BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033...

29
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Produksi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Bodnar (2000, p1) sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Jogiyanto (1995, p1) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut McLeod (2001, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Mulyadi (2000, p2) suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Wilkinson (1993, p3) sistem merupakan kerangka kerja terpadu yang terdiri dari dua atau lebih elemen-elemen yang saling terkait dan mempunyai sasaran yang akan dicapai, dengan mengkoordinasikan sumber daya manusia untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan dengan mengkoordinasikan sekelompok sumber daya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Produksi

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Bodnar (2000, p1) sistem adalah kumpulan sumber daya yang

berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Jogiyanto (1995, p1) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Menurut McLeod (2001, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Mulyadi (2000, p2) suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok

unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu.

Menurut Wilkinson (1993, p3) sistem merupakan kerangka kerja terpadu yang

terdiri dari dua atau lebih elemen-elemen yang saling terkait dan mempunyai sasaran

yang akan dicapai, dengan mengkoordinasikan sumber daya manusia untuk mengubah

masukan menjadi keluaran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang saling

berhubungan dengan mengkoordinasikan sekelompok sumber daya yang berfungsi

bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

8

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (1995, p8) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p1) informasi adalah data yang berguna

dan telah diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.

Menurut McLeod (2001, p18) informasi adalah data yang telah diproses, atau

data yang memiliki arti.

Menurut Wilkinson (1993, p6) informasi adalah data yang telah diproses

sehingga berubah bentuknya dan mempunyai nilai semakin tinggi.

Jadi informasi adalah data yang telah diolah, sehingga lebih berguna, berarti, dan

dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat oleh orang yang

menerimanya.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p4) sistem informasi berbasis komputer

merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk

mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Menurut Boockholdt (1999, p75) sistem informasi adalah sekumpulan prosedur

yang terkoordinasi, dimana ketika dieksekusi, akan menghasilkan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam sebuah organisasi.

Menurut Laudon (1998, p7) sistem informasi adalah sebuah komponen terkait

yang bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan

informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis,

dan visualisasi pada sebuah organisasi.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

9

Menurut Wilkinson (1993, p4) sistem informasi adalah suatu kerangka kerja

dengan sumber daya (manusia dan komputer) yang dikoordinasikan untuk mengubah

masukan (data) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran perusahaan.

Jadi sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan

dengan mengkoordinasikan sekelompok sumber daya untuk mengolah masukan yang

berupa data menjadi keluaran yang berupa informasi, sehingga lebih berguna, berarti,

dan dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat oleh orang yang

menerimanya.

2.1.4 Komponen Sistem Informasi

Menurut Mulyadi (2000, p11) komponen bangunan sistem informasi terdiri dari

enam blok (disebut dengan information system building block) : masukan, model,

keluaran, teknologi, basis data, dan pengendalian.

Menurut Jogiyanto (1995, p12) keenam blok bangunan tersebut masing-masing

saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai

sasarannya.

Gambar 2.1 Blok sistem informasi yang berinteraksi (Jogiyanto, 1995, p12)

Input

Teknologi

Model

Basis Data

Output

Kendali pemakai pemakai

pemakai pemakai

pemakai pemakai

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

10

Berikut ini diuraikan penjelasan masing-masing blok tersebut berdasarkan

pendapat Mulyadi (2000, pp11-15) :

1. Blok masukan (input block)

Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi beserta

metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukkan data

tersebut ke dalam sistem. Masukan terdiri dari transaksi, permintaan,

pertanyaan, perintah, dan pesan.

2. Blok model (model block)

Blok model terdiri dari logico-mathematical models yang mengolah masukan

dan data yang disimpan, dengan berbagai macam cara, untuk memproduksi

hasil yang dikehendaki atau keluaran.

