bab 2 emas fani

37
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian 2.1.1Bahan Galian Industri Bahan Galian Industri Merupakan Semua Mineral dan Batuan kecuali mineral logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir industri dan konstruksi termasuk juga minerallogam yang bukan untuk dilebur seperti bauksit, kromit, ilmenit, bijih, mangan, zircon dan lainnya. Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian dibagi menjadi 3 golongan yaitu : 1. Bahan galian strategis disebut pula bahan galian golongan A terdiri dari : Minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara, batubara muda, uranium radium, thorium bahan galian radioaktif lainnya, nikel, kobalt, timah. 2. Bahan galian vital disebut pula bahan galian golongan B terdiri dari : Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, yteium, rhutenium, cerium, dan logam-logam langka lainnya, berillium, korundum, 3

description

kfkh

Transcript of bab 2 emas fani

Page 1: bab 2 emas fani

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

2.1.1 Bahan Galian Industri

Bahan Galian Industri Merupakan Semua Mineral dan Batuan kecuali

mineral logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir

industri dan konstruksi termasuk juga minerallogam yang bukan untuk dilebur

seperti bauksit, kromit, ilmenit, bijih, mangan, zircon dan lainnya.

Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian dibagi

menjadi 3 golongan yaitu :

1.      Bahan galian strategis disebut pula bahan galian golongan A terdiri

dari : Minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal,

antrasit, batubara, batubara muda, uranium radium, thorium bahan galian

radioaktif lainnya, nikel, kobalt, timah.

2.      Bahan galian vital disebut pula bahan galian golongan B terdiri dari :

Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga,

timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, yteium,

rhutenium, cerium, dan logam-logam langka lainnya, berillium, korundum,

zirkon, kristal kuarsa, kriolit, flouspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang.

3.      Bahan galian non strategis dan non vital disebut pula bahan galian

golongan C terdiri dari : Nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika,

grafit, magnesit, yarosit, leusit, tawas, oker, batu permata, batu setengah permata,

pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gipsum, bentonit, tanah diatomea, tanah serap, batu

apung, trass, obsidian, marmer, batutulis, batu  kapur, dolomit, kalsit, granit,

andesit, basalt, trakhit, tanah liat, pasir, sepanjang tidak mengandung unsur-unsur

mineral golongan A maupun B dalam skala yang berarti dari segi ekonomi

pertambangan.

Bahan galian industri sebagian besar termasuk bahan galian golongan C,

walaupun beberapa jenis termasuk dalam bahan galian golongan lain.

3

Page 2: bab 2 emas fani

4

Sedimentasi

Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport

oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di

mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang

diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di

gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut

oleh angin. sedimentasi dapat dibedakan: a.sedimentasi air ,misalnyaterjadi di

sungai. b.sedimentasi angin, biasanya disebut sedimentasi aeolis c.sedimentasi

gletser, mengahasilkan drumlin,moraine,ketles,dan esker.

Hasil dari sedimentasi ini dapat berupa batuan breksi dan batuan

konglomerat yang terendapkan tidak jauh dari sumbernya, batu pasir yang

terendapkan lebih jauh dari batu breksi dan batuan konglomerat, serta lempung

yang terendapkan jauh dari sumbernya.

Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan sedimen terbagi 2

yaitu :

Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping :

Batugamping, dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat, rijang, dan gipsum.

Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya :

bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium,

mangan, felspar.

Kalsium karbonat adalah senyawa kimia penting yang terdiri dari satu

atom kalsium terikat pada satu atom karbon dan tiga atom oksigen.Rumus

molekul adalah CaCO3. Nama-nama umum untuk senyawa ini termasuk batu

kapur, kalsit, aragonit, kapur, dan marmer, dan sementara semua mengandung

substansi yang sama, masing-masing memiliki proses yang berbeda yang

mendasari pembentukannya. Kalsium karbonat digunakan dalam semen dan

mortir, memproduksi kapur, dalam industri baja, industri kaca, dan sebagai batu

hias.

Page 3: bab 2 emas fani

5

2.2 Sifat Umum Bahan Galian Industri

2.2.1 Gamping

Batu kapur (bahasa Inggris: limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan

sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite

ini adalah organisme    laut. Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar

keair dan terdepositdi lantaisamudra sebagai pelagic ooze.

Calcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air   meteorik tersupersaturasi (air

tanah yang presipitasi material di gua).Ini    menciptakan speleothem seperti

stalagmit    dan stalaktit.Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu kapur

Oolitic) dan    dapat dikenali dengan penampilannya yang granular.Batu kapur

membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen.

Gambar II.1 Batu Gamping

2.2.2 Dolomit

Dolomit memiliki kandungan hara Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO)

tinggidan sangatbermanfaat untuk pengapuran tanah masam dan dan juga srbagai

pupuk bagi tanah dan tanaman yang berfungsi menyuplai unsur Kalsium (CaO)

dan Magnesium (MgO) untuk kebutuhan tanaman. Kebanyakan petani hanya

mengetahui fungsi dolomit adalah untuk menetralkan pH tanah dan tidak

mengetahui fungsi lain dari dolomit adalah sebagai pupuk bagi tanaman. Seperti

Page 4: bab 2 emas fani

6

yang dikatakan di atas bahwa dolomit mengandung unsur hara Mg dan Ca yang

juga dibutuhkan oleh tanaman dengan beberapa manfaatnya sehingga jika

kekurangan kedua hara tersebut akan mengakibatkan beberapa efek bagi tanaman.

