BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi...

30
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut McLeod (2001,p.4), “sistem Informasi Akuntansi bertugas untuk mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan.” Menurut Bodnar dan Hopwood (2000,p6) seperti yang diterjemahkan Jusuf,A.A.,“sistem informasi akuntansi adalah sebagai sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi, tetapi istilah sistem informasi akuntansi diperluas mencakup siklus–siklus pemprosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi” Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem berbasis komputer yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain untuk mengumpulkan dan mengubah data yang menjelaskan kegiatan perusahaan menjadi informasi yang berguna bagi pihak intern maupun ekstern.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut McLeod (2001,p.4), “sistem Informasi Akuntansi bertugas untuk

mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data

tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam

maupun diluar perusahaan.”

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000,p6) seperti yang diterjemahkan

Jusuf,A.A.,“sistem informasi akuntansi adalah sebagai sistem berbasis komputer

yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi, tetapi istilah

sistem informasi akuntansi diperluas mencakup siklus–siklus pemprosesan

transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi”

Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu

sistem berbasis komputer yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen

lain untuk mengumpulkan dan mengubah data yang menjelaskan kegiatan

perusahaan menjadi informasi yang berguna bagi pihak intern maupun ekstern.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

7

2.1.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Gondodiyoto dan Hendarti (2006, p109), tujuan dan

kegunaan Sistem Informasi Akuntansi adalah :

a. Untuk melakukan pencatatan transaksi dengan biaya seminimal

mungkin dan menyediakan informasi bagi pihak intern untuk

pengelolaan kegiatan usaha serta para pihak yang terkait.

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan, penyajian maupun struktur

informasinya.

c. Untuk menerapkan sistem pengendalian intern memperbaiki kinerja dan

tingkat keandalan informasi akutansi dan untuk menyediakan catatan

lengkap mengenai pertanggungjawaban.

d. Menjaga / meningkatkan perlindungan kekayaan perusahaan.

Menurut Jones dan Rama (2003, p520), tujuan dan kegunaan sistem

informasi akutansi ada lima yaitu :

a. Menghasilkan Laporan Eksternal

Sistem informasi akuntansi mampu menghasilkan laporan-laporan

khusus untuk memuaskan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh

pihak eksternal perusahaan.

b. Mendukung Aktivitas yang Rutin

Mampu mendukung manajer dalam menangani aktivitas-aktivitas

operasi yang bersifat rutin selama siklus operasi perusahaan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

8

c. Mendukung Keputusan

Informasi juga dibutuhkan untuk keputusan yang bersifat non-rutin

pada semua yang terdapat pada organisasi atau perusahaan.

d. Perencanaan dan Pengawasan

Sebuah sistem informasi sangat dibutuhkan untuk kegiatan perencanaan

dan pengawasan. Informasi mengenai anggaran dan biaya-biaya standar

disimpan dalam sistem informasi dan laporan digunakan untuk

membandingkan antara anggaran yang ditetapkan dengan jumlah yang

sebenarnya

e. Pengimplementasian Pengendalian Intern

Pengendalian intern meliputi kebijakan, prosedur dan sistem informasi

yang digunakan untuk melindungi asset perusahaan dari kehilangan

atau penggelapan dan untuk menjaga keakuratan data keuangan. Hal

tersebut dapat berhasil dengan membangun suatu sistem informasi

akuntansi yang terkomputerisasi.

2.1.2 Siklus Transaksi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Boockholdt (1999, p520), siklus transaksi akuntansi dibagi

menjadi empat bagian, yaitu :

a. Financial Cycle

Siklus keuangan yang terdiri dari transaksi akuntansi yang mencatat

akuisisi modal dari pemilik dan kreditur, yang penggunanya untuk

memperoleh asset produktif yang dilaporkan kepada pemilik dan

kreditur.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

9

b. Expenditure Cycle

Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi yang terjadi untuk memperoleh

bahan baku dan barang overhead yang digunakan dalam proses

konversi.

c. Conversion Cycle

Siklus konversi terdiri dari transaksi yang terjadi pada saat bahan baku

dan barang overhead dikonversi menjadi barang yang dapat dijual.

d. Revenue Cycle

Siklus pendapatan termasuk dalam transaksi akuntansi yang mencatat

pendapatan dari hasil keluaran yang dihasilkan dalam proses konversi.