3. Blok keluaran (output block)

Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi yang

bermutu dan dokumen untuk semua tingkat manajemen dan semua pemakai

informasi, baik pemakai intern maupun pemakai luar organisasi. Keluaran

sistem akuntansi dapat berupa laporan keuangan, faktur, surat order

pembelian, cek, laporan pelaksanaan anggaran, jawaban atas suatu

pertanyaan, pesan, perintah, hasil suatu pengambilan keputusan yang

diprogram, skenario dan simulasi, dan aturan pengambilan keputusan.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta

mengendalikan seluruh sistem.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

11

5. Blok basis data (database block)

Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan untuk

melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data dapat diperlakukan dari

dua sudut pandang : secara fisik dan secara logis. Basis data secara fisik

merupakan tempat sesungguhnya suatu data disimpan. Basis data secara logis

bersangkutan dengan bagaimana struktur penyimpanan data sehingga

menjamin ketepatan, ketelitian, dan relevansi pengambilan informasi untuk

memenuhi kebutuhan pemakai.

6. Blok pengendalian (control block)

Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti

bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan

penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-orang yang

dibayar untuk melakukan kejahatan. Beberapa cara yang perlu dirancang

untuk menjamin perlindungan, integritas, dan kelancaran jalannya sistem

informasi adalah : penggunaan sistem pengelolaan catatan, penerapan

pengendalian akuntansi, pengembangan rancangan induk sistem informasi,

dan lain sebagainya.

2.1.5 Pengertian Produksi

Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (2000, p1) produksi merupakan

penciptaan/penambahan faedah bentuk, waktu, dan tempat atas faktor-faktor produksi

sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Proses

transformasi/perubahan bentuk faktor-faktor produksi tersebut disebut proses produksi.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

12

Menurut Horngren (1994, p3) produksi adalah koordinasi dan pemasangan

(assembly) dari sumber daya untuk menghasilkan barang atau menghantarkan jasa.

Jadi produksi adalah suatu proses konversi/perubahan masukan yang berupa

sumber daya untuk menghasilkan keluaran berupa barang atau jasa agar dapat berguna

untuk memenuhi kebutuhan manusia.

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi Produksi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p5) sistem informasi produksi adalah

sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi

produksi.

2.1.7 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Menurut Mulyadi (2000, p39) metodologi pengembangan sistem adalah langkah-

langkah yang dilalui oleh analis sistem dalam mengembangkan sistem informasi.

Pengembangan sistem akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap utama berikut ini :

1. Analisis sistem (system analysis)

2. Desain sistem (system design)

3. Implementasi sistem (system implementation)

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

13

Gambar 2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Jogiyanto, 1995, p52)

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

2.2.1 Analisis Sistem

2.2.1.1 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Jogiyanto (1995, p129) analisis sistem (systems analysis) dapat

didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-

bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi

dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-

perbaikannya.

Menurut McLeod (2001, p190) analisis sistem adalah penelitian atas sistem

yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui.

Kebijakan dan Perencanaan Sistem

Analisis Sistem

Desain/perancangan sistem secara umum

Desain/perancangan sistem terinci

Seleksi sistem

Implementasi/penerapan sistem

Perawatan sistem

Awal Proyek Sistem

Manajemen Sistem

Pengembangan Sistem

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

14

Menurut Widjajanto (2001, p523) analisis sistem adalah proses pengujian

sistem yang ada (existing system) dan lingkungannya dengan tujuan untuk menentukan

berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan sistem itu sendiri.

Jadi analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang ada untuk dapat

memperoleh informasi tentang sistem yang sedang berjalan sehingga dapat ditentukan

kemungkinan perbaikan untuk merancang sistem baru atau pengembangannya.

2.2.1.2 Langkah-Langkah Dalam Analisis Sistem

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p652) analisis sistem mencakup tiga

tahap terpisah, yaitu :

1. Mensurvei sistem berjalan

2. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan informasi

3. Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan sistem

Menurut McLeod (2001, pp190-192) tahap-tahap dalam analisis sistem adalah :

1. Mengumumkan penelitian sistem

2. Mengorganisasikan tim proyek

3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

5. Menyiapkan usulan rancangan

6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

15

Menurut Mulyadi (2000, p41), analisis sistem dapat dibagi menjadi empat

tahap :

