BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi...

45
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sebelum kita membahas pengertian sistem informasi terlebih dahulu kita membahas tentang pengertian sistem dan pengertian informasi. Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari bagian bagian atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan atau sasaran. Sedangkan informasi adalah Data yang sudah diolah, dibentuk, atau hasil dari pengolahan data yang memiliki nilai atau value yang lebih dibandingkan data mentah. Informasi dapat juga dianggap suatu data yang diolah lagi dan menjadikan informasi sesuai dengan keperluan unit kerja pada tingkatnya masing-masing. Menurut Alter (1999, p42) sistem informasi adalah bentuk tertentu dari sistem kerja yang menggunakan teknologi informasi untuk menangkap (capture), transmisi, menyimpan, mencari kembali (revive), manipulasi dan menampilkan informasi, serta mendukung satu atau lebih sistem kerja yang lain. Adapun menurut O’Brien (2003, p7) sistem informasi adalah kombinasi terorganisasi dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data yang mengumpulkan, mentransformasikan, dan menyebarkan informasi di dalam suatu

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

7

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Sebelum kita membahas pengertian sistem informasi terlebih dahulu kita

membahas tentang pengertian sistem dan pengertian informasi. Sistem adalah

satu kesatuan yang terdiri dari bagian bagian atau subsistem-subsistem yang

saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan atau sasaran.

Sedangkan informasi adalah Data yang sudah diolah, dibentuk, atau hasil dari

pengolahan data yang memiliki nilai atau value yang lebih dibandingkan data

mentah. Informasi dapat juga dianggap suatu data yang diolah lagi dan

menjadikan informasi sesuai dengan keperluan unit kerja pada tingkatnya

masing-masing.

Menurut Alter (1999, p42) sistem informasi adalah bentuk tertentu dari

sistem kerja yang menggunakan teknologi informasi untuk menangkap (capture),

transmisi, menyimpan, mencari kembali (revive), manipulasi dan menampilkan

informasi, serta mendukung satu atau lebih sistem kerja yang lain. Adapun

menurut O’Brien (2003, p7) sistem informasi adalah kombinasi terorganisasi dari

orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data yang

mengumpulkan, mentransformasikan, dan menyebarkan informasi di dalam suatu

 

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

8

 

 

 

organisasi. Sedangkan menurut Wikipedia pengertian sistem informasi adalah

aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.

Komponen Sistem Informasi

Ada lima komponen sistem informasi yaitu hardware, programs, data,

procedures, dan people. Hubungan kelima komponen sistem informasi tersebut

dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :

Machine               Human 

     

Hardware  Programs  Data  Procedures  People 

 

            Instructions 

        Actors 

Gambar 2.1. Lima komponen sistem informasi

Sumber :http:// onno.vlsm.org/v11/ref-ind.../pengantar-teknologi-informasi-1999.rtf 

 

Adapun menurut O’ Brien (2003, p8) Sistem memiliki tiga komponen dasar yang

saling berinteraksi yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

Bridge

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

9

 

 

 

1. Input

Mencakup mendapatkan dan mengatur komponen atau elemen yang

masuk ke sistem untuk diproses. Contohnya mencakup bahan mentah,

dan data.

2. Proses

Mencakup proses transformasi yang mengubah input menjadi output.

Contohnya mencakup proses manufaktur, perhitungan matematis, dan

lain sebagainya.

3. Output

Mencakup elemen yang telah melalui proses transformasi. Contohnya

mencakup jasa, produk dan informasi.

Selain ketiga komponen dasar tersebut, terdapat dua lagi komponen

tambahan yaitu :

- Feedback : data mengenai kemampuan sistem.

- Control : mencakup pengawasan dan evaluasi dari feedback

untuk mengetahui bila sistem bergerak menuju

tujuan yang telah ditetapkan.

Kerangka Kerja Sistem Informasi

Pada gambar 2.2 akan diperlihatkan kerangka kerja konseptual yang

berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan dalam bacaan ini dan

memberi garis besar tentang hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai sistem

informasi.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

10

 

 

 

 

Gambar 2.2 Kerangka kerja sistem informasi

Sumber : http://www.scribd.com/doc/17106384/Makalah-Sistem-Informasi-

Manajemen

Dari gambar kerangka kerja di atas ditekankan bahwa Anda harus memusatkan

usaha Anda dalam lima area pengetahuan Sistem Informasi berikut ini.

- Konsep-konsep Dasar.

Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan manajerial termasuk

mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya

meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal adari teori sistem

umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk

mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan

kompetitif.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

11

 

 

 

- Teknologi Informasi.

Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen

teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan,

manajemen data, dan banyak teknologi berbasis Internet.

- Aplikasi Bisnis.

Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen, dan

keunggulan kompetitif bisnis

- Proses Pengembangan.

Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan,

mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk

memenuhi peluang bisnis.

- Tantangan Manajemen.

Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi

pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan globaldalam bisnis.

Kategori Sistem Informasi

Menurut O’ Brien (2003, p10) sistem informasi terbagi atas tiga kategori

yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Operations Support Systems

Merupakan sistem operasi yang memproses data yang digunakan dalam

operasi bisnis menjadi informasi yang dapat digunakan baik untuk

keperluan internal maupun eksternal tanpa penekanan mengenai

kegunaannya bagi manajemen (atau manager). Fungsinya adalah untuk

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

12

 

 

 

mengefisiensikan transaksi bisnis, mengontrol proses bisnis, mendukung

komunikasi dan kolaborasi serta update database.

Yang termasuk dalam Operations Support Systems adalah :

- Transaction Processing Systems

Mengolah data yang didapat dari transaksi bisnis, mengupdate

database operasional, dan mengahasilkan dokumen bisnis.

- Process Control Systems

Memonitor dan mengontrol proses industri.

- Enterprise Collaboration Systems

Mendukung kolaborasi dan kerja sama serta komunikasi dalam

kegiatan perusahaan, tim dan kelompok kerja.

2. Management Support Systems

Merupakan sistem informasi yang berfokus pada penyediaan informasi

untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif bagi para

manager. Yang termasuk dalam Management Support Systems adalah :

- Management Information Systems

Menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan yang

mendukung proses pembuatan keputusan bisnis.

- Decision Support Systems

Menyediakan dukungan untuk proses pengambilan keputusan

bagi manager dan profesional bisnis lainnya.

- Executive Information Systems

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

13

 

 

 

Menyediakan informasi yang kritis dari berbagai sumber untuk

memenuhi kebutuhan informasi bagi kaum eksekutif perusahaan.

3. Sistem informasi yang dapat mendukung operasi maupun kegiatan

manajemen seperti :

- Expert Systems

Sistem berbasis knowledge (pengetahuan) yang memberikan

masukan atau nasihat dari sudut pandang ahli di bidang tersebut.