2.2 Object Oriented Analysis and Design

2.2.1 Object

Berdasarkan Mathiassen et al. ( 2000, p.4 ) pengertian object adalah

suatu entitas yang memiliki identity, state and behavior. Menurut Lau (

2001, p.1 ) object merupakan abstraksi baik untuk hal-hal konseptual

maupun fisik. Object memiliki keadaan dan identitas yang melekat. Object

mencapai tingkah laku tertentu melalui suatu kumpulan operasi yang

didefinisikan diawal, yang mana dapat masuk atau merubah keadaannya.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

10

2.2.2 System Definition

Menurut Mathiassen et al. ( 2000, p.24 ), “ System definition ” adalah

merupakan suatu gambaran secara umum dari sistem yang berjalan dalam

perusahaan tersebut. Dan yang kita bahas dalam tugas akhir ini adalah

sistem penggajian.

2.2.3 Pengertian Object Oriented Analysis and Design

Mathiassen et al. ( 2000, p.9 ) menyatakan bahwa Object Oriented

Analysis and Design merupakan suatu metode yang berguna untuk

mengembangkan sistem yang mempunyai model problem domain dinamis

seperti sebuah elemen kunci dan kemudian mencari pemecahan masalah

yang logical yang berbasiskan objek.

2.2.4 Pengertian Object Oriented Analysis

Berdasarkan Mathiassen et al. ( 2000, p.8 ) mengemukan bahwa

Object Oriented Analysis merupakan perpaduan antara fungsi dan orientasi

data yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk merubah hasil

dari event di application domain yang lebih berfokus pada object, state dan

behavioral pattern yang dideskripsikan secara logis Object Oriented

Analysis dibagi menjadi 3, yaitu :

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

11

2.2.4.1 Sistem Choice

Yaitu sebuah proyek perkembangan yang bermula dari

sekumpulan ide-ide tentang sistem yang diinginkan, analisis awal

atau urutan-urutan keputusan yang sudah dibuat menjadi langkah

pertama untuk mendapatkan sistem yang diinginkan. Meneliti

kembali dan menimbang-nimbang adalah pekerjaan utama

dalam pengembangan sistem. Menurut pada Mathiassen et al. (

2000, p.25 ) rich picture adalah sebuah gambaran informal yang

digunakan oleh pengembang sistem untuk menyatakan

pemahaman mereka terhadap situasi dari sistem sedang berjalan.

Rich picture dapat digunakan sebagai alat yang berguna untuk

memfasilitasi komunikasi yang baik antara pengguna dalam

sistem.

Rich picture difokuskan pada aspek-aspek penting dari

sistem tersebut, yang ditentukan sendiri oleh pengembang sistem

dengan mengunjungi perusahaan untuk melihat bagaimana

perusahaan tersebut beroperasi, berbicara, dengan banyak orang

untuk mengetahui apa yang harus terjadi dan mungkin melakukan

beberapa wawancara formal.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

12

Kriteria FACTOR terdiri dari 6 elemen yaitu :

a. Functionality : fungsi dari suatu sistem yang mendukung

fokus application domain.

b. Application domain : bagian dari organisasi yang

mengadministrasi, memonitor atau mengontrol problem

domain.

c. Condition : dalam kondisi seperti apa sistem akan dibangun

dan digunakan.

d. Technology : teknologi yang digunakan untuk menghasilkan

sistem dan dengan teknologi seperti apa sistem akan belajar.

e. Objects : objek utama dalam problem domain.

f. Responsibility : tanggung jawab keseluruhan sistem yang

berhubungan dengan konteks.