1. Analisis Pendahuluan (Preliminary Analysis)

2. Penyusunan Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem

3. Pelaksanaan Analisis Sistem

4. Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem

Menurut Widjajanto (2001, p539) analisis sistem selalu diawali dengan survei

pendahuluan atau analisis pendahuluan. Dalam survei pendahuluan semua persoalan

yang ditemui akan dianalisis dan dicarikan pemecahannya. Alternatif pemecahan

tersebut didasarkan pada berbagai pertimbangan kebutuhan penggunaan teknologi

komputer. Hasil dari analisis pendahuluan ini kemudian dituangkan ke dalam suatu

laporan yang selain memuat permasalahan yang ada juga memuat rekomendasi

pemecahannya. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis ini dilakukan analisis mendalam

dengan tujuan untuk menyusun studi kelayakan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

16

Gambar 2.3 Langkah-langkah analisis sistem (Widjajanto, 2001, p540)

Analisis Pendahuluan

Analisis Pendahuluan

Saat-saat untuk me-

nentukan apakah pro-

ses perlu dilanjutkan

atau tidak

• Mempelajari sistem yang ada • Mencari beberapa alternatif solusi

yang diharapkan dapat menjawab

permasalahan

• Menyusun kesimpulan analisis dan

memberikan usulan atau

rekomendasi

• Mempelajari berbagai alternatif

solusi yang diusulkan dalam

analisis pendahuluan

• Menguji kelayakan masing-masing

alternatif solusi

• Menentukan kebutuhan informasi

dan persyaratan sistem

• Menyusun laporan analisis sistem

untuk disampaikan kepada

manajemen

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

17

2.2.2 Perancangan Sistem

2.2.2.1 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut McLeod (2001, p192) rancangan sistem adalah penentuan proses dan

data yang diperlukan oleh sistem baru.

Menurut Mulyadi (2000, p51) perancangan sistem atau desain adalah proses

penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem

informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.

Menurut Widjajanto (2001, p572) desain sistem adalah proses pengembangan

spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.

Jadi perancangan sistem adalah proses menterjemahkan kebutuhan pemakai

informasi menjadi spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.

2.2.2.2 Langkah-Langkah Dalam Perancangan Sistem

Tahap desain sistem dibagi menjadi lima tahap berdasarkan pendapat Mulyadi

(2000, p51) :

1. Desain sistem secara garis besar

2. Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar

3. Evaluasi sistem

4. Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar

5. Desain sistem secara rinci

6. Penyusunan laporan final desain sistem secara rinci

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

18

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p661) langkah-langkah utama dalam

perancangan sistem adalah :

1. Evaluasi berbagai alternatif

2. Penyiapan spesifikasi-spesifikasi rancangan

3. Penyampaian spesifikasi rancangan pada manajemen puncak

Berdasarkan pendapat McLeod (2001, pp192-193) langkah-langkah dalam

tahap rancangan adalah :

1. Menyiapkan rancangan sistem secara terperinci

2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem

3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

4. Memilih konfigurasi terbaik

5. Menyiapkan usulan penerapan

6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem

Menurut Widjajanto (2001, p573) desain sistem dilaksanakan dalam dua tahap,

yaitu tahap desain pendahuluan atau desain konseptual dan tahap desain fisik atau desain

rinci. Tahap desain pendahuluan atau konseptual dilakukan dengan tujuan untuk

menentukan berbagai alternatif pemenuhan kebutuhan pengguna sistem. Sedangkan

tahap desain fisik atau rinci dilakukan dengan tujuan untuk menerjemahkan kebutuhan-

kebutuhan pengguna sistem yang tertuang dalam desain konseptual ke dalam rumusan

terinci.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

19

Gambar 2.4 Tahapan dalam proses desain (Widjajanto, 2001, p574)

Desain Pendahuluan (Konseptual) • Menentukan lingkup sistem

• Menentukan persyaratan sistem :

1. Output yang diinginkan

2. Proses pengolahan data

3. Unsur-unsur data

4. Input yang diperlukan

5. Kebijakan manajemen

• Menentukan sumber daya sistem :

1. Perangkat lunak

2. Perangkat keras

3. Sumber daya ekonomis

• Menyusun laporan desain pendahuluan

Desain Rinci • Merumuskan persyaratan sistem

1. Spesifikasi output, data dan file, input, perangkat lunak

2. Pedoman prosedur dan sistem pengendalian

• Memilih perangkat keras • Memilih perangkat lunak • Menyusun laporan desain rinci

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

20

2.2.2.3 Alat Bantu Perancangan Sistem

2.2.2.3.1 Diagram Alir Data (DAD)

Menurut Jogiyanto (1995, pp700-707) DAD merupakan diagram yang

menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem. DAD sering

digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang

akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana

data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dsb) atau lingkungan fisik dimana

data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, hard disk, dll).

