Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian...

25
8 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia), “Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi-solusi atas permasalahan yang ditemukan.” (Umar Husein 2005,p36), “Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikejakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang diperoleh”. Jadi kesimpulannya evaluasi adalah menganalisis dan memberi penilaian serta solusi terhadap masalah yang ditemukan. 2.1.2 Pengertian Sistem (James A. Hall 2001, h5), “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang saling bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.” (James A. O’Brien 2005, h29), “Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan

Transcript of Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian...

Page 1: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

8

Bab 2

Landasan Teori

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Evaluasi

(Kamus Besar Bahasa Indonesia), “Evaluasi adalah proses penilaian

yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi dan pengenalan

permasalahan serta pemberian solusi-solusi atas permasalahan yang

ditemukan.”

(Umar Husein 2005,p36), “Evaluasi adalah suatu proses untuk

menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu standar tertentu untuk

mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat

yang telah dikejakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang

diperoleh”.

Jadi kesimpulannya evaluasi adalah menganalisis dan memberi penilaian

serta solusi terhadap masalah yang ditemukan.

2.1.2 Pengertian Sistem

(James A. Hall 2001, h5), “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih

komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang

saling bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.”

(James A. O’Brien 2005, h29), “Sistem adalah sekelompok komponen

yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan

Page 2: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

9

bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses

transformasi yang teratur.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-

komponen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya

membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2.1.3 Pengertian Informasi

(Raymond McLeod 2001, h15), “Informasi adalah data yang telah

diproses, atau data yang memiliki arti”.

(James A. Hall 2007, p617), “Informasi adalah fakta yang

menyebabkan penggunanya melakukan tindakan yang tidak akan dapat

dilakukannya atau tidak dilakukannya, jika tidak ada fakta tersebut”.

(Mcleod 2004, p10), information is processed data that is meaningful;

it usually tells the user something that she or he did not already know.

(Informasi adalah data yang diproses yang mempunyai arti; informasi

biasanya memberitahukan pengguna akan sesuatu yang belum pernah ia

ketahui).

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diatur dan

telah diproses dan mempunyai arti untuk penerimanya.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi

(James A. O’Brien 2003, p7), “Sistem informasi dapat diorganisasikan

dengan mengkombinasikan manusia, hardware, software, jaringan

Page 3: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

10

komunikasi dan sumber daya data dimana informasi dikumpulkan,

ditransformasikan dan disebarkan dalam organisasi.”

(James A. Hall 2007, p9), ”Sistem informasi adalah serangkaian

prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan

didistribusikan ke para penggunanya”.

Jadi kesimpulannya sistem informasi adalah serangkaian prosedur

formal dimana data dikumpulkan dan dapat diorganisasikan dengan

mengkombinasikan manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan

sumber daya data dimana informasi dikumpulkan, ditransformasikan dan

disebarkan dalam organisasi diproses menjadi informasi dan didistribusikan

ke para penggunanya.

2.1.5 Pengendalian Internal

2.1.5.1 Pengertian Pengendalian Internal

(Arens, Elder dan Beasley 2005, p270), ” Pengendalian internal

berisi dari kebijakan dan prosedur yang didesain untuk mendukung

manajemen dengan perlindungan yang diterima oleh perusahaan untuk

mencapai tujuannya.”

(Romney dan Steinbart 2002, p195), ”Pengendalian internal

adalah perencanaan dari organisasi dan metode-metode yang akurat

dan terpercaya, mengembangkan dan memperbaiki keefisienan

operasional dan mendorong ketaatan untuk menentukan kebijakan

manajerial.”

Page 4: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

11

(Ron Weber 1999, p35), ”Pengendalian internal adalah suatu

sistem untuk mencegah, mendeteksi dan mengkoreksi kejadian yang

timbul saat transaksi dari serangkaian pemrosesan tidak terotorisasi

secara sah, tidak akurat, tidak lengkap, mengandung redudansi, tidak

efektif dan tidak efisien.”

Pengendalian internal dikelompokkan menjadi tiga bagian :

1. Preventive control

Pengendalian ini digunakan untuk mencegah masalah sebelum

masalah tersebut muncul.

2. Detective control

Pengendalian ini digunakan untuk menemukan masalah yang

berhubungan dengan pengendalian setelah masalah tersebut

timbul.