2.2.4.2 Problem Domain Analysis

Menurut Mathiassen et al. ( 2000, p.45 ), problem domain

adalah bagian dari konteks yang diatur, dimonitor atau

dikendalikan oleh sistem. Tujuan dari problem domain analisis

adalah untuk mengidentifiksikan dan membuat model dari

problem domain. Tujuan dari aktivitas ini adalah membangun

sebuah model yang dapat digunakan untuk merancang dan

mengimplementasikan sebuah sistem yang dapat memproses,

berkomunikasi dan menyajikan informasi mengenai problem

domain . Hasil dari problem domain analisis adalah membuat

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

13

class diagram. Analisis problem domain memfokuskan pada

informasi apa yang harus ditangani oleh sistem dan menghasilkan

sebuah model yang merupakan gambaran-gambaran dari kelas-

kelas, object-object, struktur dan perilaku ( behavior yang ada

dalam problem domain )

2.2.4.2.1 Class

Istilah class digunakan untuk menggambarkan

kumpulan objek-objek. Menurut Mathiassen et al. (

2000, p.53), class adalah gambaran atau definisi dari

kumpulan objek yang mempunyai structure, behavior

pattern, dan atribut yang bersamaan. Menurut Bennet

et al. ( 2002, p.591) class adalah deskripsi dari

kumpulan objek yang secara logis serupa sehubungan

dengan behavior dan struktur datanya.

Classes bertujuan untuk memilih elemen-elemen dari

suatu problem domain. Classes dibagi menjadi tiga

bagian, yaitu :

a. Nama class, setiap class harus mempunyai nama

untuk dibedakan dari suatu class yang lain.

b. Attribute, merupakan kepemilikian deskriptif dari

class atau event. Setiap class boleh memiliki

beberapa attribute atau sebagian saja.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

14

c. Operation, merupakan proses kepemilikan yang

spesifik di dalam class dan diaktifkan melalui class

object. Kegiatan class akan menghasilkan suatu

event table. Dimensi horizontal dari event table

menggambarkan class yang akan dipilih,

sedangkan dimensi vertikal menggambarkan event

yang terpilih, tanda cek digunakan untuk

mengidentifikasikan objek dari kelas yang

berhubungan dengan event tertentu.

2.2.4.2.2 Structure

Menurut Mathiassen et al. ( 2000, p.69 ),

structure merupakan kegiatan kedua dalam problem

domain. Tujuan dari structure adalah untuk mencari

hubungan struktural antara kelas-kelas dan objek-objek

dalam problem domain. Hasil dari kegiatan structure

adalah membuat class diagram.

Menurut Mathiassen et al. ( 2000, p. 73-77 ), tipe

dari Object Oriented Structure terdiri dari dua bagian,

yaitu :

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

15

a. Class structure, mengekspresikan hubungan

konseptual yang statis antar class. Class structure

dibagi menjadi dua bagian yang meliputi :

1) Generalization

2) cluster

b. Object Structure menggambarkan hubungan yang

dinamik dan konkret antara objek-objek dalam

problem domain. Hubungan ini berubah secara

dinamis tanpa mempengaruhi perubahan pada class

description. Object structures terdiri dari dua

bagian, yaitu :

1) Aggregation

2) Association

2.2.4.2.3 Behavior

Menurut Mathiassen et al.( 2000, p.90 ), kegiatan

ketiga adalah kegiatan behavior yang bertujuan untuk

memodelkan apa yang terjadi dalam sistem problem

domain sepanjang waktu. Behavior bertujuan untuk

membuat model yang dinamis dari problem domain.

Hasil dari kegiatan behavior adalah membuat

statechart diagram. Mengacu pada pendapat

Mathiassen et al. ( 2000, p.93 ), ada tiga jenis notasi

dalam behavioral pattern, yaitu:

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

16

a. sequence : sekumpulan event muncul satu per satu.

b. selection : terjadi pemilihan satu event dari

sekumpulan event yang muncul.

c. Iteration : sebuah event muncul sebanyak nol atau

beberapa kali.

2.2.4.2.4 Application Domain Analysis

Menurut Mathiassen et al. ( 2000, p.117 ),

application domain adalah organisasi yang mengatur,

memonitor, atau mengendalikan problem domain.

