BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi...

23
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasi Menurut Robbins dan Judge (2008:5) , organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua orang atau lebih dan yang relatif terus - menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama Sedangkan menurut Wibowo (2007:1) , organisasi adalah suatu wadah yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama secara efektif. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi yaitu suatu wadah yang terdiri dari kumpulan orang yang terikat dengan hubungan – hubungan formal dalam rangkaian terstruktur untuk mencapai tujuan bersama secara efektif. 2.1.1 Struktur Organisasi Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai struktur organisasi.Menurut Robbins dan Coulter (2007:284) struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas - tugas pekerjaan dibagi - bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Sedangkan struktur organisasi menurut Handoko (2003:169) didefinisikan sebagai mekanisme - mekanisme formal dengan mana organisasi dikelolah. Adapun beberapa macam bentuk organisasi yaitu, 1. Organisasi Lini Organisasi Garis/ Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol. Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando , rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar , proses decision making berjalan cepat, disiplin dan loyalitas tinggi , rasa saling pengertian antar anggota tinggi

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Organisasi

Menurut Robbins dan Judge (2008:5) , organisasi adalah sebuah unit sosial

yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua orang atau lebih dan yang

relatif terus - menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama

Sedangkan menurut Wibowo (2007:1) , organisasi adalah suatu wadah yang

dibentuk untuk mencapai tujuan bersama secara efektif.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi yaitu

suatu wadah yang terdiri dari kumpulan orang yang terikat dengan hubungan –

hubungan formal dalam rangkaian terstruktur untuk mencapai tujuan bersama

secara efektif.

2.1.1 Struktur Organisasi

Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai struktur organisasi.Menurut

Robbins dan Coulter (2007:284) struktur organisasi dapat diartikan sebagai

kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas - tugas

pekerjaan dibagi - bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Sedangkan struktur

organisasi menurut Handoko (2003:169) didefinisikan sebagai mekanisme -

mekanisme formal dengan mana organisasi dikelolah.

Adapun beberapa macam bentuk organisasi yaitu,

1. Organisasi Lini

Organisasi Garis/ Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan

wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap

bawahannya. Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini

merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa

perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah atasan dan bawahan

dihubungkan dengan satu garis komando , rasa solidaritas dan spontanitas seluruh

anggota organisasi besar , proses decision making berjalan cepat, disiplin dan

loyalitas tinggi , rasa saling pengertian antar anggota tinggi

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

Kekurangan dari struktur organisasi ini adalah ada tendensi gaya

kepernimpinan otokratis, pengembangan kreatifitas karyawan terhambat ,

karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

2. Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk

organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang

memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang

jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap

bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.

Keuntungan dari organisasi ini adalah program terarah, jelas dan cepat ,

kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat , koordinasi antara anggota berjalan

dengan baik dan memberikan kesempatan karir bagi.

Kekurangan dari struktur organisasi ini adalah inisiatif perseorangan

dibatasi, mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi dan enumbuhkan

ketergantungan antar-fungsi — dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian

jadwal kerja menjadi sulit dilakukan.

1. Organisasi dalam bentuk Lini dan Fungsional

Organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang

sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan

pimpinandan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal

atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur

organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara

khusus.

Keuntungan dari organisasi ini adalah keputusan dapat diambil dengan

baik dan tepat, kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari

pimpinan. dan usaha kerjasama bawahan mudah digalang.

Kekurangan dari organisasi ini adalah proses pengambilan keputusan agak

larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota organisasi,

kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab

melebihi yang lain dan para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya

tidak dari satu orang saja.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

4. Organisasi Matrik

Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu

organisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para

spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan

perusahaan dikum-pulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang

harus diselesaikan

Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini

khususnya di bidang penelitian dan pengembangan.