Menurut Mulyadi (2000, p57) bagan alir data (data flow diagram) adalah

suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam

suatu sistem.

DAD dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan sebagai berikut :

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah tingkatan yang paling awal. Diagram ini

menggambarkan arus data dan arus informasi antara sistem dengan unit-

unit di luar sistem tersebut.

2. Diagram Nol

Diagram nol menggambarkan subsistem dari diagram konteks yang

diperoleh dengan cara memecah atau membagi tingkatan utama pada

diagram konteks dengan menggambarkan arus data yang dibutuhkan.

3. Diagram Rinci

Diagram rinci merupakan perincian tiap-tiap proses yang ada pada

diagram nol.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

21

2.2.2.3.2 Kamus Data

Menurut Jogiyanto (1995, p725) kamus data atau data dictionary adalah

katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem

informasi.

2.2.2.3.3 Normalisasi

Menurut Jogiyanto (1995, p403) proses untuk mengorganisasikan file untuk

menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang disebut dengan normalisasi.

Proses normalisasi data :

1. Data yang belum ternormalisasi (Unnormalized Form/UNF)

Record yang masih mengandung repeating group.

2. Form normal pertama (1NF)

Record yang belum dinormalisasi lalu dipisahkan menjadi struktur record

dua dimensi. Setelah dipisahkan record tidak lagi memiliki repeating

group.

3. Form normal kedua (2NF)

Untuk record yang memiliki data item lebih dari satu, pastikan data item

itu tergantung pada satu key. Untuk mencapainya record mungkin harus

dipisah lagi. Data item yang bukan key kini tergantung sepenuhnya pada

primary key.

4. Form normal ketiga (3NF)

Hilangkan ketergantungan transitif, pisahkan lagi record jika perlu untuk

mencapainya. Hasilnya semua data item nonkey memiliki ketergantungan

fungsional pada primary key dan tidak tergantung satu sama lain.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

22

5. Form normal keempat (4NF)

Hilangkan semua ketergantungan fungsional, pisahkan lagi record untuk

mencapainya. Hasilnya adalah varian minor dari form normal ketiga.

2.2.2.3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Laudon (1998, p280) ERD adalah sebuah metodologi untuk

dokumentasi database untuk mengilustrasikan hubungan antara berbagai entity dalam

database.

2.2.2.3.5 Bagan Terstruktur

Menurut Jogiyanto (1995, pp743-744) bagan terstruktur digunakan untuk

mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang

dalam bentuk modul dan submodul.

2.2.2.3.6 Spesifikasi Proses

Menurut Jogiyanto (1995, pp765-772) pseudo berarti imitasi atau mirip atau

menyerupai dan code menunjukkan kode dari program, jadi pseudocode adalah kode

yang mirip dengan instruksi program yang sebenarnya.

Struktur dasar dari pseudocode adalah :

1. Struktur urut

Struktur ini terdiri dari sebuah instruksi atau blok dari instruksi yang

tidak mempunyai perulangan atau keputusan di dalamnya. Struktur ini

hanya berisi langkah urut saja, satu diikuti yang lainnya.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

23

2. Struktur keputusan

Struktur keputusan dapat berupa struktur If-Then atau If-Then-Else atau

struktur Case.

3. Struktur iterasi

Struktur iterasi diterapkan pada situasi suatu instruksi atau grup dari

instruksi yang diproses berulang kali sampai kondisi yang diinginkan

sudah terpenuhi. Struktur ini dapat berupa struktur For, Repeat-Until,

atau Do-While.

2.3 Sistem Biaya Berdasarkan Pesanan

2.3.1 Akuntansi Biaya

Menurut Mulyadi (1993, p6), akuntansi biaya adalah proses pencatatan,

penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau

jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.

