Tangerang)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

Pada kamar tipe double Amaris Hotel Bandara, letak kursi dan meja didesain

pada sudut ruangan untuk menghemat tempat, walaupun kurang memenuhi standar

ergonomi.

(Gambar 2.24 Meja Sudut Amaris Hotel Bandara, Benda, Tangerang)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

2. Pop! Hotel

Keunikan pada setiap kamar Pop! Hotel Bandara adalah sofabed yang

berintegrasi dengan tempat tidur. Hal ini disebabkan luas kamar yang cukup sempit

sehingga tidak terdapat kursi dan meja. Selain itu sofabed tersebut dapat digunakan

untuk tidur sehingga kapasitas kamar menjadi 3 orang.

50

(Gambar 2.25 Sofabed Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

Selain itu keunikan aksesori pada setiap kamar Pop! Hotel Bandara adalah

lampu baca yang sangat berdesain mini sehingga dapat menghemat tempat untuk

meletakan barang-barang lainnya.

(Gambar 2.26 Lampu Baca Pop! Hotel Bandara Soekarno-Hatta)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

2.2.2.2 Data dan Pertimbangan Hotel Budget yang Terjangkau

Penentuan tarif merupakan suatu keputusan yang sangat fundamental bagi

dunia bisnis di segala bidang termasuk perhotelan. Harga yang terlalu tinggi akan

membuat bisnis sangat sulit menarik minat konsumen. Sebaliknya, harga terlalu

rendah akan mengakibatkan keuntungan bisnis sulit mengimbangi biaya pengeluaran

usaha. Persaingan harga yang ketat antar sesama Hotel Budget mewajibkan

51

penentuan harga yang pantas dan wajar sesuai dengan layanan yang ditawarkan.

Berikut hasil survei tarif beberapa Hotel Budget di Jakarta:

(Tabel 2.1 Data Tarif Hotel Budget di Jakarta)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

52

2.2.3 Studi Aktivitas Manusia

Identitas manusia, aktivitas manusia, dan jumlah pengguna bangunan

mempengaruhi perancangan interior maupun furnitur di dalam suatu bangunan.

Dengan uraian hal-hal tersebut diperoleh gambaran kebutuhan akan interior dan

furnitur dalam perancangan.

Secara garis besar aktiivtas pengguna hotel dibedakan menjadi dua yaitu

tamu hotel dan karyawan yang bertugas menjalankan operasional hotel. Berikut

uraian aktivitas masing-masing pengguna hotel:

2.2.3.1 Aktivitas Tamu Hotel Budget

Tamu hotel adalah konsumen yang datang serta telah terdaftar untuk

menikmati pelayan dan menggunakan fasilitas hotel. Kebutuhan tamu hotel secara

garis besar adalah layanan tidur, makan, membersihkan diri, dan hiburan.

(T

abel 2.2 Aktivitas Tamu Hotel Secara Umum)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

Dalam memesan kamar, tamu hotel dapat melakukan pemesanan dengan dua

cara. Cara pemesanan kamar juga mempengaruhi sistem dan aktivitas tamu hotel itu

sendiri. Berikut dua macam cara pemesanan atau reservasi hotel:

1. Reservasi hotel secara konvensional

53

Yang dimaksud dengan pemesanan atau booking kamar hotel secara konvensional

adalah pesanan hotel dimana tamu secara langsung datang ke resepsionis untuk

melakukan pemesanan kamar. Berikut siklus kegiatan tamu hotel yang melakukan

reservasi hotel secara konvensional mulai dari check-in sampai check-out.

(Gambar 2.27 Aktivitas Tamu Hotel Reservasi Konvensional)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

2. Reservasi hotel secara online

Di era teknologi saat ini pemesanan hotel dapat dilakukan secara online atau melalui

telepon. Tamu yang melakukan pemesanan online memiliki keuntungan dimana

mereka tidak perlu menunggu untuk kamar yang sudah siap dipergunakan. Berikut

siklus kegiatan tamu hotel yang melakukan reservasi hotel secara online mulai dari

check-in sampai check-out.

(Gambar 2.28 Aktivitas Tamu Hotel Reservasi Online)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

2.2.3.2 Aktivitas Staff Hotel Budget

54

Staff hotel adalah para karyawan atau karyawati hotel yang memiliki deskripsi

tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam penyelenggaraan sebuah hotel,

diantaranya:

• Resepsionis

Resepsionis hotel adalah para petugas yang berada di meja depan yang

memiliki kewajiban menyambut tamu, mendaftarkan tamu, memberikan salam,

serta membantu tamu selama tamu menginap. Resepsionis hotel juga dapat

disebut sebagai petugas meja.

Resepsionis juga bertugas menerima telepon ketika tamu melakukan

panggilan, menjawab pertanyaan, serta melayani pemesanan. Pelayanan dari

resepsionis mencerminkan keramahan dan citra hotel itu sendiri.

(Gambar 2.29 Aktivitas Resepsionis)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

• Housekeeping

Housekeeping atau tata graha adalah bagian dari departemen yang mengatur

atau menata peralatan, menjaga kebersihan, melaporkan kerusakan, dan memberi

dekorasi dengan tujuan hotel tampak rapi, bersih, dan menarik bagi tamu.

Housekeeping juga mempersiapkan kamar tamu, membersihkan setiap area hotel

secara rutin, serta melayani pesanan tamu.

(Gambar 2.30 Aktivitas Housekeeping)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

• Mekanikal dan Teknisi

55

Mekanikal dan teknisi adalah petugas hotel yang mengontrol, mengawasi,

serta memperbaiki apabila terjadi kerusakan pada teknis hotel meliputi listrik,

konstruksi, saluran air, gas, dan lain-lain.

(Gambar 2.31 Aktivitas Mekanikal dan Teknisi)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

• Manajer

Manajer hotel adalah pemimpin hotel yang bertanggung jawab atas

penyelenggaraan suatu hotel dan kinerja seluruh karyawan. Bersama dengan

asisten manajer, manajer bertugas memberikan rumusan atau arahan kepada staff-

staff lainnya.

(Gambar 2.32 Aktivitas Supervisor atau Manajer)

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015

2.2.3.3 Aktivitas Owner/Stakeholder Hotel Budget

Owner adalah pemilik hotel atau pemilik saham terbesar hotel. Sedangkan

stakeholder adalah pelaku yang memiliki kepentingan dalam perusahaan untuk

mencapai tujuan tertentu. Stakeholder juga merupakan pihak yang memberikan

dampak baik dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan. Berikut

aktivitas owner atau stakeholder:

56

Gambar 2.33 Aktivitas Owner/Stakeholder

Sumber : Mansell Mulyadi, 2015