- Knowledge Management Systems

System berbasis knowledge yang mendukung penciptaan,

pengorganisasian, dan penyebaran business knowledge dalam

perusahaan

- Strategic Information Systems

Mendukung proses manajemen dan operasi yang memberikan

perusahaan kemampuan strategis dalam mendapatkan keuntungan

bersaing

- Functional Business Systems

Mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajemen untuk

fungsi bisnis mendasar dalam suatu perusahaan.

2.1.2 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Alter (1999, p42) teknologi informasi adalah perangkat keras

dan perangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Hardware

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

14

 

 

 

merupakan sekumpulan peralatan fisik yang terlibat dalam pemrosesan

informasi, seperti komputer, workstation, peralatan jaringan, tempat

penyimpanan data (data storage), dan peralatan transmisi (transmission devices).

Software merupakan program komputer yang menginterpretasikan masukan

(input) oleh user dan memberitahukan kepada komputer tentang apa yang harus

dilakukan.

Sedangkan menurut Wikipedia, teknologi informasi adalah hasil

rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian

pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi akan lebih cepat, lebih luas

sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.

Teknologi informasi merupakan sebuah domain dari produk-produk hasil

perkembangan ilmu komputer dan telekomunikasi. Pada kenyataannya, saat ini

terdapat beragam tipe produk-produk yang berkaitan dengan teknologi informasi

yang secara garis besar dapat dibagi dua: perangkat keras dan perangkat lunak.

Pada jajaran perangkat keras dikenal produk-produk seperti komputer, printer,

monitor, modem, router, scanner, hard disk, disk drive, CD-ROM device, dan

lain sebagainya; sementara pada jajaran perangkat lunak dikenal istilah-istilah

seperti sistem operasi, database, spreadsheet, aplikasi, word processor, protocol,

dan lain sebagainya. Sesuai dengan tipe dan fungsinya, masing-masing kelas

produk tersebut masih dibagi lagi menjadi berbagai jenis variasi yang selalu

berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada.

1. Komponen Teknologi Informasi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

15

 

 

 

Komponen teknologi informasi merupakan sub sistem yang terbentuk

sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Untuk memanfaatkan TI,

umumnya dibutuhkan setidaknya empat komponen utama TI sebagai berikut ;

a. Perangkat keras (hardware)

Merupakan perangkat keras yang membangun sebuah teknologi

informasi. Hardware dalam sistem komputer merupakan komponen

yang secara fisik dapat dilihat dan diraba yang membentuk suatu

kesatuan sehingga dapat difungsikan.

Contoh hardware disini misalnya, monitor, keyboard, mouse, printer,

harddisk, memori, mikroprosesor, CD-ROM, kabel jaringan, antenna

telekomunikasi, dan lain-lain.

b. Perangkat lunak (software)

merupakan perangkat lunak yang dibuat khusus untuk dapat mengontrol

semua perangkat keras, sehingga semua perangkat keras teknologi

informasi dapat bekerja dengan kompak sebagai sebuah sistem yang utuh.

Dengan adanya software, semua perangkat komputer yang terdiri dari

jutaan komponen elektronik dapat dijalankan.

Software dapat dibagi menjadi tiga;

- Sistem Software lebih dikenal dengan sebutan sistem operasi.

Misalnya: Sistem Operasi Windows, Linux, Unix, OS/2, dan

FreeBSD.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

16

 

 

 

- Software untuk bahasa pemrograman, merupakan perangkat lunak

yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi maupun

perangkat lunak sistem.

Misalnya: Visual Basic, Delphi, Turbo C, Fortran, Cobol,

Turbo Assembler, Java.

- Software aplikasi merupakan program jadi siap pakai yang dibuat

untuk keperluan khusus.

Misalnya untuk keperluan aplikasi perkantoran ada Microsoft

Office dan Open Office yang terdiri atas beberapa program untuk

berbagai keperluan seperti pengolahan kata, angka, data, dan

presentasi.

c. Jaringan (netware)

merupakan jaringan antar komputer yang menghubungkan satu komputer

dengan jaringan lainnya. Untuk menyusun jaringan ini, diperlukan

perencanaan dari jaringan yang dibangun yang disebut dengan topology,

scope jaringan itu sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu LAN, WAN, dan

MAN. Perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung jaringan

diantaranya card jaringan. 

d. Infrastruktur (infrastructure) terdiri atas sekumpulan perangkat dan

aplikasi peranti lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu

perusahaan besar secara keseluruhan. Termasuk juga sekumpulan

layanan, yaitu kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis. Yang termasuk

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

17

 

 

 

dalam layanan tersebut adalah: Platform komputasi, layanan

telekomunikasi, layanan pengaturan data, layanan peranti lunak aplikasi,

layanan manajemen fasilitas fisik, layanan manajemen TI, layanan

standar TI, layanan pendidikan TI, layanan penelitian dan pengembangan

TI.

(http://yujayuni.blogspot.com)

2.2 Investasi TI dan evaluasi

2.2.1 Konsep Investasi TI

Investasi teknologi informasi adalah investasi di bidang perangkat keras

dan piranti lunak yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk menyelesaikan

fungsi bisnis terlepas dari teknologi yang dilibatkan baik itu komputer,

telekomunikasi, ataupun lain-lainnya. Investasi teknologi informasi merupakan

pengeluaran yang dilakukan organisasi yang berupa pengeluaran untuk

telekomunikasi dan jaringan, sistem informasi dan software baru, dukungan

lanjut dan operasi terhadap infrastruktur dan pusat data (data centers) yang

tersedia, yang secara langsung mempengaruhi kemampuan organisasi untuk

mencapai peningkatan performa misi, pengambilan keputusan manajemen, dan

efisiensi operasional. Secara umum investasi TI bermanfaat untuk menekan biaya

– biaya operasi perusahaan, meningkatkan produktifitas dan menyelesaikan

masalah bisnis yang spesifik. Untuk menjustifikasi TI yang akan dibuat, salah

satu pendekatan yang umum adalah mengadopsi langkah logis dalam kerangka

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

18

 

 

 

yang berulang (repeatable framework), yang sering dikatakan sebagai metode

evaluasi. (http://www.rms.net)

Investasi TI juga merupakan keputusan yang diambil oleh organisasi

untuk meningkatkan sumber daya dari pengeluaran biaya yang nyata dari TI

dengan harapan manfaat dari pengeluaran tersebut bertemu atau mencapai nilai

dari apa yang diharapkan. Investasi TI meliputi :

a. Hardware adalah semua mesin dan peralatan dalam sistem komputer.

Contoh: PC, mouse, keyboard, dan sebagainya.

b. Software adalah instruksi elektronik step-by-step yang memberitahukan

perangkat keras komputer apa bagaimana melakukan sebuah tugas.