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah pada fleksibelitas dan

kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun

persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak

mengganggu struktur organisasi yang ada

Kekurangan dari struktur organisasi ini adalah manajer proyek tak bisa

mengkoordinasikan berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan

dalam mengembangkan tim yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan

perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin

timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting,

misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan

personalia.

2.2 Kualitas Layanan

Kualitas Layanan adalah sikap yang dibentuk oleh evaluasi jangka panjang

dari kinerja organisasi. Sehingga pada setiap akhir evaluasi, organisasi

menghasilkan rencana jangka panjang untuk memperbaiki kualitas pelayanannya.

Untuk mendefinisikan kualitas layanan yang perlu dilakukan adalah

membedakannya dengan kepuasan pelanggan karena keduanya berhubungan satu

dengan yang lain (Hoffman dan Bateson ,2011 : 319).

2.2.1 Dimensi Service Quality (SERVQUAL)

Menurut Parasuraman et al. dalam Rangkuti (2002:10), SERVQUAL

adalah teknik yang digunakan untuk melakukan analisis kesenjangan dari kualitas

kinerja layanan organisasi dari kebutuhan kualitas layanan. Hasil analisis

kesenjangan digunakan untuk memprioritaskan atribut yang relatif penting dari

persepsi pelanggan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

Terdapat 5 dimensi dalam Service Quality , yaitu

1. Tangibles, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, personilnya dan sarana

komunikasi.

2. Reliability, yaitu kemampuan untuk menghasilkan kinerja pelayanan yang

dijanjikan secara akurat dan pasti. Hal ini berarti bahwa pelayanan harus tepat

waktu dan dalam spesifikasi yang sama, tanpa kesalahan, kapanpun pelayanan

tersebut diberikan.

3. Responsiveness, yaitu bisa menjawab kebutuhan atau bisa diartikan dengan

kemauan untuk menolong pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat

4. Assurance, meliputi pengetahuan dan rasa hormat para karyawan dan

kemampuan mereka berarti adanya jaminan tentang kepastian pelayanan yang

diberikan.

5. Empathy, yaitu adanya penjiwaan dan perhatian secara pribadi terhadap

pelanggan.

2.3 Kepuasan Pelanggan

Menurut Kolter dan Armstrong (2010:31), kepuasan pelanggan berkaitan

dengan sejauh mana kinerja suatu produk sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

pelanggannya. Jika kinerja dari produk jauh dari harapan pelanggan, maka

pelanggan akan merasa tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan yang diharapkan

pelanggan, maka pelanggan akan merasa puas. Dengan kata lain, pelanggan yang

puas akan kembali untuk membeli dan memberi tahu kepada pelanggan lain

mengenai pengalaman baik yang dirasakannya. Sedangkan pelanggan yang tidak

puas, akan membeli produk kompetitor.

Kepuasan pelanggan adalah bagaimana pelanggan dapat mengevaluasi

kinerja yang sedang berlangsung saat ini , kepuasan secara keseluruhan ini

memiliki efek positif yang kuat pada niat loyalitas pelanggan pada berbagai

produk dan jasa. (Gustafsson, A,.Johson,MD.,and Roos,I, 2005). “The Effect of

Customer Satisfaction Relationship Commitment Dimensions, and Triggers on

Customer Retention”, Journal of Marketing (Vol.69 : 210-218).

2.3.1 Pelanggan

Menurut Greenberg (2010:08) pelanggan didefinisikan sebagai individu

atau kelompok yang melakukan pembelian sebuah produk atau jasa yang

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

didasarkan akan pertimbangan harga dan penawaran dengan adanya komunikasi

dengan perusahaan melalui surat, panggilan telepon, dan email yang dikirimkan

secara berkala.

Definisi pelanggan loyal menurut Griffin (2005: 31) :

1. Melakukan pembelian berulang secara teratur

2. Membeli antar lini produk dan jasa

3. Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing lain

4. Mereferensikan kepada orang lain

2.4 Customer Relationship Managenment (CRM)

Menurut Kotler dan Amstrong (2010:37), Customer Relationship

Management adalah proses membangun dan menjaga hubungan yang baik dan

menguntungkan dengan pelanggan, dengan memberikan pelayanan yang bernilai

dan memuaskan pelanggan, mencakup segala aspek dari mendapatkan, menjaga

dan memelihara pelanggan.