Menurut Maher dan Deakin (1997, p2) akuntansi biaya adalah bidang akuntansi

yang mencatat, mengukur, dan melaporkan informasi mengenai besarnya biaya.

Menurut Rayburn (1999, p3) akuntansi biaya (cost accounting) mengidentifikasi,

mendefinisikan, mengukur, melaporkan, dan menganalisis berbagai unsur biaya langsung

dan tidak langsung yang berkaitan dengan produksi serta pemasaran barang dan jasa.

Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok (Mulyadi, 1993, p7), yaitu :

1. Penentuan harga pokok produk

2. Pengendalian biaya

3. Pengambilan keputusan khusus

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

24

2.3.2 Biaya Produksi

Menurut Maher dan Deakin (1997, p33) biaya produk adalah biaya-biaya yang

dapat dihubungkan dengan suatu produk.

Biaya produksi dikelompokkan menjadi :

1. Biaya bahan baku langsung (direct material cost)

Harga perolehan dari seluruh bahan baku yang akhirnya menjadi bagian dari

objek biaya dan yang dapat ditelusuri kepada objek biaya tersebut yang layak

secara ekonomis. Harga perolehan dari bahan baku langsung mencakup juga

beban ongkos angkut (pengangkutan masuk), pajak pertambahan nilai, dan

cukai.

2. Biaya tenaga kerja langsung pabrik (direct manufacturing labor cost)

Kompensasi atas seluruh tenaga kerja pabrik yang dipertimbangkan sebagai

bagian dari objek biaya dan yang akan ditelusuri kepada objek biaya dengan

cara yang layak secara ekonomis.

3. Biaya overhead pabrikasi (manufacturing overhead cost)

Seluruh biaya pabrikasi yang dipertimbangkan menjadi bagian dari objek

biaya, tetapi tidak dapat ditelusuri kepada objek biaya tersebut dengan cara

yang layak secara ekonomis.

2.3.3 Biaya Overhead Pabrik

Yang termasuk dalam overhead pabrik adalah :

1. Bahan tidak langsung (indirect material), seperti pelumas mesin, suku cadang

perbaikan, dan bahan lainnya yang bukan bagian dari barang jadi tetapi

penting untuk menghasilkan produk.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

25

2. Tenaga kerja tidak langsung (indirect labor), seperti penyelia, pengawas

pabrik, pesuruh, penjaga gudang, pekerja pemeliharaan mesin, yang secara

nyata tidak mengerjakan produk, sehingga pendapatannya tidak dibebankan

sebagai biaya tenaga kerja langsung.

3. Sewa, pajak, beban penyusutan gedung pabrik, beban asuransi untuk mesin

dan gedung pabrik, dan beban-beban sejenis yang terjadi untuk menjaga

pabrik tetap beroperasi.

2.3.3.1 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

Menurut Blocher, Chen, dan Lin (2000, p559) biaya overhead sesungguhnya

adalah biaya-biaya bahan tak langsung, tenaga kerja tak langsung, dan biaya pabrik

lainnya, yang meliputi sewa pabrik, asuransi, pajak properti, depresiasi, perbaikan dan

pemeliharaan, tenaga, penerangan, pemanas, dan pajak atas gaji untuk karyawan pabrik

yang terjadi dalam periode akuntansi.

2.3.3.2 Tarif Overhead yang Ditetapkan di Muka

Menurut Maher dan Deakin (1997, p76) tingkat overhead yang ditetapkan

terlebih dahulu adalah suatu jumlah yang diperoleh dengan membagi total overhead

yang diestimasi untuk periode mendatang dengan total dasar alokasi overhead yang

diestimasi untuk periode mendatang.

Menurut Blocher, Chen, dan Lin (2000, p561), tarif overhead pabrik yang

ditentukan di muka adalah tarif overhead pabrik yang diperkirakan yang digunakan

untuk membebankan biaya overhead pabrik ke pesanan tertentu. Jumlah overhead yang

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

26

dibebankan ke pesanan tertentu dengan menggunakan tarif overhead pabrik yang

ditentukan di muka disebut overhead pabrik yang dibebankan.