3. Corrective control

Pengendalian ini digunakan untuk memperbaiki masalah yang

ditemukan pada detective control. Pengendalian ini mencakup

prosedur untuk menentukan penyebab masalah yang timbul,

memperbaiki kesalahan atau kesulitan yang timbul, memodifikasi

sistem proses. Dengan demikian bisa mencegah kejadian yang

sama pada masa yang akan datang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah

kebijakan yang didesain untuk mencegah, mendeteksi dan

mengkoreksi kejadian untuk mendukung manajemen.

Page 5: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

12

2.1.5.2 Komponen Pengendalian Internal

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern),

Committee of Sponsoring Organization of the Treatway

Commission (COSO) memperkenalkan adanya lima komponen

pengendalian intern yang meliputi Lingkungan Pengendalian

(Control Environment), Penilaian Resiko(Risk Assesment),

Prosedur Pengendalian (Control Procedure), Pemantauan

(Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi (Information and

Communication).

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap

para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya

pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah

filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan

atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi

manajemen (manajemen yang progresif atau yang

konservatif), struktur organisasi (terpusat atau

terdesentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan

pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar

keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.

Page 6: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

13

2. Penilaian Resiko (Risk Assesment)

Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun

yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik

aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit)

maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah diidentifikasi

dapat dianalisa dan evaluasi sehingga dapat diperkirakan

intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.

3. Prosedur Pengendalian (Control Procedure)

Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi

proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan

perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya dan

kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai

berikut :

1. Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.

2. Pelimpahan tanggung jawab.

3. Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.

4. Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan

operasional.

4. Informasi dan Komunikasi (Information and

Communication)

Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen

yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi

tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur

Page 7: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

14

pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen

sebagai pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan

pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada

perusahaan.

Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan.

Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk

menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi

yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan

pelaporan eksternal.

5. Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan

menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas

pengendalian. Pengendalian intern dapat dimonitor dengan

baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha

manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat

dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau

tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.

Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala

saat terjadi perubahan pokok dalam strstegi manajemen

senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada

perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang

bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian

intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian

Page 8: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

15

atas pengendalian intern sebagai bagian dari auditor atas

laporan keuangan.

2.1.5.3 Tujuan Pengendalian Internal

COSO yang dikutip dari buku (Romney 2003,p.196) tujuan

pengendalian intern adalah :

1. Efektifitas dan efisiensi operasi.

2. Laporan keuangan yang dapat dipercaya.

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang ada.

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

(Jones Rama 2003, p4), Sistem Informasi Akuntansi merupakan

subsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi

akuntansi dan keuangan sama seperti perolehan informasi yang berasal dari

pengolahan transaksi akuntansi rutin.

(McLeod 2001, p304), Sistem Informasi Akuntansi bertugas untuk

mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data

tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di

dalam maupun di luar perusahaan.

Kesimpulannya Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan data

yang berisi informasi akuntansi dan keuangan yang diatur untuk memproses

transaksi menjadi informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,

mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

Page 9: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

16

2.1.6.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

(Menurut Hall 2001,p18):

1. Untuk mendukung fungsi pertanggungjawaban kepengurusan

suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen bertanggung jawab

untuk menginformasikan pengaturan dan penggunaan sumber

daya organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi

tersebut.

2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

Sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan oleh

pihak manajemen unuk melakukan tanggung jawab pengambilan

keputusan.

3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.

Sistem informasi membantu personil operasional untuk bekerja

lebih efektif dan efisien.

2.1.6.2 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Beberapa karakteristik Sistem Informasi Akuntansi menurut

(Raymond Mcleod, Jr 2001, p306), yaitu :

1. Melaksanakan tugas yang diperlukan.

Perusahaan tidak memutuskan untuk melakukan pengolahan data

atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk

memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam

lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik,

Page 10: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

17

serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan

pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak

memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi sebagai cara mencapai dan menjaga

pengendalian.

2. Berpegangan pada prosedur yang relatif standar.

Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara

pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis organisasi mengolah

datanya dengan cara atau prosedur yang umum digunakan.

3. Menangani data yang rinci.

Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan

perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan jejak audit

(audit trail). Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat

ditelusuri dari awal hingga akhir dan sebaliknya.

4. Terutama berfokus historis.

Data yang dikumpulkan oleh Sistem Informasi Akuntansi

umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.

5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal.

Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan sebagian output

informasi bagi manajer perusahaan.