Chaffey (2009:482) mengatakan juga bahwa CRM merupakan suatu

pendekatan pelayanan pelanggan untuk membangun dan mempertahankan bisnis

secara jangka panjang dengan membangun hubungan pelanggan dan perusahaan.

Sehingga secara garis besar, Customer Relationship Management (CRM) adalah

sebuah strategi yang berfokus pada pelanggan sehingga dapat memberikan value

kepada pelanggan untuk mempertahankan suatu bisnis dalam jangka panjang.

2.4.1 Fase – Fase CRM

Menurut O’Brien (2009 : 291), terdapat fase – fase CRM , yaitu

1. Acquire (Mendapatkan pelanggan baru)

Tahap dimana pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan

pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.

2. Enhance (Meningkatkan profitabilitas dari pelanggan yang sudah ada)

Merupakan tahapan dimana perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan

pelanggan melalui pemberian layanan yang baik terhadap pelanggannya

(customer service).

3. Retain (Mempertahankan pelanggan untuk jangka panjang )

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

Tahap ini adalah mempertahankan pelanggan yang memberi keuntungan dengan

menawarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan spesifik bukan yang dibutuhkan

oleh pelanggan pasar. Selain itu, membantu perusahaan secara proaktif dan

memberikan reward kepada pelanggan yang paling loyal dan menguntungkan

perusahaan. Sehingga untuk mempertahankan pelanggan dapat memperpanjang

bisnis perusahaan dengan pemasaran yang telah ditargetkan serta meningkatkan

hubungan dengan pelanggan.

Gambar 2.1 Tiga Fase CRM

Sumber : O’Brien (2009: 291)

2.5Electronic Customer Relationship Management (e-CRM)

Menurut Chaffey (2009:486), e-CRM atau electronic Customer

Relationship Management merupakan penggunaan teknologi komunikasi untuk

memaksimalkan proses bisnis dari penjualan sampai pelanggan yang telah ada dan

mendorong untuk menggunakan layanan online secara terus menerus. Chaffey

(2009 : 488) juga menyatakan e-CRM memiliki definisi penggunaan teknologi

komunikasi digital untuk memaksimalkan penjualan pada pelanggan dan

mendorong penggunaan online service.

Menurut Turban et al.(2010:389), e-CRM adalah suatu istilah yang

mencakup tentang metodologi dan perangkat lunak yang dapat membantu

perusahaan untuk mengelolah hubungan secara jangka panjang dengan pelanggan

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

, yang memiliki segala aspek mengenai informasi tentang pelanggan dan dapat

diakses oleh semua bagian di dalam perusahaan dan juga dapat diakses secara

mobile.

Sehingga e-CRM dapat disimpulkan sebagai CRM dengan penggunaan

teknologi dan perangkat lunak yang terintegrasi untuk mengelolah hubungan

perusahaan dengan pelanggannya dalam jangka panjang.

2.5.1 Manfaat e-CRM

Menurut Chaffey (2009:487), dengan penggunaan internet untuk e-CRM

maka terdapat beberapa manfaat yang dapat dicapai yaitu :

1.Penargetan lebih efektif dalam hal biaya (Targeting more cost effectively)

2.Mencapai penyesuaian untuk massa pesanan pemasaran (Achieve mass

customization of the marketing messages)

3.Meningkatkan kedalaman, memperluas dan sifat alami dari hubungan itu sendiri

(Increase depth, breadth, and nature of relationship)

4.Sebuah pembelajaran dari hubungan bisa dicapai dengan menggunakan

peralatan yang berbeda dalam seluruh siklus hidup pelanggan (A learning

relationship can be achieved using different tools throughout the customer

lifecyle)

5.Biaya yang lebih rendah (Lower cost).