Untuk mendapatkan tarif overhead yang ditentukan di muka, langkah-langkah

yang harus diikuti adalah :

1. Menentukan biaya overhead pabrik yang dianggarkan untuk periode

operasi yang sesuai, biasanya satu tahun.

2. Memilih cost driver yang paling sesuai untuk membebankan biaya

overhead pabrik.

3. Memperkirakan jumlah total tingkat aktivitas dari cost driver yang telah

dipilih untuk periode operasi.

4. Membagi biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan tingkat aktivitas

yang diperkirakan dari cost driver yang telah dipilih untuk mendapatkan

tarif overhead yang ditentukan di muka.

Gambar 2.5 Rumus Perhitungan Tarif Overhead yang Ditentukan di Muka (Blocher,

Chen, Lin, 2000, p563)

2.3.3.3 Tarif Biaya Overhead Pabrik Departemental

Menurut Blocher, Chen, Lin (2000, p877), tarif overhead departemental

merupakan tarif overhead yang dihitung untuk departemen. Tarif tersebut dihitung

dengan cara membagi overhead pabrik per departemen yang dianggarkan dengan tingkat

cost driver yang dianggarkan untuk semua pesanan yang dikerjakan atau diproses oleh

departemen tersebut. Perusahaan yang menggunakan tarif overhead departemental

Jumlah overhead pabrik yang dianggarkan selama setahun Tingkat cost driver yang diharapkan selama setahun

Tarif Overhead yang ditentukan di muka =

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

27

mempunyai rekening overhead pabrik dan overhead pabrik dibebankan yang terpisah

untuk setiap departemen.

2.3.3.4 Metode Kalkulasi Biaya

Metode kalkulasi biaya dapat dibagi menjadi :

1. Kalkulasi biaya aktual (actual costing) menggunakan biaya yang

sesungguhnya terjadi untuk membebankan biaya bahan langsung, biaya

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ke produk.

2. Kalkulasi biaya normal (normal costing) menggunakan biaya yang

sesungguhnya terjadi untuk membebankan biaya bahan langsung dan

tenaga kerja langsung, sedangkan biaya overhead pabrik dibebankan ke

produk dengan menggunakan dasar yang ditentukan terlebih dahulu.

3. Kalkulasi biaya standar (standard costing) atau disebut juga biaya yang

dianggarkan (budgeted costing) menggunakan biaya yang dianggarkan

untuk membebankan biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung

dan biaya overhead pabrik ke produk.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

28

Tabel 2.1 Metode Kalkulasi Biaya Aktual, Normal, dan Yang Dianggarkan Kalkulasi Biaya

Aktual

Kalkulasi Biaya

Normal

Kalkulasi Biaya

yang Dianggarkan

Biaya Langsung

Tarif aktual x

masukan aktual

yang digunakan

Tarif aktual x

masukan aktual

yang digunakan

Tarif yang

dianggarkan x

masukan aktual

yang digunakan

Biaya Tidak

Langsung

Tarif aktual x

masukan aktual

yang digunakan

Tarif yang

dianggarkan x

masukan aktual

yang digunakan

Tarif yang

dianggarkan x

masukan aktual

yang digunakan

2.3.3.5 Selisih Biaya Overhead Pabrik

Selisih biaya overhead pabrik dapat dihilangkan dengan 2 cara (Blocher, Chen,

dan Lin, p564) yaitu :

1. Jika selisihnya tidak material, menyesuaikan rekening harga pokok penjualan.

2. Jika selisihnya signifikan, menyesuaikan biaya produksi pada periode

tersebut; yaitu membagi rata ketidaksesuaian (selisih) ke dalam saldo akhir

rekening produk dalam proses, produk selesai, dan harga pokok penjualan.

Selisih biaya overhead dibagi menjadi dua yaitu :

1. Overapplied Overhead (Overhead Pabrik yang Ditetapkan Terlalu Tinggi)

Pembebanan lebih overhead (Overapplied Overhead) adalah jumlah

pembebanan biaya overhead yang melebihi biaya overhead yang

sesungguhnya.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

29

2. Underapplied Overhead (Overhead Pabrik yang Ditetapkan Terlalu

Rendah)

Pembebanan kurang overhead (Underapplied Overhead) adalah jumlah

dimana overhead pabrik yang sesungguhnya melebihi overhead pabrik

yang dibebankan.

