bab 2 emas fani
-
Upload
stefani-melfiana-gintoe -
Category
Documents
-
view
282 -
download
0
description
Transcript of bab 2 emas fani
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Bahan Galian Industri
Bahan Galian Industri Merupakan Semua Mineral dan Batuan kecuali
mineral logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir
industri dan konstruksi termasuk juga minerallogam yang bukan untuk dilebur
seperti bauksit, kromit, ilmenit, bijih, mangan, zircon dan lainnya.
Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian dibagi
menjadi 3 golongan yaitu :
1. Bahan galian strategis disebut pula bahan galian golongan A terdiri
dari : Minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal,
antrasit, batubara, batubara muda, uranium radium, thorium bahan galian
radioaktif lainnya, nikel, kobalt, timah.
2. Bahan galian vital disebut pula bahan galian golongan B terdiri dari :
Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga,
timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, yteium,
rhutenium, cerium, dan logam-logam langka lainnya, berillium, korundum,
zirkon, kristal kuarsa, kriolit, flouspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang.
3. Bahan galian non strategis dan non vital disebut pula bahan galian
golongan C terdiri dari : Nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika,
grafit, magnesit, yarosit, leusit, tawas, oker, batu permata, batu setengah permata,
pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gipsum, bentonit, tanah diatomea, tanah serap, batu
apung, trass, obsidian, marmer, batutulis, batu kapur, dolomit, kalsit, granit,
andesit, basalt, trakhit, tanah liat, pasir, sepanjang tidak mengandung unsur-unsur
mineral golongan A maupun B dalam skala yang berarti dari segi ekonomi
pertambangan.
Bahan galian industri sebagian besar termasuk bahan galian golongan C,
walaupun beberapa jenis termasuk dalam bahan galian golongan lain.
3
4
Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport
oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di
mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang
diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di
gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut
oleh angin. sedimentasi dapat dibedakan: a.sedimentasi air ,misalnyaterjadi di
sungai. b.sedimentasi angin, biasanya disebut sedimentasi aeolis c.sedimentasi
gletser, mengahasilkan drumlin,moraine,ketles,dan esker.
Hasil dari sedimentasi ini dapat berupa batuan breksi dan batuan
konglomerat yang terendapkan tidak jauh dari sumbernya, batu pasir yang
terendapkan lebih jauh dari batu breksi dan batuan konglomerat, serta lempung
yang terendapkan jauh dari sumbernya.
Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan sedimen terbagi 2
yaitu :
Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping :
Batugamping, dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat, rijang, dan gipsum.
Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya :
bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium,
mangan, felspar.
Kalsium karbonat adalah senyawa kimia penting yang terdiri dari satu
atom kalsium terikat pada satu atom karbon dan tiga atom oksigen.Rumus
molekul adalah CaCO3. Nama-nama umum untuk senyawa ini termasuk batu
kapur, kalsit, aragonit, kapur, dan marmer, dan sementara semua mengandung
substansi yang sama, masing-masing memiliki proses yang berbeda yang
mendasari pembentukannya. Kalsium karbonat digunakan dalam semen dan
mortir, memproduksi kapur, dalam industri baja, industri kaca, dan sebagai batu
hias.
5
2.2 Sifat Umum Bahan Galian Industri
2.2.1 Gamping
Batu kapur (bahasa Inggris: limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan
sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite
ini adalah organisme laut. Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar
keair dan terdepositdi lantaisamudra sebagai pelagic ooze.
Calcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi (air
tanah yang presipitasi material di gua).Ini menciptakan speleothem seperti
stalagmit dan stalaktit.Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu kapur
Oolitic) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang granular.Batu kapur
membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen.
Gambar II.1 Batu Gamping
2.2.2 Dolomit
Dolomit memiliki kandungan hara Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO)
tinggidan sangatbermanfaat untuk pengapuran tanah masam dan dan juga srbagai
pupuk bagi tanah dan tanaman yang berfungsi menyuplai unsur Kalsium (CaO)
dan Magnesium (MgO) untuk kebutuhan tanaman. Kebanyakan petani hanya
mengetahui fungsi dolomit adalah untuk menetralkan pH tanah dan tidak
mengetahui fungsi lain dari dolomit adalah sebagai pupuk bagi tanaman. Seperti
6
yang dikatakan di atas bahwa dolomit mengandung unsur hara Mg dan Ca yang
juga dibutuhkan oleh tanaman dengan beberapa manfaatnya sehingga jika
kekurangan kedua hara tersebut akan mengakibatkan beberapa efek bagi tanaman.
Sehingga pemberian dolomit pada tanaman akan mengatasi kekurangan unsur
hara Ca dan Mg tersebut.