2.6 Teori Statistika

2.6.1 Populasi dan Sampel

Menurut Haryadi dan Winda (2011:21) , Populasi merupakan seluruh

karakterisitik yang menjadi objek penelitian dimana karakteristik tersebut

berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa atau benda yang menjadi

pusat peneliti.

Menurut Sugiyono(2012:81), Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Nilai populasi cukup besar dan

membuat peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada, maka diperlukan

sampel yang harus benar – benar mewakili.

2.6.2 Teknik Sampling

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

Menurut Ridwan dan Kuncoro(2008:40) , Teknik Sampling adalah cara

mengambil sampel dari populasi. Pada umumnya, teknik sampling dapat

dikelompokan menjadi dua, yaitu :

a. Probability Sampling

Adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

anggota populasi yang menjadi sampel.

b. Non Probability Sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang

sama sebagai sampel.

2.6.3 Teknik Pengolahan Sampel

Menurut Umar (2002:141) , untuk menentukan minimal sampel yang perlu

diambil jika ukuran populasi sudah diketahui , maka dapat menggunakan rumus

Slovin.

1. 2+

=

dN

Nn

Keterangan :

Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d = Presisi yang ditetapkan karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat

ditolerir.

2.6.4 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono(2012:92), Skala pengukuran merupakan kesepakatan

yang digunakan sebagai acuan untuk mnentukan panjang pendeknya interval yang

ada dalam alat ukur. Sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam

pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

1. Skala Likeart

Skala likeart biasanya digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial.

2. Skala Guttman

Skala ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang bersifat tegas,

jelas, konsisten terhadap suatu masalah, karena hanya terdiri dari dua jawaban.

3. Rating Skala

Pada Skala ini responden , menjawab salah satu jawaban kuantitafi yang

disediakan dan ditafsir sebagai data kualitatif.

4. Diferensial Semantik

Merupakan serangkaian karakteristik dua kutub dengan keadaan yang

berlawanan dan dapat digunakan untuk menilai persepsi sesorang terhadap objek

sosial.

5. Skala Thurstone

Skala ini meminta responden untuk memilih pertanyaan yang disetujui

dari beberapa pernyataan yang disajikan dengan pandangan yang berbeda.

2.6.5 Jenis – Jenis Variabel

Menurut Lie Liana (2009: 90) ,berdasarkan fungsi variabel dalam

hubungan antar variabel maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat

dibedakan menjadi:

a. Variabel Independen (Independent Variable)

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen juga dikatakan variabel

yang diduga sebagai sebab (presumed cause variable).

b. Variabel Dependen (Dependent Variable)

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen disebut juga variabel yang diduga

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

sebagai akibat (presumed effect variable). Variabel dependen juga dapat disebut

sebagai variabel konsekuensi (consequent variable).

c. Variabel Moderating

Variabel moderating adalah variabel yang dapat memperkuat atau

memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel

dependen. Variabel moderating adalah variabel yang mempunyai pengaruh

terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara

variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan

positif atau negatif tergantung pada variabel moderating, oleh karena itu variabel

moderating dinamakan pula sebagai contigency variable.

Gambar 2.2 Hubungan Antara Variabel Dimoderasi Variabel Moderating

Sumber : Jurnal DINAMIKA (2009 : 92)

Berikut merupakan tabel operasional variabel penelitian :

Tabel 2.1 Tabel Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

Kualitas Pelayanan

Adalah sikap yang

dibentuk oleh

evaluasi jangka

panjang dari kinerja

organisasi. (Hoffman

dan Bateson ,2011 :

319).