Analisis application domain memiliki tiga kegiatan,

yaitu :

a. Usage

Menurut Mathiassen et al. ( 2000, p.118 ),

kegiatan usage merupakan kegiatan pertama

dalam application domain analysis yang bertujuan

untuk menentukan bagaimana aktor-aktor yang

merupakan pengguna atau sistem lain berinteraksi

dengan sistem yang dituju. Interaksi antara aktor

dengan sistem tersebut dinyatakan dalam use case.

Hasil dari usage adalah deskripsi lengkap dari

semua use case dan actor yang ada, yang

digambarkan dalam actor table dan use case

diagram. Use case diagram adalah diagram yang

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

17

menggambarkan fungsi dari sebuah sistem dan

berbagai macam pengguna yang akan berinteraksi

dengan sistem. Untuk mengidentifikasi actor

adalah dengan menentukan bagian dan tugas dari

bagian apa saja yang berhubungan atau terlibat

langsung dengan konteks sistem yang dituju.

Masing-masing actor memiliki peranan yang

berbeda. Actor yang digambarkan dalam actor

specification yang memiliki tiga bagian, yaitu

tujuan, karakteristik dan contoh.

b. Function

Menurut Mathiassen et al. ( 2000, p.138 )

kegiatan function memfokuskan pada bagaimana

cara sebuah sistem dapat membantu aktor dalam

melaksanakan pekerjaan mereka. Function

memiliki 4 tipe yang berbeda, yaitu :

1) Update, function ini disebabkan oleh

perubahan event problem domain sehingga

menghasilkan perubahan dalam state.

2) Signal, function ini disebabkan oleh perubahan

keadaan atau state dari model yang dapat

menghasilkan reaksi pada konteks. Reaksi ini

dapat berupa tampilan bagi aktor dalam

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

18

application domain, atau intervensi langsung

dalam problem domain.

3) Read, function ini disebabkan oleh kebutuhan

informasi dalam pekerjaan actor dan

mengakibatkan sistem menampilkan bagian

yang berhubungan dengan informasi model.

4) Compute, function ini disebabkan oleh

kebutuhan informasi dalam pekerjaan actor dan

berisi perhitungan yang melibatkan informasi

yang disediakan oleh actor atau model, hasil

dari function ini adalah tampilan dari hasil

komputasi.

c. Interface

Menurut Mathiassen, interface adalah

fasilitas yang membuat model sistem dan function

tersedia bagi actor.

Tujuan dari aktivitas ini adalah menentukan antar

muka ( interface ) dari sistem yang sedang

dikembangkan. Interface digunakan oleh actor

untuk berinteraksi dengan sistem. Deskripsi dari

user interface dapat menggunakan navigation

diagram dimana menyediakan gambaran

keseluruhan dari elemen user interface dan transisi

di antaranya ( Mathiassen, 2000, p.159 ).

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

19

2.2.5 Pengertian Object Oriented Design

Menurut Mulyadi ( 2001, p.51 ) perancangan sistem adalah proses

penterjemahan kebutuhan pemakaian informasi ke dalam alternatif

rancangan sistem yang diajukan kepada pemakai informasi untuk

dipertimbangkan. Menurut Boockholdt ( 1999, p.172 ) Perancangan sistem

adalah proses pengembangan spesifikasi untuk tujuan sebuah sistem yang

baru dari rekomendasi selama proses pembuatan analisa sistem.

Perancangan sistem adalah sebuah proses yang dimulai dengan sekumpulan

tujuan, mengidentifikasi metode-metode umum dalam mencapai tujuan-

tujuan tersebut, dan secara berangsur-angsur membuat metode-metode

tersebut lebih spesifik dan lebih konkrit.

Tujuan utamanya :

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada pemprograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya

yang terlibat.

2.2.6 Pengertian Usecase

Menurut Dittman, Bentley, dan Whitten ( 2004, p.272 ) Usecase

adalah urutan langkah-langkah yang terkait secara behaviour baik secara

otomatis dan manual untuk tujuan melengkapi suatu tugas bisnis tunggal.

Usecase menjelaskan fungsi sistem dari perspektif eksternal user dan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

20

dengan cara dan terminologi yang mereka pahami. Usecase dipicu oleh

eksternal user yang disebut actor.