Sehingga pemberian dolomit pada tanaman akan mengatasi kekurangan unsur

hara Ca dan Mg tersebut.

Gambar II.2 Batu Gamping

2.2.3 Kalsit

Merupakan mineral kalsium karbonat yang murni.Jenis mineral ini terjadi

karena penghabluran kembali larutan batu gamping akibat pengaruh air tanah atau

hujan.Endapan kalsit ditemukan berupa pengisisan rongga, tekanan dan kekar

sehingga jumlahnya tidak banyak karena tempatnya setempat-setempat.Kalsit

adalah sebuah mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat (Ca C O 3) paling

stabil. Polimorf lain adalah mineral aragonit dan vaterit. Aragonit akan berubah

menjadi kalsit pada suhu 380-470 °C[5], sementara vaterit justru kurang stabil.

Page 5: bab 2 emas fani

7

Gambar II.3 Mineral Kalsit

2.2.4 Oniks

Endapan oniks mempunyai komposisi kimia CaCO3 terdiri dari mineral

kalsit yang berlapis dengan ketebalan dan pola yang bervariasi.Umumnya

berwarna putih kekuningan dan agak bening sehingga tembus pandang.Oniks

terjadi pada rongga atau tekanan batu gamping yang berasal dari larutan kalsium

karbonat baik yang terjadi pada temperatur panas atau dingin. Bila oniks ini

terkena proses metamorfose maka akan terbentuk oniks marmer. Seperti marmer,

oniks tidak tahan terhadap larutan asam oleh sebab itu disarankan jangan sampai

terkena air hujan.

Gambar II.4 Mineral Oniks

Page 6: bab 2 emas fani

8

2.2.5 Fosfat

Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan

kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone

phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan

kandungan P2O5. Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida

fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama

proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan

batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit.

Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-

fosfat dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros). Sumber lain dalam

jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite

[CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat

yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23,

dan kekerasan 5 H.

Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut

dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan

menambahkan asam .

Fosfat dipasarkan dengan berbagai kandungan P2O5, antara 4-42 %.

Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat ditentukan oleh jumlah kandungan N

(nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K (potas cair atau K2O). Fosfat sebagai

pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena tidak larut dalam air

sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan.

Gambar II.5 Bongkahan Fosfat

Page 7: bab 2 emas fani

9

2.2.6 Gypsum

Gypsum dengan rumus kimia CaSO4.2H2O atau dalam bentuk Anhydrit

CaSO4 H2O dapat terbentuk karena proses segregasi dan evaporasi juga dapat

terbentuk karena proses hydrothermal.

Gambar II.6 Gypsum

2.2.7 Rijang

Rijang adalah batuan endapan silikat kriptokristalin dengan permukaan licin

(glassy). Disebut "batu api" karena jika diadu dengan baja atau batu lain akan

memercikkan bunga api yang dapat membakar bahan kering.

Rijang biasanya berwarna kelabu tua, biru, hitam, atau coklat tua.Rijang

terutama ditemukan dalam bentuk nodul pada batuan endapan seperti kapur atau

gamping. Sejak Zaman Batu, rijang banyak dipergunakan untuk membuat senjata

dan peralatan seperti pedang, mata anak panah, pisau, kapak, dll.

Proses pembentukan rijang belum jelas atau disepakati, tapi secara umum

dianggap bahwa batuan ini terbentuk sebagai hasil perubahan kimiawi pada

pembentukan batuan endapan terkompresi, pada proses diagenesis. Ada teori yang

menyebutkan bahwa bahan serupa gelatin yang mengisi rongga pada sedimen,

misalnya lubang yang digali oleh mollusca, yang kemudian akan berubah menjadi

silikat. Teori ini dapat menjelaskan bentuk kompleks yang ditemukan pada rijang.

Rijang (SiO2) terbentuk dari proses replacement terhadap batu gamping

oleh silika organik atau anorganik. Rijang berbutir sangat halus.Umumnya

berwarna kemerah-merahan kadang kehijauan atau kehitaman.

Page 8: bab 2 emas fani

10

Gambar II.7 Bongkahan Rijang

2.2.8 Zeolit

Zeolit terbentuk dari abu vulkanik yang telah mengendap jutaan tahun

silam. Sifat-sifat mineral zeolit sangat bervariasi tergantung dari jenis dan kadar

mineral zeolit. Zeolit mempunyai struktur berongga biasanya rongga ini diisi oleh

air serta kation yang bisa dipertukarkan dan memiliki ukuran pori tertentu. Oleh

karena itu zeolit dapat dimanfaatkan sebagai penyaring molekuler, senyawa

penukar ion, sebagai filter dan katalis.Zeolit dikelompokan menjadi 3 yaitu :

a. Zeolit yang terbentuk pada temperature yang tinggi.

b. Zeolit yang terbentuk didekat permukaan lingkungan sedimentasinya.

c. Zeolit yang terbentuk pada suhu rendah pada lingkungan pengendapan

laut.

d. Zeolit yang terbentuk sebagai akibat dari terbentuknya craters

dilingkungan dasar laut yang menghasilkan fast hidrtohermal

zeolitization dari gelas vulkanik.