2.3.3.6 Objek Biaya

Menurut Horngren (1994, p29) objek biaya (cost object) didefinisikan sebagai

segala sesuatu dimana diperlukan pengukuran terpisah atas biaya. Contoh dari objek

biaya meliputi produk, jasa, proyek, konsumen, kategori merk, aktifitas, departemen,

dan program. Objek biaya dipilih bukan untuk kebutuhannya sendiri tetapi untuk

membantu pengambilan keputusan.

2.3.3.7 Cost Driver untuk Alokasi Overhead Pabrik

Menurut Blocher, Chen, Lin (2000, p562) dasar untuk membebankan biaya

overhead juga disebut cost driver. Pemilihan terbaik untuk cost driver adalah aktivitas

atau ukuran output yang menunjukkan apa yang memicu atau menyebabkan terjadinya

overhead. Jam kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan jam mesin merupakan

cost driver berbasis volume yang paling sering digunakan untuk membebankan biaya

overhead pabrik.

Menurut Horngren (1994, pp31-32) pemicu biaya (cost driver) adalah setiap

faktor yang mempengaruhi biaya. Yakni, satu perubahan dalam pemicu biaya akan

menyebabkan satu perubahan dalam biaya total dari objek biaya terkait.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

30

Menurut Usry dan Hammer (1995, p8) cost driver (pemicu biaya) merupakan

faktor-faktir yang mempunyai efek terhadap perubahan level biaya total untuk suatu

obyek biaya.

Contoh pemicu biaya untuk fungsi produksi : jumlah unit yang diproduksi,

jumlah jam mesin, jumlah pesanan, dan biaya tenaga kerja langsung pabrikasi.

2.3.4 Klasifikasi Biaya

Menurut fungsi bisnisnya, biaya dibagi menjadi :

1. Riset dan pengembangan

2. Perancangan produk, jasa, dan proses

3. Produksi

4. Pemasaran

5. Distribusi

6. Pelayanan konsumen

7. Strategi dan administrasi

Menurut hubungannya dengan objek biaya tertentu, biaya dapat dibagi menjadi

dua, yaitu :

1. Biaya langsung dari satu objek biaya

Biaya yang dikaitkan dengan objek biaya dan dapat ditelusuri ke objek

tersebut dengan cara yang seekonomis mungkin. Contoh : biaya bahan baku.

2. Biaya tidak langsung dari satu objek biaya

Biaya yang dikaitkan kepada objek biaya tetapi tidak dapat ditelusuri dengan

cara ekonomis. Contoh : biaya departemen pemasaran.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

31

Biaya menurut pola perilaku yang dihubungkan dengan perubahan pemicu biaya

dapat dibagi menjadi :

1. Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang berubah dalam total secara

proporsional dengan perubahan dalam pemicu biaya. Contoh : biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung, biaya pengiriman, dan

sebagainya.

2. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah dalam total

meskipun terjadi perubahan dalam pemicu biaya. Contoh : biaya gaji

pegawai, biaya asuransi, biaya penyusutan peralatan dan gedung, biaya sewa,

dan lain sebagainya.

Menurut agregat atau rata-rata, biaya dibagi menjadi :

1. Biaya total

2. Biaya unit (unit cost) atau disebut juga biaya rata-rata dihitung dengan

membagi biaya total dengan sejumlah unit.

Sedangkan menurut aktiva atau beban, biaya dibagi menjadi :

1. Capitalized cost adalah biaya yang mula-mula dicatat sebagai aktiva dan

selanjutnya menjadi beban. Contoh : biaya yang dikeluarkan untuk membeli

pabrik, peralatan, dan mesin.

2. Inventoriable cost adalah jenis khusus capitalized cost, yaitu biaya yang

dikaitkan dengan pembelian barang untuk dijual kembali (dalam kasus

persediaan barang dagang) atau biaya yang dikaitkan dengan perolehan atau

konversi material dan masukan pabrikasi lain menjadi barang untuk dijual

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

32

(dalam kasus persediaan manufaktur). Contoh : biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

3. Period cost adalah biaya yang dilaporkan sebagai beban dari periode yang

dilaporkan. Mereka meliputi biaya yang semula dicatat sebagai capitalized

cost dan biaya yang dibebankan segera setelah terjadi. Contoh : biaya

penyusutan, biaya asuransi, biaya pemasaran, dan sebagainya.