Menurut Mathiassen ( 2000, p.120 ) Usecase adalah pola interaksi

diantara sistem dan actor di dalam aplikasi domain. Usecase adalah

abstraksi dari interaksi dengan target sistem. Usecase dapat diinisiasi oleh

actor atau target sistem.

2.2.7 Pengertian Actor

Menurut Dittman, Bentley, dan Whitten ( 2004, p.273 ) actor adalah

sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran

informasi. Actor bisa berupa organisasi sistem informasi lain, pelanggan,

user dan departement.

Menurut Mathiassen ( 2000, p.119 ) actor adalah abstraksi dari user

atau sistem lain yang berinteraksi dengan target sistem.

2.2.8 Pengertian Event

Menurut Jones Rama ( 2003, p.84 ) event adalah aktifitas yang terjadi

pada suatu waktu tertentu.

2.2.9 Pengertian Workflow Table

Menurut Jones Rama ( 2003, p.84 ) workflow table adalah table dua

kolom yang mengidentifikasi actor dan peristiwa dalam suatu proses.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

21

2.2.10 Pengertian Internal Agent

Menurut Jones Rama ( 2003, p.39 ) internal agent adalah orang atau

unit organisasi yang bertanggung jawab atas berbagai event dalam suatu

proses bisnis.

2.2.11 Pengertian UML ( Unified Modeling Language )

Menurut Jones Rama ( 2003, p. 68 ) UML adalah bahasa yang

digunakan untuk menspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan

mendokumentasikan sebuah system informasi. UML activity diagram

terdiri dari :

a. Diagram Overview

Adalah diagram aktifitas UML yang merepresentasikan gambaran

tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan event

kunci, urutan dari event-event dan arus informasi diantara event.

b. Diagram Detail

Adalah diagram aktifitas UML yang merepresentasikan aktifitas dengan

lebih detail dan berhubungan dengan satu atau dua event yang

ditunjukkan pada diagram overview.

2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

2.3.1 Pengertian Gaji

Menurut Niswonger, Warren dan Fess yang diterjemahkan oleh Sirait

dan Gunawan (2002,p.446) “Gaji biasanya digunakan untuk pembayaran

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

22

atas jasa manajerial, administrative dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji

biasanya diekspresikan dalam periode bulan atau tahunan.”

Menurut Soemarso (2003,p.307) “Gaji adalah imbalan kepada

pegawai yang diberi tugas-tugas administrative dari pimpinan yang

jumlahnya, biasanya, tetap secara bulanan atau tahunan.”

Maka dapat disimpulkan gaji adalah suatu imbalan uang diberikan

kepada karyawan yang telah melaksanakan tugas dan kewajibannya kepada

perusahaan yang akan dibayarkan secara periodik baik bulanan ataupun

tahunan.

2.3.2 Tujuan Sistem Informasi Akutansi Penggajian

Menurut Wilkinson et al. (2000), Tujuan dari Sistem Informasi

Akuntansi Penggajian adalah :

a. Untuk meyakinkan bahwa status, tarif gaji, dan potongan atas gaji

karyawan telah diotorisasi.

b. Untuk membayar jasa aktual dari karyawan dengan tepat.

c. Untuk mencatat, mendistribusikan dan melaporkan biaya yang

berhubungan dengan karyawan dengan tepat dan akurat.

1.3.3 Fungsi Yang Terkait

Wilkinson et al. (2000, p.110) mengemukakan bahwa fungsi-fungsi

yang terkait dalam human resource management cycle adalah sebagai

berikut :

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

23

a. Fungsi Personalia

Bagian ini memiliki tujuan utama untuk perencanaan,

pengendalian, dan pengkoordinasian karyawan dalam sebuah

organisasi. Fungsi personalia ini berada dibawah naungan wakil

presiden bagian personalia. Manajer yang melapor padanya adalah

mereka yang bertanggung jawab pada kepegawaian dan perencanaan

personalia, keamanan dan keuntungan, hubungan industri,

pengembangan pegawai dan administrasi sumber daya manusia. Unit

kepegawaian dan perencanaan personalia berhubungan dengan

perekrutan dan pengetesan karyawan yang berpotensi, memperkerjakan

karyawan yang terpilih, memastikan promosi yang berkualitas dan

prosedur pemecatan serta menentukan kebutuhan pegawai dimasa yang

akan datang. Safety and benefit unit bertanggungjawab untuk keamanan

dan kesehatan pegawai, seperti menyediakan iklim kerja yang

mendukung. Industrial relations unit bertanggungjawab untuk

berhubungan dengan serikat buruh dan organisasi buruh lainnya.