Tangible Penampilan fisik dan desain

interior, penataan letak ruang

perusahaan, dan penampilan fisik

dari personel penyedia jasa

Likeart

1 sd 5

Reliability Kemampuan memberikan

pelayanan dan harga yang

akurat,tepat ,dan terpercaya

sebagaimana dijanjikan

Likeart

1 sd 5

Responsiveness Pelayanan staff yang tepat, cepat

, dan tanggap

Likeart

1 sd 5

Assurance Membangkitkan rasa percaya dan Likeart

Variabel

Moderating

Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

keyakinan diri bagi pelanggan,

bebas dari bahaya , resiko atau

keraguan

1 sd 5

Emphaty Sikap peduli dan pengertian,

memperlakukan pelanggan

sebagai individu yang special

Likeart

1 sd 5

Kepuasan Pelanggan

adalah kepuasan

pelanggan berkaitan

dengan sejauh mana

kinerja suatu produk

sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh

pelanggannya.Kolter

dan Armstrong

(2010:31),

Kualitas Produk Memiliki produk yang

berkualitas dan layanan yang

baik

Likeart

1 sd 5

Kinerja (Hasil yang

diterima)

Produk dan jasa sesuai dengan

yang pelanggan pikirkan

Likeart

1 sd 5

Harapan Pelanggan Perbandingan antara harapan

pelanggan dengan kinerja yang

ada

Likeart

1 sd 5

Persepsi Tingkat kemudahan pelanggan

dalam mendapatkan informasi

produk yang ditawarkan

Likeart

1 sd 5

Harga Harga yang sesuai dengan

pelanggan

Likeart

1 sd 5

CRM Implementation

merupakan

penggunaan CRM

pada perusahaan saat

ini.

Social Media

(Facebook, twitter,

Instagram)

Promosi melalui jejaring sosial

saat ini

Likeart

1 sd 5

Chat (BBM, Line,

SMS)

Memberikan informasi yang

ditanyakan pelanggan

Likeart

1 sd 5

Telepon Melayani pemesanan atau

memmberikan informasi ,

Melayani keluhan dan saran via

telepon

Likeart

1 sd 5

Sumber : (Marshellina, 2013 : 624)

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

2.6.6 Uji Validitas

Menurut Haryadi dan Winda (2011:35), uji validitas adalah bukti bahwa

instrumen teknik atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep

yang dimaksud. Uji ini bertujuan untuk mengukur valid atau tidaknya setiap butir

pertanyaan. Data dapat dikatakan valid jika t hitung > t tabel, sebalikanya jika t

hitung < t tabel maka data tersebut tidak valid.

2.6.7 Uji Normalitas

Menurut Sujarweni (2014:52) Uji normalitas ini bertujuan untuk

mengetahui distribusi data dalam variable yang akan digunakan dalam penelitian.

Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki

distribusi normal.

2.6.8 Analisis Korelasi

Menurut Sujarweni (2014:126) korelasi merupakan salah satu statistik

infarensi yang akan menguji apakah dua variabel atau lebih yang ada mempunyai

hubungan atau tidak. Untuk mencari makna generalisasi maka perlu dilakukan uji

signifikasi antara kedua variabel yaitu variabel X dan variabel Y.

Terdapat 3 Dasar Pengambilan Keputusan :

Pertama,

a. Jika sig penelitian < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan

b. Jika sig penelitian > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan

Kedua,

Dilihat dari tanda koefisien korelasi

a. Tanda (-) berarti apabila variabel X tinggi makan variabel Y rendah

b. Tanda (+) berarti apabila variabel X tinggi maka variabel y juga tinggi

2.6.9Moderated Regression Analysis

Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi merupakan

aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya

mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen)

(Jurnal DINAMIKA, 2009 : 93).

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

Variabel perkalian antara X1 dan X2 disebut juga variabel moderat karena

menggambarkan pengaruh moderating variabel X2 terhadap hubungan X1 dan Y.

Sehingga variabel X1 dan X2 merupakan pengaruh langsung dari variabel

X1 dan X2 terhadap Y.

Gambar 2.3 Model hubungan regresi dengan variabel moderating menggunakan

Moderated Regression Analysis

Sumber : Jurnal Dinamika (2009 : 93)

2.7Object-Oriented Analysis and Design (OOAD).