Contoh : operating system, utility software, dan application software.

c. Network/jaringan adalah sebuah sistem komunikasi yang menghubungkan

dua atau lebih computer, internet adalah jaringan terbesar. Contoh :

LAN, WAN, dan MAN.

d. Brainware adalah pemakai komputer atau orang yang mengoperasikan

komputer (user), karena secanggih apapun komputer jika tidak ada orang

mengoperasikannya (user) maka komputer tersebut tidak dapat

digunakan. Contoh : operator, programmer, sistem analis, database

administrator, Fasilitas Contoh : ruangan, AC dan lain sebagainya.

2.2.2 Pengertian Efektifitas Investasi TI dan Alasan Perlunya Investasi TI

Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

19

 

 

 

sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang

menjelaskan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan

seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana

makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. 

(http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/). Jadi

efektivitas investasi teknologi informasi adalah mengukur sejauh mana

pencapaian tujuan investasi di bidang perangkat keras dan piranti lunak

dalam suatu perusahaan telah tercapai sesuai dengan yang telah

direncanakan.

Terdapat empat alasan mengapa perlunya investasi di bidang TI :

1. Fondasi untuk melakukan Bisnis (e-business, e-commerce)

2. Produktivitas meningkat karena penggunaan TI sebagai alat untuk

inovasi.

3. Kesempatan dan keuntungan strategik, dalam hal ini mengambil

peluang pasar, membangun produk baru dan menciptakan jasa baru

yang sangat memerlukan investasi di TI.

4. Memberikan peluang bisnis baru dan akan mendapat keuntungan

strategik dari pesaing apabila dapat memberikan perbedaan atau

keunikan dibanding pesaingnya. (jimmichaelw.files.wordpress.com)

2.2.3 Metode Dalam Evaluasi Investasi TI

Pada dasarnya, metode evaluasi dan analisa cost-benefit investasi TI

didasarkan pada cara serta perspektif manajemen dalam menilai kinerja teknologi

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

20

 

 

 

informasi yang diimplementasikan. Terkait dengan paradigma ini, setiap metode

yang dipilih dan dipergunakan oleh manajemen memiliki karakteristik khusus

yang membedakannya dengan metode lain. Metode-metode evaluasi investasi TI

meliputi :

- Strategic Analysis and Evaluation

merupakan suatu teknik pengukuran dengan menggunakan scoring

technique yang didasarkan pada prinsip bahwa semua perangkat teknologi

informasi yang diimplementasikan dalam perusahaan harus secara jelas dan

tegas mendukung strategi generik perusahaan, sehingga keberadaannya

harus dikaji secara sungguh-sungguh. Michael Porter dalam teori

competitive advantage-nya yang terkemuka mengatakan bahwa hanya ada

dua strategi yang dapat membuat perusahaan unggul dibandingkan dengan

kompetitornya, yaitu melalui: cost reduction dan differentiation. Jika

implementasi sebuah aplikasi teknologi informasi terbukti dapat mengurangi

sejumlah atau sekelompok biaya organisasi misalnya biaya transaksi atau

komunikasi maka teknologi tersebut dianggap tepat untuk diterapkan oleh

perusahaan. Demikian juga jika aplikasi sebuah teknologi informasi dapat

membuat perusahaan memiliki sesuatu yang membedakannya dengan

perusahaan lain atau mempunyai sesuatu yang “lain dari pada yang lain”,

maka keberadaannya dianggap tepat dalam kerangka strategis perusahaan.

Contoh aplikasi teknologi informasi yang menunjang performa

differentiation adalah: implementasi customer relationship management

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

21

 

 

 

sehingga pelanggan merasa memiliki hubungan yang khusus dengan

perusahaan, aplikasi call center yang berfungsi sebagai help desk khusus

bagi seorang nasabah bank, penerapan supply chain management yang

mendukung perusahaan dalam menjalin kemitraan bisnis strategis dengan

mitra pemasoknya, dan lain sebagainya. Jika seluruh investasi teknologi

informasi perusahaan diarahkan bagi dikembangkannya perangkat teknologi

terkait dengan dua strategi generik ini, maka dinilai bahwa investasi tersebut

tepat (manfaatnya telah embedded di dalam kedua strategi tersebut).

Semakin terkait langsung aplikasi teknologi informasi terhadap pencapaian

strategi cost reduction maupun differentiation, semakin tinggi score atau

nilainya bagi perusahaan.

- Value Chain Assessment

adalah sebuah pendekatan scoring technique lain dimana didasarkan pada

teori value chain yang diperkenalkan pula oleh Michael Porter. Value chain

merupakan suatu rangkaian proses di dalam perusahaan yang terkait

langsung dengan penciptaan nilai bagi kebutuhan pelanggan, dimana nilai

yang dimaksud biasanya direpresentasikan langsung dalam bentuk produk

atau jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut. Contoh sebuah value chain

adalah rantai aktivitas perusahaan semenjak yang bersangkutan membeli

bahan mentah, menyimpan di dalam gudang bahan mentah, mengolahnya

menjadi bahan baku, menyimpan hasilnya di gudang bahan baku,

mengolahnya menjadi produk jadi, menyimpan produk jadi di gudang

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

22

 

 

 

khusus, mendistribusikan dan menyebarkannya ke tempat-tempat

penyimpanan, menjualnya secara retail di sejumlah tempat, sampai dengan

melayani pelanggan pasca penjualan. Dalam kerangka ini dikatakan bahwa

setiap investasi teknologi informasi yang dialokasikan harus dipergunakan

untuk mengembangkan teknologi yang secara langsung dipergunakan di

dalam rangkaian core process atau proses utama dalam rangkaian value

chain tersebut. Semakin terlihat hubungan keterkaitannya, semakin tinggi

score perangkat aplikasi teknologi informasinya bagi sebuah perusahaan.

- Relative Competitive Performance

merupakan cara menilai kelayakan investasi teknologi informasi dengan

mengkomparasikan atau membandingkannya dengan perusahaan serupa

(kompetitor) dalam industri sejenis. Butir-butir kinerja yang dikomparasikan

menyangkut sejumlah aspek baik kualitatif maupun kuantitatif terkait

dengan biaya yang dikeluarkan untuk investasi maupun manfaat strategis

atau operasional yang didapat perusahaan. Melalui cara pembandingan ini

diyakini bahwa perusahaan tidak akan melakukan under investment atau

over investment terhadap pengembangan teknologi informasi yang

dimilikinya.

- Proportion of Management Vision Achieved

merupakan sebuah pendekatan yang cukup unik dimana masing-masing

individu yang memegang jabatan manajer ke atas (seperti senior manager,

general manager, vice president, director, dan lain sebagainya) diminta

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

23

 

 

 

untuk melakukan penilaian atau kajian yang didasarkan pada apakah

implementasi teknologi informasi terkait sesuai dengan “keinginan” atau

“kehendak” atau rencana mereka semula sebagai seorang pengambil

keputusan. Pendekatan ini dipergunakan dengan berasumsi bahwa seluruh

manajer di dalam perusahaan bekerja dan bergerak untuk menuju kepada satu

visi dan misi yang telah dicanangkan; sehingga mereka tahu persis

bagaimana teknologi informasi dapat berperan membantu mereka dalam

setiap aktivitas pencapaian visi dan misi tersebut. Dengan kata lain, sebuah

keputusan investasi dinilai layak dan “benar” apabila sesuai dengan rencana

atau pandangan dari manajer terkait, sementara jika tidak maka dinilai

investasi tersebut tidak pada tempatnya.

- Work Study Assessment

adalah suatu pendekatan evaluasi dimana dilakukan pengkajian terhadap

bagaimana implementasi teknologi informasi memberikan dampak pengaruh

terhadap pola dan cara kerja para individu dalam satu divisi atau departemen

tertentu di perusahaan. Dalam metode ini analisa dilakukan terhadap

bagaimana kontribusi teknologi informasi berpengaruh terhadap perbaikan

kinerja sebuah proses tertentu yang sangat ditentukan dengan besarnya

volume pekerjaan dan tingginya frekuensi aktivitas yang terjadi. Sebuah

investasi teknologi informasi dinilai layak dan tepat apabila dapat benar-

benar memperbaiki kinerja proses atau aktivitas yang dilakukan sejumlah

individu sehingga terlihat pengaruhnya dalam bentuk peningkatan kinerja

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

24

 

 

 

atau performa divisi atau departemen dimana perangkat teknologi tersebut

diimplementasikan.

- Economic Assessment

dipandang sebagai salah satu pendekatan analisa yang menggunakan

sejumlah teori ekonomi yang dibangun berdasarkan sebuah model

matematika tertentu. Metode analisa yang biasanya dinyatakan dalam fungsi

output terhadap sejumlah variabel input ini diperkenalkan oleh sejumlah

pakar ekonomi yang bekerja sama dengan ahli matematika dan praktisi

manajemen. Dengan memasukkan sejumlah data sesuai dengan kondisi

perusahaan yang ada ke dalam beragam variabel input pada formula terkait,

maka akan didapatkan nilai output yang akan dikomparasikan dengan

sejumlah parameter untuk menilai layak tidaknya biaya yang diinvestasikan

terhadap manfaat yang diperoleh perusahaan.

- Financial Accounting Based Analysis

adalah metode analisa yang mempergunakan sejumlah formula dan ukuran

yang baku dipergunakan dalam manajemen financial accounting. Contohnya

adalah dengan mempergunakan formula ROI, IRR, NPV, dan lain-lain

sebagai alat bantuk untuk menilai apakah sebuah investasi dianggap layak,

wajar, dan worth bagi sebuah perusahaan ditinjau terlebih-lebih dari aspek

sumber daya finansial.

- User Attitudes

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

25

 

 

 

adalah cara pengukuran manfaat dengan cara melibatkan mayoritas user atau

pengguna teknologi informasi di dalam perusahaan. Melalui survei, jajak

pendapat, observasi, dan diskusi, masing-masing pengguna diminta untuk

menyatakan penilaiannya terhadap setiap aplikasi yang mereka pergunakan,

terutama berkaitan dengan seberapa besar manfaat diterapkannya aplikasi

tersebut untuk membantu aktivitas mereka sehari-hari. Semakin positif

tanggapan mereka, semakin dinilai layaklah investasi teknologi informasi

yang telah dilakukan oleh perusahaan.

- User Utility Assessment

dipandang sebagai sebuah metode yang kontroversial karena didasarkan pada

asumsi yang sangat spekulatif. Prinsip yang dipegang dalam konsep ini

adalah bahwa semakin banyak dan semakin lama individu di perusahaan

menggunakan aplikasi teknologi informasi tertentu, semakin dianggap

berhasillah penerapan teknologi tersebut. Sementara semakin sedikit atau

semakin banyak individu yang menolaknya, semakin dipandang tidak layak

investasi yang telah dikeluarkan untuk membangun sistem tersebut.

Paradigma ini dipergunakan karena anggapan bahwa semakin sering sebuah

sistem dipergunakan, berarti frekuensi transaksi bisnis yang “dibantu”

dengan adanya sistem tersebut semakin tinggi demikian juga dengan volume

per transaksinya yang berarti akan semakin banyak manfaat yang telah

diperoleh perusahaan dengan utilisasi tersebut. Sebaliknya, utilisasi yang

rendah karena tidak terpakainya sistem berarti adanya “pemborosan” sumber

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

26

 

 

 

daya yang selayaknya tidak terjadi, yang berarti pula bahwa investasi yang

telah dikeluarkan sia-sia adanya.

- Value Added Analysis

adalah pendekatan dimana analisa dimulai dengan cara mengkaji nilai atau

value yang diberikan oleh sistem atau aplikasi teknologi informasi sebelum

menyentuh unsur pembiayaannya. Dengan kata lain, yang pertama-tama

perlu dilakukan adalah menyetujui akan nilai atau manfaat yang diberikan

oleh aplikasi teknologi informasi terlebih dahulu, baru kemudian mereka

yang bersepakat duduk bersama untuk mengkalkulasi biaya yang layak

dikeluarkan untuk pencapaian value tersebut. Jika hasil kalkulasi tersebut

“berkenan” di hati para pengambil keputusan, maka investasi yang

dikeluarkan dinilai layak; sementara jika tidak, maka rencana membangun

atau mengembangkan sistem terkait terpaksa tidak dilakukan.

- Return on Management

diperkenalkan pertama kalinya oleh Paul Strassman dalam bukunya

“Information Payoff” (Strassman, 1985) dan ditekankan kembali pada

karyanya “The Business Value of Computers” (Strassman, 1990), dimana

yang bersangkutan berusaha memisahkan apa yang dinamakan sebagai

management added value dengan management cost dan kemudian

membandingkan keduanya untuk diperoleh Return On Management atau

ROM. Konsepnya cukup jelas, yaitu sebagai berikut:

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

27

 

 

 

• Semenjak sebuah sistem aplikasi teknologi informasi diterapkan,

dihitunglah seberapa besar pendapatan atau revenue yang diperoleh

perusahaan.

• Jika revenue tersebut dikurangi dengan Cost Of Goods Sold atau COGS

dan pajak, akan diperoleh profit margin atau business value added.

• Dari business value added ini kemudian dikurangi dengan shareholders

value added (misalnya dalam bentuk pembagian deviden saham) dan

operation costs sehingga akhirnya diperoleh sebuah nilai yang merupakan

gabungan dari management costs dan management value added.

• Jika nilai tersebut dikurangi dengan management costs, maka akan

didapatlah management value added.

• Dengan berpegang pada formula:

ROM = Management Value Added : Management Cost

Maka akan diperoleh harga ROM yang akan menentukan tingkat

kelayakan investasi yang telah dan/atau akan dilakukan. Konsep ini

dibangun dengan filosofi bahwa dalam perusahaan moderen, yang

terpenting bukanlah modal, material, maupun teknologi, namun adalah

sumber daya manusia yang direpresentasikan dalam manajemen.