Employee development unit bertanggungjawab dalam perencanaan

kompensansi, asuransi dan program lainnya. Dengan demikian, unit

administrasi sumber daya manusia memiliki hubungan yang paling

dekat dengan kegiatan penggajian.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

24

b. Fungsi Finansial/ Akuntansi :

1) Timekeeping

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pengendalian waktu

dan daftar kehadiran karyawan yang dibayar per-jam.

2) Payroll

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan pembayaran,

mengurus data penggajian dan melengkapi laporan yang diperlukan.

3) Account Payable

Dalam konteks jasa kepegawaian, menyetujui disbursement

voucher yang berhubungan dengan jasa karyawan.

4) Cash Disbursements

Bagian ini bersama dengan kasir, menandatangani dan

mendistribusikan cek pembayaran.

5) Cost Distribution.

Bagian ini mengurus data yang menggambarkan perincian biaya

produk.

6) General Ledger

Bagian ini mengurus pengendalian keseluruhan akun asset, equity,

expense dan income.

Sebagai catatan, bagian time keeping dan cost distribution pada

umumnya terdapat pada perusahaan manufaktur.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

25

1.3.4 Dokumen yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2001), dokumen yang digunakan dalam sistem

akuntansi penggajian adalah :

a. Dokumen pendukung perubahan gaji

Dokumen–dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian

berupa surat-surat yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya: surat

keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif

gaji, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan

(skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-

dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kepentingan

pembuatan daftar gaji.

b. Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu untuk mencatat jam

hadir setiap karyawan di perusahaan.

c. Kartu jam kerja

Dokumen ini biasanya digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi

oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat

daftar gaji untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum

digunakan untuk distribusi biaya gaji langsung kepada setiap jenis produk

atau pesanan.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

26

d. Daftar gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji setiap karyawan, dikurangi potongan-

potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi

karyawan dan lain sebagainya.

e. Rekap daftar gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen, yang dibuat

berdasarkan daftar gaji. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan

pesanan.

f. Surat pernyataan gaji.

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan

pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan

daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan

mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai

potongan yang menjadi beban setiap karyawan.

1.3.5 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Menurut Mulyadi (2001), Jaringan prosedur yang membentuk sistem

penggajian adalah:

a. Prosedur pencatatan waktu hadir.

b. Prosedur pembuatan daftar gaji.

c. Prosedur pembuatan biaya gaji.

d. Prosedur pembayaran gaji.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

27

1) Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan.

Pencatatan waktu hadir ini dilaksanakan oleh fungsi pencatat waktu

dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi

atau pabrik. Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan daftar hadir

biasa dimana karyawan harus menandatanganinya setiap hadir dan

pulang dari perusahaan, atau dapat menggunakan kartu hadir yang diisi

secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu.

Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji

karyawan. Bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir digunakan

untuk menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji penuh atau

harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka. Daftar hadir ini juga

menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja atau adanya

tambahan tunjangan lembur.

2) Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji

karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji

adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan,

kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar

gaji sebelumnya dan daftar hadir.

3) Prosedur Distribusi Biaya Gaji

Dalam prosedur distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan

kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

28

Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya

dan perhitungan harga pokok produk.

4) Prosedur Pembayaran Gaji

Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akutansi dan fungsi

keuangan. Fungsi akutansi membuat perintah pengeluaran kas kepada

fungsi keuangan untuk menulisakan cek guna pembayaran gaji

kemudian membagikan cek gaji tersebut kepada karyawan.

2.4 Pajak Penghasilan

2.4.1 Pajak penghasilan Umum

Undang-undang No. 7 Tahun 1984 tentang Pajak Penghasilan (PPh)

berlaku sejak 1 Januari 1984. undang-undang ini telah beberapa kali

mengalami perubahan dan terakhir kali diubah dengan undang-undang No.