Page 9: bab 2 emas fani

11

Gambar II.8 Zeolit

2.2.9 Feldspar

Merupakan kelompok mineral dengan komposisi aluminium silikat,

potassium, sodium, terkadang kalsium.Seluruh jenis feldspar umumnya

mempunyai sifat fisik yang hampir sama, yaitu nilai kekerasan sekitar 6 – 6, 5

skala mohs dan berat jenisnya sekitar 2, 4 – 2, 8 gram/ml, sistem kristal antara

triklin atau monoklin, sedangkan warna bervariasi mulai dari putih keabu-abuan,

merah jambu, coklat kuning dan hijau. Feldspar dapat membentuk tanah liat

karena proses pelapukan kimiawi.

Terlepas dari bentuk strukturnya, triklin atau monoklin, feldspar secara

kimiawi dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium feldspar

(KAlSi3O8), natrium feldspar (NaAlSi3O8), kalsium feldspar (CaAl2Si2O8) dan

barium feldspar (Ba Al2Si2O8). Feldspar dapat membentuk tanah liat karena proses

pelapukan kimiawi.

Page 10: bab 2 emas fani

12

Gambar II.9 Feldspar

2.2.10 Yodium

Yodium adalah unsur nonlogam yang hampir hitam solid pada suhu kamar

dan memiliki penampilan kristal berkilauan. Kisi molekul mengandung molekul

diskrit diatomik, yang juga hadir dalam bentuk cair dan gas. Di atas 700 ° C

(1.300 ° F), disosiasi menjadi atom yodium menjadi cukup besar.

Yodium memiliki tekanan uap moderat pada suhu kamar dan di tempat

terbuka perlahan menyublim menjadi uap ungu tua yang mengiritasi mata, hidung,

dan tenggorokan. (Yodium yang berkonsentrasi tinggi beracun dan dapat

menyebabkan kerusakan serius pada kulit dan jaringan.) Untuk alasan ini, yodium

dianjurkan ditimbang dalam botol tertutup; untuk persiapan larutan berair, botol

mungkin berisi larutan kalium iodida, yang sangat mengurangi tekanan uap

yodium; coklat kompleks (triiodida) siap untuk dibentuk:

KI + I2 → KI3.

Yodium cair dapat digunakan sebagai pelarut berair untuk iodida.

Page 11: bab 2 emas fani

13

Gambar II.10 Mineral Yodium

2.2.11 Mangan

Endapan bijih mangan dapat terbentuk dengan berbagai cara yaitu karena

proses hydrothermal yang dijumpai dalam bentuk vein, metamorfik, sedimenter

ataupun residu.

Gambar II.11 Mineral Mangan

2.3 Keterdapatan Bahan Galian Industri

2.3.1 Gamping

Tempat diketemukanna antara lain : Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat,

Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa timur, Kaimantan Barat, Kalimantan Timur Kaimantan Selatan, Bali, Nusa

Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku

dan Irian Jaya.

2.3.2 Dolomit

Tushadi (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomite yang cukup besar

tedapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan

Madura, dan Papua. Selain itu sebenarnya dolomite juga terbesar didaerah lain,

Page 12: bab 2 emas fani

14

namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada

endapan batu gamping

2.3.3 Kalsit

Kalsit pada umumya dijumpai berasosiasi dengan batu gamping khususnya

pada batu gamping non-klastik. Kalsit yang bernilai ekonomis didapatkan antara

lain di :

a. Daerah istimewa Yogyakarta

b. Jawa Timur

c. Nusa Tenggara Barat

d. Slawesi Selatan

2.3.4 Oniks

Endapan oniks yang sudah diketahui keberadaannya yaitu didaerah jawa

barat (Ciniru, kabupaten kuningan), Jawa tengah (Daerah wirosari), dan beberapa

daerah di Jawa Timur .Proses penambangan yang dilakukan sama seperti

penambangan marmer.

2.3.5 Fosfat

Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton

endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di Provinsi Aceh,

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan

NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian

Jaya.

2.3.6 Gipsum

Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu Jamaika,

Iran, Thailand, Spanyol (penghasil gipsum terbesar di Eropa), Jerman, Italia,

Inggris, Irlandia, Manitoba, Ontario, Canada, New York, Michigan, Indiana,

Texas, Iowa, Kansas, Oklahoma, Arizona, New Mexico, Colorado, Utah, Nevada,

Paris, California, New South Wales, Kalimantan, dan Jawa Barat.