- Multi-Objective Multi-Criteria Method atau MOMCM

diperkenalkan sebagai sebuah metode yang bernuansa subyektif karena

didasarkan pada kenyataan bahwa setiap sistem aplikasi yang diterapkan

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

28

 

 

 

memiliki obyektif yang berbeda karena beragamnya stakeholders yang

berkepentingan dengan adanya sistem tersebut. Adanya sejumlah obyektif

yang berbeda dan beragamnya perspektif stakeholders memaksa perlu

dikembangkannya sebuah sistem yang dapat mengadopsi situasi ini. Dalam

MOMCM tersebut masing-masing stakeholder diberi kesempatan untuk

menentukan sendiri bobot atau weight dan penilaian dari sejumlah obyektif

atau manfaat yang didapat dari adanya sistem aplikasi terkait. Dengan cara

demikian, maka perusahaan dapat melihat dan menentukan layak tidaknya

suatu investasi dari hasil total penilaian para stakeholder tersebut.

(http://www.blogster.com/artikelekoindrajit/klasifikasi-metodologi)

2.3 Metode Evaluasi Efektivitas Investasi TI dengan Information Economics

2.3.1 Pengertian Information Economics

IE (Information Economics) adalah cabang dari teori mikroekonomi

yang mempelajari bagaimana informasi mempengaruhi suatu perekonomian

dan keputusan ekonomi. Informasi memiliki karakteristik khusus. Sangat

mudah untuk menciptakan tetapi sulit untuk percaya. Hal ini mudah

menyebar tetapi sulit untuk dikendalikan. Ini mempengaruhi banyak

keputusan. Karakteristik khusus ini (dibandingkan dengan jenis barang

lainnya) menyulitkan banyak teori ekonomi standar.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Information_economics)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

29

 

 

 

Menurut Parker (1988, p15), alasan digunakannya IE dalam penilaian

investasi adalah :

1. Jenis dan tingkat nilai-nilai yang diperoleh melalui implementasi TI pada

suatu perusahaan bervariasi.

2. Adanya keterbatasan sumber daya dalam melakukan investasi TI yang

dikaitkan aspek-aspek bisnis lainnya atau diantara investasi proyek-

proyek TI itu sendiri.

3. perusahaan perlu melakukan alokasi keputusan dengan efektif dengan

mempertimbangkan hasilnya (baik langsung maupun tidak langsung)

dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya.

4. Analisis Biaya dan Manfaat Tradisional (TCBA) tidak cukup untuk

memperhitungkan semua aspek dan dampak dari TI sehingga dibutuhkan

perangkat lain yang memadai. IE dapat digunakan sebagai kerangka dasar

untuk membantu manjemen dalam membuat keputusan investasi TI

sesuai dengan kelayakannya.

Dalam pengukuran IE terdapat 4 tahapan, yaitu (Parker, 1988,p11)

1. Identifikasi nilai dan total biaya dari setiap proyek.

2. Menerapkan kriteria ekonomi sementara dalam proses pembuatan

keputusan.

3. Memperkirakan alternatif-alternatif yang mungkin terjadi.

4. Alokasi sumber daya yang berharga untuk proyek yang penting.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

30

 

 

 

Menurut Parker (1988, P102), terdapat tiga komponen utama untuk

menghitung skor suatu proyek investasi,yaitu :

1. Perhitungan ROI (Return On Investment)

2. Penilaian pada business domain

3. Penilaian pada technology domain

Weighted Weigthed Weighted PROJECT SimpleROI + Bussines Domain + Teknologi Domain = (Quantification) (Assessment) (Assessment) SCORE

Gambar 2.3 Faktor untuk menghitung score suatu proyek (Parker, 1988, p102)

2.3.2 Analisis Biaya Manfaat Tradisional (Traditional Cost Benefit

Analysis)

TCBA biasanya digunakan oleh pemerintah untuk mengevaluasi perlunya

intervensi tertentu. Ini adalah analisis efektivitas biaya alternatif yang berbeda

untuk melihat apakah manfaat lebih besar daripada biaya. Tujuannya adalah

untuk mengukur efisiensi dari intervensi relatif. Manfaat dan biaya seringkali

dinyatakan dalam bentuk uang dan waktu sehingga semua manfaat dan biaya

proyek dari waktu ke waktu (yang cenderung terjadi pada titik waktu yang

berbeda) dinyatakan pada segi "nilai sekarang."

(http://en.wikipedia.org/wiki/Cost-benefit_analysis)

Untuk mengevaluasi keuntungan ekonomis dari beberapa proyek dalam

TCBA terdiri dari 2 langkah :

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

31

 

 

 

- Mengidentifikasi dan mengestimasikan seluruh biaya dan manfaat dari

alokasi proyek dan operasi. Hal ini meliputi biaya pengembangan, biaya

operasi dan manfaat tambahan yang diharapkan dari sistem yang baru.

- Menyatakan biaya dan manfaat tersebut dalam unit umum. Perlu evaluasi

jumlah manfaat, dengan perbedaan antara total keuntungan dan total

biaya dari pembuatan dan operasi sistem.

Gambar 2.4 Justifikasi Biaya Tradisional berdasarkan Analisa Keuntungan dan Biaya (Parker, 1988, p76) 

- Biaya (Cost)

Untuk melakukan investasi diperlukan biaya. Biaya merupakan

pengukuran atas jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah

produk. Biaya dinyatakan dalam ukuran mata uang (misalnya, rupiah). Dalam

Information Economics terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya pengembangan

(development cost) dan beban berjalan (ongoing expense). Beban pemeliharaan

(maintenance) termasuk dalam biaya berjalan Parker ( 1988, p90).

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

32

 

 

 

Segi Bisnis Segi Teknologi

Jasa Dalam menimbulkan + nilai nilai bisnis - Biaya Jasa

Pendapatan - Biaya SI untuk + dari Biaya SI

penggunaan jasaPembalik dari jasa & - Biaya Segi Bisnis fasilitas Investasi pada

+ Infrastruktur TI

= kelayakan bisnis dan justifikasi Proyek

Kelangsungan teknis dan kelayakan ekonomis dari proyek

Gambar 2.5 Model Information Economics berdasarkan Biaya (Parker1988, p75)

- Nilai (Value)

IE juga mempertimbangkan nilai dari TI. Nilai adalah keuntungan yang

diperoleh atas persaingan yang direfleksikan dari kinerja bisnis sekarang dan di

masa mendatang. Dimana nilai akan menambah keuntungan lebih dari para

perusahaan pesaingnya dimana nilai tersebut akan membuat manajemen akan

menginvestasikan dananya. Nilai akan dibedakan menjadi dua, yaitu nilai

berdasarkan bisnis dan nilai berdasarkan teknologi Parker (1988, p64).

- Keuntungan (Benefit)

Secara ekonomi, manfaat dapat diartikan sebagai laba atau sesuatu yang

didapatkan oleh individu maupun organisasi. Pada dasarnya manfaat yang

didapatkan setelah melakukan investasi TI harus lebih besar dari biaya yang

dikeluarkan. Biaya-biaya akan dihitung dengan menggunakan lembar kerja biaya

pengembangan dan lembar kerja biaya berjalan. Sedangkan manfaat akan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

33

 

 

 

dihitung dengan menggunakan teknik-teknik value linking, value acceleration,

value restructuring dan value innovation.

2.3.3 Domain Bisnis

Penilaian terhadap domain bisnis adalah evaluasi terhadap faktor-faktor

di bidang kegiatan bisnis meliputi sekumpulan nilai dan resiko yang dibagi ke

dalam lima kategori yaitu Strategic Match, Competitive Advantage, Competitive

Response, Management Information System dan Project or Organization Risk.

2.3.3.1 Strategic Match

Strategic Match merupakan evaluasi atau penilaian terhadap

keterkaitan antara investasi TI dalam hubungannya dengan pencapaian

tujuan strategis organisasi. Fokus dari evaluasi ini adalah apakah investasi

di bidang TI dan implementasinya sudah sejalan atau selaras dengan

tujuan jangka panjang perusahaan. Penilaian kesesuaian investasi TI

dengan tujuan jangka panjang perusahaan dinyatakan dalam score yang

dihitung dari hasil kuesioner pada responden yang mengerti mengenai

manfaat TI dalam kaitannya tujuan perusahaan. Hasil score dalam

Strategic Match mempunyai rentang dari 0 hingga 5 pada

kuesioner/checklist.

2.3.3.2 Competitive Advantage

Competitive Advantage merupakan evaluasi atau penilaian

terhadap keterkaitan antara investasi TI dalam hubungannya dengan

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

34

 

 

 

kemampuan meningkatkan bersaing perusahaan. Fokus dari evaluasi ini

adalah mengevaluasi adanya pertukaran data antara perusahaan dengan

para pemsok yang diperoleh dengan adanya kesediaan dari perusahaan

untuk merubah struktur industri atau sistem, meningkatkan posisi

organisasi dalam bisnis yang ada, dan menciptakan kesempatan bisnis

yang baru. Penilaian kesesuaian investasi TI dengan kemampuan

bersaing perusahaan dinyatakan dalam score yang dihitung dari hasil

kuesioner pada responden yang mengerti mengenai manfaat TI dalam

kaitannya peningkatan kompetitor perusahaan. Hasil score dalam

Competitive Advantage mempunyai rentang dari 0 hingga 5 pada

kuesioner/checklist.

2.3.3.3 Competitive Response

Competitive Response merupakan tingkat dimana kegagalan

sistem dapat mengurangi keunggulan bersaing perusahaan Fokus dari

evaluasi ini adalah mengukur derajat kegagalan dalam memenuhi

keberhasilan yang diharapkan di awal dapat menyebabkan kegagalan

persaingan terhadap usaha (Parker, 1996, p320). Penilaian ini dinyatakan

dalam score yang dihitung dari hasil kuesioner pada responden yang

mengerti mengenai manfaat TI dalam kaitannya mengukur tingkat

kegagalan dan otoritas yang diberikan sebagai kondisi aktivitas bisnis

yang berkelanjutan. Hasil score dalam Competitive Response mempunyai

rentang dari 0 hingga 5 pada kuesioner/checklist.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

35

 

 

 

2.3.3.4 Management Information for Critical Success Factors

Management Information for Critical Success Factors fokus pada

aktivitas internal yang secara langsung mempengaruhi produk dan

pelanggan eksternal. Management Information for Critical Success

Factors memperkirakan kontribusi langkah-langkah yang diambil

terhadap kebutuhan informasi manajemen untuk aktivitas yang kritis

(Parker, 1996, p320). Penilaian ini dinyatakan dalam score yang dihitung

dari hasil kuesioner pada responden yang mengerti mengenai manfaat TI

dalam kaitannya manajemen system informasi dalam perusahaan. Hasil

score dalam Management Information for Critical Success Factors

mempunyai rentang dari 0 hingga 5 pada kuesioner/checklist.

2.3.3.5 Project or Organization Risk

Project or Organizational Risk berfokus pada tingkat dimana

sebuah perusahaan mampu membawa perusahaan yang dibutuhkan oleh

proyek sistem informasi manajemen. Evaluasi ini memperhatikan

pengguna dari area bisnis perusahaan, bukan area teknis perusahaan.

Penilaian ini dinyatakan dalam score yang dihitung dari hasil kuesioner

pada responden yang mengerti mengenai manfaat TI dalam kaitannya

kebutuhan proyek sistem informasi manajeman. Hasil score dalam

Project or Organizational Risk mempunyai rentang dari 0 hingga 5 pada

kuesioner/checklist.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

36

 

 

 

2.3.4 Domain Teknologi

2.3.4.1 Strategic IS Architecture

Strategic IS Architecture berfokus pada evaluasi tingkat dimana

proyek selaras dengan strategi sistem informasi  untuk menjamin

kelangsungan dari strategi TI. Penilaian kesesuaian investasi TI dengan

kelangsungan dari strategi TI perusahaan dinyatakan dalam score yang

dihitung dari hasil kuesioner pada responden yang mengerti mengenai

manfaat TI dalam kaitannya menjamin kelangsungan strategi TI. Hasil

score dalam Strategic IS Architecture mempunyai rentang dari 0 hingga 5

pada kuesioner/checklist.

2.3.4.2 Definitional Uncertainty

Fokus pada Definitional Uncertainty adalah merumuskan apakah

komputerisasi sudah tepat atau belum sehubungan dengan pelaksana

proyek TI. Penilaian ini dinyatakan dalam score yang dihitung dari hasil

kuesioner pada responden yang mengerti mengenai manfaat TI dalam

kaitannya pelaksana proyek TI. Hasil score dalam Definitional

Uncertainty mempunyai rentang dari 0 hingga 5 pada

kuesioner/checklist.

2.3.4.3 Technical Uncertainty

Technical uncertainty menilai kesiapan domain teknologi untuk

menjalankan system dimana penilaian ini meliputi : keahlian yang

dibutuhkan, ketergantungan hardware dan ketergantungan software, dan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

37

 

 

 

aplikasi software. Penilaian ini dinyatakan dalam score yang dihitung dari

hasil kuesioner pada responden yang mengerti mengenai domain

teknologi. Hasil score dalam Technical uncertainty mempunyai rentang

dari 0 hingga 5 pada kuesioner/checklist.

2.3.4.4 IS Infrastructure Risk

IS Infrasctructure Risk menilai seberapa banyak investasi non

proyek yang perlu segera dilakukan agar sistem dapat berjalan dengan

baik seperti administrasi data (seperti kebutuhan kamus data), komunikasi

(seperti adanya bentuk komunikasi yang baru), dan sistem yang tersebar

(seperti kebutuhan metode akses data yang baru). Penilaian ini

dinyatakan dalam score yang dihitung dari hasil kuesioner pada

responden yang mengerti mengenai penilaian banyaknya investasi non

proyek. Hasil score dalam IS Infrasctructure Risk mempunyai rentang

dari 0 hingga 5 pada kuesioner/checklist.

2.3.5 Justifikasi Financial

  Faktor pertama yang harus dipertimbangkan adalah justifikasi secara

financial dari sebuah proyek TI, dengan faktor utama pada kuantifikasi dari biaya

(selama fase pembangunan dan fase pemeliharaan) dan manfaat dari proyek TI

tersebut. Manfaat tersebut kemudian dihubungkan dengan biaya menggunakan

perhitungan ROI (Parker, 1988, p102-104). Perhitungan ROI terbagi menjadi 2

yaitu ROI sederhana dan ROI. Perbedaan keduanya terdapat pada tingkat suku

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

38

 

 

 

bunga, yaitu dalam perhitungan ROI sederhana tidak menggunakan suku bunga

sedangkan pada perhitungan ROI menggunakan tingkat suku bunga.

a. Teknik Information Economics Untuk Menghitung ROI Sederhana

Terdapat 5 teknik justifikasi finansial yang digunakan dalam information

economics untuk mengukur dan menilai aplikasi teknologi informasi

yang potensial, yaitu:

a. traditional cost-benefit analysis,

b. value linking,

c. value acceleration,

d. value restructuring, dan

e. innovation valuation.

Teknik justifikasi finansial yang diterapkan dalam information economics

untuk perhitungan ROI ditunjukkan dalam Gambar 2.7.

Traditional Value Value Value Innivation Input Cost + linking + Acceleration + Restructuring + Valuation = Simple Benefit ROI

  Calculation

Gambar 2.7 Teknik information economics untuk Mengembangkan

Perhitungan ROI Sederhana (Parker, 1988, p102)

b. Tiga Kertas Kerja ROI

Untuk menghitung ROI sederhana menggunakan 3 jenis lembar kerja

yaitu (Parker,1988, p96-97):

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

39

 

 

 

1. Development Cost Worksheet (lembar biaya pengembangan),

berupa daftar seluruh komponen atau biaya pada tahun pertama

yang dibutuhkan untuk mengawali dan membangun sebuah

proyek.

Gambar 2.8 Development Cost Worksheet (Parker, 1988, p96)

2. Ongoing Expenses Worksheet (lembar biaya berjalan), berisi

daftar seluruh komponen atau biaya yang dibutuhkan untuk

memelihara proyek dari tahun pertama hingga tahun terakhir

proyek tersebut.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

40

 

 

 

Gambar 2.9 Ongoing Expense Worksheet (Parker, 1988, p96)

3. Economic Impact Worksheet (lembar dampak ekonomis),

merupakan lembar perhitungan biaya dan manfaat ekonomis yang

telah dikuantifikasikan (Value Linking, Value Acceleration, Value

Restructuring, dan Innovation Valuation) yang menunjukkan

perhitungan arus kas tahunan untuk menghasilkan ROI (Gambar

2.9)

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

41

 

 

 

Gambar 2.10 Economic Impact Worksheet (Parker, 1988, p97)

c. Value Linking dan Value Acceleration

Value linking dan value acceleration merupakan teknik yang digunakan

untuk menghitung biaya dan manfaat ekonomis sehingga menghasilkan

nilai ROI. Parker (1988, p111) menyatakan bahwa “ Value linking is used

to evaluate financially the combain effects of improving perfomance of a

function and any consequential results from a separate function”.

Definisi di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut Value linking

digunakan untuk mengevaluasi secara finansial efek dari perubahan

performa sebuah fungsi atau proses atau pengaruh terhadap peningkatan

kinerja perusahaan. Nilai tersebut tidak tergantung oleh waktu.

Menurut Ward (2002, p424) Value Acceleration sebagai “A value which

consider time dependence of benefit and cost in other departments of

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

42

 

 

 

system improvements”. Definisi value acceleration di atas diterjemahkan

sebagai nilai yang sangat bergantung pada satuan waktu untuk

pengukuran biaya dan manfaat pada departemen-departemen lain karena

adanya perubahan dan pengembangan sistem.

d. Value Restructuring

Parker (1988, p111) menyatakan bahwa “Value restructuring ties the

effects of information technology to result measured through increased

productivity it assesses the movement of job activity from lower value

function to higher value function”. Value restructuring merupakan

suatu teknik yang digunakan untuk mengukur nilai suatu peningkatan

produktivitas sebagai pengaruh akibat terjadinya restrukturisasi atau

perubahan fungsi suatu pekerjaan atau fungsi suatu departemen sebagai

dampak penerapan suatu TI.

e. Inovation Valuation

Parker (1988, p134) menyatakan bahwa “Innovation creates new

functions within the business domain, it changes the way the enterprise

conducts its business”. Inovasi menghasilkan fungsi baru yang dapat

mengubah cara suatu perusahaan dalam melakukan bisnis.

Untuk menghitung keuntungan bersih dengan adanya inovasi melalui

investasi TI digunakan sebuah lembar kerja baru. Sedangkan untuk

menghitung biaya digunakan lembar kerja biaya pengembangan dan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

43

 

 

 

lembar kerja biaya berjalan. Nilai inovasi ini dikuantifikasikan dari

area bisnis dan ditambahkan kepada lembar kerja economic impact.

2.3.6 Membangun Nilai Komponen Organisasi (Corporate Value)

Corporate value adalah nilai-nilai dalam perusahaan yang dapat

memotivasi karyawan guna mencapai tujuan perusahan. Corporate value

dirumuskan oleh manajement tingkat atas dan dirancang untuk mencapai tujuan

perusahaan secara keseluruhan. Nilai-nilai yang saling berinteraksi dalam

perusahaan akan mengakibatkan terbentuknya budaya organisasi.

Line Of Business

Derajat dimana bisnis menguntungkan, bersaing

Sehat, kuat lemah kuat

Kuadran A Investasi

Kuadran B Strategis

Kuadran C Infrastruktur

Kuadran D Breakhtrough Management

Computer Derajat dimana usaha komputer

support yang ada cukup kuat & efektif

Gambar 2.11 Nilai Korporat Organisasi (Parker, 1988, p187)

- Kuadran A ( Invesment )

Nilai bobot yang digunakan untuk masing-masing hasil kajian finansial

dan non finansial mengacu pada kuadran A yaitu

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

44

 

 

 

investasi. Interpretasinya adalah line of business ini mempunyai dasar

bisnis yang kuat, dan dukungan komputer yang lemah (Gambar 2.12).

- Kuadran B ( Strategic )

Kuadran strategic menggambarkan sebuah organisasi yang mempunyai

dasar bisnis yang kuat dengan dukungan komputer yang kuat juga.

Interpretasinya adalah bahwa perusahaan yang kuat mempunyai peluang

untuk berinvestasi dalam competitive advantage dan rintangan dalam

competitive application (Gambar 2.13).

- Kuadran C ( Infrastructure )

    Untuk organisasi pada kuadran C mempunyai lini bisnis yang lemah

dengan dukungan komputer yang juga lemah. Nilai korporat positifnya 20

dan nilai korporat negatifnya –10 (Gambar 2.14). 

- Kuadran D ( Breakhtrough ; Management )

Organisasi pada Kuadran D mempunyai dasar bisnis yang lemah dengan

dokungan komputer yang kuat (Gambar 2.15).

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

45

 

 

 

Gambar 2.12 Nilai Korporat pada kuadran Investasi (Parker, 1988, p188)

Gambar 2.13 Nilai Korporat pada kuadran Strategis (Parker, 1988, p188)

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

46

 

 

 

Gambar 2.14 Nilai Korporat pada kuadran Infrastruktur (Parker, 1988, p189)

Gambar 2.15 Nilai Korporat pada kuadran Breakthru Management (Parker, 1988,

p190)

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

47

 

 

 

2.3.7 Information Economics Scorecard

Proses terakhir dari Information Economics adalah memasukkan semua

nilai hasil pembobotan Simple ROI dan pembobotan variabel domain teknologi

dan bisnis ke dalam sebuah scorecard untuk mendapatkan skor akhir dari proyek

TI tersebut. Semua nilai positif dan negatif yang mewakili nilai dan resiko

dijumlahkan Parker (1988, p145).

Gambar 2.16 Information Economics Scorecard (Parker, 1988, p145)

2.4 Model Kekuatan Bersaing Porter (Porter’s Five Forces Model)

Pendekatan ini memberikan gambaran persaingan dalam industri. Dengan

analisis ini diharapkan perusahaan mampu mengetahui intensitas persaingan dan

profitabilitas dalam industri ini, serta mengetahui kekuatan yang paling berpengaruh

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

48

 

 

 

dalam perumusan strategi suatu industri . Model ini diperkenalkan oleh Michael Porter

pada tahun 1980 dan sejak itu model ini dimodifikasi dan diperluas oleh ahli lainnya.

Model ini berpijak pada paparan Porter yang melihat kekuatan bersaing sebagai fungsi

dari struktur industri yang terdiri dari lima aspek seperti gambar 18 .

Threat of Potential Entrants

Bargaining Bargaining Power

Power Competitor Rivalry of Buyer

of Supplier

Threat of Substitution Product

or Service

Gambar 2.17 Model lima kekuatan bersaing Porter (Porter, 1998, p5)

2.4.1 Masuknya Kompetitor (Competitor Rivalry)

Competitor Rivalry menjelaskan bagaimana cara untuk kompetitor baru

untuk mulai bersaing industri yang sudah ada.

Ancaman Kompetitor baru tergantung pada:

• Skala ekonomis

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

49

 

 

 

• Modal utk investasi

• Akses utk distribusi

• Akses ke teknologi

• Brand loyalty, apakah pelanggan setia dengan brand tertentu

• Peraturan Pemerintah

2.4.2 Daya Tawar dari Pemasok (Bargaining Power of Supplier)

Bargaining power of supplier mengacu pada penyediaan produk dan jasa

yang memberikan kontribusi kepada kedudukan kompetitif perusahaan di dalam

industri. Bargaining power of Supplier tergantung pada:

• Konsentrasi dari supplier, Apakah banyak pembeli dan sedikit supplier

• Brand, apakah brand supplier tersebut sudah kuat

• Profitabilitas Supplier

• Pemasok masuk ke dalam industri

• Pembeli tidak berpindah ke supplier yang lain

• Kualitas dari Produk dan service

• Perpindahan biaya, seberapa mudah pemasok untuk mencari pelanggan

baru

2.4.3 Ancaman dari Persaingan Antara Pemain yang ada (Threat of

Potential Entrants)

Threat of potential entrants menggambarkan kemungkinan perusahaan

yang akan memulai strategi bisnisnya untuk memasuki dunia industri baru atau

perusahaan yang ingin berkompetisi dalam area produk dan geografis yang sama.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

50

 

 

 

Threat of potential entrants tergantung pada :

• Struktur dari kompetisi, persaingan akan semakin hebat apabila terdapat

banyak industri kecil atau memiliki ukuran yang sama antar kompetitor.

Sebaliknya apabila industri telah memiliki pemimpin pasar maka

persaingan akan sedikit.

• Struktur dari biaya di industri. Industri yang memiliki biaya yang tinggi

akan mendorong kompetitor utk menghasilkan produk dan jasa yang

lebih murah.

• Tingkat diferensiasi produk. Industri yang produknya adalah komoditas

biasanya akan memiliki persaingan yang besar.

• Perpindahan biaya. Persaingan akan berkurang apabila pembeli telah

beralih ke biaya tinggi.

• Tujuan strategis, Jika kompetitor mengejar pertumbuhan dengan agresif

maka persaingan akan semakin besar

• Ketika hambatan utk meninggalkan industri semakin tinggi maka

persaingan akan semakin besar.

2.4.4 Ancaman dari Produk atau Jasa Pengganti (Threat of Substitution

Product or Service)

Threat of Substitution Product or Service dapat menjadi alternatif bagi

produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan di dalam industri,

pertimbangannya adalah mengapa produk atau jasa pengganti ini menarik bagi

pembeli.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00866-ka bab 2.pdfaplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

51

 

 

 

 Threat of Substitution Product or Service tergantung pada:

• Kualitas, Apakah kualitas pengganti tersebut lebih baik atau tidak?

• Keinginan pembeli untuk beralih ke produk jasa pengganti

• Harga dan performa dari produk jasa pengganti

• Biaya untuk beralih ke produk jasa pengganti. Apakah mudah utk

mengubah ke produk lain.

2.4.5 Daya Tawar dari Pembeli (Bargaining Power of Buyers)

Bargaining Power of Buyers menggambarkan bagaimana kuatnya posisi

pembeli. Pembeli mempunyai kekuatan utk menentukan kemana Pembeli akan

melakukan transaksi.

Bargaining Power of Buyers tergantung pada:

• Konsentrasi dari pembeli, apakah ada pembeli yang dominan atau

banyaknya penjual.

• Diferensiasi dari produk, apakah produk tersebut standar atau tidak

• Profitabilitas pembeli

• Kualitas dari produk dan service

• Perpindahan biaya, seberapa mudah pembeli untuk beralih ke pemasok

lain.