17 Tahun 2000. undang-undang Pajak Penghasilan (PPh) mengatur pajak

atas penghasilan (laba) yang diterima atau diperoleh orang pribadi maupun

badan. Undang-undang PPh mengatur subjek pajak, objek pajak, serta

menghitung dan cara melunasi pajak yang terutang. Undang-undang PPh

juga lebih memberikan fasilitas kemudahan dan keringanan bagi wajib

pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Undang-undang PPh

menganut asa materiil, artinya penentuan mengenai pajak yang terutang

tidak tergantung kepada surat ketetapan pajak.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

29

2.4.1.1 Objek Pajak

Menurut anonim tentang pajak penghasilan pasal 21 yang

dikutip dari alamat website www.pajak.co.id (2009) Yang

menjadi objek pajak adalah penghasilan. Penghasilan yaitu setiap

tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh

Wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar

Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah

kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan

bentuk apapun.

2.4.1.2 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Besarnya penghasilan kena pajak dari seorang pegawai

dihitung berdasarkan penghasilan netto dikurangi dengan

penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Berdasarkan peraturan

menteri keuangan Nomor 137/PMK03/2005 tanggal 30 desember

2005, pemerintah melakukan penyesuaian besarnya PTKP yang

diberlakukan sejak tahun pajak 2006 menjadi:

a. Rp 13.200.000,00 (tiga belas juta dua ratus ribu rupiah) untuk

diri Wajib Pajak Orang Pribadi.

b. Rp 1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu rupiah) tambahan

untuk Wajib Pajak yang kawin.

c. Rp 13.200.000,00 (tiga belas juta dua ratus ribu rupiah)

tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung

dengan penghasilan suami.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

30

d. Rp 1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu rupiah) tambahan

untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda

dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi

tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk

setiap keluarga.

2.4.1.3 Tarif Pajak

Sesuai dengan pasal 17 UU PPh, menyatakan besarnya

tarif pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam

negeri adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1. Tarif pajak penghasilan orang pribadi

2.4.2 Pajak Penghasilan Pasal 21

Ketentuan pasal 21 undang-undang pajak penghasilan mengatur

tentang pembayaran pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak

atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak orang

pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan.

Lapisan penghasilan kena pajak Tarif pajak

Sampai dengan Rp. 25.000.000,00 5 % (lima persen)

Diatas Rp. 25.000.000,00 s.d. Rp. 50.000.000,00 10 % (sepuluh persen)

Diatas Rp. 50.000.000,00 s.d. Rp. 100.000.000,00 15% (lima belas persen)

Diatas Rp. 100.000.000,00 s.d. Rp. 200.000.000,00 25% (dua puluh lima persen)

Diatas Rp. 200.000.000,00 35% (tiga puluh lima persen)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

31

2.4.2.1 Wajib pajak PPh Pasal 21

Penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 adalah :

a. Pejabat Negara

b. Pegawai Negeri Sipil

c. Pegawai

d. Pegawai tetap

e. Pegawai dengan Status Wajib Pajak Luar Negeri

f. Pegawai Lepas

g. Penerima Pensiun

h. Penerima Honorarium

i. Penerima Upah

2.4.2.2 Objek Pajak PPh Pasal 21

Penghasilan yang dikenakan pemotongan PPh pasal 21 adalah:

a. Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara teratur berupa

gaji, uang, pensiun bulanan, upah, honorarium, premium

bulanan, uang lembur, uang sokongan, uang tunggu, uang

ganti rugi, tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan pajak,

tunjangan kemahalan, tunjangan jabatan, tunjangan khusus,

tunjangan transport, tunjangan iuran pensiun, tunjangan

pendidikan anak, beasiswa, hadiah, premi asuransi yang

dibayar oleh pemberi kerja, dan penghasilan teratur lainnya

dengan nama apapun.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

32

b. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai, penerima

pensiun atau mantan pegawai secara tidak teratur berupa jasa

produksi, tantiem, gratifikasi, tunjangan cuti, tunjangan hari

raya, tunjangan tahun baru, bonus, premi tahunan dan

penghasilan sejenis lainnya yang tidak tetap.

c. Upah harian, upah mingguan, upah satuan dan upah borongan.

d. Uang tembusan pensiun, uang tabungan hari tua atau

tunjangan hari tua (THT), Uang pesangon dan pembayaran

lain sejenis.

e. Honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dengan

nama dan dalam bentuk apapun, komisi, bea siswa, dan

pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan

pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan Wajib Pajak

dalam negeri.

f. Gaji, gaji kehormatan, tunjangan-tunjangan lain yang terkait

dengan gaji yang diterima oleh Pejabat Negara dan PNS.

b. Uang pensiun dan tunjangan-tunjangan lain yang sifatnya

terkait dengan uang pensiun diterima oleh pensiunan termasuk

janda atau duda dan anak-anaknya.

c. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan lainnya

dengan nama apapun yang diberikan oleh bukan Wajib Pajak.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

33

2.4.2.3 Pemotongan Pajak PPh Pasal 21

a. Pemberi kerja terdiri dari orang pribadi dan badan, termasuk

bentuk usaha tetap, baik merupakan induk maupun cabang,

perwakilan atau unit, yang membayar gaji, upah honorarium,

tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama apapun sebagai

imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang

dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai. Pemberi kerja

yang dimaksud termasuk juga badan dan organisasi

internasional yang tidak dikecualikan sebagai Pemotong Pajak

berdasarkan Keputusan menteri Keuangan.

b. Bendaharawan pemerintah yang membayarkan gaji, upah

honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama

apapun sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau

jabatan, jasa, dan kegiatan. Termasuk bendaharawan

pemerintah adalah bendaharawan pada pemerintah pusat,

pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah,

lembaga-lembaga negara lainnya, dan Kedutaan Besar

Republik Indonesia di luar negeri.

c. Dana pensiun.

d. Perusahaan, badan, dan bentuk usaha tetap, yang membayar

honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan

sehubungan dengan kegiatan dan jasa, termasuk jasa tenaga

ahli dengan status wajib pajak dalam negeri yang melakukan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

34

pekerjaan bebas dan bertindak untuk dan atas namanya

sendiri, bukan atas nama persekutuannya.

e. Perusahaan, badan, dan bentuk usaha tetap, yang membayar

honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan

sehubungan dengan kegiatan dan jasa yang dilakukan oleh

orang pribadi dengan status Wajib Pajak Luar Negeri.

f. Yayasan (termasuk yayasan yang bergerak dibidang

kesejahteraan, rumah sakit, pendidikan, kesenian, olahraga,

kebudayaan), lembaga kepanitiaan, asosiasi, perkumpulan,

dan organisasi dalam bentuk apapun dalam segala kegiatan

sebagai pembayar gaji, upah, honorarium, atau imbalan

dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan

kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi.

g. Perusahaan, badan, dan bentuk usaha tetap, yang

membayarkan honorarium atau imbalan lain kepada peserta

pendidikan, pelatihan, dan pemagangan.

h. Penyelenggara kegiatan (termasuk badan pemerintah,

organisasi termasuk organisasi internasional, perkumpulan,

orang pribadi serta lembaga lainnya yang menyelenggarakan

kegiatan ) yang membayar honorarium, hadiah atau

penghargaan dalam bentuk apapun kepada Wajib Pajak orang

pribadi dalam negeri berkenaan dengan suatu kegiatan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00645-KA Bab 2.pdfdata yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk

35

2.4.2.4 Biaya Jabatan dan Biaya Pensiun

Biaya Jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih,

dan memelihara penghasilan yang besarnya 5% dari penghasilan

bruto, setinggi-tingginya Rp.1.296.000,00 setahun atau Rp.

108.000,00 sebulan.

Biaya pensiun adalah biaya untuk mendapatkan, menagih,

dan memelihara uang pensiun yang besarnya 5% dari penghasilan

bruto berupa uang pensiun setinggi-tingginya Rp.432.000,00

setahun atau Rp. 36.000,00 sebulan.