2.3.7 Rijang

Kebanyakan rijang ditemukan di sungai sebagai endapan alluvial.Dengan

demikian baik bentuk, ukuran dan warnanya sangat bervariasi. Tempat dijumpai

rijang antara lain :

Page 13: bab 2 emas fani

15

a. Daerah Istimewa Aceh

b. Jawa Barat

c. Jawa Tengah

d. Jawa Timur

e. Kalimantan Barat

f. Kalimantan Selatan

g. Sulawesi Selatan

h. Nusa Tenggara Timur

2.3.8 Zeolit

Tempat Diketemukan :

a. Jawa Barat

b. Jawa Tengah

c. Daerah Istimewa Yogyakarta

d. Jawa Timur

e. Nusa Tenggara Timur

2.3.9 Felspar

Sebaran feldspar di Indonesia, sebaran batuan ini hampir terdapat di

seluruh negara Indonesia dengan bentuk endapan berbeda dari satu daerah dengan

daerah lain tergantung jenis endapan. Menurut data dari Direktorat Inventarisasi

Sumberdaya Mineral menunjukkan cadangan terukur (proved), tereka (probable)

dan terindikasi (possible) masing-masing sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu

ton.

Sebaran feldspar Nusa Tenggara Timur antara lain:

Terdapat didaerah Wolosoko, Kecamatan Wolowaru, Maubasa,

Kecamatan Ndori. Dengan jumlah deposit sumber daya hipotetik dari

masing masing kecamatan adalah:

- Kecamatan Wolowaru sebesar 2.000.000 ton

- Kecamatan Lio Timur 500 ton

Terdapat didaerah Paga, Sikka dengan jumlah sumber daya hipotetik

2.100.000

Page 14: bab 2 emas fani

16

Terdapat didaerah Desa Tawui, Sumba Timur dengan jumah sumber daya

tereka 13.884.000.

2.3.10 Yodium

Tempat Diketemukan :

a. Sumatra

b. Jawa Barat

c. Jawa Tengah

d. Jawa Timur

e. Kalimantan Barat

2.3.11 Mangan

Tempat Diketemukan :

a. Aceh

b. Sumatra Utara

c. Sumatra Barat

d. Sumatra Selatan

e. Bengkulu

f. Lampung

g. Jawa Barat

h. Jawa Tengah

i. Daerah Istimewa Yogyakarta

2.4 Pengolahan Bahan Galian Industri

2.4.1 Gamping

Batu gamping dapat langsung dipakai sebagai bahan baku

contohnya :semen, pondasi semen dll. Untuk hal lain perlu pengolahan, dengan

pembakaran. Cara ini untuk memperoleh kapur tohor(CaO), kalsium hidroksida

(Ca(OH)2) dan gas CO2 .

2.4.2 Dolomit

Pengolahan dolomit dilakukan dengan cara yang sederhana pula.

Bongkah-bongkah dolomit dari penambangan diangkut ke unit

pengolahan.Kemudian bongkah-bongkah dolomit tersebut direduksi ukurannya

dengan menggunakan alat pemecah batu, hasil proses ini selanjutnya digiling

Page 15: bab 2 emas fani

17

untuk mendapatkan dolomit yang berukuran halus (tepung) dengan ukuran

tertentu yang disesuaikan dengan permintaan.

2.4.3 Kalsit

Pengolahan kalsit hanya bertujuan untuk memperoleh ukuran butir dan

tingkat kadar CaCO3 sesuai dengan spesifikasi pasar. Pengolahan dapat dilakukan

secara sederhana, yaitu dengan menghilangkan kotoran yang melekat.Kemudian

dilakukan penghancuran dan di ayak sesuai dengan ukuran yang di inginkan.

Untuk mendapatkan ukuran butir halus (<12 mesh) dipecahkan dengan

hammer mill, dan untuk mendapatkan ukuran yang sangat halus (-200 mesh)

digunakan super mill. Produk kalsit hasil penambangan yang dapat

dikonsumsikan langsung oleh indusrtri, dikenal dengan nama heavy calcite.

2.4.4 Oniks

Oniks digergaji atau digurinda sesuai dengan peruntukannya. Karena

sifatnya yang tembus pandang dan berwarna putih kekuning-kuningan oniks

dimanfaatkan sebagai: hiasan atau ornament, dibentuk sebagai asbak, vas, lampu

duduk/gantung atau bentukan dekorasi lainnya.

2.4.5 Fosfat

Pengolahan fosfat cukup sederhana.Dari hasil penambangan fosfat yang

tercampur tanah dicuci, kemudian dipecah sampai berdiameter 3 sentimeter,

dikeringkan dengan sinar matahari, selanjutnya digiling dan diayak smpai berupa

tepung berukuran 80 mesh.Endapan feldspar yang baik dan halus digali dan di

sortir di tempat penggalian. Setelah di sortir, kemudian diangkut ke tempat

penimbunan (gudang). Pengngkutan dari tempat penambangan ke gudang

penimbunan bisa di lakukan dengan tenaga manusia, dan dengan menggunakan

peralatan tengki (untuk lokal).

Dari gudang, bahan galian di angkut ke konsumen dengan ,menggunakan

truk. Penjualan di lakukan dengan harga loko gudang, dengan demikian

pengangkutan ke tempat pabrik di lakukan oleh pembeli. Sebelum di pasarkan

Page 16: bab 2 emas fani

18

dilakukan pemeriksaan laboratorium atas beberapa contoh yang di ambil dari stok

yang ada di gudang.

2.4.6 Gypsum

Gips yang diperoleh dari tempat penambangan dibersihkan dari kotoran

kemudian dicuci dengan air lalu dikeringkan. Apabila diiginkan akan dibuat

tepung gips, harus dirubah dahulu gips menjadi anhidrit engan cara dimasukan

dalam tungku pemanas.

2.4.7 Rijang

Rijang termasuk bahan batu setengah permata.Oleh karena itu kebanyakan

dinentuk sebagai perhiasan.Pengolahan diawali dengan rencana

pengolahannya.Oleh sebab itu dengan gerenda atau gergaji bongkahan rijang

dibentuk sesuai keinginan, kemudian dipoles hingga mengkilap.

2.4.8 Zeolit

Pengolahan zeolit dilakukan dalam dua tahapan, yaitu pengecilan ukuran

dan proses aktivasi.

a. Pengecilan Ukuran

Pengecilan ukuran dilakukan melalui beberapa tingkatan, yaitu mulai dari

peremukan (crushing) sampai dengan penggerusan (grinding).Tahapan ini adalah

untuk memperoleh ukuran produk sesuai dengan tujuan pemanfatan.Produk yang

dihasilkan dapat secara langsung digunakan (bidang pertanian dan peternakan)

atau diproses aktivasi terlebih dahulu.

Tingkatan dan peralatan yang digunakan dalam tahap pengecilan ukuran

adalah :

Peremukan :

Crusher dan screen (ayakan).

Ukuran produk 3 cm.

b. Aktivasi

Proses aktivasi bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat khusus zeolit

dengan membuang unsur pengotor yang terdapat di dalam zeolit. Ada dua cara

Page 17: bab 2 emas fani

19

yang digunakan dalam proses aktivasi zeolit, yaitu pemanasan dan kimia.

Pemanasan

Pemanasan dilakukan dalam suatu tungku putar (rotary kiln) dengan

menggunakan hembusan udara panas pada suhu 200 – 400oC anatar 2-3 jam,

tergantung kandungan unsur pengotor, serta stabilitas zeolit terhadap panas.

Stabilitas ini dipengaruhi oleh jenis mineral zeolit yang terkandung, atau rasio

atom Si dan Al.

Kimia

Aktivasi secara kimia dilakukan dengan cara peredaman dan pengadukan zeolit

dalam suatu larutan asam (H2SO4 atau HCl) atau larutan soda kaustik (NaOH).

Mineral mordenit dan klinoptilolip akan melepaskan ion Al 3+. Perubahan

konsentrasi asam berakibat perubahan perbandingan atao Si dan Al.

2.4.9 Felspar

Pada umumnya, pengolahan mineral feldspar adalah untuk menghilangkan

atau menurunkan kadar material pengotor seperti besi, biotite, tourmaline, mika

atau / muscovite dan kuarsa. Apabila kadar Fe2O3 terlalu tinggi maka akan

mengakibatkan perubahan warna pada proses pembuatan badan keramik. Sebagai

contoh untuk pembuatan badan porselen berkualitas baik adalah dengan kadar

Fe2O3 maksimum adalah 0,50%.

Cara pengolahan feldspar dapat dilakukan dengan cara sederhana yaitu

dengan penggilingan (milling), pencucian dan pengayakan (sizing). Penggilingan

dapat dilakukan dengan alat pot mill atau pebblemill. Feldspar yang terdapat

dalam batauan yang telah mengalami deformasi, maka proses pengolahannya akan

lebih rumit lagi. Dalam proses magnetit, intensitas magenet tinggi hanya dapat

memisahkan hematite namun mineral-menieral pengotor lainnya tetap tidak

terpisahkan dan kadar alkali feldspar juga tidak akan meningkat.

Cara pengolahan yang telah umum dilakukan terhadap semua jenis batuan

yang telah mengalami ubahan adalah proses pengilangan lanau (deslining)

dikombinasikan dengan proses flotasi buih (froth flotation). Flotasi buih adalah

Page 18: bab 2 emas fani

20

proses yang memanfaatkan media gelembung udara untuk mengapungkan secara

selektif mineral yang bersifat hidrofobi. Proses ini dapat menghasilkan produk-

produk berkadar tinggi seperti feldspar, kuarsa dan mika secara terpisah.

2.4.10 Yodium

Air tanah yang didapat, yodium di absorbs, kemudian dilarutkan didalam

NaOH, diikat dengan tembaga kemudian di olah untuk mendapakan bebagai bagai

hasil yaitu , yodium murni untuk antiseptic , KJ,NaJ,NH4J ,Ch4J (jodoform).

2.4.11 Mangan

Untuk mengolah mangan murni, dilakukan proses hidrometalurgi, yakni

proses leaching dengan asam sulfat dan dilanjutkan proses elektrometalurgi, yakni

proses elektrowinning guna mencapai kemurnian yang tinggi (~99%).

Aplikasi mangan murni sekarang sudah memudar, dimana mangan

digunakan sebagai elektroda pada sel kering (baterai), namun sekarang perannya

sudah mulai tergeser oleh teknologi lithium. Pada aplikasi lain, seperti kebutuhan

akan mangan fosfat, mulai bisa digantikan dengan seng atau bahkan vanadium.

Aplikasi terpenting lainnya pada mangan adalah dalam pembuatan kalium

permanganat.Kalium permanganat merupakan agen oksidasi yang sangat kuat

dengan alga dan bakteri, membuatnya dapat digunakan dalam pemurnian air

mium dan pengolahan limbah.

2.5 Penggunaan Bahan Galian Industri

2.5.1 Gamping

Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah :

a. Bahan bangunan

Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk

plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah.

b. Bahan penstabilan jalan raya

Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa

yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas, mengurangi

penyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya

c. Sebagai pembasmi hama

Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau

Page 19: bab 2 emas fani

21

sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.

d. Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian

Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak air,

sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat panen,

erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan sebagai

disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan sebagainya

e. Penjernihan air

Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan bersama-

sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses kapur soda.

f. Batu Gamping Sebagai Pupuk Alternatif Penetralisir Keasaman Tanah

Semua material yang mengandung senyawa Ca dapat digunakan sebagai bahan

pengkapuran untuk menetralisir keasaman tanah, yaitu meningkatkan pH tanah

yang pada dasarnya menambahkan Ca dan menurunkan Al.

g. Batugamping keprus sebagai campuran agregat pada lapis pondasi

agregat kelas b

Bertujuan untuk mengkaji kemungkinan pemakaian batugamping keprus sebagai

bahan campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas B.

h. Batugamping sebagai bahan baku semen

Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan eksplorasi

yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan terbentuk ribuan

tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu kita kelak, jika kita

tidak ikut membantu melestarikannya.

2.5.2 Dolomit

Dolomite digunakan digunakan untuk bahan refraktori, pupuk, pengisi cat,

bahan imbuh (flux) dalam industri peleburan serta pemurnian.

2.5.3 Kalsit

Kalsit memiliki beberapa kegunaan, diantaranya sebagai pemupukan

tanah, Kalsite digunakan juga dalam industri keramik, gelas, barang-barang gelas,

kimia, bahan galian bukan logam, dan sebagainya.Kalsit juga digunakan untuk

pemurnian gula.Digunakan juga untuk mengolah sisa produk pada pabrik

pengawetan, mengurangi keasaman buah kalengan dan persiapan

Page 20: bab 2 emas fani

22

penggilingannya.Kalsit termasuk sebagai material konstruksi, sebagai fondasi

jalan atau bangunan yang menstabilkan tanah.

2.5.4 Oniks

Oniks biasanya dimanfaatkan sebagai hiasan seperti asbak, vas, lampu

duduk/ gantung atau bentuk dekorasi lainnya.

2.5.5 Fosfat

Kegunaan Fosfor/Fosfat yang penting adalah dalam pembuatan pupuk, dan

secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan

deterjen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi.Proses

Fosfor / Fosfat dalam lingkungan hidup perputaran unsur fosfor dalam lingkungan

hidup relatif sederhana bila dibandingkan dengan perputaran bahan kimia lainnya,

tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pembawa energi

dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat).Perputaran unsur fosfor adalah

perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan seperti halnya perputaran

kalsium.Dalam lingkungan hidup ini tidak diketemukan senyawa fosfor dalam

bentuk gas, unsur fosfor yang terdapat dalam atmosfir adalah partikel-partikel

fosfor padat.Batu karang fosfat dalam tanah terkikis karena pengaruh iklim

menjadi senyawa-senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah dan dapat

digunakan/diambil oleh tumbuh-tumbuhan untuk kebutuhan hidupnya

/pertumbuhannnya. Penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan

yang mati serta detergen limbah rumah tangga ) menghasilkan senyawa-senyawa

fosfat yang dapat menyuburkan tanah untuk pertanian. Sebagai senyawa fosfat

yang terlarut dalam air tanah akan terbawa oleh aliran air sungai menuju ke laut

atau ke danau, kemudian mengendap pada dasar laut atau dasar danau.

2.5.6 Gypsum

Pemanfaatannya :

a. Bahan tambahan semen portland

b. Bahan plester

c. Bahan pembuat cetakan

d. Kedokteran

e. Bahan pembuat kapur tulis

Page 21: bab 2 emas fani

23

f. Alat optic

g. Industry kimia

h. Industry makanan

2.5.7 Rijang

Kegunaan rijang umumnya sebagai bahan batu setengah permata

(ornamen).

2.5.8 Zeolit

Zeolit alam sebenarnya telah lama dikenal dan digunakan, namun hanya

terbatas sebagai bahan bangunan (semen pozolan, blok batu ringan, batu untuk

ukiran, dan agregate beton ringan). Pada 30 tahun terakhir, kegunaan zeolit dalam

berbagai keperluan baru diketahui setelah kandungan mineral zeolit dapat

dianalisis secara rinci dengan menggunakan defraksi sinar-X (XRD) mikroskop

elektron.

Penelitian dan penggunaan zeolit di sektor pertanian, peternakan,

perikanan, industri, dan pengontrolan polusi telah banyak dilakukan.Dari hasil

penelitian tersebut, pada 10 tahun terakhir telah mengubah kedudukan zeolit dari

yang hampir tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi bahan galian yang

ekonomis untuk dikembangkan.

Penggunaan zeolit pada umumnya didasarkan pada sifat-sifat kimia zeolit,

seperti penyerap, penukar kation, dan katalis.

2.5.9 Felspar

Mutu feldspar ditentukan oleh kandungan oksida kimia K2O dan Na2O

yang relative tinggi (di atas 6%) oksidaFe2O3 dan TiO2. Feldspar digunakan di

berbagai industri, dalam industri keramik diperlukan sebagian bahan pelebur atau

perekat pada suhu tinggi dalam proses pembuatan keramik halus seperti barang

pecah belah, saniter, isolator dan juga dalam industri gelas/kaca.

Selain dalam industri keramik feldspar juga berperan sebagai bahan baku

atau pokok untuk industri gelas, industri gelas ember (gelas berwarna coklat),

industri kaca lembaran dan lain-lain.

2.5.10 Yodium

Pemanfaatannya :

Page 22: bab 2 emas fani

24

a. bidang industry kimia

b. bidang industry pangan

2.5.11 Mangan

Pengolahan dan Pemanfaatan

a. Untuk industry baja

b. Dalam pembuatan batere kering

2.6 Teknik Penambangan Bahan Galian Industri

2.6.1 Gamping

Secara umum, penambangan batu gamping Indonesia dilakukan dengan

cara tambang terbuka (kuari). Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah

liat, pasir dan koral dikupas terlebih dahulu.Pengupasan dapat dengan

menggunakan bulldozer atau power scraper.Kemudian dilakukan pemboran dan

peledakan sampai di dapat ukuran bongkah yang sesuai.Untuk bongkah yang

terlalu besar perlu di bor dan diledak-ulang (secondary blasting). Pengambilan

bongkah batu gamping biasanya dilakukan dengan wheel loader, lalu dimuat ke

alat transportasi (dump truck, belt conveyor, lori dan lain-lain).

2.6.2 Dolomit

Penambangan batuan dolomite di Indonesia umumnya dilakukan dengan

cara tambang terbuka dengan metoda quarry. Tanah penutup (overburden) yang

terdiri dari tanah liat,pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan

dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau power scraper. Penambangan

dilakukan dengan cara konvensional dan mekanis.

2.6.3 Kalsit

Pada umumnya penambangan kalsit dilakukan secara system

terbuka.Pembuangan tanah penutup yang tipis, kemudian tahap selanjunta adalah

penambangan batuan secara berjenjang dengan pengeboran dan peledakan atau

dengan menggunakan peralatan sederhana.

Di Indonesia, penambangan kalsit dilakukan secara tambang terbuka,

karena endapannya berupa perbukitan dan dataran dilingkungan pegunungan

Page 23: bab 2 emas fani

25

kapur. Ada juga penambangan kalsit didaerah gua-gua kapur yang keberadaanya

bersamaan dengan endapan posfat.

2.6.4 Oniks

Cara penambangan dapat dilakukan dengan alat sederhana atau dengan

gergaji yang diawali dengan pembuatan lubang. Metode penambangan dengan

sistem Quary berjenjang akan mencegah kerusakan.

2.6.5 Fosfat

Penambangan fosfat umumnya dilakukan dengan cara yang sederhana. Hal

ini terpaksa dilakukan karena cadangan endapan fosat yang cukup besar.

2.6.6 Gypsum

Teknk penambangannya dilakukan dengan system kuari dengan peralatan

sederhana ataupun dengan system gophering apabila bentuk bentuk deposit

sebagai retas-retas atau mengisi bogkahan.

2.6.7 Rijang

Rijang kebanyakan didapatkan sebagai endapan alluvial, dengan demkian

penambangannya dilakukan secara sederhana.Karena jumlahnya sedikit

kenbanykan penambangan dilakukan oleh rakyat.Proses penambangan yang

dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana seperti linggis.

2.6.8 Zeolit

Secara umum, penambangan zeolit dilakukan secara tambang terbuka.

Peralatan yang digunakan dapat yang  sederhana hingga mekanis, tergantung

kepada kapasitas produksi (skala menengah ke atas), penggalian zeolit dengan

cara pemboran dan peledakan tidak dapat dihindari, mengingat kekerasan zeolit

cukup tinggi.

Tahap penambangan zeolit terdiri atas :

Pengupasan tanah penutup.

o Penggalian zeolit, manual atau dengan pemboran dan peledakan.

o Pemuatan.

Page 24: bab 2 emas fani

26

o Pengangkutan.

Produk tambang zeolit berukuran 20 – 30 cm, atau sesuai dengan mesin peremuk

utama yang digunakan.

2.6.9 Felspar

Cara penambangannya tergantung dimana bahan galian feldspar itu

berada. Bisa dengan cara penambangan terbuka (open pit mining) atau quarying

operation, dan dapat juga dengan penambangan dalam (underground mining).

Penambangan bahan galian feldspar lebih banyak di lakukan dengan cara tambang

terbuka. Penambangan didahului dengan pengupasan lapisan feldspar akan di

lakukan penambangan secara selektif.

Penambangan selanjutnya dilakukan dengan sistem teras (bench sistem),

dengan ketinggian dan lebar teras 3x5 m. Sistem penambangan ini dapat

menghasilkan suatu front penambangan yang aman dan memudahkan pekerjaan

selanjutnya.Lapisan tanah penutup atau endapan feldspar yang berkualitas rendah

di buang/dipindahkan ke suatu tempat yang tidak mengganggu jalannya

penambangan.

2.6.10 Yodium

Teknik Penambangan Diperleh dengan pengeboran.Penyelidikan yang

dapat dilakukan ialah dengan jalan membuat sumur sumur, pemboran pada

antiklinal yang mempunyai air garam berasal dari air laut, kemudian contoh air

garam yang didapat diperiksa dan dianalisis dilaboratorium secara kimia untuk

menentukan kadar yodiumnya.Penambangan dengan cara membuat sumur sumur /

pemboran pemboran kemuadian air tanah di hisap.

2.6.11 Mangan

Penambangan mangan ditentukan oleh letak deposit yang bersangkutan.

Apabila depositnya terletak dekat dengan permukaan, teknik penambangan

dengan system tambang terbuka lebih sesuai diterapkan.Apabila letak depositnya

jauh dari permukaan maka pembuatan sumuran yang dilanjutkan dengan system

gophering lebih sesuai.

Page 25: bab 2 emas fani

27

1.7 Pemanfaatan Emas:

Emas adalah logam yang paling sering dibentuk menjadi :

1. Perhiasan : Emas dapat dibentuk menjadi berbagai perhiasan untuk

wanita,wanita memerlukan perhiasan untuk beberapa hal seperti menjadi

aksesoris untuk penampilan dan meningkatkan rasa percaya diri. Perhiasan

dari emas bisa dibentuk menjadi beberapa benda seperti cincin, kalung,

gelang, anting, jam tangan, bros dan berbagai aksesoris lain. Emas juga

menjadi salah satu jenis perhiasan yang memiliki harga mahal.

2. Kesehatan Gigi : gigi yang lubang akan membuat pemiliknya tidak

nyaman. Pada jaman dahulu pemakaian emas sudah banyak digunakan

untuk menambal gigi yang berlubang. Bahkan ada jenis gigi palsu yang

dilapisi dengan emas. Emas tidak bisa memberikan reaksi dengan jenis

logam dan senyawa lain sehungga emas sangat awet. Jadi emas juga

penting untuk mendukung kesehatan gigi.

3. Perlengkapan Pesawat Ruang Angkasa : pesawat ruang angkasa ternyata

juga menggunakan bahan emas sebagai bahan lapisan untuk kendaraan.

Emas memiliki sifat yang sangat baik dan tahan terhadap panas matahari.

Bahkan sekarang emas juga dapat dipakai sebagai bahan lapisan untuk

pelindung kepala untuk astronot. Meskipun emas dipakai dalam kadar

yang kecil, tapi peran emas sangat besar untuk melindungi awak pesawat

ruang angkasa dari panas.

4. Produksi Perangkat Elektronik : Emas dipakai sebagai lapisan untuk

perangkat kecil sebagai penghantar listrik pada beberapa alat elektronik

seperti radio, televisi, komputer, dan perangkat lain

5. Bahan Membuat Penghargaan : Emas digunakan untuk membuat medali

baik berupa koin, piala atau medali murni. Emas mnunjukan dedikasi dan

Page 26: bab 2 emas fani

28

derajat yang paling tinggi sehingga sangat sesuai untuk posisi juara dalam

berbagai ajang penghargaan.

6. Investasi : jenis emas yang dibentuk dalam logam mulia menjadi alat

investasi yang paling banyak disukai.

7. Menjaga kesehatan : emas juga bisa membuat tubuh kita menjadi lebih

sehat dengan cara meningkatkan sistem peredaran darah.selain itu emas

juga bisa membuat tubuh menjadi sehat karena mendukung proses sekresi

atau pengeluaran racun dari dalam tubuh

8. Terapi Kecantikan : emas memiliki sifat yang bisa mendukung pemulihan

sel-sel kulit yang sudah mati sehingga penampilan kulit menjadi lebih

indah

Menghilangkan semua jenis efek penuaan dini seperti kerutan,garis

lekuk pada mata dan bibir, serta bintik hitam,mebuat kulit menjadi lebih

lembut,emas membuang racun dari kulit dan meningkatkan sirkulasi

peredaran darah,emas bisa menjadi bahan yang aktifyang mencegah

pengurangan kolagen alami pada kulit,dan mampu membuat kulit wajah

menjadi lebih bersinar cantik.