Gambar II.2 Batu Gamping
2.2.3 Kalsit
Merupakan mineral kalsium karbonat yang murni.Jenis mineral ini terjadi
karena penghabluran kembali larutan batu gamping akibat pengaruh air tanah atau
hujan.Endapan kalsit ditemukan berupa pengisisan rongga, tekanan dan kekar
sehingga jumlahnya tidak banyak karena tempatnya setempat-setempat.Kalsit
adalah sebuah mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat (Ca C O 3) paling
stabil. Polimorf lain adalah mineral aragonit dan vaterit. Aragonit akan berubah
menjadi kalsit pada suhu 380-470 °C[5], sementara vaterit justru kurang stabil.
7
Gambar II.3 Mineral Kalsit
2.2.4 Oniks
Endapan oniks mempunyai komposisi kimia CaCO3 terdiri dari mineral
kalsit yang berlapis dengan ketebalan dan pola yang bervariasi.Umumnya
berwarna putih kekuningan dan agak bening sehingga tembus pandang.Oniks
terjadi pada rongga atau tekanan batu gamping yang berasal dari larutan kalsium
karbonat baik yang terjadi pada temperatur panas atau dingin. Bila oniks ini
terkena proses metamorfose maka akan terbentuk oniks marmer. Seperti marmer,
oniks tidak tahan terhadap larutan asam oleh sebab itu disarankan jangan sampai
terkena air hujan.
Gambar II.4 Mineral Oniks
8
2.2.5 Fosfat
Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan
kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone
phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan
kandungan P2O5. Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida
fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama
proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan
batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit.
Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-
fosfat dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros). Sumber lain dalam
jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite
[CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat
yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23,
dan kekerasan 5 H.
Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut
dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan
menambahkan asam .
Fosfat dipasarkan dengan berbagai kandungan P2O5, antara 4-42 %.
Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat ditentukan oleh jumlah kandungan N
(nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K (potas cair atau K2O). Fosfat sebagai
pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena tidak larut dalam air
sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan.
Gambar II.5 Bongkahan Fosfat
9
2.2.6 Gypsum
Gypsum dengan rumus kimia CaSO4.2H2O atau dalam bentuk Anhydrit
CaSO4 H2O dapat terbentuk karena proses segregasi dan evaporasi juga dapat
terbentuk karena proses hydrothermal.
Gambar II.6 Gypsum
2.2.7 Rijang
Rijang adalah batuan endapan silikat kriptokristalin dengan permukaan licin
(glassy). Disebut "batu api" karena jika diadu dengan baja atau batu lain akan
memercikkan bunga api yang dapat membakar bahan kering.
Rijang biasanya berwarna kelabu tua, biru, hitam, atau coklat tua.Rijang
terutama ditemukan dalam bentuk nodul pada batuan endapan seperti kapur atau
gamping. Sejak Zaman Batu, rijang banyak dipergunakan untuk membuat senjata
dan peralatan seperti pedang, mata anak panah, pisau, kapak, dll.
Proses pembentukan rijang belum jelas atau disepakati, tapi secara umum
dianggap bahwa batuan ini terbentuk sebagai hasil perubahan kimiawi pada
pembentukan batuan endapan terkompresi, pada proses diagenesis. Ada teori yang
menyebutkan bahwa bahan serupa gelatin yang mengisi rongga pada sedimen,
misalnya lubang yang digali oleh mollusca, yang kemudian akan berubah menjadi
silikat. Teori ini dapat menjelaskan bentuk kompleks yang ditemukan pada rijang.
Rijang (SiO2) terbentuk dari proses replacement terhadap batu gamping
oleh silika organik atau anorganik. Rijang berbutir sangat halus.Umumnya
berwarna kemerah-merahan kadang kehijauan atau kehitaman.
10
Gambar II.7 Bongkahan Rijang
2.2.8 Zeolit
Zeolit terbentuk dari abu vulkanik yang telah mengendap jutaan tahun
silam. Sifat-sifat mineral zeolit sangat bervariasi tergantung dari jenis dan kadar
mineral zeolit. Zeolit mempunyai struktur berongga biasanya rongga ini diisi oleh
air serta kation yang bisa dipertukarkan dan memiliki ukuran pori tertentu. Oleh
karena itu zeolit dapat dimanfaatkan sebagai penyaring molekuler, senyawa
penukar ion, sebagai filter dan katalis.Zeolit dikelompokan menjadi 3 yaitu :
a. Zeolit yang terbentuk pada temperature yang tinggi.
b. Zeolit yang terbentuk didekat permukaan lingkungan sedimentasinya.
c. Zeolit yang terbentuk pada suhu rendah pada lingkungan pengendapan
laut.
d. Zeolit yang terbentuk sebagai akibat dari terbentuknya craters
dilingkungan dasar laut yang menghasilkan fast hidrtohermal
zeolitization dari gelas vulkanik.
11
Gambar II.8 Zeolit
2.2.9 Feldspar
Merupakan kelompok mineral dengan komposisi aluminium silikat,
potassium, sodium, terkadang kalsium.Seluruh jenis feldspar umumnya
mempunyai sifat fisik yang hampir sama, yaitu nilai kekerasan sekitar 6 – 6, 5
skala mohs dan berat jenisnya sekitar 2, 4 – 2, 8 gram/ml, sistem kristal antara
triklin atau monoklin, sedangkan warna bervariasi mulai dari putih keabu-abuan,
merah jambu, coklat kuning dan hijau. Feldspar dapat membentuk tanah liat
karena proses pelapukan kimiawi.
Terlepas dari bentuk strukturnya, triklin atau monoklin, feldspar secara
kimiawi dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium feldspar
(KAlSi3O8), natrium feldspar (NaAlSi3O8), kalsium feldspar (CaAl2Si2O8) dan
barium feldspar (Ba Al2Si2O8). Feldspar dapat membentuk tanah liat karena proses
pelapukan kimiawi.
12
Gambar II.9 Feldspar
2.2.10 Yodium
Yodium adalah unsur nonlogam yang hampir hitam solid pada suhu kamar
dan memiliki penampilan kristal berkilauan. Kisi molekul mengandung molekul
diskrit diatomik, yang juga hadir dalam bentuk cair dan gas. Di atas 700 ° C
(1.300 ° F), disosiasi menjadi atom yodium menjadi cukup besar.
Yodium memiliki tekanan uap moderat pada suhu kamar dan di tempat
terbuka perlahan menyublim menjadi uap ungu tua yang mengiritasi mata, hidung,
dan tenggorokan. (Yodium yang berkonsentrasi tinggi beracun dan dapat
menyebabkan kerusakan serius pada kulit dan jaringan.) Untuk alasan ini, yodium
dianjurkan ditimbang dalam botol tertutup; untuk persiapan larutan berair, botol
mungkin berisi larutan kalium iodida, yang sangat mengurangi tekanan uap
yodium; coklat kompleks (triiodida) siap untuk dibentuk:
KI + I2 → KI3.
Yodium cair dapat digunakan sebagai pelarut berair untuk iodida.
13
Gambar II.10 Mineral Yodium
2.2.11 Mangan
Endapan bijih mangan dapat terbentuk dengan berbagai cara yaitu karena
proses hydrothermal yang dijumpai dalam bentuk vein, metamorfik, sedimenter
ataupun residu.
Gambar II.11 Mineral Mangan
2.3 Keterdapatan Bahan Galian Industri
2.3.1 Gamping
Tempat diketemukanna antara lain : Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat,
Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa timur, Kaimantan Barat, Kalimantan Timur Kaimantan Selatan, Bali, Nusa
Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku
dan Irian Jaya.
2.3.2 Dolomit
Tushadi (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomite yang cukup besar
tedapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Madura, dan Papua. Selain itu sebenarnya dolomite juga terbesar didaerah lain,
14
namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada
endapan batu gamping
2.3.3 Kalsit
Kalsit pada umumya dijumpai berasosiasi dengan batu gamping khususnya
pada batu gamping non-klastik. Kalsit yang bernilai ekonomis didapatkan antara
lain di :
a. Daerah istimewa Yogyakarta
b. Jawa Timur
c. Nusa Tenggara Barat
d. Slawesi Selatan
2.3.4 Oniks
Endapan oniks yang sudah diketahui keberadaannya yaitu didaerah jawa
barat (Ciniru, kabupaten kuningan), Jawa tengah (Daerah wirosari), dan beberapa
daerah di Jawa Timur .Proses penambangan yang dilakukan sama seperti
penambangan marmer.
2.3.5 Fosfat
Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton
endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di Provinsi Aceh,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan
NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian
Jaya.
2.3.6 Gipsum
Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu Jamaika,
Iran, Thailand, Spanyol (penghasil gipsum terbesar di Eropa), Jerman, Italia,
Inggris, Irlandia, Manitoba, Ontario, Canada, New York, Michigan, Indiana,
Texas, Iowa, Kansas, Oklahoma, Arizona, New Mexico, Colorado, Utah, Nevada,
Paris, California, New South Wales, Kalimantan, dan Jawa Barat.
2.3.7 Rijang
Kebanyakan rijang ditemukan di sungai sebagai endapan alluvial.Dengan
demikian baik bentuk, ukuran dan warnanya sangat bervariasi. Tempat dijumpai
rijang antara lain :
15
a. Daerah Istimewa Aceh
b. Jawa Barat
c. Jawa Tengah
d. Jawa Timur
e. Kalimantan Barat
f. Kalimantan Selatan
g. Sulawesi Selatan
h. Nusa Tenggara Timur
2.3.8 Zeolit
Tempat Diketemukan :
a. Jawa Barat
b. Jawa Tengah
c. Daerah Istimewa Yogyakarta
d. Jawa Timur
e. Nusa Tenggara Timur
2.3.9 Felspar
Sebaran feldspar di Indonesia, sebaran batuan ini hampir terdapat di
seluruh negara Indonesia dengan bentuk endapan berbeda dari satu daerah dengan
daerah lain tergantung jenis endapan. Menurut data dari Direktorat Inventarisasi
Sumberdaya Mineral menunjukkan cadangan terukur (proved), tereka (probable)
dan terindikasi (possible) masing-masing sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu
ton.
Sebaran feldspar Nusa Tenggara Timur antara lain:
Terdapat didaerah Wolosoko, Kecamatan Wolowaru, Maubasa,
Kecamatan Ndori. Dengan jumlah deposit sumber daya hipotetik dari
masing masing kecamatan adalah:
- Kecamatan Wolowaru sebesar 2.000.000 ton
- Kecamatan Lio Timur 500 ton
Terdapat didaerah Paga, Sikka dengan jumlah sumber daya hipotetik
2.100.000
16
Terdapat didaerah Desa Tawui, Sumba Timur dengan jumah sumber daya
tereka 13.884.000.
2.3.10 Yodium
Tempat Diketemukan :
a. Sumatra
b. Jawa Barat
c. Jawa Tengah
d. Jawa Timur
e. Kalimantan Barat
2.3.11 Mangan
Tempat Diketemukan :
a. Aceh
b. Sumatra Utara
c. Sumatra Barat
d. Sumatra Selatan
e. Bengkulu
f. Lampung
g. Jawa Barat
h. Jawa Tengah
i. Daerah Istimewa Yogyakarta
2.4 Pengolahan Bahan Galian Industri
2.4.1 Gamping
Batu gamping dapat langsung dipakai sebagai bahan baku
contohnya :semen, pondasi semen dll. Untuk hal lain perlu pengolahan, dengan
pembakaran. Cara ini untuk memperoleh kapur tohor(CaO), kalsium hidroksida
(Ca(OH)2) dan gas CO2 .
2.4.2 Dolomit
Pengolahan dolomit dilakukan dengan cara yang sederhana pula.
Bongkah-bongkah dolomit dari penambangan diangkut ke unit
pengolahan.Kemudian bongkah-bongkah dolomit tersebut direduksi ukurannya
dengan menggunakan alat pemecah batu, hasil proses ini selanjutnya digiling
17
untuk mendapatkan dolomit yang berukuran halus (tepung) dengan ukuran
tertentu yang disesuaikan dengan permintaan.
2.4.3 Kalsit
Pengolahan kalsit hanya bertujuan untuk memperoleh ukuran butir dan
tingkat kadar CaCO3 sesuai dengan spesifikasi pasar. Pengolahan dapat dilakukan
secara sederhana, yaitu dengan menghilangkan kotoran yang melekat.Kemudian
dilakukan penghancuran dan di ayak sesuai dengan ukuran yang di inginkan.
Untuk mendapatkan ukuran butir halus (<12 mesh) dipecahkan dengan
hammer mill, dan untuk mendapatkan ukuran yang sangat halus (-200 mesh)
digunakan super mill. Produk kalsit hasil penambangan yang dapat
dikonsumsikan langsung oleh indusrtri, dikenal dengan nama heavy calcite.
2.4.4 Oniks
Oniks digergaji atau digurinda sesuai dengan peruntukannya. Karena
sifatnya yang tembus pandang dan berwarna putih kekuning-kuningan oniks
dimanfaatkan sebagai: hiasan atau ornament, dibentuk sebagai asbak, vas, lampu
duduk/gantung atau bentukan dekorasi lainnya.
2.4.5 Fosfat
Pengolahan fosfat cukup sederhana.Dari hasil penambangan fosfat yang
tercampur tanah dicuci, kemudian dipecah sampai berdiameter 3 sentimeter,
dikeringkan dengan sinar matahari, selanjutnya digiling dan diayak smpai berupa
tepung berukuran 80 mesh.Endapan feldspar yang baik dan halus digali dan di
sortir di tempat penggalian. Setelah di sortir, kemudian diangkut ke tempat
penimbunan (gudang). Pengngkutan dari tempat penambangan ke gudang
penimbunan bisa di lakukan dengan tenaga manusia, dan dengan menggunakan
peralatan tengki (untuk lokal).
Dari gudang, bahan galian di angkut ke konsumen dengan ,menggunakan
truk. Penjualan di lakukan dengan harga loko gudang, dengan demikian
pengangkutan ke tempat pabrik di lakukan oleh pembeli. Sebelum di pasarkan
18
dilakukan pemeriksaan laboratorium atas beberapa contoh yang di ambil dari stok
yang ada di gudang.
2.4.6 Gypsum
Gips yang diperoleh dari tempat penambangan dibersihkan dari kotoran
kemudian dicuci dengan air lalu dikeringkan. Apabila diiginkan akan dibuat
tepung gips, harus dirubah dahulu gips menjadi anhidrit engan cara dimasukan
dalam tungku pemanas.
2.4.7 Rijang
Rijang termasuk bahan batu setengah permata.Oleh karena itu kebanyakan
dinentuk sebagai perhiasan.Pengolahan diawali dengan rencana
pengolahannya.Oleh sebab itu dengan gerenda atau gergaji bongkahan rijang
dibentuk sesuai keinginan, kemudian dipoles hingga mengkilap.
2.4.8 Zeolit
Pengolahan zeolit dilakukan dalam dua tahapan, yaitu pengecilan ukuran
dan proses aktivasi.
a. Pengecilan Ukuran
Pengecilan ukuran dilakukan melalui beberapa tingkatan, yaitu mulai dari
peremukan (crushing) sampai dengan penggerusan (grinding).Tahapan ini adalah
untuk memperoleh ukuran produk sesuai dengan tujuan pemanfatan.Produk yang
dihasilkan dapat secara langsung digunakan (bidang pertanian dan peternakan)
atau diproses aktivasi terlebih dahulu.
Tingkatan dan peralatan yang digunakan dalam tahap pengecilan ukuran
adalah :
Peremukan :
Crusher dan screen (ayakan).
Ukuran produk 3 cm.
b. Aktivasi
Proses aktivasi bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat khusus zeolit
dengan membuang unsur pengotor yang terdapat di dalam zeolit. Ada dua cara
19
yang digunakan dalam proses aktivasi zeolit, yaitu pemanasan dan kimia.
Pemanasan
Pemanasan dilakukan dalam suatu tungku putar (rotary kiln) dengan
menggunakan hembusan udara panas pada suhu 200 – 400oC anatar 2-3 jam,
tergantung kandungan unsur pengotor, serta stabilitas zeolit terhadap panas.
Stabilitas ini dipengaruhi oleh jenis mineral zeolit yang terkandung, atau rasio
atom Si dan Al.
Kimia
Aktivasi secara kimia dilakukan dengan cara peredaman dan pengadukan zeolit
dalam suatu larutan asam (H2SO4 atau HCl) atau larutan soda kaustik (NaOH).
Mineral mordenit dan klinoptilolip akan melepaskan ion Al 3+. Perubahan
konsentrasi asam berakibat perubahan perbandingan atao Si dan Al.
2.4.9 Felspar
Pada umumnya, pengolahan mineral feldspar adalah untuk menghilangkan
atau menurunkan kadar material pengotor seperti besi, biotite, tourmaline, mika
atau / muscovite dan kuarsa. Apabila kadar Fe2O3 terlalu tinggi maka akan
mengakibatkan perubahan warna pada proses pembuatan badan keramik. Sebagai
contoh untuk pembuatan badan porselen berkualitas baik adalah dengan kadar
Fe2O3 maksimum adalah 0,50%.
Cara pengolahan feldspar dapat dilakukan dengan cara sederhana yaitu
dengan penggilingan (milling), pencucian dan pengayakan (sizing). Penggilingan
dapat dilakukan dengan alat pot mill atau pebblemill. Feldspar yang terdapat
dalam batauan yang telah mengalami deformasi, maka proses pengolahannya akan
lebih rumit lagi. Dalam proses magnetit, intensitas magenet tinggi hanya dapat
memisahkan hematite namun mineral-menieral pengotor lainnya tetap tidak
terpisahkan dan kadar alkali feldspar juga tidak akan meningkat.
Cara pengolahan yang telah umum dilakukan terhadap semua jenis batuan
yang telah mengalami ubahan adalah proses pengilangan lanau (deslining)
dikombinasikan dengan proses flotasi buih (froth flotation). Flotasi buih adalah
20
proses yang memanfaatkan media gelembung udara untuk mengapungkan secara
selektif mineral yang bersifat hidrofobi. Proses ini dapat menghasilkan produk-
produk berkadar tinggi seperti feldspar, kuarsa dan mika secara terpisah.
2.4.10 Yodium
Air tanah yang didapat, yodium di absorbs, kemudian dilarutkan didalam
NaOH, diikat dengan tembaga kemudian di olah untuk mendapakan bebagai bagai
hasil yaitu , yodium murni untuk antiseptic , KJ,NaJ,NH4J ,Ch4J (jodoform).
2.4.11 Mangan
Untuk mengolah mangan murni, dilakukan proses hidrometalurgi, yakni
proses leaching dengan asam sulfat dan dilanjutkan proses elektrometalurgi, yakni
proses elektrowinning guna mencapai kemurnian yang tinggi (~99%).
Aplikasi mangan murni sekarang sudah memudar, dimana mangan
digunakan sebagai elektroda pada sel kering (baterai), namun sekarang perannya
sudah mulai tergeser oleh teknologi lithium. Pada aplikasi lain, seperti kebutuhan
akan mangan fosfat, mulai bisa digantikan dengan seng atau bahkan vanadium.
Aplikasi terpenting lainnya pada mangan adalah dalam pembuatan kalium
permanganat.Kalium permanganat merupakan agen oksidasi yang sangat kuat
dengan alga dan bakteri, membuatnya dapat digunakan dalam pemurnian air
mium dan pengolahan limbah.
2.5 Penggunaan Bahan Galian Industri
2.5.1 Gamping
Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah :
a. Bahan bangunan
Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk
plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah.
b. Bahan penstabilan jalan raya
Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa
yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas, mengurangi
penyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya
c. Sebagai pembasmi hama
Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau
21
sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.
d. Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak air,
sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat panen,
erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan sebagai
disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan sebagainya
e. Penjernihan air
Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan bersama-
sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses kapur soda.
f. Batu Gamping Sebagai Pupuk Alternatif Penetralisir Keasaman Tanah
Semua material yang mengandung senyawa Ca dapat digunakan sebagai bahan
pengkapuran untuk menetralisir keasaman tanah, yaitu meningkatkan pH tanah
yang pada dasarnya menambahkan Ca dan menurunkan Al.
g. Batugamping keprus sebagai campuran agregat pada lapis pondasi
agregat kelas b
Bertujuan untuk mengkaji kemungkinan pemakaian batugamping keprus sebagai
bahan campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas B.
h. Batugamping sebagai bahan baku semen
Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan eksplorasi
yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan terbentuk ribuan
tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu kita kelak, jika kita
tidak ikut membantu melestarikannya.
2.5.2 Dolomit
Dolomite digunakan digunakan untuk bahan refraktori, pupuk, pengisi cat,
bahan imbuh (flux) dalam industri peleburan serta pemurnian.
2.5.3 Kalsit
Kalsit memiliki beberapa kegunaan, diantaranya sebagai pemupukan
tanah, Kalsite digunakan juga dalam industri keramik, gelas, barang-barang gelas,
kimia, bahan galian bukan logam, dan sebagainya.Kalsit juga digunakan untuk
pemurnian gula.Digunakan juga untuk mengolah sisa produk pada pabrik
pengawetan, mengurangi keasaman buah kalengan dan persiapan
22
penggilingannya.Kalsit termasuk sebagai material konstruksi, sebagai fondasi
jalan atau bangunan yang menstabilkan tanah.
2.5.4 Oniks
Oniks biasanya dimanfaatkan sebagai hiasan seperti asbak, vas, lampu
duduk/ gantung atau bentuk dekorasi lainnya.
2.5.5 Fosfat
Kegunaan Fosfor/Fosfat yang penting adalah dalam pembuatan pupuk, dan
secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan
deterjen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi.Proses
Fosfor / Fosfat dalam lingkungan hidup perputaran unsur fosfor dalam lingkungan
hidup relatif sederhana bila dibandingkan dengan perputaran bahan kimia lainnya,
tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pembawa energi
dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat).Perputaran unsur fosfor adalah
perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan seperti halnya perputaran
kalsium.Dalam lingkungan hidup ini tidak diketemukan senyawa fosfor dalam
bentuk gas, unsur fosfor yang terdapat dalam atmosfir adalah partikel-partikel
fosfor padat.Batu karang fosfat dalam tanah terkikis karena pengaruh iklim
menjadi senyawa-senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah dan dapat
digunakan/diambil oleh tumbuh-tumbuhan untuk kebutuhan hidupnya
/pertumbuhannnya. Penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan
yang mati serta detergen limbah rumah tangga ) menghasilkan senyawa-senyawa
fosfat yang dapat menyuburkan tanah untuk pertanian. Sebagai senyawa fosfat
yang terlarut dalam air tanah akan terbawa oleh aliran air sungai menuju ke laut
atau ke danau, kemudian mengendap pada dasar laut atau dasar danau.
2.5.6 Gypsum
Pemanfaatannya :
a. Bahan tambahan semen portland
b. Bahan plester
c. Bahan pembuat cetakan
d. Kedokteran
e. Bahan pembuat kapur tulis
23
f. Alat optic
g. Industry kimia
h. Industry makanan
2.5.7 Rijang
Kegunaan rijang umumnya sebagai bahan batu setengah permata
(ornamen).
2.5.8 Zeolit
Zeolit alam sebenarnya telah lama dikenal dan digunakan, namun hanya
terbatas sebagai bahan bangunan (semen pozolan, blok batu ringan, batu untuk
ukiran, dan agregate beton ringan). Pada 30 tahun terakhir, kegunaan zeolit dalam
berbagai keperluan baru diketahui setelah kandungan mineral zeolit dapat
dianalisis secara rinci dengan menggunakan defraksi sinar-X (XRD) mikroskop
elektron.
Penelitian dan penggunaan zeolit di sektor pertanian, peternakan,
perikanan, industri, dan pengontrolan polusi telah banyak dilakukan.Dari hasil
penelitian tersebut, pada 10 tahun terakhir telah mengubah kedudukan zeolit dari
yang hampir tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi bahan galian yang
ekonomis untuk dikembangkan.
Penggunaan zeolit pada umumnya didasarkan pada sifat-sifat kimia zeolit,
seperti penyerap, penukar kation, dan katalis.
2.5.9 Felspar
Mutu feldspar ditentukan oleh kandungan oksida kimia K2O dan Na2O
yang relative tinggi (di atas 6%) oksidaFe2O3 dan TiO2. Feldspar digunakan di
berbagai industri, dalam industri keramik diperlukan sebagian bahan pelebur atau
perekat pada suhu tinggi dalam proses pembuatan keramik halus seperti barang
pecah belah, saniter, isolator dan juga dalam industri gelas/kaca.
Selain dalam industri keramik feldspar juga berperan sebagai bahan baku
atau pokok untuk industri gelas, industri gelas ember (gelas berwarna coklat),
industri kaca lembaran dan lain-lain.
2.5.10 Yodium
Pemanfaatannya :
24
a. bidang industry kimia
b. bidang industry pangan
2.5.11 Mangan
Pengolahan dan Pemanfaatan
a. Untuk industry baja
b. Dalam pembuatan batere kering
2.6 Teknik Penambangan Bahan Galian Industri
2.6.1 Gamping
Secara umum, penambangan batu gamping Indonesia dilakukan dengan
cara tambang terbuka (kuari). Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah
liat, pasir dan koral dikupas terlebih dahulu.Pengupasan dapat dengan
menggunakan bulldozer atau power scraper.Kemudian dilakukan pemboran dan
peledakan sampai di dapat ukuran bongkah yang sesuai.Untuk bongkah yang
terlalu besar perlu di bor dan diledak-ulang (secondary blasting). Pengambilan
bongkah batu gamping biasanya dilakukan dengan wheel loader, lalu dimuat ke
alat transportasi (dump truck, belt conveyor, lori dan lain-lain).
2.6.2 Dolomit
Penambangan batuan dolomite di Indonesia umumnya dilakukan dengan
cara tambang terbuka dengan metoda quarry. Tanah penutup (overburden) yang
terdiri dari tanah liat,pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan
dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau power scraper. Penambangan
dilakukan dengan cara konvensional dan mekanis.
2.6.3 Kalsit
Pada umumnya penambangan kalsit dilakukan secara system
terbuka.Pembuangan tanah penutup yang tipis, kemudian tahap selanjunta adalah
penambangan batuan secara berjenjang dengan pengeboran dan peledakan atau
dengan menggunakan peralatan sederhana.
Di Indonesia, penambangan kalsit dilakukan secara tambang terbuka,
karena endapannya berupa perbukitan dan dataran dilingkungan pegunungan
25
kapur. Ada juga penambangan kalsit didaerah gua-gua kapur yang keberadaanya
bersamaan dengan endapan posfat.
2.6.4 Oniks
Cara penambangan dapat dilakukan dengan alat sederhana atau dengan
gergaji yang diawali dengan pembuatan lubang. Metode penambangan dengan
sistem Quary berjenjang akan mencegah kerusakan.
2.6.5 Fosfat
Penambangan fosfat umumnya dilakukan dengan cara yang sederhana. Hal
ini terpaksa dilakukan karena cadangan endapan fosat yang cukup besar.
2.6.6 Gypsum
Teknk penambangannya dilakukan dengan system kuari dengan peralatan
sederhana ataupun dengan system gophering apabila bentuk bentuk deposit
sebagai retas-retas atau mengisi bogkahan.
2.6.7 Rijang
Rijang kebanyakan didapatkan sebagai endapan alluvial, dengan demkian
penambangannya dilakukan secara sederhana.Karena jumlahnya sedikit
kenbanykan penambangan dilakukan oleh rakyat.Proses penambangan yang
dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana seperti linggis.
2.6.8 Zeolit
Secara umum, penambangan zeolit dilakukan secara tambang terbuka.
Peralatan yang digunakan dapat yang sederhana hingga mekanis, tergantung
kepada kapasitas produksi (skala menengah ke atas), penggalian zeolit dengan
cara pemboran dan peledakan tidak dapat dihindari, mengingat kekerasan zeolit
cukup tinggi.
Tahap penambangan zeolit terdiri atas :
Pengupasan tanah penutup.
o Penggalian zeolit, manual atau dengan pemboran dan peledakan.
o Pemuatan.
26
o Pengangkutan.
Produk tambang zeolit berukuran 20 – 30 cm, atau sesuai dengan mesin peremuk
utama yang digunakan.
2.6.9 Felspar
Cara penambangannya tergantung dimana bahan galian feldspar itu
berada. Bisa dengan cara penambangan terbuka (open pit mining) atau quarying
operation, dan dapat juga dengan penambangan dalam (underground mining).
Penambangan bahan galian feldspar lebih banyak di lakukan dengan cara tambang
terbuka. Penambangan didahului dengan pengupasan lapisan feldspar akan di
lakukan penambangan secara selektif.
Penambangan selanjutnya dilakukan dengan sistem teras (bench sistem),
dengan ketinggian dan lebar teras 3x5 m. Sistem penambangan ini dapat
menghasilkan suatu front penambangan yang aman dan memudahkan pekerjaan
selanjutnya.Lapisan tanah penutup atau endapan feldspar yang berkualitas rendah
di buang/dipindahkan ke suatu tempat yang tidak mengganggu jalannya
penambangan.
2.6.10 Yodium
Teknik Penambangan Diperleh dengan pengeboran.Penyelidikan yang
dapat dilakukan ialah dengan jalan membuat sumur sumur, pemboran pada
antiklinal yang mempunyai air garam berasal dari air laut, kemudian contoh air
garam yang didapat diperiksa dan dianalisis dilaboratorium secara kimia untuk
menentukan kadar yodiumnya.Penambangan dengan cara membuat sumur sumur /
pemboran pemboran kemuadian air tanah di hisap.
2.6.11 Mangan
Penambangan mangan ditentukan oleh letak deposit yang bersangkutan.
Apabila depositnya terletak dekat dengan permukaan, teknik penambangan
dengan system tambang terbuka lebih sesuai diterapkan.Apabila letak depositnya
jauh dari permukaan maka pembuatan sumuran yang dilanjutkan dengan system
gophering lebih sesuai.
27
1.7 Pemanfaatan Emas:
Emas adalah logam yang paling sering dibentuk menjadi :
1. Perhiasan : Emas dapat dibentuk menjadi berbagai perhiasan untuk
wanita,wanita memerlukan perhiasan untuk beberapa hal seperti menjadi
aksesoris untuk penampilan dan meningkatkan rasa percaya diri. Perhiasan
dari emas bisa dibentuk menjadi beberapa benda seperti cincin, kalung,
gelang, anting, jam tangan, bros dan berbagai aksesoris lain. Emas juga
menjadi salah satu jenis perhiasan yang memiliki harga mahal.
2. Kesehatan Gigi : gigi yang lubang akan membuat pemiliknya tidak
nyaman. Pada jaman dahulu pemakaian emas sudah banyak digunakan
untuk menambal gigi yang berlubang. Bahkan ada jenis gigi palsu yang
dilapisi dengan emas. Emas tidak bisa memberikan reaksi dengan jenis
logam dan senyawa lain sehungga emas sangat awet. Jadi emas juga
penting untuk mendukung kesehatan gigi.
3. Perlengkapan Pesawat Ruang Angkasa : pesawat ruang angkasa ternyata
juga menggunakan bahan emas sebagai bahan lapisan untuk kendaraan.
Emas memiliki sifat yang sangat baik dan tahan terhadap panas matahari.
Bahkan sekarang emas juga dapat dipakai sebagai bahan lapisan untuk
pelindung kepala untuk astronot. Meskipun emas dipakai dalam kadar
yang kecil, tapi peran emas sangat besar untuk melindungi awak pesawat
ruang angkasa dari panas.
4. Produksi Perangkat Elektronik : Emas dipakai sebagai lapisan untuk
perangkat kecil sebagai penghantar listrik pada beberapa alat elektronik
seperti radio, televisi, komputer, dan perangkat lain
5. Bahan Membuat Penghargaan : Emas digunakan untuk membuat medali
baik berupa koin, piala atau medali murni. Emas mnunjukan dedikasi dan
28
derajat yang paling tinggi sehingga sangat sesuai untuk posisi juara dalam
berbagai ajang penghargaan.
6. Investasi : jenis emas yang dibentuk dalam logam mulia menjadi alat
investasi yang paling banyak disukai.
7. Menjaga kesehatan : emas juga bisa membuat tubuh kita menjadi lebih
sehat dengan cara meningkatkan sistem peredaran darah.selain itu emas
juga bisa membuat tubuh menjadi sehat karena mendukung proses sekresi
atau pengeluaran racun dari dalam tubuh
8. Terapi Kecantikan : emas memiliki sifat yang bisa mendukung pemulihan
sel-sel kulit yang sudah mati sehingga penampilan kulit menjadi lebih
indah
Menghilangkan semua jenis efek penuaan dini seperti kerutan,garis
lekuk pada mata dan bibir, serta bintik hitam,mebuat kulit menjadi lebih
lembut,emas membuang racun dari kulit dan meningkatkan sirkulasi
peredaran darah,emas bisa menjadi bahan yang aktifyang mencegah
pengurangan kolagen alami pada kulit,dan mampu membuat kulit wajah
menjadi lebih bersinar cantik.