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010:60), Object – Oriented

Analysis adalah semua jenis objek yang diperlukan oleh user untuk melakukan

suatu aktivitas pada suatu sistem dan menunjukan interaksi pengguna yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas tersebut.

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010 : 60), Object – Oriented

Design merupakan semua jenis objek tambahan yang diperlukan untuk menjadi

penghubung antara user dengan sistem, yang mempresentasikan bagaimana objek

tersebut berinteraksi untuk menyelesaikan tugas dan menyempurnakan definisi

dari setiap objek sehingga dapat diimplementasikan.

2.7.1 Unified Modelling Language (UML)

Menurut Satzinger , Jackson&Burd (2010 : 48), Unified Model Language

(UML) merupakan serangkaian standar konstruksi model dan notasi yang

dikembangkan secara khusus untuk pengembangan object – oriented. Model

dalam metode pengembangan sistem ini mencakup representasi dari input ,

output, proses data, objek , interaksi antar objek, lokasi , jaringan , dan peralatan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

2.7.2 Use Case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010 : 242) Use case diagram

merupakan diagram yang menunjukan berbagai peran pemakai dalam sistem, dan

cara pemakai dalam menggunakan sistem tersebut.Use case diagram mudah

dibaca dan dimengerti karena use case diagram bekerja dengan menggambarkan

interaksi yang khas antara para pengguna sistem dan sistem itu sendiri, serta

memberikan narasi tentang bagaimana sistem yang digunakan.

Komponen dari usecase diagram, yaitu

1. System Boundary ;menggambarkan batasan antara sistem dan actor

2. Use case ; menggambarkan apa yang dilakukan oleh actor dalam sistem

3. Actors ;menggambarkan user atau pengguna dari suatu sistem

4. Flow ;menggambarkan hubungan antara use case dengan actor

Gambar 2. 4 Use Case Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:558)

2.7.3 Use Case Description

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010:250), usecase description

dibuat untuk mendeskripsikan setiap usecase secara lebih rinci sehingga bisa

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

menciptakan sistem yang lebih komprehensif dan jelas sehingga sejalan dengan

kebutuhan pengguna. Usecase description memiliki tiga tingkat detail , yaitu :

1. Brief Description

Digunakan untuk usecase yang sederhana, ketika sistem yang dikembangkan

berskala kecil. Pada umumnya hanya memliki satu skenario dan sedikit kondisi

pengecualian.

2. Intermediate Description

Perluasan dari Brief Description dimana terdapat penambahan internal flow dari

semua aktivitas untuk usecase. Jika memiliki lebih dari satu skenario, maka setiap

arus dari kegiatan akan dideskripsikan secara individual.

3. Fully Developed Description

Perluasan dari Intermediate Description , merupakan metode yang paling formal

untuk mendokumentasikan suatu usecase dan memberikan gambaran yang lebih

rinci. Dalam penggunaannya dapat meningkatkan pemahanan terhadap proses

bisnis dan bagaimana sistem harus mendukungnya.

Gambar 2.5 Use Case Description

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:250)

2.7.4 Activity Diagram

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

Menurut Satzinger,Jackson dan Burd(2010,141), activity diagram adalah

jenis diagram alur kerja yang menggambarkan kegiatan pengguna dan aliran

sekuensial mereka.

Simbol dari activity diagram :

1. Synchronization bar

Merupakan notasi yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau penyatuan

dari jalur yang berurutan.

2. Swimlane

Merupakan area persegi pada activity diagram yang mewakili aktifitas yang

didalamnya.

3. Starting activity

Merupakan notasi yang menandakan dimulainya sebuah aktivitas.

4. Transition arrow

Merupakan garis penunjuk arah yang menggambarkan transisi dari sebuah

aktivitas dan arah dari suatu aktivitas.

5. Activity

Merupakan aktivitas yang menggambarkan suatu aktivitas.