(Raymond Mcleod, Junior 2001, p304-305) Sistem Informasi

Akuntansi melaksanakan 4 tugas dasar pengolahan data, yaitu:

Page 11: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

18

1. Pengumpulan Data.

Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan

setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan

perusahaan.

2. Manipulasi data.

Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi.

Operasi manipulasi data meliputi : pengklasifikasian,

pengurutan, penghitungan, dan pengikhtisaran.

3. Penyimpanan data.

Data dari setiap transaksi disimpan di suatu tempat hingga

diperlukan, dan itulah tujuan penyimpanan data. Data disimpan

pada media penyimpanan sekunder, dan file dapat diintegrasikan

secara logis untuk membentuk suatu database. Sebagian besar

data dalam database adalah data akuntansi.

4. Penyiapan dokumen

Output yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi untuk

perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan

dipicu dalam 2 cara:

a. Oleh suatu tindakan.

Output dihasilkan bila terjadi sesuatu. Misalnya, tagihan

yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan diisi.

b. Oleh jadwal waktu.

Page 12: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

19

Output dihasilkan pada suatu saat tertentu. Misalnya, cek gaji

yang disiapkan setiap hari Jumat.

2.1.7 COBIT

COBIT (Control Objectives for Information and Related

Technology) adalah sebuah framework dan supporting toolset yang

membantu manajer menjembatani gap antara tujuan untuk keperluan

pengendalian, permasalahan teknik (technical issue) dan resiko bisnis

serta mengkomunikasikan level pengendalian kepada stakeholders ( IT

Governance Institute, 2005).

Pengelolaan assurance, pengendalian dan security professionals.

COBIT menyediakan langkah-langkah praktis terbaik yang dapat

diambil dan lebih difokuskan pada pengendalian (control), yang

selanjutnya dijelaskan dalam domain dan framework proses.

Manfaat dari langkah-langkah praktis terbaik yang dapat diambil

tersebut antara lain :

1. Membantu mengoptimalkan investasi teknologi informasi yang

mungkin dapat dilakukan.

2. Menjamin pengiriman service.

3. Menyediakan pengukuran yang akan digunakan untuk memutuskan

ketika terjadi suatu kesalahan.

Orientasi bisnis dari COBIT adalah menghubungkan tujuan

bisnis ke dalam tujuan teknologi informasi, menyediakan metric dan

Page 13: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

20

maturity models untuk mengukur pencapaian tujuan perusahaan serta

mengidentifikasikan tanggung jawab yang terkumpul dari bisnis dan IT

process owners. Prinsip dasar dari framework COBIT adalah

untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan

perusahaan.

COBIT dikembangkan oleh Information Technology Governance

Institute, yang merupakan bagian dari Information System Audit and

Control Association (ISACA). COBIT memberikan arahan (guidelines)

yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu bussiness process owners

dan manager, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat

memanfaatkan arahan ini dengan sebaik-baiknya.

Domain COBIT:

1. PLAN AND ORGANISE (PO)

Domain ini mencakup strategi dan taktik, serta difokuskan pada

penentuan arah TI yang dapat memberikan kontribusi terbaik dalam

pencapaian tujuan-tujuan bisnis (business objectives). Selanjutnya,

realisasi dari strategi yang merupakan penjabaran dari visi dan misi

perusahaan perlu untuk direncanakan, dikomunikasikan dan diatur

dengan perspektif yang berbeda.

Domain PO terdiri dari 10 macam proses, yaitu:

1. PO1 Define a Strategic IT Plan

2. PO2 Define the Information Architecture

Page 14: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

21

3. PO3 Determine Technological Direction

4. PO4 Define the IT Processes, Organization and Relationships

5. PO5 Manage the IT Investment

6. PO6 Communicate Management Aims and Direction

7. PO7 Manage IT Human Resources

8. PO8 Manage Quality

9. PO9 Assess and Manage IT Risks

10. PO10 Manage Projects

2. ACQUIRE AND IMPLEMENT (AI)

IT solution pada realisasi IT strategy perlu diidentifikasikan,

dikembangkan atau dipelajari sebagaimana diimplementasikan dan

diintegrasikan ke dalam proses bisnis. Sementara itu, perubahan dan

perawatan sistem yang ada tercakup dalam domain AI untuk memastikan

penyelesaian yang berkelanjutan memenuhi tujuan-tujuan bisnisnya.

Domain AI terdiri dari 7 macam proses, yaitu:

1. AI1 Identify Automated Solutions

2. AI2 Acquire and Maintain Application Software

3. AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure

4. AI4 Enable Operation and Use

5. AI5 Procure IT Resources

6. AI6 Manage Changes

7. AI7 Install and Accredit Solutions and Changes

Page 15: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

22

3. DELIVER AND SUPPORT (DS)

Domain ini difokuskan pada actual delivery dari layanan yang

dibutuhkan, yang mana melibatkan layanan pengiriman, manajemen

keamanan dan kelancaran, pendukung layanan bagi users dan

manajemen data serta fasilitas operasional.

Domain DS terdiri dari 13 proses, yaitu:

1. DS1 Define and Manage Service Levels

2. DS2 Manage Third-party Services

3. DS3 Manage Performance and Capacity

4. DS4 Ensure Continuous Service

5. DS5 Ensure Systems Security

6. DS6 Identify and Allocate Costs

7. DS7 Educate and Train Users

8. DS8 Manage Service Desk and Incidents

9. DS9 Manage the Configuration

10. DS10 Manage Problems

11. DS11 Manage Data

12. DS12 Manage the Physical Environment

13. DS13 Manage Operations

4. MONITOR AND EVALUATE (ME)

Semua proses teknologi informasi perlu dinilai secara berkala untuk

mengetahui kualitas dan pelaksanaannya terhadap pemenuhan

Page 16: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

23

kebutuhan pengendalian. Domain ini difokuskan untuk mengetahui

performance manajemen, memonitor pengendalian internal, pelaksanaan

peraturan dan penyediaan pengelolaan

Domain ME terdiri dari 4 macam proses, yaitu:

1. ME1 Monitor and Evaluate IT Performance

2. ME2 Monitor and Evaluate Internal Control

3. ME3 Ensure Regulatory Compliance

4. ME4 Provide IT Governance

Menurut COBIT 4.1 (p. 17-18). Proses COBIT teknologi

informasi melindungi pengendalian umum teknologi informasi

tetapi tidak ada pengendalian aplikasi karena merupakan

tanggung jawab dari pemilik proses bisnis dan digambarkan

sebelumnya dimana diintegrasikan didalam proses bisnisnya.

Berdasarkan COBIT 4.1, kriteria informasi untuk mencapai tujuan

bisnis meliputi :

1. Efektifitas

Untuk memperoleh informasi yang relevan dan berhubungan

dengan proses bisnis seperti penyampaian informasi dengan

benar, konsisten. dapat dipercaya dan tepat waktu.

Page 17: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

24

2. Efisiensi

Memfokuskan pada ketentuan informasi melalui penggunaan

sumber daya yang optimal.

3. Kerahasiaan

Memfokuskan proteksi terhadap informasi yang penting orang

yang tidak memiliki hak otorisasi.

4. Integritas

Berhubungan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi

dengan kebenaran yang sesuai dengan harapan dan nilai bisnis.

5. Ketersediaan

Berhubungan dengan informasi yang tersedia ketika diperlukan

dalam proses bisnis sekarang dan yang akan datang.

6. Kelengkapan

Sesuai menurut hukum, peraturan dan rencana perjanjian untuk

proses bisnis.

7, Keakuratan informasi

Informasi untuk manajemen mengoperasikan entitas dan

mengatur pelatihan keuangan dan kelengkapan laporan

pertanggungjawaban.

Kaitan Tujuan Bisnis dan Tujuan teknologi informasi dalam

COBIT dapat dibagi menjadi 4 perspektif, yaitu :

Page 18: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

25

1. Perspektif Keuangan

Dilihat dari perspektif keuangan ada 3 hal yang perlu

diperhatikan, yaitu :

1. Memberikan hasil yang baik dalam investasi pada teknologi

informasi – memungkinkan investasi bisnis

2. Mengelola teknologi informasi – berhubungan dengan resiko

bisnis

3. Meningkatkan penguasaan perusahaan dan ketransparanan

2. Perspektif Pelanggan

Dilihat dari perspektif pelanggan ada 6 hal yang perlu

diperhatikan, yaitu :

1. Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pelayanan.

2. Memajukan produk untuk dapat bersaing dan pelayanan

3. Memperkenalkan kelancaran pelayanan dan ketersediaan

4. Cepat tanggap dalam merespon perubahan bisnis

5. Mencapai biaya optimal dalam layanan pengiriman

6. Memperoleh kepercayaan dan informasi yang berguna untuk

strategi pembuatan keputusan

3. Perspektif Internal

Dilihat dari perspektif internal ada 6 hal yang perlu

diperhatikan, yaitu :

1. Meningkatkan dan memelihara fungsi- fungsi bisnis proses

2. Mengurangi biaya proses

Page 19: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

26

3. Menyediakan pemenuhan dengan hukum eksternal, peraturan

dan perjanjian

4. Menyediakan pemenuhan dengan kebijakan internal

5. Mengelola perubahan bisnis

6. Menyediakan dan memelihara operasional dan produktifitas

staf

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Dilihat dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ada 2

hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Mengelola produk dan bisnis inovasi

2. Memperoleh dan memelihara kemampuan dan motivasi orang

Maturity Models

Penilaian kemampuan proses berdasarkan maturity models

COBIT adalah bagian kunci dari implementasi pengelolaan teknologi

informasi.

Maturity dimodelkan untuk pihak manajemen dan digunakan

untuk mengontrol IT processes berdasarkan metode evaluasi dari

perusahaan, sehingga dapat digunakan untuk menilai dirinya dimulai

dari level non – existent (0) ke level optimised (5). Pendekatan ini

berasal dari maturity model yang dibuat oleh Software Engineering

Institute dan digunakan untuk menilai tingkat kematangan (maturity)

dari kemampuan pengembangan software.

Page 20: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

27

Maturity levels dirancang sebagai profil dari IT processes yang

akan diakui oleh pihak perusahaan sebagai penjelasan yang

memungkinkan dari kondisi sekarang dan kondisi di masa yang akan

datang.

IT processes COBIT, yaitu:

1. Dapat menilai performance perusahaan yang sebenarnya, yaitu posisi

perusahaan saat ini.

2. Dapat mengetahui status industri saat ini, dengan melakukan

perbandingan.

3. Dapat meningkatkan target perusahaan, dengan memetakan posisi

yang ingin dicapai oleh perusahaan.

4. Hasil yang diperoleh dengan mudah dapat digunakan dalam uraian

manajemen, yaitu dengan cara menampilkannya sebagai pendukung

untuk rencana ke depan dari business case yang akan dihadapi.

Teknik evaluasi yang digunakan pada Djatmiko (2007), dimana

maturity model digunakan sebagai metric untuk mengukur tingkat

perkembangan system informasi. Dengan Maturity model dapat

digunakan juga untuk mengendalikan proses TI dengan suatu metoda

scoring sedemikian sehingga suatu organisasi dapat menilai dirinya

sendiri dan “ tidak ada” sampai “ optimized” (dari 0 sampai 5).

Pendekatan ini diperoleh berdasarkan Maturity Model.

Untuk masing-masing proses IT, ada suatu skala pengukuran,

berdasar pada suatu penilaian antara “0” sampai “5”. Skala ini

Page 21: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

28

dihubungkan dengan matuity model yang diuraikan berkisar antara “

Tidak ada” sampai “ optimized” sebagai berikut :

Model Umum Maturity

Level 0 Tidak ada (Non-Existent ), kurang lengkapnya setiap proses yang dikenal.

Organisasi sama sekali tidak mengetahui adanya masalah.

Level 1 Inisialisasi ( Initial ), Terdapat bukti bahwa organisasi telah mengetahui

adanya masalah yang membutuhkan penanganan. Penanganan masalah

dilakukan dengan pendekatan adhoc, berdasarkan kasus dari perorangan.

Tidak dilakukannya pengelolaan proses yang terorganisir. Setiap proses

ditangani tanpa menggunakan standar.

Level 2 Pengulangan ( Repeatable ), Prosedur yang sama telah dikembangkan dalam

proses-proses untuk menangani suatu tugas, dan diikuti oleh setiap orang

yang terlibat di dalamnya. Tidak ada pelatihan dan komunikasi dari prosedur

standard tersebut. Tanggung jawab pelaksanaan standar diserahkan pada

setiap individu. Kepercayaan terhadap pengetahuan individu sangat tinggi,

sehingga kesalahaan sangat memungkinkan terjadi.

Level 3 Terdefinisi ( Defined ), Prosedur telah distandardisasikan, didokumentasi,

serta dikomunikasikan melalui pelatihan. Namun, implementasinya

diserahkan pada setiap individu, sehingga kemungkinan besar penyimpangan

tidak dapat dideteksi. Prosedur tersebut dikembangkan sebagai bentuk

formulasi dari pratik yang ada.

Level 4 Dikelola ( Managed ), Pengukuran dan pemantauan terhadap kepatuhan

Page 22: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

29

dengan prosedur, serta pengambilan tindakan jika proses tidak berjalan secara

efektif, dapat dilakukan. Perbaikan proses dilakukan secara konstan.

Implementasi proses dilakukan secara baik. Otomasi dan perangkat yang

digunakan terbatas.

Level 5 Dioptimalkan ( Optimized ), Implementasi proses dilakukan secara

memuaskan. Hal tersebut merupakan hasil dari perbaikan proses yang terus

menerus dan pengukuran tingkat kedewasaan organisasi. Teknologi informasi

diintergrasikan dengan aliran kerja, dan berfungsi sebagai perangkat yang

memperbaiki kualitas dan efektivitas. Organisasi lebih responsif dalam

menghadapi kompetisi bisnis.

Tabel 2.1.9 Level Model Maturity

Terdapat lima macam kemungkinan respon, dikaitkan dengan maturity

model yang direkomendasikan oleh COBIT ( skala 0 – 5 ). Responen akan

memilih tingkat aktivitas yang sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Maturity

Model akan membantu para profesional menjelaskan ke para manajer tentang

kekurangan manajemen teknologi informasi dan menetapkan target yang

mereka perlukan dengan membandingkan kontrol organisasi pratik yang

terbaik. Tingkatan maturity akan dipengaruhi oleh sasaran rinci tingkat dari

control maturity akan tergantung pada organisasi yang bergantung pada

teknologi informasi, teknologi dan terutama informasinya.

Page 23: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

30 2.2 Teori Pendukung

2.2.1 Overview Activity Diagram

Activity diagram mempresentasikan bisnis dan juga workflow

operasional dalam suatu sistem. Sebuah Activity Diagram adalah variasi dari

state diagram yang mana “state” merepresentasikan operasi dan transisinya

merepresentasikan aktivitas yang terjadi pada saat operasi telah selesai.

Initial state

Fill Out Form Check Form

[Incorrect form]

[Correct form]Final state

Activity diagram tersebut memperlihatkan aksi yang terjadi pada saat

anda menyelesaikan suatu isian pada web form. User mulai dengan mengisi

form yang tersedia kemudian akan dicek, hasil dari pengecekan tersebut akan

diketahui apakah form tersebut harus diisi lagi atau dinyatakan sudah selesai.

2.2.2 Pengertian Persediaan

(Baridwan 2000, p149), ”Persediaan merupakan istilah yang

digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu

perusahaan, namun akan tergantung pada jenis usaha perusahaan. Secara

umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan barang-barang

yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan untuk

memproduksi barang-barang yang akan dijual

Page 24: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

31

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Persediaan

(Bowersox dan Closs 1996, p31), kebutuhan persediaan suatu

perusahaan tergantung pada tingkat servis pelanggan yang diinginkan

dengan inventori minimum dan dengan biaya keseluruhan yang paling

rendah.

(Kieso 2001, p394), persediaan adalah aset yang disimpan untuk dijual

dalam siklus bisnis biasa atau suatu barang yang akan digunakan atau

dikonsumsi sebagai barang produksi untuk suatu barang yang akan dijual.

Jadi Kesimpulan kami sistem informasi persediaan adalah sistem yang

menyediakan informasi atau laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak

manajemen yang berhubungan dengan operasi pemesanan, penyimpanan

dan persediaan bahan baku.

2.2.4 Fungsi yang Terkait dalam Sistem Informasi Persediaan

Fungsi yang terkait dalam sistem informasi persediaan antara lain

(Wilkinson etal, 2000) :

1. Bagian Gudang

Bertugas untuk mengatur persediaan yang dimiliki perusahaan untuk

dijual kembali,memastikan bahwa persediaan telah dipesan sesuai

dengan kebutuhan perusahaan,menerima barang yang dipesan dan

memeriksa barang yang diterima dalam keadaan baik,menjaga

persediaan barang hingga dibutuhkan.

Page 25: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00677-KA Bab 2.pdf2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Evaluasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia),

32

2. Bagian Pembelian

Bertugas untuk memilih supplier yang kompetitif untuk

mendapatkanbarang atau jasa,memesan dan membeli barang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

3. Bagian Penjualan

Bertugas untuk membuat sales order dan invoice atas barang yang dijual

sehingga mengubah jumlah database persediaan.