2.3.5 Tahap Konversi Bahan

Perusahaan manufaktur biasanya mengadopsi tiga jenis persediaan, masing-

masing menggambarkan tahap konversi bahan baku dan masukan lain menjadi barang

jadi. Jenis-jenis persediaan itu adalah :

1. Persediaan bahan baku langsung (direct material inventory)

Bahan baku dalam persediaan dan menunggu digunakan dalam proses

produksi.

2. Persediaan dalam proses pengerjaan (work in process inventory)

Barang yang sebagian dikerjakan tetapi belum sepenuhnya selesai. Disebut

juga pekerjaan dalam pelaksanaan (work in progress) atau barang dalam

proses (goods in process).

3. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)

Barang yang sepenuhnya selesai, tetapi belum dijual.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

33

2.3.6 Biaya Pesanan (Job Order Costing)

Menurut Blocher, Chen, dan Lin (2000, p562) penentuan biaya berdasarkan

pesanan (job costing) merupakan sistem penentuan biaya produk yang

mengakumulasikan dan membebankan biaya ke pesanan tertentu.

Menurut Horngren (1994, p118) dalam sistem kalkulasi biaya pesanan (job order

costing system) harga pokok dari produk diperoleh dengan membagi biaya ke jasa atau

produk yang berbeda yang dapat diidentifikasi. Job adalah tugas dimana sumber daya

dicurahkan dalam membawa produk atau jasa berbeda yang dapat diidentifikasi ke

pasar.

2.3.7 Pendekatan Umum terhadap Job Costing

Lima langkah yang diambil dalam membagi biaya ke pekerjaan pada perusahaan

manufaktur (Horngren, 1994, pp167-168) :

1. Identifikasikan pekerjaan yang dipilih sebagai objek biaya

2. Identifikasikan kategori biaya langsung untuk pekerjaan

3. Identifikasikan pusat biaya tidak langsung dikaitkan dengan pekerjaan

4. Pilih dasar alokasi biaya untuk digunakan dalam membagi masing-masing

pusat biaya tidak langsung kepada pekerjaan

5. Kembangkan tarif per unit dari masing-masing dasar alokasi biaya yang

digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke pekerjaan

2.3.8 Pengertian Harga Pokok Produksi

Menurut Horngren (1994, p51) harga pokok produk (product cost) adalah

penjumlahan dari biaya yang dibagikan ke produk untuk tujuan tertentu.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

34

Menurut Mulyadi (1993, p10) harga pokok adalah jumlah uang atau nilai lain

yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dalam pembelian atau perolehan barang-

barang atau jasa-jasa.

Menurut Rayburn (1999, p39) tujuan dari laporan harga pokok produksi adalah

mendukung laporan laba/rugi dengan mengikhtisarkan semua biaya produksi selama

periode akuntansi.

2.4 Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2000, p165) sistem pengendalian intern meliputi struktur

organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan

mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Gambar 2.6 Tujuan pokok sistem pengendalian intern

Tujuan Pokok Sistem

Pengendalian Intern

Menjaga Kekayaan

Organisasi

Mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi

Mendorong efisiensi

Mendorong dipatuhinya

kebijakan manajemen

Tujuan

Pengendalian

Intern Akuntansi

Tujuan

Pengendalian

Intern

Administrasi

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2004-0033 Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8 2.1.2 Pengertian Informasi ... Menurut

35

Unsur sistem pengendalian intern :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan

yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya

3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

2.5 Computer Integrated Manufacturing (CIM)

Menurut Rayburn (1993, p7) dalam proses manufaktur dengan sistem komputer

terpadu (CIM), pengendalian digital menghubungkan keseluruhan pabrik secara

serempak – dari perancangan sampai produksi. CIM menghapus batasan antara

akuntansi, tehnik, dan produksi.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p19) komputer terpadu manufaktur (CIM)

adalah pendekatan terpadu untuk pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan

manufaktur.