6. Ending activity

Merupakan notasi yang menandakan berakhirnya suatu aktivitas.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

Gambar 2.6 Activity Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:250)

2.7.5 Domain Model Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010:187), Class Diagram

digunakan untuk menunjukkan kelas dari objek untuk sistem. Kelas-kelas dari

objek.

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005 : 184) , domain model class

diagram merupakan suatu UML Class Diagram yang menunujukan hal – hal yang

penting berkaitan dengan aktivitas user. Hasil dari struktur ini adalah sebuah class

diagram yang menyediakan pandangan problem – domain yang jelas yaitu dengan

menggambarkan semua hubungan struktural antara class dan objek di dalam

model yang ada.

Bagian – bagian domain model class diagram , yaitu :

1. Object merupakan nama atau entitas dari setiap kelas

2. Attribute merupakan semua object yang ada didalam class yang memiliki nilai

3. Methods/Behaviour adalah kegiatan yang dilakukan oleh objek

4. Generalization yaitu class umum (super class) yang menggambarkan properties

berdasarkan pada kumpulan class khusus (sub class)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

5. Cluster yaitu kumpulan class yang saling terkait

6. Aggregation yaitu objek superior (keseluruhan) yang terdiri dari sejumlah

objek (sebagian).

7. Associatotion , yaitu hubungan yang memiliki arti antara sejumlah objek.

Gambar 2.7 Domain Model Class Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:187)

2.7.6 Update Design Class Diagram

Design Class Diagram dan detail interaction diagram menggunakan satu

samalain sebagai pemasukan untuk perancangan dan dikembangkan padawaktu

yang sama interaksi pertama pada design class diagram dilakukanberdasarkan

model domain dan pada prinsip desain reenginering. Design Class Diagram dapat

dikembangkan untukmasing-masing layernya. Dalam tampilan view layer dan

data access layer, beberapa kelas harus dispesifikasikan. Domain layer juga

memilikibeberapa kelas yang ditambahkan untuk use case controllers.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

Gambar 2.8 Update Design Class Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson & Burd (2010)

2.7.7 Sequence Diagram

Menurut Satzinger,Jackson&Burd (2010, 255) sebuahsequence

diagramakanmemberikan identifikasi input dan output dariuse case.

Terdapat 4 tahapan dalam sequence diagram , yaitu

• System Sequence Diagram

System Sequence Diagram akan memberikan identifikasi input dan output

dari use caseyang berurutan, digunakan juga dengan deskripsi yang rinci atau

dengan activity diagram untuk menunjukkan langkah – langkah pengolahan dan

interaksi aktor dengan sistem.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

Gambar 2.9System Sequence Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010)

• First Cut Sequence Diagram

First Cut Sequence Diagrammerupakan pembangunan dari elemen-elemen

dari System Sequence Diagram. Kemudian menambahkan objek lain yang

diperlukan use case. Langkah selanjutnya adalah menentukan message,

termasuk objek yang harus menjadi sumber dan tujuan dari setiap message

untuk mengumpulkan semua informasi yang diperlukan.

Gambar 2.10First Cut Sequence Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson & Burd (2010)

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

• Three Layer Sequence Diagram

Three Layer Sequence Diagram merupakan gambaran lengkap dari

Sequence Diagramdan juga pengembangan dari First Cut Sequence

Diagram.

Gambar 2.11 Three Layer Sequence Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson & Burd (2010)

2.7.8User Interface

Menurut Satzinger,Jackson&Burd(2010:531), User Interface merupakan

bagian sistem informasi yang membutuhkan interaksi user untuk menghasilkan

input dan output.

User Interface dapat menerima informasi dari User dan memberikan

informasi kepada user untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah

sampai ditemukan suatu solusi. User Interface yang ada untuk berbagai sistem,

dan menyediakan cara : input , memungkinkan pengguna untuk memanipulasi

sistem dan output , memungkinkan sistem untuk menunjukkan efek manipulasi

pengguna.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur

Gambar 2.12User Interface

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:558)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Organisasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00212-MNSI...memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur